Sanitasi Dan Hygiene 2 PDF
Sanitasi Dan Hygiene 2 PDF
HALAMAN FRANCIS
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar
dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi
dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi
dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan
tersebut.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-
kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima
kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045)
DAFTAR ISI
C. Rangkuman .............................................................................................. 90
D. Tugas .......................................................................................................92
E. Evaluasi....................................................................................................93
F. Lembar Kunci Jawaban ............................................................................93
DAFTAR GAMBAR
PETA KONSEP
GLOSARIUM
1
PENDAHULUAN
KB 1 KB 2 KB 3 KB 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
K
esehatan dan keselamatan kerja di salon kecantikan, Sekilas
dipandang sebelah mata, tidak menjadi perhatian bagi sebagian
masyarakat yang belum memahami bahayanya bekerja di salon
ataupun bagi pelanggan yang ke salon. Sebagian masyarakat belum
menjadikan unsur kesehatan dan keselamatan atau keamanan dalam
memilih salon kecantikan. Jika lebih jauh diperhatikan salon dan segala hal
aktifitas didalamnya, maka nampak bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan
dalam pelayanan jasa salon jika tidak dilakukan sesuai prosedur dapat
menimbulkan ganguan kesehatan, dan keselamatan bagi pekerja salon
maupun pengunjung salon. Baik sekedar gangguan kesehatan kulit hingga
kecelakaan kerja, mulai yang ringan hingga yang berat.
Ruang lingkup materi Sanitasi dan hygiene kecantikan jilid 2 ini meliputi:
1) Konsep kesehatan kerja
2) Konsep keselamatan kerja
3) Peraturan perundangan terkait kesehatan dan keselamatan kerja
4) Alat pelindung Diri
5) Pemadaman Kebakaran
6) Penerapan kesehatan dan keselamatan ( di salon/ laboratorium
kecantikan praktek kecantikan)
Modul Sanitasi dan Hygiene Kecantikan jilid 2 ini diharapkan dapat membantu
siswa dalam mempelajari mata Pelajaran sanitasi hygiene kecantikan dan
penerapannya serta memperhitungkan segi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
B. Prasyarat
K
ompetensi Sanitasi dan Hygiene Kecantikan jilid 2 ini merupakan
kompetensi yang wajib dikuasai siswa dalam mempelajari kompetensi
bidang keahlian kecantikan, Sanitasi dan Hygiene Kecantikan jilid 2 ini
merupakan lanjutan dari Sanitasi dan Hygiene Kecantikan jilid 1, dengan
demikian sebelum mempelajari jilid 2 wajib menyelesaikan tugas dan evaluasi
pada jilid 1 terlebih dahulu.
Setelah mempelajari jilid 2 dengan tuntas, dan melakukan evaluasi serta
memperoleh pemahaman maksimal, atau memenuhi standar minimal, maka
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
D. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Akhir
2. Tujuan Antara
Tujuan antara yang ingin dicapai melalui modul ini berkaitan dengan
capaian sikap (attitude) yang perlu dimiliki siswa, yaitu:
a. mampu memimpin kelompok atau menjadi anggota kelompok yang
baik;
b. mampu mengemukakan pendapatnya dan menghargai pendapat
orang lain;
c. mampu bekerja dalam tim dengan baik;
d. mempunyai rasa percaya diri yang baik;
e. mempunyai rasa tanggung jawab yang baik;
f. mempunyai kejujuran yang tinggi.
1.2.
Menyadari kebesaran Tuhan yang
mengatur mengenai pengembangan
ilmu sanitasi dan hygiene.
KI. 2 2.1
Mengembangkan perilaku jujur, Menunjukkan perilaku ilmiah
disiplin,tanggung jawab, peduli, memiliki rasa ingin tahu, obyektif,
jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati
santun, ramah lingkungan, gotong
disiplin, tanggung jawab, terbuka,
royong, kerja sama, cinta damai, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli
responsif dan proaktif dan lingkungan dalam aktifitas sehari-hari
menunjukkan sikap sebagai bagian sebagai wujud implementasi sikap
dari solusi atas berbagai dalam melakukan tenaga kerjaan.
permasalahan bangsa dalam 2.2
berinteraksi secara efektif dengan Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam pembelajaran
lingkungan sosial dan alam serta
sebagai wujud implementasi
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
Berilah tanda check list pada setiap pernyataan berikut ini sesuai kemampuan
yang anda miliki sekarang. Isilah cek list pada kolom “ya “ jika anda merasa
telah mampu, dan cek list “tidak” jika anda merasa belum mampu.
