Mandiri
Menuju Masa Depan
Tahun 2018 bertepatan dengan 20 (dua puluh) tahun usia Bank Mandiri. Dengan perjalanan yang relatif
masih muda, Bank Mandiri telah mampu memantapkan kinerjanya di tengah berbagai tantangan yang
dihadapi. Kinerja Bank Mandiri telah back on the track yang antara lain diwujudkan dengan kinerja penurunan
Non Performing Loan (NPL) yang cukup signifikan, dari sebesar 4,0% di tahun 2016 menjadi kurang dari 2,9%
di tahun 2018 serta pertumbuhan kredit di atas 10,0% yang diikuti dengan pencapaian laba yang berkisar
sebesar Rp25 triliun secara konsolidasi. Hal ini merupakan hasil dari perubahan strategi bisnis yang
efektif, antara lain dengan kembali ke Existing Core Competence di segmen Corporate-Large Corporate dan
mengakselerasi New Core Competence di segmen Retail Banking. Kedepannya, dengan semangat Satu Hati
Satu Mandiri yang kuat dan rencana strategi yang tepat, khususnya melalui transformasi Teknologi Informasi
yang lebih fundamental disertai penguatan pengelolaan Human Capital yang fokus dalam menghadapi era
digitalisasi dan generasi milenial, Bank Mandiri optimis akan dapat menangkap berbagai peluang sehingga
mampu bertumbuh dengan sangat baik.
Seneng deh keluargaku
punya rumah lagi.
Apalagi, ada perosotannya juga.
2018
Mandiri
Menuju Masa
Depan
2017
Membentang Asa
Sebagai Kebanggaan Bangsa
2016
Mandiri Kerja Nyata
2015
Mandiri Sahabat Negeri
2014
Berkarya Untuk Indonesia
2013
Spirit Memakmurkan Negeri
Tahun 2017 Bank Mandiri berada pada fase Transformasi tahap III yang berlangsung pada tahun 2015 sampai
dengan 2020. Pada fase ini Bank Mandiri ingin memantapkan visinya menjadi “Indonesia’s best, ASEAN’s
prominent” yang dibuktikan dengan upaya dalam mengatasi tantangan yang dihadapi di tahun sebelumnya. Upaya
tersebut telah membuahkan hasil yang menggembirakan di tahun 2017 ini, yang ditunjukkan dengan dicapainya
pertumbuhan kinerja finansial dan non finansial. Keberhasilan yang dicapai Bank Mandiri di tahun 2017 sejalan
dengan spirit memakmurkan negeri dan menjadi kebanggaan bangsa.
Dalam rangka merealisasikan visi Perusahaan menjadi "Indonesia’s best, ASEAN’s prominent", Bank Mandiri
senantiasa berupaya untuk menciptakan kerja nyata dalam segala aspek usahanya. Berbagai langkah strategis,
inovasi yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas SDM juga terus dikembangkan sepanjang tahun 2016 yang
didukung oleh implementasi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, untuk memperkuat landasan usaha Bank
Mandiri di masa yang akan datang.
Bank Mandiri sebagai sahabat negeri adalah sebuah bakti dari sebuah Bank terbesar di Indonesia, dengan
produk dan jasa yang dimiliki, maka Bank Mandiri dapat memberikan inspirasi, bekerja dan tumbuh bersama
serta mendukung seluruh lapisan masyarakat. Berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik,
sepanjang tahun 2015 Bank Mandiri tidak hanya berhasil merealisasikan rencana bisnis serta mampu
menciptakan kemajuan dan pertumbuhan bisnis, namun juga telah memberikan kontribusi nyata dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka membawa misi untuk mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang
Indonesia, Bank Mandiri selalu melakukan segala upaya untuk terus berkarya untuk Indonesia. Hal itu Bank
Mandiri wujudkan dengan selalu menyalakan semangat menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan kinerja
keuangan dan operasional terbaik serta memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan
lingkungan.
Sebagai salah satu agen perubahan di Indonesia, Kami memiliki Spirit Memakmurkan Negeri dimana keberadaan
kami bertujuan untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, menjadikan aktivitas bisnis berkembang
dan roda perekonomian tumbuh serta mewujudkan mimpi pada lebih banyak nasabah.
Pemegang Segmen
Saham Usaha
Publik
Asing Corporate Banking
31,09 %
Pemerintah
(Large Corporate dan Middle Corporate)
Republik
Indonesia Hubungan Kelembagaan
Publik
60,00 % Retail Banking
(Consumer, Small and Medium Enterprises,
Nasional
Micro dan Wealth);
8,91 %
Treasury and International Banking
7 Overseas
Branches Cayman Island, Singapura, Hong Kong, Shanghai-China, London-
United Kingdom, Dili-Timor Leste, Kuala Lumpur-Malaysia. CABANG
DAN CABANG
PEMBANTU
2.460
MIKRO
CABANG SHANGHAI CABANG SINGAPORE CABANG HONG KONG
1.975
ATM
17.376
CABANG DILI TIMOR LESTE
CABANG EUROPE
EDC
221.927
Entitas
Anak
Entitas Entitas
Cucu Asosiasi
PT Mandiri Manajemen Investasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Kepemilikan melalui PT Mandiri
10,00%
Sekuritas sebesar 99,93%
PT Pengembangan Armada
Mandiri Secutirities Pte.Ltd Niaga Nasional (Persero)
Kepemilikan melalui PT Mandiri
7,00%
Sekuritas sebesar 100,00%
Transformasi dilakukan
dengan 4 (empat) strategi
utama, yaitu implementasi
budaya, pengendalian non-
performance loan secara agresif,
meningkatkan pertumbuhan
bisnis yang melebihi rata-
2008-2009 2006-2007
rata pertumbuhan pasar,
serta pengembangan dan
pengelolaan program aliansi
antar-direktorat.
Melanjutkan program di tahun
Pada tahun ini, Bank Mandiri
sebelumnya, pada tahun ini Bank
menjalankan Program
Mandiri mengimplementasikan
Transformasi “Back on
Tahap 2 Program Transformasi
Track” sebagai bagian dari
“Outperform the Market” yang
Transformasi Tahap I yang
berfokus pada ekspansi bisnis
berfokus pada merekonstruksi
untuk menjamin pertumbuhan
ulang dasar fundamental
yang signifikan di berbagai
Bank Mandiri.
segmen usaha dan mencapai
level profit yang melampaui
target rata-rata pasar.
2010 2011
Tahun ini menjadi tahap terakhir dalam rangkaian Pada tahun ini Bank Mandiri melakukan right issue
Transformasi “Shaping the End Game” yang sudah dengan menerbitkan 2.336.838.591 lembar saham
dijalankan sejak 2005, dimana Bank Mandiri menargetkan dengan harga Rp5.000 per lembar saham.
untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi
dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan Tahun ini sekaligus menjadi tahap awal pelaksanaan
peluang strategi pertumbuhan non-organik. Melalui proses Transformasi Lanjutan tahun 2010-2014, dimana
transformasi tersebut, Bank Mandiri secara konsisten Bank Mandiri telah melakukan revitalisasi visi nya
berhasil meningkatkan kinerjanya yang tercermin dari menjadi “Lembaga Keuangan Indonesia yang
peningkatan di berbagai indikator finansial. paling dikagumi dan selalu progresif”.
2017
Bank Mandiri mulai menerapkan Corporate
Plan Restart yang telah dicanangkan
pada September 2016. Sebagai hasil dari
penerapan strategi tersebut, Laba bersih
Bank Mandiri secara tahunan berhasil
tumbuh signifikan sebesar 49,5%.
2016
Tahun ini Bank Mandiri telah melakukan
sejumlah aksi korporasi seperti penerbitan
Obligasi Keberlanjutan, Efek Beragun Aset
Dalam Bentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dan
nilai total aset yang menembus Rp1.000 triliun
nce Insu
ifina ranc
Mult e
ce
In
an
su
fin
ra
ti
nc
ul
e
M
Call Data
Center Analytics
Automated
decision Social media
Making Interactions
Bankin t
ies
en
Insuran
& Securitg
General
Investm
ce
Websites Email
Self-Services Messenger
Kiosk chatbots
Ba lamic
ng
Fin easu
Trance &y
Tr
nki
a
de
Is
r
Branch Mobile
ATM’s
Re e
m ur
itt nt al
an
ce Ve apit
C
Niche
Banking
Sinergi yang kuat dengan Entitas Anak adalah salah satu rahasia keberhasilan pencapaian kinerja Bank Mandiri.
Secara konglomerasi, kontribusi pendapatan bersih dari 11 (sebelas) Entitas Anak pada tahun 2018 mencapai Rp2,47
triliun atau sebesar 4,30% dari pendapatan bersih Bank Mandiri, 4 (empat) dari 11 (sebelas) Entitas Anak yang
memberikan kontribusi terbesar adalah sebagai berikut:
Kilas
Kinerja
Bank Mandiri telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN)
Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 (MTN Subordinasi Mandiri)
Ikhtisar Operasional 25
Aksi Korporasi 29
Informasi Sumber
Pendanaan Lainnya
30
Mandirian Tumbuh
Tangguh Sehat
Bersama Memenuhi
Membangun Kebutuhan
Negeri Pelanggan
Kilas Laporan Profil Analisis dan Pembahasan Manajemen Human
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas Kinerja Perseroan Capital
6,9% Aset
Konsolidasi 8,8% Ekuitas
Konsolidasi 21,2%
Rp 1.202 triliun Terus Tumbuh dengan Ekuitas yang
Semakin Kuat Mencapai
Laba Bersih
Konsolidasi
Mencapai
Didukung pertumbuhan
Kredit yang secara tahunan
Rp 184,96 triliun Rp25,02 triliun
mencapai 13,2%
12,4% 3,1%
Fee Based Income Net Interest Margin Volume transaksi Digital Banking dari
Konsolidasi Segmen Wholesale, mencapai lebih
Mencapai
Rp27,67 triliun
5,52% dari Rp6.000 triliun.
Jumlah transaksi
Mandiri Cash Management (MCM)
meningkat sebesar
24,39%
Volume transaksi Digital Banking
dari Segmen Retail, mencapai
Jumlah Kartu
Rp2.800 triliun.
- Kartu Debit meningkat
lebih dari menjadi 18,83 juta
(Termasuk Bansos dan Kartu
Jumlah transaksi Mandiri e-Money Tani)
meningkat sebesar - Kartu Kredit meningkat
menjadi 5,03 juta
- Prepaid Card meningkat
87,12%
menjadi 16,63 juta.
93,86
dibandingkan tahun 2017 93,32
dan mendapatkan skor tertinggi
dari seluruh peserta CGPI
1 (satu)
Zero
Accident
untuk Kecelakaan
Kerja
184,96
1.202,25 170,01
1.124,70 153,37
1.038,71
855,04 910,06
119,49
104,84
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Grafik Pertumbuhan Liabilitas 2014-2018 Grafik Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 2014-2018
(dalam triliun Rupiah) (dalam triliun Rupiah)
941,95
888,03 25,85
824,56
697,02 736,20 20,65 21,15 21,44
14,65
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Ikhtisar Operasional
Tabel Kinerja Operasional Segmen Treasury and International Banking (dalam jutaan Rupiah)
2018
2017
2016
2015
2014
2013
Harga Pembukaan, Penutupan Tertinggi, Penutupan Terendah, dan Penutupan Saham di Setiap Triwulan (Rp)
13.650
12.900 6.725*)
12.750 13.500
11.900 11.750 6.475*)
11.700 11.400 8.000
11.300 8.000*)
10.900 6.725
6.600*) 9.050 8.075
7.675 6.850 7.350 7.700
7.975 7.575 6.725 7.375
7.675 6.500 6.975 6.600
6.300 6.200
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2017 2018
Pembukaan (Rp) Tertinggi (Rp) Terendah (Rp) Penutupan (Rp)
*)
Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal (stock split) yang mulai berlaku efektif per tanggal 13 September 2017 dengan rasio 1:2.
2,04
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2017 2018
3.000.000.000 14.000
12.750 2.611.076.700
11.700 2.471.927.000 2.387.837.400 12.000
Volume Transaksi (Lembar Saham)
2.500.000.000
2.210.511.800
Harga Penutupan Saham (Rp)
2.391.994.300 10.000
2.135.509.000 2.181.434.200
2.000.000.000
2.044.842.000 8.000
7.375
1.500.000.000 8.000 7.675
6.725 6.000
6.850 6.725
1.000.000.000
4.000
500.000.000 2.000
0 0
Triwulan I Triwulan II Triwulan III* Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2017 2018
* Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang mulai berlaku efektif per tanggal 13 September 2017 dengan rasio 1:2
358,17 344,17
313,83 319,67 313,83
297,50
273,00
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2017 2018
Aksi Korporasi
Pada tahun 2018 Bank Mandiri tidak melaksanakan Aksi Korporasi.
Informasi Obligasi
Tanggal Peringkat
Jumlah Tingkat
distribusi Mata Harga Tanggal Status Wali
No. Uraian Tenor Obligasi Suku
Obligasi secara Uang Penawaran Jatuh Tempo Pembayaran Amanat
(miliar) Bunga
Elektronik 2018 2017 2016
100% Seri A:
(seratus 30
persen) dari September
Seri A: jumlah 2021, Seri A:
Obligasi
5 tahun pokok Seri B: 7,95%
Berkelanjutan AAA AAA AAA Bank
30 September Seri B: obligasi 30 Seri B: id id id
1. I Bank Mandiri Rp 5.000 Belum Lunas oleh oleh oleh Tabungan
2016 7 tahun September 8,50%
Tahap I Tahun 2023, Pefindo Pefindo Pefindo Negara
Seri C: Seri C:
2016 10 tahun Seri C: 8,65%
30
September
2026
Seri A B
dan C
100%
(seratus
persen) dari
jumlah
pokok
Seri A: obligasi Seri A: Seri A:
Obligasi 5 tahun 15 Juni 2022, 8,00%
Seri B: Seri D Seri B: Seri B:
Berkelanjutan AAA AAA Bank
15 Juni 7 tahun 79,3146% 15 Juni 2024, 8,50% id id
2. I Bank Mandiri Rp 6.000 Belum Lunas oleh oleh - Tabungan
2017 Seri C: (tujuh Seri C: Seri C:
Tahap II Tahun Pefindo Pefindo Negara
10 tahun puluh 15 Juni 2027, 8,65%
2017 Seri D: sembilan Seri D: Seri D:
13 tahun koma tiga 15 Juni 2020 7,80%*)
satu
empat
enam
persen) dari
jumlah
pokok
obligasi
100%
Obligasi
(seratus
Berkelanjutan 21 AAA
21 September persen) dari id Bank
3. I Bank Mandiri 5 tahun Rp 3.000 September 8,50% Belum Lunas oleh - -
2018 jumlah Permata
Tahap III Tahun 2023 Pefindo
pokok
2018
obligasi
*)
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 seri D merupakan obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) dengan nilai yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Target Tanggal
No. Sekuritas Rekomendasi Resume
Price Laporan
1. Deutsche Bank Buy 9.750 DB tetap mempertahankan Bullish untuk sektor perbankan di Indonesia 28 Januari 2019
(DB) pada tahun 2019. Modal Kerja merupakan faktor pendorong permintaan
kredit di semester I tahun 2019, sementara pemilihan presiden yang
berjalan lancar dapat menjadikan LPS menjadi lebih kuat dan permintaan
Kredit Modal Kerja menjadi lebih tinggi pada semester II tahun 2019. DB
memperkirakan pertumbuhan laba bersih di akhir 2019 (tidak termasuk
pendapatan one-time) di sekitar belasan persen, namun dengan komposisi
yang sedikit lebih baik. Di tahun 2019, mengingat pertumbuhan Net
Interest Margin (NIM) dan kredit yang stabil, kami memperkirakan Bank
Mandiri dapat menghasilkan pertumbuhan Pre-Provision Operating Profit
(PPOP) yang lebih kuat, sementara penurunan Cost of Credit (CoC) akan
menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan.
2. Goldman Sachs Buy 8.495 Bank Mandiri mengumumkan laba bersih di triwulan IV tahun 2019 28 Januari 2019
(GS) sebesar Rp6,92 triliun, atau naik sebesar 24% secara tahunan atau 17%
secara triwulanan, di atas ekpektasi GS dan konsensus Bloomberg.
Target harga saham 12 bulan kedepan tidak GS ubah, yaitu di harga
Rp8.495. Risiko utama yang mungkin muncul adalah pemulihan
kualitas aset yang lebih lambat dari yang diharapkan, kontraksi pada
NIM, serta adanya dampak yang penerapan IFRS9 di tahun 2019 yang
lebih besar dari ekspektasi kami.
3. CIMB Buy 8.800 Bank Mandiri mengumumkan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp25 28 Januari 2019
triliun (+21% secara tahunan), sejalan dengan ekspektasi kami dan di
atas konsensus dikarenakan adanya penurunan biaya kredit yang di luar
dugaan. Kredit tumbuh sebesar 12% secara tahunan (+5% triwulanan)
pada triwulan IV tahun 2018, didorong oleh segmen Korporasi dan Mikro.
Namun demikian, Dana Pihak Ketiga melemah 3% secara tahunan (+1%
triwulanan) di triwulan IV tahun 2018. Loan to Deposit Ratio naik menjadi
97%. CIMB tetap mempertahankan rekomendasi ADD mengingat adanya
perbaikan secara kontinyu di kualitas aset. Risiko yang mungkin muncul
adalah pertumbuhan kredit dan marjin yang rendah secara signifikan
ditengah likuiditas yang ketat.
4. UBS Buy 8.700 Meskipun Bank Mandiri memberikan pertumbuhan pendapatan 28 Januari 2019
bunga bersih yang lemah, yaitu 5% pada NIM yang cenderung flat,
kami percaya momentum ini dapat meningkat di kuartal mendatang
dikarenakan adanya penyesuaian suku bunga kredit, terutama
dalam portofolio ForEx, dan pada awal Triwulan I tahun 2019 ini akan
dimulainya kembali pertumbuhan dalam kredit segmen Commercial
dan KUM yang memiliki yield yang tinggi. Menurut kami, target
penurunan 20-30bp pada CoC dan pembayaran dividen yang lebih
tinggi dapat lebih meningkatkan pendapatan dan prospek dividen.
Bank Mandiri Raih Platinum Trophy km, dan 5 km. Bertemakan ‘Run Across The Sea
- Chasing The Sunrise’, peserta Mandiri Badung
Sepuluh Tahun Berturut-Turut International Night Run 2018 ini mengambil rute
jalan tol Bali Mandara, Nusa Dua, Kuta Selatan.
10 tahun berturut-turut.
Bertempat di Hotel Shangri-
La, Jakarta (26/9), penilaian
didasarkan pada kinerja
61 BUMN di Indonesia.
Direktur Keuangan Bank
Mandiri Panji Irawan
mengatakan,” Ini adalah
bukti bahwa Mandirian
sangat produktif dan
inovatif. Karenanya kita
harus terus mencari
peluang-peluang baru
Bank Mandiri kembali “9th Infobank BUMN Award seperti digital banking. Ini
menorehkan prestasi 2018” , kategori Platinum adalah era yang menuntut
membanggakan setelah
berhasil meraih penghargaan
Trophy atas predikat kinerja
“Sangat Bagus” selama
kita untuk berubah sesuai
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2018
pasar.” 35
08
Laporan
Dewan Komisaris
dan Direksi
Pencapaian kinerja ditunjukkan dengan indikator keuangan yang meningkat
semakin memantapkan langkah Bank Mandiri untuk menjadi “One-stop
Provider of Financial Solutions” untuk seluruh nasabahnya serta menjadi
pemimpin di industri jasa keuangan.
Laporan Direksi 50
Hartadi A. Sarwono
Komisaris Utama/Komisaris Independen
perbankan masih terjaga dengan baik dan kredit pasar tersebut merupakan pencapaian yang baik di
perbankan juga mengalami pertumbuhan di tengah tengah persaingan suku bunga yang semakin kompetitif.
tingginya fluktuasi nilai tukar dan kenaikan suku bunga.
Dari Pangsa Pasar diuraikan berdasarkan produk DPK
dapat terlihat bahwa Deposito Bank Mandiri yang
Kinerja Perseroan mencapai Rp301.807 miliar atau tumbuh 9,55% (YoY)
dengan pangsa pasar 12,12% atau tumbuh 42 bps.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi- Sementara itu produk Giro dan Tabungan mengalami
tingginya atas pencapaian kinerja Direksi dalam sedikit penekanan. Giro Bank Mandiri sebesar
menjalankan kepengurusan Bank Mandiri. Direksi Rp200.506 miliar mengalami sedikit penurunan sebesar
dalam menyusun strategi dan rencana kerja telah 1,42% (YoY), dengan pangsa pasar 15,25%. Sedangkan
memperhatikan apa yang menjadi kekuatan maupun untuk produk Tabungan mencapai Rp338.601 miliar
kekurangan sehingga strategi dan rencana kerja yang atau tumbuh sebesar 0,50% (YoY) dengan pangsa pasar
dijalankan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan mencapai 18,55% atau mengalami penurunan sebesar
kinerja Bank Mandiri. Key Performance Indicators (KPI) 125 bps (YoY). Namun demikian, Bank Mandiri tetap
Direksi yang ditetapkan atas dasar komponen (i) mampu mempertahankan Net Interest Margin (NIM) yang
Perspektif keuangan dan pasar, (ii) Fokus pelanggan, (iii) hanya mengalami penurunan sebesar 11 bps dari tahun
Efektivitas produk dan proses, (iv) Fokus tenaga kerja, 2017. Penurunan ini lebih baik dibandingkan dengan
(v) Kepemimpinan, tata kelola dan CSR, dan (vi) Agent of total industri perbankan yang turun sebesar 18 bps.
Development mencapai sebesar 132,28% dari target yang
ditetapkan di tahun 2018. Atas kinerja operasional yang telah dihasilkan tersebut,
Bank Mandiri berhasil membukukan Laba Bersih
Kinerja Bank Mandiri dari sisi kredit, kualitas aset konsolidasian mencapai Rp25.852 miliar mengalami
maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukkan peningkatan sebesar 20,56% dari tahun 2017 yang
terdapat pertumbuhan. Konsistensi Bank Mandiri mencapai Rp21.443 miliar.
dalam mengembangkan segmen kredit yang menjadi
sasaran terbukti memberikan hasil positif sehingga Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi terkait
posisi pertumbuhan kredit Bank Mandiri lebih baik kemampuan Direksi dalam menangkap peluang untuk
dibandingkan dengan total industri perbankan mengembangkan layanan Digital Banking. Strategi Bank
sepanjang tahun 2018. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri untuk menangkap peluang dengan membagi
Mandiri, di 2018 tercatat sebesar 12,29% (YoY), lebih produk dan layanan Digital Banking terbagi kedalam
tinggi dibandingkan total kredit perbankan pada periode dua Segmen, yaitu Segmen Wholesale dan Segmen
yang sama sebesar 11,75% (YoY). Retail, sehingga setiap segmen dapat lebih fokus dalam
mengembangkan produk dan layanan sesuai dengan
Sementara itu dari kualitas kredit mengalami perbaikan kebutuhan nasabah di segmennya. Segmen Retail yang
dimana Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri sudah merupakan New Core diharapkan dapat memenuhi
mulai menunjukkan penurunan sepanjang tahun 2018, kebutuhan nasabah milenial yang saat ini mendominasi
meskipun masih lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Indonesia. Strategi Bank Mandiri meluncurkan
NPL perbankan nasional. NPL Bank Mandiri sampai antara lain produk KPR Milenial dengan fitur produk yang
dengan 2018 tercatat sebesar 2,79%, menurun bila disesuaikan dengan kemampuan milenial merupakan
dibandingkan dengan NPL pada akhir tahun 2017 yang langkah tepat dalam meningkatkan penetrasi pasar
sebesar 3,45%. DPK Bank Mandiri di tahun sebesar 2018 kepada nasabah milenial.
tercatat bertumbuh sebesar 3,68%.
Dewan Komisaris berharap Direksi dapat
Dalam era semakin ketatnya persaingan, pangsa pasar mempertahankan fundamental perusahaan yang telah
kredit yang disalurkan Bank Mandiri di 2018 mencapai berjalan dengan baik ini serta senantiasa berupaya
15,49% meningkat dibandingkan periode yang sama melakukan menyempurnakan untuk menjadi yang terbaik.
tahun lalu yang mencapai 15,40%. Peningkatan pangsa
Pandangan Dewan Komisaris produk dan layanan Fintech dapat pula dilakukan melalui
Entitas Anak yang kedepannya dapat pula mendukung
Atas Prospek Usaha yang kinerja Mandiri Group secara keseluruhan.
• Tidak terdapat hubungan keuangan, hubungan • Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau pengetahuan dan pemahaman mengenai bisnis
hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris utama serta risiko utama perusahaan, terbukti dari
lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham lolosnya seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dari
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat Fit and Proper Test. Direksi dan Dewan Komisaris juga
memengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk senantiasa mengikuti pelatihan dan pengembangan
bertindak Independen sebagaimana diatur dalam untuk meningkatkan kemampuannya.
ketentuan Pelaksanaan Good Corporate Governance • Dewan Komisaris memiliki Komite Tata Kelola
bagi Bank Umum. Setiap tahun Dewan Komisaris Terintegrasi serta Direksi memiliki Komite Risiko
menandatangani Surat Pernyataan Independen. Terintegrasi untuk melakukan evaluasi secara
periodik atas pelaksanaan pengelolaan risiko dan
Prinsip Struktur dan Mekanisme Dewan Komisaris kepatuhan di Bank Mandiri dan Entitas Anak.
Dewan Komisaris harus menetapkan struktur dan praktik
governance yang tepat dalam melaksanakan tugasnya dan Prinsip Fungsi Manajemen Risiko
secara periodik melakukan telaah atas efektivitasnya. Bank harus memiliki fungsi manajemen risiko yang
berkualitas, independen, memiliki sumber daya
Implementasi atas prinsip struktur dan mekanisme yang berkualitas dan memiliki akses dengan Dewan
Dewan Komisaris yaitu Dewan Komisaris mempunyai: Komisaris.
• Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
• Komite di bawah Dewan Komisaris yang membantu Implementasi atas prinsip fungsi manajemen risiko
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yaitu Komite yaitu:
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi • Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi,
dan Nominasi serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian Risiko, dan
Sistem Informasi Manajemen Risiko melalui kerangka
Prinsip Direksi kerja Enterprise Risk Management (ERM).
Di bawah arahan dan pengawasan Dewan Komisaris, • Bank Mandiri senantiasa meningkatkan kapabilitas
Direksi mampu mengelola kegiatan Bank sesuai dengan dan pengetahuan seluruh pegawai terutama dalam
strategi bisnis, selera risiko, kebijakan remunerasi dan hal pengelolaan risiko, dengan menyelenggarakan
kebijakan lainnya yang telah disetujui oleh Dewan pelatihan internal secara rutin melalui Risk
Komisaris. Management Academy.
• Bank Mandiri juga secara rutin minimal sekali dalam
Implementasi atas prinsp Direksi yaitu: setahun mengadakan sosialisasi, forum diskusi,
• Pengawasan Dewan Komisaris tercermin dalam magang, maupun program mengenai manajemen
persetujuan atas RKAP dan Rencana Bisnis Bank risiko yang sejalan dengan internalisasi budaya
yang disetujui Dewan Komisaris. perusahaan.
• Dewan Komisaris melalui Komite di bawah Dewan • Bank Mandiri mengkomunikasikan manajemen risiko
Komisaris melakukan evaluasi terhadap kinerja kepada Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau
Perseroan. Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.
• Seluruh kebijakan yang mendasari kegiatan
operasional Bank Mandiri harus mendapatkan Prinsip Identifikasi Pemonitoran dan Pengendalian
persetujuan Dewan Komisaris. Risiko
Risiko harus diidentifikasi, dimonitor dan dikendalikan
Prinsip Struktur Governance Kelompok Usaha untuk seluruh kegiatan aktivitas Bank. Kualitas dari
Dalam suatu kelompok usaha, Dewan Komisaris infrastruktur manajemen risiko dan pengendalian internal
perusahaan induk memiliki tanggung jawab harus mampu mengikuti perubahan profil risiko Bank,
menyeluruh terhadap kelompok usaha tersebut kondisi risiko eksternal dan praktik industri.
dan untuk memastikan penetapan dan pelaksanaan
praktek governance yang bersih terkait dengan Implementasi atas prinsip identifikasi pemonitoran dan
struktur, bisnis, dan risiko kelompok usaha dan pengendalian risiko yaitu dalam pengelolaan Manajemen
entitas. Dewan Komisaris dan Direksi harus Risiko Bank Mandiri telah dilakukan identifikasi, pengukuran
memahami struktur organisasi kelompok usaha dan dan penilaian risiko secara bankwide dengan menyusun
risiko yang dihadapi. profil risiko secara berkala. Pengukuran dan penilaian
risiko telah dapat berjalan dengan baik sesuai Kebijakan
Implementasi atas prinsip struktur governance Manajemen Risiko yang telah ditetapkan yang disesuaikan
kelompok usaha yaitu: dengan tingkat risiko yang dihadapi Bank Mandiri.
Bank Mandiri secara periodik melakukan self assessment terhadap penerapan tata kelola perusahaan sesuai dengan
regulasi OJK. Hasil self assessment yang telah mendapatkan feedback dari Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan bahwa
peringkat GCG pada semester II tahun 2018 adalah berada pada komposit 1 (satu), sementara semester I tahun 2018
berada peringkat komposit 2 (dua) setelah mendapatkan feedback dari OJK. Hal tersebut mencerminkan bahwa Direksi
Bank Mandiri telah melakukan penerapan Tata Kelola yang baik. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip
Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
manajemen Bank.
pengendalian internal secara berkesinambungan dalam Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan
kegiatan operasional. Komisaris terkait dengan pengawasan aktif dalam
kegiatan Manajemen Risiko antara lain meliputi:
Bank Mandiri telah memiliki sistem pengendalian 1. Memahami risiko yang melekat pada aktivitas fungsional
internal berstandar internasional yaitu Sistem Perseroan, terutama yang dapat mempengaruhi kondisi
Pengendalian Internal yang dikembangkan oleh keuangan Perseroan;
Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway 2. Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan Manajemen
Commission (COSO) yang meliputi tujuan pengendalian, Risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas dalam satu tahun atau lebih dalam frekuensi yang lebih
pengendalian, informasi dan komunikasi serta aktivitas tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang
pemonitoran. Dalam aktivitas pengendalian yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank Mandiri secara
dilakukan tersebut mencakup pula perencanaan, signifikan;
penetapan kebijakan dan prosedur, penerapan 3. Melakukan evaluasi terhadap Direksi terkait penerapan
pengendalian serta proses verifikasi dini untuk Manajemen Risiko agar sesuai dengan kebijakan, strategi
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur telah dan prosedur Bank Mandiri yang telah ditetapkan;
dipatuhi secara konsisten. 4. Memberikan konsultasi kepada Direksi terhadap
transaksi atau kegiatan usaha dengan jumlah dana yang
Aktivitas pengendalian tidak dapat dipisahkan dari besar;
setiap fungsi atau kegiatan Bank Mandiri sehari-hari dan 5. Menyetujui penyediaan dana kepada pihak terkait
diterapkan pada semua tingkatan fungsi sesuai struktur atas kredit yang diusulkan oleh Komite Kredit sesuai
organisasi. Selain itu Bank Mandiri telah menganut pola kewenangannya;
pemisahan fungsi (segregation of duties) yang selama ini 6. Melakukan pengawasan secara aktif terhadap
telah berjalan secara secara efektif sehingga peluang kecukupan modal Bank Mandiri sesuai dengan profil
untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan risiko Bank Mandiri secara menyeluruh, termasuk me-
atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugas dapat review Risk Appetite Bank Mandiriyang ditetapkan oleh
diminimalisir. Direksi;
7. Meningkatkan kepedulian dan budaya anti fraud pada
Dewan Komisaris berpendapat bahwa sistem seluruh jajaran organisasi Perseroan;
pengendalian internal yang diterapkan telah 8. Mengawasi penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
berjalan dengan baik meskipun demikian tetap perlu sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha
ditingkatkan sejalan semakin berkembang serta Perseroan.
kompleksitas usaha.
Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi, Dewan Komisaris bertanggung jawab
Pandangan Dewan Komisaris Atas sebagai berikut:
1. Mengarahkan, menyetujui, dan mengevaluasi
Penerapan Manajemen Risiko kebijakan yang mengatur mengenai Manajemen
Risiko Terintegrasi secara berkala;
Prinsip pengelolaan risiko Bank Mandiri dilakukan
2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen
secara proaktif dengan memelihara tingkat risk-adjusted
Risiko Terintegrasi oleh Direksi Entitas Utama; dan
return yang optimal sesuai dengan risk appetite yang
3. Melakukan evaluasi terhadap implementasi
diinginkan. Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri
Rencana Aksi (Recovery Plan).
dalam menjalankan praktik tata kelola perusahaan
yang baik terutama dalam hal pengelolaan risiko, Bank
Mandiri telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi, Bank Mandiri telah memiliki Integrated Risk Committee
akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung yang yang beranggotakan Direktur/Pejabat Eksekutif yang
bertujuan agar pengelolaan risiko di dalam organisasi membawahkan fungsi Risk Management di Bank Mandiri
Bank Mandiri senantiasa berjalan efektif dan efisien. serta Entitas Anak yang berperan dalam memberikan
rekomendasi atas penyusunan, perbaikan serta
Dalam rangka kerja dan tata kelola manajemen risiko penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi.
di Bank Mandiri, Dewan Komisaris telah menjalankan Selain itu, Bank Mandiri juga membentuk Satuan Kerja
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) yang bertanggung
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko.
Terintegrasi.
Dewan Komisaris senantiasa melakukan evaluasi atas Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa setiap
efektivitas sistem manajemen risiko. Dewan Komisaris laporan telah ditindak lanjuti dengan baik. Setiap
sangat memperhatikan pelaksanaan evaluasi sistem pengaduan yang setelah diinvestigasi terbukti sebagai
manajemen risiko yang meliputi penyesuaian strategi pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan
dan kerangka risiko sebagai bagian dari kebijakan peraturan yang berlaku.
manajemen risiko, kecukupan sistem informasi
manajemen risiko serta kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.
Penilaian Kinerja Komite di Bawah
Dewan Komisaris berpendapat bahwa sistem
manajemen risiko yang diterapkan di 2018 telah Dewan Komisaris dan Dasar
memadai dan senantiasa ditingkatkan kedepannya agar Penilaiannya
bisa mendorong kinerja jangka panjang Bank Mandiri .
Dewan Komisaris telah membentuk komite penunjang
yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
Pandangan Dewan Komisaris Atas yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi,
Penerapan Whistleblowing System Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola
Terintegrasi. Tugas dan tanggung jawab masing-masing
Whistleblowing System (WBS) telah dimiliki Bank Mandiri Komite di bawah Dewan Komisaris tersebut telah
sejak tahun 2009 untuk menjaga dan meningkatkan diuraikan pada bagian Tata Kelola Perusahaan dalam
reputasi Bank Mandiri serta sejalan dengan pilar ke 2 Laporan Tahunan ini.
Strategi Anti Fraud (SAF) yaitu pilar deteksi. Terdapat
beberapa media pelaporan pengaduan pelanggaran Setiap Komite telah membantu Dewan Komisaris dalam
dengan nama Letter to CEO (LTC) dimana pelapor melakukan tugas pengawasan dengan melaksanakan
dapat memberikan informasi mengenai tindakan atau rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali untuk Komite
perbuatan yang diindikasikan sebagai fraud. Dengan Audit, 5 (lima) kali untuk Komite Remunerasi dan
sarana LTC sekaligus mendorong awareness dan Nominasi, 30 (tiga puluh) kali untuk Komite Pemantau
kepedulian pegawai. Risiko serta 2 (dua) kali untuk Komite Tata Kelola
Terintegrasi. Implementasi dari pelaksanaan tugas
Pada tahun 2018 ini, Bank Mandiri telah mengalihkan Komite tersebut adalah membantu Dewan Komisaris
pengelolaan penerimaan dan administrasi laporan LTC dalam merekomendasikan usulan nama KAP untuk
kepada pihak independen, dan tidak lagi dikelola di melakukan proses audit Laporan Keuangan Bank Mandiri
internal Bank Mandiri dengan tujuan untuk memberikan dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank
safe-environment agar pegawai dan para stakeholders Mandiri tahun 2018, mengusulkan sistem remunerasi
lebih leluasa melaporkan perbuatan fraud atau yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank
indikasi fraud. Selain itu telah dikembangkan pula Mandiri berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/
suatu mekanisme dimana pelapor/whistleblower dapat tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2018,
memonitor status tindak lanjut atas laporannya. reviu pengelolaan serta pelaksanaan manajemen risiko di
Dalam perjalanannya fraud yang dilaporkan tidak Bank Mandiri, serta realisasi Rencana Kerja Satuan Kerja
hanya berupa perbuatan korupsi, penipuan, pencurian, Terintegrasi Tahun 2018.
penggelapan dan pemalsuan tetapi juga pelanggaran
“non–fraud” seperti pelanggaran norma dan etika (code Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan
of conduct). penilaian atas pencapaian Key Performance Indicator
(KPI) masing-masing komite. Informasi pencapaian KPI
Dewan Komisaris berpendapat bahwa pengelolaan Komite di Bawah Dewan Komisaris disajikan pada tiap-
LTC oleh pihak ketiga merupakan kebijakan yang tiap bagian Komite Dewan Komisaris dalam Laporan
tepat karena pihak ketiga bersifat independen serta Tahunan ini.
profesional sehingga dapat memberikan rasa aman
bagi pelapor/whistleblower bahwa tidak terdapat unsur
benturan kepentingan, dan dalam jangka panjang akan
menambah kepercayaan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan WBS di Bank Mandiri.
Perubahan Komposisi Dewan 1. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) yaitu rapat internal
Dewan Komisaris dimana pada tahun 2018 telah
Komisaris diadakan sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali.
2. Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi
Komposisi Anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri (RAKOMDIR) yaitu Rapat Dewan Komisaris bersama
telah berimbang antara jumlah Anggota Dewan dengan Direksi dimana pada tahun 2018 telah
Komisaris Independen dengan jumlah Anggota Dewan diadakan sebanyak 12 (dua belas) kali.
Komisaris non Independen. Tidak terdapat jabatan 3. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan
Anggota Dewan Komisaris yang berakhir pada tahun Komisaris, yang terdiri dari Rapat Komite Audit, Rapat
2018 sehingga tidak mengalami perubahan. Meskipun Komite Pemantau Risiko, Rapat Komite Tata Kelola
tidak terdapat keragaman gender pada susunan Dewan Terintegrasi dan Rapat Komite Remunerasi dan
Komisaris namun sepanjang perjalanan Bank Mandiri Nominasi dimana pada Rapat Komite tersebut dapat
telah menunjukkan keragaman tersebut. Kompetensi, pula mengundang Direksi atau anggota Direksi.
pengalaman dan latar belakang pendidikan Dewan
Komisaris Bank Mandiri saat ini terpenuhi dalam rangka
melaksanakan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
Penutup
Untuk menjaga sikap independensi selalu konsisten,
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih
pada setiap akhir tahun anggota Dewan Komisaris
kepada pemegang saham dan seluruh pemangku
menandatangani pernyataan sikap independen.
kepentingan yang senantiasa mendukung Bank
Mandiri untuk mencapai visi dan misinya. Dewan
Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya
Frekuensi dan Cara Pemberian kepada Direksi atas komitmen dan upayanya
untuk memastikan Bank Mandiri menjadi yang
Nasihat Dewan Komisaris Kepada terbaik di bidangnya. Terima Kasih yang setulus-
Direksi tulusnya, Dewan Komisaris ucapkan kepada seluruh
pegawai yang dengan tanpa pamrih bekerja untuk
Dewan Komisaris tidak hanya berperan dari sisi memberikan yang terbaik bagi Bank Mandiri.
pengawasan namun juga berperan aktif dari sisi Dewan Komisaris mengucapkan pula terima kasih
pemberian nasihat. Pemberian nasihat dari Dewan kepada nasabah, mitra kerja serta para pemangku
Komisaris kepada Direksi dilakukan baik secara formal kepentingan lainnya atas kepercayaannya kepada
dalam Rapat, maupun secara informal pada setiap Bank Mandiri.
kesempatan yang ada dengan seluruh Direksi maupun
dengan salah satu Direksi. Kedepannya, Dewan Komisaris berharap agar Bank
Mandiri tetap mempertahankan kinerja terbaiknya,
Rapat Dewan Komisaris dalam pelaksanaannya sehingga Bank Mandiri senantiasa tumbuh serta
mengkategorikan Rapat Formal kedalam 3 (tiga) jenis memberikan kontribusi yang terbaik bagi seluruh
rapat, yaitu: Pemangku Kepentingan dan Negara Indonesia.
Laporan Direksi
Kartika Wirjoatmodjo
Direktur Utama
Selama tahun 2018, secara Pertama-tama, perkenankan kami Komisaris kepada Direksi dalam
memanjatkan puji dan syukur ke menjalankan usaha serta seluruh
konsolidasi Bank Mandiri
hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas jajaran manajemen dan pegawai
berhasil membukukan laba limpahan karunia-Nya sehingga Bank Bank Mandiri yang senantiasa cepat
bersih sebesar Rp25,02 Mandiri sampai dengan saat ini mampu tanggap dalam menghadapi segala
triliun atau secara tahunan tumbuh berkelanjutan. Pada tahun perubahan dan tantangan yang
2018, Bank Mandiri genap mencapai terjadi selama di tahun 2018 ini.
mengalami peningkatan
usia 20 tahun, suatu perjalanan yang Dalam bagian analisis atas kinerja
sebesar 21,2%. relatif masih muda namun dengan perusahaan ini akan dipaparkan
komitmen yang konsisten serta kondisi perekonomian yang secara
semangat untuk mencapai visi dan misi langsung berdampak terhadap
Bank Mandiri, Bank Mandiri senantiasa kinerja Perseroan, kebijakan
tumbuh serta menempatkan sebagai strategis yang diterapkan oleh
salah satu bank yang terdepan di Perseroan, perbandingan antara
Indonesia. hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan, serta kendala-
Menjadi suatu kehormatan bagi kendala yang dihadapi oleh Bank
kami selaku Direksi Bank Mandiri Mandiri dan langkah-langkah
untuk dapat menyampaikan laporan penyelesaiannya.
pengelolaan Bank Mandiri untuk tahun
buku 2018 yang secara fundamental
dari aspek keuangan dan non keuangan Kondisi Perekonomian
memperlihatkan kinerja yang positif. yang Secara Langsung
Laporan Direksi ini akan menyajikan Berdampak Terhadap
analisis atas kinerja perusahaan, Kinerja Perseroan
analisis tentang prospek usaha,
perkembangan penerapan tata kelola Kondisi ketidakpastian
perusahaan, dan perubahan komposisi perekonomian global masih
Direksi. berlanjut dengan tingkat
pertumbuhan di kisaran 3,73%.
Kondisi tersebut menyebabkan
Analisis Atas Kinerja volume perdagangan dan harga
Perusahaan komoditas dunia tetap rendah
sehingga berdampak pada
Bank Mandiri berhasil mencatatkan transaksi ekspor Indonesia yang
kembali pertumbuhan kinerja yang merupakan sumber pertumbuhan
positif di tahun 2018 ini dan angka ekonomi nasional. Sejalan dengan
pertumbuhan ini secara umum lebih kondisi tersebut, inflasi cenderung
baik dibandingkan tahun sebelumnya. meningkat di Uni Eropa dan negara
Pencapaian kinerja yang baik tersebut, lain, bahkan cenderung tinggi di
tidak terlepas dari dukungan Dewan Amerika Serikat. Meningkatnya
inflasi tersebut mempengaruhi
kebijakan moneter Amerika Serikat yang ditandai Direksi di tahun 2018 ini. Direksi juga melakukan
dengan meningkatnya tingkat Fed-Fund Rate (FFR) langkah penyempurnaan agar impementasi dari strategi
sebanyak 4 (empat) kali sebesar 100 bps sepanjang pada tahun 2018 dapat berjalan lebih baik dari tahun
tahun 2018. Perubahan kebijakan moneter di berbagai sebelumnya. Dalam penyusunan strategi 2018 tersebut,
negara maju khususnya dalam penetapan suku bunga Direksi telah mengantisipasi adanya faktor eksternal
dasarnya diikuti pula penyesuaian kebijakan moneter yang kemungkinan dapat mempengaruhi implementasi
di negara-negara yang sedang berkembang (emerging dari strategi tersebut. Tindakan antisipatif tersebut,
market), termasuk negara Indonesia, agar dengan terbukti bahwa Bank Mandiri dapat mencapai target
demikian mampu menghadapi dampak dari perubahan yang ditetapkan.
kondisi keuangan global.
Kredit yang merupakan pemain utama Bank Mandiri
Kondisi keuangan yang terjadi secara global tersebut, juga terus tumbuh dengan kualitas aset kredit yang terjaga
mendorong semakin tingginya premi risiko investasi di dengan baik. Dari sisi DPK yang bersumber dari dana
negara berkembang mengakibatkan adanya penarikan murah (CASA) sedikit menghadapi tantangan baik dari
kembali dana investasi asing dari negara emerging faktor suku bunga maupun faktor eksternal lainnya.
market. Menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat
menyebabkan aliran modal/investasi asing yang masuk ke Pengembangan juga dilakukan pada sistem platform Bank
negara berkembang juga turun tajam, yaitu sebesar 101,16 Mandiri yang tidak terbatas pada inisiatif pengembangan
miliar dolar Amerika Serikat di tahun 2017, menjadi sekitar produk, tetapi juga pada sistem pendukung untuk layanan
6,54 miliar dolar Amerika Serikat di 2018. perbankan sehingga dapat mempercepat proses layanan
perbankan. Beberapa inisiatif telah dilakukan dalam
Di tengah kondisi perekonomian dunia yang belum pengembangan produk dan layanan Digital Banking guna
kondusif, perekonomian Indonesia di 2018 relatif baik menghadapi berkembangnya Fintech sekaligus sebagai
dengan angka pertumbuhan sebesar 5,17% di 2018. upaya untuk meningkatkan Fee Based Income. Cost
Sedangkan inflasi sepanjang tahun 2018 tetap rendah Efficiency masih terus dilakukan oleh Bank Mandiri di setiap
di kisaran 3,07%. Perekonomian Indonesia yang aktivitas tanpa mengurangi kualitas produk dan layanan
cenderung cukup stabil tersebut tidak terlepas dari Bank Mandiri.
kebijakan moneter serta upaya Pemerintah Republik
Indonesia dalam mendorong permintaan domestik. Direksi juga menyadari bahwa eksekusi dari strategi
dapat tercapai, apabila didukung oleh kualitas human
Stabilitas sistem keuangan juga ditopang oleh industri capital. Selain itu, diperlukan suatu pengelolaan human
perbankan yang memiliki struktur permodalan yang capital yang fokus untuk menghadapi era digital dan
kuat, likuiditas yang cukup dan masih terkendalinya generasi milenial. Untuk itu, Bank Mandiri secara
risiko kredit. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy konsisten dari tahun ke tahun telah melaksanakan
Ratio/CAR) perbankan relatif tinggi mencapai 20,96%. program pengembangan pegawai. Selanjutnya, Bank
Rasio likuiditas terjaga cukup sebesar, yaitu sebesar Mandiri melakukan penajaman dari tata nilai utama
19,3%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing (core values), yaitu Trust, Integrity, Professionalism,
Loan/NPL) tetap rendah, yaitu sebesar 2,4% (gross) atau Customer Focus, Excellence, melalui penyempurnaan
1,0% (net). Pertumbuhan kredit perbankan meningkat Budaya Perusahaan (New Culture). Kualitas Human
menjadi 11,75% dari tahun 2017 yang sebesar 8,2% Capital yang baik dalam jangka panjang dapat
(YoY). Namun demikian, pertumbuhan Dana Pihak menunjang keberlanjutan usaha Bank Mandiri.
Ketiga (DPK) mengalami penurunan menjadi 6,5% pada
2018 dari sebesar 9,4% di 2017.
Analisis Kinerja Perseroan
Kebijakan Strategis yang Kinerja Operasional dan Keuangan
Diterapkan oleh Perseroan
Secara umum, kinerja operasional Bank Mandiri
Kebijakan strategi yang disusun untuk Corporate Plan terus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun
Restart 2016–2020 merupakan pondasi dari kebijakan sebelumnya. Kontribusi terbesar dari kinerja operasional
strategi yang ditetapkan serta diimplementasikan Bank Mandiri berada pada Existing Core Competence yaitu
Segmen Corporate yang terbagi ke dalam sub segmen secara tahunan, dengan tingkat pertumbuhan average
Large Corporate dan Middle Corporate serta New Core tabungan sebesar 9,6% YoY, average giro sebesar 8,8%
Competence yaitu segmen Retail Banking. YoY, dan average deposito sebesar 3,3% YoY.
Pada segmen Corporate-Large Corporate, total kredit Pencapaian kinerja operasional tersebut berdampak pada
secara tahunan tumbuh 21,66% mencapai Rp302,63 peningkatan pendapatan dan pencapaian laba Perseroan.
triliun, meningkat dibandingkan tahun 2017 yang Selama tahun 2018, secara konsolidasi Bank Mandiri
sebesar Rp248,75 triliun. Total kredit segmen Corporate- berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp25,85 triliun
Large Corporate tersebut berkontribusi sebesar 36,9% atau secara tahunan mengalami peningkatan sebesar
terhadap total kredit Bank Mandiri. Penyaluran kredit 20,56%. Pertumbuhan laba tersebut terutama didorong
segmen Retail Banking selama tahun 2018 mencapai pencapaian fee based income sebesar Rp28,44 triliun,
Rp246,57 triliun, meningkat Rp23,47 triliun atau secara tumbuh 20,10% YoY, dan net interest income sebesar
tahunan berhasil tumbuh 10,52%. Pertumbuhan Rp54,62 triliun yang tumbuh 5,07% YoY. Pertumbuhan
tertinggi dicatat oleh kredit segmen Retail Banking-Mikro pendapatan tersebut juga diiringi dengan penurunan
yang berhasil tumbuh 22,53% mencapai Rp102,38 triliun, biaya CKPN sebesar 11,08% YoY. Penurunan biaya CKPN
disusul oleh segmen Retail Banking-Consumer Loan dan merupakan cerminan progress perbaikan kualitas kredit,
segmen Retail Banking-Credit Cards yang masing-masing pelaksanaan collection yang efektif, serta kedisiplinan
berhasil tumbuh 12,11% dan 11,86%. Pertumbuhan restrukturisasi kredit. Selain itu, telah dilakukan pula
kredit Retail tersebut juga tumbuh dengan NPL inisiatif efisiensi, sehingga biaya operasional dapat
yang masih terkendali, yaitu 1,77%, membaik 76 bps terkendali.
dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 2,53%.
Produk segmen Retail yang mengalami pertumbuhan
Penyaluran kredit korporasi yang merupakan bagian volume transaksi yang paling signifikan adalah Mandiri
dari pengelolaan segmen Hubungan Kelembagaan juga E-Money sebesar 105,78%. Selain hal tersebut, Bank
tumbuh mencapai Rp21,86 triliun atau secara tahunan Mandiri secara aktif melakukan perluasan channel
tumbuh 57,72%. Total penyaluran kredit untuk korporasi transaksi maupun top up E-Money dengan mitra-mitra
Bank Mandiri merupakan jumlah yang terbesar di strategis untuk mendukung kenyamanan Nasabah
Indonesia, sehingga Bank Mandiri masuk dalam kategori dalam bertransaksi E-Money. Sampai dengan akhir
Domestic-Systemically Important Bank (D-SIB). tahun 2018, Mandiri E-Money masih menguasai
pangsa pasar transaksi uang elektronik berbasis chip di
Dari sisi pendanaan, total DPK segmen Corporate-Large Indonesia sebesar 70%. Bank Mandiri juga mendukung
Corporate mencapai Rp127,65 triliun atau berkontribusi implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)
sebesar 15,18% terhadap total DPK. Sedangkan untuk yang dicanangkan Bank Indonesia dengan menawarkan
total DPK segmen Hubungan Kelembagaan mencapai kartu debit dengan basis GPN.
Rp64,16 triliun atau secara tahunan tumbuh 26,60%.
Dana segmen Retail Banking selama tahun 2018 juga Total aset Bank Mandiri secara tahunan tumbuh 6,90%
berhasil mencatat pertumbuhan. Total DPK tumbuh mencapai Rp 1.202,3 triliun, terutama didorong oleh
0,87%, sementara total dana murah (CASA) tumbuh pertumbuhan kredit sebesar 12,41% YoY mencapai
1,37%. Pertumbuhan ini didorong oleh pemenuhan Rp820,1 triliun. Dari sisi permodalan, total ekuitas Bank
kebutuhan transaksional dan transaksi perdagangan Mandiri mencapai Rp184,96 triliun, atau secara tahunan
dari nasabah segmen Retail Banking-SME dan segmen tumbuh 8,80%. Selain itu, rasio keuangan utama lainnya
Retail Banking-Mikro yang didapatkan dari Tabungan juga secara umum menunjukkan perbaikan dibandingkan
Mandiri, Tabungan Mitra Usaha (Tab-MU), Tabungan tahun 2017. Return on Equity (ROE) naik 170 bps mencapai
Bisnis dan Giro. Meskipun tingkat pertumbuhan DPK 16,23% dan Rasio kecukupan Modal atau CAR bank only
tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya, tingkat masih tetap solid di posisi 20,98%. Rasio efisiensi, Cost
sustainabilitas DPK mengalami perbaikan seiring to Income Ratio (CIR) mencapai 44,41%, turun 119 bps
dengan perubahan strategi Bank Mandiri mendorong dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar
pertumbuhan DPK agar lebih sustain, dengan melihat 45,60% dengan coverage ratio mencapai 142,80%
pertumbuhan menggunakan basis rata-rata saldo harian meningkat 7,71% YoY. Net Interest Margin (NIM) secara
(daily average balance). Hal tersebut dapat terlihat tahunan turun 11 bps menjadi 5,52%, sebagai dampak
dari average balance DPK bank only yang tumbuh 7,2% dari perubahan komposisi portofolio kredit ke segmen
dengan risiko yang lebih rendah. Namun demikian, NIM Produk segmen wholesale yang mengalami
tersebut masih relatif terjaga dengan baik seiring dengan pertumbuhan volume transaksi yang paling signifikan
penerapan strategi penghimpunan dana yang lebih sustain. adalah Mandiri Host to Host Payment yang mencapai
198,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini
Pencapaian kinerja ditunjukkan dengan indikator didorong oleh perpindahan nasabah Segmen Large
keuangan yang meningkat semakin memantapkan Corporate pengguna Mandiri Cash Management ke
langkah Bank Mandiri untuk menjadi “One-stop Provider solusi Host to Host Payment agar dapat berintegrasi
of Financial Solutions” untuk seluruh nasabahnya serta dengan proses bisnis nasabah. Selanjutnya untuk
menjadi pemimpin di industri jasa keuangan. kinerja transaksi produk Mandiri Bill Collection dan
Mandiri Mandiri Auto Debit dilihat dari nominal tercatat
stabil seperti tahun sebelumnya dengan mencatatkan
Perbandingan Antara Hasil yang Dicapai kenaikan volume transaksi masing-masing sebesar
Dengan yang Ditargetkan 31,91% dan 34,64%.
Selain itu, dari sisi eksternal, perkembangan layangan Jepang dan negara-negara yang tergabung di kawasan
keuangan digital non-bank khususnya yang berasal dari Uni Eropa juga diprediksi akan tumbuh lebih rendah di
perusahaan rintisan tekfin (fintech) telah merubah peta tahun 2019 dibandingkan tahun 2018. Selain itu, proses
persaingan industri keuangan, dimana kemampuan normalisasi kebijakan moneter di AS diperkirakan masih
fintech dalam menyediakan layanan/transaksi akan berlanjut, yang juga akan diikuti oleh Bank Sentral
keuangan yang selama ini menjadi domain perbankan Eropa. Hal ini akan berdampak kepada masih akan
semakin baik. Untuk menjawab tantangan tersebut, tingginya volatilitas nilai tukar, terutama mata uang di
Bank Mandiri terus berupaya mengoptimalkan peran negara-negara berkembang (emerging market). Selain
perusahaan anak yaitu Mandiri Capital Indonesia itu, berlanjutnya perang dagang AS-Tiongkok turut
(MCI) sebagai jembatan penghubung antara investor menambah ketidakpastian prospek ekonomi global di
dan wirausahawan dalam industri fintech yang tahun 2019.
tengah berkembang pesat sehingga dapat menjaga
keberlanjutan bisnis perbankan. Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global,
Bank Mandiri percaya bahwa kondisi ekonomi nasional
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri tahun 2018 sebagian tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan
besar ditopang oleh kredit segmen Large Corporate dan tahun 2018. Perekonomian Indonesia diperkirakan
kredit new core (segmen consumer dan bisnis payroll). akan tumbuh 5,20% tahun 2019, sedikit lebih tinggi
Sementara itu untuk segmen Middle Corporate dan SME, dibandingkan dengan tahun 2018 yang Bank Mandiri
masih fokus pada konsolidasi dalam rangka perbaikan estimasi mencapai 5,16%. Hal ini ditopang oleh
kualitas kredit. Diharapkan di tahun 2019, kredit segmen pertumbuhan belanja rumah tangga dan investasi
commercial dan SME dapat kembali tumbuh single digit sektor swasta yang lebih baik, serta belanja pemerintah
dengan kualitas kredit yang semakin membaik. Upaya yang semakin efektif. Selain itu, Bank Mandiri percaya
yang dilakukan diantaranya perbaikan proses kredit bahwa rasio CAD terhadap PDB tahun 2019 akan lebih
yang didukung dengan penetapan target market yang kecil dibandingkan dengan tahun 2018. Bank Mandiri
tepat serta pengelolaan portfolio mix yang lebih baik. memperkirakan CAD tahun 2019 akan menurun menjadi
2,57% terhadap PDB, lebih rendah dari estimasi Bank
Kenaikan suku bunga acuan selama satu tahun terakhir Mandiri tahun 2018 yang sebesar 2,87% terhadap PDB.
juga turut berdampak pada penurunan margin bunga
bersih perbankan. Hal ini ditunjukkan pula dengan yield Sejalan dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang
yang terus tertekan akibat meningkatnya persaingan di membaik, pertumbuhan kredit perbankan nasional juga
pasar. Untuk mengantisipasi potensi penurunan margin akan tumbuh lebih tinggi. Bank Mandiri memperkirakan
tersebut, Bank Mandiri secara proaktif telah mengambil kredit dan DPK perbankan tahun 2019 masing-masing
berbagai langkah strategis, di antaranya menurunkan akan tumbuh 10,5% dan 9,8%, lebih tinggi dibandingkan
biaya dana (cost of fund), mengelola komposisi portofolio dengan estimasi pertumbuhan tahun 2018 yang sebesar
kredit untuk mendapatkan yield optimal, meningkatkan 10,2% dan 9,7%.
kontribusi pendapatan fee (non interest income), dan
meningkatkan efisiensi operasional. Membaiknya perekonomian dan perbankan nasional,
memperlihatkan bahwa prospek usaha Bank Mandiri
kedepannya sangat baik. Namun demikian, masih
Analisis Tentang Prospek Usaha tingginya tantangan di lingkungan perekonomian global
mendorong Bank Mandiri untuk tetap selektif dalam
Ekonomi global maupun dari dalam negeri di tahun memilih strategi sehingga peluang-peluang bisnis yang
2019 diperkirakan belum mengalami perubahan yang ada bisa ditangkap dengan baik.
signifikan. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan
masih akan terus melambat. Momentum perbaikan Bank Mandiri optimis bahwa prospek usaha Bank
ekonomi AS juga diprediksi akan melemah. IMF dalam Mandiri akan sangat baik. Hal ini didukung oleh kekuatan-
World Economic Outlook 2018, memprediksi ekonomi kekuatan yang dimiliki Bank Mandiri, antara lain:
AS dan Tiongkok akan tumbuh, masing-masing sebesar • Permodalan yang kuat dan telah siap menghadapi
2,5% dan 6,2%, lebih rendah dibandingkan dengan implementasi Basel III.
estimasi pertumbuhan tahun 2018 yang sebesar 2,9% • Akses Bank Mandiri ke pasar modal (capital market)
dan 6,6%. Beberapa negara besar lainnya, seperti yang cukup baik dimanfaatkan apabila memerlukan
alternatif pendanaan non DPK jangka panjang serta terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola,
serta kebutuhan peningkatan modal. secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan
• Jumlah jaringan distribusi fisik dan elektronik yang dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh
luas dan tersebar di seluruh Indonesia. manajemen Bank.
• Memiliki customer based yang besar dan beragam
seiring diversifikasi segmentasi bisnis yang luas, Hasil self assessment menunjukkan bahwa masih
melalui pengembangan dan sinergi antar segmen terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan
bisnis dan juga dengan Entitas Anak. untuk ditindaklanjuti. Terkait dengan governance
• Memiliki layanan One Stop Banking melalui Mandiri structure, Bank Mandiri saat ini sedang meningkatkan
Group, dengan 10 (sepuluh) Entitas Anak, sehingga kualitas infrastruktur teknologi informasi dalam
dapat melakukan penetrasi produk-produk dan jasa mendukung operasional Perseroan. Pada tahun
keuangan Non Bank di seluruh jaringan Bank Mandiri. 2018, Bank Mandiri telah memiliki Mandiri Cloud
• Beberapa Entitas Anak utama merupakan leading yang diharapkan bisa semakin meningkatkan
company dan pelopor di masing-masing Industri. dukungan teknologi informasi bagi proses bisnis.
Dari sisi governance process, Bank Mandiri senantiasa
meningkatkan awareness pegawai terhadap budaya
Perkembangan Penerapan Tata kepatuhan sehingga dapat meminimalisir terjadinya
Kelola Perusahaan risiko kepatuhan di kemudian hari.
Bank Mandiri tetap konsisten untuk menerapkan tata Terkait dengan evaluasi pelaksanaan GCG yang
kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance dilakukan oleh pihak independen, Bank Mandiri
(GCG) dan menjamin adanya peningkatan kualitas mengikuti program riset dan pemeringkatan CGPI yang
dalam menerapkan GCG. Hal ini terlihat dari governance diadakan oleh The Indonesian Institute of Corporate
outcome yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Governance (IICG). CGPI diikuti oleh perusahaan publik
Baik kinerja operasional maupun keuangan menujukkan (emiten), BUMN, perbankan dan perusahaan swasta
pertumbuhan yang kontinyu yang merupakan hasil dari lainnya. Bank Mandiri telah secara konsisten mengikuti
implementasi GCG. penilaian CGPI selama 15 (lima belas) tahun berturut-
turut sejak tahun 2003. Hasil dari penilaian CGPI
Dalam menjaga konsistensi, Bank Mandiri senantiasa digunakan Bank Mandiri untuk melakukan evaluasi
melakukan pengukuran kualitas implementasi GCG, dan penyempurnaan pelaksanaan GCG. Bank Mandiri
baik yang dilaksanakan secara mandiri (self assessment) mendapatkan predikat “Perusahaan Sangat Terpercaya”
untuk tiap-tiap semester atau dengan meminta pihak dalam penilaian CGPI tahun 2018 dengan nilai 93,86.
ketiga, untuk mendapatkan hasil penilaian yang lebih
independen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan Penilaian pihak eksternal juga dilakukan oleh ASEAN
self assessment adalah Surat Edaran Otoritas Jasa Capital Market Forum (ACMF) dengan menggunakan
Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan ASEAN Corporate Governance Scorecard. Pada tahun
Tata Kelola bagi Bank Umum. Penilaian sendiri ini 2018, Bank Mandiri berhasil mendapatkan TOP 50 ASEAN
dimaksudkan untuk memetakan kekuatan (strenght) Public Listed Companies (PLCs) berdasarkan penerapan
dan kelemahan (weakness) pelaksanaan tata kelola GCG sesuai ASEAN CG Scorecard. Selain itu, Bank Mandiri
perusahaan di Bank Mandiri, yang dikelompokkan dalam berhasil menjadi TOP 3 PLCs di Indonesia. Pencapaian
governance structure, process, dan outcome. Bank Mandiri tersebut diumuman dalam 2nd ASEAN
Corporate Governance Award Ceremony di Kuala Lumpur,
Hasil self assessment yang telah mendapatkan feedback Malaysia, pada tanggal 21 November 2018.
dari Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan bahwa
peringkat GCG pada semester II tahun 2018 adalah Bank Mandiri juga telah mendapatkan pengakuan
berada pada komposit 1 (satu), meningkat dari semester eksternal terhadap penerapan sistem pengendalian
I tahun 2018 yang berada peringkat komposit 2 (dua). gratifikasi. Bank Mandiri telah terpilihnya sebagai BUMN
Hal tersebut mencerminkan bahwa manajemen Bank dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik oleh
Mandiri telah melakukan penerapan Tata Kelola yang Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) selama 3 (tiga) tahun
secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan berturut-turut sejak tahun 2016 hingga 2018.
yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris Entitas Anak. Selama tahun 2018, CSC
Direksi dan Dasar Penilaiannya telah melaksanakan tugasnya terkait kepegawaian yang
dibahas dan diputus dalam Rapat Direksi serta telah
Dalam melaksanaan tugas kepengurusannya, Direksi melaksanakan tugasnya dengan baik.
juga dibantu oleh Komite di bawah Direksi atau disebut
juga Komite Eksekutif sebanyak 9 (sembilan) Komite, Information Technology Committee (ITC) merupakan
yaitu: komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam
1. Assets and Liabilities Committee (ALCO) penetapan IT strategic plan dan IT budgeting, penetapan
2. Business Committee (BC) proyek IT strategic dan pengamanan TI. Selama tahun
3. Capital and Subsidiaries Committee (CSC) 2018, ITC telah melaksanakan 6 (enam) kali rapat dan
4. Human Capital Policy Committee (HCPC) telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
5. Information Technology Committee (ITC)
6. Integrated Risk Committee (IRC) Integrated Risk Committee (IRC) merupakan komite
7. Policy and Procedure Committee (PPC) yang bertugas untuk membantu Direksi dalam
8. Risk Management and Credit Policy Committee (RMPC) penyusunan antara lain kebijakan Manajemen Risiko
9. Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan
kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan
Selama tahun 2018, Direksi menilai bahwa komite- hasil evaluasi pelaksanaan. Selama tahun 2018, IRC
komite di bawah Direksi telah menjalankan tugas dan telah melaksanakan 4 (empat) kali rapat dan telah
tanggungjawabnya dengan baik. melaksanakan tugasnya dengan baik.
Assets and Liabilities Committee (ALCO) merupakan Policy and Procedure Committee (PPC) merupakan
komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam komite yang dibentuk untuk membahas dan
menjalankan fungsi penetapan strategi pengelolaan merekomendasikan kepada Direksi dalam penyusunan
assets dan liabilities, penetapan suku bunga dan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan kebijakan
likuiditas, serta hal-hal lain yang terkait dengan Bank Mandiri dan menetapkan prosedur Bank Mandiri
pengelolaan assets dan liabilities Perseroan, serta termasuk kebijakan dan prosedur Human Capital serta
pemantauan dan pelaksanaan Recovery Plan pada saat membahas dan memutus pemberian kewenangan
Bank Mandiri dalam kondisi tekanan/krisis keuangan. kepada pejabat Bank Mandiri (ex-officio). Selama tahun
Selama tahun 2018, ALCO telah melaksanakan 9 2018, PPC telah melaksanakan 18 (delapan belas) kali
(sembilan) kali rapat dan telah melaksanakan tugasnya rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
dengan baik.
Risk Management Committee (RMC) merupakan komite
Business Committee merupakan komite yang dibentuk yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam
untuk membantu Direksi dalam penetapan strategi membahas dan merekomendasikan kebijakan, dan
pengelolaan bisnis Perseroan secara terintegrasi, menetapkan prosedur serta memantau profil risiko,
pengaturan produk dan/atau aktivitas Bank Mandiri dan mengelola seluruh risiko Bank Mandiri secara
serta penetapan strategi dan efektivitas marketing terintegrasi dengan rincian ruang lingkup tugas,
communication dalam bidang wholesale banking dan retail wewenang dan tanggung jawab. Berdasarkan Surat
banking. Selama tahun 2018, BC telah melaksanakan Keputusan Direksi No. KEP.DIR/68/2018 per tanggal
19 (sembilan belas) kali rapat dan telah melaksanakan 29 September 2018, Risk Management Committee
tugasnya dengan baik. disesuaikan telah diperluas scope-nya menjadi Risk
Management & Credit Policy Committee, yang selanjutnya
Capital and Subsidiaries Committee (CSC) merupakan disingkat menjadi RMPC. Selama tahun 2018, RMC
komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam telah melaksanakan 9 (sembilan) kali rapat dan RMPC
pengelolaan Entitas Anak antara lain menetapkan telah melaksanakan 1 (satu) kali rapat serta telah
strategi pengelolaan Entitas Anak, penyertaan modal, melaksanakan tugasnya dengan baik.
pelepasan modal, penetapan anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris Entitas Anak serta Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) merupakan
remunerasi bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota komite yang bertugas untuk membantu Direksi dalam
memutus pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan, dan atau perpanjangan) yang dikelola oleh Business Unit
sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/perubahan struktur kredit.
Credit Committee telah melaksanakan rapat sebanyak 441 (empat ratus empat puluh satu) kali untuk segmen Large
Corporate dan 503 (lima ratus tiga) kali untuk segmen Middle Corporate serta telah melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Komposisi Direksi Bank Mandiri Periode 1 Januari – 21 Maret 2018 yaitu Direksi berjumlah 10 (sepuluh) orang yang
terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 8 (delapan) orang Direktur.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri Tahun Buku 2017 (“RUPS 2017”) telah diputuskan
perubahan Direksi berikut perubahan Nomenklatur Direksi, yang menyetujui pengangkatan Panji Irawan sebagai
Direktur Keuangan, Alexandar Askandar sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan, Donsuan Simatupang sebagai
Direktur Retail Banking dan Agus Dwi Handaya sebagai Direktur Kepatuhan. Selanjutnya RUPS 2017 memutuskan
pengakhiran masa jabatan Tardi sebagai Direktur Banking, Kartini Sally sebagai Direktur Kelembagaan dan dengan
telah diangkatnya Agus Dwi Handya sebagai Direktur Kepatuhan maka Ahmad Siddik Badruddin selanjutnya ditetapkan
sebagai Direktur Manajemen Risiko. Perubahan Jumlah Direksi serta perubahan Nomenklatur Direksi adalah guna
memenuhi kebutuhan Perseroan.
Komposisi Direksi Bank Mandiri Periode 21 Maret – 31 Desember 2018 yaitu Direksi berjumlah 11 (sebelas) orang yang
terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 9 (sembilan) orang Direktur.
Penutup
Atas pencapaian kinerja Bank Mandiri pada tahun ini, Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan kontribusi yang terbaik. Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, Direksi
mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan
Komisaris atas pengawasan dan nasihat yang telah diberikan kepada Direksi, sehingga pengelolaan Bank Mandiri bisa
berjalan efektif dan tepat sasaran. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan
pegawai, berkat dedikasinya yang tinggi untuk maju bersama, kinerja tahun 2018 sangat baik. Semoga kinerja tahun
ini akan tetap terus dipertahankan dan semakin tumbuh di tahun-tahun berikutnya.
Akhir kata, kepada seluruh nasabah dan mitra kerja merupakan suatu kebanggaan bagi Bank Mandiri dapat melayani
dengan sepenuh hati, dan terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan yang diberikan.
Kartika Wirjoatmodjo
Direktur Utama
*)
Susunan Direksi per tanggal 7 Januari 2019
Donsuwan Simatupang Panji Irawan Darmawan Junaidi Alexandra Askandar Royke Tumilaar Ahmad Siddik Badruddin Kartika Wirjoatmodjo Sulaiman Arif Arianto Hery Gunardi Rico Usthavia Frans Agus Dwi Handaya Riduan
Direktur Retail Banking Direktur Keuangan Direktur Treasury and Direktur Hubungan Direktur Corporate Direktur Manajemen Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Bisnis Kecil dan Direktur Teknologi Direktur Kepatuhan Direktur Commercial
International Banking Kelembagaan Banking Risiko Jaringan Informasi dan Operasi Banking*)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2018 telah dimuat secara Iengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
laporan tahunan perusahaan.
Direksi
Dewan Komisaris
Profil
Perusahaan
Per 31 Desember 2018 Bank Mandiri memiliki 1 Kantor Pusat, 17.376 jaringan
ATM dan 2.848 jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang
pembantu, kantor luar negeri, kantor kas dan jaringan kantor lainnya seperti
payment point, kas mobile dan kas mobile mikro.
Pembelian/Penjualan Saham
Keterangan Perubahan Nama 70 Profil dan Pengembangan
116 Dewan Komisaris Dan Direksi
126
Kompetensi Pegawai
Identitas Perusahaan
Dasar Hukum Pendirian Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998, dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H. dan
telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C26561.
HT.01.01 TH 98 tanggal 2 Oktober 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 6859.
Modal Dasar Rp16.000.000.000.000 (enam belas triliun Rupiah) terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri
A Dwiwarna dan 63.999.999.999 (enam puluh tiga miliar sembilan ratus sembilan puluh
sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan) lembar saham Seri B, masing-masing saham bernilai nominal Rp250
(dua ratus lima puluh Rupiah).
Rp11.666.666.666.500 (sebelas triliun enam ratus enam puluh enam miliar enam ratus
Modal Ditempatkan
enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu lima ratus Rupiah) terdiri
dan Disetor Penuh
dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwiwarna dengan nilai nominal sebesar Rp250 (dua
ratus lima puluh Rupiah) dan 46.666.666.665 (empat puluh enam miliar enam ratus
enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh lima)
lembar saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah)
Setelah dilaksanakan stock split yang efektif pada tanggal 13 September 2017.
Pencatatan di
14 Juli 2003
Bursa Efek Indonesia
Investor Relation
Email : ir@bankmandiri.co.id
website : ir.bankmandiri. co.id
Customer Care
Email : mandiricare@bankmandiri.co.id
Media Sosial
Facebook : Bank Mandiri
Twitter : @bankmandiri
Instagram : bankmandiri
Brand Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selanjutnya disebut Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara
Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun
1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara
(Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia
(Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan
Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang
perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai
beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Bidang Usaha
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa 1. Kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi
giro, deposito berjangka, sertifikat, deposito, tabungan dan/atau ketentuan yang ditetapkan oleh yang
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; berwenang;
2. Memberikan kredit; 2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada
3. Menerbitkan surat pengakuan utang; bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk seperti sewa guna usaha, modal ventura,
kepentingan dan atas perintah nasabahnya; perusahaan efek, asuransi, serta lembaga
a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan
yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
dalam perdagangan surat-surat dimaksud; yang berwenang;
b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang 3. Kegiatan penyertaan modal sementara untuk
masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam mengatasi akibat kegagalan kredit atau
perdagangan surat-surat dimaksud; kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip
c. Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan syariah*), dengan syarat harus menarik kembali
Pemerintah; penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan
d. Sertifikat Bank Indonesia; yang ditetapkan oleh yang berwenang;
e. Obligasi; 4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun
f. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
perundang-undangan; dan ketentuan dalam peraturan perundang-
g. Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan undangan dana pensiun; dan
peraturan perundang-undangan. 5. Membeli agunan, baik semua maupun
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk sebagian, melalui pelelangan atau dengan
kepentingan nasabah; cara lain dalam hal debitur tidak memenuhi
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan kewajibannya kepada Bank Mandiri, dengan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; dicairkan secepatnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; *)
Dilakukan oleh Entitas Anak
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak; Semua kegiatan usaha menurut Anggaran Dasar
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya telah dijalankan, baik secara langsung oleh Bank
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
Mandiri maupun melalui Entitas Anak.
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat;
12. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan prinsip syariah*), sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh yang berwenang; dan
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan usaha Bank Mandiri meliputi berbagai produk simpanan, produk pinjaman, serta berbagai layanan yang
dijelaskan sebagai berikut:
merdeka
Perseorangan dari biaya administrasi
dengan mandiri
Simpanan tabunganMU
Tabungan Rupiah
Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah bagi
perseorangan yang dapat dibuka, disetor maupun
ditarik di seluruh Cabang Bank Mandiri.
Tabungan Valas
Tabungan dalam mata uang asing bagi perseorangan
yang memberikan keuntungan, kemudahan
dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus
Deposito Valas
berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang
Mandiri Tabungan Valas tersedia dalam 8 (delapan)
asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
jenis mata uang yaitu USD, SGD, JPY, EUR, CHF, GBP,
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
AUD dan HKD.
nasabah dengan Bank. Pembukaan dan penutupan
Mandiri Deposito Valas dapat dibuka via seluruh Cabang
Tabungan Rencana Bank Mandiri dan e-banking (Mandiri Online).
Tabungan dengan jumlah setoran tetap setiap
bulanan untuk jangka waktu tertentu yang dilengkapi
Layanan Simpanan
dengan perlindungan asuransi.
Terdapat Layanan Autodebet untuk pembayaran tagihan
rutin bulanan, Layanan Automatic Fund untuk transfer
Tabunganku dana rutin secara otomatis, dan transaksi dapat dilakukan
Tabungan untuk perseorangan dengan persyaratan
melalui Mandiri SMS, Mandiri Online, Mandiri Call.
mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama
oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan
Pinjaman
kesejahteraan masyarakat.
Kredit Serbaguna Mikro
Deposito Rupiah Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah
Produk simpanan berjangka dalam bentuk
perseorangan pegawai yang memiliki penghasilan
mata uang rupiah yang penarikannya hanya
tetap atau profesi tetap, pensiunan atau kepada target
dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu
market tertentu untuk membiayai berbagai macam
menurut perjanjian antara nasabah dengan Bank.
kebutuhannya. Fasilitas pembiayaan ini dapat digunakan
Pembukaan dan penutupan Mandiri Deposito
untuk berbagai kebutuhan seperti: pendidikan,
Rupiah dapat dibuka via seluruh Cabang Bank
pernikahan, kesehatan, renovasi rumah dan kebutuhan
Mandiri dan e-banking (Mandiri Online).
keluarga lainnya.
Kredit Kendaraan Bermotor • Mandiri KPR Take Over tertentu, dengan maksimum limit
Fasilitas pembiayaan kendaraan Salah satu fitur dari Mandiri kredit sesuai perhitungan Bank.
bermotor untuk nasabah KPR berupa pengambilalihan • Mandiri KPR Multiguna Top Up
perseorangan yang bekerjasama kredit dari bank lain yang sejenis Penambahan limit kredit atas
dengan Entitas Anak Bank Mandiri dengan produk Mandiri KPR, fasilitas kredit Mandiri KPR
yaitu Mandiri Tunas Finance dan dengan maksimum limit kredit Multiguna yang sudah berjalan
Mandiri Utama Finance. sebesar outstanding terakhir dalam waktu tertentu yang
• Mandiri KKB Regular di bank asal atau sebesar limit digunakan untuk keperluan
Fasilitas pembiayaan kendaraan kredit baru sesuai perhitungan konsumtif.
bermotor baru untuk pembelian bank. • Mandiri KPR Duo
mobil kategori passenger car dan • Mandiri KPR Top Up Salah satu fitur dari Mandiri
sepeda motor. Salah satu fitur dari Mandiri KPR KPR dapat dipergunakan untuk
• Mandiri KKB Multiguna berupa kemudahan penambahan pembelian rumah tinggal/
Fasilitas pembiayaan untuk limit kredit atas fasilitas Mandiri apartemen/ruko dengan kondisi
pembelian barang dan jasa KPR yang sudah berjalan baru sekaligus pembelian mobil/
dengan agunan kendaraan, (eksisting) dengan jangka waktu motor/furniture/home appliances.
berupa mobil kategori passenger kredit tetap atau penambahan • Mandiri KPR Flexible
car atau sepeda motor yang telah jangka waktu kredit sehingga Salah satu fitur dari Mandiri
dimiliki nasabah. tambahan limit tersebut dapat KPR yang dipergunakan untuk
digunakan untuk pemenuhan keperluan pembelian rumah
Kredit Pemilikan Rumah kebutuhan lainnya. tinggal/ruko/rukan/apartemen
Kredit konsumtif yang diberikan oleh • Mandiri KPR Multiguna dengan sistem pembayaran
Bank kepada perseorangan untuk Kredit konsumtif yang diberikan angsuran yang fleksibel yaitu
membiayai pembelian rumah baru oleh bank kepada perseorangan tersedianya rekening flexible
maupun rumah lama, berupa rumah dengan cara mengagunkan (revolving) selama jangka waktu
tinggal/rumah toko (ruko)/rumah rumah tinggal/rumah toko/ tertentu atas sebagian tertentu
kantor (rukan), rumah susun hunian rumah kantor/rumah susun dari limit kredit yang diperoleh.
(apartemen). hunian (apartemen) yang • Mandiri KPR Angsuran
• Mandiri KPR Milenial digunakan untuk keperluan Berjenjang
Pembiayaan pembelian rumah/ konsumtif. Salah satu fitur dari Mandiri
apartemen yang ditujukan • Mandiri KPR Multiguna Take KPR yang diperuntukkan hanya
untuk masyarakat usia milenial Over bagi pegawai/profesional untuk
dengan benefit limit kredit Fitur dari Mandiri KPR Multiguna keperluan pembelian rumah
yang lebih besar dibandingkan berupa pengambilalihan kredit yang memberikan keringanan
dengan KPR regular karena yang sejenis dengan Mandiri berupa penundaan pembayaran
mempertimbangkan kenaikan KPR Multiguna dari bank lain sebagian angsuran pokok sampai
penghasilan per tahun. atau perusahaan lain yang telah tahun tertentu, kemudian
berjalan selama jangka waktu angsuran kembali normal
(angsuran pokok dan bunga).
World Elite
Gunakan Terus Produk kartu kredit yang diberikan
mandiri kartu kredit Anda secara khusus kepada nasabah
private banking Bank Mandiri,
dimana kartu ini memberikan
fasilitas layanan dan reward terbaik.
Investasi
dan Asuransi
Reksadana
Layanan perbankan yang dapat di akses dengan Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang
menggunakan sarana ponsel/HP untuk melakukan rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
transaksi perbankan, yaitu transaksi non finansial (cek pada jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
saldo) dan transaksi finansial (transfer, bayar, beli, top up nasabah dengan Bank Mandiri. Pembukaan dan
e-Money, dan lain-lain) melalui SMS. penutupan Mandiri Deposito Rupiah dapat dibuka via
seluruh Cabang Bank Mandiri dan e-banking (Mandiri
Mandiri E-Money SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call). Mandiri
Deposito Rupiah memberikan kenyamanan dan
Uang elektronik berbasis chip yang diterbitkan oleh Bank keamanan dalam berinvestasi dengan tingkat suku
Mandiri sebagai pengganti uang tunai untuk transaksi bunga yang kompetitif dan beragam keuntungan lainnya.
pembayaran.
Deposito Valas
Mandiri E-Cash
Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang
Uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
teknologi aplikasi di ponsel/HP dan USSD (Unstructured jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
Supplementary Service Data, merupakan salah satu nasabah dengan bank. Pembukaan dan penutupan
teknologi pesan singkat yang dimiliki oleh jaringan Mandiri Deposito Rupiah dapat dibuka via seluruh
GSM) yang memungkinkan untuk melakukan transaksi Cabang Bank Mandiri dan e-banking (Mandiri SMS,
perbankan tanpa harus memiliki rekening di Bank Mandiri Internet, atau Mandiri Call khusus USD). Mandiri
Mandiri. Deposito Valas memberikan kenyamanan, kepastian
keamanan dan keuntungan investasi dengan tingkat
Mandiri Pay suku bunga yang kompetitif dan beragam keuntungan
lainnya.
Inovasi dalam bentuk aplikasi e-wallet pembayaran
elektronik yang menggunakan teknologi QR CODE. Giro Rupiah
Dalam aplikasi ini, user dapat menggunakan beberapa
pilihan sumber dana untuk bertransaksi, antara lain Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang
melalui E-cash, Kartu Debit Bank Mandiri, dan Kartu penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
Kredit Bank Mandiri. menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Mandiri ATM
Giro Valas
Layanan perbankan melalui mesin ATM Mandiri, dengan
menggunakan Kartu Mandiri Debit untuk mengakses Rekening simpanan dalam mata uang asing yang
rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Giro. penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan Letter of Authorization (LOA).
Bisnis Pinjaman
Simpanan UMKM
Tabungan Bisnis • Kredit Modal Kerja
Fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi
Produk simpanan yang diperuntukan bagi pebisnis
kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus
perseorangan atau pun non perseorangan dengan fitur
usaha dan atau kebutuhan modal kerja yang bersifat
dan benefit berupa layanan kemudahan bertransaksi
khusus seperti untuk membiayai inventory/piutang/
dengan Mandiri Debit Bisnis dan Mandiri Internet Bisnis,
proyek atau kebutuhan khusus lainnya.
detail transaksi pada buku tabungan, layanan sweep dan
auto debit.
Layanan bagi nasabah untuk melakukan transaksi Financial Supply Chain Management merupakan layanan
penerimaan dan pembayaran dalam kegiatan bisnisnya online yang dapat memberikan kemudahan transaksi
dengan jumlah massal dari pelanggan nasabah, hingga rekonsiliasi bisnis Supply Chain nasabah.
sekaligus memberikan alternatif channel pembayaran
kepada pelanggan nasabah. • Account Receivable Financing
Fasilitas percepatan pembayaran piutang yang
Mandiri Host To Host Payment diberikan oleh Bank Mandiri untuk supplier para
nasabah Bank Mandiri. Fasilitas tersebut antara lain
Layanan pembayaran dengan pendebitan rekening Supplier Financing, Invoice Financing, PO Financing, dan
melalui integrasi antara sistem Bank Mandiri dan sistem lainnya. Fasilitas ini dapat dinikmati oleh nasabah
Nasabah yang dapat mengakomodir Transaksi berbasis Perusahaan BUMN atau Perusahaan Publik dengan
Format Online Messaging dan Pesan File. reputasi yang baik, Nasabah yang memiliki minimal
50 (lima puluh) supplier dan Nasabah dengan Days
Mandiri Auto Debit Payable Outstanding maksimum 180 (seratus delapan
puluh) hari.
Layanan proses pendebetan secara otomatis untuk • Account Payable Financing
pembayaran kewajiban/transaksi pada periode/waktu Fasilitas penundaan pembayaran (Deffered Payment)
yang disepakati antara nasabah pemegang rekening di yang diberikan Bank Mandiri untuk menjadi Cash
Bank Mandiri atau yang disepakati antara pemegang Flow Gap nasabah. Fasilitas terebut antara lain
rekening dan Bank Mandiri. Distributor Financing, dan eBiz Financing. Fasilitas ini
dapat dinikmati oleh nasabah antara lain Perusahaan
dengan reputasi baik yang memiliki share market luas,
nasabah yang memiliki minimal 25 (dua puluh lima)
distributor yang tersebar di seluruh Indonesia dan
nasabah yang memiliki cycle transaksi maksimum 90
(sembilan puluh) hari.
Ekspor
• Receivables Financing
Pembiayaan perdagangan (trade financing) kepada
nasabah yang bertindak sebagai pihak penjual dalam
rangka persiapan barang (pre delivery financing atau
PO financing) dan/atau percepatan pembayaran
tagihan dari pembeli atas penjualan barang/jasa
transaksi perdagangan lokal.
• Pre Export Financing
Fasilitas pembiayaan perdagangan yang diberikan
Bank bagi pihak Penjual dalam rangka persiapan
pengiriman barang (pre-shipment financing)
untuk memenuhi suatu pesanan (order) transaksi
Financial Institution
• General Custody
Layanan jasa kustodian untuk efek-efek yang listing
di BEI, saham penyertaan, dokumen berharga, dan
sebagainya.
• Sub Registry Surat Utang Negara (SUN) dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Layanan jasa kustodian untuk penyimpanan dan
penyelesaian transaksi SUN dan SBI.
• Kustodi Lokal untuk American Depository
Receipts (ADR) dan Global Depository Receipts
(GDR)
Fasilitas layanan sebagai agen konversi saham-
saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan bursa luar negeri (dual listing).
• Mutual Fund Administration
Bank Mandiri bertindak sebagai Kustodian lokal atas
transaksi saham-saham yang melakukan dual/multi
listing.
• Discretionary Fund Administration
Jasa yang diberikan oleh Bank untuk administrasi
investasi dari reksa dana.
• Custody Euroclear
Bank Mandiri sebagai direct member, memberikan
jasa kustodian untuk efek yang dicatatkan di
Euroclear Brussels.
Jasa Trust Services
• KIK-EBA Administration
Jasa yang diberikan oleh Bank untuk administrasi
• Wali Amanat
investasi dari KIK EBA.
Jasa yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada
Lembaga Berbadan Hukum dan Lembaga
Pemerintah yang akan menerbitkan Obligasi/Sukuk
atau Surat Hutang lainnya.
• Paying Agent
Jasa yang diberikan oleh Bank kepada:
- Lembaga Berbadan Hukum dan Lembaga
Pemerintah yang akan menerbitkan Obligasi/
E-Banking
Mandiri EDC
Per 31 Desember 2018 Bank Mandiri memiliki 1 Kantor Pusat, 17.376 jaringan ATM dan 2.848
jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor luar negeri, kantor
kas dan jaringan kantor lainnya seperti payment point, kas mobile dan kas mobile mikro.
Jenis Kantor
REGION IX/
12 148 11 6 16 3 941
KALIMANTAN
REGION X/SULAWESI
19 165 8 6 5 3 840
DAN MALUKU
Kantor Wilayah
Region I/Sumatera 1
Gedung Uniland Lt. 6
Jl. MT Haryono A-1 Medan, 20231
Region XII/Papua
Jl. Dr. Sutomo No. 1
Region IX/Kalimantan
Jayapura, 99111
Region II/Sumatera 2 Jl. Lambung Mangkurat No. 3
Jl. Kapten A. Rivai No. 100 B Banjarmasin, 70111
Palembang, 30135
Region X/Sulawesi dan Maluku
Jl. R.A. Kartini No. 12-14
Region III/Jakarta 1
Region VII/Jawa 2 Makassar, 90111
Jl. Lapangan Stasiun No. 2
Jl. Pemuda No. 73
Jakarta Barat, 11110
Semarang, 50139
Region VIII/Jawa 3
Region IV/Jakarta 2 Jl. Basuki Rahmat No. 2-4
Jl. Kebon Sirih No. 83 Surabaya, 60271
Jakarta Pusat, 10340
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan perkembangan bisnis
Bank Mandiri. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 29 Maret 2018 sebagaimana dituangkan dalam Surat
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/22/2018 tentang Struktur Organisasi tanggal 29 Maret 2018.
Direktur Utama
Kartika Wirjoatmodjo
Treasury &
Hubungan
Manajemen Risiko Corporate International Retail Banking
Kelembagaan
Ahmad Siddik Banking Banking Donsuwan
Alexandra
Badruddin Royke Tumilaar Darmawan Simatupang
Askandar
Junaidi
Internasional
Special Asset Retail Product Large Market Large Middle Gov & Banking & Credit
Management I Delivery & Fraud Risk Corporate Risk Risk Corporate 1 Corporate 1 Institutional 1 Financial Institutions Cards
M. Iswahyudi Elisabeth R.T.
Upik Trisda Leawati Danis Subyantoro Ita Tetralastwati M. Rizaldi Adi Pranantias Dadang Ramadhan P. Vira Widiyasari
Siahaan
Special Asset Consumer Credit Middle Operational Large Middle Gov & Consumer
Treasury
Management II Risk & Analytics Corporate Risk 1 Risk Corporate 2 Corporate 2 Institutional 2 Loans
Farida Thamrin
J.F. Hasudungan Setiyo Wibowo Titiek Setiyowati Adi Surya Djoko Yusak L.S Silalahi Sutekat Teddy Yunirman D Ignatius S Wijoyo
Strategic Investment
Special Asset Retail Collection & Middle Credit Large Middle Corporate Micro
& Subsidiaries
Management III Recovery Corporate Risk 2 Portfolio Risk Corporate 3 Corporate 3 Secretary Management Banking
Asril Aziz Jugie Sugiarto Tiwul Widyastuti Alfanendya Safudi Dannif Utojo D Zaidan Rohan Hafas Pantro P Silitonga Wawan Setiawan
Transaction
Wholesale Credit SME & Credit Control & Large Middle SME
Banking
Litigation Micro Risk ECO & Wholesale Supervision Corporate 4 Corporate 4 Government Banking
Wholesale Sales
M. Arifin Firdaus Muhammad Iqbal Risk Solution Aried Riadi Bakri Nita P Sucipto Prayitno Project Choirul Anwar
Tri Nugroho
Corporate
Solution EBO & Head
of Commercial
Budi Purwanto Group
Perform Mgmt
SORH
EBO & ERO Wholesale
Banking
*)
Masa jabatan SEVP Retail Risk berakhir pada tanggal 1 Desember 2018.
**)
Masa jabatan SEVP Middle Corporate berakhir pada tanggal 7 Januari 2018.
***)
Masa jabatan SEVP Corporate Transfomation berakhir pada tanggal 5 Januari 2018.
****)
Nama Pejabat Regional CEO 1 - 12 disajikan di Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Komite Audit Komite Pemantau Risiko Assets & Capital & Information
Business Committee Liabilities Subsidiaries & Technology
Komite Remunerasi & Komite Tata Kelola Committee Committee Committee
Nominasi Terintegrasi
Risk Management & Policy &
Credit Integrated Human Capital
Credit Policy Procedure
Committee Risk Committee Policy Committee
Committee Committee
Transaction IT
Distribution Cash & Trade Accounting Retail
Banking Retail Strategy & Compliance
Strategy Operations Novita Widya Audit
Sales Architecture Chrisna Pranoto
Agus Haryoto W Satria Anggraini Juliser Sigalingging
Thomas Wahyudi Aloysius Johannes
Strategic HC Talent,
Wealth IT Electronic Channel Investor IT
Marketing Organisation &
Management Infrastructure Operations Relations Audit
Communication Performance
Elina Wirjakusuma Victor Erico Korompis Boyke Yurista AT T.M Yohan Setio Rasyid Darajat
Yoesman Sugianto Steven Agustino
IT Corporate
Consumer Customer Human Capital
SORH Applications Real Estate
Deposits Care Services Senior
Distribution & Development O.C. Harry
M Gumilang M Lila Noya Putu Dewi Prasthiani Investigator
Consumer Daniel S Subianto Pudjiatmoko
IT Office of Chief
Retail Credit Mandiri
Applications Economist
Center University
Support Anton Hermanto G
Liston S Lugiyem
Toto Prasetio
Enterprise Data HC
Management Business Engagement
Mohammad Guntur Continuity
I Aminarti Widiati
Management
CISO
Office Office
Saladin D
of the Board
SORH Organization
Technology & Development &
Operation Transformation
Senior HC
Business
Partner
2016 – 2020 i a ’ s
,
Best t
nes inen
Corporate Plan Restart Indo ’s Prom
N
ASEA
(Indonesia’s Best, ASEAN’s Prominent)
Visi
Visi jangka panjang Bank Mandiri di 2020 adalah menjadi Indonesia’s best, ASEAN’s
prominent dengan milestone utama antara lain:
a. Pencapaian nilai Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization) sebesar Rp500 triliun pada
tahun 2020,
b. Pertumbuhan kredit year on year sebesar 3% di atas pasar, dan
c. Menjadi employer of choice di Indonesia.
Misi
Untuk mendukung Visi dimaksud, juga telah ditetapkan Misi Bank Mandiri sebagai berikut:
PT
PTBank
BankMandiri
Mandiri(Persero)
(Persero)Tbk.
Tbk Laporan Tahunan 2018 89
Kilas Laporan Profil Analisis dan Pembahasan Manajemen Human
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas Kinerja Perseroan Capital
Selain diikuti oleh seluruh manajemen tertinggi (Direksi dan SEVP), Bank Mandiri juga mengundang pihak independen
dalam Board Retreat untuk melakukan reviu terhadap Visi dan Misi serta pencapaian beberapa indikator utama agar
Visi Bank Mandiri tahun 2020 dapat tercapai sesuai dengan target yang telah disepakati.
Visi dan Misi Bank Mandiri telah dibahas dan disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Penyesuaian ruang lingkup
Misi dilakukan dalam rangka penerapan sustainable finance, seperti yang tercantum pada Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan (RAKB) yang telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris serta telah disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 November 2018.
Budaya Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kualitas Human Capital berkaitan dengan menyongsong era digitalisasi dengan
pegawai yang mayoritas merupakan generasi milenial, telah dilakukan proses revamp culture (penajaman budaya)
yang dilakukan dengan sistematis untuk menyempurnakan Budaya Kerja dengan landasan core values yaitu Trust,
Integrity, Professionalism, Customer Focus, dan Excellence, Code of Conduct, dan Business Ethics sebagai landasan untuk
membangun karakter Mandirian yang kuat. Hasil dari revamp culture adalah 5 (lima) Budaya Kerja Bank Mandiri yang
baru yaitu Satu Hati Satu Mandiri, Mandirian Tangguh, Tumbuh Sehat, Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, dan
Bersama Membangun Negeri yang menjadi panduan dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku sehari-hari.
Penjelasan mengenai 5 (lima) Budaya Kerja yang baru adalah sebagai berikut:
at i Satu Mand
Satu H i ri
Seluruh
h Mandirian harus Tu
g gu mengutamakan m
an b
m
kepentingan
Se pu b r PI) nd ika ap bisn jan
am se ge r ( ng rb an un pan ).
lu b an Key sa ali n ab is g
Mandiri di atas
ru er g, P ja ka pr ili
T
h pi ti er ta n os ta
kepentingan lain,
se ap rda rja s bel ki p ian
n
i
In mp kuk ing em jan bu
M kir da fo p ri es s
e
i rta tif s, ec aja la
m
m ela e m ai a
ria
n to e e k g
Se har tind
ad ce ke em ili dir
berkolaborasi,
o
an d k rm i j sik ,
a
m an m tuk ust esin
da ntra m dan ges ara r,
be p em n
d a h
j
ha us ak
serta memiliki
d un g s rk
a
di
a
ki m M
n
K
pi s h
n pr em s it,
Ma
ya (b
ru ru
e ik ut
gg si hi a
menghargai
n
n e
ha elu
re en il ol
r
i ya p
p
ng
S
a ug o
t
n m
k
si
a an
enuhi Kebutuhan
Bersama Membangun
profesional dengan
menjaga hubungan
pelanggan dengan
solusi pemenuhan
bisa memberikan
Pelanggan
pelanggan, serta
kebutuhan dan
pekerjaan, serta
sebagai agent of
yang seimbang
memberikan
tepat.
development.
Negeri
Mem
Dengan adanya perubahan budaya yang baru maka 11 (sebelas) perilaku Utama Bank Mandiri disesuaikan kembali
menjadi 13 (tiga belas) perilaku utama sebagai pedoman perilaku insan Mandiri. 13 (tiga belas) perilaku utama
tersebut adalah sebagai berikut.
Mandirian Tangguh
4. Code of Conduct dan Business ethics: Saya bekerja dengan senantiasa mematuhi code of conduct
dan etika bisnis.
5. Pola pikir pembelajar: Saya terus menerus menambah pengetahuan, kapabilitas dan wawasan
dari berbagai sumber, pengalaman, dan umpan balik ( feedback).
6. Kerja cerdas, Gesit (agile), Adaptif dan Solutif: Saya memahami konteks dan esensi pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang efektif dan produktif dan selalu fokus
memberikan solusi.
7. Intrapreneurship: Saya aktif mencari dan memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan potensi
bisnis.
Tumbuh Sehat
8. Berpikir dan bertindak seimbang: Saya bertindak dengan menyeimbangkan
berbagai faktor (proses, kapabilitas, risiko, dan lainnya) untuk mencapai hasil yang
berkelanjutan.
9. Berkesinambungan: Saya menyeimbangkan pencapaian kinerja untuk
kesinambungan jangka panjang.
Hartadi A. Sarwono
Komisaris Utama/Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Jakarta pada tahun 1952, usia 66 tahun
per Desember 2018.
• Sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknlogi Bandung (1979). Diangkat sebagai Komisaris Utama/Komisaris
• Master of Arts bidang Macroeconomics dariUniversity of Oregon, Amerika Serikat (1985). Independen untuk pertama kalinya pada
• Ph.d di bidang Monetary Theory and Policy dari University of Oregon, Amerika Serikat (1989). RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 28
tanggal 17 November 2017.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Badan Sertifikasi PERIODE MENJABAT
Manajemen Risiko (BSMR) (2016).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Ikatan Bankir Indonesia
(IBI) dan Magister Manajemen FEB UGM (MMUGM) (2017). Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga 2022 (Periode Pertama).
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI)(2018).
• Staf urusan logistik Bank Indonesia (1980-1983). Direktur Utama di Lembaga Pengembangan
• Peneliti Ekonomi Yunior di Desk Penelitian dan Pengembangan (1989-1990). Perbankan Indonesia sejak 26 Agustus 2013
• Staf Gubernur Bank Indonesia (1990-1993). hingga saat ini.
• Kepala Bagian Ekonomi Umum (1993-1994).
• Kepala Bagian Moneter (1994-1996).
• Kepala Bagian Analisis dan Perencanaan Kebijakan (1996-1997).
• Deputi Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (1997-2000). HUBUNGAN AFILIASI
• Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (2000-2003).
• Direktur/Kepala Perwakilan Bank Indonesia-Tokyo (Februari 2003 – Juni 2003)
• Deputi Gubernur Bank Indonesia (Juni 2003-Juni 2008 dan Juni 2008-Juni 2013).
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (04 Mei 2016 – 21 Agustus 2017).
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
• Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Mandiri (2017- saat ini).
lainnya maupun dengan pemegang saham
pengendali dan utama.
Nihil
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Cilacap pada tahun 1963, usia 55 tahun
per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana Ekonomi bidang Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang (1988).
• Master Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta (2000). Diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama untuk
pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan No. 35 tanggal 15 Juni 2015.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen
Risiko (BSMR) (2015). PERIODE MENJABAT
• Pjs. Kepala Seksi Analis Pendanaan dan Sumber Daya di Kementerian BUMN (1993-2010).
• Komisaris di PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (2007-2011).
JABATAN RANGKAP
• Asisten Departemen Riset dan Informasi di Kementerian BUMN (2010- 2012).
• Komisaris di PT Petrokimia Gresik (Persero) (2011-2012).
Sekretaris Kementerian di Kementerian BUMN
• Komisaris di PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2011-2013).
sejak tahun 2013 hingga saat ini.
• Kepala Biro Perencanaan dan SDM di Kementerian BUMN (2012-2013).
• Plh. Deputy Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik di Kementerian BUMN (2013).
• Komisaris di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (2013-2014).
• Sekretaris Kementerian BUMN (2013–sekarang).
• Komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (2014-2015).
• Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri (2015- saat ini). HUBUNGAN AFILIASI
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Jember pada tahun 1964, usia 54 tahun
per Desember 2018.
• Sarjana di bidang Agronomi dari Institut Pertanian Bogor (1988). Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Bisnis, Keuangan dan Pemasaran dari kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Maret
Indiana University, Bloomington USA (1993). 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.
117 tanggal 30 Juni 2015.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi PERIODE MENJABAT
Perbankan (LSSP) (2015).
HUBUNGAN AFILIASI
Nihil
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Bogor pada tahun 1943, usia 75 tahun
per Desember 2018.
• Sarjana bidang Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1970). Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama
• Master of Business Administration dari University Southern California, Los Angeles, USA (1974). kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Maret
• Doktor di bidang Manajemen Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (2007). 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.
117 tanggal 30 Juni 2015.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Komisaris yang diadakan oleh BSMR (2016). PERIODE MENJABAT
• Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2016).
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
2020 (Periode Pertama).
PENGALAMAN KERJA
JABATAN RANGKAP
• Staf pelaksana di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (1970-1972).
• Chase Manhattan Bank (New York dan Hong Kong), Fincorinvest, dan Asian Development Bank
(1962 – 1985). Ketua Komite Nasional Pemberdayaan
• Direktur Utama di Bank Nusa International (1988-1998). Keuangan Mikro (PKMI) sejak tahun 2005
• Lemhanas KSA V (1995). hingga saat ini.
• Komisaris di Maybank Nusa (1990-1997)
• Komisaris di Bank Niaga (1998–1999).
• Direktur Utama di PT Permodalan Nasional Madani (1999-2005).
• Komisaris di Syarikat Takaful Indonesia (1999-2005). HUBUNGAN AFILIASI
• Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (2005-2010).
• Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (2010-2015).
• Komisaris Independen Bank Mandiri (2015- saat ini). Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun dengan pemegang saham
pengendali dan utama.
Nihil
Askolani
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Palembang pada tahun 1966, usia 52
tahun per Desember 2018.
• Sarjana Ekonomi dan Studi Pembangunan dari Universitas Sriwijaya (1990). Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Economics and Banking dari University of kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal 21 Mei
Colorado, Denver-USA (1999). 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
20 tanggal 15 September 2014.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi PERIODE MENJABAT
Perbankan (LSPP) (2014).
• Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2018).
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
2019 (Periode Pertama).
• Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kementerian Keuangan (2011-2013). Direktur Jenderal Anggaran di Kementerian
• Komisaris di PT Indonesia Ferry (ASDP) (2007-2010). Keuangan sejak tahun 2013 hingga saat ini.
• Komisaris di PT Pertamina Gas (2012-2013).
• Komisaris di PT Angkasa Pura I (2013-2014).
• Governor of Indonesia pada Opex Fund for International Development (OFID) (2015).
• Komisaris Bank Mandiri (2014- saat ini).
HUBUNGAN AFILIASI
Ardan Adiperdana
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Singkawang pada tahun 1960, usia 58
tahun per Desember 2018.
• Sarjana Ekonomi dari STAN (1987). Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama
• Master di bidang Business Administration dari Saint Mary’s University (SMU), Nova Scotia, kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret
Canada (1992). 2016 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
• Doktor di bidang Strategic Management dari Universitas Indonesia (2013). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.
13 tanggal 11 Oktober 2016.
SERTIFIKASI
PERIODE MENJABAT
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2016).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (2018). 2021 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
PENGALAMAN KERJA
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
• Komisaris di PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (2011-2013). Pembangunan (BPKP) sejak tahun 2015 hingga
• Komisaris Utama di PT Jasa Raharja (Persero) (2013-2015). saat ini.
• Komisaris Bank Mandiri (2016 - saat ini).
HUBUNGAN AFILIASI
Makmur Keliat
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Bogor. Lahir di Medan pada tahun 1961, usia 57 tahun
per Desember 2018.
• Sarjana Muda di bidang Ekonomi Perusahaan dari Unversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Diangkat sebagai Komisaris Independen untuk
(1984). pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
• Bachelor of Art di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Jurusan Hubungan Internasional dari 14 Maret 2017 berdasarkan Akta Pernyataan
Universitas Gadjah Mada (1984). Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
• Drs. di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Jurusan Hubungan Internasional dari Universitas Tahunan No. 28 tanggal 17 November 2017.
Gadjah Mada (1986).
• Ph.d di bidang School of International Studies dari Jawaharlal Nehru University (1995).
PERIODE MENJABAT
SERTIFIKASI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi 2022 (Periode Pertama).
Perbankan (LSPP) (2017).
JABATAN RANGKAP
PENGALAMAN KERJA
Dosen Pengajar di Departemen Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
• Dosen di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Politik Universitas Indonesia sejak 01 Maret
Indonesia (1999). 1999.
• Ketua Program Pascasarjana di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia (2002-2004).
• Direktur Eksekutif di Pusat Kajian Global Civil Society Studies (PACIVIS UI) (2002-2004).
• Direktur Eksekutif di Pusat Kajian Asia Timur Departemen Hubungan Internasional FISIP UI HUBUNGAN AFILIASI
CEACoS (Center for East Asia Cooperation Studies) (2005-2007).
• Manajer Riset dan Publikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (2007-
2008). Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Ketua Program Pascasarjana di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
Ilmu Politik Universitas Indonesia (2009-2012). lainnya maupun dengan pemegang saham
• Staf Khusus Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Mei sampai dengan Agustus 2015). pengendali dan utama.
• Komisaris Independen Bank Mandiri (2017- saat ini).
Nihil
R. Widyo Pramono
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Nganjuk pada tahun 1957, usia 61
tahun per Desember 2018.
• Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Solo, Surakarta (1984), Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama
• Magister Manajemen dari STIE IPWI, Jakarta (2001), kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal 21
• Magister Hukum dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2007), Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan
• Doktor di bidang hukum pidana dari Universitas Padjajaran, Bandung (2012). Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
• Dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana pada Universitas Diponegoro (2015). Luar Biasa No. 25 tanggal 23 Januari 2018.
SERTIFIKASI
PERIODE MENJABAT
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2017).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (2018). 2022 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
PENGALAMAN KERJA
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Staf Tata Usaha di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (1986-1990). maupun lembaga lain.
• Jaksa/Kasubsi PRA Penuntutan pada Kasi Pidana (1990-1993).
• Jaksa/Kasubsi Tindak Pidana Ekonomi para Kasi Pidsus (1993-1995).
• Jaksa/Kasubsi Penuntutan di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (1995).
• Kasubid Akademis dan Penjenjangan di Pusdiklat Kejaksaan RI (1995-1996).
• Jaksa/Dir Tindak Pidana Umum lain (TPUL) di Kasi Eksaminasi I pada Kasubdit Ekseminasi HUBUNGAN AFILIASI
(1996-1998).
• KTU Pidum di Sekretaris Jam Pidum Kejaksaan Agung RI (1998-1999).
• Atase Kejaksaan pada KBRI Thailand di Kejaksaan RI KBRI Bangkok, Thailand (1999-2003). Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Kajari Sukabumi di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (2003-2005). anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
• Kabag Kahlu Biro Hukum di Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI (2005-2006). lainnya maupun dengan pemegang saham
• Asisten Khusus Jaksa Agung RI (2006-2007). pengendali dan utama.
• Kepala Biro Umum (2007-2008).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Papua di Jaksa Agung RI (2008-2009).
• Inspektur Pidum Pada Jamwas (2009-2010).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (2010-2011). KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (2011-2012).
• Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Tindak Pidana Umum (2012-2013).
• Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (2013-2015). 39.400 saham (0,0000844%)
• Jaksa Agung Muda Pengawasan (2015- Agustus 2017).
• Komisaris Bank Mandiri (2017 - saat ini).
Profil Direksi
Kartika Wirjoatmodjo
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Surabaya pada tahun 1973, usia 45
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi dari Universitas Indonesia (1996).
• Master of Business Administration dari Erasmus University di Rotterdam (2001). Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk
pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
SERTIFIKASI Tahunan Nomor 26 tanggal 26 Agustus 2015.
Selanjutnya, dalam RUPS Tahunan Tahun
Buku 2016 tanggal 21 Maret 2016 diputuskan
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan antara lain pengalihan tugas Beliau menjadi
(LSPP) (2015). Direktur Utama sebagaimana tercantum Akta
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Pernyataan Keputusan Rapat Rapat Umum
Profesi Perbankan (LSPP) (2017). Pemegang Saham Tahunan Nomor 62 tanggal
25 Mei 2016.
• Konsultan Tax and Accounting di RSM AAJ (1995-1996). Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
• Credit Analyst di Industrial Bank of Japan (1996-1998). 2020 (Periode Pertama).
• Senior Consultant di PwC Financial Advisory Services (1998-1999).
• Senior Consultant di The Boston Consulting Group (2000-2003).
• Departement Head Strategy and Performance Management Group di Bank Mandiri (2003-
2005).
JABATAN RANGKAP
• Group Head Strategy and Performance Management Group di Bank Mandiri (2005-2008).
• Managing Director di Mandiri Sekuritas (2008-2011).
• Presiden Direktur dan CEO di Indonesia Infrastructure Finance (2011-2013). Tidak memiliki jabatan rangkap di perusahaan
• Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (2014- maupun lembaga lain.
2015).
• Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri (2015-2016). HUBUNGAN AFILIASI
• Direktur Utama Bank Mandiri (2016 – saat ini).
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Boyolali pada tahun 1959, usia 59
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana jurusan Peternakan dari Institut Pertanian Bogor (1981).
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Keuangan dari University of New Orleans, Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank
USA (1991). Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Nomor 117 tanggal
SERTIFIKASI 30 Juni 2015.
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2015). PERIODE MENJABAT
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2017).
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
2020 (Periode Pertama).
PENGALAMAN KERJA
• Asisten Manajer Pembiayaan Korporasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1991-1992). JABATAN RANGKAP
• Wakil Ketua Korporasi IV di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1992-1994).
• Kepala Seksi Pembiayaan Korporasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1994-1999).
• Wakil Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1999). Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Kepala Divisi Kredit Menengah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1999-2002). maupun lembaga lain.
• Kepala Divisi Agribisnis Kantor Pusat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2001-2002).
• Pemimpin Wilayah Regional Denpasar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2002-2003).
• Pemimpin Wilayah Regional Jakarta di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2003-2006).
• Direktur Micro and Small Business di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2006-2009).
• Direktur Commercial Banking di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2009-2015). HUBUNGAN AFILIASI
• Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (2015 – saat ini).
Royke Tumilaar
Direktur Corporate Banking
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Manado pada tahun 1964, usia 54
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen dari Universitas Trisakti (1987).
• Master of Business Administration (MBA) in Finance dari University of Technology, Sydney Diangkat pertama kali sebagai Direktur Bank
(1999). Mandiri pada RUPS Tahunan tanggal 23 Mei
2011 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat RUPS Tahunan Nomor 32 tanggal 21 Juni
2011. Kemudian diangkat kembali berdasarkan
SERTIFIKASI Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Tahunan Nomor 46
tanggal 20 April 2016.
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2012).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2016).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2018). PERIODE MENJABAT
• Analis Kredit dalam urusan Pengawasan dan Penelitian Kredit di PT Bank Dagang Negara. JABATAN RANGKAP
• Departement Head Corporate Banking di Bank Mandiri (2005).
• Pemegang Kewenangan Memutus Kredit (Setingkat Group Head) Commercial Banking (2006)
Bank Mandiri. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Group Head Regional Commercial Sales Bank Mandiri (Januari 2007). maupun lembaga lain.
• Group Head Regional Commercial Sales I Bank Mandiri (November 2007).
• Komisaris Utama di PT Staco Jasapratama (General Insurance) (2008).
• Komisaris di Mandiri Sekuritas (2009).
• Direktur Treasury, Finance Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri (2011- HUBUNGAN AFILIASI
2015).
• Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2015-Maret 2017).
• Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri (Maret 2017-Maret 2018). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik
• Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (Maret 2018-saat ini). dengan anggota Direksi lainnya, anggota
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang
saham pengendali dan utama.
Hery Gunardi
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Bengkulu pada tahun 1962, usia 56
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana jurusan Administrasi Niaga dari Universitas 17 Agustus 1945 (1987).
• Master of Business Administration (MBA) in Finance and Accounting dari University of Oregon, Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk
USA (1991). pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
02 April 2013 berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Nomor 19 tanggal 28 Agustus 2013.
SERTIFIKASI
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Bandung pada tahun 1965, usia 53
tahun per Desember 2018.
• Sarjana Teknik Kimia dari Universitas of Texas, Austin, USA (1988). Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Sistem Informasi Manajemen dari pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
Universitas of Texas, Austin, USA (1990). 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Nomor 117 tanggal 30 Juni 2015.
SERTIFIKASI
PERIODE MENJABAT
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2017). Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
2020 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
PENGALAMAN KERJA
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
maupun lembaga lain.
• Management Associate di Citibank (1990-1995).
• Regional Risk Officer of Global Consumer Bank (AVP) di Citibank, Singapura (1995-1997).
• Retail Bank Risk Director of Global Consumer Bank (VP) di Citibank, Jakarta (1997-1998).
• Head of Risk Management di ABN AMRO Bank, Hong Kong (1999-2001).
• Country Risk Director di Citibank (2001-2004).
HUBUNGAN AFILIASI
• Country Risk Director and Deputy Country Risk Director di Citibank, Jerman (2004-2008).
• Regional Senior Credit Officer for Central & Eastern Europe and Middle East Africa Region di
Citibank, London (2008-2011). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik
• Global Unsecured Product Risk Management di Citibank, New York (2011-2014). dengan anggota Direksi lainnya, anggota
• SEVP Retail Chief Risk Officer Bank Mandiri (2014-2015). Dewan Komisaris maupun dengan pemegang
• Direktur Risk Management and Compliance Bank Mandiri (2015-Maret 2018) saham pengendali dan utama.
• Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri (Maret 2018– saat ini).
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Kebumen pada tahun 1970, usia 48
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (1992).
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk
pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
21 Maret 2016 berdasarkan Akta Pernyataan
SERTIFIKASI Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Nomor 45 tanggal 29 Juli 2016.
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen
Risiko (BSMR) (2016).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2018).
PERIODE MENJABAT
Darmawan Junaidi
Direktur Treasury and International Banking
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Palembang pada tahun 1966, usia 52
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
Sarjana Hukum dari Universitas Sriwijaya, Palembang (1990).
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk
pertama kalinya pada RUPS luar Biasa tanggal
SERTIFIKASI 21 Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 25 tanggal 23 Januari 2018.
• Sertifikasi Intermediate Treasury Dealer yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2009).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan PERIODE MENJABAT
(LSPP) (2017).
Alexandra Askandar
Direktur Hubungan Kelembagaan
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Medan pada tahun 1972, usia 46 tahun
per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia (1995).
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Finance dari Boston University, USA (1999). Diangkat sebagai Direktur untuk pertama
kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret
2018 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Nomor 60 tanggal 18 September 2018.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan PERIODE MENJABAT
(2018).
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Medan pada tahun 1970, usia 48 tahun
per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana di bidang Ekonomi/Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara (1995).
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Strategy & Finance dari Nanyang Fellows
Diangkat sebagai Direktur untuk pertama
National Technological University Singapore (2013).
kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret
2018 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham No. 60 tanggal
SERTIFIKASI 18 September 2018.
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan PERIODE MENJABAT
(2018).
• Pegawai Pimpinan Cabang Medan Balai Kota Bagian Kredit Kecil & Korporasi dan Kredit Umum JABATAN RANGKAP
Menengah di Bank Expor Impor (1996-1999).
• Section Head Regional Banking Controller di Bank Mandiri (1999-2001).
• Section Head Commercial Banking Controller di Bank Mandiri (2001-2003). Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Senior Strategic Plan di Bank Mandiri (2003-2005). maupun lembaga lain.
• Commercial Controller Head di Bank Mandiri (2005-2007).
• Department Head Strategy & Financial Analysis di Bank Mandiri (2007-2009).
• Group Head Strategy & Performance Group di Bank Mandiri (2009-2012).
• Tugas Belajar di Nanyang Fellows National Technological University Singapore (2012-2013) HUBUNGAN AFILIASI
• Group Head Strategy & Performance Group di Bank Mandiri (2013-2014).
• Direktur Finance & Distribution Network di PT Bank Syariah Mandiri (2014-2015).
• Direktur Finance & Strategy di PT Bank Syariah Mandiri (2015-2016). Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Group Head Office of The CEO di Bank Mandiri (2016-2017). anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
• Senior Executive Vice President Corporate Transformation & Finance di Bank Mandiri (2017-21 lainnya maupun dengan pemegang saham
Maret 2018). pengendali dan utama.
• Direktur Kepatuhan di Bank Mandiri (21 Maret 2018-saat ini).
Panji Irawan
Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Jakarta pada tahun 1965, usia 53 tahun
per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
Sarjana/Insinyur di bidang Agricultural & Resourche Economic dari Institut Pertanian Bogor (1989).
Diangkat sebagai Direktur untuk pertama
kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret
SERTIFIKASI 2018 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham No. 17 tanggal
6 September 2018.
• Lisensi Underwriter Representative yang diadakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal –
Asosiasi Wakil Penjamin Efek (1995).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP)(2016). PERIODE MENJABAT
• Sertifikasi Treasury Level Advanced (2017).
• Sertifikasi Asesor Kompetensi bidang Perbankan yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2017). Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Penjamin 2023 (Periode Pertama).
Simpanan (LPS) (2018).
• Chief Inspectordi NIKE Inc. Representative Office (1989-1991). Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Trainee Dealer di PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1991-1992). maupun lembaga lain.
• Pegawai Pimpinan di Unit Kerja Pengelolaan Dana PT Bank Ekspor Impor Indonesia
(1993-1997).
• Pegawai Pimpinan di Unit Kerja Grand Cayman PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1997-1999).
• Group Head Foreign Exchange pada Divisi Global Market & Sales di Bank Mandiri (1999-2000).
HUBUNGAN AFILIASI
• Group Head Foreign Exchange pada Divisi Global Market di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2000-2001).
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Chief Dealer di Treasury Management Group Bank Mandiri (2001-2003).
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
• Department Head Treasury Trading Market Bank Mandiri (2003-2004).
lainnya maupun dengan pemegang saham
• Department Head Trading Bank Mandiri (2004-2008)
pengendali dan utama.
• Department Head Debt & Capital Market Bank Mandiri (2008-2010).
• Pj Group Head Treasury di Bank Mandiri (2010-2011)
• Komisaris di PT Mandiri Sekuritas (2010-2016)
• Group Head Treasury Bank Mandiri (2011-2016)
• Direktur Treasury & Internasional di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2016-21 Maret
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
2018)
• Direktur KeuanganBank Mandiri (21 Maret 2018-saat ini).
Nihil
Donsuwan Simatupang
Direktur Retail Banking
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Medan pada tahun 1961, usia 57 tahun
per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Parahyangan (1985).
• Master of Business Administration (MBA) di bidang Investment Banking dari Virginia Polytechnic
Diangkat sebagai Direktur untuk pertama
Institute and State University, Blacksburg, Virginia, US (Virginia Tech) (1993).
kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret
2018 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham No. 17 tanggal
SERTIFIKASI 6 September 2018.
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan PERIODE MENJABAT
(2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Center for Risk
Management Studies/CRMS (2017). Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
2023 (Periode Pertama).
PENGALAMAN KERJA
JABATAN RANGKAP
• Siswa Ur. Pendidikan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1986-1989)
• Staff II Ur. Administrasi Kredit di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1989-1991) Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
• Staff II Ur. Diklat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1991-1992) maupun lembaga lain.
• Asmen Ur. Diklat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1993)
• Asmen Bagian Industri di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1993-1995)
• Staf Madya 1 Bagian Industri di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1995-1996)
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Argamakmur, Kantor Wilayah Palembang di PT Bank Rakyat HUBUNGAN AFILIASI
Indonesia (Persero) Tbk. (1996-1998)
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Manado, Kantor Wilayah Manado di PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. (1999-2001)
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Jakarta Kramat, Kantor Wilayah Jakarta di PT Bank Rakyat
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
Indonesia (Persero) Tbk. (2001-2003)
lainnya maupun dengan pemegang saham
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Jakarta Jatinegara, Kantor Wilayah Jakarta di PT Bank Rakyat
pengendali dan utama.
Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2005)
• Wakil Pemimpin Wilayah Makassar di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2005-2007)
• Pj. Kepala Divisi Kredit Ritel di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2007-2008)
• Kepala Divisi Kredit Ritel di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2008-2010)
• Pemimpin Wilayah Medan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2010-2012) KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Pemimpin Wilayah Surabaya di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2012-2013)
• Kepala Divisi Bisnis Umum di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2013-2015)
• Direktur Komersial di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2015-2017) Nihil
• Direktur Mikro, Kecil & Menengah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2017)
• Direktur Manajemen Risiko di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2017-21 Maret 2018)
• Direktur Retail Banking Bank Mandiri (21 Maret 2018-saat ini).
Riduan
Direktur Commercial Banking*)
Warga Negara Indonesia. Jakarta. Lahir di Palembang pada tahun 1970, usia 48
tahun per Desember 2018.
RIWAYAT PENDIDIKAN
DASAR HUKUM PENGANGKATAN
• Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Sriwijaya (1995).
• Magister di bidang Manajemen dari Universitas Sriwijaya (2007). Diangkat sebagai Direktur untuk pertama
kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal 07
Januari 2019 berdasarkan Akta Pernyataan
SERTIFIKASI Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.
03 tanggal 07 Januari 2019.
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2019).
PERIODE MENJABAT
*)
Pengangkatan anggota Direksi tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pengalaman Kerja Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Pengalaman Kerja Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai
Senior Relationship Manager Region Surabaya. Spoke C Manager KCP Jakarta Bendungan
Sebelum menempati posisi ini beliau menjabat Hilir. Sebelum menempati posisi saat ini beliau
sebagai Group Head Corporate Banking 2 sejak menjabat sebagai Regional CEO IV/ Jakarta 2 sejak
tahun 2016. tahun 2015.
Dasar Hukum Sejak 2018 menjabat sebagai SEVP Consumer and
Dasar Hukum Sejak 2018 menjabat sebagai SEVP Large Pengangkatan Transaction berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Pengangkatan Corporate berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/27/2018 tanggal 29 Maret 2018.
No KEP.DIR/26/2018 tanggal 29 Maret 2018
Kepemilikan 18.100 saham (0,0000388%)
Kepemilikan 100.000 saham (0,0002143%) saham di BMRI
saham di BMRI
Selain SEVP di atas, terdapat 4 (empat) SEVP lain yang masa jabatannya telah berakhir di tahun 2018 dan pada bulan
Januari 2019, yaitu Riyani T. Bondan, Sanjay N. Bharwani, Joseph G. Godong, dan Kepas A.A. Manurung, dengan rincian
jabatan sebagai berikut:
Group Head
Unit Kerja Pimpinan Unit Kerja Unit Kerja Pimpinan Unit Kerja
Setiyo Wibowo *)
Executive Business Officer - B Commercial Nur Susilo Wibowo
Credit Portfolio Risk
Alfanendya Safudi Executive Relationship Officer Commercial Didik Yudianto
Credit Control & Supervision Aried Riadi Bakri Senior Operational Risk Head Wholesale
Mindha Erdismina
Banking
Policy & Procedure Agus Retmono Hubungan Kelembagaan
Head of Wholesale Risk Solution Diyantini Soesilowati Deny Edward Yusar*)
Government & Institutional 1
Executive Credit Officer - A Karya Prasetya Budi Dadang Ramadhan P.
Executive Credit Officer - A M. Sigit Pambudi Government & Institutional 2 Teddy Yunirman Danas
Executive Credit Officer - A Tatang Tabroni Corporate Secretary Rohan Hafas
Executive Credit Officer - B Eko Virgianto Head of Government Project 1 Nila Mayta Dwi Rihandjani
Executive Credit Officer - B Maria Nuringati Head of Government Project 2 Rahmat Broto Triaji
Executive Credit Officer - B Martinus Amrih Utomo Tri Prasetio*)
Head of Government Project 3
Executive Credit Officer - B Pandu Wiguno Tonggo Marbun
Executive Credit Officer - B Sam Malee Executive Relationship Officer Hubungan
Diana Hady
kelembagaan
Executive Credit Officer - B Nur Hidayat Udin Executive Relationship Officer Hubungan
R. Putut Putranto S
Kelembagaan
Executive Credit Officer - B Farid Ma’ruf
Treasury & International Banking
Executive Credit Officer - B Deru Widyarto
Ferry Muhammad
Executive Credit Officer - B Goetomo International Banking & Financial Robbani*)
Institutions
Elisabeth R.T. Siahaan
Corporate Banking
Treasury Farida Thamrin
Yusak Labanta SS*)
Large Corporate 1 Strategic Investment & Subsidiaries
M. Rizaldi Pantro Pander Silitonga
Management
Dikdik Yustandi *) Lugiyem*)
Large Corporate 2 Transaction Banking Wholesale Sales
Yusak Labanta Sudena Tri Nugroho
Silalahi
Transaction Banking Wholesale Product Paulus Adinata Widia
Unit Kerja Pimpinan Unit Kerja Unit Kerja Pimpinan Unit Kerja
Anton Herdianto *)
Cash & Trade Operations Satria
SME Banking
Choirul Anwar Electronic Channel Operations Boyke Yurista At T.M
Micro Development & Agent Banking Zedo Faly Customer Care Lila Noya
Senior Operational Risk Head Retail Mardiana Retail Credit Center Liston Simanjuntak
Bisnis Kecil & Jaringan Head Business Continuity Management Wawandrijo Priwardono
2018 2017
Level Organisasi
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Senior Executive Vice President
(SEVP),
100 24 124 110 29 139
Executive Vice President (EVP),
Senior Vice President (SVP) 124 3.074
Vice President (VP), 2.156 918 3.074 1.761 654 2.415
Assistant Vice President (AVP)
SEVP/
Senior Manager (SRM), 6.383 6.202 12.585 6.812 6.355 13.167 EVP/SVP
VP/AVP
Assisstant Manager (AM)
12.585 23.523 503
Staff 10.111 13.412 23.523 9.425 12.794 22.219
Lain-lain 247 256 503 366 1 367
Jumlah 18.997 20.812 39.809 18.474 19.833 38.307 Manager Staf Lain-lain
2018 2017
Tingkat Pendidikan
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
S3 8 3 11 5 2 7
S2 1.111 501 1.612 1.105 468 1.573
11 1.612 33.410
Sarjana dan sederajat 15.421 17.989 33.410 14.733 17.045 31.778
Diploma 996 1.928 2.924 997 1.877 2.874 Sarjana dan
S3 S2
sederajat
SLTA 1.420 391 1.811 1.586 441 2.027
SLTP 36 - 36 41 - 41 2.924 1.811 36 5
Lainnya 5 - 5 7 - 7
Jumlah 18.997 20.812 39.809 18.474 19.833 38.307 Diploma SLTA SLTP Lainnya
2018 2017
Status Kepegawaian
Pria Wanita Total Pria Wanita Total 503 7.073 32.233
2018 2017
Rentang Usia
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
20-24 1.159 2.217 3.376 1.093 2.236 3.329 497 2.613 3.138 2.338
25-29 6.516 8.869 15.385 6.556 8.830 15.386
30-34 3.845 4.440 8.285 3.156 3.497 6.653
35-39 2.024 2.153 4.177 1.907 2.213 4.120
>54 50-54 45-49 40-44
40-44 1.204 1.134 2.338 1.289 1.124 2.413
4.177 8.285 15.385 3.376
45-49 1.978 1.160 3.138 2.126 1.123 3.249
50-54 1.899 714 2.613 1.934 700 2.634
>54 372 125 497 413 110 523
35-39 30-34 25-29 20-24
Jumlah 18.997 20.812 39.809 18.474 19.833 38.307
2018 2017
Masa Kerja
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<3 3.918 5.287 9.205 4.083 5.386 9.469
3-5 4.474 4.981 9.455 4.532 5.640 10.172
6-10 4.620 5.767 10.387 3.475 3.962 7.437 9.205 9.455 10.387 3.168
Bank Mandiri memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pegawai tanpa memandang gender maupun level
jabatan. Pelatihan dan pengembangan human capital dilakukan dengan mengacu kepada kerangka pelatihan
dan pengembangan yang mencakup seluruh aspek dan metode pengembangan human capital. Pelatihan dan
pengembangan mencakup pengenalan organisasi, visi dan misi, budaya kerja perusahaan, kompetensi teknis yang
diperlukan, serta kemampuan memimpin.
Kerangka pelatihan dan pengembangan disusun berdasarkan kebutuhan bisnis dan diselaraskan dengan strategi
human capital. Pelatihan dan pengembangan dimaksud dilakukan dengan metode life-long learning, yaitu program
peningkatan kapabilitas pegawai yang tidak hanya dilakukan melalui classroom training, tetapi juga melalui experiential
learning, antara lain program on the job training, coaching, mentoring, assignment, dan sebagainya. Selain itu, pegawai
diminta untuk melakukan self-learning melalui e-learning dan/atau pengembangan lainnya seperti membaca dan
mengikuti sharing.
Total 467
VP – AVP Inhouse Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 2.219
Credit
kredit.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 850
Finance & Accounting
keuangan dan akuntansi.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 1.003
General
hal marketing, manajemen risiko, dan sebagainya.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 248
Technology teknologi informasi.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi dalam hal 770
Leadership
kepemimipinan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai terkait 1.448
Management
kegiatan manajemen Bank Mandiri.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 1.878
Operations
kegiatan operasional Bank Mandiri.
Sub-total 8.416
Total 8.812
SRM – AM Inhouse Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 5.803
Credit
kredit.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 1.827
Finance & Accounting
keuangan dan akuntansi.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 3.248
General
hal marketing, manajemen risiko, dan sebagainya.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 888
Technology teknologi informasi
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi dalam hal 1.645
Leadership
kepemimipinan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai terkait 3.461
Management
kegiatan manajemen Bank Mandiri.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 5.700
Operations
kegiatan operasional Bank Mandiri.
Sub-Total 22.572
Total 23.141
Pelaksana Inhouse Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 3.646
Credit
kredit.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 994
Finance & Accounting
keuangan dan akuntansi.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 2.604
General
hal marketing, manajemen risiko, dan sebagainya.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 684
Technology teknologi informasi
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi dalam hal 338
Leadership
kepemimipinan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai terkait 3.005
Management
kegiatan manajemen Bank Mandiri.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 6.531
Operations
kegiatan operasional Bank Mandiri.
Sub-total 17.802
Total 18.018
Lainnya Inhouse Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 323
Credit
kredit.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 134
Finance & Accounting
keuangan dan akuntansi.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 215
General
hal marketing, manajemen risiko, dan sebagainya.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai di bidang 22
Technology teknologi informasi
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi dalam hal 42
Leadership
marketing, manajemen risiko, dan sebagainya
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai terkait 233
Management
kegiatan manajemen Bank Mandiri.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi pegawai dalam 429
Operations
kegiatan operasional Bank Mandiri.
Sub-total 1.398
Total 1.436
Informasi mengenai jumlah pegawai peserta training, jumlah hari training terhadap jumlah training dan jumlah hari
training terhadap jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel berikut.
Total Pegawai
Tahun Total Pegawai Jumlah hari Training Hari Training / Pegawai Total Peserta Training
yang Training
2018 2017
Program Pengembangan Kepemimpinan
Jumlah Batch Jumlah Peserta Jumlah Batch Jumlah Peserta
Program Officer Development Program (ODP) 23 609 12 281
Program Staff Development Program (SDP) 19 554 25 710
Program MyLead 1 10 1 4
Program S2 Bank 1 26 1 17
Program Middle Management Development Program (MDP) 2 60 2 60
Program Great Development Program (GDP) 1 34 - -
Program Training SESPIBANK 1 4 2 6
Program Training Executive 1 21 1 12
Sepanjang tahun 2018 terdapat penurunan jumlah bisa diakses dari seluruh Indonesia, pendaftaran training
peserta maupun jumlah batch pada beberapa dan assessment tools. Mandiri i-share merupakan media
program pengembangan kepemimpinan yang telah social learning sebagai sarana berbagi informasi di antara
dilaksanakan oleh Bank Mandiri, penurunan terjadi pegawai Bank Mandiri. Mandiri i-know memuat system
diantaranya pada program Staff Development Program knowledge management untuk mengelola pengetahuan dan
(SDP) sebesar 21,97% dan Program Training SESPIBANK sarana kolaborasi bagi pegawai Bank Mandiri.
sebesar 33,33%. Penurunan tersebut didasarkan pada
kebutuhan Bank Mandiri yang mempengaruhi jumlah Bank Mandiri melakukan evaluasi atas program training
peserta dan batch sesuai dengan kebutuhan kelas SDP yang telah dijalankan sebagai bahan masukan untuk
dan SESPIBANK pada tahun 2018. pengembangan modul serta rencana pengembangan
pegawai selanjutnya. Evaluasi ini terbagi menjadi 4
Sedangkan beberapa program kepemimpinan lainnya (empat) level evaluasi, yaitu:
mengalami kenaikan yang cukup signifikan seperti • Level 1 (L1) adalah evaluasi untuk menilai reaksi
Program Officer Development Program (ODP) yang peserta terhadap penyelenggaraan training. Hal ini
meningkat sebesar 216,76%. Kenaikan signifikan mencakup kesesuaian materi, kemampuan pengajar
Program ODP tersebut dikarenakan adanya kebutuhan dalam menyampaikan materi dan ketersediaan
organisasi dalam menyesuaikan perkembangan bisnis fasilitas training.
Bank Mandiri di 2018. Keberhasilan pelaksanaan • Level 2 (L2) adalah evaluasi untuk menilai tingkat
program S2 juga menyebabkan terjadinya peningkatan pemahaman peserta selama menjalani training.
peserta yang mencapai sebesar 52,94%. Evaluasi ini dapat berupa ujian teori ataupun praktik
yang terkait dengan materi training.
Menunjukkan skor 5,48 dari Menunjukkan skor 83,73 dari Menunjukkan skor 5,41 dari Menunjukkan skor 39,22% dari
standar minimal 4,8 (skala 1-6). standar minimal 75 standar minimal 4,8 (skala 1-6). standar minimal 15%
Hal ini menunjukkan (skala 1-100). Hal ini menunjukkan bahwa (skala 1% - 100%).
bahwa para peserta menilai Hal ini menunjukkan bahwa perilaku para peserta Hal ini menunjukkan bahwa
penyelenggaraan training telah peserta telah memiliki mengalami perubahan positif terdapat dampak training
dilaksanakan dengan baik. pemahaman yang cukup dengan sangat baik setelah terhadap peningkatan kinerja
terhadap materi training yang mengikuti training. pegawai.
diikuti.
Change and Culture Development Program 19.036 14.840 13.379 17.000 17.000
Essential Leadership Capability
10.218 78.150 30.433 39.000 29.500
Development Program
Organizational Capability Development Program 63.266 21.810 2.166 18.750 36.999
Nasional
Tabel Komposisi Pemegang Saham Bank Mandiri Per 31 Desember 2018 (Lanjutan)
Jumlah Pemegang Jumlah Saham
Kepemilikan Saham Persentase Kepemilikan
Saham (Lembar)
Asing
Tabel Komposisi 20 Pemegang Saham Terbesar Bank Mandiri Per 31 Desember 2018
Jumlah Saham Persentase
No. Nama Investor Status
(Lembar) Kepemilikan
2. SSB 2IB5 S/A OAKMARK INTERNATIONAL FUND-2144615756 Badan Usaha Asing 1.277.232.100 2,7369259%
7. SSB 4545 S/A LAZARD EMERGING MARKETS EQU Badan Usaha Lokal 347.304.142 0,7442232%
8. JPMCB NA AIF CLT RE-STICHTING DEPOSITARY Badan Usaha Asing 301.524.500 0,6461239%
9. PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE - REF Badan Usaha Asing 290.494.218 0,6224876%
10. JPMCB NA RE - VANGUARD EMERGING MARKETS Badan Usaha Asing 286.443.915 0,6138084%
11. JPMCB NA RE-VANGUARD TOTAL INTERNATIONAL Badan Usaha Asing 280.481.371 0,6010315%
12. CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORW Badan Usaha Asing 245.087.654 0,5251878%
14. THE BANK OF NEW YORK MELLON DR Badan Usaha Asing 193.090.520 0,4137654%
16. SSB 2Q27 S/A ISHARES CORE MSCI EMERGING Badan Usaha Lokal 168.389.600 0,3608349%
18. GIC S/A MONETARY AUTHORITY OF SINGAPORE Badan Usaha Asing 149.392.300 0,3201264%
19. HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY Badan Usaha Asing 144.968.020 0,3106458%
Jumlah Saham
Nama Investor Persentase Kepemilikan
(Lembar)
Negara Republik Indonesia 28.000.000.000 60,0000000%
3. Ardan Adiperdana Komisaris Pembelian nihil 109.000 lembar Rp6.467,65 109.000 lembar
4. R. Widyo Pramono Komisaris Pembelian nihil 39.400 lembar Rp6.467,65 39.400 lembar
Kartika
5. Direktur Utama Pembelian nihil 269.100 lembar Rp6.467,65 269.100 lembar
Wirjoatmodjo
Direktur
Rico Usthavia Teknologi
10. Pembelian nihil 242.200 lembar Rp6.467,65 242.200 lembar
Frans Informasi &
Operasi
Direktur
Treasury &
11. Darmawan Junaidi Pembelian nihil 87.600 lembar Rp6.467,65 87.600 lembar
International
Banking
Mandiri International
Jasa Pengiriman Uang 100,00% Beroperasi 17 Kuala Lumpur
Remittance Sdn. Bhd.
