Anda di halaman 1dari 20

SISTEM WIPER

KEGIATAN BELAJAR 1
DAN WASHER

BAB 5
Bab5. Sistem Wiper dan Washer 92
BAB 5. Sistem Wiper dan Washer

5.1 Pendahuluan

Jarak pandang pengemudi merupakan faktor penting dalam


mengendarai kendaraan. Jarak pandang dapat berkurang akibat cuaca gelap
maupun kaca terhalang kotoran sangat membahayakan, dan potensi terjadi
kecelakaan. Kotoran pada kaca dapat berupa debu, lumpur, binatang kecil
maupun air hujan. Pada kendaraan dilengkapi sistem wiper guna menghapus
kotoran yang menempel pada kaca. Agar kaca tidak tergores saat menghapus
kotoran berupa debu atau lumpur maka diperlukan air guna membasahi
kaca, sistem yang berfungsi menyemprotkan air ke kaca adalah sistem
washer.

Gambar 5.1. Sistem wiper pada kendaraan

Tingkatan kotoran maupun hujan yang menghalangi kaca sangat


bervariasi, bila hujan kecil namun kecapatan menghapus kaca tinggi maka
terjadi gesekan secara langsung antara kaca dengan karet penghapus kaca,

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 93


sehingga kaca menjadi panas dan tergores, sebaliknya bila hujan sangat lebat
namun kecepatan menghapus kaca terlalu rendah maka kaca masih terhalang
oleh air hujan. Guna mengatasi permasalahan tersebut maka dibuat sistem
kontrol kecepatan penghapus kaca, menjadi kecepatan rendah, menengah
maupun tinggi. Pada beberapa model dilengkapi dengan sistem intermiten
yaitu sistem dimana pengahapus kaca akan ON dan OFF terus menerus,
posisi ini digunakan saat hujan gerimis.

Sistem wiper dapat diletakkan pada kaca depan maupun kaca


belakang, dan terdapat beberapa kendaraan yang dilengkapi wiper kaca
lampu kepala. Sistem penghapus kaca depan biasanya dilengkapi dengan dua
buah blade, sedangkan kaca belakang dilengkapi dengan sebuah blade yang
diletakkan ditengah-tengah kaca bagian atas maupun bawah.

Gambar 5.2. Lay out sistem wiper pada kendaraan

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 94


5.2. Komponen Sistem Wiper

Komponen sistem wiper dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,


yaitu:

1. Sistem yang menghasilkan dan mengatur kecepatan putar motor


wiper
a. Baterai : berfungsi sebagai sumber energi listrik
b. Kunci kontak: untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik
dari baterai ke sistem wiper
c. Saklar kontrol wiper : berfungsi untuk menghidupkan dam
mematikan kerja sistem wiper dan mengontrol kecepatan motor
wiper. Saklar gambar 2 dibawah mempunyai empat posisi, yaitu
posisi OFF, Intermiten, Low dan High

Gambar 5.3. Saklar wiper

d. Intermitent : sebagai multivibrator atau unit elektronik yang


menghasilkan aliran arus listrik gelombang kotak pada frekuensi
tertentu, sehingga kerja wiper akan ON dan OFF terus menerus.
Bab5. Sistem Wiper dan Washer 95
e. Motor wiper : merubah energi listrik menjadi energi gerak putar.
Motor wiper merupakan motor DC dengan pengaturan putaran
menggunakan konsep lilitan efektif. Komponen motor terdiri dari
magnet permanen, armatur, 3 buah sikat dan worm gear. Pada worm
gear diletakkan cam plate yang berfungsi sebagai kontak pengatur
posisi berhenti/ matinya motor.

Gambar 5.4. Konstruksi motor wiper

2. Sistem peminda gerak putar menjadi gerakan menghapus kaca


a. wiper link : berfungsi untuk merubah gerak putaran yang dihasilkan
oleh motor wiper menjadi gerak bolak-balik pada linking rod dan
selanjutnya menjadi gerak setengah putaran pada poros yang
berhubungan dengan wiper arm, sehingga wiper arm akan
menggerakkan blade untuk menghapus kaca.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 96


Gambar 5.5. Pemasangan wiper link

b. wiper arm : berfungsi untuk menghubungkan gerak poros pada link


rod dengan wiper blade dan menghasilkan tekanan wiper blade ke
kaca. Konstruksi wiper arm terdiri dari arm head, retainer, spring
dan arm piece.