Pernyataan ya tidak
1) Apakah anda dapat mendeskripsikan pengertian
kesehatan dan keselamatan kerja?
2) Apakah anda dapat memahami sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
3) Apakah anda memahami pengertian keselamatan
kerja menurut ILO?
4) Apakah anda memahami jenis dan manfaat alat
pelindung diri pada tenaga kerja di salon kecantikan?
5) Apakah anda dapat menjelaskan faktor penyebab
kebakaran?
6) Apakah anda dapat mendeskripsikan berbagai jenis
penyakit akibat kerja,
7) Apakah anda dapat menjelaskan limbah berbahaya
dari kosmetika kadaluarsa?
8) Apakah anda dapat menjelaskan penanganan
kecelakaan di salon?
9) Apakah anda dapat menjelaskan penerapan prinsip
prinsip keselamatan kerja di salon?
10) Apakah anda dapat menjelaskan pemilihan pakaian
kerja sesuai ketentuan APD di dunia usaha salon
kecantikan?
2
PEMBELAJARAN
KB 1 KB 2 KB 3 KB 4
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Deskripsi
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari kegiatan belajar I pada modul sanitasi dan
hygiene kecantikan jilid 2 ini, diharapkan peserta didik dapat:
1) Menjelaskan Pengertian kesehatan kerja
2) Menjelaskan Aspek kesehatan kerja
3) Menjelaskan Konsep kesehatan kerja
4) Menjelaskan Prinsip kesehatan kerja
5) Menjelaskan Pentingnya kesehatan kerja
6) Menjelaskan penyakit akibat kerja dan yang timbul karena
hubungan kerja dan pencegahannya
7) Peraturan perundangan kesehatan kerja
b. Uraian Materi
1. Pengertian Kesehatan Kerja
Istilah umum yang dikenal di bidang ketenagakerja dalam kaitan
dengan kesehatan adalah “kesehatan kerja” (occupational health),
dalam program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di
perusahaan pada umumnya dan salon khususnya, istilah
“kesehatan kerja” tersebut sebenarnya mencakup prosedur
“sanitasi dan higiene perusahaan”. Walaupun istilah umum yang
dikenal “kesehatan kerja” , namun pada dasarnya adalah penerapan
dari pengetahuan sanitasi dan hygien perusahaan. Kedua istilah
tersebut seperti dua sisi pada mata uang, keduanya saling
mempengaruhi dalam kaitannya mewujudkan kesehatan kerja .
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
http://www.tipssehatku.com/2013/10/pengertian
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
2. Aspek-Aspek Kesehatan
a) Kesehatan Jasmani
Individu dikatakan sehat secara jasmani apabila seluruh fungsi
organnya berjalan dengan normal, tidak hanya terlihat sehat dari
luar tetapi memang tidak memiliki keluhan bahwa dirinya sakit.
Indikasi lain orang sehat akan berpenampilan bersih dan rapi,
berat badan dan tinggi badan seimbang, dan menjalani pola
hidup sehat serta teratur.
b) Kesehatan Mental/Jiwa
Indikasi orang dinyatakan sehat mental/jiwa:
Memiliki pikiran dan jiwa yang stabil dan terkontrol
Kesehatan mental sangat erat hubungannya dengan
kesehatan dan stabilitas jiwa seseorang. Seperti kata
pepatah, bahwa di dalam tubuh yang sehat juga terdapat jiwa
yang sehat.
Emosi
Komponen kesehatan yang satu ini terlihat dari kemampuan
mengontrol perasaannya baik senang, sedih, marah dan
sebagainya.
Kesehatan spiritual
Pemenuhan kebutuhan spiritual diperlukan agar jiwa dapat
merasa damai dan tentram. Hiburan, rekreasi, ceramah
agama dan semacamnya dibutuhkan agar perasaan dan
batin tenang.
c) Kesehatan Sosial
Seseorang dikatakan sejahtera atau sehat secara sosial apabila
segala sesuatunya terpenuhi dengan baik - makanan (pangan),
pakaian (sandang), serta tempat tinggal (papan) yang layak.
Kesejahteraan adalah sesuatu yang relatif, tergantung pada
keadaan budaya dan tingkat kemakmuran suatu daerah.
