Anda di halaman 1dari 6

Nama: Shilviana Jundan

NIM: 1702036117

1. Mind Map Hak Kekayaan Intelektual pada umumnya

PATEN MEREK HAK RAHASIA DESAIN DESAIN VARIETAS


CIPTA DAGANG INDUSTRI TATA TANAMAN
LETAK

Macam- macam
Benda bergerak : HaKI
Emas, perak,kopi.

Bersifat
Komunal
Dasar
Benda tidak bergerak: HAK
hukum HKI Sifat HaKI
tanah,rumah,toko. KEKAYAAN
di Indonesia
INTELEKTUAL Bersifat
Personal

Benda tidak berwujud:


paten, merek,hak cipta.

Pengaturan HaKI

UU No. 28 UU No. 03 UU No.20 UU UU No. 31 UU No. 32 UU No. 29 th


th.2014 th.2016 th.2016 No.30 th. th.2000 th. 2000 2000
(hak cipta) (paten) (merek) 2000 (Desain (Desain tata ( perlindungan
(Rahasia Industri) letak sirkuit varietas
Dagang) terpadu) tanaman)
2. Tabel pengaturan
HaKI pada dimensi Nasional dan Internasional.

DIMENSI NASIONAL DIMENSI INTERNASIONAL

Acuan hukumnya berpacu pada UUD 1945 dan Menggunakan Trips Agreement dan WIPO
Perpu

Undang-Undang No.28 tahun 2014 tentang hak Paris Convention for the protection of
cipta industrial property organization, dengan
Keppres No.15 tahun 1997 tentang
perubahan keppres no.24 tahun 1979
Undang-Undang No.03 tahun 2016 tentang Paten Patent Coorperation Treaty (PCT) and
Regulation under the PCT, dengan Keppres
No.16 tahun 1997
Undang-Undang No 20 tahun 2016 tentang Tredemark Law Treaty (TML) dengan
merek Keppres no.17 tahun 1997

Undang-Undang No.30 tahun 2000 tentang Bern Convention for the protection of
Rahasia Dagang literaty and Artistic Works dengan Keppres
No.18 tahun 19977
Undang-Undang No.31 tahun 2000 tentang WIPO copyrights treadty (WCT) dengan
Desain Industri Keppres No. 19 tahun 1997
Undang-Undang No.32 tahun 2000 tentang
Desain tata letak sirkuit terpadu
Undang-Undang No.29 tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman
PELANGGARAN HAK PATEN DI BIDANG INDUSTRI YANG MERUGIKAN
PRODUSEN PENJIPLAK

Hak paten adalah bagian dari hak kekayaan intelektual yang dalam kerangka ini,
termasuk dalam kategori hak kekayaan perindustrian. 1 Jika dalam hal menuangkan ide kreatifnya
dan menghasilkan invensi dalam bidang teknologi secara individu maupun kelompok (bersama
rekan-rekannya) itu disebut seorang inventor. Jadi pemegang paten itu sendiri adala seorang
inventor pemilik paten atau pihak yang menerima hak dari pemilik paten yang tercantum dalam
daftar umum paten ( Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2001 tentang paten).
Jadi yang dimaksud paten itu sendiri adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada
penemu atas hasil temuannya dibidang teknologi walaupun dari hasil penelitiannya sendiri
maupun bersama dengan temannya atas dasar persetujuan darinya. Jadi yang dimaksud paten itu
semacam “izin menetap”.2 Sedangkan yang dimaksud inventor adalah subyek yang melkukan
penelitian dan penemuan suatu invensi di bidang teknologi.
Sistem pendaftaran paten itu sendiri ada 2 yaitu3:
1. System konstitutif
Menurut system ini invensi terlebih dahulu diselidiki terutama tentang langkah
inventif serta kebaruannya, kalau ternyata benar barulah kemudian penemuan itu
diberi hak paten, Negara yang menganut system ini awalnya Amerika dan Inggris.
2. System Deklaratif
Menurut system ini sangat praktis semua permintaan paten yang memenuhi syarat
yang telah ditetapkan dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan

1 H.OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (inteliectual property rights), Ed. Revisi-cet.8.
(Jakarta:Rajawali Pers, 2013) hlm.225

2 H.OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (inteliectual property rights), Ed. Revisi-cet.8.
(Jakarta:Rajawali Pers, 2013) hlm.229

3 H.OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (inteliectual property rights), Ed. Revisi-cet.8.
(Jakarta:Rajawali Pers, 2013) hlm.243
undang-undang yangdiberikan hak paten dengan tidak diselidiki kebaruan invensi
tersebut dan kalau ternyata tidak terdapat unsur kebaruan, maka ini akan dijadikan
alas an pembatalan hak paten melalui pengadilan.