Gambar 5.6. Konstruksi wiper arm

c. wiper blade : merupakan bagian yang menghapus kotoran pada


kaca, wiper blade terdiri dari karet penghapus kaca (rubber blade),

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 97


tuas primer maupun sekunder dan klip (clip) untuk memasang
dengan wiper arm.

Gambar 5.7. Konstruksi wiper blade

Bila karet wiper (wiper blade) yang sudah keras maka harus diganti agar
tidak menggores kaca, penggantian perlu memperhatikan metode
pemasangannya. Terdapat beberapa metode pamasangan wiper blade
dengan wiper arm, metode tersebut adalah:

Gambar 5.8. Metode pemasangan wiper blade

Meskipun kita mematikan wiper disembarang tempat namun wiper blade


akan berhenti pada tempat tertentu, mekanisme ini diatur secara elektrik oleh
cam plate pada worm gear. Saat kita mengganti atau melepas wiper arm
Bab5. Sistem Wiper dan Washer 98
maka pemasangan kembali harus memperhatikan posisi pemasangan,
beberapa model mobil menentukan jarak wiper blade ke karet kaca sebesar
15- 30 mm dari karet kaca.

Keberadaan wiper arm dan wiper blade saat tidak difungsikan sering
dianggap mengurangi estetika kendaraan sehingga beberapa mobil
mengembangkan disain dimana wiper blade tersebunyi saat tidak
difungsikan, model ini sering disebut model semi concealed dan model fully
concealed.

Gambar 5.9. Metode menyembunyikan wiper blade saat tidak berfungsi

5.3. Prinsip Kerja Sistem Wiper Tanpa Intermittent

1. Posisi saklar “ Low”


Saat menghidupkan wiper pada posisi Low, maka arus listrik dari
baterai akan mengalir ke terminal B+ pada saklar wiper - terminal +1
saklar – teminal +1 motor wiper – sikat (+) – armatur motor wiper –
sikat (-) dan massa. Akibat aliran tersebut motor wiper berputar lambat.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 99


Motor
B C Baterai
Wiper
Stop
Switch
A M M Motor
Washer

Hi
Lo

Cak Sol

Posisi S +1 +2 B+ W
OFF

LOW
HIGH
Washer

Gambar 5.9 Prinsip kerja sistem wiper posisi Low

2. Posisi saklar “High”


Bila saklar digeser ke posisi High maka arus listrik dari baterai akan
mengalir ke terminal B+ pada saklar wiper - terminal +2 saklar – teminal
+2 motor wiper – sikat (+) – armatur motor wiper – sikat (-) dan massa.
Akibat aliran tersebut motor wiper berputar cepat

Gambar 5.10 Posisi sikat motor wiper kecepatan tinggi (High)

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 100


Motor
B C Baterai
Wiper
Stop
Switch
A M M Motor
Washer

Hi
Lo

Cak Sol

Posisi S +1 +2 B+ W
OFF

LOW
HIGH
Washer

Gambar 5.11. Prinsip kerja sistem wiper posisi High

3. Posisi OFF
Saat saklar wiper digeser pada posisi OFF, maka arus listrik dari baterai
akan mengalir ke terminal B pada terminal saklar cam plate – teminal
cam plate A – terminal S saklar wiper - terminal +1 - sikat (+) –
armatur motor wiper – sikat (-) dan massa. Akibat aliran tersebut motor
wiper tetap berputar, sampai hubungan terminal B dan A pada cam plate
putus dan berhubungan dengan terminal C. Posisi putusnya terminal
tersebut merupakan posisi dimana wiper balde berhenti.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 101


Motor
B C Baterai
Wiper

Stop
A M M Motor
Switch
Washer

Cak Sol

Posisi S +1 +2 B+ W
OFF

LOW
HIGH
Washer

Gambar 5.12. Prinsip kerja sistem wiper posisi OFF

5.4. Prinsip Kerja Sistem Wiper dengan Intermittent

1. Saklar wiper ON, Kunci kontak ON


Pada saat ini motor wiper akan berputar lambat, karena relay ON ,
relay ON akibat Tr 1 ON, proses tersebut adalah sebagai berikut:

Arus listrik dari baterai mengalir ke terminal 2 - R1 – Tr 1 – terminal


4 – saklar wiper dan massa. Aliran ini menyebabkan TR1 ON
sehingga terdapat arus listrik mengalir dari terminal 2 – coil – Tr 1 -
terminal 4 – saklar wiper dan massa. Aliran ini menyebabkan relay
ON sehingga terjadi aliran listrik dari terminal 2 – P2 – P1 – terminal
1 - saklar wiper – terminal +1 motor wiper – sikat (+) – armatur
motor wiper – sikat (-) dan massa. Aliran arus listrik ini
menyebabkan motor wiper berputar.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 102


Gambar 5.13. Kerja sistem wiper dengan intermittent

2. Proses pengisian kondensor


Selama pengisian kondensor relay tetap ON , relay ON akibat Tr 1 tetap
ON, sehingga motor wiper akan berputar lambat. Saat kondensor terisi
penuh maka Tr1 akan OFF, proses pengisian kondensor tersebut adalah
sebagai berikut:

Gambar 5.14. Pengisian kondensor pada intermitten

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 103


Akibat gerakan motor wiper maka S3 akan berhubungan dengan S1,
sehingga arus listrik mengalir ke terminal 3 – D2 – C1 – Tr1 – terminal 4 –
saklar wiper dan massa. Aliran ini menyebabkan terjadi pengisian
kondensor C1.

3. Saat Kondensor penuh

Saat kondensor penuh maka Tr2 ON, dan Tr1 OFF, sehingga relay menjadi
OFF, terputusnya relay, meskipun relay putus motor wiper tetap berputar,
suplay arus listrik tergantung dari hubungan S1 dengan S3, bila hubungan
putus maka motor wiper berhenti berputar.

Gambar 5.15. Kerja motor saat kondensor terisi penuh

Aliran listrik menyebabkan TR 1 ON adalah:

Saat C1 penuh maka aliran listrik yang semula mengi C1 akan mengalir ke
D3- Tr2 – terminal 4 – saklar wiper dan massa. Aliran in menyebabkan TR2

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 104


menjadi ON, saat Tr2 On kaki base TR1 menjadi rendah sehingga Tr1
menjadi OFF.

Aliran listrik yang menyebabkan motor wiper tetap berputar:

Listrik dari baterai mengalir terminal S motor wiper- S2 – S1- terminal 3


intermitten – P3 – P1 – terminal 1 – saklar wiper – terminal +1 motor wiper
– sikat (+) – armatur motor wiper – sikat (-) dan massa. Aliran arus listrik ini
menyebabkan motor wiper tetap berputar

4. Saat Kondesor melepaskan muatan listriknya

Meskipun hubungan S3 dengan S1 putus, namun TR2 tetap ON akibat


suplay arus listrik dari pengosongan C1, selama TR2 ON maka TR1 akan
OFF dan relay akan OFF. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 5.16. Proses pengosongan kondensor

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 105


Muatan listrik pada kondensor akan dikosongkan melalui R3 – D2 – Tr 2 –
terminal 4 – saklar wiper dan ke massa. Aliran ini akan menyebabkan TR2
tetap ON, selama TR2 ON maka kaki base Tr1 rendah sehingga TR1 tetap
OFF, bila Tr1 OFF maka tidak ada arus melalui coil, sehingga relay menjadi
OFF. Saat kondensor sudah kosong maka arus yang melalui TR2 terhenti,
sehingga TR2 menjadi OFF, bila TR2 OFF maka tegangan base TR1 naik,
sehingga TR1 menjadi ON, dan relay menjadi ON kembali, motor wiper
berputar kembali.

Demikian seterusnya sehingga motor wiper akan hidup dan mati pada
interfal tertentu. Waktu wiper mati tergantung lama TR2 ON, lama TR2
tergantung nilai R3 dan C1.

5.4 Sistem Washer

Sistem washer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem wiper.
Washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan pembersih ke kaca untuk
membersikan kaca, kemudian dibersihkan dengan penghapus kaca (wiper).
Cairan yang disemprotkan washer mengandung zat pembersih sehingga
kotoran maupun minyak yan menempel pada kaca dapat bersih.

Gambar 5.17 Kerusakan kaca akibat kaca kering wiper bekerja


Bab5. Sistem Wiper dan Washer 106
Bila wiper bekerja dengan kondisi kaca yang kering menyebabkan gesekan
blade wiper dengan kaca menjadi besar, dan kaca dapat tergores.