Jasmani
Sosial Rohani
Pelanggan Pelanggan
puas
datang
Memilih
menu
tratment Hair do/ Discount,
skincare reward, gift
pelanggan
2) Kegiatan Hairdreser/beautician
http://www.pinterest.com/
3) Kegiatan di kasir
Gambar 7. P3K
http://peralatanp3k.4lifeindonesia.com/
1) Lingkungan kerja
Lingkungan pekerja: terpenuhinya sanitasi hygien
lingkungan/kondisi tempat kerja dimulai dari area kerja,
lingkungan di dalam dan diluar tempat kerja, terpenuhinya
fasilitas kerja yang memenuhi ketentuan jenis pekerja
meliputi sanitasi lingkungan fisik tempat kerja yang terdiri
dari area kerja, toiletris, area makan, sirkulasi udara ruangan,
dan pencahayaan.
2) Perilaku kerja
Sikap pekerja dalam melaksanakan pekerja, meliputi
ketertiban, ketelitian, keseriusan, ketekunan, dengan
mengacu standar operasional prosedur perusahaan. Lebih
spesifik berupa kebiasaan tenaga kerja meliputi kebersihan
pribadi, penataan ruangan, penggunaan alat, penggunaan
kosmetika, penggunaan alat pengaman diri.
3) Pelayanan kesehatan
Ketersediaan obat dan P3K yang sifatnya mendesak seperti
obat merah, obat pusing, minyak angin, nutrisi gizi sehat,
adanya kerja sama dengan dokter/klinik
kesehatan/puskesmas/rumah sakit.
4) Faktor genetik
Adalah kondisi kesehatan fisik yang dipengaruhi faktor
keturunan misalnya tinggi, pendek dan penyakit bawaan
seperti asma atau alergi.
http://rezarafian.blogspot.com/2013/01/penyakit-asma-asthma
http://www.portal22.net/wp-content/uploads/2013/04/ciri-ciri-penyakit-cacar
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
http://www.google.com/search?tbm= gambar%20typus
http://www.google.com/search?q=gambar+penyakit+paru
C. Rangkuman
P
engertian Kesehatan adalah kondisi keharmonisan atau
keseimbangan dari kesehatan badan, kesehatan jiwa dan sosial.
Indikasi orang yang sehat adalah keadaan prima baik secara
mental dan fisik sehingga seseorang mampu berinteraksi dan
bersosialisasi menjalani hidup dan beraktifitas secara sosial dengan baik
dalam lingkungannya. Mampu merawat diri sendiri yang ditunjukkan
dengan menjaga dan meningkatkan fungsi kejiwaan, spiritual dan sosial
dan produktif baik dari segi ekonomi dan sosial.
Kesehatan kerja menjadi penting karena pada tenaga kerja yang sehat
akan memberi kontribusi positif bagi perusahaan/salon untuk
memperoleh keuntungan sehingga bisnis bisa tetap berlangsung.
D. Tugas
Kerjakan Tugas modul ini, pada lembar kerja yang telah disediakan!
E. Evaluasi
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
2) Penyakit apa sajakah yang tidak boleh di derita oleh seorang tenaga kerja
salon, kaitannya dengan keselamatan para pelanggan karena
kemungkinan tertulari.
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
3) Sebutkan beberapa penyakit yang sering timbul pada tenaga kerja salon.
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
Catatan:
S
ebelum melanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya,
cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban pada akhir
kegiatan belajar. Pelajarilah kembali bahasan ini, sampai
anda memiliki pemahaman secara maksimal.
F. Kunci Jawaban
b. Uraian Materi
1) Pengertian Keselamatan Kerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan
mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda,
serta gangguan lingkungan.
Accident
Injuries
Assets
Damage
Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction)
Process
Equipment, facilities, tools
Working practices
Guarding
Pengalaman
Karir lapangan dan pelatihan
Titik berat pd kerusakan asset, fatality
Sepertinya urgent (bahaya mendadak)
Prinsip pendekatan
Pengkajian resiko
Untuk memperkecil resiko
(2) Kondisi yang tidak aman pada salon kecantikan, misalnya tempat
kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan kerja, Terpeleset
karena lantai licin, jari tergores gunting, kulit alergi cat rambut,
pakaian terkena cat rambut, terkena setrum listrik, hubungan
pendek listrik karena kondisi mesin yang berbahaya (machinery
hazards), kondisi tidak aman pada pemindahan barang-barang
serta alat-alat tangan yang kondisinya tidak aman.
http://materi-i.blogspot.com/2012/04/keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html
Pada gambar ini dapat dilihat bagaimana model siklus PDCA dalam
implementasi keselamatan kerja.
http://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerja/
Keselamatan kerja adalah dari, oleh, untuk setiap tenaga kerja serta
orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya. Keamanan kerja
adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya
suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material
diantaranya sebagai berikut.