Penjelasan singkat mengenai masing-masing Entitas BSM menjalankan usahanya dengan berdasar pada
Anak diuraikan sebagai berikut: izin dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999
tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak
tanggal 1 November 1999. Komposisi kepemilikan
saham Perusahaan terdiri atas PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. sebesar 99,99% (397.804.386 lembar
saham) dan Mandiri Sekuritas 0,01% (1 lembar saham).
PT Bank Syariah Mandiri
Hingga saat ini, BSM menawarkan berbagai produk
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) merupakan salah satu inovatif berbasis syariah bagi nasabahnya yang
Entitas Anak Bank Mandiri yang menyelenggarakan diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu
kegiatan perbankan dengan prinsip syariah, dan produk pendanaan, pembiayaan, produk jasa dan
didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni layanan.
1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”).
Selanjutnya PT Bina berubah menjadi PT Bank Maritim Berdasarkan Akta Keputusan RUPS No. Akta 01 tanggal
Indonesia pada tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian 02 Mei 2017, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BSM
berubah menjadi PT Bank Susila Bhakti pada tanggal adalah sebagai berikut:
10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak dari PT
Bank Dagang Negara. Perubahan nama perusahaan DEWAN KOMISARIS
terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., Komisaris Utama/ : Mulya E. Siregar
No. 23 tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Komisaris Independen
Syariah Mandiri. Komisaris Independen : Bambang Widianto
Komisaris Independen : Dimas Oky Nugroho
Komisaris : Dikdik Yustandi
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas (”Mandiri Sekuritas”), dahulu
bernama PT Merincorp Securities Indonesia (“MSI”),
didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Desember
Bank Mandiri (Europe) Limited 1991 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H.,
MSI dan memperoleh ijin usaha sebagai perantara
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) merupakan perdagangan portofolio efek dan penjamin emisi
Entitas Anak berbadan hukum Inggris yang seluruh portofolio efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri. BMEL didirikan (“Bapepam”) berdasarkan surat keputusan No. KEP-
pada tanggal 02 Agustus 1999 dengan registrasi 12/PM/1992 dan No. KEP-13/PM/1992 serta memulai
No.3793679. BMEL merupakan Bank komersial yang kegiatan operasionalnya pada tanggal 23 Januari 1992.
beroperasi dibawah pengawasan The Prudential
Regulation Authority (“PRA”) dan The Financial Conduct Mandiri Sekuritas merupakan salah satu Entitas Anak
Authority (“FCA”) negara Inggris. Pendirian BMEL juga Bank Mandiri yang merupakan perusahaan efek hasil
melanjutkan peran aktivitas bisnis kantor cabang luar merger beberapa perusahaan sekuritas di lingkungan
negeri Bank Exim yang sebelumnya telah beroperasi Bank Mandiri, yaitu Bumi Daya Sekuritas, Exim Securities
sejak tahun 1992 dan yang selanjutnya menjadi Bank dan Merincorp Securities Indonesia. Penggabungan
Mandiri (Europe) Limited pada tahun 1999. usaha tersebut berdasarkan Akta No. 116 tanggal 31 Juli
2000 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Vita Buena,
Sebagai bank komersial yang beroperasi di Inggris, S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
BMEL menyediakan produk Perbankan antara lain Perundangundangan Republik Indonesia pada tanggal
layanan trade finance meliputi produk ekspor, impor 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No.
dan receivable/invoice financing, kemudian layanan C-18762.HT.01.01-TH.2000 dan ijin usaha yang diperoleh
remittance sebagai corporate payment solution, serta MSI sebelumnya masih bisa tetap digunakan oleh
menyediakan produk pembiayaan korporasi baik PT Mandiri Sekuritas. Komposisi kepemilikan saham
kredit modal kerja dan kredit investasi. Selain itu Perusahaan terdiri atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BMEL turut berperan menjadi channel pemasaran sebesar 99,99% dan Koperasi Mandiri sebesar 0,01%.
produk capital market Bank Mandiri Group. Kemudian
BMEL berkolaborasi dengan para stakeholder menjadi Saat ini, Mandiri Sekuritas menjadi salah satu
gateway bisnis Bank Mandiri di Inggris dan Eropa untuk perusahaan sekuritas dengan nilai kapitalisasi sekuritas
menarik investor sebagai foreign direct investment ke terbesar di pasar modal Indonesia. Selain itu, Mandiri
Indonesia ataupun Indonesian Entrepreneur/Indonesian Sekuritas juga menjadi penyedia jasa layanan investment
Corporation yang berkeinginan untuk masuk ke pasar banking dan pialang efek lokal teraktif di Indonesia.
Inggris dan Eropa.
Berdasarkan Keputusan RUPS No. 26 tanggal 27
Susunan kepengurusan Bank Mandiri (Europe) Limited November 2018, susunan Dewan Komisaris dan Direksi
adalah sebagai berikut: Mandiri Sekuritas adalah sebagai berikut:
DIREKSI
Direktur Utama : Josephus K. T
PT Bank Mandiri Taspen Direktur : Nurkholis Wahyudi
Direktur : Fajar Ari Setiawan
PT Bank Mandiri Taspen (“Bank Mantap”) didirikan di Direktur : Paulus Endra Suyatna
Denpasar pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan Direktur : Iwan Suroto
Akta Pendirian No. 4, yang dibuat di hadapan Notaris
Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris di Denpasar
dengan nama PT Bank Sinar Harapan Bali. Pendirian
ini merupakan peningkatan status badan hukum yang
sebelumnya berbadan hukum Maskapai Andil Indonesia
(MAI) menjadi Bank Mandiri Terbatas. Akta pendirian ini
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman PT Mandiri Tunas Finance
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
4581 HT.01.01 Th.93 tertanggal 12 Juni1993. PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) merupakan salah satu
Entitas Anak Bank Mandiri yang didirikan pada tahun
Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 3 Mei 2008, 1989. MTF didirikan dengan nama PT Tunas Financindo
Bank Sinar secara resmi diakusisi oleh PT Bank Mandiri Corporation (yang kemudian berubah nama menjadi PT
(Persero) Tbk. dalam rangka memenuhi ketentuan Tunas Financindo Sarana (TFS) berdasarkan akta notaris
regulasi permodalan sebagai Bank umum. Melalui Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989
akusisi tersebut menandai awal kepemilikan Bank dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Mandiri atas Bank Sinar dan selanjutnya pengelolaan Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni
Bank Sinar dilakukan secara terpisah sebagai bank yang 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara
berdiri sendiri (stand-alone bank) dengan status Entitas No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Anak yang fokus utamanya pada pengembangan bisnis
mikro dan usaha kecil. Kemudian, pada Februari 2009, Bank Mandiri
mengakuisisi perusahaan menjadi PT Mandiri Tunas
Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui Finance dengan kepemilikan Bank Mandiri sebesar
perubahan nama PT Bank Sinar Harapan Bali menjadi 51% dan PT Tunas Ridean Tbk sebesar 49%.Pengalihan
PT Bank Mandiri Taspen Pos dan memberikan izin untuk 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah
melakukan kegiatan usaha dengan nama Bank Mantap. disahkan dalam RUPS-LB MTF sebagaimana tertuang
Perubahan nama disertai pula ijin perubahan logo dari dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari
OJK pada tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo 2009 dan telah dicatatkan dalam Sistem Administrasi
Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan
Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat operasional melalui surat No. KL.EC.150/1/8562 tanggal
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU- 18 November 2009. Perizinan baru telah disetujui di
AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009. bawah Akta Perniagaan Perkhidmatan Wang 2011 pada
7 Agustus 2012 surat No. JPPPW/LIC/2200/B/0106.
Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada
tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Pembukaan kantor pertama MIR yang berlokasi di Kuala
Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Lumpur, Malaysia dilakukan pada tanggal 29 November
Juni 2009 yang ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan 2009 dan hingga hari ini, produk utama yang diberikan
Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran Dasar tersebut telah MIR adalah pengiriman uang ke rekening Bank di
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia seluruh Bank di Indonesia ataupun melalui pengambilan
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- uang tunai di seluruh Cabang Bank Mandiri dan Outlet
4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009. Pegadaian di Indonesia untuk mata uang Indonesia
Rupiah. Selain itu, MIR juga memberikan layanan
MTF berupa lembaga pembiayaan yang kegiatan penerusan pembukaan rekening Mandiri Tabungan TKI
usahanya berfokus pada Pembiayaan Investasi, dan menjadi contact center bagi nasabah Bank Mandiri di
Pembiayaan kendaraan bermotor, Pembiayaan Malaysia.
Multiguna, dan pembiayaan lainnya berdasarkan
persetujuan dari OJK. Kepemilikan saham Bank Mandiri Berdasarkan Section 58 Companies Act 2016, tanggal
sampai dengan tahun 2018 sebesar 51,00% dan Tunas 31 Maret 2017 susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Ridean sebesar 49,00%. Mandiri International Remittance Sdn. Bhd. adalah
sebagai berikut:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri Tunas NON EXECUTIVE DIRECTOR
Finance adalah sebagai berikut: Non Executive Director : Diah Natalin Saragih
Non Executive Director : Siti Kamaliyah
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Rico Adisurja Setiawan
Komisaris : Harry Gale DIREKSI
Komisaris Independen : Ravik Karsidi Direktur Utama : Wahyu Surahmat
Direktur : M. Fodli
DIREKSI
Direktur Utama : Arya Suprihadi
Direktur Marketing : Harjanto Tjitohardjoyo
Direktur Keuangan : Armendra
DEWAN KOMISARIS
PT Mandiri Capital Indonesia Komisaris Utama : Joseph Georgino Godong
Komisaris : Rahmat Broto Triaji
PT Mandiri Capital Indonesia (“MCI”) merupakan entias
anak Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 23 Juni
2015 dan bergerak di bidang modal ventura. Pada DIREKSI
tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah memperoleh Direktur Utama : Mardianto Eddiwan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Danusaputro
No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah Direktur Keuangan : Hira Laksamana
memperoleh ijin untuk melaksanakan kegiatan usaha
Entitas Cucu
Bank Mandiri memiliki 3 (tiga) Entitas Cucu melalui kepemilikan oleh Entitas Anak
Entitas Asosiasi
Tanggal dan Status Jumlah Aset
Nama Bidang Usaha Kepemilikan Saham Domisili
Tahun Pendirian Operasi (Rp miliar)
Lembaga
Penyimpanan dan
PT Kustodian Sentral Efek
Penyelesaian (LPP) di 10,00% 1997 Beroperasi 1.837 Jakarta
Indonesia
Pasar Modal
Indonesia
Jasa Pembiayaan
PT PANN (Pengembangan
yang turut Membiayai
Armada Niaga Nasional) 7,00% 1974 Beroperasi 914 Jakarta
Pengadaan Kapal
(Persero)
Niaga di Indonesia
Bank Pasar
Bank Pembiayaan
Syariah Modal
100% 99,93%
Publik
40%
PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia
10,00%
100% 20% 51% 80%
PT PANN (Persero)
7,00%
Nilai Nominal
No. Periode Keterangan Saham
(Rp)
1. Sebelum IPO - - -
tanggal 18 Januari 2011. Bapepam-LK berdasarkan Surat saham Pemerintah menjadi berkurang atau mengalami
Pelaksana Ketua Bapepam dan LK No S-807/BL/2011 dilusi dari sebesar 66,68% sebelum periode pelaksanaan
tanggal 27 Januari 2011 menyatakan bahwa pendaftaran HMETD menjadi sebesar 60,00% setelah pelaksanaan
PUT dengan HMETD Bank Mandiri tersebut telah efektif HMETD.
dan juga telah memperoleh persetujuan pemegang
saham sesuai hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal Pelaksanaan Stock Split
28 Januari 2011. Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus
2017 yang dituangkan dalam Akta No. 36 tanggal 24
Jumlah HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam
sebanyak 2.336.838.591 lembar saham dengan harga SH, Mkn, pemegang saham Bank Mandiri antara lain
nominal sebesar Rp500 (nilai penuh) per lembar yang menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock
telah ditetapkan pada tanggal 25 Januari 2011 dan split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh) per lembar
pelaksanaan periode perdagangan HMETD dimulai saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga
tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari modal ditempatkan menjadi sejumlah 46.666.666.666
2011 dengan harga penawaran sebesar Rp5.000 (nilai per lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri
penuh) per lembar saham. A Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.
Pelaksanaan stock split tersebut efektif pada tanggal 13
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang September 2017.
saham mayoritas Bank Mandiri tidak melaksanakan
haknya untuk memperoleh HMETD, namun
mengalihkannya kepada pemegang saham publik
lainnya, sehingga komposisi presentase kepemilikan
- - 20.000.000.000 10.000.000.000.000 -
Nilai Nominal
No. Periode Keterangan Saham
(Rp)
Informasi mengenai tanggal pelaksanaan konversi MSOP dapat dilihat pada uraian Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen
*)
Pemerintah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan sahamnya di Bank Mandiri atau sebanyak
2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private placements. Aksi ini tidak menambah jumlah saham yang
beredar di masyarakat. Pemerintah juga melakukan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri yang merupakan
penawaran umum perdana kepada masyarakat sebesar 4.000.000.000 lembar saham, sehingga tidak menambah
jumlah saham yang beredar. Setelah aksi stock split harga saham Bank Mandiri tercatat sebesar Rp6.700 dari yang
sebelumnya sebesar Rp13.400, dengan rasio stock split adalah 1:2.
- - 46.666.666.666 - -
Obligasi subordinasi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan
pernyataan efektif dari OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) berdasarkan surat Ketua Bapepam
dan LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009.
Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai pengumuman
pencatatan obligasi subordinasi Bank Mandiri oleh BEI tanggal 11 Desember 2009. Obligasi Subordinasi tersebut berjangka waktu 7 (tujuh) tahun
dan telah jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% per tahun. Wali
amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016
sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 September 2021 untuk Seri A, 30 September
2023 untuk Seri B, dan 30 September 2026 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali
amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B, dan Seri C ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi
dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan pembayaran bunga
terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk Seri B, dan 15 Juni 2027 untuk Seri C yang
juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri obligasi.
Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran senilai 79,3146% (tujuh puluh sembilan koma tiga satu empat enam persen)
dari jumlah pokok obligasi, dengan jatuh tempo tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh
tempo. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 21 Desember 2018
sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 21 September 2023 yang juga
merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I
Tahap III adalah PT Bank Permata Tbk.
*Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 seri D merupakan obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) dengan nilai yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Pada tanggal 16 Desember 2016, Bank Mandiri menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) II PT Bank Mandiri
(Persero) Tahap II Tahun 2016 Seri A, B, C dan D dengan total Rp2,662 triliun.
NCD Tahap I
NCD I PT Bank Mandiri
184 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2015 25 Mei 2015 Rp 848 25 November 2015 8,00% Lunas
Kalender
Seri A
NCD I PT Bank Mandiri
276 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2015 25 Mei 2015 Rp 440 25 Februari 2016 8,10% Lunas
Kalender
Seri B
NCD I PT Bank Mandiri
367 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2015 25 Mei 2015 Rp 987 26 Mei 2016 8,50% Lunas
Kalender
Seri C
NCD I PT Bank Mandiri
458 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2015 25 Mei 2015 Rp 175 25 Agustus 2016 8,65% Lunas
Kalender
Seri D
NCD I PT Bank Mandiri
550 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2015 25 Mei 2015 Rp 150 25 November 2016 8,75% Lunas
Kalender
Seri E
NCD Tahap II
NCD II PT Bank Mandiri
370 Hari
(Persero) Tbk Tahun 2016 16 Desember 2016 Rp 927 21 Desember 2017 7,55 % Lunas
Kalender
Seri A
NCD II PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Tahun 2016 16 Desember 2016 18 bulan Rp 500 15 Juni 2018 8,00 % Lunas
Seri B
NCD II PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Tahun 2016 16 Desember 2016 24 bulan Rp 350 14 Desember 2018 8,20 % Lunas
Seri C
NCD II PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Tahun 2016 16 Desember 2016 36 bulan Rp 885 13 Desember 2019 8,40 % Belum Lunas
Seri D
Pembayaran bunga pertama telah dilakukan pada tanggal 27 November 2016. Bunga dibayarkan bersamaan dengan
pembayaran pokok setiap tiga bulan pada tanggal 27 bulan November, Februari, Mei dan Agustus setiap tahun
melalui KSEI. EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri A1 diperkirakan akan lunas lebih awal (sebelum 27 Oktober 2029)
karena kumpulan tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted average live) selama 3 (tiga) tahun.
Demikian juga dengan EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri A2 diperkirakan akan lunas lebih awal karena kumpulan
tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted average live) selama 5 (lima) tahun.
Penerbitan MTN Subordinasi Mandiri dilaksanakan dalam rangka pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) Bank Sistemik. Penerbitan MTN tersebut telah
mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018.
Tabel Kronologis Penerbitan Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018
Medium Term
Notes (MTN)
Subordinasi I
8,50% AA
Bank Mandiri id Bank
31 Juli 2018 5 Tahun Rp 500 31 Juli 2023 per tahun Belum Lunas (Double -
Tahun Permata
(tetap) A)
2018 (“MTN
Subordinasi
Mandiri”)
Lembaga
Pemeringkat Efek
PT Pemeringkat Efek Indonesia Standard & Poor’s Fitch Ratings Indonesia Moody’s Investors Service
(Pefindo) Ratings Services Prudential Tower 20th Floor 50 Raffles Place #23-06
Panin Tower - Senayan City, Suite 3003, 30/F, Edinburgh Tower, Jl. Jend Sudirman Kav 79 Singapore Land Tower
17th Floor The Landmark, 15 Queen’s Road Jakarta 12910, Indonesia Singapore 048623
Jl. Asia Afrika Lot.19 Central Hong Kong Tel : (62-21) 5795 7755 Tel : 65 6398 8339
Jakarta 10270, Indonesia Tel : 852 2533 3590 Fax : (62-21) 5795 7750 Fax : 65 6398 8301
Tel : (62-21) 7278 2380 Fax : 852 2533 3599 Website : Website :
Fax : (62-21) 7278 2370 Website : www.fitchratings.co.id www.moodys.com/indonesia
Website : www.pefindo.com www.standardandpoors.com Email : Email :
Email :- Email: eva.muis@fitchratings.com clientservices@moodys.com
ratings.request@spglobal.com
Jasa yang diberikan : Jasa yang diberikan: Jasa yang diberikan:
Pemeringkatan Perusahaan, Jasa yang diberikan: Pemeringkatan Perusahaan Pemeringkatan Perusahaan
Pemeringakatan Obligasi Pemeringkatan Perusahaan Periode Penugasan: Periode Penugasan:
Berkelanjutan I Bank Mandiri. Periode Penugasan: Januari – Desember 2018 Januari – Desember 2018
Periode Penugasan : Januari – Desember 2018
Januari – Desember 2018
Kustodian Notaris
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Kantor Notaris & P.P.A.T. Ashoya Ratam, SH., Mkn.
Jl. Suryo No. 54 Kebayoran Baru
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 5
Jakarta Selatan, 12180
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Tel : (62-21) 29236060
Jakarta 12190, Indonesia Fax : (62-21) 29236070
Tel : (62-21) 5152855 Email : notaris@ashoyaratam.com
Fax : (62-21) 52991199
Jasa yang diberikan : Penyusunan Akta Keputusan
Website : www.ksei.co.id
RUPS Tahunan tahun buku 2018
Email : helpdesk@ksei.co.id Periode Penugasan : Januari – Desember 2018
Penghargaan
Bidang Bisnis
Bidang Tresury
Acara: Acara:
The Corporate Treasurer Awards 2018 12th Annual Best Financial Institution Award
Penyelenggara: Penyelenggara:
The Corporate Treasurer Alpha Southeast Asia
Tanggal: Tanggal:
07 Maret 2018 18 September 2018
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Best In Treasury BUMN Berkinerja Sangat Bagus
and Working Capital – SME’s 2018 berdasarkan rating Biro Riset Infobank/
Acara: Acara:
The Asset Triple A Country Awards 2018 9th Infobank BUMN Awards 2018
Penyelenggara: Penyelenggara:
The Asset Infobank
Tanggal: Tanggal:
30 April 2018 26 September 2018
Bidang Governance
Penyelenggara: Penyelenggara:
Tempo ASEAN Capital Market Forum (ACMF) Penyelenggara:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Tanggal:
27 September 2018 Tanggal:
21 November 2018 Tanggal:
Nama Penghargaan: 05 Desember 2018
PUJK Ter – Responsif Dalam Melakukan Nama Penghargaan:
3 Perusahaan Terbuka Terbaik Indonesia Nama Penghargaan:
Perlindungan Konsumen Kategori Sektor The Most Trusted Company 2018
Perbankan (Top 3 Indonesian PLCs)
Acara: Acara:
Acara: Indonesia Most Trusted Company Award
Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa 2nd ASEAN Corporate Governance
2018
Keuangan Award 2018/
Penyelenggara:
ASEAN Capital Market Forum (ACMF) Penyelenggara:
Penyelenggara:
Majalah SWA & Indonesia Institute
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/
Tanggal: for Corporate Govervance (IICG)
Tanggal: 21 November 2018
Tanggal:
27 Oktober 2018
19 Desember 2018/ December 19, 2018
Bidang Service
Penyelenggara: Tanggal:
Indonesia Contact Center Association 27 September 2018
Tanggal:
03 Agustus 2018
Sertifikasi
Dikeluarkan Oleh:
NQA
Entitas Anak
Kantor Entitas Anak Alamat Telp./Fax/ Situs Web
PT Bank Syariah Mandiri Gedung Wisma Mandiri 1 Telp : (62-21) 2300 509, 3983 9000
Jl. MH. Thamrin No. 5 (Hunting)
Jakarta, 10340 Fax : (62-21) 3983 2989
Call Center : 14040
Website : www.syariahmandiri.co.id
PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri, Lt. 28-29 Telp : (62-21) 526 3445
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 36-38 Fax : (62-21) 526 3521
Jakarta, 12190 Website : www.mandirisekuritas.co.id
PT Mandiri Tunas Finance Graha Mandiri, Lt. 3A Telp : (62-21) 230 5608
Jl. Imam Bonjol No. 61 Fax : (62-21) 230 5618
Jakarta, 10310 Care Center : 1500059
Email : corporate.secretary@mtf.co.id
Website : www.mtf.co.id
PT Mandiri AXA General Insurance AXA Tower, Lt. 16 Telp : (62-21) 3005 7777
Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav. 18 Fax : (62-21) 3005 7600
Kuningan City Call Center : 1500733
Jakarta, 12940 Website : www.axa-insurance.co.id
PT AXA Mandiri Financial Services AXA Tower, Lt. 8 Telp : (62-21) 3005 8888
Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav. 18 Fax : (62-21) 3005 8500
Kuningan City Customer Care Center : (62-21) 3005 8788
Jakarta, 12940 Website : www.axa-mandiri.co.id
Entitas Cucu
Kantor Entitas Cucu Alamat Telp./Fax/ Situs Web
PT Mandiri Manajemen Investasi Plaza Mandiri Lt. 29 Telp : (021) 526 3505
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 38 Website : https://mandiri-investasi.co.id/en/
Mandiri Securities Pte Ltd Mandiri Securities Pte Ltd Tel +65 6589 3881 (DD)
12, Marina View #19-06, Fax +65 68449236
Singapore 018961
Entitas Asosiasi
Kantor Entitas Asosiasi Alamat Telp./Fax/ Situs Web
Gedung Bursa Efek Indonesia Telp : (62-21) 515 2855
Tower 1, Lt.5 Fax : (62-21) 5299 1199
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Call Center: (62-21) 0800 186 5734
Jakarta, 12190 Website : www.ksei.co.id
Telp : (62-21) 31922003
PT PANN (Persero) Jl Cikini IV No. 11 Jakarta, 10330 Fax : (62-21) 31922980
Website : pannmf.co.id/
Kantor Wilayah
Kantor Wilayah Alamat Telp./Fax/ Situs Web
REGION I/ Gedung Uniland Lt. 6, Telp: (061) 4153396, 4555434
SUMATERA 1 Jl. MT Haryono A-1 Fax: (061) 4153273
Medan, 20231
REGION II/ Jl. Kapten A. Rivai No. 100 B Telp: (0711) 364008 - 012, 364013
SUMATERA 2 Palembang, 30135 Fax: (0711) 310992, 3120417, 374279
REGION III/ Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Telp: (021) 6922004, 6922005
JAKARTA 1 Jakarta Barat, 11110 Fax: (021) 6922006
REGION IV/ Jl. Kebon Sirih No. 83 Telp: (021) 23565700, 39832922, 39832921,
JAKARTA 2 Jakarta Pusat, 10340 Fax: (021) 39832917, 39832918, 39832923
REGION V/ Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Telp: (021) 5267368, 5267337
JAKARTA 3 Jakarta Selatan, 12190 Fax: (021) 5267371,5267365
REGION VI/ Jl. Soekarno Hatta No. 486 Telp: (022) 7506242, 7511878
JAWA 1 Bandung, 40266 Fax: (022) 7505810,7506632
REGION VII/ Jl. Pemuda No. 73 Telp: (024) 3517349,3520484,3520487
JAWA 2 Semarang, 50139 Fax: (024) 3520485
REGION VIII/ Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Telp: (031) 5316764 – 66
JAWA 3 Surabaya, 60271 Fax: (031) 5316776, 5320641, 5316597
REGION IX/ Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Telp: (0511) 3365767
KALIMANTAN Banjarmasin, 70111 Fax: (0511) 3352249, 4366719
REGION X/ Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Telp: (0411) 3629096, 3629097, 3634811
SULAWESI DAN MALUKU Makassar, 90111 Fax: (0411) 3629095, 3650367
REGION XI/ Jl. Veteran No. 1 Telp: (0361) 226761 – 3
BALI DAN NUSA TENGGARA Denpasar, 80111 Fax: (0361) 224077, 261453, 235924
REGION XII/ Jl. Dr. Sutomo No. 1 Telp: (0967) 537081, 537183-4, 537189
PAPUA Jayapura, 99111 Fax: (0967) 537181
Executive Risk Management Refreshment Program 02 – 09 Juli 2018, Dusseldorf - Lembaga Pengembangan
Frankfurt – Bern. Perbankan Indonesia (LPPI)
Seminar “Implementasi Prudential Banking Dalam 29 November 2018 Forum Komunikasi Direktur
Menghadapi Tantangan Ekonomi Global” Kepatuhan Perbankan
Imam Apriyanto Wakil Annual Meeting World Economic Forum 20 - 28 Januari 2018, Davos. World Economic Forum
Putro Komisaris
Utama
Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Investor Meeting 23 – 28 Juli 2018, New York. Center for Strategic and
International Studies,
Southeast Asia Program
Focus Group Discussion: The Next Generation of 15 November 2018, Jakarta. Perhimpunan Bank
Banking in the Fourth Industrial Transformation. Nasional (Perbanas)
Goei Siauw Hong Komisaris Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Independen
Tranforming ASEAN Organizations: The Leadership 16-20 April 2018, Asean Global Leadership
Imperative New York - USA Program di NYU Stern
Executive Education
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Focus Group Discussion: The Next Generation of 15 November 2018, Jakarta. Perhimpunan Bank
Banking in the Fourth Industrial Transformation. Nasional (Perbanas)
Makmur Keliat Komisaris Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Independen
International Risk Management Refreshment 25 Februari - 03 Maret 2018, IBI dan MMUGM
Program for Executive; Geopolitic Risk Related to Asia. Taiwan, Hongkong dan
Macau
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Focus Group Discussion: The Next Generation of 15 November 2018, Jakarta. Perhimpunan Bank
Banking in the Fourth Industrial Transformation. Nasional (Perbanas)
Workshop “Tindak Pidana Korupsi Korporasi dan 13 Desember 2018, Jakarta. BUMN Executive Club
BUMN: Seluk Beluk dan Upaya Pencegahannya”
Askolani Komisaris Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Refreshment Manajemen Risiko - BARA; Tantangan 06 - 07 Desember 2018, Bara Risk Forum
Utama Manajemen Risiko di tahun 2019: Kualitas Batam.
Kredit, Manajemen Portofolio Kredit Aktif & Stress
Testing serta Credit Scoring
Ardan Komisaris Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Adiperdana
R. Widyo Komisaris Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Pramono
Workshop “Tindak Pidana Korupsi Korporasi dan 13 Desember 2018, Jakarta. BUMN Executive Club
BUMN: Seluk Beluk dan Upaya Pencegahannya”
Visa Asia Pacific Senior Client Council 21 - 25 Februari 2018, Korea Selatan. Visa Worldwide Pte.
Meeting di Korea Selatan Limited
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Non Deal Roadshow (NDR) Bank Mandiri 09 Juli 2018, Singapura. Bank Mandiri
Non Deal Roadshow (NDR) Bank Mandiri 04 - 11 September 2018, New Bank Mandiri
York,Boston dan Chicago.
IMF Annual Meeting 07 - 12 Oktober 2018, Bali. Bara Risk Forum
Sulaiman A. Wakil Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Arianto Direktur Utama
Executive Training IMD 10 - 18 Februari 2018, Laussane - International Institute
Switzerland. for Management
Development
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Royke Tumilaar Direktur Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Corporate
Banking Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Non Deal Roadshow (NDR) Bank Mandiri 02 – 10 Juni 2018, London dan Bank Mandiri
Stockholm.
Refreshment Manajemen Risiko - BARA; 12 - 13 Juli 2018, Bali. Bara Risk Forum
Cyber Risk Management and Financial
Crimes in Banking Industry
Benchmarking inisiatif Digital Banking 23 – 25 Agustus 2018, Australia. Bank Mandiri
Roadmap for Wholesale
IMF Annual Meeting 07 - 12 Oktober 2018, Bali. Bara Risk Forum
Hery Gunardi Direktur Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Bisnis Kecil &
Jaringan Asia Pacific Visa Client Council 23 – 26 April 2018, Shanghai. Bank Mandiri
Benchmarking Senior Risk Forum 22 – 25 Februari 2018, Hong Kong. Bank Mandiri
FICO world 2018 13 – 22 April 2018, Florida. Fair, Isaac and Company
(FICO)
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
Non Deal Roadshow (NDR) Bank Mandiri 26 Mei – 03 Juni 2018, USA dan Canada. Bank Mandiri
Workshop Senior Operational Risk (SOR) 10 – 12 Agustus 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Technology and Operations
Darmawan Direktur Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Junaidi Treasury &
International
Banking IIF 2018 14 – 17 Maret 2018, London. Institute of International
Finance
Sertifikasi Dealer Advance 28 Juli 2018, Grand Hyatt – Jakarta. Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
Benchmarking inisiatif Digital Banking 23 – 25 Agustus 2018, Australia. Bank Mandiri
Roadmap for Wholesale
Non Deal Roadshow (NDR) dan ASEAN 26 – 28 Agustus 2018, Singapura. Bank Mandiri
Conference
Executive Training: Developing Strategy for 14 – 19 Oktober 2018, London. London Business School
Value Creation Executive Education
Non Deal Roadshow (NDR) Bank Mandiri 27 Oktober – 03 November 2018, Paris, Bank Mandiri
Edinburg dan London.
Alexandra Direktur Mandiri Investment Forum 07 Februari 2018, Jakarta. Bank Mandiri
Askandar Hubungan
Kelembagaan
Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Bank Mandiri
Labuan Bajo
The 10th Indonesia HR Summit 2018 – 17 September 2018, Jakarta. SKK Migas
Navigating Disruption Cultural and Digital
Approach
SESPIBANK – Human Capital Development 27 September 2018, Jakarta. LPPI
Strategy
Strategis Discussion Forum Corporate 22 Oktober 2018, Jakarta. Pertamina Training &
Culture and Leadership Journey – Building Consulting
High Performance Culture
21st Century Education Forum – Surviving 15 November 2018, Harvard. 21 CAF at Harvard
and Thriving in the Fourth Industrial Era of
Financial Industry
Seminar Nasional -Banking Employee 10 Desember 2018, Jakarta. LPPI
Engagement in Industrial Revolution 4.0
Investor conference dengan CLSA 13 – 14 September 2018, Hongkong. CLSA Investor Forum
Training Digital Mindset: How to Innovate 05 – 12 November 2018, New York. IESE
and Lead Your Business Into The Future Business School
University of Navarra
Donsuwan Direktur Leadership Forum 04 – 06 Mei 2018, Labuan Bajo Bank Mandiri
Simatupang Retail Banking
Riduan* Direktur - - -
Commercial
Banking
*Menjabat sebagai Direktur Commercial Banking sejak Januari 2019, sehingga pada tahun 2018 tidak ada keterangan mengenai pelatihan.
Askolani Anggota Komite Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Ardan Adiperdana Anggota Komite Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Makmur Keliat Anggota Komite Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
R. Widyo Pramono Anggota Komite Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Group Head Human (Sekretaris ESQ Leadership & Culture Transformastion 15 Agustus 2018 Bank Mandiri
Capital Services merangkap Anggota
Ex-Officio (non-voting Driving Performance Through Leadership & Culture 24 Agustus 2018 Bank Mandiri
member)) Transformation
Global Executive Mindset 17 September 2018 Bank Mandiri
Imam Apriyanto Putro Anggota Komite (Wakil Komisaris Utama) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan
Komisaris
Askolani Anggota Komite (Komisaris) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan
Komisaris
Bangun Sarwito Anggota Komite (Komisaris Independen) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan
Kusmulyono Komisaris
Makmur Keliat Anggota Komite (Komisaris Independen) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan
Komisaris
Ridwan D. Ayub Anggota Komite (Pihak Independen) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Komite
Pemantau Risiko
Budi Sulistio Anggota Komite (Pihak Independen) Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Komite
Audit
E-Filling Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Bank Mandiri 19 - 20 Maret 2018 3
Terorism Financing and Money Laundering Mandiri University Group 27 Maret 2018 1
The Institute of Internal Auditors
Cyber Security Auditing In an Unsecure World 28 - 29 Maret 2018 8
(IIA) Indonesia
Workshop Implementasi Governance, Risk Management &
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 03 - 04 April 2018 1
Compliance (GRC) Framework
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level I Bank Mandiri 13 April 2018 1
Pemahaman Tindak Pidana Korupsi Dalam Hubungannya
Bank Mandiri 17 April 2018 1
Dengan Tanggung Jawab Hukum
Yayasan Pendidikan Internal
Seminar Nasional Internal Audit 2018 17 - 19 April 2018 2
Audit
19 - 21 April 2018, 3 - 5 Mei
2018, 7 - 9 Mei 2018, 25 - 30 Mei
Pembekalan & Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level I Bank Mandiri 25
2018, 15 - 18 Agustus 2018, 21 -
25 September 2018
Data Analytics & Continuous Audit Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 26 - 27 April 2018 1
Office Management and Administration in Digital Era PT Rena Focus 02 - 04 Mei 2018 1
Developing Creativity, Agility & Resiliance at Work PT Rena Focus 27 - 29 Juni 2018 1
General Management Development Program Cohort 2 Modul 1 Bank Mandiri 02 - 06 Juli 2018 1
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Foundation PT Lifelong Learning 23 - 25 Juli 2018 1
Togaf 9.2 Level 1 & 2 Review Course & Exam ATD Sulution Indonesia 06 - 09 Agustus 2018 1
Driving Performance Through Leadership & Culture Transformation Bank Mandiri 23 - 24 Agustus 2018 2
General Management Development Program Cohort 2 Modul 2 Bank Mandiri 22 - 27 Oktober 2018 1
Halaman ini
sengaja dikosongkan
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen atas
Kinerja Perseroan
Dari sisi kualitas kredit, NPL Bank Mandiri sudah mulai menunjukkan penurunan sepanjang
tahun 2018. NPL Bank Mandiri sampai dengan kuartal IV 2018 tercatat sebesar 2,79%,
menurun bila dibandingkan dengan NPL pada akhir tahun 2017 yang sebesar 3,45%.
Tinjauan Perekonomian 172 Laporan Laba Rugi dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
339
Penghasilan Komprehensif Lain 265 Penawaran Umum
Konsolidasian
Analisis Perekonomian Global 172
Informasi Transaksi Material Yang
Laporan Arus Kas Konsolidasian 272 Mengandung Benturan Kepentingan
340
Analisis Perekonomian Nasional 173 dan/atau Transaksi dengan Pihak
Afiliasi
Kemampuan Membayar Utang dan
Kolektibilitas Piutang
273
Analisis Industri Perbankan 173
Perubahan Peraturan Perundang-
undangan dan Dampaknya Terhadap 352
Analisis Posisi Bank Mandiri dalam Struktur Permodalan dan Praktik Bank
174 Manajemen Risiko
276
Industri Perbankan
Tinjauan
Perekonomian
Perang dagang antara AS dan Tiongkok dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia. Memburuknya hubungan
dagang antara kedua ekonomi terbesar di dunia tersebut menyebabkan prospek perekonomian global semakin
penuh dengan ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara Asia melambat pada kuartal III 2018
dibandingkan dengan kuartal II 2018, antara lain Thailand yang melambat dari 6,6% menjadi 5,5%, Singapura
melambat dari 4,1% menjadi 2,3%, dan Malaysia melambat dari 4,5% menjadi 4,4%.
Bank Sentral AS (The Fed) sepanjang tahun 2018 menaikkan suku bunga kebijakan Fed Funds Rate (FFR) sebanyak
4 (empat) kali sebesar 100 basis poin (bps) atau 1% dari 1,5% menjadi 2,5%. Terus membaiknya perekonomian
dan kenaikan suku bunga di AS menyebabkan nilai tukar USD menguat terhadap mata uang lainnya, baik mata
uang negara maju maupun negara-negara berkembang. Nilai tukar Euro dan Poundsterling, sepanjang tahun 2018
melemah terhadap USD, masing-masing sebesar 4,5% dan 5,6%. Nilai tukar negara-negara berkembang mengalami
tekanan yang lebih besar, seperti Lira Turki, Lira Brazil, Ruble Rusia, Yuan Tiongkok, dan Rupee India, pada tahun
2018 melemah cukup signifikan, masing-masing sebesar 39,3%, 17,1%, 21%, 5,7%, dan 9,2%. Bahkan nilai tukar Peso
Argentina sepanjang tahun 2018 mengalami depresiasi lebih dari 100%.
Tekanan yang cukup besar terhadap nilai tukar menyebabkan bank sentral di negara-negara berkembang
menaikkan suku bunga kebijakan secara cukup agresif. Bank Sentral Argentina dan Bank Sentral Turki masing-
masing menaikkan suku bunga hingga mencapai 60% dan 24%. Selain itu, Bank Sentral Tiongkok, India, Malaysia,
Filipina, dan juga Indonesia menaikkan suku bunga pada tahun 2018 untuk meredam depresiasi nilai tukar yang
cukup dalam. Perlambatan ekonomi sebagai dampak dari perang dagang dan depresiasi nilai tukar akibat kenaikan
suku bunga di AS masih akan menjadi risiko ekonomi global yang harus di waspadai di tahun 2019.
Industri perbankan Indonesia diperkirakan mencatatkan kinerja yang terus membaik. Kualitas aset perbankan
masih akan tetap terjaga meski di tengah tingginya fluktuasi nilai tukar dan suku bunga yang sedang mengalami
tren kenaikan. Di samping itu, sejalan dengan terus membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional, kredit perbankan
juga akan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi.
Dalam merespons tantangan ke depan, terdapat (4) Melakukan pengelolaan aset-liabilitas secara lebih
beberapa strategi yang harus dilakukan oleh efektif untuk meminimumkan risiko suku bunga,
perbankan, yaitu: (1) secara selektif mendorong antara lain dengan memperpendek jangka waktu
pertumbuhan kredit di sektor-sektor yang memiliki aset, memperpanjang jangka waktu liabilitas, dan (5)
prospek yang baik dalam beberapa tahun ke depan, Meningkatkan aktivitas hedging suku bunga dan juga
(2) mendorong penjualan melalui peningkatan mendorong nasabah untuk turut serta melakukan
layanan transaksi digital, hal ini bertujuan untuk hedging.
melakukan diversifikasi pendapatan, (3) lebih banyak
Sumber: Laporan Kebijakan Moneter Triwulan IV 2018, Bank Indonesia,
menyalurkan kredit sindikasi, yang bertujuan untuk Statistik Perbankan Indonesia, Desember 2018.
meningkatkan kapasitas kredit serta sharing risiko,
Tabel Pertumbuhan Kinerja Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi Desember 2018
(Konsolidasi, dalam %)
2018
Kinerja
Bank Mandiri Industri Perbankan
Aset 6,90% 9,21%
Kredit 12,41% 11,75%
Dana Pihak Ketiga 3,08% 6,45%
Dana Murah (0,22%) 7,01%
Pendapatan Bunga 4,80% 3,42%
Beban Bunga 4,25% 1,51%
Pendapatan Bunga Bersih 5,28% 5,34%
Fee Based Income 20,10% 7,00%
Total Pendapatan Operasional 9,77% 8,28%
Beban Operasional Selain Bunga 7,62% 5,94%
Laba Operasional 24,79% 12,12%
Laba Bersih 21,20% 14,38%
Sumber: Laporan Keuangan Desember 2018 dan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Desember 2018
Tabel Perbandingan Rasio Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi Desember 2018
(Bank Only, dalam %)
2018
Rasio
Bank Mandiri Industri Perbankan
NIM 5,52% 5,14%
NPL 2,79% 2,37%
ROA 3,17% 2,55%
ROE 16,23% 13,48%
CAR 20,96% 22,97%
LFR/RIM*) 96,95% 94,78%
BOPO 66,48% 77,86%
Sumber: Laporan Keuangan Desember 2018 dan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Desember 2018
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan Loan to Funding Ratio (LFR) berubah menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)
*)
Untuk Bank Mandiri menggunakan RIM, untuk Industri Perbankan menggunakan data LDR
Kinerja pertumbuhan kredit Bank Mandiri lebih baik Kondisi likuiditas Bank Mandiri mengalami pengetatan
dibandingkan dengan total industri perbankan sepanjang seperti halnya likuiditas industri perbankan secara
tahun 2018. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri, secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari meningkatnya Rasio
konsolidasi sampai dengan kuartal IV 2018 tercatat Intermediasi Makroprudensial (bank only) kuartal IV
sebesar 12,41% (YoY), lebih tinggi dibandingkan total kredit menjadi 96,95% dari 87,16% posisi Desember 2017.
perbankan pada periode yang sama sebesar 11,75% (YoY). Sementara itu, LDR industri perbankan juga menunjukkan
Total kredit yang disalurkan oleh Bank Mandiri sampai peningkatan dari 90,04% menjadi 94,78%.
dengan kuartal IV tahun 2018 mencapai Rp820,08 triliun,
atau 15,49% dari total kredit perbankan di Indonesia. Dari sisi kualitas kredit, NPL Bank Mandiri sudah mulai
menunjukkan penurunan sepanjang tahun 2018. NPL Bank
Apabila dilihat dari sisi dana pihak ketiga (DPK), sampai Mandiri sampai dengan kuartal IV 2018 tercatat sebesar
dengan kuartal IV 2018, DPK Bank Mandiri secara 2,79%, menurun bila dibandingkan dengan NPL pada akhir
konsolidasi tumbuh 3,08%, sementara pertumbuhan tahun 2017 yang sebesar 3,45%. Namun demikian NPL
DPK industri perbankan secara total mencapai 6,45%. Bank Mandiri masih lebih tinggi dibandingkan dengan NPL
Pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri tahun 2018 perbankan nasional yang sebesar 2,37%. Bank Mandiri
mencapai 21,20% jauh lebih tinggi dibandingkan dengan optimis bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan laba bersih industri perbankan yang hanya yang membaik, maka kualitas kredit Bank Mandiri dan
mencapai Rp14,38%. perbankan nasional secara keseluruhan akan terus
membaik.
6.45%
12,41%
6,90%
3,08%
11,75%
LABA LABA
OPERASIONAL BERSIH
24,79% 21,20%
14,38%
12,12%
Tinjauan Operasional
Secara umum, kegiatan usaha yang dilakukan Bank Mandiri adalah menghimpun dana masyarakat dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit dan pembiayaan, serta memberikan layanan jasa perbankan
lainnya. Bank Mandiri telah menetapkan strategi yang tepat sehingga kinerja Bank mengalami kenaikan yang cukup
signifikan.
Bank Mandiri melakukan penyelarasan strategi Corporate Plan Restart 2016-2020 untuk menjawab berbagai
tantangan eksternal maupun internal, dengan fokus bisnis di area utama sesuai core competence agar tumbuh sehat
dan berkelanjutan dengan aspirasi menjadi Indonesia’s best, ASEAN’s prominent.
Keberhasilan pengelolaan usaha merupakan hasil dari penetapan strategi yang tepat. Melanjutkan Corporate plan
merupakan strategi perusahaan dalam rangka mendukung tercapainya target kinerja operasional dan keuangan. Fokus
Strategi Bank Mandiri sampai dengan tahun 2020 dituangkan dalam tiga (3) strategi utama sebagai berikut.
3. Deepen Client Relationship Strategy Salah satu implementasi strategi dari Corporate Plan
a. Mendorong bisnis korporasi yang menjadi adalah (i) Penyelarasan organisasi jaringan distribusi
kompetensi utama untuk tumbuh lebih agresif yang merupakan proses lanjutan dari Distributions
dan menjadi yang terbaik di pasar dalam hal Network Transformation (DNT). Inisiatif penyelarasan
pertumbuhan kualitas maupun kehandalan organisasi ini ditujukan pada 2 (dua) hal utama
produk transaksional dan treasury. yakni organisasi yang mendorong penguatan risk
b. Meningkatkan porsi kontribusi fee based income di management and control serta organisasi yang fokus
segmen Wholesale/ Corporate (Large Corporate dan sesuai strategi Corporate Plan Restart 2016-2020. (ii)
Middle Corporate/ komersial). Penetapan target pertumbuhan di beberapa segmen
c. Mengembangkan sector solution, melalui penawaran yang menjadi back bone pertumbuhan bisnis Bank
produk dan solusi keuangan yang spesifik. Mandiri. (iii) Melakukan upaya untuk mengatasi
d. Mendorong konsolidasi dan penguatan segmen permasalahan NPL, antara lain:
komersial agar tetap tumbuh sejalan dengan pasar. 1. Melakukan percepatan restrukturisasi untuk debitur
yang masih memiliki prospek usaha dan itikad
Enabler Strategy baik. Dalam hal ini termasuk upaya untuk mencari
Selain strategi tersebut di atas, Bank Mandiri juga investor yang dapat melanjutkan usaha debitur.
mempersiapkan enablers atau dukungan strategis lain 2. Penagihan yang lebih intensif hingga tindakan litigasi
yang bersifat bankwide untuk dapat mencapai target terhadap debitur yang tidak kooperatif, dan atau
bisnis. melakukan penyimpangan penggunaan kredit.
3. Menetapkan dan memonitor pertumbuhan kredit
a. Transformasi model layanan melalui digitalisasi atas dasar target portfolio mix yang telah ditetapkan
untuk meningkatkan efisiensi, yang ditunjukkan (sektoral, industri, produk, segmen debitur).
dengan menurunnya tingkat efisiensi rasio. 4. Membangun fungsi pengawasan kredit yang tersebar
b. Penataan ulang organisasi agar lebih di seluruh wilayah untuk memastikan proses
mencerminkan fokus bisnis dan responsif pemberian kredit telah sesuai dengan aturan dan
terhadap kondisi pasar secara cepat dan kebijakan yang telah ditetapkan.
produktif. 5. Melakukan kontrol terhadap potensi penurunan
c. Penyelarasan manajemen risiko untuk kualitas kredit, baik debitur lancar (watchlist)
menyeimbangkan pertumbuhan dan kualitas. maupun eks-restru (pengawasan pasca restru) untuk
d. Pengembangan SDM untuk menumbuhkan melakukan tindakan penyehatan secara tepat waktu.
Sesuai arah dan kebijakan Bank Mandiri dalam optimalisasi strategi akuisisi kartu kredit
mencapai visi sebagai Indonesia’s best, ASEAN’s baru melalui penajaman kanal akuisisi dan
prominent pada tahun 2020, pelaksanaan Corporate fokus penjualan pada “Product Champion
Plan dapat dilihat dalam menjadi 3 (tiga) periode: Bank” dengan acquisition offer yang menarik.
Selain itu telah dilakukan pengembangan
Periode 2016 - 2018 program partnership pada Top 5 Merchant
Pada periode ini terdapat 2 (dua) strategi utama yang Category Group sesuai pilihan nasabah
dijalankan oleh Bank Mandiri yaitu: dan meningkatkan brand awareness
1. Perubahan komposisi kredit untuk mendorong melalui thematic marketing campaign
pertumbuhan yang lebih berkualitas serta pengembangan strategi produk dan
Kondisi perekonomian yang tumbuh stagnan komunikasi pemasaran berdasarkan customer
berdampak pada pertumbuhan bisnis dan kualitas experience, serta peningkatan relationship/
kredit sehingga mendorong Bank Mandiri untuk kerjasama dengan pengembang/perusahaan
melakukan ekspansi kredit secara hati-hati (prudent). mitra.
Dalam iklim kinerja yang challenging, Bank Mandiri - Pertumbuhan kredit mikro dicapai melalui
tetap berkomitmen penuh untuk dapat mencapai strategi tahun 2018 antara lain adalah
visi jangka panjang yang telah ditetapkan. Dengan penggabungan produk Kredit Tanpa Agunan
mempertimbangkan gap volume bisnis dan kualitas (KTA) dan Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
kredit di masing-masing segmen terhadap target, Bank menjadi kredit serbaguna (New KSM),
Mandiri melakukan rasionalisasi portofolio dengan cara penyempurnaan Customized Direct Message
realokasi target volume bisnis pada segmen yang relatif untuk penawaran Top Up produk New KSM,
masih dapat tumbuh baik dengan kualitas yang terjaga. peningkatan penetrasi melalui telemarketing,
Pertumbuhan volume kredit masih diarahkan pada pengembangan pola penyaluran Kredit Usaha
segmen corporate sebagai existing core competence dan Mikro (KUM), optimalisasi Top Up Reguler
segmen retail sebagai new core penggerak pertumbuhan untuk produk KUM, perbaikan sistem agar
kredit. Sementara itu, proses perbaikan kualitas kredit dapat mengakomodir potensi Top-Up Kredit
di segmen Middle Corporate dan SME masih terus Usaha Rakyat (KUR).
dilakukan, diikuti dengan upaya untuk mendorong - Pertumbuhan kredit SME dicapai melalui
pertumbuhan secara selektif dan sustain strategi antara lain: fokus pertumbuhan pada
produk kredit yang bersifat non revolving,
a. Dalam upaya penguatan existing core competence, penyaluran kredit pada nasabah, bekerjasama
strategi kredit Segmen Corporate tahun 2018 dengan perusahaan Financial Technology,
adalah sebagai berikut: simplifikasi end-to-end proses kredit.
- Fokus di nasabah utama (anchor client) dengan - Pelatihan bagi pegawai secara berkelanjutan
solusi menyeluruh, salah satunya dengan cara untuk menyesuaikan perkembangan bisnis.
memberikan solusi terintegrasi untuk sektor
spesifik melalui Value Chain Solution dan fokus 2. Perbaikan kualitas kredit untuk menekan NPL
pada pengembangan Sindikasi dan Structured dan Cost of Credit
Finance. Kualitas kredit tahun 2018 membaik ditandai dengan
- Penguatan Fundamental Aspek, salah satunya penurunan tingkat Non Performing Loan (NPL) dan
melalui penyelarasan business process (dana, cost of credit yang dilaksanakan melalui strategi
kredit dan transaksi) termasuk melalui sebagai berikut:
pengembangan konsep Wholesale Digital a. Melakukan upaya percepatan restrukturisasi
Banking. terhadap debitur yang masih memiliki prospek
- Penguatan disiplin eksekusi melalui usaha.
penguatan dan disiplin eksekusi pipeline b. Melakukan reviu atas account debitur pasca
management dan disiplin monitoring kredit. restru, termasuk penilaian usaha debitur dengan
tetap memperhatikan kondisi pasar serta sektor
b. Untuk memperkuat new core, Segmen Retail ekonomi usaha debitur.
didorong untuk tumbuh agresif selama tahun c. Melakukan pemasaran agunan debitur kredit
2018, terutama untuk kredit consumer dan kredit bermasalah, untuk dapat melakukan percepatan
micro. penjualan agunan guna memaksimalkan collection
- Pertumbuhan kartu kredit dicapai melalui dan recovery kredit bermasalah.
strategi antara lain, perluasan target market, d. Melakukan eksekusi agunan debitur.
Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan faktor penting yang dapat menjadi kunci keberhasilan bagi Bank Mandiri dalam
memetakan pangsa pasar. Selain itu, dengan mengenali aspek tersebut Bank Mandiri juga dapat menganalisa
kebutuhan pasar sehingga strategi pemasaran berjalan dengan sukses. Bank Mandiri ingin memastikan bahwa
produk dan layanan Bank Mandiri selalu hadir di setiap aspek kehidupan para nasabah. Berikut penjelasan
mengenai strategi pemasaran dan pangsa pasar yang dilakukan oleh Bank Mandiri.
Strategi Pemasaran
Produk dan Jasa
Di tahun 2018 Bank Mandiri menargetkan penambahan nasabah untuk produk dana dan produk-produk e-channel
dengan cara:
1. Communication proposition untuk produk dan jasa diubah dari “Mandiri Saja” menjadi “Saatnya Mandiri” yang
lebih komunikatif sehingga setiap materi iklan yang disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat tidak
hanya sekedar iklan, namun juga ajakan agar nasabah dapat tumbuh dan maju bersama Bank Mandiri.
2. Pemasaran dilakukan melalui media above the line and below the line seperti promosi dan sponsorship, serta
melalui media digital.
3. Pemasaran dilakukan melalui sarana lain seperti memberikan loyalty program/fiestapoin, diskon dan customer
gathering (Program Apresiasi Nasabah).
4. Layanan Weekend Banking, beberapa kantor cabang membuka pelayanan pada hari Sabtu untuk melayani
kebutuhan transaksi nasabah.
Bank Mandiri menjadi Official Bank Sponsor pada acara Mandiri Property
Expo 2018 yang diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal
5-13 Mei 2018. Acara ini merupakan acara penawaran Properti Developer
Rekanan Mandiri KPR khususnya di wilayah Jabodetabek dan Bank Mandiri
memberikan layanan penutupan KPR bagi pengunjung yang berminat.
Big Bad Wolf Book Sale yang diselenggarakan di 3 (tiga) kota besar di
Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya dan Medan. Event tersebut juga
mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kegemaran
membaca masyarakat Indonesia. Para penggemar buku bisa
mendapatkan buku-buku internasional dan nasional, baik buku fiksi
maupun non fiksi, dari buku anak hingga dewasa, dengan diskon
tambahan bagi nasabah Bank Mandiri dengan menggunakan
fiestapoin.
Melanjutkan kesuksesan tahun sebelumnya, di tahun Untuk menjawab kebutuhan nasabah terhadap
2018 Bank Mandiri kembali menghadirkan Pesta Kopi kebutuhan travelling, Bank Mandiri bekerjasama
Mandiri 2018 di beberapa kota besar di Indonesia dengan Garuda Indonesia menyelenggarakan Garuda
yaitu Jakarta, Pontianak, Medan dan Surabaya. Cukup Indonesia Travel Fair (GATF) di bulan April dan
dengan menukarkan fiestapoin yang dimiliki atau Oktober 2018. Pada event ini, nasabah mendapat
bertransaksi dengan mandiri debit atau Mandiri penawaran khusus cashback dan harga tiket spesial
e-money, nasabah sudah dapat menikmati beragam ke berbagai tujuan domestik maupun internasional.
kopi nusantara. Tidak hanya memberi keuntungan Selain itu, Bank Mandiri juga memberi kemudahan
bagi nasabah, Pesta Kopi Mandiri juga memberikan perjalanan luar kota maupun luar negeri melalui
keuntungan bagi semua elemen di industri ini, yaitu kerjasama dengan layanan pemesanan akomodasi
petani kopi, penjual perlengkapan atau mesin kopi, seperti Traveloka, Agoda dan Airy Rooms, berupa
pedagang kopi, sampai dengan masyarakat penggemar potongan harga, cashback, ataupun harga spesial.
kopi nusantara. Dengan acara ini, Bank Mandiri turut Pada kegiatan GATF ini diperoleh total pendapatan
mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar untuk fee based income sebesar Rp2,23 miliar dan
bertumbuh, maju, serta mandiri bersama Bank Mandiri. volume transaksi sebesar Rp153,7 miliar.
Perayaan Festive
Bank Mandiri senantiasa hadir dalam setiap momen kebersamaan yang dirayakan
oleh nasabah pada hari-hari besar. Untuk merayakan Lunar New Year 2569, Bank
Mandiri kembali mengadakan acara customer gathering sebagai bentuk apresiasi
kepada nasabah melalui acara makan malam bersama yang dihadiri oleh nasabah
beserta jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri. Perayaan Imlek kali ini
diadakan di 3 (tiga) kota besar di Indonesia, yaitu di Surabaya, Jakarta dan Medan selama
bulan Februari dan Maret 2018. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan beragam
penawaran menarik di merchant-merchant kategori food and beverage seperti Fish
& Co, Song Fa, serta bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan Agoda.com dalam
melakukan perjalanan.
Untuk menyambut momen Hari Raya Idul Fitri, Bank Mandiri bekerjasama dengan
partner-partner seperti hotel dan restoran untuk promo paket berbuka puasa
pada saat bulan Ramadhan. Selain itu, untuk memastikan kebutuhan selama
bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri dapat terpenuhi, Bank Mandiri
bersama Galeries Lafayette dan Sogo, bekerjasama untuk program diskon dan
penawaran shopping voucher. Selain itu, Bank Mandiri juga bekerjasama dengan
Hypermart untuk memberikan penawaran harga spesial diskon hingga 15%
dengan Mandiri Kartu Kredit Hypermart.
Loyalty Program
Fiestapoin
Fiestapoin adalah program khusus bagi nasabah Bank Mandiri untuk mendapatkan poin
saat melakukan transaksi maupun penukaran hadiah langsung.
Sedangkan untuk kredit Bank Mandiri masih menjadi market leader untuk kredit segmen Corporate, Hubungan
Kelembagaan, Treasury and International Banking sehingga strategi pemasarannya lebih mempertahankan nasabah
eksisting yang dilakukan dengan cara memberikan penawaran solusi keuangan yang terintegrasi antara nasabah
dengan pelanggan nasabah. Untuk produk kredit segmen Retail Banking yang merupakan new core Bank Mandiri
masih memerlukan strategi pemasaran yang lebih intensif untuk meningkatkan pangsa pasar di segmen Retail
Banking.
Nasabah
Berdasarkan data demografi di Indonesia, sepertiga dari masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi milenial.
Dengan demikian strategi pemasaran dilakukan melalui media/sarana yang sesuai dengan gaya hidup nasabah
milenial, seperti youtube, instagram dan facebook. Fitur-fitur produk yang ditujukan untuk generasi milenial
menggunakan icon tokoh public figure milenial seperti Christian Hadinata dan karakter favorit milenial seperti
Avengers dan Star Wars Han Solo.
Nasabah Milenial
KPR Milenial
Pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2018 Bank Mandiri meluncurkan produk baru, yaitu KPR Milenial.
KPR Milenial memiliki fitur utama yaitu limit kredit yang lebih besar, angsuran yang lebih ringan
secara berjenjang selama 5 (lima) tahun pertama, serta suku bunga yang kompetitif. Produk
ini menjadi salah satu jawaban bagi generasi milenial dalam menyiapkan masa depan. Pada
peluncuran KPR Milenial tersebut juga disertai dengan penyelenggaran property expo dengan
menghadirkan developer rekanan Bank Mandiri dan sesi khusus bagi generasi milenial untuk
memberikan edukasi mengenai pentingnya berinvestasi sejak muda.
e-Commerce
Bank Mandiri menjalin kerjasama dengan beberapa portal Belanja dan Online Travel Agent (OTA)
yaitu Traveloka, Bukalapak, Blibli, JD.ID, Lazada, Zalora, Tokopedia dan portal belanja favorit lainnya
dengan menawarkan berbagai keuntungan seperti diskon, cashback maupun kupon belanja khusus.
Bank Mandiri juga turut serta pada event Harbolnas 12.12., yang merupakan salah satu festival belanja
online tahunan terbesar yang diselenggarakan sejak tahun 2012. Bekerjasama dengan e-commerce
dan marketplace ternama seperti Shopee, Lazada, Shopback, Blibli, Zalora dan lainnya, Bank Mandiri
menawarkan tambahan diskon hingga 93% untuk nasabah pengguna Mandiri Debit atau Mandiri Kartu
Kredit serta bonus cashback sampai dengan Rp1,212 Juta untuk nasabah pengguna Mandiri Kartu Kredit.
e-Money
Bank Mandiri menangkap peluang pemasaran produk melalui event-event yang bersifat nasional
maupun internasional. Pada tahun 2018 terdapat event monumental yaitu Asian Games sebagai sarana
memasarkan produk-produk Bank Mandiri antara lain produk e-Money. Bank Mandiri mengeluarkan
e-Money Legend (limited edition) yang menampilkan atlet legendaris Indonesia, yaitu Yayuk Basuki,
Christian Hadinata dan Rudy Hartono serta mengeluarkan e-Money maskot Asian Games. Selain itu Bank
Mandiri juga memanfaatkan event ini sebagai media company branding. Bank Mandiri juga menghadirkan
secara langsung atlet legendaris bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, melalui acara Meet and Greet
di booth utama Bank Mandiri.
Menanggapi antusiasme masyarakat terhadap film box office Avengers dan Star Wars, tahun ini Bank
Mandiri melanjutkan strategic partnership dengan Walt Disney Indonesia untuk menerbitkan e-Money
edisi premium berbagai karakter favorit Avengers dan Star Wars Han Solo.
Pangsa Pasar
Posisi Bank Mandiri dibandingkan dengan bank konvensional lainnya dapat dilihat berdasarkan jumlah aset, jumlah
dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito), dan jumlah kredit yang disalurkan (kredit kepemilikan rumah, kredit
serba guna mikro, dan kartu kredit) sebagai berikut.
Bank Mandiri menghadapi persaingan yang cukup kompetitif terutama dengan berkembangnya transaksi keuangan
berbasis digital non perbankan ( fintech) serta kompetisi dengan Bank pesaing untuk segmen Retail Banking, sehingga
skala usaha Bank Mandiri jika dilihat dari sisi aset dibandingkan dengan tahun sebelumnya menghadapi tantangan.
14,90 15,22
85,10 84,78
2018 2017
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2018, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan
Keuangan Konsolidasi
14,94 15,42
85,06 84,58
2018 2017
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2018, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan
Keuangan Konsolidasi
15,49 15,40
84,51 84,60
2018 2017
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2018, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan
Keuangan Konsolidasi
Berdasarkan ketiga tabel di atas menunjukkan bahwa nasabah dan masyarakat masih memiliki kepercayaan
kepada Bank Mandiri sehingga Bank Mandiri masih memiliki pangsa pasar yang cukup baik dibandingkan
bank pesaing lainnya dari sisi aset serta kredit yang disalurkan. Terdapat penurunan di sisi Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang terjadi sebagai akibat Bank Mandiri mengubah strategi penghimpunan dana yang mengutamakan
stabilitas DPK serta menjaga biaya bunga. Meskipun demikian, strategi ini terbukti mampu menjaga Net
Interest Margin (NIM) Bank Mandiri di angka 5,52%, hanya turun 11 bps dari tahun 2017. Penurunan ini lebih
baik dibandingkan dengan total industri perbankan yang turun dari 18 bps dari 5,32% di tahun 2017 menjadi
5,14% di tahun 2018. Tentunya Bank Mandiri akan terus berusaha meningkatkan porsi DPK yang akan dihimpun,
dengan berbagai strategi yang akan diterapkan, untuk memperkuat funding base serta menekan biaya dana.
Penetapan operational unit berdasarkan pada PSAK Selain dari segmen operasi, dalam menjalankan
No. 5 tentang Segmen Operasi, Segmen operasi kegiatannya Bank Mandiri dapat ditinjau dari segmen
adalah suatu komponen dari entitas: geografis yang dapat dibagi sebagai berikut:
a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang 1. Indonesia.
memperoleh pendapatan dan menimbulkan 2. Asia (Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dan Shanghai).
dengan transaksi dengan komponen lain dari 3. Eropa Barat (Inggris).
entitas yang sama); 4. Cayman Islands.
Adapun penjelasan mengenai segmen Large Corporate dan Middle Corporate berdasarkan parameter size perusahaan
nasabah dan jenis nasabah diuraikan sebagai berikut.
Size Perusahaan Nasabah Perusahaan dengan Gross Annual Sales (GAS) > Perusahaan dengan Gross Annual Sales (GAS)
Rp2 triliun beserta group usahanya. di atas Rp50 miliar sampai dengan Rp2 triliun
atau limit kredit > Rp10 miliar beserta group
usahanya.
Jenis Nasabah Domestik: Perusahaan swasta, BUMD termasuk RSUD
Perusahaan Swasta, BUMN listed beserta group dan PDAM, Badan Usaha Multifinance,
usahanya, Group usaha/sponsor dari group Pemerintah Daerah, Perguruan Tingga Swasta,
usaha termasuk kategori perusahaan terbaik di Bank Perkreditan Rakyat, Nasabah Dana Non
Indonesia atau Asia. Perorangan yang masuk dalam daftar normative
transaction banking.
Luar Negeri:
Nasabah dana yang tercatat di cabang
Hongkong, Shanghai, Singapore, dan Cayman
Island
Komitmen Bank Mandiri dalam menjadi agent of Strategi Tahun 2018 Corporate Banking
development tercermin dengan meningkatnya sektor Beranjak pada kinerja di tahun sebelumnya, maka
infrastruktur Large Corporate yang berhasil tumbuh pada tahun 2018 segmen Middle Corporate fokus pada
sebesar 48,4% secara tahunan. Adapun proyek upaya perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas aset.
pembangunan infrastuktur yang mendapat fasilitas Sehingga strategi untuk Corporate Banking dibagi ke
pembiayaan Large Corporate pada tahun 2018 antara dalam masing-masing segmennya.
lain pembiayaan proyek-proyek Jalan Tol di antaranya
Jalan Tol ruas Medan – Kualanamu, ruas Jalan Tol Strategi Tahun 2018 Segmen Large Corporate
Cikampek Elevated, ruas Jalan Tol Cinere – Serpong Strategi segmen Large Corporate adalah untuk terus
dan pembangunan 6 (enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota. memantapkan posisinya sebagai market leader dalam
Untuk pembiayaan ketenagalistrikan yang merupakan pembiayaan dan transaksi skala besar dan pembiayaan
bagian dari proyek tenaga listrik 35.000 megawatt, yang mendukung program-program pemerintah.
Large Corporate juga membiayai pembiayaan Capex Selain itu juga mengembangkan layanan yang dapat
PLN serta pembangunan Independent Power Plant (IPP) memberikan solusi transaksi sesuai kebutuhan
di Minahasa, Sulawesi Utara. nasabah. Pada tahun 2018 Large Corporate telah
menerapkan 3 (tiga) inisiatif strategis, yaitu:
Penjelasan Segmen Middle Corporate
Segmen Middle Corporate fokus pada industri skala 1. Anchor Client Focus, merupakan strategi yang
menengah. Terhadap nasabah segmen Middle difokuskan kepada nasabah existing maupun
Corporate, Bank Mandiri juga memberikan produk dan nasabah baru yang prominent di industrinya, dengan
layanan sebagaimana halnya nasabah yang masuk ke memberikan layanan secara menyeluruh.
dalam segmen Large Corporate, antara lain pemberian 2. Solution and Collaboration, merupakan strategi
solusi transaksi yang dapat mempermudah kegiatan untuk menyediakan solusi yang terintegrasi (value
bisnis nasabah. chain solution) untuk nasabah sesuai dengan industri
dan ekosistem bisnisnya melalui kolaborasi dengan
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Corporate Entitas Anak.
Banking 3. Strong Enablers, merupakan strategi penguatan
aspek fundamental antara lain dengan
Pembiayaan kepada nasabah segmen Large Corporate pengembangan Human Capital, penyelarasan
masih menjadi keunggulan dari Bank Mandiri sebagai Business Process Reengineering (BPR), serta
market leader terutama dalam pembiayaan kepada peningkatan sistem transaction banking yang handal.
proyek infrastruktur nasional yaitu jalan tol, pelabuhan,
konstruksi, dan transportasi di Indonesia. Strategi Tahun 2018 Segmen Middle Corporate
Inisiatif strategis di segmen Middle Corporate diarahkan
Bank Mandiri juga menempati urutan pertama dalam pada strategi pertumbuhan yang sehat dan sustain.
League Table Bloomberg di Indonesia, baik sebagai Strategi pencapaian target Middle Corporate tahun 2018
Mandated Lead Arranger maupun sebagai Bookrunner dijabarkan melalui beberapa inisiatif sebagai berikut:
dan satu-satunya bank Indonesia yang berada dalam • Berfokus pada pemberian kredit kepada nasabah
Top 10 Bloomberg untuk pasar sindikasi dalam skala potensial yang telah bertransaksi di Bank Mandiri
ASEAN. untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat.
• Pembiayaan tidak fokus pada industri tertentu tetapi
didasarkan pada portfolio mix sesuai dengan guideline
Total kredit segmen Large Corporate tumbuh 21,66% secara tahunan dengan kontribusi terbesar dari pembiayaan
Rupiah. Kredit segmen Large Corporate tahun 2018 mencapai Rp302,63 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2017
yang mencapai Rp248,75 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan kredit, fee based income segmen Large Corporate juga
mengalami pertumbuhan sebesar 10,52% dari Rp2,28 triliun di tahun 2017 menjadi Rp2,52 triliun. Sementara itu di
sisi liabilitas, total dana pihak ketiga segmen Large Corporate mencapai Rp127,65 triliun atau tumbuh 0,50% secara
tahunan dengan kontribusi terbesar dari produk deposito yang tumbuh sebesar 12,38% secara tahunan.
KI Total 93.924 46.281 140.205 83.559 47.782 131.341 12,40% (3,14%) 6,75%
Kredit Modal Non Revolving 85.893 43.956 129.848 67.258 23.888 91.146 27,71% 84,01% 42,46%
Kerja (KMK)
Revolving 23.728 8.845 32.573 22.110 4.149 26.259 7,32% 113,20% 24,04%
KMK Total 109.620 52.801 162.421 89.368 28.037 117.405 22.66% 88,33% 38,34%
Grand Total 203.544 99.081 302.625 172.927 75.819 248.746 17.71% 30,68% 21,66%
Portofolio kredit di Segmen Large Corporate di tahun 2018 didominasi oleh jenis Kredit Modal Kerja (KMK) yaitu
sebesar 53,7% dari total kredit terutama pada KMK Non Revolving. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017,
jenis Kredit Modal Kerja mengalami peningkatan total bade sebesar 38,34% dari Rp117.405 miliar di tahun 2017
menjadi Rp162.421 miliar. Peningkatan tersebut merupakan bagian dari strategi solution dan collaboration untuk
meningkatkan transaksi nasabah serta ekstensifikasi bisnis terhadap nasabah baru.
Dari berbagai sektor industri yang dibiayai, teridentifikasi 10 (sepuluh) debitur dengan produktivitas tertinggi
dengan produktivitas pembiayaan terbesar pada pembiayaan sektor industri Minyak dan Gas Bumi baik secara
individu maupun secara group. Berikut adalah tabel penyaluran kredit 10 (sepuluh) sektor industri terbesar untuk
nasabah kredit individual dan nasabah kredit grup pada akhir tahun 2018.
Komposisi penyaluran kredit Segmen Large Corporate cukup banyak disokong oleh sektor Minyak dan Gas Bumi baik
secara individu maupun secara Grup, dengan total 10 besar Grup Debitur di Large Corporate mencapai hampir 56%
dari total kredit Large Corporate di tahun 2018.
Total DPK segmen Middle Corporate pada tahun 2018 mencapai Rp59,78 triliun, turun 12,28% dibandingkan dengan
tahun 2017 mencapai Rp68,15 triliun. Sedangkan total kredit tahun 2018 mencapai Rp142,58 triliun, turun 8,50%
dibandingkan dengan tahun 2017 mencapai Rp155,82 triliun. Secara keseluruhan kinerja baik kredit, dana dan fee
based income di tahun 2018 mengalami penurunan, sehingga berdampak kepada penurunan contribution margin.
Penurunan tersebut disebabkan segmen Middle Corporate masih dalam masa konsolidasi dan berfokus pada
perbaikan kualitas aset.
Total Pinjaman berdasarkan produk segmen Middle Corporate tahun 2018 mencapai Rp142,58 triliun, turun 8,50%
dibandingkan tahun 2017 mencapai Rp155,82 triliun. Portfolio kredit di segmen Middle Corporate di tahun 2018
masih didominasi oleh Jenis Kredit Modal Kerja (KMK) yaitu sebesar 61,5% dari total kredit terutama pada KMK
Revolving. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017 jenis Kredit Modal Kerja mengalami penurunan sebesar sebesar
Rp11.612 miliar. Penurunan tersebut merupakan bagian dari strategi untuk melakukan shifting dari portofolio Kredit
Modal Kerja ke portofolio Kredit Investasi dan kredit beragunan fixed asset.
Dari berbagai sektor industri yang dibiayai, teridentifikasi beberapa sektor industri dengan produktivitas tertinggi
dengan produktivitas pembiayaan terbesar pada pembiayaan sektor industri Pertanian serta sektor industri
Perkebunan yang merupakan sub sektor industri Pertanian. Berikut adalah tabel penyaluran kredit sektor industri
terbesar untuk nasabah kredit individual dan nasabah kredit grup pada akhir tahun 2018.
Total kredit segmen Hubungan Kelembagaan sepanjang tahun 2018, mencapai Rp21,86 triliun atau tumbuh 57,72%
secara tahunan dengan kontribusi terbesar dari pembiayaan Rupiah. Komposisi pembiayaan Rupiah mengalami
peningkatan signifikan yaitu 29,8% pada tahun 2017, menjadi 55,3% atau senilai Rp12,1 triliun pada akhir tahun
2018. Sementara itu di sisi liabilitas, total Dana Pihak Ketiga segmen Hubungan Kelembagaan mencapai Rp64,15
triliun atau tumbuh 26,60% secara tahunan.
Kontribusi terbesar pendapatan segmen Hubungan Kelembagaan berasal dari Dana Pihak Ketiga yang mencapai
Rp64,15 triliun dengan komposisi terbesar berasal dari Dana Pihak Ketiga Rupiah dengan porsi sebesar Rp50 triliun
atau 78% dari total DPK segmen Hubungan Kelembagaan dan sisanya merupakan DPK dengan valuta asing.
Grafik Rincian Dana Pihak Ketiga Hubungan Kelembagaan Tahun 2018 (dalam miliar Rupiah)
64.154
50.026
14.128
Sepanjang tahun 2018, segmen Hubungan Kelembagaan juga dapat menjaga kualitas kredit dengan komposisi
kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari portofolio sebesar Rp21,86 triliun.
Terjaganya kualitas kredit segmen Hubungan Kelembagaan Rencana Kerja Tahun 2019 Segmen Hubungan
didorong oleh pemberian pembiayaan yang sangat selektif Kelembagaan
dengan berfokus pada project/program pemerintah yang Rencana kerja segmen Hubungan Kelembagaan di tahun
terkait dengan APBN. Selain itu untuk mempertahankan 2019 melanjutkan Corporate Plan Restart 2016-2020 yang
kualitas kredit, juga dilakukan: disusun berdasarkan fokus masing-masing segmen yaitu:
- Reviu kolektibilitas dan analisis watchlist secara periodik
dan tertib 1. Meningkatkan pertumbuhan kredit dengan strategi
- Monitoring pemenuhan kewajiban kredit sebelum deepening client relationship, optimalisasi customer
jatuh tempo agar tidak ada nasabah masuk ke dalam transaction, payroll package serta pemberian solusi
kolektibilitas 2 (dua). keuangan menyeluruh.
- Memenuhi dan menjaga syarat serta ketentuan yang 2. Menyalurkan kredit kepada nasabah dengan fokus pada
diatur dalam perjanjian kredit. sektor potensial yang mendukung pertumbuhan bisnis
- Melakukan perbaikan proses bisnis melalui peningkatan value chain dengan tetap memperhatikan sektor industri
efektivitas proses perpanjangan kredit secara sesuai guideline yang telah ditetapkan oleh Bank Mandiri,
bersamaan untuk nasabah dalam satu group debitur. seperti sektor Jasa Keuangan, Healthcare, dan Alutsista.
3. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga dan
Prospek Usaha Segmen Hubungan Kelembagaan fee based income di antaranya melalui peningkatan
Potensi pengembangan bisnis segmen Hubungan kerjasama transaksi keuangan seperti trade, custodian,
Kelembagaan di tahun 2019 masih sangat besar seiring remittance, serta optimalisasi e-channel untuk proses
dengan peningkatan belanja Pemerintah di Institusi penerimaan, pembayaran, dan pengelolaan likuiditas.
Kementerian/Lembaga sesuai APBN 2019 yang sebesar 4. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas human capital
Rp840,2 triliun yang mengalami peningkatan sebesar 3,29% 5. Peningkatan pengelolaan manajemen risiko untuk
(YoY). Potensi bisnis lainnya yang dapat dikembangkan menjaga kualitas aset kredit.
diperoleh dari besarnya jumlah pegawai nasabah 6. Melakukan perbaikan administrasi, monitoring kredit
Kementerian/Lembaga, Badan Layanan Umum, dan BUMN/ yang komprehensif serta penajaman sistem informasi
BUMD yang tersebar di seluruh Indonesia. proses kredit yang end-to-end.
7. Sebagai collaboration leader bagi segmen bisnis lainnya
dan Entitas Anak Bank Mandiri melalui kerjasama
bundling product dan payroll package solution.
Project BPR merupakan fondasi bisnis Retail Banking dengan mengimplementasikan Business Process Management
Platform dan juga Decision Engine sehingga proses dapat bisa terstandardisasi dan perbaikan bisa diimplemantasikan
dalam waktu yang cepat.
Kedepannya, BPR diharapkan mampu memperkuat peran Bank Mandiri menjadi “One Stop Financial Service”
Potensi untuk :
Koneksi ke sistem layanan online
Mendukung konsep
Bank Mandiri dan e commerce channel.
sentra layanan jasa Perluasan implementasi ke segmen
operasional. dan bidang fungsional Bank lain.
Release Y Release X
Finish
Data Lead
CSO/CSR Spv HT/Telko
Perolehan Sales
Sales Activity
Keunggulan implementasi konsep RRB ini jika dibandingkan dengan cabang terdahulu adalah adanya Double Engine
penggerak Bisnis di cabang, yaitu Hunter dan Farmer. Dengan adanya dua tim ini, maka cabang akan lebih agresif
didalam melakukan intensifikasi nasabah eksisting dan ekstensifikasi nasabah baru.
Hingga akhir tahun 2018, implementasi RRB telah memasuki fase 3 (tiga) dan telah diterapkan kepada 400 cabang
kelas 3 (tiga).
Penyaluran kredit retail selama tahun 2018 mencapai Rp246,57 triliun, meningkat Rp23,47 triliun atau secara
tahunan berhasil tumbuh 10,52%. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh kredit mikro yang berhasil tumbuh
22,53% mencapai Rp102,8 triliun, disusul oleh consumer loan, dan kartu kredit yang masing-masing berhasil tumbuh
12,11% dan 11,86%. Kredit retail berhasil tumbuh dengan NPL yang masih terkendali di kisaran 1,77%, lebih baik
0,76% dari periode sebelumnya.
Dari sisi DPK Retail Banking selama tahun 2018 juga berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 0,87%. Pertumbuhan
ini didorong oleh pemenuhan kebutuhan transaksional dan transaksi perdagangan dari nasabah SME dan Mikro
yang didapatkan dari Tabungan Mandiri, Tabungan Mitra Usaha (TabunganMU), Tabungan Bisnis dan Giro.
Micro Banking
Dalam mendukung program Pemerintah, Bank Mandiri juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar
32,42% yang secara umum memiliki tingkat pertumbuhan tinggi yang merupakan bukti komitmen Bank Mandiri
dalam berpartisipasi aktif pada program Pemerintah untuk memajukan sektor UMKM di Indonesia. Sedangkan
untuk kredit KUM pertumbuhannya rendah dikarenakan Bank Mandiri masih terus berupaya untuk melakukan
proses konsolidasi terkait proses bisnis produk KUM. Total penyaluran untuk tahun 2018 mencapai Rp102,38 triliun,
meningkat 22,53% dibandingkan dengan tahun 2017.
*)
terhitung mulai tanggal 1 Januari 2018 portfolio produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) digabungkan dengan Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
Penghimpunan dana pihak ketiga segmen Mikro berhasil tumbuh sebesar 12,86% dari Rp16,95 triliun di tahun 2017
menjadi Rp19,13 di tahun 2018, dengan porsi terbesar oleh giro dan tabungan yang mencapai 94,47% dari total dana
pihak ketiga.
Branchless Banking
Hingga akhir tahun 2018 Bank Mandiri memiliki 69.526 agen branchless banking yang terdiri dari 46.195 agen individu
dan 23.331 agen Badan Hukum. Jumlah agen branchless banking tersebut tumbuh 23,6% dibanding jumlah agen
branchless banking pada tahun 2017 sebanyak 56.273 agen. Agen-agen tersebut telah berkontribusi positif dalam
hal mengakuisisi rekening yang tercatat mencapai 3,87 juta rekening tabungan dengan volume dana per Desember
2018 mencapai Rp129,69 miliar.
69,526%
56,273%
2017 2018
Dalam upaya memperkuat jaringan branchless banking, mulai Agustus 2018 Bank Mandiri mengimplementasikan
sistem transaksi perbankan melalui agen branchless banking berupa Mini ATM on EDC yang dilakukan secara
bertahap. Pada periode Agustus hingga Desember 2018 sebanyak 13.071 agen telah memperoleh mini ATM on
EDC. Hal ini memberikan dampak positif bagi agen dan Bank Mandiri karena berhasil mendorong volume transaksi
sebesar Rp882,02 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,12 juta transaksi. Bank Mandiri juga bekerja sama
dengan Kementerian BUMN dan Dinas Sosial untuk menjadikan agen branchless banking sebagai agen penyalur
bantuan sosial, program Kartu Tani, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pertumbuhan kredit SME 2018 mengalami penurunan sebesar 7,74% dari Rp61,58 triliun di tahun 2017 menjadi
Rp56,81 triliun di tahun 2018. Penurunan ini secara umum disebabkan karena sampai dengan tahun 2018 segmen
SME masih fokus pada perbaikan kualitas kredit dan proses bisnis sehingga akuisisi nasabah dilakukan secara
selektif dengan mengacu pada target market yang telah ditetapkan. Adapun apabila dilihat dari sektor industri
penyalurannya, selama tahun 2018 kredit SME masih didominasi oleh sektor industri perdagangan, restoran dan
hotel. Sedangkan sektor industri pertambangan yang mengalami pertumbuhan paling signifikan di tahun 2018,
dengan pertumbuhan mencapai 104,84% dari Rp475 miliar di tahun 2017 menjadi Rp973 miliar di tahun 2018.
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa sektor yang mengalami pertumbuhan paling signifikan di tahun 2018
adalah sektor pertambangan, dengan pertumbuhan mencapai 104,84% dari Rp475 miliar di tahun 2017 menjadi
Rp973 miliar di tahun 2018.
Sedangkan dari sisi dana pihak ketiga, secara umum segmen SME mengalami kenaikan sebesar 3,17% dari Rp163,71
triliun di tahun 2017 menjadi Rp168,91 triliun di tahun 2018. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh
pertumbuhan CASA sebesar 3,87%. Hal utama yang mendukung pertumbuhan CASA SME adalah adanya program
marketing campaign pada transaksi yang berkorelasi dengan peningkatan saldo Giro dan Tabungan, seperti
pembebasan biaya transfer untuk nasabah yang aktif bertransaksi di Mandiri Tabungan Bisnis.
Consumer Loan
Total consumer loan tahun 2018 mencapai Rp75,84 triliun, naik 11,55% dibandingkan dengan tahun 2017 yang
mencapai Rp67,99 triliun. Kredit Kendaraan Bermotor (auto loan) mengalami pertumbuhan paling besar mencapai
18,16% dari Rp26,75 triliun di tahun 2017 menjadi Rp31,61 triliun di tahun 2018.
Aplikasi
Mandiri CLIC
(Consumer Loans Information Center)
Dalam rangka menjawab tantangan digital dan mempermudah akses informasi serta
pemahaman pegawai pada produk Consumer Loans, pada tanggal 12 Januari 2018, Bank
Mandiri meluncurkan Aplikasi Mandiri CLIC (Consumer Loans Information Center). Aplikasi
ini dapat diakses melalui smartphone, laptop, dan personal computer (PC) yang berfungsi
sebagai pedoman informasi produk Consumer Loans.
Tujuan pengembangan Aplikasi Mandiri CLIC adalah sebagai marketing tools sales
sehingga frontliner dapat lebih mudah dan cepat dalam menjual produk-produk
Consumer Loans yaitu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor
(KKB). Pengguna Aplikasi Mandiri CLIC adalah sales, frontliner, dan pegawai yang memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP) lainnya yang telah di daftarkan pada sistem/daftar whitelist
Mandiri CLIC. Hanya User yang terdaftar di whitelist Mandiri CLIC yang dapat melakukan
registrasi untuk login ke aplikasi Mandiri CLIC.
Akses informasi Aplikasi Mandiri CLIC antara lain terkait produk dan program marketing
KPR dan KKB, promo suku bunga terbaru, informasi mengenai developer rekanan Bank
Mandiri, serta simulasi angsuran kredit menggunakan fitur kalkulator angsuran yang
terdapat pada aplikasi ini kapan saja dan dimana saja.
Kartu Kredit
Mandiri Kartu Kredit sebagai salah satu produk alat pembayaran bertransaksi. Bank Mandiri menyediakan berbagai
ragam kartu kredit sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup nasabah, terutama untuk kenyamanan bertransaksi, dapat
digunakan dan diterima di seluruh dunia melalui jaringan VISA,Mastercard, dan JCB.
Outstanding kartu kredit tahun 2018 mencapai Rp11,5 triliun meningkat 11,9% dibandingkan tahun 2017 mencapai
Rp10,3 triliun. Pertumbuhan sales volume kartu kredit secara umum cukup tinggi selama tahun 2018 berhasil
mendorong pertumbuhan outstanding baki debet Mandiri Kartu Kredit. Pertumbuhan ini diiringi dengan perbaikan
kualitas kredit yang cukup signifikan dimana NPL Mandiri kartu kredit turun sebesar 1% dari tahun sebelumnya.
Retail Deposit
Pada tahun 2018, pertumbuhan dana tetap menjadi fokus utama khususnya Tabungan dan Deposito, yang
mengalami pertumbuhan di tengah kondisi ketatnya likuiditas dan peningkatan suku bunga acuan, dengan saldo
rata-rata dana tabungan sebesar Rp122,6 triliun meningkat sebesar 10,5% (YoY) dibandingkan saldo rata-rata
tabungan tahun 2017 sebesarRp111,0 triliun.
Secara total saldo dana tabungan dan deposito tahun 2018 mencapai Rp178,31 miliar, mengalami peningkatan
5,77% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp168,58 miliar, dengan pertumbuhan dana masing-masing
sebesar Rp5,84% dan 5,56%.
Wealth Management
Pendapatan dari bisnis reksa dana juga tumbuh cukup signifikan sebesar 15,44% dari Rp173,30 miliar di tahun 2017
menjadi Rp200,05 miliar di tahun 2018. Pertumbuhan tersebut khususnya berasal dari kenaikan pendapatan reksa
dana pasar uang sebesar 68,64% yang menjadi Rp84,12 miliar di tahun 2018.
hanya terdapat 2 (dua) penerbitan SBN Ritel. Selain itu Analisis Makro 2019 Segmen Retail Banking
inisiatif pengembangan channel pemesanan SBN RItel Tahun 2019 merupakan tahun politik dengan
melalui channel online turut mendorong peningkatan masyarakat lebih bersikap hati-hati dalam melakukan
investor baru yang menambah kontribusi volume konsumsi dan investasi. Hal ini tentu berdampak pada
penjualan. sektor properti, investor individual akan berhati-hati
dalam membeli properti, terutama pasar menengah
Referral Retail Brokerage atas. Selain itu, potensi kenaikan suku bunga juga akan
Volume referral retail brokerage pada tahun 2018 menjadi faktor yang dapat memperlambat konsumsi
mencapai mencapai Rp324 miliar mengalami penurunan masyarakat Indonesia. Perilaku tersebut akan menjadi
84,97% dibandingkan dengan tahun 2017 yang tantangan tersendiri bagi bisnis Retail Banking di tahun
mencapai Rp2,16 triliun. Dari sisi pendapatan, referral 2019.
retail brokerage pada tahun 2018 mencapai Rp1,84 miliar,
mengalami penurunan 86,79% dibandingkan dengan Prospek Usaha Segmen Retail Banking
tahun 2017 yang mencapai Rp13,93 miliar. Penurunan Berdasarkan analisis makro tersebut di atas Bank
volume penjualan dan pendapatan atas layanan referral Mandiri masih optimis bahwa dengan penerapan
retail brokerage disebabkan oleh turunnya perolehan fee strategi yang tepat segmen Retail Banking kedepannya
based dari penjualan Medium Term Notes yang sebagian tetap memiliki prospek khususnya kredit produktif
besar merupakan kontributor utama penerimaan fee mikro.
layanan ini. Proses evaluasi bisnis penjualan Medium
Term Notes saat ini sedang mengalami penyempurnaan Rencana Kerja Tahun 2019 Segmen Retail
prosedural yang mendasar terutama dari segi risiko dan Banking
proses penjualan secara end-to-end. Rencana kerja segmen Retail Banking di tahun 2019
melanjutkan Corporate Plan Restart 2016-2020 yang
Surat Berharga Negara Pasar Sekunder disusun berdasarkan fokus masing-masing segmen
Volume surat berharga negara pasar sekunder pada yaitu:
tahun 2018 mencapai Rp6,23 triliun sedikit mengalami 1. Meningkatkan pertumbuhan Kredit (KUR, KPR,
penurunan 13,01% dibandingkan dengan tahun KKB) dengan strategi melalui jaringan kantor Bank
sebelumnya yang mencapai Rp7,16 triliun. Dari sisi Mandiri dan Entitas Anak dan Bekerja sama dengan
pendapatan, surat berharga negara pasar sekunder e-commerce untuk melakukan penetrasi kredit
pada tahun 2018 mencapai Rp47,05 miliar mengalami produktif dan konsumtif
peningkatan 0,49% dibandingkan dengan tahun 2. Menyalurkan kredit kepada nasabah dengan
2017 mencapai Rp46,82 miliar. Penurunan volume fokus pada sektor potensial yang mendukung
penjualan atas surat berharga negara pasar sekunder pertumbuhan bisnis value chain nasabah yang terkait
dikarenakan terdapat koreksi pada market sehingga dengan nasabah segmen Wholesale/Corporate seperti
transaksi yang dihasilkan sebagian besar hanya payroll-based loan Retail Banking pada nasabah-
berasal dari pembelian karena nasabah belum dapat nasabah segmen Wholesale/Corporate.
melakukan take profit. Namun demikian, pendapatan 3. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga
surat berharga negara pasar sekunder dapat dijaga 4. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas human
karena adanya perbaikan spread. capital
5. Peningkatan pengelolaan manajemen risiko untuk
Transaksi Valuta Asing dan Structured Product menjaga kualitas aset kredit.
Volume penjualan valuta asing dan structured 6. Melakukan perbaikan administrasi, monitoring
product mengalami sedikit penurunan mencapai kredit yang komprehensif serta penajaman sistem
0,17% dari USD40,00 miliar di tahun 2017 menjadi informasi proses kredit yang end-to-end.
USD39,93 miliar di tahun 2018. Meskipun demikian, 7. Meningkatkan jumlah dan distribusi agen branchless
pendapatan transaksi valuta asing dan structured banking dan penguatan jaringan serta sistem
product di tahun 2018 mengalami peningkatan pendukung branchless banking.
sebesar 1,93% dari Rp35,27 miliar di tahun 2017 8. Mengoptimalkan jaringan mikro di wilayah dalam
menjadi Rp35,95 miliar di tahun 2018. Hal ini menyediakan produk dan jasa retail.
dikarenakan terdapat perbaikan spread revaluasi
sehingga terdapat peningkatan pada fee based
income transaksi.
Penjelasan Treasury and International Banking - Bank Mandiri Singapore sebagai Financial Hub.
Untuk menjaga likuiditas Bank Mandiri sekaligus dalam - Bank Mandiri Hong Kong sebagai International
rangka memenuhi kebutuhan mata uang asing dan Trade Hub.
transaksi di luar wilayah Indonesia, Bank Mandiri telah - Bank Mandiri Shanghai sebagai Renminbi Center
memiliki unit kerja Treasury dan unit kerja International untuk transaksi dari Indonesia.
Banking and Financial Institutions untuk mengelola - Bank Mandiri Cayman Island sebagai
transaksi keuangan. perpanjangan liquidity management Bank
Mandiri.
Treasury - Bank Mandiri (Europe) Limited sebagai gateway
Dalam menjaga likuiditas Bank Mandiri sekaligus dalam bagi Group usaha Bank Mandiri di pasar Eropa,
rangka memenuhi kebutuhan mata uang asing unit Timur Tengah dan Afrika.
kerja Treasury memiliki 11 (sebelas) jaringan Regional
Treasury Marketing yang tersebar di seluruh wilayah Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Segmen
Indonesia. Produk Treasury antara lain berupa transaksi Treasury and International Banking
valuta asing, pasar uang, surat berharga dan transaksi
derivatif yang dapat dilakukan dengan sesama Bank Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Treasury
(interbank) maupun nasabah segmen Wholesale dan Bank Mandiri adalah pemain utama dalam transaksi
Retail. treasury di Indonesia dengan market share atas
transaksi valuta asing diperkirakan lebih dari 30% yang
International Banking dibuktikan dengan diperolehnya kembali penghargaan
International Banking merupakan unit kerja yang dari Bank Indonesia sebagai “Bank Pendukung
memiliki ruang lingkup tugas: Pendalaman Pasar Keuangan Valas Terbaik dan Bank
1. Mengelola transaksi perbankan antar negara seperti Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah dan Valas
antara lain trade finance, remittance, pinjaman Terbaik”.
dengan nasabah yang menjadi fokus kelolaannya
adalah Bank, mencakup bank domestik di luar Keunggulan kompetitif lain yang dimiliki oleh segmen
Bank Perkreditan Rakyat dan bank internasional Treasury adalah tersertifikasinya seluruh chief dealer
serta Institusi Keuangan Non Bank (IKNB). IKNB Bank Mandiri dengan sertifikat level intermediate, di atas
mencakup perusahaan asuransi swasta dan institusi ketentuan Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan
keuangan turunannya (termasuk pialang asuransi Bank Indonesia No. 19/5/PBI/2017 tentang Sertifikat
dan reasuransi), serta Dana Pensiun Lembaga Treasuri dan Penerapan Kode Etik Pasar yang hanya
Keuangan (DPLK). mewajibkan dealer treasury untuk memiliki sertifikat
2. Memberikan jasa kustodian, wali amanat (trustee), level basic.
escrow agent, paying agent, security agent, dan
receiving bank bagi emiten yang akan melaksanakan Berikut uraian tingkatan sertifikat kompetensi
Initial Public Offering (IPO). profesi treasury Bank Mandiri yang terdiri atas basic,
3. Melakukan supervisi kantor cabang luar negeri intermediate, dan advance.
(KLN) di cabang Singapore, cabang Hongkong,
cabang Shanghai, cabang Cayman Islands serta
mensupervisi Entitas Anak yang berlokasi di London
(Bank Mandiri (Europe) Limited).
Jumlah Pegawai
No. Level Persentase Kesesuaian
Memiliki Sertifikasi Belum Memiliki Sertifikasi
1. Basic 139 8 94,56%
2. Intermediate 18 0 100,00%
3. Advance 3 0 100,00%
Selain itu, selama tahun 2018 Bank Mandiri berhasil perekonomian secara periodik, Bank Mandiri mampu
mengelola likuiditas secara efisien dengan tetap menghindari risiko yang dapat mempengaruhi
menerapkan prinsip kepatuhan terhadap peraturan likuiditas dan tetap mampu memenuhi kebutuhan
Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) nasabah atas mata uang asing.
dan Posisi Devisa Neto (PDN). Realisasi GWM rupiah
rata-rata sebesar 6,58%, sedangkan realisasi GWM Strategi Tahun 2018 Segmen Treasury and
Valas mencapai 8,21%, yang keduanya berada di atas International Banking
ketentuan Bank Indonesia. Realisasi PDN tahun 2018 Walaupun tahun 2018 diwarnai dengan beberapa
rata-rata sebesar 1,48% dari modal bank, sedangkan tantangan perekonomian, beberapa Inisiatif strategis
ketentuan Bank Indonesia maksimum sebesar 20% dari yang dijalankan oleh Bank Mandiri telah terbukti
modal bank. mampu meningkatan kinerja yang signifikan. Beberapa
inisitif strategis tersebut antara lain:
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi 1. Melakukan transaksi Domestic Non Deliverable
International Banking Forward kepada nasabah
Pada tahun 2018, Bank Mandiri memaksimalkan 2. Mengintegrasikan solusi pembayaran dan
jaringan kerjasama berbasis resiprokal dengan 1.112 penerimaan bagi beberapa e-commerce di Indonesia
bank koresponden di 85 (delapan puluh lima) negara 3. Bank Mandiri Shanghai memberikan layanan
sehingga menghasilkan peningkatan utilisasi kerjasama transaksi jual beli valuta asing (Yuan/Renminbi)
bisnis yang meliputi kerjasama treasury, trade finance, kepada Bank yang ada Indonesia serta mendukung
remitansi, risk sharing dan pembiayaan bilateral. perbankan Indonesia sebagai Renminbi Center.
Sementara dalam pelayanan jasa kustodian dan wali Bank Mandiri telah memantapkan konsistensinya
amanat, berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan sebagai salah satu pemain utama dalam transaksi
Bank Mandiri berhasil memperoleh predikat “Sangat foreign exchange, baik interbank maupun dengan
Baik”. Hasil nyata dari komitmen tersebut diharapkan nasabah. Dalam transaksi dengan nasabah,
dapat semakin meningkatkan loyalitas nasabah peningkatan tersebut dilakukan melalui penetrasi
kustodian Bank Mandiri. pasar yang lebih offensif dan penambahan jumlah
dealer baru. Dalam rangka memberikan alternatif
Analisis Makro Segmen Treasury and produk dana kepada nasabah, Bank Mandiri memulai
International Banking babak baru dalam pengembangan produk treasury
Pada tahun 2018, Bank Indonesia mengubah arah melalui yield enhancement structured products kepada
kebijakan moneter dari netral menjadi ketat serta para nasabah, yang ternyata mendapat respons positif,
menaikkan suku bunga kebijakan BI-7 days reverse khususnya dari sektor retail. Hal ini terbukti dengan
repo sebanyak 175 basis poin (bps) dari 4,25% menjadi besarnya permintaan yang diterima meskipun periode
6%. Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap penawaran produk relatif pendek. Produk-produk
pelemahan nilai tukar Rupiah dan melebarnya tersebut antara lain adalah Mandiri Call Spread dan
defisit neraca transaksi berjalan. Mata uang Rupiah Mandiri Dual Currency Invesment.
terhadap USD berfluktuasi pada kisaran Rp13.265
sampai dengan Rp15.285. Kondisi likuiditas perbankan Terkait dengan Kantor Luar Negeri (KLN), sepanjang
cenderung mengalami pengetatan, ditunjukkan tahun 2018 KLN telah menerapkan beberapa strategi
oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) industri perbankan pengembangan pangsa pasar Bank Mandiri di pasar
yang mengalami kenaikan hingga mencapai 92,6% internasional, antara lain:
sampai dengan bulan November. Meskipun demikian, 1. Peningkatan aliansi antar unit usaha dalam
dengan kecermatan dalam memperhatikan kondisi Mandiri Group khususnya antara Bank Mandiri
Singapura, Mandiri Sekuritas dan Mandiri Investment untuk layanan trade di KLN. Dengan demikian, KLN
Management untuk melayani kebutuhan produk- dapat sehingga memberikan fleksibilitas kepada
produk investasi nasabah yang antara lain berupa nasabah untuk kebutuhan cross border trade.
obligasi, funds, dan treasury products. 5. Pengembangan dan peningkatan layanan bank
2. Pengembangan layanan Renminbi, antara lain garansi melalui KLN, khususnya bank garansi terkait
berupa penyaluran fasilitas kredit dan trade financing project infrastructure di Indonesia.
serta remittansi dalam valuta Renminbi melalui Bank 6. Pengembangan dan penawaran produk derivative
Mandiri Hong Kong dan Bank Mandiri Shanghai. treasury, di antaranya call spread dan non derivable
3. Peningkatan layanan solusi pembiayaan melalui forward.
kredit sindikasi, bridging financing (acquisition 7. Peningkatan layanan wealth management di Bank
financing) dan bank loan. Mandiri Singapore, melalui investment product dan
4. Optimalisasi jaringan KLN dalam layanan trade, insurance referral.
antara lain percepatan proses melalui single checking 8. Optimalisasi pengelolaan likuiditas melalui berbagai
document, LC advice dan nego melalui overseas offices instrumen keuangan.
serta pemberian global line nasabah di kantor pusat
Selama tahun 2018, segmen Treasury membukukan total pendapatan sebesar Rp9,91 triliun, tumbuh 27,80% dari tahun
2017. Pendapatan ini berasal dari fee based income sebesar Rp4,95 triliun dan net interest income sebesar Rp4,97 triliun.
Perolehan fee based income segmen Treasury tahun 2018 sangat baik, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang cukup
tinggi, yaitu 18,48%. Pendapatan transaksi valas yang merupakan penyumbang utama fee based income tumbuh 15,06%.
Penajaman strategi untuk anchor client mengantar Bank Mandiri menjadi bank dengan pendapatan transaksi valas tertinggi
selama tahun 2018. Selain karena transaksi valas, pertumbuhan fee based income juga didorong oleh pendapatan surat
berharga yang tumbuh cukup tinggi sebesar 16,45%. Strategi trading yang cukup baik serta pengelolaan portofolio surat
berharga yang disiplin menjadi kunci utama di tengah pasar surat berharga yang sedang bullish akibat penurunan suku
bunga acuan serta peningkatan rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat Fitch Rating pada akhir tahun 2018. Pada tahun
2018, Bank Mandiri juga merupakan bank dengan pendapatan transaksi surat berharga terbesar.
Pendapatan lain-lain yang berasal dari pendapatan Reksadana serta provisi dan komisi juga menunjukkan kinerja
yang sangat baik. Tercatat selama tahun 2018, treasury membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp662,5 miliar,
tumbuh 43,50% dari tahun sebelumnya. Di samping itu, treasury juga mampu melakukan optimalisasi pemanfaatan
likuiditas baik melalui instrumen penempatan interbank maupun surat berharga. Tercatat pendapatan net interest
income tumbuh 38,67% dari tahun 2017.
Total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari Nasabah segmen IBFI pada tahun 2018 mencapai Rp7,06 triliun
mengalami sedikit penurunan sebesar 1,46% dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,16 triliun. Penurunan tersebut
antara lain disebabkan oleh ketatnya likuiditas pada akhir tahun 2018. Di sisi lain, total kredit yang disalurkan
mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 200,49% dari Rp1,17 triliun di tahun 2017 menjadi Rp3,53 triliun.
Meskipun total net interest income yang dikontribusikan mengalami sedikit penurunan sehubungan dengan semakin
tipisnya margin, namun total fee based income mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 29,87% yang antara
lain diperoleh dari laba transaksi treasury yang dilakukan oleh nasabah segmen International Banking. Bisnis capital
market juga menunjukkan perkembangan yang baik, dengan total portofolio yang diadministrasikan oleh layanan
kustodian mencapai Rp507 triliun atau meningkat 8,16% dibanding tahun 2017.
Total DPK KLN Mandiri tahun 2018 mencapai Rp2,84 triliun, turun 54,78% dibandingkan dengan tahun 2017 yang
mencapai Rp6,29 triliun. Demikian pula dengan kredit tahun 2018 sedikit mengalami penurunan sebesar 5,51% dari
Rp26,64 triliun di tahun 2017 menjadi Rp25,17 triliun. Total DPK yang dihimpun dan total kredit yang disalurkan KLN
pada posisi akhir tahun 2018 mengalami penurunan yang antara lain disebabkan oleh ketatnya likuiditas pada akhir
tahun 2018 dan pelunasan kredit yang substantial dari nasabah Korporasi.
Total Revenue yang dikontribusikan KLN Mandiri pada tahun 2018 juga mengalami sedikit penurunan sebesar 2,63%
dari Rp1,45 triliun di tahun 2017 menjadi Rp1,41 triliun di tahun 2018, yang berasal dari penurunan fee based income.
Hal ini disebabkan karena pada tahun 2017 terdapat beberapa non-recurring fee based income yang signifikan
terutama dari commission fees.
Sesuai dengan license business segmen wholesale yang dimiliki oleh KLN Mandiri, maka KLN Mandiri belum dapat
melayani produk tabungan, sehingga Dana Pihak Ketiga (DPK) KLN Mandiri hanya terdiri dari produk Giro dan
Deposito.
Prospek Usaha Treasury and International 2. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas human
Banking capital.
Meskipun perekonomian global diprediksi masih 3. Peningkatan pengelolaan manajemen risiko.
melambat, Indonesia sebagai negara emerging market 4. Melakukan perbaikan administrasi, monitoring serta
masih diminati oleh investor asing untuk berinvestasi. penajaman sistem informasi yang end-to-end.
Dari sisi capital market, beberapa analis menyampaikan
bahwa tahun 2019 adalah waktu yang tepat untuk Rencana Kerja Tahun 2019 International
investor masuk pasar (time to buy), menjelang Banking
kebangkitan pada 2020-2021 sehingga diharapkan International Banking melanjutkan strategi yang telah
Bank Mandiri memanfaatkan peluang ini untuk dijalankan pada tahun 2018 dengan tetap mengacu
menangkap aliran capital inflow dari investor asing pada Corporate Plan Restart 2016-2020 Bank Mandiri,
maupun dari kegiatan pasar modal. yaitu:
1. Mendukung penguatan aset kredit melalui
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sendiri penyaluran kredit kepada bank dan IKNB.
memproyeksikan industri asuransi umum akan 2. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan/fee
mencatatkan pertumbuhan premi minimal 10% di based income yang diperoleh dari transaksi antar
tahun 2019. Hal ini membuka peluang bagi Bank bank, khususnya dari transaksi treasury, trade
Mandiri untuk berkolaborasi dengan perusahaan (counter guarantee dan trade finance) serta transaksi
asuransi untuk memperluas pangsa pasar. commercial line yang diberikan kepada IKNB
khususnya perusahaan asuransi.
Potensi pengembangan bisnis Kantor Luar Negeri 3. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas human
(KLN) di tahun 2019 masih sangat besar dan hal ini capital.
didukung oleh lokasi KLN di financial centers dunia. 4. Peningkatan pengelolaan manajemen risiko.
Dari sisi pembiayaan, terdapat potensi pembiayaan 5. Melakukan perbaikan administrasi Asset
yang besar dari pasar sindikasi internasional, dengan Under Custody melalui peningkatan layanan
KLN berada dilokasi Singapore, Hong Kong dan pengadministrasian reksadana dan penyimpanan
China yang memiliki pasar sindikasi sebesar 52,29% serta penyelesaian transaksi surat berharga.
(USD114 miliar) dari total pasar sindikasi di Asia-Pacific 6. Meningkatkan peran Bank Mandiri dalam
(USD218 miliar). Kemudian dengan estimasi sebesar international syndications, pengembangan cross
USD200 miliar jumlah Indonesian Private Client asset di border supply chain, layanan wealth management,
Singapore, maka terdapat opportunities Bank Mandiri penyaluran transaksi trade dan remittance bank
Singapore untuk meningkatkan bisnis di segmen Wealth domestik.
yang ada di Singapore. Dari sisi inbound business, 7. Memperkuat fungsi sebagai gateway inbound dan
credit rating Indonesia di tingkat Investment Grade outbound hubungan bisnis Mandiri Group dengan
dapat dimanfaatkan oleh KLN untuk memasarkan dan counterpart baik di dalam maupun di luar negeri.
menarik investasi masuk ke Indonesia
Rencana Kerja Tahun 2019 International
Rencana Kerja Tahun 2019 Segmen Treasury Banking untuk Kantor Luar Negeri
and International Banking 1. Meningkatkan pertumbuhan KLN dengan fokus
Rencana kerja segmen Treasury and International dalam memberikan comprehensive cross border
Banking di tahun 2019 melanjutkan Corporate Plan product dan service solutions untuk nasabah
Restart 2016-2020 yang disusun berdasarkan fokus korporasi dan nasabah perorangan secara terbatas
masing-masing segmen yaitu: yang mengembangkan bisnis dan berinvestasi pada
pasar internasional.
Rencana Kerja Tahun 2019 Treasury 2. Meningkatkan perannya dalam menjembatani
1. Dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan transaksi inbound dari investor asing yang hendak
likuiditas bagi Bank Mandiri, maka Bank Mandiri masuk ke Indonesia dengan mengoptimalkan
perlu meningkatkan volume dana dari: keberadaan dan layanan dari entitas-entitas yang
- Penempatan dana nasabah berada di bawah Mandiri Group.
- Transaksi valas
- Mencari pendanaan dalam bentuk pinjaman dari
lembaga keuangan
- Menerbitkan surat hutang.
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha - Entitas Anak - Selain Syariah dan Asuransi
Produktivitas dan Pendapatan Penjelasan Entitas Anak - Selain Syariah dan Asuransi
Informasi mengenai Produktivitas dan Pendapatan Entitas Anak-Selain Syariah dan asuransi disajikan dalam Kinerja
Entitas Anak pada Laporan Tahunan Ini.
2018*)
2018*)
Entitas Anak -
Entitas Anak - Entitas Anak - Penyesuaian dan
Kantor Pusat selain Asuransi dan Total
Syariah Asuransi Eliminasi***)
Syariah
995.335 7.688.793 319.644 5.599.161 (51.258.922) 80.992.570
(2.796.865) (2.659.310) - (2.620.048) 44.087.423 (26.369.938)
(1.801.530) 5.029.483 319.644 2.979.113 (7.171.499) 54.622.632
3.002.535 - 295.402) 2.707.133
836.916
25.015.021
Profibilitas segmen operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut.
2017
Wholesale
Uraian Government and
Retail Treasury
Korporasi Komersial Institutional
2017
Entitas Anak -
Entitas Anak - Entitas Anak - Penyesuaian dan
Kantor Pusat selain Asuransi Total
Syariah Asuransi Eliminasi***)
dan Syariah
- - - - - 803.359
- - - - - 20.639.683
Pertumbuhan 2017-2018
Corporate Banking Treasury and
Uraian Hubungan
Middle Retail Banking Internasional
Large Corporate Kelembagaan
Corporate Banking
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah 6,35% (11,18%) 12,02% 7,40% (14,68%)
Beban Bunga dan Syariah 8,14% (11,31%) 14,12% 7,16% (57,28%)
Pendapatan Bunga dan Syariah – Neto 2,37% (10,96%) 8,45% 7,60% 35,34%
Pendapatan Premi – Neto - - - - -
Pendapatan Bunga dan Syariah dan
2,37% (10,96%) 8,45% 7,60% 35,34%
Premi – Neto
Pendapatan Operasional Lainnya:
Pendapatan Provisi dan Komisi 5,66% (12,00%) (2,98%) 2,40% 41,96%
Lainnya 34,24% 10,01% 3,61% 26,17% 12,47%
Total 10,52% (9,59%) (2,70%) 10,21% 14,68%
Pembalikan/(Pembentukan) Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai Aset (265,92%) 9,94% (873,50%) (11,53%) (99,68%)
Keuangan dan Lainnya
Keuntungan/(Kerugian) Yang Belum
Direalisasi Dari Kenaikan/ (Penurunan)
Nilai Wajar Efek-Efek Obligasi - - - - -
Pemerintah dan Investasi Pemegang
Polis Pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari Penjualan Efek- Efek
- - - - -
dan Obligasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya:
Beban Gaji dan Tunjangan 5,33% (2,04%) 44,09% 3,49% (49,39%)
Beban Umum dan Admisistrasi Lainnya 3,29% (5,12%) 114,97% 0,62% (40,11%)
Lainnya 7,86% (0,62%) 5,73% 9,60% 78,39%
Total 6,05% (2,36%) 49,55% 3,41% (14,59%)
Pendapatan/(Beban) Bukan
- - - - (100,00%)
Operasional – Neto
Beban Pajak - - - -
Laba Bersih 23,64% (157,10%) (0,78%) 14,84% 30,77%
Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan
Kepada:
Kepentingan Non Pengendali - - - - -
Pemilik Entitas Induk - - - - -
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Kredit Yang Diberikan – Bruto 21,66% (8,50%) 57,72% 10,52% 240,71%
Total Aset 27,88% (6,67%) 58,62% 11,34% 9,82%
Giro dan Giro Wadiah (4,12%) (10,52%) (2,89%) 8,59% (9,85%)
Tabungan dan Tabungan Wadiah (6,71%) (20,52%) (17,82%) 0,07% 75,05%
Deposito Berjangka 12,38% (10,66%) 50,09% (0,31%) 1,61%
Total Simpanan Nasabah 0,50% (12,28%) 26,60% 0,87% (2,33%)
Total Liabilitas 0,66% (11,12%) 26,49% 0,94% 130,85%
Total Laba bersih segmen operasi tahun 2018 mencapai Rp25,85 triliun tumbuh 20,56% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya mencapai Rp21,44 triliun. Segmen operasi yang mencapai pertumbuhan paling signifikan berasal dari
segmen Entitas Anak – Syariah yang tumbuh sebesar 65,74% dari Rp365,17 miliar di tahun 2017 menjadi Rp605,21
miliar. Sedangkan segmen operasi yang memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2018 terhadap laba bersih
adalah segmen Retail Banking yang mencapai Rp30,48 triliun.
(dalam %)
Pertumbuhan 2017-2018
Entitas Anak -
Entitas Anak - Entitas Anak - Penyesuaian dan
Kantor Pusat selain Asuransi dan Total
Syariah Asuransi Eliminasi***)
Syariah
4,97% 17,74% 14,57% 14,95% 4,25%
183,76% (5,81%) 26,79% 9,04% (39,06%) 49,60%
76,88% 7,36% 26,79% 11,11% (19,06%) 24,19%
9,08% 12,93% 7,68% 34,49% 8,37% 9,85%
11,18% 3,52% (7,65%) 20,42% 7,67%
(26,82%) (0,37%) 1,59% 73,17% (6,12%) (1,96%)
6,16% 7,60% (0,75%) 32,64% (2,10%) 7,29%
- - - - - 4,18%
- - - - - 21,20%
(14,85%) 12,11% 45,33% (19,59%) 12,29%
(22,45%) 11,83% (2,61%) 24,02% (0,56%) 6,90%
3,18% 82,38% (53,82%) (1,50%)
- 17,47% - 48,29% (0,46%)
- - 57,05% 0,85% 8,78%
- 7,11% - 55,55% (29,65%) 2,19%
23,62% 6,80% (100,00%) 25,53% (5,71%) 6,07%
Sampai dengan tahun 2018, Bank Mandiri telah memiliki 11 (sebelas) entitas anak. Penjelasan mengenai entitas
anak disajikan bagian Profil dalam Laporan Tahunan ini. Berikut adalah kinerja produktivitas, pendapatan dan
profitabilitas entitas anak Bank Mandiri.
Business Volume
No. Entitas Anak
Actual Plan Achievment (YoY) Growth
Banking
Bank Syariah Mandiri (BSM)
1 Total Funding 87.472 80.978 108,02% 12,28%
Total Lending 67.753 67.854 99,85% 11,63%
Bank Mandiri Taspen (MANTAP)
2 Total Funding 15.260 15.390 99,16% 56,79%
Total Lending 15.526 15.477 100,32% 47,78%
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
3
Earning Asset 2.267 2.490 91,07% 19,16%
Subtotal
Insurance
AXA Mandiri Financial Service (AMFS)
4
APE 3.188 3.552 89,75% (4,43%)
Mandiri InHealth (MI)
5
GWP 2.005 2.526 79,36% 7,90%
Mandiri AXA General Insurance (MAGI)
6
GWP 348,8 571 61,09% (25,74%)
Subtotal
Multifinance
Mandiri Tunas Finance (MTF)
7
Baki Debet 43.494 41.407 105,04% 18,03%
Mandiri Utama Finance (MUF)
8
Baki Debet 10.129 13.003 77,90% 32,28%
Mandiri International Remmitence (MIR)
9
Frekuensi Transaksi Remmitence (‘000) 154 161 95,60% 14,59%
Subtotal
Capital Market
Mandiri Sekuritas - Only
10 Trading Volume 307.404 269.253 114,17% 14,40%
Underwriting Volume 50.048 50.164 99,77% 10,24%
Mandiri Capital Indonesia (MCI) - Konsolidasi
11
Start Up Due Dill 14 14 100,00% (6,67%)
Subtotal
Total
Produktivitas Entitas Anak Bank Mandiri tercermin dari business volume yang dihasilkan. Pada tahun 2018 Entitas
Anak yang memberikan kontribusi tertinggi berasal dari trading volume Mandiri Sekuritas (Mansek) yang mencapai
Rp307,40 triliun dengan pertumbuhan (YoY) mencapai 14,40%. Sedangkan jika dilihat dari sisi pertumbuhan (YoY)
yang paling signifikan berasal dari Bank Mandiri Taspen (Mantap) yang mencatatkan total funding mencapai 56,79%
atau sebesar Rp15,26 triliun dan total lending mencapai 47,78% atau Rp15,53 triliun.
Net Income
Actual Plan Achievment (YoY) Growth
6 12 50,46% (26,29%)
24 20 117,10% (19,50%)
8 60 13,71% (82,54%)
95 80 119,86% 25,79%
1 56 (1,13%) (38,03%)
2.465 2.567 95,72% 12,36%
Dari sisi Pendapatan AXA Mandiri Financial Service (AMFS) merupakan kontributor terbesar dalam menghasilkan
pendapatan dari seluruh Entitas Anak Bank Mandiri yaitu mencapai Rp947 miliar. Namun, jika dilihat dari sisi
pertumbuhan (YoY) yang paling signifikan berasal dari Bank Mandiri Taspen (Mantap) mencapai 108,36% atau Rp333
milar, kemudian diikuti oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) yang mencapai 65,74% atau Rp605 miliar.
PT BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) Beban Usaha tahun 2018 mencapai Rp5,32 triliun,
meningkat 1,87% dibandingkan dengan tahun 2017.
Laporan Posisi Keuangan Beban usaha cukup dapat dikendalikan karena BSM
(dalam miliar Rupiah) berhasil mengendalikan beban cadangan pembiayaan
serta beban cadangan aset produktif lainnya dan juga
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian non produktif.
(Rp) (Rp) (%)
Aset 98.341 87.915 11,86%
Laba Bersih BSM tahun 2018 mencapai Rp605,21 miliar,
Liabilitas 90.302 80.600 12,04% meningkat 65,74% atau Rp240,05 miliar dibandingkatn
Ekuitas 8.039 7.314 9,91% tahun 2017. Peningkatan laba tersebut sejalan dengan
peningkatan pendapatan BSM yang berkontribusi
terhadap pertumbuhan laba.
Aset BSM tahun 2018 mencapai Rp98,34 triliun,
meningkat 11,86% atau Rp10,43 triliun dibandingkan
dengan tahun 2017 yang mencapai Rp87,92 triliun. PT MANDIRI TASPEN (MANTAP)
Peningkatan tersebut karena kenaikan investasi pada
surat berharga – bersih yang mencapai 70,73% atau Laporan Posisi Keuangan
Rp7,24 triliun. (dalam miliar Rupiah)
Pendapatan Bank Mantap terdiri dari pendapatan bunga Laporan Laba Rugi
dan pendapatan operasional lainnya, yang pada tahun (dalam ribuan USD)
2018 terjadi peningkatan sebesar 56,03%. Peningkatam
2018 2017 Pertumbuhan
tersebut disebabkan oleh peningkatan volume bisnis Uraian
(USD) (USD) (%)
terutama penyaluran kredit, peningkatan rekening dan Pendapatan 6.090 5.041 20,81%
layanan seperti transfer atau pengiriman uang. Beban 2.820 2.816 0,14%
Laba / (Rugi)
413 787 (47,52%)
Adapun Beban Bank Mantap terdiri dari beban bunga Bersih
dan beban operasional selain bunga (BUA dan BTK),
yang tahun 2018 sebesar Rp1,82 triliun, meningkat Pendapatan BMEL pada tahun 2018 mencapai
sebanyak Rp580,8 miliar atau 47,08%. Peningkatan USD6,09 juta meningkat 20,81% dibandingkan tahun
tersebut disebabkan oleh meningkatnya beban bunga sebelumnya USD5,05 juta. Peningkatan pendapatan
yang dibayarkan kepada nasabah, khususnya deposito khususnya berasal dari interest income yang digenerate
berjangka dan surat berharga yang diterbitkan serta dari earning asset.
inisiatif pembukaan jaringan kantor di luar Pulau Bali
pada tahun 2018 sehingga terjadi peningkatan beban Beban BMEL juga mengalami sedikit peningkatan
operasional selain bunga (BUA dan BTK). sebesar 0,14% dari USD2,81 juta di tahun 2017 menjadi
USD2,82 juta di tahun 2018. Peningkatan beban BMEL
Laba bersih Bank Mantap pada tahun 2018 mencapai tidak signifiikan tersebut dikarenakan efesiensi biaya
Rp334 miliar, meningkat 108,36% dibandingkan tahun yang dilakukan BMEL.
2017 yang mencapai Rp160 miliar. Peningkatan laba
bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan Bank Dari sisi laba bersih BMEL tahun 2018 mencapai
Mantap sebesar 56,03%. USD0,41 juta, juga mengalami penurunan sebesar
47,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
mencapai USD0,79 juta. Penurunan laba tersebut
BANK MANDIRI (EUROPE) LIMITED khususnya karena penerapan IFRS 9 di UK yang
(BMEL) menyebabkan biaya provisi yang mengalami kenaikan.
Demikian pula dengan ekuitas AMFS tahun 5,19% dari Rp1,84 triliun di tahun 2017 menjadi
2018 mencapai Rp2,28 triliun, meningkat 0,05% Rp1,74 miliar di tahun 2018 menjadi salah satu faktor
dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,17 triliun. penurunan aset Mandiri Inhealth.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba bersih Beban 1.686 1.623 3,91%
MAGI tahun 2018 yang mencapai Rp0,95 triliun juga Laba /(Rugi)
136 193 (29,74%)
mengalami penurunan sebesar 0,06% dibandingkan Bersih
tahun 2017 sebesar Rp1,01 triliun meskipun
penurunan tersebut tidak signifikan.
Mandiri Inhealth berhasil memperoleh pendapatan
mencapai Rp1,85 triliun tahun 2018, mengalami
PT ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA peningkatan Rp9,45 miliar atau 0,51% dibandingkan
tahun 2017 sebesar Rp1,84 miliar. Hal ini dipengaruhi
Laporan Posisi Keuangan oleh kenaikan pendapatan premi bersih sebesar 3,14%
(dalam miliar Rupiah) atau Rp52,71 miliar.
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian Demikian pula dengan beban yang diperoleh Mandiri
(Rp) (Rp) (%)
Inhealth yang mengalami peningkatan mencapai
Total Aset 2.146 2.225 (3,53%)
3,91% dari Rp1,62 triliun di tahun 2017 menjadi Rp1,69
Total
801 781 2,56%
triliun tahun 2018. Kenaikan tersebut didorong oleh
Liabilitas peningkatan beban asuransi dan beban operasional.
Total
1.346 1.444 (6,82%)
Ekuitas Selanjutnya, laba bersih yang dihasilkan oleh Mandiri
Inhealth sebesar Rp136 miliar di tahun 2018, mengalami
Aset Mandiri Inhealth tahun 2018 mencapai Rp2,15 penurunan Rp57 miliar atau 29,74% dibandingkan tahun
triliun, mengalami penurunan Rp78,61 miliar atau 2017 sebesar Rp193 miliar. Penurunan laba tersebut
3,53% dibandingkan jumlah aset tahun 2017 sebesar sejalan dengan penurunan pendapatan investasi serta
Rp2,22 triliun. Menurunnya aset investasi sebesar meningkatnya beban asuransi.
PT MANDIRI AXA GENERAL INSURANCE Demikian pula dengan laba bersih MAGI yang mengalami
(MAGI) penurunan sebesar 17,24% dari Rp29 miliar di tahun
2017 menjadi Rp24 miliar. Penurunan laba bersih sejalan
Laporan Posisi Keuangan dengan penurunan pendapatan MAGI di tahun 2018.
(dalam miliar Rupiah)
Kenaikan ekuitas MAGI sejalan dengan peningkatan Dari sisi liabilitas MTF juga mengalami peningkatan
aset, ekuitas MAGI mencapai Rp434 miliar di tahun 18,43% dari Rp12,97 triliun tahun 2017 menjadi Rp15,36
2018, meningkat 2,36% dibandingkan tahun 2017 yang triliun pada tahun 2018. Peningkatan ini sebagian
mencapai Rp424 miliar. besarnya diakibatkan oleh kenaikan portfolio Bank
Loan, sebesar 36,3% atau Rp3,0 triliun.
Laporan Laba Rugi
(dalam miliar Rupiah) Peningkatan ekuitas MTF juga terjadi pada tahun 2018
yang mencapai 19,97% atau meningkat Rp352,9 miliar.
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian Peningkatan ini diakibatkan oleh kenaikan saldo laba
(Rp) (Rp) (%)
yang belum ditentukan penggunaanya sebesar 24,5%
Pendapatan 482 548 (12,04%)
atau Rp368,3 miliar.
Beban 456 504 (9,52%)
Laba /(Rugi) 24 29 (17,24%) Laporan Laba Rugi
Bersih (dalam miliar Rupiah)
Adapun beban MTF tahun 2018 mencapai Rp2,58 triliun Laporan Laba Rugi
meningkat 13,67% atau Rp310,40 milliar dari Rp2,27 (dalam miliar Rupiah)
miliar di tahun 2017. Sebagian besar peningkatan
2018 2017 Pertumbuhan
ini dipengaruhi oleh meningkatnya beban keuangan Uraian
(Rp) (Rp) (%)
sebesar 21,7%, atau Rp224,6 miliar dan dilakukannya
Pendapatan 1.022 764 33,81%
penawaran umum obligasi, bank loan serta pinjaman
sindikasi pada tahun 2018. Beban 1.009 700 44,16%
Laba / (Rugi)
9 47 (81,42%)
Laba tahun berjalan MTF pada tahun 2018 mencapai Bersih
Rp404 miliar atau meningkat 15,25% jika di bandingkan
tahun 2017 sebesar Rp350,2 miliar. Kenaikan laba Pendapatan MUF pada tahun 2018 mencapai Rp1,02
tahun berjalan disebabkan oleh beberapa faktor, triliun meningkat 33,81% jika dibandingkan dengan
antara lain peningkatan pendapatan bunga sebesar tahun 2017 sebesar Rp764 miliar. Peningkatan ini
15,9% dan peningkatan pendapatan dari fee based diperoleh dari dua pos utama pendapatan yaitu
income yang mencapai 12,0% yang berasal dari pendapatan bunga sebesar 49,6% dan fee based income
pendapatan komisi asuransi, penalti, pendapatan sebesar 208,0%.
penagihan, pendapatan akseptasi klaim. Peningkatan
laba tersebut seiring dengan pertumbuhan usaha dan Sementara itu, komponen beban MUF juga mengalami
diversifikasi produk yang dilakukan MTF. peningkatan 44,16% dari Rp700 miliar di tahun 2017
menjadi Rp1,00 triliun di tahun 2018. Bertambahnya
jumlah network operasi merupakan faktor utama yang
PT MANDIRI UTAMA FINANCE (MUF) mempengaruhi hal tersebut. Jumlah network operasi
meningkat dari 93 titik operasi (45 Cabang dan 48 Non
Laporan Posisi Keuangan Cabang) di tahun 2017 menjadi 111 titik operasi (63
(dalam miliar Rupiah) Cabang dan 48 Non Cabang) di tahun 2018. Selain itu
cost of credit juga sedikit meningkat dari Rp239,4 miliar
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian di tahun 2017 menjadi Rp285,0 miliar di tahun 2018.
(Rp) (Rp) (%)
Aset 4.584 4.198 9,20%
Liabilitas 4.079 3.703 10,16% Dari sisi laba bersih MUF tahun 2018 mencapai Rp9
Ekuitas 505 495 2,00% miliar mengalami penurunan 81,42% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya mencapai Rp47 miliar.
Hal ini dikarenakan MUF fokus pada upaya perbaikan
Aset MUF pada tahun 2018 mencapai Rp4,58 triliun kualitas kredit. Sebagai dampak dari kebijakan
mengalami kenaikan 9,20% dibandingkan dengan tahun tersebut, nilai pembiayaan yang disalurkan menurun
2017 sebesar Rp4,20 triliun. Pertumbuhan aset MUF jika dibandingkan tahun 2017.
diperoleh dari peningkatan piutang pembiayaan yang
dibukukan di tahun 2018.
MANDIRI INTERNATIONAL REMITTANCE
Demikian pula dengan liabilitas MUF yang mengalami SENDIRIAN BERHAD (MIR)
peningkatan sebesar 10,16% dari Rp3,70 triliun pada
tahun 2017 menjadi Rp4,08 triliun pada tahun 2018. Hal Laporan Posisi Keuangan
ini dikarenakan MUF meningkatkan eksposur pinjaman (dalam ribu MYR)
Bank untuk mendukung peningkatan nilai pembiayaan
2018 2017 Pertumbuhan
yang disalurkan. Uraian
(MYR) (MYR) (%)
Aset 4.818 4.462 7,97%
Ekuitas MUF mencapai Rp504,69 miliar pada tahun
2018 dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp494,77 miliar Liabilitas 415 581 (28,44%)
atau meningkat 2,01%. Peningkatan ekuitas tersebut Ekuitas 4.403 3.882 13,41%
sejalan dengan bertambahnya laba yang di bukukan.
Aset MIR pada tahun 2018 mencapai MYR4,82 juta PT MANDIRI SEKURITAS (MANSEK)
mengalami kenaikan 7,97% dibandingkan dengan tahun
2017 sebesar MYR4,46 juta. Peningkatan tersebut Laporan Posisi Keuangan
disebabkan oleh pembelian 2 (dua) unit mobil baru (dalam miliar Rupiah)
untuk penggunaan perusahaan dan uang tunai.
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian
(Rp) (Rp) (%)
Adapun liabilitas MIR mengalami penurunan
Aset 1.669 3.107 (46,29%)
sebesar 28,44% dari MYR581 ribu pada tahun 2017
menjadi MYR415 ribu pada tahun 2018. Penurunan Liabilitas 654 1.972 (66,83%)
ini disebabkan penyesuaian kembali komitmen Ekuitas 1.015 1.136 (10,65%)
pembayaran (OP) yang dibawa dari tahun-tahun
sebelumnya dan pembaharuan gaji. Aset Mansek tahun 2018 mencapai Rp1,67 triliun,
mengalami penurunan sebesar 46,29% dibandingkan
Ekuitas MIR mencapai MYR4,40 juta pada tahun 2018 dengan tahun 2017 sebesar Rp3,11 triliun. Penurunan
mengalami penurunan sebesar 13,41% dibandingkan cukup signifikan terjadi pada nilai total aset ditahun
tahun 2017 yang mencapai MYR3,88 juta. Peningkatan 2018 yang sebagian besar didasari oleh penurunan
signifikan dalam laba yang dihasilkan sejalan dengan aset lancar terutama pada pos piutang nasabah
pendapatan dan pengeluaran selama tahun tersebut. serta piutang restrukturisasi yang selaras dengan
implementasi penyelesaian perdagangan efek
Laporan Laba Rugi (settlement) yang semula T+3 menjadi T+2.
(dalam ribu MYR)
Liabilitas Mansek juga mengalami penurunan sebesar
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian 66,83% dari Rp1,98 triliun di tahun 2017 menjadi Rp654
(MYR) (MYR) (%)
Pendapatan 6.355 5.328 19,29% miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh jumlah
Beban 5.830 4.934 18,16% utang bank yang turun sebesar Rp121,5 miliar atau 90%.
Laba / (Rugi) Komposisi liabilitas Mansek di tahun 2018 terdiri dari 2%
525 393 33,44%
Bersih utang bank, 66% utang nasabah, dan 29% liabilitas lainnya.
Pendapatan MIR pada tahun 2018 mencapai Sejalan dengan penurunan aset dan liabilitas, nilai
MYR6,36 juta meningkat 19,29% dibandingkan tahun ekuitas Mansek menurun sebesar 10,65% dari Rp1,14
sebelumnya MYR5,32 juta. Peningkatan pendapatan triliun di tahun 2017 menjadi Rp1,02 triliun di tahun
tersebut karena kenaikan signifikan dalam valuta 2018. Hal ini diakibatkan oleh penurunan laba tahun
asing (valas) dan promosi penghematan kartu selain lalu yang digunakan untuk pembayaran special dividen
keuntungan dari penjualan aset (penjualan mobil). tahun buku sebesar Rp162,0 miliar kepada pemegang
saham di tahun 2018.
Sementara itu beban MIR meningkat 18,20% dari
MYR4,93 juta di tahun 2017 menjadi MYR5.83 juta Laporan Laba Rugi
di tahun 2018. Hal tersebut karena peningkatan (dalam miliar Rupiah)
pembayaran RM37.000,00 per bulan untuk pemeliharaan
2018 2017 Pertumbuhan
server sistem Iremit, peningkatan penggunaan telepon Uraian
(Rp) (Rp) (%)
karena meningkatnya operasi dari waktu ke waktu
Pendapatan 540 464 16,19%
termasuk peningkatan sewa tempat, peralatan kantor
dan layanan kontrol keamanan sesuai dengan perjanjian Beban 504 400 25,78%
yang ditandatangani. Hal ini juga dipengaruhi oleh beban Laba/(Rugi)
95 76 25,79%
penuh dari biaya dibayar di muka yang dinyatakan Bersih
berlaku dari kasus penipuan pada tahun sebelumnya.
Pendapatan usaha Mansek tahun 2018 mencapai
Laba tahun berjalan MIR pada tahun 2018 mencapai Rp540 miliar, mengalami peningkatan sebesar 16,19%
MYR525 ribu meningkat 32,85% dibandingkan tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp464
2017 sebesar MYR393 ribu. Peningkatan tersebut sejalan miliar. Pendapatan tersebut terutama berasal dari
dengan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2018. pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek
dari jasa penasihat keuangan dan kenaikan volume
transaksi efek equity dan fixed income.
Adapun beban usaha Mansek tahun 2018 mencapai Sedangkan ekuitas MCI juga mengalami penurunan
Rp504 miliar, mengalami peningkatan 25,78% dari sebesar 7,0% dari Rp488,7 miliar tahun 2017 menjadi
Rp400 miliar di tahun 2017. Peningkatan tersebut Rp454 miliar di tahun 2018. Penurunan nilai ekuitas
sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah beban disebabkan selain karena tidak adanya penambahan
kepegawaian, beban transportasi dan akomodasi, dan modal di 2018, salah satu penyebab utamanya adalah
beban sewa. kenaikkan nilai rugi ditahan dari tahun sebelumnya akibat
naiknya nilai rugi dari MTI yang harus diserap oleh MCI.
Laba bersih Mansek tahun 2018 mencapai Rp95 miliar,
meningkat 25,79% dibandingkan dengan tahun 2017 Laporan Laba Rugi
yang mencapai Rp76 miliar. Peningkatan tersebut (dalam miliar Rupiah)
disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan
2018 2017 Pertumbuhan
lain-lain sebesar 98% dan adanya recovery piutang Uraian
(Rp) (Rp) (%)
restrukturisasi sebesar Rp78,2 miliar di tahun 2018.
Pendapatan 13 10 28,40%
Beban 28 17 101,90%
PT MANDIRI CAPITAL INDONESIA (MCI) Laba/(Rugi)
(95) (52) (81,80%)
Bersih
Laporan Posisi Keuangan
(dalam miliar Rupiah) Meskipun demikian, MCI berhasil mencapai pendapatan
sebesar Rp13 miliar di tahun 2018 meningkat 28,40%
2018 2017 Pertumbuhan
Uraian dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp10
(Rp) (Rp) (%)
miliar. Peningkatan pendapatan disebabkan oleh kenaikan
Aset 460 490 (6,12%)
pendapatan MCI yang didapatkan dari bunga deposito.
Liabilitas 6 1 330,77%
Ekuitas 454 489 (7,02%) Adapun beban MCI juga mengalami peningkatan
sebesar 101,90% dari Rp17 miliar di tahun 2017 menjadi
Aset MCI tahun 2018 mencapai Rp460,0 miliar, Rp27 miliar di tahun 2018. Peningkatan beban akibat
mengalami penurunan sebesar 6,12% dibandingkan dari meningkatnya jumlah karyawan sehingga biaya
tahun 2017 yang mencapai Rp490 miliar. Penurunan tenaga kerja meningkat, seperti bonus, gaji, THR, dan
aset dikarenakan tidak adanya suntikkan dana di tahun asuransi. Selain itu, adanya peningkatan nilai cadangan
2018 dan salah satu penyebab utamanya berasal MCI juga mengakibatkan kenaikan beban MCI dari
dari penurunan nilai investment in associate (dalam tahun sebelumnya.
hal ini MTI) karena kerugian dari MTI yang meningkat
membuat penurunan nilai investasi MCI terhadap MTI Pada tahun 2018 MCI mengalami kerugian sebesar
menurun sehingga mengakibatkan turunnya nilai aset 81,80% dari (Rp52) miliar di tahun 2017 menjadi
secara keseluruhan. (Rp95) miliar di tahun 2018. Hal ini, disebabkan oleh
peningkatan beban MCI yang jauh lebih tinggi dari
Dari sisi liabilitas MCI mengalami peningkatan sebesar peningkatan pendapatan MCI dan juga turunnya nilai
330,77% dari Rp1 miliar di tahun 2017 menjadi Rp6 Net Profit After Tax (NPAT) MTI dari tahun sebelumnya
miliar di tahun 2018. Peningkatan nilai liabilitas salah yang menyebabkan MCI menyerap lebih banyak
satunya disebabkan oleh kenaikkan pencadangan kerugian dari MTI sehingga mengakibatkan nilai NPAT
untuk kewajiban yang masih harus dibayar (accruals). MCI turun secara keseluruhan dari tahun sebelumnya.
Segmen Geografis Bank Mandiri meliputi Mandiri Indonesia dan Kantor Luar Negeri (KLN) Mandiri. Operasional
utama Grup dikelola di wilayah Indonesia, Asia (Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Shanghai, Malaysia), Eropa
Barat (Inggris) dan Cayman Islands.