Di Indonesia sendiri juga menggunakan system yang penemuannya tidak dapat dipatenkan yaitu:

1. Proses atau produk yang pembuatan dan penggunaanya bertentanggan denga


peraturan perunang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum dan
kesusilaan. Misalnya bahan peledak.
2. Metode pemeriksaan,perawatan,pengobatan dan pembedahan yang diterapkan
pada manusia dan hewan.
3. Teori dan metode dibidang ilmupengetahuan dan matematika.
4. Semua makhluk hidup kecuali jasad renik, proses biologis yang esensial untuk
memproduksitanaman atau hewan proses mikro biologis.

Letak kelemahan inventor Indonesia pada ketidak mampuannya untuk melakukan


langkah inventif terhadap invensi yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan AS dan Jepang di
kantor paten setiap hari dipenuhi oleh tenaga-tenaga ahli ahli peneliti untuk mempelajari formula
paten yang telah ada dan mereka mencari langkah inventif untuk dapat dilindung menjadi paten
baru. Jadi tidak mengherankan dalam satu tahun ratusan bahkan ribuan paten baru terdaftar di
kantor mereka. Kalau di Indonesia justru yang dibajak adalah hak cipta yang sebagian besar
kurang bermanfaat bagi kemajuan teknologi dan industry. Yang dibajak adalah karya lagu
(sinemagrafi dalam bentuk VCD bahkan yang memprihatinkan lagi yang dibajak justru VCD
porno yang membawa dampak pada kemerosotan bangsa.4

Sekarang ini banyak kasus pelanggaran hak paten khususnya di bidang industry, hal ini
disebabkan oleh si penjiplak yang menginginkan produk yang didistribusikan ke seluruh
daerahnya dan dapat diakui oleh masyarakat dan terutama menginginkan keuntungan yang
bessar karena memiliki kesamaan produk dari produsen lain yang memiliki brand terkenal.
Padahal hal ini termasuk pelanggaran hak paten karena pemilik awal telah mendaftarkan
patennya atas kepemilikan hasil ciptaan awal. Akibatnya, menimbulkan permasalahan yang

4 H.OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (inteliectual property rights), Ed. Revisi-cet.8.
(Jakarta:Rajawali Pers, 2013)hlm.227
panjang bahkan sampai ke jalur hukum yang mengakibatkan si penjiplak mengalami kerugian
yang sangat besar, mulai dari nama baik produsen penjiplak menjadi jelek dan juga keuntungan
dari penjualannya juga menurun. Berikut ini saya akan membahas contoh pelanggaran hak paten.

Hak Paten Motor Bajaj Di Indonesia.

Motor Bajaj merupakan salah satu produk sepeda motor yang dikenal di kalangan
masyarakat Indonesia, bahkan desain yang dihasilkan menarik dan terlihat elegan. Namun, tidak
disangka hak paten teknologi mesin motor kebanggaan masyarakat India ini menjadi masalah di
Indonesia.

Bajaj Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab, permohonan
paten untuk sistem mesin pembakaran dalam dengan prinsip empat langkah ditolak dengan
alasan sudah dipatenkan terlebih dahulu oleh Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha.

Kuasa hukum perusahaan Bajaj pun meminta agar hakim pengadilan membatalkan atas
penolakan permohonan terhadap kasus tersebut. Kasus tersebut bermula ketika Ditjen Haki
menolak permohonan pendaftaran paten Bajaj pada 30 Desember 2009 dengan alasan
ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto
mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam putusannya pada
27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali menolak pendaftaran
paten tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor Bajaj merupakan prinsip yang masih baru
berkembang.

Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua silinder. Untuk
konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru terutama dalam silinder
dengan karakter lain. Namun, kebaruannya adalah ukuran ruang yang kecil. Dimana harus ada
busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari Bajaj ini adalah bensin yang irit dan memiliki
emisi yang ramah lingkungan.
Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan paten ini, yaitu
sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha
dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh Honda didaftarkan di Indonesia pada
28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj, karena telah mendapatkan hak paten
sebelumnya dari produsen negara aslanya, yaitu India.

Analisis:

Dari kasus diatas dapat dianalisa bahwa perusahaan Bajaj dimungkinkan kurang jeli
dalam masalah penggunaan mesin yang aman digunakan untuk konsumen. Walaupun
kenyataannya menurut perusahaan Bajaj tersebut menolak atas tuntutan yang diajukan oleh
Ditjen HAKI. Sebaiknya jika terbukti bersalah sebaiknya sesegera mungkin diberi solusi untuk
perbaikan mesin tersebut agar tidak terjadi masalah seperti pencabutan penjualan dan lainnya.
Namun jika pernyataan berbanding terbalik dari tuduhan awal, sebaiknya perusahaan tersebut
menunjukkan bukti fisik yang kuat dan tidak berdiam untuk enggan berkomentar, karena pada
asalnya dari negara produsen awal tidak terjadi masalah pada pemesinan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai