Oleh :
Kelompok II
M.ALI BUGIS
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….......
A. Angka Kesakitan Dan Kematian Pada Usia Dewasa Pria Dan Wanita……
B. Jelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Pria Dan Wanita
C. Masalah Kesehatan Utama Pada Pria Dan Wanita ………………………..
D. Proses Keperawatan Dengan Masalah Kesehatan Di Komunitas…………
A. Kesimpulan………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utamakematian
secara Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utamakematian
secaraglobal. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang
terjadi di dunia global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian
yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua
pertiganya disebabkan olehPenyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh
penduduk dengan usia yang lebih Penyakit Tidak Menular. PTM juga
membunuh penduduk dengan usia yang lebihmuda. Di negara-negara dengan
tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh muda. Di negara-negara
dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruhkematian yang
terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% kematian yang
terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29%disebabkan oleh
PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% disebabkan oleh
PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13%kematian.
Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari
kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang
dari70 tahun, penyakit cardiovascular merupakan penyebab terbesar (39%),
diikuti 70 tahun, penyakit cardiovascular merupakan penyebab terbesar
(39%), diikutikanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,penyakit
pencernaan dan PTM kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan
kronis,penyakit pencernaan dan PTMyang lain bersama-sama menyebabkan
sekitar 30% kematian, serta 4% kematian yang lain bersama-sama
menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematiandisebabkan diabetes.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit
Tidak Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit
TidakMenular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia,
peningkatan Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh
dunia, peningkatanterbesar akan terjadi di negara-negara menengah
danmiskin. Lebih dari dua pertiga terbesar akan terjadi di negara-negara
menengah danmiskin. Lebih dari dua pertiga(70%) dari populasi global akan
meninggal akibat penyakit tidak menular seperti (70%) dari populasi global
akan meninggal akibat penyakit tidak menular sepertikanker, penyakit
jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 kanker,
penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun
2030diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahunkarena penyakit tidak
menular, diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahunkarena penyakit
tidak menular,naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini.
TINJAUN PUSTAKA
A. Angka Kesakitan dan Kematian pada Usia Dewasa Pria dan Wanita
(4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%), kata Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, dr. Lily S Sulistyowati,
Sabtu (29/7).
umur 65-74 tahun (3,6%) diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%),
kelompok umur 55-64 tahun (2,1%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,3%).
17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31%
dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat
di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta
sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Kematian “dini” yang
rendah.
koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta
Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,
a. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama PJK di
samping hipetensi dan hiperkolesterolemia. Orang yang merokok lebih 20
batang perhari dapat mempengaruhi atau memperkuat efek dua faktor
utama resiko lainnya. Penelitian Sanders, mendapatkan kematian
mendadak akibat PJK pada laki-laki perokok 10 kali lebih besar daripada
bukan perokok dan pada perempuan perokok 4 kali lebih besar daripada
bukan perokok. Rokok dapat menyebabkan 25 % kematian PJK pada laki-
laki dan perempuan umur di bawah 65 tahun atau 80 % kematian PJK
pada laki-laki umur di bawah 45 tahun. (Karson, 2012 ).
Efek rokok adalah menyebabkan beban miokard bertambah karena
rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya konsumsi oksigen akibat
inhalasi CO. Akibat selanjutnya adalah takikardi, vasokonstruksi
pembuluh darah, perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah dan
perubahan 5-10 % Hb menjadi carboksi-Hb. Nikotin akan menyebabkan
debaran yang lebih cepat dan gas CO akan mengikat butir darah merah
(hemoglobin) lebih kuat dibanding oksigen sehingga oksigenisasi jantung
relatif berkurang (Karson, 2012 ).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Selim (2013) didapati hasil
yang menunjukkan nadi istirahat perokok secara signifikan lebih tinggi ( p
< 0,001 ) dan tekanan darah sistolik ( p = 0,001 ) dibandingkan dengan
non perokok dan memiliki resiko lebih besar terhadap angka kejadian
PJK. Di samping itu rokok dapat menurunkan kadar HDL kolesterol.
Makin banyak jumlah rokok yang dihisap, kadar HDL kolesterol makin
menurun. Pada perempuan perokok maka penurunan kadar HDL
kolesterolnya lebih besar dibandingkan laki-laki perokok. (Karson, 2012 ).