Mandiri Indonesia
Profitabilitas segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebagai berikut
2018
Uraian
Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Islands Konsolidasian
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah – Neto 53.428.677 773.286 44.853 375.816 54.622.632
Beban Umum dan Admisistrasi Lainnya (21.076.461) (125.510) (16.532) (24.867) (21.243.370)
Profitabilitas segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut.
2017
Uraian
Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Islands Konsolidasian
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah – Neto 50.828.814 743.515 45.267 370.765 51.988.361
Beban Umum dan Admisistrasi Lainnya (19.975.024) (113.494) (19.152) (22.785) (20.130.455)
Uraian
Keuntungan/(Kerugian) Yang Belum Direalisasi Dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Wajar Efek-Efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi
Pemegang Polis Pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari Penjualan Efek- Efek dan Obligasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya:
Beban Gaji dan Tunjangan
Beban Umum dan Admisistrasi Lainnya
Total
Pendapatan/(Beban) Bukan Operasional – Neto
Beban Pajak
Laba Bersih
Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Kepentingan Non Pengendali
Pemilik Entitas Induk
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Kredit Yang Diberikan
Total Aset
Giro dan Giro Wadiah
Tabungan danTabungan Wadiah
Deposito Berjangka
Total Simpanan Nasabah
Total Liabilitas
Laba bersih segmen geografis konsolidasian tumbuh 20,56% dari Rp21.443.042 juta di tahun 2017 menjadi
Rp25.851.937 juta di tahun 2018. Segmen Geografis yang memberikan pertumbuhan tertinggi adalah Asia mencapai
21,22% dari Rp644.249 juta di tahun 2017 menjadi Rp780.947 di tahun 2018. Sedangkan segmen geografis yang
memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2018 terhadap laba bersih adalah Segmen Geografis Indonesia
mencapai Rp24.577.451 juta, tumbuh 21,09% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp20.296.681 juta.
(dalam %)
Pertumbuhan 2017-2018
Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Islands Konsolidasian
Digital Banking
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank Mandiri, maka produk dan layanan digital banking Bank Mandiri saat ini
disegmentasikan untuk kebutuhan nasabah segmen Wholesale dan kebutuhan nasabah segmen Retail.
Wholesale
TM
iA
dir
an
M
Produk dan layanan digital banking untuk nasabah segmen dengan jumlah massal dari pelanggan nasabah,
Wholesale merupakan produk-produk e-channel eksisting sekaligus memberikan alternatif channel pembayaran
yang telah ada disertai beberapa inovasi/pengembangan kepada pelanggan nasabah. Mandiri Bill Collection
sesuai dengan kebutuhan nasabah segmen Wholesale. ditambahkan fitur real time flagging dan closed payment
atas transaksi penerimaan dana transaksi dari Jaringan
MANDIRI CASH MANAGEMENT (MCM) ATM Bank lain (online transfer), Sistem Kliring Nasional
Layanan perbankan elektronik berbasis internet yang (SKN) dan RTGS dari bank lain untuk mempermudah
disediakan Bank kepada Nasabah untuk melakukan proses rekonsiliasi bagi nasabah (biller) yang mengelola
transaksi keuangan. MCM ditambahkan fitur proses tagihan dari pelanggannya.
transaksi RTGS secara online untuk mempermudah
aktivitas settlement transaksi efek oleh nasabah MANDIRI AUTO DEBIT
perusahaan anggota bursa kepada rekening Kustodian Layanan proses pendebetan secara otomatis untuk
Sentral efek Indonesia (KSEI) di Bank Indonesia, pembayaran kewajiban/transaksi pada periode/waktu
sehingga nasabah mempunyai opsi untuk melakukan yang disepakati antara nasabah pemegang rekening di
transaksi settlement melalui cabang atau melalui Bank Mandiri atau yang disepakati antara pemegang
MCM. Penambahan fitur tersebut dikarenakan adanya rekening dan Bank Mandiri. Mandiri Auto Debit
peningkatan aktivitas settlement seiring dengan ditambahkan fitur Mandiri File Transfer (MFT), sehingga
penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). pengiriman dokumen pendaftaran Auto Debet yang
sebelumnya dilakukan melalui email dapat dilakukan
MANDIRI HOST TO HOST PAYMENT melalui MFT untuk mempercepat transaksi pembayaran.
Layanan pembayaran dengan pendebitan rekening
melalui integrasi antara sistem Bank dan sistem Inovasi lain yang dilakukan Digital Banking untuk
Nasabah yang dapat mengakomodir Transaksi berbasis segmen Wholesale adalah sebagai berikut:
Format Online Messaging dan Pesan File. Mandiri
Host to Host Payment ditambahkan fitur layanan 1. Bulk ID Billing Pajak
pembayaran pajak secara online untuk mendukung Merupakan bentuk inovasi layanan berupa
percepatan pembayaran pajak pada Pemerintah. peningkatan kapasitas file pengiriman dalam
memberikan instruksi permintaan ID billing ke
MANDIRI BILL COLLECTION Dirjen Pajak yang semula dari 5.400 record/30 menit
Layanan bagi nasabah untuk melakukan transaksi menjadi sampai dengan 200.000 record/30 menit.
penerimaan dan pembayaran dalam kegiatan bisnisnya
Trancsection 2
Trancsection 3
Produk dan layanan digital banking segmen Retail yang merupakan produk-produk e-channel eksisting yang telah
ada disertai beberapa inovasi/pengembangan sesuai dengan kebutuhan nasabah segmen Retail baik berbentuk
Badan Usaha maupun Perseorangan.
MANDIRI ONLINE
MANDIRI SMS
MANDIRI INTERNET/MANDIRI
INTERNET BISNIS
MANDIRI E-MONEY
MANDIRI E-CASH
MANDIRI EDC
MANDIRI ATM
Layanan perbankan melalui mesin ATM Mandiri, dengan menggunakan Kartu Mandiri Debit untuk mengakses
rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Giro. Saat ini untuk memperluas layanannya Bank Mandiri telah memiliki
mesin ATM yang berfungsi untuk melakukan penyetoran dan penarikan uang tunai (Cash Recycle Machine/mesin
setor tarik tunai).
Dalam rangka sinergi Bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu Bank Mandiri,
BRI, BNI, dan BTN berupaya meningkatkan daya saing dan efisiensi infrastruktur dengan cara melakukan sinergi
pengelolaan ATM Link (Merah Putih). Salah satu manfaat penggunaan ATM Link (Merah Putih) adalah biaya transaksi
transfer antar rekening Himbara yang lebih murah yaitu dari semula sebesar Rp6.500/transaksi, menjadi Rp4.000/
transaksi dan tarik tunai tanpa dikenakan biaya.
E-PAYMENT
MANDIRI PAY
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa produk segmen Corporate Banking yang mengalami pertumbuhan volume
transaksi yang paling signifikan adalah Mandiri Host to Host Payment yang mencapai 198,05% dibandingkan tahun
sebelumnya. Sedangkan untuk nilai transaksi tertinggi tetap berasal dari Mandiri Cash Management dengan
peningkatan sebesar Rp737,26 triliun.
Selanjutnya untuk kinerja transaksi produk Mandiri Bill Collection dan Mandiri Mandiri Auto Debit dilihat dari
nominal tercatat stabil seperti tahun sebelumnya dengan mencatatkan kenaikan volume transaksi masing-masing
sebesar 31,91% dan 34,64%. Dalam rangka menjaga volume transaksi untuk terus tumbuh, Bank Mandiri melakukan
program-program pemasaran secara rutin di seluruh wilayah.
Kinerja digital banking di segmen Retail per produk sepanjang tahun 2018, diukur dari volume transaksi, jumlah
transaksi, dan jumlah nasabah/pengguna adalah sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa produk segmen Retail yang mengalami pertumbuhan volume transaksi
yang paling signifikan adalah Mandiri e-Money sebesar 105,78%. Hal tersebut salah satunya didukung melalui
komitmen Bank Mandiri dalam mendukung implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dicanangkan
Bank Indonesia. Selain hal tersebut, Bank Mandiri secara aktif melakukan perluasan channel transaksi maupun top
up e-Money dengan mitra-mitra strategis untuk mendukung kenyamanan Nasabah dalam bertransaksi e-Money.
Sampai dengan akhir tahun 2018, Mandiri e-Money masih menguasai pangsa pasar transaksi uang elektronik
berbasis chip/ prepaid card di Indonesia sebesar 70% dengan peningkatan jumlah kartu yang beredar sebanyak
Jumlah Transaksi
Serupa dengan kenaikan dari sisi volume transaksi, produk Mandiri Host to Host Payment mengalami pertumbuhan
yang cukup tinggi, yaitu sebesar 348,57% disebabkan oleh penambahan jumlah transaksi oleh nasabah perusahaan
yang bergerak di bidang e-commerce dan payment gateway misalnya Grab dan Tokopedia.
Secara umum, seluruh produk segmen Corporate Banking mengalami kenaikan jumlah pengguna dengan
pertumbuhan tertinggi terjadi pada produk Mandiri Host To Host Payment sebanyak 42,86%. Pertumbuhan tersebut
didorong oleh pertumbuhan nasabah e-commerce yang pesat serta adanya tren simplifikasi dan integrasi bisnis
proses transaksi perusahaan sehingga nasabah berpindah dari Mandiri Cash Management ke skema Host to Host
Payment. Adapun jumlah pengguna produk segmen wholesale lainnya, yaitu Mandiri Cash Management, Mandiri Bill
Collection, dan Mandiri Auto Debit juga mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya
dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 19,45%, 38,07%, dan 17,95%.
Jumlah Transaksi
Pertumbuhan
2018 2017
(dalam %)
(dalam juta transaksi) (dalam juta transaksi)
26,23% dari tahun sebelumnya. Selain produk Mandiri e-Money, produk Retail lainnya, yaitu Mandiri Mobile /
Mandiri Online/ Mandiri Internet Banking, Mandiri Internet Bisnis, dan Mandiri e-Cash juga mengalami peningkatan
jumlah pengguna di tahun 2018 dengan pertumbuhan sebesar 18,65%, 19,98%, dan 7,61%.
Dari sisi jumlah transaksi per produk, produk yang mengalami pertumbuhan paling signifikan masih berasal dari
Mandiri e-Money sebesar 87,12% dengan jumlah transaksi sebesar Rp1,17 miliar di tahun 2018. Kemudian diikuti
oleh produk Mandiri Internet Bisnis dan Mandiri e-Cash yang masing-masing tumbuh mencapai 31,72% dan 24,79%.
Tinjauan Keuangan
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwanto, Sungkoro, dan Surja (Member of Ernst and Young Global) dan mendapat opini wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan entitas anaknya pada
tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan Bank Mandiri terdiri atas kinerja Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Konsolidasian serta Laporan Arus Kas Konsolidasian disajikan sebagai berikut.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017*)
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
ASET
Kas 27.348.914 24.268.563 3.080.351 12,69%
Giro Pada Bank Indonesia 59.852.761 50.188.118 9.664.643 19,26%
Giro Pada Bank Lain – Neto 14.830.772 12.329.947 2.500.825 20,28%
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank
22.515.696 74.600.803 (52.085.107) (69,82%)
Lain – Neto
Efek-Efek – Neto 63.835.900 59.638.323 4.197.577 7,04%
Obligasi Pemerintah 114.284.518 103.411.188 10.873.330 10,51%
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan – Neto 24.809.459 24.090.128 719.331 2,99%
Tagihan Atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji
2.097.629 2.629.315 (531.686) (20,22%)
Dijual Kembali
Tagihan Derivatif 1.798.557 817.292 981.265 120,06%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan
767.761.095 678.292.520 89.468.575 13,19%
Syariah – Neto
Piutang Pembiayaan Konsumen – Neto 16.826.865 14.782.332 2.044.533 13,83%
Investasi Neto Dalam Sewa Pembiayaan – Neto 3.319.103 2.356.890 962.213 40,83%
Tagihan Akseptasi – Neto 13.592.409 12.290.260 1.302.149 10,59%
Penyertaan Saham – Neto 421.504 333.312 88.192 26,46%
Biaya Dibayar Dimuka 2.858.186 2.784.234 73.952 2,66%
Pajak Dibayar Dimuka 1.236.027 2.688.049 (1.452.022) (54,02%)
Aset Tetap – Neto 38.442.696 36.618.753 1.823.943 4,98%
Aset Tidak Berwujud – Neto 2.764.726 2.401.467 363.259 15,13%
Aset Lain-Lain – Neto 18.657.655 14.615.034 4.042.621 27,66%
Aset Pajak Tangguhan – Neto 4.997.622 5.564.319 (566.697) (10,18%)
JUMLAH ASET 1.202.252.094 1.124.700.847 77.551.247 6,90%
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017*)
(Rp) (%)
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Segera 3.843.194 2.838.567 1.004.627 35,39%
Simpanan Nasabah 766.008.893 749.583.982 16.424.911 2,19%
Simpanan dari Bank Lain 16.493.815 8.349.507 8.144.308 97,54%
Liabilitas Kepada Pemegang Polis Pada Kontrak
22.357.802 23.254.035 (896.233) (3,85%)
Unit-Link
Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual dengan Janji
16.611.528 3.592.883 13.018.645 362,35%
Dibeli Kembali
Liabilitas Derivatif 1.117.677 644.965 472.712 73,29%
Liabilitas Akseptasi 13.888.862 12.544.494 1.344.368 10,72%
Efek-Efek Yang Diterbitkan – Neto 19.088.923 16.843.595 2.245.328 13,33%
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 125.729 381.771 (256.042) (67,07%)
Beban Yang Masih Harus Dibayar 4.835.467 3.938.471 896.996 22,78%
Utang Pajak 1.087.949 1.009.832 78.117 7,74%
Liabilitas Imbalan Kerja 7.987.887 8.277.388 (289.501) (3,50%)
Provisi 370.525 375.770 (5.245) (1,40%)
Liabilitas Lain-Lain 15.795.137 20.496.377 (4.701.240) (22,94%)
Pinjaman Yang Diterima 51.653.982 35.703.679 15.950.303 44,67%
Pinjaman dan Efek-Efek Subordinasi - Neto 685.730 191.501 494.229 258,08%
JUMLAH LIABILITAS 941.953.100 888.026.817 53.926.283 6,07%
DANA SYIRKAH TEMPORER
Simpanan Nasabah 74.905.079 66.222.609 8.682.470 13,11%
Simpanan dari Bank Lain 433.610 445.289 (11.679) (2,62%)
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 75.338.689 66.667.898 8.670.791 13,01%
EKUITAS
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal Saham 11.666.667 11.666.667 - 0,00%
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 17.316.192 17.316.192 - 0,00%
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuan-
112.171 168.412 (56.241) (33,39%)
gan dalam Mata Uang Asing
(Kerugian)/Keuntungan Neto Yang Belum Dire-
alisasi dari (Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar
(1.638.088) 1.117.864 (2.755.952) (246,54%)
Efek-Efek dan Obligasi Pemerintah Yang Tersedia
Untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Bagian efektif lindung nilai arus kas (17.030) (6.436) (10.594) (164,61%)
Selisih Neto Revaluasi Aset Tetap 26.435.307 25.666.631 768.676 2,99%
Keuntungan/(Kerugian) Neto Aktuarial Program
348.613 (462.008) 810.621 175,46%
Imbalan Pasti Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali (106.001) (106.001) - 0,00%
Saldo Laba 127.084.686 111.357.522 15.727.164 14,12%
Sudah ditentukan
5.380.268 5.380.268 - 0,00%
Penggunaannya
Belum ditentukan
121.704.418 105.977.254 15.727.164 14,84%
penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Neto
3.757.788 3.287.289 470.499 14,31%
Entitas Anak Yang Dikonsolidasi
JUMLAH EKUITAS 184.960.305 170.006.132 14.954.173 8,80%
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER
1.202.252.094 1.124.700.847 77.551.247 6,90%
DAN EKUITAS
*)
Direklasifikasi
1.202,25
1.124,70
941,95
883,03
184,96
170,01
2017 2018
Aset
Pada tahun 2018, total aset Bank Mandiri mencapai Rp1.202.252.094 juta. Pencapaian tersebut meningkat sebesar
Rp77.551.247 juta atau sebesar 6,90% dari tahun 2017 yang mencapai Rp1.124.700.847 juta. Peningkatan ini terutama
berasal dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah sebesar Rp89.468.575 juta.
Tabel Aset
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Kas 27.348.914 24.268.563 3.080.351 12,69%
Giro pada Bank Indonesia 59.852.761 50.188.118 9.664.643 19,26%
Giro pada Bank Lain – Neto 14.830.772 12.329.947 2.500.825 20,28%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain –
Neto 22.515.696 74.600.803 (52.085.107) (69,82%)
Efek-Efek – Neto 63.835.900 59.638.323 4.197.577 7,04%
Obligasi Pemerintah 114.284.518 103.411.188 10.873.330 10,51%
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan – Neto 24.809.459 24.090.128 719.331 2,99%
Tagihan atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual
Kembali 2.097.629 2.629.315 (531.686) (20,22%)
Tagihan Derivatif 1.798.557 817.292 981.265 120,06%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan
Syariah – Neto 767.761.095 678.292.520 89.468.575 13,19%
Piutang Pembiayaan Konsumen – Neto 16.826.865 14.782.332 2.044.533 13,83%
Investasi Neto Dalam Sewa Pembiayaan – Neto 3.319.103 2.356.890 962.213 40,83%
Tagihan Akseptasi – Neto 13.592.409 12.290.260 1.302.149 10,59%
Penyertaan Saham – Neto 421.504 333.312 88.192 26,46%
Biaya Dibayar Dimuka 2.858.186 2.784.234 73.952 2,66%
Pajak Dibayar Dimuka 1.236.027 2.688.049 (1.452.022) (54,02%)
Aset Tetap – Neto 38.442.696 36.618.753 1.823.943 4,98%
Aset Tidak Berwujud – Neto 2.764.726 2.401.467 363.259 15,13%
Aset Lain-Lain – Neto 18.657.655 14.615.034 4.042.621 27,66%
Aset Pajak Tangguhan – Neto 4.997.622 5.564.319 (566.697) (10,18%)
JUMLAH ASET 1.202.252.094 1.124.700.847 77.551.247 6,90%
KAS
Kas Bank Mandiri mencapai Rp27.348.914 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp3.080.351 juta atau sebesar 12,69% dari 2017 yang mencapai Rp24.268.563 juta. Peningkatan kas terutama berasal
dari kas mata uang rupiah sebesar Rp2.669.214 juta.
Tabel Kas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 24.287.461 21.618.247 2.669.214 12,35%
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat 1.377.201 1.162.014 215.187 18,52%
Euro Eropa 165.625 264.084 (98.459) (37,28%)
Dolar Singapura 934.813 677.224 257.589 38,04%
Yen Jepang 44.448 75.015 (30.567) (40,75%)
Dolar Australia 259.982 187.524 72.458 38,64%
Dolar Hong Kong 6.346 10.695 (4.349) (40,66%)
Pound Sterling Inggris 13.965 38.668 (24.703) (63,88%)
Yuan Cina 45.015 39.490 5.525 13,99%
Lain-Lain 214.058 195.602 18.456 9,44%
Jumlah Kas 27.348.914 24.268.563 3.080.351 12,69%
Giro pada Bank Indonesia di Bank Mandiri mencapai Rp59.852.761 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami pen-
ingkatan sebesar Rp9.664.643 juta atau sebesar 19,26% dari 2017 yang mencapai Rp50.188.118 juta. Peningkatan
Giro pada Bank Indonesia khususnya berasal dari Giro pada Bank Indonesia mata uang dolar Amerika Serikat sebesar
Rp7.678.438 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 41.937.965 39.951.760 1.986.205 4,97%
Dolar Amerika Serikat 17.914.796 10.236.358 7.678.438 75,01%
Jumlah Giro Pada Bank Indonesia 59.852.761 50.188.118 9.664.643 19,26%
Giro pada Bank Lain di Bank Mandiri mencapai Rp14.830.772 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami pening-
katan sebesar Rp2.500.825 juta atau sebesar 20,28% dari 2017 yang mencapai Rp12.329.947 juta. Peningkatan Giro
pada Bank Lain berasal dari Giro pada Bank Lain mata uang asing sebesar Rp3.871.609 juta, yang dikompensir dengan
penurunan Giro pada Bank Lain mata uang rupiah sebesar Rp1.369.037 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 7.735 26.664 (18.929) (70,99%)
Pihak Ketiga 258.361 1.608.469 (1.350.108) (83,94%)
Jumlah Rupiah 266.096 1.635.133 (1.369.037) (83,73%)
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 741 869 (128) (14,73%)
Pihak Ketiga 14.569.124 10.697.387 3.871.737 36,19%
Jumlah Mata Uang Asing 14.569.865 10.698.256 3.871.609 36,19%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (5.189) (3.442) 1.747 50,76%
Jumlah Giro pada Bank Lain 14.830.772 12.329.947 2.500.825 20,28%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain di Bank Mandiri mencapai Rp22.515.696 juta di 2018. Pencapaian
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp52.085.107 juta atau sebesar 69,82% dari 2017 yang mencapai Rp74.600.803
juta. Penurunan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain berasal dari Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank Lain mata uang asing sebesar Rp35.156.728 juta dan mata uang rupiah sebesar Rp16.927.754 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 255.000 751.020 (496.020) (66,05%)
Pihak Ketiga 12.625.913 29.057.647 (16.431.734) (56,55%)
Jumlah Rupiah 12.880.913 29.808.667 (16.927.754) (56,79%)
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 907.378 2.401.147 (1.493.769) (62,21%)
Pihak Ketiga 8.777.743 42.440.702 (33.662.959) (79,32%)
Jumlah Mata Uang Asing 9.685.121 44.841.849 (35.156.728) (78,40%)
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (50.338) (49.713) 625 1,26%
Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain 22.515.696 74.600.803 (52.085.107) (69,82%)
Efek-Efek
Efek-Efek di Bank Mandiri mencapai Rp63.835.900 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp4.197.577 juta atau sebesar 7,04% dari 2017 yang mencapai Rp59.638.323 juta. Peningkatan efek-efek khususnya
berasal dari efek-efek kepada pihak ketiga sebesar Rp3.785.287 juta.
Tabel Efek-Efek
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 21.562.800 20.775.463 787.337 3,79%
Pihak Ketiga 42.569.876 38.784.589 3.785.287 9,76%
(Dikurangi)/Ditambah Diskonto Yang Belum Diamortisasi,
(Kerugian)/Keuntungan - Neto Yang Belum Direalisasi Dari
(296.776) 78.271 (375.047) (479,16%)
(Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Dan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Jumlah Efek-Efek 63.835.900 59.638.323 4.197.577 7,04%
Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah di Bank Mandiri mencapai Rp114.284.518 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningka-
tan sebesar Rp10.873.330 juta atau sebesar 10,51% dari 2017 yang mencapai Rp103.411.188 juta. Peningkatan Obligasi
Pemerintah berasal dari Obligasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp15.391.272 juta dan Obligasi
Pemerintah yang diukur pada biaya perolehan sebesar Rp5.205.869 juta, yang dikompensir dengan penurunan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar Rp10.808.480 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Obligasi Pemerintah
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 3.372.637 2.183.356 1.189.281 54,47%
Tersedia untuk Dijual*) 78.265.244 89.073.724 (10.808.480) (12,13%)
Dimiliki hingga Jatuh Tempo 17.977.222 2.585.950 15.391.272 595,19%
Diukur pada Biaya Perolehan**) 13.468.806 8.262.937 5.205.869 63,00%
Investasi pada Unit-Link***)
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 1.200.609 1.305.221 (104.612) (8,01%)
Jumlah Obligasi Pemerintah 114.284.518 103.411.188 10.873.330 10,51%
*)
Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
**)
Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak.
***)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan di Bank Mandiri mencapai Rp24.809.459 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp719.331 juta atau sebesar 2,99% dari 2017 yang mencapai Rp24.090.128 juta.
Peningkatan tagihan lainnya - transaksi perdagangan khususnya berasal dari tagihan lainnya - transaksi perdagangan
kepada pihak ketiga sebesar Rp767.083 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 10.724.084 10.517.587 206.497 1,96%
Pihak Ketiga 15.688.973 14.921.890 767.083 5,14%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.603.598) (1.349.349) 254.249 18,84%
Jumlah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan 24.809.459 24.090.128 719.331 2,99%
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali di Bank Mandiri mencapai Rp2.097.629 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp531.686 juta atau sebesar 20,22% dari 2017 yang mencapai
Rp2.629.315 juta. Penurunan tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali khususnya berasal dari
tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali kepada pihak ketiga sebesar Rp531.686 juta.
Tabel Tagihan atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Ketiga 2.097.629 2.629.315 (531.686) (20,22%)
Tagihan Derivatif
Tagihan derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp1.798.557 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp981.265 juta atau sebesar 120,06% dari 2017 yang mencapai Rp817.292 juta. Peningkatan tagihan derivatif
khususnya berasal dari tagihan derivatif kepada pihak ketiga sebesar Rp855.257 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 149.832 23.824 126.008 528,91%
Pihak Ketiga 1.648.725 793.468 855.257 107,79%
Jumlah Tagihan Derivatif 1.798.557 817.292 981.265 120,06%
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah di Bank Mandiri mencapai Rp767.761.095 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp89.468.575 juta atau sebesar 13,19% dari 2017 yang
mencapai Rp678.292.520 juta. Peningkatan kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah khususnya berasal
dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah mata uang rupiah kepada pihak berelasi dan pihak ketiga
masing-masing sebesar Rp24.357.742 juta dan Rp37.901.284 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 114.429.946 90.072.204 24.357.742 27,04%
Pihak Ketiga 549.997.225 512.095.941 37.901.284 7,40%
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 46.299.756 23.539.208 22.760.548 96,69%
Pihak Ketiga 88.830.261 86.330.512 2.499.749 2,90%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (31.796.093) (33.745.345) (1.949.252) (5,78%)
Jumlah Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan
767.761.095 678.292.520 89.468.575 13,19%
Syariah
Piutang pembiayaan konsumen di Bank Mandiri mencapai Rp16.826.865 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp2.044.533 juta atau sebesar 13,83% dari 2017 yang mencapai Rp14.782.332 juta. Peningkatan
piutang pembiayaan konsumen khususnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga sebesar
Rp2.052.616 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 8.278 7.957 321 4,03%
Pihak Ketiga 17.189.878 15.137.262 2.052.616 13,56%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (371.291) (362.887) 8.404 2,32%
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen 16.826.865 14.782.332 2.044.533 13,83%
Investasi neto dalam sewa pembiayaan di Bank Mandiri mencapai Rp3.319.103 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp962.213 juta atau sebesar 40,83% dari 2017 yang mencapai Rp2.356.890 juta.
Peningkatan investasi neto dalam sewa pembiayaan khususnya berasal dari investasi neto dalam sewa pembiayaan
kepada pihak ketiga sebesar Rp963.760 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Ketiga 3.328.389 2.364.629 963.760 40,76%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (9.286) (7.739) 1.547 19,99%
Jumlah Investasi Neto Dalam Sewa Pembiayaan 3.319.103 2.356.890 962.213 40,83%
Tagihan Akseptasi
Tagihan akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp13.592.409 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp1.302.149 juta atau sebesar 10,59% dari 2017 yang mencapai Rp12.290.260 juta. Peningkatan tagihan
akseptasi khususnya berasal dari tagihan akseptasi mata uang rupiah kepada debitur sebesar Rp1.421.378 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Tagihan Kepada Bank Lain 1.100.653 381.325 719.328 188,64%
Tagihan Kepada Debitur 7.597.354 6.175.976 1.421.378 23,01%
Mata Uang Asing
Tagihan Kepada Bank Lain 308.500 204.377 104.123 50,95%
Tagihan Kepada Debitur 4.882.355 5.782.816 (900.461) (15,57%)
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (296.453) (254.234) 42.219 16,61%
Jumlah Tagihan Akseptasi 13.592.409 12.290.260 1.302.149 10,59%
Penyertaan Saham
Penyertaan saham di Bank Mandiri mencapai Rp421.504 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp88.192 juta atau sebesar 26,46% dari 2017 yang mencapai Rp333.312 juta. Peningkatan penyertaan saham
khususnya berasal dari penyertaan saham kepada pihak ketiga sebesar Rp80.660 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 322.617 297.420 25.197 8,47%
Pihak Ketiga 129.476 48.816 80.660 165,23%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (30.589) (12.924) 17.665 136,68%
Jumlah Penyertaan Saham 421.504 333.312 88.192 26,46%
Biaya dibayar dimuka di Bank Mandiri mencapai Rp2.858.186 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp73.952 juta atau sebesar 2,66% dari 2017 yang mencapai Rp2.784.234 juta. Peningkatan biaya
dibayar dimuka khususnya berasal dari sewa dibayar dimuka, terutama sewa atas bangunan yang digunakan sebagai
kantor cabang Grup dan rumah dinas di seluruh Indonesia sebesar Rp46.121 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Sewa Dibayar Dimuka 1.662.531 1.616.410 46.121 2,85%
Biaya Pemeliharaan Gedung 556.571 611.027 (54.456) (8,91%)
Lain-Lain 639.084 556.797 82.287 14,78%
Jumlah Biaya Dibayar Dimuka 2.858.186 2.784.234 73.952 2,66%
Pajak dibayar dimuka di Bank Mandiri mencapai Rp1.236.027 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp1.452.022 juta atau sebesar 54,02% dari 2017 yang mencapai Rp2.688.049 juta. Penurunan
pajak dibayar dimuka khususnya berasal dari pajak dibayar dimuka yang dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar
Rp1.312.681 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Bank Mandiri 1.091.292 2.403.973 (1.312.681) (54,60%)
Entitas Anak 144.735 284.076 (139.341) (49,05%)
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 1.236.027 2.688.049 (1.452.022) (54,02%)
Aset Tetap
Aset tetap di Bank Mandiri mencapai Rp38.442.696 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp1.823.943 juta atau sebesar 4,98% dari 2017 yang mencapai Rp36.618.753 juta. Peningkatan aset tetap khususnya
berasal dari aset tetap pemilikan langsung berupa tanah sebesar Rp822.167 juta dan aset tetap berupa aset dalam
penyelesaian sebesar Rp845.724 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pemilikan Langsung
Tanah 30.340.902 29.518.735 822.167 2,79%
Bangunan 3.589.189 3.125.547 463.642 14,83%
Perlengkapan, Peralatan Kantor Dan Komputer 2.159.981 2.464.423 (304.442) (12,35%)
Kendaraan Bermotor 63.705 66.228 (2.523) (3,81%)
Aset Dalam Penyelesaian 2.281.059 1.435.335 845.724 58,92%
Aset Sewa 7.860 8.485 (625) (7,37%)
Jumlah Aset Tetap 38.442.696 36.618.753 1.823.943 4,98%
Aset Tidak Berwujud di Bank Mandiri mencapai Rp2.764.726 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp363.259 juta atau sebesar 15,13% dari 2017 yang mencapai Rp2.401.467 juta. Peningkatan
aset tidak berwujud khususnya berasal dari aset tidak berwujud berupa perangkat lunak sebesar Rp363.259 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Perangkat Lunak 2.341.611 1.978.352 363.259 18,36%
Goodwill 423.115 423.115 - 0,00%
Jumlah Aset Tidak Berwujud 2.764.726 2.401.467 363.259 15,13%
Aset Lain-Lain
Aset Lain-Lain di Bank Mandiri mencapai Rp18.657.655 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp4.042.621 juta atau sebesar 27,66% dari 2017 yang mencapai Rp14.615.034 juta. Peningkatan aset lain-lain
khususnya berasal dari aset lain-lain mata uang rupiah sebesar
Rp2.324.640 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 14.903.944 12.579.304 2.324.640 18,48%
Mata Uang Asing 4.352.373 2.653.520 1.698.853 64,02%
Dikurangi: Penyisihan (598.662) (617.790) (19.128) (3,10%)
Jumlah Aset Lain-Lain 18.657.655 14.615.034 4.042.621 27,66%
Aset pajak tangguhan di Bank Mandiri mencapai Rp4.997.622 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp566.697 juta atau sebesar 10,18% dari 2017 yang mencapai Rp5.564.319 juta. Penurunan aset
pajak tangguhan khususnya berasal dari aset pajak tangguhan neto Bank Mandiri saja sebesar Rp393.700 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Aset Pajak Tangguhan Neto - Bank Mandiri Saja 4.576.026 4.969.726 (393.700) (7,92%)
Aset Pajak Tangguhan - Entitas Anak 421.596 594.593 (172.997) (29,10%)
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 4.997.622 5.564.319 (566.697) (10,18%)
Liabilitas
Liabilitas di Bank Mandiri mencapai Rp941.953.100 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp53.926.283 juta atau sebesar 6,07% dari 2017 yang mencapai Rp888.026.817 juta. Peningkatan liabilitas terutama
berasal dari simpanan nasabah sebesar Rp16.424.911 juta, pinjaman yang diterima sebesar Rp15.950.303 juta, dan
liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp13.018.645 juta.
Tabel Liabilitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Segera 3.843.194 2.838.567 1.004.627 35,39%
Simpanan Nasabah 766.008.893 749.583.982 16.424.911 2,19%
Simpanan dari Bank Lain 16.493.815 8.349.507 8.144.308 97,54%
Liabilitas Kepada Pemegang Polis Pada Kontrak Unit-Link 22.357.802 23.254.035 (896.233) (3,85%)
Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli
16.611.528 3.592.883 13.018.645 362,35%
Kembali
Liabilitas Derivatif 1.117.677 644.965 472.712 73,29%
Liabilitas Akseptasi 13.888.862 12.544.494 1.344.368 10,72%
Efek-Efek Yang Diterbitkan – Neto 19.088.923 16.843.595 2.245.328 13,33%
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 125.729 381.771 (256.042) (67,07%)
Beban Yang Masih Harus Dibayar 4.835.467 3.938.471 896.996 22,78%
Utang Pajak 1.087.949 1.009.832 78.117 7,74%
Liabilitas Imbalan Kerja 7.987.887 8.277.388 (289.501) (3,50%)
Provisi 370.525 375.770 (5.245) (1,40%)
Liabilitas Lain-Lain 15.795.137 20.496.377 (4.701.240) (22,94%)
Pinjaman Yang Diterima 51.653.982 35.703.679 15.950.303 44,67%
Pinjaman dan Efek-Efek Subordinasi – Neto 685.730 191.501 494.229 258,08%
JUMLAH LIABILITAS 941.953.100 888.026.817 53.926.283 6,07%
Liabilitas Segera
Liabilitas segera di Bank Mandiri mencapai Rp3.843.194 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp1.004.627 juta atau sebesar 35,39% dari 2017 yang mencapai Rp2.838.567 juta. Peningkatan liabilitas
segera terutama berasal dari kenaikan liabilitas terkait rekening giro non customer yang harus diselesaikan sebesar
Rp1.091.762 juta dan liabilitas terkait warkat yang akan dibayar kliring sebesar Rp137.497 juta, yang dikompensir
dengan penurunan dari liabilitas terkait transfer telegraph masuk sebesar Rp 204.998 juta dan liabilitas terkait titipan
pajak lainnya sebesar Rp13.330 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Segera 3.843.194 2.838.567 1.004.627 35,39%
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp766.008.893 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp16.424.911 juta atau sebesar 2,19% dari 2017 yang mencapai Rp749.583.982 juta. Peningkatan
simpanan nasabah khususnya berasal dari deposito berjangka sebesar Rp20.895.570 juta, yang dikompensir dengan
penurunan giro dan giro wadiah sebesar Rp3.041.104 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro dan Giro Wadiah 199.823.756 202.864.860 (3.041.104) (1,50%)
Tabungan dan Tabungan Wadiah 307.282.353 308.711.908 (1.429.555) (0,46%)
Deposito Berjangka 258.902.784 238.007.214 20.895.570 8,78%
Jumlah Simpanan Nasabah 766.008.893 749.583.982 16.424.911 2,19%
Simpanan dari Bank Lain di Bank Mandiri mencapai Rp16.493.815 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp8.144.308 juta atau sebesar 97,54% dari 2017 yang mencapai Rp8.349.507 juta. Peningkatan
simpanan dari bank lain khususnya berasal dari simpanan berupa inter-bank call money sebesar Rp7.464.542 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro, Giro Wadiah dan Tabungan 3.838.384 4.238.390 (400.006) (9,44%)
Inter-Bank Call Money 8.472.197 1.007.655 7.464.542 740,78%
Deposito Berjangka 4.183.234 3.103.462 1.079.772 34,79%
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 16.493.815 8.349.507 8.144.308 97,54%
Liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link di Bank Mandiri mencapai Rp22.357.802 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp896.233 juta atau sebesar 3,85% dari 2017 yang mencapai
Rp23.254.035 juta. Penurunan liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link khususnya berasal dari liabilitas
kepada pemegang polis pada kontrak unit-link non-syariah sebesar Rp854.655 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Non-Syariah 21.250.821 22.105.476 (854.655) (3,87%)
Syariah 1.106.981 1.148.559 (41.578) (3,62%)
Jumlah Liabilitas Kepada Pemegang Polis Pada Kontrak
22.357.802 23.254.035 (896.233) (3,85%)
Unit-Link
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali di Bank Mandiri mencapai Rp16.611.528 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp13.018.645 juta atau sebesar 362,35% dari 2017 yang
mencapai Rp3.592.883 juta. Peningkatan liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali khususnya
berasal dari liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali kepada pihak ketiga sebesar Rp12.916.411
juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 102.234 - 102.234 100,00%
Pihak Ketiga 16.509.294 3.592.883 12.916.411 359,50%
Jumlah Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual Dengan Janji
16.611.528 3.592.883 13.018.645 362,35%
Dibeli Kembali
Liabilitas Derivatif
Liabilitas derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp1.117.677 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp472.712 juta atau sebesar 73,29% dari 2017 yang mencapai Rp644.965 juta. Peningkatan liabilitas derivatif
khususnya berasal dari liabilitas derivatif kepada pihak ketiga sebesar Rp470.168 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 19.126 16.582 2.544 15,34%
Pihak Ketiga 1.098.551 628.383 470.168 74,82%
Jumlah Liabilitas Derivatif 1.117.677 644.965 472.712 73,29%
Liabilitas Akseptasi
Liabilitas akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp13.888.862 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp1.344.368 juta atau sebesar 10,72% dari 2017 yang mencapai Rp12.544.494 juta. Peningkatan
liabilitas akseptasi khususnya berasal dari liabilitas akseptasi kepada pihak berelasi sebesar Rp4.085.906 juta, yang
dikompensir dengan penurunan dari liabilitas akseptasi kepada pihak ketiga sebesar Rp2.741.538 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 4.688.800 602.894 4.085.906 677,72%
Pihak Ketiga 9.200.062 11.941.600 (2.741.538) (22,96%)
Jumlah Liabilitas Akseptasi 13.888.862 12.544.494 1.344.368 10,72%
Efek-efek yang diterbitkan di Bank Mandiri mencapai Rp19.088.923 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp2.245.328 juta atau sebesar 13,33% dari 2017 yang mencapai Rp16.843.595 juta. Peningkatan
efek-efek yang diterbitkan khususnya berasal dari efek-efek yang diterbitkan kepada pihak berelasi sebesar
Rp1.525.500 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 10.071.700 8.546.200 1.525.500 17,85%
Pihak Ketiga 9.055.200 8.341.088 714.112 8,56%
Dikurangi: Biaya Penerbitan Yang Belum Diamortisasi (37.977) (43.693) (5.716) (13,08%)
Jumlah Efek-Efek yang Diterbitkan 19.088.923 16.843.595 2.245.328 13,33%
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi di Bank Mandiri mencapai Rp125.729 juta di 2018. Pencapaian
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp256.042 juta atau sebesar 67,07% dari 2017 yang mencapai Rp381.771
juta. Penurunan estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi khususnya berasal dari pembalikan penyisihan pada
tahun 2018 sebesar Rp270.973 juta sedangkan pada tahun 2017 terjadi pembentukan penyisihan sebesar Rp173.402
juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Saldo Awal Tahun 381.771 207.401 174.370 84,07%
(Pembalikan)/Penyisihan Selama Tahun Berjalan (270.973) 173.402 (444.375) (256,27%)
Lain-Lain*) 14.931 968 13.963 1.442,46%
Saldo Akhir Tahun 125.729 381.771 (256.042) (67,07%)
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Beban yang masih harus dibayar di Bank Mandiri mencapai Rp4.835.467 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp896.996 juta atau sebesar 22,78% dari 2017 yang mencapai Rp3.938.471 juta. Peningkatan
beban yang masih harus dibayar khususnya berasal dari pengadaan aset tetap dan perangkat lunak sebesar
Rp433.466 juta dan beban bunga sebesar Rp136.679 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pengadaan Aset Tetap Dan Perangkat Lunak 1.700.712 1.267.246 433.466 34,21%
Beban bunga 1.555.932 1.419.253 136.679 9,63%
Jasa Tenaga Kerja Pihak Ketiga 401.594 359.249 42.345 11,79%
Promosi 352.394 295.548 56.846 19,23%
Beban Pakaian Dinas, Rekreasi dan Lainnya 43.718 60.842 (17.124) (28,15%)
Beban jasa profesional 37.756 50.984 (13.228) (25,95%)
Lain-Lain 743.361 485.349 258.012 53,16%
Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar 4.835.467 3.938.471 896.996 22,78%
Utang Pajak
Utang pajak di Bank Mandiri mencapai Rp1.087.949 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp78.117 juta atau sebesar 7,74% dari 2017 yang mencapai Rp1.009.832 juta. Peningkatan utang pajak
khususnya berasal dari utang pajak lainnya sebesar Rp46.922 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Utang Pajak Kini 332.495 301.300 31.195 10,35%
Utang Pajak Lainnya 755.454 708.532 46.922 6,62%
Jumlah Utang Pajak 1.087.949 1.009.832 78.117 7,74%
Liabilitas imbalan kerja di Bank Mandiri mencapai Rp7.987.887 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp289.501 juta atau sebesar 3,50% dari 2017 yang mencapai Rp8.277.388 juta. Penurunan
liabilitas imbalan kerja khususnya berasal dari penyisihan biaya uang penghargaan pegawai sebesar Rp467.277 juta,
yang dikompensir dengan peningkatan cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR sebesar Rp177.776 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Penyisihan Biaya Uang Penghargaan Pegawai 3.563.484 4.030.761 (467.277) (11,59%)
Cadangan Atas Bonus, Insentif, Cuti Dan THR 4.424.403 4.246.627 177.776 4,19%
Jumlah Liabilitas Imbalan Kerja 7.987.887 8.277.388 (289.501) (3,50%)
Provisi
Provisi di Bank Mandiri mencapai Rp370.525 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp5.245 juta atau sebesar 1,40% dari 2017 yang mencapai Rp375.770 juta. Penurunan provisi terutama berasal dari
penurunan provisi atas estimasi kerugian kontinjensi legal mata uang rupiah sebesar Rp5.043 juta.
Tabel Provisi
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Provisi 370.525 375.770 (5.245) (1,40%)
Liabilitas Lain-Lain
Liabilitas lain-lain di Bank Mandiri mencapai Rp15.795.137 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami penurunan
sebesar Rp4.701.240 juta atau sebesar 22,94% dari 2017 yang mencapai Rp20.496.377 juta. Penurunan liabilitas lain-
lain terutama berasal dari liabilitas lain-lain mata uang rupiah terkait dengan liabilitas transaksi ATM dan kartu kredit
sebesar Rp1.234.910 juta dan liabilitas terkait utang transaksi nasabah sebesar Rp1.204.454 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Lain-Lain 15.795.137 20.496.377 (4.701.240) (22,94%)
Pinjaman yang diterima di Bank Mandiri mencapai Rp51.653.982 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp15.950.303 juta atau sebesar 44,67% dari 2017 yang mencapai Rp35.703.679 juta. Peningkatan
pinjaman yang diterima khususnya berasal dari pinjaman yang diterima pihak ketiga sebesar Rp15.526.617 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 423.686 - 423.686 100,00%
Pihak Ketiga 51.230.296 35.703.679 15.526.617 43,49%
Jumlah Pinjaman Yang Diterima 51.653.982 35.703.679 15.950.303 44,67%
Pinjaman dan efek-efek subordinasi di Bank Mandiri mencapai Rp685.730 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp494.229 juta atau sebesar 258,08% dari 2017 yang mencapai Rp191.501 juta.
Peningkatan pinjaman dan efek-efek subordinasi khususnya berasal dari pinjaman subordinasi pihak ketiga sebesar
Rp358.539 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 136.750 - 136.750 100,00%
Pihak Ketiga 550.040 191.501 358.539 187,23%
Dikurangi: Biaya Penerbitan Yang Belum Diamortisasi (1.060) - 1.060 100,00%
Jumlah Pinjaman dan Efek-efek Subordinasi 685.730 191.501 494.229 258,08%
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Simpanan Nasabah 74.905.079 66.222.609 8.682.470 13,11%
Simpanan dari Bank Lain 433.610 445.289 (11.679) (2,62%)
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 75.338.689 66.667.898 8.670.791 13,01%
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp74.905.079 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp8.682.470 juta atau sebesar 13,11% dari 2017 yang mencapai Rp66.222.609 juta. Peningkatan
simpanan nasabah khususnya berasal dari simpanan nasabah pihak ketiga untuk deposito mudharabah - investasi
tidak terikat sebesar Rp4.214.798 juta dan tabungan - investasi terikat dan investasi tidak terikat - mudharabah
sebesar Rp3.007.658 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi
Tabungan - Investasi Terikat Dan Tabungan Mudharabah -
144.810 34.784 110.026 316,31%
Investasi Tidak Terikat
Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 2.132.346 939.315 1.193.031 127,01%
Pihak Ketiga
Giro - Investasi Terikat Dan Giro Mudharabah Musytarakah -
682.242 525.285 156.957 29,88%
Musyarakah
Tabungan - Investasi Terikat Dan Investasi Tidak Terikat -
31.173.610 28.165.952 3.007.658 10,68%
Mudharabah
Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 40.772.071 36.557.273 4.214.798 11,53%
Jumlah Simpanan Nasabah 74.905.079 66.222.609 8.682.470 13,11%
Simpanan dari Bank Lain di Bank Mandiri mencapai Rp433.610 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp11.679 juta atau sebesar 2,62% dari 2017 yang mencapai Rp445.289 juta. Penurunan simpanan
dari bank lain khususnya berasal dari tabungan mudharabah - investasi tidak terikat sebesar Rp39.262 juta, yang
dikompensir dengan peningkatan dari deposito mudharabah - investasi tidak terikat sebesar Rp27.583 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Tabungan Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 277.312 316.574 (39.262) (12,40%)
Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 156.298 128.715 27.583 21,43%
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 433.610 445.289 (11.679) (2,62%)
Ekuitas
Ekuitas di Bank Mandiri mencapai Rp184.960.305 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp14.954.173 juta atau sebesar 8,80% dari 2017 yang mencapai Rp170.006.132 juta. Peningkatan ekuitas khususnya
berasal dari saldo laba sebesar Rp15.727.164 juta.
Tabel Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Modal Saham 11.666.667 11.666.667 - 0,00%
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 17.316.192 17.316.192 - 0,00%
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Dalam
112.171 168.412 (56.241) (33,39%)
Mata Uang Asing
(Kerugian)/Keuntungan Neto Yang Belum Direalisasi
(Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Efek-Efek dan Obligasi
(1.638.088) 1.117.864 (2.755.952) (246,54%)
Pemerintah Yang Tersedia Untuk Dijual Setelah Dikurangi
Pajak Tangguhan
Bagian Efektif Lindung Nilai Arus Kas (17.030) (6.436) (10.594) (164,61%)
Selisih Neto Revaluasi Aset Tetap 26.435.307 25.666.631 768.676 2,99%
Keuntungan/(Kerugian) Neto Aktuarial Program Imbalan Pasti
348.613 (462.008) 810.621 175,46%
Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali (106.001) (106.001) - 0,00%
Saldo Laba 127.084.686 111.357.522 15.727.164 14,12%
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Neto Entitas Anak Yang
3.757.788 3.287.289 470.499 14,31%
Dikonsolidasi
JUMLAH EKUITAS 184.960.305 170.006.132 14.954.173 8,80%
Modal Saham
Modal saham di Bank Mandiri mencapai Rp11.666.667 juta di 2018. Pencapaian tersebut tidak mengalami
peningkatan maupun penurunan dari 2017 yang mencapai Rp11.666.667 juta.
Tambahan modal disetor/agio saham di Bank Mandiri mencapai Rp17.316.192 juta di 2018. Pencapaian tersebut tidak
mengalami peningkatan maupun penurunan dari 2017 yang mencapai Rp17.316.192 juta.
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing di Bank Mandiri mencapai Rp112.171 juta
di 2018. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp56.241 juta atau sebesar 33,39% dari 2017 yang
mencapai Rp168.412 juta.
(Kerugian)/Keuntungan Neto yang Belum Direalisasi Dari (Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Efek-
Efek dan Obligasi Pemerintah Yang Tersedia Untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
(Kerugian)/keuntungan neto yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek dan obligasi
pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan di Bank Mandiri mencapai (Rp1.638.088)
juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar (Rp2.755.952) juta atau sebesar 246,54% dari 2017
yang mencapai Rp1.117.864 juta.
Bagian efektif lindung nilai arus kas di Bank Mandiri mencapai (Rp17.030) juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp10.594 juta atau sebesar 164,61% dari 2017 yang mencapai (Rp6.436) juta.
Selisih bersih revaluasi aset tetap di Bank Mandiri mencapai Rp26.435.307 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp768.676 juta atau sebesar 2,99% dari 2017 yang mencapai Rp25.666.631 juta.
Keuntungan/(Kerugian) neto aktuarial program imbalan pasti setelah dikurangi pajak tangguhan di Bank Mandiri
mencapai Rp348.613 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp810.621 juta atau sebesar
175,46% dari 2017 yang mencapai (Rp462.008) juta.
Saldo Laba
Saldo laba di Bank Mandiri mencapai Rp127.084.686 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp15.727.164 juta atau sebesar 14,12% dari 2017 yang mencapai Rp111.357.522 juta.
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi
Kepentingan non pengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi di Bank Mandiri mencapai Rp3.757.788
juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp470.499 juta atau sebesar 14,31% dari 2017
yang mencapai Rp3.287.289 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017*)
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 80.992.570 77.284.648 3.707.922 4,80%
Beban Bunga dan Beban Syariah (26.369.938) (25.296.287) 1.073.651 4,24%
Pendapatan Bunga dan Syariah - Neto 54.622.632 51.988.361 2.634.271 5,07%
Pendapatan Premi - Neto 2.707.133 2.465.075 242.058 9,82%
Pendapatan Bunga, Syariah dan Premi - Neto 57.329.765 54.453.436 2.876.329 5,28%
Pendapatan Operasional Lainnya 27.672.065 22.830.407 4.841.658 21,21%
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (14.394.973) (15.646.385) (1.251.412) (8,00%)
Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Estimasi Kerugian atas
270.973 (173.402) (444.375) (256,27%)
Komitmen dan Kontinjensi
Pembentukan Penyisihan Lainnya (61.498) (132.050) (70.552) (53,43%)
(Kerugian)/Keuntungan Yang Belum Direalisasi dari
(Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Investasi Pemegang Polis (18.483) 46.849 (65.332) (139,45%)
pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari Penjualan Efek-Efek dan Obligasi Pemerintah 674.087 779.993 (105.906) (13,58%)
Beban Operasional Lainnya (37.566.139) (34.989.097) 2.577.042 7,37%
LABA OPERASIONAL 33.905.797 27.169.751 6.736.046 24,79%
Pendapatan/(Beban) Bukan Operasional - Neto 37.572 (12.888) 50.460 391,53%
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
33.943.369 27.156.863 6.786.506 24,99%
DAN KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Beban Pajak - Neto (8.091.432) (5.713.821) 2.377.611 41,61%
LABA TAHUN BERJALAN 25.851.937 21.443.042 4.408.895 20,56%
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 1.585.482 9.678 1.575.804 16.282,33%
Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi (2.902.231) 1.868.315 (4.770.546) (255,34%)
(Beban)/Penghasilan Komprehensif Lain Tahun
(1.316.749) 1.877.993 (3.194.742) (170,11%)
Berjalan - Setelah Pajak Penghasilan
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 24.535.188 23.321.035 1.214.153 5,21%
Laba Tahun Berjalan Yang Diatribusikan Kepada: 25.851.937 21.443.042 4.408.895 20,56%
Pemilik Entitas Induk 25.015.021 20.639.683 4.375.338 21,20%
Kepentingan Non Pengendali 836.916 803.359 33.557 4,18%
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang
24.535.188 23.321.035 1.214.153 5,21%
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 23.771.531 22.491.109 1.280.422 5,69%
Kepentingan Non Pengendali 763.657 829.926 (66.269) (7,98%)
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 536,04 442,28 93,76 21,20%
*)
Direklasifikasi
2018
33,91 33,94
27,17 27,16 25,85 25,85
21,44 23,32 24,54 21,44 23,32 24,54
2,47 2,71
Pendapatan Pendapatan Pendapatan Laba Laba Sebelum Laba Tahun Total Laba Tahun Total Penghasilan
Bunga dan Premi - Neto Bunga,Syariah Operasional Beban Pajak dan Berjalan Penghasilan Berjalan yang Komprehensif
Syariah - Neto dan Pemi- Kepentingan Komprehensif Diatribusikan Tahun
Neto Non Pengendali Tahun Berjalan Berjalan Yang
Diatribusikan
Pendapatan bunga dan syariah - neto di Bank Mandiri mencapai Rp54.622.632 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp2.634.271 juta atau sebesar 5,07% dari 2017 yang mencapai Rp51.988.361 juta.
Peningkatan pendapatan bunga dan syariah – neto khususnya berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp3.399.280
juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pendapatan Bunga 74.454.382 71.055.102 3.399.280 4,78%
Pendapatan Syariah 6.538.188 6.229.546 308.642 4,95%
Jumlah Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 80.992.570 77.284.648 3.707.922 4,80%
Beban Bunga (23.710.628) (22.755.157) 955.471 4,20%
Beban Syariah (2.659.310) (2.541.130) 118.180 4,65%
Jumlah Beban Bunga dan Beban Syariah (26.369.938) (25.296.287) 1.073.651 4,24%
Pendapatan Bunga dan Syariah - Neto 54.622.632 51.988.361 2.634.271 5,07%
Pendapatan premi - neto di Bank Mandiri mencapai Rp2.707.133 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp242.058 juta atau sebesar 9,82% dari 2017 yang mencapai Rp2.465.075 juta. Peningkatan
pendapatan premi - neto khususnya berasal dari penurunan beban klaim sebesar Rp224.758 juta yang diimbangi
dengan peningkatan pendapatan premi sebesar Rp17.300 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pendapatan Premi 10.342.487 10.325.187 17.300 0,17%
Beban Klaim (7.635.354) (7.860.112) (224.758) (2,86%)
Pendapatan Premi - Neto 2.707.133 2.465.075 242.058 9,82%
Pendapatan operasional lainnya di Bank Mandiri mencapai Rp27.672.065 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp4.841.658 juta atau sebesar 21,21% dari 2017 yang mencapai Rp22.830.407 juta.
Peningkatan pendapatan operasional lainnya khususnya berasal dari pendapatan operasional lainnya – lain-lain
sebesar Rp4.090.564 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Provisi dan Komisi Lainnya 13.013.786 12.448.315 565.471 4,54%
Pendapatan Dari Kelompok Diperdagangkan – Neto 3.657.290 3.471.667 185.623 5,35%
Lain-Lain 11.000.989 6.910.425 4.090.564 59,19%
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 27.672.065 22.830.407 4.841.658 21,21%
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai di Bank Mandiri mencapai (Rp14.394.973) juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.251.412 juta atau sebesar 8,00% dari 2017 yang mencapai
(Rp15.646.385) juta. Penurunan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai khususnya berasal dari kredit yang
diberikan sebesar Rp1.976.536 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro pada Bank Lain (1.703) 44 1.747 3.970,45%
Penempatan pada Bank Lain (115) 53.290 53.405 100,22%
Efek-Efek (20.263) (8.420) 11.843 140,65%
Tagihan Lainnya-Transaksi Perdagangan (178.324) 425.563 603.887 141,90%
Kredit Yang Diberikan (13.481.957) (15.458.493) (1.976.536) (12,79%)
Piutang Pembiayaan Konsumen (638.849) (640.151) (1.302) (0,20%)
Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan (3.950) (5.784) (1.834) (31,71%)
Tagihan Akseptasi (49.878) (9.783) 40.095 409,84%
Penyertaan Saham (19.934) (2.651) 17.283 651,94%
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (14.394.973) (15.646.385) (1.251.412) (8,00%)
Pembentukan penyisihan lainnya di Bank Mandiri mencapai Rp61.498 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp70.552 juta atau sebesar 53,43% dari 2017 yang mencapai Rp132.050 juta. Penurunan
pembentukan penyisihan lainnya khususnya berasal dari penurunan pembentukan penyisihan atas estimasi kerugian
yang timbul dari kasus fraud sebesar Rp58.803 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Fraud 18 (58.785) (58.803) (100,03%)
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Hukum 7.568 33.099 (25.531) (77,14%)
Kerugian resiko operasional-kecurangan eksternal (5.580) (7.625) (2.045) (26,82%)
Kerugian risiko operasional lainnya (7.282) - 7.282 100,00%
Aset Lain-Lain (56.222) (98.739) (42.517) (43,06%)
Pembentukan Penyisihan Lainnya (61.498) (132.050) (70.552) (53,43%)
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar investasi pemegang polis kontrak
unit-link di Bank Mandiri mencapai (Rp18.483) juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp65.332 juta atau sebesar 139,45% dari 2017 yang mencapai Rp46.849 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Perubahan Nilai Wajar Investasi Pemegang Polis dan Kenaikan/ (Penurunan) Kontrak Liabilitas Kontrak Unit-Link
Perubahan Nilai Wajar dari Investasi Pemegang Polis 1.802.602 3.311.638 (1.509.036) (45,57%)
Kenaikan Liabilitas Kontrak Unit-Link (1.802.602) (3.311.638) 1.509.036 45,57%
Lain-lain (18.483) 46.849 (65.332) (139,45%)
(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi dari
(Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Investasi Pemegang (18.483) 46.849 (65.332) (139,45%)
Polis pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah di Bank Mandiri mencapai Rp674.087 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp105.906 juta atau sebesar 13,58% dari 2017 yang mencapai
Rp779.993 juta. Penurunan keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah khususnya berasal dari
obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar Rp299.944 juta, yang dikompensir dengan kenaikan dari efek-
efek yang tersedia untuk dijual sebesar Rp194.038 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Tersedia Untuk Dijual
Efek-Efek 229.509 35.471 194.038 547,03%
Obligasi Pemerintah 444.578 744.522 (299.944) (40,29%)
Keuntungan dari Penjualan Efek-Efek Dan Obligasi
674.087 779.993 (105.906) (13,58%)
Pemerintah
Beban operasional lainnya di Bank Mandiri mencapai (Rp37.566.139) juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp2.577.042 juta atau sebesar 7,37% dari 2017 yang mencapai (Rp34.989.097) juta. Peningkatan
beban operasional lainnya khususnya berasal dari beban gaji dan tunjangan sebesar Rp1.464.127 juta serta beban
umum dan administrasi sebesar Rp1.181.426 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) %
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Beban Gaji dan Tunjangan (16.322.769) (14.858.642) 1.464.127 9,85%
Beban Umum dan Administrasi (16.587.005) (15.405.579) 1.181.426 7,67%
Lain-Lain - Neto (4.656.365) (4.724.876) (68.511) (1,45%)
Jumlah Beban Operasional Lainnya (37.566.139) (34.989.097) 2.577.042 7,37%
Pendapatan/(beban) bukan operasional di Bank Mandiri mencapai Rp37.572 juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp50.460 juta atau sebesar 391,53% dari 2017 yang mencapai (Rp12.888) juta.
Peningkatan pendapatan bukan operasional khususnya berasal dari kenaikan pendapatan bukan operasional lain-
lain sebesar Rp73.347 juta, yang dikompensir dengan penurunan pendapatan laba atas penjualan aset tetap sebesar
Rp22.887 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Atas Penjualan Aset Tetap 21.890 44.777 (22.887) (51,11%)
Lain-Lain – Neto 15.682 (57.665) 73.347 127,20%
Pendapatan/(Beban) Bukan Operasional 37.572 (12.888) 50.460 391,53%
Laba Sebelum Beban Pajak dan Kepentingan Non Pengendali di Bank Mandiri mencapai
Rp33.943.369 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp6.786.506 juta atau sebesar
24,99% dari 2017 yang mencapai Rp27.156.863 juta. Peningkatan laba sebelum beban pajak dan kepentingan non
pengendali khususnya berasal dari laba operasional sebesar Rp6.736.046 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Operasional 33.905.797 27.169.751 6.736.046 24,79%
Pendapatan/(Beban) Bukan Operasional 37.572 (12.888) 50.460 391,53%
Laba Sebelum Beban Pajak dan Kepentingan Non
33.943.369 27.156.863 6.786.506 24,99%
Pengendali
Beban Pajak
Beban Pajak di Bank Mandiri mencapai (Rp8.091.432) juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp2.377.611 juta atau sebesar 41,61% dari 2017 yang mencapai (Rp5.713.821) juta. Peningkatan beban pajak
khususnya berasal dari beban pajak kini tahun sebelumnya sebesar Rp1.313.347 juta dan beban pajak tangguhan
sebesar Rp738.849 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pajak Kini
Tahun Berjalan (5.918.708) (5.593.293) 325.415 5,82%
Tahun Sebelumnya (1.313.347) - 1.313.347 100,00%
Pajak Tangguhan (859.377) (120.528) 738.849 613,01%
Beban Pajak - Neto (8.091.432) (5.713.821) 2.377.611 41,61%
Laba Tahun Berjalan di Bank Mandiri mencapai Rp25.851.937 juta di 2018. Pencapaian tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp4.408.895 juta atau sebesar 20,56% dari 2017 yang mencapai Rp21.443.042 juta. Peningkatan
laba tahun berjalan khususnya berasal dari laba sebelum beban pajak dan kepentingan non pengendali sebesar
Rp6.786.506 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Sebelum Beban Pajak Dan Kepentingan Non Pengendali 33.943.369 27.156.863 6.786.506 24,99%
Beban Pajak - Neto (8.091.432) (5.713.821) 2.377.611 41,61%
Laba Tahun Berjalan 25.851.937 21.443.042 4.408.895 20,56%
(Beban)/penghasilan komprehensif lain di Bank Mandiri mencapai (Rp1.316.749) juta di 2018. Pencapaian tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp3.194.742 juta atau sebesar 170,11% dari 2017 yang mencapai Rp1.877.993 juta.
Penurunan (beban) penghasilan komprehensif lain khususnya berasal dari penurunan perubahan nilai wajar aset
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp5.949.852 juta, yang dikompensir dengan peningkatan
keuntungan aktuarial program imbalan pasti sebesar Rp1.664.743 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi
Keuntungan Revaluasi Aset Tetap 768.681 526.108 242.573 46,11%
Keuntungan/(Kerugian) Aktuarial Program Imbalan Pasti 1.023.174 (641.569) 1.664.743 259,48%
Pajak Penghasilan Terkait Pos-Pos Yang Tidak Akan
(206.373) 125.139 (331.512) (264,92%)
Direklasifikan Ke Laba Rugi
Total Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 1.585.482 9.678 1.575.804 16.282,33%
Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi
Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan Dalam
(55.547) (32.750) (22.797) 69,61%
Mata Uang Asing
Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan Dalam Kelompok
(3.585.763) 2.364.089 (5.949.852) (251,68%)
Tersedia Untuk Dijual
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas (27.695) (16.826) (10.869) (64,60%)
Pajak Penghasilan Terkait Pos-Pos Yang Akan
766.774 (446.198) (1.212.972) (271,85%)
Direklasifikasi Ke Laba Rugi
Total Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi (2.902.231) 1.868.315 (4.770.546) (255,34%)
(Beban)/Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan -
(1.316.749) 1.877.993 (3.194.742) (170,11%)
Setelah Pajak Penghasilan
Atribusi laba dan penghasilan komprehensif tahun berjalan di Bank Mandiri mencapai Rp24.535.188 juta di 2018.
Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1.214.153 juta atau sebesar 5,21% dari 2017 yang mencapai
Rp23.321.035 juta. Peningkatan laba dan penghasilan komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan khususnya
berasal dari penghasilan komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
Rp1.280.422 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pemilik Entitas Induk 25.015.021 20.639.683 4.375.338 21,20%
Kepentingan Non Pengendali 836.916 803.359 33.557 4,18%
Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan 25.851.937 21.443.042 4.408.895 20,56%
Pemilik Entitas Induk 23.771.531 22.491.109 1.280.422 5,69%
Kepentingan Non Pengendali 763.657 829.926 (66.269) (7,98%)
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang
24.535.188 23.321.035 1.214.153 5,21%
Diatribusikan
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Dasar 536,04 442,28 93,76 21,20%
Dilusian 536,04 442,28 93,76 21,20%
Pertumbuhan
Uraian 2018 2017*)
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Kas Neto Yang (Digunakan untuk)/Diperoleh dari Aktivitas
(31.962.470) 4.981.054 (36.943.524) (741,68%)
Operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas Neto Yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (21.041.189) (5.276.211) 15.764.978 298,79%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kas Neto Yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 17.151.038 702.143 16.448.895 2.342,67%
(PENURUNAN)/KENAIKAN Neto KAS DAN SETARA KAS (35.852.621) 406.986 (36.259.607) (8.909,30%)
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN
1.754.511 808.703 945.808 116,95%
SETARA KAS
Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 158.775.796 157.560.107 1.215.689 0,77%
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 124.677.686 158.775.796 (34.098.110) (21,48%)
*)
Direklasifikasi
(5,28)
(21,04)
(31,96)
Arus Kas dari Aktivitas Operasional kenaikan pembelian obligasi pemerintah - selain diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi sebesar Rp11.003.938
Arus kas dari aktivitas operasional di Bank Mandiri juta dan kenaikan pembelian efek-efek - selain diukur pada
mencapai (Rp31.962.470) juta di 2018. Pencapaian nilai wajar melalui laba rugi sebesar Rp4.179.026 juta.
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp36.943.524
juta atau sebesar 741,68% dari 2017 yang mencapai Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Rp4.981.054 juta. Penurunan tersebut khususnya berasal
dari kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp24.396.873 Arus kas dari aktivitas pendanaan di Bank Mandiri
juta dan penurunan tabungan sebesar Rp32.997.247 juta, mencapai Rp17.151.038 juta di 2018. Pencapaian
yang dikompensir dengan kenaikan deposito berjangka tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp16.448.895
sebesar Rp22.529.223 juta. juta atau sebesar 2.342,67% dari 2017 yang mencapai
Rp702.143 juta. Peningkatan tersebut khususnya
Arus Kas dari Aktivitas Investasi berasal dari kenaikan penerimaan dari pinjaman yang
diterima sebesar Rp12.735.961 juta dan kenaikan
Arus kas dari aktivitas investasi di Bank Mandiri mencapai penerimaan dari efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
(Rp21.041.189) juta di 2018. Pencapaian tersebut kembali sebesar Rp11.913.477 juta, yang dikompensir
mengalami peningkatan sebesar Rp15.764.978 juta atau dengan penurunan dari efek-efek yang diterbitkan
sebesar 298,79% dari 2017 yang mencapai (Rp5.276.211) sebesar Rp5.656.530 juta dan penurunan dari kenaikan
juta. Peningkatan tersebut khususnya berasal dari pembayaran dividen sebesar Rp3.074.903 juta.
Kemampuan Bank Mandiri dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dilakukan dengan pengelolaan likuiditas yang
baik. Dalam rangka meningkatkan ketahanan likuiditas jangka pendek, Bank Mandiri menjaga kecukupan likuiditas
dengan melakukan pengelolaan beberapa indikator antara lain Primary Reserve (Giro Wajib Minimum dan Kas), Secondary
Reserve (cadangan likuiditas), dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sesuai ketentuan regulator.
LCR merupakan rasio perbandinganantara High Quality Liquid Assets (HQLA) dengan estimasi total arus kas keluar bersih
(net cash outflow) selama 30 (tiga puluh) hari ke depan dalam skenario krisis. Pada Desember 2018 LCR Bank Mandiri
mencapai 170,60% (bank only) dan 167,37% (konsolidasi), diatas ketentuan regulator yang menetapkan pemenuhan LCR
paling rendah 100%.
Dalam rangka pengelolaan likuiditas untuk jangka waktu yang lebih panjang (1 tahun), Bank Mandiri menjaga Net Stable
Funding Ratio (NSFR) dengan meningkatkan stabilitas pendanaan bank yang disesuaikan dengan komposisi aset dan
rekening administratif. NSFR merupakan rasio perbandingan jumlah dana stabil yang tersedia (Available Stable Funding)
dengan jumlah dana stabil yang dibutuhkan (Required Stable Funding). Per Desember 2018, NSFR Bank Mandiri sebesar
116,87% (bank only) dan 117,11% (konsolidasi), diatas ketentuan limit regulator sebesar 100%.
Rasio kecukupan modal Bank Mandiri (Capital Adequacy Ratio - CAR adalah rasio modal terhadap aset tertimbang
menurut risiko/Risk-Weighted Assets - RWA) di tahun 2018 mengalami penurunan dengan nilai sebesar 20,96%
(bank only) jika dibandingkan dengan rasio kecukupan modal tahun 2017 sebesar 21,64% (bank only) . Rasio tersebut
menunjukan solvabilitas Bank Mandiri masih baik karena telah melebihi minimal requirement rasio CAR dari
Regulator sehingga dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Kemampuan membayar utang juga dapat tercermin berdasarkan peringkat dari efek-efek yang diterbitkan Bank Mandiri yaitu
Obligasi, Medium Term Note (MTN) dan Efek Beragun Aset (EBA). Efek-efek yang diterbitkan secara rutin dinilai oleh lembaga
pemeringkatan guna mendukung kelayakan efek. Kualitas efek sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan penerbit
efek dalam membayar efek nya pada saat jatuh tempo dan kemampuannya membayar bunga atau kupon selama jangka
waktu penerbitan efek tersebut. Obligasi, MTN dan EBA yang diterbitkan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri
menggunakan Pefindo sebagai lembaga pemeringkat.
Peringkat
Keterangan
2018 2017
Obligasi
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 AAA oleh Pefindo
id
AAA oleh Pefindo
id
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 AAA oleh Pefindo
id
AAA oleh Pefindo
id
Rentabilitas Bank
Return on Equity Bank Manndiri meningkat sebesar 170 bps menjadi 16,23% dibandingkan dengan tahun 2017 yang
mencapai 14,53%. Di samping itu, peningkatan juga terjadi pada Return on Assets yang mencapai 3,17%, meningkat
45 bps dari 2,72% pada 2017. Sedangkan Net Interest Margin mengalami penurunan 0,11 bps menjadi 5,52% di
2018, dari 5,63% di tahun 2017, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan suku bunga Bank Indonesia (7 Days
Repo Rate) sebanyak 6 kali di sepanjang tahun 2018 menjadi 6,00% atau meningkat sebesar 1,75% YtD hingga akhir
tahun 2018, serta penyesuaian portfolio kredit ke segmen dengan risiko yang lebih rendah, dan penerapan program
restrukturisasi kredit bagi debitur dalam rangka perbaikan kualitas aset.
Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional dan perluasan operasional yang diterapkan oleh Bank Mandiri
merupakan strategi yang tepat dalam menurunkan Cost Efficiency Ratio yang pada tahun 2018 sebesar 44,35%
mengalami penurunan sebesar 70 bps dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 45,06%. Sedangkan rasio BOPO
mengalami penurunan menjadi 66,48% di tahun 2018 dari 71,17% di tahun 2017, hal ini menunjukkan bahwa Bank
Mandiri mampu menjaga tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional dengan baik.
Nilai NPL Bank Mandiri di tahun 2018 sebesar 2,79%, Suspect watchlist disusun melalui analisa on desk
mengalami penurunan dari tahun 2017 yang sebesar berdasarkan beberapa parameter yang bersifat
3,45%. Untuk mengatasi permasalahan NPL, berbagai mandatory dimana selanjutnya dilakukan kembali
fokus inisiatif strategis telah dilakukan pada tahun penajaman analisa watchlist secara individual oleh
2018, diantaranya adalah perbaikan kualitas aset secara masing-masing pengelola debitur. Dengan demikian
bertahap, perbaikan portfolio mix ke arah pertumbuhan secara dini dapat ditentukan account strategy yang lebih
sektor yang lebih sehat, perbaikan infrastruktur dan sesuai untuk mengantisipasi adanya Non Performing Loan.
bisnis proses, peningkatan kapabilitas SDM di bidang
perkreditan, serta perbaikan policy dan procedure. Sebagai upaya untuk meminimalkan jumlah kredit
macet, Bank Mandiri mengatur mengenai ketentuan
Bank Mandiri melakukan penyempurnaan kembali kredit yang harus dihindari antara lain sebagai berikut.
parameter watchlist berdasarkan lesson learnt 1. Kredit yang digunakan untuk membiayai usaha yang
dari debitur high risk account untuk pencegahan bersifat spekulasi, usaha perjudian, pornografi,
peningkatkan NPL sehingga mekanisme analisa debitur bertentangan norma kesusilaan, narkotik dan
watchlist lebih presisi untuk mengantisipasi penurunan sektor-sektor yang dilarang Regulator dan peraturan
kualitas kredit berdasarkan 3 (tiga) pilar (Karakter, perundangan lainnya.
Kapasitas Usaha, dan Kemampuan Bayar). Selain itu 2. Kredit yang diberikan tanpa informasi keuangan
mekanisme watchlist diperkuat dengan adanya “suspect yang cukup, kecuali untuk kredit-kredit kecil dapat
watchlist” yang merupakan daftar indikatif potensi disesuaikan seperlunya oleh Bank.
debitur watchlist. 3. Kredit yang memerlukan keahlian khusus yang tidak
dimiliki Bank.
4. Kredit kepada debitur bermasalah dan atau macet SID BI dan daftar cekal (cegah dan tangkal), atau
pada bank lain atau kreditur lain, dan kredit yang melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan.
dijamin oleh gurantor/penjamin individual yang 6. Kredit untuk partai politik, organisasi politik dan
pernah masuk dalam daftar kredit bermasalah di untuk kegiatan-kegiatan politik.
Bank lain atau daftar hitam/macet Bank Indonesia 7. Kredit kepada perorangan dengan kekebalan
atau negative list Bank, kecuali yang bersangkutan diplomatik, atau pengurusnya memiliki kekebalan
dinilai kooperatif, berkarakter baik dan penyebab diplomatik.
kredit bermasalah atau macet diakibatkan oleh 8. Kredit untuk usaha produksi, perdagangan,
faktor-faktor yang dapat diyakini tidak bertentangan pengiriman dan impor senjata diluar Badan Usaha/
dengan ketentuan Bank dan dapat diyakini tidak Institusi resmi yang mendapat izin khusus/legalitas
bertentangan dengan ketentuan Bank dan peraturan khusus dari pemerintah.
Regulator termasuk akibat kondisi perekonomian 9. Kredit untuk proyek atau usaha yang secara nyata
yang buruk atau bencana alam. membahayakan lingkungan.
5. Kredit untuk perusahaan yang pengurusnya/ 10. Kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pemiliknya tercatat dalam daftar hitam, kredit macet hukum yang berlaku.
Kebijakan Bank Mandiri terkait permodalan disusun untuk memastikan pemenuhan persyaratan likuiditas Bank yang
ditentukan oleh perubahan peraturan perundang-undangan serta untuk memastikan kemampuan Bank Mandiri
dalam mengembangkan usaha berkelanjutan dengan berdasarkan tinjauan analisis aspek ekonomi secara global
maupun nasional. Kebijakan permodalan merupakan bagian dari Rencana Bisnis Bank yang disusun oleh Direksi dan
disetujui oleh Dewan Komisaris.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Struktur permodalan Bank Mandiri terdiri dari Modal Inti (Tier
1) dan Modal Pelengkap (Tier 2).
MODAL INTI
Modal Inti (Tier 1) terutama berasal dari:
MODAL PELENGKAP
Modal Pelengkap (Tier 2) terutama berasal dari cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk dan
pinjaman subordinasi.
Kecukupan Permodalan Serta Penerapan Basel II simulasi Pendekatan Berdasarkan Rating Internal
dan III (Internal Ratings-Based Approach). Sedangkan untuk risiko
Permodalan Bank Mandiri telah mengacu kepada regulasi pasar, Bank menggunakan Metode Pengukuran Standar
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (Basel II dan Basel II (Standardised Measurement Method)2 , dan juga
Basel III), yaitu: menggunakan metode pengukuran secara internal Value
a. Pilar 1 (satu), dalam melakukan perhitungan at Risk . Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada
kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator
dan risiko operasional. Approach)3.
b. Pilar 2 (dua) Basel II atau yang lebih dikenal dengan
pendekatan Internal Capital Adequacy Asessment Sebagai penerapan Basel III di Indonesia,Bank Mandiri
Process (ICAAP). ICAAP antara lain mencakup juga telah melaporkan pemenuhan Liquidity Coverage
penentuan risk appetite, overall risk assessment, capital Ratio (LCR)4 secara bulanan dan Net Stable Funding Ratio
planning, dan bank-wide stress testing. (NSFR)5 secara triwulanan serta melakukan uji coba
perhitungan Leverage Ratio (LR)6 secara triwulanan sesuai
Metode yang digunakan untuk menghitung kecukupan ketentuan OJK. Bank Mandiri telah mengimplementasikan
modal, Bank Mandiri menggunakan Pendekatan Standar penerapan Basel III mengacu kepada dokumentasi Basel
Basel II (Standardized Approach)1 untuk risiko kredit dan serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh OJK7.
memasukan komponen External Rating, serta melakukan
1. Mengacu pada SE OJK No. 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
2. Mengacu pada SE OJK No. 38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
3. Mengacu pada SE OJK No. 24/SEOJK.03/2016 tentang Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar.
4. Mengacu pada Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum.
5. Mengacu pada Peraturan OJK No. 50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio) Bagi Bank Umum.
6. Mengacu pada Consultative Paper OJK Tahun 2014 tentang Kerangka Basel III Leverage Ratio.
7. Antara lain Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
ATMR Risiko
677.717.804 747.053.655 589.631.509 652.471.017 Rasio CET 1 (%) 19,82% 19,29% 20,57% 19,97%
Kredit
ATMR Risiko
6.449.454 6.810.839 13.367.349 13.244.875 Rasio Tier 1 (%) 19,82% 19,29% 20,57% 19,97%
Pasar
ATMR Risiko
115.067.839 134.848.982 104.792.639 121.563.432 Rasio Tier 2 (%) 1,14% 1,17% 1,07% 1,06%
Operasional
Total ATMR 799.235.097 888.713.476 707.791.497 787.279.324 Rasio KPMM (%) 20,96% 20,46% 21,64% 21,03%
Rasio KPMM
Sesuai Profil 9,56% 9,57% 9,50% 9,49% Cet 1 Untuk Buffer 11,40% 10,89% 12,14% 11,54%
Risiko
Persentase
Alokasi
Buffer yang Wajib
Pemenuhan
Dipenuhi Oleh
KPMM
Bank
Capital
conservation buffer
Dari CET1 8,42% 8,40% 8,43% 8,43% 1,875% 1,875% 1,250% 1,250%
(2,5% dari ATMR)
(%)
Countercyclical
Dari AT1 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% buffer (0% - 2,5% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
dari ATMR) (%)
Capital surcharge
Dari Tier 2 1,14% 1,17% 1,07% 1,06% (1% - 2,5% dari 1,875% 1,875% 1,250% 1,250%
ATMR) (%)
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
31 Desember 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16.444.401 65.279.069 14.319.433 2.950.818 120.223 713.140 0 59.753.574
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 2.723.540 9.484.344 8.091.883 1.128.960 1.428.432 1.190.158 237.199 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Tagihan kepada Korporasi 60.638.427 175.821.657 73.649.367 18.799.430 8.498.142 9.290.301 1.648.724 82.696.913
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 621.216 1.574.503 1.746.908 262.619 369.215 56.750 23.882 109.464
Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16.444.401 65.279.069 14.319.433 2.950.818 120.223 713.140 0 59.872.731
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 2.723.540 9.484.344 8.091.883 1.128.960 1.428.432 1.190.158 237.199 59.738
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 27.272.437 60.379.021 35.529.312 8.302.165 11.918.655 7.440.662 3.187.802 30.648.798
9 Tagihan kepada Korporasi 60.638.427 175.821.657 73.649.367 18.799.430 8.498.142 9.290.301 1.648.724 83.697.243
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 621.216 1.574.503 1.746.908 262.619 369.215 56.750 23.882 315.019
Risiko Kredit
Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Per Wilayah, Jangka Waktu dan Sektor Ekonomi
Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank Mandiri memiliki eksposur per wilayah, jangka waktu dan sektor ekonomi sebagai
berikut.
31 Desember 2017
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
1.405.059 160.985.717 15.113.055 49.072.216 14.655.908 5.151.053 831.470 630.965 0 34.611.835 489.513 120.556.014
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8.258.827 51.850.598 18.643 36.892 70.761 0 0 54.562 2.290 42.123.428 10.104.822 52.411.398
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
101.235 165.647.129 23.022.133 51.718.244 30.662.362 7.366.924 9.803.904 5.886.565 2.704.054 10.208.816 24.126 141.397.128
18.024.993 449.067.955 67.963.749 153.035.444 67.732.945 21.533.072 11.527.429 9.875.567 2.522.120 73.510.707 19.327.381 427.028.413
1.453 4.766.009 712.180 2.616.694 2.088.486 382.600 567.479 134.850 136.713 170.278 1.538 6.810.817
49.430.165 1.104.042.939 109.193.838 265.561.801 122.428.692 35.577.147 24.344.059 17.674.297 5.566.636 412.423.441 48.774.690 1.041.544.601
31 Desember 2017
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
1.405.059 161.104.874 15.113.055 49.072.216 14.655.908 5.151.053 831.470 630.965 0 34.840.513 489.513 120.784.692
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8.258.827 53.101.823 18.643 36.892 70.761 0 0 54.562 2.290 42.494.629 10.104.822 52.782.599
0 5.584 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
101.235 184.780.087 23.022.133 51.718.244 30.662.362 7.366.924 9.803.904 5.886.565 2.704.054 26.494.476 24.126 157.682.788
18.024.993 450.068.285 67.963.749 153.035.444 67.732.945 21.533.072 11.527.429 9.875.567 2.522.120 74.495.386 19.327.381 428.013.092
1.453 4.971.565 712.180 2.616.694 2.088.486 382.600 567.479 134.850 136.713 338.792 1.538 6.979.332
49.430.165 1.246.281.781 109.193.838 265.561.801 122.428.692 35.577.147 24.344.059 17.674.297 5.566.636 533.168.656 48.774.690 1.162.289.816
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
31 Desember 2018
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi de
31 Desember 2018
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2017
Total ≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
31 Desember 2017
Total ≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
0 0 0 0 0 0 0
5.584 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Kredit Tagihan Kepada Tagihan
Tagihan Tagihan Kepada Pembangunan Tagihan Tagihan Eksposur di Unit
Kredit Beragun Beragun Pegawai/ Usaha Mikro, yang
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor Multilateral Kepada Kepada Aset Lainnya Usaha Syariah
Rumah Tinggal Properti Pensi Usaha Kecil dan Telah Jatuh
Pemerintah Publik dan Lembaga Bank Korporasi (apabila ada)
Komersial unan Portofolio Ritel Tempo
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2018
Pertanian, perburuan dan
1 0 10.761.919 0 0 0 0 0 5.304.345 60.988.086 22.842 0 0
Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 0 0 129.144 76.331 2.563 0 0
3 Pertambangan dan Penggalian 0 7.096.213 0 0 0 0 0 28.032 29.242.875 37.538 0 0
4 Industri Pengolahan 0 43.118.455 0 0 0 0 0 1.776.270 95.404.111 1.586.204 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 20.784.172 0 0 0 0 0 17.710 10.065.173 104.873 0 0
6 Konstruksi 0 19.595.744 0 0 0 0 0 205.467 18.939.726 74.757 0 0
Catatan: Tagihan bersih yang dicatat dalam ‘Lainnya’ diantaranya Aset Lainnya, serta non cash loan seperti penempatan pada Bank Indonesia, Surat Berharga, BG, dan L/C.
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan
dijelaskan kepada stakeholder.
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi
dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Kredit Tagihan Kepada Tagihan
Tagihan Tagihan Kepada Pembangunan Tagihan Tagihan Eksposur di Unit
Kredit Beragun Beragun Pegawai/ Usaha Mikro, yang
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor Multilateral Kepada Kepada Aset Lainnya Usaha Syariah
Rumah Tinggal Properti Pensi Usaha Kecil dan Telah Jatuh
Pemerintah Publik dan Lembaga Bank Korporasi (apabila ada)
Komersial unan Portofolio Ritel Tempo
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2018
Pertanian, perburuan dan
1 0 10.761.919 0 0 0 0 0 5.304.345 60.988.086 22.842 0 0
Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 0 0 0 129.144 76.331 2.563 0 0
3 Pertambangan dan Penggalian 0 7.096.213 0 0 0 0 0 28.032 29.242.875 37.538 0 0
4 Industri Pengolahan 0 43.118.455 0 0 0 0 0 1.776.270 95.412.046 1.586.204 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 20.784.172 0 0 0 0 0 17.710 10.065.173 104.873 0 0
6 Konstruksi 0 19.595.744 0 0 0 0 0 205.467 18.939.726 74.757 0 0
7 Perdagangan besar dan eceran 0 572.997 0 0 0 0 0 25.988.105 60.057.621 1.197.240 0 0
Penyediaan akomodasi dan
8 0 461.342 0 0 0 0 0 4.109.896 2.608.442 34.409 0 0
penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan
9 0 2.551.730 0 0 0 0 0 844.958 24.508.268 238.400 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 8.615.937 0 51.850.598 0 0 0 24.942 15.820.228 56.764 0 0
Real estate, usaha persewaan
11 0 2.952.257 0 0 0 0 0 2.592.937 30.954.023 122.562 0 0
dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
12 pertahanan dan jaminan 1.801.215 628.607 0 0 0 0 0 10.665 43.747 493 0 0
sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 0 0 0 0 0 0 37.373 119.543 769 0 0
Jasa kesehatan dan kegiatan
14 0 0 0 0 0 0 0 81.200 1.196.557 32.110 0 0
sosial
Jasa kemasyarakatan,
15 sosial budaya, hiburan dan 0 0 0 0 0 0 0 4.341 421.750 - 0 0
perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani
16 0 0 0 0 0 0 0 9.137 11.850 546 0 0
rumah tangga
Badan internasional dan badan
17 0 0 0 0 0 0 0 - 165.912 - 0 0
ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas
18 0 0 0 0 0 0 0 6.255 154.390 1 0 0
batasannya
19 Rumah Tangga 0 13.436 0 0 24.284.516 0 0 95.430.106 10.904.618 1.148.410 0 0
20 Bukan Lapangan Usaha 0 0 0 0 0 0 0 11.020.764 382.628 102.453 0 0
Lainnya (tambahan a.l. untuk
21 175.942.920 43.952.064 0 1.251.225 59.738 5.584 13.809.572 37.158.440 87.994.473 208.629 77.045.359 99.306.244
SBI,SUN)
Total 177.744.135 161.104.874 0 53.101.823 24.344.254 5.584 13.809.572 184.780.087 450.068.285 4.971.565 77.045.359 99.306.244
31 Desember 2017
Pertanian, perburuan dan
1 0 9.993.829 0 0 0 0 0 3.797.505 56.838.512 115.129 0 0
Kehutanan
2 Perikanan 0 - 0 0 0 0 0 176.396 192.942 1.609 0 0
3 Pertambangan dan Penggalian 0 6.442.420 0 0 0 0 0 31.467 30.620.914 185.299 0 0
4 Industri Pengolahan 0 23.819.698 0 0 0 0 0 1.921.577 108.762.525 2.443.385 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 21.878.156 0 0 0 0 0 20.847 6.662.062 8.917 0 0
6 Konstruksi 0 14.249.475 0 0 0 0 0 240.869 13.172.715 125.777 0 0
7 Perdagangan besar dan eceran 0 605.455 0 0 0 0 0 24.187.761 59.228.225 2.182.459 0 0
Penyediaan akomodasi dan
8 0 361.477 0 0 0 0 0 3.629.882 2.856.241 63.816 0 0
penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan
9 0 1.527.612 0 0 0 0 0 648.696 19.394.062 166.175 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 6.617.564 0 52.411.398 0 0 0 165.436 16.206.093 928 0 0
Real estate, usaha persewaan
11 78.869 2.660.727 0 0 0 0 0 2.786.701 25.508.743 193.291 0 0
dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
12 pertahanan dan jaminan 3.005.209 0 0 0 0 0 0 12.104 45.273 0 0
sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 11.028 0 0 0 0 0 33.852 107.174 656 0 0
Jasa kesehatan dan kegiatan
14 0 0 0 0 0 0 0 74.815 1.389.519 73.289 0 0
sosial
Jasa kemasyarakatan,
15 sosial budaya, hiburan dan 0 0 0 0 0 0 0 5.588 207.971 1.765 0 0
perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani
16 0 0 0 0 0 0 0 5.558 28.392 457 0 0
rumah tangga
Badan internasional dan badan
17 0 0 0 0 0 0 0 - 76.788 - 0 0
ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas
18 0 0 0 0 0 0 0 2.593 56.533 - 0 0
batasannya
19 Rumah Tangga 0 0 0 0 21.872.771 0 0 88.582.155 8.623.538 1.093.829 0 0
20 Bukan Lapangan Usaha 0 18.948 0 0 0 0 0 14.274.460 316.123 133.524 0 0
Lainnya (tambahan a.l. untuk
21 203.960.680 32.598.303 0 371.200 0 0 8.174.670 17.084.526 77.718.747 189.026 70.604.340 88.350.774
SBI,SUN)
Total 207.044.758 120.784.692 0 52.782.599 21.872.771 0 8.174.670 157.682.788 428.013.092 6.979.331 70.604.340 88.350.774
Catatan: Tagihan bersih yang dicatat dalam ‘Lainnya’ diantaranya Aset Lainnya, serta non cash loan seperti penempatan pada Bank Indonesia, Surat Berharga, BG, dan L/C.
Tagihan bersih Entitas Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan
dijelaskan kepada stakeholder.
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
31 Desember 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Tagihan 108.060.476 322.139.910 135.987.507 31.872.686 23.864.916 18.997.796 5.044.518 475.042.714 44.532.110
a. Belum jatuh tempo 5.540.060 11.404.032 7.290.994 1.007.819 2.124.705 1.084.684 111.961 1.324.668 40.141
b. Telah jatuh tempo 2.005.456 8.718.371 6.270.650 929.894 1.446.301 252.719 56.036 1.501.645 61.323
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual 2.552.160 11.620.142 5.172.871 543.475 1.455.606 220.148 9.508 2.121.013 59.912
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 1.256.162 2.240.912 1.877.149 610.568 621.206 333.130 112.774 533.396 48.674
5 Tagihan yang dihapus buku 1.460.767 3.749.201 4.609.082 848.099 1.158.169 233.415 285.446 647.434 239.359
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan En
31 Desember 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
a. Belum jatuh tempo 5.540.060 11.404.032 7.290.994 1.007.819 2.124.705 1.084.684 111.961 1.324.668
b. Telah jatuh tempo 2.005.456 8.718.371 6.270.650 929.894 1.446.301 252.719 56.036 1.874.769
5 Tagihan yang dihapus buku 1.460.767 3.749.201 4.609.082 848.099 1.158.169 233.415 285.446 2.598.547
Catatan:
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual
Tagihan bersih Entitas Anak dimonitor dan dicatat dalam wilayah Kantor Pusat
31 Desember 2017
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
1.165.542.632 108.684.361 272.464.732 126.648.234 36.812.820 24.974.838 17.978.027 5.620.692 359.139.942 42.998.450 995.322.097
29.929.065 3.288.025 7.662.529 7.367.351 1.649.162 1.485.438 436.190 151.704 962.408 110.148 23.112.957
21.242.395 1.521.601 9.345.749 7.751.392 1.181.551 1.206.650 293.597 237.418 1.548.393 292.645 23.378.996
23.754.833 1.696.349 12.323.365 6.574.279 1.138.542 305.781 219.640 2.555 743.057 217.822 23.221.389
7.633.971 1.443.011 2.097.266 1.967.103 730.473 1.147.279 311.880 210.396 284.669 36.284 8.228.360
13.230.972 1.907.185 3.512.559 2.914.272 605.188 973.155 270.584 138.420 1.264.860 - 11.586.223
ntitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2017
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
44.532.110 1.341.879.281 108.684.361 272.464.732 126.648.234 36.812.820 24.974.838 17.978.027 5.620.692 480.927.680 42.998.450 1.117.109.835
40.141 29.929.065 3.288.025 7.662.529 7.367.351 1.649.162 1.485.438 436.190 151.704 962.408 110.148 23.112.957
61.323 21.615.519 1.521.601 9.345.749 7.751.392 1.181.551 1.206.650 293.597 237.418 3.414.497 292.645 25.245.099
59.912 22.065.334 1.696.349 12.323.365 6.574.279 1.138.542 305.781 219.640 2.555 1.225.538 217.822 23.703.870
48.674 9.730.759 1.443.011 2.097.266 1.967.103 730.473 1.147.279 311.880 210.396 1.475.078 36.284 9.418.770
239.359 15.182.085 1.907.185 3.512.559 2.914.272 605.188 973.155 270.584 138.420 4.375.880 - 14.697.243
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara
Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Cadangan
Penurunan Nilai Kerugian Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan
(CKPN)- Penurunan Nilai dihapus buku
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
Individual (CKPN)-Kolektif
31 Desember 2018
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 77.587.051 896.264 209.523 828.690 603.398 522.728
5 Listrik, Gas, dan Air 31.100.302 548.593 176.880 69.404 121.266 120.565
7 Perdagangan besar dan eceran 90.066.601 3.808.132 5.017.258 4.050.398 2.052.605 6.625.911
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.328.093 543.876 72.051 64.248 235.994 206.132
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 29.194.347 3.624.887 645.923 1.125.080 193.374 597.714
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 36.411.831 968.543 418.718 346.141 405.640 222.662
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 2.405.335 3.202 1.028 0 4.555 1.291
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.434.339 28.907 163.155 133.137 23.397 1.978
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 522.820 25.918 92.897 92.897 5.159 134.186
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 22.007 2.894 996 0 1.233 161
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 475.304.440 572.973 1.262.228 2.159.705 239.240 0
31 Desember 2017
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 72.274.641 1.167.642 578.349 2.086.506 506.908 267.585
5 Listrik, Gas, dan Air 28.724.982 8.435 117.645 157.933 54.013 16.509
7 Perdagangan besar dan eceran 90.791.040 3.690.107 7.777.633 4.580.557 2.710.963 4.781.976
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.199.919 290.658 149.029 175.952 250.367 170.364
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 22.748.430 552.357 816.353 986.886 188.492 314.071
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 31.315.673 1.331.138 595.475 325.988 435.590 401.891
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.060.706 9.240 0 438.679 5.104 11.523
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.606.751 9.696 146.708 72.583 18.775 5.584
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 306.469 99.609 92.884 89.838 4.156 119.898
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 34.827 7.553 780 0 1.468 1.115
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 389.770.270 393.091 738.383 532.952 1.431.985 0
Catatan:
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan
dijelaskan kepada stakeholder.
Tagihan berupa nilai gross (sebelum dikurangi CKPN).
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual.
Tagihan bersih Entitas Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara
Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Nilai
Belum jatuh (CKPN)- dihapus buku
Telah jatuh tempo (CKPN)-Kolektif
tempo Individual
31 Desember 2018
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 77.587.051 896.264 209.523 828.690 603.398 522.728
5 Listrik, Gas, dan Air 31.100.302 548.593 176.880 69.404 121.266 120.565
7 Perdagangan besar dan eceran 90.066.601 3.808.132 5.017.258 4.058.306 2.052.605 6.625.911
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.328.093 543.876 72.051 64.224 235.994 206.132
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 29.194.347 3.624.887 645.923 1.125.080 193.374 597.714
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 36.411.831 968.543 418.718 346.141 405.640 222.662
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 2.405.335 3.202 1.028 0 4.555 1.291
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.434.339 28.907 163.155 133.137 23.397 1.978
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 522.820 25.918 92.897 92.897 5.159 134.186
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 22.007 2.894 996 0 1.233 161
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 651.641.089 572.973 1.635.352 469.449 2.336.837 1.951.113
31 Desember 2016
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 72.274.641 1.167.642 578.349 2.086.506 506.908 267.585
5 Listrik, Gas, dan Air 28.724.982 8.435 117.645 157.933 54.013 16.509
7 Perdagangan besar dan eceran 90.791.040 3.690.107 7.777.633 4.580.557 2.710.963 4.781.976
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.199.919 290.658 149.029 175.952 250.367 170.364
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 22.748.430 552.357 816.353 986.886 188.492 314.071
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 31.315.673 1.331.138 595.475 325.988 435.590 401.891
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.060.706 9.240 0 438.679 5.104 11.523
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.606.751 9.696 146.708 72.583 18.775 5.584
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 306.469 99.609 92.884 89.838 4.156 119.898
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 34.827 7.553 780 0 1.468 1.115
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 511.558.008 393.091 2.604.487 1.015.433 2.622.395 3.111.020
Catatan:
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan
dijelaskan kepada stakeholder.
Tagihan berupa nilai gross (sebelum dikurangi CKPN).
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual.
Tagihan bersih Entitas Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
Rincian Mutasi Pencadangan - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara
Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara
Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Catatan:
Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang
mengalami penurunan nilai
Tidak termasuk CKPN dari transaksi rekening administratif
Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Berdasarkan
Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
Dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Bank
Mandiri mengacu pada ketentuan regulator sebagai Dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Bank
berikut: Mandiri menggunakan peringkat yang diterbitkan
- Surat Edaran OJK No. 42/SEOJK.03/2016 perihal oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh regulator
Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut sesuai Surat Edaran OJK No. 37/SEOJK.03/2016 tentang
Risiko untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui
Pendekatan Standar, Otoritas Jasa Keuangan. Hasil perhitungan eksposur
- Surat Edaran OJK No. 48/SEOJK.03/2017 perihal berdasarkan peringkat eksternal sesuai dengan
Pedoman Perhitungan Tagihan Bersih Transaksi pendekatan standar seperti terlihat pada tabel berikut.
Derivatif Perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko untuk Risiko Kredit dengan menggunakan
Pendekatan Standar, serta
- Surat Edaran OJK No. 11/SEOJK.03/2018 perihal
Perubahan Atas Surat Edaran OJK No. 42/
SEOJK.03/2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit
dengan menggunakan Pendekatan Standar.
Tagihan Bersih sesuai Skala Peringkat - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara In
31 Desember 2018
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0
31 Desember 2017
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0
ndividual
(dalam jutaan rupiah)
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 83.506.164 160.985.717
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 49.228.419 51.850.598
0 0 0 0 0 0 0 24.284.516 24.284.516
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 165.647.129 165.647.129
0 0 0 0 0 0 0 4.766.009 4.766.009
0 0 0 0 0 0 0 74.284.573 74.284.573
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 50.442.645 52.411.398
0 0 0 0 0 0 0 21.872.771 21.872.771
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 141.397.128 141.397.128
0 0 0 0 0 0 0 6.810.817 6.810.817
0 0 0 0 0 0 0 66.924.439 66.924.439
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara K
31 Desember 2018
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0
31 Desember 2017
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0 0
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 83.590.301 161.104.874
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 50.463.674 53.101.823
0 0 0 0 0 0 0 24.344.254 24.344.254
0 0 0 0 0 0 0 5.584 5.584
0 0 0 0 0 0 0 13.809.572 13.809.572
0 0 0 0 0 0 0 184.780.087 184.780.087
0 0 0 0 0 0 0 4.971.565 4.971.565
0 0 0 0 0 0 0 77.045.359 77.045.359
0 0 0 0 0 0 0 0 99.306.244
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 50.442.645 52.782.599
0 0 0 0 0 0 0 21.872.771 21.872.771
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 8.174.670 8.174.670
0 0 0 0 0 0 0 157.682.788 157.682.788
0 0 0 0 0 0 0 6.979.331 6.979.331
0 0 0 0 0 0 0 70.604.340 70.604.340
0 0 0 0 0 0 0 80.474.831 88.350.774
Transaksi Derivatif - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
Notional Amount Tagihan
No Variabel yang Mendasari Tagihan Kewajiban Bersih
> 1 Tahun - MRK
≤ 1 Tahun > 5 Tahun Derivatif Derivatif Sebelum
≤ 5 Tahun MRK
4 Emas 0 0 0 0 0 0 0
122.815 0 0 0 0 0 0 0 0
122.815 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Repo - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank se-
cara Individual
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio Nilai Wajar SSB
Kewajiban Repo
Repo
(1) (2) (3) (4)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 17.012.421 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0
4 Tagihan Kepada Bank 0 16.120.197
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 0
6 Tagihan kepada Korporasi 0 0
TOTAL 17.012.421 16.120.197
Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi
dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio Nilai Wajar SSB
Kewajiban Repo
Repo
(1) (2) (3) (4)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 17.012.421 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0
4 Tagihan Kepada Bank 0 16.611.528
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 0
6 Tagihan kepada Korporasi 0 0
TOTAL 17.012.421 16.611.528
Tagihan Bersih ATMR Nilai Wajar SSB Repo Kewajiban Repo Tagihan Bersih ATMR
Tagihan Bersih ATMR Nilai Wajar SSB Repo Kewajiban Repo Tagihan Bersih ATMR
Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Nilai MRK
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara
Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Nilai MRK
Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan masing-masing segmen. Jenis agunan yang diterima
Pendekatan Standar Bank Mandiri terdiri dari benda bergerak (antara lain
Dalam proses kredit, agunan yang diterima dapat agunan tunai, piutang dagang, persediaan barang,
berupa objek yang dibiayai dengan kredit (benda mesin, dan surat berharga), benda tak bergerak (antara
bergerak maupun benda tidak bergerak), maupun lain tanah, bangunan, dan mesin), serta penjaminan
objek yang tidak dibiayai (personal guarantee maupun (personal/corporate guarantee). Dalam hal Bank Mandiri
corporate guarantee). Agunan kredit harus memenuhi akan menerima penjaminan (guarantee), maka Bank
kriteria antara lain mempunyai nilai ekonomis, Mandiri akan melakukan evaluasi terhadap kelayakan
marketable, transferable, serta mempunyai nilai yuridis. dan bonafiditas dari penjamin (guarantor).
Pedoman untuk menentukan struktur agunan dalam Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank Mandiri
rangka kebijakan mitigasi risiko kredit telah diatur secara mengutamakan agunan dalam bentuk aset tetap berupa
rinci di dalam Standar Prosedur Kredit (SPK) untuk tanah atau tanah berikut bangunan. Nilai agunan yang
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitung-
kan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 165.655.102 0 0 0 0 0 0 894.191 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 660.420 43.984.680 0 0 0 94.281.327 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 46.357 24.393.231 0 0 0 13.182.039 0 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 6.718.982 17.565.534 0 0 0 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 948.799 2.908.710 0 0 0 0 160.323.328 0 0 0
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 14.607.652 14.418.388 0 0 0 25.787.346 0 355.346.389 0 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 1.710 13.092 0 0 0 0 0 664.337 4.078.098 0
11 Aset Lainnya 24.444.552 0 0 0 0 0 0 49.565.020 275.000 0
Total Eksposur Neraca 206.364.594 92.437.083 17.565.534 0 0 133.250.711 160.323.328 406.469.937 4.353.098 0
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah 5.865.201 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 120.807 4.671.951 0 0 00 17.266.532 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 00 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 0 498 0 0 0 8.931.228 0 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 402.491 492 0 0 0 0 1.057.971 0 0 0
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 2.623.509 961.513 0 0 0 276.531 0 33.415.870 0 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 8.772 0
Total Eksposur TRA 9.012.009 5.634.454 0 0 0 26.474.291 1.057.971 33.415.870 8.772 0
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 741.948 0 0 00 0 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 0 3.682.309 0 0 1.614.935 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
5 0 0 0 0 0 0 5.337 0 0 0
Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 0 22.667 0 0 0 10.313 0 1.597.777 0 0
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 741.948 3.704.976 0 0 0 1.625.248 5.337 1.597.777 0 0
digunakan Bank Mandiri sebagai jaminan kredit adalah oleh Bank. Jenis agunan keuangan yang diakui (eligible
nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal (credit financial collateral) dalam Teknik MRK-Agunan diantaranya
operation unit) dan penilai eksternal rekanan Bank adalah uang tunai, giro/tabungan/deposito, emas, Surat
atau penilai eksternal bukan rekanan Bank yang telah Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan lain-
ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business lain yang diatur dalam SE OJK tersebut di atas. Sementara
unit/credit recovery unit. agunan berupa fixed asset, inventory, tanah/bangunan yang
dimiliki oleh Bank, tidak diakui dalam pendekatan standar.
Dalam perhitungan mitigasi risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar sesuai SE OJK No.42/ Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit dan Mitigasi
SEOJK.03/2016 tentang Pedoman perhitungan ATMR risiko Risiko Kredit
kredit, Bank dapat mengakui keberadaan agunan, garansi, Berdasarkan pelaporan pendekatan standar, eksposur
penjaminan, atau asuransi kredit sebagai Teknik MRK, Bank, dan mitigasi risiko kredit yang digunakan adalah
dengan beberapa syarat pengakuan yang harus dipenuhi sebagai berikut.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 4.480.739 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9.567.656 914.668 142.812 6.672.274 0 0 0 14.175.812 0 0 0 0 8.422.361 800.124
0 00 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Bersih per Bobot Risiko Setelah Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan
Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 169.858.797 0 0 0 0 0 0 894.191 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 660.420 43.984.680 0 0 0 94.374.424 0 26.059 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 46.357 25.780.473 0 0 0 12.778.639 0 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 6.768.897 17.575.356 0 0 0 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 5.584 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 49 0 0 0 0 13.809.523 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 954.982 2.908.710 0 0 0 0 179.450.012 0 0 0
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 14.610.340 14.470.160 0 0 0 25.792.300 0 356.052.146 160.977 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 1.710 13.092 0 0 0 0 0 665.148 4.282.843 0
11 Aset Lainnya 24.623.937 0 0 0 0 0 0 52.179.841 241.581 0
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 27.775.544 14.414.476 3.500.262 0 0 18.508.875 8.911.251 20.265.225 0 0
Total Eksposur Neraca 238.532.137 108.340.488 21.075.618 0 0 165.263.760 188.361.263 430.088.194 4.685.401 0
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah 5.865.201 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 120.807 4.671.951 0 0 0 17.266.532 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 0 498 0 0 0 8.931.228 0 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 402.491 492 0 0 0 1.058.062 0 0 0
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 2.623.509 961.513 0 0 0 276.531 0 33.415.870 00 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0 0 0 0 0 0 8.772 0
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 1.260 0 0 0 0 73.482 233.585 540.563 0 0
Total Eksposur TRA 9.013.268 5.634.454 0 0 0 26.547.773 1.291.647 33.956.434 8.772 0
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 1.125.140 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 0 3.710.951 0 0 0 1.853.677 0 0 0 0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
5 0 0 0 0 0 0 5.337 0 0 0
Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 0 22.667 0 0 0 10.313 0 1.671.960 0 0
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 1.241.693 0 0 0 0 0 0 0
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 2.366.833 3.733.617 0 0 0 1.863.990 5.337 1.671.960 0 0
Catatan:
*) Beban Modal dihitung berdasarkan KPMM sesuai Profil Risiko periode September 2018
**) Beban Modal dihitung berdasarkan KPMM sesuai Profil Risiko periode September 2018
31 Desember 2016
Beban Modal *) Beban Modal **)
ATMR Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR
(ATMR x 9.49%) (ATMR x 9.53%)
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(13) (14) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (28)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 4.480.739 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9.567.656 915.625 142.812 6.672.274 0 0 0 14.175.812 0 0 0 0 8.422.361 799.282
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 963.646 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
No Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang Dijamin Dengan
Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 166.549.294 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 138.926.427 293.257 367.164 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
3 0 0 0 0 0
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 37.621.627 46.357 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 24.284.516 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 164.180.837 948.799 0 2.908.710 0
9 Tagihan kepada Korporasi 410.159.775 14.607.652 0 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 4.757.237 1.710 0 13.092 0
11 Aset Lainnya 74.284.573 0 0 0
Total Eksposur Neraca 1.020.764.285 15.897.775 367.164 2.921.802 0
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Reken-
B
ing Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah 5.865.201 2.398 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 22.059.290 120.807 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
3 0 0 0 0 0
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 8.931.726 0 0 0 0
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 0 0 0
6 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 0 0 0
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1.460.955 402.491 0 492 0
9 Tagihan kepada Korporasi 37.277.423 2.623.509 0 0 0
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 8.772 0 0 0
Total Eksposur TRA 75.603.368 3.149.206 0 492 0
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 741.948 0 0 0 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0 0 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
3 0 0 0 0 0
Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 5.297.244 0 0 0 0
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 5.337 0 0 0 0
6 Tagihan kepada Korporasi 1.630.757 0 0 0 0
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 7.675.285 0 0 0 0
Total (A+B+C) 1.104.042.939 19.046.981 367.164 2.922.295 0
“Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal “”Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan
Standar””, yang termasuk dalam mitigasi risiko kredit adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya. “
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara
Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal “Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan
Standar”, yang termasuk dalam mitigasi risiko kredit adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya.
31 Desember 2017
Bagian Yang Tagihan Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak
Tidak Dijamin Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Dijamin
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Sekuritisasi Aset
31 Desember 2018
Nilai aset yang disekuritisasi yang
No Eksposur Sekuritisasi mengalami penurunan nilai Laba/Rugi dari
Nilai aset yang
aktivitas
disekuritisasi Telah jatuh Belum jatuh sekuritisasi
Tempo Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bank bertindak sebagai Kreditur Asal
1 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung
a. Fasilitas penanggung risiko pertama NIHIL 0 0 0
2 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Fasilitas penanggung risiko kedua
NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas
3 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa
4 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian
5 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Pemodal
a. Senior tranche 314.303 0 0 0
6 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Junior tranche
25.000 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Total 339.303 0 0 0
Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
Nilai aset yang disekuritisasi yang
No Eksposur Sekuritisasi mengalami penurunan nilai Laba/Rugi dari
Nilai aset yang
aktivitas
disekuritisasi Telah jatuh Belum jatuh sekuritisasi
Tempo Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bank bertindak sebagai Kreditur Asal
1 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung
a. Fasilitas penanggung risiko pertama NIHIL 0 0 0
2 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Fasilitas penanggung risiko kedua
NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas
3 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa
4 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian
5 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Pemodal
a. Senior tranche 330.985 0 0 0
6 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Junior tranche
25.000 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Total 355.985 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai
Kreditur Asal - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai
Kreditur Asal - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
Eksposur Tagihan Komitmen/Kontinjensi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Eksposur Counterparty Credit Risk - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 6.1.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak La-
wan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak La-
wan (Counterparty Credit Risk)
Eksposur Settlement Risk - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 6.1.4 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen
(settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen
(settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Sekuritisasi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Eksposur di Unit Usaha Syariah - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Risiko Pasar
Untuk kepentingan internal, Bank Mandiri juga telah melakukan perhitungan dengan Metode Internal. Perhitungan
KPMM dengan metode internal dilakukan dengan perhitungan Value at Risk (VaR), yaitu suatu nilai yang
menggambarkan potensi maksimum atas kerugian yang dialami oleh Bank sebagai akibat pergerakan pasar yang
memengaruhi eksposur risiko Bank dalam kondisi pasar yang normal. Untuk mendapatkan nilai VaR, metodologi
yang digunakan adalah metode Historical Simulation.
Realisasi Value at Risk Bank Mandiri pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.2 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) -
Bank secara Individual
Dalam melakukan pengukuran Risiko IRRBB, Bank Mandiri menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut:
a. Pengukuran berdasarkan perubahan pada nilai ekonomis dari ekuitas (Economic Value of Equity/EVE), yaitu suatu
metode yang mengukur dampak perubahan suku bunga terhadap nilai ekonomis dari ekuitas Bank; dan
b. Pengukuran berdasarkan perubahan pada pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII), yaitu suatu
metode yang mengukur dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank.
Berdasarkan hasil simulasi sensitivity analysis per akhir Tahun 2018, dampak perubahan suku bunga terhadap nilai
ekonomis dari ekuitas dan pendapatan bunga bersih sebagai berikut:
Tabel 7.3 Pengungkapan Eksposure Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB)
Pada tanggal 21 Agustus 2018, OJK menerbitkan SE OJK No. 12/SEOJK.03/2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko dan
Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in The Banking
Book) bagi Bank Umum. Sesuai ketentuan regulator tersebut, Bank Mandiri akan melaporkan implementasi IRRBB pada
bulan Juli 2019 dengan menggunakan posisi laporan akhir bulan Juni 2019.
Selain pengungkapan eksposur IRRBB, juga dilakukan pengungkapan risiko nilai tukar. Risiko nilai tukar timbul karena
pergerakan nilai tukar pasar yang berlawanan dengan posisi valuta asing Bank Mandiri. Risiko nilai tukar berasal dari
aset dan liabilitas neraca Bank dalam valuta asing, transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang
menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing, maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal.
Bank Mandiri mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN)
sesuai dengan limit internal dan regulasi. Per akhir Desember 2018, PDN keseluruhan absolut sebesar 1,11% dari modal.
Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas merupakan risiko yang timbul karena ketidakmampuan bank untuk menyediakan likuiditas dengan
harga wajar yang akan berdampak pada profitabilitas dan modal Bank. Bank Mandiri melakukan pengelolaan
risiko likuiditas dengan mengukur besarnya risiko likuiditas yang dihadapi Bank menggunakan beberapa indikator,
antara lain primary reserve ratio (rasio GWM dan Kas), secondary reserve (cadangan likuiditas), Liquidity Coverage
Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR), Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas
Makroprudensial (PLM).
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 20/4/PBI/2018 tanggal 3 April 2018, dalam rangka mendorong fungsi
intermediasi perbankan kepada sektor riil sesuai dengan kapasitas dan target pertumbuhan ekonomi dengan tetap
menjaga prinsip kehati – hatian, Bank Indonesia menerbitkan instrumen kebijakan makroprudensial yaitu Rasio
31 Desember 2018
No. Pos-pos Jatuh Tempo
Saldo
≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I NERACA
A. Aset
1. Kas 21.578.738 21.578.738 0 0 0
2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.399.252 37.399.252 0 0 0
3. Penempatan pada bank lain 4.108.098 4.088.098 20.000 0 0
4. Surat Berharga 78.114.842 541.617 2.129.028 4.648.486 15.472.671
5. Kredit yang diberikan 587.383.045 91.189.826 25.676.074 37.129.721 52.056.151
6. Tagihan lainnya 2.159.852 2.159.852 0 0 0
7. Lain-lain 729.797 606.751 0 0 123.046
Total Aset 731.473.624 157.564.134 27.825.102 41.778.207 67.651.868
B. Kewajiban
1. Dana Pihat Ketiga 624.901.234 523.922.640 94.394.908 3.340.424 2.477.317
2. Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0
3. Kewajiban pada bank lain 7.251.997 7.251.997 0 0 0
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 13.871.711 0 0 0 0
5. Pinjaman yang Diterima 712.494 0 0 0 0
6. Kewajiban lainnya 51.285.300 37.499.453 7.218 13.778.629 0
7. Lain-lain 11.842.004 9.598.398 1.573.799 669.807 0
Total Kewajiban 709.864.740 578.272.488 95.975.925 17.788.860 2.477.317
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 21.608.884 (420.708.354) (68.150.823) 23.989.347 65.174.551
II REKENING ADMINSTRATIF
A. Tagihan Rekening Adminstratif
1. Komitmen 98.811.756 98.811.756 0 0 0
2. Kontijensi 31.945.499 0 4.844.874 27.100.625 0
Total Tagihan Rekening Administratif 130.757.255 98.811.756 4.844.874 27.100.625 0
Intermediasi Makroprudensial (RIM d/h. GWM LFR) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM d/h. GWM
Sekunder)yang berlaku mulai tanggal 16 Juli 2018. RIM merupakan rasio perbandingan antara kredit yang diberikan
kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain) dan surat berharga korporasi yang dimiliki bank terhadap
DPK (tidak termasuk dana antarbank) dan surat berharga yang diterbitkan bank. Pada Desember 2018, RIM Bank
Mandiri sebesar 96,95%. Meskipun RIM Bank Mandiricukup tinggi, likuiditas Bank Mandirimasih tetap terjaga dengan
baik. Sesuai regulasi, target RIM yang diatur adalah RIM Total berkisar antara 80% - 92%. Apabila RIM > 92% namun
KPMM > 14% maka Bank tidak dikenakan penalti (per Desember 2018, realisasi KPMM Bank sebesar 20,98%).
Sedangkan PLM merupakan cadangan likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara Bank dengan
memperhitungkan persentase kepemilikan surat berharga dalam Rupiah yang dimiliki terhadap DPK Bank dalam Rupiah.
Pada Desember 2018, Bank Mandiri dapat menjaga PLM sesuai sebesar 10,14% diatas ketentuan regulator sebesar 4%.
31 Desember 2017
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
0 19.427.811 19.427.811 0 0 0 0
0 49.442.069 49.442.069 0 0 0 0
0 5.141.687 4.991.686 150.001 0 0 0
55.323.040 79.704.653 3.086.012 2.011.815 1.080.737 6.418.313 67.107.776
381.331.273 538.465.619 65.309.654 39.723.933 45.738.653 56.738.018 330.955.361
0 3.214.311 3.214.311 0 0 0 0
0 2.816.866 2.695.700 0 0 121.166 0
436.654.313 698.213.016 148.167.243 41.885.749 46.819.390 63.277.497 398.063.137
0 2.482.498 2.482.498 0 0 0 0
0 28.006.552 0 4.944.248 23.062.304 0 0
0 30.489.050 2.482.498 4.944.248 23.062.304 0 0
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
No. Pos-pos Jatuh Tempo
Saldo
≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I NERACA
A. Aset
1. Kas 22.886.103 22.826.296 46.865 12.942 0
2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.204.902 48.966.902 238.000 0 0
3. Penempatan pada bank lain 5.349.874 5.273.874 44.000 32.000 0
4. Surat Berharga 96.818.638 6.171.193 3.366.046 5.202.046 18.470.809
5. Kredit yang diberikan 687.095.661 94.228.002 32.517.308 42.824.199 58.332.442
6. Tagihan lainnya 3.099.553 3.099.553 0 0 0
7. Lain-lain 2.842.533 1.396.015 213.120 12.608 128.902
Total Aset 867.297.264 181.961.835 36.425.338 48.083.796 76.932.153
B. Kewajiban
1. Dana Pihat Ketiga 720.344.720 606.460.616 102.236.887 6.272.950 4.566.211
2. Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0
3. Kewajiban pada bank lain 22.715.734 9.444.476 1.261.215 1.647.166 3.612.325
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 19.086.805 0 0 0 719.470
5. Pinjaman yang Diterima 712.494 0 0 0 0
6. Kewajiban lainnya 53.534.322 39.657.261 18.408 13.778.629 0
7. Lain-lain 13.020.125 10.377.446 1.892.846 699.833 50.000
Total Kewajiban 829.414.201 665.939.799 105.409.357 22.398.578 8.948.005
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 37.883.064 (483.977.964) (68.984.019) 25.685.218 67.984.148
II REKENING ADMINSTRATIF
A. Tagihan Rekening Adminstratif
1. Komitmen 98.839.590 98.814.035 4.559 4.791 16.204
2. Kontijensi 31.945.499 0 4.844.874 27.100.625 0
Total Tagihan Rekening Administratif 130.785.089 98.814.035 4.849.433 27.105.416 16.204
31 Desember 2017
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2018
No. Pos-pos Jatuh Tempo
Saldo
≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I NERACA
A. Aset
1. Kas 2.865.129 2.865.129 0 0 0
2. Penempatan pada Bank Indonesia 20.732.983 18.575.983 2.157.000 0 0
3. Penempatan pada bank lain 19.032.836 18.202.837 422.211 203.189 129.420
4. Surat Berharga 36.279.273 1.792.467 4.511.624 1.798.348 1.066.910
5. Kredit yang diberikan 131.583.802 11.559.262 15.558.815 16.738.938 7.011.170
6. Tagihan lainnya 615.148 615.148 0 0 0
7. Lain-lain 653.542 292.662 283.919 0 76.962
Total Aset 211.762.713 53.903.488 22.933.569 18.740.476 8.284.462
B. Kewajiban
1. Dana Pihat Ketiga 114.585.304 100.080.083 9.087.369 3.982.253 1.081.031
2. Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0
3. Kewajiban pada bank lain 8.116.705 7.332.535 404.553 145.137 234.480
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0
5. Pinjaman yang Diterima 38.563.047 3.623.774 6.509.280 3.865.790 3.120.460
6. Kewajiban lainnya 37.937.546 33.064.869 2.075.681 2.796.996 0
7. Lain-lain 6.593.000 771.962 5.458.159 362.879 0
Total Kewajiban 205.795.602 144.873.223 23.535.041 11.153.056 4.435.971
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 5.967.110 (90.969.735) (601.472) 7.587.420 3.848.491
II REKENING ADMINSTRATIF
A. Tagihan Rekening Adminstratif
1. Komitmen 160.470.263 160.470.263 0 0 0
2. Kontijensi 25.641.136 0 15.429.812 10.211.324 0
Total Tagihan Rekening Administratif 186.111.400 160.470.263 15.429.812 10.211.324 0
31 Desember 2017
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
0 2.577.676 2.577.676 0 0 0 0
0 41.657.055 35.551.680 6.105.375 0 0 0
75.179 23.334.662 22.358.073 198.180 778.408 0 0
27.109.924 37.482.457 2.197.894 2.374.136 2.119.854 377.855 30.412.718
80.715.616 105.791.794 10.276.364 6.512.495 4.186.754 7.577.584 77.238.597
0 2.365.507 2.365.507 0 0 0 0
0 433.400 279.640 80.320 0 73.441 0
107.900.718 213.642.552 75.606.834 15.270.506 7.085.016 8.028.880 107.651.315
0 3.080.799 3.080.799 0 0 0 0
0 25.589.933 0 16.027.708 9.562.225 0 0
0 28.670.732 3.080.799 16.027.708 9.562.225 0 0
Tabel 8.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2018
No. Pos-pos Jatuh Tempo
Saldo
≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I NERACA
A. Aset
1. Kas 3.273.053 3.273.053 0 0 0
2. Penempatan pada Bank Indonesia 21.990.937 19.833.937 2.157.000 0 0
3. Penempatan pada bank lain 20.911.919 20.081.920 422.211 203.189 129.420
4. Surat Berharga 37.053.032 1.792.467 4.656.239 1.814.715 1.066.910
5. Kredit yang diberikan 135.847.140 11.568.006 15.559.594 17.745.738 7.493.919
6. Tagihan lainnya 615.148 615.148 0 0 0
7. Lain-lain 785.678 296.751 283.919 19.655 110.833
Total Aset 220.476.905 57.461.281 23.078.963 19.783.298 8.801.081
B. Kewajiban
1. Dana Pihat Ketiga 120.350.880 105.644.555 9.180.911 4.021.371 1.149.475
2. Kewajiban pada Bank Indonesia 0 0 0 0 0
3. Kewajiban pada bank lain 9.860.438 7.525.234 404.553 145.137 1.785.514
4. Surat Berharga yang Diterbitkan 0 0 0 0 0
5. Pinjaman yang Diterima 38.563.047 3.623.774 6.509.280 3.865.790 3.120.460
6. Kewajiban lainnya 37.937.546 33.064.869 2.075.681 2.796.996 0
7. Lain-lain 6.614.346 773.427 5.458.159 362.879 19.881
Total Kewajiban 213.326.257 150.631.858 23.628.584 11.192.174 6.075.330
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 7.150.648 (93.170.577) (549.621) 8.591.124 2.725.751
II REKENING ADMINSTRATIF
A. Tagihan Rekening Adminstratif
1. Komitmen 160.470.263 160.470.263 0 0 0
2. Kontijensi 25.641.136 0 15.429.812 10.211.324 0
Total Tagihan Rekening Administratif 186.111.400 160.470.263 15.429.812 10.211.324 0
31 Desember 2017
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
0 2.650.215 2.650.215 0 0 0 0
0 42.527.864 36.422.489 6.105.375 0 0 0
75.179 24.220.786 23.244.197 198.180 778.408 0 0
27.722.701 38.168.929 2.224.914 2.375.477 2.119.854 607.379 30.841.305
83.479.882 109.865.050 10.552.794 6.512.495 4.190.621 8.115.679 80.493.461
0 3.123.593 2.511.787 408.977 202.829 0 0
74.520 614.272 292.726 80.320 0 73.441 167.786
111.352.282 221.170.708 77.899.122 15.680.824 7.291.712 8.796.499 111.502.552
0 3.080.799 3.080.799 0 0 0 0
0 25.589.933 0 16.027.708 9.562.225 0 0
0 28.670.732 3.080.799 16.027.708 9.562.225 0 0
Liquidity Coverage Ratio (LCR), yang merupakan perbandingan antara High Quality Liquid Assets (HQLA) dengan estimasi
total arus kas keluar bersih (net cash outflow) selama 30 (tiga puluh) hari ke depan dalam skenario krisis, adalah
merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam mengelola risiko likuiditas jangka pendek bank dalam skenario
krisis.
Risiko Operasional
ATMR untuk risiko operasional posisi 31 Desember 2018 Individual bank adalah sebesar Rp115.067.839 juta.
Sementara ATMR untuk risiko operasional konsolidasi dengan Entitas Anak sebesar Rp134.848.983 juta.
Berikut merupakan tabel beban modal dan ATMR risiko operasional dengan metode BIA sesuai ketentuan dari Bank
Indonesia tersebut di atas.
*) untuk Bank yang menggunakan pendekatan indikator dasar dalam menghitung risiko Operasional
Untuk mengukur tingkat ketahanan Bank Mandiri dalam menghadapi suatu skenario kejadian eksternal yang
ekstrim (exceptional) tetapi mungkin terjadi (plausible), Bank Mandiri melakukan stress testing sebagai dasar
pengambilan keputusan (contingency plan) serta sebagai pemenuhan atas ketentuan regulasi yang berlaku di
Indonesia. Bagi Bank Mandiri, stress testing bertujuan untuk mengestimasi besarnya kerugian, ketahanan modal
Bank dalam menyerap kerugian, kecukupan likuiditas untuk memenuhi kewajiban kontraktual maupun behavioural
Bank, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memitigasi risiko dan menjaga ketahanan
modal.
Terdapat 2 (dua) jenis stress testing yang dilaksanakan di Bank Mandiri, yaitu sensitivity/shock analysis dan scenario
analysis (historikal maupun hipotesis). Adapun pelaksanaan stress testing mencakup jenis-jenis risiko utama, antara
lain risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas yang mana simulasi perhitungannya menggunakan model statistik
maupun model finansial yang dikembangkan oleh Bank Mandiri dengan mengacu kepada best practices yang
berlaku. Khusus untuk risiko kredit, model stress testing Bank Mandiri dikembangkan untuk mencakup segmen
wholesale, consumer dan retail (modul telah dikembangkan per produk untuk hasil yang lebih granular dan akurat)
dengan mengacu kepada best practice, antara lain melalui pemodelan ekonometrika yang menghubungkan faktor
risiko kredit dengan faktor makro ekonomi.
Pelaksanaan stress testing pada tahun 2018 berdasarkan skenario yang telah disusun, secara garis besar
menggunakan asumsi dampak perang dagang antara AS dan Tiongkok, berlanjutnya kenaikan suku bunga acuan
AS (Fed Funds Rate), volatilitas harga minyak dunia, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok terhadap
perekonomian Indonesia. Tekanan global tersebut berpengaruh terhadap volatilitas nilai tukar, tingginya arus
modal asing keluar-masuk pasar domestik, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan, kenaikan suku bunga di
dalam negeri, dan pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat. Secara umum, hasil stress testing menunjukkan
bahwa Bank Mandiri masih mampu menjaga ketahanan permodalan serta kecukupan likuiditas di dalam kondisi
perlemahan ekonomi, walaupun terdapat tekanan pada laba.
Berdasarkan ukuran aset, kewajiban dan permodalan, serta tingkat kompleksitas produk dan keterkaitan dengan
sistem perbankan, OJK telah menetapkan Bank Mandiri sebagai Bank Sistemik (Domestic Systematically Important
Bank).
Sebagai Bank Sistemik, Bank Mandiri menyiapkan Rencana Aksi (Recovery Plan) dan Opsi Pemulihan (Recovery
Options) untuk mencegah, memulihkan maupun memperbaiki kondisi keuangan serta kelangsungan usaha Bank
apabila terjadi financial stress, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi
(Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik.
Recovery Plan yang disusun meliputi analisa terhadap kondisi seluruh lini usaha Bank dan Entitas Anak, termasuk
skenario analisis atas kondisi stress (stress testing) yang terjadi pada Bank secara idiosyncratic maupun market-
wide shock yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank (point of non viability). Recovery plan tersebut
telah memperoleh persetujuan oleh pemegang saham Bank Mandiri pada saat 21 Maret 2018 dan Bank Mandiri
telah menerbitkan Medium Term Notes sebesar Rp500 miliar dalam rangka pemenuhan Peraturan OJK No.14/
POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik pelaksanaan recovery plan tersebut.
Bank menyusun Recovery Options untuk mengatasi kondisi permodalan, likuiditas, rentabilitas, dan kualitas aset
yang sesuai dengan trigger level yang ditetapkan untuk tujuan pencegahan, pemulihan, dan perbaikan kondisi
keuangan Bank. Bank Mandiri juga telah melakukan analisa atas kelayakan dan efektivitas untuk memastikan setiap
Recovery Options yang disusun dapat dijalankan dengan baik.
Tujuan Ikatan
Project Integrated Retail Loan Business Process Rengineering (BPR) adalah salah satu strategi inisiatif untuk mendukung
Corporate Plan melalui perbaikan atau perubahan proses bisnis dengan mengintegrasikan berbagai segmen bisnis
yang dimulai dari segmen retail dengan tujuan untuk meningkatkan customer centricity, meningkatkan efisiensi dan
memperkuat kontrol internal. Implementasi project Integrated Retail Loan BPR sebagai stepping stone to self service
feature diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas Bank Mandiri dalam melakukan straight through processing
melalui automated decisioning serta constant decision untuk segmen retail, transparansi dalam pemutusan kredit
retail serta mampu menjadi dasar bagi quick corrective action untuk perbaikan end to end proses kredit retail.
Sumber Dana
Dalam memenuhi ikatan material terkait investasi barang modal, Bank Mandiri menggunakan sumber dana yang
berasal dari modal Bank yang telah dianggarkan selama tahun berjalan.
Adapun investasi barang modal berupa aset tidak berwujud disajikan sebagai berikut.
Tabel Jenis dan Nilai Investasi Barang Modal – Aset Tidak Berwujud
(dalam jutaan Rupiah)
Investasi
Untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja, Bank Mandiri melakukan investasi pada sejumlah efek-efek dan
obligasi pemerintah. Adapun rincian investasi Bank Mandiri per 31 Desember 2018 dan 2017 disajikan sebagai
berikut.
Efek-Efek
Pihak berelasi
13.448.970 12.804.651
Pihak ketiga
30.948.457 25.674.600
Pihak ketiga
Dikurangi:
(296.776) 78.271
Obligasi Pemerintah
Pihak berelasi
1.200.609 102.105.967
Pihak berelasi
Ekspansi
Sepanjang tahun 2018 Bank Mandiri telah melakukan ekspansi dengan menambah kantor area dan kantor cabang
sebagai berikut.
Tabel Ekspansi
Keterangan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Ekspansi
Kantor Area 84 83 1
Kantor Cabang 1.310 1.293 17
PT Bank Mandiri Taspen Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul
dari akuisisi PT Bank Mandiri Taspen sebesar Rp19.219
Pada tanggal 30 November 2018, PT Bank Mandiri juta diamortisasi dengan menggunakan metode garis
Taspen menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang lurus selama 5 (lima) tahun dengan pertimbangan atas
Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Efektif tanggal 1 Januari 2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi
Biasa No.112 tanggal 30 November 2018, sebagaimana 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi
ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat tapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara
No.34 Tanggal 14 Desember 2018 yang menyetujui berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai
pengalihan sebagian saham PT Bank Mandiri Taspen goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai
yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kepada Aset”. Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2018
PT Taspen (Persero), sehingga kepemilikan saham dan 2017 adalah sebesar Rp21.043 juta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada PT Bank Mandiri
Taspen, semula sebesar 59,44% menjadi sebesar 51,05% PT Mandiri AXA General Insurance
dengan demikian kepemilikan akhir menjadi Bank
Mandiri sebesar 51,05%, PT Taspen sebesar 48,39% dan Pada tanggal 31 Oktober 2018, Bank Mandiri telah
pemegang saham individual sebesar 0,56%. Perubahan mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
kepemilikan ini telah mendapatkan persetujuan OJK rencana divestasi kepada PT Mandiri AXA General
pada tanggal 11 Januari 2019. Insurance melalui surat No. S-122/PB.31/2018 perihal
Inisiatif Divestasi Penyertaan Modal Bank Saudara pada
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar PT Mandiri AXA General Insurance. Bank Mandiri telah
Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.112 surat No. S-635/MBU/09/2018 tertanggal 26 September
tanggal 30 November 2018, yang ditegaskan dalam 2018.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.42 tanggal 19
Desember 2018, disetujui pula penerbitan saham baru Pada tanggal 21 November 2018, AXA ASIA melakukan
sebesar 140.492.748 (nilai penuh) yang dibeli oleh Bank pembelian 276.000 (dua ratus tujuh puluh enam ribu)
Mandiri dan PT Taspen, dengan pengambilan bagian lembar saham Bank Mandiri yang diterbitkan oleh PT
saham tersebut, komposisi kepemilikan saham menjadi Mandiri AXA General Insurance dan telah dicatatkan
Bank Mandiri memiliki 51,08%, PT Taspen memiliki dalam Akta Pengalihan Saham Notaris Mala Mukti
48,42% dan pemegang saham individual menjadi 0,50%. S.H L.LM. No. 52 tanggal 21 November 2018. Setelah
pembelian saham tersebut, Bank Mandiri menjadi
Pada tanggal 8 Desember 2018, Bank telah pemegang saham PT Mandiri AXA General Insurance
mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait dengan persentase kepemilikan sebesar 20,00% yang
telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri AXA General Insurance sesuai Akta Notaris Mala
Mukti S.H L.LM No. 54 tanggal 21 November 2018 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-10-0268916 tanggal 28
November 2018. PT Mandiri AXA General Insurance telah mengajukan laporan perubahan komposisi kepemilikan
saham kepada OJK dan disetujui pada tanggal 12 Desember 2018. Sejak persentase kepemilikan Bank Mandiri di
PT Mandiri AXA General Insurance sebesar 20%, laporan keuangan PT Mandiri AXA General Insurance tidak lagi
dikonsolidasi.
Akuisisi
Bank Mandiri tidak melakukan kegiatan akuisisi sepanjang tahun 2018.
Target ke Depan
Adapun uraian terkait proyeksi Bank Mandiri di tahun 2019 adalah sebagai berikut.
Dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2019, Bank Mandiri menggunakan beberapa
asumsi makro ekonomi sebagai berikut:
ASUMSI MAKRO
Pertumbuhan PDB (%) 5,20%
Inflasi (%) 4,00%
KURS USD/IDR Rp14.800 – Rp15.200
7 D Reverse Repo Rate (%) 6,50%
Pertumbuhan Kredit (%) 10% - 12%
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) 8% - 10%
Sumber: Riset Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Bank Indonesia.
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kinerja Bank Mandiri atas peristiwa yang terjadi setelah tanggal
periode laporan keuangan.
Tahun Buku
Uraian Tahun Buku 2017 Tahun Buku 2016 Tahun Buku 2015 Tahun Buku 2014
2013
Laba Bersih (miliar Rp) 20.639,68 13.806,57 20.334,97 19.871,87 18.203,75
Dividen (miliar Rp) 9.287,86 6.212,95 6.100,49 4.967,97 5.461,13
Dividen Per Saham (Rp) 199,02552 266,26947 261,44958 212,91292 234,04825
Jumlah lembar saham 46.666.666.666 23.333.333.333 23.333.333.333 23.333.333.333 23.333.333.333
Dividend Pay Out Ratio (%) 45% 45% 30% 25% 30%
Tanggal Pengumuman 23 Maret 2018 14 Maret 2017 21 Maret 2016 18 Maret 2015 29 Februari 2014
Tanggal Pembayaran 20 April 2018 13 April 2017 22 April 2016 17 April 2015 15 April 2014
RUPS Tahunan Bank Mandiri pada tanggal 23 Maret 2018 memutuskan untuk menyetujui dan menetapkan penggunaan
Laba Bersih Bank Mandiri untuk Tahun berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp20.639.683.141.139,50 dengan
alokasi sebagai berikut:
1. 30% dari Laba Bersih Bank Mandiri periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 atau sebesar
Rp6.191.904.942.341,85 dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham dan khusus untuk
dividen Negara Republik Indonesia akan disetorkan sesuai ketentuan peraturan perundangan.
2. 15% dari Laba Bersih Perseroan periode 1 Januari Bank Mandiri juga menyetujui rencana kepemilikan
sampai dengan 31 Desember 2017 atau sebesar saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program
Rp3.095.952.471.170,92 ditetapkan sebagai dividen Penjatahan Saham/Employee Stock Allocation (ESA) dan
tambahan spesial yang keseluruhannya dibagikan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen/
sebagai dividen tunai bersamaan kepada para Management Stock Option Plan (MSOP). Program ESA
pemegang saham yang tercatat pada saat recording terdiri dari program Pemberian Saham Bonus (Share
date dividen. Sehingga total jumlah dividen yang Plan Bonus) dan program Penjatahan Saham dengan
dibayarkan kepada pemegang saham adalah Diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program
sebesar 45% dari laba bersih Bank Mandiri. MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai pimpinan
3. 55% dari Laba Bersih Bank Mandiri atau sebesar pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan
Rp11.351.825.727.626,73 ditetapkan sebagai Laba diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan
Ditahan untuk mendukung penguatan permodalan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan
di masa yang akan datang yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan
program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi,
Pengumuman dan Pembayaran Dividen sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan
Tahun Buku 2016 Komisaris.
RUPS Tahunan Bank Mandiri pada tanggal 14 Maret Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik
2017 memutuskan untuk menyetujui dan menetapkan Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya,
penggunaan Laba Bersih Bank Mandiri untuk yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri,
Tahun berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai tindak lanjut
Rp13.806.565.442.570,80 dengan alokasi sebagai dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
berikut: 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi
1. 30% dari Laba Bersih Bank Mandiri periode 1 sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank
Januari sampai dengan 31 Desember 2016 atau Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan
sebesar Rp4.141.969.632.771,24 dibagikan sebagai Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-05/
dividen tunai kepada para pemegang saham dan TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah
khusus untuk dividen Negara Republik Indonesia Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan atas
akan disetorkan sesuai ketentuan peraturan 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak
perundangan. 2.000.000.000 lembar saham Biasa Seri B pada tanggal
2. 15% dari Laba Bersih Bank Mandiri periode 1 11 Maret 2004 melalui private placement.
Januari sampai dengan 31 Desember 2016 atau
sebesar Rp2.070.984.816.385,62 ditetapkan sebagai Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank
dividen tambahan spesial yang keseluruhannya Mandiri memberikan opsi pembelian saham kepada
dibagikan sebagai dividen tunai bersamaan kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 (satu)
para pemegang saham yang tercatat pada saat sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga eksekusi
recording date dividen. Sehingga total jumlah sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham dan
dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham.
adalah sebesar 45% dari laba bersih Bank Mandiri. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas
3. 55% dari Laba Bersih Bank Mandiri atau sebesar - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar
Rp7.593.610.993.413,94 ditetapkan sebagai Laba Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi
Ditahan untuk mendukung penguatan permodalan dari MSOP Tahap 1 (satu) adalah sebesar 375.365.957
di masa yang akan datang lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan
Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683,
penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193. MSOP
Berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 29 Mei Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei
2003 sebagaimana tertuang dalam akta Notaris Sutjipto, 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2 (dua)
S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per
lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) saham seri B. PUT ini telah mendapatkan persetujuan
untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 dari Dewan Komisaris melalui suratnya tertanggal 29
(nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun kedua dan April 2010. Bank telah menyampaikan pemberitahuan
di tahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham mengenai PUT kepada Bank Indonesia melalui surat
adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini tertanggal 17 September 2010. PUT ini juga telah
dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai diundangkan melalui Peraturan Pemerintah Republik
wajar opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per Indonesia No. 75 tahun 2010 tertanggal 20 November
lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 (dua) 2010. PUT telah mendapat persetujuan efektif dari
adalah sebesar 311.713.697 lembar saham sehingga Bapepam dan LK melalui surat No. S-807/BL/2011
mengakibatkan penambahan modal ditempatkan tertanggal 27 Januari 2011, dimana PUT menjadi efektif
dan disetor sebesar Rp155.857 dan penambahan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham
agio saham sebesar Rp425.233. Periode 5 (periode dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
terakhir) pelaksanaan hak konversi opsi MSOP Tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2011.
(dua) adalah tanggal 4 Mei 2010 selama 30 hari bursa
sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa HMETD sebanyak 2.336.838.591 lembar saham
Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-97/ diperdagangkan selama periode 14 - 21 Februari
BEJ-PSJ/P/02-2007 tanggal 2 Februari 2007. Opsi saham 2011 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp5.000
MSOP Tahap 2 (dua) yang tidak dieksekusi masing-masing (nilai penuh) per lembar saham yang mengakibatkan
sebanyak 286.303 lembar saham atau sebesar Rp184 penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar
yang lewat periode pelaksanaan yang dibukukan sebagai Rp1.168.420. Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal
penambahan agio saham. 21 Agustus 2017, pemegang saham Bank Mandiri antara
lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock
RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh) per saham
pemberian MSOP Tahap 3 (tiga) sebanyak 309.416.215 menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal
opsi saham. RUPS juga memberi wewenang kepada ditempatkan menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar
Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan saham yang terdiri atas 1 (satu) lembar saham Seri A
pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.
(tiga) dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. Atas pemecahan nilai nominal saham tersebut tidak
Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 terdapat perubahan pada modal dasar, ditempatkan
(tiga) adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) dengan dan disetor. Pemecahan nilai nominal saham berlaku
nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. efektif pada tanggal 13 September 2017.
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas
- Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Pada tahun 2018, Bank Mandiri tidak memiliki
Rp593,89 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi program Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan
dari MSOP Tahap 3 (tiga) adalah sebesar 309.415.088 Management Stock Ownership Program (MSOP), program
lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan tersebut telah berakhir di tahun 2010.
modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp154.707
dan penambahan agio saham sebesar Rp491.651.
Masa eksekusi opsi MSOP Tahap 3 (tiga) berakhir pada
Realisasi Penggunaan Dana
bulan Februari 2011, sebelum dimulainya periode Hasil Penawaran Umum
perdagangan HMETD Bank Mandiri tanggal 14 Februari
2011 sampai dengan 21 Februari 2011. Opsi saham Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri
MSOP Tahap 3 (tiga) yang tidak dieksekusi masing- menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
masing sebanyak 1.127 lembar saham atau sebesar Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
Rp4 yang lewat periode pelaksanaan yang dibukukan III”) dengan nilai nominal sebesar Rp3.000.000.000.000
sebagai penambahan agio saham. yang terdiri dari 1 (satu) seri dengan tenor 5 (lima)
tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan,
Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank telah melakukan dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada
pendaftaran pertama kepada OJK (dahulu Badan tanggal 21 Desember 2018 sedangkan pembayaran
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah
(Bapepam dan LK)) dalam rangka Penawaran Umum pada tanggal 21 September 2023 yang juga merupakan
Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham Bank tanggal pelunasan pokok dari masing masing seri
dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi
Dahulu (HMETD) sebanyak 2.336.838.591 lembar Berkelanjutan I Tahap III adalah PT Bank Permata Tbk.
Sesuai dengan POJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum,
Bank Mandiri telah melaporkan Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap III Tahun 2018 sebagai berikut.
Tabel Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap
III Tahun 2018
(dalam miliar Rupiah)
Rencana Realisasi
Nilai Realisasi Penawaran Umum Sisa Dana
Penggunaan Dana Penggunaan Dana
Jenis Penawaran Tanggal Hasil
Umum Efektif Jumlah Hasil Biaya Penawaran
Penawaran Penawaran Hasil Bersih Ekspansi Kredit Ekspansi Kredit Umum
Umum Umum
Obligasi
21
Berkelanjutan I
September Rp3.000 Rp5 Rp2.995 Rp2.995 Rp2.995 -
Bank Mandiri Tahap
2018
III Tahun 2018
Seluruh dana hasil penawaran umum dimaksud, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya telah dipergunakan
untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha sesuai rencana penggunaan dana yang diungkapkan dalam
Prospektus Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 dan telah dilaporkan kepada OJK melalui
Surat No. TIB/1337/2018 tanggal 19 November 2018 perihal Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Transaksi Afiliasi adalah transaksi yang menurut Dalam rangka memenuhi ketentuan Bapepam LK
ketentuan Bapepam LK No IX.E.1 tentang Transaksi No IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Afiliasi dan Benturan Kepentingan transaksi Tertentu, Kepentingan transaksi Tertentu, Bank Mandiri telah
yang dilakukan oleh dan antara: melakukan pelaporan transaksi dengan pihak berelasi
- Bank Mandiri dengan Pihak Terafiliasi Bank, atau yang memenuhi kategori transaksi afiliasi sebagai
- Perusahaan Terkendali Bank dengan Pihak berikut:
Terafiliasi Bank Mandiri.
1. Transaksi Afiliasi dengan PT Taspen Persero
Transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi memiliki a. Sifat Hubungan Afiliasi: Kesamaan hubungan
potensi risiko penyalahgunaan oleh pihak-pihak terkait pengendalian secara langsung kepada
yang dapat merugikan pemegang saham minoritas Pemerintah Republik Indonesia
dan berdampak pada integritas pasar. Pihak Terafiliasi b. Bentuk Transaksi: Transaksi penjualan saham
Bank dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan milik Bank Mandiri di di PT Bank Mandiri Taspen
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat sejumlah 114.292.502 saham dengan harga
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank; Rp3.539 per lembar saham kepada Perusahaan
dan dilarang untuk mengambil dan/atau menerima Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan
keuntungan pribadi dari Bank, selain remunerasi Asuransi Pegawai Negeri (Taspen Persero)
dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan c. Nilai Transaksi dan Kewajaran: Nilai transaksi
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Transaksi adalah sebesar Rp404.481.164.578 yang telah
Affiliasi dilakukan dengan metode, proses dan divaluasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik Ruky,
atau cara sedemikian rupa sehingga Bank atau Safrudin & Rekan dan mendapatkan pendapat
Perseroan Terkendali tidak memberikan/mendapat kewajaran.
perlakuan yang berbeda atau istimewa kepada/dari d. Tanggal Transaksi: 14 Desember 2018
Pihak Terafiliasi Bank. Transaksi Afiliasi dilakukan e. Mekanisme Reviu: Menggunakan metode
berdasarkan persyaratan komersial yang normal dan penilaian sebagaimana tertuang pada laporan
wajar. kantor jasa penilai Kantor Jasa Penilai Publik Ruky,
Safrudin & Rekan dan mendapatkan pendapat
Transaksi Afiliasi berikut ini dikecualikan: kewajaran.
1. Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/
atau manfaat khusus yang diberikan kepada anggota 2. Transaksi Afiliasi dengan PT Wijaya Karya Bangunan
Dewan Komisaris anggota Direksi dan pegawai, Gedung
yang secara keseluruhan telah diungkapkan dalam a. Sifat Hubungan Afiliasi: Kesamaan hubungan
laporan keuangan berkala Bank; pengendalian secara langsung dan tidak langsung
2. Transaksi yang merupakan kegiatan usaha utama kepada Pemerintah Republik Indonesia
Bank atau Perusahaan Terkendali Bank sebagaimana b. Bentuk Transaksi: Transaksi Perjanjian Kerjasama
diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau Perusahaan Pembangunan, Pengoperasian dan Penyerahan /
Terkendali Bank; dan Build, Operate and Transfer (BOT) atas tanah dan
3. Transaksi yang merupakan penunjang kegiatan bangunan yang terletak di Jl. Proklamasi No. 31
usaha utama Bank atau Perusahaan Terkendali Bank. Jakarta
c. Nilai Transaksi dan Kewajaran: Nilai transaksi
Berdasarkan SPO Corporate Secretary Bab III.A adalah sebesar Rp53.900.000.000 yang telah
perihal Aktivitas Bank Sebagai Perusahaan Terbuka divaluasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik Amin,
disampaikan bahwa sebagai salah satu bentuk Nirwan, Alfiantori dan Rekan dan mendapatkan
keterbukaan informasi kepada pemangku kepentingan, pendapat kewajaran.
maka laporan terkait dengan Transaksi Afiliasi yang d. Tanggal Transaksi: 28 Desember 2018
menurut peraturan perundangan wajib diinformasikan e. Mekanisme Reviu: Menggunakan metode
kepada publik, Bursa dan/atau OJK dalam batas waktu penilaian sebagaimana tertuang pada laporan
yang ditentukan peraturan perundangan. kantor jasa penilai Kantor Jasa Penilai Publik
Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan dan
mendapatkan pendapat kewajaran.
Transaksi Benturan Kepentingan Selama tahun 2018 tidak terdapat transaksi yang
memenuhi kategori benturan kepentingan.
(Conflict Of Interests)
Benturan kepentingan adalah suatu kondisi
dimana Jajaran Bank dalam menjalankan tugas Transaksi Berelasi
dan kewajibannya mempunyai kepentingan di luar
kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi
pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan
lain sehingga Jajaran Bank tersebut dimungkinkan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak
kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan Berelasi” dan Peraturan Bapepam dan LK No. KEP-
dan kebijakan sesuai kewenangan yang telah diberikan 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian
Bank kepadanya. dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”.
Oleh karenanya:
1. Seluruh Jajaran Bank wajib menghindari kegiatan Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya
Apabila satu dan lain hal tidak dapat dihindari, maka (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah
yang bersangkutan wajib melaporkannya kepada sebagai berikut:
atasan langsung.
2. Seluruh Jajaran Bank dilarang memberikan 1) Orang yang:
persetujuan dan atau meminta persetujuan atas a. Memiliki pengendalian atau pengendalian
fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun bersama atas entitas pelapor;
kekhususan lainnya untuk: b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor;
- Dirinya sendiri atau
- Keluarganya c. Merupakan personil manajemen kunci entitas
- Perusahaan dimana ia dan atau keluarganya pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
mempunyai kepentingan 2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
3. Seluruh Jajaran Bank dilarang bekerja pada memenuhi salah satu hal sebagai berikut:
perusahaan lain baik sebagai direksi, pegawai, a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
konsultan atau anggota komisaris, kecuali apabila kelompok usaha yang sama;
telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari b. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
Bank. Khusus untuk anggota Dewan Komisaris dan bersama dari entitas;
Direksi, perangkapan jabatan mengikuti ketentuan c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama
regulator mengenai Good Corporate Governance. dari pihak ketiga yang sama;
4. Seluruh Jajaran Bank dilarang menjadi rekanan d. Suatu entitas adalah ventura bersama dari
secara langsung maupun tidak langsung, baik entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
rekanan untuk barang atau jasa bagi Bank. asosiasi dari entitas ketiga;
5. Seluruh Jajaran Bank dilarang mengambil barang- e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya. entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan
6. Seluruh Jajaran Bank hanya diperkenankan entitas pelapor;
melakukan transaksi sekuritas, perdagangan f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan bersama oleh orang yang diidentifikasi
barang lainnya untuk kepentingan sendiri apabila sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau
tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran g. Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud
peraturan insider trading dari Otoritas Pasar Modal, dalam angka 1) huruf a) memiliki pengaruh
dan peraturan lainnya. signifikan atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas;
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membuat pernyataan h. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan
tahunan (annual disclosure) terkait benturan kepentingan bersama atau dipengaruhi secara signifikan
setiap tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan oleh Pemerintah yaitu Menteri Keuangan atau
menyampaikan laporan transaksi/putusan yang Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang
mengandung benturan kepentingan setiap triwulan saham dari entitas.
Tabel Transaksi Hubungan Pihak Berelasi oleh karena Kepemilikan dan/atau Kepengurusan
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek yang diterbitkan,
pinjaman dan efek-efek subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan bank garansi.
1 PT Abuki Jaya Stainless 42 PT Balai Lelang Artha Gasia 84 PT Cibaliung Sumber Daya
4 PT Adhi Persada Properti 45 PT Bank BNI Syariah 87 PT Citra Bhakti Margatama Persada
11 PT Aerotrans Service Indonesia 52 PT Berlian Jasa Terminal Indonesia PT Crompton Prima Switchgear
94
Indonesia
12 PT Aero Wisata 53 PT Berlian Manyar Sejahtera
95 PT Cut Meutia Medika Nusantara
13 PT Agro Sinergi Nusantara 54 PT Bhakti Wasantara Net
96 PT Dalle Energy Batam (DEB)
14 PT Akses Pelabuhan Indonesia 55 PT BhinekaWana
97 PT Danareksa Capital
15 PT Alam Lestari Nusantara 56 PT Bhumi Visatanda Tour & Travel
98 PT Danareksa Finance
16 PT Alur Pelayaran Barat Surabaya 57 PT Bima Sepaja Abadi
PT Danareksa Investment
17 PT Aneka Jasa Grhadika 58 PT BNI Asset Management 99
Management
18 PT Angkasa Pura Hotel 59 PT BNI Life Insurance 100 PT Danareksa Sekuritas
19 PT Angkasa Pura Kargo 60 PT BNI Sekurities 101 PT Dasaplast Nusantara
20 PT Angkasa Pura Logistik 61 PT Borneo Alumina Indonesia 102 PT Daya Laut Utama
21 PT Angkasa Pura Property 62 PT Borneo Edo International 103 PT Dayamitra Telekomunikasi
22 PT Angkasa Pura Retail 63 PT BPR Rizky Barokah 104 PT Dharma Lautan Nusantara
23 PT Angkasa Pura Solusi 64 PT Brantas Adya Surya Energi 105 PT Dok & PerkapalanWaiame
24 PT Angkasa Pura Supports 65 PT Brantas Cakrawala Energi 106 PT Dok dan Perkapalan Air Kantung
PT Anpa International Ltd (Qq PT 66 PT Brantas Energi 107 PT Donggi Senoro LNG
25
Akuel Asia Pulse Pte Ltd)
67 PT Brantas Energi Mandiri 108 PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa
26 PT Antam Energi Indonesia
68 PT Brantas Hidro Energi PT Electronic Data Interchange
27 PT Antam Niterra Haltim 109
Indonesia
69 PT Brantas Mahalona Energi
28 PT Antam Resourcindo 110 PT Elnusa Tbk
70 PT Brantas Nipajaya Energi
29 PT Artha Daya Coalindo 111 PT Eltran Indonesia
71 PT Brantas Prospek Energi
30 PT Arthaloka Indonesia 112 PT Energi Agro Nusantara
72 PT Brantas Prospek Enjineering
31 PT Arthindokarya Sejahtera 113 PT Energi Pelabuhan Indonesia
73 PT Brantas Prospek Mandiri
PT Askrindo Mitra Utama (dahulu PT 114 PT Equiport Inti Indonesia
32
Usayasa Utama) 74 PT Asuransi BRI Life
115 PT Farmalab Indoutama
33 PT Asuransi Berdikari 75 PT BRI Multifinance Indonesia
116 PT Feni Haltim
34 PT Asuransi Jiwa Taspen 76 PT Bromo Steel Indonesia
117 PT Finnet Indonesia
35 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) 77 PT Bukit Asam Banko
118 PT Gadang Hidro Energi
36 PT Asuransi Samsung Tugu 78 PT Bukit Asam Medika
119 PT GAG Nikel
37 PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 79 PT Bukit Asam Prima
120 PT Gagas Energi Indonesia
PT Badak Arun Solusi (dahulu PT 80 PT Bukit Energi Investama
38
Patra Teknik) 121 PT Gapura Angkasa
81 PT Bukit Energi Service Terpadu
39 PT Bahana Artha Ventura PT Garuda Maintenance Facility Aero
82 PT Bukit Multi Investama 122
Asia
40 PT Bahana Securities
83 PT Bumi Sawindo Permai 123 PT Gema Hutani Lestari
41 PT Bakti Timah Solusi Medika
124 PT Geo Dipa Energi 165 PT Inhutani V 205 PT Kaltim Jordan Abadi
125 PT GIEB Indonesia 166 PT INKA Multi Solusi 206 PT Kaltim Kariangau Terminal
126 PT GIH Indonesia 167 PT Integrasi Logistik Cipta Solusi 207 PT Karya Citra Nusantara
127 PT Gitanusa Sarana Niaga 168 PT International Mineral Capital 208 PT Kawasan Industri Gresik
128 PT Graha Investama Bersama 169 PT Inti Bagas Perkasa PT Kawasan Industri Kujang
209
Cikampek
129 PT Graha Niaga Tata Utama 170 PT Inti Global Optical Comm
210 PT Kereta Api Logistik
130 PT Graha Sarana Duta 171 PT IPC Terminal Petikemas
211 PT Kereta Api Pariwisata
131 PT Graha Yasa Selaras 172 PT ITCI Kayan Hutani
PT Kerismas Witikco Makmur (PT
132 PT Gresik Cipta Sejahtera 173 PT Jababeka PP Properti 212
Kerismas)
133 PT Griyaton Indonesia PT Jakarta Industrial Estate 213 PT Kertas Padalarang
174
Pulogadung
134 PT Gunung Gajah Abadi PT Kharisma Pemasaran Bersama
PT Jakarta International Container 214
175 Logistik
135 PT Gunung Kendaik Terminal
PT Kharisma Pemasaran Bersama
136 PT Hakaaston 176 PT Jakarta Trans Metropolitan 215
Nusantara
137 PT Haleyora Power 177 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 216 PT KHI Pipe Industries
138 PT Haleyora Powerindo 178 PT Jalin Pembayaran Nusantara 217 PT Kimia Farma Apotek
139 PT Hasta Kreasi Mandiri 179 PT Jasa Armada Indonesia 218 PT Kimia Farma Diagnostika
140 PT HK Infrastruktur 180 PT Jasa Layanan Pemeliharaan PT Kimia Farma Sungwun
219
Pharmacopia
141 PT HK Realtindo 181 PT Jasa Marga Bali Tol
PT Kimia Farma Trading &
142 PT Hutama Prima 182 PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda 220
Distribution
143 PT Hutansanggaran Labanan Lestari 183 PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek PT Kliring Perdagangan Berjangka
221
Indonesia
144 PT Igasar 184 PT Jasa Marga Japek Selatan (JJS)
222 PT Koba Tin
145 PT Indo Japan Steel Center 185 PT Jasa Marga Kualanamu Tol
223 PT Kodja Terramarin
146 PT Indo Ridlatama Power 186 PT Jasa Marga Manado Bitung
224 PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali
147 PT Indofarma Global Medika 187 PT Jasa Marga Pandaan Malang
225 PT Krakatau Argo Logistics
148 PT Indonesia Chemical Alumina 188 PT Jasa Marga Pandaan Tol
226 PT Krakatau Bandar Samudra
149 PT Indonesia Coal Resources PT Jasa Marga Probolinggo
189
Banyuwangi 227 PT Krakatau Blue Water
150 PT Indonesia Comnets Plus
190 PT Jasa Marga Properti 228 PT Krakatau Daedong Machinery
151 PT Indonesia Kendaraan Terminal
PT Jasa Marga Tollroad Operator 229 PT Krakatau Daya Listrik
152 PT Indonesia Power 191
(JMTO)
230 PT Krakatau Engineering
153 PT Indonusa Telemedia 192 PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT)
231 PT Krakatau Golden Lime
154 PT Indopelita Aircraft Service 193 PT Jasamarga Semarang Batang
232 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
155 PT Industri Karet Nusantara 194 PT Jasamarga Surabaya Mojokerto
233 PT Krakatau Information Technology
156 PT Industri Kemasan Semen Gresik PT Jasa Peralatan Pelabuhan
195
Indonesia 234 PT Krakatau Medika
PT Industri Nabati Lestari (PT Sinar
157
Oleo Nusantara) 196 PT Jasa Prima Logistik Bulog 235 PT Krakatau Nasional Resources
158 PT Infomedia Nusantara 197 PT Jasaraharja Putera 236 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin
159 PT Infomedia Solusi Humanika 198 PT KAI Commuter Jabodetabek 237 PT Krakatau Osaka Steel
PT Infrastruktur Telekomunikasi 199 PT Kalimantan Agro Nusantara 238 PT Krakatau Posco
160
Indonesia
200 PT Kalimantan Jawa Gas PT Krakatau Posco Chemtech
161 PT Inhutani I 239
Calcination
201 PT Kalimantan Medika Nusantara
162 PT Inhutani II 240 PT Krakatau Prima Dharma Sentana
202 PT Kaltim Daya Mandiri
163 PT Inhutani III 241 PT Krakatau Samator
203 PT Kaltim Industrial Estate
164 PT Inhutani IV 242 PT Krakatau Semen Indonesia
204 PT Kaltim Jasa Sekuriti
243 PT Krakatau Tirta Industri 288 PT Ngawi Kertosono Jaya 332 PT Perkebunan Nusantara II (Persero)
244 PT Krakatau Wajatama 289 PT Nikel Halmahera Timur (NHT) PT Perkebunan Nusantara IV
333
(Persero)
PT Krakatau Wajatama Osaka Steel 290 PT Nindya Beton
245
Marketing 334 PT Perkebunan Nusantara V (Persero)
291 PT Nindya Karya
246 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga PT Perkebunan Nusantara VI
292 PT Nusa Karya Arindo 335
(Persero)
247 PT Kujang Tatar Persada
293 PT Nusantara Batulicin PT Perkebunan Nusantara VII
248 PT Kujang Tirta Sarana 336
(Persero)
294 PT Nusantara Medika Utama
249 PT Kukuh Tangguh Sandang Mills PT Perkebunan Nusantara VIII
295 PT Nusantara Regas 337
(Persero)
250 PT Lamong Energi Indonesia
296 PT Nusantara Sukses Investasi PT Perkebunan Nusantara IX
251 PT Laras Astra Kartika 338
(Persero)
297 PT Nusantara Terminal Services
252 PT LEN Railway Systems 339 PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
298 PT Nusantara Turbin dan Propulsi
253 PT LEN Telekomunikasi Indonesia PT Perkebunan Nusantara XI
299 PT Optima Nusa Tujuh 340
(Persero)
254 PT Limbong Hidro Energi
300 PT Pal Marine Service PT Perkebunan Nusantara XII
255 PT Madu Baru 341
(Persero)
301 PT Palawi Risorsis
256 PT Mardec Nusa Riau PT Perkebunan Nusantara XIII
302 PT Pann Pembiayaan Maritim 342
(Persero)
257 PT Marga Kunciran Cengkareng
303 PT Patra Jasa PT Perkebunan Nusantara XIV
258 PT Marga Lingkar Jakarta 343
(Persero)
304 PT Patra Logistik
259 PT Marga Sarana Jabar 344 PT Permata Graha Nusantara
305 PT Patra Telekomunikasi Indonesia
260 PT Marga Trans Nusantara 345 PT Permata Karya Jasa
306 PT Patra Trading
261 PT Mega Citra Utama PT Permodalan Nasional Madani
307 PT PBM Adhiguna Putera 346
Venture Capital
262 PT Mega Eltra
308 PT Pefindo Biro Kredit 347 PT Peroksida Indonesia Pratama
263 PT Melon Indonesia
309 PT Pejagan Pemalang Tol Road 348 PT Perta Arun Gas
264 PT Menara Antam Sejahtera (MAS)
310 PT Pekanbaru Permai Propertindo 349 PT Perta Daya Gas
265 PT Meratus Jaya Iron & Steel
311 PT Pelabuhan Bukit Prima 350 PT Pertamina Bina Medika
266 PT Merpati Training Center
312 PT Pelabuhan Tanjung Priok 351 PT Pertamina Dana Ventura
267 PT Metra Digital Media
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT PT Pertamina Drilling Services
313 352
268 PT MetraNet Latinusa) Indonesia
269 PT Minahasa Brantas Energi 314 PT Pelayanan Energi Batam 353 PT Pertamina East Natuna
270 PT Mirtasari Hotel Development 315 PT Pelayaran Bahtera Adiguna 354 PT Pertamina EP
271 PT Mitra Cipta Polasarana 316 PT Pelindo Energi Logistik 355 PT Pertamina EP Cepu
272 PT Mitra Dagang Madani PT Pelindo Husada Citra (PT Rumah PT Pertamina EP Cepu Alas Dara dan
317 356
Sakit Primasatya Husada Citra) Kemuning
273 PT Mitra Energi Batam (MEB)
318 PT Pelindo Marine Service 357 PT Pertamina Gas
274 PT Mitra Hasrat Bersama (MHB)
319 PT Pelindo Properti Indonesia 358 PT Pertamina Geothermal Energy
275 PT Mitra Karya Prima
320 PT Pelita Air Service 359 PT Pertamina Hulu Energi
276 PT Mitra Kerinci
321 PT Pelita Indonesia Djaya Corporation PT Pertamina Internasional Eksplorasi
277 PT Mitra Proteksi Madani 360
dan Produksi
322 PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
278 PT Mitra Rajawali Banjaran 361 PT Pertamina International Timor SA
PT Pembangungan Perumahan
279 PT Mitra Tekno Madani 323
Properti Tbk 362 PT Pertamina Lubricants
280 PT Mitra Tour & Travel PT Pendidikan Maritim dan Logistik 363 PT Pertamina Patra Niaga
324
Indonesia
281 PT Mitrasraya Adhijasa 364 PT Pertamina Power Indonesia
325 PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
282 PT Mitratani Dua Tujuh 365 PT Pertamina Retail
326 PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)
283 PT Muba Daya Pratama 366 PT Pertamina Training & Consulting
327 PT Perhutani Anugerah Kimia
284 PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) 367 PT Pertamina Trans Kontinental
328 PT Perjaya Bravo Energi
285 PT Multi Terminal Indonesia 368 PT Peruri Digital Security
329 PT Perkebunan Agrintara (PA)
286 PT Multimedia Nusantara 369 PT Peruri Properti
330 PT Perkebunan Mitra Ogan
287 PT New Priok Container Terminal One 370 PT Pesonna Indonesia Jaya
331 PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
371 PT Pesonna Optima Jasa 417 PT Prima Indonesia Logistik 462 PT Saka Energi Bangkanai Barat
372 PT Peteka Karya Gapura 418 PT Prima Medica Nusantara 463 PT Saka Energi Indonesia
373 PT Peteka Karya Jala 419 PT Prima Multi Terminal 464 PT Saka Energi Sepinggan
374 PT Peteka Karya Samudera 420 PT Prima Pengembangan Kawasan 465 PT Sampico Adhi Abbatoir
375 PT Peteka Karya Tirta 421 PT Prima Power Nusantara 466 PT Sarana Aceh Ventura
376 PT Petro Jordan Abadi 422 PT Prima Terminal Peti Kemas 467 PT Sarana Agro Nusantara
377 PT Petrokimia Gresik 423 PT Propernas Griya Utama 468 PT Sarana Bandar Logistik
378 PT Petrokimia Kayaku 424 PT Pupuk Agro Nusantara 469 PT Sarana Bandar Nasional
379 PT Petrokopindo Cipta Selaras 425 PT Pupuk Indonesia Energi 470 PT Sarana Bengkulu Ventura
380 PT Petronika 426 PT Pupuk Indonesia Logistik 471 PT Sarana Jabar Ventura
381 PT Petrosida Gresik 427 PT Pupuk Indonesia Pangan 472 PT Sarana Jakarta Ventura
382 PT PG Rajawali I 428 PT Pupuk Iskandar Muda 473 PT Sarana Jambi Ventura
383 PT PG Rajawali II 429 PT Pupuk Kalimantan Timur 474 PT Sarana Jateng Ventura
384 PT PGAS Solution 430 PT Pupuk Kujang 475 PT Sarana Jatim Ventura
385 PT PGAS Telekomunikasi Nusantara 431 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 476 PT Sarana Kalbar Ventura
386 PT PGN LNG Indonesia 432 PT Purantara Mitra Angkasa Dua 477 PT Sarana Kalsel Ventura
387 PT Phapros Tbk 433 PT Puspetindo 478 PT Sarana Kaltim Ventura
388 PT PHE Abar 434 PT Pusri Agro Lestari 479 PT Sarana Multigriya Finansial
389 PT PHE Metana Kalimantan B 435 PT Railink 480 PT Sarana NTT Ventura
390 PT PHE Metana Sumatera 5 436 PT Rajawali Citramass 481 PT Sarana Papua Ventura
391 PT PHE ONWJ 437 PT Rajawali Nusindo 482 PT Sarana Riau Ventura
392 PT PHE OSES Ltd 438 PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring 483 PT Sarana Sulsel Ventura
393 PT PHE Semai II 439 PT Rantepao Hidro Energi 484 PT Sarana Sulut Ventura
394 PT PHE West Madura Offshore 440 PT Ratah Timber 485 PT Sarana Surakarta Ventura
395 PT PINS Indonesia 441 PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Sarana Usaha Sejahtera
486
Insanpalapa
396 PT PJB Investasi 442 PT Recon Sarana Utama
PT Sari Arthamas (Sari Pan Pacific
397 PT PLN Batam 443 PT Rekadaya Elektrika 487
Hotel)
398 PT PLN Batubara 444 PT Rekadaya Elektrika Consult 488 PT Sari Valuta Asing
399 PT PLN Enjinering 445 PT Rekaindo Global Jasa 489 PT Satria Bahana Sarana
400 PT PLN Tarakan 446 PT Rekayasa Cakrawala Resources 490 PT Segara Indochen
401 PT PNM Investment Management 447 PT Rekayasa Engineering 491 PT Semen Gresik
402 PT Portek Indonesia 448 PT Rekayasa Industri (PT Rekind) 492 PT Semen Indonesia Aceh
403 PT Pos Logistik Indonesia 449 PT Rekind Daya Mamuju PT Semen Indonesia Beton (dahulu
493
PT SGG Prima Beton)
404 PT Pos Properti Indonesia 450 PT Reska Multi Usaha
494 PT Semen Indonesia International
405 PT PP Energi 451 PT Riset Perkebunan Nusantara
PT Semen Indonesia Logistik (dahulu
406 PT PP Infrastruktur 452 PT Rolas Nusantara Mandiri 495
PT Varia Usaha)
407 PT PP Presisi (dahulu PT PP Peralatan) 453 PT Rolas Nusantara Medika 496 PT Semen Kupang Indonesia
408 PT PP Properti 454 PT Rolas Nusantara Tambang 497 PT Semen Padang
409 PT PP Properti Jababeka Residen 455 PT Rumah Sakit Pelabuhan 498 PT Semen Tonasa
410 PT PP Urban (dahulu PT PP Pracetak) 456 PT Rumah Sakit Pelni 499 PT Semesta Marga Raya
411 PT PPA Finance PT Sabre Travel Network Indonesia 500 PT Senggigi Pratama Internasional
457
(dahulu ADSI)
412 PT PPA Kapital 501 PT Sentul PP Properti
458 PT Sahung Brantas Energi
413 PT Pratama Mitra Sejati 502 PT Sepatim Batamtama
459 PT Saka Eksplorasi Baru
414 PT Pratama Persada Airbone 503 PT Sepoetih Daya Prima
460 PT Saka Eksplorasi Timur
415 PT Prima Citra Nutrindo 504 PT SGG Energi Prima
461 PT Saka Eksplorasi Ventura
416 PT Prima Husada Cipta Medan 505 PT Sigma Cipta Caraka
506 PT Sigma Utama 532 PT Terminal Teluk Lamong 559 PT Waskita Karya Energi
PT Sinergi Informatika Semen 533 PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN) 560 PT Waskita Karya Realty
507
Indonesia
534 PT Timah Agro Manunggal 561 PT Waskita Sangir Energi
508 PT Sinergi Investasi Properti
535 PT Timah Industri 562 PT Waskita Toll Road
PT Sinergi Perkebunan Nusantara
509 536 PT Timah Investasi Mineral 563 PT Widar Mandripa Nusantara
(SPN)
510 PT Sinkona Indonesia Lestari PT Timah Karya Persada Properti 564 PT Wijaya Karya Beton
537
(dahulu PT Timah AdhiWijaya)
511 PT Solo Ngawi Jaya 565 PT Wijaya Karya Bitumen
538 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk
512 PT Solusi Energy Nusantara 566 PT Wijaya Karya Gedung
539 PT Tracon Industri
513 PT Sri Melamin Rejeki PT Wijaya Karya Industri dan
567
540 PT Trans Jabar Tol Konstruksi
514 PT Sri Pamela Medika Nusantara
541 PT Trans Marga Jateng 568 PT Wijaya Karya Intrade Energy
515 PT Sriwijaya Markmore Persada
542 PT Trans Mayapada 569 PT Wijaya Karya Realty
516 PT Sucofindo Advisory Utama
543 PT Transmarga Jatim Pasuruan 570 PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi
517 PT Sucofindo Episi
544 PT Transportasi Gas Indonesia 571 PT WIKA Komponen Beton
518 PT Sumber Segara Primadaya (S2P)
545 PT Tri Sari Veem 572 PT WIKA Krakatau Beton
519 PT Sumberdaya Arindo
546 PT Truba Bara Banyu Enim 573 PT Wisma Seratus Sejahtera
PT Surabaya Industrial Estate
520 PT Tugu Insurance Company Ltd 574 PT Yasa Industri Nusantara
Rungkut (SIER) 547
Hongkong
PT Surveyor Carbon Consulting 575 Saka Energi Muriah Limited
521 548 PT Tugu Pratama Indonesia
Indonesia
576 Saka Indonesia Pangkah BV
522 PT Surya Energi Indotama 549 PT Tugu Pratama Interindo
577 Saka Indonesia Pangkah Limited
523 PT Swadaya Graha 550 PT Tugu Reasuransi Indonesia
578 Saka Pangkah LLC
524 PT Tanjung Alam Jaya 551 PT United Tractors Semen Gresik
Timah International Investment Pte
PT Telekomunikasi Indonesia 579
552 PT Varia Usaha Bahari Ltd
525
International
553 PT Varia Usaha Beton 580 PT Asuransi Jasindo Syariah
526 PT Telekomunikasi Selular
554 PT Varia Usaha Dharma Segara PT Bahana TCW Investment
581
527 PT Telemedia Dinamika Sarana Management
555 PT Varia Usaha Lintas Segara
528 PT Telkom Akses PT Jaminan Pembiayaan Askrindo
556 PT Waru Abadi 582
Syariah
529 PT Telkom Landmark Tower
557 PT Waskita Beton Precast Tbk 583 PT Kaltim Kariangau Terminal
530 PT Terminal Peti Kemas Surabaya
558 PT Waskita Bumi Wira
531 PT Terminal Petikemas Indonesia
BUMN
584 Perum BULOG 594 Perum Perhutani 607 PT Asuransi Jasa Raharja
585 Perum DAMRI Perum Perikanan Indonesia (Perum 608 PT Asuransi Jiwasraya
595
PERINDO)
Perum Jaminan Kredit Indonesia PT Asuransi Kredit Indonesia (PT
586 609
(Jamkrindo) 596 Perum Perumnas Askrindo)
587 Perum Jasa Tirta I 597 Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) PT Bahana Pembinaan Usaha
610
Indonesia
588 Perum Jasa Tirta II 598 Perum Produksi Film Negara
611 PT Balai Pustaka
Perum Lembaga Penyelenggara 599 PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero)
589 Pelayanan Navigasi Penerbangan 612
600 PT Amarta Karya Tbk.
Indonesia (Perum LPPNPI)
601 PT Aneka Tambang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
590 Perum LKBN Antara 613
Tbk.
602 PT Angkasa Pura I (Persero)
591 Perum Pegadaian PT Bank Tabungan Negara (Persero)
603 PT Angkasa Pura II (Persero) 614
Perum Percetakan Negara Republik Tbk.
592
Indonesia 604 PT ASABRI 615 PT Barata Indonesia
Perum Percetakan Uang Republik 605 PT ASDP Indonesia Ferry
593 616 PT Berdikari
Indonesia (Perum PERURI)
606 PT Asuransi Jasa Indonesia 617 PT Bhanda Ghara Reksa
618 PT Bina Karya 647 PT Kawasan Berikat Nusantara 675 PT Perusahaan Listrik Negara
619 PT Bio Farma 648 PT Kawasan Industri Makasar 676 PT Perusahaan Pengelola Aset
620 PT Biro Klasifikasi Indonesia 649 PT Kawasan Industri Medan PT Perusahaan Perdagangan
677
Indonesia
621 PT Boma Bisma Indra 650 PT Kawasan Industri Wijayakusuma
678 PT Pindad
622 PT Brantas Abipraya 651 PT Kereta Api Indonesia
679 PT Pos Indonesia
623 PT Primissima 652 PT Kertas Kraft Aceh
PT Pupuk Indonesia Holding
624 PT Dahana 653 PT Kertas Leces 680
Company
625 625. PT Danareksa 654 PT Kimia Farma Tbk 681 PT Rajawali Nusantara Indonesia
626 PT Dirgantara Indonesia 655 PT Kliring Berjangka Indonesia 682 PT Reasuransi Indonesia Utama
627 PT Djakarta Llyod 656 PT Krakatau Steel Tbk 683 PT Sang Hyang Seri
628 PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari 657 PT Len Industri 684 PT Sarana Multi Infrastruktur
629 PT Dok & Perkapalan Surabaya 658 PT Merpati Nusantara Airlines 685 PT Sarinah
630 PT Energy Management Indonesia 659 PT PAL Indonesia 686 PT Semen Baturaja
634 PT Hutama Karya 663 PT Pelabuhan Indonesia III 690 PT Survai Udara Penas
636 PT Indah Karya PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PT Taman Wisata Candi Borobudur,
665 692
PELNI) Prambanan & Ratu Boko
637 PT Indofarma
666 PT Pembangunan Perumahan 693 PT Tambang Batubara Bukit Asam
PT Indonesia Asahan Aluminium
638 PT Pengembangan Pariwisata
(INALUM) 667 694 PT Taspen
Indonesia
639 PT Indra Karya PT Telekomunikasi Indonesia (PT
PT Pengusahaan Daerah Industri 695
668 Telkom)
640 PT Industri Kapal Indonesia Pulau Batam
696 PT Timah
641 PT Industri Kereta Api (INKA) 669 PT Perikanan Nusantara
697 PT Varuna Tirta Prakasya
642 PT Industri Nuklir Indonesia 670 PT Perkebunan Nusantara III
698 PT Virama Karya
643 PT Industri Sandang Nusantara 671 PT Permodalan Nasional Madani
699 PT Waskita Karya
PT Industri Telekomunikasi Indonesia 672 PT Pertamina
644
(INTI) 700 PT Wijaya Karya
673 PT Pertani
645 PT Istaka Karya 701 PT Yodya Karya
674 PT Perusahaan Gas Negara
646 PT Jasa Marga Tbk 702 PT Djakarta Lloyd (Persero)
Lembaga Keuangan
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank Rp1.295.170 juta dan Rp1.153.809 juta atau 3,44%
lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, obligasi dan 3,30% dari jumlah beban operasional lainnya
pemerintah, tagihan lainnya – transaksi perdagangan, konsolidasian.
tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang
pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, liabilitas
derivatif, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, Kewajaran dan Alasan Dilakukannya
liabilitas akseptasi, liabilitas atas efek-efek yang dijual Transaksi
dengan janji dibeli kembali, efek-efek yang diterbitkan,
pinjaman yang diterima, pinjaman dan efek-efek Seluruh transaksi yang dilakukan pada tahun 2018
subordinasi, fasilitas kredit yang diberikan yang belum dilakukan secara wajar (Arm’s Length) dan sesuai dengan
digunakan, bank garansi, letter of credit yang tidak dapat persyaratan komersial normal. Kewajaran transaksi
dibatalkan yang masih berjalan dan standby letter of dengan pihak terkait atau mengandung benturan
credit. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup kepentingan telah dilakukan secara wajar sesuai
juga melakukan transaksi pembelian atau penggunaan peraturan perundang-undangan. Transaksi dilakukan
jasa seperti biaya telekomunikasi, biaya listrik dan biaya atas dasar alasan kebutuhan Bank Mandiri dan bebas
lainnya dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah. dari konflik kepentingan. Selama tahun 2018 tidak
terdapat transaksi pihak berelasi yang membutuhkan
persetujuan RUPS.
Hubungan Manajemen atau Pegawai Kunci
Bank Mandiri
Realisasi Transaksi Pihak Berelasi
Gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan jangka
panjang untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Berikut rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak
Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan
Syariah serta Senior Executive Vice President dan Senior 2017 yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
Vice President untuk tahun yang berakhir pada tanggal
ASET
Persentase Jumlah Aset Kepada Pihak-Pihak Berelasi Terhadap Jumlah Aset Konsolidasian 25,88% 22,47%
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 102.234 -
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 11.195.881 5.904.249
Garansi yang diberikan dalam bentuk standby letters of credit 7.673.903 6.171.176
Kebijakan Mekanisme Reviu atas Transaksi dan Pemenuhan Peraturan dan Ketentuan Terkait
Bank Mandiri memiliki kebijakan internal terkait dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan/
atau transaksi dengan pihak afiliasi dan transaksi dengan pihak berelasi. Dalam transasksi pemberian pinjamanyang
mengandung unsur afiliasi dan unsur berelasi maka transaksi pemberian pinjaman tersebut wajib mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris
Kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait tidak boleh bertentangan dengan prosedur umum pemberian
penyediaan dana yang berlaku dan wajib tetap memberikan keuntungan yang wajar bagi Bank Mandiri dan juga
penyediaan tersebut wajib mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
Bank Mandiri memiliki kebijakan pemberian kredit untuk Dewan Komisaris dan Direksi yang memperhatikan prinsip
kewajaran melalui proses pemberian kredit yang berlaku secara umum seperti proses pemberian kredit kepada
nasabah reguler.
Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan OJK maupun peraturan perundang-undangan
lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Selama tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada
Pihak Terkait Bank Mandiri. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.
8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Tabel Peraturan Baru dan Dampaknya Terhadap Kinerja Bank Mandiri dan Entitas Anak
Peraturan Pokok Pengaturan pada Regulasi Baru atau Pokok Latar Belakang Terbitnya
Pengaruh Terhadap
No Perundang- Perubahan Pengaturan yang Signifikan dari Regulasi Regulasi atau Perubahan
Bank Mandiri
Undangan Sebelumnya Regulasi
1 Peraturan Otoritas Bank wajib: Salah satu terobosan dalam Bank Mandiri telah
Jasa Keuangan No. 1. Memiliki rencana strategis; menyediakan layanan kepada menerapkan dan
12/POJK.03/2018 2. Menyusun kebijakan, prosedur, dan standar; masyarakat yakni dengan mematuhi peraturan
Tentang 3. Memiliki SDM dengan keahlian bidang teknologi, menerapkan strategi pemberian tersebut, termasuk
Penyelenggaraan informasi dan keuangan; layanan dengan berorientasi diantaranya:
Layanan 4. Menyampaikan permohonan pencatatan kepada pada nasabah secara personal a. Memiliki kebijakan
Perbankan Digital OJK setiap terdapat perubahan terkait model bisnis, (customer-centric) melalui dan Prosedur
Oleh Bank Umum proses bisnis, kelembagaan, dan operasional inovasi pengembangan layanan secara penentuan
keuangan digital yang dimiliki. digital. mitra dalam
penyelenggaraan
Sehubungan dengan kebutuhan Layanan Perbankan
tersebut, OJK menerbitkan Digital; dan
POJK ini sebagai pedoman b. Persetujuan
Bank dalam menyelenggarakan OJK atas setiap
Layanan Perbankan Digital penerbitan setiap
dengan tetap mengedepankan produk layanan
manajemen risiko. Perbankan Elektronik
yang bersifat
transaksional.
2 Peraturan Otoritas Bank wajib: Dalam rangka meminimalisir Bank Mandiri telah
Jasa Keuangan 1. Mengajukan permohonan pencatatan kepada OJK dampak negatif inovasi dalam menerapkan dan
Nomor 13/ secara elektronik melalui sistem pencatatan OJK; dan penumbuhkembangan IKD, mematuhi peraturan
POJK.02/2018 2. Menerapkan prinsip pemantauan secara mandiri maka OJK menerapkan prinsip tersebut, serta telah
Tentang Inovasi terhadap tata kelola, perlindungan konsumen, perlindungan konsumen dan memiliki kebijakan
Keuangan Digital edukasi, kerahasiaan data, prinsip APU PPT, dan kehati-hatian dalam inovasi dan dan Prosedur
(IKD) di Sektor Jasa prinsip keterbukaan informasi. kompetisi dalam mengatur dan penentuan mitra dalam
Keuangan mengawasi IKD. penyelenggaraan Layanan
Perbankan Digital.
Peraturan Pokok Pengaturan pada Regulasi Baru atau Pokok Latar Belakang Terbitnya
Pengaruh Terhadap
No Perundang- Perubahan Pengaturan yang Signifikan dari Regulasi Regulasi atau Perubahan
Bank Mandiri
Undangan Sebelumnya Regulasi
3 Peraturan Korporasi wajib: Korporasi rentan dijadikan Bank Mandiri telah
Presiden (Perpres) 1. Menetapkan pemilik manfaat yang masing‐masing sebagai sarana pencucian uang menerapkan dan
RI No.13 tahun memiliki kriteria sesuai dengan bentuk Korporasi; (baik secara langsung maupun mematuhi peraturan
2018 Tentang 2. Menentukan kategori penetapan Pemilik Manfaat tidak langsung) oleh pemilik tersebut, diantaranya
Penerapan dari Korporasi sesuai dengan informasi yang manfaat dari hasil tindak pidana meliputi:
Prinsip Mengenali telah disampaikan oleh Korporasi kepada Instansi pencucian uang dan pendanaan 1. Penyesuaian seluruh
Pemilik Manfaat Berwenang. terorisme. Adapun Peraturan ketentuan internal
Dari Korporasi 3. Menunjuk pejabat atau pegawai untuk melakukan Presidan ini terbit dalam rangka yang terdampak oleh
Dalam Rangka identifikasi dan verifikasi Pemilik Manfaat dari mengatur dan menetapkan pengaturan dalam
Pencegahan dan Korporasi, dan menyediakan informasi mengenai mekanisme untuk mengenali Peraturan Presiden
Pemberantasan Korporasi dan Pemilik Manfaat Korporasi atas dasar pemilik manfaat yang akurat, ini; dan
Tindak Pidana permintaan Instansi Berwenang dan instansi Penegak terkini dan tersedia untuk 2. Melakukan
Pencucian Uang Hukum. umum. standarisasi surat
dan Tindak Pidana 4. Melakukan pengkinian informasi Pemilik Manfaat pernyataan nasabah.
Pendanaan secara berkala setiap 1 (satu) tahun.
Terorisme
4 Peraturan Otoritas Pokok materi dalam POJK adalah sebagai berikut: Dalam rangka mitigasi risiko Bank Mandiri telah
Jasa Keuangan No. 1. Indikator penetapan skor sistemik Bank dan ambang yang bersumber dari Bank menerapkan dan
2/POJK.03/2018 batas (threshold); dan Sistemik, melalui peraturan ini mematuhi peraturan
Tentang 2. Penggolongan skor Bank Sistemik dan besaran capital OJK: tersebut, yakni dengan
Penetapan Bank surcharge. 1. Menerapkan capital mengimplementasikan:
Sistemik dan surcharge; dan 1. Metode perhitungan
Capital Surcharge 2. Menetapkan metodologi capital surcharge
asesmen tingkat sesuai POJK ini;
sistemik suatu Bank 2. Menjaga nominal
secara domestik, capital surcharge
yang mencerminkan sesuai POJK;
potential adverse-effect 3. Menyesuaikan
yang berpotensi terjadi Standar Prosedur
dalam hal Bank Sistemik Perhitungan
mengalami kegagalan. Kecukupan Modal.
5 Peraturan Bank 1. Penambahan porsi GWM dalam rupiah rata-rata bagi Guna menghadapi Bank Mandiri telah
Indonesia No. BUK dari 1,5% menjadi 2% dari Dana Pihak Ketiga dinamika perekonomian menerapkan dan
20/3/PBI/2018 (DPK) dalam rupiah BUK. dan perkembangan pasar mematuhi peraturan
Tentang Giro Wajib 2. Pemberlakuan GWM rata‐rata dalam kewajiban keuangan, BI melakukan tersebut, melalui:
Minimum (GWM) pemenuhan GWM dalam valas BUK. Kewajiban langkah percepatan penguatan 1. Penyesuaian
Dalam Rupiah pemenuhan GWM dalam valas bagi BUK sebagian kerangka operasional kebijakan ketentuan internal;
dan Valuta Asing diubah dari pemenuhan secara harian menjadi secara moneter melalui penguatan dan
Bagi Bank Umum rata‐rata sehingga pemenuhan kewajiban GWM peran dan kredibilitas GWM 2. Melakukan
Konvensional, dalam valas bagi BUK sebagai instrumen moneter BI. enhancement system
Bank Umum untuk mengakomodir
Syariah, dan Unit kewajiban
Usaha Syariah pemenuhan GWM
valuta asing.
6 Peraturan Bank 1. Bank wajib memenuhi Giro RIM sesuai dengan Bank Indonesia mendorong Bank Mandiri telah
Indonesia No. besaran dan parameter yang ditetapkan. Perbankan menyalurkan menerapkan dan
20/4/PBI/2018 2. Penetapan kriteria surat berharga korporasi sebagai pembiayaan kepada sektor mematuhi peraturan
Tentang Rasio dasar perhitungan RIM. riil melalui penyesuaian rasio tersebut, melalui:
Intermediasi 3. Batas maksimal surat berharga korporasi yang kredit terhadap pendanaan 1. Penyesuaian
Makroprudensial digunakan dalam perhitungan RIM. menjadi RIM dengan ketentuan internal
(RIM) dan menambahkan kepemilikan dan perhitungan Giro
Penyangga surat berharga pada kredit RIM dan PLM; dan
Likuiditas guna memperkuat pemulihan 2. Menyampaikan
Makroprudensial ekonomi domestik, laporan konsolidasi
(PLM) Bagi data surat berharga
Bank Umum korporasi dalam
Konvensional, rupiah dan valuta
asing kepada Bank
Bank Umum
Indonesia setiap awal
Syariah dan Unit
bulan
Usaha Syariah
7 Peraturan Bank 1. Prinsip dan ruang lingkup penyelenggaraan Uang Penyelenggaraan Uang Bank Mandiri telah
Indonesia No. Elektronik (UE); Elektronik perlu didukung menerapkan dan
20/6/PBI/2018 2. Perizinan dan persetujuan penyelenggaraan UE; dan dengan penguatan pengaturan mematuhi peraturan
Tentang Uang 3. ketentuan terkait penempatan dana float. pada aspek: tersebut, melalui:
Elektronik 1. Kelembagaan 1. Penyesuaian
penyelenggara melalui ketentuan internal;
kewajiban modal minimum 2. Penempatan dana
Penerbit dan rencana bisnis float sebagaimana
yang lebih komprehensif; diatur dalam PBI; dan
2. Penyediaan infrastruktur; 3. Implementasi
3. Pengelolaan dana float, dan penyelenggaraan
4. Penyelenggaraan uang uang elektronik
elektronik closed loop. closed loop.
Peraturan Pokok Pengaturan pada Regulasi Baru atau Pokok Latar Belakang Terbitnya
Pengaruh Terhadap
No Perundang- Perubahan Pengaturan yang Signifikan dari Regulasi Regulasi atau Perubahan
Bank Mandiri
Undangan Sebelumnya Regulasi
8 Peraturan Otoritas 1. Tahapan Layanan Pengaduan: POJK ini diterbitkan guna Bank Mandiri telah
Jasa Keuangan No. a. Publikasi prosedur Layanan Pengaduan dan memberikan pengaturan menerapkan dan
18/POJK.07/2018 penanganannya. secara spesifik terkait tahapan mematuhi peraturan
Tentang Layanan b. Penyampaian bukti tanda terima Pengaduan dan jangka waktu layanan tersebut dengan
Pengaduan c. Verifikasi atas pengaduan Konsumen. pengaduan konsumen. melakukan penyesuaian
Konsumen di d. Penyediaan informasi status penanganan ketentuan internal.
Sektor Jasa Pengaduan
Keuangan e. Penyampaian tanggapan Pengaduan kepada
Konsumen/Perwakilan Konsumen;
f. Penanganan keberatan Konsumen atas
tanggapan Bank
2. Jangka Waktu Layanan Pengaduan
a. Penyelesaian pengaduan lisan maksimal 5 hari
kerja.
b. Penyampaian Laporan triwulanan ke OJK paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah
periode triwulanan berakhir.
9 Peraturan bank 1. Bank wajib mematuhi prinsip kehati-hatian dalam
Indonesia No. pemberian Kredit Properti (KP) atau Pembiayaan
20/8/PBI/2018 Properti (PP)
Tentang Rasio 2. Penyesuaian ketentuan bagi Bank Bermasalah:
loan to value untuk a. Penetapan persentase besaran rasio LTV untuk
kredit properti, KP dan rasio FTV untuk PP :
Rasio Financing b. Pembatasan maksimum fasilitas KP atau PP
to Value untuk untuk pemilikan properti inden
Pembiayaan c. Pengaturan tahapan dan besaran pencairan KP
Properti, dan Uang atau PP bagi pemilikan properti inden
3. Penyesuaian ketentuan bagi Bank yang tidak
Muka Untuk Kredit
memenuhi persyaratan Kredit bermasalah/rasio
Atau Pembiayaan
pembiayaan bermasalah dan persyaratan rasio KP
Kendaraan
atau PP bermasalah:
Bermotor a. Penetapan persentase besaran rasio LTV untuk
KP dan rasio FTV;
b. Larangan memberikan KP atau PP untuk
pemilikan properti inden; dan
c. Penghapusan mekanisme pencairan bertahap.
4. Penambahan konten surat pernyataan dari calon
debitur terkait KP atau PP untuk pemilikan properti
inden.
10 Peraturan Otoritas 1. Pengaturan tentang Aset Produktif dan jaminan. POJK ini diterbitkan dengan Bank Mandiri telah
Jasa Keuangan No. 2. Faktor penilaian kualitas kredit. tujuan untuk mendorong menerapkan dan
14/POJK.03/2018 3. Penilaian agunan berupa rumah tinggal sebagai fungsi intermediasi Perbankan mematuhi peraturan
Tentang Penilaian faktor pengurang penyisihan penghapusan aset. melalui penyesuaian ketentuan tersebut melalui
Kualitas Aset 4. Pengaturan terkait kualitas kredit yang mengenai peningkatan kualitas penyesuaian ketentuan
Bank Umum direstrukturisasi. aset bank guna meningkatkan internal.
Untuk Mendorong pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Indonesia dan daya saing
Sektor Perumahan nasional.
dan Peningkatan
Devisa
11 POJK No. 6/ 1. Pengecualian pemberian agunan berupa kas Peraturan ini diterbitkan Bank Mandiri telah
POJK.03/2018 sejumlah minimal 10% oleh nasabah atas transaksi sebagai upaya untuk lebih menerapkan dan
tentang Perubahan Structured Product dalam bentuk kombinasi instrumen mendorong transaksi mematuhi peraturan
POJK No. 7/ derivatif dengan derivative. Structured Product di pasar tersebut.
POJK.03/2016 2. Kriteria nasabah yang dikecualikan dalam kewajiban domestik serta sejalan dengan
Tentang pemberian agunan. dinamika perkembangan
Prinsip Kehati- 3. Pengaturan terkait kriteria transaksi Structured pasar valuta asing domestik,
hatian dalam Product, persyaratan transaksi lindung nilai, OJK memandang perlu untuk
Melaksanakan kewajiban menuangkan pelaksanaan lebih lanjut atas melakukan penyempurnaan
Kegiatan agunan berupa kas dengan jumlah minimal 10% dari pengaturan mengenai
nilai nosional transaksi ke dalam perjanjian antara
Structured Product prinsip kehati-hatian dalam
Bank dengan Nasabah.
bagi Bank Umum melaksanakan kegiatan
Structured Product bagi Bank
Umum
12 PER-04/PJ/2018 Pengaturan terkait: Peraturan ini diterbitkan Sebagai pedoman
tentang Tata 1. Tata cara pendaftaran LJK Pelapor; dan sebagai peraturan pelaksanaan bagi Bank Mandiri dan
Cara Pendaftaran 2. Tata cara penyampaian laporan yang berisi informasi atas Pasal 6 ayat (9), 8 Ayat Perusahaan Anak untuk
bagi Lembaga keuangan secara otomatis. (6) huruf a, dan 20 ayat (2) melakukan penyampaian
Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan laporan yang berisi
Penyampaian No. 70/PMK.03/2017 tentang informasi keuangan
Laporan yang Petunjuk Teknis Mengenai secara otomatis.
Berisi Informasi Akses Informasi Keuangan
Keuangan secara Untuk Kepentingan Perpajakan.
Otomatis
Peraturan Pokok Pengaturan pada Regulasi Baru atau Pokok Latar Belakang Terbitnya
Pengaruh Terhadap
No Perundang- Perubahan Pengaturan yang Signifikan dari Regulasi Regulasi atau Perubahan
Bank Mandiri
Undangan Sebelumnya Regulasi
13 PBI No. 20/10/ Pengaturan terkait: POJK ini diterbitkan dalam Bank Mandiri telah
PBI/2018 tentang 1. Seluruh Transaksi Domestic Non-Deliverable Forward rangka meningkatkan menerapkan dan
Transaksi Domestic (DNDF) wajib memiliki Underlying Transaksi meliputi pelaksanaan transaksi lindung mematuhi peraturan
Non-Deliverable Perdagangan Barang dan Jasa serta investasi di nilai bagi pelaku pasar tersebut.
Forward (DNDF) dalam dan di luar negeri namun tidak termasuk diperlukan pengembangan
Surat berharga yang diterbitkan oleh BI, Penempatan pasar valuta asing domestik
dana, fasilitas pemberian kredit yang belum ditarik, melalui pengayaan instrumen
dokumen penjualan valas terhadap rupiah yang lindung nilai.
berasal dari penjualan DHE, kredit antar nasabah,
kegiatan pengiriman uang oleh perusahaan transfer Pengayaan instrumen
dana, dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing tersebut dimaksudkan untuk
(KUPVA).
meningkatkan alternatif
2. Transaksi DNDF dilakukan tanpa pergerakan
lindung nilai di pasar valas
dana secara penuh dengan mekanisme fixing dan
domestik, yaitu dengan
menggunakan kurs JISDOR sebagai acuan. Mata uang
penyelesaian transaksi adalah Rupiah. memperbolehkan Bank untuk
3. Tenor/jangka waktu transaksi DNDF tidak dibatasi melakukan transaksi domestic
namun nominal dan jangka waktu transaksinya non deliverable forward.
dilarang melebihi nominal dan jangka waktu
Underlying Transaksi.
4. Bank dilarang memberikan kredit dalam Valas dan/
atau dalam rupiah kepada Nasabah dan/atau Pihak
Asing untuk kepentingan Transaksi DNDF.
5. Bank dapat melakukan transaksi DNDF Domestik
Non-Deliverable Forward dengan Bank di Luar Negeri
dalam rangka Cover Hedging Bank.
6. Bank wajib memastikan kebenaran dan kewajaran
atas dokumen underlying transaksi valas terhadap
Rupiah.
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan risiko (Risk – Based Bank Rating) yang mencakup 4
(empat) faktor yaitu:
1. Profil Risiko
2. Good Corporate Governance (GCG)
3. Rentabilitas (Earnings)
4. Permodalan (Capital)
Tabel Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Posisi 31 Desember 2018 Secara Individu (Self Assessment)
Rentabilitas 1 1
Permodalan 1 1
Peringkat Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko 1 1
Hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank pada tahun Assessment Manajemen atas Hal-
2018 berada pada Peringkat Komposit “1” yang
mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sangat Hal Yang Berpengaruh Signifikan
sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi Terhadap Kelangsungan Usaha
pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari Bank Mandiri senantiasa melakukan penilaian atas
peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan
penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank Mandiri
secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya
maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan. di masa mendatang. Asessment dilakukan dengan
berdasarkan berbagai faktor seperti analisis kekuatan
kondisi keuangan maupun non keuangan. Analisis ini
Informasi Kelangsungan Usaha tercermin dalam penilaian tingkat kesehatan Bank.
Berdasarkan hasil assesment, tidak terdapat hal-hal yang
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha.
Hal-Hal yang Berpotensi
Berpengaruh Signifikan Terhadap Asumsi yang Digunakan
Kelangsungan Usaha Manajemen Dalam Melakukan
Bank Mandiri hingga akhir tahun 2018 tidak memiliki Assessment
hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan
terhadap kelangsungan usaha. Dilihat dari kondisi Beberapa asumsi yang menjadi pertimbangan Bank
keuangan yang mengalami pertumbuhan dari tahun mandiri dalam melakukan assessment terhadap
ke tahun serta kinerja keuangan yang sangat baik. kelangsungan usaha antara lain:
Hal ini tercermin dari peningkatan pendapatan usaha - Pertumbuhan ekonomi global, nasional dan industri
yang berkelanjutan. Atas dasar kondisi tersebut, maka perbankan
Bank Mandiri tidak menghadapi permasalahan terkait - Analisis SWOT dalam menentukan posisi Bank
kelangsungan usaha. Mandiri pada industri perbankan
- Profil Risiko
- Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Langkah Bank Mandiri untuk mendorong pertumbuhan
- Rentabilitas Bank fee based income yang diharapkan dapat dicapai
- Kekuatan Permodalan Bank melalui:
Pembayaran Pajak
Strategi Peningkatan Fee Based
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan
Income Tahun 2019 Desember 2018, sebagai berikut.
PPN 863.095.533.145
Total 11.877.599.453.871
penurunan cost of fund yang menjadi komponen dasar dari sebesar 20,41% mencapai Rp25,62 triliun, dengan FBI rasio
suku bunga kredit, meningkatkan porsi fee based income, mencapai 35,62%. Selain itu, sepanjang tahun 2018, Bank
dan melaksanakan program efisiensi. Selama tahun 2018 Mandiri juga secara aktif terus melaksanakan program
cost of fund Bank Mandiri berhasil diturunkan sebesar efisiensi biaya operasional dimana pertumbuhan biaya
19 bps dari 2,73% menjadi 2,55%. Pertumbuhan DPK akan lebih difokuskan untuk mendukung pengembangan
pada tahun 2018 sebesar 1,33% lebih rendah dari tahun jaringan pelayanan yang mendukung pertumbuhan
sebelumnya, sementara itu tingkat sustainabilitas DPK transaksi dan pengembangan infrastruktur pendukung
mengalami perbaikan seiring dengan perubahan strategi berbasis digitalisasi yang secara berkelanjutan akan lebih
Perseroan yang mendorong pertumbuhan DPK agar lebih efisien menekan pertumbuhan biaya. Inisiatif tersebut
sustain, dengan melihat pertumbuhan menggunakan telah berhasil menurunkan rasio CER dari 42,38% di
basis rata-rata saldo harian (daily average balance) DPK Desember 2017 menjadi 40,96% di Desember 2018 dan
yang tumbuh 7,18% pada Desember 2018. Begitu pula rasio BOPO juga turun secara signifikan dari 71,78% di
dengan fee based income yang berhasil tumbuh signifikan Desember 2017 menjadi 66,48% di Desember 2018.
Jumlah
No Penyediaan Dana
Debitur (orang) Nominal (miliar Rp)
1 Kepada Pihak Terkait 16 Entitas Anak yang terdiri dari
Entitas Anak dan Kantor Luar 10.159
Negeri serta 352 Pejabat Eksekutif
2 Kepada Debitur Inti
Individu - -
Group 25 247.939
Total Debitur Inti 25 debitur Grup 247.939
Tabel Total Penyediaaan Dana Bank Kepada Pihak Terkait Posisi Desember 2018
(dalam jutaan Rupiah)
Nominal
Modal 175.053.704
Selama tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran dan/ konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi
atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung
dana kepada Pihak Terkait Bank Mandiri. BMPK nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih
dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen
PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang perdagangan, sebagai berikut:
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/ 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang
PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen
lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan
atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset
Derivatif dan Fasilitas Lindung dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba
atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode
Nilai akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi
menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau
dalam kelompok diukur pada nilai wajar rugi konsolidasian tahun berjalan.
melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan
komprehensif lain. Bagian yang tidak efektif dari
Instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi
untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) disajikan konsolidasian tahun berjalan.
berdasarkan nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang
harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih
tanggal laporan atau metode diskonto arus kas dan pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai
dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. penghasilan komprehensif lain, sepanjang transaksi
tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang nilai.
belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang
cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas derivatif tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau
disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan
dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian dari sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba
kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
Nilai Wajar
Keterangan Nilai kontrak
Tagihan Derivatif Liabilitas Derivatif
(absolut setara Rupiah)
Transaksi
Pihak Berelasi
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 5.279.020 78.593 -
2. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 307.460 - 19.126
3 Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 3.347.330 38.521 -
Terkait suku bunga
1. Swap – Suku bunga
Lain-Lain 32.718 -
Total Pihak Berelasi 149.832 19.126
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 8.629.804 224 110.197
Lain-Lain 1.441.671 5.550 7.450
2. Kontrak berjangka – jual
Dolar Amerika Serikat 6.857.148 116.081 1.926
Lain-Lain 36.885 527 25
3. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 10.126.846 2.008 150.581
Lain-Lain 413.134 1.487 151
4. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 58.581.199 780.903 86.955
Lain-Lain 5.256.413 2.133 6.696
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 61.176
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 7.752 -
Lain-lain 64.768 -
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat 421.324 181.154
Lain-Lain 184.792 501.383
Total Pihak Ketiga 1.648.725 1.098.551
Total 1.798.557 1.117.677
Nilai Wajar
Keterangan Nilai kontrak
Tagihan Derivatif Liabilitas Derivatif
(absolut setara Rupiah)
Transaksi
Pihak Berelasi
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 393.506 3.256 -
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 5.639.641 3.515 2.364
3. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 747.940 526 688
4. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 4.428.368 13.314 1.307
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat - 3.213 -
Lain-lain - - 6.216
Terkait suku bunga
1. Swap – Suku bunga
Lain-Lain - 6.007
Total Pihak Berelasi 23.824 16.582
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 2.725.088 11.995 2.712
Lain-Lain 6.307.773 59.527 26.133
2. Kontrak berjangka – jual
Dolar Amerika Serikat 6.857.671 8.550 27.817
Lain-Lain 77.022 295 142
3. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 10.858.769 8.720 13.648
Lain-Lain 206.027 1.205 -
4. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 67.896.411 189.057 31.576
Lain-Lain 4.611.905 - 82.652
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 10.197 -
Lain-Lain 26.710 18.205
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat - 1
Lain-lain - 13
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Lain-Lain 106.379 56.762
Total Pihak Ketiga 422.635 259.661
Total 446.459 276.243
Human
Capital
Bank Mandiri memperoleh skor 80,5% (8,2% di atas Global Benchmark 72,3%) dan atas
hasil survei tersebut Bank Mandiri memperoleh 2 (dua) penghargaan sebagai Highly
Engaged Organization untuk kategori Perbankan dan Best Employee Engagement untuk
kategori perusahaan dengan jumlah pegawai lebih dari 15.000 orang.
Advance 375
Appraise 379
Award 380
Actualize 381
Adieu 386
Pelaksanaan pengelolaan Human Capital Bank Mandiri didasarkan pada siklus pegawai atau employee lifecycle dengan
framework yang diselaraskan dengan strategi Bank Mandiri. Adapun Employee lifecycle tersebut adalah sebagai berikut:
ul
e
tu
ADIEU ARCHITECT
re
ur
ct
&
stu
Lea
System & Infra
de
ACTUALIZE ATTRACT
rship
Human
Capital
AWARD ALIGN
APPRAISAL ADVANCE
Proce
ss & Policy
START
FISNISH
Agar penerapan employee lifecycle tersebut dapat berjalan secara baik dan berkesinambungan, maka dalam setiap
tahapannya didukung dengan penguatan landasan sebagai berikut:
a. Proses dan kebijakan human capital yang lebih terstruktur, mudah diakses dan dipahami;
b. Sistem dan infrastruktur teknologi yang terintegrasi dan user friendly; serta
c. Budaya dan kepemimpinan yang menunjang transformasi, termasuk perubahan pola pikir, pola perilaku dan pola
kerja, serta peningkatan peran leaders sebagai role model dalam proses pengelolaan Human Capital.
Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapan dalam employee lifecycle adalah sebagai berikut:
Pemenuhan kebutuhan Human Capital di unit kerja Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko terutama untuk level
pegawai pimpinan dilakukan melalui jalur fresh graduate, yaitu melalui ODP IT, ODP Risk Management, serta experience
hire. Adapun strategi pemenuhan ODP IT dan ODP Risk Management yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan kualifikasi, antara lain latar belakang pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan di
bidang TI dan Risk Management.
b. Sourcing kandidat untuk ODP IT dan ODP Risk Management dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Adapun data kebutuhan pegawai level pimpinan di bidang Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko serta jalur
pemenuhannya selama tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Jalur Pemenuhan
Bidang Total *)
ODP Experience Hire
Teknologi Informasi 91 123 214
Manajemen Risiko 134 68 202
Total 225 191 416
*)
New Headcount (Capacity Planning) and Replacement
Calon Pimpinan Daerah Khusus (CPDK) call center, customer service dan teller. Program Kriya
Mandiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012
Selain jalur rekrutmen ODP, di tahun 2018 Bank Mandiri dan hingga tahun 2018 telah merekrut sebanyak 12.471
juga telah mengembangkan program rekrutmen khusus orang. Sebagian peserta magang telah menjadi Pegawai
yang ditujukan kepada kandidat fresh graduate yang di lingkungan Bank Mandiri dan sebagian setelah selesai
berasal dari local people (putra daerah) yang disebut program magang memilih untuk melanjutkan studi/
dengan Program Calon Pimpinan Daerah Khusus (CPDK). berkarir di perusahaan lain.
Pegawai yang direkrut melalui Program CPDK ini akan
dibina dan dilatih melalui program pengembangan khusus Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki program
dan intensif yang terdiri dari in-class dan on the job pemagangan khusus bagi sahabat penyandang disabilitas
training agar memahami standard operation dan business dengan pendidikan minimum lulusan SMA untuk
process di unit kerja dan siap menjalankan peran serta jenis pekerjaan contact center dengan nama program
tugas pegawai pimpinan di daerah setempat. Program ini pemagangan “Kriya Mandiri Contact Center”. Dalam
dijalankan untuk pemenuhan pegawai pimpinan di wilayah menjalani program ini, para peserta akan mengikuti 3
Papua, Kalimantan, dan Sulawesi & Maluku. (tiga) tahapan program, yaitu basic, intermediate, dan
advance yang komprehensif selama 3 (tiga) tahun sesuai
dengan silabus dan kurikulum yang telah disiapkan.
Program Magang
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat
Sebagai bagian dari kegiatan rekrutmen, Bank Mandiri
juga menyelenggarakan program pemagangan yang
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB)
tujuannya untuk memberikan pembekalan dan
adalah program magang bagi mahasiswa dari berbagai
mengembangkan kompetensi para lulusan sekolah
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang diinisiasi oleh
maupun universitas agar mereka siap memasuki dunia
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
kerja. Bagi peserta magang yang memiliki kemampuan
difasilitasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
dan kompetensi yang baik selama magang akan dijadikan
sebagai pool candidate dalam proses rekrutmen menjadi
Program ini merupakan bentuk implementasi “BUMN
pegawai Bank Mandiri. Program Pemagangan di Bank
Hadir Untuk Negeri” yang bertujuan untuk mendukung
Mandiri terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Kriya Mandiri dan
program Pemerintah dalam mempersiapkan human
Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB).
capital yang unggul dan siap bersaing ketika memasuki
dunia kerja. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan
Kriya Mandiri magang ini akan diperkaya dengan berbagai wawasan
dan keterampilan kerja melalui program yang
Kriya Mandiri merupakan program belajar bekerja komprehensif dan terstruktur. Program ini diharapkan
terpadu bagi para Pelajar lulusan SMA/sederajat, selain dapat menghasilkan SDM yang unggul dan
program Diploma Tiga (D3) dan Strata Satu (S1) terampil juga dapat menjadi pool sumber rekrutmen
yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, BUMN, meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam
keterampilan dan pengalaman dalam dunia kerja di menghadapi persaingan global dan menjadi inisiator
industri perbankan. Adapun modul pembelajaran yang terciptanya link & match kurikulum dan silabus antara
diterapkan adalah untuk jenis pekerjaan back office, Perguruan Tinggi dengan sektor industri.
Pada tahun 2018, Bank Mandiri mendapatkan alokasi untuk menyerap peserta magang sebanyak 371 orang lulusan S1
ataupun D3 yang masih berstatus mahasiswa aktif semester akhir atau telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang
berasal dari 14 (empat belas) Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Program ini berlangsung selama 6 (enam) bulan
dan diawali dengan kegiatan in-class training (induction program) selama 3 (tiga) hari. Bagi peserta magang yang berhasil
menyelesaikan program magang tersebut, maka akan diberikan Sertifikat Magang Bersertifikat Industri yang diterbitkan oleh
Bank Mandiri.
Align
Hubungan Kepegawaian
Sistem On Boarding Pegawai (Hubungan Industrial)
Sistem on boarding merupakan mekanisme yang dilalui Bank Mandiri selalu berupaya untuk menciptakan
oleh pegawai baru Bank Mandiri dalam memperoleh suasana kerja yang terbuka, positif dan progresif
pengetahuan, kemampuan, dan perilaku yang diperlukan dalam rangka meningkatkan hubungan industrial
untuk menjadi pegawai Bank. Prinsip Umum pelaksanaan yang harmonis, dinamis dan adil. Dalam Pengelolaan
on boarding pegawai adalah sebagai berikut: hubungan industrial, Bank Mandiri berpedoman
pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003). Adapun prinsip
1. Compliance
umum hubungan kepegawaian yang diterapkan oleh
Bank mempersiapkan pegawai
Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
untuk memahami dasar-dasar
ketentuan dan kebijakan yang
1. Menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis
berlaku di Bank.
yang dibangun dan dikelola dengan baik, dengan
peran aktif pegawai, Serikat Pegawai Bank, serta
organisasi pegawai yang diakui Bank Mandiri.
2. Culture
2. Menciptakan kegiatan yang dapat meningkatkan
Bank mempersiapkan pegawai
AN
1 1 M DIRI
Satu Hati
3. Clarification
Pelaksanaan hubungan industrial dibangun atas dasar
Bank memastikan bahwa
pemahaman bahwa Bank Mandiri, Pegawai dan Serikat
pegawai mengerti dan
Pegawai Bank melaksanakan hak, kewajiban serta
memahami tugas serta tanggung
tanggung jawabnya dalam suasana saling menghormati,
jawab pekerjaan barunya dan
saling mempercayai, dan tekad untuk saling
hasil kinerja yang diharapkan.
bekerjasama dengan tujuan menjamin kelangsungan
usaha Bank dan perbaikan kesejahteraan pegawai.
4. Connection Praktik hubungan industrial memerlukan berbagai
Bank memastikan bahwa sarana untuk melaksanakannya. Beberapa sarana
pegawai dapat membina utama hubungan industrial adalah sebagai berikut:
hubungan antar pegawai
dengan baik dan positif.
HC4U
Untuk menciptakan hubungan industrial
yang harmonis dan mendukung peningkatan
produktivitas serta engagement pegawai, Bank
Mandiri memiliki HC4U. HC4U merupakan employee
services center untuk membuka komunikasi yang
lebih mudah antara pegawai dengan perusahaan,
yang dapat diakses melalui telepon, email atau
langsung di walk-in center HC4U,
di Lantai 12 Plaza Mandiri.
Engagement Pegawai
Engagement pegawai merupakan hasil dari efektivitas pelaksanaan hubungan industrial dan merupakan parameter
yang digunakan untuk mengukur tingkat keterikatan emosional pegawai terhadap Perusahaan. Bank Mandiri
senantiasa memperhatikan kesejahteraan seluruh pegawainya agar dapat saling bersinergi demi terciptanya
produktivitas kerja yang optimal. Program peningkatan kesejahteraan pegawai diberikan baik secara material maupun
non-material. Program yang bersifat material merupakan program kesejahteraan yang berkaitan langsung dengan prestasi
pegawai dan kompensasinya dapat diberikan dalam bentuk uang pensiun, tunjangan hari raya, bonus, uang cuti, dan uang kematian.
Sedangkan program yang bersifat non-material merupakan program kesejahteraan pegawai yang berupa fasilitas dan pelayanan
yang diberikan Bank Mandiri kepada seluruh pegawai tanpa melakukan diskriminasi.
Dalam rangka meningkatkan engagement pegawai, Bank hal tersebut dapat menciptakan suasana kerja yang
Mandiri juga telah menyiapkan ruang laktasi bagi pegawai lebih nyaman yang pada akhirnya dapat meningkatkan
perempuan yang sedang menyusui baik di Kantor Pusat produktivitas bagi Bank Mandiri.
maupun di kantor-kantor wilayah/cabang. Ruang laktasi
yang disediakan dibuat dengan suasana yang nyaman dan
Engagement pegawai telah menjadi salah satu fokus
bersih, serta sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas
pengelolaan human capital di Bank Mandiri sejak
dan kebutuhan standar bagi Ibu menyusui. Selain ruang
laktasi, Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas kepada para
beberapa tahun ini. Bank Mandiri bertekad untuk
pegawai yang sudah memiliki anak dengan membuka Tempat semakin mempertajam fokus dalam engagement
Penitipan Anak (TPA) yang disebut “Mandiri Day Care.” pegawai tersebut dengan melakukan berbagai macam
Dengan penyediaan fasilitas tersebut diharapkan survei untuk mengukur tingkat keterikatan pegawai
pegawai dapat tetap menjalankan tugas/pekerjaannya terhadap Bank Mandiri. Survei tersebut dilakukan baik
secara profesional namun juga tetap dapat menjalankan secara online maupun offline, yaitu melalui Interview dan
fungsi dan peranannya sebagai ibu/orang tua sehingga Focus Group Discussion yang telah dilakukan sejak tahun
2010.
Pada tahun 2018, PT Bisnis Indonesia Kreasitama bekerjasama dengan Blessing White Indonesia (jasa konsultansi)
menyelenggarakan Indonesia Employee Engagement Index 2017, yaitu survei yang mengukur keterikatan pegawai.
Survei tersebut diikuti oleh 13 perusahaan perbankan dan non perbankan dengan periode pelaksanaan survei dari
Januari sampai dengan Februari 2018. Dalam survei tersebut, Bank Mandiri memperoleh skor 80,5% (8,2% di atas
Global Benchmark 72,3%) dan atas hasil survei tersebut Bank Mandiri memperoleh 2 (dua) penghargaan sebagai Highly
Engaged Organization untuk kategori Perbankan dan Best Employee Engagement untuk kategori perusahaan dengan
jumlah pegawai lebih dari 15.000 orang. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya skor Bank Mandiri antara lain
indeks kebahagiaan, kepuasan kerja, peluang pengembangan karir, dan kondisi kerja yang fleksibel.
Bank Mandiri sepenuhnya menyadari bahwa human capital merupakan salah satu aset terpenting dalam mendukung
peningkatan kulitas kinerja Bank Mandiri. Oleh sebab itu, Bank Mandiri senantiasa menjaga kenyamanan dan
keamanan dari setiap pegawai selama bekerja untuk meningkatkan keterikatan pegawai terhadap Bank Mandiri.
Selain melalui survei engagement pegawai, Bank Mandiri juga melakukan monitoring secara berkala setiap tahunnya
terhadap Attrition (pegawai mengundurkan diri karena keinginan sendiri) dan Turnover (pegawai terminate dengan
status yang berbeda-beda). Dengan begitu, Bank Mandiri dapat menganalisis dan mengetahui secara pasti profil dari
pegawai yang mengundurkan diri, khususnya alasan/latar belakang pengunduran diri dari pegawai untuk selanjutnya
dapat dilakukan perbaikan pada aspek-aspek yang dinilai perlu ditingkatkan. Adapun Tren Attrition Rate Bank Mandiri
untuk tahun 2016-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Tren Attrition Rate Bank Mandiri untuk Tahun 2016 – 2018
Sedangkan angka turnover pegawai Bank Mandiri untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Selama tahun 2018, jumlah pegawai Bank Mandiri yang meninggalkan perusahaan tercatat sebanyak 2.586 orang. Atas perputaran
pegawai tersebut, Bank Mandiri telah menyusun strategi pemenuhan/rekrutmen pegawai agar jumlah human capital tetap
mencukupi kebutuhan Perseroan, antara lain melalui Officer Development Program (ODP) dan Staff Development Program (SDP).
ODP merupakan program pelatihan bagi fresh graduate yang akan menjadi pegawai pimpinan Bank Mandiri, sedangkan SDP
merupakan program pelatihan bagi pegawai internal Bank Mandiri yang dipromosikan menjadi pegawai pimpinan Bank Mandiri.
Adapun pada tahun 2018, sebanyak 4.030 pegawai telah direkrut oleh Perseroan untuk memenuhi kebutuhan human capital di
seluruh unit kerja, baik bisnis maupun supporting.
80,5%
Advance
Bank Mandiri meyakini bahwa kualitas human capital • Program Pasca Sarjana (S2)
yang handal dan kompeten merupakan kunci sukses Program pendidikan formal bagi pegawai Bank
untuk memenangkan persaingan dalam industri Mandiri yang telah memenuhi kriteria-kriteria yang
keuangan yang semakin ketat. Oleh karena itu, perlu dipersyaratkan. Program ini bekerjasama dengan 50
dilakukan pengelolaan yang tepat untuk menghasilkan (lima puluh) Universitas terbaik di dunia.
human capital yang berkualitas. Human capital • Middle Management Development Program (MDP)
terbaik tidak hanya sebatas memiliki kompetensi dan Program pelatihan bagi high potential middle
kapabilitas teknikal yang baik, namun juga memiliki jiwa managers, yang dipersiapkan menjadi suksesor untuk
kepemimpinan yang baik. Dalam rangka membentuk level pimpinan Department Head atau Area Manager
human capital yang andal dan kompeten, Bank Mandiri atau jabatan yang setara.
telah menetapkan dan menjalankan strategi berikut:
• General Management Development Program (GDP)
• Speed up learning to sustain high performance culture
Program pelatihan bagi talented and potential senior
• Boost talent capability
managers, yang dipersiapkan menjadi suksesor untuk
• Leverage intangible assets to attract, restrain, and
level yang lebih tinggi dari lulusan MDP, yakni Group
motivate the best talent.
Head atau Wilayah CEO atau jabatan lain yang setara.
Bank Mandiri mempunyai komitmen dalam • Program SESPIBANK
menciptakan pemimpin yang berkualitas dengan Program pelatihan untuk calon Senior Executive atau
program leadership yang berjenjang yaitu: Top Management sebagai pimpinan puncak Bank
Mandiri.
• Officer Development Program (ODP)
Program pelatihan bagi fresh graduate yang akan • Executive Development Program (EDP)
menjadi pegawai pimpinan Bank Mandiri. Program pelatihan bagi Direksi, SEVP, Group Head
serta Wilayah CEO.
• Staff Development Program (SDP)
Program pelatihan bagi pegawai internal Bank
Mandiri yang dipromosikan menjadi pegawai
pimpinan Bank Mandiri.
Leadership By Program
Specific program to develop selected and talented managers ini every job level
New on Management First Time Manager Middle Manager Senior Manager Senior Leader
ODP: 12 Months program FDG: 4 Months (virtual and MDP: 6 Months (domestic GDP: 10 Months domestic Refreshment course for BoD,
(3-3-6/class-OJT-PKWT) face-to-face session) and international module) and international module SEVP and selected Group
SDP: 3 Months program S2: MBA/MSc/LLM top 50 SESPIBANK Head
(1-1-1/class-OJK-class) world SLP: Days class and post
Mylead: Business case assignment program for
challenge, Project assignment B leader successors
during internship SFLP: Leadership session for E
C finance people
A
D
dara,
Dyota Mahoed Credit Portfolio
Department Hea
Risk Group
Pelatihan dan pengembangan human capital dilakukan Excellence dengan 13 (tiga belas) Perilaku Utama
dengan mengacu kepada kebijakan internal yang yang dijiwai oleh Employee Value Proposition “Spirit
berlaku. Kerangka pelatihan dan pengembangan Memakmurkan Negeri”.
disusun berdasarkan kebutuhan bisnis dan diselaraskan 2. Technical Capability
dengan strategi human capital. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang wajib
dimiliki oleh pegawai yang sesuai dengan fungsi
Adapun kerangka pelatihan dan pengembangan jabatannya. Technical capabilities dikelompokkan
kompetensi di Bank Mandiri mencakup 3 (tiga) hal berdasarkan fungsi jabatan di Corporate Banking,
sebagai berikut: Retail Banking dan Support Function.
1. Living Core Values 3. Leadership Capability
Tata nilai utama (core values) dan budaya perusahaan Kemampuan yang diperlukan seorang pegawai
yang harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap untuk melaksanakan fungsi kepemimpinan. Jiwa
pegawai untuk mendukung strategi bisnis Bank. kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan agar
Core values dari budaya kerja perusahaan meliputi nantinya seluruh pegawai Bank Mandiri dapat
Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus dan menjadi role model bagi lingkungan sekitarnya.
Learning
Budget & Plan
Learning Learning
Evaluation Analysis
& Research
Human
Capital
Learning Learning
Le a r
ting
Implementation Design
r ke
nin
Ma
gP
Learning
ar
&
tn
Development
in
er
nd
Ch a
Br
&
an
ge ion,
Ma
nag i cat
ement mun
Facility Com
Adapun desain pelatihan dan pengembangan di Bank Adapun dasar desain pelatihan dan pengembangan
Mandiri meliputi komponen sebagai berikut: kompetensi adalah:
1. Learning Budget and Plan 1. Learning Partner
Proses penyusunan rencana pelatihan dan Expert internal dan eksternal yang mendukung
pengembangan serta alokasi anggarannya. kebutuhan program pelatihan dan pengembangan
2. Learning Analysis yang berperan sebagai penyusun modul, trainer,
Proses analisis kebutuhan pembelajaran coach, mentor, buddy, dan lainnya.
berdasarkan kebutuhan bisnis dan perkembangan 2. Change Management
organisasi. Suatu proses dalam rangka mengubah pengetahuan,
3. Learning Design keterampilan dan sikap pegawai.
Proses desain kurikulum pendidikan dan pelatihan 3. Facility
berdasarkan hasil tahap Learning Analysis. Fasilitas pendukung program pelatihan dan
4. Learning Development pengembangan baik yang bersifat fisik maupun
Proses pengembangan kurikulum pendidikan dan teknologi.
pelatihan menjadi materi, metodologi, serta evaluasi. 4. Communication, Branding dan Marketing
5. Learning Implementation Proses menyusun strategi, mengelola dan melakukan
Proses pengimplementasian kurikulum pendidikan komunikasi dan interaksi dengan pemangku
dan pelatihan yang telah disusun pada tahap Design kepentingan internal dan eksternal, dalam rangka
dan Develop. mengelola persepsi publik.
6. Learning Evaluation and Research Selanjutnya, mengingat Bank Mandiri memiliki banyak
Proses pengukuran dan evaluasi hasil pendidikan unit kerja dengan tugas dan tanggung jawab yang
dan pelatihan. beragam, maka dibentuklah Academy untuk masing-
masing bidang, yaitu:
Academy Segmen
Fokus pada pengembangan segmen Wholesale Banking, Trade Finance, Treasury, International
Wholesale Banking Academy
Banking dan Kantor Luar Negeri.
Fokus pada pengembangan segmen Small Medium Enterprise, Retail Banking, consumer deposit,
Retail Banking Academy
financial services dan manajemen investasi.
Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang banking operations (branch dan supporting),
Banking Operations, Sales and Service Academy credit operation, e-channel operation, marketing and sales, services, customer experience and
satisfaction.
Governance, Risk Management, Compliance Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang compliance, risk management, anti money
Academy loundering dan governance, audit dan legal, serta hubungan industrial.
Digital Banking, Information Technology and Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang digital banking, teknologi informasi, enterprise
Support Academy data management dan support.
Fokus pada pengembangan kepemimpinan di Bank Mandiri, yaitu ODP/SDP, S2 and Managerial
Leadership Academy
Capability, MDP, GDP dan Human Capital.
Untuk menunjang pengembangan kompetensi pegawai, Bank Mandiri telah membangun fasilitas kampus yang
memadai di seluruh Indonesia dengan nama “Mandiri University”. Pembangunan Mandiri University direncanakan
akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) tipe kampus, yaitu tipe A, B, dan C.
Kampus tipe A merupakan kampus dengan fasilitas terlengkap seperti classroom, conference call, dormitory, e-learning
facilities, ruang simulasi, breakout room yang disesuaikan dengan standar internasional, wi-fi, cafe, gym, theater room,
dan fasilitas pendukung lainnya. Terdapat 13 (tiga belas) lokasi kampus di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai
berikut:
TYPE A
Training Center Jakarta
TYPE B
• Wilayah Campus Medan
• Wilayah Campus Palembang
• Wilayah Campus Bandung
• Wilayah Campus Semarang
• Wilayah Campus Surabaya
• Wilayah Campus Makassar
TYPE C
Training Center Jakarta
Knowledge Management
Bank Mandiri telah mengembangkan Enterprise Knowledge Management System yang dimaksudkan untuk mendukung
proses bisnis melalui penyajian informasi yang terkini, akurat, solutif atas berbagai tantangan bisnis. Bank Mandiri
telah menyempurnakan kurikulum yang mengacu pada international best practises.
Appraise
Untuk menyempurnakan penerapan performance management di Bank Mandiri saat ini, sejak tahun 2018 telah
diterapkan beberapa inisiatif yang meliputi perbaikan penilaian kualitatif berdasarkan aspek behaviour yang berfokus
pada pencapaian kinerja Bank Mandiri yang sustain, jangka panjang, dan sejalan dengan 5 (lima) Budaya Kerja
Bank Mandiri yang baru, yaitu Satu Hati Satu Mandiri, Mandirian Tangguh, Tumbuh Sehat, Memenuhi Kebutuhan
Pelanggan, dan Bersama Membangun Negeri.
Adapun tingkat kinerja di Bank Mandiri dikategorikan Dengan adanya sistem penilaian kinerja tersebut,
berdasarkan 5 (lima) predikat, yaitu: diharapkan dapat mendorong pegawai untuk
1. Superior Performance menunjukkan kinerja yang meningkatkan kinerja di periode berikutnya. Adapun
luar biasa/istimewa. hasil penilaian kinerja digunakan sebagai salah satu
faktor dalam penetapan imbalan, penentuan kategori
2. Very Good Performance menunjukkan kinerja yang
talent serta promosi jabatan.
memuaskan/sangat baik.
3. Good Performance menunjukkan kinerja yang baik/ Dalam penilaian kinerja pegawai, pegawai diberikan
memenuhi ekspektasi. kesempatan untuk melakukan self-assesment terhadap
4. Requires some Improvement menunjukkan pencapaiannya. Kemudian hasil self-assesment tersebut
perlunya perbaikan untuk membantu meningkatkan akan didiskusikan, direviu dan disetujui oleh atasan
kinerjanya. langsung. Pihak-pihak yang berperan dalam penilaian
kinerja pegawai dijelaskan pada skema berikut ini:
Employee Manager
Matrix Manager
Manager
Kepala unit kerja yang
Atasan dari Atasan langsung
menjadi pembina sistem
memberikan Final Performance
atau segmen dari pegawai
Level dengan memperhatikan
yang ditempatkan di region
distribusi normal.
Award
Kebijakan remunerasi merupakan strategi Bank Mandiri pegawai (based on performance), kinerja unit kerja
dalam memberikan imbalan kepada pegawai, yang dan kinerja Bank Mandiri secara keseluruhan, namun
disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri agar tetap dalam anggaran yang ditetapkan. Secara umum,
dapat mengakomodir perubahan demografi pegawai, dalam mengimplementasikan total rewards Bank
pengelolaan biaya tenaga kerja, dan dalam rangka Mandiri memberikan gaji, penyesuaian gaji setiap
mendorong pencapaian tujuan bisnis Bank Mandiri. tahun, Tunjangan Hari Raya (THR), uang pelaksanaan
cuti tahunan, dan uang cuti besar yang diberikan untuk
Remunerasi Bank Mandiri disusun dengan tujuan untuk setiap periode masa kerja 3 (tiga) tahunan. Bank Mandiri
dapat menarik, mempertahankan, memotivasi, dan juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi pegawai
meningkatkan keterikatan pagawai agar dapat secara dan anggota keluarganya, meliputi jaminan rawat inap,
terus menerus memberikan kinerja yang optimal, rawat jalan, melahirkan, rawat gigi, General Check Up,
mendukung visi, misi, dan strategi Bank Mandiri. kacamata, serta program kesehatan pensiunan Bank.
Secara umum, strategi remunerasi Bank Mandiri Selain itu, Bank Mandiri memberikan kompensasi
berpedoman pada Undang-Undang Ketenagakerjaan yang bersifat variable di antaranya Tunjangan Lokasi,
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Strategi total Tunjangan Jabatan tertentu, tunjangan penampilan
reward untuk jangka panjang adalah Bank Mandiri untuk pegawai frontliner, kompensasi lembur, bonus
memiliki nilai kompetitif yang kuat terhadap pasar, yaitu: pencapaian kinerja, insentif penjualan, retention program
1. Mengupayakan secara umum posisi Bank Mandiri serta program long term incentive dalam bentuk saham.
pada 75 percentile.
2. Khusus untuk top talent dan critical jobs dapat Untuk menunjang kedinasan pegawai, Bank Mandiri
diposisikan sampai dengan 90 percentile. memberikan fasilitas kedinasan meliputi rumah dinas,
penggantian biaya utilities, pulsa telepon, dan kendaraan
Untuk mengetahui posisi remunerasi Bank Mandiri dinas sewa. Sedangkan untuk mendukung kebutuhan
terhadap kondisi pasar, setiap tahun Bank Mandiri pegawai dalam kepemilikan rumah, kendaraan maupun
turut berpartisipasi dalam Annual Salary Survey yang kebutuhan lainnya, Bank Mandiri memberikan fasilitas
diselenggarakan oleh pihak ketiga yang independen dan Kredit Kesejahteraan Pegawai.
kompeten. Hasil kajian dari survei tersebut digunakan
sebagai dasar dalam menyesuaikan strategi remunerasi Selain pemberian total reward seperti yang telah
Bank Mandiri untuk selanjutnya akan diusulkan dalam dijelaskan, untuk mendorong semangat inovasi dan
Rapat Direksi agar dapat disetujui. produktivitas pegawai, Bank Mandiri secara rutin
menyelenggarakan ajang penghargaan untuk pegawai,
Penerapan strategi remunerasi juga dilaksanakan antara lain seperti berikut:
dengan memperhatikan kinerja dari tiap-tiap individu
Selain kinerja harus konsisten, ada pula Saya sangat bangga saat saya terpilih Kunci sukses dalam karir adalah
ujian saringan yang harus diikuti, dan itu mewakili Region V. Ini adalah hal yang mengenali target yang hendak dicapai
prosesnya sangat ketat. Alhamdulillah tidak akan pernah saya lupakan di untuk kemudian mencari inovasi baru
saya dapat melalui tahapan tersebut. Aura sepanjang perjalanan karier saya. Hal ini untuk dapat mencapai target tersebut.
Positif dan benefit yang diperoleh juga membuat saya ingin terus memberikan Terima kasih Bank Mandiri atas apresiasi
menjadi pelecut semangat saya untuk kontribusi terbaik kepada Bank Mandiri. yang diberikan.
terus bekerja sepenuh hati di Bank Mandiri.
*) Awarding Mandiri Best Employee 2017 diadakan pada tahun 2018
Mega C. Kairupa
PangabeanReg , n,
Martha P.S.ang
KCP Denpasar Sese
ion I/ tan Raya Region XI/
an Merdeka Bali Nusa
KC Medan Lap
Sumatera 1
Actualize
Dalam mengimplementasikan program pengembangan karir, Bank Mandiri selalu berlandaskan pada prinsip fair
opportunity, yaitu adanya kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk tumbuh dan berkembang dengan tetap
memperhatikan faktor kebutuhan Bank Mandiri, job family jabatan yang dituju, kemampuan, tingkat kinerja, value
rating, kelompok talent (talent classification), ketersediaan jabatan, dan persyaratan lainnya.
Bank Mandiri menerapkan sistem grading yang memisahkan antara job grade dan individual grade sebagai struktur
dalam pengembangan karir. Job Grade merupakan nilai yang menggambarkan tingkat jabatan yang berdasarkan pada
bobot pekerjaan maupun faktor-faktor yang ditetapkan oleh Bank Mandiri. Individual Grade merupakan nilai yang
menggambarkan tingkat pegawai tetap yang ditetapkan atas dasar kinerja, kompetensi teknis, leadership dan masa
kerja masing-masing pegawai, serta dilakukan evaluasi secara periodik melalui proses penilaian.
Promotion
Terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan saat melakukan pemindahan pegawai, antara lain jabatan yang dituju
minimal memiliki job grade yang sama atau lebih tinggi, kinerja dan potensi pegawai, masa kerja pegawai di posisi
dan/atau di lokasi kerja terakhir, dan kapabilitas yang dibutuhkan di jabatan yang dituju. Pemindahan pegawai Bank
Mandiri dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus waktu yaitu Main Promotion Cycle (MPC) dan Secondary Promotion Cycle (SPC)
yang dilakukan dalam sistem Talent Mobility.
Jumlah pegawai yang memperoleh promotion grade di tahun 2017 dan 2018, dapat dilihat pada tabel berikut:
2018 2017
Pegawai
MPC SPC MPC SPC
Terjadi kenaikan jumlah pegawai yang memperoleh promosi di tahun 2018, yaitu sebanyak 7,2%. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan Bank Mandiri memiliki komitmen dalam bekerja serta motivasi
berprestasi yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Spirit tersebut membawa hasil dengan adanya peningkatan
kinerja pegawai. Untuk itu, Bank Mandiri memberikan apresiasi dengan memberikan promosi kepada para pegawai
berprestasi tersebut.
2
ve
er
ro
pp
kompleksitas perubahan
pe
+
y
Purpose
Su
3
Menyediakan Kecukupan Kuantitas SDM
Kecukupan jumlah dan komposisinya SDM untuk jangka
pendek dan jangka panjang sesuai dengan strategi portfolio
bisnis dan visi Bank Mandiri. Sustainability
Skill & Capability Culture & Ethics
Manajemen talent dan suksesi menerapkan Mandiri 5 Cores Triangle yang terdiri dari Capability, Culture and Ethic,
Leadership, Mindset, dan Purpose. Framework tersebut digunakan sebagai dasar dalam pengembangan talent yang
memastikan kelima aspek tersebut dijalankan secara berimbang dan menyeluruh. Proses manajemen talent dan
suksesi dibagi menjadi 4 (empat) proses utama yang terdiri dari:
1 2 3 4
Talent Classification and Nomination Talent Assessment Talent Development Talent Review
Proses pemetaan dan penentuan Proses pengukuran kapabilitas dan Talent yang telah ditetapkan Tahap untuk melakukan evaluasi
talent berdasarkan konsistensi profil dari talent yang bertujuan sebagai suksesor, akan disusun kembali terhadap suksesor yang
kinerja dan potensi dari setiap untuk memperoleh informasi rencana pengembangannya dalam telah terpilih berdasarkan kinerja,
pegawai yang prosesnya diawali terkait capability gap dari talent bentuk Individual Development kompetensi, dan potensinya.
dari penentuan penilaian kinerja, yang dapat digunakan sebagai Program (IDP). Penyusunan Pelaksanaan reviu terhadap
penilaian potensi, penentuan masukan dalam pengembangan. tersebut berdasarkan capability suksesor diadakan setiap 6
Talent Classification, hingga Talent Assessment mengukur 3 (tiga) gap dari setiap suksesor. Rencana (enam) bulan sekali. Output dari
dikelompokkan menjadi 2 (dua) aspek yang mencakup Leadership pengembangan secara garis reviu tersebut dapat berupa
Talent Group. Assessment, Technical Assessment, besar dapat dibagi menjadi 3 penyesuaian pengembangan/
dan Behaviour Assessment. (tiga) bagian yaitu Job Exposure dilanjutkan, dikeluarkan dari
(dapat berupa Project Assignment, pool suksesor, atau siap untuk
Promotion, Job Swap, dan Job dipromosikan.
Attachment), Training, serta
Coaching and Mentoring.
8
Mandirian
Unggul
Bank Mandiri mendefinisikan perilaku utama yang perlu
dimiliki oleh setiap pegawai Bank Mandiri (Mandirian)
berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa alat ukur
kompetensi yang digunakan beberapa lembaga assessment
1 2 3
center. Perilaku utama ini digunakan sebagai alat bantu
pengukuran potensi seorang pegawai yang disebut 8
Mandirian Unggul. Adapun yang disebut sebagai 8 (delapan)
Mandirian Unggul adalah sebagai berikut:
5 6
Seseorang yang memiliki visi dan arah yang jelas Seseorang yang memiliki energi yang luar biasa
bagi dirinya dalam mencapai sesuatu. Orang ini juga besar dan selalu berinisiatif tinggi untuk mencapai
memiliki perencanaan yang jelas dan baik terkait dan meraih lebih dari yang diharapkan. Sehingga
bagaimana suatu hal akan dideliver untuk mencapai Orang ini akan selalu perusaha untuk menjadi yang
yang terbaik. Sehingga saat menjadi leader, Orang terbaik dan melebihi target.
ini akan memberikan arahan yang jelas bagi dirinya
sendiri maupun bagi timnya.
Decisive Etchics
Pada saat terjadinya situasi yang tidak menentu, Ethic memiliki kaitan yang erat dengan integritas
salah satu tugas terberat seorang pemimpin adalah pegawai, baik dalam pembuatan keputusan maupun
membuat keputusan. Decisive adalah salah satu sikap saat berkolaborasi dengan stakeholders terkait.
yang kritikal dimana seorang pemimpin diharapkan Namun perlu diingat juga bahwa ethics erat juga
mampu mengarahkan dan membuat keputusan yang kaitannya dengan tindakan dan komunikasi yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan risiko yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
telah terukur dalam situasi tersulit sekalipun.
Tough
Achieving
Minded
Strategic Delivering
Thinking Result
4
Colaboration Etchics
3
Manage
Decisive
Change
7 8
Untuk organisasi yang besar seperti Bank Mandiri maka kerja sama dan Beradaptasi dan menerima perubahan serta
sinergi antar unit kerja akan sangat dibutuhkan dan memegang kunci menanggapinya secara positif dan terbuka
penting akan keberhasilan pencapaian suatu tujuan. Seseorang yang adalah suatu perilaku yang diharapkan dari
akan menjadi future leader mandiri juga diharapkan untuk memiliki pegawai di Bank Mandiri, sehingga pegawai
kemampuan “people development.” Yang dimaksud people development di yang unggul akan selalu mampu memberikan
sini adalah semangat untuk memberikan pengembangan bukan hanya yang terbaik bahkan dalam kondisi terjadinya
terhadap diri sendiri tapi juga untuk rekan sejawat dan subordinate. perubahan situasi dan kebijakan.
Adieu
Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam employee • Dana Pensiun wajib memisahkan dana yang
lifecycle. Pemberhentian pegawai atau pemutusan dikategorikan sebagai dana tidak aktif. Apabila
hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja setelah dipisahkan tetap tidak terjadi pembayaran
antara Pegawai dan Bank karena hal tertentu yang Manfaat Pensiun, maka Dana Pensiun wajib
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban Pegawai menyerahkan dana tidak aktif ke Balai Harta
dan Bank. Prinsip umum dari pemberhentian pegawai Peninggalan (BHP).
adalah: • Ketentuan Iuran Tambahan Peserta baik berupa
1. Dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Pegawai iuran insidentil maupun secara berkala bulanan.
dan Bank Mandiri, kecuali Pegawai melanggar
peraturan disiplin pegawai. Selain mendirikan Dana Pensiun bagi pegawai, Bank
2. Dilakukan atas inisiatif Bank Mandiri dan/atau atas Mandiri juga mendaftarkan pegawai sebagai peserta
inisiatif pegawai. Program Jaminan Pensiun kepada Badan Penyelenggara
3. Dilakukan dengan mempertimbangkan hak dan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sesuai ketentuan
kewajiban pegawai dan Bank Mandiri. peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan program pensiun, Bank Mandiri Bagi pegawai yang akan dan telah memasuki usia
mendirikan Dana Pensiun bagi pegawai. Secara umum, pensiun, Bank Mandiri turut menyediakan pelatihan
ruang lingkup program Dana Pensiun terdiri dari 2 (dua) khusus terkait program persiapan pensiun pegawai
program, yaitu: yaitu Pra-Purna Bhakti. Pelatihan ini bertujuan untuk
1. Program Pensiun Manfaat Pasti membentuk mental dan keahlian serta sebagai
Program pensiun bagi pegawai yang masih aktif pembekalan kepada para pegawai agar tetap produktif
bekerja di Bank Mandiri yang berasal dari Bank walaupun tidak lagi menjadi pegawai aktif. Pada
Legacy (4 Bank sebelum merger) dan para pensiunan tahun 2018, pelatihan ini telah dibuka sebanyak 24
Bank Legacy. batch dengan total peserta sebanyak 369 pegawai dan
2. Program Pensiun Iuran Pasti menghabiskan biaya sebesar Rp9,57 miliar.
Program pensiun bagi pegawai tetap Bank Mandiri
dan pegawai baru yang telah diangkat sebagai Benefit Pasca Pensiun
pegawai tetap Bank Mandiri.
Bank Mandiri juga memberikan apresiasi kepada
Sehubungan dengan adanya Peraturan OJK No. 5/ pensiunan Bank Mandiri yang bertujuan untuk
POJK.05/2017 tentang Iuran, Manfaat Pensiun, dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang
Manfaat Lain yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun, memasuki usia pensiun normal atas kontribusinya
Bank Mandiri telah melaksanakan penyesuaian kepada Bank Mandiri dan dalam rangka meningkatkan
Peraturan Dana Pensiun (PDP) sesuai dengan keputusan engagement pegawai/pensiunan terhadap Bank Mandiri.
Dewan Komisioner OJK No. KEP-125/NB.11/2018 tangal
12 Maret 2018, antara lain: Bank Mandiri juga memperhatikan fasilitas kesehatan
bagi pegawai yang telah memasuki usia pensiun
• Akumulasi Iuran Pemberi Kerja bagi peserta dengan dengan mendirikan Koperasi Mandiri Healthcare (MHC).
masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun Koperasi MHC didirikan sejak akhir tahun 2010 dengan
digunakan sebagai iuran Pemberi Kerja untuk iuran keanggotaan sebesar 5% yang berasal dari
peserta yang lain. kontribusi Pegawai sebesar 2% dan subsidi dari Bank
• Pemilih pembayaran Manfaat Pensiun secara Mandiri sebesar 3%.
sekaligus.
• Pengelompokan aset (life cycle fund) sesuai dengan
usia kelompok Peserta, yang dibagi dalam 2 (dua)
kelompok yaitu Cluster Umum dan Cluster Khusus.
PTSDM Architect - Perencanaan Kebutuhan Pegawai dan Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja 12 September 2018
PTSDM Attract - Aplikasi Database Tenaga Alih Daya Bank Mandiri 17 Oktober 2014
PTSDM Advance - Pelaksanaan Program Internship, Riset, Penelitian, dan Praktek kerja Lapangan di Unit
01 Juli 2018
Kerja
PTSDM Corporate Culture - Culture Excellence Score Board (CES) 01 Juni 2018
PTO Corporate Culture - Pengelolaan Kriya Mandiri dan Aplikasi Database Kriya Mandiri 10 Juli 2018
Seluruh ketentuan internal terkait human capital senantiasa direviu dan diperbaharui secara berkala sesuai dengan
perkembangan organisasi.
Mandiri CLICK
Sejak diluncurkannya pada tahun 2017, portal layanan
kepegawaian Bank Mandiri (employee self service) yakni
Mandiri CLICK telah memiliki banyak fitur tambahan
untuk terus dapat mendukung pegawai dalam memiliki
pemahaman atas hak dan kewajibannya sesuai dengan
kebijakan internal Bank Mandiri. Kini Mandiri CLICK
juga telah memiliki fitur cuti serta fitur benefit untuk
mengetahui fasilitas dan benefit apa saja yang dimiliki
oleh setiap pegawai. Selain itu, Mandiri CLICK kini
diperkaya informasi dari pihak-pihak yang relevan
terkait kepegawaian seperti BPJS hingga Dana Pensiun
Bank Mandiri.
Mandiri easy
Human capital Bank Mandiri menggunakan salah satu
e-Performance tools yang dinamakan Mandiri easy
(Mandiri Employee Appreciation System) dalam rangka
menyelaraskan sasaran dan memastikan pencapaian
seluruh target dapat termonitor dengan baik. Mandiri
easy merupakan sistem berbasis cloud sehingga fleksibel
untuk diakses dimanapun sejauh terkoneksi dengan
internet. Sistem ini berfungsi sebagai akses untuk
melakukan penilaian terhadap performance pegawai
Bank Mandiri.
Internalisasi Budaya
Sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi Indonesia’s Best, ASEAN’s Prominent, dan dilatarbelakangi oleh
tantangan untuk dapat menyesuaikan perkembangan bisnis di era disrupsi teknologi dan digital serta kehadiran
generasi millennials, maka pada tahun 2018 Bank Mandiri telah melakukan proses revamp culture. Revamp culture
dilakukan dengan sistematis untuk menyempurnakan Budaya Kerja dengan landasan core values (Trust, Integrity,
Professionalism, Customer Focus, dan Excellence), Code of Conduct, dan Business Ethics untuk membangun karakter
Mandirian yang kuat. Hasil dari revamp culture adalah 5 (lima) Budaya Kerja Bank Mandiri yang baru yaitu: Satu
Hati Satu Mandiri, Mandirian Tangguh, Tumbuh Sehat, Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, dan Bersama
Membangun Negeri dan 13 key behavior yang baru sesuai dengan 5 (lima) Budaya Kerja Bank Mandiri, yang menjadi
panduan dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku sehari-hari.
Proses revamp culture dilakukan secara sistematis untuk menyempurnakan dan meluruskan Budaya Kerja yang sesuai.
Adapun tahapan yang telah dilakukan dalam proses revamp culture dapat dilihat pada bagan berikut:
Soft Launching
New Culture
20 Oktober 2018
Sedangkan penjelasan mengenai 5 (lima) Budaya Kerja Bank Mandiri yang baru adalah sebagai berikut:
2. Kolaborasi:
Saya bekerjasama dan saling mendukung tanpa pamrih untuk mencapai hasil terbaik.
Satu Hati Satu Mandiri
3. Empati dan menghargai:
Saya memperlakukan orang lain sebagai pribadi yang sepatutnya dihargai.
7. Intrapreneurship:
Saya aktif mencari dan memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan potensi bisnis.
9. Berkesinambungan:
Tumbuh Sehat Saya menyeimbangkan pencapaian kinerja untuk kesinambungan jangka panjang.
Sebagai bentuk internalisasi Budaya Kerja baru yang telah disusun, Bank Mandiri telah menyelenggarakan malam
apresiasi pegawai terbaik bertajuk Mandiri Employee Award (MEA) 2018 yang dilaskanakan pada 09 November 2018.
Setiap kategori award merefleksikan tema budaya baru Bank Mandiri dimana terdapat 2 (dua) katergori dalam
apresiasi MEA 2018 yaitu Mandatory Award (Mandiri Best Employee, Mandiri Best Frontliner dan Mandiri Best Innovation)
dan Thematic Award (Mandiri Best Risk Manager & Best Collection dan Mandiri Best Branch Business Control). Para
pemenang MEA 2018 diharapkan dapat menjadi role model dalam implementasi Budaya Kerja Bank Mandiri. Melalui
budaya Bank Mandiri yang baru, ke depannya Bank Mandiri berharap mampu menjadi institusi korporasi terbaik di
Indonesia dan menjadi wakil Indonesia di tingkat global.
1. Dalam kaitannya dengan pengembangan organisasi dan kompetensi pegawai sesuai dengan strategi bisnis Bank,
maka Bank Mandiri akan fokus mengembangkan kompetensi untuk bidang Teknologi Informasi, Digital Banking,
Manajemen Risiko, Wholesale dan Retail, serta Supporting untuk mendukung strategi bisnis di wilayah.
2. Dalam kaitannya dengan penyempurnaan pedoman human capital, maka Bank Mandiri akan melakukan
penyesuaian secara berkala terhadap kebijakan dan proses di setiap elemen Employee Lifecycle yang dimulai dari
optimalisasi produktivitas organisasi, proses seleksi, pengembangan kapabilitas dan penilaian Kinerja.
3. Dalam kaitannya dengan penyempurnaan infrastruktur sistem informasi kepegawaian, maka Bank Mandiri akan
melakukan pembaharuan dan pengembangan teknologi serta sistem informasi untuk mendukung implementasi
optimalisasi inisiatif strategis human capital.
4. Dalam kaitannya dengan membangun awareness dan implementasi revamp culture (budaya kerja baru), maka Bank
Mandiri akan melakukan sosialisasi budaya baru ke seluruh jaringan kantor, baik Kantor Pusat dan Kantor Wilayah.
Selain itu, juga akan dilakukan alignment budaya ke seluruh Entitas Anak Bank Mandiri, termasuk memasukkan
modul training culture dalam kelas khusus culture maupun kelas-kelas lain kepada seluruh pegawai.
5. Dalam kaitannya dengan pengelolaan engagement pegawai, maka Bank Mandiri akan melaksanakan Survei
Engagement Level/Organization Health Index Pegawai yang hasilnya akan menjadi dasar dalam perbaikan/
peningkatan kesejahteraan seluruh pegawai demi terciptanya produktivitas kerja yang optimal.
6. Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan human capital, Bank Mandiri akan memfokuskan pada bidang-
bidang yang mendukung transformasi bisnis, IT dan juga Manajemen Risiko. Adapun Man Power Planning Bank
Mandiri untuk tahun 2019 sebagai berikut:
Kebutuhan
Unit
Pimpinan Pelaksana Total
Bisnis 456 663 1.119
IT 180 40 220
Direct Business Pairing
Risk Management 85 43 128
Operations 90 100 190
Business Enabler 76 27 103
Total 887 873 1.760
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, untuk level pimpinan sebagian besar akan dipenuhi melalui
jalur ODP dan SDP, dan sisanya akan dipenuhi melalui experience hire. Sedangkan untuk level pelaksana,
pemenuhannya diprioritaskan melalui Program Magang (Kriya Mandiri dan PMMB) serta pemberdayaan Tenaga
Alih Daya yang memiliki kinerja dan potensi yang baik.
Halaman ini
sengaja dikosongkan
Teknologi
Informasi
Di tahun 2018, TI Bank Mandiri berfokus pada pengembangan kapabilitas
TI yang berpedoman pada Re-Aligned IT Strategy and Execution Plan (ISP)
2017-2020 sehingga dapat menunjang layanan bisnis Bank Mandiri.
Strategi Pengembangan
Teknologi Informasi Tahun 2018
409
Memenuhi
Kebutuhan
Pelanggan
Kilas Laporan Profil Analisis dan Pembahasan Manajemen Human
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas Kinerja Perseroan Capital
Dalam rangka mendukung proses bisnis dan meningkatkan sistem manajemen layanan untuk
meningkatkan daya saing Bank di era industri 4.0, Bank Mandiri telah menerapkan strategi IT
Transformation yang terdiri 3 (tiga) stream yaitu Run the Bank, Change the Bank, dan Transform IT. Pada
Stream #1 Run The Bank, telah dilakukan penguatan keamanan untuk aplikasi-aplikasi kritikal dan
peningkatan kapasitas sistem core banking untuk mengakomodasi pertumbuhan transaksi. Pada
tahun 2018, telah dilakukan modernisasi infrastruktur melalui peremajaan perangkat, implementasi
teknologi yang mendukung Active-Active Data Center, serta transformasi dari tradisional Data Center
menjadi Virtual Private Cloud (VPC) untuk mempersingkat proses provisioning server dan storage.
Pada Stream #2 Change The Bank, telah dilakukan berbagai inisiatif strategis Teknologi Informasi (TI)
yang bertujuan untuk penguatan keunggulan kompetitif dan pengembangan kapabilitas TI terkait bisnis
yang dikembangkan. Inisiatif strategis TI tersebut diselaraskan dengan Re-Aligned IT Strategy & Execution
Plan (ISP) 2017-2020. Sedangkan Stream #3 yaitu Transform IT, menekankan pada perbaikan IT Operating
Model dan meningkatkan kapabilitas IT untuk mendukung inisiatif Stream #1 dan Stream #2. Inisiatif
penting pada Stream #3 adalah terbentuknya Community of Practices sebagai bentuk dari IT Knowledge
Management yang merupakan komunitas di Bank Mandiri untuk sharing knowledge dan kolaborasi
dalam pekerjaan. Komunitas yang telah terbentuk selama periode 2018 adalah Agile Community, DevOps
Community dan InfoSec Community.
Peran TI di dunia perbankan untuk meningkatkan daya Assistant (MITA) untuk memfasilitasi otomasi layanan
saing bank ditunjukkan dengan kecepatan, ketepatan, pelanggan melalui media sosial setiap saat. Pemenuhan
efisiensi, produktivitas, validitas dan pelayanan yang kebutuhan nasabah dengan memanfaatkan teknologi
semakin meningkat. Perubahan pasar yang cepat, digital, baik aplikasi, perangkat sebagai delivery channel
pengembangan produk dan layanan baru serta yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Saat
perubahan ekspektasi terhadap time to market menuntut ini sebagian besar transaksi keuangan nasabah Bank
agar bank dapat menyesuaikan operating model yang Mandiri dilakukan melalui jaringan elektronik.
dimiliki. Revolusi industri 4.0 telah mendisrupsi sektor
perbankan yang ditandai dengan adanya VUCA (Volatility, Transformasi digital tidak hanya dilakukan pada
Uncertainty, Complexity, and Ambiguity). Perubahan tersebut produk e-channel, namun juga pada otomatisasi proses
mendorong perubahan perilaku dan pola pikir konsumen bisnis melalui pengembangan sistem dan aplikasi
yang harus direspon dengan melakukan transformasi yang terintegrasi secara end-to-end sehingga dapat
digital untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah. mempercepat proses bisnis. Selain itu, Bank Mandiri
dapat melakukan penetrasi ke pasar yang baru dengan
Penerapan strategi digital di Bank Mandiri antara lain memanfaatkan data analytics untuk “cross selling loan
melalui pengembangan Chatbot Mandiri Intelligence product”.
Security Operations
Capabilities Infrastructure
Network Security
BPR SME Credit
Re-architecture
IT Operating Model
Transform
IT People Process Governance
Accelerate the Integrate the Group Deepen Client Channels & Distribution Expansion
Growth Segment Relationship
Customer Master, Data & Analytics
Risks
Triple Growth in Improving distribution
Growing with The Market Customer Relationship Management
micro-KSM network: 20% growth in
in Commercial Banking
branch Revenues
Products & Services
Bank @ Work, merupakan salah satu inisiatif yang pra bayar (prepaid card) mendasari Bank Mandiri untuk
menggabungkan kekuatan digital, brand Bank Mandiri dan melakukan inovasi layanan pengisian (top up) prepaid
corporate relationship sebagai corporate benefit program card. Pada tahun 2018, Bank Mandiri bekerjasama
untuk memberikan keuntungan yang maksimal kepada dengan Tokopedia dalam pengembangan layanan top up
perusahaan dan pegawai yang ber-payroll di Bank Mandiri. prepaid card (e-Money) melalui aplikasi Tokopedia.
IT School
IT School merupakan program pembekalan untuk fresh graduate (ODP IT) yang bertujuan untuk membentuk IT
innovation leaders yang agile dan balanced yang mampu bersaing di dunia digital. Seorang IT innovation leader dituntut
untuk memiliki keseimbangan yaitu tidak hanya cerdas teknologi (technology savvy), namun juga memiliki sense yang
baik terhadap perilaku manusia (human conscious) dan sensitivitas terhadap bisnis (business sensitive). Selain itu ia juga
harus agile terhadap perkembangan teknologi sehingga dapat terus beradaptasi dan berkreasi untuk menghasilkan
produk-produk Bank Mandiri yang terbaik.
IT School memiliki kurikulum yang telah disempurnakan agar sejalan dengan strategi bisnis Bank Mandiri, yang
bertujuan untuk memberikan keseimbangan skill kepada pegawai, baik soft skills maupun hard skills. Pengembangan
soft skills dilakukan antara lain pada design thinking, creative/innovative thinking, system/structured thinking, presentation/
communication skill, business analysis, dan system analysis. Sedangkan pengembangan hard skills dilakukan antara lain
pada programming, testing, dan agile project management.
Hasil akhir dari IT School adalah pitching mini project berupa mock up product yang bersifat web atau mobile application
dari masing-masing kelompok, yang akan dipresentasikan di hadapan Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank
Mandiri. Tiap-tiap kelompok akan dinilai dari aspek problem framing, innovative solution, execution readiness, team
attitude, dan storytelling skills.
“ODP IT dan IT School menurut saya luar biasa! Fun banget! Setelah selesai dari
LPPI untuk belajar basic perbankan, saya langsung diikutkan program keren
yang bernama IT School. Di IT School saya dapat mengasah, mempertajam
pola pikir dan kemampuan storytelling saya, serta menyiapkan mental untuk
bekerja di Bank Mandiri. Tidak sampai disitu, sekarang saya sedang mengikuti
training Software AG untuk SOA. Betapa beruntungnya saya dapat bergabung di
Alhamd Khalif Ram
Bank Mandiri melalui jalur ODP dan mengikuti IT School. Saya percaya dengan IT Applications Developm
a,
ent Group
keikutsertaan saya dalam IT School, saya dapat menjadi leader yang agile.”
Fokus materi bootcamp adalah terkait pemrograman Java dengan menggunakan framework Spring. Spring
merupakan suatu framework open source yang menyediakan infrastruktur yang komprehensif dalam
mengembangkan aplikasi berbasis Java Virtual Machine (JVM). Pembuatan aplikasi menjadi lebih mudah dan
cepat karena pembuatan kode program dengan menggunakan Spring bersifat modular dan independen.
Hasilnya, kode program yang dibuat akan lebih rapi, mudah diuji coba, dan terstruktur dengan baik.
Dalam bootcamp diberikan pre-test untuk menilai pemahaman para peserta dalam hal programming.
Sedangkan pada akhir bootcamp, terdapat post-test untuk melihat perkembangan pemahaman peserta
terhadap Java sebelum dan setelah bootcamp. Sepanjang bootcamp juga diberikan berbagai kuis dan challenge
untuk melihat apakah materi yang diberikan oleh pengajar dapat dipahami oleh peserta.
Sertifikasi TI
Untuk menjawab tantangan Volatility (tingkat perubahan yang tinggi), Uncertainty (ketidakpastian mengenai
perkembangan di masa depan), Complexity (kerumitan karena banyaknya key decision factors), maupun
Ambiguity (tidak adanya benang merah yang dapat diambil dari suatu kejadian), Bank Mandiri perlu memiliki
program pendidikan TI yang sistematis, yaitu suatu framework yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kapabilitas para pegawai TI.
Referensi yang digunakan dalam penyusunan materi atau pelatihan yang akan diberikan kepada pegawai TI
adalah Functions Based Competency (FBC) yang berlaku untuk seluruh pegawai TI. FBC, pada intinya adalah
kompetensi bidang kerja yang harus dimiliki oleh pegawai TI sesuai dengan fungsi yang dijalankan oleh
pegawai tersebut. Area kompetensi yang ada di FBC adalah IT and Business Relationship, IT Strategy,
IT Development, IT Delivery and Operation, IT Process Management, dan IT Enablement.
Selain FBC, referensi lain yang digunakan dalam menentukan pelatihan yang akan diberikan kepada
pegawai TI adalah Technical Capability Model (TCM). Jika dalam FBC ada beberapa area kompetensi dengan
masing-masing detil kompetensinya, maka di TCM yang ada adalah Knowledge Topics baik untuk level Basic,
Intermediate, atau Advance.
Sertifikasi yang diberikan kepada pegawai yang eligible adalah Prince 2 Foundation, The Open Group Architecture
Framework (TOGAF), Certified Business Analyst Profesional (CBAP), ISO 27001, Certified Information Security
Manager (CISM), dan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) yang disesuaikan dengan fungsi unit
kerja pegawai tersebut di Bank Mandiri.
Mandiri DIGICUB
ANALYTIC Dashboard
IT System SMS
Alert Fraud alert
‘Use Case Analytics’ adalah ujung tombak Big Data yang secara langsung berkontribusi dalam peningkatan pendapatan
dan pengurangan biaya Bank Mandiri, baik pada segmen Wholesale dan Retail maupun Entitas Anak. Selain dapat
memudahkan Bank Mandiri dalam melaksanaan analisis secara end to end, Big Data juga memudahkan follow up atas
hasil Analisa tersebut misalnya dalam bentuk pelaksanaan marketing campaign.
Deep analysis atas data Bank, predictive modelling dengan menggunakan machine learning guna
memprediksi nasabah yang eligible untuk ditawarkan suatu produk.
Geolocation, yaitu pemanfaatan lokasi nasabah untuk mempromosikan produk maupun layanan Bank
Mandiri.
Near Real Time Campaign, yaitu penawaran produk maupun jasa Bank Mandiri segera setelah nasabah
bertransaksi di salah satu channel Mandiri.
Personalized tracking, yaitu proses untuk mengetahui profile nasabah yang tertarik akan produk Bank
Mandiri.
Automatic campaign execution, yaitu pelaksanaan penawaran secara otomatis, mulai dari pemilihan leads,
pelaksanaan penawaran secara targeted sampai dengan tracking.
Big Data juga digunakan sebagai alat untuk membuat dashboard Customer Transaction Dashboad (CTD) dan Transaction
Flow Diagram (TFD) yang digunakan oleh Relationship Manager dari segmen Large dan Middle Corporate dalam proses
pengajuan kredit ataupun monitoring kredit yang sudah berjalan. Dashboard ini juga dapat menampilkan informasi
Wallet Size calon debitur/debitur di Bank Mandiri melalui CTD dan informasi transaksi calon debitur/debitur di Bank
Mandiri melalui TFD.
Sebelum menggunakan Big Data, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan dashboard ini dapat mencapai 2 (dua)
Minggu, namun setelah menggunakan Big Data hanya membutuhkan waktu 6 (enam) jam saja, sehingga dapat
memangkas waktu dalam proses pengajuan kredit, pemutusan kredit ataupun monitoring kredit berjalan.
Kerangka kerja Tata Kelola TI di Bank Mandiri digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Perencanaan Pengembangan
Pengamanan Operasional
Adapun ketentuan terkait Pengelolaan TI di Bank Mandiri Ketentuan Regulator yang menjadi landasan adalah:
dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) • Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun
dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) yang secara 1998 terkait Perbankan.
umum mengatur hal-hal sebagai berikut: • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
1. Standar Prosedur Operasional TI (SPO TI) Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
Merupakan Pedoman Tata Kelola TI mulai dari dan Transaksi Elektronik.
tahap perencanaan, pengembangan, pengelolaan • Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2012
operasional sampai dengan pengamanan TI tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi
secara end-to-end yang berlaku di Bank Mandiri Elektronik.
termasuk Kantor Luar Negeri. Penerapan Tata • Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2016 tanggal 01
Kelola TI dilakukan dengan memerhatikan prinsip Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen
kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity), Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi
ketersediaan (availabillity), kehandalan (reliability), oleh Bank Umum.
keberlangsungan (continuity), dan kepatuhan • Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.03/2017 tanggal
(compliancy) dengan memerhatikan prinsip 06 Juni 2017 perihal Penerapan Manajemen
efektivitas dan efisiensi. Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Oleh Bank Umum.
SPO TI merupakan aturan yang berisikan ketentuan
dan/atau prosedur sebagai penjabaran dari Sedangkan dari sisi Internal Bank, SPO TI
Kebijakan Operasional Bank Mandiri. SPO TI tersebut berlandaskan pada Kebijakan Operasional Bank
mengacu pada ketentuan Regulator maupun Mandiri (KOBM), Keputusan Risk Capital Committee
ketentuan Internal Bank Mandiri. - Operational Risk Committee (RCC-ORC) tanggal 21
Desember 2012 dan Keputusan Procedure and Policy Process dan Technology. Adapun beberapa kerangka
Committee (PPC) tanggal 12 Desember 2018. kinerja yang diadopsi oleh Bank Mandiri adalah sebagai
berikut:
2. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) terkait dengan TI
Merupakan ketentuan yang mengatur tahapan Control Objectives for Information
proses atau teknis pelaksanaan yang berlandaskan and Related Technologies (COBIT)
pada SPO TI. Adapun PTO terkait dengan TI adalah TI Bank Mandiri mengadopsi kerangka kerja COBIT
sebagai berikut: dalam rangka menyediakan framework standar praktik
manajemen IT Governance dan petunjuk kontrol
a. Perencanaan TI objective IT Related Enabler untuk menghubungkan
Merupakan panduan unit kerja dalam melakukan antara proses bisnis, kontrol dan kegiatan operasional
perencanaan TI yang meliputi perencanaan sebagai referensi business owner, auditor, dan user. TI
inisiatif strategis TI, proses perencanaan TI Bank Mandiri telah melampaui tingkat maturity level
tahunan, proses riset dan kajian strategis TI, dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri BUMN No.
proses perencanaan arsitektur TI. PER-02/MBU/2013.
b. IT Project Management International Organization
Merupakan panduan dalam tahapan for Standardization 20000 (ISO 20000)
pengembangan Proyek Inisiatif Strategis TI Standar Internasional yang digunakan dalam
sehingga setiap proses pada fase pengembangan Manajemen Layanan TI yang bertujuan untuk
tersebut terdapat standardisasi dalam meningkatkan kualitas Layanan Institusi dengan
pelaksanaannya dengan tetap mengutamakan perbaikan proses kerja. Sejak tahun 2014, Bank Mandiri
kualitas dari setiap proyek tersebut. telah berhasil memperoleh Sertifikasi ISO 20000 dan
di tahun 2017 Bank Mandiri berhasil mempertahankan
c. Pengelolaan Operasional TI (Resertifikasi) ISO 20000 untuk tiga tahun kedepan
Merupakan panduan yang mengatur tentang dengan Scope “The Service Management System of IT
pengelolaan Operasional TI, termasuk di Applications Support Group and IT Infrasructure Group of
dalamnya pengelolaan sistem operasional, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. That Supports Internal
pengelolaan proses backup and restore, Customers at Jakarta Headquarter.”
pengelolaan infrastruktur, dan proses
pemantauan serta pemeliharaan sistem. International Organization
for Standardization 9001 (ISO 9001)
d. Pengamanan TI Penerapan sistem manajemen mutu dapat membantu
Merupakan panduan unit kerja mengenai Bank Mandiri untuk meningkatkan kinerjanya secara
aspek pengamanan TI, termasuk didalamnya keseluruhan dan menyediakan dasar yang kuat untuk
pengamanan fisik dan lingkungan, pengamanan inisiatif perbaikan yang berkelanjutan. Bank Mandiri
jaringan, pengamanan sistem aplikasi, dan telah memiliki sertifikasi ISO 9001 sejak tahun 2003
pengamanan korporasi. dengan scope: “Operation and Development of Data Center,
DRC, IT Security and Infrastructure” yang membantu Bank
e. Penggunaan Penyedia Jasa TI Mandiri untuk men-deliver layanan perbankan yang
Merupakan panduan yang mengatur mengenai handal dan aman.
proses untuk pemilihan penyedia jasa TI dan
evaluasinya. Pada Tahun 2017, TI Bank Mandiri telah berhasil
melakukan upgrade ISO 9001:2008 menjadi ISO
f. Pengelolaan Source Code 9001:2015. Pada ISO 9001:2015 terdapat penambahan
Merupakan panduan yang mengatur mengenai klausul baru untuk memastikan penerapan manajemen
proses penyimpanan source code yang meliputi mutu TI Bank Mandiri makin meningkat, yang pada
source code yang dimiliki oleh bank maupun akhirnya dapat menjadi jaminan layanan perbankan
yang tidak dimiliki oleh bank dan disimpan yang berkualitas. Pada tahun 2018 Bank Mandiri dapat
pada escrow agent. mempertahankan sertifikasi ISO 9001.
Security
Security Security Security
Risk Management
Architecture Policy Organization
and Reporting
Governance
Protection
Operations
Program IT Tranformation yang telah dilakukan selama tahun 2018 telah berjalan dengan baik, yang meliputi 3 (tiga)
stream yaitu run the bank, change the bank, dan transform IT. Pada tiap-tiap stream telah menghasilkan peningkatan
kualitas pengelolaan TI yang mampu mendukung proses bisnis perbankan Bank Mandiri secara signifikan.
Kedepannya, Bank Mandiri akan tetap fokus melanjutkan IT Transformation, khususnya terkait dengan keamanan,
kesiapan, kehandalan sistem TI, inisiatif strategis TI serta peningkatan kapabilitas TI untuk meningkatkan daya saing
Bank Mandiri.
Tata Kelola
Perusahaan
Bank Mandiri menuju
Indonesia’s Best, ASEAN’s Prominent.
Struktur Organ Perusahaan 415 Akses Informasi dan Data Pelaksanaan Penerapan
Perusahaan
637 Aspek dan Prinsip Tata
Kelola Perusahaan Sesuai
Governance Soft Structure 416 Guideliness of Corporate
676
Kode Etik 643 Governance Principle for
Banks yang Diterbitkan oleh
Mekanisme Tata Kelola Basel Committee in Banking
417
Perusahaan Program Anti Korupsi 647 Supervision
Rapat Umum Pemegang Kebijakan Anti Gratifikasi 648 Assessment Good Corporate
Saham
417 Governance
678
ta
Tr
s
K e w aja r a n d a n K
tas
s i b ili
on
sp
es
et
Re
ar
an
a
In d e
p e n d e n si
Kilas Laporan Profil Analisis dan Pembahasan Manajemen Human
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas Kinerja Perseroan Capital
Top 50 PLCs ASEAN dan Top 8 Entitas Anak Bank Bank Mandiri kembali meraih
3 PLCs Indonesia dalam ajang 2nd Mandiri mengikuti predikat “SangatTerpercaya”
penilaian CGPI 2017/2018 untuk
ASEAN Corporate Governance Scorecard
meningkatkan Tata Kelola sebanyak 12 (dua belas) kali
(CG) Awards Perusahaan berturut-turut
Dalam menjalankan operasional, Bank Mandiri menerapkan 5 (lima) prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance/GCG) yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (Kewajaran
dan Kesetaraan ).
Prinsip-prinsip Tata
Uraian
Kelola
Transparansi 1. Bank Mandiri mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan
serta dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
2. Bank Mandiri mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha, strategi,
kondisi keuangan dan non keuangan Bank Mandiri, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham
pengendali, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, penerapan fungsi kepatuhan,
sistem dan implementasi tata kelola perusahaan serta informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi
keputusan pemodal.
3. Kebijakan Bank Mandiri harus tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders yang berhak memperoleh
informasi tentang kebijakan tersebut.
4. Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia Bank Mandiri, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi
sesuai peraturan yang berlaku.
Akuntabilitas 1. Bank Mandiri menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
2. Bank Mandiri menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing organ anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta seluruh jajaran di bawahnya yang selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Perusahaan,
sasaran usaha dan strategi.
3. Bank Mandiri harus meyakini bahwa masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi maupun seluruh
jajaran di bawahnya mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan.
4. Bank Mandiri menetapkan check and balance system dalam pengelolaan Bank Mandiri.
5. Bank Mandiri memiliki ukuran kinerja dari semua Jajaran Bank Mandiri berdasarkan ukuran yang disepakati secara
konsisten dengan nilai perusahaan (Corporate Culture Values), sasaran usaha dan strategi serta memiliki rewards
and punishment system.
Responsibilitas 1. Bank Mandiri berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku.
2. Bank Mandiri sebagai good corporate citizen peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial
secara wajar.
Independensi 1. Bank Mandiri menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh
oleh kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Bank Mandiri mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
Kewajaran dan Kesetaraan 1. Bank Mandiri memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal
treatment).
2. Bank Mandiri memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank Mandiri serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan
prinsip keterbukaan.
Perkembangan penerapan GCG telah dilakukan secara terstuktur dengan tahapan sebagai berikut:
6. Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
7. Peraturan OJK No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik.
8. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
9. Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
10. Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, Bank Mandiri juga mendasarkan
pada pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD);
2. ASEAN Corporate Governance Scorecard;
3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
4. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.
Organ Utama
Dewan
RUPS Direksi
Komisaris
Sekretaris
Check & Balance Sekretaris
Dewan
Perusahaan
Komisaris
Organ Pendukung
Capital &
Assets & Liabilities
Komite Audit Subsidiaries
Committee
Committee
Risk Management
Komite Remunerasi Human Capital
& Credit Policy
& Nomisasi Policy Committee
Committee
Komite Pemantau
IT Committee Credit Committee
Risiko
Integrated Risk
Committee
Governance soft structure yang telah dimiliki oleh Bank 7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang telah
Mandiri antara lain: mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris
1. Anggaran Dasar Bank Mandiri yang telah pada tanggal 30 Juni 2015.
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak 10. Charter Komite Audit yang telah dimutakhirkan dan
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat disetujui melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
No. AHU-AH.01.03-0172245 perihal Penerimaan No. KEP.KOM/003/2018 pada tanggal 24 Januari
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar 2018.
Perusahaan Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) 11. Charter Komite Pemantau Risiko yang disetujui pada
Tbk. tanggal 30 April 2018. tanggal 21 Januari 2015.
2. Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri yang telah 12. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi yang
dimutakhirkan dan disetujui tanggal 9 Juli 2018. disetujui pada tanggal 15 Juli 2016.
3. Mandiri Subsidiary Management Principles Guideline 13. Charter Komite Tata Kelola Terintegrasi yang disetujui
(MSMPG) yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 27 Juli 2016.
pada tanggal 29 Juni 2018. 14. Kebijakan Operasional (Sumber Daya Manusia) yang
4. Mandiri Group Principle Guideline (MGPG) yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 12
disahkan pada tanggal 1 Oktober 2018. Desember 2017.