1) Baju kerja,
2) Hair cape,
3) Kaca mata,
4) Sarung tangan,
5) Sepatu karet
C. Rangkuman
1) Pengertian :
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
3) Konsep keselamatan:
Promosi keselamatan
Mencegah kecelakaan
Melindungi keselamatan
Penempatan dan memelihara keselamatan
D. Tugas
E. Evaluasi
Kerjakan evaluasi berikut dengan teliti dan gunakan lembar jawaban yang
telah disediakan sekolah
Jawablah pertanyaan berikut:
F. Kunci Jawaban
1) Pengertian :
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
3) Konsep keselamatan:
Promosi, Mencegah, Melindungi dan Penempatan dan memelihara
Obyek yang
Pengamatan alur kinerja di salon
No
diobservasi
1. Resepsionis
2. Beautician/
hairdresser
3. Kasir
4. Lingkungan salon
5. Alat-alat salon
6. Lenan salon
7. Pelanggan
b. Materi Pembelajaran
1. Alat Pelindung Diri
a) Pengertian APD
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk
menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah
melalui Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia
(http://id.wikipedia.org/wiki/alat_pelindung_diri).
b) Jenis APD
Penggunaan alat pelindung diri di laboratorium kecantikan
praktek kecantikan/di salon kecantikan ditentukan berdasarkan
kesesuaian dengan potensi bahaya yang ada. Beberapa jenis
.
http://www.bing.com/search?q=gloves&form
http://www.search.ask.com/web?q=sepatu%2bkaret+wanita
http://www.bing.com/search?q=gloves&form
APD yang diuraikan dalam buku ini adalah terkait proses kinerja,
oleh karenanya APD yang dibahas adalah terkait permasalahan
pokok akibat langsung dari pekerjaan atau kejadian kecelakaan
ketika proses pekerjaan berlangsung.
http://www.google.com/search?q=perawatan+wajah&tbm
http://www.google.com/search?q=gambar+proses+keriting
http://www.google.com/search?q=p3k&tbm
a) Pengertian
PPPK (P3K) adalah singkatan dari kata pertolongan pertama
pada kecelakaan. Akronim PPPK (P3K) (pertolongan pertama
pada kecelakaan) merupakan singkatan/akronim resmi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dipakai secara umum.
http://www.organisasi.org/arti-singkatan-pppk-p3k-kamus-akronim-
bahasa-indonesia.html
c) Prinsip P3K
Berpikir sebelum melangkah dan melangkah sesuai dengan
rencana. Hal ini sangat perlu agar sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Pengamanan, meliputi sebagai berikut:
1) Pengamanan diri sendiri;
2) Atur keamanan bagi orang lain;
3) Atur pengamanan bagi korban.
d) Bahan P3K
(1) Bahan yang digunakan pelaku P3K adalah obat yang
mudah diperoleh dan gampang digunakan
(2) Bahan-bahan yang minimal tersedia adalah sebagai
berikut:
e) Alat P3K
Alat yang diperlukan pelaku P3K adalah alat yang murah, mudah
dibuat sendiri, dan mudah menggunakannya, misalnya sebagai
berikut:
- pembalut cepat
- pembalut biasa
- pembalut segitiga
- kapas atau bahan yang serupa fungsinya
- gunting
- pinset.
Gejala Objektif gejala yang dapat dilihat dari orang lain antara
lain :
- Keluar keringat dingin
- Pucat
- Denyut nadi lemah
Pertolongannya :
(1) Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
(2) Longgarkan pakaian
(3) Beri selimut biar badan hangat kembali
(4) Usahan penderita mendapatkan udara segar
(5) Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi
minuman hangat.
Pertolongannya:
Sama dengan penderita Lena
Tenangkan penderita
Lekas hubungi dokter atau bawa kerumah sakit.
(3). Pingsan
Gejalanya :
Penderita tidak menjawab bila dipanggil/disentuh tidak
mengadakan reaksi terhadap rangsangan
Bila dibaring penderita tidak bergerak
Pernafasan ada dan denyut nadi dapat diraba.
Pertolongannya :
1) Baringkan penderita ketempat yang teduh dan udara
yang segar
2) Apabila mukanya merah Kepalanya ditinggikan, apabila
mukanya pucat biarkan ia berbaring tanpa bantal
3) Pakaiannya agak dilonggarkan
4) Penderita disadarkan terlebih dahulu
5) Penderita diselimuti agar tidak kedinginan
6) Jangan diberi makanan atau minuman terlebih dahulu
7) Dampingi panderita agar lebih tenang
8) Bawa ke dokter atau rumah sakit
Pertolongannya :
1) Setelah dibaringkan terlentang, Longgarkan segala
pakaian yang dapat
2) menghambat jalan pernafasan.
3) Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan
pernafasan
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
http://www.google.com/search?q=gambar+kegiatan+p3k
Tenggelam
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu: Harus
bertindak cepat (menolong pasien yang tenggelam
diharuskan orang berbakat dalam renang)
Lakukan tindakan PATUT, Lakukan pernafasan buatan,
Lakukan pijat jantung samapi jantung berdenyut sendiri,
Hangatkan korban
Gangguan Lokal
Macam-macam gangguan lokal adalah :
A. Luka
B. Patah tulang
C. Terkilir
D. Keracunan
g) Pedoman Penolong
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Tempat kejadian
Waktu, Tanggal
Jam :
Keterangan Luka
Pertolongan / Pengobatan :
Dikirim Ke :
Nama
Jabatan
3. Pemadam Kebakaran
a. Pengertian Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran atau branwir adalah petugas atau dinas
yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran. Dinas pemadam
kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan
masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat.
Visi damkar :
Terselenggaranya perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman bahaya kebakaran melalui terciptanya sistem
pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang handal.
Misi damkar :
1) Melaksanakan usaha pencegahan (pengawasan,
pendataan, inspeksi, pengujian).
2) Melaksanakan penanggulangan kebakaran.
3) Menyelenggarakan penyuluhan.
4) Mengadakan pemeliharaan dan pengadaan sarana dan
prasarana.
5) Melaksanakan koordinasi internal dan eksternal
http://pkppksupadio.wordpress.com12/03/19/pengenalan-bahan-pemadam-kebakaran/
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
f) Halon;
Merupakan salah satu media pemadam
Berdasarkan KEPPRES No 23 tahun 1992
yang popular, namun menjadi
kontroversial. Bahan ini mirip dengan
tentang Pengesahan “Vienna Convention for the
CO2, karena disimpan dalam bentuk
Protection of the Ozone Layer” yang mengatur
cair dan akan berubah menjadi uap atau
pengurangan secara bertahap dan penghentian
gas jika disemprotkan ke api.
pemakaian bahan bahan yang merusak ozon,
Keunggulan utama adalah
maka halon juga mulai dibatasi pemakaiannya
memadamkan api dengan cara
sehingga harus dicari alternatif sebagai media
memutuskan rantai reaksi api. Seperti
penggantinya halnya denganCO2 , halon juga
tergolong media pemadam yang bersih
dan daya pemadamannya sangat tinggi
dibandingkan dengan media pemadam lain. Namun
kelemahan halon adalah karena mengandung senyawa
Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang dianggap dapat
merusak lapisan ozon di atmosfir. Halon bermacam jenis
dan digunakan sebagai bahan pemadam api dalam
sistim portable dan sistim tetap (fixed
installation). Namun saat ini penggunaannya sudah
dibatasi dan tidak diproduksi lagi dan hanya boleh dipakai
karena masih tersedia dan tidak dibenarkan untuk diisi
ulang.
2. Valve
3. Handle
4. Pressure
5. Hose
6. Noozle
7. Sabuk Tabung
8. Pin Pengaman
9. Bracket/ Hanger
P.A.S.S
Pemberian simbol
a) Diberi satu simbol karena alat pemadam tersebut
hanya untuk satu kelas api seperti water pressurized
type extinguisher hanya untuk api kelas A, maka
diberi simbol api kelas A (ordinary combustible) dan
juga dry powder hanya untuk api kelas D, maka diberi
simbol api kelas D (combustible metals);
C. Rangkuman
b) SHOCK
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang
beredar di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat berkurang.
Kurangnya darah yang beredar misalnya :
Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
Luka baker yang cukup luas
Pertolongannya :
1) Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
2) Longgarkan pakaian
3) Beri selimut biar badan hangat kembali
4) Usahakan penderita mendapatkan udara segar
5) Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman
hangat.
c) Pemadam Kebakaran
Cara menggunakan alat pemadam api ringan, yaitu :
P.A.S.S
1) Pull atau Tarik Pin hingga segel putus atau terlepas.
2) Pin berada diatas Tabung A.P.A.R (Alat Pemadam Api), Pin juga
berfungsi sebagai pengaman, handle atau pegangan dari
penekanan Alat Pemadam Api yang tidak disengaja.
3) Arahkan nozzle/Aim atau ujung hose Alat Pemadam Api yang kita
pegang ke arah pusat api.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan
jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum
kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan
sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena akan
membahayakan diri kita sendiri.