Kenfield, 2008 dari Harvard School of Public Health di Boston
dan para koleganya dalam laporan yang berjudul Smoking and Smoking
Cessation in Relation to Mortality yang diterbitkan dalam Journal of the
American Medical Association menunjukkan bahwa terdapat 64%
kematian pada perokok serta 28% kematian pada mantan perokok.Apabila
berhenti merokok, maka penurunan resiko PJK akan mencapai 50 % pada
akhir tahun pertama setelah berhenti merokok dan kembali seperti yang
tidak merokok setelah berhenti merokok 10 tahun. Harus diupayakan
seseorang berhenti merokok untuk selama-lamanya. Menghentikan
merokok secara total memungkinkan tapi dapat juga sedikit demi sedikit
mengurangi jumlah rokok yang dihisap sampai akhirnya berhenti total
(Karson, 2012 ).
b. Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk
terjadinya PJK. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia
18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
31,7%. Sebesar 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki
hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi.Adapun
Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VII (Joint National Committee VII)
terdapat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VII (2003)
Tekanan Darah
Klasifikasi
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Pre-Hipertesi 120-139 80-90
Hipertensi stage I 140-159 90-99
Hipertensi Stage II ≥160 ≤100
1. pengkajian
a. Geografi
1) Apakah anda tingal di daerah pegunungan atau pantai ?
2) Bagaimana keadaan tanah di daerah ini ?
3) Berapa luas daerah ini ?
4) Ada berapa batas wilayah di daerah ini dan apa saja nama wilayah di
masing-masing batasnya?
b. Demografi
1) Berapakah jumlah KK di daerah ini ?
2) Berapakah jumlah penduduk di daerah ini ?
3) Bagaimana mobilitas penduduk, apakah penduduk jarang di rumah
ketika pagi dan siang hari karena bekerja, sedangkan anak-anak pada
sekolah.?
4) Apakah daerah ini termasuk daerah yang padat dengan penduduk?
c. Vital Statistik
1) Bagaimana status kelahiran di daerah ini?
2) Penyakit apa saja yang banyak terjadi di masyarakat khususnya pada
wanita usia dewasa?
3) Penyakit apa saja yang banyak terjadi di daerah ini khususnya pada
pria usia dewasa?
4) Apakah dalam satu bulan ini sudah terdapat banyak warga yang
meninggal?
d. Kelompok Etnis
1) Suku apa yang dianut di masyarakat?
e. Nilai dan Keyakinan
1) Apakah ada masjid / mushola atau tempat ibadah lainnya?
2) Apakah masyarakat menganut agama yang sama?
3) Keyakinan apa yang di anut dalam masyarakat?
Pengakajian Sub Sistem
a. Lingkungan fisik
1) Apakah rumah penduduk tergolong perumahan yang menetap?
2) Apakah pencahayaan di rumah penduduk sudah cukup?
3) Apakah di daerah ini sirkulasi udara sudah baik ?misalnya terdapat
pepohonan dan terdapat ventilasi yang cukup pada setiap rumah
warga?
b. Pelayanan Kesehatan
1) Apakah terdapat praktikklinikswasta di daerah ini ?
2) Berapa jumlah tenaga kesehatan di daerah ini (perawat, bidan, dokter)?
3) Apakah terdapat mushola atau tempat ibadah lainnya di daerah ini ?
4) Ada berapa sekolah yang terdapat pada daerah ini ?
5) Apakah terdapat panti sosial di daerah ini?
6) Apakah terdapat pasar/swalayan/ toko yang menyediakan kebutuhan
masyarakat?
7) Apakah ada tempat perkumpulan untuk melakukan musyawarah di
daerah ini ?
8) Apakah program posyandu terlaksana di daerah ini? Posyandu apa saja
yang diselenggarakan di daerah ini? Apakah posyandu sudah berjalan
aktif? Berapa kali diselenggarakan?
9) Apakah sanitasi warga sudah tergolong baik atau tidak ?
10) Dari mana sumber air yang digunakan dalam masyarakat?
11) Dimanakah pembuangan air limbah pada masyarakat?
12) Apakah mayoritas warga telah memiliki jamban pada setiap rumah ?