5. oman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang telah 15. Kebijakan Hukum, Kepatuhan & Anti Pencucian
dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang
Dewan Komisaris No. KEP.KOM/005/2016 pada telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 21
tanggal 21 Desember 2016. September 2018.
6. Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi yang telah 16. Standar Pedoman Manajemen Risiko yang telah
dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 2 Agustus 2017.
Direksi No. KEP.DIR/211/2017 pada tanggal 13 17. Kebijakan Operasional (Corporate Secretary/Sekretaris
September 2017. Perusahaan) yang disahkan pada tanggal 12
Desember 2017.
18. Standar Prosedur Corporate Secretary yang telah 24. Standar Pedoman Internal Audit yang telah
dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 22 November dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 12 Desember
2018. 2018.
19. Standar Prosedur Operasional Procurement yang telah 25. Standar Pedoman Sumber Daya Manusia yang telah
dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 1 Maret 2017. dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 20 Maret
20. Standar Prosedur Operasional Rencana Kerja dan 2018.
Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank 26. Petunjuk Teknis Operasional Pengamanan Teknologi
(RBB) yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada Informasi yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada
tanggal 6 Juli 2017. tanggal 29 November 2017.
21. Standar Pedoman Akuntansi yang telah dimutakhirkan 27. Petunjuk Teknis Operasional Self-Assessment Good
dan disetujui pada tanggal 28 Desember 2017. Corporate Governance Individu dan Terintegrasi yang
22. Standar Pedoman Operasional Credit Collection and disahkan pada tanggal 1 Februari 2018.
Recover yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada 28. Petunjuk Teknis Operasional Credit Collection and
tanggal 10 Oktober 2018. Recovery Wholesale yang telah dimutakhirkan dan
23. Standar Pedoman Operasional Teknologi Informasi disetujui pada tanggal 28 Desember 2017.
yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 12 29. Petunjuk Teknis Operasional Credit Collection and
Desember 2018. Recovery Retail yang telah dimutakhirkan dan disetujui
pada tanggal 2 Juni 2017.
Rapat Umum Pemegang Saham tertulis dari Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Seri
A Dwiwarna sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (7)
Sebagai sebuah perusahaan dengan bentuk Perseroan Anggaran Dasar Bank Mandiri.
Terbatas, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
merupakan organ Perseroan tertinggi yang mempunyai Hak Pemegang Saham
hak dan kewenangan yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan
Pemegang Saham merupakan seseorang atau
Komisaris dalam batasan yang ditentukan dalam ketentuan
badan hukum yang secara sah memiliki satu atau
peraturan perundangan dan Anggaran Dasar Bank Mandiri.
lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham
adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Saham Bank
Selain itu, RUPS dapat menjadi media komunikasi antara
Mandiri adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas
Direksi dan Dewan Komisaris dengan para pemegang
pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
saham Bank Mandiri melalui kesempatan tanya jawab yang
yang terdiri dari:
diberikan kepada seluruh pemegang saham yang hadir
1. Saham Seri A Dwiwarna yang hanya khusus dapat
pada setiap mata acara RUPS. Penyelenggaraan RUPS Bank
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Mandiri dilakukan dengan mengacu pada ketentuan antara
2. Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh Negara Republik
lain:
Indonesia dan/atau Masyarakat.
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
2. Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember Informasi Pemegang Saham Utama dan
2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Pengendali (Seri Dwiwarna)
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK No. Sebagai suatu badan hukum yang dimiliki oleh negara
10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017. (BUMN), kepemilikan saham mayoritas Bank Mandiri
3. Anggaran Dasar Bank Mandiri. dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal
ini diwakili oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Selain hak-hak istimewa di atas, beberapa perbuatan Direksi Sehingga Bank Mandiri tidak memiliki pemegang saham
dengan kriteria tertentu harus mendapatkan persetujuan utama dan pengendali individu.
Pada saat didirikan, penyertaan modal Negara Republik memiliki hak yang sama di luar Hak Istimewa Saham Seri
Indonesia kepada Bank Mandiri dilakukan berdasarkan A Dwiwarna di atas dan sepanjang tidak ditentukan lain
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998 oleh Anggaran Dasar Bank Mandiri, antara lain sebagai
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia berikut:
Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang 1. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan
Perbankan tanggal 1 Oktober 1998. memberikan suara dalam RUPS berdasarkan satu
saham.
Penyertaan modal tersebut dilakukan dengan mengalihkan 2. Setiap Pemegang Saham memiliki hak 1 (satu) suara/
saham milik negara pada ex-legacy Bank Mandiri, yaitu saham (One Share One Vote).
Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor 3. Mendapatkan penjelasan prosedur voting sebelum RUPS
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia. dimulai.
4. Mekanisme voting dilakukan dengan metode polling.
Sebagai pemegang saham mayoritas, saat ini Pemerintah 5. Kesempatan untuk mengajukan agenda pada RUPS.
Republik Indonesia mempunyai komposisi kepemilikan 6. Kesempatan untuk memberikan kuasa kepada pihak
saham sebesar 60% (enam puluh persen) atau sejumlah lain apabila pemegang saham berhalangan hadir dalam
28.000.000.000 (dua puluh delapan miliar) lembar saham. RUPS.
Dari seluruh jumlah saham tersebut terdapat satu lembar 7. Mengungkapkan praktik-praktik untuk mendorong
saham Seri A Dwiwarna. Pemegang saham Seri A Dwiwarna keterlibatan Pemegang Saham di luar RUPS.
mempunyai hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh 8. Bertanya untuk setiap pembahasan agenda dan setiap
pemegang saham lainnya, diantaranya: putusan agenda RUPS.
1. Hak untuk menyetujui dalam RUPS mengenai hal 9. Kesempatan untuk memberikan suara setuju, tidak
sebagai berikut: setuju, atau abstain pada setiap usulan putusan agenda
a. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar. RUPS.
b. Persetujuan perubahan permodalan. 10. Hak untuk memperoleh informasi mengenai
c. Persetujuan pengangkatan dan pemberhentian perusahaan secara tepat waktu, benar, dan teratur,
anggota Direksi dan Dewan Komisaris. kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
d. Persetujuan terkait penggabungan, peleburan, 11. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan
pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran Perusahaan yang diperuntukan bagi Pemegang Saham
Perseroan. dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan
e. Persetujuan remunerasi anggota Direksi dan Dewan lainnya, sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Komisaris. 12. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan
f. Persetujuan pemindahtanganan dan penjamin informasi yang akurat mengenai prosedur yang harus
aset yang berdasarkan Anggaran Dasar perlu dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS.
persetujuan RUPS.
g. Persetujuan mengenai penyertaan dan
pengurangan persentase penyertaan modal pada Tanggung Jawab Pemegang Saham
perusahaan lain yang berdasarkan Anggaran Dasar
perlu persetujuan RUPS. Selain memiliki hak dan kewenangan, Pemegang Saham
h. Persetujuan penggunaan laba bersih. Bank Mandiri sebagai pemilik modal juga memiliki
i. Persetujuan mengenai investasi dan pembiayaan tanggung jawab terhadap Bank Mandiri yang harus
jangka panjang yang tidak bersifat operasional yang dilaksanakan.
berdasarkan Anggaran Dasar perlu persetujuan
RUPS. Pemegang Saham Pengendali
2. Hak untuk mengusulkan agenda RUPS. Adapun tanggung jawab Pemegang Saham Pengendali
3. Hak untuk meminta dan mengakses data dan dokumen antara lain sebagai berikut:
perusahaan. 1. Pemegang saham pengendali harus dapat:
4. Hak untuk mengajukan pencalonan yang mengikat a. Menaruh perhatian kepada kepentingan
atas calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan pemegang saham minoritas dan para pemangku
Komisaris. kepentingan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran
Hak Pemegang Saham Umum terhadap peraturan perundang-undangan atau
diminta oleh otoritas terkait, maka nama-nama
Pemegang Saham Bank Mandiri, baik Pemegang Saham pemegang saham pengendali sampai pemilik
Seri A Dwiwarna maupun Pemegang Saham Seri B individu (ultimate shareholders) wajib diungkapkan
kepada instansi penegak hukum tentang pemegang lain dalam peraturan internal yang dituangkan dalam
saham pengendali yang sebenarnya (ultimate Kebijakan Operasional Bank Mandiri dan Standar
shareholders) atau dalam hal diminta oleh otoritas Prosedur Corporate Secretary Bank Mandiri yang
terkait. secara berkala dilakukan reviu, yang mengatur bahwa
2. Pemegang saham pengendali yang memiliki saham setiap pemegang saham mempunyai hak yang sama
pada beberapa perusahaan terbuka, perlu adanya untuk mendapatkan keterbukaan informasi dari Bank
transparansi dalam hal akuntabilitas dan hubungan Mandiri, antara lain informasi tentang kinerja Bank
antar perusahaan terbuka. Mandiri, informasi keuangan dan informasi lainnya yang
dibutuhkan oleh seluruh pemegang saham.
Seluruh Pemegang Saham
Adapun tanggung jawab Seluruh Pemegang Saham antara Selain itu perlakuan yang sama terhadap pemegang
lain sebagai berikut: saham juga tercermin dalam pelaksanaan RUPS Bank
1. Melakukan pemisahan antara kepemilikan harta Mandiri. Setiap pemegang saham mempunyai hak untuk
perusahaan terbuka dengan kepemilikan harta pribadi. mengajukan usulan mata acara RUPS kepada Bank Mandiri.
2. Melakukan pemisahan fungsi sebagai pemegang saham
dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi
apabila pemegang saham menjabat pada salah satu dari Proses Penyelenggaraan RUPS dan
kedua organ tersebut. Pemungutan Suara
Pemegang saham minoritas bertanggung jawab untuk Ketentuan Kuorum
menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan Anggaran
Dasar Bank Mandiri dan peraturan perundang-undangan. Ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan RUPS
terhadap hal yang harus diputuskan dalam Rapat
dilakukan dengan mengikuti ketentuan:
Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham 1. Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih
dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Mandiri senantiasa saham dengan hak suara yang sah dan keputusan
berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat, adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu
teratur dan terkini kepada Pemegang Saham. Selama ini, per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
kegiatan komunikasi terhadap Pemegang Saham di Bank hak suara yang hadir dalam Rapat kecuali Undang-
Mandiri dikelola oleh Sekretaris Perusahaan dan Unit Kerja undang dan/atau Anggaran Dasar Perseroan
Investor Relations. Mendasarkan pada Pasal 5 Peraturan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan 2. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud
Emiten atau Perusahaan Publik, salah satu fungsi Sekretaris tidak tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan
Perusahaan adalah sebagai penghubung antara Emiten berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
lainnya. Adapun kebijakan internal yang mengatur tentang paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah
hubungan antara Bank Mandiri dengan Pemegang Saham seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
adalah Kebijakan Operasional dan Standar Prosedur keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari
Corporate Secretary yang salah satunya mengatur tentang 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
Aktivitas Komunikasi Korporasi. dengan hak suara yang hadir dalam rapat kecuali
Undang-undang dan/atau Anggaran Dasar Perseroan
menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Perlakuan yang Sama Terhadap Pemegang 3. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua
Saham sebagaimana dimaksud tidak tercapai, RUPS ketiga
dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah
Dengan mengacu pada ketentuan peraturan dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh
perundangan antara lain peraturan di bidang Pasar pemegang saham dari saham dengan hak suara
Modal, Bank Mandiri senantiasa mengedepankan asas yang sah dalam kuorum kehadiran dan persyaratan
kesetaraan bagi seluruh pemegang saham (mayoritas pengambilan keputusan yang ditetapkan oleh OJK
dan minoritas). Komitmen tersebut tercermin antara atas permohonan Perseroan.
Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat dilakukan secara musyawarah untuk mufakat. Namun apabila
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dalam Rapat dilakukan dengan cara
pemungutan suara. Pemungutan suara dilakukan secara lisan dengan pemegang saham yang memberikan suara
tidak setuju atau abstain diminta menyerahkan kartu suaranya. Khusus untuk mata acara rapat yang menyangkut
orang tertentu, pemungutan suara dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan seluruh pemegang
saham yang hadir menyerahkan kartu suara tersebut. Pemungutan suara dilakukan dengan kartu suara yang
perhitungannya dilakukan secara elektronik.
Di sepanjang tahun 2018, Bank Mandiri melaksanakan 1 (satu) kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diselenggarakan
pada tanggal 21 Maret 2018, bertempat di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta. Pelaksanaan RUPS Tahunan dimaksud
telah dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Penyampaian
Risalah RUPS
Pengumuman Pemanggilan
RUPS RUPS
Pemberitahuan ke
OJK
Pelaksanaan Pengumuman Hasil
RUPS RUPS
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri di 2018 tergambar dalam tabel berikut.
1. Pemberitahuan RUPS kepada OJK 1 Februari 2018 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandangani oleh
Direksi Bank Mandiri No. CEO/119/2018 tanggal 1 Februari 2018
perihal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun Buku 2017.
2. Pengumuman RUPS kepada 12 Februari 2018 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Pemegang Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Tahunan 2018
Bank Mandiri telah menunjuk pihak independen yaitu RUPS Tahunan 2018 yang dihadiri oleh seluruh Dewan
Notaris Ashoya Ratam dan PT Datindo Entrycom dalam Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara. adalah sebagai berikut:
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 40.678.177.971 saham atau merupakan 99,792% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan
menyetujui:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017, dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini audit tanpa modifikasian.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini audit tanpa modifikasian.
3. Menerima laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017
sebesar Rp6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah).
4. Atas telah disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dan diterimanya laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017
sebesar Rp6.000.000.000.000 (enam triliun Rupiah) serta disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan
Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017,
sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasian
serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
5. Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya tersebut juga diberikan kepada:
• Ibu Aviliani yang pada tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 14 Maret 2017 menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
• Bpk. Abdul Aziz yang pada tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 14 Maret 2017 menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
• Bpk. Pahala N. Mansury yang pada tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 12 April 2017 menjabat sebagai Direktur Perseroan.
• Bpk. Wimboh Santoso yang pada tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 20 Juli 2017 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Tindak Lanjut
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia dengan informasi sebagai berikut:
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Kedua
Persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 1 orang
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 98,877% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,436%
Tidak Setuju : 0,687%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 40.482.896.659 saham atau merupakan 99,313% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan:
Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp20.639.683.141.139,50
(Dua Puluh Triliun Enam Ratus Tiga Puluh Sembilan Miliar Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Seratus Empat Puluh Satu Ribu Seratus Tiga Puluh Sembilan
Rupiah dan Lima Puluh Sen) sebagai berikut:
1. Sebesar 30% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2017 atau sejumlah Rp6.191.904.942.341,85 (Enam Triliun Seratus Sembilan Puluh Satu Miliar
Sembilan Ratus Empat Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Satu Rupiah dan Delapan Puluh Lima Sen) dan ditambahkan
dividen tambahan spesial sebesar 15% atau sejumlah Rp3.095.952.471.170,92 (Tiga Triliun Sembilan Puluh Lima Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua
Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Seratus Tujuh Puluh Rupiah dan Sembilan Puluh Dua Sen) dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang
saham dan khusus dividen untuk Pemerintah/Negara Republik Indonesia akan disetorkan sesuai ketentuan perundangan sehingga jumlah dividen yang
dibagikan adalah sebesar 45% dari laba bersih Perseroan.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara dan pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut serta selanjutnya
mengumumkan sesuai ketentuan yang berlaku dengan alokasi pembagian:
• Pemegang Saham Pemerintah/Negara Republik Indonesia: 60%
• Pemegang Saham Publik: 40%
2. Sejumlah 55% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 atau Rp11.351.825.727.626,73 (Sebelas Triliun Tiga Ratus
Lima Puluh Satu Miliar Delapan Ratus Dua Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah dan Tujuh Puluh Tiga
Sen) ditetapkan sebagai Laba Ditahan.
Tindak Lanjut
Bank Mandiri telah mengumumkan Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2017 pada tanggal 23 Maret 2018 dan telah
melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 20 April 2018.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Ketiga
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 95,142% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,504%
Tidak Setuju : 4,354%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 38.988.003.445 saham atau merupakan 95,646% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan menyetujui:
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut,
serta menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, karena sebab apapun
tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Tindak Lanjut
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. CEO/326/2018 tanggal 3 April 2018.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Keempat
Penetapan gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan tantiem serta penetapan tunjangan, fasilitas, dan benefit lainnya bagi segenap anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 96,089% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,563%
Tidak Setuju : 3,348%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 39.398.144.827 saham atau merupakan 96,652% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan menyetujui:
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan, dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna, untuk menetapkan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian tunjangan, fasilitas, dan/atau benefit
lainnya untuk tahun buku 2018, serta menetapkan tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017.
Tindak Lanjut
Penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian tunjangan, fasilitas, dan/atau benefit lainnya untuk tahun
buku 2018, serta penetapan tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 telah dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Kementerian BUMN.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Kelima
Persetujuan Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,717 % termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,274%
Tidak Setuju : 0,009%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 40.759.041.371 saham atau merupakan 99,991% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan menyetujui:
Menyetujui Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan OJK Nomor 14/POJK.03/2017.
Tindak Lanjut
Mengacu pada ketentuan Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi Bank Sistemik, Bank Mandiri telah melakukan
pengkinian dokumen Recovery Plan dan telah disampaikan kepada OJK melalui Surat No. CEO/1788/2018 tanggal 29 November 2018.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Keenam
Penetapan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/07/2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/
MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan Persetujuan atas Pemberian Pinjaman Tanpa Bunga
atau Hibah Dana Program Kemitraan Kepada BUMN di Bidang Jasa Keuangan yang Khusus Didirikan untuk Pengembangan dan Pemberdayaan
Perekonomian Rakyat.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,720% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,271%
Tidak Setuju : 0,009%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 40.759.041.171 saham atau merupakan 99,991% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan menyetujui:
1. Menetapkan pengukuhan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/7/2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara berikut
perubahannya.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
terkait kewenangan RUPS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/7/2017, dan perubahannya.
Tindak Lanjut
Dengan telah disetujuinya penetapan pengukuhan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/7/2017 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara,
pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bank Mandiri mengacu pada Peraturan Menteri BUMN tersebut.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Ketujuh
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 71,166% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 1,603%
Tidak Setuju : 27,231%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 29.662.566.695 saham atau merupakan 72,769% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan menyetujui:
2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada
butir 1 (satu) keputusan tersebut di atas.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan
keputusan mata acara Rapat Ketujuh, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam suatu Akta
Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar Perseroan, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak
ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar Perseroan
tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Tindak Lanjut
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah dirubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 21 tanggal 11 April 2018 yang pemberitahuan perubahan
dimaksud telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 30 April 2018 berdasarkan surat nomor
AHU-AH.01.03-0172245.
Status : Terealisasi
Mata Acara Rapat Kedelapan
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
a. Bpk. Ogi Prastomiyono sebagai Direktur Operations
b. Bpk. Hery Gunardi sebagai Direktur Distributions
c. Bpk. Tardi sebagai Direktur Retail Banking
d. Ibu Kartini Sally sebagai Direktur Kelembagaan
Pemberhentian anggota Direksi tersebut terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang
diberikan selama menjabat anggota Direksi Perseroan.
2. Menyetujui merubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan, sebagai berikut:
No. Semula Menjadi
1. Direktur Wholesale Banking Direktur Corporate Banking
2. Direktur Distributions Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan
3. Direktur Treasury Direktur Treasury dan International Banking
4. Direktur Operations Direktur Keuangan
5. Direktur Digital Banking and Technology Direktur Teknologi Informasi dan Operasi
6. Direktur Kelembagaan Direktur Hubungan Kelembagaan
7. Direktur Risk Management and Compliance Direktur Manajemen Risiko
8. - Direktur Kepatuhan
3. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
No. Nama Semula Menjadi
1. Royke Tumilaar Direktur Wholesale Banking Direktur Corporate Banking
Direktur Treasury dan International
2. Darmawan Junaidi Direktur Treasury
Banking
3. Rico Ushtavia Frans Direktur Digital Banking and Technology Direktur Teknologi Informasi dan Operasi
4. Ahmad Siddik Badruddin Direktur Risk Management and Compliance Direktur Manajemen Risiko
Pengangkatan anggota Direksi tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berakhirnya masa jabatan anggota Direksi yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) sejak
pengangkatan yang bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak
RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
5. Dengan adanya pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas dan pengangkatan anggota Direksi Perseroan sebagaimana
dimaksud pada angka 1, 2, 3, dan 4, maka susunan anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
No. Nama Jabatan
1. Bpk. Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama
2. Bpk. Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama
3. Bpk. Royke Tumilaar Direktur Corporate Banking
4. Bpk. Donsuwan Simatupang Direktur Retail Banking
5. Bpk. Hery Gunardi Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan
6. Bpk. Darmawan Junaidi Direktur Treasury dan International Banking
7. Bpk. Panji Irawan Direktur Keuangan
8. Bpk. Rico Usthavia Frans Direktur Teknologi Informasi dan Operasi
6. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan
dengan keputusan mata acara Rapat Kedelapan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam akta notaris
tersendiri dan memberitahukan susunan Direksi Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap calon anggota Direksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
Seluruh anggota Direksi yang diangkat dalam RUPS Tahunan telah efektif pengangkatannya masing-masing pada tanggal sebagai berikut:
1. Bpk. Panji Irawan dan Bpk. Donsuwan Simatupang telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan
sebagaimana dinyatakan dalam Surat OJK No. SR-180/PB.12/2018 tanggal 3 September 2018, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai
Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 September 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No. KPH/1116/2018
tanggal 4 September 2018.
2. Ibu Alexandra Askandar dan Bpk. Agus Dwi Handaya telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan
sebagaimana dinyatakan dalam Surat OJK No. SR-183/PB.12/2018 tanggal 10 September 2018, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai
Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 12 September 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No. DCO/1131/2018
tanggal 12 September 2018.
3. Menindaklanjuti telah efektifnya jabatan Bpk. Agus Dwi Handaya sebagai Direktur Kepatuhan, maka Bank Mandiri telah menyampaikan informasi
perubahan Direktur Kepatuhan tersebut kepada OJK melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.1962/2018 tanggal 12 September 2018.
Status: Terealisasi
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri di 2017 tergambar dalam tabel berikut.
1. Pemberitahuan RUPS kepada OJK 24 Januari 2017 Diberitahukan kepada OJK melalui Surat No.
CEO/005/2017 tanggal 24 Januari 2017 perihal
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun Buku 2016 dan
diberitahukan kepada Kementerian BUMN melalui
Surat No. CEO/004/2017 tanggal 24 Januari 2017 perihal
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2017.
2. Pengumuman RUPS kepada 3 Februari 2017 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Pemegang Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang
sama melalui Surat No. CEO.CSC/CMA.273/2017 dan
No. CEO.CSC/CMA.272/2017 yang keduanya tertanggal
3 Februari 2017 serta dilaporkan melalui Sistem
Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
3. Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 20 Februari 2017 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang
sama melalui No. CEO.CSC/CMA.392/2017 tanggal 20
Februari 2017 dan No. CEO.CSC/CMA.393/2017 tanggal
20 Februari 2017 serta dilaporkan melalui Sistem
Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
4. Pelaksanaan RUPS 14 Maret 2017 RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama Bank Mandiri
sesuai dengan penunjukan dalam Rapat Dewan
Komisaris pada tanggal 22 Februari 2017.
Bapak Askolani dan Bapak Ardan Adiperdana selaku
Komisaris Bank Mandiri berhalangan hadir dan
ketidakhadirannya tersebut telah disampaikan secara
resmi kepada Bank Mandiri.
Bank Mandiri telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Ashoya Ratam dan PT Datindo Entrycom dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
RUPS Tahunan 2017 yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
2. Menerima laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I
Tahun 2016 sebesar Rp5.000.000.000.000 (lima triliun rupiah).
3. Atas telah disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016
sebesar Rp5.000.000.000.000 (lima triliun rupiah) serta disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada segenap anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasian serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk
Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
4. Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya tersebut juga diberikan kepada:
-- Sdr. Suwhono yang pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 29 Maret 2016 menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
-- Sdr. Budi Gunadi Sadikin yang pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 21 Maret 2016 menjabat sebagai Direktur Utama
Perseroan.
-- Sdr. Sentot Achmad Sentausa yang pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 21 Maret 2016 menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Tindak lanjut
Disampaikan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia dengan informasi sebagai berikut:
1. Penyampaian Laporan Keuangan
• Disampaikan kepada OJK melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.342/2017 tanggal 16 Februari 2017.
• Disampaikan kepada BEI melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.341/2017 tanggal 16 Februari 2017.
• Penyampaian laporan dimaksud juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
2. Penyampaian Laporan Tahunan
• Disampaikan kepada OJK melalui Surat No. CEO.CSC/CMA.387/2017 tanggal 20 Februari 2017 dan pelaporan tersebut ditembuskan kepada
Bursa Efek Indonesia.
• Penyampaian laporan tahunan juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
3. PenyampaianLaporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I
Tahun 2016
• Disampaikan kepada Dewan Komisioner OJK melalui Surat No. CBG/1103/2016 tanggal 22 Desember 2016.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Kedua
Persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,306% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 0,359%
Abstain : 0,335%
Keputusan
Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar
Rp13.806.565.442.570,80 (tiga belas triliun delapan ratus enam miliar lima ratus enam puluh lima juta empat ratus empat puluh dua ribu lima ratus tujuh
puluh rupiah delapan puluh sen) sebagai berikut:
1. Sejumlah 30% dari laba bersih Perseroan atau sejumlah Rp4.141.969.632.771,24 (empat triliun seratus empat puluh satu miliar sembilan ratus enam
puluh sembilan juta enam ratus tiga puluh dua ribu tujuh ratus tujuh puluh satu rupiah dan dua puluh empat sen) dan ditambahkan dividen tambahan
spesial sebesar 15% atau sejumlah Rp2.070.984.816.385,62 (dua triliun tujuh puluh miliar sembilan ratus delapan puluh empat juta delapan ratus
enam belas ribu tiga ratus delapan puluh lima rupiah dan enam puluh dua sen) dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham dan
khusus dividen untuk Pemerintah/Negara Republik Indonesia akan disetorkan sesuai ketentuan perundangan sehingga jumlah dividen yang dibagikan
adalah sebesar 45% dari laba bersih Perseroan.
2. Memberikan Kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara dan pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut serta selanjutnya
mengumumkan sesuai ketentuan yang berlaku dengan alokasi pembagian:
• Pemegang Saham Pemerintah/Negara Republik Indonesia: 60%
• Pemegang Saham Publik: 40%
3. Sejumlah 55% dari laba bersih Perseroan atau sebesar Rp7.593.610.993.413,94 (tujuh triliun lima ratus sembilan puluh tiga miliar enam ratus sepuluh
juta sembilan ratus sembilan puluh tiga ribu empat ratus tiga belas rupiah dan sembilan puluh empat sen) ditetapkan sebagai Laba Ditahan.
Tindak lanjut
Bank Mandiri telah mengumumkan Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2016 pada tanggal 16 Maret 2017 dan telah
melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 13 April 2017.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Ketiga
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,632% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 3,221%
Abstain : 1,147%
Keputusan
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut,
serta menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, karena sebab apapun
tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Tindak lanjut
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst and Young) telah selesai pelaksanakan audit Bank Mandiri pada tanggal 31
Januari 2018 dengan opini audit wajar tanpa modifikasian.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Keempat
Penetapan gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan tantiem serta penetapan tunjangan, fasilitas dan benefit lainnya bagi segenap anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 2 orang.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Kelima
Pengukuhan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/12/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara tanggal 16 Desember 2016.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,349% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 0%
Abstain : 0,651%
Keputusan
Mengukuhkan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-3/MBU/12/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atas Kegiatan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Perseroan.
Tindak Lanjut
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-3/MBU/12/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/
MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara telah diterapkan dalam kegiatan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Bank Mandiri sebagaimana tercantum dalam Standar Pedoman Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan Bank Mandiri.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Keenam
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 75,908% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 23,194%
Abstain : 0,898%
Keputusan
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka program Kementerian BUMN untuk melakukan standarisasi Anggaran Dasar
BUMN Terbuka.
2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada
butir 1 (satu) keputusan tersebut di atas.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan
keputusan mata acara Rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan
menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan
Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang
dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut
dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Tindak Lanjut
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 15 tanggal 12 April 2017 yang telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 12 Mei 2017 Nomor AHU-0010609.AH.01.02.Tahun 2017 dan pemberitahuan
atas perubahan anggaran dasarnya telah diterima serta dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat
tertanggal 12 Mei 2017 Nomor AHU-AH.01.03-0135829.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Ketujuh
Perubahan Pengurus Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan sebanyak 1 orang dan memberikan pendapat/masukan
sebanyak 1 orang.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 82,305% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 15,500%
Abstain : 2,195%
Keputusan
1. Mengukuhkan pemberhentian Bpk. Suwhono sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak diangkatnya yang bersangkutan
sebagai Direktur Utama PT BERDIKARI (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-69/MBU/03/2016 tanggal 29 Maret 2016 dengan
ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
2. Memberhentikan dengan hormat nama berikut sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan:
a. Ibu Aviliani sebagai Komisaris Independen
b. Bapak Abdul Aziz sebagai Komisaris Independen
Pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan
pikiran yang diberikan selama menjabat anggota Dewan Komisaris Perseroan.
3. Mengangkat nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan:
a. Ibu Destry Damayanti sebagai Komisaris Independen
b. Bapak Makmur Keliat sebagai Komisaris Independen
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan yang ke-5 (lima) sejak pengangkatan yang bersangkutan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang
diselenggarakan tahun 2022 dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
4. Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut, maka susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
DIREKSI
Direktur Utama : Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
Wakil Direktur Utama : Bapak Sulaiman A. Arianto;
Direktur : Bapak Ogi Prastomiyono;
Direktur : Bapak Pahala Nugraha Mansury;
Direktur : Bapak Royke Tumilaar;
Direktur : Bapak Hery Gunardi;
Direktur : Bapak Ahmad Siddik Badruddin;
Direktur : Bapak Tardi;
Direktur : Ibu Kartini Sally;
Direktur : Bapak Rico Usthavia Frans;
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Bapak Wimboh Santoso;
Wakil Komisaris Utama : Bapak Imam Apriyanto Putro;
Komisaris Independen : Bapak Goe Siauw Hong;
Komisaris Independen : Bapak Bangun S. Kusmulyono;
Komisaris : Bapak Askolani;
Komisaris : Bapak Ardan Adiperdana;
Komisaris Independen : Ibu Destry Damayanti;
Komisaris Independen : Bapak Makmur Keliat.
5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan
keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri
dan memberitahukan susunan anggota Dewan Komisaris kepada Kementerian Hukum dan HAM, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan
untuk melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap calon anggota Dewan Komisaris tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
1. Pemberhentian masa jabatan Bapak Suwhono sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri telah dikukuhkan dalam RUPS Tahunan.
2. Ibu Aviliani dan Bpk. Abdul Aziz selaku Komisaris Independen berakhir masa jabatannya per 14 Maret 2017.
3. Pencalonan Ibu Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri tidak efektif, karena yang bersangkutan menyatakan untuk
tetap menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
4. Bpk. Makmur Keliat telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat
OJK No. SR-158/PB.12/2017 tanggal 22 September 2017, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris Independen dinyatakan efektif
terhitung sejak tanggal 25 September 2017 sebagaimana tertuang dalam Surat Bank Mandiri No. OPS/1237/2017 tanggal 25 September 2017.
Status: Terealisasi
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2017 tergambar dalam tabel berikut.
1. Pemberitahuan RUPS kepada OJK 5 Juli 2017 Diberitahukan kepada OJK melalui Surat No. CEO/111/2017
tanggal 5 Juli 2017 perihal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2017
dan diberitahukan kepada Kementerian BUMN melalui Surat
No. CEO/112/2017 tanggal 5 Juli 2017 perihal Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Tahun 2017.
2. Pengumuman RUPS kepada 13 Juli 2017 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Pemegang Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. CEO.
CSC/CMA.1651/2017 dan No. CEO.CSC/CMA.1652/2017 yang
keduanya tertanggal 14 Juli 2017 serta dilaporkan melalui Sistem
Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
3. Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 28 Juli 2017 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri kepada
OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama melalui Surat
No. CEO.CSC/CMA.1815/2017 dan No. CEO.CSC/CMA.1816/2017
yang keduanya tertanggal 28 Juli 2017 serta dilaporkan melalui
Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
4. Pelaksanaan RUPS 21 Agustus 2017 RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama Bank Mandiri sesuai
dengan penunjukan dalam Rapat Dewan Komisaris pada tanggal
26 Juli 2017.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi.
Pemegang Saham dan/atau kuasa hadir dalam RUPS yang
seluruhnya memiliki 20.333.348.446 saham termasuk saham Seri
A Dwiwarna atau 87,143% dari seluruh jumlah saham.
Bank Mandiri memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh
Pemegang Saham yang hadir dalam bentuk buku saku serta
pokok-pokok tata tertib dimaksud dibacakan sebelum dimulainya
RUPS.
Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan sesuai dengan mata acara Rapat dalam setiap mata
acara yang dibahas dalam RUPS Tahunan.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan dengan Pemegang
Saham yang memberikan suara tidak setuju atau abstain diminta
menyerahkan kartu suaranya. Khusus untuk mata acara rapat
yang menyangkut orang tertentu, pemungutan suara dilakukan
dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan seluruh
Pemegang Saham yang hadir menyerahkan kartu suara tersebut.
Bank Mandiri telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris
Ashoya Ratam dan PT Datindo Entrycom dalam melakukan
perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
5. Pengumuman Hasil RUPS 22 Agustus 2017 Hasil RUPS telah diumumkan dan diunggah pada Situs Web Bank
Mandiri dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
23 Agustus 2017 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman hasil RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. CEO.
CSC/CMA.2110/2017 dan No. CEO.CSC/CMA.2111/2017 yang
keduanya tertanggal 23 Agustus 2017 serta dilaporkan melalui
Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
6. Penyampaian Risalah RUPS 20 September 2017 Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK telah memperhatikan
batas waktu penyampaian sesuai ketentuan Peraturan OJK No.
32/POJK.04/2014 dan disampaikan melalui Surat No. CEO.CSC/
CMA.2401/2017 tanggal 20 September 2017 serta diunggah pada
Situs Web Bank Mandiri pada hari yang sama.
Bank Mandiri telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Ashoya Ratam dan PT Datindo Entrycom dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
RUPS Luar Biasa Tahun 2017 yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri
adalah sebagai berikut:
-- 1 (satu) saham seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai
nominal sebesar Rp250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham; dan
-- 1 (satu) saham seri A Dwiwarna akan menjadi 1 (satu) saham seri B milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar
Rp250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.
b. Saham Seri B dari Rp500,- (lima ratus Rupiah) per saham menjadi Rp250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.
2. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan Pemecahan Nilai Nominal Saham (stock split).
3. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak subtitusi untuk:
a. Melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan Pemecahan Nilai Nominal Saham tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas pada menentukan tata cara dan jadwal pelaksanaan Pemecahan Nilai
Nominal Saham.
b. Menyatakan kembali keputusan mengenai Pemecahan Nilai Nominal Saham tersebut di atas sekaligus menyusun kembali seluruh ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan ke dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan
persetujuan/surat tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, melakukan segala sesuatu yang dipandang
perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/
atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang.
Tindak Lanjut
Bank Mandiri telah melaksanakan Pemecahan Nilai Nominal Saham (stock split) dengan rasio 1:2, dari Rp500,00 (lima ratus rupiah) per saham
menjadi Rp250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) per saham yang berlaku efektif pada tanggal 13 September 2017. Selain itu, Perubahan Anggaran
Dasar terkait dengan Pemecahan Nilai Nominal Saham (stock split) telah dinyatakan dalam Akta Keputusan RUPS Luar Biasa No. 36 tanggal 24
Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, Notaris di Jakarta Selatan, sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nilai nominal
saham (stock split). Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata
dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0166888 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank
Mandiri Tbk., tanggal 29 Agustus 2017, serta terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0107350.AH.01.11.Tahun 2017, tanggal 29 Agustus 2017.
Status: Terealisasi
Mata Acara Rapat Kedua
Perubahan Pengurus Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 73,396% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 21,420%
Abstain : 5,184%
Keputusan
1. Untuk membatalkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2017
terkait pengangkatan Ibu Destry Damayanti sebagai Komisaris Independen.
2. Mengukuhkan pemberhentian Bapak Wimboh Santoso sebagai Komisaris Utama terhitung sejak diangkatnya yang bersangkutan sebagai Ketua
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tanggal 20 Juli 2017 dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan
selama menjabat sebagai Komisaris Utama.
4. Mengukuhkan pemberhentian Bapak Pahala Nugraha Mansury sebagai Direktur terhitung sejak diangkatnya yang bersangkutan sebagai
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., pada tanggal 12 April 2017, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran
yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi.
DIREKSI
Direktur Utama : Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
Wakil Direktur Utama : Bapak Sulaiman Arif Arianto;
Direktur Operations : Bapak Ogi Prastomiyono;
Direktur Distribution : Bapak Hery Gunardi;
Direktur Retail Banking : Bapak Tardi;
Direktur Risk Management & Compliance : Bapak Ahmad Siddik Badruddin;
Direktur Kelembagaan : Ibu Kartini Sally;
Direktur Wholesale Banking : Bapak Royke Tumilaar;
Direktur Digital Banking & Technology : Bapak Rico Usthavia Frans;
Direktur Treasury : Bapak Darmawan Junaidi*);
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama merangkap : Bapak Hartadi Agus Sarwono*);
Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama : Bapak Imam Apriyanto Putro;
Komisaris Independen : Bapak Goei Siauw Hong;
Komisaris Independen : Bapak Bangun Sarwito Kusmulyono;
Komisaris : Bapak Askolani;
Komisaris : Bapak Ardan Adiperdana;
Komisaris Independen : Bapak Makmur Keliat*);
Komisaris : Bapak R. Widyo Pramono*);
*)
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan masa jabatan:
Anggota Direksi:
a. - Bapak Ogi Prastomiyono; dan
- Bapak Hery Gunardi;
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2018.
b. - Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
- Bapak Sulaiman Arif Arianto;
- Ibu Kartini Sally;
- Bapak Ahmad Siddik Badruddin; dan
- Bapak Tardi;
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2020.
c. - Bapak Royke Tumilaar; dan
- Bapak Rico Usthavia Frans;
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2021.
d. Bapak Darmawan Junaidi;
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2022.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan
dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan kembali ke dalam Akta Notaris
tersendiri dan memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI serta
meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) terhadap calon-calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
1. Pencalonan Ibu Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri telah dibatalkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa.
2. Pemberhentian masa jabatan Bapak Wimboh Santoso sebagai Komisaris Utama telah dikukuhkan dalam RUPS Luar Biasa.
3. Bapak Hartadi Agus Sarwono telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana
dinyatakan dalam Surat OJK No. SR-193/PB.12/2017 tanggal 15 November 2017, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris
Utama/Komisaris Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 15 November 2017 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri
No. RMC/1412/2017 tanggal 15 November 2017.
4. Bapak R. Widyo Pramono telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan
dalam Surat OJK No. SR-8/PB.12/2018 tanggal 12 Januari 2018, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris dinyatakan efektif
terhitung sejak tanggal 15 Januari 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No. RMC/42/2018 tanggal 15 November 2017.
5. Pemberhentian masa jabatan Bapak Pahala N. Mansury sebagai Direktur telah dikukuhkan dalam RUPS Luar Biasa.
6. Perubahan nomenklatur struktur susunan anggota-anggota Direksi telah diterapkan.
7. Struktur susunan anggota-anggota Direksi telah menggunakan nomenklatur.
8. Bapak Darmawan Junaidi telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana tertuang
dalam Surat OJK No. SR-7/PB.12/2018 tanggal 10 Januari 2018, dan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur Treasury dinyatakan
efektif per tanggal 12 Januari 2018 sebagaimana tertuang dalam Surat Bank Mandiri No. RMC/37/2017 tanggal 12 Januari 2018.
9. Direksi Bank Mandiri telah melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Status: Terealisasi
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki
bertugas untuk melakukan pengawasan secara umum integritas yang tinggi, pengetahuan, kemampuan
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, dan komitmen untuk menyediakan waktu dalam
memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, komposisi
bahwa Bank Mandiri melaksanakan prinsip-prinsip tata Dewan Komisaris Bank Mandiri harus memungkinkan
kelola perusahaan. Dewan Komisaris Bank Mandiri untuk pengambil keputusan yang efektif, tepat dan
bertanggung jawab kepada Pemegang Saham dalam cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut
hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti
Bank Mandiri secara umum yang mengacu kepada tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of
rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris interest) yang dapat menganggu kemampuannya untuk
dan Pemegang Saham, serta memastikan kepatuhan melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik
terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan
yang berlaku. terhadap Direksi.
h. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila kebijakan yang memenuhi perundang-undangan,
terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan
dengan disertai saran mengenai langkah prudential banking practices termasuk komitmen
perbaikan yang harus ditempuh. untuk menghindari segala bentuk benturan
i. Memberitahukan kepada OJK paling lambat kepentingan (conflict of interest).
7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) g. Melakukan penilaian atas laporan auditor internal
pelanggaran peraturan perundang-undangan maupun eksternal dan memberikan nasihat
di bidang keuangan dan perbankan; dan (b) kepada manajemen atas hal-hal yang perlu
keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat ditindaklanjuti.
membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. h. Melakukan pengawasan secara periodik dan
j. Mengusulkan kepada RUPS penunjukkan Akuntan memberikan nasihat kepada manajemen atas
Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik.
pembukuan Perseroan. i. Melakukan pengawasan secara periodik atas
2. Dalam menjalankan tugasnya melakukan pelaksanaan RKAP dan memberikan pendapat/
pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan persetujuan atas perubahan RKAP sesuai dengan
Komisaris bertanggung jawab untuk: ketentuan yang berlaku.
a. Memberikan pendapat dan nasihat kepada j. Menyampaikan laporan pengawasan pemegang
manajemen tentang penentuan visi, misi, budaya saham pada saat RUPS Tahunan dan/atau RUPS
dan nilai-nilai Perseroan. Luar Biasa.
b. Melakukan reviu dan memberikan pendapat k. Melakukan pengawasan atas mutu pelayanan
tentang strategi usaha yang diterapkan Perseroan kepada nasabah dan memberikan
Perseroan. nasihat yang diperlukan kepada manajemen.
c. Melakukan reviu, memberikan pendapat dan nasihat l. Melakukan penilaian, memberikan pendapat
atas sistem pengelolaan sumber daya manusia. serta nasihat atas penerapan manajemen risiko
d. Melakukan penilaian, memberikan pendapat mencakup pula hal-hal yang terkait dengan
serta nasihat atas sistem pengendalian risiko. pengendalian Fraud.
e. Melakukan penilaian, memberikan pendapat m. Menyusun program kerja Dewan Komisaris yang
serta nasihat atas Rancangan Business Plan dan didalamnya termasuk program Komite-Komite
penjabarannya kedalam Rencana Kerja dan penunjang Dewan Komisaris.
Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahunan. 3. Setiap Komisaris harus memperhatikan tugas,
f. Memberikan persetujuan atas rancangan tanggung jawab dan batasan-batasan termasuk yang
keputusan-keputusan bisnis strategis atau diatur dalam peraturan perundangan.
Berdasarkan Tata Tertib Dewan Komisaris Bank Mandiri, tugas dan tanggung jawab Komisaris Utama Bank Mandiri,
antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris secara tertulis yang disampaikan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
2. Bertindak sebagai Ketua Rapat dalam Rapat Dewan Komisaris.
3. Memastikan pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Komite-Komite Dewan Komisaris terlaksana termasuk
ketertiban Risalah Rapat.
4. Menerima laporan-laporan dari Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris.
5. Mengkoordinasikan semua tugas Dewan Komisaris yang sedapat mungkin telah dibagi rata secara merata.
4. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS
mengenai setiap persoalan yang dianggap penting yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang
bagi kepengurusan Perseroan. bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau
5. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang dikembalikan kepada kedudukannya, dimana yang
ditentukan oleh RUPS dan peraturan perundang- bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dan
undangan. membela diri.
6. Menumbuhkan budaya dan kepedulian anti fraud
pada seluruh jajaran organisasi Perseroan.
7. Membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Keputusan yang Perlu Mendapat
Remunerasi dan komite lainnya sebagaimana Persetujuan Dewan Komisaris
disyaratkan oleh peraturan perundangan.
Keputusan yang perlu mendapat persetujuan Dewan
Komisaris Bank Mandiri telah diatur dalam Surat
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris Usulan Batasan/Kriteria atas tindakan Direksi yang
harus mendapatkan Persetujuan Dewan Komisaris dan
Hak dan wewenang Dewan Komisaris sebagai berikut: Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Adapun Keputusan
1. Memberikan keputusan-keputusan atas tindakan- yang perlu mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris,
tindakan Direksi sebagaimana diatur dalam antara lain:
Anggaran Dasar Perseroan. 1. Melepaskan/memindahtangankan dan/atau
2. Setiap Komisaris, baik secara bersama-sama maupun mengagunkan aset Perseroan dengan kriteria dan
sendiri-sendiri setiap waktu berhak memasuki nilai melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan
bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan
tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa sektor perbankan.
buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang- 2. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau
barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang pihak lain, dalam bentuk kerja sama operasi (KSO),
kas untuk keperluan verifikasi dan surat berharga kerja sama usaha (KSU), kerja sama lisensi, Bangun
serta mengetahui segala tindakan yang telah Guna Serah (Build, Operate and Transfer/BOT),
dijalankan oleh Direksi. Bangun Guna Milik (Build, Operate and Own/BOO)
3. Tindakan harus dijalankan dalam kapasitas sebagai dan perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama
Dewan Komisaris dan wajib dilaporkan dalam rapat yang jangka waktunya ataupun nilainya melebihi dari
Dewan Komisaris tentang tindakan-tindakan tersebut. nilai yang ditetapkan Dewan Komisaris.
4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak 3. Melakukan penyertaan modal, melepaskan
meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan penyertaan modal termasuk perubahan struktur
tugasnya untuk jangka waktu terbatas dengan beban permodalan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
Perseroan. Dewan Komisaris pada perseroan lain, anak
5. Setiap Komisaris berhak meminta penjelasan tentang perusahaan dan perusahaan patungan yang tidak
segala hal dari Direksi maupun dari seluruh jajaran di dalam rangka penyelamatan piutang, dengan
bawahnya dan Direksi wajib memberikan penjelasan. memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal.
6. Setiap Komisaris berhak untuk menghadiri rapat- 4. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan
rapat yang diselenggarakan oleh Direksi atau unit- patungan dengan nilai tertentu yang ditetapkan
unit di bawahnya tanpa ikut memberikan keputusan. Dewan Komisaris dengan memperhatikan
7. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
berhak memberhentikan untuk sementara waktu 5. Mengusulkan wakil Perseroan untuk menjadi calon
seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak
terbukti bertindak bertentangan dengan Anggaran perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan
Dasar atau terbukti melalaikan kewajibannya atau kepada Perseroan dan/atau bernilai strategis sesuai
terdapat alasan mendesak bagi Perseroan. Batasan dan/atau kriteria yang ditetapkan oleh
8. Pemberhentian sementara tersebut harus Dewan Komisaris.
diberitahukan secara tertulis kepada yang 6. Melakukan penggabungan, peleburan,
bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran anak
tindakan itu. perusahaan dan perusahaan patungan dengan nilai
9. Dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris dengan
tanggal pemberhentian sementara itu, Dewan memperhatikan peraturan perundang-udangan di
bidang Pasar Modal.
Masa Jabatan Dewan Komisaris atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
Anggaran Dasar Perseroan menyatakan para anggota anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, -- Pernah tidak menyelenggarakan RUPS
dalam RUPS tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham Tahunan;
Seri A Dwiwarna dan keputusan rapat tersebut harus -- Pertanggung jawabannya sebagai anggota
disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Para Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah
yang diajukan oleh RUPS dari calon yang diajukan oleh tidak memberikan pertanggungjawaban
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, pencalonan mana sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
mengikat bagi RUPS. Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
-- Pernah menyebabkan perusahaan yang
Keputusan RUPS mengenai pengangkatan dan memperoleh izin, persetujuan, atau
pemberhentian anggota Dewan Komisaris juga pendaftaran dari OJK tidak memenuhi
menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan kewajiban menyampaikan laporan tahunan
dan pemberhentian tersebut. Dalam hal RUPS tidak dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
menetapkan, maka pengangkatan dan pemberhentian 5. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
anggota Dewan Komisaris tersebut mulai berlaku sejak perundang-undangan.
penutupan RUPS dengan memperhatikan ketentuan 6. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang
perundang-undangan. yang dibutuhkan Perseroan.
7. Memenuhi persyaratan lainnya sebagaimana telah
Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk ditentukan.
jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada
penutupan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) setelah Proses Nominasi dan Pemilihan Dewan
tanggal pengangkatannya, dengan memperhatikan Komisaris
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,
namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk Tata cara pengangkatan Dewan Komisaris Bank Mandiri
sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota mengacu pada Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir. tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Dewan Perusahaan Publik serta Peraturan Menteri BUMN
Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu No. PER-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan
kali masa jabatan. Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara. Adapun tata cara pengangkatan Dewan
Komisaris antara lain:
Kriteria Anggota Dewan Komisaris 1. Sumber bakal calon Dewan Komisaris/Dewan
Komisaris BUMN berasal dari:
Kriteria Dewan Komisaris Bank Mandiri telah diatur a. Mantan Direksi BUMN.
dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
berikut: c. Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. Pemerintah.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. d. Sumber lain.
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan 2. Bakal calon yang akan ditetapkan menjadi calon
selama menjabat: anggota Dewan Komisaris, adalah seseorang yang
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. telah dinyatakan memenuhi Persyaratan Formal,
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ Persyaratan Materiil, dan Persyaratan Lain.
atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan 3. Penilaian pemenuhan Persyaratan Materiil, dilakukan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan dengan cara : i. menilai daftar riwayat hidup dan
dinyatakan pailit. dokumen pendukung; dan ii. khusus untuk menilai
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak integritas dilakukan dengan pernyataan tertulis dari
pidana yang merugikan keuangan negara dan/ calon yang bersangkutan; dan/atau iii. wawancara.
Dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-
keberagaman komposisi Dewan Komisaris sesuai undangan. Saat ini Dewan Komisaris yang telah
dengan Lampiran Surat Edaran OJK No. 32/ memenuhi kriteria semua berjenis kelamin pria. Namun
SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola demikian, Bank Mandiri telah memiliki 1 (satu) orang
Perusahaan Terbuka. Pengangkatan Dewan Komisaris wanita sebagai anggota komite dari pihak independen
dilakukan dengan mempertimbangkan usia, jenis yakni Ibu Lista Irna sebagai anggota Komite Pemantau
kelamin, integritas, dedikasi, pemahaman mengenai Risiko.
masalah manajemen perusahaan yang berkaitan
dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki Pada periode 2018, keberagaman komposisi Dewan
pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang Komisaris yang tercermin dalam pendidikan,
dibutuhkan Bank Mandiri dan dapat menyediakan pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Hartadi Agus Komisaris Utama/ 66 Pria • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Perbankan,
Sarwono Komisaris Independen Tahun Teknik Industri. kerja antara lain di bidang Economic
• Master of Arts bidang perbankan, keuangan,
Macroeconomics. moneter, dan pengawasan
• Ph.d di bidang perbankan.
Monetary Theory and
Policy.
Imam Apriyanto Wakil Komisaris Utama 55 Pria • Sarjana Ekonomi Memiliki pengalaman Governance
Putro Tahun bidang Manajemen. kerja antara lain di bidang
• Master Manajemen. keuangan, pemerintahan,
sumber daya manusia, dan
pengawasan perusahaan.
Goei Siauw Hong Komisaris Independen 54 Pria • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Finance, Perbankan
Tahun Agronomi. kerja antara lain di bidang
• Master of Business keuangan, riset, dan
Administration (MBA) pengawasan perbankan.
di bidang Bisnis,
Keuangan dan
Pemasaran.
Bangun Sarwito Komisaris Independen 75 Pria • Sarjana bidang Memiliki pengalaman Perbankan
Kusmulyono Tahun Teknik Kimia. kerja antara lain di bidang
• Master of Business perbankan, permodalan,
Administration. pertahanan dan
• Doktor di bidang pengawasan perbankan.
Manajemen
Lingkungan.
Makmur Keliat Komisaris Independen 57 Pria • Sarjana Muda di Memiliki pengalaman Macroeconomics
Tahun bidang Ekonomi kerja antara lain di bidang
Perusahaan. pendidikan, ilmu politik,
• Bachelor of Art di hubungan internasional,
bidang Ilmu Sosial riset dan publikasi.
dan Ilmu Politik/
Jurusan Hubungan
Internasional.
• Ph.d di School of
International Studies.
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Askolani Komisaris 52 Pria • Sarjana Ekonomi dan Memiliki pengalaman Fiscal, Budget and
Tahun Studi Pembangunan. kerja antara lain di bidang Tax
• Master of Business keuangan, ekonomi,
Administration (MBA) pengawasan perusahan
di bidang Economics industri.
and Banking.
Ardan Komisaris 57 Pria • Sarjana Ekonomi. Memiliki pengalaman Accounting, Audit
Adiperdana Tahun • Master di kerja antara lain di bidang
bidang Business Keuangan danpengawasan
Administration. perusahaan.
• Doktor di bidang
Strategic Management.
R. Widyo Pramono Komisaris 61 Pria • Sarjana Hukum. Memiliki pengalaman kerja Hukum
Tahun • Magister Manajemen. antara lain di bidang hukum
• Magister Hukum. dan pengawasan.
• Doktor di bidang
hukum pidana.
• Guru Besar Hukum
Pidana.
Kriteria hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali meliputi:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya.
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya.
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah ini:
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/ berbentuk badan hukum pada kelompok usaha
MBU/02/2015 dan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 Bank.
tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum c. Anggota Dewan Komisaris pada organisasi atau
mengatur rangkap jabatan Dewan Komisaris sebagai lembaga nirlaba.
berikut:
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku Selain itu, Anggaran Dasar Bank Mandiri juga telah
jabatan rangkap sebagai: mengatur kebijakan rangkap jabatan Dewan Komisaris.
a. Anggota Dewan Komisaris BUMN lainnya. Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap
b. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, Badan sebagai:
Usaha Milik Swasta. 1. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara,
c. Jabatan lainnya yang berdasarkan peraturan Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta.
perundang-undangan dilarang untuk dirangkap. 2. Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota
d. Jabatan yang dapat menimbulkan benturan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
kepentingan dengan BUMN yang bersangkutan. Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I,
2. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II dan/
rangkap jabatan sebagai Direksi, anggota Dewan atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah.
Komisaris atau Pejabat Eksekutif: 3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
a. Pada lembaga keuangan atau perusahaan peraturan perundang-undangan.
keuangan, baik bank maupun bukan bank. 4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
b. Pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan
atau perusahaan bukan keuangan, baik yang Dewan Komisaris Bank Mandiri telah mengungkapkan
berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. rangkap jabatan yang dimilikinya dan tidak memiliki
3. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagai: rangkap jabatan di luar yang diperkenankan oleh
a. Sebagai Direksi, Dewan Komisaris atau Pejabat peraturan yang berlaku dan dapat menimbulkan
Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan benturan kepentingan yang dilarang oleh peraturan
pada 1 (satu) Entitas Anak bukan bank yang perundangan.
dikendalikan oleh Bank.
b. Komisaris Non Independen menjalankan tugas Rangkap jabatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada
fungsional dari pemegang saham Bank yang tabel di bawah ini.
Nama Perusahaan/
Nama Jabatan Jabatan pada Perusahaan/Instansi Lain
Instansi Lain
Komisaris Utama/Komisaris Lembaga Pengembangan
Hartadi Agus Sarwono Direktur Utama
Independen Perbankan Indonesia (LPPI)
Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama Sekretaris Kementerian Kementerian BUMN
Goei Siauw Hong Komisaris Independen Direktur Utama Gagas Prima Solusi
Bangun Sarwito
Komisaris Independen - -
Kusmulyono
Departemen Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial
Dosen Pengajar
Makmur Keliat Komisaris Independen dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia
Pengelolaan benturan kepentingan Dewan Komisaris yang diatur dalam Tata Tertib Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
1. Setiap Komisaris wajib menjaga informasi yang berdasarkan peraturan perundang-undangan wajib dirahasiakan
termasuk ketentuan insider trading dan informasi-informasi lain yang oleh Perseroan belum diungkapkan kepada
publik.
2. Setiap Komisaris wajib untuk mengungkapkan:
a. Kepemilikan sahamya pada Perseroan maupun pada perusahaan lain yang berkududukan di dalam atau di luar
negeri.
b. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain dan anggota Direksi dan
berikut keluarganya.
c. Informasi-informasi lain yang menurut peraturan perundangan wajib diungkapkan kepada publik.
3. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan operasional
perbankan dan/atau pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
4. Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya dilarang untuk memanfaatkan
Perseroan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan lain atau pihak tertentu dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik Perseroan.
Dewan Komisaris telah mengungkapkan Kepemilikan sahamnya baik pada Bank Mandiri maupun pada bank lain
dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Dewan Komisaris Bank Mandiri tidak memiliki
saham dengan jumlah kepemilikan mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor Bank Mandiri, bank
lain, lembaga keuangan bukan bank, namun terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham dengan jumlah
kepemilikan lebih dari 5% (lima per seratus) pada perusahaan lainnya. Kepemilikan saham Dewan Komisaris Bank
Mandiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kepemilikan Saham
Nama Jabatan Lembaga Keuangan Non Perusahaan Lain
Bank Mandiri Bank Lain (>5%)
Bank (>5%) (>5%)
Komisaris Utama/
Hartadi Agus Sarwono Nihil Nihil Nihil Nihil
Komisaris Independen
114.300 saham
Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama Nihil Nihil Nihil
(0,0002449%)
Gagas Prima
Goei Siauw Hong Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Solusi
(99,9%)
Bangun Sarwito
Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
Kusmulyono
PT Kenta
Indonesia
Makmur Keliat Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil
Internasional
(30%)
109.000 saham
Askolani Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0002336%)
109.000 saham
Ardan Adiperdana Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0002336%)
39.400 saham
R. Widyo Pramono Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0000844%)
Komisaris Independen
Komposisi Dewan Komisaris Bank Mandiri Per 31 Desember 2018 berjumlah 8 (delapan) orang anggota dengan 4
(empat) orang diantaranya sebagai Komisaris Independen yang berarti 50% (lima puluh persen) dari Komisaris yang
ada. Komposisi anggota Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola
bagi Bank Umum yang mengatur bahwa paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris
adalah Komisaris Independen.
Kriteria Komisaris Independen mengacu pada ketentuan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Adapun kriteria Komisaris Independen
adalah sebagai berikut:
Komisaris Independen
Kriteria Komisaris Independen
Hartadi Agus Goei Siauw Bangun Sarwito
Makmur Keliat
Sarwono Hong Kusmulyono
Masing-masing Komisaris Independen Bank Mandiri, yaitu: Bapak Hartadi Agus Sarwono, Bapak Goei Siauw Hong,
Bapak Bangun Sarwito Kusmulyono dan Bapak Makmur Keliat, telah membuat Surat Pernyataan Independen dan
telah disampaikan kepada OJK.
Jenis dan kuorum rapat Dewan Komisaris yang diatur (dua per tiga) bagian dari jumlah anggota Dewan
dalam Tata Tertib Dewan Komisaris adalah sebagai Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
berikut: 5. Seorang Komisaris dapat diwakili dalam rapat oleh
1. Setiap keputusan Dewan Komisaris diambil dalam Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
rapat Dewan Komisaris. 6. Seorang Komisaris hanya dapat mewakili seorang
2. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling Komisaris lainnya.
kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan atau setiap 7. Dewan Komisaris dapat menjadwalkan rapat Dewan
waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang Komisaris untuk tahun berikutnya sebelum tahun
atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas buku berakhir.
permintaan Direksi.
3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat Bersama Bahan rapat Dewan Komisaris didistribusikan kepada
Direksi (Rapat Gabungan) secara berkala paling seluruh peserta rapat paling lambat 5 (lima) hari
kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. kerja sebelum rapat diselenggarakan, kecuali rapat
4. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak diselenggarakan di luar jadwal, bahan rapat dapat
mengambil keputusan yang mengikat jika 2/3 disampaikan sebelum rapat diselenggarakan.
Sepanjang tahun 2018, agenda, tanggal dan peserta Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
1. Rabu, 17 Januari 2018 Persetujuan Usulan Kerjasama dan Pemilihan Hartadi Agus Sarwono Hadir
Mitra Kerja Build Operate Transfer (BOT).
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
2. Rabu, 31 Januari 2018 1. Pembahasan Jadwal dan Agenda RUPS Hartadi Agus Sarwono Hadir
Tahun 2018.
2. Persetujuan penujukan Kantor Akuntan Imam Apriyanto Putro Hadir
Publik (KAP) Mandiri DPLK Tahun 2017. Goei Siauw Hong Hadir
3. Dukungan atas Laporan Hasil Audit KAP
PSS-E&Y atas Laporan Keuangan Bank Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Mandiri Tahun 2017. Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
3. Rabu, 14 Februari 1. Persetujuan Remunerasi Direksi dan Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Dewan Komisaris Bank Mandiri pada RUPS
Tahunan Tahun 2018. Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Bakal Calon Direksi Bank Mandiri kepada Goei Siauw Hong Hadir
Menteri BUMN.
3. Persetujuan Material Risk Taker. Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
4. Persetujuan Pengurus Entitas Anak. Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
4. Rabu, 21 Februari 1. Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Modal Kerja, Perpanjangan dan Tambahan
Fasilitas Bank Garansi, dan Perubahan Imam Apriyanto Putro Hadir
Syarat Efektif dan Penarikan Kepada Pihak Goei Siauw Hong Hadir
Terkait.
2. Lain-lain. Bangun Sarwito Kusmulyono Tidak Hadir Izin
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
5. Rabu, 28 Februari Persetujuan Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Tidak Hadir Izin
2018
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Tidak Hadir Izin
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 63%
6. Rabu, 7 Maret 2018 1. Usulan Wakil Bank Mandiri Sebagai Hartadi Agus Sarwono Hadir
Pengurus Entitas Anak.
2. Penunjukan Anggota Dewan Komisaris Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
yang akan menjadi Pimpinan RUPST Bank Goei Siauw Hong Hadir
Mandiri pada Tanggal 21 Maret 2018.
3. Persetujuan Kantor Akuntan Publik untuk Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Makmur Keliat Hadir
Tahun Buku 2018.
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
7. Rabu, 14 Maret 2018 1. Persetujuan Wakil Bank Mandiri sebagai Hartadi Agus Sarwono Hadir
Pengurus Entitas Anak.
2. Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit. Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
8. Jumat, 16 Maret 2018 Usulan Wakil Bank Mandiri sebagai Pengurus Hartadi Agus Sarwono Hadir
Entitas Anak.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Tidak Hadir Izin
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
9. Selasa, 27 Maret 2018 1. Persetujuan Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Hadir
2. Persetujuan Perubahan Ketentuan
Fasilitas Kredit dan Tambahan KMK Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Excuting Kepada Pihak terkait atas nama Goei Siauw Hong Hadir
PT Mandiri Utama Finance.
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin
R. Widyo Pramono Tidak Hadir Izin
Kehadiran 50%
10. Rabu, 28 Maret 2018 1. Persetujuan SPO Pengelolaan Asset Tetap Hartadi Agus Sarwono Hadir
dan Barang lainnya.
2. Persetujuan Penyesuaian Struktur Imam Apriyanto Putro Hadir
Organisasi Bank Mandiri Pasca RUPS Goei Siauw Hong Hadir
Tahunan Tahun 2018.
3. Persetujuan Pemberian Kenaikan Manfaat Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Pensiun dan Manfaat Tambahan Bagi Makmur Keliat Hadir
DPBM satu sampai dengan Empat Tahun
2018. Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin
R. Widyo Pramono Tidak Hadir Izin
Kehadiran 75%
11. Rabu, 11 April 2018 Permohonan Arahan Strategis atas Joint Hartadi Agus Sarwono Hadir
Venture kepada Menteri BUMN.
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
12. Rabu, 2 Mei 2018 1. Persetujuan Likuidasi (Pembubaran) Hartadi Agus Sarwono Tidak Hadir Izin
PT Sarana Bersama Pengembangan
Indonesia (SBPI). Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Persetujuan Pemberian Kembali Fasilitas Goei Siauw Hong Hadir
Kredit atas nama PT Mandiri Sekuritas.
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
13. Rabu, 16 Mei 2018 Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Hadir
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
14. Rabu, 23 Mei 2018 1. Persetujuan atas usulan Wakil Bank Hartadi Agus Sarwono Hadir
Mandiri sebagai Direksi dan Dewan
Komisaris Entitas Anak. Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Persetujuan atas usulan Fasilitas Corporate Goei Siauw Hong Hadir
Card.
3. Persetujuan atas usulan Treshold Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Anggaran Dasar. Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
15. Rabu, 30 Mei 2018 Persetujuan atas Fasilitas Corporate Card. Hartadi Agus Sarwono Hadir
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
16. Rabu, 6 Juni 2018 1. Persetujuan Perubahan Tindak Lanjut Hartadi Agus Sarwono Hadir
Temuan Audit IT.
2. Persetujuan Penjualan Sebagian Saham Imam Apriyanto Putro Hadir
Bank Mantap ke PT Taspen. Goei Siauw Hong Hadir
3. Persetujuan Penambahan Modal dalam
Right Issue. Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
4. Persetujuan Revisi RKAP 2018, RBB 2018- Makmur Keliat Hadir
2020
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Tidak Hadir Izin
Kehadiran 88%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
17. Kamis, 28 Juni 2018 Persetujuan Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Hadir
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Tidak Hadir Izin
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
18. Rabu, 18 Juli 2018 Persetujuan atas usulan Perpanjangan Fasilitas Hartadi Agus Sarwono Hadir
Credit Line atas nama Bank Mandiri (Europe)
Limited. Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Tidak Hadir Izin
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
19. Rabu, 25 Juli 2018 Persetujuan Revisi Kebijakan Pengelolaan Hartadi Agus Sarwono Hadir
Perusahaan Anak (KPPA).
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Tidak Hadir Izin
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
20. Rabu, 8 Agustus 2018 Persetujuan atas Usulan Saham Entitas Anak Hartadi Agus Sarwono Hadir
PT Mandiri AXA General Insurance.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Tidak Hadir Izin
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
21. Rabu, 29 Agustus 2018 Persetujuan atas Perpanjangan Comercial Line Hartadi Agus Sarwono Hadir
dan Pemberian Fasilitas Corporate Card kepada
PT Mandiri AXA General Insurance. Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Tidak Hadir Izin
Kehadiran 88%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
22. Rabu, 5 September 1. Persetujuan Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 2. Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu
dan Peningkatan Limit Fasilitas Intraday Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
atas nama Mandiri Sekuritas. Goei Siauw Hong Tidak Hadir Izin
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 63%
23. Rabu, 12 September Persetujuan usulan Pemberian Fasilitas KL, Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Perpanjangan Fasilitas KMK Revolving Non
Rekening Koran Kepada Pihak Terkait. Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
24. Rabu, 19 September 1. Persetujuan Batasan Kinerja Anggaran Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Dasar Bank Mandiri (Treshold).
2. Persetujuan atas Pemberian Limit Fasilitas Imam Apriyanto Putro Hadir
Subordinasi Loan PT Mandiri Sekuritas Goei Siauw Hong Hadir
dan Perpanjangan Credit Line dan Fasilitas
Corporate Card PT Bank Syariah Mandiri. Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
25. Rabu, 26 September Persetujuan Penyusunan Mandiri Group Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Principle Guideline (MGPG).
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
26. Rabu, 3 Oktober 2018 1. Rekomendasi Penyesuaian Ketentuan Hartadi Agus Sarwono Hadir
terkait Fasilitas, Tunjangan dan Benefit
Direksi dan Dewan Komisaris. Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
2. Update PT Mitra Transaksi Indonesia. Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
27. Rabu, 17 Oktober 2018 Persetujuan Usulan Pemberian Fasilitas Kredit. Hartadi Agus Sarwono Hadir
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
28. Rabu, 24 Oktober 2018 Persetujuan untuk Usulan Perpanjangan Hartadi Agus Sarwono Tidak Hadir Izin
dan Tambahan Fasilitas Kredit Kepada Pihak
Terkait atas nama PT Mandiri Tunas Finance Imam Apriyanto Putro Hadir
dan PT Mandiri Utama Finance. Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
29. Senin, 12 November 1. Pembahasan Tindak Lanjut Surat Menteri Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 BUMN No. SR-741/MBU/11/2018 tanggal 5
November 2018. Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Permohonan Persetujuan Dewan Goei Siauw Hong Tidak Hadir Izin
Komisaris atas Pengusulan Wakil Bank
Mandiri sebagai Direksi dan Dewan Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Komisaris Entitas Anak. Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
30. Rabu, 14 November Pembahasan Kinerja PT Bank Syariah Tahun Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 2018 dan Rencana Kerja Tahun 2019.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
31. Rabu, 21 November 1. Persetujuan Usulan RKAP dan RBB 2019- Hartadi Agus Sarwono Tidak Hadir Izin
2018 2021 Bank Mandiri (Persero).
2. Persetujuan Pemberian Fasilitas atas Imam Apriyanto Putro Hadir
nama PT Bank Mandiri Taspen dan PT Goei Siauw Hong Hadir
Mandiri Manajemen Investasi.
3. Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
dan Tambahan Fasilitas Kredit. Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir ketidakhadiran
32. Senin, 26 November Persetujuan RKAP 2019 dan RBB 2019-2021 Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 serta RAKB 2019 Bank Mandiri.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
33. Rabu, 28 November 1. Persetujuan Usulan Penambahan Modal Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 PT Mandiri Capital Indonesia.
2. Persetujuan Usulan Revisi Recovery Plan Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Bank Mandiri. Goei Siauw Hong Hadir
3. Persetujuan Usulan Pemberian Fasilitas
Kredit. Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 88%
34. Rabu, 5 Desember Persetujuan Penambahan Modal Kepada PT Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 Mandiri Capital Indonesia
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Tidak Hadir Izin
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 75%
35. Kamis, 20 Desember 1. Persetujuan perpanjangan fasilitas. Hartadi Agus Sarwono Hadir
2018 2. Persetujuan pemberian fasilitas.
3. Penunjukkan anggota Dewan Komisaris Imam Apriyanto Putro Hadir
sebagai Pimpinan RUPSLB Tahun 2019. Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Makmur Keliat Hadir
Askolani Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Kehadiran 100%
Frekuensi dan kehadiran Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris serta rapat gabungan Dewan Komisaris
bersama Direksi adalah sebagai berikut.
Sepanjang tahun 2018, agenda, tanggal dan peserta Rapat Gabungan Dewan Komisaris mengundang Direksi adalah
sebagai berikut.
Darmawan
R. Widyo Pramono Tidak Hadir Izin Hadir
Junaidi
7. Rabu, 26 Laporan Keuangan Hartadi Agus Kartika
Hadir Hadir
September dan Kinerja Bulan Sarwono Wirjoatmodjo
2018 Agustus 2018.
Imam Apriyanto Sulaiman Arif
Hadir Hadir
Putro Arianto
Goei Siauw Hong Hadir Royke Tumilaar Hadir
Bangun Sarwito
Hadir Hery Gunardi Hadir
Kusmulyono
Ahmad Siddik
Makmur Keliat Hadir Tidak Hadir Izin
Badruddin
Rico Usthavia
Hadir
Frans
Askolani Hadir
Darmawan
Hadir
Junaidi
Alexandra
Hadir
Askandar**)
Ardan Adiperdana Hadir
Agus Dwi
Hadir
Handaya**)
Panji Irawan***) Hadir
R. Widyo Pramono Hadir Donsuwan
Hadir
Simatupang***)
8. Rabu, 31 Laporan Keuangan Hartadi Agus Kartika
Hadir Hadir
Oktober dan Kinerja Bulan Sarwono Wirjoatmodjo
2018 September 2018.
Imam Apriyanto Sulaiman Arif
Hadir Tidak Hadir Izin
Putro Arianto
Goei Siauw Hong Hadir Royke Tumilaar Hadir
Bangun Sarwito
Hadir Hery Gunardi Hadir
Kusmulyono
Ahmad Siddik
Makmur Keliat Hadir Hadir
Badruddin
Rico Usthavia
Hadir
Frans
Askolani Hadir
Darmawan
Tidak Hadir Izin
Junaidi
Alexandra
Hadir
Askandar
Ardan Adiperdana Hadir
Agus Dwi
Hadir
Handaya
Panji Irawan Hadir
R. Widyo Pramono Hadir Donsuwan
Tidak Hadir Izin
Simatupang
Sepanjang tahun 2018, Rapat Gabungan Direksi mengundang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
Selama tahun 2018, telah dilakukan 12 (dua belas) kali Rapat Gabungan dengan rincian Rapat Gabungan Dewan
Komisaris mengundang Direksi sebanyak 9 (sembilan) kali dan Rapat Gabungan Direksi mengundang Dewan
Komisaris sebanyak 3 (tiga) kali dengan dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut.
Jumlah Jumlah
Nama Jabatan Persentase
Rapat Kehadiran
Hartadi Agus Sarwono Komisaris Utama/Komisaris Independen 12 11 92%
Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama 12 10 83%
Goei Siauw Hong Komisaris Independen 12 9 75%
Bangun Sarwito Kusmulyono Komisaris Independen 12 11 92%
Makmur Keliat Komisaris Independen 12 12 100%
Askolani Komisaris 12 11 92%
Ardan Adiperdana Komisaris 12 10 83%
R. Widyo Pramono Komisaris 12 10 83%
Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama 12 9 75%
Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama 12 9 75%
Royke Tumilaar Direktur Corporate Banking 12 8 67%
Hery Gunardi Direktur Bisnis Kecil & Jaringan 12 8 67%
Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko 12 9 75%
Rico Usthavia Frans Direktur Teknologi Informasi & Operasi 12 8 67%
Jumlah Jumlah
Nama Jabatan Persentase
Rapat Kehadiran
Darmawan Junaidi Direktur Treasury & International Banking 12 8 67%
Alexandra Askandar*) Direktur Hubungan Kelembagaan 4 4 100%
Agus Dwi Handaya*) Direktur Kepatuhan 4 3 75%
Panji Irawan **)
Direktur Keuangan 4 4 100%
Donsuwan Simatupang**) Direktur Retail Banking 4 3 75%
Ogi Prastomiyono***) Direktur Operations 2 2 100%
Tardi***) Direktur Retail Banking 2 2 100%
Kartini Sally***) Direktur Kelembagaan 2 1 50%
*)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 12 September 2018.
**)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 September 2018.
***)
Masa jabatan berakhir pada tanggal 21 Maret 2018.
Dalam pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris, 3. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9
Bank Mandiri mengedepankan prinsip kehati-hatian Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi
serta mengacu pada peraturan perundangan yang Bank Umum.
berlaku. Saat ini Bank Mandiri telah menerapkan tata 4. Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23
kelola yang baik dalam pemberian remunerasi kepada Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola
Dewan Komisaris. Dalam memberikan remunerasi dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri memperhatikan 5. Anggaran Dasar Perseroan.
prinsip kehati-hatian yang bertujuan untuk mendorong
dilakukannya prudent risk taking dalam rangka menjaga Berdasarkan Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015
kelangsungan usaha Perseroan. tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi bagi Bank Umum, Bank Mandiri telah
Bank Mandiri berkomitmen untuk menerapkan menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi
tata kelola dalam pemberian remunerasi dengan sebagaimana dituangkan dalam Keputusan Bersama
menyusun kebijakan remunerasi yang telah disahkan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 20 Maret 2018
melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris yang telah mempertimbangkan berbagai aspek,
dan Direksi tentang Kebijakan Remunerasi PT Bank termasuk stabilitas keuangan Bank Mandiri, terciptanya
Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 20 Maret 2018. Dalam manajemen risiko, kebutuhan likuiditas jangka pendek
menetapkan remunerasi Dewan Komisaris, Bank dan jangka panjang, serta potensi pendapatan di
Mandiri mengacu pada: masa yang akan datang. Bank Mandiri dapat menunda
1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/ remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan
MBU/06/2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Perubahan (Malus) atau menarik kembali remunerasi yang bersifat
Ketiga atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. variabel yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada
PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan pejabat yang tergolong Material Risk Taker (MRT), dengan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris. ketentuan sebagai berikut:
2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ 1. Bank Mandiri menerapkan Malus dan/atau
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Clawback untuk kondisi khusus tertentu dalam
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) penerapan remunerasi bersifat variabel, dengan
pada BUMN telah diubah terakhir dengan Peraturan mempertimbangkan faktor antara lain:
Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 -- Besarnya kerugian finansial maupun non finansial
tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Bank Mandiri.
Menteri Negara BUMN No PER-01/MBU/2011 tentang -- Keterlibatan pegawai bersangkutan secara
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good langsung maupun tidak langsung dalam kerugian
Corporate Governance) pada BUMN. yang terjadi.
2. Remunerasi yang bersifat variabel wajib ditangguhkan sebesar persentase tertentu yang ditetapkan oleh Bank
Mandiri.
3. Kebijakan ini berlaku untuk pejabat yang tergolong MRT, dengan kriteria sebagai berikut:
-- Menyebabkan kerugian bank finansial maupun non finansial.
-- Melakukan tindakan kecurangan (fraud), melanggar hukum, perilaku tidak etis, dan/atau pemalsuan catatan.
-- Melakukan pelanggaran terhadap kebijakan, peraturan, dan prosedur bank secara sengaja.
-- Menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap permodalan bank yang tidak disebabkan oleh
perubahan iklim ekonomi atau industri.
4. Dalam implementai remunerasi MRT, Bank Mandiri berpedoman terhadap ketentuan OJK, Peraturan Menteri
BUMN, dan kebijakan remunerasi Perseroan.
1 2 3
Komite Remunerasi dan Dewan Komisaris mengkaji Usulan diterima/ditolak oleh RUPS mendelegasikan
Nominasi menyusun dan usulan Komite Remunerasi dan RUPS kepada Dewan Komisaris
mengusulkan rekomendasi Nominasi dan mengusulkan untuk menetapkan besaran
remunerasi Direksi dan Dewan dalam RUPS remunerasi
Komisaris
Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
1. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris.
2. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan koordinasi dengan Direktur dan Pejabat yang membidangi Human
Capital serta unit kerja terkait dalam rangka menyusun usulan Remunerasi.
3. Dalam menetapkan kebijakan remunerasi yang bersifat variabel, Komite Remunerasi dan Nominasi berkoordinasi
dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
4. Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan kajian menyusun rekomendasi remunerasi dan kemudian
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
5. Dewan Komisaris menyampaikan usulan dan rekomendasi atas dasar kajian Komite Remunerasi dan Nominasi
kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan.
6. Usulan dan rekomendasi Dewan Komisaris kepada RUPS dapat berupa:
a. Persetujuan mengenai bentuk dan besaran Remunerasi; atau
b. Persetujuan untuk diberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan bentuk dan besaran
remunerasi.
Remunerasi Dewan Komisaris diberikan dengan memperhatikan pada ketentuan remunerasi yang berlaku, yaitu
dalam bentuk:
1. Remunerasi yang bersifat tetap, yaitu remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain gaji/
honorarium, fasilitas, tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya dan
santunan purnajabatan.
Remunerasi yang berupa Gaji/Honorarium, Fasilitas, Tunjangan dan santunan purnajabatan diberikan dalam
bentuk tunai.
2. Remunerasi yang bersifat variabel, yaitu remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain Bonus,
Tantiem/Insentif Kinerja atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Remunerasi yang berupa Bonus, Tantiem, Insentif dapat diberikan dalam bentuk tunai, saham, atau instrument
yang berbasis saham yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan ketentuan khusus untuk Dewan Komisaris
diberikan dalam bentuk tunai untuk menghindari unsur benturan kepentingan dalam menjalankan pengawasan.
b. Dalam hal Perseroan tetap membagikan remunerasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemberian
remunerasi tersebut sebagai bentuk apresiasi.
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Jumlah diterima
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain
Orang Jutaan Rupiah
Remunerasi
Gaji 8 17.226
Tunjangan Perumahan - -
Tunjangan Transportasi 8 2.491
Tunjangan Hari Raya 8 1.510
Tantiem 11 69.592
Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura
Perumahan (tidak dapat dimiliki) - -
Transportasi (tidak dapat dimiliki) - -
Asuransi purna jabatan (dapat dimiliki) 8 4.031
Kesehatan (tidak dapat dimiliki) 8 410
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun
Di atas Rp2 miliar 9 -
Di atas Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar 2 -
Di atas Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Dalam rangka penerapan Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015, Bank Mandiri telah memberikan bonus dalam bentuk
saham atas kinerja di tahun 2017 kepada Komisaris Non Independen, yaitu pada tanggal 9 Juli 2018 dan telah
dilaporkan kepada OJK melalui Surat tanggal 18 Juli 2018 dengan rincian sebagai berikut:
Dewan Komisaris tidak hanya berperan dari sisi pengawasan namun juga berperan aktif dari sisi pemberian nasihat.
Pemberian nasihat dari Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan baik secara formal dalam Rapat, maupun secara informal
pada setiap kesempatan yang ada dengan seluruh Direksi maupun dengan salah satu Direksi.
Rapat Dewan Komisaris dalam pelaksanaannya mengkategorikan Rapat Formal kedalam 3 (tiga) jenis rapat, yaitu:
1. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) yaitu rapat internal Dewan Komisaris. Pada tahun 2018 telah diadakan sebanyak 35 (tiga
puluh lima) kali.
2. Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi (RAKOMDIR) yaitu Rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi. Pada
tahun 2018 telah diadakan sebanyak 12 (dua belas) kali.
3. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris, yang terdiri dari Rapat Komite Audit, Rapat Komite Pemantau
Risiko, Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi. Pada Rapat Komite tersebut
dapat pula mengundang Direksi atau anggota Direksi.
Pengawasan Dewan Komisaris Terhadap Hasil pengawasan atas implementasi strategi Bank Mandiri
Implementasi Strategi Perusahaan dituangkan dalam Laporan Pengawasan Pelaksanaan
Rencana Bisnis Bank yang disampaikan kepada OJK tiap
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris melakukan semester. Pada tahun 2018, Dewan Komisaris telah
pengawasan terhadap penyusunan dan pelaksanaan membuat dan menyampaikan Laporan Pengawasan
strategi Perseroan yang tertuang dalam RKAP. Laporan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank sebagai berikut:
pengawasan pelaksanaan Rencana Bisnis Bank meliputi 1. Surat No. KOM/015/2018 tanggal 21 Februari 2018,
laporan atas: perihal Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank 2017
1. Penilaian Dewan Komisaris tentang pelaksanaan – 2019 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Semester II Tahun
Rencana Bisnis. Penilaian Dewan Komisaris tentang 2017.
pelaksanaan Rencana Bisnis berupa penilaian aspek 2. Surat No. KOM/097/2018 tanggal 29 Agustus 2018,
kuantitatif maupun kualitatif terhadap realisasi Rencana perihal Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank 2018
Bisnis, antara lain: – 2020 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Semester I Tahun
a. Aspek kuantitatif (keuangan). 2018.
b. Aspek kualitatif (program kerja Perseroan). 3. Surat No. KOM/024/2019 tanggal 27 Februari 2019,
2. Penilaian Dewan Komisaris tentang faktor-faktor yang perihal Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank 2018
mempengaruhi kinerja Perseroan antara lain: – 2020 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Semester II Tahun
a. Implementasi Good Corporate Governance. 2018.
b. Pengendalian gratifikasi.
c. Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
d. Pelaksanaan Fit and Proper Test. Berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang
e. Peningkatan kualitas kredit. Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, tugas dan
f. Pelaporan kepada Regulator. tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
3. Penilaian Dewan Komisaris mengenai upaya 1. Memastikan penerapan Tata Kelola yang baik
memperbaiki kinerja bank yang dilakukan antara lain terselenggara dalam setiap kegiatan usaha Perseroan
dengan: pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
a. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja Keuangan 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
Konsolidasi Bank Mandiri setiap bulan serta Kinerja dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat
Keuangan Entitas Anak Bank Mandiri setiap triwulan. kepada Direksi.
b. Melakukan kajian terhadap informasi keuangan 3. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau,
setiap triwulan yang akan dipublikasikan oleh Bank dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis
Mandiri. Perseroan.
c. Melakukan evaluasi atas realisasi RBB yang
dilaporkan kepada OJK setiap semester serta Selama tahun 2018 Dewan Komisaris telah melaksanakan
menyampaikan laporan pengawasan RBB kepada tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya dalam rangka
OJK. melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
d. Melakukan fungsi pengawasan terhadap Manajemen dan jalannya pengurusan Bank Mandiri yang ditetapkan
Risiko, antara lain memastikan efektivitas sistem berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dan proses Manajemen Risiko dengan memantau Anggaran Dasar Bank Mandiri serta Rencana Kerja yang
pengelolaan risiko utama Bank, melakukan review ditetapkan pada awal tahun.
atas Profil Risiko secara berkala serta evaluasi
atas posisi dan perkembangan risiko Bank setiap Tugas, kewajiban dan tanggung jawab tersebut antara lain
triwulan. dilakukan antara lain melalui Rapat Dewan Komisaris, Rapat
e. Memantau rencana dan strategi Direksi dalam Dewan Komisaris bersama Direksi, atau Rapat dan Evaluasi
mempersiapkan Bank Mandiri dalam memasuki bersama Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
era Financial Technology (Fintech) dan memastikan 1. Melakukan reviu atas pelaksanaan audit yang dilakukan
bahwa Bank telah memiliki sumber daya baik Kantor Akuntan Publik (KAP) atau pihak eksternal lainnya
manusia maupun sistem yang mumpuni dan atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 Bank Mandiri
berkompeten. dan juga Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank
f. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi yang Mandiri.
terkait dengan penciptaan sinergi dan penguatan 2. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja Keuangan
bisnis Entitas Anak serta melakukan reviu atas Konsolidasi Bank Mandiri setiap bulan serta Kinerja
Kinerja Entitas Anak setiap triwulan. Keuangan Entitas Anak Bank Mandiri setiap triwulan.
3. Melakukan kajian terhadap informasi keuangan melakukan reviu dan memberikan arahan
setiap triwulan yang akan dipublikasikan oleh Bank terhadap kebijakan Manajemen Risiko
Mandiri. Terintegrasi.
4. Melakukan fungsi pengawasan Rencana Kerja dan c. Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan
Anggaran Perusahaan (RKAP), antara lain: atas Kebijakan Umum Manajemen Risiko dan
a. Melakukan reviu atas Revisi RKAP Tahun 2018. Kebijakan Umum Manajemen Risiko Terintegrasi.
b. Memberikan arahan, memantau penyusunan 10. Memantau serta mengevaluasi perkembangan
serta memberikan persetujuan atas RKAP tahun pengembangan serta pengelolaan Human Capital
2019 serta menyampaikan Laporan RKAP 2019 termasuk rancangan Struktur Organisasi di bawah
kepada Kementerian BUMN. Direksi, khususnya berkenaan dengan upaya
5. Melakukan fungsi pengawasan Rencana Bisnis Bank perbaikan kualitas kredit.
(RBB), antara lain: 11. Memantau rencana dan strategi Direksi dalam
a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi mempersiapkan Bank Mandiri dalam memasuki era
pelaksanaan kebijakan strategis Bank Mandiri Financial Technology (Fintech) dan memastikan bahwa
tahun 2018. Bank telah memiliki sumber daya baik manusia
b. Melakukan pengawasan terhadap upaya maupun sistem yang mumpuni dan berkompeten.
pencapaian RBB, khususnya terhadap pencapaian 12. Melakukan pengawalan, memberikan arahan dan
beberapa aspek penting seperti perbaikan mengevaluasi strategi Direksi dalam melakukan
kualitas aset, penghimpunan dana pihak ketiga, aksi korporasi antara lain rencana akuisisi ataupun
produktivitas dan efisiensi. pelepasan Entitas Anak.
c. Melakukan reviu dan memberikan persetujuan 13. Memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang
atas RBB tahun 2019 – 2021. wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris
d. Melakukan evaluasi atas realisasi RBB yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
dilaporkan kepada OJK setiap semester serta berlaku dan Anggaran Dasar Bank Mandiri.
menyampaikan laporan pengawasan RBB kepada 14. Melakukan pengawasan terhadap Penerapan Tata
OJK. Kelola pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan
6. Melakukan reviu dan memberikan persetujuan atas dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri.
Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) tahun 15. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi yang
2019. terkait dengan penciptaan sinergi dan penguatan
7. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip bisnis Entitas Anak serta melakukan reviu atas
kehati-hatian dalam pemberian fasilitas kredit, Kinerja Entitas Anak setiap triwulan.
antara lain: 16. Pengawasan terhadap Satuan Kerja Audit Intern
a. Melakukan reviu atas keputusan Direksi untuk (SKAI) yaitu Satuan Pengawasan Internal Bank
pemberian fasilitas kredit di atas jumlah tertentu. Mandiri, antara lain:
b. Memberikan persetujuan atas pemberian fasilitas a. Melakukan evaluasi atas internal control atau Satuan
kredit pada pihak terkait yang wajib berdasarkan Pengawasan Internal Bank Mandiri setiap tahun.
peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Melakukan reviu atas rencana dan pelaksanaan
c. Melakukan reviu secara rutin dan berkala audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit
terhadap perkembangan kredit-kredit yang dari pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan
membutuhkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Internal Bank Mandiri.
d. Memberikan persetujuan dan melakukan evaluasi c. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
terhadap kebijakan dan strategi perkreditan. temuan audit dan rekomendasi dari Satuan
8. Melakukan reviu secara berkala terhadap tingkat Non Pengawasan Internal Bank Mandiri, hasil
Performing Loan (NPL) Bank Mandiri. pengawasan OJK dan/atau pengawasan otoritas
9. Melakukan fungsi pengawasan terhadap Manajemen lainnya, temuan Badan Pemeriksa Keuangan,
Risiko, antara lain: Auditor Eksternal atau hasil audit Akuntan Publik
a. Memastikan efektivitas sistem dan proses antara lain dengan meminta Direksi untuk
Manajemen Risiko dengan memantau menindaklanjuti temuan audit baik secara tertulis
pengelolaan risiko utama Bank Mandiri, maupun secara lisan.
melakukan reviu atas Profil Risiko secara berkala 17. Memastikan terselenggaranya prinsip dan praktik
serta evaluasi atas posisi dan perkembangan GCG pada seluruh jenjang organisasi, melakukan
risiko Bank setiap triwulan. pemantauan terhadap hasil self assessment GCG,
b. Memastikan dan mengevaluasi pelaksanaan mendorong penyempurnaan praktik GCG dengan
penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi mengacu kepada international best practices
Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri, serta serta melakukan reviu laporan pelaksanaan
GCG termasuk penilaian berdasarkan ASEAN CG 22. Memberikan arahan dan mengawal proses pemilihan
Scorecard. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan
18. Melakukan reviu Kinerja Investasi Dana Pensiun Audit Laporan Keuangan Tahun 2018 untuk Bank
Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri. Mandiri untuk diusulkan dalam Rapat Umum
19. Melakukan reviu remunerasi Direksi dan Dewan Pemegang Saham Tahunan dan Laporan Keuangan
Komisaris. Tahun 2017 untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan
20. Melakukan kunjungan ke cabang/wilayah dalam (DPLK) Bank Mandiri.
rangka melaksanakan fungsi pengawasan. 23. Mengadakan Rapat Dewan Komisaris baik Rapat
21. Memastikan terselenggaranya prinsip dan praktik internal maupun Rapat dengan Direktur Bidang
GCG pada seluruh jenjang organisasi, melakukan terkait untuk membahas aspek-aspek tertentu
pemantauan terhadap hasil self assessment GCG, seperti bisnis, organisasi, human capital, dan lain-lain
mendorong penyempurnaan praktik GCG dengan yang diselenggarakan secara rutin sebanyak 35 (tiga
mengacu kepada international best practices serta puluh lima) kali.
melakukan reviu laporan pelaksanaan GCG.
Sepanjang tahun 2018 Dewan Komisaris telah memberikan Rekomendasi serta melakukan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris tersebut melalui forum antara lain:
1. Rapat Dewan Komisaris.
2. Rapat bersama Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
3. Kunjungan Kerja (On site Visit) Dewan Komisaris.
Selama tahun 2018, Dewan Komisaris telah mengeluarkan sebanyak 40 (empat puluh) surat persetujuan antara lain
tentang persetujuan kredit kepada pihak terkait, tambahan penyertaan kepada Perusahaan lain/Entitas Anak, serta
persetujuan lain yang menjadi wewenang Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
yang berlaku. Adapun beberapa persetujuan tersebut antara lain dapat disampaikan sebagai berikut.
Pengembangan kompentensi Dewan Komisaris dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Pengurus Bank (dhi. Dewan Komisaris dan Direksi) wajib memiliki Sertifikat
Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan
(Refreshment) secara berkala paling kurang:
a. 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau
b. 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Oleh karena itu, Komisaris Independen Bank Mandiri wajib lulus Sertifikasi Manajemen Risiko level 2 sedangkan untuk
Komisaris non Independen wajib lulus Sertifikasi Manajemen Risiko level 1. Adapun daftar Dewan Komisaris yang
telah lulus sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut.
Tanggal
Lembaga yang Tanggal
Nama Jabatan Tingkat Bidang/Area sertifikat
mengeluarkan sertifikat Kadaluarsa
dikeluarkan
Hartadi A. Komisaris Badan Sertifikasi Manajemen
Sarwono Utama/ Level 2 Manajemen Risiko 29 Maret 2016 29 Maret 2020
Risiko (BSMR)
Komisaris
Independen Intensive Wealth
Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Management and
dan Magister Manajemen FEB Refreshment Risk Management 26 Agustus 2017 26 Agustus 2019
UGM (MMUGM) Refreshment Programs
for Executives
International Risk
Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
Management
dan Magister Manajemen FEB Refreshment 4 November 2017 4 November 2019
Refreshment Programs
UGM (MMUGM)
for Executives
Executive Risk
Lembaga Pengembangan
Refreshment Management 2 – 9 Juli 2018 9 Juli 2020
Perbankan Indonesia (LPPI)
Refreshment Program
Imam Wakil Komisaris
Badan Sertifikasi Manajemen
Apriyanto Utama Level 1 Manajemen Risiko 11 April 2015 11 April 2019
Risiko (BSMR)
Putro
Askolani Komisaris Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko
Level 1 24 Juni 2014 24 Juni 2018
Perbankan (LSPP) Perbankan
Manajemen Risiko
Bara Risk Forum Refreshment 18 Oktober 2017 18 Oktober 2019
Perbankan
Bangun Komisaris Badan Sertifikasi Manajemen Manajemen Risiko 13 Desember
Sarwito Independen Level 2 16 Desember 2020
Risiko (BSMR) Perbankan 2016
Kusmulyono
Refreshment : Mengelola
Lembaga Sertifikasi Profesi 16 November
Refreshment Risiko agar Portofolio 16 November 2018
Perbankan (LSPP) 2016
Kredit menjadi Sehat
Tanggal
Lembaga yang Tanggal
Nama Jabatan Tingkat Bidang/Area sertifikat
mengeluarkan sertifikat Kadaluarsa
dikeluarkan
Executive Risk
Management
Lembaga Pengembangan Refreshment Program
Refreshment 2 - 9 Juli 2018 9 Juli 2020
Perbankan Indonesia (LPPI) dengan tema “Risk
Management as
Peformance”
Makmur Komisaris Lembaga Sertifikasi Profesi
Level 2 Manajemen Risiko 12 Mei 2017 12 Mei 2021
Keliat Independen Perbankan (LSPP)
R. Widyo Komisaris
Lembaga Sertifikasi Profesi 20 September
Pramono Level 1 Manajemen Risiko 20 September 2021
Perbankan (LSPP) 2017
Executive Risk
Management
Lembaga Pengembangan Refreshment Program
Refreshment 2 - 9 Juli 2018 9 Juli 2020
Perbankan Indonesia (LPPI) dengan tema “Risk
Management as
Peformance”
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dilakukan melalui self assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan oleh RUPS.
1 2 3 4
Menetapkan Aspek-aspek Melakukan penilaian dengan Melaporkan hasil penilaian Pertanggung jawaban diterima/
pengawasan metode self assessment kinerja Dewan Komisaris dalam ditolak oleh RUPS
RUPS
Remunerasi (Tantiem)
1. Profil Risiko
2. Tata Kelola Perusahaan
3. Rentabiitas
4. Permodalan Bank
Adapun beberapa indikator yang diukur dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Komite di bawah Dewan
10. 10%
Komisaris adalah sebagai berikut:
• Pelaksanaan Rapat Komite dan Rencana Kerja Komite.
• Tingkat kehadiran dan partisipasi dalam Rapat Komite.
• Penyampaian Hasil Review kepada Dewan Komisaris.
• Pembuatan dan Penyampaian Laporan Komite yang tepat waktu.
Dewan Komisaris melakukan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris selama tahun 2018 secara mandiri (self
assessment).
Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris selama tahun 2018 secara mandiri (self assessment) adalah sebagai berikut.
Bobot
No. Indikator Pencapaian
Penilaian
1. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris secara berkala minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun. 10% 100%
2. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat bersama Direksi secara berkala minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun. 10% 100%
Dewan Komisaris melaksanakan peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan melalui keikutsertaan
3. 10% 100%
dalam seminar/pelatihan yang sesuai dengan bidang tugasnya minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Dewan Komisaris melakukan kunjungan ke cabang/wilayah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan
4. 10% 100%
minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap Kinerja Bank Mandiri dan Entitas Anak (Konsolidasi) secara
5. 10% 100%
berkala, minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun.
Dewan Komisaris melakukan evaluasi serta menyusun dan menyampaikan Laporan atas Kinerja Dana Pensiun
6. 10% 100%
Lembaga Keuangan Bank Mandiri kepada Regulator minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Dewan Komisaris menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank kepada Regulator
7. 10% 100%
secara berkala 2 (dua) kali dalam 1(satu) tahun.
Dewan Komisaris mereviu, mengevaluasi dan memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang wajib mendapat
persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
Perseroan, antara lain:
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
8. • Rencana Bisnis Bank (RBB). 10% 100%
• Penambahan modal atau pelepasan saham serta susunan pengurus pada Entitas Anak.
• Pemberian fasilitas kredit pada pihak terkait.
• Efektivitas sistem dan proses Manajemen Risiko Bank dan Manajemen Risiko Terintegrasi.
• Efektivitas pelaksanaan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Bobot
No. Indikator Pencapaian
Penilaian
Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya prinsip dan praktik Good Corporate Governance pada seluruh
9. 10% 100%
jenjang organisasi.
Dewan Komisaris memastikan Komite-komite di bawahnya, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite
Nominasi dan Remunerasi serta Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik dan efektif sesuai ketentuan yang berlaku.
Adapun beberapa indikator yang diukur dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Komite di bawah Dewan
10. 10% 100%
Komisaris adalah sebagai berikut:
• Pelaksanaan Rapat Komite dan Rencana Kerja Komite.
• Tingkat kehadiran dan partisipasi dalam Rapat Komite.
• Penyampaian Hasil Review kepada Dewan Komisaris.
• Pembuatan dan Penyampaian Laporan Komite yang tepat waktu.
7. Reviu permohonan lainnya yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, antara lain usulan melakukan
kerjasama Build, Operate, Transfer (BOT) untuk optimalisasi aset Bank Mandiri.
Komite Tata Kelola Terintergasi memiliki tugas dan tanggung jawab jawab untuk membantu dan memfasilitasi
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas penerapan Tata Kelola pada masing-masing
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri agar sesuai dengan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi serta Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2018, Komite Tata
Kelola Terintergasi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Komite Tata Kelola Terintergasi telah
melaksanakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dan menjalankan tugasnya yang antara lain:
1. Tindak Lanjut Hasil Onsite Review OJK.
2. Update Hasil Audit Internal Terintegrasi.
3. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.
4. Realisasi Rencana Kerja Satuan Kerja Terintegrasi Tahun 2018.
Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas efektivitas kinerja komite-komite di bawah
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2018 komite-komite telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan cukup efektif dilihat dari pencapaian Key Performance Indicator (KPI) masing-masing
komite. Informasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Komite di Bawah Dewan Komisaris disajikan pada tiap-
tiap bagian Komite Dewan Komisaris.
13. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan
mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas suatu keputusan Pengadilan;
tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota
sebagai anggota Dewan Komisaris hingga tanggal Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar
disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS. dan peraturan perundang-undangan lainnya.
14. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan 17. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti
Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah sebelum atau pada saat maupun setelah masa
RUPS Tahunan membebaskannya. jabatannya berakhir kecuali berhenti karena
15. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap
diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan bertanggung jawab atas tindakannya yang belum
Komisaris menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka diterima pertanggung jawabannya oleh RUPS.
pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Dewan
Komisaris yang baru, sehingga memenuhi persyaratan Komisaris Apabila Terlibat Dalam Kejahatan
minimal jumlah anggota Dewan Komisaris. Keuangan
16. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. Pengunduran dirinya telah efektif; Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai
b. Meninggal dunia; kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris
c. Masa jabatannya berakhir; dan Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
d. Diberhentikan berdasarkan RUPS; Apabila anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak lagi
e. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang memenuhi persyaratan perundangan, termasuk terlibat
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dalam kejahatan keuangan maka masa jabatan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi dengan sendirinya berakhir.
Direksi
Direksi merupakan Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank Mandiri
untuk kepentingan Bank Mandiri yang berdasarkan dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dalam melaksanakan
tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas,
kewajiban dan pencapaian tujuan Bank Mandiri. Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Bank Mandiri dan peraturan
perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. Setiap anggota Direksi Bank Mandiri melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian, sesuai dengan mengindahkan
perundang-undangan yang berlaku.
Hak dan Wewenang Direksi 11. Menetapkan Struktur Organisasi dan pejabat
Perseroan hingga jenjang tertentu yang diatur
Direksi mempunyai hak dan wewenang antara lain: melalui Keputusan Direksi dengan memperhatikan
1. Melakukan segala tindakan, perbuatan, serta ketentuan Anggaran dasar, peraturan perundangan
keputusan dalam rangka pengurusan Perseroan dan peraturan Perseroan.
dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan, 12. Mendelegasikan tugas, tanggung jawab serta
Peraturan Perundangan, peraturan Perseroan dan wewenang kepada pejabat dibawahnya untuk
Tata Kelola Perusahaan yang Baik. membantu pengurusan Perseroan dengan
2. Menetapkan pembagian tugas kepengurusan memperhatikan Anggaran Dasar, peraturan
diantara Direksi, dalam hal tidak diputus lain oleh perundangan serta peraturan Perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham. 13. Melaksanakan pengawasan atas setiap kegiatan
3. Mengarahkan dan menetapkan kebijakan serta Perseroan agar sesuai dengan maksud dan tujuan
peraturan Perseroan untuk mendukung pengurusan/ Perseroan serta Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
kegiatan Perseroan terkait dengan anggaran/
keuangan kegiatan bisnis, pengelolaan risiko,
operasional, dan sumber daya manusia. Masa Jabatan Direksi
4. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk
mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan Masa Jabatan Direksi adalah sebagai berikut:
kepada seorang atau beberapa orang yang khusus 1. Para anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan
ditunjuk untuk itu termasuk pegawai Perseroan baik terhitung sejak ditutupnya RUPS atau tanggal lain
sendiri maupun bersama-sama dan/atau kepada yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya
badan lain. dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang
5. Mengatur ketentuan tentang pegawai Perseroan ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, dengan
termasuk penetapan gaji, pensiun, atau jaminan hari memperhatikan peraturan perundang-undangan
tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan termasuk peraturan di bidang Pasar Modal, namun
berdasarkan peraturan perundang-undangan. dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk
6. Mengangkat dan memberhentikan pegawai sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota
Perseroan berdasarkan peraturan ketanaga kerjaan Direksi sebelum masa jabatannya berakhir.
dan peraturan perundang-undangan lainnya. 2. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan
7. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh
Perusahaan dan/atau Kepala Satuan Pengawas RUPS.
Intern dengan persetujuan Dewan Komisaris. 3. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota
8. Menghapusbukukan piutang macet dengan Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu
ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran kali masa jabatan.
Dasar yang selanjutnya dilaporkan kepada
Dewan Komisaris untuk dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan. Kriteria Direksi
9. Tidak menagih kembali piutang bunga, denda,
ongkos, dan piutang lainnya dalam rangka Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah
restrukturisasi dan/atau penyelesaian piutang orang perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada
serta melakukan perbuatan lain dalam rangka saat diangkat dan selama menjabat:
penyelesaian piutang Perseroan dengan kewajiban 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik.
melaporkan kepada Dewan Komisaris yang 2. Cakap melakukan perbuatan hukum.
ketentuan dan tata cara pelaporannya ditetapkan 3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan
oleh Dewan Komisaris. selama menjabat:
10. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya a. Tidak pernah dinyatakan pailit.
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit.
mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pidana yang merugikan keuangan negara dan/
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
keputusan RUPS. anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
sebagaimana disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/211/2017 tanggal 13 September 2017 tentang
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Mandiri (Tbk). Adapun isi dari Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut.
1. Ketentuan Umum
2. Organisasi, Pembidangan Kepengurusan, Kewenangan Bertindak, dan Kebijakan Umum
3. Rapat Direksi
4. Etika dan Waktu Kerja
5. Komite
6. Korespondensi
7. Kepemilikan Saham Direksi
8. Evaluasi Kinerja Direksi
9. Lain-lain
10. Perubahan
11. Penutup
Pada tahun 2018, jumlah dan komposisi Direksi mengalami beberapa kali perubahan dengan komposisi sebagai
berikut.
Komposisi Direksi Bank Mandiri sebelum RUPS Tahunan Tanggal 21 Maret 2018.
Komposisi Direksi Bank Mandiri sebelum RUPS Tahunan Tanggal 21 Maret 2018 yaitu Direksi berjumlah 10 (sepuluh)
orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 8 (delapan) orang
Direktur.
Komposisi Direksi Bank Mandiri sesudah RUPS Tahunan Tanggal 21 Maret 2018.
Komposisi Direksi Bank Mandiri sesudah RUPS Tahunan Tanggal 21 Maret 2018 yaitu Direksi berjumlah 11 (sebelas)
orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 9 (sembilan) orang
Direktur.
Program orientasi bagi Direksi baru dilakukan dengan mempresentasikan materi-materi yang relevan oleh para
Pimpinan Unit Kerja yang terkait dan dikoordinasikan oleh Corporate Secretary. Pelaksanaan program orientasi bagi
Direksi baru dilakukan setelah pengangkatan Direksi baru dalam RUPS. Materi program pengenalan meliputi Tata
Kelola Perusahaan, Kinerja Bank Mandiri, Manajemen Risiko, dan topik-topik yang relevan dengan bidang tugas
Direksi baru.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibagi atas bidang tugas sebagai berikut.
Dalam rekomendasi OJK yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman komposisi anggota
Direksi. Keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ
Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi keberagaman
ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan
fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka.
Pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan
individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial. Keberagaman komposisi Direksi seperti yang diatur dalam
Lampiran Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka telah diakomodir
dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri. Pengangkatan Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi,
pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki
pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Bank Mandiri dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Namun demikian, kebijakan keberagaman tersebut baru mengatur tentang keberagaman pengetahuan dan/atau keahlian
sesuai dengan bidang tugas Direksi. Kebijakan keberagaman terkait usia dan jenis kelamin belum dimiliki oleh Bank
Mandiri, karena nominasi diprioritaskan pada kebutuhan Bank Mandiri.
Pada tahun 2018, keberagaman komposisi Direksi yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis
kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin
Kartika Direktur 45 Tahun Laki-laki • Sarjana Ekonomi Jurusan Memiliki pengalaman Akuntansi, Bisnis dan
Wirjoatmodjo Utama Akuntansi. kerja antara lain di bidang Perbankan
• Master of Business akuntansi, perbankan,
Administration (MBA) di keuangan, perpajakan,
bidang Bisnis. dan sekuritas.
Sulaiman Arif Wakil Direktur 59 Tahun Laki-laki • Sarjana Jurusan Memiliki pengalaman Analis Kredit, UMKM dan
Arianto Utama Peternakan. kerja antara lain di bidang Korporasi serta Special
• Master of Business keuangan dan perbankan. Asset Management
Administration (MBA) di
bidang Keuangan.
Royke Tumilaar Direktur 54 Tahun Laki-laki • Sarjana Ekonomi di bidang Memiliki pengalaman Treasury & International
Corporate Manajemen. kerja antara lain di bidang Banking, Procurement,
Banking • Master of Business perbankan, pengawasan Special Asset
Administration (MBA) in perusahaan, asuransi dan Management, Commercial
Finance. sekuritas. Banking, Corporate
Banking
Hery Gunardi Direktur 56 Tahun Laki-laki • Sarjana Jurusan Memiliki pengalaman Micro & Retail Banking,
Bisnis Kecil & Administrasi Niaga. kerja antara lain di bidang Consumer Banking, Micro
Jaringan • Master of Business perbankan, asuransi, dan & Business Banking,
Administration (MBA) in sekuritas. Distributions, Credit Risk
Finance and Accounting. Management, Special
Asset Management,
Branding & Strategic
Marketing
Ahmad Siddik Direktur 53 Tahun Laki-laki • Sarjana Teknik Kimia. Memiliki pengalaman Manajemen Risiko Kredit,
Badruddin Manajemen • Master of Business kerja antara lain di bidang Strategi Penanganan
Risiko Administration (MBA) di perbankan, keuangan, Risiko, Analisa Risiko,
bidang Sistem Informasi dan manajemen risiko. Manajemen dan Strategi
Manajemen. Collection, Manajemen
Risiko Fraud, Akuisisi
maupun Penutupan/
Penjualan Bisnis dan
Portfolio, Manajemen
Scorecard Portfolio,
Manajemen Risiko
Operasional, Proses Self-
Assessment untuk Kontrol
Risiko, Manajemen Agen
Collection Eksternal,
dan Berbagai Program
Training terkait
Manajemen Risiko
Rico Usthavia Direktur 48 Tahun Laki-laki Sarjana Teknik Elektro. Memiliki pengalaman Digital Banking &
Frans Teknologi kerja antara lain di bidang Technology, Transaction
Informasi & perbankan, perminyakan, Banking/Payment System/
Operasi dan teknologi informasi. Financial Technology,
Information Technology,
Data Analytics/Enterprise
Data Management
Darmawan Direktur 52 Tahun Laki-laki Sarjana Hukum. Memiliki pengalaman Digital
Junaidi Treasury & kerja antara lain di bidang Banking,Pengembangan
International perbankan, keuangan, User Experience,
Banking dan pertambangan. Data Analysis
menggunakan Big Data,
Machine Learning dan
Artificial Inteligence
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin
Alexandra Direktur 46 Tahun Perempuan • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Corporate Banking,
Askandar Hubungan Ekonomi. kerja antara lain di bidang Special Assets
Kelembagaan • Master of Business perbankan, keuangan, Management, Structured
Administration (MBA) di dan sekuritas. Finance, Government &
bidang Finance. Institutional
Agus Dwi Direktur 48 Tahun Laki-laki • Sarjana di bidang Ekonomi Memiliki pengalaman Human Capital, Finance,
Handaya Kepatuhan di bidang Akuntansi. kerja antara lain di bidang Strategy and Performance,
• Master of Business perbankan, sumber daya Economic
Administration (MBA) di manusia, dan ekonomi.
bidang Strategy & Finance.
Panji Irawan Direktur 53 Tahun Laki-laki Sarjana/Insinyur di bidang Memiliki pengalaman Treasury & International
Keuangan Agricultural & Resourche kerja antara lain di bidang Banking, Keuangan,
Economic. perbankan, industri, Pasar Modal/Capital
sekuritas, dan keuangan. Market, Project
Management, Corporate
real Estate, Investor
Relationship Management
Distribution, Planning &
Strategic Development,
Public Speaking & Event
Organization, Coaching
& People Development,
Underwriting, Competency
Assessor/Assessment
Donsuwan Direktur Retail 57 Tahun Laki-laki • Sarjana di bidang Ekonomi Memiliki pengalaman Micro Banking, Small
Simatupang Banking Perusahaan. kerja antara lain di bidang & Medium Enterprises
• Master of Business perbankan, manajemen Banking, Business
Administration (MBA) di risiko, dan ekonomi. Banking, Commercial
bidang Investment Banking. Banking, Corporate
Banking dan Risk
Management
Ogi Direktur 57 Tahun Laki-laki • Sarjana Teknologi Memiliki pengalaman Human Capital, Kredit,
Prastomiyono*) Operations Pertanian. kerja antara lain di bidang Planning and Strategic
• Master of Business perbankan, manajemen Management, Asset and
Administration. risiko dan sumber daya Liability Management, IT
manusia. and Operations, Internal
Audit, Risk Management,
Compliance, Perbankan
Syariah
Tardi*) Direktur Retail 54 Tahun Laki-laki • Sarjana Agronomi. Memiliki pengalaman Corporate Banking (Sektor
Banking • Master di bidang kerja antara lain di bidang Kehutanan, perkebunan
Keuangan. perbankan, pengawasan perdagangan dan
perusahaan, dan industri, Pengembangan
perbankan syariah. bisnis maupun recovery
management, Segmen
Retail Banking, Segmen
Mikro, Segmen Usaha
Menengah (UMKM)
Kartini Sally*) Direktur 53 Tahun Perempuan • Sarjana Kedokteran Gigi. Memiliki pengalaman Corporate Banking,
Kelembagaan • Program Magister kerja antara lain di bidang Commercial Banking, Risk
“Wijawiyata Management”. perbankan, sekuritas, dan Management, Investment
• Magister Management. pengawasan perusahaan. Banking, Bank Syariah,
Pembiayaan, Solusi
Transaksi Keuangan
untuk Kementerian/
Lembaga dan karyawan,
Implementasi Inklusi
keuangan melalui Proyek
Bantuan Pemerintah
*)
Masa jabatan berakhir sejak tanggal 21 Maret 2018
Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat
mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama
lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris.
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.
Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik
Negara, Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan
struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta
jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank Mandiri dan peraturan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan,
dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara, para anggota Direksi dilarang memangku jabatan
rangkap sebagai:
a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta.
b. Anggota Dewan Komisaris pada Badan Usaha Milik Negara.
c. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan/atau daerah.
d. Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif, dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah.
e. Jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan/atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan.
2. Berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, anggota Direksi
dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif
pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Namun, tidak termasuk rangkap jabatan dalam hal Direksi yang
bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan Bank pada perusahaan anak, menjalankan tugas
fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank,
sepanjang tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai
anggota Direksi Bank.
Pengelolaan benturan kepentingan Direksi telah diatur dalam Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri. Arsitektur Kebijakan
Bank Mandiri merupakan hirarki/tatanan kebijakan sebagai kerangka dasar dan tata kelola dalam penyusunan
kebijakan serta pelaksanaan aktivitas Bank Mandiri. Adapun pengelolaan benturan kepentingan Direksi antara lain:
1. Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan
kepentingan (conflict of interest).
2. Dalam hal anggota Direksi secara pribadi mempunyai Kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yang diusulkan dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihak, maka harus dinyatakan sifat kepentingannya
dalam Rapat Direksi dan anggota Direksi yang bersangkutan tidak berhak untuk mengambil suara.
3. Secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali, setiap anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Eksetif wajib membuat pernyataan mengenai ada atau tidaknya conflict of interest dengan aktivitas Perseroan yang
dilakukannya.
4. Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak boleh merangkap jabatan sebagaimana diatur
dalam peraturan yang berlaku.
Direksi telah mengungkapkan Kepemilikan sahamnya baik pada Bank Mandiri maupun pada bank lain dan
perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Tidak terdapat anggota Direksi Bank Mandiri yang
memiliki saham Bank Mandiri mencapai 5% atau lebih dari modal disetor Bank Mandiri, ataupun di bank lain maupun
perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. Kepemilikan saham Direksi Bank Mandiri
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kepemilikan Saham
Nama Jabatan
Lembaga Keuangan Non Perusahaan Lain
Bank Bank Lain (>5%)
Bank (>5%) (>5%)
269.100 lembar
Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama Nihil Nihil Nihil
(0,0005766%)
635.658 saham
Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama Nihil Nihil Nihil
(0,0013621%)
Direktur Corporate 344.200 lembar
Royke Tumilaar Nihil Nihil Nihil
Banking (0,0007376%)
Direktur Bisnis Kecil & 660.200 saham
Hery Gunardi Nihil Nihil Nihil
Jaringan (0,0014147%)
Direktur Manajemen 1.238.800 saham
Ahmad Siddik Badruddin Nihil Nihil Nihil
Risiko (0,0026546%)
Direktur Teknologi 242.200 saham
Rico Usthavia Frans Nihil Nihil Nihil
Informasi & Operasi (0,0005190%)
Direktur Treasury & 87.600 saham
Darmawan Junaidi Nihil Nihil Nihil
International Banking (0,0001877%)
Direktur Hubungan 408.500 lembar
Alexandra Askandar Nihil Nihil Nihil
Kelembagaan (0,0008754%)
70.000 lembar
Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan Nihil Nihil Nihil
(0,0001500%)
Panji Irawan Direktur Keuangan - Nihil Nihil Nihil
Donsuwan Simatupang Direktur Retail Banking - Nihil Nihil Nihil
971.000 saham
Ogi Prastomiyono*) Direktur Operations Nihil Nihil Nihil
(0,0020807%)
925.000 saham
Tardi*) Direktur Retail Banking Nihil Nihil Nihil
(0,0019821%)
360.000 saham
Kartini Sally*) Direktur Kelembagaan Nihil Nihil Nihil
(0,0007714%)
*)
Masa jabatan berakhir sejak tanggal 21 Maret 2018
Rapat Direksi
Rapat Direksi adalah rapat yang dihadiri oleh Direksi yang dapat diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap
bulan atau setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas
permintaan tertulis dari Dewan Komisaris. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris
secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan
yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Direksi. Materi rapat
disampaikan kepada seluruh peserta rapat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan rapat.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat
dipimpin oleh Wakil Direktur Utama. Apabila Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka Pimpinan
Rapat adalah Direktur Pengganti Direktur Utama atau Direktur Pengganti Wakil Direktur Utama sebagaimana telah
ditetapkan dalam keputusan Direksi tentang Pembidangan Tugas dan Wewenang Angota Direksi Serta Penetapan
Daftar Direktur Pengganti. Jika Direktur Pengganti yang telah ditetapkan tersebut berhalangan juga, maka Rapat
Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam rapat tersebut.
Pelaksanaan rapat Direksi dilakukan dengan rapat internal Direksi serta rapat Direksi mengundang Dewan Komisaris.
Adapun agenda, tanggal serta peserta rapat untuk masing-masing rapat dapat dilihat di bawah ini.
Sepanjang tahun 2018, agenda, tanggal dan peserta Rapat Direksi adalah sebagai berikut.
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
1. 3 Januari 1. Pembahasan Human Capital : Compensation and Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 Benefit.
2. Pembahasan Human Capital : Penyelarasan Sulaiman Arif Arianto Hadir
Organisasi Wholesale Banking. Ogi Prastomiyono*) Hadir
3. Pembahasan Human Capital : Talent Panel.
4. Update Project Bank Mandiri. Royke Tumilaar Hadir
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
Hery Gunardi Hadir
Tardi*) Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally *)
Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Cuti
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 90%
2. 16 Januari 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Kinerja Keuangan Bulan Desember 2017.
3. Pembahasan Human Capital : Performance Bonus. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Pembahasan Human Capital : Talent Panel. Ogi Prastomiyono *)
Hadir
5. Pembahasan Human Capital : Lain-Lain.
6. Strategi Tabungan 2018. Royke Tumilaar Hadir
7. Usulan Corporate Secretary Group.
Hery Gunardi Hadir
Tardi *)
Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally*) Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
3. 23 Januari 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Tidak Hadir Perjalanan Dinas
2018 2. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan
Entitas Anak Tanggal 31 Desember 2017. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Secara Individu Per
Ogi Prastomiyono*) Hadir
31 Desember 2017.
4. Lunar New Year (Imlek) Celebration 2018. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi*) Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally*) Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 90%
4. 30 Januari 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Pembahasan Human Capital : Talent Panel.
3. Pembahasan IT. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Usulan Corporate Secretary Group : Corporate Ogi Prastomiyono *)
Hadir
Website.
5. Usulan Corporate Secretary Group : Pelaksanaan Royke Tumilaar Hadir
RUPS Tahunan.
Hery Gunardi Hadir
Tardi *)
Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally*) Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
5. 6 Februari 1. Update Project Bank Mandiri. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Commercial Banking.
3. Persiapan Public Expose dan Analyst Meeting Q4 2017. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Corporate Secretary Group : RKA PKBL. Ogi Prastomiyono*) Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi*) Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
Kartini Sally*) Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
6. 13 Februari 1. Kinerja Keuangan Bulan Januari 2018. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Project Bank Mandiri.
3. Pembahasan Human Capital : Bonus and Increment Sulaiman Arif Arianto Tidak Hadir Training
Salary. Ogi Prastomiyono *)
Hadir
4. Pembahasan Human Capital : Implementasi
Peraturan OJK. Royke Tumilaar Hadir
5. Pembahasan Human Capital : Putusan Mahkamah
Konstitusi. Hery Gunardi Hadir
6. Update Sponsorship. Tardi *)
Hadir
7. Bakal Calon Anggota Direksi.
8. Usulan Penyelarasan Struktur Organisasi. Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally*) Tidak Hadir Cuti
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 80%
7. 20 Februari 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Pembahasan Human Capital : Bonus, Level Kerja
Pegawai dan Increment Salary. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Pembahasan Human Capital : New Productivity Ogi Prastomiyono*) Hadir
Enhancement 2018.
4. Pembahasan Human Capital : Update Culture Royke Tumilaar Hadir
Transformation.
5. Pembahasan Human Capital : Lain-Lain. Hery Gunardi Tidak Hadir Cuti
6. Update Project Bank Mandiri. Tardi*) Hadir
7. Update Bank Mandiri Taspen.
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally*) Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 90%
8. 6 Maret 1. Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Bank Kartika Wirjoatmodjo Tidak Hadir Perjalanan Dinas
2018 Mandiri.
2. Kinerja Keuangan Bulan Februari 2018. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono*) Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi*) Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally *)
Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 80%
9. 12 Maret 1. Update Corporate Secretary Group : Persiapan RUPS Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 Tahunan.
2. Update Government Program. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Update Top 21 BOD Inisiatif’ Ogi Prastomiyono *)
Hadir
4. Diskusi Umum : Bank Mandiri Taspen.
5. Diskusi Umum : Project Bank Mandiri. Royke Tumilaar Hadir
6. Diskusi Umum : Update Treasury Group.
Hery Gunardi Hadir
Tardi*) Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally *)
Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 90%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
10. 22 Maret Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahunan Tahun 2018. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018
Sulaiman Arif Arianto Tidak Hadir Izin
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Kehadiran 71%
11. 27 Maret 1. Update Credit Portfolio Risk Group. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Proyeksi Keuangan.
3. Usulan Pemberian Manfaat Pensiun. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Usulan Kewenangan Memutus Kredit. Royke Tumilaar Hadir
5. Pembahasan Human Capital : Talent Panel.
6. Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahunan Tahun 2018. Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
12. 3 April 1. Pembahasan Human Capital : Talent Panel. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Usulan Consumer Loan Group.
3. Usulan Project Perseroan. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Produk Retail Banking. Royke Tumilaar Hadir
5. Update Top 21 BOD Inisiatif : Digital Roadmap.
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
13. 10 April 1. Pembahasan Human Capital : SEVP. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Pembahasan Human Capital : Talent Panel.
3. Kinerja Keuangan Bulan Maret 2018. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Usulan Special Asset Management Group. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
14. 24 April 1. Pembahasan Human Capital : Cuti di Luar Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 Tanggungan Bank (CLTB).
2. Update Project Bank Mandiri. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Persiapan Public Expose dan Analyst Meeting Q1 2018. Royke Tumilaar Hadir
4. Update Proyeksi Keuangan.
5. Usulan Corporate Real Estate Group. Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
15. 30 April 1. Update Project Bank Mandiri. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Likuiditas dan Penerbitan Medium Term Notes
(MTN). Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Usulan Special Asset Management Group. Royke Tumilaar Tidak Hadir Cuti
4. Pembahasan IT.
5. Update Mandiri Cash Management. Hery Gunardi Hadir
6. Pembahasan Human Capital : Tenaga Alih Daya
(TAD). Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 85%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
16. 8 Mei 2018 1. Pembahasan Human Capital : Talent Panel. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Kinerja Keuangan Bulan April 2018.
3. Kick off Revisi RKAP 2018 dan RBB 2018-2020. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. RAS 2018. Royke Tumilaar Hadir
5. Pembahasan IT.
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Kehadiran 85%
17. 15 Mei 1. Update Persiapan Libur Lebaran 2018. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Proyeksi Keuangan.
3. Update Risk Management. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Usulan Special Asset Management Group. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
18. 22 Mei 1. Diskusi Umum : Pembahasan IT. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Likuiditas dan Product Profitability.
3. Update Risk Management. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Penyesuaian Struktur Organisasi. Royke Tumilaar Hadir
5. Penyesuaian Human Capital.
6. Usulan Corporate Secretary Group: Anggaran Dasar. Hery Gunardi Hadir
7. Update Bank Mandiri Taspen.
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
19. 30 Mei 1. Usulan Revisi RKAP 2018 dan RBB 2018-2020. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Usulan Human Capital.
Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 85%
20. 4 Juni 2018 Usulan Pembelian Aset. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 85%
21. 5 Juni 2018 1. Update Internal Audit. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Top 21 BOD Inisiatif.
3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Project Bank Mandiri dan BMPK. Royke Tumilaar Tidak Hadir Perjalanan Dinas
5. Agenda Tambahasan
6. Update Special Assets Management Group. Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 85%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
22. 26 Juni 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Kinerja Keuangan Mei 2018 dan Proyeksi Keuangan.
3. Update Top 21 BOD Initiatif. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
23. 3 Juli 2018 1. Update Risk Management. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan IT.
3. Update Perkembangan Bisnis Mortgage. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Special Asset Management. Royke Tumilaar Tidak Hadir Cuti
Hery Gunardi Tidak Hadir Cuti
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 81%
24. 10 Juli 2018 1. Diskusi Umum : Komite Direksi. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Diskusi Umum : Update Portfolio Surat Berharga.
3. Kinerja Keuangan Juni 2018. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Kredit Mikro. Royke Tumilaar Hadir
5. Update Corporate Transformation.
6. Update Project Marvel. Hery Gunardi Tidak Hadir Cuti
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 85%
25. 17 Juli 2018 1. Diskusi Umum : Persiapan Public Expose dan Analyst Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Meeting Triwulan II 2018.
2. Update Strategy and Performance Group. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Update Risk Management. Royke Tumilaar Hadir
4. Usulan Corporate Real Estate Group.
5. Usulan Direktorat Hubungan Kelembagaan. Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
26. 31 Juli 2018 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Cash Management.
3. Update Tabungan. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Risk Management. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Izin
Kehadiran 85%
27. 15 Agustus 1. Diskusi Umum : Update Perkembangan Perusahaan Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 Anak.
2. Diskusi Umum : Update Makro Ekonomi, Market dan Sulaiman Arif Arianto Hadir
Portfolio. Royke Tumilaar Hadir
3. Kinerja Keuangan Juli 2018.
4. Update Kredit Mikro. Hery Gunardi Hadir
5. Pembahasan Human Capital.
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
28. 21 Agustus 1. Update Kredit Mikro. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Top 21 BOD Initiatif : Digital.
3. Update Corporate Transformation. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Rangkaian HUT Bank Mandiri Tahun 2018. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Kehadiran 100%
29. 28 Agustus 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Update Risk Management.
Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Izin
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Kehadiran 71%
30. 4 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
September 2. Update Definitif Jabatan.
2018 Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Panji Irawan Hadir
Donsuwan Simatupang Hadir
Kehadiran 67%
31. 13 1. Diskusi Umum : Definitif Jabatan. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
September 2. Diskusi Umum : Update Entitas Anak.
2018 3. Kinerja Keuangan Bulan Agustus 2018. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Kredit Mikro dan Risk. Royke Tumilaar Hadir
5. Pembahasan Human Capital.
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Alexandra Askandar ***)
Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan**) Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Donsuwan Simatupang **)
Hadir
Kehadiran 73%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
32. 18 1. Update Top 21 BOD Initiatif : Distribution. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
September 2. Update Debitur Restru.
2018 3. Pembahasan IT. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan**) Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 91%
33. 25 1. Diskusi Umum : Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
September 2. Update Top 21 BOD Initiatif : Wholesale.
2018 3. Update Middle Corporate. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Update Corporate Real Estate Group. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 100%
34. 4 Oktober 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Kick Off - RKAP 2019 dan RBB 2019-2021.
3. Update Perkembangan Entias Anak. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 91%
35. 16 Oktober 1. Diskusi Umum : Kewenangan Memutus Kredit. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 2. Kinerja Keuangan September 2018 dan Update RKAP
2019. Sulaiman Arif Arianto Hadir
3. Update Persiapan Public Expose dan Analyst Meeting Royke Tumilaar Hadir
Triwulan 3 2018.
4. Pembahasan Human Capital : Culture. Hery Gunardi Hadir
5. Pembahasan Human Capital : Rekrutmen.
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Alexandra Askandar***) Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Agus Dwi Handaya ***)
Hadir
Panji Irawan**) Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 81%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
36. 23 Oktober 1. Update Perkembangan Entitas Anak. Kartika Wirjoatmodjo Tidak Hadir Perjalanan Dinas
2018 2. Pembahasan Human Capital : Rotasi dan Pengisian
Posisi. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Training
Hery Gunardi Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 73%
37. 31 Oktober 1. Usulan International Banking & Financial Institutions Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2018 Group.
2. Pembahasan Risk Management. Sulaiman Arif Arianto Tidak Hadir Izin
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Tidak Hadir Izin
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Tidak Hadir Izin
Kehadiran 73%
38. 7 1. Diskusi Umum : SEVP. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
November 2. Usulan Human Capital Engagement.
2018 3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 91%
39. 14 1. Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Kartika Wirjoatmodjo Hadir
November 2. Usulan Corporate Real Estate Group.
2018 Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Tidak Hadir Perjalanan Dinas
Panji Irawan**) Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 91%
Hadir/Tidak Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat
Hadir Ketidakhadiran
40. 27 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
November 2. Pembahasan Human Capital.
2018 3. Pembahasan Human Capital : Guideline, Definitif dan Sulaiman Arif Arianto Hadir
Promosi. Royke Tumilaar Hadir
4. Update Corporate Secretary Group.
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 100%
41. 11 1. Diskusi Umum. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Desember 2. Kinerja Keuangan November 2018.
2018 3. Update Corporate Transformation. Sulaiman Arif Arianto Hadir
4. Usulan Corporate Secretary Group. Royke Tumilaar Hadir
5. Usulan Direktorat Hubungan Kelembagaan.
6. Pembahasan Human Capital. Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 100%
42. 19 1. Diskusi Umum : Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Desember 2. Update Strategic Investment and Subsidiaries
2018 Management Group. Sulaiman Arif Arianto Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Alexandra Askandar***) Hadir
Agus Dwi Handaya***) Hadir
Panji Irawan **)
Hadir
Donsuwan Simatupang**) Hadir
Kehadiran 100%
*)
Masa jabatan berakhir pada tanggal 21 Maret 2018
**)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 September 2018
***)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 12 September 2018
Tanggal dan agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi yakni Rapat Gabungan Dewan Komisaris
mengundang Direksi maupun Rapat Gabungan Direksi mengundang Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian
Rapat Dewan Komisaris Bab Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Selama tahun 2018, Direksi telah melakukan 42 (empat puluh dua) kali rapat Direksi. Adapun frekuensi dan kehadiran
rapat Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rapat Direksi
Jumlah dan Persentase Kehadiran
Nama Jabatan
Jumlah Jumlah
Persentase
Rapat Kehadiran
Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama 42 39 93%
Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama 42 39 93%
Royke Tumilaar Direktur Corporate Banking 42 36 86%
Hery Gunardi Direktur Bisnis Kecil & Jaringan 42 37 88%
Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko 42 41 98%
Rico Usthavia Frans Direktur Teknologi Informasi & Operasi 42 38 90%
Darmawan Junaidi Direktur Treasury & International Banking 42 35 83%
Alexandra Askandar *)
Direktur Hubungan Kelembagaan 12 9 75%
Agus Dwi Handaya*) Direktur Kepatuhan 12 10 83%
Panji Irawan**) Direktur Keuangan 13 11 85%
Donsuwan Simatupang **)
Direktur Retail Banking 13 12 92%
Ogi Prastomiyono***) Direktur Operations 9 9 100%
Tardi***) Direktur Retail Banking 9 9 100%
Kartini Sally ***)
Direktur Kelembagaan 9 8 89%
*)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 12 September 2018
**)
Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Direktur dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 September 2018
***)
Masa jabatan berakhir pada tanggal 21 Maret 2018
Pengembangan Kompetensi Direksi dapat dilihat pada Bab Profil dalam Laporan Tahunan ini.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Pengurus Bank (dhi. Dewan Komisaris dan Direksi) wajib memiliki Sertifikat
Manajemen Risiko yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan
(Refreshment) secara berkala paling kurang:
Mengingat Bank Mandiri memiliki asset > Rp10 Triliun, maka seluruh Direksi Bank Mandiri wajib lulus Sertifikasi
Manajemen Risiko Level 5. Adapun sertifikasi tersebut juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti fit and
proper test yang dilakukan oleh OJK. Adapun Sertifikasi Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Direksi adalah sebagai
berikut.
Lembaga Sertifikasi
Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 12 Juni 2012 12 Juni 2014
Profesi Perbankan (LSPP)
Direktur Refreshment Manajemen Risiko 21 September 21 September
BARa Risk Forum Refreshment
Corporate di Stockholm 2016 2018
Royke Tumilaar
Banking
Refreshment Manajemen Risiko
– BARA, Cyber Risk Management
BARa Risk Forum Refreshment 13 Juli 2018 13 Juli 2020
and Financial Crimes in Banking
Industry, Bali
BARa Risk Forum Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 13 April 2013 13 April 2015
Lembaga Sertifikasi Refreshment Manajemen Risiko
Refreshment 2 Juli 2015 13 April 2017
Profesi Perbankan (LSPP) Perbankan
Direktur Bisnis
Hery Gunardi
Kecil & Jaringan BARa Risk Program: Deeper
Understanding on IFRS 9 &
BARa Risk Forum Refreshment 19 Mei 2017 19 Mei 2019
BASEL IV and Progress of Basel III
Implementation, Bali
Lembaga Sertifikasi
Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 11 April 2015 11 April 2017
Profesi Perbankan (LSPP)
Refreshment Manajemen Risiko 21 September 21 September
BARa Risk Forum Refreshment
Direktur di Stockholm 2016 2018
Ahmad Siddik
Manajemen
Badruddin Refreshment at Prague 17 – 18 17 Oktober 18 Oktober
Risiko BARa Risk Forum Refreshment
Oktober 2017 2017 2017
BARa Risk Forum Refreshment Refreshment Manajemen Risiko 19 Maret 2018 19 Maret 2020
BARa Risk Forum Refreshment Refreshment Manajemen Risiko 13 Juli 2018 13 Juli 2020
Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 7 Mei 2016 7 Mei 2018
(BSMR)
Direktur
Darmawan Treasury & Lembaga Sertifikasi 7 Oktober
Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 7 Oktober 2017
Junaidi International Profesi Perbankan (LSPP) 2019
Banking
Direktur
Alexandra Lembaga Sertifikasi
Hubungan Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 21 Mei 2018 21 Mei 2020
Askandar Profesi Perbankan (LSPP)
Kelembagaan
Keputusan Direksi yang telah dikeluarkan selama tahun 2018, antara lain sebagai berikut.
No. Perihal
1. Penetapan Keanggotaan Komite Audit
2. Penetapan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi
3. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4. Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
5. Pelaksanaan Inisiatif IT & Non IT Tahun 2018
6. Mandiri Website
7. Penugasan Sebagai Pejabat Eksekutif yang Membidangi Hubungan Kelembagaan
8. Penugasan Sebagai Pejabat Eksekutif yang Membidangi Kepatuhan
9. Penugasan Sebagai Pejabat Eksekutif yang Membidangi Retail Banking
10. Penugasan Sebagai Pejabat Eksekutif yang Membidangi Keuangan
11. Pembidangan Tugas dan Wewenang Anggota Direksi Serta Penetapan Direktur Pengganti
12. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Satu
13. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Dua
14. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga
15. Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Empat
16. Struktur Organisasi Bank Mandiri
17. Pengalihan Jabatan Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
18. Program Kesepakatan Pensiun Dini (PKPD)
19. Penetapan Anggota Tim Pengadaan Sistem Informasi Goverment dan Institutional (SIGI) Direktorat Hubungan Kelembagaan Tahun 2018
20. Penetapan sebagai Anggota Panitia Pengadaan KDS Sewa Nasional 2018
21. Pembentukan Organisasi Proyek Pembangunan 2 (Dua) Unit Gedung Kantor PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
22. Penetapan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
23. Pembentukan Tim Evaluasi Pengangkatan Pengurus Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
24. Penunjukan dan Penetapan Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
25. Penetapan Susunan Panitia Pengadaan Pelelangan Umum Pembangunan Gedung Disaster Recovery Center (DRC) di Injoko Surabaya
26. Executive Committee
27. Assets & Liabilities Committee
28. Business Committee
29. Capital & Subsidiaries Committee
30. Human Capital Policy Committee
No. Perihal
31. Information Technology Committee
32. Integrated Risk Committee
33. Policy & Procedure Committee
34. Risk Management & Credit Policy Committee
35. Penyesuaian Penunjukan Pegawai Sebagai Administrator Portal Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
36. Peraturan Dana Pensiun
37. Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri
38. Penetapan Tim Pengadaan dan Panitia Mandiri Excellence Award dan Best Employee Apreciation Night Tahun 2018
Direksi berupaya mendorong kinerja Bank Mandiri untuk tahun berikutnya dengan melakukan peninjauan ulang
atas strategi tahunan Bank Mandiri yang dilakukan pada akhir tahun berjalan. Tahun 2018 peninjauan ulang strategi
tahunan Bank Mandiri dilakukan melalui Rapat Direksi.
Evaluasi atas strategi Bank Mandiri yang selaras dengan Visi dan Misi Bank Mandiri serta lingkungan bisnis yang
terkini senantiasa dilakukan secara periodik dan melibatkan seluruh Direksi dan pejabat eksekutif di Bank Mandiri
dalam forum pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) untuk mengetahui tingkat pencapaian dan arah bisnis. Dalam proses penyusunan RKAP setiap
tahunnya yang mengacu pada RJPP harus diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
Dalam pemberian remunerasi bagi Direksi, Bank Mandiri mengedepankan prinsip kehati-hatian serta mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku untuk mendorong penerapan prudent risk taking dalam rangka menjaga
kelangsungan usaha Bank Mandiri. Saat ini Bank Mandiri telah menerapkan tata kelola yang baik dalam pemberian
remunerasi kepada Direksi. Dalam memberikan remunerasi kepada Direksi Perseroan memperhatikan prinsip kehati-
hatian yang bertujuan untuk mendorong dilakukannya prudent risk taking dalam rangka menjaga kelangsungan usaha
Bank Mandiri.