Komponen Sistem Washer

Sistem washer terdiri dari 2 sistem yaitu :


a. System kelistrikan yang berfungsi merubah energy listrik menjadi
energy gerak putar. Komponen sistem terdiri dari baterai, fuse, kunci
kontak, saklar washer dan motor listrik.
b. Sistem penyemprot air yang berfungsi menghasilkan kabutan air yang
menyemprot ke kaca. Komponen sistem washer terdiri dari nozzle,
saluran air (washer tubes), reservoir (washer reservoir) dan pompa.

Gambar 5.18 Komponen sistem washer

Washer Reservoir
Washer reservoir merupakan tempat penampung cairan pembersih kaca.
Reservoir umumnya terbuat dari platik warna transparan dan ditempatkan di
daerah ruangan mesin. Pada washer reservoir terdapat ukuran sebagai

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 107


indicator volume cairan. Motor washer sebagai pompa sistem washer juga
ditempatkan di reservoir.

Gambar 5.19 Washer reservoir

Prinsip Kerja Sistem Washer

Gambar 5.20 Rangkaian sistem washer


Saat saklar washer di”ON” kan maka arus listrik dari baterai mengalir dari
baterai, ke kunci kontak, ke fuse, ke terminal B+ saklar washer, ke terminal
Bab5. Sistem Wiper dan Washer 108
terminal W saklar washer, ke sikat + motor , ke armature motor asher, ke
sikat (-) motor washer dank e massa. Akibat aliran listrik tersebut motor
washer berputar memutar pompa washer. Air hasil pompa washer dialirkan
ke nosel, dan air disemprotkan ke kaca.

Gambar 5.21 Arah penyemprotan sistem washer

5.5 Evaluasi
1. Jelaskan pentingnya sistem wiper dan washer pada kendaraan.
2. Sebutkan komponen sistem wiper dan jelaskan fungsi komponen
tersebut.
3. Gambarkan wiring sistem wiper tanpa intermittent, jelaskan prinsip
kerja saat kecepatan rendah dan kecepatan tinggi.
4. Jelaskan prinsip kerja sistem wiper saat OFF didukung dengan wiring.
Mengapa posisi wiper blade selalu berhenti di tempet tertentu?
5. Gambarkan wiring sistem wiper dengan intermittent, jelaskan prinsip
kerja saat kecepatan rendah dan kecepatan tinggi, dan saat posisi
intermittent.
6. Bila lilitan relai pada putus atau terbakar, apa yang terjadi pada kerja
sistem wiper?. Jelaskan rasional peryataan saudara dilengkapi dengan
wiring wiper dengan intermittent.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 109


7. Gambarkan rangkaian sistem washer dan jelaskan prinsip kerjanya.
8. Beberapa kaca depan mobil kita jumpai tergoren sehingga
menghalangi pandangan pengemudi saat hujan. Jelaskan apa penyebab
hal tersebut dan bagaimana metoda untuk mencega hal tersebut
terjadi?

DAFTAR PUSTAKA
Brandy, Robert N. (1983), Electric and Electronic System for
Automobile and Truks, Reston Publishing Company, Inc.
Virginia.

Horner, Jim (1986), Automotive Electrical Handbook, Pricestern sloan,


Los Angeles.

Mitcheel (1987), Automotive Electrical System, Prentice-Hall, new


Jersey.

Nwagboso, Christoper (1997), Advance Vehicle and Infrastructure


System, Computer Applications Control and Automation,
New York, John Wiley & Sons.

Sullivan, Kevin R (2014), Battery Basics, WWW.Autoshop101.Com

Sullivan, Kevin R (2014), Control Devices, WWW.Autoshop101.Com

Sullivan, Kevin R (2014), Circuits Protection,


WWW.Autoshop101.Com

Toyota Astra Motor (t.th) Step 2 Materi Pelajaran Engine Group,


Jakarta, Toyota Astra Motor

Tom Denton (2004) Automobile Electrical and Electronic Systems,


Elsevier Butterworth-Heinemann, Oxford.

Bab5. Sistem Wiper dan Washer 110


Bab5. Sistem Wiper dan Washer 111

Anda mungkin juga menyukai