D. Tugas
1) Peserta Didik Membentuk 2-3 Orang Dalam Satu Kelompok Dan Lakukan
Observasi Pada Salon Kecantikan Terdekat
2) Perhatikan aktifitas pelayanan perawatan kecantikan di salon, catatlah
apakah operator/beautician/hairdresser memakai alat pengaman diri, dan
apakah pelanggan dipakaian alat pengaman? Apakah terjadi gangguan
proses atau kecelakaan baik yangringan atau berat?
3) Catatlah apa saja jenis alat pengaman yang dipergunakan
4) Jika sudah selesai buatlah laporan dan presentasikan di depan kelas.
E. Evaluasi
4) Alat pelindung mata pada bidang kecantikan adalah laser glasses: yakni
kaca mata tahan laser untuk merawat kecantikan menggunakan laser.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
b. Uraian Materi
Ruang Lingkup K3
a) Alasan Manusiawi
Tidak ada satupun manusiayang mengiharapkan terjadinya
kecelakaan kerja, Namun tanpa berusaha melakukan
sesuatu upaya untuk mengantisipasi keadaan yang
membahayakan, merupakan suatu tindakan yang tidak
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
b) Alasan Pendidikan
Dalam proses pendidikan di SMK, memberi pemahaman dan
menerapkannya dalam pembelajaran tentang pentingya K3
akan membekali pengalaman yang melekat serta menjadikan
kebiasaan yang baik sebagai calon professional tenaga kerja
di salon
c) Alasan Ekonomi
Setiap kejadian kecelakaan kerja, akan menimbulkan
kerugian ekonomi, seperti kerusakan peralatan, bahan dan
bangunan, biaya pengobatan dan biaya santunan
kecelakaan. Oleh karena itu, dengan melakukan langkah-
langkah pencegahan kecelakaan, maka selain dapat
mencegah terjadinya cedera pada tenaga kerja.
C. Rangkuman
1) Teori Management:
Pada Tahun 1931, H.W. Heinrich mengeluarkan suatu konsep yang dikenal
dengan Teori Domino. Konsep Domino memberikan perhatian terhadap
kecelakaan yang terjadi. Berdasar Teori Domino, kecelakaan dapat terjadi
karena adanya kekurangan dalam lingkungan kerja dan atau kesalahan
tenaga kerja.
2) Ruang Lingkup K3
a) Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja
yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja,
bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b) Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
Peralatan dan bahan yang dipergunakan
Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
Proses produksi
c) Karakteristik dan sifat pekerjaan
d) Teknologi dan metodologi kerja
e) Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan
hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
f) Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut
bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.
b) SHOCK
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang
beredar di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat berkurang.
Kurangnya darah yang beredar misalnya :
Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
Luka bakar yang cukup luas
Gejalanya sebenarnya kelanjutan dari lena Misalnya:
Merasa mual, lemas
Pucat dan dingin
Keringat dingin tampak pada kening
Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
Pernafasam cepat dan dangkal
Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.
Pertolongannya:
1) Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
2) Longgarkan pakaian
3) Beri selimut biar badan hangat kembali
4) Usahan penderita mendapatkan udara segar
5) Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman
hangat.
Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan
jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum
kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan
sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena akan
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
D. Tugas
Tugas pembelajaran kali ini lakukan berkelompok 4-6 orang (2/3 pasang),
secara bergantian berpasangan praktekperawatan kecantikan sesuai jadwal
praktek yang berlangsung.Sementara rekan satu pasangan praktek anda satu
pasangan lainnya mengamati kinerja teman anda apakah teman anda
melaksanakan K3 ?
E. Tes Formatif
Bacalah soal dengan teliti, kemudian jawablah dengan uraian yang jelas.
Kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan sekolah.
4. Jelaskan apa yang dimaksud Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan?
F. Kunci Jawaban
1) Teori Management :
Pada Tahun 1931, H.W. Heinrich mengeluarkan suatu konsep yang dikenal
dengan Teori Domino. Konsep Domino memberikan perhatian terhadap
kecelakaan yang terjadi. Berdasar Teori Domino, kecelakaan dapat terjadi
karena adanya kekurangan dalam lingkungan kerja dan atau kesalahan
tenaga kerja.
2) Ruang Lingkup K3
a) Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja
b) Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :
(1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
(2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
(3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
(4) Proses produksi
c) Karakteristik dan sifat pekerjaan
d) Teknologi dan metodologi kerja
e) Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik.
f) Semua pihak yang terlibat ikut bertanggung jawab atas keberhasilan
usaha hyperkes.