Bank Mandiri berkomitmen untuk menerapkan tata kelola dalam pemberian remunerasi dengan menyusun kebijakan
remunerasi yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi tentang Kebijakan
Remunerasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 20 Maret 2018. Dalam menetapkan remunerasi Direksi, Bank
Mandiri mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/06/2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris.
2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada BUMN telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Menteri Negara BUMN No PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
3. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
4. Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi bagi Bank Umum.
5. Anggaran Dasar Bank Mandiri.
Pada tahun 2018, Bank Mandiri telah menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi yang telah
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk stabilitas keuangan bank, terciptanya manajemen risiko, kebutuhan
likuiditas jangka pendek dan jangka panjang, serta potensi pendapatan di masa yang akan datang dengan mengacu
pada Peraturan OJK No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank
Umum. Bank Mandiri dapat menunda remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan (Malus) atau menarik
kembali remunerasi yang bersifat variabel yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada pejabat yang tergolong Material
Risk Taker (MRT), dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Perseroan menerapkan Malus dan/atau Clawback untuk kondisi khusus tertentu dalam penerapan remunerasi
bersifat variabel, dengan mempertimbangkan faktor antara lain:
-- Besarnya kerugian finansial maupun non finansial Perseroan.
-- Keterlibatan pegawai bersangkutan secara langsung maupun tidak langsung dalam kerugian yang terjadi.
2. Remunerasi yang bersifat variabel wajib ditangguhkan sebesar persentase tertentu yang ditetapkan oleh
Perseroan.
3. Kebijakan ini berlaku untuk pejabat yang tergolong MRT, dengan kriteria sebagai berikut:
-- Menyebabkan kerugian bank finansial maupun non finansial.
-- Melakukan tindakan kecurangan (fraud), melanggar hukum, perilaku tidak etis, dan/atau pemalsuan catatan.
-- Melakukan pelanggaran terhadap kebijakan, peraturan, dan prosedur bank secara sengaja.
-- Menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap permodalan bank yang tidak disebabkan oleh perubahan
iklim ekonomi atau industri.
4. Dalam implementai remunerasi MRT, Bank Mandiri berpedoman terhadap ketentuan OJK, Peraturan Menteri
BUMN, dan kebijakan remunerasi Perseroan.
1 2 3
Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris mengkaji usulan Usulan diterima/ditolak oleh RUPS RUPS mendelegasikan kepada
menyusun dan mengusulkan Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris untuk
rekomendasi remunerasi Direksi dan mengusulkan dalam RUPS menetapkan besaran remunerasi
dan Dewan Komisaris
Remunerasi Direksi diberikan dengan memperhatikan pada ketentuan remunerasi yang berlaku, yaitu dalam bentuk:
1. Remunerasi yang bersifat tetap, yaitu remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain gaji/
honorarium, fasilitas, tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya dan
santunan purnajabatan.
Remunerasi yang berupa Gaji/Honorarium, Fasilitas, Tunjangan dan santunan purnajabatan diberikan dalam
bentuk tunai.
2. Remunerasi yang bersifat variabel, yaitu remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain Bonus,
Tantiem/Insentif Kinerja atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Remunerasi yang berupa Bonus, Tantiem, Insentif dapat diberikan dalam bentuk tunai, saham, atau instrument
yang berbasis saham yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan ketentuan khusus untuk Direksi diberikan dalam
bentuk tunai untuk menghindari unsur benturan kepentingan dalam menjalankan Bank Mandiri.
1. Perseroan menetapkan skema pemberian remunerasi yang bersifat variabel bagi Direksi dengan penundaan
pembayaran Remunerasi yang ditangguhkan (malus) dan/atau dapat menarik kembali remunerasi yang sudah
dibayar (clawback) pada kasus tertentu jika dipandang perlu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
2. Persyaratan pemberian remunerasi yang ditunda, antara lain jangka waktu malus, jumlah remunerasi yang
ditangguhkan, persyaratan pemberian remunerasi yang ditangguhkan serta persyaratan clawback bagi material risk
takers yang dibahas dalam Komite Remunerasi dan Nominasi dengan memperhatikan:
a. Jangka waktu malus paling sedikit 3 (tiga) tahun.
b. Kinerja Perseroan.
c. Profil RIsiko.
3. Remunerasi dalam bentuk malus adalah remunerasi tunai, saham atau instrument berbasis saham yang
diterbitkan Perseroan.
4. Dalam hal Perseroan mengalami kerugian, maka:
a. Perseroan dapat menggunakan opsi untuk tidak membagikan atau membagikan remunerasi yang bersifat
variabel dengan nilai yang lebih kecil dibanding pada periode terakhir Perseroan memperoleh laba atau
ditetapkan lebih kecil sesuai proporsi penurunan laba Perseroan.
b. Dalam hal Perseroan tetap membagikan remunerasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemberian
remunerasi tersebut sebagai bentuk apresiasi.
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Jumlah diterima
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi
Orang Jutaan Rp
Remunerasi
Gaji 14 50.742
Tunjangan Perumahan 10 2.832
Tunjangan Transportasi 2 291
Tunjangan Hari Raya 11 4.365
Tantiem 11 198.926
Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura
Perumahan (tidak dapat dimiliki) 2 -
Transportasi (tidak dapat dimiliki) 11 -
Asuransi Purna Jabatan (dapat dimiliki) 11 10.176
Kesehatan (tidak dapat dimiliki) 11 2.516
Jenis Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
Di atas Rp2 miliar 15 -
Di atas Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar - -
Di atas Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Dalam rangka penerapan Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015, Bank Mandiri telah memberikan bonus kepada Direksi
berupa kepemilikan saham pada Bank Mandiri. Adapun rincian Direksi yang memperoleh bonus saham di tahun 2018
adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas diatur bahwa dalam hal Direksi terdiri
dari 2 (dua) anggota Direksi atau lebih maka tanggung jawab Direksi berlaku secara tanggung renteng. Berangkat
dari pemahaman ini maka Key Personal Indikator Direksi disusun secara kolegial dengan indikator penilaian yang
terdiri dari beberapa aspek khususnya yang tertuang dalam RKAP dan RBB Bank Mandiri. Dengan telah ditetapkannya
pembidangan diantara Direksi maka Key Personal Indikator kolegial tersebut diterjemahkan sesuai bidang tugas dari
masing-masing Direksi. Uraian tentang Key Personal Indicator secara individu di bawah ini merupakan fokus utama
untuk melakukan penilaian selain dari penilaian yang ditetapkan secara kolegial.
Kriteria evaluasi kinerja Direksi secara kolegial berdasarkan Key Performance Indicator (KPI), yaitu:
Pihak yang melakukan penilaian kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian
kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI. Kemudian, Dewan Komisaris dan Direksi akan
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja mereka pada periode 2018, termasuk di dalamnya pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada tahun 2019.
Hasil penilaian kinerja Direksi berdasarkan KPI dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
3. Menjaga Kualitas Aktiva. 6,0% Rasio NPL lebih baik dari Industri Perbankan. 5,72
4. Meningkatkan Efisiensi. 6,0% Cost to Income Ratio lebih baik dibandingkan tahun lalu. 6,20
Sub Total 22,61
7. Meningkatkan inklusi dan literasi 7,0% a. Layanan Keuangan Digital (LKD). 4,55
keuangan.
b. LAKU PANDAI. 9,01
Total
b. Agen. 1,30
a. Bansos.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa KPI 2018 Direksi telah tercapai dan melampaui target yang telah ditetapkan.
bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan memutus pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan,
Komisaris Entitas Anak. Selama tahun 2018, CSC telah dan/atau perpanjangan) yang dikelola oleh Business Unit
melaksanakan tugasnya terkait kepegawaian yang sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/perubahan
dibahas dan diputus dalam Rapat Direksi serta telah struktur kredit.
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Credit Committee telah melaksanakan rapat sebanyak
Information Technology Committee (ITC) merupakan 441 (empat ratus empat puluh satu) kali untuk segmen
komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam Large Corporate dan 503 (lima ratus tiga) kali untuk
penetapan IT strategic plan dan IT budgeting, penetapan segmen Middle Corporate serta telah melaksanakan
proyek IT strategic dan pengamanan TI. Selama tahun tugasnya dengan baik.
2018, ITC telah melaksanakan 6 (enam) kali rapat dan
telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Mekanisme Pengunduran Diri dan
Integrated Risk Committee (IRC) merupakan komite Pemberhentian Direksi
yang bertugas untuk membantu Direksi dalam
penyusunan antara lain kebijakan Manajemen Risiko Mekanisme pengunduran diri dan pemberhentian
Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri
kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan adalah sebagai berikut:
hasil evaluasi pelaksanaan. Selama tahun 2018, IRC 1. RUPS dapat memberhentikan anggota Direksi
telah melaksanakan 4 (empat) kali rapat dan telah sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.
melaksanakan tugasnya dengan baik. 2. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana
dimaksud dilakukan apabila berdasarkan kenyataan,
Policy and Procedure Committee (PPC) merupakan anggota Direksi yang bersangkutan antara lain:
komite yang dibentuk untuk membahas dan a. Tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya
merekomendasikan kepada Direksi dalam penyusunan yang telah disepakati dalam kontrak manajemen;
dan/atau penyesuaian/penyempurnaan kebijakan b. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;
Bank Mandiri dan menetapkan prosedur Bank Mandiri c. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau
termasuk kebijakan dan prosedur Human Capital serta peraturan perundang-undangan;
membahas dan memutus pemberian kewenangan d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan
kepada pejabat perseroan (ex-officio). Selama tahun Perseroan dan/atau negara;
2018, PPC telah melaksanakan 18 (delapan belas) kali e. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/
rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik. atau kepatutan yang seharusnya dihormati
sebagai anggota Direksi;
Risk Management and Credit Policy Committee (RMPC) f. Dinyatakan bersalah dengan keputusan
merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
Direksi dalam membahas dan merekomendasikan yang tetap;
kebijakan, dan menetapkan prosedur serta memantau g. Mengundurkan diri;
profil risiko, dan mengelola seluruh risiko Bank Mandiri h. Alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi
secara terintegrasi dengan rincian ruang lingkup tugas, kepentingan dan tujuan Perseroan.
wewenang dan tanggung jawab. Selanjutnya, dalam 3. Keputusan pemberhentian karena alasan
rangka memenuhi Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2017 sebagaimana dimaksud diambil setelah yang
tentang Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan bersangkutan diberi kesempatan untuk membela
Kebijakan Perkreditan atau Pembiayaan Bank bagi Bank diri, kecuali pemberhentian karena alasan pada poin
Umum, maka dilakukan penyesuaian terhadap ruang 2 huruf f dan g.
lingkup RMC menjadi Risk Management & Credit Policy 4. Pemberhentian karena alasan sebagaimana
Committee sebagaimana dituangkan dalam Keputusan dimaksud pada poin 2 huruf d dan f merupakan
Direksi No. KEP.DIR/68/2018 tanggal 29 September pemberhentian dengan tidak hormat.
2018 tentang Risk Management & Credit Policy Committee. 5. Antara para anggota Direksi dan antara anggota
Selama tahun 2018, RMC telah melaksanakan 9 (sembilan) Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh
kali rapat dan RMPC telah melaksanakan 1 (satu) kali rapat ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan
serta telah melaksanakan tugasnya dengan baik. derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun
garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul
Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) merupakan karena perkawinan.
komite yang bertugas untuk membantu Direksi dalam
6. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud, a. Pemberhentian sementara dimaksud harus
RUPS berwenang memberhentikan salah seorang di diberitahukan secara tertulis kepada anggota
antara mereka. Direksi yang bersangkutan disertai alasan
7. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan
diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya tembusan kepada Direksi;
berakhir. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang b. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam
mengundurkan diri, maka anggota Direksi yang huruf a disampaikan dalam waktu paling
bersangkutan wajib menyampaikan permohonan lambat 2 (dua) hari kerja setelah ditetapkannya
pengunduran diri secara tertulis mengenai pemberhentian sementara tersebut;
maksudnya tersebut kepada Perseroan. c. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara
8. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk tidak berwenang menjalankan pengurusan
memutuskan permohonan pengunduran diri Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai
anggota Direksi paling lambat 90 (sembilan puluh) dengan maksud dan tujuan Perseroan atau
hari setelah diterimanya surat pengunduran diri mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
tersebut. Pengadilan;
9. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi d. Dalam jangka waktu paling lambat 90
kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK (sembilan puluh) hari setelah pemberhentian
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah: sementara dimaksud Dewan Komisaris harus
a. Diterimanya permohonan pengunduran diri menyelenggarakan RUPS untuk mencabut
Direksi. atau menguatkan keputusan pemberhentian
b. Hasil penyelenggaraan RUPS. sementara tersebut;
10. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota e. Dengan lampaunya jangka waktu
Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai pada huruf d atau RUPS tidak dapat mengambil
dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang- keputusan, maka pemberhentian sementara
undangan. tersebut menjadi batal;
11. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari f. Pembatasan kewenangan pada huruf c berlaku
tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan sejak keputusan pemberhentian sementara oleh
tanggung jawab dari RUPS Tahunan. Dewan Komisaris sampai dengan:
12. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: -- Terdapat keputusan RUPS yang menguatkan
a. Pengunduran dirinya telah efektif; atau membatalkan pemberhentian sementara
b. Meninggal dunia; pada huruf d; atau
c. Masa jabatannya berakhir; -- Lampaunya jangka waktu pada huruf d ini.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; g. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf
e. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang d, anggota Direksi yang bersangkutan diberi
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kesempatan untuk membela diri;
atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan h. Pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang
suatu keputusan Pengadilan; atau atau ditetapkan kembali dengan alasan yang sama,
f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai apabila pemberhentian sementara dinyatakan batal
anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran sebagaimana dimaksud pada huruf e;
Dasar dan peraturan perundang-undangan. i. Apabila RUPS membatalkan pemberhentian
13. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun sementara atau terjadi keadaan sebagaimana
setelah masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti dimaksud pada huruf e, maka anggota Direksi yang
karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya kembali
wajib menyampaikan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya;
atas tindakannya yang belum diterima j. Dalam RUPS menguatkan keputusan pemberhentian
pertanggungjawabannya oleh RUPS. sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan
14. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan diberhentikan untuk seterusnya;
untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan k. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan
menyebutkan alasannya apabila mereka bertindak sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS
bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat setelah dipanggil secara tertulis, maka anggota
indikasi melakukan tindakan yang merugikan Direksi yang diberhentikan sementara tersebut
Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau dianggap tidak menggunakan haknya untuk
terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, membela dirinya dalam RUPS dan telah
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: menerima keputusan RUPS;
l. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK
mengenai:
-- Keputusan pemberhentian sementara; dan
-- Hasil penyelenggaraan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara
sebagaimana tersebut pada huruf d, atau informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara
oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam huruf e, paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah terjadinya peristiwa tersebut.
Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Direksi Apabila Terlibat Dalam Kejahatan Keuangan
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan
Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Apabila anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak lagi memenuhi
persyaratan perundangan, termasuk terlibat dalam kejahatan keuangan maka masa jabatan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan sendirinya berakhir.
Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) yang berasal dari luar Bank Mandiri,
yang diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris
Bank Mandiri bertugas untuk melaksanakan tugas kesekretariatan dari Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan
Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara, Dewan Komisaris dapat membentuk Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan
Komisaris yang bertugas membantu kelancaran kegiatan administrasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/005/2016 tentang Tata Tertib Dewan Komisaris,
Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mempersiapkan segala keperluan rapat, mulai dari penyediaan materi rapat sampai pembuatan risalah rapat.
2. Secara berkala menjamin ketersediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris dalam proses pengambilan
keputusan maupun informasi lain yang dibutuhkan.
3. Membantu Dewan Komisaris dalam hal penyusunan laporan-laporan serta Rancangan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan.
Sekretaris Dewan Komisaris saat ini dijabat oleh Dini Desvalina yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. 001/2016 tanggal 13 Januari 2016.
Dini Desvalina
Sekretaris Dewan Komisaris
Usia 34 Tahun
Domisili Jakarta
Pengembangan kompetensi yang telah diikuti oleh Sekretaris Dewan Komisaris selama tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Sekretaris Dewan Komisaris telah menyusun pokok-pokok program kerja dan telah terealisasi di tahun 2018 sebagai
berikut:
1. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan rapat terkait pemantauan, evaluasi serta pemberian
masukan atas pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2018 - 2020
dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 dengan memperhatikan aspek likuiditas, NPL,
pencapaian market share, nilai kapitalisasi pasar dan profitabilitas.
2. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan rapat terkait pengawasan dan pemberian masukan
atas kebijakan dan strategi Direksi dalam rangka pelaksanaan sasaran strategis dalam RKAP tahun 2018 dan
program pengembangan bisnis.
3. Menyiapkan dan menyusun bahan serta 1. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang
mengkoordinasikan rapat terkait pemantauan dan Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
pemberian masukan/saran kepada Direksi dalam 2. Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
pelaksanaan program pengembangan perusahaan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
non organik. Komite Audit.
4. Menyiapkan dan menyusun bahan serta 3. Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa
mengkoordinasikan rapat terkait pemantauan Efek Indonesia No. KEP-00001/BEI/01-2014 tanggal
program pengembangan infrastruktur (IT 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek
dan non IT), Human Capital serta Legal yang Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh
berkesinambungan sesuai dengan strategi bisnis dan Perusahaan Tercatat.
kapasitas Bank Mandiri. 4. Anggaran Dasar Bank Mandiri serta perubahannya.
5. Menyiapkan dan menyusun bahan serta 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
mengkoordinasikan rapat terkait pemantauan KOM/002/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, Compliance dan Risk Perubahan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
Management secara terintegrasi dengan Entitas Anak. Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Remunerasi
6. Menyiapkan dan menyusun bahan serta dan Nominasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
mengkoordinasikan rapat terkait pemantauan dan 6. Surat Keputusan Direksi No. KEP. DIR/003/2018
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit/ tanggal 19 Januari 2018 tentang Penetapan
internal control system lainnya serta pemantauan Keanggotaan Komite Audit.
atas tindak lanjut hasil audit/pemeriksaan lainnya,
termasuk Entitas Anak.
7. Menyiapkan dan mengkoordinasikan rapat terkait Piagam Komite Audit
pelatihan dalam rangka penyegaran dan menambah
wawasan di bidang Risk Management dan lain-lain Dalam menerapkan prinsip GCG, Bank Mandiri
untuk Dewan Komisaris. telah membentuk Komite Audit yang bertugas
dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan
Sekretaris Dewan Komisaris menggunakan program Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi
kerja tersebut sebagai pedoman dalam menjalankan pengawasan. Dalam melaksanakan tugasnya Komite
tugasnya untuk mendukung kelancaran program Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit
kerja Dewan Komisaris. Di luar program kerja tersebut yang telah disahkan pada tanggal 28 Februari 2018
Sekretaris Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
lain untuk mendukung kelancaran tugas pengawasan KOM/003/2018 tentang Piagam Komite Audit PT Bank
dan pemberian nasihat yang dilakukan oleh Dewan Mandiri (Persero) Tbk. Piagam Komite Audit berisi
Komisaris. antara lain:
1. Tujuan Umum
2. Dasar Peraturan
Komite Audit 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
4. Komposisi, Struktur dan Persyaratan Keanggotaan
Komite Audit Bank Mandiri dibentuk berdasarkan 5. Tata Cara dan Prosedur Kerja
Keputusan Menteri BUMN dan peraturan yang berlaku 6. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat
di lembaga perbankan di Indonesia antara lain Peraturan 7. Sistem Pelaporan Kegiatan
OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan 8. Penanganan Pegaduan/Pelaporan Sehubungan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dengan tujuan Dugaan Pelanggaran Terkait Pelaporan Keuangan
untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris 9. Masa Tugas dan Kompensasi
dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas 10. Kerahasiaan Bank
hal-hal yang terkait dengan kualitas informasi keuangan, 11. Penutup
sistem pengendalian internal, efektivitas pemeriksaan
auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan
manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
perundang-undangan yang berlaku.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit yang telah
Dasar Pembentukan Komite Audit diatur dalam Charter Komite Audit adalah sebagai
berikut:
Pembentukan Komite Audit mengacu pada peraturan- 1. Komite Audit wajib melakukan pemantauan dan
peraturan berikut ini: evaluasi atas hal sebagai berikut:
a. Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauannya dan memberi masukan atas
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan
rangka menilai kecukupan pengendalian internal, Komisaris.
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. b. Pengendalian Internal
b. Komite Audit juga wajib melakukan evaluasi -- Mempelajari dan memastikan bahwa
kecukupan pengendalian internal di Entitas Anak. Perseroan telah memiliki sistem pengendalian
c. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan internal (internal control system) yang baku
yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik sesuai dengan praktik yang berlaku.
dan/atau regulator antara lain laporan keuangan, -- Mempelajari secara mendalam laporan
dan laporan lainnya terkait dengan informasi hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern
keuangan Perseroan. dan Auditor Eksternal yang memeriksa
d. Melakukan kajian atas ketaatan terhadap Bank Mandiri guna memastikan bahwa
peraturan perundang-undangan yang pengendalian internal sudah dilaksanakan
berhubungan dengan kegiatan Perseroan. dengan benar.
e. Memberikan pendapat independen dalam hal -- Melakukan pertemuan berkala dengan
terjadi perbedaan pendapat antara manajemen unit-unit kerja yang terkait dengan sistem
dan akuntan atas jasa yang diberikan. pengendalian intern dan pelaksanaannya.
f. Memberikan rekomendasi kepada Dewan -- Melakukan pemantauan dan evaluasi
Komisaris mengenai penunjukkan akuntan yang terhadap pelaksanaan tindak lanjut Direksi
didasarkan pada independensi, ruang lingkup atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern,
penugasan dan imbalan jasa. Akutan Publik dan hasil pengawasan OJK.
g. Melakukan kajian atas pelaksanaan pemeriksaan -- Melaporkan secara berkala atas hasil
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan pemantauannya dan memberi masukan atas
tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan
internal. Komisaris.
h. Melakukan kajian terhadap pengaduan yang c. Kepatuhan
berkaitan dengan proses akuntansi dan Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaporan keuangan Perseroan. kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
i. Melakukan kajian dan memberikan saran kepada perundang-undangan di bidang Pasar Modal,
Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi Peraturan OJK serta peraturan lainnya yang
benturan kepentingan Perseroan. terkait dengan usaha perbankan.
2. Selain itu, Komite Audit mempunyai tugas dan -- Mempelajari laporan hasil pemeriksaan yang
tanggung jawab yang meliputi: terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan
a. Laporan Keuangan internal dan eksternal yang dikeluarkan oleh
-- Mempelajari secara mendalam Rencana Kerja Satuan kerja Audit Intern dan Ekstern.
dan Anggaran Perusahaan serta Rencana -- Melakukan pemantauan dan evaluasi
Jangka Panjang Bank Mandiri. terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh
-- Mempelajari secara mendalam laporan Kantor Akuntan Publik dengan standar audit
keuangan interim dan tahunan baik yang yang berlaku.
diaudit maupun yang tidak diaudit. -- Melakukan pemantauan dan evaluasi
-- Mempelajari secara mendalam perubahan terhadap kesesuaian laporan keuangan
angka/nilai yang signifikan pada pos-pos dengan standar akuntansi yang berlaku.
neraca dan rugi/laba. -- Melaporkan secara berkala atas hasil
-- Mempelajari secara mendalam pos-pos aktiva pemantauannya dan memberi masukan atas
lain dan pasiva lain. hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan
-- Mempelajari secara mendalam laporan Komisaris.
realisasi Rencana Kerja dan Anggaran serta d. Audit Internal
meneliti pos-pos yang mempunya perbedaan Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
yang signifikan. pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern.
-- Melakukan pertemuan secara berkala dengan -- Mengevaluasi rencana kerja tahunan Satuan
unit kerja terkait dan audit eksternal yang Kerja Audit Intern.
memeriksa Bank Mandiri untuk meminta -- Mempelajari secara mendalam semua temuan
tambahan informasi dan klarifikasi dalam yang signifikan dari hasil pemeriksaan internal
bidang akuntansi dan keuangan. auditor.
-- Melaporkan secara berkala atas hasil
-- Mengevaluasi program dan cakupan audit a. Hubungan sebagai rekanan jasa non-
dalam rangka pelaksanaan rencana kerja audit bagi Bank Mandiri.
tahunan Satuan Kerja Audit Intern. b. Hubungan sebagai pemegang saham
-- Melakukan evaluasi atas pelaksanaan Bank Mandiri dalam jumlah material/
audit oleh Satuan Kerja Audit Intern untuk menentukan.
memastikan bahwa program audit sudah c. Hubungan keluarga dekat dengan
berjalan dengan cakupan yang benar. pegawai kunci dalam bidang akuntansi
-- Melakukan pertemuan berkala dengan dan keuangan di Bank Mandiri.
Satuan Kerja Audit Intern guna membahas d. Salah seorang pejabat dan/atau auditor
temuan-temuan audit yang signifikan serta KAP yang diundang mengikuti tender
memberikan masukan yang dianggap perlu adalah mantan pegawai kunci dalam
dalam pelaksanaan pemeriksaan oleh Satuan bidang akuntansi dan keuangan di
Kerja Audit Intern. Bank Mandiri yang berhenti kurang dari
-- Meminta bantuan Satuan Kerja Audit 1 (satu) tahun.
Intern untuk melakukan pemeriksaan/ e. Salah seorang pegawai kunci bidang
investigasi khusus apabila terdapat temuan akuntansi dan keuangan di Bank
audit dan/atau informasi yang berkaitan Mandiri adalah mantan pejabat/auditor
dengan pelanggaran hukum dan peraturan AP yang diundang mengikuti tender
perundang-undangan yang berlaku. yang berhenti kurang dari 1 (satu)
-- Melaporkan secara berkala atas hasil tahun.
pemantauannya dan memberi masukan atas • Ruang lingkup Audit; mempelajari
hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan perencanaan dan cakupan audit yang
Komisaris. disampaikan KAP yang sudah dipilih/
e. Audit Eksternal ditunjuk, guna memastikan bahwa
-- Komite Audit memberikan rekomendasi perencanaan KAP yang sudah dipilih/
mengenai penunjukan Akuntan Publik (AP) ditunjuk, guna memastikan bahwa
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan perencanaan dan cakupan audit tersebut
mengaudit laporan keuangan Perseroan sesuai dengan Request for Proposal
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dan Terms of Reference serta sudah
kepada Rapat Umum Pemegang Saham mempertimbangkan semua risiko yang
(RUPS). Selain itu, Komite Audit juga dianggap penting.
memberikan rekomendasi kepada Dewan • Imbalan jasa Audit.
Komisaris atas pengakhiran Kantor Akuntan • Keahlian dan pengalaman AP dan/atau
Publik. KAP dan Tim Audit dari KAP.
-- Dalam hal AP dan/atau KAP yang telah • Metodologi, Teknik dan sarana audit yang
diputuskan oleh RUPS tidak dapat digunakan KAP.
menyelesaikan pemberian jasa audit atas • Manfaat fresh eye perspectives yang akan
informasi keuangan historis tahunan pada diperoleh melalui pengantian AP dan/atau
periode penugasan profesional, penunjukkan KAP dan Tim Audit dari KAP.
AP dan/atau KAP pengganti dilakukan oleh • Potensi risiko atas penggunaan jasa audit
Dewan Komisaris setelah mendapatan oleh KAP yang sama secara berturut-turut
persetujuan RUPS dengan memperhatikan untuk kurun waktu yang cukup Panjang,
rekomendasi Komite Audit. dan/atau
-- Dalam menyusun rekomendasi tersebut, • Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
Komite Audit dapat mempertimbangkan: pemberian jasa audit atas informasi
• Independensi AP dan/atau KAP: keuangan historis tahunan oleh AP dan/
mempelajari nama dan/atau reputasi atau KAP pada periode sebelumnya.
KAP yang akan diudang untuk mengikuti -- Mempelajari dan memastikan bahwa Bank
tender, sebagai berikut: Mandiri memiliki tata cara yang baku dan
Komite Audit harus membuat laporan berkala kepada Dewan Komisaris mengenai kegiatan Komite Audit, sekurang-
kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Komite Audit harus membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap
penugasan yang diberikan dan/atau untuk setiap masalah-masalah yang diidentifikasi memerlukan perhatian Dewan
Komisaris.
2. Komposisi keanggotaan Komite Audit paling kurang 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua
merangkap anggota, 1 (satu) orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi
dan 1 (satu) orang Pihak Independen yag memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
3. Wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi
dan keuangan.
4. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 1 (satu) komite
lainnya.
Selama tahun 2018, susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan yang dapat disampaikan sebagai berikut.
Susunan keanggotaan Komite Audit periode 1 – 2 Januari 2018 yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. KEP.DIR/214/2017 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Audit yang disahkan tanggal 11 Oktober 2017
adalah sebagai berikut:
Susunan keanggotaan Komite Audit periode 2 Januari – 31 Desember 2018 yang telah diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/003/2018 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Audit yang disahkan tanggal 19
Januari 2018 adalah sebagai berikut:
Masa jabatan anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Perusahaan
paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan, dengan tidak
mengurangi hak Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Sedangkan bagi
Anggota Komite Audit yang merupakan Anggota Dewan Komisaris masa jabatan (periode jabatan) sebagai Komite
Audit sama dengan masa jabatan (periode jabatan) sebagai Dewan Komisaris.
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Tanggal Tanggal
25 Februari 2014 2 Januari 2018
Pengangkatan Pengangkatan
Riwayat − Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Riwayat − Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah
Pendidikan (1985). Pendidikan Mada (1982).
− Master of Business Administration di − Magister Manajemen di bidang Manajemen
University of Illinois (1994). Bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya
Business School (2008).
Riwayat Jabatan Beliau menduduki berbagai jabatan penting di
Bank Mandiri, antara lain sebagai: Riwayat Jabatan − Anggota Komite Audit di PT Bank Negara
− Anggota Komite Pemantau Risiko (2014- Indonesia (Persero) Tbk. (2016 – Januari 2018).
2016). − Komisaris Utama, Ketua Komite Audit, dan
− Group Head Accounting (2006-2010). Ketua Komite Pemantau Risiko di PT Bank MNC
− Regional Manager Kanwil VII Semarang Internasional Tbk (2014-2016).
(2005-2006). − Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit
di PT Bank MNC Internasional Tbk. (2013-2014).
Periode Jabatan − Periode I : 25 Februari 2014 - 25 Februari 2017 − Executive Vice President - Head of Credit &
− Periode II : 25 Februari 2017 - 25 Februari 2019 Operations Policy Risk Management Directorate di
− Saat ini dalam proses peralihan jabatan kepada PT CIMB Niaga Tbk. (2010-2013).
Anggota Komite Audit yang baru selama 4
(empat) bulan terhitung sejak tanggal 25 Periode Jabatan 2 Januari 2018 - 2 Januari 2021
Februari 2019.
Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank Mandiri, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat dapat
diselenggarakan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota. Keputusan rapat Komite Audit
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite lain
yang merupakan Komisaris Independen, apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
Sepanjang tahun 2018, tanggal pelaksanaan, agenda rapat dan peserta rapat Komite Audit, sebagai berikut.
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
1. Rabu, 10 Januari 2018 1. Progress Audit KAP Ernst and Young atas Laporan − Bangun Sarwito Kusmulyono
Keuangan Bank Mandiri per 31 Desember 2017. − Hartadi Agus Sarwono
2. Temuan-Temuan Signifikan dan Kasus Fraud − Goei Siauw Hong
100
Triwulan IV 2017. − Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
2. Rabu, 24 Januari 2018 Piagam Komite Audit. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Goei Siauw Hong
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
3. Rabu, 31 Januari 2018 1. Usulan Penunjukan KAP untuk Audit Laporan − Bangun Sarwito Kusmulyono
Keuangan dan Laporan Investasi Mandiri DPLK − Hartadi Agus Sarwono
Tahun Buku 2017. − Goei Siauw Hong
100
2. Laporan Hasil Audit Final KAP PSS - EY atas Laporan − Makmur Keliat
Keuangan Konsolidasi Bank Mandiri Tahun Buku − Budi Sulistio
2017. − Bambang Ratmanto
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
4. Rabu, 5 Februari 2018 Annual Audit Plan Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Goei Siauw Hong
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
5. Rabu, 7 Maret 2018 Proses dan Usulan Penetapan Pemilihan KAP untuk Audit − Bangun Sarwito Kusmulyono
Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun 2018. − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
6. Senin, 9 April 2018 Update Progress Collection Top 10 Debitur. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Goei Siauw Hong
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
7. Rabu, 18 April 2018 Update Business Process Reengineering. − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
8. Kamis, 26 April 2018 Management Letter dari KAP PSS-EY atas Hasil Audit − Bangun Sarwito Kusmulyono
Laporan Keuangan Tahun Buku 2017. − Hartadi Agus Sarwono
− Makmur Keliat 67
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
9. Rabu, 16 Mei 2018 Significant Findings Triwulan I Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
10. Rabu, 6 Juni 2018 Usulan Revisi RKAP 2018 dan RBB 2018 – 2020. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
11. Kamis, 28 Juni 2018 Laporan Kepatuhan Triwulan I Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
12. Rabu, 25 Juli 2018 1. Update Progress Colletion Top 10 Debitur. − Bangun Sarwito Kusmulyono
2. Update IFRS 9. − Hartadi Agus Sarwono
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
13. Rabu, 1 Agustus 2018 Significant Findings Triwulan II Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
14. Rabu, 3 Oktober 2018 Laporan Direktur Kepatuhan Triwulan II 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
15. Rabu, 10 Oktober 2018 Update Kinerja dan Perkembangan Bisnis PT Mandiri − Bangun Sarwito Kusmulyono
Utama Finance. − Goei Siauw Hong
− Makmur Keliat 83
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
16. Rabu, 24 Oktober 2018 Update Rencana Kerja dan Program Pelaksanaan Audit − Bangun Sarwito Kusmulyono
Laporan Keuangan Bank Mandiri Per 31 Desember 2018. − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
17. Rabu, 21 November Persetujuan Usulan RKAP dan RBB 2019-2021 Bank − Bangun Sarwito Kusmulyono
2018 Mandiri. − Makmur Keliat
67
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
18. Rabu, 28 November Significant Finding Triwulan III Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
2018 − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
19. Rabu, 5 Desember 2018 Update Progress Collection Top 10 Debitur. − Bangun Sarwito Kusmulyono
− Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
20. Rabu, 12 Desember Laporan Direktur Kepatuhan Triwulan III Tahun 2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
2018 − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
21. Rabu, 19 Desember Hasil Interim Audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Per − Bangun Sarwito Kusmulyono
2018 31 Desember 2018. − Hartadi Agus Sarwono
− Goei Siauw Hong
100
− Makmur Keliat
− Budi Sulistio
− Bambang Ratmanto
Selama tahun 2018, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali. Frekuensi dan tingkat
kehadiran rapat masing-masing anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.
Ketua Merangkap
Bangun Sarwito Kusmulyono 21 20 95%
Anggota
*)
Berhenti menjabat sejak tanggal 2 Januari 2018
**)
Mulai menjabat sejak tanggal 2 Januari 2018
Pencapaian KPI Komite Audit selama tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Remunerasi Komite Audit yang berasal dari pihak Independen Non Komisaris diatur dalam Surat Dewan Komisaris
No. KOM/113/2016 tanggal 31 Agustus 2016 dan diatur dalam Surat Penugasan yang bersangkutan sebagai anggota
Komite di bawah Dewan Komisaris yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.
Sepanjang tahun 2018, Komite Audit telah memberikan beberapa rekomendasi atau masukan kepada Dewan
Komisaris antara lain sebagai berikut:
1. Usulan nama KAP yang telah melalui prosedur pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku, yang akan melakukan
proses audit Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri tahun
2018.
2. Masukan terkait Satuan Kerja Audit Internal maupun KAP yang terpilih, antara lain sebagai berikut:
-- Perlunya dilakukan pemeriksaan audit yang intensif terhadap account – account debitur, terutama pada unit
bisnis yang memiliki tingkat Non Performing Loan (NPL) yang tinggi.
-- Sehubungan dengan temuan audit atas adanya fraud yang terjadi di cabang, agar audit internal dapat
melakukan penguatan terhadap pelaksanaan seluruh prosedur yang membutuhkan dual control.
-- Terkait pemilihan sampel audit oleh KAP yang terpilih, diharapkan agar sampel yang dipilih dapat cukup
mempresentasikan kondisi yang sebenarnya.
-- Atas audit di bidang TI, diharapkan agar audit yang dilaksanakan baik oleh Internal Audit maupun KAP terpilih,
dapat mencegah terjadinya kegagalan sistem yang berulang (repetition).
-- Agar audit yang dilaksanakan dapat mengarah kepada tindakan preventif atas terjadinya suatu event.
Dimisalkan untuk NPL bank, audit diharapkan tidak hanya dapat mengetahui kewajaran nilai dari NPL,
melainkan dapat menjadi early warning signal/detection sebelum menjadi NPL.
3. Usulan persetujuan atas RKAP tahun 2019 dan Rencana Bisnis Bank tahun 2019 – 2021 yang diajukan oleh Direksi.
Pada tahun 2019, Komite Audit telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan. Adapun rencana kerja Komite Audit di tahun 2019 antara lain:
1. Pemantauan dan evaluasi atas kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
2. Evaluasi kecukupan pengendalian internal di Entitas Anak.
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.
Komite Remunerasi dan Nominasi 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
KOM/002/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dengan Perubahan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
tujuan untuk membantu dalam melaksanakan fungsi Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Remunerasi
dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan dan Nominasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
remunerasi dan nominasi terhadap anggota Direksi 6. Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/41/2018
dan Dewan Komisaris. Peraturan Bank Indonesia/ tentang Penetapan Keanggotaan Komite Remunerasi
Peraturan OJK mewajibkan bank untuk membentuk dan Nominasi tanggal 16 Mei 2018.
Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai penerapan
GCG sehingga Bank Mandiri dapat dikelola Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
berlandaskan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran. Agar Komite Remunerasi dan Nominasi dapat bekerja
secara efektif, maka Komite Remunerasi dan Nominasi
harus mempunyai suatu pedoman yang mengatur
Dasar Pembentukan Komite Remunerasi secara jelas peran dan tanggung jawab komite dan
dan Nominasi lingkup kerjanya. Pedoman kerja Komite Remunerasi
dan Nominasi diatur dalam Charter Komite Remunerasi
Dasar pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi dan Nominasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang telah
mengacu pada: disahkan pada 15 Juli 2016. Charter Komite Remunerasi
1. Anggaran Dasar Bank Mandiri. dan Nominasi berisi antara lain:
2. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN. 1. Latar Belakang
3. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan 2. Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab
Tata Kelola bagi Bank Umum. 3. Keanggotaan dan Tata Tertib
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 4. Rapat dan Pelaporan
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan 5. Sistem Nominasi dan Remunerasi
Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 6. Penutup
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi periode 1 Januari – 8 April 2018 yang telah diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/216/2017 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Remunerasi dan
Nominasi yang disahkan tanggal 11 Oktober 2017 adalah sebagai berikut:
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi periode 9 April – 31 Desember 2018 yang telah diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/41/2018 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Remunerasi dan
Nominasi yang disahkan tanggal 16 Mei 2018 adalah sebagai berikut:
*)
Mulai menjabat sejak tanggal 9 April 2018.
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Usia 49 Tahun
Tanggal
9 April 2018
Pengangkatan
Per 31 Desember 2018, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi adalah sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Bank Mandiri, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Bangun
Hartadi Imam
Aspek Inde- Sarwito Goei Siauw Ardan Ad- Makmur R. Widyo Sanjay N. Putu Dewi
Agus Sar- Apriyanto Askolani
pendensi Kusmuly- Hong iperdana Keliat Pramono Bharwani Prasthiani
wono Putro
ono
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di perusahaan,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
anak perusa-
haan, maupun
perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
saham di
perusahaan
Tidak memiliki
hubungan
keluarga
dengan Dewan
Komisaris, Di-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
reksi, dan/atau
sesama ang-
gota Komite
Remunerasi
dan Nominasi
Tidak menjabat
sebagai pengu-
rus partai poli- √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tik, pejabat dan
pemerintah
Ketentuan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi yang diatur dalam Charter Komite Remunerasi dan Nominasi
adalah sebagai berikut:
1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan sesuai kebutuhan dan penugasan atau secara berkala
paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
2. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi.
3. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat diselengarakan apabila:
a. Dihadiri oleh mayoritas dari jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
b. Salah satu dari mayoritas jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan Ketua Komite
Remunerasi dan Nominasi.
4. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
5. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak.
6. Jika dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara terjadi suara yang sama
banyaknya, maka keputusan yang didukung oleh suara Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi yang diambil.
7. Dalam hal proses pengambilan keputusan terdapat perbedaan pendapat, perbedaan pendapat tersebut wajib
dimuat dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
8. Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan oleh
Perseroan.
9. Risalah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2018, tanggal pelaksanaan, agenda serta peserta rapat Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
sebagai berikut.
Tanggal Kuorum
No. Agenda Rapat Peserta Rapat
Rapat Kehadiran (%)
− Hartadi Agus Sarwono
− Imam Apriyanto Putro
1. Pembahasan Usulan Bakal Calon Direksi Bank Mandiri kepada
− Askolani
Menteri BUMN.
Rabu, 14 − Bangun Sarwito Kusmulyono
2. Pembahasan Usulan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
1. Februari − Goei Siauw Hong 100
Bank Mandiri pada RUPS Tahunan Tahun 2018.
2018 − Ardan Adiperdana
3. Update dan Usulan Persetujuan Material Risk Taker Bank Mandiri.
− Makmur Keliat
4. Usulan dari Bank Mandiri sebagai Pengurus Entitas Anak.
− R. Widyo Pramono
− Sanjay N. Bharwani
− Hartadi Agus Sarwono
− Askolani
− Bangun Sarwito Kusmulyono
Rabu, 21
Pembahasan Usulan Bakal Calon Direksi Bank Mandiri pada RUPS − Goei Siauw Hong
2. Maret 88
Tahunan Tahun Buku 2017. − Ardan Adiperdana
2018
− Makmur Keliat
− R. Widyo Pramono
− Sanjay N. Bharwani
− Hartadi Agus Sarwono
− Imam Apriyanto Putro
− Askolani
− Bangun Sarwito Kusmulyono
Rabu, 6 Pembahasan Penetapan Remunerasi Tahun 2018 dan Tantiem Kinerja
3. − Goei Siauw Hong 100
Juni 2018 Tahun 2017 Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri.
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
− R. Widyo Pramono
− Putu Dewi Prasthiani
− Hartadi Agus Sarwono
− Imam Apriyanto Putro
− Askolani
Rabu, 11 Pembahasan Terms and Condition LTI Dewan Komisaris dan Direksi
4. − Bangun Sarwito Kusmulyono 75
Juli 2018 Bank Mandiri.
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
− Putu Dewi Prasthiani
− Hartadi Agus Sarwono
− Imam Apriyanto Putro
− Askolani
Rabu, 19 − Bangun Sarwito Kusmulyono
Pembahasan Usulan Perubahan Pengurusan Bank Mandiri pada
5. Desember − Goei Siauw Hong 100
RUPSLB Tahun 2019.
2018 − Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
− R. Widyo Pramono
− Putu Dewi Prasthiani
Selama tahun 2018, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 5 (lima) kali. Frekuensi dan
tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam rapat adalah sebagai berikut.
Tabel Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
*)
Berhenti menjabat sejak 29 Maret 2018
**)
Menjabat sejak 9 April 2018
Pencapaian KPI Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi Tahun 2018
Pada tahun 2018, sebagaimana tugas dan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi yang tercantum dalam Charter Komite
Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri, Komite Remunerasi dan Nominasi telah memberikan rekomendasi/usulan
calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS. Usulan tersebut diperoleh melalui serangkaian proses yang dilakukan Komite Remunerasi
dan Nominasi meliputi penyusunan kebijakan, kriteria, dan kualifikasi yang dibutuhkan dalam rangka proses nominasi
calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sesuai dengan rencana strategis Bank Mandiri. Komite Remunerasi dan
Nominasi juga membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisis data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat
satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang memenuhi syarat.
Selain sistem nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi juga telah membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan
sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri berupa sistem penggajian/honorarium,
fasilitas/tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2018.
Pada tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Adapun rencana kerja Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2019
antara lain:
1. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan, kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan dalam
proses Nominasi yang sesuai dengan rencana strategis Bank Mandiri.
2. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi.
4. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi dalm penilaian kinerja terhadap anggota Dewan Komisaris dan/
atau anggota Direksi berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.
Kebijakan suksesi Direksi Bank Mandiri mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang
Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. Salah satu tugas dari
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Bank Mandiri yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dari Bank Mandiri serta menjadi pedoman
bagi Dewan Komisaris dan RUPS dalam menetapkan remunerasi dan nominasi anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Prinsip Dasar
1. Persyaratan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi.
Calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pencalonan dan pengajuan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi.
Calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi diajukan melalui seleksi dengan memperhatikan
persyaratan yang telah ditetapkan.
Prosedur
Dalam melaksanakan fungsi Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri melakukan prosedur sebagai berikut:
1. Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
2. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi mengidentifikasi calon yang memenuhi kriteria.
4. Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
5. Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
6. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Dewan Komisaris dan/atau calon
anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
7. Pelaksanaan seleksi dilaksanakan sebelum masa jabatan berakhir atau diminta oleh Dewan Komisaris, atau
apabila terdapat kekosongan jabatan.
Bakal calon Direksi dapat diusulkan dari Dewan Komisaris setelah melalui penilaian terhadap yang bersangkutan dan
jika memenuhi syarat agar diusulkan kepada Menteri BUMN. Bakal calon yang akan ditetapkan menjadi calon anggota
Direksi juga harus memenuhi persyaratan formal dan persyaratan lain yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 serta Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik dan telah lulus Uji Kelayakan dan Kepatutan yang dilaksanakan oleh OJK.
Pada tahun 2018, Bank Mandiri bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Penilai PT Daya Dimensi Indonesia untuk
melakukan assessment terhadap calon Dewan Komisaris dan Direksi. Nama-nama yang memperoleh rekomendasi dari
Perusahaan Jasa Penilai akan dilaporkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris sebagai
nama-nama calon yang akan diajukan dalam RUPS.
Komite Pemegang
Dewan
Remunerasi dan Saham Seri A RUPS OJK
Komisaris
Nominasi Dwiwarna
Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris Bank Mandiri dalam rangka membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi
untuk memperoleh keyakinan yang memadai agar penerapan manajemen risiko Bank Mandiri tetap memenuhi
unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha Bank Mandiri tetap
dapat terkendali pada batas/limit yang dapat diterima dan menguntungkan Bank Mandiri.
Pembentukan Komite berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
best practices yang dapat diterapkan di lembaga perbankan di Indonesia antara lain:
1. Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan.
2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang perubahan
atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
4. Anggaran Dasar Bank Mandiri serta perubahannya.
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/002/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang Perubahan Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
6. Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/215/2017 tanggal 11 Oktober 2017 tentang Penetapan Keanggotaan Komite
Pemantau Risiko tanggal 16 Mei 2018.
Masa tugas anggota Komite yang berasal dari anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan
Komisaris dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko selama tahun 2018 sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi
No. KEP.DIR/215/2017 tanggal 11 Oktober 2017 adalah sebagai berikut:
Profil anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut.
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Tanggal Tanggal
1 Mei 2014 19 Oktober 2016
Pengangkatan Pengangkatan
Riwayat − Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Riwayat − Sarjana di bidang Teknik Pertambangan dari
Pendidikan dari Universitas Katolik Parahyangan (1985). Pendidikan Universitas Sriwijaya (1990).
− Magister Spesialisasi Management Keuangan − Master of Business Administration di Swiss
dari Universitas Mercu Buana (2008). German University – Serpong Indonesia
(2005).
Riwayat Jabatan − Anggota Komite Audit PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (2014-2016). Riwayat Jabatan − Chief Credit Officer (CCO) Consumer and Mass
− Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Market Bank Danamon Indonesia (2014-2016).
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2006-2014). − Enterprise Risk and Policy Integrated Risk Bank
− Wakil Kepala Divisi Operational Risk PT Bank Danamon Indonesia (2010-2014).
Internasional Indonesia Tbk. (2002-2005). − Head of Consumer Risk Credit Operation (VP)
Standard Chartered Bank (2007-2010).
− Credit Planning, MIS Reporting and QA Head,
Credit – Consumer Banking (AVP) Standard
Chartered Bank (Februari 2007 – Agustus 2007).
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua serta anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak Independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank Mandiri, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
bertindak independen.
Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite
Pemantau Risiko dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota
termasuk seorang Komisaris dan pihak Independen.
Sepanjang tahun 2018, tanggal pelaksanaan, agenda dan peserta rapat Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
berikut.
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Usulan Kerja Sama dan Pemilihan Mitra Kerja Build Operate Transfer Kusmulyono
Rabu, 17 Januari
1. (BOT) dalam Rangka Optimalisasi Aset Jl. Proklamasi No. 31 Jakarta (Pilot − Ardan Adiperdana 100
2018
Project). − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Update Mengenai Kondisi Penerapan Risk Management di Bank
Kusmulyono
Senin, 12 Mandiri.
2. − Ardan Adiperdana 100
Februari 2018 2. Rencana Inisiatif-Inisiatif Strategi 2018 Direktorat Risk Management
− R. Widyo Pramono
& Compliance dalam Penerapan Manajemen Risiko.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
Usulan Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja, Perpanjangan dan − Ardan Adiperdana
Rabu, 21 Februari
3. Tambahan Fasilitas Bank Garansi dan Perubahan Syarat Efektif dan − R. Widyo Pramono 83
2018
Penarikan Kepada Pihak Terkait. − Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Rabu, 28 Februari Kusmulyono
4. Usulan Fasilitas Kredit. 83
2018 − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 7 Maret
5. Laporan RBBR Semester II Tahun 2017. − Ardan Adiperdana 100
2018
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Mitigasi Risiko dalam Penyaluran Kredit Wholesale.
Kusmulyono
Rabu, 14 Maret 2. Pengelolaan Risiko Admin Kredit.
6. − Ardan Adiperdana 100
2018 3. Usulan Perpanjangan Fasilitas Kredit.
− R. Widyo Pramono
4. Usulan Wakil Bank Mandiri sebagai Pengurus Entitas Anak.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
1. Usulan Fasilitas Kredit. − Bangun Sarwito
Selasa, 27 Maret
7. 2. Usulan Perubahan Ketentuan Fasilitas Kredit dan Tambahan Kusmulyono 67
2018
Fasilitas KMK Executing kepada Pihak Terkait. − Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
1. Usulan SPO Pengelolaan Asset Tetap dan Barang Lainnya.
− Bangun Sarwito
Rabu, 28 Maret 2. Usulan Pemberian Kenaikan Manfaat Pensiun dan Manfaat
8. Kusmulyono 67
2018 Tambahan bagi DPBM 1-4 Tahun 2018.
− Ridwan D. Ayub
3. Usulan Struktur Organisasi Pasca RUPS.
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
Rabu, 18 April − R. Widyo Pramono
9. Manajemen Pihak Terkait. 67
2018 − Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Update Risk Dashboard.
Kusmulyono
2. Usulan Pemberian Kembali Fasilitas Kredit.
10. Rabu, 2 Mei 2018 − Ardan Adiperdana 100
3. Usulan Likuidasi (Pembubaran) PT Sarana Bersama Pengembangan
− R. Widyo Pramono
Indonesia (SBPI).
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 16 Mei 1. Pembahasan Action Plan Perbaikan Proses Kredit.
11. − Ardan Adiperdana 100
2018 2. Usulan Persetujuan Pemberian Fasilitas.
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Usulan Wakil Bank Mandiri sebagai Direksi dan Dewan Komisaris Kusmulyono
Rabu, 23 Mei
12. Entitas Anak. − Ardan Adiperdana 100
2018
2. Usulan Treshold Anggaran Dasar. − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 30 Mei
13. Persetujuan Fasilitas Corporate Card. − Ardan Adiperdana 100
2018
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Usulan Penjualan Saham Bank Mandiri pada Bank Mantap kepada Kusmulyono
14. Rabu, 6 Juni 2018 PT Taspen. − Ardan Adiperdana 100
2. Usulan Penambahan Modal kepada Bank Mantap. − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Kamis, 28 Juni − Ardan Adiperdana
15. Persetujuan atas Usulan Pemberian Fasilitas Kredit. 100
2018 − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Usulan Perpanjangan Fasilitas Credit Line atas nama Bank Mandiri
16. Rabu, 18 Juli 2018 − Ardan Adiperdana 100
(Europe) Limited.
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
1. Usulan Revisi Kebijakan Pengelolaan Perusahaan Anak (KPPA). − Ardan Adiperdana
17. Rabu, 25 Juli 2018 83
2. Risk Dashboard. − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 1 Agustus
18. Strategi Pertumbuhan Berkualitas Segmen Consumer Banking. − Ardan Adiperdana 100
2018
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
1. Pelepasan Saham Perusahaan Anak PT Mandiri AXA General − Ardan Adiperdana
Rabu, 8 Agustus
19. Insurance (MAGI). − R. Widyo Pramono 83
2018
2. Pengalihan Bisnis Mandiri DPLK ke Entitas Anak Bank Mandiri. − Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Rabu, 29 Agustus Usulan Perpanjangan Commercial Line dan Pemberian Fasilitas Kusmulyono
20. 83
2018 Corporate Card kepada PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI). − Ardan Adiperdana
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Usulan Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit.
Rabu, 5 Kusmulyono
21. 2. Usulan Persetujuan Pemberian Fasilitas kepada PT Mandiri 83
September 2018 − Ardan Adiperdana
Sekuritas.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Usulan Pemberian Fasilitas Kredit Investasi, Perpanjangan Fasilitas
Kusmulyono
Rabu, 12 Kredit Modal Kerja Revolving dan Penutupan Fas Kredit Modal Kerja
22. − Ardan Adiperdana 100
September 2018 Revolving Non Rekening Koran kepada Pihak Terkait.
− R. Widyo Pramono
2. Update Debitur Watchlist Segmen Middle Corporate.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
1. Usulan Batasan Kriteria Anggaran Dasar Bank Mandiri (Treshold). − Goei Siauw Hong
2. Analisa Dampak Pembatasan Impor pada Portofolio Kredit Segmen − Bangun Sarwito
Wholesale (Khususnya Proyek-Proyek Infrastruktur). Kusmulyono
Rabu, 19
23. 3. Update Top 20 Debitur Watchlist Large Corporate. − Ardan Adiperdana 100
September 2018
4. Pemberian Limit Fasilitas Subordinasi Loan PT Mandiri Sekuritas − R. Widyo Pramono
dan Perpanjangan Credit Line dan Fasilitas Corporate Card PT Bank − Ridwan D. Ayub
Syariah Mandiri. − Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 26 1. Usulan Penyusunan Mandiri Group Principles Guideline (MGPG).
24. − Ardan Adiperdana 100
September 2018 2. Stress Test Pengelolaan Risiko di Bank Mandiri.
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 17 Oktober 1. Usulan Pemberian Fasilitas Kredit. − Ardan Adiperdana
25. 83
2018 2. Update Risk Dashboard Triwulan III Tahun 2018. − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
Rabu, 24 Oktober Usulan Perpanjangan dan Tambahan Fasilitas PT Mandiri Tunas Finance
26. − Ardan Adiperdana 100
2018 dan PT Mandiri Utama Finance.
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
− Bangun Sarwito
Kusmulyono
1. Usulan atas Pemberian Fasilitas PT Bank Mandiri Taspen dan PT
Rabu, 21 − Ardan Adiperdana
27. Mandiri Manajemen Investasi. 83
November 2018 − R. Widyo Pramono
2. Usulan Perpanjangan Jangka Waktu dan Tambahan Fasilitas Kredit.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
1. Usulan Pengkinian Recovery Plan Bank Mandiri Tahun 2018.
Kusmulyono
Rabu, 28 2. Update MTI dan Menambahan Modal MCI.
28. − Ardan Adiperdana 100
November 2018 3. Permohonan Persetujuan Fasilitas Commercial Line dan Fasilitas
− R. Widyo Pramono
Kredit Jangka Pendek.
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Rabu, 5 Review Pendapat Hukum atas Potensi Pelampauan Peraturan OJK No. Kusmulyono
29. 83
Desember 2018 35/2015 dalam Transaksi MCI pada Salah Satu Investee. − R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
− Lista Irna
− Goei Siauw Hong
− Bangun Sarwito
Kamis, 20 1. Usulan Perpanjangan Fasilitas.
30. Kusmulyono 67
Desember 2018 2. Usulan Pemberian Fasilitas.
− R. Widyo Pramono
− Ridwan D. Ayub
Selama tahun 2018, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 30 (tiga puluh) kali. Adapun
frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
Pencapaian KPI Komite Pemantau Risiko selama tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Remunerasi Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak Independen Non Komisaris diatur dalam Surat Dewan
Komisaris No. KOM/113/2016 dan diatur dalam Surat Penugasan yang bersangkutan sebagai anggota Komite di
bawah Dewan Komisaris yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.
Sepanjang tahun 2018, Komite Pemantau Risiko telah memberikan beberapa rekomendasi atau masukan kepada Dewan
Komisaris terkait antara lain sebagai berikut:
1. Usulan persetujuan atas permohonan fasilitas kredit dan penyediaan dana kepada Pihak Terkait, baik yang sifatnya
perpanjangan, tambahan, perubahan ataupun pemberian baru.
2. Usulan struktur organisasi Bank Mandiri.
3. Usulan penambahan modal, pelepasan saham, pembubaran (likuidasi) pada Entitas Anak.
4. Review usulan susunan pengurus/manajemen pada Entitas Anak.
5. Usulan Update Recovery Plan dan Kebijakan Pengelolaan Entitas Anak.
6. Review Risk Dashboard, stress test pengelolaan serta pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mandiri.
7. Review permohonan lainnya yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, antara lain usulan melakukan kerja sama
Build, Operate, Transfer (BOT) untuk optimalisasi asset Bank Mandiri.
Pada tahun 2019, Komite Pemantau Risiko telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Adapun rencana kerja Komite Pemantau Risiko di tahun 2019 antara lain:
1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri dan kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi dengan pelaksaaan kebijakan tersebut.
2. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko.
3. Melakukan reviu pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,
Komisaris dengan tujuan untuk membantu dan Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri memiliki
memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan Charter Komite Tata Kelola Terintegrasi yang telah
tugas dan fungsi pengawasan atas penerapan Tata disahkan pada tanggal 27 Juli 2016. Charter Komite Tata
Kelola pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan Kelola Terintegrasi mengatur hal-hal di antaranya:
(LJK) dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri agar 1. Tujuan Umum
sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta 2. Dasar Pembentukan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank 3. Kewenangan
Mandiri. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan 4. Keanggotaan
arahan atau nasihat kepada Direksi Bank Mandiri atas 5. Persyaratan Keanggotaan
pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, dan 6. Tugas dan Tanggung Jawab
mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan 7. Hubungan Kerja
mengarahkan dalam rangka penyempurnaan. 8. Rapat
9. Pelaporan
10. Masa Tugas
Dasar Pembentukan Komite Tata Kelola 11. Kerahasiaan
Terintegrasi 12. Penutup
Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata
berlandaskan pada peraturan perundang-undangan Kelola Terintegrasi
yang berlaku serta best practices pada lembaga
perbankan di Indonesia, antara lain: Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai tugas dan
1. Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 bertanggung jawab untuk:
November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola 1. Mengevaluasi pelaksanan Tata Kelola Terintegrasi
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. melalui penilaian:
2. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang a. Kecukupan Pengendalian Internal Terintegrasi
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. − Melakukan evaluasi bahwa Bank Mandiri dan
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Entitas Anak telah memiliki Sistem Pengendalian
Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 Internal (internal control system) terintegrasi yang
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Negara baku sesuai dengan praktik terbaik (best practice)
Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 yang berlaku melalui kajian atas Pedoman Tata
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Kelola Terintegrasi yang diberlakukan di Bank
Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Mandiri.
Usaha Milik Negara. − Melakukan pemantauan dan evaluasi mengenai
4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik efektivitas penerapan pengendalian internal
Negara No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ terintegrasi melalui kajian atas Laporan Berkala
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Laporan Hasil Pemeriksaan yang dikeluarkan
Badan Usaha Milik Negara. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi.
5. Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. − Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan
serta perubahannya. Kerja Audit Intern Terintegrasi untuk membahas
6. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. hal-hal terkait dengan sistem pengendalian
KOM/002/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang internal terintegrasi dan pelaksanaannya.
Perubahan Komite Audit, Komite Pemantau − Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi Bank
Remunerasi dan Nominasi PT Bank Mandiri Mandiri dan Entitas Anak atas hasil temuan
(Persero) Tbk. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Kantor
7. Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/004/2018 Akuntan Publik, dan hasil pengawasan OJK
tanggal 19 Januari 2018 tentang Penetapan mengenai kelemahan pada sistem serta
Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi. pelaksanaan pengendalian internal terintegrasi.
− Melaporkan secara berkala atas hasil 2. Melakukan komunikasi dengan Satuan Kerja
pemantauan dan memberi masukan atas hal- Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit
hal terkait pengendalian internal terintegrasi Intern Terintegrasi untuk memperoleh informasi,
yang perlu menjadi perhatian Dewan klarifikasi serta meminta dokumen dan laporan yang
Komisaris Bank Mandiri dan Serta Anak. diperlukan.
b. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Secara Terintegrasi
− Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
kepatuhan Bank Mandiri dan Entitas Anak Pelaporan Komite Tata Kelola Terintergrasi
terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal serta Komite Tata Kelola Terintegrasi harus membuat
peraturan OJK, Bank Indonesia dan peraturan laporan berkala kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri
lainnya yang terkait dengan usaha perbankan, mengenai kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi,
asuransi, sekuritas dan pembiayaan melalui sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.
koordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan Komite Tata Kelola Terintegrasi harus membuat laporan
Terintegrasi. kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri atas setiap
− Mempelajari laporan berkala dan laporan hasil penugasan yang diberikan dan/atau untuk setiap
pemeriksaan yang terkait dengan kepatuhan masalah-masalah yang diidentifikasi memerlukan
terhadap peraturan internal dan eksternal perhatian Dewan Komisaris Bank Mandiri.
yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi dan auditor eksternal.
− Melakukan pertemuan berkala dengan Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi untuk Tata Kelola Terintegrasi
membahas hal-hal yang terkait dengan
kepatuhan Bank Mandiri dan Entitas Anak Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi paling
terhadap peraturan internal dan eksternal. sedikit terdiri dari:
− Melakukan pemantauan dan mengevaluasi 1. Seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi Bank pada salah satu komite pada Bank Mandiri, sebagai
Mandiri dan Entitas Anak atas hasil temuan ketua merangkap anggota.
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Kantor 2. Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk
Akuntan Publik, dan hasil pengawasan OJK dari Entitas Anak dalam Konglomerasi Keuangan,
mengenai kelemahan pada sistem dan sebagai anggota.
pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi. 3. Seorang pihak Independen, sebagai anggota.
− Melaporkan secara berkala atas hasil 4. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari Lembaga Jasa
pemantauan dan memberi masukan atas hal- Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai
hal terkait dengan kepatuhan Bank Mandiri dan anggota.
Entitas Anak terhadap peraturan internal dan
eksternal yang perlu menjadi perhatian Dewan Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang
Komisaris Bank Mandiri dan Entitas Anak. menjadi anggota Komite Tata KelolaTerintegrasi
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan
Bank Mandiri untuk menyempurnakan Pedoman serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite
Tata Kelola Terintegrasi. Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan
paling sedikit keterwakilan masing-masing sektor jasa
keuangan.
Wewenang Komite Tata Kelola Terintegrasi
Masa tugas anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai wewenang yang berasal dari anggota Dewan Komisaris tidak
untuk melaksanakan hal–hal sebagai berikut: boleh lebih lama daripada masa jabatan Komisaris dan
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) periode
Bank Mandiri mengenai pelaksanaan Tata berikutnya.
Kelola Terintegrasi melalui penilaian kecukupan
pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi Adapun struktur, keanggotaan dan keahlian komite
kepatuhan secara terintegrasi. adalah sebagai berikut.
Susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi pada periode 1 Januari 2018 – 2 Januari 2018 berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/217/2017 tanggal 11 Oktober 2017, adalah sebagai berikut:
Susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi periode 2 Januari 2018 – 31 Desember 2018 berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/004/2018 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi tanggal 19
Januari 2018 adalah sebagai berikut:
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Komite Audit Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ridwan D. Ayub
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Tanggal Tanggal
24 Oktober 2017 Pengangkatan 30 Januari 2015
Pengangkatan
Riwayat − Sarjana Ekonomi dari Universitas Riwayat − Sarjana Seni di IKIP Sanata Dharma (1977).
Pendidikan Diponegoro (1983). Pendidikan − Sarjana di Sanata Dharma University (1982).
− Master Finance dari University of Colorado
(1993). Riwayat Pekerjaan − World Bank: Micro Insurance and Senior
Insurance Specialist (2011 – sekarang).
Riwayat Pekerjaan − Komisaris Independen PT Bank Mandiri − International Financial Corporation World
Taspen (2015 – sekarang). Bank: Earthquake Index Insurance and
− Senior Vice President Kanwil X Makassar PT Agriculture Weather Index Insurance (2013 –
Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2010-2014). sekarang).
− Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta − BMAI (Indonesian Insurance Mediation
Tomang (2003). Bureau): Adjudicator (2008 – sekarang).
− Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon − Komisaris Independen Mandiri AXA General
Sirih, Gambir, Imam Bonjol dan Thamrin Insurance (2011 – sekarang).
(2005-2007).
Riwayat − Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Riwayat − Sarjana Geologi dari Institut Teknologi
Pendidikan Mada (UGM) (1983). Pendidikan Bandung (ITB) (1985).
− Master Uang, Bank dan Keuangan, − Master of Business Administration, University
Departemen Ekonomi, Universitas of Houston.
Birmingham (1990). − Doktor bidang Manajemen Strategis dari
− Doktor Ekonomi Departemen Ekonomi, Universitas Indonesia (2013).
Universitas Monash (2008).
− Profesor Bidang Ilmu Ekonomi dari Riwayat Pekerjaan − Direktur Utama PT Creador Indonesia (2011
Universitas Gadjah Mada (2010). – sekarang).
− Komisaris PT Medikaloka Hermina (2017 –
Riwayat Pekerjaan − Komisaris PT Pelindo IV (2017). sekarang).
− Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi − Komisaris Independen PT Austrindo
dan Investasi Transportasi, Kementerian Nusantara jaya Tbk. (2017 – sekarang).
Perhubungan RI (2016-sekarang). − Komisaris Utama/Komisaris Independen PT
− Komisaris Independen AXA Mandiri Mandiri Sekuritas (2012-sekarang).
(2015-sekarang).
− Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (2013-2016).
Riwayat − S1 dalam Bidang Syariah dan Hukum Islam Riwayat − Sarjana Kedokteran dari Fakultas
Pendidikan dari University of Jordan. Pendidikan Kedokteran Universitas Gadjah Mada (1986).
− Master di bidang Ekonomi International − Master of Science (M.Sc) Tropical Medicine,
Islamic University (IIU) (1992). The Department of Tropical Hygiene,
− Doctor of Philosophy di bidang Micro Finance, Mahidol University (1991).
dari University of Melbourne (2004). − Doctor of Philosophy, Faculty of Medicine,
University of Newcastle (2000).
Sertifikasi Sertifikasi Pengawas Syariah LSP DSN-MUI,
Oktober 2018 Riwayat Pekerjaan − Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa
Inhealth Indonesia (2017 – sekarang).
Riwayat Pekerjaan − Komite Ahli Pengembangan Perbankan − PJS Rektor Universitas Trisakti (2016 – sekarang)
Syariah pada Bank Indonesia. − Direktur Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti,
− Anggota Badan Pegurus Harian Dewan Kemenristekdikti (2015 – sekarang).
Syariah Nasional MUI. − Ketua POKJA Persiapan Implementasi BPJS
− Rektor Tazkia University College of Islamic Kesehatan (2012-2015).
Economics.
− Global Shariah Advisor di Dubai.
Riwayat − Sarjana Ilmu Pendidikan FIP di Universitas Riwayat − Sarjana bidang Sosial Ekonomi Pertanian
Pendidikan Negeri Sebelas Maret (1980). Pendidikan Institut Pertanian Bogor (1980).
− Magister Sains Program Studi Sosiologi − Master of Science dari The Ohio State
Pedesaan untuk Studi Pembangunan di University (1989).
Institut Pertanian Bogor (IPB) (1994). − Doctor of Philosofy (PhD) dari The Ohio State
− Doktor Program Studi Ilmu Penyuluhan University (1998).
Pembangunan IPB (1999).
Sertifikasi Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level V
Sertifikasi Sertifikasi Perusahaan Pembiayaan Untuk tahun 2016, Jakarta
Komisaris – SPPI, Jakarta 2018
Riwayat Pekerjaan − Direktur Eksekutif DPNP Bank Indonesia
Riwayat Pekerjaan − Komisaris Independen PT Mandiri Tunas (2012-2013).
Finance (2017 – sekarang). − Asisstant Gubernur Bank Indonesia (Mei
− Ketua Komite Audit PT Mandiri Tunas 2013-Desember 2013).
Finance (2017-sekarang). − Deputy Komisioner Pengawas Perbankan 1
− Ketua Komite Pemantau Risiko PT Mandiri Otoritas Jasa Keuangan (2014-2017).
Tunas Finance (2017-sekarang). − Komisaris Utama/Komisaris Independen
− Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi PT PT Bank Syariah Mandiri (10 April
Mandiri Tunas Finance (2017-sekarang). 2017-sekarang).
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi tidak memiliki saham Bank Mandiri dan Entitas Anak, baik langsung maupun
tidak langsung, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Bank Mandiri, Entitas Anak, anggota Komisaris Bank Mandiri
dan/atau Entitas Anak, anggota Direksi Bank Mandiri dan/atau Entitas Anak dan Pemegang Saham Utama Bank Mandiri
dan/atau Entitas Anak serta tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung dengan Bank Mandiri
dan Entitas Anak.
Ketentuan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi yang diatur dalam Charter Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah
sebagai berikut:
1. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.
2. Rapat Komite Tata Kelola Terinterasi dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari
jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen Bank Mandiri dan Pihak Independen.
3. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi.
4. Rekomendasi rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
5. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat komite wajib dicantumkan secara jelas dalam
risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
6. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi harus dituangkan dalam risalah rapat yang ditanda tangani oleh seluruh
anggota yang hadir serta didokumentasikan dengan baik.
Sepanjang tahun 2018, tanggal pelaksanaan, agenda, dan peserta rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi, sebagai berikut.
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat
Kehadiran (%)
1. Rabu, 16 Mei 2018 1. Tindak Lanjut Hasil Onsite Review OJK dan Rapat − Goei Siauw Hong
Komite TKT Semester II Tahun 2017. − Imam Apriyanto Putro
2. Update Hasil Audit Internal Terintegrasi Semester II − Askolani
Tahun 2017. − Bangun Sarwito Kusmulyono
3. Hasil Self - Assessment Pelaksanaan Tata Kelola − Makmur Keliat
Terintegrasi Semester II Tahun 2017. − Ridwan D. Ayub
4. Rencana Kerja Satuan Kerja Terintegrasi Tahun − Budi Sulistio
100
2018. − Frans A. Wiyono
− D. Cyril Noerhadi
− Wihana Kirana Jaya
− Ravik Karsidi
− Ali Ghufron Mukti
− M. Syafii Antonio
− Mulya E. Siregar
2. Senin, 10 Desember 2018 1. Tindak Lanjut Hasil Rapat Komite TKT Semester − Goei Siauw Hong
I/2018. − Imam Apriyanto Putro
2. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola − Askolani
Terintegrasi Semester I/2018. − Bangun Sarwito Kusmulyono
3. Realisasi Rencana Kerja Satuan Kerja Terintegrasi − Makmur Keliat
Tahun 2018. − Ridwan D. Ayub
− Budi Sulistio
− Edhi Chrystanto 100
− Frans A. Wiyono
− D. Cyril Noerhadi
− Wihana Kirana Jaya
− Ravik Karsidi
− Ali Ghufron Mukti
− M. Syafii Antonio
− Mulya E. Siregar
Selama tahun 2018, Komite Tata Kelola Terintegrasi melaksanakan rapat sebanyak 2 (dua) kali. Frekuensi dan tingkat
kehadiran rapat masing-masing anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut.
Tabel Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Pencapaian KPI Komite Tata Kelola Terintegrasi selama tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Remunerasi Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak Independen Non Komisaris diatur dalam Surat
Dewan Komisaris No. KOM/113/2016 tanggal 31 Agustus 2016 dan diatur dalam Surat Penugasan yang bersangkutan
sebagai anggota Komite di bawah Dewan Komisaris yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2018
Selama tahun 2018, Komite Tata Kelola Terintegrasi d. Rencana Kerja Satuan Kerja Terintegrasi Tahun
telah membahas dan menetapkan hal-hal terkait: 2018.
1. Dalam rapat tanggal 16 Mei 2018, Komite TKT telah 2. Dalam rapat tanggal 10 Desember 2018, Komite TKT
mengadakan rapat untuk membahas hal – hal telah mengadakan rapat untuk membahas hal – hal
sebagai berikut: sebagai berikut:
a. Tindak Lanjut Hasil Onsite Review OJK dan Rapat a. Tindak Lanjut Hasil Rapat Komite TKT Semester
Komite TKT Semester II/2017. I/2018.
b. Update Hasil Audit Internal Terintegrasi Semester b. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola
II/2017. Terintegrasi Semester I/2018.
c. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola c. Realisasi Rencana Kerja Satuan Kerja Terintegrasi
Terintegrasi Semester II/2017. Tahun 2018.
Setelah melakukan pembahasan mengenai tindak lanjut pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Komite TKT sepakat
untuk mengoptimalkan upaya pendokumentasian atas rekomendasi dan arahan Komite Tata Kelola Terintegrasi (TKT)
sebagai hasil evaluasi atas pelaksanaan TKT pada KK Mandiri, sehingga penerapan dan tindaklanjutnya di seluruh
satuan kerja terintegrasi (SKKT, SKMRT, SKAIT) dapat dimonitor realisasinya secara berkesinambungan.
Pada tahun 2019, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. Adapun rencana kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi di tahun 2019
antara lain mengevaluasi pelaksanan Tata Kelola Terintegrasi melalui:
1. Penilaian Kecukupan Pengendalian Internal Terintegrasi.
2. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Secara Terintegrasi.
Adapun Tata cara penggantian anggota Komite di bawah Dewan Komisaris dari Pihak Independen dijelaskan dalam
bagan berikut.
Open Recruitment di website Proses wawancara oleh Rapat Dewan Komisaris Negoisasi Penetapan anggota Komite
Bank Mandiri Dewan Komisaris untuk membahas calon oleh Dewan Komisaris
anggota Komite
Sekretaris Perusahaan Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Selain itu Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab untuk senantiasa
Bank Mandiri telah memiliki fungsi Sekretaris Perusahaan menjaga citra baik Bank Mandiri di mata para pemangku
yang dijalankan oleh unit kerja Corporate Secretary yang kepentingan secara luas.
diangkat berdasarkan keputusan Surat Keputusan Senior
Executive Vice President (SEVP) No. KEP.SEVP/272/2014
Dasar Pengangkatan Sekretaris Perusahaan
tanggal 30 September 2014.
Pembentukan, pengangkatan, dan pelaksanaan fungsi
Sekretaris Perusahan Bank Mandiri bertanggung jawab
serta tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain mengacu
langsung kepada Direksi dan berada di bawah supervisi
pada:
Direktur Hubungan Kelembagaan yang mempunyai
1. Anggaran Dasar Bank Mandiri.
tugas dan tanggung jawab antara lain bertindak
2. Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris
sebagai mediator Bank Mandiri dengan para pemangku
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
kepentingan seperti regulator, investor, dan masyarakat
3. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.
luas khususnya hal yang terkait dengan Pasar Modal
KEP-00001/BEI/01-2014 perihal perubahan Peraturan
yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan
No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
yang berlaku sebagai bagian dari implementasi Tata
Tercatat.
4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MMBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha
yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Milik Negara.
Usaha Milik Negara, sebagaimana telah diubah dengan 7. Peraturan No. IX.I.4 Keputusan Ketua Bapepam No.
PER-09/MBU/2012. KEP-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang
5. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
Usaha Milik Negara. 8. Surat Keputusan SEVP No. KEP.SEVP/272/2014 tanggal
6. Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/ 30 September 2014.
Direktur
Hubungan
Kelembagaan
Sekretaris
Perusahaan
Sejalan dengan Peraturan OJK tersebut, Sekretaris b. Melakukan aktivitas komunikasi yang bersifat
Perusahaan Bank Mandiri juga memiliki Kebijakan korporasi kepada pemangku kepentingan internal
dan Standar Pedoman sebagai landasan Sekretaris maupun eksternal Korporasi.
Perusahaan dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. c. Mengadakan dan melaksanakan kegiatan tertentu
Aktivitas yang menjadi ruang lingkup tanggung jawab (event/acara/sponsorship) sebagai pelaksanaan
Sekretaris Perusahaan, mencakup: strategi komunikasi yang bersifat korporasi serta
1. Aktivitas Bank sebagai Perusahaan Terbuka: pengelolaan reputasi/risiko reputasi.
a. Melaksanakan Keterbukaan Informasi termasuk 3. Aktivitas Kesekretariatan
pelaporan-pelaporan kepada Regulator a. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan
sehubungan status Bank sebagai perusahan Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris.
terbuka. b. Mengadministrasikan dokumen perusahaan
b. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan termasuk mengatur atau menetapkan peraturan
Rapat Umum Pemegang Saham. tentang persuratan dan pengelolaan dokumen
c. Melaksanakan pelaporan-pelaporan sesuai perusahaan.
ketentuan perundangan lainnya yang menjadi c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
kewenangan unit kerja Corporate Secretary. mendukung fungsi dan kegiatan kerja Dewan
d. Mengelola administrasi pemegang saham Bank Komisaris, Direksi dan SEVP.
Mandiri. 4. Aktivitas Corporate Social Responsibility
e. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya lainnya a. Menetapkan strategi dan melaksanakan kegiatan-
yang berkaitan dengan Aksi Korporasi dan/atau kegiatan Aktivitas Corporate Social Responsiblity.
keterbukaan informasi lainnya. b. Melaksanakan kegiatan lainnya yang sejenis
f. Melaksanakan fungsi kepatuhan Bank terhadap baik yang merupakan pelaksanaan program
peraturan-peraturan di bidang Pasar Modal. pemerintah maupun dengan bekerjasama dengan
2. Aktivitas Komunikasi Korporasi pihak ketiga seperti Program Kemitraan dan Bina
a. Menetapkan kebijakan dan strategi komunikasi Lingkungan dan pemberian sumbangan atau
Korporasi bersama-sama dengan Unit Kerja donasi sehubungan dengan bencana alam.
Strategic Marketing Communication termasuk: 5. Aktivitas Pengamanan Korporasi
- Menetapkan peraturan tentang Melaksanakan kegiatan pengamanan Korporasi
penyelenggaraan komunikasi. yang bertujuan untuk mendukung kelancaran dan
- Menetapkan brand image dan brand ketertiban kegiatan operasional Bank termasuk
positioning. mengatur dan menetapkan peraturan tentang
pelaksanaan pengamanan Bank.
Usia 57 Tahun
Domisili Jakarta
Sebagai penghubung dengan pihak-pihak eksternal, Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan
dunia pasar modal serta secara konsisten meningkatkan kompetensinya di bidang hukum, keuangan, komunikasi,
dan tata kelola perusahaan. Untuk itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri secara rutin mengikuti berbagai pelatihan/
workshop/seminar yang bermanfaat untuk memaksimalkan perannya yang sangat penting di dalam perusahaan.
Sepanjang tahun 2018, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti berbagai pelatihan/workshop/seminar sebagai berikut.
Di samping itu, jajaran pegawai di bawah fungsi Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan di bidang hukum,
akuntansi, kesekretariatan dan pelaporan serta aktif berpartisipasi dalam seminar/sosialisasi terkait peraturan
terbaru yang dikeluarkan oleh regulator.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, Pedoman
Tahun 2018 dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Tata Tertib
Komite di bawah Direksi, Piagam Komite di bawah
Selama tahun 2018, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Dewan Komisaris, dan Kebijakan lainnya sesuai
telah melaksanakan fungsi dan tugas yang berkaitan dengan peraturan perundangan yang berlaku dan
dengan pemangku kepentingan, antara lain: pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri.
1. Mengikuti perkembangan peraturan Pasar Modal 7. Melakukan keterbukaan informasi kepada
khususnya peraturan perundang-undangan masyarakat sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku di Pasar Modal, antara lain dengan yang berlaku.
memastikan kepatuhan atas peraturan baru yang 8. Melakukan keterbukaan informasi kepada pegawai
dikeluarkan oleh OJK, Bursa Efek Indonesia dan internal Bank Mandiri melalui Majalah Mandiri.
Regulator lain yang terkait dengan Pasar Modal. Selama tahun 2018, Sekretaris Perusahaan telah
2. Membangun GCG Awareness untuk Direksi menerbitkan 11 (sebelas) edisi Majalah Mandiri.
dan Dewan Komisaris Bank Mandiri termasuk 9. Melakukan redesign Website Bank Mandiri untuk
menginformasikan adanya kebijakan baru dan isu meningkatkan kemudahan masyarakat dalam
mengenai GCG. mengakses informasi serta senantiasa menyediakan
3. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat informasi yang up to date dan akurat pada Website.
Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 10. Menyusun Laporan Tahunan dan Laporan
21 Maret 2018, Mandatory Public Expose 2018 Keberlanjutan Tahun Buku 2017 serta
pada tanggal 29 Agustus 2018, dan memastikan menyampaikannya kepada Regulator terkait secara
komunikasi secara rutin setiap triwulan kepada tepat waktu. Selain itu juga memonitor penyampaian
investor melalui Analyst Meeting yaitu tanggal 6 Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 milik 11 (sebelas)
Februari, 24 April, 19 Juli dan 17 Oktober 2018. Entitas Anak kepada Regulator.
4. Melakukan pembayaran Dividen Tahun Buku 2017 11. Pengurusan Uji Kemampuan dan Kepatutan 4
pada tanggal 20 April 2018. (empat) anggota Direksi.
5. Menyelenggarakan dan menghadiri Rapat Dewan 12. Dokumentasi data legalitas Perseroan, antara lain
Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Gabungan Direksi Akta RUPS, Akta Perubahan Anggaran Dasar, Akta
mengundang Dewan Komisaris, dan Rapat Gabungan Perubahan Susunan Pengurus, Tanda Domisili
Dewan Komisaris serta membuat risalah rapatnya. Perusahaan, dan dokumen legalitas lainnya.
Pada tahun 2018 telah terselenggara masing-masing 13. Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara
sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali, 42 (empat puluh BUMN, OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian
dua) kali, 3 (tiga) kali, dan 9 (sembilan) kali rapat. Keuangan, Sekretaris Negara, Lembaga Penjamin
6. Melakukan reviu secara periodik terhadap Kebijakan Simpanan (LPS), Self Regulatory Organization
Pokok Perusahaan, Anggaran Dasar Perusahaan, (Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan 21. Melaksanakan kegiatan pengurusan perijinan,
Efek Indonesia (KPEI)), Biro Adminsitrasi Efek, dan pengamanan dan pengawalan/protokoler (pejabat
lembaga-lembaga terkait lainnya. Bank) Direksi dan Dewan Komisaris di kantor/tempat
14. Memonitor pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan dinas, perjalanan/acara dan kediamanan.
Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi 22. Mengadministrasikan dan mendistribusikan seluruh
Pemberantas Korupsi (KPK). Selama tahun 2018 surat masuk yang ditujukan kepada Bank Mandiri
sebanyak 185 (seratus delapan puluh lima) dari total atau kepada Unit Kerja terkait untuk ditindak lanjuti.
288 (dua ratus delapan puluh depalan) orang telah 23. Sebagai penghubung antara Bank Mandiri dengan
memenuhi kewajiban pelaporannya. para pemegang saham, investor, regulator maupun
15. Menyusun dan menerbitkan 66 (enam puluh para pemangku kepentingan lainnya.
enam) Surat Keputusan Direksi terkait Pelaksanaan
Kegiatan Operasional Bank Mandiri.
16. Pelaporan hasil monitoring pemberitaan media Laporan Sekretaris Perusahaan Tahun Buku 2017
secara harian kepada anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi setiap pagi di hari kerja. Dalam rangka memenuhi Pasal 11 Peraturan OJK No. 35/
17. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Acara POJK/2014, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri telah
Korporasi, baik acara internal maupun eksternal, menyusun laporan secara berkala paling kurang 1 (satu)
misalnya Mandiri Jogja Marathon, Pekan Raya kali dalam 1 (satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi
Indonesia, Indonesia Fashion Week, Peringatan Ulang Sekretaris Perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan
Tahun Bank Mandiri, dan Acara Korporasi lainnya. kepada Dewan Komisaris yang disampaikan melalui
18. Meliput aktivitas Kegiatan Seremonial Korporasi Nota kepada Direksi No. CEO.CSC/CMA.464/2018
sebanyak 80 (delapan puluh) liputan. tanggal 29 Maret 2018 perihal Laporan Fungsi dan Tugas
19. Berpartisipasi aktif dalam rapat dengar pendapat Corporate Secretary Group Tahun 2017 dan Surat kepada
dan kunjungan kerja dengan DPR-RI. Dewan Komisaris No. HBK.CSC/CMA.876/2018 tanggal 6
20. Melakukan penyaluran Program Kemitraan, Bina April 2018 perihal Laporan Fungsi dan Tugas Corporate
Lingkungan, Corporate Social Responsibility dan Secretary Group Tahun 2017.
Sponsorship serta memonitor kredibilitasnya.
Namun demikian, dalam kapasitas sebagai komite, seluruh Executive Committee tidak memiliki kewenangan bertindak
mewakili untuk dan atas nama Bank Mandiri melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak
ketiga. Seluruh tindakan untuk dan atas nama Bank Mandiri harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Bank Mandiri.
Assets and Liabilities Committee (ALCO) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan
fungsi penetapan strategi pengelolaan assets dan liabilities, penetapan suku bunga, strategi likuiditas, dan hal-hal lain
yang terkait dengan pengelolaan assets dan liabilities Bank Mandiri, serta pemantauan dan pelaksanaan Recovery Plan
pada saat Bank Mandiri dalam kondisi tekanan/krisis keuangan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/53/2018 tentang Assets and Liabilities Committee tanggal 30 Juli 2018,
struktur dan keanggotaan ALCO adalah sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi
agenda komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, ALCO memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut.
1. Menetapkan, mengembangkan dan mengkaji ulang strategi pengelolaan assets dan liabilities.
2. Mengevaluasi posisi assets dan liabilities Perseroan sesuai dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, suku bunga dan
nilai tukar.
3. Mengevaluasi posisi Perseroan dan strategi Assets & Liabilities Management (ALM) guna memastikan bahwa hasil risk
taking position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko suku bunga, likuiditas dan nilai tukar.
4. Melakukan evaluasi/kaji ulang pricing aktiva dan pasiva untuk memastikan pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil
penanaman dana meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Perseroan sesuai dengan strategi ALM
Perseroan.
5. Melakukan evaluasi/kaji ulang deviasi antara realisasi dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan.
6. Membahas dan menetapkan batasan liquidity management, gap management, pricing management, dan FX management.
7. Menetapkan metodologi fund transfer pricing.
8. Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang bersifat lingkup ALM termasuk Entitas Anak/entitas yang berada di
bawah pengendalian Perseroan.
9. Melakukan pemantauan dan pelaksanaan/aktivasi Recovery Plan sebagai berikut:
a. Memantau indikator-indikator keuangan Bank yang tercantum dalam Recovery Plan yang mencakup indikator
likuiditas, permodalan, profitabilitas dan kualitas aset.
b. Melakukan eskalasi ke Direksi apabila indikator-indikator Recovery Plan akan atau sudah melanggar batasan (trigger
level) yang ditetapkan untuk mendapatkan keputusan aktivasi Recovery Plan.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya ALCO menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite
dengan hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan
menyampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Selama tahun 2018, ALCO telah melaksanakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali dengan agenda sebagai berikut:
Di tahun 2019, ALCO telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali dalam satu tahun. Adapun rencana kerja ALCO di tahun 2019 antara lain:
1. Menetapkan, mengembangkan dan mengkaji ulang strategi pengelolaan assets dan liabilities.
2. Mengevaluasi posisi Perseroan dan strategi Assets & Liabilities Management (ALM).
3. Melakukan pemantauan dan pelaksanaan/aktivasi Recovery Plan.
Business Committee
Business Committee merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam penetapan strategi pengelolaan
bisnis Bank Mandiri secara terintegrasi, pengaturan produk dan/atau aktivitas Bank Mandiri serta penetapan strategi
dan efektivitas marketing communication dalam bidang wholesale banking dan retail banking.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/54/2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang Business Committee, struktur
dan keanggotaan Business Committee adalah sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi
agenda komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, BC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
1. Membahas dan menetapkan strategi bisnis Perseroan segmen wholesale dan segmen retail termasuk strategi bisnis
Entitas Anak.
2. Membahas, mengevaluasi, dan menetapkan pengembangan bisnis segmen wholesale dan segmen retail secara
terintegrasi, termasuk pengembangan/pembaharuan produk dan jasa, baik kredit maupun non kredit, business
process, tarif, infrastruktur sarana dan prasarana marketing communication serta teknologi pendukung bisnis.
3. Membahas, mengevaluasi dan menetapkan strategi bisnis dengan anchor client Perseroan.
4. Memantau serta mengevaluasi hasil kinerja strategis dan inisiatif bisnis/proyek segmen wholesale dan segmen retail.
5. Membahas dan menyelesaikan permasalahan bisnis yang bersifat strategis termasuk aliansi antar unit kerja
Perseroan dan aliansi dengan Entitas Anak atau Entitas di bawah pengendalian Perseroan.
6. Membahas, mengevaluasi, dan menetapkan pengembangan serta penghentian produk baru baik kredit maupun
non kredit termasuk produk dan jasa digital banking.
7. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang
bersifat bisnis operasional.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya BC menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite dengan
hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan
menyampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Sepanjang tahun 2018, BC telah melaksanakan rapat sebanyak 19 (sembilan belas) kali dengan agenda sebagai berikut:
Kuorum
No. Tanggal Agenda dan Keputusan Kehadiran
(%)
1. 9 Januari 2018 Usulan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Muara Gembong. 100
1. Prioritasi Inisiatif IT 2018.
2. 23 Januari 2018 2. Proses Pemutusan Avalist Line dan Kredit Koperasi Plasma. 100
3. Proses Usulan Re-segmentasi SME sampai dengan Rp25 Miliar.
1. Management Limit.
3. 30 Januari 2018 2. Usulan Transaksi Derivatif. 100
3. Usulan Perubahan Manual Produk Mandiri Deposit Swap.
4. 20 Februari 2018 Pembahasan Timor Leste National Card dan Mobile Switch (NCMS). 100
1. Pembiayaan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat dengan Skema KUR Khusus dan Dana Hibah BPDP
5. 27 Maret 2018 (Badan Pengelola Dana Perkebunan) KS. 100
2. Permohonan Izin Pembiayaan Plasma dengan Group Usaha Non Debitur Bank Mandiri.
6. 3 April 2018 Manual Produk Mandiri Tabungan Fellas. 100
1. Management Limit.
7. 10 April 2018 2. Kajian Segmentasi Kredit SME dan Commercial IDR 10-25 Miliar. 100
3. Usulan Penyesuaian Kredit Agunan Deposito Segmen SME.
1. Management Limit.
8. 24 April 2018 100
2. Revisi Manual Produk Fasilitas Pembiayaan Kepada dan/atau Multifinance.
1. Manual Produk Mandiri Tabungan Valas.
9. 8 Mei 2018 100
2. Manual Produk Mandiri Tabungan Simpanan Makmur.
10. 22 Mei 2018 Program BG Akhir Tahun. 100
1. Produk Tabungan SiMuda Rumahku.
11. 3 Juli 2018 100
2. KUR Khusus Klaster Peternakan Sapi.
1. Management Limit.
12. 17 Juli 2018 100
2. Management Pegadaian.
13. 24 Juli 2018 Usulan Proyek Integrated Customer Management. 100
14. 1 Agustus 2018 Management Limit Debitur. 100
15 28 Agustus 2018 Usulan Penambahan Pola Pembiayaan KUR. 100
1. Management Limit Debitur.
16. 25 September 2018 100
2. Revisi Manual Produk.
1. Manual Produk Kredit Jangka Pendek, Pinjaman Transaksi Khusus dan Kredit.
2. Management Limit Debitur.
17. 30 Oktober 2018 100
3. Interest Rate Swap (IRS) Debitur.
4. Penetapan Limit Receivable Financing.
1. Management Limit Debitur.
18 11 Desember 2018 100
2. Deferred Payment atas Dasar LC dan QA Bank Lain.
19. 18 Desember 2018 Management Limit Debitur. 100
Di tahun 2019, BC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja BC di tahun 2019 antara lain:
1. Membahas dan menetapkan strategi bisnis Perseroan segmen wholesale dan segmen retail termasuk strategi bisnis
Entitas Anak.
2. Membahas, mengevaluasi dan menetapkan strategi bisnis dengan anchor client Perseroan.
3. Memantau serta mengevaluasi hasil kinerja strategis dan inisiatif bisnis/proyek segmen wholesale dan segmen retail.
Capital and Subsidiaries Committee (CSC) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam
pengelolaan Entitas Anak antara lain menetapkan strategi pengelolaan Entitas Anak, penyertaan modal, pelepasan
modal, penetapan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Entitas Anak serta remunerasi bagi anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris Entitas Anak.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/55/2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang Capital and Subsidiaries
Committee, struktur dan keanggotaan CSC adalah sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, CSC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
1. Menetapkan strategi dan batasan pengelolaan Entitas Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas
Anak jika diperlukan.
2. Membahas, merekomendasikan dan menetapkan inisiatif bisnis penyertaan modal Perseroan kepada Entitas Anak.
3. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui rencana penyertaan modal Entitas Anak termasuk tambahan
penyertaan modal dan pelepasan penyertaan modal/divestasi dengan ketentuan dalam hal penyertaan atau pelepasan
modal tersebut berakibat pada berubahnya pengendalian di Entitas Anak menjadi kewenangan Rapat Direksi, dengan
tetap merujuk kepada Anggaran Dasar Perseroan.
4. Mengevaluasi dan membahas kinerja keuangan Entitas Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas
Anak jika diperlukan.
5. Membahas, merekomendasikan, dan menyetujui dan Dewan Komisaris Entitas Anak dan perusahaan
remunerasi (antara lain gaji, honorarium, tunjangan dan yang berada di bawah kendali Entitas Anak.
fasilitas) anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas 9. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui
Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Entitas
kendali Entitas Anak yang telah direkomendasikan oleh Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah
unit kerja Human Capital penanggungjawab materi kendali Entitas Anak jika diperlukan.
remunerasi. 10. Membahas, merekomendasikan, menetapkan/memutus
6. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui pelaksanaan serta agenda Rapat Umum Pemegang
pencalonan/nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Saham (RUPS) Entitas Anak termasuk perusahaan yang
Komisaris Entitas Anak dengan tetap merujuk kepada berada di bawah kendali Entitas Anak jika diperlukan
Anggaran Dasar Perseroan. serta memutuskan permohonan atau usulan lainnya
7. Membahas, merekomendasikan, dan menyetujui yang memerlukan keputusan Perseroan sebagai
pencalonan/nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Pemegang Saham.
Komisaris perusahaan yang berada di bawah kendali 11. Membahas, merekomendasikan serta menyetujui
Entitas Anak. strategi pengelolaan dan keuangan Dana Pensiun
8. Kewenangan CSC sebagaimana yang telah diatur tanpa Lembaga Keuangan (DPLK).
mengurangi kewenangan Rapat Dreksi untuk tetap 12. Menetapkan Kuasa untuk mewakili Perseroan sebagai
dapat memutus pencalonan/nominasi anggota Direksi Pemegang Saham di Entitas Anak (Kuasa Pemegang
Saham).
Pelaksanaan Tugas Capital and Subsidiaries Committee
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya CSC menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam satu
tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite dengan hak suara (voting
member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan menyampaikan materi yang
akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Sepanjang tahun 2018, CSC telah melaksanakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dengan agenda sebagai berikut:
Kuorum
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat
Kehadiran (%)
1. Perubahan Pengurus Entitas Anak.
1. 3 Januari 2018 100
2. Perubahan Mekasnisme Persetujuan RKAP Entitas Anak.
Persetujuan Pengambilan Keputusan CSC secara Sirkuler tentang Usulan Perubahan Pengurus PT
2. 100
24 Januari 2018 Mandiri AXA General Insurance (MAGI).
1. Update RKAP Entitas Anak Tahun 2018.
2. Update Pengurus Entitas Anak yang akan Jatuh Tempo Tahun 2018. 100
3. 30 Januari 2018
3. Penetapan Perubahan Kepengurusan Entitas Anak.
4. 13 Februari 2018 Penetapan Perubahan Kepengurusan Entitas Anak. 73
1. Persetujuan Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Materi RUPST Entitas Anak.
5. 6 Maret 2018 2. Penetapan Pengurus Entitas Anak. 100
3. Update Proses Penetapan Pengurus Entitas Anak.
1. Penetapan Pengurus Entitas Anak.
6. 12 Maret 2018 2. Perubahan Kuasa Pemegang Saham untuk Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL). 71
3. Remunerasi Pengurus Entitas Anak.
1. Penetapan Pengurus Entitas Anak.
7. 7 Mei 2018 2. Penetapan Kuasa Pemegang Saham (KPS). 100
3. Pembentukan Tim Evaluasi Pengurus Entitas Anak.
8. 5 Juni 2018 Penambahan Modal PT Mandiri Tunas Finance (MTF). 77
9. 26 Juni 2018 Penetapan Pemberhentian Pengurus Entitas Anak 100
25 September
10. Perubahan Pengurusan Entitas Anak 100
2018
Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri Axa General Insurance (MAGI), Perubahan Pengurus MAGI,
11. 4 Oktober 2018 95
Mandiri Inhealth dan Mandiri Sekuritas.
12. 15 Oktober 2018 Persetujuan RKAP Tahun 2019 Entitas Anak. 84
1. Penangkatan Pengurus Entitas Anak.
13. 30 Oktober 2018 100
2. Pendirian Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Entitas Anak.
27 November Update Perkembangan Mitra Transaksi Indonesia dan Penambahan Modal Mandiri Capital Indonesia
14. 90
2018 (MCI).
Di tahun 2019, CSC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja CSC di tahun 2019 antara lain:
1. Membahas, merekomendasikan dan menetapkan inisiatif bisnis penyertaan modal Perseroan kepada Entitas Anak.
2. Mengevaluasi dan membahas kinerja keuangan Entitas Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas
Anak.
3. Membahas, merekomendasikan, dan menyetujui remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak
termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas Anak.
4. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui pencalonan/nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Entitas
Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas Anak
Human Capital Policy Committee (HCPC) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menetapkan
strategi pengelolaan Human Capital Bank Mandiri, menetapkan dan mengembangkan organisasi, serta menetapkan
arah strategis pengembangan Sistem Informasi Human Capital.
Berdasarkan keputusan Direksi No. KEP.DIR/56/2018 tanggal 30 Juli 2018, struktur dan keanggotaan HCPC adalah
sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, HCPC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
1. Menetapkan arahan strategis dan operasional pengelolaan Human Capital, termasuk budaya dan nilai perusahaan.
2. Menetapkan kebijakan pengelolaan Human Capital yang bersifat strategis di Entitas Anak, Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, Dana Pensiun Bank Mandiri, Yayasan serta Entitas Anak dari Entitas Anak.
3. Menetapkan arah strategis pengembangan Sistem Informasi Human Capital.
4. Menetapkan dan mengembangkan organisasi termasuk pemenuhan, pengembangan dan pelatihan Human Capital
sesuai kebutuhan bisnis Perseroan.
5. Menetapkan individual performance management and rewards, talent and succession management serta employee relations.
6. Menetapkan batas kewenangan dalam menjalankan manajemen Human Capital.
7. Membahas dan menyelesaikan permasalahan pengelolaan Human Capital yang bersifat strategis.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya HCPC menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite
dengan hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan
menyampaikan materi yang akan di bahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Sepanjang tahun 2018, pelaksanaan tugas HCPC dilakukan dengan membahas terkait kepegawaian dan diputus
dalam Rapat Direksi. Materi-materi terkait kepegawaian yang dibahas dalam Rapat Direksi antara lain:
Di tahun 2019, HCPC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali dalam satu tahun. Adapun rencana kerja HCPC di tahun 2019 antara lain:
1. Menetapkan arahan strategis dan operasional pengelolaan Human Capital, termasuk budaya dan nilai
perusahaan.
2. Menetapkan arah strategis pengembangan Sistem Informasi Human Capital.
3. Menetapkan individual performance management and rewards, talent and succession management serta employee
relations.
Information Technology Committee (ITC) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam penetapan
IT strategic plan dan IT budgeting, penetapan proyek IT strategic dan pengamanan TI.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/57/2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang Information Technology
Committee, struktur dan keanggotaan ITC adalah sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi
agenda komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, ITC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
1. Membahas dan menetapkan IT Strategic Plan (ISP) Perseroan.
2. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT Resources.
3. Menetapkan strategi dan rencana tindakan atas proyek-proyek beserta anggarannya.
4. Menetapkan strategi pengamanan TI dan manajemen risiko penggunaan TI.
5. Memastikan dan memonitor pelaksanaan proyek TI sesuai dengan ISP, anggaran TI dan delivery project TI.
6. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran TI yang telah diputuskan oleh Direksi.
7. Memutuskan atau memberikan arahan terkait perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem TI yang
bersifat strategis.
8. Membahas dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat strategis dalam ruang lingkup TI dan arahan investasi
bidang TI termasuk Entitas Anak.
9. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang
bersifat IT operasional.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya ITC menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite dengan
hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan
menyampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Sepanjang tahun 2018, ITC telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan topik yang dibahas sebagai
berikut:
Di tahun 2019, ITC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja ITC di tahun 2019 antara lain:
1. Membahas dan menetapkan IT Strategic Plan (ISP) Perseroan.
2. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT Resources.
3. Menetapkan strategi pengamanan TI dan manajemen risiko penggunaan TI.
Integrated Risk Committee (IRC) merupakan komite yang bertugas untuk membantu Direksi dalam penyusunan antara
lain kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.
Berdasarkan keputusan Direksi No. KEP.DIR/58/2018 tanggal 30 Juli 2018, susunan dan keanggotaan IRC adalah
sebagai berikut:
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Integrated Risk Pelaksanaan Tugas Integrated Risk Committee
Committee
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya IRC
Dalam melaksanakan fungsinya, IRC memberikan menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga)
rekomendasi kepada Direksi antara lain mengenai: kali dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang
1. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota
pemantauan, pengendalian Risiko secara Komite dengan hak suara (voting member), atau atas
terintegrasi, dan sistem informasi Manajemen Risiko permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit
Terintegrasi. kerja terkait dengan menyampaikan materi yang akan
2. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Penerapan Manajemen Risiko pada masing-masing Selama tahun 2018 IRC telah melaksanakan rapat
Entitas Anak. sebanyak 4 (empat) kali dengan agenda sebagai berikut.
4. Lain-lain yang diperlukan dalam rangka menyusun
atau mengevaluasi kebijakan Manajamen Risiko
Terintegrasi.
Kuorum
No. Tanggal Agenda
Kehadiran (%)
Penilaian Risk Based Bank Rating Konsolidasi Semester II-2017 dan Profil Risiko Terintegrasi Triwulan IV-
1. 13 Februari 2018 88
2017.
Penyusunan Mandiri Group Principles Guideline (MGPG) dan Penyesuaian Mandiri Subsidiary Management
2. 7 Mei 2018 76
Principles Guideline (MSMPG).
Penilaian Risk Based Bank Rating Konsolidasi Semester I-2018 dan Profil Risiko Terintegrasi Triwulan II-
3. 6 Agustus 2018 100
2018.
4. 17 Oktober 2018 Penilaian Profil Risiko Individu dan Konsolidasi Triwulan III-2018. 94
Di tahun 2019, IRC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja IRC di tahun 2019 antara lain:
1. Kecukupan Manajemen Risiko Terintegrasi.
2. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Penerapan Manajemen Risiko pada masing-masing Entitas Anak.
Policy and Procedure Committee (PPC) merupakan komite yang dibentuk untuk membahas dan merekomendasikan
kepada Direksi dalam penyusunan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan kebijakan Bank Mandiri dan menetapkan
prosedur Bank Mandiri termasuk kebijakan dan prosedur Human Capital serta membahas dan memutus pemberian
kewenangan kepada pejabat Bank Mandiri (ex-officio).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/59/2017 tanggal 30 Juli 2018 tentang Policy and Procedure
Committee, struktur dan keanggotaan PPC adalah sebagai berikut:
PPC KATEGORI A
Ketua : Direktur Manajemen Risiko
Sekretaris : Group Head Policy and Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) : Group Head Compliance
I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member)
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member)
1. Direktur Utama
2. Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan
3. SEVP Corporate Transformations
4. SEVP Operation
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent Voting Member)
Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
II. Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting Member)
Direktur Kepatuhan atau Group Head Compliance atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk wajib hadir
dalam Rapat Komite.
III. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing Non Voting Member)
a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite.
b. Sekretaris Komite.
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi
agenda komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
PPC KATEGORI B
Ketua : Direktur Manajemen Risiko
Sekretaris : Group Head Policy and Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) : Group Head Compliance
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya PPC menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite dengan
hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait dengan men-
yampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Selama tahun 2018 PPC telah melaksanakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali dengan agenda sebagai berikut.
Selain pelaksanaan rapat, PPC juga telah mengambil beberapa keputusan secara sirkuler sebanyak 9 (Sembilan) kali
antara lain sebagai berikut:
Di tahun 2019, PPC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja PPC di tahun 2019 antara lain:
1. Penyesuaian/penyempurnaan kebijakan di bidang Human Capital.
2. Penyusunan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan prosedur di bidang Human Capital.
Risk Management Committee (RMC) merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam membahas dan
merekomendasikan kebijakan, dan menetapkan prosedur serta memantau profil risiko, dan mengelola seluruh risiko
Bank Mandiri secara terintegrasi dengan rincian ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawab. Berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/68/2018 per tanggal 29 September 2018, Risk Management Committee
disesuaikan telah diperluas scopenya menjadi Risk Management & Credit Policy Committee, yang selanjutnya disingkat
menjadi RMPC.
Hal ini untuk memenuhi Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Bank memiliki Komite Kebijakan
Perkreditan serta menindaklanjuti arahan rapat Direksi untuk menggabungkan scope komite baru dimaksud dengan
RMC dan menjadi RMPC.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/60/2018, struktur dan keanggotaan RMC adalah sebagai berikut:
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Dalam menjalankan fungsinya, RMC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
1. Memantau profil risiko dan pengelolaan seluruh risiko dalam rangka menetapkan risk appetite, limit risiko, dan
strategi pengelolaan risiko yang terintegrasi serta kecukupan modal.
2. Menetapkan framework dan metodologi manajemen risiko untuk melakukan identifikasi, pengukuran dan mitigasi
risiko, termasuk untuk kondisi stress dan contingency plan.
3. Melakukan penyempurnaan penerapan manajemen risiko secara berkala maupun insidentil sebagai tindak lanjut
perubahan kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan.
4. Membahas dan menetapkan hal-hal strategis dalam lingkup manajemen risiko termasuk manajemen risiko di
Entitas Anak.
5. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang memiliki kondisi khusus (seperti pelampauan
alokasi dan limit dalam pengelolaan portofolio kredit).
6. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang
bersifat opersional.
Pelaksanaan tugas RMC dilakukan melalui pengambilan keputusan dalam rapat Komite sekurang-kurangnya 3 (tiga)
kali dalam 1 (satu) tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite
dengan hak suara (voting member), atau atas permintaan Direksi, atau atas usulan tertulis dari unit kerja terkait
dengan menyampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite. Keputusan yang
diambil melalui rapat kemudian dilaporkan kepada Direksi.
Sepanjang tahun 2018, RMC telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan topik yang dibahas sebagai
berikut:
Kuorum Kehadiran
No. Tanggal Agenda Rapat
(%)
1. Persetujuan atas Penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara Individu Triwulan IV- 2017.
1. 18 Januari 2018 2. Perhitungan Tagihan Bersih Transaksi Derivatif dalam Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit 83
dengan Menggunakan Pendekatan Standar sesuai Surat Edaran OJK No. 48/SEOJK.03/2017.
13 Februari Penilaian Risk Based Bank Rating Konsolidasi Semester II-2017 dan Profil Risiko Terintegrasi Triwulan
2. 83
2018 IV -2017.
1. Reviu Kebijakan Limit Pengelolaan Risiko Banking Book: Likuiditas, Suku Bunga dan Nilai Tukar.
3. 23 Mei 2018 100
2. Reviu Limit Aktivitas Trading Treasury Head Office dan Kantor Luar Negeri Tahun 2018.
1. Tingkat Kesehatan Bank Mandiri secara Individu Semester I 2018.
4. 16 Juli 2018 80
2. Perubahan Regulasi Giro Wajib Minimum (GWM) atas Ketentuan Regulator.
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Mandiri (RBBR) Konsolidasi Semester I-2018 dan Profil Risiko
5. 6 Agustus 2018 Terintegrasi Triwulan-II 2018. 100
2. Update CISO: IT Security dan Vulnerability Assessment and Fix Deploy.
Selain pelaksanaan rapat, RMC juga telah mengambil beberapa keputusan secara sirkuler antara lain sebagai berikut:
Selanjutnya, dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Penyusunan dan
Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan atau Pembiayaan Bank bagi Bank Umum, maka dilakukan penyesuaian terhadap
ruang lingkup RMC menjadi Risk Management & Credit Policy Committee sebagaimana dituangkan dalam Keputusan
Direksi No. KEP.DIR/68/2018 tanggal 29 September 2018 tentang Risk Management & Credit Policy Committee.
Risk Management and Credit Policy Committee (RMPC) merupakan komite yang dibagi dalam dua Kategori A dan
Kategori B dengan tugas sebagai berikut:
Kategori A
− Melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penetapan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
Kategori B
− Merumuskan kebijakan perkreditan, mengawasi pelaksanaan kebijakan perkreditan, memantau perkembangan
dan kondisi portofolio perkreditan serta memberkan saran langkah perbaikan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/68/2017 tanggal 28 September 2018 tentang Risk Management &
Credit Policy Committee, struktur dan keanggotaan RMPC adalah sebagai berikut:
d. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management and Credit Policy Committee
Dalam menjalankan fungsinya, RMPC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
Sepanjang tahun 2018, RMPC telah melaksanakan rapat sebanyak 1 (satu) kali dengan topik yang dibahas sebagai
berikut:
Rencana Kerja Risk Management and Credit Policy Committee Tahun 2019
Di tahun 2019, RMPC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 2 (tiga) kali
dalam satu tahun. Adapun rencana kerja RMPC di tahun 2019 antara lain:
1. Memantau profil risiko dan pengelolaan seluruh risiko dalam rangka menetapkan risk appetite, limit risiko dan strategi
pengelolaan risiko yang terintegrasi serta kecukupan modal.
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan atau pembiayaan secara keseluruhan.
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Credit Committee Sepanjang tahun 2018, Credit Committee telah
melaksanakan rapat sebanyak 441 (empat ratus empat
Dalam menjalankan fungsinya, RKK memiliki tugas dan puluh satu) kali untuk segmen Large Corporate dan 503
tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Standar (lima ratus tiga) kali untuk segmen Middle Corporate,
Prosedur Kredit per segmen sebagai berikut: dengan frekuensi sebagai berikut:
Di tahun 2019, RKK telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat. Adapun rencana kerja RKK
di tahun 2019 antara lain merekomendasikan dan/atau memutus pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan,
dan atau perpanjangan) yang dikelola oleh Business Unit sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/perubahan
struktur kredit.
Internal Audit
Memegang peran sebagai Third line of defense, Internal Audit Bank Mandiri memastikan bahwa pengendalian Internal
di setiap line of defense semakin kuat dan matang. Oleh karena itu Internal Audit terus melakukan inovasi dalam
penggunaan metodologi serta tools audit sehingga pelaksanaan audit lebih efektif dan efisien.
Direktur Utama
Internal Audit
Wholesale &
Corporate Center IT Audit Retail Audit Senior Investigator
Audit
INTERNAL
Audit Wholesale
AUDIT INTERNAL
Audit IT Infra
AUDIT& INTERNAL AUDIT
Audit Retail Banking Audit Development Quality Assurance Investigator 1
Banking
Mustaslimah Network
Mustaslimah Mustaslimah
Audit Risk
Audit IT Operations Audit Operations
Compliance & HC
Di Bank Mandiri, Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta dapat berkomunikasi
dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Sejak tanggal 1 November 2017, Internal Audit memiliki 4 (empat) Unit
Kerja yang pembidangannya disesuaikan dengan strategi bisnis Bank Mandiri, yaitu Wholesale & Corporate Center
Audit Group, Retail Audit Group, IT Audit Group dan Senior Investigator. Selain itu, Internal Audit juga memiliki 2 (dua)
Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Senior Executive Vice President/Chief Audit Executive yaitu
Audit Development Department dan Quality Assurance Department.
Kewarganegaaraan Warga Negara Indonesia Internal Audit memiliki Internal Audit Charter yang disahkan
Domisili Depok
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Bank Mandiri
yang terakhir kali dimutakhirkan pada tanggal 17 Desember
Riwayat Pendidikan Sarjana di bidang Teknik Industri Pertanian
dari Institut Pertanian Bogor (1988).
2015. Internal Audit Charter memberikan pedoman
mengenai tujuan, kedudukan, wewenang, tanggung jawab
Sertifikasi Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5
dan ruang lingkup pekerjaan Internal Audit. Kedudukan,
Riwayat Pekerjaan − Senior Executive Vice President/SEVP
kewenangan dan tanggung jawab yang dinyatakan secara
Internal Audit (2015 – sekarang). formal dalam Internal Audit Charter telah sesuai dengan
− Group Head Human Capital and
Services (2014-2015).
Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan Standar
− Group Head Procurement and Fixed Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank (SPFIB), Keputusan
Asset (2010-2014).
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Lembaga Keuangan
− Group Head Compliance (2006-2010).
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Dasar Pengangkatan Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Unit Audit Internal serta best practices yang mengacu pada
Executive Vice President/SEVP Internal Audit
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. standar International Professional Practice Framework (IPPF)
KEP.DIR/095/2015 tanggal 26 Maret 2015. oleh The Institute of Internal Auditor (IIA).
Dalam melaksanakan fungsinya, tugas dan tanggung jawab Internal Audit antara lain sebagai berikut:
1. Merencanakan dan melaksanakan aktivitas internal audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai
risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan
sasaran Perseroan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
2. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali informasi (investigasi), melaporkan, dan menyampaikan
rekomendasi/kesimpulan atas fraud kepada Manajemen.
3. Mengembangkan dan menjalankan program untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas Internal Audit.
4. Memberikan rekomendasi atas hasil audit dan memonitor tindak lanjut hasil aktivitas internal audit dan aktivitas
investigasi.
Adapun kewenangan yang dimiliki oleh Internal Audit antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan aktivitas Internal Audit terhadap kegiatan seluruh unit kerja dalam organisasi Perseroan serta Entitas
Anak dan afiliasinya sesuai peraturan yang berlaku.
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
3. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal termasuk regulator.
4. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
5. Mengakses seluruh informasi, catatan, pegawai, dan termasuk didalamnya namun tidak terbatas pada rekening/
catatan pegawai dan sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap perlu terkait dengan tugas dan fungsinya.
6. Melakukan aktivitas investigasi terhadap kasus/masalah pada setiap aspek dan unsur kegiatan yang terindikasi fraud
dan pelanggaran code of conduct dalam organisasi Perseroan, Entitas Anak dan afiliasi sesuai peraturan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugasnya, Internal Audit Bank Mandiri didukung oleh Human Capital yang berkompeten serta
memiliki kualifikasi yang memadai. Adapun jumlah komposisi personil Internal Audit adalah sebagai berikut.
Chief Auditor 3
Audit Manager 10
Investigator Head 2
Department Head 3
Specialist 5
Lead Auditor 16
Lead Investigator 2
Team Leader 2
Section Head 1
Investigator 2
Senior Auditor 22
Auditor 28
Junior Investigator 3
Officer 4
Supporting 7
Total 112
Internal Audit selalu berupaya untuk memberikan pendidikan berkelanjutan bagi seluruh personilnya untuk
memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Pendidikan yang diberikan berupa pendidikan profesi yang
bersertifikasi baik yang bersifat Nasional maupun Internasional, program attachment dan training di dalam maupun
luar negeri. Adapun sertifikasi profesi yang telah dimiliki oleh Personil Internal Audit hingga tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel Sertifikasi Profesi Nasional Tahun 2018 Tabel Sertifikasi Profesi Internasional Tahun 2018
Chartered Accountant 8
Total 273
Dalam rangka memperluas wawasan dan kompetensi profesional auditor internal, Internal Audit telah berpartisipasi
dalam perhimpunan profesi Internal Audit antara lain:
Di tahun 2018, beberapa institusi melakukan benchmark ke Internal Audit Bank Mandiri. Daftar Institusi yang
melakukan benchmarking adalah sebagai berikut.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya Auditor Internal Bank Mandiri dituntut untuk bersikap professional
dan taat pada kode etik yang telah ditetapkan. Kode Etik Auditor Internal Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Integritas (Integrity)
Internal Auditor memiliki integritas dengan membangun kepercayaan (trust) yang menjadi dasar untuk membuat
penilaian (judgement) yang handal.
2. Objektivitas (Objectivity)
Internal Auditor menunjukkan objektivitas yang tinggi sesuai dengan standar profesi dalam mengumpulkan,
mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Selain
itu, Internal Auditor melakukan penilaian (judgement) secara seimbang (balanced) dengan memperhatikan semua
keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau orang lain.
3. Kerahasiaan (Confidentiallity)
Internal Auditor menghormati nilai dan kepemilikan atas informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan
informasi tersebut tanpa otorisasi yang berwenang kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesi untuk
mengungkapkan informasi tersebut.
4. Kompetensi (Competency)
Internal Auditor menggunakan pengetahuan, keahliandan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas audit.
Aktivitas Internal Audit harus dilaksanakan dengan keahlian dan kemahiran profesional yaitu memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawabnya.
Pengembangan kompetensi Internal Audit dapat dilihat pada Bab Profil dalam Laporan Tahunan ini.
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan audit dan memberikan gambaran utuh kepada Manajemen terkait
pelaksanaan audit, maka aktivitas audit yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan monitoring
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Audit (SIMA). Aplikasi SIMA
telah digunakan sejak 26 April 2013 dan terus ditingkatkan performanya. Pada tahun 2018 sistem informasi Internal
Audit telah dilakukan update SIMA ke versi 4.5.
Metode Audit
Internal Audit menerapkan metodologi risk based audit dalam melaksanakan aktivitas internal audit dengan
memfokuskan pada area yang berisiko tinggi. Penerapan metodologi ini sesuai dengan kebutuhan Bank Mandiri,
ketentuan Regulator dan best practices. Penerapan metodologi risk based audit membutuhkan kerja sama yang baik
antara Internal Audit dengan Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional serta Klien.
Berikut adalah grand design penerapan risk based audit di Bank Mandiri:
7. Classification
Continous Auditing
13. Scope 12. Audit Plan 11. Approach 10. Evaluation 9. Risk Prioritisation
Agree the scope with Development of internal Agree risk maturity and Evaluation of risk Prioritise areas for
auditees audit plan audit approach with assestment by audit
auditees auditees
Pada tahun 2018 Internal Audit telah menyusun Pada tahun berjalan terdapat revisi Annual Audit
rencana audit sebanyak 54 (lima puluh empat) subyek Plan (AAP) yang menyesuaikan dengan risiko dan
penugasan yang terdiri dari Audit Tematik, Audit Umum, perkembangan bisnis Bank Mandiri. Terdapat
Audit Mandatory, Audit Entitas Anak, Kajian, serta Audit perubahan subjek audit menjadi 53 (lima puluh tiga)
Kinerja. Penugasan-penugasan tersebut dilaksanakan subjek dengan rincian sebagai berikut.
oleh tiga unit kerja di Internal Audit, yaitu Unit Kerja
Wholesale & Corporate Center Audit Group, Retail Audit
Group, serta IT Audit Group. Adapun detail subyek 2
6
4
penugasan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Perkembangan metodologi internal audit yang cukup dinamis mendorong unit kerja Internal Audit Bank Mandiri
untuk lebih responsif/tanggap dan proaktif. Dengan adanya perubahan ini, maka rencana audit (audit plan) yang
awalnya statis menjadi lebih dinamis, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Bank Mandiri. Adapun selama
tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan audit berdasarkan rencana audit yang telah disusun sebelumnya untuk selanjutnya
hasil audit tersebut akan ditindaklanjuti dan dijadikan salah satu bahan untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan di
Bank Mandiri. Pelaksanaan kegiatan audit tahun 2018 adalah sebagai berikut.
Adapun jumlah temuan dan tindak lanjut hasil audit internal selama tahun 2018 dapat dilihat pada grafik berikut:
628 627
Tahun Outstanding Closed Total 547
2018 0 547 547 426
348 Close
2017 0 627 627
2016 0 628 628
2015 0 426 426
2014 0 348 348
2014 2015 2016 2017 2018
Seluruh Temuan di Tahun 2018 Telah di Tindak Lanjuti oleh Internal Audit.
Untuk melakukan perbaikan di tahun berikutnya, maka diperlukan evaluasi pada pelaksanaan Internal Audit selama
tahun berjalan. Terdapat beberapa standar yang diadopsi Bank Mandiri dalam pelaksanaan Internal Audit untuk
meningkatkan efektivitas atas aktivitasnya. Proses evaluasi pelaksanaan Internal Audit Bank Mandiri dibantu oleh
Konsultan Independen.
Salah satu standar yang digunakan sebagai acuan/pedoman dalam pelaksanaan Internal Audit di Indonesia adalah
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Terdapat beberapa
indikator yang dievaluasi untuk mengetahui apakah pelaksanaan Internal Audit Bank Mandiri telah sesuai dengan
SPFAIB, yaitu Kebijakan Umum, Profesionalisme, Organisasi dan Manajemen, Ruang Lingkup Audit Internal,
Pelaksanaan Audit, serta Dokumentasi dan Administrasi. Adapun untuk tahun 2018 didapatkan hasil bahwa secara
umum pelaksanaan Internal Audit Bank Mandiri telah sesuai (Generally Comply) dengan SPFAIB.
1
Total Ketentuan = 68
17 20
12
9
7
Sesuai dengan ketentuan SPFAIB terkait materi laporan, Laporan Hasil Audit wajib mencantumkan komitmen
terhadap pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit sebelumnya (DMTL). Namun demikian, dari total 21 (dua
puluh satu) Laporan Hasil Audit yang telah disusun, masih terdapat 1 (satu) Laporan Hasil Audit yang masih belum
mencantumkan komitmen terhadap pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit sebelumnya (DMTL). Mendasarkan hal
tersebut, maka harus dilakukan perbaikan untuk pelaporan tahun selanjutnya, salah satunya dengan meningkatkan
kedisiplinan dalam penyusunan Laporan Hasil Audit sehingga seluruhnya mencantumkan komitmen terhadap
pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit sebelumnya (DMTL).
Selain mengevaluasi kesesuaian praktik Internal Audit dengan SPFAIB, dilakukan pula evaluasi kesesuaian
pelaksanaan Internal Audit, khususnya IT Audit terhadap ketentuan yang diatur dalam Peraturan OJK
No. 38/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
dan Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi
Informasi oleh Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan proses kerja IT Audit Bank Mandiri.
Total Ketentuan = 16
6
2
3
1
Kebijakan, Proses Pemenuhan
Standar, dan Audit Fungsi Audit TI
Prosedur terkait TI
Audit TI
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa secara umum pelaksanaan IT Audit Bank Mandiri
selama tahun 2018 telah sesuai (Generally Comply) dengan Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2016 dan Surat Edaran OJK
No. 21/SEOJK.03/2017. Adapun aspek yang perlu ditingkatkan dan dilakukan perbaikan adalah pada aspek Kebijakan,
Standar, Prosedur, serta Proses terkait IT Audit.
Evaluasi terhadap pelaksanaan Internal Audit yang dilakukan oleh Konsultan Independen juga mencakup penilaian
kesesuaian terhadap The International Standars for the Professional Practice of Internal Auditing (ISPPIA) yang
ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Adapun untuk tahun 2018 didapatkan hasil bahwa secara umum
pelaksanaan Internal Audit Bank Mandiri telah sesuai (Generally Comply) dengan ISPPIA. Dari 20 (dua puluh) indikator/
aspek, sebanyak 18 (delapan belas) indikator/aspek secara umum telah sesuai dan 2 (dua) aspek sebagian sesuai.
18
Penerapan Tata Kelola Dalam Uraian terkait Komite Remunerasi dan Nominasi
telah dijelaskan pada bagian Komite Remunerasi dan
Pemberian Remunerasi Nominasi Bab Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini.
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan tata kelola
remunerasi berdasarkan Peraturan OJK No. 45/
Proses Penyusunan Kebijakan
POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam
Remunerasi
Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum. Remunerasi
merupakan imbalan yang ditetapkan dan diberikan
Kebijakan remunerasi merupakan salah satu faktor
kepada Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pegawai baik
penting untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan
yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk tunai
pegawai, pejabat eksekutif, Direksi dan Dewan Komisaris
maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang,
yang kompeten serta berkualitas. Kebijakan remunerasi
dan tanggung jawabnya. Penerapan tata kelola dalam
merupakan strategi Bank Mandiri dalam memberikan
pemberian Remunerasi bertujuan untuk mendorong
imbalan yang disesuaikan dengan kemampuan
dilakukannya prudent risk taking sehingga kelangsungan
Bank Mandiri agar dapat mengakomodir perubahan
usaha Bank Mandiri dapat terjaga.
demografi pegawai, pengelolaan biaya tenaga kerja,
dan dalam rangka mendorong pencapaian tujuan bisnis
Bank Mandiri.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remunerasi Bank Mandiri disusun dengan tujuan
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi
untuk dapat menarik, mempertahankan, memotivasi,
dan Nominasi yang bertujuan untuk membantu dalam
dan meningkatkan keterikatan karyawan agar dapat
melaksanakan fungsi dan tugasnya di bidang yang
secara terus menerus memberikan kinerja yang optimal,
berkaitan dengan remunerasi dan nominasi terhadap
mendukung visi, misi, dan strategi Bank Mandiri.
anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Salah satu tugas
dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah membuat
suatu sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi Penyusunan kebijakan remunerasi Bank Mandiri
yang akan menjadi bagian dari pedoman kebijakan tata memperhatikan:
kelola perusahaan serta akan menjadi dasar bagi Dewan 1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
Komisaris dan RUPS dalam menetapkan remunerasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. undangan yang berlaku.
2. Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai rangka menjaga kelangsungan usaha Bank Mandiri. Bank
dengan kegiatan usaha Perseroan sejenis dan skala Mandiri menentukan metode pengukuran kinerja dan jenis
usaha perseroan dalam industrinya. risiko dalam menetapkan pemberian Remunerasi yang
3. Tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Bersifat Variabel sesuai skala dan kompleksitas kegiatan
Direksi dan/anggota Dewan Komisaris dikaitkan usaha Bank Mandiri. Dalam menetapkan kebijakan
dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan. remunerasi Bank Mandiri memperhatikan jenis, kriteria,
4. Target kinerja atau kinerja masing-masing anggota dampak serta perubahan penentuan jenis risiko utama
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris agar dalam menetapkan remunerasi.
tercapai kesetaraan antara hasil kerja dengan
imbalan yang diterima. Pengukuran Kinerja Dikaitkan dengan
5. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap Remunerasi
dan bersifat variabel.
6. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka Panjang Dalam pemberian remunerasi, Bank Mandiri melakukan
Bank. pengukuran kinerja yang dikaitkan dengan remunerasi
meliputi tinjauan mengenai kebijakan remunerasi yang
Cakupan Kebijakan Remunerasi dan dikaitkan dengan penilaian kinerja, metode dalam
Implementasinya mengaitkan Remunerasi individu dengan kinerja
Bank Mandiri, kinerja unit kerja dan kinerja individu
Sehubungan dengan berlakunya Peraturan OJK No. 45/ serta metode yang digunakan Bank Mandiri untuk
POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam menyatakan bahwa kinerja (key performance indicator)
Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum, Bank Mandiri yang disepakati tidak dapat tercapai sehingga perlu
telah memiliki Kebijakan Remunerasi yang disahkan dilakukan penyesuaian atas remunerasi serta besarnya
melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan penyesuaian remunerasi jika kondisi tersebut terjadi.
Direksi tanggal 20 Maret 2018. Kebijakan remunerasi
yang telah ditetapkan saat ini masih mengatur terkait Penerapan strategi remunerasi juga dilaksanakan
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, selanjutnya dengan memperhatikan kinerja dari tiap-tiap individu
akan diterapkan bagi pegawai di level tertentu yang pegawai (based on performance), kinerja unit kerja dan
akan ditetapkan sebagai material risk taker. Penetapan kinerja Bank Mandiri secara keseluruhan, namun tetap
material risk taker dilakukan dengan menggunakan dalam anggaran yang ditetapkan.
pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Paket remunerasi dan fasilitas yang diperoleh Dewan Komisaris dan Direksi telah dijelaskan masing-masing pada
bagian Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris serta Kebijakan Remunerasi Direksi pada Bab Tata Kelola Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini.
Bank Mandiri memberikan kompensasi yang bersifat variable diantaranya Tunjangan Lokasi, Tunjangan Jabatan
tertentu, Tunjangan Penampilan untuk pegawai frontliner, Kompensasi Lembur, Bonus pencapaian kinerja, Insentif
penjualan, retention program serta program Long Term Incentive dalam bentuk saham. Remunerasi yang bersifat
variabel diberikan dalam bentuk saham Bank Mandiri bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Non Independen
serta dalam bentuk tunai bagi anggota Dewan Komisaris Independen dengan ketentuan Peraturan OJK No. 45/
POJK.03/2015.
Jumlah Direksi dan Dewan Komisaris Penerima Remunerasi yang Bersifat Variabel
Jumlah Direksi, Dewan Komisaris yang menerima remunerasi yang bersifat variabel selama 1 (satu) tahun dan total
nominal adalah sebagai berikut.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri adalah material risk takers. Anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku 2017 sejumlah 22 (dua puluh dua) orang.
Shares Option
Bank Mandiri tidak menerbitkan program share option untuk Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif, maupun
pegawai sepanjang tahun 2018.
Bank Mandiri senantiasa menaati seluruh aturan yang berlaku terkait remunerasi kepada pegawai. Besaran
remunerasi yang diberikan telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan berada di atas standar Upah
Minimum yang berlaku di wilayah operasional Bank Mandiri. Dalam menerapkan tata kelola remunerasi Bank Mandiri
senantiasa berupaya menjaga gap rasio gaji seluruh pegawai agar tidak terdapat perbedaan yang terlalu tinggi.
Secara rinci informasi terkait rasio gaji tertinggi dan terendah telah dijelaskan pada Bab Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Jumlah Penerima dan Jumlah Total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang Dijamin
Tanpa Syarat
Selama tahun 2018, tidak terdapat jumlah penerima dan jumlah total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang dijamin
tanpa syarat akan diberikan oleh Bank Mandiri kepada calon Direksi, calon Dewan Komisaris, dan/atau calon Pegawai
selama 1 (satu) tahun pertama bekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015.
Jumlah Nominal Pesangon yang dibayarkan per orang dalam 1 (satu) tahun Jumlah Pegawai (orang)
Di atas Rp1 miliar 11
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar 23
Di bawah 500 juta ke bawah 1.772
Jumlah total remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan yang terdiri dari tunai dan/atau saham atau
instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
a. Saham dengan total 2.813.600 lembar saham.
b. Tunai dengan total Rp2.556.899.560 setelah dikurangi pajak.
Jumlah Total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang Ditangguhkan yang Dibayarkan
Selama Satu Tahun
Selama tahun 2018, tidak terdapat Remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan yang dibayarkan.
Jumlah remunerasi yang diberikan dalam satu tahun bagi Dewan Komisaris dan Direksi secara rinci dapat dilihat pada
bagian Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Kebijakan Remunerasi Direksi dalam Bab Tata Kelola Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini.
Informasi Kuantitatif
*)
hanya untuk Material Risk Taker
Akuntan Publik
Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/POJK.03/2016 Penunjukan Akuntan Publik
tentang Perubahan atas No. 6/POJK.03/2015 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, audit atas Penunjukan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai
Laporan Keuangan Bank Mandiri untuk tahun buku 2018 Auditor Eksternal yang mengaudit Laporan Keuangan
telah dilakukan oleh akuntan publik yang independen, Konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan
kompeten, profesional dan obyektif sesuai dengan Entitas Anak, Laporan Keuangan Program Kemitraan
Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.,
kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. untuk Tahun buku 2018 ditetapkan dalam RUPS
Tahunan tanggal 21 Maret 2018 dengan berpedoman
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional pada ketentuan OJK dan ketentuan terkait lainnya.
Akuntan dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan Tahun Buku 2018, merupakan periode tahun audit
serta selesai tepat waktu, maka secara rutin dilakukan keempat bagi KAP Purwantono, Sungkoro & Surja.
pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa
Adapun kronologis proses penetapan Auditor Eksternal
permasalahan penting yang signifikan. Bank Mandiri
Laporan Keuangan Tahun Buku 2018 adalah sebagai
selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara
berikut:
Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen Bank
1. Dewan Komisaris menyampaikan permintaan
Mandiri untuk dapat meminimalisir kendala-kendala
kepada Direksi untuk melakukan pemilihan KAP yang
yang terjadi selama proses audit berlangsung.
akan ditetapkan sebagai Auditor Eksternal Laporan
Keuangan Tahun Buku 2018.
Penerapan Fungsi Audit Eksternal 2. Direksi melakukan proses pengadaan dalam rangka
pemilihan KAP sebagai Auditor Eksternal Laporan
Fungsi Audit Eksternal diimplementasikan melalui Keuangan Tahun Buku 2018 sesuai permintaan Dewan
pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Bank Mandiri oleh Komisaris, yang dimulai dengan tahapan pembentukan
Akuntan Publik dan KAP, dalam rangka memastikan bahwa Tim Pengadaan sampai dengan tahapan melakukan
informasi keuangan dimaksud disusun dan disajikan secara evaluasi aspek teknis dan aspek finansial atas proposal
berkualitas, membentuk dan menyatakan pendapat atas KAP Peserta Pengadaan serta menyampaikan hasilnya
kewajaran Laporan Keuangan Bank Mandiri serta menguji kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
pengendalian internal (Internal Control Review), termasuk 3. Berdasarkan hasil pengadaan, Komite Audit
melakukan pengujian kembali atas hal-hal yang sudah diuji menyusun dan menyampaikan rekomendasi atas
oleh Internal Audit dan melakukan observasi dari prosedur penunjukan Akutan Publik dan/atau KAP kepada
yang dilakukan oleh Internal Audit. Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris menyampaikan usulan penunjukan Akuntan Publik dan/atau KAP kepada RUPS Tahunan dengan
memperhatikan rekomendasi Komite Audit.
5. RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018, memutuskan untuk menetapkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
sebagai KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dan Entitas
Anak dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Untuk
Tahun Buku 2018, termasuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan
persyaratan lainnya bagi KAP tersebut, serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP Purwantono, Sungkoro &
Surja, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2018.
6. Bank Mandiri menyampaikan surat kepada KAP Peserta Pengadaan mengenai hasil keputusan RUPS Tahunan yang
menetapkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahun
Buku 2018.
Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip Etika Profesi dalam melakukan penetapan Auditor Eksternal yaitu:
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan umum (publik)
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank telah diatur
bahwa Laporan Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan dan tahunan wajib diaudit
oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK.
Fee atas jasa yang diberikan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja untuk tahun buku 2018 senilai Rp11.990.000.000
(termasuk OPE dan PPN) terdiri dari fee Audit atas Laporan Keuangan senilai Rp10.749.935.000 (termasuk OPE dan
PPN) dan sisanya senilai Rp1.240.065.000 (termasuk OPE dan PPN) untuk fee jasa lain yang diberikan.
Berikut kronologis penugasan KAP dan AP yang telah mengaudit Laporan Keuangan Bank Mandiri tahun buku 2010-
2018 sebagai berikut:
Periode Fee *)
Nama Akuntan Periode
Tahun Kantor Akuntan Publik Akuntan (Dalam Ribuan Izin KAP
(Signing Partner) KAP
Publik Rupiah)
2018 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Benyanto Suherman 1 11.990.000 603/KM.1/2015
2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 10.000.000 603/KM.1/2015
4
2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 3 7.850.000 603/KM.1/2015
2015 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 7.330.000 603/KM.1/2015
KAP Tanudiredja, Wibisana &
2014 Haryanto Sahari 8.300.000 151/KM.1/2010
Rekan (PwC)
2
KAP Tanudiredja, Wibisana &
2013 Haryanto Sahari 9.975.000 151/KM.1/2010
Rekan (PwC)
KAP Tanudiredja, Wibisana &
2012 Lucy Luciana Suhenda 5 1 9.500.000 151/KM.1/2010
Rekan (PwC)
KAP Tanudiredja, Wibisana &
2011 Haryanto Sahari 11.800.000 151/KM.1/2010
Rekan (PwC)
2
KAP Tanudiredja, Wibisana &
2010 Haryanto Sahari 11.495.000 151/KM.1/2010
Rekan (PwC)
*)
Biaya termasuk OPE & PPN
Audit atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Bank Mandiri
1. 173.800.000
(Persero) Tbk.
2. Audit atas Laporan Keuangan DPLK PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 306.000.000
3. Penerapan Prosedur yang Disepakati atas Laporan Investasi DPLK PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 126.500.000
Penerapan Prosedur yang Disepakati atas Kebijakan dan Prosedur Pengendalian yang diterapkan
4. 112.860.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam Penyediaan Jasa Kustodian.
5. Penerapan Prosedur yang Disepakati atas Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 143.220.000
Penerapan Prosedur yang Disepakati atas Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PKBL PT Bank Mandiri
6. 85.965.000
(Persero) Tbk.
Penerapan Prosedur yang Disepakati atas Sistem Pelaporan ke Bank Indonesia dan Laporan
7. 115.720.000
Tertentu ke Bank Indonesia.
Audit atas Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Hukum atau Peraturan
8. 148.500.000
Perundang-Undangan dan Pengendalian Intern.
9. Ringkasan Komentar, Saran dan Tanggapan Manejemen DPLK PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 27.500.000
Total 1.240.065.000
Jasa Reviu atas Informasi Keuangan Interim Konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan
10. 2.750.000.000
Entitas Anak Tanggal 31 Juli 2018 dan Untuk Periode 7 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Total 3.877.331.818
*)
Biaya termasuk OPE & PPN
Opini Audit
Opini atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010-2018 adalah sebagai berikut:
Dalam upaya untuk memenuhi prinsip-prinsip GCG serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka
diperlukan hasil audit atas Laporan Keuangan yang dilaksanakan oleh pihak independen, yaitu KAP, laporan hasil
audit dimaksud selanjutnya disampaikan kepada OJK. Dasar pelaksanaan transparansi laporan keuangan yang
berdasarkan pada ketentuan OJK adalah sebagai berikut:
1. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
2. Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
3. Peraturan OJK No. 32/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 6/POJK.03/2015 tentang
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
Dalam pelaksanaan audit, selain memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Bank Mandiri
selalu berupaya meningkatkan komunikasi dengan KAP dengan dukungan unit kerja terkait di Bank Mandiri.
