Sap Gondokan
Sap Gondokan
Waktu : 15 menit
Tempat : puskesmas
Bentuk : Somatif
STRUMA (GONDOK)
I. PENGERTIAN GONDOK
Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid. Kelenjar
tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini
memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi hormon tiroid yang berperan dalam
berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti
organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan
membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan bergerak naik dan turun saat anda
menelan.
Ukuran benjolan pada penyakit gondok ini bervariasi pada masing-masing orang. Pada
hampir sebagian besar kasus, penderita penyakit gondok tidak akan merasakan gejala
apapun kecuali adanya benjolan di leher. Namun pada kasus yang parah, gejala seperti
batuk-batuk, leher terasa tercekik, suara menjadi serak, susah menelan, dan kesulitan
bernapas dapat dirasakan oleh pasien.
Struma (gondok) disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh
karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan
fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya.
Struma adalah reaksi adaptasi terhadap kekurangan yodium yang ditandai dengan
pembesaran kelenjar tyroid.
Langkah operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan dan menyebabkan
penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi. Langkah ini akan dilakukan
dengan tiroidektomi, yaitu prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
Prosedur ini juga disarankan bagi penderita yang diduga memiliki benjolan tiroid yang
mengandung sel-sel kanker.
Tiap operasi pasti memiliki risiko, termasuk tiroidektomi. Walau kemungkinannya
tergolong kecil, pasien yang menjalani prosedur ini berpotensi mengalami komplikasi
kerusakan pada saraf dan kelenjar paratiroid.
Contoh kerusakan saraf yang mungkin terjadi adalah perubahan suara dan gangguan
pernapasan. Komplikasi ini bisa bersifat sementara atau permanen. Sedangkan kerusakan
pada kelenjar paratiroid akan memengaruhi pengaturan kadar kalsium dalam darah dan
tulang.
Selain berbagai jenis terapi di atas, penderita penyakit gondok juga disarankan untuk
mengikuti pola makan khusus, antara lain:
Diet tinggi yodium. Pada penderita penyakit gondok yang disebabkan oleh
rendahnya kadar yodium, konsumsi garam yang tinggi yodium dapat membantu
mengecilkan ukuran gondok. Selain itu, suplemen yodium atau obat levotiroksin
dapat diresepkan untuk mengatasi masalah ini.
Diet rendah cyanoglucoside. Cyanoglucoside adalah senyawa alami yang
mampu menghambat transportasi yodium pada kelenjar tiroid. Oleh karenanya,
batasi konsumsi makanan yang banyak mengandung cyanoglucoside seperti
singkong, maizena (jagung-jagungan), rebung, dan kentang manis.
Komplikasi Penyakit Gondok
Apabila terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan baik, gondok mungkin dapat
menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
Penekanan pita suara (trakea). Hal ini dapat terjadi apabila gondok berukuran
cukup besar sehingga menekan jaringan sekitarnya, terutama trakea. Selain
suara menjadi serak, pasien juga dapat mengalami kesulitan bernapas.
Sepsis. Sepsis atau infeksi darah dapat terjadi pada saat terjadi tiroid abses,
yakni kondisi di mana terdapat kumpulan nanah pada kelenjar tiroid.
Nyeri, Perdarahan, dan Kematian Jaringan. Ketiganya dapat terjadi pada gondok
jenis nodul.
Limfoma. Gondok yang multinodul (berjumlah lebih dari satu) dan gondok yang
disebabkan oleh kondisi autoimun berisiko untuk mengalami transformasi
keganasan pada kelenjar tiroid, yakni limfoma.