G. Lembar Kerja
Kelas :……………………………………
Pelaksanaan
No Unsur K3 / indicator pelaksanaan
ya Tidak
KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA
3
EVALUASI
BAB III
EVALUASI
Evaluasi belajar pada modul ini dilakukan oleh Guru, namun demikian siswa
sebagai pembelajar dapat memperoleh ilustrasi ketercapaian kompetensi yang
telah dikuasai dengan bercermin pada indikator atau unsur apa saja dalam penilaian
berikut.
EVALUASI BELAJAR
Kegiatan Evaluasi:
Evaluasi dilakukan pada aspek kognitif, psikomotorik dan attitude pada
kompetensi Sanitasi Hygiene Bidang Kecantikan jilid 2
NAMA Siswa :
NAMA Guru :
TANGGAL Penilaian :
1 2 3 4 5
1 Disiplin
2 Taat azas
3 Jujur
4 Tanggung jawab
5 Konsisten
6 Detil/teliti
Paraf Paraf
Guru Siswa
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
4) Jelaskan alat pengaman diri apa yang anda pergunakan pada saat
merawat kecantikan dengan alat listrik?
12) Apa yang anda lakukan dalam melakukan P3K jika ada pelanggan yang
terkena tetesan kosmetika pewarnaan dan menjadi gatal dan
kemerahan?
Berikan tanda cek list pada setiap indikator yang telah anda lakukan
pada tanda “K” yang artinya kompeten, dan jika anda merasa belum
mampu melakukan beri ttanda cek list “BK “
Berikut format cek list dan Jika telah selesai konsultasikan pada guru
untuk langkah selanjutnya.
Nama Siswa :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Sanitasi Hygiene Kecantikan
TANGGAL Penilaian :
Paraf Paraf
D. Produk/Benda Kerja :
Pada kompetensi sanitasi hygien ini tidak menghasilkan produk.
F. Kunci Jawaban
a) Rambut :
b) Wajah :
Sanitasi : Bersih dan Berias sesuai kesempatan
c) Badan :
d) Kaki
e) Tangan :
8) Virus yang sering ditemui di salon Virus yang sering ditemui di salon
Influenza, herpes, HIV.
9) Perlunya manajemen K3
Alasan perlunya manajemen k3
a) Alasan Manusiawi.
b) Alasan Pendidikan
c) Alasan Ekonomi.
d) Alasan Peraturan Pemerintah
12) Jika ada pelanggan yang terkena tetesan kosmetika pewarnaan dan
menjadi gatal dan kemerahan maka dilakukan P3K dengan cara:
a) dicuci dengan air hangat dan sabun
b) dioleskan cream penetralisir bahan kimia, agar kulit tenang
b) SHOCK
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah
yang beredar di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat
berkurang. Kurangnya darah yang beredar misalnya :
Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
Luka bakar yang cukup luas
Pertolongannya:
1) Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
2) Longgarkan pakaian
3) Beri selimut biar badan hangat kembali
4) Usahan penderita mendapatkan udara segar
5) Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi
minuman hangat.
PENUTUP
4
BAB IV
PENUTUP
E
valuasi: Setelah Siswa melengkapi semua bukti belajar dari setiap sub
kompetensi pada kompetensi yang sedang siswa pelajari dan sudah
mendapatkan persetujuan guru pembimbing, untuk meyakinkan bahwa
Siswa telah berhasil. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap aspek-aspek
yang diperlukan siswa dalam suatu kompetensi, yaitu aspek ketrampilan
motoriknya, keterampilan berfikirnya, dan ketrampilan sikapnya.
K
esesuaian hasil penilaian yang dilakukan oleh siswa dengan hasil verifikasi
Guru, menunjukkan nilai-nilai sikap kejujuran, pemahaman kriteria pada
kompetensi yang dipelajari, dan berbagai sikap yang menjadi kriteria pada
kompetensi ini.
V
erifikasi, dilakukan oleh Guru, namun demikian sebagai siswa mutu di
sekolah untuk evaluasi semester diketahui oleh tim penjamin mutu dari
internal sekolah/Quality Assurance(QA).
Q
uality Control (QC). Kegiatan verifikasi oleh QC dimaksudkan untuk
meyakinkan bahwa hasil evaluasi yang dilakukan oleh internal sekolah
terhadap penguasaan kompetensi Siswa telah dilakukan dengan benar
sesuai prosedur baku dan kriteria keberhasilan.
Apabila kegiatan evaluasi oleh sekolah dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi
sekolahterhadap penguasaan kompetensi Siswa dinyatakan sah.