Komite Audit beserta Internal Audit senantiasa mengawasi jalannya audit yang dilakukan oleh KAP. KAP terpilih
mengkomunikasikan rencana pelaksanaan audit laporan keuangan Bank Mandiri kepada Komite Audit dan
menyampaikan rencana audit berikut metodologi audit dan sampel audit yang akan digunakan kepada Internal Audit.
Pada saat pelaksanaan audit, secara periodik dilakukan pembahasan progress audit dan temuan-temuan audit serta
hal-hal yang dianggap penting lainnya oleh kedua pihak termasuk temuan terkait internal control.
Secara berkala, Komite Audit akan melakukan pemantauan terhadap kinerja KAP melalui rapat Komite Audit yang
diikuti oleh Internal Audit dan Direksi terkait. Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai tindak lanjut temuan-
temuan audit oleh KAP. Melalui koordinasi tersebut, diharapkan dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan
optimal.
Prinsip pengelolaan risiko Bank Mandiri dilakukan Rerangka Manajemen Risiko Bank Mandiri tertuang
secara proaktif untuk mencapai pertumbuhan keuangan dalam Bank Mandiri Risk Governance Structure yang
maupun operasional yang sehat dan berkelanjutan serta meliputi tiga bagian utama, yaitu Risk Oversight,
memelihara tingkat risk adjusted return yang optimal Risk Policy and Management, dan Risk Identification,
sesuai dengan risk appetite yang diinginkan. Sebagai Measurement, Mitigation, and Control. Ketiga bagian
wujud komitmen Bank Mandiri dalam menjalankan utama tersebut didukung oleh Unit Kerja Audit dan
praktik tata kelola perusahaan yang baik terutama Independent Assurer dalam menjamin efektivitas
dalam hal pengelolaan risiko, Bank Mandiri telah pelaksanaannya.
menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas,
pelaporan dan teknologi pendukung yang bertujuan Secara sederhana, rerangka kerja dan tata kelola
agar pengelolaan risiko di dalam organisasi Bank manajemen risiko Bank Mandiri sebagaimana
Mandiri senantiasa berjalan efektif dan efisien. disebutkan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Komite Pemantau
Komite TKT Komite Audit
Risiko
Bank Mandiri Risk Governance Structure dikembangkan Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko
berdasarkan Empat Pilar Manajemen Risiko sebagai Terintegrasi, Dewan Komisaris bertanggung jawab
berikut. sebagai berikut:
1. Mengarahkan, menyetujui, dan mengevaluasi
kebijakan yang mengatur mengenai Manajemen
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Risiko Terintegrasi secara berkala.
Direksi 2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen
Risiko Terintegrasi oleh Direksi Entitas Utama.
Rerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko di Bank 3. Melakukan evaluasi terhadap implementasi Rencana
Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan Aksi (Recovery Plan).
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi terkait
Terintegrasi, serta Direksi yang menjalankan fungsi dengan kegiatan Manajemen Risiko meliputi:
kebijakan risiko (risk policy) melalui Executive Committee 1. Menyusun kebijakan, strategi dan prosedur
terkait manajemen risiko yaitu Risk Management & Manajemen Risiko secara tertulis dan komprehensif
Credit Policy Committee, Asset and Liabilities Committee, termasuk penetapan dan persetujuan limit risiko
Capital and Subsidiaries Committee, dan Integrated Perseroan, mengevaluasi kembali sekali dalam satu
Risk Committee. Di tingkat operasional, Satuan Kerja tahun atau lebih dalam hal terdapat perubahan
Manajemen Risiko bersama Unit Bisnis dan Unit faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha
Kerja Kepatuhan melakukan fungsi identifikasi risiko, Perseroan secara signifikan.
pengukuran risiko, mitigasi risiko serta pengendalian 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
risiko. Manajemen Risiko dan eksposur risiko yang diambil
oleh Perseroan secara keseluruhan, termasuk
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan mengevaluasi dan memberikan arahan strategi
Komisaris terkait dengan pengawasan aktif dalam Manajemen Risiko berdasarkan laporan yang
kegiatan Manajemen Risiko antara lain meliputi: disampaikan oleh Unit Manajemen Risiko dan
1. Memahami risiko yang melekat pada aktivitas penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada
fungsional Perseroan, terutama yang dapat Dewan Komisaris secara berkala.
mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan. 3. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang
2. Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan Manajemen melampaui kewenangan pejabat Perseroan satu
Risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya satu tingkat di bawah Direksi atau transaksi yang
kali dalam satu tahun atau lebih dalam frekuensi memerlukan persetujuan Direksi sesuai dengan
yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan kebijakan dan prosedur internal yang berlaku.
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha 4. Mengembangkan kepedulian dan budaya
Perseroan secara signifikan. Manajemen Risiko, termasuk budaya anti fraud
3. Melakukan evaluasi terhadap Direksi terkait pada seluruh jajaran organisasi, antara lain melalui
penerapan Manajemen Risiko agar sesuai dengan komunikasi yang memadai mengenai pentingnya
kebijakan, strategi dan prosedur Perseroan yang pengendalian internal yang efektif.
telah ditetapkan. 5. Meningkatkan kompetensi Human Capital yang
4. Memberikan konsultasi kepada Direksi terhadap terkait dengan penerapan Manajemen Risiko, antara
transaksi atau kegiatan usaha dengan jumlah dana lain melalui program pendidikan dan pelatihan yang
yang besar. berkesinambungan terutama yang berkaitan dengan
5. Menyetujui penyediaan dana kepada pihak terkait sistem dan proses Manajemen Risiko.
atas kredit yang diusulkan oleh Komite Kredit sesuai 6. Menerapkan fungsi Manajemen Risiko yang
kewenangannya. independen, dicerminkan antara lain adanya
6. Melakukan pengawasan secara aktif terhadap pemisahan fungsi antara Unit Manajemen
kecukupan modal Perseroan sesuai dengan profil risiko Risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran,
Perseroan secara menyeluruh, termasuk mereviu Risk pemantauan dan pengendalian risiko dengan unit
Appetite Perseroan yang ditetapkan oleh Direksi. kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi.
7. Meningkatkan kepedulian dan budaya anti fraud 7. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan
pada seluruh jajaran organisasi Perseroan. frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perseroan.
8. Mengawasi penerapan Manajemen Risiko 8. Menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil
Terintegrasi sesuai dengan karakteristik dan risiko Perseroan dan strategi untuk memelihara tingkat
kompleksitas usaha Perseroan. permodalan, termasuk menetapkan Risk Appettite.
9. Penyusunan dan implementasi Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan, termasuk menyampaikan Rencana Aksi
tersebut kepada Pemegang Saham dalam RUPS, mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran dan tingkatan
organisasi, dan melalukan evaluasi serta pengujian secara berkala.
Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, Direksi bertanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan yang mengatur mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi.
2. Mengembangkan budaya risiko sebagai bagian dari penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Memastikan efektivitas pengelolaan Human Capital untuk melaksanakan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi.
4. Memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi telah dilakukan secara independen.
5. Mengevaluasi hasil kaji ulang Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi secara berkala terhadap proses
Manajemen Risiko Terintegrasi.
Bank Mandiri juga menetapkan komite-komite pengelola risiko yang membahas dan merekomendasikan kepada
Direksi antara lain mengenai:
1. Kebijakan dan prosedur serta memantau risiko-risiko yang dihadapi Perseroan.
2. Pengelolaan asset and liabilities Perseroan termasuk suku bunga dan likuiditas.
3. Pengelolaan Entitas Anak (penyertaan modal, divestasi, remunerasi, penetapan pengurus Entitas Anak).
4. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
5. Pengembangan bisnis.
Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki Unit Kerja yang terkait dalam pengelolaan risiko sekurang-kurangnya terdiri
atas:
1. Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko.
2. Unit Manajemen Risiko (merangkap Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi).
3. Unit Bisnis dan Unit Kerja Operasional.
4. Internal Audit.
5. Satuan Kerja Kepatuhan.
Dalam struktur organisasi yang dibentuk, unit kerja yang berfungsi melakukan suatu transaksi (Unit Bisnis dan Unit
Kerja Operasional) merupakan unit yang terpisah dari unit kerja yang melakukan fungsi pengawasan internal (Internal
Audit), serta independen terhadap Unit Manajemen Risiko.
Bank Mandiri memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang dijadikan sebagai pedoman utama dalam melaksanakan
manajemen risiko. Untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank Mandiri memiliki kebijakan dan prosedur yang lebih
khusus, misalnya di bidang perkreditan, treasury, dan operasional. Dalam kebijakan dan prosedur tersebut, antara lain
diatur mengenai penetapan limit untuk masing-masing aktivitas, baik pada level portfolio maupun transaksional.
Seluruh kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada setiap
aktivitas operasi Bank Mandiri yang dievaluasi dan di-update minimal sekali dalam setahun.
Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem
Informasi Manajemen Risiko melalui kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM). Implementasi ERM di Bank
Mandiri menggunakan pendekatan two-prong, untuk memastikan bahwa risiko tidak hanya dimitigasi dengan baik
melalui proses bisnis sehari-hari, namun juga pada kondisi yang tidak terduga (down turn) melalui pencadangan modal.
Business Process
ERM
Terdapat 4 (empat) komponen utama yang berfungsi sebagai pilar pendukung dalam penerapan pendekatan two-
prong, antara lain:
1. Organisasi dan Human Capital
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank Mandiri bertanggung jawab dalam mengelola seluruh risiko yang dihadapi
Bank Mandiri, termasuk dalam hal pengembangan tools pendukung yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan
pengelolaan risiko. Selain itu, terdapat unit kerja yang bertindak sebagai risk counterpart dari setiap unit bisnis
dalam proses four-eye pemberian kredit. Menyadari bahwa pengelolaan risiko menjadi tanggung jawab seluruh
unit kerja di Bank Mandiri, maka keberhasilan pengelolaan risiko ditentukan oleh adanya risk awareness di seluruh
unit kerja Bank Mandiri yang disertai dengan kemampuan teknis yang memadai. Oleh karena itu, Bank Mandiri
senantiasa meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan seluruh pegawai terutama dalam hal pengelolaan risiko,
dengan menyelenggarakan pelatihan internal secara rutin melalui Risk Management Academy. Selain itu, Bank
Mandiri juga secara rutin minimal sekali dalam setahun mengadakan sosialisasi, forum diskusi, magang, maupun
program mengenai manajemen risiko yang sejalan dengan internalisasi budaya Bank Mandiri.
Kebijakan Manajemen Risiko ini menjadi dasar atas penyusunan prosedur dan petunjuk teknis terkait dengan
pengelolaan risiko di Bank Mandiri.
Sistem Tujuan
− Integrated Processing System
Untuk meningkatkan efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas data di seluruh segmen usaha.
− Loan Origination System
Untuk meningkatkan integrasi dan kualitas data limit serta eksposur seluruh fasilitas nasabah, dalam rangka
Integrated Collection System
penerapan limit management.
Untuk mengelola risiko pasar atas aktivitas treasury dan monitoring atas risiko kredit yang timbul dari
Summit System
aktivitas treasury.
Untuk mengelola dan mengukur besarnya risiko banking book atas aktivitas treasury dan asset & liability
ALM System
management.
Untuk mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik selaku perusahaan induk maupun profil risiko
Risk Assessment Consolidation
Bank Mandiri yang terkonsolidasi dan terintegrasi dengan Entitas Anak. RACER System secara web-based
Generator System (RACER System)
sehingga mempercepat akses dan mempermudah monitoring.
Untuk memantau pengelolaan risiko secara keseluruhan, terutama dalam menghitung modal untuk
mengcover risiko. ERM System memiliki kapabilitas untuk melakukan perhitungan capital charge
ERM System
(Standardized Approach dan Advanced Approach), implementasi operational risk management tools, active
portfolio management, dan value-based management.
Untuk memonitor transaksi Kartu Kredit, Kartu Debit, Merchant, Uang Elektronik (Mandiri E-Cash), Internet
Banking dan Kredit Mikro dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan (rule base) yang ditetapkan
Fraud Detection Systems (FDS)
berdasarkan data historis, modus dan fraud trend. Dengan adanya sistem ini, tindakan pencegahan dapat
dilakukan dilakukan lebih awal dan dapat meminimalisir terjadinya transaksi fraud.
Untuk menyediakan fraud control sistem yang terintegrasi yang mampu melakukan deteksi awal untuk
transaksi yang terjadi pada berbagai channel. Saat ini FRMS telah diimplementasikan pada channel Mandiri
Fraud Risk Management System
Online dan untuk selanjutnya akan diikuti dengan implementasi pada channel lainnya termasuk kartu kredit,
(FRMS)
kartu debit, prepaid card (e-money), uang elektronik (e-cash), Mobile Banking (USSD, STK/DSTK, SMS Ketik),
Acquiring (ATM dan Merchant), serta cabang dan pegawai.
Untuk mendeteksi risiko fraud aplikasi dengan menggunakan rules. Sistem ini telah diterapkan antara lain
Anti Fraud Application System (AFAS)
pada Kartu Kredit, Kredit Mikro, dan Kredit Tanpa Agunan.
Dalam rangka penyelarasan antara penerapan Basel II dan ERM dengan regulasi Basel II dan penerapan best
practice, Bank Mandiri melakukan adopsi serta implementasi framework Basel II dan ERM. Implementasi Basel
II dan ERM di Bank Mandiri meliputi area di Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional,
Pengelolaan Modal dan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).
Bank Mandiri menjalankan praktik pengelolaan risiko yang efektif di seluruh Unit Kerja dengan menerapkan kebijakan
Three line of defense models dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Unit Kerja sebagai risk owner merupakan first line of defense yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko
unit kerjanya.
2. Unit Risk Management berperan sebagai second line of defense yang menjalankan fungsi oversight.
3. Unit Internal Audit sebagai third line of defense yang menjalankan fungsi independent assurance.
Direktur
Manajemen Risiko
Retail Product
Wholesale Risk Policy &
Delivery & Fraud
Solution Procedures
Risk
Operational Risk
Pengelolaan Manajemen Risiko di Bank Mandiri secara umum dilakukan oleh beberapa unit kerja antara lain Market
Risk Group, Operational Risk Group dan Credit Portfolio Risk Group yang disupervisi oleh Direktur Manajemen Risiko.
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut.
Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Divisi Manajemen Risiko selama 2018, antara lain sebagai berikut.
9. 20 Maret 2018 Maximizing Your Leadership Potential Program NYU Stern New York
10. 22 Maret 2018 Developing Leadership Agility NYU Stern New York
12. 9 April 2018 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Bank Mandiri
13. 16 April 2018 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Bank Mandiri
14. 7 Mei 2018 Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Bank Mandiri
15. 9 Juli 2018 Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Bank Mandiri
16. 22 Juli 2018 Middle Management Development Program Michigan University, USA
19. 27 Agustus 2018 Basic Treasury & International Banking Bank Mandiri
21. 5 September 2018 Analisa Laporan Keuangan dan Spreadsheet Bank Mandiri
26. 26 September 2018 Funds Transfer Pricing for Financial Institutions Lentera Pro
30. 22 Oktober 2018 General Management Development Program IESE Business School, Spain
31. 25 Oktober 2018 Workshop Case Study – Industri Properti Bank Mandiri
Seminar Tantangan Utama Manajemen Risiko di Tahun 2019, Kualitas Kredit, Banker Association for Risk
34. 6 November 2018
Manajemen Portfolio Kredit Aktif dan Stress Testing serta Credit Scoring Management (BARa)
35. 14 November 2018 Ujian Sertifikasi Kepatuhan dan Anti Money Laundering Level 2 DKP
37. 11 Desember 2018 Workshop Quantitative Risk Management Under Basel III & Basel IV ISEI
Jumlah Pegawai Bank Mandiri yang telah memperoleh sertifikasi Manajemen Risiko dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
*)
Target 2018 adalah menjaga gap pegawai yang wajib SMR dan sudah sesuai minimal 90%.
Realisasi per level pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank Mandiri senantiasa patuh dan taat terhadap regulasi dan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu pada:
1. Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/31/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penggunaan Modal
Internal dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko
Pasar.
2. Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan.
3. Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan.
4. Peraturan OJK No. 4/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 17. Surat Edaran OJK No. 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21
2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Agustus 2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Umum. dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk
5. Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tanggal 2 Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate
Februari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Risk in Banking Book) bagi Bank Umum.
Modal Minimum Bank Umum, yang disempurnakan 18. Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2015 tanggal 23
dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.03/2016 tentang Desember 2015 tentang Kewajiban Kecukupan
Perubahan atas Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Coverage Ratio) bagi Bank Umum.
Umum. 19. Peraturan OJK No. 50/POJK.03/2017 tanggal 17
6. Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret Juli 2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio)
Bank Umum. bagi Bank Umum.
7. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9 20. Peraturan Bank Indonesia No. 20/4/PBI/2018
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi tanggal 16 Juli 2018 tentang Rasio Intermediasi
Bank Umum. Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas
8. Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional,
2017 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Konsolidasi bagi Bank yang melakukan Pengedalian
terhadap Perusahan Anak.
9. Surat Edaran OJK No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Prinsip Manajemen Risiko
Mei 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Prinsip Manajemen Risiko Bank Mandiri adalah sebagai
10. Peraturan OJK No. 26/POJK.03/2015 tanggal 11 berikut:
Desember 2015 tentang Kewajiban Penyediaan 1. Permodalan
Modal Minimum Terintegrasi bagi Konglomerasi Bank Mandiri menyediakan permodalan sesuai
Keuangan. risiko yang ditanggung dan memelihara tingkat
11. Surat Edaran OJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 permodalan sesuai ketentuan yang berlaku.
September 2016 tentang Penerapan Manajemen 2. Transparansi
Risiko bagi Bank Umum. Bank Mandiri secara terbuka menyampaikan
12. Surat Edaran OJK No. 38/SEOJK.03/2016 tanggal 8 informasi yang relevan dalam proses pengambilan
September 2016 tentang Pedoman Penggunaan risiko dan proses pengambilan risiko itu sendiri.
Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban 3. Independensi
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Manajemen Bank Mandiri bertindak secara
Memperhitungkan Risiko Pasar. profesional dan terbebas dari tekanan dan pengaruh
13. Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 pihak lain.
Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank 4. Terintegrasi
Umum. Bank Mandiri menerapkan Manajemen Risiko
14. Surat Edaran OJK No. 43/SEOJK.03/2017 tanggal 19 Terintegrasi pada Lembaga Jasa Keuangan yang
Juli 2017 tentang Prinsip Kehati-hatian dan Laporan tergabung dalam konglomerasi keuangan Bank
dalam Rangka Penerapan Manajemen Risiko Secara Mandiri sesuai dengan ketentuan regulator.
Konsolidasi bagi Bank yang melakukan Pengendalian 5. Berkesinambungan
terhadap Perusahaan Anak. Pengendalian risiko dilakukan secara terus-menerus
15. Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 dikembangkan agar lebih baik sesuai dengan kondisi
Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bisnis dan best practice yang ada.
bagi Konglomerasi Keuangan. 6. Akuntabilitas
16. Surat Edaran OJK No. 14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Bank Mandiri menerapkan kebijakan dan prosedur
Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan untuk menjamin akuntabilitas manajemen terhadap
Bank Umum. stakeholder.
Terhadap Perusahaan Anak serta Peraturan OJK No.17/ kelola perusahaan (governance), dan sistem informasi
POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko manajemen risiko (system).
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Tahapan
tersebut hingga saat ini menjadi salah satu bentuk Secara bertahap, Bank Mandiri telah melaksanakan
inisiatif strategis unit kerja manajemen risiko di Bank konsolidasi/integrasi pengelolaan risiko dengan Entitas
Mandiri yang secara berkala dikomunikasikan dengan Anak yang termasuk dalam lembaga jasa keuangan yaitu
OJK dalam sebuah forum yang khusus mendiskusikan Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri (Europe) Ltd, Bank
topik profil risiko maupun Tingkat Kesehatan Bank (Risk Mandiri Taspen, Mandiri Sekuritas, Mandiri Manajemen
Based Bank Rating). Investasi, AXA Mandiri Financial Services, Mandiri AXA
General Insurance, Mandiri InHealth Mandiri Tunas
Hal tersebut dipandang penting karena Bank Mandiri Finance, Mandiri Utama Finance, Mandiri International
menyadari bahwa kelangsungan usahanya juga Remittance, dan Mandiri Capital Indonesia.
dipengaruhi oleh eksposur risiko yang timbul secara
langsung maupun tidak langsung dari kegiatan usaha Terkait hal tersebut, Bank Mandiri telah memiliki
Entitas Anak. Terkait hal tersebut, Bank Mandiri telah pedoman internal bernama Mandiri Group Principle
mengimplementasikan sistem konsolidasi/integrasi Guideline (MGPG), Mandiri Subsidiary Management
manajemen risiko terhadap Entitas Anak baik yang Principles Guideline (MSMPG) dan Pedoman Tata Kelola
beroperasi di Indonesia dan di luar wilayah Indonesia Terintegrasi yang salah satunya berisi panduan teknis
dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip manajemen mengenai implementasi penerapan manajemen
risiko dan disesuaikan dengan yurisdiksi otoritas/ risiko Mandiri Group. Hal ini sekaligus menjadi salah
pengawas setempat, serta mempertimbangkan satu bentuk wujud nyata Bank Mandiri yang selalu
karakteristik bisnis dari masing-masing Entitas Anak. patuh terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.
Konsep konsolidasi/integrasi manajemen risiko yang Dalam konteks ini mengacu pada Peraturan OJK No.
dijalankan oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak secara 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
umum dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu: Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
1. First Line, yaitu yang berkaitan dengan pemenuhan
ketentuan Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2017 Dalam rangka penerapan manajemen risiko terintegrasi
tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara yang komprehensif, Bank Mandiri membentuk Komite
Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian Manajemen Risiko yang beranggotakan Direktur/Pejabat
Terhadap Perusahaan Anak, Peraturan Eksekutif yang membawahkan fungsi Risk Management
OJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan dari Bank Mandiri serta Entitas Anak yang berperan dalam
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi memberikan rekomendasi atas penyusunan, perbaikan
Keuangan, serta Peraturan OJK No. 04/POJK.03/2016 serta penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Terintegrasi. Selain itu, Bank Mandiri juga membentuk
2. Second Line, yaitu pendekatan kebutuhan internal Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) yang
Bank Mandiri secara keseluruhan yang mencakup bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen
perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata Risiko dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
DEWAN KOMISARIS
ENTITAS UTAMA
Pelaporan :
Feedback/arahan Manajemen Risiko
Terintegrasi
DIREKSI
Pelaporan :
Komite RMPC*) Manajemen Risiko
Terintegrasi
Komite IRC*)
DIREKTUR RISK MANAGEMENT DIREKTUR MANAJEMEN
PERUSAHAAN ANAK RISIKO
PELAPORAN
Feedback/arahan
pelaksanaan Pelaporan :
Pelaporan :
manajemen Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
risiko Terintegrasi
Terintegrasi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman atas implementasi pengelolaan risiko di Bank Mandiri dan Entitas Anak,
pada tahun 2018 telah diselenggarakan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Integrated Risk Management Forum (IRMF) yang dilakukan setiap triwulanan guna membahas pemasalahan (issue)
terkini terkait dengan manajemen risiko.
2. Asistensi dan sosialisasi terkait tools manajemen risiko.
3. Workshop Credit Risk untuk aktifitas investasi.
4. Attachment pegawai ke Entitas Anak.
5. Review penerapan manajemen risiko pada Entitas Anak tertentu.
Program dan inisiatif strategis pelaksanaan manajemen 4. Memperkuat infrastruktur manajemen risiko
risiko tahun 2018 adalah sebagai berikut: (kebijakan, prosedur, dan limit risiko pasar dan
1. Implementasi IRRBB sesuai Surat Edaran OJK No.12/ likuiditas) pada Kantor Cabang Luar Negeri dan
SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018 tentang Perusahaan Anak serta memberikan pendampingan
Penerapan Manajemen Risiko dan Pengukuran Risiko pada saat implementasi sistem antara lain untuk
Pendekatan Standar untuk Risiko Suku Bunga dalam mendukung ekspansi bisnis produk treasury di Kantor
Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book) bagi Cabang Luar Negeri.
Bank Umum dari segi policy, tools, system, limit, dan 5. Menetapkan rasio Potential Future Exposure (PFE)
metodologi. yang aman dan kompetitif dalam rangka mendukung
2. Penguatan pengelolaan risiko likuiditas melalui peningkatan volume transaksi derivative nasabah.
implementasi Net Stable Funding Ratio (NSFR) secara 6. Berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan
bulanan sesuai ketentuan Basel III dan Peraturan OJK. nasabah terkait pengelolaan risiko pasar dan likuiditas.
3. Otomasi monitoring utilisasi limit risiko pasar atas 7. Pengembangan dan implementasi framework
transaksi treasury, yang meliputi Stop Loss limit; Bond manajemen risiko operasional secara berkelanjutan
Holding Period limit dan Bond Cut Loss limit, dengan melalui perangkat-perangkat yang mendukung.
menggunakan sarana WEB EAI (Enterprise Application 8. Pengembangan Operational Risk Management System
Interface) yang dapat diakses secara concurrant dan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
real time.
9. Launching program dan implementasi operational risk a. Penerapan limit management yang meliputi master
awareness secara berkelanjutan pada seluruh unit limit dan value chain limit bagi anchor client dan
kerja untuk membantu pegawai lebih memahami specific sectors.
risiko operasional. b. Implementasi Name Clearance pada penetapan
10. Perbaikan proses pencatatan data kerugian secara pipeline debitur dan Proactive Loan Monitoring
berkelanjutan dalam rangka persiapan implementasi System untuk monitoring kredit.
perhitungan beban modal risiko operasional sesuai c. Penguatan sumber informasi debitur guna
dengan Basel III Reform. menganalisa dan memonitor kualitas kredit.
11. Pengembangan kompetensi standar untuk pegawai d. Enhancement Credit Processing System dalam rangka
yang terlibat dalam aktivitas implementasi kerangka perbaikan end to end credit process dengan:
kerja manajemen risiko operasional. - Implementasi New Internal Rating Based
12. Evaluasi secara kontinu standar prosedur Approach untuk pengukuran tingkat risiko
manajemen risiko operasional untuk memastikan yang lebih presisi dan granular, termasuk
masih sesuai dengan kebutuhan terkini. pengembangan New Rating System pada
13. Penyelarasan tingkat risiko di Bank Mandiri. Kantor Luar Negeri.
a. Implementasi Risk Appetite Statement (RAS) sebagai - Perbaikan early warning system untuk
pedoman formal dalam proses pengambilan meningkatkan sensitivitas terhadap potensi
risiko untuk mencapai target bisnis. penurunan kualitas kredit debitur, termasuk
b. Mengembangkan sistem yang mengagregasikan integrasi dengan analisa review kolektibilitas.
perhitungan stress testing untuk risiko kredit, e. Pengkinian Industri Peers Analysis sebagai acuan
risiko likuiditas, risiko pasar, dampak terhadap perbandingan kinerja keuangan pada masing-
Laba/Rugi dan kecukupan modal (CAR), di Bank masing sektor industri.
Mandiri dan Perusahaan Anak. 16. Efisiensi penggunaan capital melalui:
14. Memperkuat Credit Portfolio Management yang a. Implementasi IRBA Fase III.
mencakup pengaturan arah booking kredit produktif b. Enhancement Modeling Basel II Risk Parameters
melalui Portfolio Guideline 2018 dan pengembangan untuk Portfolio Retail.
Pipeline Management System. Selain itu, guna c. Implementasi New Operational Risk Reporting System.
meningkatkan efektivitas monitoring terutama di d. Enhancement Perhitungan Beban Modal Risiko
wilayah, Bank Mandiri menginisiasi Portfolio Manager Operasional.
yang diimplementasi mulai tahun 2017. e. Intensifikasi dan Extensifikasi Fungsi Validasi.
15. Memperbaiki end to end credit process pada segmen 17. Pengembangan model Expected Credit Loss dalam
wholesale melalui: rangka persiapan implementasi IFRS 9.
Terdapat 10 (sepuluh) jenis risiko yang sekurang-kurangnya harus dikelola oleh Bank Mandiri secara konsolidasi, yaitu:
Pengelolaan Risiko
Risiko Kredit
Proses pengelolaan kredit Bank Mandiri diawali dengan menentukan target pasar dan dilanjutkan dengan melakukan
risk assessment dan monitoring atas pemberian kredit. Dalam menyalurkan kreditnya, Bank Mandiri senantiasa
mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan menempatkan fungsi analisis kredit yang dilakukan oleh unit bisnis dan
unit risiko kredit yang independen. Bank Mandiri senantiasa berpedoman pada Kebijakan Perkreditan Mandiri (KPBM)
dalam mengelola risiko kredit secara end-to-end. Secara operasional, kebijakan ini dituangkan dalam bentuk Standar
Prosedur Kredit (SPK) dan Manual Produk.
Dalam melaksanakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit di level debitur, Bank Mandiri menerapkan Limit
Management secara konsisten, melalui penetapan dan monitoring terhadap Master Limit serta Value Chain Limit yang
berada dalam koridor Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Secara umum, proses kredit dan pengelolaan risiko
kredit di Bank Mandiri sudah dilakukan secara end-to-end dan terintegrasi oleh Business Unit, Credit Operation Unit dan
Credit Risk Management Unit dengan skema sebagai berikut.
Loan
Approval Booking
Proposal Collection, Loan
Loan Process Work Out Account &
Pre- Loan Monitoring & Review Portfolio Strategy
Screen Analysis
Policies Standar Prosedur Kredit (SPK), Standar Prosedur Operasi (SPO), Manual Produk.
Risiko Pasar
Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh unit kerja yang Kerangka Manajemen Risiko Bank Mandiri
independen dengan menerapkan prinsip segregation dikembangkan berdasarkan faktor–faktor internal
of duties yaitu pemisahan fungsi dan tanggung jawab dan eksternal yang mencakup namun tidak terbatas
yang terdiri dari front office, middle office, dan back office. pada bisnis bank, ketentuan regulator, perkembangan
Organisasi Manajemen Risiko Pasar terdiri dari dua metodologi dan best practice, dan data risiko. Wewenang
bagian, yaitu Manajemen Risiko Pasar – Trading Book dan tanggung jawab terkait dengan penerapan
dan Manajemen Risiko Pasar – Banking Book. manajemen risiko diatur dalam Kebijakan Manajemen
Risiko (KMNR). Sedangkan untuk pedoman dalam
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko pelaksanaan pengelolaan risiko pasar baik portfolio
pasar di Bank Mandiri menganut prinsip Pendekatan trading book dan banking book diatur dalam Standar
Pertahanan Tiga Lapis (three layers of defense) yang Prosedur Treasury (SPT) dan Standar Prosedur Asset &
terdiri dari: Liability Management (SP ALM).
a. Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi
pengawasan risiko pasar (risk oversight) melalui Pengelolaan dan Mekanisme Pengukuran Risiko
Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Pasar – Trading Book
Terintegrasi, dan Komite Audit.
Risiko pasar trading book merupakan sebuah risiko yang
b. Direksi yang menjalankan fungsi kebijakan risiko
muncul dari potensi kerugian akibat aktivitas trading
(risk policy) melalui Executive Committee terkait
book, antara lain perubahan suku bunga dan nilai tukar
manajemen risiko pasar dan recovery plan yaitu
(termasuk derivative instrument). Pengelolaan risiko
Assets & Liabilities Committee dan Risk Management &
pasar Bank Mandiri dilakukan dengan menerapkan
Credit Policy Committee.
prinsip segregation of duties yaitu memisahkan fungsi
c. Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit bisnis
dan tanggung jawab secara independen atas transaksi
dan unit kerja kepatuhan yang melakukan fungsi
perdagangan unit kerja treasury, yang terdiri dari:
identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan
risiko, dan pengendalian risiko.
Risiko pasar banking book merupakan risiko yang muncul karena terjadi perubahan suku bunga dan nilai tukar
atas aktivitas banking book yang dapat berpengaruh pada profitabilitas Bank Mandiri (earning perspective) dan nilai
ekonomis modal Bank Mandiri (economic value perpective). Pengelolaan risiko pasar banking book Bank Mandiri
dilakukan dengan mengoptimalkan struktur neraca agar mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai dengan
tingkat risiko yang dapat diterima. Selain itu juga dengan menetapkan limit yang mengacu pada ketentuan internal
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang dimonitor tiap minggu dan bulan oleh unit kerja terkait.
Risiko Likuiditas
Dalam rangka mengelola risiko likuiditas secara terukur dan komprehensif, Bank Mandiri menerapkan strategi antara
lain sebagai berikut:
1. Menetapkan limit–limit yang mengacu pada ketentuan internal dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan stress testing risiko likuiditas secara berkala untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar
maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas.
3. Menyusun dan melakukan reviu secara berkala terhadap Liquidity Contigency Plan (LCP) dan Recovery Plan yang
mengatur tentang prosedur Bank Mandiri dalam menghadapi kondisi likuiditas yang memburuk termasuk
alternatif strategi pendanaan antara lain melalui transaksi jual/ beli FX instrumen Money Market dan Repo Surat
Berharga Interbank, penjualan Government Bond, penggunaan Standing Facility Bank Indonesia serta repo surat
berharga Bank Indonesia. Penetapan kondisi likuiditas dan strategi–strategi pendanaan dalam LCP dan Recovery
Plan telah mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.
4. Memonitor indikator–indikator eksternal diantaranya Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), USD Interbank, suku
bunga Rupiah, spread antara Return On Invesment (ROI) dibandingkan UST, Outstanding Likuiditas perbankan IDR,
nilai tukar USD/IDR, spread credit default swaps (CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta informasi pasar
terkini. Monitoring ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi yang kurang stabil,
baik karena kondisi krisis global maupun karena berbagai isu di dalam negeri.
Risiko Operasional
Risiko Operasional dapat memicu timbulnya risiko-risiko lain seperti Risiko Reputasi, Risiko Strategik, Risiko Hukum,
Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko Kepatuhan dan Risiko Likuiditas. Apabila Bank dapat mengelola Risiko Operasional
secara efektif dan konsisten, maka potensi timbulnya risiko-risiko lain dapat diminimalisir. Risiko Operasional secara
inheren/melekat terdapat dalam setiap produk/aktivitas/proses operasional Bank Mandiri dalam menjalankan
organisasi. Unit Kerja Pemilik Risiko sebagai risk and control owner memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan
proses manajemen risiko yang baik sehingga dapat meminimalisir potensi risiko.
Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko Operasional yang efektif, Bank Mandiri mengembangkan metodologi
identifikasi, pengukuran, pengendalian/mitigasi dan pemantauan eksposur risiko operasional yang digunakan di
setiap Unit Kerja. Selain itu, Bank Mandiri juga mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan
dengan karakteristik, kegiatan, dan kompleksitas kegiatan usaha Bank Mandiri.
Pengelolaan Manajemen Risiko Operasional dilakukan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengidentifikasi 3. Pemantauan Risiko, proses untuk memantau
potensi risiko yang secara inheren ada pada suatu risiko-risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
produk/aktivitas/proses termasuk mengidentifikasi atas potensi terjadinya. Pemantauan dilakukan
kontrol yang akan digunakan untuk mitigasi. oleh masing-masing risk owner melalui proses kerja
2. Penilaian Risiko, proses untuk menilai dengan yang telah didesain dalam ketentuan yang berlaku.
mempertimbangkan potensi dampak (impact) Selain daripada itu, pemantauan juga dilakukan
maupun frekuensi (likelihood) risiko secara inheren. melalui aktivitas pengujian kontrol. Termasuk juga
pemantauan atas indikator-indikator atau early Penerapan pengelolaan risiko operasional melibatkan
warning system atau perangkat/pelaporan yang ada. semua unsur dalam Bank Mandiri, termasuk Direksi
4. Pengendalian dan Mitigasi Risiko, proses untuk dengan pengawasan aktif Dewan Komisaris. Dewan
mengendalikan dan memitigasi risiko sebelum Komisaris dan Direksi memahami risiko yang dihadapi
terjadi melalui implementasi ketentuan-ketentuan dan memegang peranan penting dalam mendukung
yang berlaku dan/atau melaksanakan tindaklanjut serta mengawasi keberhasilan penerapannya di seluruh
(action plan) atas potensi kelemahan kontrol. unit kerja operasional. Adapun pengelolaan risiko
operasional di Bank Mandiri disupervisi oleh Direktur
Dalam penerapan manajemen risiko operasional, Bank Manajemen Risiko yang didukung dengan keterlibatan.
Mandiri menggunakan tools/perangkat manajemen
risiko operasional meliputi: - Risk Management & Credit Policy Committee
1. Risk and Control Self Assessment (RCSA) Executive Committee yang menjalankan fungsi
Sebuah register atas risiko dan kontrol utama, pengawasan, pengendalian dan pengelolaan risiko
dengan hasil assessment atas risiko inheren dan antara lain melalui penetapan strategi dan prosedur
residual risk. manajemen risiko, pemantauan profil risiko dan
2. Loss Event Database (LED) penetapan risk appetite.
Sebuah database insiden risiko operasional dengan
tujuan sebagai lesson learned, pemantauan tindak - Unit Kerja Pembina Manajemen Risiko
lanjut remediasi maupun perbaikan kedepannya, Operasional
serta sebagai masukan atas perhitungan modal Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional
risiko operasional. yang bertanggung jawab merumuskan kebijakan,
3. Key Risk Indicator (KRI) strategi, kerangka dan perangkat manajemen risiko
Indikator yang disusun sebagai bagian dari upaya operasional serta melakukan sosialisasinya.
memantau risiko-risiko yang ada secara risk based
dengan tujuan agar tindak lanjut dapat segera - Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional
diambil sebelum sebuah risiko benar-benar terjadi. Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional yang
4. Issue and Action Management (IAM) bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan,
Perangkat untuk memantau tindak lanjut yang telah strategi, kerangka dan perangkat manajemen risiko
disusun atas isu-isu yang ditemukan lewat berbagai operasional bekerja sama dengan Unit Kerja Pemilik
aktivitas. Risiko.
5. Capital Modelling
Model perhitungan modal risiko operasional - Unit Kerja Pemilik Risiko
(regulatory capital charge) yang sesuai dengan Unit kerja yang bertanggung jawab penuh dalam
ketentuan perundangan yang berlaku, sebagai pengelolaan Risiko Operasional dan memastikan
bagian untuk memitigasi risiko operasional. control pada setiap aktivitas operasional telah efektif
dijalankan dan sesuai dengan ketentuan.
Dalam rangka memudahkan proses pengelolaan
risiko operasional, Bank Mandiri telah memiliki sistem - Unit Kerja Kepatuhan
Manajemen Risiko Operasional terintegrasi yang Unit kerja yang melaksanakan fungsi kepatuhan
mencakup seluruh perangkat tersebut di atas dan pada aturan internal maupun eksternal.
diimplementasikan di unit kerja baik Kantor Pusat
maupun region. Sebagai output dari proses pengelolaan - Internal Audit
risiko operasional, Laporan Profil Risiko Operasional Unit kerja yang melaksanakan evaluasi efektivitas
yang menggambarkan eksposur risiko operasional internal control, manajemen risiko dan proses tata
disampaikan secara periodik kepada Dewan Komisaris kelola.
dan Direksi. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung
peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam
pelaksanaan manajemen risiko operasional Bank Risiko Hukum
Mandiri. Hasil pelaporan manajemen risiko operasional
tersebut kemudian disampaikan kepada regulator Risiko hukum merupakan jenis risiko yang dihadapi Bank
sebagai bagian dari laporan Risk-Based Bank Rating Mandiri sebagai akibat dari tuntutan hukum, baik yang
(RBBR) sesuai ketentuan yang berlaku. dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal dan/
atau ditemukannya kelemahan dari aspek yuridis seperti Mekanisme Pengelolaan Risiko Reputasi
ketiadaan dokumen hukum dan peraturan ataupun adanya
kelemahan dalam dokumen. Organisasi pengelolaan Risiko reputasi dikelola melalui mekanisme pengawasan,
risiko hukum dilaksanakan oleh Unit Legal di Kantor Pusat penanganan dan penyelesaian yang dikoordinasikan
dengan melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab oleh Corporate Secretary Group dengan mengacu pada
terkait regulatory, advisory, litigasi, advokasi dan bantuan ketentuan Standar Pedoman Corporate Secretary.
hukum, edukasi dan transformasi di bidang hukum
serta pengelolaan risiko hukum Bank Mandiri. Dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Risiko Reputasi
pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab tersebut,
Unit Legal di Kantor Pusat berkoordinasi dengan Unit Legal Sebagai bentuk implementasi kebijakan pengelolaan risiko
pada Unit Kerja dan Unit Legal pada Region. Unit Legal reputasi, Bank Mandiri memastikan bahwa seluruh unit
Kantor Pusat merupakan Pembina Sistem dan melakukan kerja telah melakukan fungsi masing-masing dengan baik
supervisi kepada Unit Legal pada Unit Kerja dan Unit Legal dan sesuai ketentuan yang berlaku. Adapun jika terjadi
pada Region. Dalam mengoptimalkan fungsi unit kerja kejadian yang berpotensi terdampak pada risiko reputasi
terkait litigasi Bank Mandiri menginisiasi pembentukan terkait tugas pokok dan fungsi unit kerja tertentu, maka
Wholesale Credit Litigation Group yang secara fokus unit kerja tersebut berkewajiban memberikan informasi
menangani permasalahan litigasi di segmen wholesale. secara rinci kepada Sekretaris Perusahaan agar mengelola
kejadian tersebut sebagai upaya untuk meminimalisir
Mekanisme Pengelolaan Risiko Hukum dampak yang ditimbulkan.
Mekanisme pengelolaan risiko yang meliputi proses Saat ini Bank Mandiri memiliki saluran resmi untuk
identifikasi pengukuran, pengendalian dan pemantauan menerima keluhan dan pertanyaan dari nasabah, seperti
mengacu kepada ketentuan yang berlaku mengenai call center 14000, website, Kantor Cabang, termasuk media
manajemen risiko. Setiap unit kerja pemilik dan atau cetak, online, elektronik dan media sosial. Seluruh keluhan
pelaksana produk maupun penyelenggara aktivitas wajib tersebut diteruskan ke Customer Care untuk mendapatkan
mengidentifikasi dan mengelola risiko secara maksimal penanganan dan penyelesaian. Dalam pelaksanaan tugas
termasuk namun tidak terbatas pada risiko hukum yang tersebut, unit kerja Customer Care berkoordinasi dengan
pada dasarnya melekat pada setiap produk atau aktivitas Sekretaris Perusahaan, terutama dalam penanganan
yang dibuat atau dilaksanakan oleh Bank Mandiri, keluhan nasabah yang terkait dengan media konvensional
sehingga tidak berdampak luas dan menjadi pemicu dan media sosial.
timbulnya risiko-risiko lain termasuk tetapi tidak terbatas
pada risiko reputasi. Bank Mandiri juga melakukan monitoring dan evaluasi
atas berbagai pemberitaan baik di media cetak, online,
Pengelolaan risiko hukum yang dilakukan oleh Bank elektronik maupun media sosial secara periodik untuk
Mandiri baik yang bersifat preventif maupun represif telah mengukur efektivitas aktivitas publikasi dan komunikasi
cukup memadai dalam melindungi kepentingan Hukum Bank Mandiri. Selanjutnya hasil monitoring dan
Bank Mandiri dan meminimalisir dampak financial yang evaluasi tersebut dijadikan sebagai dasar dari aktivitas
signifikan bagi Bank Mandiri, hal tersebut tercermin dalam publikasi dan komunikasi untuk periode selanjutnya
Laporan Profil Risiko Hukum tahun 2018 yang berada pada dalam rangka penguatan reputasi perusahaan secara
predikat Low. berkesinambungan.
Risiko Reputasi Dalam rangka menjalin komunikasi yang baik dengan media
setempat dan para stakeholder terkait di seluruh wilayah
Risiko reputasi dikelola melalui mekanisme pengawasan, Indonesia, Bank Mandiri bekerja sama dengan media
penanganan dan penyelesaian yang dikoordinasikan lokal di berbagai kota di Indonesia menyelenggarakan
oleh Sekretaris Perusahaan dengan didukung oleh unit kegiatan rutin berupa Focus Group Discussion (FGD)
kerja terkait, termasuk unit kerja Customer Care, unit kerja bertema perbankan, perekonomian, dan pembangunan
TI, dan unit kerja strategi marketing dengan mengacu daerah maupun tema lainnya. Sepanjang tahun 2018,
pada ketentuan internal dan perundang-undangan yang Bank Mandiri telah menyelenggarakan beberapa kali FGD
berlaku. dengan rincian sebagai berikut:
Dengan penyelenggaraan FGD ini diharapkan dapat dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis
tercipta pemberitaan positif mengenai Bank Mandiri dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam
di berbagai media tanah air baik media cetak, online, menyusun rencana strategi dan target bisnis dengan
elektronik maupun media sosial sehingga mendorong mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal,
opini yang positif bagi Bank Mandiri di tengah-tengah apabila diperlukan.
masyarakat.
Implementasi Manajemen Risiko Strategis
Sedangkan dalam hal terjadi krisis atas reputasi Bank
Mandiri dan bersifat masif sehingga menimbulkan Sepanjang tahun 2018, dengan mempertimbangkan
dampak yang signifikan terhadap kepercayaan para kondisi eksternal dan internal Bank Mandiri, dan sesuai
Pemangku Kepentingan, Bank Mandiri akan segera kebijakan Corporate Plan Restart 2016-2020, saat ini Bank
mengimplementasi rencana aksi yang bersifat segera Mandiri tengah melaksanakan transformasi tahap III,
untuk meminimalisir dampak krisis, antara lain untuk menjadi institusi keuangan terbaik di Indonesia
menyiapkan strategi pengelolaan masalah, menentukan tahun 2020. Melihat kondisi perekonomian yang cukup
narasumber internal dan jadwal eksekusi aktivitas menantang dan persaingan yang semakin ketat, Bank
penanganan krisis, serta evaluasi keseluruhan. Mandiri telah melakukan penajaman strategi bisnis
dengan fokus pada:
Risiko Stratejik - Penguatan bisnis yang menjadi Existing Core
Competence awal, dengan menumbuhkan kredit
Organisasi Manajemen Risiko Strategis wholesale di atas pertumbuhan pasar dengan fokus
penetrasi di nasabah anchor dan sektor industri
Bank Mandiri telah membentuk Komite Manajemen pilihan, serta meningkatkan fee based income dan
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang CASA wholesale melalui penyempurnaan layanan
bertujuan untuk menunjang pengelolaan risiko yang transaction banking dan cash management, dan forex
menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Setiap serta capital markets.
komite ini didukung oleh grup kerja (working group) yang - Membangun dan memperkuat New Core
anggotanya terdiri dari grup-grup yang terkait langsung Competence, dengan mendorong pertumbuhan CASA
dengan permasalahan risiko yang termasuk dalam retail melalui e-channel dan inisiatif Bank at Work
cakupan komite dimaksud. dengan memanfaatkan kekuatan relasi dan turunan
dari nasabah wholesale. Akselerasi pertumbuhan
Mekanisme Pengelolaan Risiko Strategis bisnis consumer lending, khususnya di KPR, auto loan,
dan personal loan melalui streamlining proses bisnis
Pengelolaan risiko Bank Mandiri diatur dalam suatu dan crossselling. Meningkatkan penetrasi kredit mikro
kebijakan manajemen risiko bank yang disusun dengan khususnya KSM dan mempertahankan market share di
mengacu pada Peraturan Bank Indonesia, Peraturan OJK, segmen Small and Medium Enterprises (SME).
ketentuan Basel dan international best practices. Kebijakan - Memperkuat fundamental, dengan menurunkan
ini ditinjau secara rutin untuk mengantisipasi perubahan cost efficiency ratio melalui digitalisasi. Meningkatkan
kondisi bisnis, regulasi, dan kondisi internal Bank produktivitas jaringan melalui perbaikan proses
Mandiri. Dalam melakukan pengelolaan risiko strategis, bisnis dan pemanfaatan analytics. Menurunkan
Bank Mandiri senantiasa melakukan reviu kinerja tingkat NPL melalui penguatan early warning system,
pengelolaan kredit bermasalah, dan proses bisnis 2. Komite Tata Kelola Terintegrasi
perkreditan. Komite yang dibentuk untuk membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
Langkah dan Rencana Dalam Mengantisipasi Risiko atas terlaksananya Tata Kelola Terintegrasi dan
Strategis Fungsi Kepatuhan Terintegrasi di Bank Mandiri dan
Entitas Anak.
Dalam hal mengantisipasi faktor-faktor risiko yang 3. Direksi/SEVP
dihadapi oleh Bank Mandiri, perlu dilakukan penerapan Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
manajemen risiko yang independen dan prudent namun menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya
tidak membatasi proses ekspansi bisnis Bank Mandiri. Budaya Kepatuhan serta memastikan terlaksananya
Berikut adalah strategi pengelolaan risiko strategis di Fungsi Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi
tahun 2018: dan kegiatan usaha Bank Mandiri.
1. Pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada 4. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
pertumbuhan bisnis masih mewaspadai beberapa Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
sektor industri yang menunjukkan potensi risiko bertanggung jawab untuk merumuskan strategi
perlambatan ataupun kejenuhan. Hal ini mendorong budaya kepatuhan, meminimalisir risiko kepatuhan,
Bank Mandiri untuk melakukan ekspansi kredit menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan dan
pada existing core dan new core secara lebih prudent, memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
serta melakukan pemilihan sektor industri dan sistem dan prosedur, yang dilakukan Bank Mandiri
segmen yang prospektif serta resilient terhadap telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
gejolak ekonomi. Selain itu, monitoring watch list dan dan ketentuan yang berlaku.
debitur high risk dilakukan secara end to end untuk 5. Satuan Kerja Kepatuhan
pengelolaan kredit yang lebih baik. Satuan Kerja Kepatuhan membantu dan/atau
2. Mengendalikan pembentukan cadangan (CKPN) mewakili Direktur yang membawahkan Fungsi
dengan melakukan review dan tindak lanjut atas Kepatuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung
debitur yang berpotensi bermasalah sehingga dapat jawabnya.
dilakukan penghematan biaya CKPN. 6. Satuan Kerja Kepatuhan di Unit Kerja
3. Fokus pada penghimpunan dana murah (retail Satuan Kerja Kepatuhan di Unit Kerja memastikan
deposit) di segmen small business, micro dan pelaksanaan fungsi kepatuhan yang dilakukan oleh
consumer (individual). Dengan menjalankan program Kepala Unit Kerja yang disupervisi.
yang menjaga agar sustainability-nya terjaga. 7. Kepala Unit Kerja
4. Portofolio harus dikelola secara agile untuk Kepala Unit Kerja bertanggung jawab untuk
menghadapi siklus dan volatility, segmen/sektor mewujudkan Budaya Kepatuhan di Unit Kerjanya
industri yang prospektif harus didorong tumbuh masing-masing, mengelola risiko kepatuhan dan
lebih besar dan sebaliknya. melaksanakan perbaikan proses atau prosedur
5. Melakukan kontrol biaya dengan program efisiensi/ terkait isu kepatuhan yang ada di unit kerjanya.
penghematan biaya overhead dan pengkajian yang
lebih mendalam untuk inisiatif yang berdampak Mekanisme Pengelolaan Risiko Kepatuhan
peningkatan produktivitas dan menghilangkan non-
value added cost. Bank Mandiri telah menetapkan kebijakan dan prosedur
pengelolaan risiko kepatuhan yang mengacu pada
Risiko Kepatuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dalam kebijakan
dan prosedur kepatuhan tersebut, diatur mengenai
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan pengelolaan risiko kepatuhan yang terdiri dari beberapa
Seluruh Jajaran Bank Mandiri bertanggung jawab tahapan, yaitu:
penuh untuk melaksanakan kepatuhan dalam setiap a. Identifikasi
kegiatannya masing-masing. Adapun organisasi serta Identifikasi risiko kepatuhan dituangkan ke dalam
tugas dan tanggung jawab pelaksanan fungsi kepatuhan Compliance Risk Statement (CRS) yang mencakup
adalah sebagai berikut: regulasi yang terkait, penyebab terjadinya risiko,
1. Dewan Komisaris control risiko, dan action plan yang dibutuhkan untuk
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan Fungsi mencegah terjadinya risiko kepatuhan.
Kepatuhan dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi, b. Penilaian
Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif Risiko kepatuhan yang telah teridentifikasi dinilai
terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan. (assessing the identified risk) oleh masing-masing risk
owner untuk menghasilkan profil risiko kepatuhan b. Control Testing Terhadap Aktivitas yang Berisiko
di unit kerjanya. Penilaian risiko tersebut dilakukan Tinggi.
berdasarkan kemungkinan terjadinya risiko dan Control testing dilakukan oleh Satuan Kerja
dampak yang ditimbulkan apabila risiko terjadi. Kepatuhan (dhi. Senior Operational Risk Unit)
Selain itu, risk owner juga melakukan penilaian atas terhadap aktivitas yang berisiko tinggi. Apabila
efektivitas kontrol yang dilakukan. ditemukan ketidaksesuaian dengan regulasi yang
c. Pemantauan berlaku, maka perlu segera dilakukan perbaikan
Pemantauan risiko kepatuhan dilakukan dengan cara untuk mencegah timbulnya kerugian bank.
menetapkan dan memantau Risk Appetite Statement c. Program Uji Kepatuhan.
(RAS) risiko kepatuhan. Program ini merupakan program lanjutan
d. Mitigasi yang telah dilakukan pada tahun lalu guna
Mitigasi risiko kepatuhan dilakukan dengan cara: meningkatkan awareness risk owner terhadap
1. Mereview bahwa proses identifikasi risiko risiko kepatuhan dan regulasi yang berlaku
kepatuhan telah dilakukan dengan baik dan benar. (sesuai tugas dan tanggung jawabnya).
2. Mereview bahwa pelaksanaan kontrol dan mitigasi d. Program Sosialisasi Budaya Kepatuhan dan
telah dilakukan dengan baik dan benar. Ketentuan yang Belaku Melalui Program OPERA
3. Mereview bahwa proses penilaian risiko kepatuhan (OPErational Risk Awareness).
telah dilakukan dengan baik dan benar serta Program OPERA berkolaborasi dengan
mempertimbangkan data historis sanksi. Operational Risk Group telah dilaksanakan pada
triwulan II dan III tahun 2018 kepada pegawai
Implementasi Manajemen risiko kepatuhan cabang di seluruh wilayah. Adapun materi
sosialisasi yang disampaikan adalah budaya
Pada tahun 2018, implementasi manajemen risiko kepatuhan dan beberapa ketentuan yang wajib
kepatuhan dilakukan melalui: dipenuhi.
1. Penetapan Risk Appetite Statement (RAS) e. Program Peningkatan Kompetensi Satuan Kerja
Di tahun 2018 Bank Mandiri telah menetapkan Risk Kepatuhan.
Appetite Statement (RAS) atas Risiko Kepatuhan yang Sebagai upaya meningkatkan pemahaman
nilainya sama dengan tahun 2017, yaitu sebesar 10 terkait pengelolaan risiko kepatuhan, Bank
(sepuluh) kali pelanggaran setiap bulannya. Selama Mandiri bekerjasama dengan pihak independen
tahun 2018, jumlah pengenaan sanksi yang diterima untuk menyelenggarakan training dan sertifikasi
bank adalah sebesar 1-2 kali setiap bulannya dan kepatuhan bagi seluruh personil Satuan Kerja
tidak melampaui limit risiko sesuai RAS yang telah Kepatuhan.
ditetapkan.
2. Penilaian Risiko Kepatuhan Langkah dan Rencana Dalam Mengantisipasi Risiko
Penilaian risiko kepatuhan dilakukan secara rutin Kepatuhan
setiap triwulan dan disampaikan kepada OJK sebagai
bagian dari laporan Laporan Profil Risiko Bank. Langkah-langkah yang akan dilakukan terkait dengan
Berdasarkan self assessment risiko kepatuhan selama peningkatan pengelolaan risiko kepatuhan adalah
4 (empat) periode berturut-turut di tahun 2018, risiko sebagai berikut:
kepatuhan Bank Mandiri adalah 1 (low). Beberapa 1. Pengelolaan risiko kepatuhan
hal yang menjadi opportunity for improvement yaitu a. Menetapkan Risk Appetite Statement (RAS) risiko
compliance risk awareness pegawai dan monitoring kepatuhan dan melakukan pemantauan atas
penyampaian laporan kepada regulator. pengenaan sanksi/denda untuk memastikan
3. Upaya Memitigasi Risiko Kepatuhan appetite yang telah ditetapkan masih dalam
Sebagai upaya memitigasi terjadinya risiko pengendalian Bank Mandiri.
kepatuhan, Bank telah melakukan beberapa program b. Menyempurnakan parameter penilaian risiko
kepatuhan sebagai berikut: kepatuhan.
a. Monitoring Terkait Pemenuhan Kewajiban Bank c. Menyempurnakan prosedur terkait laporan
Atas Regulasi Baru. pelaksanaan fungsi kepatuhan.
Satuan Kerja Kepatuhan (dhi. Compliance Group) 2. Peningkatan compliance risk awareness
melaksanakan prudential meeting, memonitor a. Melakukan uji kepatuhan (compliance assessment)
action plan yang perlu dilakukan, dan me-reminder untuk meningkatkan pemahaman pegawai atas
kepada Unit Kerja terkait. peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Risiko Transaksi Intra-Group Pada level kebijakan dan prosedur, upaya peningkatan
budaya sadar risiko dilakukan dengan menyertakan risk
Pengelolaan Risiko Transaksi Intra-Group dilakukan assesment dan mitigasi risiko pada setiap penyusunan
dengan Entitas Anak dalam group usaha Bank Mandiri standar prosedur aktivitas bisnis dan manual produk
sesuai dengan strategi usaha Bank Mandiri. Bank Mandiri.
Bank Mandiri melakukan identifikasi dan analisis Pada level pelaksanaan, Bank Mandiri memiliki
terhadap aktivitas yang dapat meningkatkan eksposur budaya peduli risiko termasuk budaya anti fraud
Risiko Transaksi Intra-Group dan berpengaruh pada yang dikomunikasikan secara efektif. Salah satu
kinerja perusahaan. Identifikasi risiko tersebut dilakukan program unggulan dalam budaya sadar risiko adalah
pada kegiatan usaha Bank Mandiri dan Entitas Anak OPERA (OPErational Risk Awareness) yang terdiri dari
dengan mempertimbangkan kompleksitas transaksi. program edukasi dan pelaksanaan forum/workshop
Bank Mandiri dapat mengkombinasikan pendekatan sebagai upaya untuk meningkatkan awareness dan
kualitatif dan kuantitatif dalam proses pengukuran pengetahuan pengelolaan risiko yang melekat pada
Risiko Transaksi Intra-Group untuk selanjutnya akan kegiatan operasional sehari-hari. Di samping itu, juga
dilakukan pemantauan risiko secara berkala sesuai dilaksanakan Risk Awareness Survey yang dilakukan
dengan prosedur yang telah ditetapkan. pada setiap unit kerja yang terkait dengan pengenalan,
pemahaman, dan mitigasi risiko operasional.
Risiko Asuransi
Selanjutnya, peningkatan budaya sadar risiko juga
Pengelolaan Manajemen Risiko Asuransi dilakukan pada didorong dengan melekatkan risk awareness pada
Entitas Anak dalam group usaha Bank Mandiri yang internalisasi budaya (corporate culture) Bank Mandiri.
bergerak dalam bidang usaha asuransi. Salah satu tema budaya yaitu “Mandiri Tumbuh Sehat”
mengedepankan perilaku “berpikir dan bertindak
Bank Mandiri melakukan identifikasi dan analisis terhadap seimbang”. Setiap insan Bank Mandiri diharapkan
aktivitas yang dapat meningkatkan eksposur Risiko dapat mengejar pertumbuhan bisnis dengan disertai
Asuransi dan berpengaruh pada kinerja perusahaan. perhitungan risiko yang tepat. Hal ini perlu dilakukan
Identifikasi risiko tersebut dilakukan pada kegiatan usaha agar pencapaian kinerja dapat berkesinambungan
Entitas Anak yang bergerak di bidang asuransi dengan dalam jangka panjang.
mempertimbangkan karakteristiknya. Bank Mandiri
dapat mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan Keberhasilan berbagai program peningkatan budaya
kuantitatif dalam proses pengukuran Risiko Asuransi untuk sadar risiko tentu saja perlu didukung oleh strategi
selanjutnya akan dilakukan pemantauan risiko secara komunikasi yang baik. Bank Mandiri menggunakan
berkala sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. beberapa media komunikasi untuk memastikan
pesan tersampaikan dalam cakupan yang luas. Untuk itu selain mengadakan risk sharing forum, Bank Mandiri
juga menggunakan digital channel seperti email blast sehingga budaya risiko dapat diwujudkan dalam framework
pengelolaan risiko yang terbuka, efisien dan efektif.
Untuk menyukseskan pengelolaan risiko operasional yang baik, tentunya perlu ditunjang oleh risk awareness yang baik
pula dari seluruh jajaran pegawai. Bank Mandiri telah memiliki risk awareness program yang dikenal dengan OPERA
(OPErational Risk Awareness). Dengan tagline DARE (Deteksi, Amankan, dan Respon), program ini didesain untuk
meningkatkan pemahaman dan efektivitas setiap pegawai Bank Mandiri, yang terdiri dari:
1. OPERA Edu
Program awareness yang bertujuan memberikan edukasi terkait risiko dan kontrol yang terdiri dari:
a. OPERA Clip merupakan video singkat berdurasi maksimal 1 (satu) menit yang mengangkat isu-isu risiko
operasional terkini yang terdiri terdiri dari:
1) OPERA Clip The Series, berupa video awareness untuk membentuk targeted attitude dalam pengelolaan risiko
operasional, yaitu:
• Seri pertama bertemakan kontrol adalah tanggung jawab masing-masing pegawai,
• Seri kedua bertemakan pahami kontrol, jangan hanya dari “katanya”, dan
• Seri ketiga bertemakan fatal jika kontrol dianggap hanya sebagai ritual.
2) OPERA Clip Edisi Mikro, berupa video awareness untuk risiko dan kontrol di unit mikro.
Video ini diwajibkan untuk disaksikan oleh seluruh pegawai di masing-masing unit kerja secara bersama.
Selain itu, video juga ditayangkan di dalam lift kantor sebagai sarana sosialisasinya.
b. OPERA Toon : merupakan artikel dengan berbagai macam tema yang disajikan secara menarik dengan bentuk
komik/kartun, yang dibuat satu bulan sekali dan dikirimkan melalui email kepada seluruh pegawai.
c. OPERA Letter : merupakan artikel singkat maksimal 2 (dua) halaman, yang berisi tema-tema tertentu yang
berkaitan dengan pengelolaan risiko operasional. OPERA Letter disampaikan kepada seluruh pegawai melalui
email setiap 3 (tiga) bulan sekali.
2. OPERA Learning
Program pembelajaran/training seputar pengelolaan risiko operasional untuk pegawai risk awareness dalam bentuk
e-Course yang dapat diunduh via i-Learn dan menggunakan post test untuk mengukur tingkat pemahamannya.
Saat ini telah tersedia 2 (dua) modul OPERA yang wajib diikuti oleh seluruh pegawai, yaitu modul introduction to
operational risk management (5W1H) dan Information Security (Infosec), serta 1 (satu) e-module uji kompetensi yang
khusus diperuntukkan bagi Branch Manager.
3. OPERA Forum
Forum yang diselenggarakan sebagai wadah diskusi terkait pengelolaan risiko operasional, yang terdiri dari:
a. Forum MRO : forum yang diadakan setiap triwulan yang khusus diadakan oleh Unit Manajemen Risiko
Operasional dengan setiap Group dan dihadiri oleh Kepala Unit Kerja beserta jajarannya. Forum triwulan ini
bertujuan untuk membahas hal-hal terkait dengan Profil Risiko Operasional di Unit Kerja Pemilik Risiko, dengan
agenda verifikasi hasil control testing, pembahasan key signification issues, serta action plan yang perlu segera
diterapkan.
b. Workshop OPERA : workshop terkait operational risk awareness yang diselenggarakan oleh Unit Pembina Risiko
Operasional.
- Pada awal tahun, workshop diadakan bersama dengan jajaran manajemen dan 250 perwakilan senior level
dari seluruh Unit Kerja dan Region Jakarta.
- Pada akhir tahun, diselenggarakan Operational Risk Forum bersama dengan para operational risk practitioner
dari 21 Bank Umum Nasional yang ada di Indonesia.
Kedua workshop tersebut menghadirkan external speaker dan narasumber dari industri perbankan, baik dalam dan
luar negeri. Selain itu, dilakukan roadshow OPERA ke-12 Kantor Region di sepanjang tahun dengan total jumlah
peserta sebesar 840 orang.
Dengan adanya bentuk program awareness tersebut, pegawai menjadi lebih mudah dalam mengingat dan memahami
atas pentingnya pengelolaan risiko operasional, sehingga pengelolaan risiko operasional dapat berjalan lebih efektif
dan efisien.
Pada tanggal 15 Januari 2018 dilakukan peluncuran-peluncuran Program OPERA (OPErational Risk Awareness)
dengan tagline DARE : Deteksi, Amankan, dan Respon.
Penilaian Risiko
Hasil self assessment Profil Risiko Bank Mandiri secara Individu posisi 31 Desember 2018 adalah peringkat 1 (low)
dengan Peringkat Risiko Inheren low to moderate dan Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) strong.
Penilaian self assessment profil Risiko Bank Mandiri (individual) posisi 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Salah satu bentuk evaluasi pada kebijakan manajemen risiko adalah evaluasi tahunan terhadap Kebijakan Manajemen
Risiko dan Standar Prosedur. Dewan Komisaris berperan aktif dalam pelaksanaan evaluasi sistem manajemen
risiko dengan mereviu hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Direksi sebagai organ yang bertanggung jawab atas
efektivitas penerapan sistem manajemen risiko. Hasil evaluasi tahunan menunjukkan bahwa manajemen risiko di
Bank Mandiri selama tahun 2018 telah memadai.
Penilaian Risiko
Lingkungan Pengendalian
Penilaian risiko merupakan suatu rangkaian tindakan
Lingkungan pengendalian menunjukkan keseluruhan yang dimulai dari identifikasi, analisis dan pengukuran
komitmen, perilaku, kepedulian serta langkah risiko Bank Mandiri untuk mencapai sasaran yang
Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri dalam ditetapkan. Penilaian risiko dilakukan terhadap seluruh
melaksanakan kegiatan operasional. Dewan Komisaris jenis risiko yang melekat pada setiap proses/aktivitas
bertanggung jawab untuk memastikan Direksi telah yang berpotensi merugikan Bank Mandiri.
memantau efektivitas pelaksanaan SPI. Dewan
Komisaris berperan aktif untuk memastikan adanya Bank Mandiri memiliki kebijakan manajemen risiko
perbaikan terhadap permasalahan Bank Mandiri yang secara tertulis yang ditetapkan oleh Direksi dan disetujui
dapat mengurangi efektivitas SPI. oleh Dewan Komisaris.
Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan Dalam rangka pelaksanaan SPI yang efektif, maka Bank
dan strategi serta prosedur pengendalian internal. Mandiri secara terus menerus mengidentifikasi dan
Direksi juga bertanggung jawab untuk memantau menilai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
kecukupan dan efektivitas dari SPI. Dewan Komisaris sasaran. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melakukan
dan Direksi bertanggung jawab dalam meningkatkan kaji ulang secara berkala terhadap penilaian risiko yang
etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan dihasilkan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
kultur organisasi yang menekankan pada seluruh sehingga cakupan audit yang dilakukan lebih luas dan
pegawai mengenai pentingnya pengendalian internal menyeluruh.
yang berlaku di Bank Mandiri.
Penilaian tersebut mencakup semua risiko yang
Pengawasan oleh manajemen dilakukan melalui dihadapi, baik risiko individual maupun keseluruhan,
pembentukkan culture pengendalian melalui penetapan yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
kebijakan dan praktik sumber daya manusia, antara lain: risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
1. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur tertulis strategis, risiko kepatuhan, risiko asuransi dan risiko
mengenai sumber daya manusia, antara lain perekrutan, transaksi intra grup.
jenjang karir, sistem penggajian dan remunerasi, serta
pembinaan dan pengembangan Pegawai. Aktivitas Pengendalian
2. Perseroan melakukan evaluasi kinerja, kompetensi
dan penerapan nilai-nilai budaya oleh pegawai Aktivitas pengendalian adalah meliputi kegiatan
secara berkala, yang hasilnya menjadi dasar bagi pengendalian dan pemisahan fungsi (segregation of
penugasan dan penempatan pegawai. duties), dengan uraian sebagai berikut:
3. Perseroan memiliki struktur organisasi yang 1. Kegiatan Pengendalian
memadai dan mencerminkan pembidangan Kegiatan pengendalian melibatkan seluruh jajaran
tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan sesuai Perseroan yang mencakup perencanaan, penetapan
ketentuan yang berlaku. kebijakan dan prosedur, penerapan pengendalian
4. Perseroan memiliki kebijakan tertulis mengenai serta proses verifikasi dini untuk memastikan
ketentuan dan tata cara perubahan struktur bahwa kebijakan dan prosedur telah dipatuhi secara
organisasi. konsisten. Kegiatan Pengendalian merupakan
5. Pengelolaan Perseroan dilaksanakan dengan mengacu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari setiap
pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance. fungsi atau kegiatan Bank Mandiri sehari-hari.
6. Pengambilan keputusan Perseroan ditetapkan dalam
rapat Direksi. Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua
7. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara tingkatan fungsi sesuai struktur organisasi Bank
bottom up dan top down. Mandiri, yang meliputi:
e. Dokumentasi
− Perseroan mendokumentasikan seluruh kebijakan, prosedur dan standar kerja secara tertib dan rapi.
− Seluruh kebijakan, prosedur, sistem operasional dan standar akuntansi diperbarui (update) secara berkala
guna menggambarkan kegiatan operasional yang aktual.
− Atas suatu permintaan, dokumen senantiasa tersedia untuk kepentingan auditor internal, auditor eksternal
dan Otoritas Pengawasan Perbankan.
− Satuan Kerja Audit Intern menilai akurasi dan ketersediaan dokumen tersebut ketika melakukan audit rutin
maupun non rutin.
c. Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, informasi yang diperlukan terjangkau oleh pihak yang
Perseroan melakukan langkah-langkah antara lain: berkepentingan. Persyaratan ini berlaku untuk setiap
− Menetapkan fungsi atau tugas tertentu pada informasi, baik mengenai kebijakan dan prosedur yang
Perseroan yang dipisahkan atau dialokasikan telah ditetapkan, eksposur risiko dan transaksi aktual
kepada beberapa orang dalam rangka maupun mengenai kinerja operasional Bank Mandiri.
mengurangi risiko terjadinya manipulasi data/
informasi Perseroan atau penyalahgunaan aset
Perseroan. Aktivitas Pemonitoran
− Pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada
kegiatan front dan back office, tetapi juga dalam Direksi Bank Mandiri melakukan pemantauan secara
rangka pengendalian terhadap: terus-menerus terhadap efektivitas keseluruhan
1) Persetujuan atas pengeluaran dana dan pelaksanaan SPI termasuk tetapi tidak terbatas pada
realisasi pengeluaran. efektivitas dan keamanan penggunaan TI. Dalam
2) Rekening nasabah dan rekening pemilik pelaksanaannya Dewan Komisaris memastikan bahwa
Bank. Direksi telah melakukan pemantauan dengan baik.
3) Transaksi dalam pembukuan Bank.
4) Pemberian informasi kepada nasabah Bank. Pemantauan terhadap risiko utama Bank Mandiri
5) Penilaian terhadap kecukupan dokumentasi merupakan bagian dari kegiatan Bank Mandiri sehari-
perkreditan dan pemantauan debitur hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh Unit
setelah pencairan kredit. Kerja, Unit Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
6) Kegiatan usaha lainnya yang dapat dan Satuan Kerja Audit Intern.
menimbulkan benturan kepentingan.
7) Independensi fungsi manajemen risiko pada Unit Kerja terkait memantau kecukupan SPI secara
Bank. terus-menerus berkaitan dengan adanya perubahan
d. Direksi dan Pegawai memiliki job description yang kondisi internal dan eksternal serta meningkatkan
memadai yang memuat fungsi, tugas, wewenang kapasitas SPI tersebut agar efektivitasnya dapat
dan tanggung jawab. ditingkatkan. Adapun jika terdapat kelemahan dalam
e. Direksi dan Pegawai dilarang merangkap jabatan di SPI, baik yang diidentifikasi oleh Unit Kerja (risk taking
lingkungan internal Bank yang dapat menimbulkan unit), Satuan Kerja Audit Intern maupun pihak lainnya,
benturan kepentingan (conflict of interest). maka segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi Bank Mandiri.
Evaluasi Pelaksanaan Sistem telah ditetapkan Bank Mandiri. Internal Audit melakukan
Pengendalian Internal review dan pemeriksaan secara periodik terhadap
seluruh aktivitas di Unit Kerja dan Entitas Anak.
Direksi bertanggung jawab atas terselenggaranya SPI
yang handal dan efektif serta memiliki kewajiban untuk Hasil evaluasi disampaikan kepada Direksi untuk
meningkatkan budaya sadar risiko yang efektif dan wajib ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya untuk
memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap memastikan SPI telah berjalan secara efektif. Dewan
level organisasi. Komisaris khususnya melalui peran Komite Audit turut
berperan aktif terkait evaluasi SPI dengan melakukan
Internal Audit bertanggung jawab untuk mengevaluasi telaah hasil evaluasi oleh Internal Audit. Berdasarkan
dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas evaluasi yang telah dilakukan selama tahun 2018,
SPI secara berkesinambungan berkaitan dengan diperoleh hasil bahwa SPI pada Bank Mandiri telah
pelaksanaan operasional dalam mencapai sasaran yang memadai.
Fungsi Kepatuhan
Saat ini semua transaksi yang dilakukan berbasis teknologi, hal ini menuntut bank bergerak cepat dan maju
berkolaborasi untuk meningkatkan sistem dan strategi sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pesatnya
kemajuan teknologi dan pengembangan usaha Bank Mandiri tentunya akan meningkatkan eksposur risiko yang
dihadapi, termasuk risiko kepatuhan. Untuk menghadapi eksposur risiko tersebut, diperlukan penerapan fungsi
kepatuhan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran yang dapat menyebabkan kerugian bagi Bank Mandiri.
Dalam menerapkan fungsi kepatuhan, Bank Mandiri mengacu pada Peraturan OJK No. 46/POJK.03/2017 tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki kebijakan dan standar prosedur
kepatuhan yang menjabarkan tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dalam menjalankan fungsi
kepatuhan.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Bank Mandiri selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Bapak Ahmad Siddik Badruddin sebagai Direktur Risk Management & Compliance, untuk periode Januari - 12
September 2018.*)
2. Bapak Agus Dwi Handaya sebagai Direktur Kepatuhan, untuk periode 12 September 2018 - saat ini.
*)
Menindaklanjuti telah efektifnya jabatan Bpk. Agus Dwi Handaya sebagai Direktur Kepatuhan per tanggal 12 September 2018, maka Bank Mandiri telah menyampaikan
informasi perubahan Direktur Kepatuhan kepada OJK melalui Surat tanggal 12 September 2018.
Unit Kerja yang berperan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) di Bank Mandiri yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Compliance Group. Dalam perannya sebagai Satuan
Kerja Kepatuhan (SKK), Compliance Group telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Independensi.
b. Menguasai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan.
d. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya Kepatuhan (compliance culture).
Selain itu, dalam rangka menerapkan Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan, Compliance Group juga berperan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT)
untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan di seluruh anggota Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
yang menjadi anggota konglomerasi keuangan Mandiri Group.
Untuk menjalankan fungsi kepatuhan tersebut, Compliance Group memiliki 5 (lima) Departemen dan 1 (satu) unit
fungsional Compliance Officer dengan struktur sebagai berikut:
Direktur Kepatuhan
Group Head
Compliance
Executive
Compliance
Officer
Corporate
Senior Compliance Financial Crime AML Advisory
GroupHead Governance & AML System Dept.
Compliance System Dept. Analysis Dept. Dept.
Compliance Business Ethic
Officer
Dept.
First AML
GroupHead Gratifikasi & Regulatory Financial Crime
Compliance AML Advisory Management
Compliance Support Services Management Analyst I
Officer Information
Asistant Compliance
GroupHead Financial Crime Group Head
Compliance OCO & Ethic System AML Supervisory
Compliance Analyst II Compliance
Officer Compliance
Compilance
Financial Crime
Performance LEA AML Reporting
Analyst III
Management
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan 4. Melakukan reviu dan/atau merekomendasikan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan,
Tugas dan tanggung jawab Compliance Group dalam ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki
menjalankan fungsi kepatuhan, secara umum adalah oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank
sebagai berikut: Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka berlaku.
mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada 5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
organisasi. kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan OJK dan peraturan perundang-undangan yang
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan berlaku.
mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Pengembangan Kompetensi Fungsi Kepatuhan
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan
kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Pengembangan yang telah diikuti oleh pegawai Divisi
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan Satuan Kerja Kepatuhan selama tahun 2018, adalah
perundang-undangan yang berlaku. sebagai berikut.
Satuan Kerja Kepatuhan Di Unit Kerja prinsip kehati-hatian. Kebijakan dan standar prosedur
dimaksud dikaji ulang secara berkala sekurang-kurangnya
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) di Unit Kerja adalah unit setahun sekali sesuai kebutuhan bank serta mengikuti
kerja yang bertugas untuk memastikan pelaksanaan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Kepatuhan yang dilakukan oleh Kepala Unit Kerja
yang disupervisi. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) di Unit
Kerja dipimpin oleh Senior Operational Risk Head yang Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Bidang
yang membawahkannya. Keberadaan Kepala SKK di Unit Secara umum, Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri
Kerja tidak menghilangkan tanggung jawab kepatuhan memuat pedoman bagi seluruh pegawai dalam
Direktur Bidang/SEVP dan/atau Group Head atas menjalankan Budaya Kepatuhan meliputi Kebijakan
pelaksanaan fungsi kepatuhan di unit kerjanya. Dalam Umum, Organisasi, Kewenangan dan Tanggung Jawab,
rangka memonitor pelaksanaan fungsi kepatuhan di unit Pengelolaan Risiko Kepatuhan, Pelaporan, Monitoring.
kerja, maka Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) di Unit Kerja Dalam Kebijakan Kepatuhan tersebut juga diatur
memiliki hubungan pelaporan tidak langsung dengan mengenai Prinsip-prinsip Kepatuhan, yang terdiri dari:
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). 1. Perseroan selalu patuh terhadap peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku
serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
Kebijakan dan Standar Prosedur melaksanakan semua kegiatannya (mandatory).
Kepatuhan 2. Dewan Komisaris dan Direksi menjadi contoh teladan
(role model) yang berlandaskan pada kejujuran dan
Bank Mandiri telah memiliki kebijakan dan standar prosedur integritas agar pelaksanaan kepatuhan menjadi
kepatuhan yang menjadi dasar bagi seluruh pegawai dalam budaya Perseroan (starts from the top).
menumbuhkan Budaya Kepatuhan sehingga kegiatan Bank 3. Seluruh jajaran Perseroan bertanggung jawab
Mandiri senantiasa sejalan dengan ketentuan dan peraturan penuh untuk melaksanakan kepatuhan dalam setiap
perundang-undangan yang berlaku serta berlandaskan kegiatannya masing-masing.
Standar Prosedur Kepatuhan Bank Mandiri Risk Appetite Statement (RAS) dan Leading
Indicator Risiko Kepatuhan
Merupakan penjabaran lebih rinci dari Kebijakan
Kepatuhan yang memuat pedoman pelaksanaan Kompleksitas bisnis dan pertumbuhan yang agresif di
Fungsi Kepatuhan, yang meliputi organisasi, tugas tahun mendatang harus diimbangi dengan pengelolaan
dan tanggung jawab, tata kelola dan program kerja risiko kepatuhan yang lebih forward looking dan lebih
kepatuhan, pelaksanaan fungsi kepatuhan, compliance sensitif terhadap dinamika perubahan yang terjadi.
tools, peningkatan efektivitas fungsi kepatuhan, Untuk tahun 2018, Bank Mandiri telah memiliki Risk
risiko kepatuhan dan pengelolaannya, mitigasi risiko Appetite Statement (RAS) yang menjadi acuan bagi
kepatuhan, serta hubungan Satuan Kerja Kepatuhan seluruh jajaran bank dalam menjalankan kegiatan Bank
(SKK) dengan Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) dan Mandiri sehingga target bisnis dapat tercapai dengan
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) khususnya unit tetap memperhatikan batasan risiko yang dapat terjadi.
pengelola risiko operasional. RAS risiko kepatuhan disusun secara prudent dengan
menggunakan historical data sesuai dengan parameter
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dalam bentuk penilaian Risiko Kepatuhan sebagaimana diatur dalam
Compliance Assurance Services (CAS), yaitu Supervisory Surat Edaran OJK No. 14/SEOJK.03/2017 tanggal 17
Services, Review/Examination Services, Consultation Maret 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Services, Regulatory Services. Umum.
3. Penguatan Sinergi dengan Entitas Anak Sebagaimana tertuang dalam Kebijakan Anti Pencucian
Dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-
sebagaimana tercantum dalam Peraturan OJK No. PPT) Bank Mandiri, Dewan Komisaris dan Direksi telah
18/03.POJK/2014 tentang Penerapan Tata Kelola menyatakan komitmen dalam mendukung penerapan
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Satuan APU-PPT. Komitmen tersebut diwujudkan dalam
Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) bertanggung program APU-PPT yang saat ini dijalankan oleh Bank
jawab untuk memantau dan mengevaluasi Mandiri, yaitu:
pelaksanaan kepatuhan di seluruh Entitas Anak. a. Melakukan perbaikan metodologi penilaian risiko
TPPU dan TPPT yang didasarkan atas profil, negara/
area geografis, produk dan jasa, serta jaringan
Pelaksanaan Rencana Kerja Kepatuhan distribusi (delivery channels).
Tahun 2018 b. Penerapan program APU-PPT terintegrasi dalam
Konglomerasi Keuangan.
1. Peningkatan Compliance Culture Awareness c. Peningkatan kualitas data melalui program Re-
a. Pengembangan Proses dan Prosedur Assessment Cabang Percontohan.
Penyempurnaan terhadap mekanisme kerja dan d. Peningkatan pemahaman/edukasi terkait program
prosedur dipengaruhi oleh adanya perubahan APU-PPT kepada seluruh jajaran pegawai melalui
organisasi dan sistem maupun proses kerja. Di pelatihan, sosialisasi, maupun workshop secara
tahun 2018, perubahan tersebut difokuskan berkesinambungan.
pada penyesuaian organisasi dan tugas tanggung e. Optimalisasi pemenuhan data dan/atau informasi
jawab Satuan Kerja Kepatuhan yang bertujuan kepada Regulator dan Aparat Penegak Hukum serta
untuk meningkatkan operational excellence. pemblokiran/pembukaan pemblokiran Nasabah
Hal ini dapat berdampak pada penurunan atas perintah Regulator dan Aparat Penegak Hukum
risiko kepatuhan terutama melalui berjalannya melalui monitoring pada data aging inquiry.
operasional perbankan sesuai prosedur dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Penguatan Sinergi dengan Entitas Anak
b. Peningkatan Budaya Kepatuhan Sebagai konglomerasi keuangan yang besar,
Dalam rangka peningkatan Budaya Kepatuhan diperlukan sinergi yang optimal antara Entitas Utama
pada seluruh tingkatan organisasi, Satuan Kerja dengan Entitas Anak maupun antar Entitas Anak.
Kepatuhan telah melaksanakan program uji Terkait fungsi kepatuhan, hal ini dilakukan melalui
kepatuhan kepada seluruh pegawai. Selain itu penyelarasan perangkat kebijakan kepatuhan dan
untuk penguatan penerapan prinsip kehati-hatian mekanisme pengelolaan risiko kepatuhan. Dalam
pada proses pemberian kredit telah dilakukan rangka memastikan kepatuhan Mandiri Group
updating terhadap Buku Panduan dan Review terhadap ketentuan dan peraturan perundang-
Kepatuhan Pemberian Kredit. Satuan Kerja undangan yang berlaku, Bank Mandiri selaku Entitas
Kepatuhan juga berupaya untuk menyampaikan Utama melakukan hal-hal sebagai berikut:
peraturan-peraturan yang wajib dipahami oleh a. Mengumpulkan dan mereviu Laporan Kepatuhan
pegawai di wilayah melalui program sosialisasi dan Laporan Profil Risiko Kepatuhan Entitas Anak
OPERA (Operational Risk Awareness) bekerjasama setiap triwulanan.
dengan Unit Kerja Pembina Manajemen Risiko b. Membahas isu kepatuhan Entitas Anak beserta
Operasional. dengan mitigasinya dan menyusun outlook profil
c. Pemantauan terhadap Kewajiban Regulasi Baru risiko setiap triwulanan.
Salah satu pelaksanaan fungsi kepatuhan adalah c. Menyampaikan daftar pemenuhan regulasi
memastikan kebijakan internal dan keputusan baru kepada Entitas Anak, untuk memastikan
yang diambil oleh manajemen sesuai dengan pemenuhan kewajiban dalam regulasi baru yang
ketentuan yang berlaku. Upaya yang dilakukan berdampak signifikan dan memiliki sanksi besar.
oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk mendukung
fungsi tersebut adalah mengkaji ketentuan baru
secara berkelanjutan dan menyusun resume Evaluasi Efektivitas Fungsi Kepatuhan
ketentuan baru tersebut untuk selanjunya
disosialisasikan kepada seluruh Jajaran Bank Pelaksanaan kegiatan dan kinerja Fungsi Kepatuhan
Mandiri. Lebih lanjut, Satuan Kerja Kepatuhan senantiasa dievaluasi serta dinilai oleh Direktur
juga melaksanakan forum diskusi untuk Kepatuhan untuk kepentingan peningkatan efektivitas
membahas isu kepatuhan yang ada di Bank pelaksanaan di tahun yang akan datang. Kriteria
Mandiri. penilaian Fungsi Kepatuhan berdasarkan Rencana
Kerja Tahunan, Key Performance Indicator (KPI) dan Program Kerja/Kegiatan Kerja Non Key Performance Indicator (Non
KPI). Adapun penilaian berdasarkan KPI mencakup aspek Financial Perspective, Customer Prespective, Internal Business
Perspective dan Development Perspective. Evaluasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi budaya
kepatuhan dan pengelolaan risiko kepatuhan dalam meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat ketidakpatuhan
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku.
Kejahatan pencucian uang telah menjadi salah satu topik yang menyita perhatian dunia karena memiliki dampak yang cukup
signifikan dalam mengganggu kestabilan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, dibentuklah organisasi Financial
Action Task Force on Money Laundering (FATF) yang berperan dalam menetapkan kebijakan serta memberikan rekomendasi
langkah-langkah pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme yang harus diterapkan secara efektif oleh semua
Negara.
Bank Mandiri sebagai salah satu Bank yang memiliki jaringan di seluruh wilayah Indonesia dengan produk dan/atau layanan
yang beragam sangat rentan dengan risiko tindak pidana pencucian uang maupun pendanaan terorisme. Oleh karena itu,
bank perlu melakukan mitigasi atas risiko tersebut dengan melakukan berbagai upaya pencegahan, melalui penerapan
program APU PPT yang efektif, di antaranya dengan penerapan dengan pendekatan berbasis risiko (Risk Based Approach).
Sejalan dengan perkembangan terkini terkait program APU PPT dan sehubungan dengan adanya Peraturan OJK No.
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor
Jasa Keuangan yang antara lain mengatur penerapan APU PPT dalam lingkup Konglomerasi Keuangan, maka Bank
Mandiri telah melakukan penyempurnaan Kebijakan penerapan Program APU PPT, yang berlandaskan atas 5 (lima)
Pilar Penerapan Program APU PPT, yaitu:
Pelaksanaan progam APU PPT dilakukan oleh Unit Kerja Khusus (UKK) APU PPT yang secara struktural berada di
bawah Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Kantor Pusat Bank Mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan. Adapun Struktur Organisasi APU PPT dapat digambarkan sebagai berikut:
Direktorat Kepatuhan
Compliance Group
FInancial Crime
AML Advisory AML System
Analysis
FInancial Crime
AML Advisory AML System
Analysis 1
Agar penerapan program APU PPT dapat dijalankan 3. Meningkatkan budaya kepatuhan dalam penerapan
efektif dan memenuhi ketentuan regulator, selain UKK program APU PPT yang ditindaklanjuti dengan
APU PPT di Kantor Pusat, terdapat Anti Money Laundering upaya peningkatan kualitas operasional Kantor
Officer (AMLO) yang berkedudukan di Kantor Wilayah Cabang sesuai dengan ketentuan APU PPT secara
untuk melaksanakan fungsi supervisi pelaksanaan berkelanjutan melalui program Kantor Cabang
implementasi program APU PPT di Kantor Cabang. Percontohan APU PPT.
Selain itu, dengan mempertimbangkan beban tugas 4. Menjalin dan membina kerja sama maupun
operasional dan kompleksitas usaha, juga telah ditunjuk koordinasi dengan pihak Regulator dan penegak
Person in Charge (PIC) APU PPT di setiap Kantor Cabang hukum khususnya di bidang APU PPT melalui
yang bertugas untuk mengawal dan menjalankan pemberian data/informasi Nasabah yang telah
kegiatan operasional sesuai ketentuan penerapan ditetapkan sebagai Tersangka maupun subyek
program APU PPT di Kantor Cabang masing-masing. pemeriksaan.
5. Penyusunan pembaharuan metodologi penilaian
risiko berdasarkan pendekatan berbasis risiko (Risk
Program APU PPT Based Approach) dengan memperhatikan faktor-
faktor terkait Nasabah; Negara atau Area Geografis;
Komitmen Bank Mandiri dalam menjalankan program Produk, Jasa atau Transaksi; dan/atau Jaringan
APU PPT secara konsisten dan efektif dilaksanakan Disribusi (Delivery Channel).
dalam program antara lain sebagai berikut: 6. Melaksanakan uji petik dan pelatihan AMLO di
1. Mengintegrasikan penerapan program APU PPT setiap wilayah untuk meningkatkan kompetensi
dalam Konglomerasi Keuangan melalui pembuatan AMLO dalam melakukan analisa Transaksi
kebijakan dan prosedur APU PPT oleh Entitas Anak Keuangan Mencurigakan (TKM) serta pengoperasian
dan Kantor Cabang Luar Negeri yang selaras dengan penggunaan AML System.
kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank Mandiri 7. Menjalin dan membina kerja sama dengan unit
dengan tetap berpedoman pada regulasi yang penyedia data dalam pemenuhan informasi data
mengatur mengenai program APU PPT. dan transaksi nasabah untuk kepentingan analisa
2. Penerapan program APU PPT dalam Konglomerasi transaksi nasabah.
Keuangan melalui penyusunan kebijakan dan 8. Meningkatkan kualitas dan monitoring pelaporan
prosedur terkait pertukaran informasi untuk tujuan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan
Customer Due Dilligence dan manajemen risiko antara Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan ke
Bank Mandiri dengan Entitas Anak maupun antar Luar Negeri (LTKL), Laporan Transaksi Keuangan
Entitas Anak. Mencurigakan (LTKM), dan Sistem Informasi
Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT) dengan tidak melampaui Service Level Agreement (SLA) yang ditentukan oleh
Regulator.
9. Melakukan penelitian terhadap transaksi keuangan pasangan calon peserta pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
tahun 2018 termasuk Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) yang digunakan oleh pendukung peserta Pilkada,
dalam rangka turut serta mewujudkan Indonesia bersih.
10. Menyempurnakan Sistem Aplikasi Pelaporan dan APU PPT yang mencakup antara lain penyempurnaan tampilan
Report, penambahan Kode Transaksi yang dimonitor transaksinya, penambahan Watchlist yang berasal dari Daftar
Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT), Daftar Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal dan
Daftar Informasi Negatif bersumber dari Media Massa pada AML System.
11. Menyediakan data pendukung kegiatan operasional Bank Mandiri berupa klasifikasi Nasabah sesuai risikonya dan
penyediaan data informasi rekening lawan.
12. Meningkatkan pemahaman (awareness) APU PPT untuk pegawai di seluruh level organisasi melalui pelatihan APU
PPT dengan beberapa media yaitu classroom training, e-Iearning dan sosialisasi kepada seluruh pegawai Kantor
Cabang/Unit Kerja di Bank Mandiri serta Entitas Anak.
Uraian terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan disampaikan pada bagian Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dan Laporan Keberlanjutan tahun 2018 yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan
Tahunan ini.
Sedangkan untuk pemberian dana kegiatan politik, selama tahun 2018 Bank Mandiri tidak melakukan pemberian
dana untuk kegiatan politik atau kepada partai politik.
Perkara Penting
Selama tahun 2018 Bank Mandiri menghadapi sejumlah perkara penting berupa permasalahan hukum perdata dan
pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian
dengan rincian sebagai berikut.
Jumlah
No. Permasalahan Hukum
Perdata Pidana
1. Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap 58 33
2. Dalam proses penyelesaian 283 18
Total 341 51
Perkara Perdata
Pengaruh
Status Sanksi yang
No. Pokok Perkara / Gugatan Terhadap Kondisi Upaya Manajemen Nilai Perkara
Penyelesaian dikenakan
Perusahaan
Saat ini masih Bank Mandiri telah Tidak terdapat tuntutan gant
Perkara Asset No.487/
dalam proses menyiapkan Kontra rugi baik materiil maupun
Pdt.G/2015/PN.Mdn antara
Peninjauan Memori Peninjauan immateriil.
1. Perusahaan Dagang Tjong Tidak ada
Kembali di Kembali yang
Afie dengan PT Bank Mandiri
Mahkamah mendukung posisi
(Persero) Tbk.
Agung RI Bank Mandiri.
Bank Mandiri telah Materiil : Rp7.280.000.000,00
Perkara Asset di Jalan melakukan upaya Immateriil : -
Saat ini masih
Diponegoro Pontianak maksimal sehingga
dalam proses
No.154/Pdt.G/2016/PN.Ptk Risiko Kehilangan Bank Mandiri telah
2. Kasasi di Tidak ada
antara Abdullah Abdul Razak Asset dinyatakan menang
Mahkamah
dengan PT Bank Mandiri sesuai informasi pada
Agung RI
(Persero) Tbk. situs resmi Mahkamah
Agung RI.
Saat ini masih Bank Mandiri telah Tidak terdapat tuntutan gant
Perkara Asset di Jalan MT.
dalam proses menyusun Kontra rugi baik materiil maupun
Haryono Jakarta No.649/
Peninjauan Memori Peninjauan immateriil.
3. Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel antara Tidak ada
Kembali di Kembali yang
PT Bank Mandiri (Persero)
Mahkamah mendukung posisi
Tbk. dengan Herman Siwy
Agung RI Bank Mandiri.
Bank Mandiri telah Materiil : Rp742.000.000,00
Saat ini masih melakukan upaya Immateriil :
Perkara No. 109/Pdt.G/2015/ dalam proses maksimal sehingga Rp200.000.000.000,00
PN.Pal antara PT Trisakti Peninjauan Bank Mandiri telah
4. Tidak ada
Della Maharani dengan PT Kembali di dinyatakan menang
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Mahkamah sesuai informasi pada
Agung RI situs resmi Mahkamah
Risiko ganti rugi Agung RI.
dan reputasi Bank Mandiri sedang Materiil :
Saat ini telah
menyiapkan Kontra Rp2.000.000.000.000,00
diputus
Perkara No. 751/Pdt.G/2017/ Memori Kasasi Immateriil : -
di tingkat
PN.Jkt.Sel antara Muhammad yang mendukung
5. Banding di Tidak ada
Bahalwan dengan PT Bank posisi Bank Mandiri
Pengadilan
Mandiri (Persero) Tbk. jika Penggugat
Tinggi DKi
mengajukan upaya
Jakarta
hukum Kasasi.
Saat ini telah Bank Mandiri sedang Materiil :
diputus menyiapkan Kontra Rp12.000.000.000,00
Perkara No. 457/Pdt.G/2017/
di tingkat Memori Kasasi yang Immateriil :
PN.Jkt.Utr antara PT Gosyen Risiko ganti rugi
6. Banding di mendukung posisi Tidak ada Rp33.000.000.000,00
Indonesia Utama dengan PT dan reputasi
Pengadilan Bank Mandiri jika
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tinggi DKi Penggugat mengajukan
Jakarta upaya hukum Kasasi.
Perkara Pidana
Pengaruh
Terhadap Sanksi yang
No. Pokok Perkara Status Penyelesaian Upaya Manajemen Nilai Perkara
Kondisi dikenakan
Perusahaan
1. PT Tirta Amartha a. Proses hukum pada tahap Risiko Kredit Mengikuti Persidangan Tidak Ada Tidak terdapat
Bottling Company persidangan yang ditangani dan Reputasi dan memberikan tuntutan
(TAB) oleh Pengadilan Tindak keterangan sebagai ganti rugi baik
Pidana Korupsi di Pengadilan saksi serta berkoordinasi materiil maupun
Negeri Bandung. dengan Kejaksaan untuk immateril
Pengaruh
Terhadap Sanksi yang
No. Pokok Perkara Status Penyelesaian Upaya Manajemen Nilai Perkara
Kondisi dikenakan
Perusahaan
b. Penyidikan yang ditangani melakukan sita atas
oleh Kejaksaan Agung RI. asset debitur baik yang
merupakan agunan
Bank Mandiri maupun
non agunan.
2. PT Central Steel Proses hukum pada tahap Risiko Kredit Memberikan keterangan Tidak Ada Tidak terdapat
Indonesia (CSI) penyidikan yang ditangani oleh dan Reputasi sebagai saksi dan tuntutan
Kejaksaan Agung RI. menyampaikan bukti- ganti rugi
bukti. baik materiil
maupun
immateril
3. PT Sunprima Proses hukum pada tahap Risiko Kredit Melakukan pelaporan Tidak Ada Tidak terdapat
Nusantara penyidikan yang ditangani oleh dan Reputasi pidana terhadap debitur tuntutan
Pembiayaan (SNP) Bareskrim Mabes Polri. terkait dengan dugaan ganti rugi
tindak pidana penipuan, baik materiil
penggelapan dan maupun
pemalsuan TPPU. immateril
Selama tahun 2018, tidak terdapat sanksi administratif material yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank
Mandiri dan juga tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan kepada anggota Direksi maupun anggota Dewan
Komisaris.
Dampak permasalahan hukum perdata maupun pidana yang diterima Bank Mandiri melalui proses hukum tidak
signifikan karena Bank Mandiri telah melakukan proses mitigasi yang tepat.
Jumlah
No. Entitas Anak Perkara Penting Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
189 25 5
PT Bank Syariah penyelesaian
1.
Mandiri Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
68 5 -
kekuatan hukum tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
2 - -
PT Mandiri penyelesaian
2.
Sekuritas Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
2 - -
kekuatan hukum tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
22 - -
PT Mandiri penyelesaian
3.
Tunas Finance Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
15 - -
kekuatan hukum tetap)
Jumlah
No. Entitas Anak Perkara Penting Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
PT Mandiri - - -
penyelesaian
4. AXA General
Insurance Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
- - -
kekuatan hukum tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
PT AXA Mandiri 4 18 -
penyelesaian
5. Financial
Services Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
3 10 -
kekuatan hukum tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses
4 - -
PT Bank Mandiri penyelesaian
6.
Taspen Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai
2 - -
kekuatan hukum tetap)
Berikut perkara penting yang dihadapi oleh Entitas Anak selama tahun 2018.
Pengaruh
Pokok Perkara/ Terhadap Sanksi
Entitas Anak Status Penyelesaian Upaya Manajemen
Gugatan Kondisi administrasi
Perusahaan
PT Bank Syariah Perkara klaim Bank Putusan Mahkamah Agung RI Risiko Ganti Rugi BSM telah melakukan Tidak ada
Mandiri Garansi PT Kutilang Paksi dan Reputasi upaya semaksimal
Mas No.357/Pdt.G/2015/ Pada tanggal 6 Desember 2018, BSM menerima surat mungkin dengan
PN.Jkt.Pst antara PT pemberitahuan putusan Mahkamah Agung RI terkait mengajukan upaya Kasasi
Petro Energy dengan PT dengan upaya Kasasi BSM dan PT Petro Energy, yang melalui Mahkamah Agung
Bank Syariah Mandiri pada intinya menyatakan: RI.
dan PT Kutilang Paksi
Mas MENGADILI : Pada tanggal 6 Desember
- Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi 2018, BSM menerima
II PT Petro Energy tersebut; surat pemberitahuan
- Mengabulkan permohonan Kasasi dari putusan Mahkamah
Pemohon Kasasi I PT Bank Syariah Mandiri Agung RI terkait dengan
tesebut; upaya Kasasi BSM dan PT
- Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Petro Energy yang pada
Jakarta No. 204/PDT/2017/PT.DKI tanggal 12 Juli intinya Membatalkan
2017 yang memperbaiki Putusan Pengadilan Putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No. 257/Pdt.G/2015/ Tinggi Jakarta No. 204/
PN.Jkt.Pst tanggal 26 April 2016. PDT/2017/PT.DKI
Pengaruh
Pokok Perkara/ Terhadap Sanksi
Entitas Anak Status Penyelesaian Upaya Manajemen
Gugatan Kondisi administrasi
Perusahaan
Perkara klaim Bank Putusan Mahkamah Agung RI Risiko Ganti Rugi BSM telah melakukan Tidak ada
Garansi PT Kutilang Paksi dan Reputasi upaya semaksimal
Mas No.539/Pdt.G/2015/ Pada tanggal 9 April 2018, BSM menerima surat mungkin dengan
PN.Jkt.Pst antara PT pemberitahuan putusan Mahkamah Agung RI terkait mengajukan upaya Kasasi
Solaris Prima Energy dengan upaya Kasasi PT Solaris Prima Energy, yang melalui Mahkamah Agung
dengan PT Bank Syariah pada intinya menyatakan: RI.
Mandiri dan PT Kutilang
Paksi Mas MENGADILI : Pada tanggal 9 April
1. Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon 2018, BSM menerima
kasasi I PT Solaris Prima Energy dan Pemohon surat pemberitahuan
Kasasi II PT Bank Syariah Mandiri,tersebut: putusan Mahkamah
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Agung RI terkait dengan
Jakarta No. 651/PDT/2016/PT DKI tanggal 27 upaya Kasasi PT Solaris
Januari 2017 yang membatalkan Putusan Prima Energy yang pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 539/ intinya membatalkan
PDT.G/2015/PN.Jkt.Pst tanggal 1 Juli 2016; Putusan Pengadilan
Tinggi Jakarta No.: 651/
MENGADILI SENDIRI : PDT/2016/PT DKI tanggal
Dalam Eksepsi : 27 Januari 2017 yang
Menolak eksepsi para Tergugat untuk seluruhnya; membatalkan Putusan
Pengadilan Negeri
Dalam Pokok perkara : Jakarta Pusat No. 539/
- Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya; PDT.G/2015/ PN.Jkt.
- Menghukum Pemohon Kasasi I juga Termohon Pst tanggal 1 Juli 2016
Kasasi II/ Penggugat/Pembanding untuk dan Mengadili Sendiri
membayar biaya perkara dalam semua tingkat menolak gugatan
Peradilan yang dalam tingkat kasasi ini sejumlah Penggugat untuk
Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). seluruhnya.
Perkara Pencairan Putusan Mahkamah Agung RI Risiko Ganti Rugi BSM telah melakukan Tidak ada
Deposito PT Pos dan Reputasi upaya semaksimal
Property Indonesia Terinformasi dalam Sistem Informasi Penelusuran mungkin, sehingga
No.267/Pdt.G/2015/ Perkara Pengadilan Negeri Bandung tanggal 18 BSM telah dinyatakan
PN.Bdg antara Monfiori Januari 2018, bahwa permohonan Kasasi Monfiori menang sesuai informasi
(Direktur Utama PT ditolak oleh Mahkamah Agung RI. Putusan pada situs resmi
Pos Property Indonesia Mahkamah Agung RI tersebut, pada intinya Mahkamah Agung RI.
dengan dan PT Bank menyatakan: Namun demikian, tidak
Syariah Mandiri serta menutup kemungkinan
Ir. Sri Wikani dan MENGADILI : PT Pos Property
Akhmad Rizani (mantan 1. Menolak permohonan kasasi dari para Indonesia mengajukan
Direktur PT Pos Property pemohon kasasi: MONFIORI tersebut; gugatan kembali melalui
Indonesia) 2. Menghukum pemohon Kasasi/Pengugat/ Pengadilan Agama
Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam Bandung.
tingkat kasasi ini sejumlah Rp.500.000 (lima ratus
ribu rupiah). Terhadap salinan putusan
Kasasi tersebut, BSM
belum menerima secara
resmi.
PT Mandiri Tunas Perkara Perdata Saat ini perkara tersebut masih dalam proses dan Debitur tidak MTF dalam hal ini telah Tidak Ada
Finance No. 199/Pdt.G/2018/ sedang dalam tahap mediasi antara penggugat melakukan melakukan tindakan yang
PN.Tjk di Pengadilan dengan tergugat I (MTF) dan dengan tergugat II (PT pembayaran terbaik untuk kepentingan
Negeri Tanjungkarang Bank Mandiri cab Sudirman, Jakarta) di Pengadilan atas seluruh perusahaan atas perkara
debitur atas nama Negeri Tanjungkarang. kewajiban tersebut.
Yuhana Noviza, SH. hutang, sehingga
M.Kn, dengan nilai mempengaruhi
tuntan materil sebesar performance
Rp.1.000.000.000 dan Divisi AR
tuntutan immaterial
sebesar
Rp 10.000.000.000.
Perkara Gugatan MTF pada tingkat Pengadilan Negeri telah Debitur tidak MTF dalam hal ini telah Tidak Ada
Perbuatan Melawan memenangkan perkara tersebut, namun debitur melakukan melakukan tindakan yang
Hukum dengan No. mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan pembayaran terbaik untuk kepentingan
Perkara 26/Pdt.G/2018/ Tinggi Semarang. Hingga Saat ini perkara tersebut atas seluruh perusahaan atas perkara
PN.Kds di Pengadilan masih dalam proses pemeriksaan berkas di kewajiban tersebut.
Negeri Kudus atas nama Pengadilan Negeri Kudus. hutang, sehingga
Debitur PT Mulia Restu mempengaruhi
Mandiri Group, dengan performance
nilai tuntutan materil Divisi AR
sebesar
Rp6.000.000.000
Pengaruh
Pokok Perkara/ Terhadap Sanksi
Entitas Anak Status Penyelesaian Upaya Manajemen
Gugatan Kondisi administrasi
Perusahaan
PT AXA Mandiri Perkara No. 196/ Saat ini masih dalam proses mediasi di Pengadilan Risiko Reputasi Perkara saat ini masih Tidak ada
Financial Services Pdt.G/2018/PN.Jap Negeri Jayapura. Risiko Ganti Rugi dalam proses mediasi
Penggugat atas nama di Pengadilan Negeri
Antas Haulian Sinaga. Jayapura dan AXA Mandiri
mengikuti proses tersebut.
Laporan polisi No. LP/86/ Saat ini masih dalam proses penyelidikan di Polda Risiko Reputasi Perkara saat ini masih Tidak ada
VI/2016/SPKT atas nama Papua. Risiko Ganti Rugi dalam proses penyelidikan
pelapor Antas Haulian di Polda Papua dan AXA
Sinaga pada Polda Papua Mandiri mengikuti proses
tentang dugaan tindak tersebut.
pidana pelanggaran
asuransi oleh AXA
Mandiri.
Kepailitan PT. Dimas Saat ini masih dalam proses kepailitan yang ditangani Risiko tidak Perkara saat ini berproses Tidak ada
Utama, dimana AMFS oleh Kurator. dibayarkannya di pihak Kurator dan AXA
memiliki piutang premi premi dan excess Mandiri mengikuti proses
dan excess claim. claim tersebut.
Dugaan tindak pidana Proses di tingkat penyidikan di Polda Sulawesi Risiko Reputasi Proses penyidikan di Tidak ada
penipuan dan/atau Tenggara. Polda Sulawesi Tenggara
penggelapan yang dan AXA Mandiri sebagai
diduga dilakukan oleh pelapor mengikuti proses
Fariani (termaslahat). tersebut.
PT Bank Mandiri Permohonan Menunggu putusan pada tingkat Kasasi. Tidak - Pelaksanaan lelang Tidak ada
Taspen pembatalan lelang mempengaruhi telah dilakukan sesuai
jaminan Penggugat kondisi dengan prosedur.
(debitur) dan perusahaan. - Pembeli agunan
pembatalan Perjanjian debitur merupakan
Kredit karena Debitur pemenang lelang
tidak terima dengan sesuai dengan syarat
agunan kredit melalui dan ketentuan
proses lelang harganya pelaksanaan lelang.
tidak sesuai dengan
keinginan debitur.
Gugatan diajukan Menunggu putusan pada tingkat pertama. Tidak Tetap melaksanakan Tidak ada
sehubungan dengan mempengaruhi proses lelang sesuai
larangan pencantuman kondisi dengan prosedur dan
klausula baku. perusahaan. ketentuan yang berlaku
Debitur meskipun terdapat
mengajukan gugatan dari debitur.
gugatan untuk
menunda
pelaksanaan
lelang atas
agunan yang
dijaminkan.
Gugatan Diajukan Sedang dalam proses persidangan. Tidak Tetap melaksanakan Tidak ada
sehubungan dengan mempengaruhi proses lelang sesuai
rencana pelaksanaan kondisi dengan prosedur dan
lelang Hak Tanggungan perusahaan. ketentuan yang berlaku
atas jaminan Penggugat. Debitur meskipun terdapat
mengajukan gugatan dari debitur.
gugatan untuk
menunda
pelaksanaan
lelang atas
agunan yang
dijaminkan.
Gugatan diajukan Sudah diputus pada tingkat Kasasi. Putusan tersebut Tidak Kredit debitur telah Tidak ada
sehubungan dengan menyatakan bahwa Bank Mandiri Taspen dinyatakan mempengaruhi dilunasi oleh Penggugat.
status jaminan kredit menang. kondisi Dengan adanya putusan
debitur yang dinyatakan perusahaan. Mahkamah Agung yang
adalah milik Penggugat memenangkan Bank
karena sertifikatnya Mantap, maka tidak
diperoleh secara tidak ada biaya yang harus
sah. dikeluarkan oleh Bank
Mantap atas pembayaran
pinjaman yang dilakukan
oleh Penggugat.
Pengaruh
Pokok Perkara/ Terhadap Sanksi
Entitas Anak Status Penyelesaian Upaya Manajemen
Gugatan Kondisi administrasi
Perusahaan
PT Asuransi Jiwa Gugatan atas Perkara Gugatas atas Perkara Perdata No.2/Pdt.G/2018/PN Tidak berdampak Mengutus Perwakilan Tidak ada
Inhealth Indonesia Perdata No.2/ Ktp. Sudah diputus oleh Majelis Hakim PN Ketapang signifikan Manajemen untuk turut
Pdt.G/2018/PN Ktp. dengan Putusan tanggal 17 Juli 2018 dengan putusan terhadap serta dalam Persidangan
Antara Suniah (ahli waris bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima. finansial Mandiri guna membela
Juanda peserta AJK Bank Inhealth karena kepentingan Mandiri
MTF) melawan Mandiri pada tingkat Inhealth.
Tunas Finance dan PT PN putusan
Asuransi Jiwa Inhealth Majelis Hakim
Indonesia menyatakan
dengan Pokok perkara gugatan
Perbuatan Melawan Penggugat tidak
Hukum dengan dapat diterima.
(Tergugat II).
Gugatan atas Perkara Gugatan atas Perkara No. 83/Pdt.G/2018/PN.BKS Tidak ada Mengutus Perwakilan Tidak ada
Perdata No. 83/ dicabut oleh Penggugat. dampak finansial Manajemen untuk turut
PDT.G/2018/PN.BKS. atas gugatan serta dalam Persidangan
antara Ruslan Abdul ini dikarenakan guna membela
Djalil melawan RS. tidak adanya kepentingan Mandiri
Hermina Bekasi, Dr. tuntutan ganti Inhealth.
Istiana Sari S.pS; PT rugi yang
Asuransi Jiwa Inhealth ditujukan ke
Indonesia, dkk. PT Asuransi
dengan pokok perkara Jiwa Inhealth
Perbuatan Melawan Indonesia
Hukum (Tergugat III). sehubungan
dengan gugatan
ini.
Investor Relations
Dalam rangka menyediakan informasi yang cepat dan akurat 4. Meningkatkan efektivitas dari aktivitas Investor Relations
serta menjadi media penghubung antara perusahaan dengan yang diukur melalui cakupan riset dari sell side analysts,
para pelaku pasar modal, Bank Mandiri telah membentuk akurasi informasi faktual dalam riset analyst, cakupan
suatu Unit Kerja bernama Investor Relations. Dengan geografis dan kualitas daftar pemegang saham institusi.
adanya penyediaan data yang tepat dan akurat, diharapkan 5. Mencermati pola penjualan serta kepemilikan saham
dapat membantu para pelaku Pasar Modal dalam proses Perseroan termasuk mengelola dan mengembangkan
pengambilan keputusan investasi di Bank Mandiri termasuk basis data investor dan laporan kontak.
untuk menanamkan persepsi dan ekspektasi di mata investor 6. Menjaga keterbukaan, keakuratan dan ketepatan waktu
maupun calon investor terkait strategi, kinerja operasional, dan atas pengungkapan (disclosure) informasi yang relevan
kinerja keuangan Bank Mandiri. kepada pelaku pasar modal.
Adapun tugas dan tanggung jawab Investor Relations meliputi: Adapun kontak untuk Investor Relation Bank Mandiri adalah
1. Mengkomunikasikan kinerja dan strategi Perseroan kepada sebagai berikut:
analis dan investor dalam rangka tercapainya valuasi
saham Bank Mandiri yang wajar dan optimal dalam jangka Investor Relations Group
panjang. Plaza Mandiri Lt. 1
2. Mengelola sumber daya yang dibutuhkan dan Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
mengkoordinasikan aktivitas terkait hubungan investor. Jakarta 12190 Indonesia
3. Mewakili manajemen Perseroan dalam pertemuan dengan Tel: 021 524 5085
para analis dan investor baik one-on-one atau sesi presentasi Email: ir@bankmandiri.co.id
publik untuk mengkomunikasikan opini, sikap dan reaksi Website: https://www.bankmandiri.co.id/web/ir
terhadap isu-isu perusahaan dan menyediakan feedback
strategis bagi manajemen Perseroan.
Siaran Pers
Salah satu bentuk penyebarluasan informasi Bank Mandiri kepada publik yaitu dengan melakukan siaran pers. Siaran
pers yang telah dilakukan bertujuan untuk menggambarkan kegiatan atau peristiwa yang terjadi. Selama tahun 2018,
siaran pers yang telah dilakukan Bank Mandiri antara lain:
Bank Mandiri Dukung Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (PANRB) dan
2. 22 Januari 2018
Badan Kepegawaian Negara (BKN)
3. 1 Februari 2018 Tingkatkan Arus Penanaman Modal, Mandiri Investment Forum 2018 Digelar
4. 6 Februari 2018 Mandiri membukukan Laba Bersih sebesar Rp20,6 Triliun pada 2017, Tumbuh 49,5% (YoY)
5. 7 Februari 2018 Mandiri Investment Forum 2018 Tawarkan Investasi Potensial di Tahun Politik
7. 8 Februari 2018 Bank Mandiri Kucurkan Senior Term Loan Senilai USD100 Juta Kepada Pertamina Group
9. 19 Februari 2018 Mandiri Gandeng UGM Kembangkan Kemampuan Perbankan Tenaga Kriya
10. 22 Februari 2018 Pacu Pertumbuhan Bisnis KPR, Bank Mandiri Luncurkan Promo Spesial
11. 28 Februari 2018 Mandiri Group Perluas Layanan Pembayaran Setoran Haji
12. 1 Maret 2018 Meriahkan HUT Kostrad ke – 57, Bank Mandiri Gelar Pasar Murah
13. 2 Maret 2018 Gandeng Bank Sumut, Mandiri Perluas akses E-Money ke Sumatera
14. 7 Maret 2018 Tingkatkan Loyalitas Nasabah, Mandiri Gencarkan Program Fiestapoin
15. 7 Maret 2018 Mandiri Budayakan Pembayaran Non-Tunai pada Jasa Penyeberangan di 3 (Tiga) Gili
16. 14 Maret 2018 Mandiri Perkuat Jiwa Kewirausahaan Purna Pekerja Migran Indonesia
17. 15 Maret 2018 Tingkatkan Kualitas Layanan, Mandiri Perbarui Website dan Kenalkan Chatbot “MITA”
18. 19 Maret 2018 Bank Mandiri Terbitkan Corporate Card Kementerian Perhubungan
20. 23 Maret 2018 Fokus ke Sektor Produksi, Bank Mandiri Salurkan KUR Klaster
21. 24 Maret 2018 Tingkatkan Transaksi Nasabah, Mandiri Gelar Pesta Kopi
23. 29 Maret 2018 Dukung GATF 2018, Mandiri Tawarkan Program Travel Menguntungkan
24. 4 April 2018 Mandiri Hadirkan Transaksi Non-tunai di Jaringan Pasar Jaya
26. 9 April 2018 Bank Mandiri Luncurkan Kartu Debit Berlogo Gerbang Pembayaran Nasional
27. 15 April 2018 Pelari Kenya Tampil Dominan di Mandiri Jogja Marathon 2018
Gandeng Lombard Odier, Bank Mandiri Tawarkan Produk dan Layanan Kelas Dunia untuk Nasabah
28. 16 April 2018
Private Wealth di Indonesia dan Singapura
29. 17 April 2018 Bank Mandiri Kucurkan Rp2,5 Triliun untuk Biayai Ruas Tol Semarang - Batang
31. 23 April 2018 Perkuat Layanan Transaksi IDR – RMB, Bank Mandiri Gandeng Bank ICBC Indonesia
32. 24 April 2018 Laba Mandiri Triwulan I-2018 Tumbuh 43,7% jadi Rp5,9 Triliun
33. 3 Mei 2018 Kerek Bisnis KPR, Mandiri Gelar Property Expo 2018
34. 7 Mei 2018 Grab dan Bank Mandiri Siapkan Modal Kerja Bagi Ribuan UMKM di Indonesia
35. 9 Mei 2018 Mandiri dan MPPA Luncurkan Co-Branding Mandiri Kartu Kredit Hypermart Edisi Baru
36. 23 Mei 2018 Mandiri Siapkan Modal Kerja bagi Petani Mitra Bulog
37. 24 Mei 2018 Antisipasi Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H, Mandiri Siapkan Rp57,26 Triliun
38. 31 Mei 2018 Mandiri Siapkan Pembiayaan Modal Kerja Bagi Dealer Suzuki
39. 4 Juni 2018 Bank Mandiri Layani Transaksi PNBP Kementerian Agraria & Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
40. 6 Juni 2018 Mandiri Bersinergi dengan LinkedIn Siapkan Kajian Ketenagakerjaan
41. 7 Juni 2018 Bank Mandiri Berbuka dengan 30 Ribu Anak Yatim
42. 8 Juni 2018 Mandiri Hibahkan Sepeda Listrik & Golf Cart kepada Polda Metro Jaya
43. 9 Juni 2018 Bank Mandiri Berangkatkan 3.000 Nahdliyin ke Kampung Halaman
44. 11 Juni 2018 302 Cabang Bank Mandiri tetap Operasional pada Libur Idul Fitri 11-20 Juni 2018
45. 25 Juni 2018 Bank Mandiri dan BSM Biayai Pertamina Shipping USD 19,04 juta
46. 26 Juni 2018 349 Cabang Bank Mandiri Tetap Operasional pada Pilkada Serentak 2018
48. 29 Juni 2018 Bersinergi dengan KIOSTIX, Mandiri Permudah Akses Tiket Asian Games 2018
49. 28 Juni 2018 Mandiri Berikan Fasilitas Kredit Modal Kerja dan Non Cash Loan kepada Lembaga Kantor Berita ANTARA
50. 4 Juli 2018 Semester I – 2018, Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi US$2,9 Miliar
51. 9 Juli 2018 Berdayakan Petani, Mandiri Terus Sosialisasikan Korporatisasi Pertanian
52. 16 Juli 2018 Bank Mandiri dan Alfa Mas Persada Kembangkan Mitra Kios Modern NU
53. 18 Juli 2018 Mandiri Pastikan Surat Pernyataan Direksi tentang Rekening Lebih dari Rp100 Triliun Palsu
54. 19 Juli 2018 Back on Track, Kredit tumbuh 11,8% YoY, Mandiri Cetak Laba Rp12,2 Triliun
55. 22 Juli 2018 Bank Mandiri Terbitkan Kartu Identitas Relawan Asian Games 2018
56. 26 Juli 2018 Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong Panen Perdana
57. 31 Juli 2018 Bank Mandiri Kucurkan Rp2,106 Triliun untuk Bangun Tol Jakarta-Cikampek
59. 8 Agustus 2018 Bank Mandiri Terbitkan Obligasi dengan Kupon Menarik
60. 13 Agustus 2018 Mandiri Layani Transaksi Pembayaran Non Tunai ASDP
61. 15 Agustus 2018 Bank Mandiri Luncurkan Kartu e-money Edisi Energy of Asia
Dongkrak Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera, Mandiri Siapkan Plafond Rp800 Miliar untuk dukung Program
62. 20 Agustus 2018
Mekaar PNM
63. 27 Agustus 2018 Bank Mandiri Gandeng Tekfin Pembiayaan untuk Perkuat Modal Kerja UMKM
64. 29 Agustus 2018 Back on Track, Kredit tumbuh 11,8% YoY, Mandiri Cetak Laba Rp12,2 Triliun
65. 30 Agustus 2018 Tingkatkan Pembayaran Pajak, Bank Mandiri Implementasikan Core Billing 2.0 DJP
66. 6 September 2018 Tingkatkan Penetrasi Pasar UKM Binaan, Bank Mandiri Gelar WMM Expo 2018
67. 7 September 2018 Bank Mandiri Salurkan KUR Rp11,8 triliun pada Januari – Agustus 2018
68. 15 September 2018 Wirausaha Muda Mandri 2018 Ciptakan Pengusaha-Pengusaha Baru
69. 24 September 2018 Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Bank Mandiri Terima Kelebihan Permintaan 1,36 kali
70. 26 September 2018 Salurkan KPR FLPP untuk Rumah Bersubsidi, Mandiri Gandeng Himperra dan Perpesma
71. 26 September 2018 Tingkatkan Sinergi BUMN, Mandiri Akuisisi Value Chain PP URBAN
72. 26 September 2018 Pernyataan Pers PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terkait Kredit Macet SNP Finance
Dukung JKN-KIS, Mandiri Kucurkan Rp126 M Fasilitas Supply Chain Financing (SCF) Klaim BPJS Kesehatan
73. 27 September 2018
kepada 9 Rumah Sakit di Solo
74. 28 September 2018 Mandiri Jakarta Coffee Week 2018 Incar 15.000 Penggemar Kopi
Gelorakan Semangat Atlet Disabilitas, Bank Mandiri Siapkan Layanan Perbankan Terbaik di Asian Para
76. 2 Oktober 2018
Games 2018
77. 2 Oktober 2018 Beri Keringanan, Mandiri Data Debitur Korban Bencana Palu-Donggala
78. 4 Oktober 2018 Bank Mandiri – Bank Riau Kepri Bersinergi Perluas Akses e-Money
79. 8 Oktober 2018 Mandiri Koordinasikan Investasi Langsung Rp200 Triliun di 21 BUMN
80. 10 Oktober 2018 Mandiri Group Terbitkan Kontrak Investasi untuk Infrastruktur
81. 10 Oktober 2018 Bank Mandiri Jual Kredit Rumah Murah untuk Anak Muda
82. 11 Oktober 2018 Bank Mandiri Kucurkan Rp2,041 Triliun untuk Bangun Ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung
84. 18 Oktober 2018 Menjawab Tantangan di Bidang Kedokteran, Mandiri Perkuat Kerjasama dengan IMERI FKUI
85. 26 Oktober 2018 Tingkatkan Peran Milenial, Mandiri Kembangkan Konsep Smell of The Place
86. 23 November 2018 Mandiri Layani Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Universitas Indonesia
87. 24 November 2018 Bank Mandiri Jejaki Daftar 50 Perusahaan Terbuka Terbaik ASEAN
89. 18 Desember 2018 Bank Mandiri dan JCB Terbitkan Co-Branding Precious Credit Card
Buletin
Bank Mandiri secara rutin menerbitkan buletin setiap tahunnya. Adapun buletin yang telah diterbitkan selama tahun
2018 yaitu:
Laporan Berkala
Laporan Insidentil
Kode Etik
Kode etik merupakan pedoman perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam menjalankan tugas dan kegiatan sehari-hari serta
dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun rekan kerja. Adanya aturan dasar tersebut
yang dimuat dalam Kode Etik (Code of Conduct), menjadikan salah satu komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip-prinsip
tata kelola, yang selama ini mendukung Mandiri Inhealth untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Etika kerja merupakan penjabaran prinsip-prinsip dasar perilaku pribadi dan profesional yang diharapkan dilakukan
oleh Jajaran Bank Mandiri dalam melaksanakan tugasnya. Etika bisnis merupakan prinsip moral terkait perilaku
individu, perlindungan terhadap harta milik bank, dan penyelenggaraan bisnis bank salah satunya dalam berinteraksi
dengan stakeholders, sebagai dasar perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam menjalankan aktivitas bisnis. Hal Ini
merupakan standar perilaku yang harus diterapkan oleh seluruh level organisasi.
1. Benturan Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
Kepentingan kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak
(conflict of lain sehingga Jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai
interest) kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya. Oleh karenanya seluruh jajaran Bank:
a. Wajib menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan melaporkan kepada atasan langsung
apabila tidak dapat menghindari.
b. Dilarang memberikan persetujuan dan/atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun
kekhususan lainnya untuk:
i. Dirinya sendiri.
ii. Keluarganya.
iii. Perusahaan dimana ia dan atau keluarganya mempunyai kepentingan.
c. Dilarang bekerja pada perusahaan lain, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari Bank, Dewan
Komisaris dan Direksi yang mengikuti ketentuan regulator.
d. Dilarang menjadi rekanan secara langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang atau jasa bagi Bank.
e. Dilarang mengambil barang-barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya.
f. Hanya diperkenankan melakukan transaksi sekuritas, perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan barang
lainnya untuk kepentingan sendiri apabila tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan insider trading dari
Otoritas Pasar Modal, dan peraturan lainnya.
2. Kerahasiaan a. Wajib memahami dan menjaga kerahasiaan setiap informasi, sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Menggunakan informasi yang diterima hanya untuk kegiatan Bank.
c. Dalam memberikan informasi, harus bertindak sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Untuk menghindari penyalahgunaan, penyebaran informasi nasabah di lingkungan internal Bank dilakukan secara hati-
hati dan hanya kepada pihak yang berkepentingan.
e. Dilarang menyebarluaskan informasi kepada pihak luar mengenai:
i. Kegiatan Bank dengan Pemerintah Republik Indonesia.
ii. Kebijakan internal serta prosedur kerja Bank.
iii. Manajemen Sistem Informasi, Data dan Laporan.
iv. Data Pegawai, baik yang masih aktif maupun tidak.
v. Kegiatan bisnis Bank, termasuk kegiatan dengan nasabah dan rekanan.
Kecuali atas persetujuan pejabat Bank yang berwenang atau karena perintah berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
f. Kewajiban untuk menjaga hal-hal khusus yang harus dirahasiakan, tetap berlaku bagi mantan pegawai Bank.
3. Penyalahgunaan a. Dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung, dari
Jabatan dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan bisnis Bank untuk:
Gratifikasi i. Keuntungan pribadi.
ii. Keuntungan bagi anggota keluarganya.
iii. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya.
b. Dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima gratifikasi yang berhubungan dengan
jabatannya dan berlawanan dengan kewajibannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jenis-jenis gratifikasi dan mekanisme pelaporannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
c. Dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak
ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa
dari Bank.
d. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan berupa barang atau dalam bentuk lainnya pada
saat-saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lain-lain, apabila:
i. Akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan bank, dan
ii. Harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar, maka Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera
mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa Jajaran Bank tidak diperkenankan menerima
bingkisan.
e. Dalam hal pemberian bingkisan sebagaimana disebutkan dalam butir (d) di atas karena satu dan lain hal sulit dikembalikan,
anggota Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada atasannya untuk ditindaklanjuti.
f. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka sepanjang akibat penerimaan barang
promosi tersebut tidak menimbulkan dampak negatif, maka diperbolehkan diterima.
g. Dalam rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank, harus berusaha mendapatkan
harga terbaik dengan potongan harga maksimal yang potongan harganya dibukukan untuk keuntungan Bank.
h. Dilarang menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah.
i. Dilarang memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas Bank untuk keuntungan sendiri di luar yang telah disediakan
oleh Bank.
4. Perilaku Insiders a. Jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil
keuntungan bagi dirinya sendiri, keluarganya atau pihak ketiga lainnya.
b. Dilarang menggunakan informasi internal untuk melakukan pembelian, atau memperdagangkan sekuritas, kecuali jika
informasi tersebut telah diketahui oleh publik.
c. Dilarang menyalahgunakan posisinya dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung bagi dirinya
maupun orang lain yang dapat mempengaruhi keputusan.
d. Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset Bank serta jasa lainnya harus dilakukan dengan
mengutamakan kepentingan Bank.
5. Integritas dan a. Harus menyajikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Akurasi Data b. Tidak diperkenankan membukukan dan/atau mengubah dan/atau menghapus pembukuan, dengan maksud untuk
Bank mengaburkan transaksi.
c. Hanya diperkenankan melakukan perubahan atau penghapusan data berdasarkan otorisasi pejabat berwenang sesuai
prosedur yang telah ditetapkan Bank.
d. Tidak diperkenankan memanipulasi dokumen.
6. Integritas Sistem a. Harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan kriminal di bidang keuangan dan
Perbankan perbankan.
b. Wajib mencurigai adanya transaksi yang tidak biasa dan wajib melakukan tindakan preventif dalam mendeteksi
rekening-rekening yang dicurigai telah digunakan untuk kegiatan seperti money laundering, terrorism financing, korupsi
dan tindak kejahatan lainnya.
Adapun etika bisnis sebagai dasar perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam menjalankan aktivitas bisnis, mencakup aspek berikut:
b. Perlakuan/Tindakan Diskriminasi
i. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
ii. Mencegah praktik diskriminasi dalam segala bentuknya.
iii. Tindakan Pelecehan Jajaran Bank wajib menghindari segala bentuk perbuatan yang melanggar ketertiban
umum dan kesusilaan.
c. Tindakan Pelecehan
Wajib menghindari segala bentuk perbuatan yang melanggar ketertiban umum dan kesusilaan.
2. Perlindungan a. Harta Milik Bank
terhadap Harta Milik i. Selalu memelihara dan melindungi semua harta milik Bank baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Bank ii. Menggunakan harta milik Bank hanya untuk kegiatan terkait kepentingan Bank.
iii. Menggunakan harta milik Bank dengan penuh tanggung jawab termasuk kesesuaian peruntukkannya.
b. Perlindungan Informasi Rahasia
i. Melindungi dan mencegah informasi yang berharga dan bersifat rahasia dari kehilangan, penyalahgunaan,
pembocoran dan pencurian.
ii. Tidak menyebarluaskan laporan/informasi mengenai Bank yang tidak dimaksudkan untuk umum.
c. Hak Milik Intelektual Bank
i. Menjaga hak milik intelektual Bank.
ii. Mendedikasikan kompetensi yang dimiliki untuk kepentingan Bank sebagai hak milik intelektual Bank.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapan catatan dan laporan yang disajikan.
3. Penyelenggaraan a. Mis-representasi
Bisnis Bank i. Jajaran Bank yang mewakili Bank dalam berhubungan dengan pihak ketiga bertindak sesuai kapasitas dan
kewenangannya.
ii. Jajaran Bank yang mewakili Bank memberikan keterangan, dokumen dan laporan yang benar dengan cara yang
benar.
iii. Jajaran Bank menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dari pihak
lain.
b. Hubungan dengan Mitra Kerja
i. Senantiasa memprioritaskan kepentingan Bank dalam berhubungan dengan mitra kerja.
ii. Mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme serta citra negatif dalam berhubungan dengan mitra kerja.
iii. Dalam bekerja sama dengan mitra kerja menerapkan prinsip profesionalisme dan keadilan yang dilandasi itikad
baik.
c. Perilaku dalam Berkompetisi
i. Bertanggung jawab menciptakan dan menjaga kompetisi yang sehat dalam menjalankan bisnis.
ii. Menjauhi, menghindari dan mencegah cara-cara berkompetisi yang tidak sehat dalam mengembangkan
karirnya.
d. Hubungan dengan Organisasi Lain
i. Dapat melakukan kontak bisnis dengan organisasi lain termasuk kompetitor sepanjang memberikan manfaat
bagi Bank.
ii. Menghindarkan diri dari segala bentuk kolaborasi/persekutuan yang tidak patut dengan pihak lain.
e. Mendapatkan dan Menggunakan Informasi Pihak Ketiga
i. Menghindari perolehan informasi rahasia dari pihak ketiga/kompetitor dengan cara yang tidak patut.
ii. Tidak merekrut pegawai kompetitor dengan tujuan untuk mendapatkan informasi rahasia dari perusahaan
kompetitor.
f. Hubungan dengan Regulator
Memegang teguh prinsip etika dan ketentuan yang berlaku dalam membina hubungan dengan Regulator.
Penerapan kode etik diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku yang professional, bertanggung jawab, wajar,
patut dan dapat dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan sesama rekan kerja maupun para mitra kerja.
Selain itu, kode etik juga dapat diakses kapan saja oleh seluruh pegawai Bank Mandiri melalui portal Bank Mandiri
yang disebut Knowledge Management System (KMS).
Upaya implementasi dan penegakkan kode etik Bank Mandiri dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus-
menerus dalam bentuk komitmen, sikap dan perbuatan, yang dilakukan antara lain dengan:
1. Pernyataan Kepatuhan Kode Etik Bank Mandiri
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membaca, memahami dengan baik serta diwajibkan menandatangani
“Pernyataan Kepatuhan Jajaran Bank terhadap Kode Etik”.
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai Bank Mandiri
Komitmen manajemen serta seluruh pegawai Bank Mandiri untuk tidak menerima uang dan/atau barang
gratifikasi dan/atau bingkisan yang berhubungan dengan kewajiban atau tugasnya dipublikasikan melalui media
massa dan Situs Web Bank Mandiri.
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) terkait benturan kepentingan
setiap tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan laporan transaksi/putusan yang mengandung
benturan kepentingan setiap triwulan.
4. Pakta Integritas
Pakta Integritas ditandatangani oleh pejabat pemegang kewenangan dan seluruh rekanan/mitra Bank Mandiri
yang yang terlibat dalam proses pemberian kredit, pengadaan barang dan jasa, serta akreditasi rekanan. Selain
itu penandatanganan Pakta Integritas Tahunan dilakukan oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi, serta Pejabat
Eksekutif Bank Mandiri dalam upaya penerapan pengendalian gratifikasi. Seluruh pegawai Bank Mandiri juga
menandatangani Pakta Integritas untuk penerapan gratifikasi dalam 2 (dua) tahun sekali.
5. Program Awareness
Pegawai baru Bank Mandiri akan mendapatkan program induksi Kode Etik Bank Mandiri yang disebut program
jump start, serta sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan dan konsisten.
Putus Kontrak 30
Total 466
Adapun jumlah pelanggaran kode etik berdasarkan kategori sanksi yang diberikan adalah sebagai berikut.
Kategori 2018
Ringan 249
Sedang 115
Berat 102
Total 466
Tindakan-tindakan yang dilakukan Bank Mandiri untuk mengatasi isu-isu praktek korupsi, secara khusus dalam Code
of Conduct telah diatur antara lain sebagai berikut:
1. Larangan kepada seluruh jajaran Perseroan untuk meminta atau menerima, menyetujui untuk menerima suatu
hadiah atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Perseroan
dalam bentuk fasilitas kredit “cash loan dan non cash loan”, atau dalam rangka pembelian atau pendiskontoan
surat-surat wesel, surat promes, cek, dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya, ataupun fasilitas lainnya
yang berkaitan dengan operasional Perseroan maupun yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa dari
Perseroan.
2. Larangan kepada seluruh jajaran Bank dalam menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik
langsung maupun tidak langsung dari pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan bisnis Perseroan untuk:
a. Keuntungan pribadi
b. Keuntungan bagi anggota keluarganya
c. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya
3. Pemberian sanksi dari ringan sampai berat untuk pelanggar larangan tersebut.
4. Mematuhi peraturan ekternal dan internal.
5. Di bidang perkreditan, setiap pemberian kredit harus dilakukan melalui pembahasan di forum Rapat Komite
Kredit sebagai sarana penerapan four-eyes principle serta proses check and balance antara Bisnis Unit sebagai unit
inisiator dengan Risk Management selaku Unit Mitigasi Risiko. Dalam komite tersebut Legal Group dan Compliance
Group juga harus selalu hadir untuk memberikan pendapat dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat aspek
independensi, menghindari dominasi salah satu unit, menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan
keputusan yang objektif dan bebas tekanan. Untuk mempercepat proses dan meningkatkan performance kredit,
Bank Mandiri juga menetapkan batas kewenangan memutus kredit berdasarkan eksposur kredit dan tingkat risiko.
Semakin besar eksposur maka akan semakin besar korum pemegang kewenangan yang terdiri anggota Komite
Kredit yang berfungsi sebagai Risk Management dan anggota Komite Kredit yang berfungsi sebagai Bisnis Unit.
6. Seluruh jajaran Bank Mandiri harus membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) yang memuat semua
keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya pelanggaran/ketidakpatuhan terhadap code of conduct ini.
7. Seluruh jajaran Bank Mandiri dapat memberikan masukan untuk perbaikan kinerja, penguatan good corporate
governance serta pencegahan fraud, melalui Letter to CEO (LTC).
8. Dalam Perjanjian Kerja sama dengan para kontraktor/supplier/rekanan, terdapat klausula yang mencantumkan
komitmen pihak tersebut untuk tidak melakukan praktik-praktik korupsi dan gratifikasi.
Dalam rangka pemberantasan korupsi, pada tanggal 4 November 2014, Bank Mandiri telah menyatakan komitmen
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk:
1. Membangun Sistem Integritas Nasional dengan pendekatan Budaya Kerja dan Spirit Memakmurkan Negeri.
2. Menerapkan pengendalian gratifikasi guna mendukung upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di lingkungan
Bank Mandiri.
Sebagai implementasi dari komitment tersebut, Bank Mandiri telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi yang merupakan bagian dari Unit Kerja Kepatuhan sebagai koordinator
pengendalian gratifikasi di Bank Mandiri.
2. Menerbitkan ketentuan mengenai program pengendalian gratifikasi di lingkungan Bank Mandiri yang setiap
tahunnya atau sesuai kebutuhan Bank Mandiri senantiasa dilakukan penyempurnaan sejalan dengan
perkembangan Bank Mandiri dan/atau pemenuhan ketentuan perundangan dan terakhir sebagaimana
disempurnakan pada tahun 2018.