13) Dimanakah mayoritas warga melakukan MCK?
14) Dimankah tempat penumpukan/pembuangan sampah ?
15) Dari mana terdapatnya sumber polusi yang mungkin mengancam
kesehatan atau kegiatan sehari-hari?
16) Apakah ada vektor penyebab penyakit di masyarakat?
c. Keamanan & Transportasi :
1) Apakah ada pemadamkebakaran?
2) Apakah ada terdapat siskamling atau hansip?
3) Apakah ada transportasi umum atau pribadi yang bisa digunakan di
masyarakat?
4) Apakah keadaan jalanan di daerah ini sudah dalam keadaan baik?
5) Bagaimana cara pemilihan RT/RW di daerah ini ?
d. Pemerintah dan politik
1) Ada berapa RTdan RW di desa ini ?
2) Ada berapa kader di desa ini ?
3) Apakah ada karang taruna di desa ini? Apakahsudah berjalan dengan
baik dan aktif?
4) Apakah terdapat tokoh agama di desaini ?
e. Pendidikan
1) Tingkat pendidikan komunitas ?
2) Apa fasilitas pendidikan yang tersedia?
3) Jenis bahasa apa yang digunakan dalam pendidikan?
f. Rekreasi
1) Apakah masyarakat sering melakukan rekreasi antar warga atau
kelompok tertentu?
2) Fasilitas apa yang digunakan jika pergi berekreasi?
g. Ekonomi
1) Apakah warga memiliki pekerjaan yang tetap?
2) Berapa jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan?
3) Berapa jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan?
4) Berapa jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia?
2. Diagnosa keperawatan
a. Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan : suatu kebiasaan hidup yang dicirikan dengan
aktivitas fisik yang rendah.
b. Perilaku kesehatan cenderung beresikob.d kurang dukungan sosial :
Hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup/perilaku dalam cara
yang memperbaiki status kesehatan.
c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d keterampilan komunikasi
yang tidak efektif : ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola,
dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
d. Defisiensi kesehatan komunitas b.dketidakcukupan akses pada pemberi
layanan kesehatan.
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kurang dukungan sosial.
3. Intervensi keperawatan
Dx.1 Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan : 00168
Kriteria hasil :
NIC :
Kriteria hasil :
NIC :
1. Modifikasi perilaku.
3. Peningkatan koping.
Kriteria hasil :
NIC :
NIC :
3. Skrining kesehatan.
Kriteria hasil :
NIC :
2. Modifikasi perilaku.
3. Peningkatan koping.
4. Konseling.
5. Dukungan emosional.
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan 6,7 juta (38,3%) disebabkan oleh stroke. (Kemenkes RI, 2017)
dislipidemia,dan obesitas
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa Keperawatan :
Dengan banyaknya persoalan kesehatan pada masyarakat di
jaman sekarang, sudah saatnya mahasiswa keperawatan lebih
membuka wawasan lagi tentang dunia kesehatan, bukan hanya
berfikir bahwa lulusan akademi keperawatan ataupun fakultas-
fakultas kesehatan selalu bekerja di rumah sakit, harus mampu
mencari celah pada setiap permasalahan yang muncul di dunia
kesehatan, mampu memposisikan diri di tempat atau sarana
kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di kesehatan komunitas
seperti di masyarakat, hal itu tentunya harus dibekali dengan
pengetahuan yang mumpuni dan juga skill yang memadai, maka
dari itu, mahasiswa harus lebih berperan aktif dalam mensikapi hal
tersebut.
2. Untuk Perawat di Komunitas :
Perkembangan zaman memacu individu, pada khususnya
tenaga keperawatan untuk terus mengembangkan keilmuan di
bidang kesehatan, yang ke semua itu diharapkan mampu
memecahkan persoalan- persoalan yang setiap saat semakin banyak
dan beragam, kenali, dalami setiap masalah yang muncul, dan
berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi setiap
permasalahan tersebut dengan hati ikhlas dan berfokus pada
kesejahteraan masyarakat binaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2014. Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Kemenkes RI. 2014. Pusat data dan informasi. Departemen kesehatan RI : Jakarta
Nur Arif dan Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarakan Nanda
NIC-NOC.Edisi Revisi. Jilid 1 dan 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC:Jakarta.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.