DAFTAR PUSTAKA
Madigan, MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. Brock Biology of
Microorganisms (ed. Edisi ke-12). San Francisco: Pearson Benjamin
Cummings. hlm. hlm. 2. ISBN 9780321536150.
Jurnal Imam Budi Putra : Penyakit Kulit Akibat Kerja Karena Kosmetik, 2008 USU
e-Repository @2008
Ina Rifqie Mariana; Sanitasi Hygien dan K3, 2003, Pengembangan Kurikulum,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-publichealth/2261212-
pengertian-kesehatan-dan-keselamatan-kerja/ (diunduh 25 Maret 2012)
http://ajago.blogspot.com/2007/12/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-
di.html (diunduh: 25 Maret 2012)
http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/mikroorganisme-bakteri-dan-virus/
http://www.google.com/search?q=kebersihan+anggota+badan&tbm=isch&tbo=u&
source=univ&
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-publichealth/2261212-
pengertian-kesehatan-dan-keselamatan-kerja/#ixzz1qsZyDRaw (diunduh 25 Maret
2012)
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/01/peranan-mikroba-dalam-
mikrobiologi.html
http://www.anneahira.com/mikrobiologi-lingkungan.htm
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Sanitasi dan Hygiene Kecantikan 2
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html
www.ladysnezky.blogspot.com
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/53_Permenkes%20492.pdf
http://www.solopos.com/2013/11/23/waspada-bakteri-bisa-masuk-ke-dalam-
produk-kosmetik-467818
http://www.google.com/searchq=bahan+kimia+pembersih+alat+salon&sa=N&noj=
1&tbm=isc
http://gurungeblog.files.wordpress.com
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN%20MATERI/biolog
i/kls%20x/mp_255/images/hal10.jpg
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/
http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/mengenal-protozoa/
http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0015%20Bio%201-4a.htm
http://www.psychologymania.com/2012/09/definisi-penyakit-akibat-kerja.html
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-
elemen-sistem-manajemen.html
http://palangmerahremaja.blogspot.com/2007/12/tenatang-p3k-dan-pp.html
http://pkppksupadio.wordpress.com/2012/03/19/pengenalan-bahan-pemadam-
kebakaran/
TENTANG PENULIS
E
my Indaryani puteri keenam dari
Bapak Kadri Soediro dengan Ibu
Suwarni (Alm), dilahirkan pada
tanggal 7 Desember 1963. Pendidikan SD,
SMP dan SMA diselesaikan di Kota
Magelang–Jawa Tengah, Kemudian
melanjutkan ke IKIP Negeri Jakarta jurusan
Matematika program Diploma. Pada tahun
1985 mengikuti pendidikan di IKIP Jakarta
jenjang Strata Satu Program tata rias dan
memperoleh gelar sarjana kependidikan
pada tahun 1988. Dan pada tahun 2005
menyelesaikan pendidikan strata 2 di
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) pada program studi
Teknologi Pendidikan.
Menikah dan dikarunia dua orang putri, yaitu Akhlia Ayu Helzainka sebagai dokter
di Kota Depok dan Virginia Helzainka mengikuti pendidikan di Fakultas Bahasa
dan Sastra Universitas Ganesha Singaraja–Bali. Diangkat sebagai Pegawai
Negeri Sipil pada tahun 1984 dengan tugas sebagai guru Matematika Jakarta.
Pada tahun 1992 sampai dengan 1994 mengikuti suami Dinas ke Jepang, dan
berdasarkan ketentuan disiplin Pegawai Negeri Sipil mengikuti Cuti diluar
tanggungan negara. Tahun 1994 menjadi Instruktur di Pusat Pengembangan
Penataran Guru Kejuruan pada Instalasi Tata Kecantikan, Selanjutnya mengikuti
ujian Kewidyaiswaraan dan diangkat sebagai Widyaiswara di Pusat
Pengembangan Penataran Guru Kejuruan pada tahun 1998 hingga sekarang.
Sertifikasi yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang diikuti dalam
rangka pendalaman pendidikan dan pelatihan bidang keahlian tata kecantikan
adalah:
1) Chlorophil Cosmetics, di Osaka-Jepang 1992-1993.
2) Comitte International des Esthetician and Cosmotetology, di Jakarta 1995.
3) Master Craftsman Diplome Hairdressing, di Jakarta 1996.
4) Management Competency Based Training, di Brunai Darussalam 1998.
5) Master Asessor Badan Nasional Sertifikasi Profesi 2005.