3. Melakukan sosialisasi program pengendalian gratifikasi kepada seluruh jajaran pegawai dan stakeholder Bank
Mandiri.
Pelatihan terkait anti korupsi yang diikuti oleh Bank Mandiri dapat dilihat pada bagian Kebijakan Anti Gratifikasi Bab
Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Bank Mandiri menyadari bahwa pengendalian gratifikasi merupakan kegiatan yang penting untuk menjaga proses
bisnis berjalan sesuai dengan etika bisnis yang menjunjung tinggi nilai integritas. Oleh karena itu, sejak tahun 2013,
Bank Mandiri telah memiliki Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Gift Disclosure Statement yang mengatur larangan
penerimaan gratifikasi bagi seluruh pegawai Bank Mandiri. Selain itu, pengendalian gratifikasi bertujuan untuk
membangun nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan dan menanamkan value integrity kepada seluruh pegawai sehingga
dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari dengan nasabah, vendor, rekanan dan seluruh pemangku kepentingan
selalu didasarkan pada etika, rasa saling percaya, dan bertanggung jawab. Dengan demikian kepentingan bisnis
tetap dapat berjalan dengan baik dan beretika namun tidak bertentangan dengan ketentuan larangan gratifikasi.
Hingga saat ini, Bank Mandiri berusaha melakukan perbaikan terus-menerus dalam implementasi pengendalian
gratifikasinya.
Menindaklanjuti arahan KPK terkait dengan penentuan batasan nilai kewajaran dan penyesuaian dengan kondisi saat
ini dimana Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari perlu menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan
seluruh pemangku kepentingan, maka Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan Petunjuk Teknis Operasional
(PTO) Pengendalian Gratifikasi yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Maret 2018. Dalam penyempurnaan PTO
Pengendalian Gratifikasi tersebut diatur beberapa hal baru sebagai berikut:
a. Penyesuaian batas nilai kewajaran pemberian/penerimaan gratifikasi antara sesama jajaran Bank Mandiri.
b. Penetapan batas nilai kewajaran penerimaan barang gratifikasi khusus peristiwa musibah/bencana.
c. Penetapan SLA 5 (lima) hari kerja untuk jajaran Bank Mandiri yang melaporkan penerimaan/penolakan gratifikasi
kepada UPG.
Dalam rangka mendukung program pemberantasan korupsi, Bank Mandiri aktif berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan yang dikoordinasikan oleh KPK diantaranya:
a. Mengikuti kegiatan kolaborasi Tunas Integritas Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 21-23 Maret 2018 di
Kebumen, Jawa Tengah.
b. Mengikuti Forum Unit Pengendali Gratifikasi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 12-15 November 2018 di
Bogor, Jawa Barat.
c. Mengikuti Festival Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 4-5 Desember 2018 di
Jakarta.
Pakta Integritas
Dalam rangka mendukung program pengendalian gratifikasi, Bank Mandiri memiliki program penandatanganan Pakta
Integritas yang merupakan pernyataan seluruh jajaran Bank Mandiri untuk berkomitmen dalam menjunjung tinggi
moral dan integritas, melindungi dan menjaga citra, kredibilitas serta kepentingan Bank Mandiri dengan cara tidak
meminta atau menerima gratifikasi dari pihak yang memiliki benturan kepentingan.
Pakta Integritas ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi setiap tahun sekali. Selain itu, Pakta Integritas juga
ditandatangani oleh seluruh pegawai Bank Mandiri pada saat pertama kali bekerja di Bank Mandiri dan dilakukan
penandatanganan ulang setiap 2 (dua) tahun sekali.
Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Bank Mandiri dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) di Bank Mandiri, yaitu
Compliance Group. UPG berfungsi melakukan pengendalian gratifikasi di lingkungan Bank Mandiri yang dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh Decentralized Compliance & Operational Risk (DCOR) dan Anti Money Laundering
Officer (AMLO). Adapun susunan organisasi UPG Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Bank Mandiri memiliki mekanisme pelaporan gratifikasi yang disesuaikan dengan mekanisme pelaporan KPK, dengan
alur sebagai berikut:
KPK
Milik Bank Mandiri
Laporan Via Email Penerimaan atau Pelapor
Laporan
UPG Analisa
Unit (Kewenangan CHECK
Pengendalian
Gratifikas Pengelolaan)
Jajaran Bank Laporan Penerbitan surat
Mandiri Semesteran penetapan
SLA
5HK 12HK 30HK 60HK 67HK
Setelah menerima laporan, UPG akan mereviu dan mengelompokkan laporan gratifikasi yang merupakan
kewenangan Bank Mandiri atau kewenangan KPK. Selama tahun 2018, jumlah laporan penerimaan/penolakan
gratifikasi yang diterima oleh UPG sebanyak 129 laporan. Penerimaan gratifikasi yang dilaporkan di antaranya
berupa gratifikasi suap, makanan/barang mudah busuk, barang dalam rangka kedinasan, honorarium dalam rangka
kedinasan dan pernikahan.
Whistleblowing System
Untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Bank Mandiri serta sejalan dengan pilar ke 2 (dua) Strategi Anti Fraud
(SAF) yaitu pilar deteksi, diperlukan sarana dan sistem pengendalian risiko melalui mekanisme Whistleblowing System
(WBS). Bank Mandiri telah menyediakan media pelaporan pengaduan pelanggaran dengan nama Letter to CEO (LTC).
LTC bertujuan untuk mendeteksi perbuatan fraud atau indikasi fraud, mendorong awareness dan kepedulian seluruh
pegawai serta meningkatkan reputasi perusahaan di mata stakeholders.
Pengelolaan penerimaan dan administrasi laporan LTC mulai tahun 2018 dilakukan oleh pihak ketiga independen
untuk memberikan safe-environment yang mendorong pegawai dan para stakeholders untuk berani melaporkan
perbuatan fraud atau indikasi fraud. Jenis-jenis fraud yang dilaporkan diantaranya korupsi, penipuan, pencurian,
penggelapan dan pemalsuan. Selain untuk melaporkan perbuatan fraud atau indikasi fraud, LTC dapat juga digunakan
untuk melaporkan pelanggaran non fraud seperti pelanggaran norma dan etika (code of conduct).
Program LTC sebagai salah satu program Strategi Anti Fraud (SAF), bertujuan untuk:
1. Mendeteksi kejahatan fraud atau indikasi fraud dengan adanya laporan pegawai atau pihak ketiga Bank Mandiri, yang
dapat disampaikan dengan mencantumkan secara jelas identitasnya maupun anonim, yang selanjutnya dapat dilakukan
proses investigasi ataupun tindakan tindak lanjut.
2. Mendorong awareness atau kepedulian seluruh pegawai untuk turut serta menjaga unit kerjanya dari kerugian akibat
fraud sehingga kualitas pengawasan lebih baik, dan rasa ikut memiliki (sense of belonging) pegawai menjadi lebih tinggi.
3. Meningkatkan reputasi Bank Mandiri di mata Para Pemangku Kepentingan khususnya dalam konteks Tata Kelola
Perusahaan yang akan meningkatkan citra perusahaan karena memiliki kelengkapan perangkat anti fraud yang memadai.
Pengelolaan WBS Bank Mandiri dilakukan Pengelola Eksternal yaitu RSM Indonesia yang merupakan pihak ketiga
independen. Pengelolaan oleh RSM Indonesia termasuk pada aktivitas penerimaan dan administrasi laporan
LTC. Dengan adanya Pengelola Eksternal, dapat memberikan safe-environment yang mendorong pegawai dan
para pemangku kepentingan untuk berani melaporkan perbuatan fraud atau indikasi fraud. Jenis-jenis fraud yang
dilaporkan di antaranya korupsi, penipuan, pencurian, penggelapan dan pemalsuan. Selain untuk melaporkan
perbuatan fraud atau indikasi fraud, LTC dapat juga digunakan untuk melaporkan pelanggaran non fraud seperti
pelanggaran norma dan etika (code of conduct).
Pengelolaan WBS melibatkan pihak ketiga independen antara lain bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan WBS.
2. Memberikan rasa aman bagi pelapor/whistleblower.
3. Meminimalisir risiko benturan kepentingan (conflict of interest).
4. Bersifat independen dan professional.
5. Pelapor dapat memonitor status tindak lanjut laporan WBS yang disampaikannya.
Melakukan investigasi
Verifikasi dan analisa laporan laporan dan
Review laporan fraud & non merekomendasikan
Menyampaikan laporan Menyampaikan laporan ke fraud dan meneruskan sanksi kepada pemegang
melalui WBS-LTC Pengelola Internal kepada investigator kewenangan
Pengelola Pengelola
Pelapor Investigator
Independen Internal
LTC telah mengalami beberapa kali perkembangan dan telah disempurnakan di tahun 2018 untuk meningkatkan
efektivitas implementasinya. Adapun perkembangan tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.
2018
• Pihak yang dapat melaporkan dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal
Bank Mandiri.
• Pelapor dapat mencantumkan identitas lengkap atau secara anonymous (identitas
hanya diketahui pihak independen).
• Media pelaporan yaitu SMS/WA, Email, website dan surat.
• Laporan LTC yang lebih luas meliputi laporan fraud/indikasi fraud, non fraud dan
masukan/ide perbaikan proses bisnis.
2013 •
•
•
Vendor dapat melapor.
Media pelaporan ditambah dengan website LTC.
Laporan LTC meliputi laporan fraud/indikasi fraud.
• WBS-LTC dikelola oleh pihak internal.
TAHUN
2009
• Harus ada identitas Pelapor.
• Hanya untuk Pegawai.
• Media hanya melalui surai, email dan sms.
• WBS-LTC dikelola oleh pihak internal.
Bank Mandiri telah menyediakan media pelaporan atas perbuatan atau indikasi fraud dan/atau non fraud yang dapat
merugikan nasabah maupun Bank Mandiri sebagai berikut:
1. Website
https://whistleblowing.tips/wbs/@bmri-lettertoceo
2. Email
bmri-lettertoceo@rsm.id
3. Surat
PT RSM Indonesia melalui PO BOX 1007 JKS 12007
4. SMS dan Whatsapp
0811900777
Jumlah Pengaduan
Selama tahun 2018, jumlah laporan pengaduan pelanggaran yang masuk melalui media LTC baik melalui website,
telepon, email, faksimili maupun kotak surat adalah sebagai berikut:
Kebijakan LHKPN
Bank Mandiri memiliki kebijakan mengenai pelaksanaan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP.DIR/147A/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kebijakan ini mengatur mengenai
pegawai Bank Mandiri yang wajib melaporkan harta kekayaannya, tata cara penyampaian, unit kerja pengelola
dan administrator LHKPN, hingga sanksi yang dapat dijatuhkan bagi pegawai yang tidak melaksanakan kewajiban
pelaporannya.
Penilaian sendiri (self assessment) Bank Mandiri dan Entitas Anak dilaksanakan dengan mengacu kepada Surat Edaran OJK No.
15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan dan mengacu kepada peraturan
sektoral Entitas Anak.
Penilaian dilakukan terhadap 3 (tiga) aspek governance, yaitu struktur, proses dan hasil (outcome) pada 7 (tujuh) Faktor
Penilaian Pelaksanaan TKT berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama.
3. Tugas dan tanggung jawab Komite TKT.
4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi.
5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi.
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman TKT.
Penilaian TKT setiap semester melibatkan seluruh Direksi dan Dewan Komisaris, Unit Manajemen Risiko, Unit Internal
Audit, Unit Kepatuhan dan Corporate Secretary serta seluruh Entitas Anak.
Adapun hasil penilaian TKT selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Penilaian pelaksanaan TKT dilakukan oleh Bank Mandiri dengan melibatkan seluruh Entitas Anak.
Konglomerasi Bank Mandiri telah melakukan penerapan TKT yang secara umum sangat baik, yaitu dengan telah
terpenuhinya ketiga aspek TKT yang terdiri dari aspek struktur, proses dan hasil.
Dari aspek struktur, Bank Mandiri telah membentuk Komite TKT, SKKT, SKAIT dan SKMRT. Bank Mandiri juga telah
menyusun Pedoman TKT yang menjadi penyusunan Pedoman Tata Kelola Perusahaan bagi seluruh Entitas Anak. Pada
semester I 2018, Bank Mandiri telah selesai menyusun Surat Keputusan Keanggotaan Komite TKT.
Dari aspek proses, Bank Mandiri telah melakukan tindak lanjut atas temuan audit internal dan eksternal. Selain itu pada
semester I 2018, Bank Mandiri telah melakukan audit ke beberapa Entitas Anak yaitu AXA Mandiri Financial Services,
Mandiri Sekuritas, Bank Mandiri Taspen dan Mandiri Manajemen Investasi sesuai dengan Annual Audit Plan (AAP).
Dari aspek hasil, Bank Mandiri telah membentuk Komite TKT dan memiliki Pedoman TKT. Selain itu, SKKT, SKAIT dan
SKMRT telah menjalankan tugasnya dengan baik dan senantiasa melakukan reviu terhadap efektivitas pelaksanaan TKT
dan mendokumentasikan dengan baik.
Dari 7 (tujuh) parameter yang tertuang dalam Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015 dapat disampaikan bahwa seluruh
parameter tersebut telah diimplementasikan dengan sangat baik. Namun demikian, pada periode penilaian semester I
2018, terdapat beberapa Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak yang belum lulus Fit and Proper Otoritas Jasa Keuangan.
Penilaian pelaksanaan TKT dilakukan oleh Bank Mandiri dengan melibatkan seluruh Entitas Anak.
Konglomerasi Bank Mandiri telah melakukan penerapan TKT yang secara umum sangat baik, yaitu dengan telah
terpenuhinya ketiga aspek TKT yang terdiri dari aspek struktur, proses dan hasil.
Dari aspek struktur, seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Utama telah Fit and Proper Test, sementara terdapat
beberapa Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Anak yang masih dalam Fit and Proper Test.
Dari aspek proses, Komite TKT telah melakukan rapat 2 (dua) kali, sesuai dengan ketentuan regulator. SKAIT
telah melakukan audit kepada Entitas Anak sesuai dengan Annual Audit Plan 2018. Seluruh Entitas Anak telah
menyampaikan Laporan Kepatuhan Triwulanan periode triwulan III dan IV 2018 kepada SKKT.
Dari aspek hasil, seluruh anggota Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri telah menjalankan tugas melalui organ-organ
tata kelola, dan mendokumentasikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Dari 7 (tujuh) parameter yang tertuang dalam Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015 dapat kami sampaikan bahwa
seluruh parameter tersebut telah diimplementasikan dengan sangat baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa
hal yang harus disempurnakan.
Struktur konglomerasi keuangan Bank Mandiri terdiri dari Bank Mandiri sebagai Entitas Utama, serta 11 (sebelas)
Entitas Anak dan 3 (tiga) Entitas Cucu yang bergerak di berbagai sektor. Struktur konglomerasi keuangan Bank Mandiri
adalah sebagai berikut:
Financial Services
51% 51%
Insu
nce ranc
ifina e
Mult
51% 80%
e
nc
In
s
na
ur
tifi
an
ul
ce
M
Bankin nt
ties
Insuran
Genera
& Securi g
e
20%
ce
99,99%
l
Re
Ba lamic
ng
mi
nki
tta
Is
nce
99%
Tr
a
100% an de F ur
e
d T in nt al
re anc
as Ve apit
ur e C
y
Banking
europe 99,98%
100%
taspen
51,077%
Per 31 Desember 2018, struktur kepemilikan saham Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan OJK No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Konglomerasi Keuangan,
struktur kepengurusan pada Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Mekanisme GCG
BSM MS MTF MAGI AMFS BMT MIR BMEL MI MUF MCI
Pedoman Tata
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kelola Perusahaan
Satuan Kerja
2. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kepatuhan
Satuan Kerja Audit
3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Internal
Satuan Kerja
4. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Manajemen Risiko
Dewan Komisaris dan Direksi di Bank Mandiri memiliki tugas dan tanggung jawab terkait TKT yaitu sebagai berikut:
Dewan Komisaris :
1. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, serta memberikan nasihat kepada Direksi Bank
Mandiri sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan pengawasan atas penerapan TKT.
Direksi :
1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank Mandiri.
2. Mengelola Bank Mandiri sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain Bank Mandiri, Struktur Kepengurusan dalam Mandiri Group terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah Entitas Anak yang memiliki tugas tanggung jawab yang tertuang dalam Pedoman TKT yaitu sebagai
berikut:
Dewan Komisaris :
1. Melakukan pengawasan terhadap penerapan tata kelola, tugas dan tanggung jawab Direksi dan tindak lanjut hasil
audit dari pihak internal dan eksternal.
2. Membentuk komite atau menunjuk pihak untuk melaksanakan fungsi yang mendukung tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris paling sedikit komite/fungsi pemantau audit, dan komite/fungsi pemantauan kepatuhan.
3. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang paling sedikit mencakup frekuensi, kehadiran dan tata cara
pengambilan keputusan.
4. Menyusun tata tertib kerja Dewan Komisaris.
Direksi :
1. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.
2. Menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
3. Menindaklanjuti hasil audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal, Auditor Eksternal, serta hasil
pengawasan dari otoritas.
4. Menyelenggarakan rapat Direksi.
5. Menyusun tata tertib kerja yang paling sedikit mencakup tata cara pengambilan keputusan dan dokumentasi rapat.
Toni Eko Boy Subari Direktur Utama Sylvain E.C. Ducros Direktur
Dewan Komisaris
Mandiri International Remittance Sdn.Bhd.
Joseph Georgino Godong Komisaris Utama
Direksi
Rahmat Broto Triaji Komisaris
Wahyu Surahmat Direktur Utama
M Fodli Direktur Direksi
Diah Natalin Saragih Non Executive Director Mardianto Eddiwan Danusaputro Direktur Utama
Siti Kamaliyah Non Executive Director Hira Laksamana Direktur
Direksi Direksi
Iwan Pasila Direktur Utama Stanley Setia Atmadja Direktur Utama
Bugi Riagandhy Direktur Judy Lesmana Direktur
Wahyu Handoko Direktur R. Wiweko Probojakti*) Direktur
Rahmat Syukri Direktur *)
Masih dalam proses fit and proper test oleh OJK
Board Member
Mahendra Siregar Independent Non Executive
Director & Chairman
John Kenrick Williams Independent Non Executive
Director
Ita Tetralaswati Non Executive Director
I Nyoman G. Suarja Executive Director & Chief
Executive
Bank Mandiri telah membentuk Komite TKT yang beranggotakan Komisaris Independen Bank Mandiri dan Komisaris
Independen Entitas Anak perwakilan setiap industri. Komite TKT memiliki tugas dan tanggung jawab paling sedikit:
1. Mengevaluasi pelaksanaan internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Dalam melakukan
evaluasi, Komite TKT memperoleh informasi berupa hasil evaluasi atas pelaksanaan audit internal dan fungsi
kepatuhan masing-masing Entitas Anak dari anggota Dewan Komisaris masing-masing Entitas Anak yang menjadi
anggota Komite TKT.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri, mengenai:
a. Hasil evaluasi pelaksanaan TKT.
b. Penyempurnaan Pedoman TKT.
Selama tahun 2018, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan 2 (dua) kali rapat sebagai berikut:
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) 2. Menyusun laporan pelaksanaan kepatuhan terintegrasi
kepada Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Sejalan dengan implementasi Peraturan OJK No. 18/ dan laporan tahunan Tata Kelola Terintegrasi.
POJK.03/2014, Bank Mandiri telah menetapkan Compliance 3. Menyelenggarakan forum dengan Entitas Anak
Group sebagai SKKT yang mengawasi penerapan fungsi mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi
kepatuhan di Mandiri Group. Adapun tugas dan tanggung
jawab SKKT adalah sebagai berikut: Selama tahun 2018, SKKT Bank Mandiri telah melakukan
1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi beberapa inisiatif dalam rangka pelaksanaan TKT yaitu
kepatuhan pada seluruh Entitas Anak. sebagai berikut:
Selama tahun 2018, SKMRT telah melakukan beberapa 4. Reviu metodologi penilaian Risk Based Bank Rating
inisiatif dalam rangka pelaksanaan manajemen risiko pada Bank Mandiri dan Entitas Anak.
terintegrasi yaitu sebagai berikut: 5. Penyelasaran metodologi penyusunan Risk Appetite
1. Pengawasan aktif manajemen melalui forum dan Statement, Stress Test dan IFRS 9.
komite secara berkala. 6. Pengembangan Risk Assessment Consolidation
2. Monitoring peningkatan kesadaran risiko secara Generator (RACER) System sebagai Sistem Informasi
berkelanjutan melalui Risk Awareness Survey (RAWS). Manajemen Risiko Terintegrasi.
3. Perbaikan proses manajemen risiko pada Entitas 7. Penyusunan Laporan Subsidiaries Risk Profile Highlight
Anak pada metodologi, proses, maupun kebijakan (triwulanan).
melalui on-site review dan asistensi.
Pengembangan Bank Mandiri dan Entitas Anak secara agresif pada berbagai segmen bisnis membuat Bank Mandiri
serta Entitas Anak senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dalam satu ekosistem bisnis. Hal tersebut menimbulkan
eksposur transaksi intragroup dalam Mandiri Group. Bank Mandiri senantiasa menjaga agar Transaksi Intragroup sesuai
dengan aturan eksternal dan internal baik dari segi eksposur maupun prosesnya.
Seluruh proses transaksi intragroup serta kerja sama yang terjalin di dalam Mandiri Group dijalankan sesuai dengan
ketentuan internal yang berlaku (Kebijakan Manajemen Risiko (KMNR), Standar Prosedur Risk Based Bank Rating (SP RBBR)
dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) RBBR) serta senantiasa berpedoman pada Mandiri Subsidiaries Management
Principles Guideline, yaitu pedoman bagi Mandiri Group dalam membangun ekosistem kolaborasi bisnis. Adapun
kebijakan mengenai risiko transaksi intragroup di Bank Mandiri mengacu kepada Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014
tanggal 18 November 2014 serta Surat Edaran OJK No.14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Manajemen Risiko
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
Bank Mandiri senantiasa melakukan monitoring terhadap kinerja bisnis maupun risiko yang timbul atas sinergi bisnis
Bank Mandiri dengan Entitas Anak. Dalam hal ini, Bank Mandiri selalu memastikan bahwa Transaksi Intragroup dalam
Mandiri Group senantiasa sesuai dengan aturan serta limit yang telah ditetapkan Regulator.
Mandiri Subsidiaries Management Principles Guideline (MSMPG) merupakan pedoman bagi Bank Mandiri dan Entitas Anak
dalam membangun ekosistem kolaborasi bisnis melalui budaya kinerja. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan nilai
tambah bagi Bank Mandiri dan Entitas Anak secara berkesinambungan, dengan tetap berpegang kepada prinsip-prinsip
GCG dan Anggaran Dasar dari masing-masing Entitas Anak.
Prinsip pengelolaan Entitas Anak Bank Mandiri sesuai dengan ketentuan MSMPG meliputi aktivitas Tata Kelola Terintegrasi,
Laporan Keuangan, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), Sumber Daya Manusia,
Procurement, Sinergi Bisnis Perusahaan Anak, Strategy & Performance, Corporate Culture Values, Kerja sama Teknologi
Informasi, Manajemen Data, Corporate Sustainability Principles, Pengendali Gratifikasi dan Pengelolaan Investasi.
MSMPG diberlakukan dengan mengacu pada prinsip dasar pengelolaan Entitas Anak sebagaimana berikut:
• Entitas Anak merupakan entitas terpisah dari Bank Mandiri.
• Pengelolaan Entitas Anak dilakukan secara profesional dan tidak melakukan intervensi ke dalam kegiatan
operasional Entitas Anak.
• Pengelolaan Entitas Anak dilakukan tanpa menyampingkan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan
Komisaris Entitas Anak sesuai Anggaran Dasar.
Pengelolaan Entitas Anak ditujukan untuk mengoptimalkan keuntungan yang berkelanjutan, mengurangi risiko,
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, dan tata kelola yang baik.
Penyediaan dana kepada pihak terkait tidak boleh bertentangan dengan prosedur umum pemberian penyediaan
dana yang berlaku dan wajib tetap memberikan keuntungan yang wajar bagi Bank Mandiri dan juga penyediaan
tersebut wajib mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan fungsi
pengawasan oleh Dewan Komisaris di bidang perkreditan, pemberian kredit di atas Rp3 Triliun secara individual
harus dilaporkan secara periodik setiap triwulan kepada Dewan Komisaris. Kredit yang dilaporkan adalah kredit yang
diputus dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan periode laporan.
Informasi terkait Penyediaan Dana Pihak Terkait telah terdapat dalam bagian Analisis dan Pembahasan Manajemen
pada Laporan Tahunan ini.
Jumlah
No. Penyediaan Dana
Debitur (orang) Nominal (miliar Rp)
16 Entitas Anak dan Kantor Luar Negeri
1. Kepada Pihak Terkait 10.159
serta 352 pejabat eksekutif
2. Kepada Debitur Inti
a. Individu - -
b. Group 25 247.939
Total Debitur Inti 25 debitur Grup 247.939
Dalam Standar Pedoman Corporate Secretary, ketentuan yang mengatur mengenai tindakan Insider Trading diatur
dalam Bab III angka 5 huruf d yang mengatur yaitu:
1. Orang Dalam yang mempunyai insider information, antara lain berupa informasi tentang keadaan keuangan
Bank, rencana kegiatan Bank dan/atau informasi material lainnya yang belum dipublikasikan yang sepatutnya
diduga akan mempengaruhi keputusan investor atau pemegang saham, dilarang melakukan pembelian dan/atau
penjualan saham Bank.
2. Orang Dalam yang memiliki insider information dilarang mempengaruhi pihak manapun termasuk keluarga Orang
Dalam untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
3. Orang Dalam selain Direksi dan Dewan Komisaris yang melakukan pelanggaran sebagaimana diatur di atas
dan terbukti melakukan transaksi dan/atau memberikan insider information akan dikenakan sanksi disiplin
sebagaimana diatur dalam Standar Pedoman Sumber Daya Manusia (SPSDM).
4. Direksi dan Dewan Komisaris dan pihak-pihak yang karena kedudukan, profesi/hubungan tertentu dengan Bank
yang melakukan insider trading pertanggungjawabannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Annual Disclosure/Pernyataan Tahunan mencantumkan larangan insider trading. Kewajiban pemberian pernyataan
tahunan bagi jajaran Bank diatur dalam code of conduct dan/atau SPSDM.
Keterangan : Comply
B. Aspek 2 : Fungsi dan Peran Dewan Komisaris
B.1. Prinsip 3 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.
B.1.1. Rekomendasi 6 : Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri telah memenuhi ketentuan
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. Pasal 20 Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
Penjelasan : Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari atau Perusahaan Publik, yaitu jumlah anggota
Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) orang.
Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada Jumlah anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berjumlah 8 (delapan) orang yang terdiri dari
berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 orang 4 (empat) orang Komisaris Independen dan 4
(empat) orang Komisaris non Independen.
berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi
Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi
karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta
Keterangan : Comply
B.2.4. Rekomendasi 11 : Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan Bank Mandiri telah memiliki Komite
fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun Remunerasi dan Nominasi yang membantu
kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Dewan Komisaris untuk dapat mengajukan
Direksi. saran-saran kepada pemegang saham seri A
Dwiwarna dalam hal, antara lain:
Penjelasan : Berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite 1. Menyusun, melaksanakan dan
menganalisa kriteria dan prosedur
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan
nominasi bagi calon Dewan Komisaris dan
Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi
Direksi.
mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan
kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi 2. Mengidentifikasi calon-calon Direksi baik
calon anggota Direksi. Salah satu kebijakan yang dari dalam maupun dari luar dan calon
Dewan Komisaris yang memenuhi syarat
dapat mendukung proses Nominasi sebagaimana
untuk diajukan/diangkat menjadi Direktur
dimaksud adalah kebijakan suksesi anggota Direksi.
atau Dewan Komisaris.
Kebijakan mengenai suksesi bertujuan untuk
menjaga kesinambungan proses regenerasi atau
kaderisasi kepemimpinan di perusahaan dalam
rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis dan Dalam rangka mempersiapkan regenerasi
tujuan jangka panjang perusahaan. kepemimpinan dimasa yang akan datang,
Bank Mandiri merancang program Talent and
Succession Management, sebuah kebijakan
suksesi Direksi yang telah diselaraskan
dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/
MBU/2015 tentang persyaratan, tata cara
pengangkatan dan pemberhentian anggota
Direksi BUMN. Selain itu, sebagai Perusahaan
Terbuka, Kebijakan Bank Mandiri juga mengacu
kepada Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
atau Perusahaan Publik. Pengangkatan dan
pemberhentian Direksi Bank Mandiri dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme
dan Good Corporate Governance (GCG).
Keterangan : Comply
C. Aspek 3 : Fungsi dan Peran Direksi
C.1. Prinsip 5 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.
Rekomendasi 12 : Penentuan jumlah anggota Direksi Bank Mandiri telah memenuhi ketentuan Pasal
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka 20 Peraturan OJK 33/POJK.04/2014 tentang
serta efektivitas dalam pengambilan keputusan. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Penjelasan : Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam Perusahaan Publik, yaitu Direksi Emiten atau
pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Perusahaan Publik paling kurang terdiri dari
Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja 2 (dua) orang anggota Direksi. Jumlah Direksi
Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan Bank Mandiri sebanyak 11 (sebelas) orang dan
jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui dalam penentuannya telah didasarkan pada
pertimbangan yang matang dan wajib mengacu kompleksitas dan kebutuhan Bank Mandiri.
pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dalam peraturan Direksi, telah diatur
Penjelasan : Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang Mendasarkan pada Pasal 11 ayat (24) huruf
terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan f Anggaran Dasar, masa jabatan anggota
kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan Direksi berakhir apabila tidak lagi memenuhi
para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan persyaratan sebagai anggota Direksi
Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan
terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu peraturan perundang-undangan, termasuk
kelancaran proses hukum dan agar proses hukum terlibat dalam kejahatan Keuangan. Dalam hal
tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan anggota Direksi melakukan pengunduran diri
usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini karena terlibat dalam kejahatan keuangan,
akan membangun budaya beretika di lingkungan maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib
Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat menyampaikan permohonan pengunduran diri
tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang secara tertulis mengenai maksudnya tersebut
berlaku bagi Direksi. kepada Bank Mandiri dan Bank Mandiri wajib
Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan
kejahatan keuangan merupakan adanya status permohonan pengunduran diri anggota Direksi
terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah
berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti diterimanya surat pengunduran diri tersebut.
manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam
kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Keterangan : Comply
Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam
Undang Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang.
D. Aspek 4 : Partisipasi Pemangku Kepentingan
D.1. Prinsip 7 : Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi
Pemangku Kepentingan.
SP Corporate Secretary
Bab III.A.5 Prinsip Keterbukaan Informasi, yang
mengatur:
- Orang Dalam yang memiliki insider
information dilarang mempengaruhi
pihak manapun termasuk keluarga Orang
Dalam untuk melakukan pembelian atau
penjualan saham.
- Orang Dalam selain Direksi dan Dewan
Komisaris yang melakukan pelanggaran
sebagaimana diatur di atas dan
terbukti melakukan transaksi dan/atau
memberikan insider information akan
dikenakan sanksi disiplin sebagaimana
diatur dalam Standar Pedoman Sumber
Daya Manusia (SPSDM).
- Direksi dan Dewan Komisaris dan
pihak-pihak yang karena kedudukan,
profesi/hubungan tertentu dengan
Bank yang melakukan insider trading
pertanggungjawabannya sesuai
ketentuan yang berlaku.
Keterangan : Comply
D.1.2. Rekomendasi 19 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi Bank Mandiri telah memiliki Kebijakan Strategi
dan anti fraud. Anti Fraud yang berlaku sejak tanggal 2 Mei
Penjelasan : Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk 2012, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran
memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan BI No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011
Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan perihal Penerapan Strategi Anti Fraud (SAF).
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang Dalam SAF tersebut diatur antara lain mengenai
baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian organisasi dan 4 Pilar SAF di Bank Mandiri, yaitu:
dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Pilar 1 : Pencegahan
Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara
lain mengenai program dan prosedur yang Pilar 2 : Deteksi
dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas Pilar 3 : Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi
jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi
Pilar 4 : Pemantauan, Evaluasi dan Tindak
dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan
lanjut
tersebut harus menggambarkan pencegahan
Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik Bank Mandiri menyampaikan Laporan
korupsi baik memberi atau menerima dari pihak Penerapan SAF kepada OJK secara rutin setiap
lain. semester dan laporan insidentil atas kasus
yang dapat mengganggu kegiatan operasional
Bank Mandiri sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pengendalian Gratifikasi
Bank Mandiri memiliki PTO Pengendalian
Gratifikasi dan memiliki Unit Pengendali
Gratifikasi (UPG) untuk melaksanakan fungsi
pengendalian gratifikasi berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Direksi yang berlaku sejak
tanggal 1 Maret 2018.
Keterangan : Comply
D.1.4. Rekomendasi 21 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur
pemenuhan hak-hak kreditur. diatur dalam:
Penjelasan : Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur SPO Produk Dana, Manual Produk dan SPO
Pengelolaan Pengaduan Nasabah, yang secara
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
ringkas mengatur:
pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan
1. Hak untuk memperoleh penjelasan yang
dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya
cukup tentang karateristik produk.
hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur
2. Hak untuk dapat mengakses syarat dan
terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan
ketentuan produk dana melalui website
tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan
Bank Mandiri.
perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan
3. Kemudahan untuk bertransaksi melalui
kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur.
cabang, layanan e-banking atau sarana
lainnya yang ditetapkan Bank Mandiri.
4. Memperoleh bunga yang besarnya sesuai
ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri.
5. Tata cara penanganan dan penyelesaian
pengaduan nasabah.
Keterangan : Comply
D.1.5. Rekomendasi 22 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem 1. Implementasi Whistleblowing system di
whistleblowing. Bank Mandiri disebut Letter to CEO (LTC).
Penjelasan : Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun LTC merupakan sarana untuk pelaporan
dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan fraud atau indikasi fraud dari pegawai
kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi maupun stakeholder Bank Mandiri kepada
pelanggaran yang dilakukan karyawan atau manajemen Direktur Utama dengan menitikberatkan
Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem pada pengungkapan dari pengaduan untuk
tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya meningkatkan efektivitas penerapan sistem
tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem pengendalian internal di lingkungan Bank
whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran Mandiri.
yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, 2. LTC Bank Mandiri telah diimplementasikan
cara pengaduan, perlindungan dan jaminan sejak tahun 2009, dan telah disempurnakan
kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak di tahun 2018.
yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan 3. LTC diatur dalam Petunjuk Teknis
tindak lanjut pengaduan. Operasional Letter to CEO (LTC) tanggal 1
Agustus 2018.
4. Sejak revitalisasi di tahun 2018, pengelolaan
LTC melibatkan pihak independen untuk
memberikan safe-environment yang
mendorong pegawai maupun stakeholder
untuk berani melapor. Pelapor dapat
mencantumkan identitas lengkap atau
secara anonymous (identitas hanya diketahui
pihak independen).
5. Penyampaikan laporan LTC dapat
disampaikan melalui media-media sebagai
berikut:
- Website https://whistleblowing.tips/
wbs/@bmri-lettertoceo
- Email ke bmri-lettertoceo@rsm.id
- Surat ke POBOX 1007 JKS 12007
- SMS dan WA ke 0811-900777
Keterangan : Comply
D.1.6. Rekomendasi 23 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian Bank Mandiri telah memiliki kebijakan
insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. pemberian insentif jangka panjang kepada
Penjelasan : Insentif jangka panjang merupakan insentif yang Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan dalam
didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Peraturan OJK No.45/POJK.03/2015 tentang
Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan Remunerasi bagi Bank Umum. Bank Mandiri
tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian
target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Remunerasi yang telah mempertimbangkan
Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka berbagai aspek, termasuk stabilitas Keuangan
menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Situs Web Bank Mandiri, terciptanya
Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja manajemen risiko, kebutuhan likuiditas jangka
atau produktivitasnya yang akan berdampak pada pendek dan jangka panjang, serta potensi
peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. pendapatan di masa yang akan datang. Bank
Mandiri dapat menunda remunerasi yang
Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang bersifat variabel yang ditangguhkan (Malus)
merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka atau menarik kembali remunerasi yang bersifat
untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif variabel yang sudah dibayarkan (Clawback)
jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan kepada pejabat yang tergolong Material Risk
syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan Taker (MRT).
tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan
dimaksud dapat mencakup antara lain maksud dan
tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat Keterangan : Comply
dan prosedur dalam pemberian insentif, dan kondisi
dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan
Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut
juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi
Perusahaan Terbuka yang ada.
Prinsip 1 Tanggung Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab yang antara lain: Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap
Jawab Dewan persetujuan dan pengawasan terhadap penerapan strategi pengurusan Bank Mandiri yang dilakukan oleh Direksi serta memberi
Komisaris. bisnis, struktur dan mekanisme governance dan budaya nasihat kepada Direksi baik melalui forum rapat Dewan Komisaris,
perusahaan. Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi maupun Rapat dengan
Komite di bawah Dewan Komisaris. Fokus Dewan Komisaris terhadap
kebijakan Direksi dan perlu menjadi perhatian Manajemen antara lain:
a. Perkreditan.
b. Manajemen risiko.
c. Pengendalian internal.
d. Teknologi Informasi.
e. Sumber daya manusia.
f. Pengelolaan Entitas Anak.
Prinsip 8 Komunikasi Implementasi risk governance yang efektif membutuhkan Penilaian Risk Based Bank Rating (RBBR) setiap semester disampaikan
Risiko. komunikasi risiko yang akurat dalam lingkungan Bank baik kepada Komite Risiko Terintegrasi yang beranggotakan Direksi
antar organisasi maupun melalui pelaporan kepada Dewan Bank Mandiri serta Entitas Anak. Selain itu, hasil penilaian RBBR
Komisaris dan Direksi. disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Tata Kelola
Terintegrasi.
Prinsip 9 Kepatuhan. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam mengawasi Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya good corporate
manajemen terkait dengan risiko kepatuhan Bank. Dewan governance dalam setiap kegiatan usaha serta kebijakan tata kelola
Komisaris harus menetapkan fungsi kepatuhan dan perusahaan, termasuk didalamnya pelaksanaan kepatuhan.
memberikan persetujuan terhadap kebijakan dan proses Penilaian risiko kepatuhan dalam RBBR dilaporkan kepada Dewan
identifikasi, penilaian, pemonitoran dan pelaporan, dan Komisaris setiap 6 (enam) bulan sekali untuk mendapatkan feedback.
pemberian nasihat kepada risiko kepatuhan.
Prinsip 10 Audit Fungsi audit internal harus melaporkan kegiatan Melakukan pengujian secara objektif atas suatu bukti dalam rangka
Internal. independen assurance kepada Dewan Komisaris dan memberikan penilaian yang independen atas kecukupan internal
harus mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam control, risk management dan governance process dalam organisasi.
mendorong penerapan proses governance yang efektif serta Internal Audit bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
kesehatan Bank dalam jangka panjang. Utama dan berkomunikasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite
Audit.
Prinsip 11 Kompensasi. Struktur remunerasi Bank harus mendukung penerapan • Struktur remunerasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris Bank
corporate governance dan risk management. Mandiri telah disusun dengan mengacu pada POJK No. 45/
POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi bagi Bank Umum.
• Struktur remunerasi untuk pegawai diatur dalam Standar
Prosedur Sumber Daya Manusia.
Prinsip 12 Penerapan governance dari Bank harus dilaksanakan • Bank Mandiri memiliki website dengan alamat www.
Pengungkapan dan secara transparan kepada Pemegang Saham, Depositor, bankmandiri.co.id, sebagai sarana untuk memberikan informasi
Transparansi. Stakeholder relevan lainnya dan Partisipan Pasar. kepada para Pemangku Kepentingan.
• Bank Mandiri melaksanakan Public Expose secara periodik atas
Kinerja Perseroan.
• Bank Mandiri setiap tahun menyusun Laporan Tahunan dan
Laporan Keberlanjutan.
Self Assessment
Bank Mandiri melakukan self assessment atas penerapan tata kelola berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016
dan Surat Edaran OJK No. 13/POJK.03/2017 yang mewajibkan Bank Umum untuk melakukan penilaian terhadap
penerapan tata kelola Perseroan.
Komite dan satuan kerja pada Perseroan. Adapun pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit
yang termasuk infrastruktur tata kelola Perseroan (BMPK), pelanggaran ketentuan terkait laporan
antara lain adalah kebijakan dan prosedur, sistem bank kepada regulator.
informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi
masing-masing struktur organisasi. Self assessment meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian
2. Governance Process pelaksanaan tata kelola yang meliputi:
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
efektivitas proses pelaksanaan prinsip tata kelola Komisaris.
perusahaan yang didukung oleh kecukupan struktur 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
dan infrastruktur tata kelola Perseroan sehingga 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan 4. Penanganan benturan kepentingan.
stakeholders. 5. Penerapan fungsi kepatuhan.
3. Governance Outcome 6. Penerapan fungsi audit internal.
Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai 7. Penerapan fungsi audit eksternal.
kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
yang merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip tata pengendalian internal.
kelola perusahaan yang didukung oleh kecukupan 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)
struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan. Yang dan penyediaan dana besar (large exposure).
termasuk dalam governance outcome mencakup aspek 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu: Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate
- Kecukupan transparansi laporan. Governance dan pelaporan internal.
- Kepatuhan terhadap peraturan perundang- 11. Rencana Strategis Bank.
undangan.
- Perlindungan konsumen. Pihak yang Melakukan Assessment
- Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit.
- Kinerja bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan Proses penilaian self assessment tata kelola Bank Mandiri
permodalan. melibatkan seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan unit
- Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap kerja yang terkait dengan faktor penilaian tata kelola
ketentuan yang berlaku dan penyelesaian dimaksud.
permasalahan yang dihadapi bank seperti fraud,
Skor Penilaian
Pada semester I 2018, Bank Mandiri telah melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan tata kelola dan telah
disampaikan kepada OJK pada tanggal 24 Juli 2018. Atas penilaian tersebut, OJK telah memberikan feedback terhadap
hasil penilaian tata kelola sehingga nilai Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Pada semester II 2018, Bank Mandiri telah melakukan penilaian tata kelola secara individu yang telah disampaikan
kepada OJK pada tanggal 30 Januari 2019. Penilaian sendiri semester II 2018 mendapatkan nilai sebagai berikut:
Dari kedua hasil penilaian tersebut, pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri pada tahun 2018 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Strength Weakness
Struktur
· Sejak RUPS tanggal 21 Maret 2018, dari total 8 (delapan) anggota Dewan Komisaris Bank Masih perlu dilakukan perbaikan kualitas
Mandiri, terdapat 4 (empat) anggota yang merupakan Komisaris Independen yang berarti infrastruktur IT dalam mendukung operasional
bahwa anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri terdiri dari 50% Komisaris Independen. Bank Mandiri.
· Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah lulus Fit and Proper Test OJK.
Proses
· Dalam rangka meningkatkan pengendalian internal di lingkungan Bank Mandiri, telah -
dilakukan penerapan whistleblowing system (WBS) yang disebut Letter to CEO (LTC)
sebagai sarana pelaporan perbuatan fraud atau indikasi fraud, yaitu diantaranya melalui
penyusunan PTO LTC, Pembuatan Sistem Pelaporan, dan Sosialisasi Whistleblowing System
melalui Forum Diskusi Internal serta Eksternal.
· Bank Mandiri telah melaksanakan audit sesuai Annual Audit Plan (AAP).
Hasil
· Bank Mandiri menerima award sebagai Top 50 ASEAN Public Listed Companies (PLCs) • Masih terdapat sanksi denda.
berdasarkan penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard dalam 2nd ASEAN Corporate • Awareness pegawai terhadap Budaya Kepatuhan
Governance (CG) Awards Ceremony pada tanggal 21 November 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. masih perlu ditingkatkan sehingga dapat
· Bank Mandiri menerima penghargaan sebagai The Most Trusted Companies dalam Indonesia meminimalisir terjadinya risiko kepatuhan di
Good Corporate Governance Award 2018 pada tanggal 19 Desember 2018. Bank Mandiri kemudian hari.
mendapatkan nilai 93,86 yang merupakan nilai tertinggi di antara perusahaan lain.
Dalam menilai kualitas penerapan tata kelola, Bank Mandiri mengikuti program riset dan pemeringkatan CGPI yang
diadakan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). CGPI diikuti oleh perusahaan publik (emiten),
BUMN, perbankan dan perusahaan swasta lainnya. Bank Mandiri telah mengikuti penilaian CGPI selama 15 (lima
belas) tahun berturut-turut sejak tahun 2003.
Hasil penilaian CGPI selama 12 (dua belas) tahun berturut-turut adalah sebagai berikut:
93,86
92.88 93.29 93.32
91.67 91.81 91.91 91.88 92.36
90.65
89.86
88.86
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
SHORTLIST 100 ANALYSE USING PEER REVIEW CROSS PUBLISH NATIONAL RESULT
COMPANIES SCORECARD JURISDICTIONS BY ALPHABETICAL
Skor Penilaian
Hasil penilaian ASEAN CG Scorecard tidak dipublikasikan dalam bentuk angka. Namun pada tahun 2018, Bank Mandiri
berhasil mendapatkan Top 50 ASEAN Public Listed Companies (PLCs) berdasarkan penerapan GCG sesuai ASEAN CG
Scorecard. Selain itu, Bank Mandiri berhasil menjadi Top 3 PLCs di Indonesia. Pencapaian Bank Mandiri tersebut
diumuman dalam 2nd ASEAN Corporate Governance Award Ceremony di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tanggal 21
November 2018.
Dari hasil penilaian ASEAN CG Scorecard Bank Mandiri di tahun 2018, terdapat beberapa rekomendasi dari pihak
assessor terhadap pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri yang masih harus ditingkatkan. Rekomendasi dimaksud
antara lain:
Halaman Ini
Sengaja Dikosongkan
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Bank Mandiri termasuk salah satu dari 8 (delapan) Bank besar di
Indonesia, yang ditetapkan sebagai First Movers on Sustainable Banking.
Tata Kelola Tanggung Jawab Tanggung Jawab Sosial Terkait Tanggung Jawab Sosial Terkait
Sosial
688 Operasi yang Adil
694 Dengan Pengembangan Sosial 710
Kemasyarakatan
Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Mandiri menerapkan kegiatan tanggung jawab sosialnya dengan mengacu pada
prinsip keberlanjutan (sustainability). Bank Mandiri senantiasa mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan dan
kegiatan usahanya terhadap masyarakat dan lingkungan alam melalui perilaku yang transparan dan beretika. Dengan
demikian, Bank Mandiri senantiasa memastikan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial Bank Mandiri telah memenuhi
prinsip:
1. Memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat;
2. Memenuhi harapan para stakeholder;
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan;
4. Konsisten dengan norma perilaku internasional; dan
5. Terintegrasi ke seluruh kegiatan usaha dan hubungan kerjasama Bank Mandiri.
Sustainable
Development
Terintegrasi
ke seluruh kegiatan Harapan
usaha dan hubungan Stakeholders
kerja sama
Bank Mandiri
Tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri telah selaras dengan Peraturan OJK No. 51/
POJK. 03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan
Publik. Melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Bank Mandiri berkomitmen untuk dapat berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, bagi Bank Mandiri sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Terkait dengan dampak ekonomi, Bank Mandiri setiap tahun telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang berfungsi
untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan usaha Bank Mandiri melalui target-target yang telah ditetapkan. Bank Mandiri
juga telah menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagai sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK
No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan,
Emiten, dan Perusahaan Publik. RAKB merupakan guideline dalam peningkatan portofolio pembiayaan agar sejalan
dengan penerapan keuangan berkelanjutan secara bertahap di segmen Wholesale dan Retail sesuai prioritas Bank
Mandiri.
Terkait dengan dampak lingkungan, Bank Mandiri telah memiliki berbagai kebijakan, khususnya kebijakan kredit yang
ramah lingkungan. Dalam setiap analisis kredit untuk segmen Large maupun Middle Corporate telah disyaratkan
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL). Di samping itu, pemberian kredit juga dilakukan pada organisasi yang ramah
lingkungan seperti yang bergerak dalam energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, yang melakukan efisiensi
energi, dan yang menerapkan konsep keberlanjutan.
Pemangku
Basis Identifikasi Potensi Dampak Pendekatan dan Respons
Kepentingan
Pemegang Saham Hubungan ekonomi, 1. Peningkatan kinerja Bank Mandiri yang 1. Penguatan kemampuan, ketrampilan dan
kepemilikan dan legal semakin membaik. keahlian pegawai.
2. Nilai saham yang tumbuh positif. 2. Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Masyarakat Relasi sosial, lisensi sosial, 1. Progress dan pengembangan PKBL. 1. Optimalisasi PKBL.
tanggung jawab sosial, 2. Meningkatnya kesempatan kerjasama 2. Meningkatkan jumlah mitra binaan baru.
serta kedekatan dengan dalam program PKBL. 3. Memberikan konsultasi dan pelatihan yang
Bank Mandiri 3. Peningkatan edukasi dan pemahaman lebih luas mengenai perencanaan keuangan
penggunaan keuangan yang efektif. kepada masyarakat luas.
Pegawai, Organisasi Legal dan pemangku 1. Hak-hak pegawai. 1. Memberikan hak penuh kepada pegawai
Pegawai kepentingan yang 2. Meningkatkan efektivitas hubungan terhadap PKB yang telah ditetapkan.
membantu pencapaian manajemen dan pegawai. 2. Konsistensi melakukan pertemuan berkala
tujuan perusahaan dalam berbagai forum antara manajemen
dengan pegawai.
Pemerintah, Regulator, Legal dan kepentingan 1. Kepatuhan terhadap seluruh regulasi 1. Melakukan evaluasi secara berkala sebagai
Legislatif Nasabah Lembaga Jasa Keuangan yang berlaku alat ukur efektivitas kepatuhan terhadap
2. Tata kelola Perusahaan yang baik regulasi yang berlaku.
3. Kerja sama dalam program CSR 2. Meningkatkan program-program
a. Anti Korupsi
b. Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
3. Meningkatkan kerja sama program-program
CSR dengan Pemerintah.
Nasabah Hubungan ekonomi 1. Peningkatan intensitas 1. Konsistensi penyelenggaraan program-
penyelenggaraan edukasi terkait program edukasi terbuka kepada setiap
produk dan layanan keuangan Bank nasabah Bank Mandiri.
Mandiri, terutama bagi nasabah baru 2. Meningkatkan sistem pada fasilitas dan
dan masyarakat yang belum teredukasi keamanan transaksi perbankan.
akses keuangan. 3. Memberikan informasi akurat kepada setiap
2. Peningkatan fasilitas dan akses nasabah mengenai informasi terkini produk
perbankan serta keamanan transaksi. dan layanan perbankan.
3. Transparansi informasi layanan
Perusahaan.
Rekanan Hubungan ekonomi dan Transparansi dalam proses pengadaan Melaksanakan sistem pengadaan yang mematuhi
legal prinsip-prinsip panduan kerja dan standar etika.
Media Massa Relasi sosial, lisensi sosial Keterbukaan informasi yang Memberikan informasi akurat mengenai berita
akurat dan terkini terkini Bank Mandiri.
Kinerja Ekonomi Menggambarkan pencapaian dan kinerja Bank Mandiri selama tahun pelaporan.
Kepegawaian Menggambarkan komitmen Bank Mandiri tentang pentingnya pengelolaan pegawai sebagai aset penting bagi
keberlanjutan usaha.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman sehingga
pegawai lebih produktif dan berkomitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
Pelatihan dan Pendidikan Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam upaya meningkatkan kompetensi pegawai sebagai modal
penting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Keanekaragaman dan Kesempatan Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menghargai keberagaman dan kesetaraan untuk maju dan
Setara berkembang tanpa membedakan suku, agama, ras dan sebagainya.
Privasi Pelanggan Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga kerahasiaan data nasabah sehingga tercipta
(Perlindungan Informasi Nasabah) kepercayaan dan loyalitas nasabah.
Rincian tiap-tiap kategori tanggung jawab sosial telah akan disajikan dalam secara rinci pada tiap-tiap bagian yang
terkait dalam Laporan Tahunan ini.
Kebijakan
Bank Mandiri memiliki komitmen penuh terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM). Ruang lingkup tanggung
jawab sosial terkait HAM meliputi pencegahan tindakan diskriminasi, kebebasan berserikat, pengaturan waktu kerja,
izin karena kondisi darurat, dan kesempatan untuk menjalankan ibadah. Bank Mandiri juga telah memiliki fasilitas
ruang laktasi, Mandiri day care (penitipan anak), dan sarana penanganan keluh kesah pegawai. Kebijakan tersebut
tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Bank Mandiri dengan Serikat Pegawai Bank Mandiri.
Prinsip moral terkait Perilaku Individu, Perlindungan terhadap Harta Milik Bank, dan Penyelenggaraan Bisnis Bank
sebagai dasar perilaku Jajaran Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis dituangkan dalam dokumen Business Ethic
Bank Mandiri dan PKB.
Bank Mandiri juga memberikan hak dan kesempatan yang sama untuk bekerja tanpa memandang perbedaan agama,
etnis, ras, status sosial, warna kulit, gender, ataupun kondisi fisik lainnya, termasuk dalam hal pengangkatan calon
pekerja.
Target Kegiatan
Setiap tahun, Bank Mandiri senantiasa menyusun perencanaan kegiatan yang dituangkan dalam program kerja yang
dimuat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Bank Mandiri (RKAP). Program kerja tersebut ditujukan untuk menjamin
proses kerja di Bank Mandiri telah memperhatikan juga implementasi HAM antara lain pengalokasian biaya untuk
kegiatan-kegiatan pegawai. Penegakan HAM juga ditunjukan dengan kebebasan bagi pegawai untuk membentuk
Serikat Pegawai serta mengadakan pertemuan antara Serikat Pegawai dengan jajaran manajemen Bank Mandiri
untuk membahas hal-hal yang menjadi kebutuhan pegawai sehingga program kerja yang dimuat dalam RKAP dapat
terealisasi dengan memperhatikan hasil kesepakatan Serikat Pegawai dengan manajemen Bank Mandiri.
Kegiatan
Bank Mandiri senantiasa melaksanakan kebijakan pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan konsisten. Sebagai
perusahaan yang bergerak di industri perbankan, isu HAM lebih dititikberatkan pada isu ketenagakerjaan. Isu HAM
terkait dengan kegiatan Bank Mandiri, bukan menjadi isu yang signifikan, mengingat perbankan merupakan kegiatan
usaha dalam bidang jasa yang bersifat pelayanan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait
dengan HAM meliputi:
Perlakuan/Tindakan Diskriminasi
1. Jajaran Bank menjunjung tinggi HAM.
2. Jajaran Bank senantiasa mencegah praktik diskriminasi dalam segala bentuknya.
3. Bank telah menjamin untuk memperlakukan atau menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.
memberikan perhatian yang sama baik kepada 3. Istirahat keguguran kandungan 1,5 (satu setengah)
Pegawai yang menjadi anggota Serikat Pegawai bulan atau sesuai dengan keterangan dokter
maupun Pegawai yang bukan menjadi anggota kandungan atau bidan.
Serikat Pegawai dalam pelaksanaan kewajiban dan 4. Pelaksanaan dan pemberian fasilitas Istirahat
pemenuhan hak-haknya. melahirkan atau istirahat keguguran kandungan
telah diatur oleh Bank Mandiri.
Waktu Kerja 5. Pegawai wanita yang dalam masa haid merasakan
1. Khusus bagi pegawai wanita yang menyusui, telah sakit dan memberitahukannya secara lisan kepada
diberikan kesempatan yang sepatutnya untuk atasan langsung atau pejabat yang berwenang
melakukan laktasi dan atau menyusui anaknya memberikan ijin istirahat tidak wajib bekerja pada
selama waktu kerja. hari pertama dan kedua pada waktu haid.
2. Memperhatikan kelancaran operasional Bank, kerja
lembur dapat dilaksanakan dengan persetujuan Ijin Menjalankan Ibadah
bersama antara Bank Mandiri dengan Pegawai guna Bank Mandiri senantiasa memberikan ijin kepada
menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda Pegawai untuk menjalankan ibadah yang ketentuan
dan untuk itu Bank Mandiri akan membayar upah pelaksanaannya diatur oleh Bank Mandiri.
kerja lembur kepada Pegawai.
3. Waktu Kerja Lembur disesuaikan dengan kebutuhan Ijin Meninggalkan Pekerjaan
operasional Bank dan Bank menetapkan fasilitas Bank memberikan ijin meninggalkan pekerjaan dengan
lembur. Terhadap besarnya upah mengacu pada tetap menerima gaji penuh karena:
peraturan perundangan yang berlaku. 1. Peristiwa khusus yaitu pernikahan pegawai, pegawai
menikahkan anak, suami/istri/anak/menantu/orang
Cuti Tahunan tua/mertua/anggota dalam satu rumah meninggal
1. Cuti tahunan diberikan kepada Pegawai yang telah dunia, kelahiran anak, istri pegawai mengalami
bekerja di Bank selama 1 (satu) tahun secara terus keguguran kandungan, khitanan anak, pembaptisan
menerus. anak, upacara pemotongan gigi anak kandung/
2. Selama menjalani masa cuti tahunan, Pegawai tetap angkat (Hindu), perayaan wisudi anak kandung/
menerima gaji penuh. angkat (Budha), wisuda Pegawai.
3. Lamanya cuti tahunan ditentukan berdasarkan 2. Sakit, yaitu sakit dengan surat dokter selama
jabatan Pegawai yang diatur oleh Bank. maksimum 3 (tiga) hari, sakit tanpa surat dokter
4. Ketentuan pelaksanaan cuti tahunan diatur oleh selama 1 (satu) hari dan sakit dengan rawat inap.
Bank. 3. Keperluan pribadi yang penting, mendadak dan tidak
5. Hak cuti tahunan dilaksanakan berdasarkan dapat diwakilkan.
permintaan pegawai dan/atau penugasan oleh Bank 4. Mengalami halangan diluar kemampuan Pegawai.
dan disesuaikan dengan beban kerja/kebutuhan Bank.
6. Bagi pegawai yang mengajukan rencana cuti Bank Mandiri telah mengatur ketentuan pelaksanaan ijin
tahunan namun ditolak oleh kepala unit kerja yang meninggalkan pekerjaan.
bersangkutan, maka diwajibkan kepada kepala unit
dimaksud untuk memberikan alasan penolakannya
secara tertulis dan ditembuskan ke unit kerja Human Dampak Kegiatan
Capital.
Seperti telah disampaikan pada bagian kegiatan
Istirahat Melahirkan, Istirahat Keguguran tanggung jawab sosial terkait dengan HAM, maka
Kandungan dan Ijin Sakit Karena Haid penekanan isu HAM adalah pada isu ketenagakerjaan.
1. Istirahat melahirkan dan istirahat keguguran Atas penerapan tanggung jawab sosial terkait dengan
kandungan telah diberikan kepada Pegawai wanita. HAM, Bank Mandiri telah mendapatkan penghargaan
2. Istirahat melahirkan telah diberikan selama 1,5 (satu sebagai Highly Engaged Organization untuk kategori
setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak Perbankan dan Best Employee Engagement di
dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan 2018 yang diselenggarakan oleh PT Bisnis Indonesia
Kreasitama dan Blessing White Indonesia.
Kebijakan
Sebagai salah satu perwujudan dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Mandiri memiliki komitmen
untuk senantiasa menjalankan praktik-praktik operasi yang adil. Bank Mandiri telah memiliki berbagai kebijakan yang
mengatur dilaksanakan operasi yang adil diantaranya kebijakan pengendalian internal, Whistleblowing System (WBS),
Code of Conduct, dan kebijakan gratififikasi. Kebijakan tersebut khususnya ditujukan untuk pencegahan benturan
kepentingan dan pelaksanaan kegiatan usaha yang sehat.
Ruang lingkup pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan praktik operasi yang adil yang ditekankan oleh
Bank Mandiri saat ini adalah pencegahan benturan kepentingan, penerapan anti korupsi, kompetisi yang sehat, dan
pencegahan perilaku insiders. Penerapan anti korupsi diwujudkan melalui pelaksanaan WBS, Code of Conduct dan
Kebijakan Gratifikasi.
Adapun penyaluran kredit di sektor industri Perkebunan dengan porsi terbesar komoditi kelapa sawit di tahun 2018
disajikan dalam tabel berikut:
Limit Kredit Baki Debet
Komoditi Jumlah Debitur
No. (Rp Miliar) (Rp Miliar)
Corporate dan Retail-SME
1 Kelapa Sawit 751 117.003 89.205
2 Karet 156 5.425 4.001
3 Tebu 48 3.852 2.596
4 Teh 13 433 379
5 Kopi 26 4.064 2.966
6 Komoditas Agro Lainnya 168 1.377 916
Total 1.162 132.155 100.062
luasnya (lebih kurang 20 Ha) dan selebihnya dipergunakan Kegiatan Pengelolaan Lingkungan
untuk taman, area terbuka hijau, danau, saluran perimeter,
jalan, area resapan air dan lain-lain. Jadi Kawasan Kawasan Hidup dan Limbah yang Dihasilkan
Wijayakusuma sudah berkonsep ramah lingkungan.
Dalam kegiatan pengelolaan limbah air, Bank Mandiri
Selama tahun 2018, Bank Mandiri meneruskan inisiatif menggunakan recycle water yang dihasilkan dari
dalam penghematan energi listrik dengan mengganti pengelolaan limbah air berupa sewage treatment
lampu biasa dengan lampu LED, mengganti pendingin plant sehingga dapat menghemat biaya pengelolaan
ruangan dengan bahan ramah lingkungan, mengurangi lingkungan. Selanjutnya, hasil pengelolaan limbah air ini
penggunaan kelebihan listrik di seluruh unit kerja Kantor digunakan oleh pengelola gedung untuk mesin pendingin
Bank Mandiri melalui pemadaman lampu ruang kerja dan penyiraman taman serta air mancur di Kantor Pusat.
saat jam istirahat dan melakukan pemadaman listrik di
publik area pada saat siang hari. Upaya penghematan Selain pengelolaan lingkungan hidup, operasional Bank
energi listrik juga dilakukan dengan memperbanyak Mandiri menghasilkan limbah padat berupa sampah dari
panel kaca di gedung Kantor Pusat. Dengan demikian, aktivitas perkantoran, dan limbah cair dari air buangan
saat siang hari, operasional kantor bisa mengoptimalkan perkantoran. Salah satu upaya untuk mengurangi limbah
pencahayaan dari sinar matahari. padat adalah dengan penggunaan lampu hemat energi
(LED). Dengan menggunakan lampu LED, maka umur
Sementara itu untuk menghemat penggunaan BBM, penggunaan lampu menjadi lebih panjang, sehingga
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan antara lain limbah lampu menjadi menurun. Selanjutnya, agar
mengurangi pertemuan-pertemuan fisik lintas kantor, tidak menimbulkan masalah lingkungan, Bank Mandiri
termasuk dengan kantor di daerah, dan menggantinya menyediakan tempat sampah yang cukup. Sampah yang
dengan pertemuan jarak jauh (telekonferensi). Bank terkumpul akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir
Mandiri juga mengambil kebijakan untuk mengurangi (TPA) oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan Bank
penggunaan mobil operasional kantor dan menyediakan Mandiri. Adapun sampah di area terbuka hijau berupa
mobil shuttle sebanyak empat buah. dedaunan yang rontok dimanfaatkan menjadi pupuk
organik. Selain menyuburkan tanah, upaya ini juga
Selain kertas dan BBM, Bank Mandiri juga menggunakan menghemat biaya pembelian pupuk.
sumber daya air dalam kegiatan operasionalnya. Sumber
air yang digunakan Bank Mandiri berasal dari PDAM. Air
digunakan untuk keperluan cooling tower, kantin, kamar
Kegiatan Penghematan
kecil, masjid, penyiraman tanaman dan lain-lain. Oleh Penggunaan Kertas
karena sumber air bersih kian terbatas dan butuh biaya
besar untuk mengolah air baku menjadi air PDAM, maka Dalam kegiatan operasional sehari-hari seperti untuk
Bank Mandiri menerapkan kebijakan penghematan air. kegiatan administrasi perkantoran, mencetak dokumen
Selain memasang anjuran untuk menggunakan air secara dan transaksi nasabah, penggunaan kertas sebagai
bijaksana, Bank Mandiri juga melakukan pengecekan salah satu bahan baku material merupakan hal yang
instalasi air secara berkala sehingga bisa dilakukan tidak dapat dihindari. Oleh karena kertas diperoleh
perbaikan apabila terjadi kebocoran atau kerusakan lainnya. melalui proses pemanfaatan bubur kertas dari hasil
penebangan pohon, maka Bank Mandiri berupaya untuk
Langkah lain untuk menghemat penggunaan air adalah melakukan penghematan.
menyediakan fasilitas pengelolaan air (water recycle) di
Kantor Pusat. Air daur ulang tersebut bisa dimanfaatkan Penghematan yang dilakukan, antara lain, dengan
untuk berbagai keperluan, seperti penyiraman tanaman. mengembangkan administrasi nir-kertas (paperless
Bank Mandiri juga memanfaatkan 30% area yang administration) dan digital banking dengan memanfaatkan
dimiliki, atau seluas 13.000 m2, dari total 39.000 m2 teknologi informasi, seperti email dan berbagai aplikasi
sebagai area terbuka hijau. Selain dimanfaatkan untuk terkini. Penghematan juga dilakukan dengan tidak
fasilitas pengolahan air daur ulang, area terbuka hijau mencetak dokumen yang tidak terlalu penting, mengecek
juga dimanfaatkan untuk pembuatan lubang biopori ulang sebelum dokumen dicetak sehingga terhindar
guna menampung air hujan. Per 31 Desember 2018, dari kesalahaan, mencetak dengan bolak-balik, atau
terdapat 100 lubang biopori dan ditargetkan akan terus memanfaatkan kembali kertas yang sudah dipakai
bertambah hingga menjadi 120 lubang di tahun 2019. sedangkan halaman sebaliknya masih kosong untuk
keperluan administrasi internal. Untuk dokumen undangan
Oleh karena Bank Mandiri menggunakan air yang rapat internal dan informasi pemberitahuan kepada
bersumber dari PDAM dan bukan air tanah, maka selama pegawai, dilakukan melalui email sebagai salah satu upaya
tahun pelaporan, tidak ada keluhan atau pengaduan untuk mengurangi penggunaan kertas.
dari masyarakat berkaitan dengan terganggunya sumber
mata air di sekitar lokasi Kantor Pusat.
Pelestarian Lingkungan
Penanaman Daerah Tangkapan Air
Kawasan Danau Toba
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, Bank Mandiri menyalurkan dana untuk penanaman daerah
tangkapan air kawasan Danau Toba, tepatnya di Kawasan Desa Sipitu. Dalam kegiatan ini, Bank Mandiri menggandeng
PT INHUTANI IV. Adapun jenis tanaman yang ditanam pada kawasan tersebut antara lain suren, mangga, alpukat,
cengkeh, asam glugur, durian dan jengkol. Total ada 5.000 tanaman yang menjadi penghuni baru sejak tahun 2018.
Dana yang dikucurkan Bank Mandiri untuk penanaman adalah sebesar Rp163.273.000 dan biaya pemeliharaan sebesar
Rp19.275.000,00. Pada tahun kedua, Bank Mandiri menganggarkan dana pemeliharaan, seperti untuk aktivitas penyiangan,
pendangiran, pemupukan, pengendalian hama dan pengadaan obat-obatan sebesar Rp59.000.000.
Dalam kegiatan penanaman kembali tersebut, Bank Mandiri juga melibatkan masyarakat setempat sebagai tenaga
kerja penanaman dan pemeliharaan. Dengan keterlibatan masyarakat setempat, Bank Mandiri percaya bahwa
mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan muncul rasa rasa memiliki, apalagi mereka akan memetik
manfaat jangka panjang dari program tersebut. Bagi Bank Mandiri, program ini menjadi bukti konkret perusahaan
dalam membangun kepedulian dan tanggung jawab sosial.
Dampak Kegiatan bergerak di industri turunan CPO (penyulingan CPO/ Refinery, biodiesel, debitur
Kantor Luar Negeri). Adapun penyesuaian jumlah debitur tersebut berpengaruh
juga kepada persentase debitur yang memperoleh predikat PROPER.
Dampak Kuantitatif
Dampak Kuantitatif Penghematan
Kegiatan Green Banking
Energi dan Air
Penerapan konsep green banking dalam penyaluran
Sepanjang tahun 2018, Bank Mandiri telah melakukan
kredit sebagai wujud dukungan Bank Mandiri dalam
penghematan penggunaan listrik sebesar 2.624.362 KWh
memelihara kelestarian lingkungan hidup, telah
dibandingkan tahun sebelumnya. Penghematan listrik juga
berdampak antara lain sebagai berikut:
diupayakan dengan mengurangi radiasi sinar matahari
• Seluruh debitur Bank Mandiri (100%) telah
yang masuk ke bangunan dengan menggunakan kaca
memenuhi persyaratan AMDAL dengan 47%*
Overall Thermal Transfer Value (OTTV) rendah sehingga bisa
memperoleh predikat PROPER BIRU/HIJAU/EMAS.
mengurangi penggunaan listrik untuk AC.
Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif
bagi lingkungan hidup di wilayah negara Indonesia
Tabel Volume Penggunaan Listrik
atas meningkatnya predikat PROPER dari berbagai
perusahaan. Tabel Volume Penggunaan Listrik (KWh)
Uraian 2018 2017 2016
Energi listrik 30.957.160 33.581.522 33.976.280
Adapun untuk volume penggunaan air, tercatat lampu yang dihasilkan. Penurunan limbah lampu
mengalami kenaikan sebesar 31.496 m3 atau sebesar disajikan sebagai berikut:
11,13%. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan
jumlah pegawai dan bertambahnya kantor operasional Tabel Jenis dan Jumlah Limbah Eletronik
Bank Mandiri. Namun demikian, porsi penggunaan air Jenis limbah 2018 2017 2016
dari water recycle mengalami kenaikan dari 23,06% di Lampu 7.020 buah 9.202 buah 13.410 buah
tahun 2017 menjadi 32,01% di tahun 2018. Peningkatan
tersebut mengindikasikan bahwa Bank Mandiri lebih
mengutamakan penggunaan air yang bersumber dari Dampak Kuantitatif Penghematan
water recycle dalam kegiatan dan aktivitasnya serta telah
mampu mengurangi limbah air sisa buangan.
Penggunaan Kertas
Penghematan penggunaan kertas telah mendorong
Tabel Volume dan Asal Sumber Air
penghematan biaya alat tulis kantor. Sepanjang
Tabel Volume Penggunaan Air (m3) tahun 2018, Bank Mandiri telah mampu melakukan
Uraian 2018 2017 2016 penghematan biaya alat tulis kantor sebagai berikut:
Volume Air dari PDAM 213.897 210.556 234.200
Volume Air dari Water Recycle 100.709 72.554 54.418 Tabel Biaya Alat Tulis Kantor
Total Volume Penggunaan Air 314.606 283.110 56.760
(dalam jutaan Rupiah)
Kebijakan
Pegawai merupakan aset yang penting bagi Bank Mandiri. Oleh karena itu, kepentingan pegawai merupakan prioritas
utama yang harus dipenuhi. Bank Mandiri memiliki kebijakan untuk memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh
pegawai baik dalam kesempatan kerja, remunerasi, pelatihan serta pengembangan. Hal tersebut tertuang dalam kebijakan
Sumber Daya Manusia dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Bank Mandiri dan seluruh pegawai Bank Mandiri.
Bank Mandiri juga memiliki kebijakan untuk memberikan • Penyempurnaan skema fasilitas kesehatan bagi
lingkungan bekerja yang aman dan nyaman. Kebijakan pegawai serta mewujudkan tempat kerja yang layak
internal terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan dan aman bagi seluruh pegawai Bank Mandiri; dan
Kerja (K3) telah tercantum di dalam beberapa dokumen
perusahaan, antara lain sebagai berikut: • Terwujudnya kegiatan operasional Bank Mandiri
yang berjalan sesuai dengan prosedur dan standar
• Standar Pedomanan Operasional (SPO) keamanan kerja yang berlaku, sehingga diharapkan
Business Continuity Management (BCM) sepanjang tahun 2018 Bank Mandiri tidak mencatat
SPO BCM merupakan pedoman umum dalam adanya kecelakaan kerja (zero accident) di Kantor
mempersiapkan Bank Mandiri untuk menghadapi dan Pusat maupun di Kantor Cabang/Regional.
melindungi dari berbagai potensi kerugian finansial
dan non finansial yang bersifat catastrophic sebagai
dampak dari kejadian bencana. Dalam SPO tersebut
Kegiatan
antara lain mengatur tentang risiko-risiko yang
berpotensi untuk terjadi di Bank Mandiri, penyebab Kegiatan Ketenagakerjaan
timbulnya risiko dan cara untuk memitigasinya. SPO
BCM berlaku sejak tanggal 8 Juni 2017. Kesetaraan Gender Dalam Kesempatan
Kerja
• Petunjuk Teknis Operasional (PTO)
Bank Mandiri senantiasa memberikan hak dan
Emergency Response Plan (ERP)
kesempatan yang sama dalam hal kesempatan bekerja
PTO ERP merupakan salah satu komponen BCM
tanpa memandang perbedaan agama, etnis, ras, status
sebagai pedoman/panduan dalam menjaga kemanan
sosial, warna kulit, gender, ataupun kondisi fisik lainnya.
dan keselamatan jiwa seluruh pegawai, nasabah, dan
Demikian juga dalam hal pengangkatan calon pekerja,
pihak ketiga pada saat terjadi gangguan/bencana,
Bank Mandiri tidak melakukan diskriminasi atas alasan
termasuk kegiatan penyelamatan data penting dan
apapun karena mendasarkan keputusannya pada
aset Bank. Prosedur ERP terfokus pada pengamanan
hasil seleksi, hasil evaluasi pada masa percobaan dan
dan penyelamatan jiwa. PTO ERP berlaku sejak
orientasi pekerja.
tanggal 4 September 2013.
Remunerasi
Bank Mandiri senantiasa menaati seluruh aturan yang berlaku terkait remunerasi kepada pegawai. Besaran
remunerasi yang diberikan telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan berada di atas standar Upah
Minimum yang berlaku di wilayah operasional Bank Mandiri. Terkait dengan remunerasi, Bank Mandiri senantiasa
berupaya menjaga gap rasio gaji seluruh pegawai agar tidak terdapat perbedaan yang terlalu tinggi.
Pada tabel berikut, dapat dilihat rasio gaji tertinggi dan terendah Bank Mandiri selama tahun 2018.
Promosi
Komitmen Bank Mandiri untuk memperlakukan secara adil kepada pegawai diwujudkan dengan memberikan
kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai untuk dapat mengembangkan karirnya di Bank Mandiri melalui
promosi jabatan. Pelaksanaan promosi pegawai Bank Mandiri dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus waktu yaitu Main
Promotion Cycle (MPC) dan Secondary Promotion Cycle (SPC) yang dilakukan dalam sistem Talent Mobility.
Adapun jumlah pegawai yang memperoleh promosi grade di tahun 2018, dapat dilihat pada tabel berikut:
Terjadi kenaikan jumlah pegawai yang memperoleh promosi di tahun 2018, yaitu sebanyak 7,2%. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan Bank Mandiri memiliki komitmen dalam bekerja serta motif
berprestasi yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya. Semangat tersebut membawa hasil dengan adanya
peningkatan kinerja pegawai. Untuk itu, Bank Mandiri memberikan apresiasi dengan memberikan promosi kepada
para pegawai berprestasi tersebut.
Program yang bersifat material merupakan program kesejahteraan yang berkaitan langsung dengan prestasi
pegawai dan kompensasinya dapat diberikan dalam bentuk uang transportasi, uang makan, uang pensiun, tunjangan
hari raya, uang jabatan, bonus, uang pendidikan, uang pengobatan, pakaian dinas, uang cuti, dan uang kematian.
Sedangkan program yang bersifat non-material merupakan program kesejahteraan pegawai melalui pemberian
fasilitas dan pelayanan kepada seluruh pegawai Bank Mandiri tanpa melakukan diskriminasi.
Beberapa program kesejahteraan non-material Bank Mandiri yang sudah berjalan sampai saat ini antara lain adalah
penyediaan ruang laktasi khusus bagi pegawai perempuan yang sedang menyusui dan fasilitas bagi para pegawai
yang sudah memiliki anak berupa Tempat Penitipan Anak (TPA) yang disebut Mandiri Day Care yang bertempat
di Plaza Mandiri Basement 1 dengan jam operasional 07.30-17.30 WIB dan dibuka setiap hari kerja. Selain dua hal
tersebut, Bank Mandiri juga rutin melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga tingkat engagement pegawai,
antara lain kegiatan Happy Hours, Family Gathering dan kegiatan kepegawaian lainnya.
Untuk menciptakan suasana yang membuat pegawai happy dan produktif Bank Mandiri menggunakan pendekatan
smell of the place. Pendekatan ini bertujuan membangun komunikasi dan hubungan yang baik diantara pegawai baik
dalam aktivitas kerja sehari-hari maupun acara kebersamaan lainnya. Lebih dari separuh pegawai Bank Mandiri
adalah usia milenial, oleh karena itu Bank Mandiri menyediakan berbagai fasilitas dan ruang kerja yang lebih
kekinian sesuai dengan selera para milenial. Selanjutnya, Bank Mandiri menyediakan berbagai training, pelatihan
dan pendidikan melalui kerjasama degan berbagai kampus terbaik di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan
kompetensi pegawainya. Bank Mandiri juga menyediakan berbagai program untuk mengapresiasi pegawai antara lain
gaji, bonus, dan berbagai fasilitas tunjangan lainnya serta program apresiasi khusus seperti Mandiri Best Employee,
Mandiri Employee Award dan National Frontliner Championship.
Kebebasan Berserikat SPBM terbentuk sejak tahun 2000 dan telah terdaftar di
Bank Mandiri berupaya untuk selalu melaksanakan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
praktik-praktik kerja yang mampu mewadahi hak- Indonesia No. KEP.804/M/BW/2000 dan tercatat di
hak pegawainya, yaitu salah satunya dalam bentuk Depnakertrans RI No. 45/V/P/V/2001. SPBM berkedudukan
Serikat Pegawai. Serikat Pegawai Bank Mandiri dan berkantor pusat di Jakarta, dengan alamat Plaza Mandiri
(SPBM) dibentuk sebagai salah satu sarana utama lantai 12, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta
pencapaian hubungan industrial yang serasi, Selatan. SPBM dan Bank Mandiri telah menyelenggarakan
harmonis, aman dan dinamis guna menjamin Perjanjian Kerja Bersama (PKB), dan PKB yang berlaku saat
kepastian hak serta kewajiban pegawai atau ini adalah PKB yang ke -7 periode 2017-2019 dan telah
manajemen perusahaan, ketenangan dalam bekerja, didaftarkan serta mendapat pengesahan dari Kementerian
perbaikan kesejahteraan pegawai serta kelangsungan Ketenagakerjaan No. KEP.198/PHIJSK.PK/PKB/XII/2017
jalannya usaha perusahaan. tanggal 11 Desember 2017.
Kebutuhan
Rawat Gigi Kacamata
Khusus
Asuransi BPJS
Bank Mandiri, juga memfasilitasi tunjangan kesehatan melalui fasilitas BPJS. Pembayaran BPJS Kesehatan yang telah
dikeluarkan di 2018 sebesar Rp140,7 miliar.
Bank Mandiri juga rutin melaksanakan Sosialisasi Keadaan Darurat Gedung baik di Kantor Pusat maupun di Kantor
Wilayah, Area dan Cabang. Rincian mengenai pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Keadaan Darurat Gedung dapat
dilihat pada tabel berikut:
4. Melakukan pelatihan kesiapan tanggap darurat kepada penghuni gedung, Tim Tanggap Darurat Gedung dan Tim
ERP antara lain pelatihan pemadaman api, pelatihan bantuan hidup dasar (P3K), pelatihan first responder (search
and rescue) yang dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali.
Rincian mengenai pelaksanaan kegiatan Pelatihan Tim Emergency Response dapat dilihat pada tabel berikut:
5. Melakukan simulasi evakusi darurat kebakaran gedung terhadap penghuni gedung untuk mengukur kesiapan Tim
Tanggap Darurat dan mengukur lama waktu evakuasi dari lokasi gedung ke titik berkumpul. Pelaksanaan simulasi
ini dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri pula oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
Bank Mandiri juga rutin melaksanakan Simulasi Evakuasi Darurat Kebakaran Gedung baik di Kantor Pusat maupun
di Kantor Region, Area dan Cabang. Rincian mengenai pelaksanaan kegiatan Simulasi Evakuasi Darurat Kebakaran
Gedung dapat dilihat pada tabel berikut:
Kantor Pusat
Selain pelaksanaan penerapan Prosedur ERP secara berkala, Bank Mandiri juga mengikutsertakan seluruh pegawainya
sebagai peserta jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melalui BPJS Ketenagakerjaan. Adapun program BPJS
Ketenagakerjaan yang dikuti antara lain Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Program Jaminan Kecelakaan (JK). Sedangkan untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan Kawal Angkut Uang dan
Barang Berharga diberikan Asuransi Jiwa.
Pembayaran BPJS Ketenagakerjaan iuran Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Pensiun sebesar Rp377 miliar. Sedangkan untuk pembayaran BPJS Kesehatan sebesar Rp140,7 miliar.
dan Keselamatan Kerja Sebagai wujud dari kegiatan operasional yang telah
berjalan sesuai dengan prosedur dan standar keamanan
Dampak dari pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial kerja yang berlaku, maka sepanjang tahun 2018, Bank
terkait dengan ketenagakerjaan adalah tingginya tingkat Mandiri tidak mencatat adanya kecelakaan kerja (zero
engagement pegawai. Adapun untuk tingkat engagement accident) dalam kegiatan operasional Bank Mandiri di
pegawai, pada tahun 2018 Bank Mandiri memperoleh skor Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang/Regional.
80,5% (8,2% di atas Global Benchmark 72,3%) meningkat
dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 73,7%.
Sertifikasi
Selain itu, Bank Mandiri juga memperoleh 2 (dua)
penghargaan terkait pengelolaan human capital yaitu Bank Mandiri telah mendapatkan beberapa sertifikasi
sebagai Highly Engaged Organization untuk kategori yang mendukung jaminan keselamatan kerja karyawan
Perbankan dan Best Employee Engagement untuk sebagai berikut:
kategori perusahaan dengan jumlah pegawai lebih
dari 15.000 orang dalam ajang Indonesia Employee
Engagement Index 2017 yang diadakan oleh PT Bisnis
Indonesia Kreasitama dan Blessing White Indonesia.
General Construction and Maintenance Services of Civil General Construction and Maintenance Services of Civil
Engineering Works, Buildings, Roads, Bridges, and Irrigation Engineering Works, Buildings, Roads, Bridges, and Irrigation
Validasi: Validasi:
08 Agustus 2018 - 08 Agustus 2019 07 Agustus 2018 - 23 Juli 2019
Tanggung jawab sosial perusahaan terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan merupakan penjabaran dari
salah satu misi Bank yaitu peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan, sebagai kontribusi perusahaan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tanggung jawab sosial Bank dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Program Bina Lingkungan (BL).
Tahun 2018 merupakan tahun ke 11 Bank Mandiri melaksanakan program WMM. Sejak pertama kali diadakan,
program WMM selalu diiminati dengan jumlah peserta terbanyak dicatat pada tahun 2014 yaitu sebanyak 7.718
peserta.
*Perubahan konsep dalam pendaftaran WMM, dimana WMM menjadi online tertutup yaitu terdiri dari 30 Perguruan Tinggi dan 10 Komunitas
Dengan tema “Berani Muda, Berani Berkarya”, WMM 2018 diselenggarakan dengan serangkaian kegiatan, yaitu WMM
Expo, Penjurian Nasional, Company Visit, dan Awarding Ceremony. Kegiatan Expo WMM dilaksanakan pada tanggal 6 – 9
September 2018 di Mall Olympic Garden Malang, sedangkan kegiatan Awarding WMM dilaksanakan pada tanggal 15
September 2018 di Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang. Dalam acara Expo, diperkenalkan produk-produk
WMM kepada masyarakat.
Testimoni Pemenang
Wirausaha Muda Mandiri Tahun 2018
Pemenang
Best of The Best WMM 2018
Nama Peserta : Christopher Farrel Millenio
Nama Usaha : Reserve, Genetic, Algorithm (RGA)
Untuk mendukung program tersebut, Bank Mandiri terus Program Mandiri Peduli Lingkungan telah
berupaya untuk meningkatkan jumlah dan persebaran disampaikan pada bagian Tanggung Jawab Sosial
Agen Branchless Banking di seluruh wilayah Indonesia, Perusahaan terkait dengan Lingkungan Hidup.
terutama untuk wilayah yang tidak terjangkau oleh Cabang Sedangkan kegiatan TJSL yang dilaksanakan Bank
Bank Mandiri. Selain itu, sejak bulan Juli 2016, Bank Mandiri Mandiri di seluruh wilayah kerja/Region Bank Mandiri
telah membuat produk dengan brand name Mandiri tergambar dalam infografis berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
17 18 19 20
Saluran Pengaduan
Bank Mandiri Berkomitmen untuk terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,
namun dalam upaya untuk mengimplementasikan program tersebut terkadang terdapat kendala-kendala dalam
pelaksanaannya. Oleh karena itu, apabila terdapat kendala atau keluhan dalam kegiatan kemasyarakatan, dapat
mengirimkan email ke Customer Care Bank Mandiri di alamat email mandiricare@bankmandiri.co.id.
Dampak Kegiatan
Dampak Program Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan
Melalui program Wirausaha Muda Mandiri, Bank Mandiri berharap untuk terus memunculkan wirausahawan baru
yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru. Program-program kewirausahaan yang dijalankan Bank
Mandiri telah memberikan dampak pada meningkatnya omzet usaha para peserta program serta secara lebih luas,
serta meningkatkan kemandirian finansial masyarakat Indonesia.
Untuk melengkapi peraturan tersebut dan dalam rangka mendukung semangat remarkable Customer Experience (CX)
khususnya penyelesaian keluhan/pengaduan nasabah, Bank Mandiri juga telah menyusun dan menerapkan pedoman
yang komprehensif terkait pengelolaan pengaduan nasabah dalam bentuk Standar Pedoman Operasional (SPO)
Pengelolaan Pengaduan Nasabah.
Target Kegiatan
Sesuai dengan semangat Bank Mandiri untuk memberikan positif Customer Experience (CX) kepada seluruh nasabah,
bentuk tanggung jawab Bank Mandiri kepada nasabah yaitu:
1. Memberikan jaminan layanan yang tertuang dalam bentuk Standard Level Agreement (SLA) pengaduan yang
terus dikaji dan diperbaharui merujuk pada ekspektasi nasabah. Selain itu, penentuan besarnya SLA pengaduan
disesuaikan dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia, dalam hal ini pengaduan tertulis
diselesaikan dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja, dan dalam kondisi tertentu dapat diperpanjang hingga 20 (dua
puluh) hari kerja berikutnya.
2. Melakukan edukasi perbankan kepada seluruh elemen masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab Bank Mandiri
atas semangat Spirit Memakmurkan Negeri.
3. Melakukan survei kepuasan nasabah sebagai bagian dari perbaikan kualitas atas produk dan layanan yang
diberikan Bank Mandiri kepada nasabah.
Kegiatan
Kegiatan Pengaduan Nasabah
Sebagai bentuk keterbukaan Bank Mandiri atas setiap pengaduan nasabah, Bank Mandiri memfasilitasi pengaduan
nasabah melalui berbagai media seperti:
1. Mandiri Call Layanan 24 jam di nomor 14000.
2. Website www.bankmandiri.co.id dengan memilih menu “contact us”.
3. Email mandiricare@bankmandiri.co.id.
4. Akun Twitter @mandiricare.
5. Akun Facebook bernama “Bank Mandiri”.
6. Telegram, di nomor 0811-84-14000 (Telkomsel).
7. Surat resmi yang ditujukan kepada Bank Mandiri, baik yang diantar langsung, dikirim melalui pos maupun
faksimili.
8. Kantor Cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
Customer Care
Media Massa Media Massa
Group
Unit Penyelesaian
Telepon, Email,
Fax, Surat, Customer
Media Sosial Corporate
Care CRM
Group (Progress Status) Secretary
Cabang
Nasabah
Customer Care
Group
Cabang
INPUT
Nasabah
Seluruh pengaduan yang sudah diterima dari berbagai macam media pengaduan selanjutnya diteruskan langsung ke
unit penyelesaian terkait dan dimonitor langsung oleh Customer Care Group untuk memastikan kepada nasabah bahwa
penyelesaian pengaduan akan dilakukan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang sudah ditetapkan. Sedangkan untuk
pengaduan yang dilakukan melalui media massa, Customer Care Group berkoordinasi dengan Corporate Secretary Group
dalam memonitor tanggapan pengaduan di media terkait. Selain itu, Customer Care Group juga memberikan kebijakan untuk
pengaduan-pengaduan khusus sesuai kriteria serta melakukan pelaporan pengaduan nasabah kepada regulator.
Sebagai wujud pelayanan prima yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada nasabah, Bank Mandiri selalu berusaha
untuk segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan maupun keluhan yang disampaikan oleh nasabahnya.
Adapun data terkait penyelesaian pengaduan dan keluhan nasabah yang sudah dilakukan oleh Bank Mandiri dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa terjadi tren peningkatan jumlah pengaduan yang telah diselesaikan dari tahun 2016
hingga 2018. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Bank Mandiri senantiasa berusaha untuk menjawab segala keluhan/
pengaduan nasabahnya sebagai bentuk pertanggungjawaban Bank Mandiri terhadap Nasabah.
Customer Education
Untuk memperluas jangkauan program edukasi kepada nasabah, maka Bank Mandiri menggunakan media antara lain
website www.bankmandiri.co.id, kantor cabang, ATM, flyer, brosur, televisi, radio, media sosial, media indoor dan media-
media periklanan lainnya untuk menyampaikan materi edukasi tentang produk dan layanan yang tersedia di Bank
Mandiri. Selain itu, selama tahun 2018 Bank Mandiri juga telah menyelenggarakan program edukasi bagi nasabah Bank
Mandiri maupun masyarakat umum yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Pelaksanaan
kegiatan edukasi nasabah bertajuk ‘‘Mandiri Edukasi 2018’’ di 5 (lima) kota dengan keterangan sebagai berikut:
Untuk memastikan bahwa program edukasi tersebut efektif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, maka
Bank Mandiri melaksanakan Survei Efektivitas terhadap total 784 responden yang merupakan peserta event “Mandiri
Edukasi 2018” dari kota: Bandung, Padang, Tangerang, Bengkulu, dan Yogyakarta. Dari hasil survei didapatkan
informasi bahwa program edukasi tersebut telah efektif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
saatnya tanya
MITA
Di awal tahun 2018, guna meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, Bank Mandiri menambah fitur website Bank
Mandiri dengan Mandiri Intelligence Assistant (MITA). MITA adalah layanan informasi kepada nasabah berbasis aplikasi
chatting yang dapat diakses langsung oleh pengguna melalui telepon seluler untuk mengetahui informasi mengenai
produk, layanan, promosi, lokasi ATM dan cabang.
Bank Mandiri menghadirkan MITA untuk menjawab tantangan transformasi digital yang sedang berkembang di
Indonesia yang merupakan bentuk adaptasi Bank Mandiri terhadap tren serta kebutuhan layanan contact center
modern. Layanan MITA diyakini dapat mempercepat dan memudahkan interaksi nasabah dengan Bank Mandiri
sehingga ke depannya diharapkan dapat membantu Bank Mandiri memenangkan persaingan di industri keuangan.
Selain itu, layanan berbasis digital ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah dari generasi milenial yang
jumlahnya mencapai 43%.
2
Follow akun resmi
Bank Mandiri
@bankmandiri/
@bankmandiri_
Ap ess Fac leg ait si
officialbot yang
Si i p gan
M an , Te g y lika
3
1
se den
ap er M
p en eb ra u
telah terverifikasi
s
Pl Sto ger oo m,
N tti ap
m cak IT
em a A
ay re d k
LI ha uh
or ta i
n
st a ar
ul an
c d
e u
Un
ai
p
d E
Lingkup layanan MITA adalah penyampaian informasi terkait produk dan layanan Bank Mandiri. MITA tidak melayani
penyampaian informasi terkait rahasia bank sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun
yang terkait dengan data finansial nasabah.
Kebijakan
Kebijakan internal terkait Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu SPO Procurement dimutakhirkan terakhir pada tanggal
1 Maret 2017. SPO Procurement merupakan pedoman Bank Mandiri dalam melakukan proses pengadaan barang
dan jasa yang bersifat strategis maupun non-strategis untuk mendukung kegiatan operasional Bank sesuai kualitas,
kuantitas dan waktu yang ditetapkan dengan harga terbaik serta menerapkan prinsip manajemen risiko.
Dalam melaksanakan proses pengadaan, pejabat pelaksana pengadaan wajib menandatangani Pakta Integritas untuk
dapat melaksanakan pengadaan barang dan jasa. Selain itu, proses pengadaan juga harus mengacu pada prinsip-
prinsip dasar pelaksanaan pengadaan yang meliputi:
Kegiatan pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan/ rencana yang telah ditetapkan dan dapat
Efektif
memberikan manfaat yang optimal bagi Bank Mandiri.
Kegiatan pengadaan dilaksanakan untuk mencapai kualitas sesuai dengan yang ditetapkan,
Efisien
dengan waktu yang telah disepakati pada tingkat harga yang terbaik.
Pelaksanaan pengadaan harus terbuka bagi Penyedia Barang dan Jasa yang telah memenuhi
Terbuka dan Bersaing persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang dan Jasa yang
memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan serta prosedur yang jelas dan transparan.
Semua ketentuan dan informasi mengenai pelaksanaan pengadaan, termasuk syarat teknis dan
Transparan administrasi, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang dan Jasa bersifat
terbuka.
Adil dan Tidak Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang dan Jasa serta tidak mengarah
Diskriminatif untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan/atau alasan apapun.
Akuntabel Proses, hasil, dan pembayaran pengadaan harus dapat dipertanggung jawabkan.
Tanggung jawab
Proses pengadaan dilaksanakan secara hati-hati dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku.
Independen
Keputusan pengadaan diambil secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun.
Untuk mewujudkan kegiatan pengadaan dengan prinsip sebagaimana di atas, maka Bank Mandiri mengimplementasikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Pemisahan fungsi pada Unit Pelaksana Pengadaan, yaitu unit yang melakukan seleksi calon pemasok, unit yang
melakukan proses pengadaan, unit yang menyusun Harga Perkiraan Sendiri, dan unit kerja Kepatuhan.
2. Senantiasa tunduk dan patuh terhadap regulasi internal dan eksternal
3. Pengimplementasian prinsip-prinsip manajemen risiko yang meliputi identifikasi, penilaian, mitigasi dan
pemantauan serta pengukuran risiko operasional.
4. Berpedoman pada Budaya kerja Bank Mandiri yang berlandaskan pada nilai-nilai:
- Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus, dan Excellence
- Good Corporate Governance (GCG), dan
- Mematuhi Code of Conduct serta melaksanakan prinsip kehati-hatian.
5. Mematuhi pedoman perilaku yang sesuai dengan budaya baru Bank Mandiri, yaitu:
- Satu Hati Satu Mandiri (Bagaimana sebagai Team kita bekerja).
- Mandirian Tangguh (Bagaimana sebagai pribadi Mandirian kita bekerja).
- Tumbuh Sehat (Bagaimana kita mengembangkan bisnis dan kinerja).
- Memenuhi Kebutuhan Pelanggan (Bagaimana perilaku kita kepada pelanggan).
- Bersama Membangun Negeri (Bagaimana kita memaknai pekerjaan dan tanggungjawab).
Target Kegiatan
Bank Mandiri menargetkan bahwa seluruh proses pengadaan barang dan jasa telah menerapkan prinsip-prinsip
dasar pelaksanaan pengadaan sebagaimana telah dijelaskan di atas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut
diharapkan tingkat kepuasan pemasok akan terjaga dengan baik dan selanjutnya akan berdampak pada peningkatan
kinerja Bank Mandiri secara keseluruhan.
Kegiatan
Pengadaan Barang dan Jasa yang Sesuai Etika dan Prinsip
VISI
2020
“Procurement for One Mandiri”
MISI
Mendukung pencapaian target bisnis Bank
Mandiri melalui :
Pengadaan barang dan jasa secara efektif,
efisien dan tepat waktu
Menerapkan prinsip Manajemen Risiko dan
Good Corporate Governance
STRATEGI
KonsolidasiVolume pengadaan bersama
Mandiri Group
Meningkatkan kompetisi pengadaan
dengan penambahan pemasok dan merk
Membangun strategic partnership dengan
pemasok untuk meningkatkan daya saing
Bank Mandiri
Seluruh pihak yang terkait dalam proses pengadaan Bank Mandiri antara lain Unit Pelaksana Pengadaan, Pengguna
Barang dan Jasa serta Penyedia Barang dan Jasa wajib mematuhi etika sebagai berikut:
a. Melaksanakan kewajiban masing-masing secara tertib disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai kelancaran
dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan.
b. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran serta menjaga kerahasiaan dokumen yang
seharusnya dirahasiakan, seperti Harga Perkiraan Sendiri (HPS), untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam
pelaksanaan kegiatan pengadaan.
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya
persaingan tidak sehat.
d. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
e. Menghindari dan mencegah terjadinya conflict of interest di antara para pihak.
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan.
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung dapat merugikan Bank Mandiri.
h. Menghindari dan mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam proses pengadaan.
i. Tidak menerima hadiah atau imbalan dalam bentuk apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung.
4 7
Dokumen Pemasukan
1 2 3 Pengadaan 5 6 Penawaran Harga 8 9
17 16 15 14 12 11 10
Konfirmasi Penyerahan
Bank Garansi Bank Garansi
13
Pembayaran BAST Delivery Penanda tanganan Surat Usulan E-Auction
& Evaluasi Pemasok Kontrak/ Perjanjian Penunjukan Pemenang Pengadaan /Negosiasi
Penyusunan
Draft Kontrak
Unit Pelaksana Pengadaan User/IT User-IT-Unit Pelaksana Pengadaan
Dokumen
1 2 3 Pengadaan 5 6 7 8 9 10 11
4
Perencanaan Nota Permintaan Verifikasi Undangan Aanwijzing Pemasukan Penawaran Pembukaan Evaluasi Penyusunan Pembukaan
Pengadaan & RFP & Evaluasi Rekanan Teknis & Harga Penawaran Teknis Teknis HPS Penawaran Harga
Seleksi Rekanan
yang Diundang
16 16
20 19 18 17 Konfirmasi Penyerahan 15 14 13 12
Bank Garansi Bank Garansi
Penyusunan
Draft Kontrak
Unit Pelaksana Pengadaan User/IT User-IT-Unit Pelaksana Pengadaan
4 11
Dokumen Pemasukan
1 2 3 Pengadaan 5 6 7 8 9 10 Penawaran Harga 12
4 11
Perencanaan Nota Verifikasi Undangan Aanwijzing Pemasukan Dok. Pembukaan Evaluasi Teknis Final BQ Pembukaan
Pengadaan Permintaan & RFP & Evaluasi Rekanan Teknis & Admin Penawaran Teknis Penawaran Harga
21 20 19 18 16 15 14 13
Konfirmasi Penyerahan
Bank Garansi Bank Garansi
17
Pembayaran BAST Delivery Penanda tanganan Surat E-Auction/ Evaluasi
& Evaluasi Pemasok Kontrak/ Perjanjian Penunjukan Pemenang Usulan Pengadaan Negosiasi Penawaran Harga
Penyusunan
Draft Kontrak
Unit Pelaksana Pengadaan User/IT User-IT-Unit Pelaksana Pengadaan
Bank Mandiri melalui Internal System Strategic Procurement Group (Unit Pelaksana Pengadaan), telah memiliki aplikasi
guna mendukung kegiatan pengadaan pengelolaan manajemen pemasok antara lain:
1 Portal Procurement Bank Mandiri Merupakan tools berbasis web yang 1. Akreditasi/pendaftaran
digunakan untuk berinteraksi antara calon pemasok.
lain untuk Bank Mandiri dengan 2. Media perkenalan calon
Pemasok dan Calon Pemasok. pemasok.
3. Pengkinian data
pemasok.
4. Monitoring Berita Acara
Serah Terima (BAST)
barang/Jasa
5. Pengumuman Tender
2 Aplikasi Supplier Relationship Merupakan tools berbasis web yang 1. Monitoring Permintaan
Management digunakan unit Supplier Relationship rekomendasi rekanan
Management untuk pengelolaan 2. Membuat analisa Daftar
pemasok Bank Mandiri. Rekanan Terseleksi
untuk diundang (DRTU)
3. Sarana untuk mengelola
Daftar Rekanan
Terseleksi Bank Mandiri
(DRTM)
4. Sarana untuk melakukan
evaluasi dan penilaian
kemampuan pemasok
Vendor Meeting
Pada tahun 2018 telah dilaksanakan 4 (empat) kali Vendor Meeting dengan keterangan sebagai berikut:
Strategic Pemasok diharapkan menjadi strategic partner Bank Mandiri secara long
Partnership term dan berperan aktif dalam mewujudkan “Mandiri Tumbuh Sehat”.
98.50%
98.00% 97.88%
97.50% 97.43%
97.16%
97.12%
97.00%
96.50%
96.27%
96.00%
95.50%
Pemasok
95.00%
yang puas
2014 2015 2016 2017 2018
Dengan adanya proses pengadaan yang baik dan transparan, maka selama tahun 2018 tidak terdapat temuan-
temuan audit, baik oleh auditor eksternal dan auditor internal mengenai pengadaan yang merugikan Bank Mandiri.
Kriteria
ARA/POJK dan
ASEAN Corporate
Governance
Scorecard
Kilas Laporan Profil Analisis dan Pembahasan Manajemen Human
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan atas Kinerja Perseroan Capital
Kriteria ARA/POJK
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan 24-25
tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan relevan dengan industri perusahaan.
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik 1. Jumlah saham yang beredar; 27-28
2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek
tempat saham dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan
berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan; dan
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling
kurang:
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek
tempat saham dicatatkan; dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan. Untuk setiap masa triwulan dalam
2 (dua) tahun buku terakhir.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar,
informasi harga saham, dan volume perdagangan saham, agar
diungkapkan.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang Informasi memuat: 29-30
masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
(outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2018.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/
obligasi konversi,agar diungkapkan.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 92-99
1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada
perusahaan ataulembaga lain);
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan Informasi memuat antara lain: 116-123
kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat
pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level
jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan
tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan pada tahun buku.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan 244
industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung
kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa 180-187
perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per Memuat uraian mengenai: 337-338
saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan 1. Kebijakan pembagian dividen;
atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir 2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas.
Untuk masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar
diungkapkan alasannya.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau Memuat uraian mengenai: 338-339
manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) yang 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
masih ada sampai tahun buku 2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak;
dan
4. Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar
diungkapkan.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang Uraian memuat antara lain: 355
diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir 1. Perubahan kebijakan akuntansi;
2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan
3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas Mencakup antara lain: 631-637
anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang 1. Pokok perkara/gugatan;
menjabatpada periode laporan tahunan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal
tuntutan/gugatan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait
(pasar modal, perbankan dalainnya) pada tahun buku
terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan
sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan
Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting,
agar diungkapkan.
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data 637-643
perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),media massa, mailing
list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang 230-236
digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen
yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi
segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen,
dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah
terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi
tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan
pelanggan utama.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman 37-
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan 51 dan 241-297
klasifikasinya;
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok
instrumen keuangan;
3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen
keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;
4. Kebijakan manajemen risiko; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan
secara kuantitatif.
Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: LK Halaman
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan Surat
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan Pernyataan
keuangan. Direksi
Does the company disclose the voting Where the company has more than one
A.3.4 420 class of shares, does the company publicise
procedures used before the start of meeting?
the voting rights attached to each class of
B.1.2 418
Do the minutes of the most recent AGM shares (e.g. through the company website /
record that the shareholders were given reports/ the stock exchange/ the regulator’s
A.3.5 the opportunity to ask questions and the 422-437 website)?
questions raised by shareholders and
answers given recorded? B.2 Notice of AGM
Does the company disclose the voting Does each resolution in the most recent
results including approving, dissenting, and AGM deal with only one item, i.e., there is 420-421, 427-
A.3.6 422-437 B.2.1
abstaining votes for all resolutions/each no bundling of several items into the same 428, 433
agenda item for the most recent AGM? resolution?
Does the company disclose the list of board 422, 428-429, Are the company’s notice of the most recent
A.3.7 AGM/circulars fully translated into English 420-421, 427-
members who attended the most recent AGM? 434 B.2.2
and published on the same date as the 428, 433
Does the company disclose that all board local-language version?
422, 428-429,
A.3.8 members and the CEO (if he is not a board
434 Does the notice of AGM/ circulars have
member) attended the most recent AGM?
the following details:
Does the company allow for voting in
A.3.9 422-437 Are the profiles of directors/commissioners
absentia?
( at least age, academic qualification,
Did the company vote by poll (as opposed B.2.3 date of first appointment, experience, and 92-111
A.3.10 to by show of hands) for all resolutions at 419 directorships in other listed companies) in
the most recent AGM? seeking election/re-election included?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Are the auditors seeking appointment/re- 420-421, 427- The company’s anti-corruption
B.2.4 C.1.5 647
appointment clearly identified? 428, 433 programmes and procedures?
Were the proxy documents made easily 420-421, 427- C.1.6 How creditors’ rights are safeguarded? 674
B.2.5
available? 428, 433
Does the company have a separate
Sustainability
Insider trading and abusive self-dealing C.1.7 report/section that discusses its efforts on
B.3 Report
should be prohibited. environment/economy and social issues ?
Does the company have policies and/or rules Where stakeholder interests are protected
prohibiting directors/commissioners and by law, stakeholders should have the
B.3.1 446, 484 C.2
employees to benefit from knowledge which opportunity to obtain effective redress for
is not generally available to the market? violation of their rights.
Are the directors / commissioners required Does the company provide contact details
B.3.2 to report their dealings in company shares 126 via the company’s website or Annual
within 3 business days? Report which stakeholders (e.g. customers,
C.2.1 637
suppliers, general public etc.) can use to
Related party transactions by directors and voice their concerns and/or complaints for
B.4
key executives. possible violation of their rights?
Does the company have a policy requiring Mechanisms for employee participation
directors /commissioners to disclose their C.3
B.4.1 446, 484 should be permitted to develop.
interest in transactions and any other
conflicts of interest? Does the company explicitly disclose the
C.3.1 policies and practices on health, safety and 707-709
Does the company have a policy requiring welfare for its employees?
a committee of independent directors/
commissioners to review material/ Does the company explicitly disclose the
B.4.2 359 C.3.2 policies and practices on training and 118-123
significant RPTs to determine whether they
are in the best interests of the company development programmes for its employees?
and shareholders?
Does the company have a whistle blowing
Does the company have a policy requiring policy which includes procedures for
board members (directors/commissioners) complaints by employees and other
B.4.3 to abstain from participating in the board 446, 484 C.3.3 stakeholders concerning alleged illegal and 651-655
discussion on a particular agenda when unethical behaviour and provide contact
they are conflicted? details via the company’s website or annual
report
Does the company have policies on loans
to directors and commissioners either Stakeholders including individual
B.4.4 forbidding this practice or ensuring that 340-344 employee and their representative bodies,
they are being conducted at arm’s length should be able to freely communicate
C.4
basis and at market rates? their concerns about illegal or unethical
practices to the board and their rights
Protecting minority shareholders from should not be compromised for doing this.
B.5
abusive actions
Does the company have procedures
Does the company disclose that RPTs are for complaints by employees and other
B.5.1 conducted in such a way to ensure that 340 C.4.1 648-651
stakeholders concerning illegal and unethical
they are fair and at arms’ length? behaviour (i.e. corruption, violation of rights)?
In case of related party transactions requiring Does the company have a policy or
B.5.2 shareholders’ approval, is the decision made 340-344 procedures to protect an employee/person
by disinterested shareholders? C.4.2 648-655
who reveals illegal/unethical behaviour
C Role of Stakeholders from retaliation?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Does the company disclose details of the Is the annual report released within 120 Laporan Keuan-
D.7.2
parent/holding company, subsidiaries, days from the financial year end? gan Audited
D.1.5 127-135
associates, joint ventures and special
purpose enterprises/ vehicles (SPEs)/ (SPVs)? Is the true and fairness/fair representation
of the annual financial statement/reports Laporan
D.2 Quality of Annual Report D.7.3 affirmed by the board of directors/ Keuangan
commissioners and/or the relevant officers Audited
D.2.1 Corporate objectives 88-91 of the company?
D.2.2 Financial performance indicators 22-25 Company website (Does the company
D.2.3 Non-financial performance indicators 26 D.8 have a website disclosing up-to-date
information on the following:)
D.2.4 Dividend policy 337
Financial statements/reports (latest
Biographical details (at least age, D.8.1 157
quarterly)
qualifications, date of first appointment,
92-111, 443- Materials provided in briefings to analysts
D.2.5 relevant experience, and any other D.8.2 157
44, 479-481 and media
directorships of listed companies) of
directors/commissioners D.8.3 Downloadable annual report 157
Attendance details of each director/ D.8.4 Notice of AGM and/or EGM 157
449-462, 485-
D.2.6 commissioner in all directors/commissoners
495
meetings held during the year D.8.5 Minutes of AGM and/or EGM 157
Total remuneration of each member of the 462-465, 499- Company’s constitution (company’s
D.2.7
board of directors/commissioners 503 D.8.6 by-laws, memorandum and articles of 157
association)
Corporate Governance Confirmation
Statement D.9 Investor relations
Does the Annual Report contain a Does the company disclose the contact details
statement confirming the company’s full D.9.1 (e.g. telephone, fax, and email) of the officer/ 637
compliance with the code of corporate office responsible for investor relations?
D.2.8 684, 667-676
governance and where there is non-
compliance, identify and explain reasons E Responsibilities of the Board
for each such issue? E.1 Board Duties and Responsibilities
Disclosure of related party transactions (Clearly defined board responsibilities
D.3
(RPT) and corporate governance policy)
Does the company disclose its policy Does the company disclose its corporate
D.3.1 covering the review and approval of 340-343 E.1.1 441, 476
governance policy / board charter?
material/significant RPTs?
Are the types of decisions requiring board of
Does the company disclose the name, E.1.2 439
directors/commissioners’ approval disclosed?
D.3.2 relationship, nature and value for each 343-349
significant/material RPTs? Are the roles and responsibilities of the board 437-439, 474-
E.1.3
of directors/commissioners clearly stated ? 475
Directors and commissioners dealings in
D.4
shares of the company Corporate Vision/Mission
Does the company disclose trading in the Does the company have an updated vision
D.4.1 125, 446, 484 E.1.4 88-89
company’s shares by insiders? and mission statement?
D.5 External auditor and Auditor Report Does the board directors play a leading role
E.1.5 in the process of developing and reviewing 90
D.5.1 Are the audit and non-audit fees disclosed? 590-591 the company’s strategy at least annually?
Does the non-audit fee exceed the audit Does the board of directors have a process
D.5.2 590-591
fees? E.1.6 to review, monitor and oversee the 90
D.6 Medium of communications implementation of the corporate strategy?
D.6.3 Analyst’s briefing 642-643 Are the details of the code of ethics or
E.2.1 643-645
conduct disclosed?
D.6.4 Media briefings /press conferences 638-642
Are all the directors/commissioners, senior
Timely filing/release of annual/financial E.2.2 management and employees required to 645
D.7
reports comply with the code/s?
Are the audited annual financial report / Laporan Does the company have a process to
D.7.1 statement released within 120 days from Keuangan E.2.3 implement and monitor compliance with 645-646
the financial year end? Audited the code/s of ethics or conduct?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Does the company have a Nominating Are the board of directors meeting
E.2.8 522-533 E.3.1 449, 485
Committee? scheduled before the start of financial year?
Is the Nominating Committee comprised Does the board of directors/commissioners 449-462, 485-
E.3.2
E.2.9 of a majority of Independent directors/ 524-525 meet at least six times during the year? 495
commissioners? Has each of the directors/commissioners
457, 461-462,
Is the chairman of the Nominating E.3.3 attended at least 75% of all the board
495
E.2.10 Committee an independent director/ 524-525 meetings held during the year?
commissioner? Does the company require a minimum
E.3.4 449,485
Does the company disclose the terms of quorum of at least 2/3 for board decisions?
E.2.11 reference/governance structure/charter of 522 Did the non-executive directors/
the Nominating Committee? commissioners of the company meet 449-462, 485-
E.3.5
Is in the meeting attendance of the separately at least once during the year 495
Nominating Committee disclosed and if without any Executives present?
E.2.12 528-530
so, did the Nominating Committee meet at Access to information
least twice during the year?
Are board papers for board of directors/
Remuneration Committee (RC) / commissioners meetings provided to
Compensation Committee E.3.6 449, 485
the board at least five business days in
Does the company have a Remuneration advance of the board meeting?
E.2.13 522-533
Committee? Does the company secretary play a
Is the Remuneration Committee comprised E.3.7 significant role in supporting the board in 554-557
E.2.14 of a majority of Independent Directors/ 524-525 discharging its responsibilities?
Commissioners? Is the company secretary trained in legal,
Is the chairman of the Remuneration accountancy or company secretarial
E.3.8 556
E.2.15 Committee an independent director/ 524-525 practices and has kept abreast on relevant
commissioner? developments?
Does the company disclose the terms of Board Appointments and Re-Election
E.2.16 reference/governance structure/charter of 522 Does the company disclose the criteria used 440-441, 531-
the Remunerations Committee? E.3.9
in selecting new directors/commissioners? 533
Is the meeting attendance of the Did the company describe the process
Remuneration Committee disclosed and, if 440-441, 531-
E.2.17 528-530 E.3.10 followed in appointing new directors/
so, did the Remuneration Committee meet 533
commissioners?
at least twice during the year?
Audit Committee Are all directors/commissioners subject
to re-election every 3 years; or 5 years
Does the company have an Audit for listed companies in countries whose
E.2.18 511-522
Committee? legislation prescribes a term of 5 years²
E.3.11 440, 475
each? ²The five years term must be
Is the Audit Committee comprised entirely
required by legislation which pre-existed
of non-executive directors/ commissioners
E.2.19 515 the introduction of the ASEAN Corporate
with a majority of independent directors/
Governance Scorecard in 2011
commissioners?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Is there disclosure of the fee structure for 462-465, 499- Skills and Competencies
E.3.13
non- executive directors/commissioners? 503 Does at least one non-executive director/
Do the shareholders or the Board of commissioner have prior working 443-444,479-
E.4.6
Directors approve the remuneration of 462-465, 499- experience in the major sector that the 481
E.3.14 company is operating in?
the executive directors and/or the senior 503
executives? E.5 Board Performance
Does the company have measurable Directors Development
standards to align the performance-based
remuneration of the executive directors 462-465, 499- Does the company have orientation
E.3.15
and senior executived with long-term 503 E.5.1 programmes for new directors/ 442, 447-448
interests of the company, such as claw back commissioners?
provision and deferred bonuses?
Does the company have a policy that
Internal Audit encourages directors/commissioners to
E.5.2 158-162
attend on-going or continuous professional
Does the company have a separate internal education programmes?
E.3.16 557-558
audit function?
CEO/Executive Management
Is the head of internal audit identified or,
Appointments and Performance
E.3.17 if outsourced, is the name of the external 578
firm disclosed? Does the company disclose the process on
how the board of directors/commissioners
Does the appointment and removal of the E.5.3 plans for the succession of the CEO/ 531-533
E.3.18 internal auditor require the approval of the 578 Managing Director/President and key
Audit Committee? management?
Risk Oversight Does the board of directors/commissioners
Does the company establish a sound conduct an annual performance 470-472, 503-
E.5.4
internal control procedures/risk assessment of the CEO/Managing Director/ 506
E.3.19 management framework and periodically 592-619 President?
review the effectiveness of that framework? Board Appraisal
(As Rephrased by Indonesia)
Did the company conduct an annual
Does the Annual Report/Annual CG Report performance assessment of the board
disclose that the board of directors/ 470-472, 503-
E.5.5 of directors/commissioners and disclose
commissioners has conducted a review of 506
E.3.20 605, 619, 623 the criteria and process followed for the
the company’s material controls (including assessment?
operational, financial and compliance
controls) and risk management systems? Director Appraisal
Does the company disclose the key risks to Did the company conduct an annual
which the company is materially exposed performance assessment of the individual
E.3.21 521 470-472, 503-
to (i.e. financial, operational including IT, E.5.6 directors/commissioners and disclose
nvironmental, social, economic)? 506
the criteria and process followed for the
assessment?
Does the Annual Report/Annual CG Report
contain a statement from the board Committee Appraisal
of directors/commissioners or Audit
E.3.22 522,619,623 Did the company conduct an annual
Committee commenting on the adequacy
of the company’s internal controls/risk performance assessment of the board 472-473, 506-
E.5.7
management systems? committees and disclose the criteria and 507
process followed for the assessment?
E.4 People on the Board
Board Chairman
Bonus
Do different persons assume the roles of 441-442,476-
E.4.1 (B)A. Right of Shareholder
chairman and CEO? 477
Is the chairman an independent director/ 441-442,476- Right to participate effectively in and
E.4.2 vote in general shareholders meeting
commissioner? 477
(B)A.1 and should be informed of the rules,
Is any of the directors a former CEO of the 441-442,476- including voting procedures, that govern
E.4.3
company in the past 2 years? 477 general shareholders meeting.
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Does the company allow the use of secure Does the company have a separate board
420-421, 427- (B)E.6.1 533-542
(B)A.1.1 electronic voting in absentia at the general level Risk Committee?
428, 433-434
meetings of shareholders?
(B)B. Equitable treatment of shareholders
Pinalty
(B)B.1 Notice of AGM
(P)A. Rights of Shareholders
Does the company release its notice of AGM
(with detailed agendas and explanatory (P)A.1 Basic Shareholder Rights
420-421, 427-
(B)B.1.1 circulars), as announced to the Exchange, Did the company fail or neglect to offer
428, 433-434
at least 28 days before the date of the (P)A.1.1 equal treatment for share repurchase to all -
meeting? shareholders?
(B)C. Roles of Stakeholders Shareholders, including institutional
Does the company adopt an internationally shareholders, should be allowed to
recognized reporting framework for Sustainability consult with each other on issues
(B)C.1.1 (P)A.2
sustainability Report concerning their basic shareholder
(i.e. GRI, Integrated Reporting, SASB)? rights as defined in the Principles,
subject to exceptions to prevent abuse.
(B)D. Disclosure and transparency
Is there evidence of barriers that prevent
Are the audited annual financial report / (P)A.2.1 shareholders from communicating or -
Laporan
(B)D.1.1 statement released within 60 days from the consulting with other shareholders?
Keuangan
financial year end?
Right to participate effectively in and
Does the company disclose details of 462-465, 499- vote in general shareholders meeting
(B)D.1.2
remuneration of the CEO? 503 (P)A.3 and should be informed of the rules,
including voting procedures, that govern
(B)E. Responsibilities of the Board general shareholders meeting.
(B)E.1 Board Competencies and Diversity Did the company include any additional
Does the company have at least one female 443-444, 479- (P)A.3.1 and unannounced agenda item into the -
(B)E.1.1 notice of AGM/EGM?
independent director/commissioner? 480
Does the company have a policy and Did the Chairman of the Board, Audit
disclose measurable objectives for 443-444, 479- (P)A.3.2 Committee Chairman and CEO attend the -
(B)E.1.2 most recent AGM?
implementing its board diversity and report 480
on progress in achieving its objectives?
Capital structures and arrangements
(B)E.2 Board Structure that enable certain shareholders
(P)A.4 to obtain a degree of control
Does the Nominating Committee comprise disproportionate to their equity
(B)E.2.1 entirely of independent directors/ 524-525 ownership should be disclosed.
commissioners?
(P)A.4.1 Shareholders Agreement? -
Does the Nominating Committee
undertake the process of identifying (P)A.4.2 Voting Cap? -
(B)E.2.2 531-533
the quality of directors aligned with the
(P)A.4.3 Mutiple Voting Rights? -
company’s strategic directions?
Capital structures and arrangements
(B)E.3 Board Appointments and Re-Election
that enable certain shareholders
Does the company use professional (P)A.5 to obtain a degree of control
search firms or other external sources of disproportionate to their equity
candidates (such as director databases set ownership should be disclosed.
(B)E.3.1 533
up by director or shareholder bodies) when
Is a pyramid ownership structure and/ or
searching for candidates to the board (P)A.5.1 -
cross holding structure apparent?
of directors/commissioners?
(P)B Equitable Treatment of Shareholders
(B)E.4 Board Structure & Composition
Insider trading and abusive self-dealing
Do independent non-executive directors/ (P)B.1
should be prohibited.
commissioners make up more than 50% of
(B)E.4.1 442, 476-477
the board of directors/commissioners for a Has there been any conviction of insider
company with independent chairman? trading involving directors/commissioners,
(P)B.1.1 -
management and employees in the past
(B)E.5 Risk Oversight
three years?
Does the board describe its governance
Protecting minority shareholders from
process around IT issues including (P)B.2
abusive action
(B)E.5.1 disruption, cyber security, disaster recovery, 593-594
to ensure that all key risks are identified, Has there been any cases of non
managed and reported to the board? compliance with the laws, rules and
(P)B.2.1 -
regulations pertaining to material related
(B)E.6 Board Performance party transactions in the past three years?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Were there any RPTs that can be classified Compliance with listing rules,
(P)E.1
as financial assistance (i.e not conducted at regulations and applicable laws
(P)B.2.2 -
arms length) to entities other than wholly-
Is there any evidence that the company
owned subsidiary companies?
has not complied with any listing rules and
(P)E.1.1 -
(P)C Role of Stakeholders regulations over the past year apart from
disclosure rules?
The rights of stakeholders that are
(P)C.1 established by law or through mutual Have there been any instances where
agreements are to be respected. non-executive directors/commissioner
(P)E.1.2 -
have resigned and raised any issues of
Have there been any violations of any
governance-related concerns?
laws pertaining to labour/employment/
(P)C.1.1 -
consumer/insolvency/commercial/ (P)E.2 Board Structure
competition or environmental issues?
Does the Company have any independent
Where stakeholders participate in directors/commissioners whohave served
the corporate governance process, formore thannineyearsortwotermsoffive
(P)C.2 they should have access to relevant, years1 each (which ever is higher) in the
sufficient and reliable information on a (P)E.2.1 -
same capacity? 1 The five years term must
timely and regular basis. be required by legislation which pre-existed
Has the company faced any sanctions before the introduction of the ASEAN
by regulators for failure to make Corporate Governance Scorecard in 2011
(P)C.2.1 -
announcements within the requisite time Did the company fail to identify who are the
period for material events? (P)E.2.2 -
independent director(s)/commissioner(s)?
(P)D Disclosure and Transparency Does the company have any independent
Sanctions from regulator on financial directors/non- executive/commissioners
(P)D.1 (P)E.2.3 -
reports who serve on a total of more than five
boards of publicly-listed companies?
Did the company receive a “qualified
(P)D.1.1 - (P)E.3 External Audit
opinion” in its external audit report?
Did the company receive an “adverse Is any of the directors or senior
(P)D.1.2 - management a former employee or
opinion” in its external audit report? (P)E.3.1 -
partner of the current external auditor (in
Did the company receive a “disclaimer the past 2 years)?
(P)D.1.3 -
opinion” in its external audit report?
(P)E.4 Board Structure and Composition
Has the company in the past year revised its
Has the chairman been the company CEO
(P)D.1.4 financial statements for reasons other than - (P)E.4.1 -
in the last three years?
changes in accounting policies?
Do independent non-executive directors/
(P)E Responsibilities of the Board (P)E.4.2 commissioners receive options, performance -
shares or bonuses?
Halaman Ini
Sengaja Dikosongkan
Laporan
Keuangan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan Ent it as Anak
Daftar Isi
Halaman
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2
************************
Efek-efek 2c,2f,2j,7,66
Pihak berelasi 56 21.562.800 20.775.463 18.571.548
Pihak ketiga 42.569.876 38.784.589 38.272.191
64.132.676 59.560.052 56.843.739
(Dikurangi)/ditambah diskonto yang belum
diamortisasi, (kerugian)/keuntungan
- neto yang belum direalisasi
dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai (296.776) 78.271 (270.836)
Neto 63.835.900 59.638.323 56.572.903
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 2c,2f,2x,21
Pihak berelasi 56 51.161.488 46.108.385 48.729.926
Pihak ketiga 148.662.268 156.756.475 138.253.402
Total 199.823.756 202.864.860 186.983.328
Tabungan dan tabungan wadiah 2c,2f,2x,22
Pihak berelasi 56 3.537.033 3.548.205 1.973.087
Pihak ketiga 303.745.320 305.163.703 275.196.737
Total 307.282.353 308.711.908 277.169.824
Liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link 2z,27 22.357.802 23.254.035 19.602.950
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
LIABILITAS (lanjutan)
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 2c,31c 125.729 381.771 207.401
Simpanan nasabah
Pihak berelasi 56
Tabungan - investasi terikat dan tabungan
mudharabah - investasi tidak terikat 38a.2a 144.810 34.784 28.047
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 38a.3 2.132.346 939.315 886.344
Total pihak berelasi 2.277.156 974.099 914.391
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan giro mudharabah
musytarakah - musyarakah 38a.1 682.242 525.285 68.925
Tabungan - investasi terikat dan investasi tidak
terikat - mudharabah 38a.2a 31.173.610 28.165.952 25.129.743
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 38a.3 40.772.071 36.557.273 34.327.415
Total pihak ketiga 72.627.923 65.248.510 59.526.083
Total simpanan nasabah 74.905.079 66.222.609 60.440.474
Simpanan dari Bank Lain
Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat 38b 277.312 316.574 258.325
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 38b 156.298 128.715 77.589
Total simpanan dari bank lain 433.610 445.289 335.914
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1.585.482 9.678
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing 2e (55.547) (32.750)
Perubahan nilai wajar aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual 2j,2k (3.585.763) 2.364.089
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas 2n (27.695) (16.826)
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi 766.774 (446.198)
(2.902.231) 1.868.315
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
25.851.937 21.443.042
24.535.188 23.321.035
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
(Kerugian)/
keuntungan
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan Keuntungan/
nilai wajar (kerugian)
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Bagian efektif Selisih bersih dikurangi Selisih transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Saldo pada tanggal 1 Januari 2018 11.666.667 17.316.192 168.412 1.117.864 (6.436) 25.666.631 (462.008) (106.001) 5.380.268 105.977.254 111.357.522 3.287.289 170.006.132
Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 11.666.667 17.316.192 112.171 (1.638.088) (17.030) 26.435.307 348.613 (106.001) 5.380.268 121.704.418 127.084.686 3.757.788 184.960.305
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan Keuntungan/
nilai wajar (Kerugian)
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Bagian efektif Selisih bersih dikurangi Selisih transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor agio saham uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2017 11.666.667 17.316.192 202.363 (759.364) - 25.140.523 49.515 (92.751) 5.380.268 91.550.525 96.930.793 2.915.785 153.369.723
Penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan - - (33.951) 1.877.228 (6.436) 526.108 (511.523) - - - - 26.567 1.877.993
Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 11.666.667 17.316.192 168.412 1.117.864 (6.436) 25.666.631 (462.008) (106.001) 5.380.268 105.977.254 111.357.522 3.287.289 170.006.132
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
11
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
12
Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan pada laporan arus kas konsolidasian adalah sebagai
berikut:
Non-arus kas
*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 66
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
13
1. INFORMASI UMUM
a. Pendirian usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank
Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama-
sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana terakhir
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 21,
tanggal 11 April 2018, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, Notaris di Jakarta Selatan,
sehubungan dengan Program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (“BUMN") untuk melakukan
standardisasi Anggaran Dasar BUMN terbuka. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-
0172245 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 30 April 2018, serta terdaftar pada Daftar Perseroan
No. AHU-0061310.AH.01.11 Tahun 2018 tanggal 30 April 2018.
b. Penggabungan usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta
Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan
Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan
saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara
harga transfer dan nilai buku saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak
praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam Program
Rekapitalisasi.
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta
Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta
Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur
Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
• Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan;
• Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri;
• Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai
penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki
oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b).
Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan
liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio
yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan
Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program
Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan
Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(“BPPN”).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, pada saat itu Bank Mandiri
mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan
penegasan Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999
tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas
termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambat-
lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank
Indonesia.
15
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program
Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum
Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar
Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada
tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi
sebesar Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah,
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.931.000 atau lebih
kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar
Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya sebesar
Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan akta notaris
Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003
tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63
tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar Saham Biasa
Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga
Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut
merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 40a).
16
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham Biasa Seri B Bank Mandiri
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Kuasi-reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, saldo rugi sebesar
Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam akta notaris Sutjipto, S.H., No. 165
tanggal 30 Oktober 2003.
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%
kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui
private placements (Catatan 40a).
Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Bapepam
dan LK dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009 untuk melakukan
penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal
sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember 2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa
Efek Indonesia.
Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp5.000.000 dan pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal
sebesar Rp6.000.000 (Catatan 30).
17
Untuk penguatan struktur permodalan, Bank Mandiri meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
melalui Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) dan terkait dengan PUT tersebut, Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan
pendaftaran pertama dan kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”), pada tanggal
26 Desember 2010 dan tanggal 18 Januari 2011. Bapepam dan LK berdasarkan Surat Pelaksana
Ketua Bapepam dan LK No. S-807/BL/2011 tanggal 27 Januari 2011 menyatakan bahwa
pendaftaran PUT dengan HMETD Bank Mandiri tersebut telah efektif dan juga telah memperoleh
persetujuan pemegang saham sesuai hasil keputusan RUPS-LB tanggal 28 Januari 2011
sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 15 tanggal
25 Februari 2011 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.10-07446 tanggal 10 Maret 2011 dan
telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0019617.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal
10 Maret 2011.
Total HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri adalah sebanyak 2.336.838.591 lembar saham
dengan harga sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar yang telah ditetapkan pada tanggal
25 Januari 2011 dan pelaksanaan periode perdagangan HMETD dimulai tanggal
14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011.
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Bank Mandiri, tidak
melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD, namun mengalihkannya kepada pemegang
saham publik lainnya, sehingga komposisi persentase kepemilikan saham Pemerintah pada Bank
Mandiri menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari sebesar 66,68% sebelum periode
pelaksanaan HMETD menjadi sebesar 60,00% setelah pelaksanaan HMETD.
Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut:
Total saham
Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000
4.251.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000
10.000.000
18
Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut
(lanjutan):
Total saham
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 399.153
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 147.589.260
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 86.800
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009 64.382.217
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2010 6.684.845
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2010 19.693.092
Penambahan modal melalui PUT dengan HMETD pada tahun 2011 2.336.838.591
Penurunan nilai nominal saham dari Rp500 (nilai penuh) menjadi
Rp250 (nilai penuh) per saham melalui stock split di tahun 2017 23.333.333.333
Total 46.666.666.666
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang dituangkan dalam Akta No. 36,
tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, pemegang saham
Bank Mandiri antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank dari Rp500
(nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan
menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 (satu) lembar saham Seri A
Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.
g. Entitas Anak
Entitas Anak yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Persentase kepemilikan
31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak Jenis Usaha Kedudukan 2018 2017
19
Total aset Entitas Anak tersebut pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (sebelum eliminasi)
masing-masing sebagai berikut:
Total aset (sebelum eliminasi)
Tahun
beroperasi 31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak komersial 2018 2017
PT Bank Syariah Mandiri 1955 98.341.119 87.939.774
Bank Mandiri (Europe) Limited 1999 2.504.393 2.126.531
PT Mandiri Sekuritas 1992 1.877.046 3.284.779
PT Bank Mandiri Taspen
(dahulu PT Bank Mandiri Taspen Pos) 1970 20.943.935 13.687.703
PT Mandiri Tunas Finance 1989 17.481.843 14.739.458
Mandiri International Remittance
Sendirian Berhad 2009 16.751 14.958
PT AXA Mandiri Financial Services 1991 29.576.153 30.228.537
PT Mandiri AXA General Insurance 1962 - 1.616.120
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 2008 2.146.355 2.224.965
PT Mandiri Utama Finance 2015 4.569.489 4.197.567
PT Mandiri Capital Indonesia 2015 406.047 490.038
Total 177.863.131 160.550.430
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank
dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955
dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi
PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian berubah menjadi
PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak dari BDN.
Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 23
tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. BSM mendapatkan izin usaha
dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah
dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999.
Pada tanggal 9 Januari 2009, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp100.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai dan inbreng pada Entitas Anak sebesar Rp199.871. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan
Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri dengan akta No. 10 tertanggal 19 Juni 2008.
Pada tanggal 18 Maret 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp200.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Januari 2011 dan Keputusan Pemegang Saham Di
Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 28 Februari 2011 dengan akta No. 19 tertanggal
21 Maret 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
20
Pada tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 27 Desember 2011 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2011 dengan akta No. 42
tertanggal 29 Desember 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 21 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 21 Desember 2012 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 21 Desember 2012 dengan akta No. 38
tertanggal 28 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk inbreng tanah dan bangunan pada Entitas Anak sebesar Rp30.778. Bank Mandiri telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 19 Desember 2013 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2013
dengan akta No. 20 tertanggal 22 Januari 2014 yang ditegaskan kembali melalui Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2014 dengan akta
No. 22 tertanggal 23 Januari 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 24 November 2015, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 4 November 2015 dan Keputusan Pemegang Saham
Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 18 November 2015 dengan akta No. 33 tanggal
25 November 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 14 November 2016, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat tertanggal 3 November 2016 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 25 November 2016 dengan akta No. 09
tanggal 7 Desember 2016 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Persetujuan OJK terkait
penambahan modal tersebut telah diterima pada tanggal 24 Januari 2017.
Pada tanggal 11 Desember 2017, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-536/MBU/09/2017 tertanggal 22 September 2017,
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-129/PB.31/2017 tertanggal 5 Desember 2017 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 6 Desember 2017
dengan akta No. 22 tanggal 12 Desember 2017 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Penambahan penyertaan modal akan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK atas
perubahan modal dasar BSM. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK terkait
perubahan modal dasar tersebut di 15 Januari 2018.
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999
berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi
dari Bank Exim cabang London menjadi Entitas Anak dan efektif beroperasi sejak
31 Juli 1999. BMEL yang berlokasi di London, Inggris, bertindak sebagai bank komersial untuk
mewakili kepentingan Bank Mandiri.
21
PT Mandiri Sekuritas
Pada tanggal 28 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Mandiri Sekuritas, sebesar Rp29.512. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Oktober 2012 dan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2012 atas
penambahan penyertaan modal tersebut. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan
modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Mandiri Sekuritas meningkat dari 95,69%
menjadi 99,99% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan Mandiri Sekuritas.
PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan sebagai Bank Pasar pada tanggal 23 Februari
1970 dengan nama MAI Bank Pasar Sinar Harapan Bali, kemudian pada tanggal 3 November
1992 Bank ini mengalami perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas
berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris di
Denpasar dan memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994. Pada tanggal
3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan
Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh
I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB
akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-
alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.
Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada
BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau
sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang
dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam
Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ni Wayan
Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.
22
Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan
penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.
Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri
pada BSHB meningkat dari 80,00% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000.
Pada tanggal 28 Mei 2013, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB
sebesar 11,77% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar
Rp32.377.072.750 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian saham BSHB yang dimiliki oleh
beberapa pemegang saham minoritas dengan total sebanyak 23.546.962 lembar saham (nilai
penuh). Penambahan penyertaan Bank pada BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat Bank Indonesia No. 15/33/DPB1/PB1-1 tanggal
6 Mei 2013.
Pada tanggal 22 Desember 2014, BSHB mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang menyetujui penerbitan 800.000.000 (nilai penuh) saham baru yang dibeli oleh Bank Mandiri,
PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Perubahan komposisi kepemilikan saham
telah berlaku efektif pada tanggal 28 Mei 2015 dengan disetujuinya laporan perubahan pemegang
saham BSHB oleh OJK Perbankan, dengan komposisi kepemilikan akhir adalah Bank Mandiri
(58,25%), PT Taspen (20,2%), PT Pos (20,2%) dan pemegang saham individual (1,35%). OJK
Perbankan juga menyetujui PT Taspen dan PT Pos sebagai pemegang saham baru BSHB serta
tambahan setoran modal Bank Mandiri pada BSHB sebesar Rp198.000.
Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui perubahan nama PT Bank Sinar Harapan Bali
menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos dan memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha
dengan nama Bank Mantap. Perubahan nama disertai pula ijin perubahan logo dari OJK pada
tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo tersebut telah diumumkan kepada publik pada
tanggal 7 Agustus 2015.
Pada tanggal 24 November 2016, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK terkait rencana
penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar Rp257.036 melalui
surat No. S-125/PB.31/2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
Bank Mandiri pada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Adapun penambahan penyertaan modal
dimaksud mengubah persentase kepemilikan dimana setelah dilaksanakan penambahan
penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap meningkat dari
58,25% menjadi 59,44% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Penyertaan ini baru efektif di 2017 berdasarkan persetujuan dari OJK Bali melalui surat
No. S-07/KR.081/2017 dan telah ditatausahakan dalam administrasi pengawasan OJK. Terdapat
selisih perbedaan angka nilai buku tercatat yang menimbulkan selisih transaksi sebesar Rp13.250.
Pada tanggal 9 Oktober 2017, Bank Mandiri Taspen Pos mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan komposisi pemegang saham menjadi
Bank Mandiri (59,44%), PT Taspen (40%) dan pemegang saham individual (0,56%). RUPSLB juga
telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Bank Mandiri Taspen Pos
menjadi PT Bank Mandiri Taspen.
23
Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar
Rp210.000 melalui surat No. S-131/PB.31/2017 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan
Penyertaan Modal Bank Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Bank telah mendapat
persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-504/MBU/09/2017 tertanggal
7 September 2017. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK Bali terkait perubahan
modal dasar tersebut di Januari 2018.
Adapun penambahan penyertaan modal dimaksud tidak mengubah persentase kepemilikan, porsi
kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap tetap 59,44% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Pada tanggal 30 November 2018, PT Bank Mandiri Taspen menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No.112 tanggal 30 November 2018, sebagaimana ditegaskan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.34 Tanggal 14 Desember 2018 yang menyetujui
pengalihan sebagian saham PT Bank Mandiri Taspen yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk kepada PT Taspen (Persero), sehingga kepemilikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
pada PT Bank Mandiri Taspen, semula sebesar 59,44% menjadi sebesar 51,05% dengan
demikian kepemilikan akhir menjadi Bank Mandiri sebesar 51,05%, PT Taspen sebesar 48,39%
dan pemegang saham individual sebesar 0,56%. Perubahan kepemilikan ini telah mendapatkan
persetujuan OJK pada tanggal 11 Januari 2019.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.112 tanggal 30 November 2018,
yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.42 tanggal 19 Desember 2018,
disetujui pula penerbitan saham baru sebesar 140.492.748 (nilai penuh) yang dibeli oleh Bank
Mandiri dan PT Taspen, dengan pengambilan bagian saham tersebut, komposisi kepemilikan
saham menjadi Bank Mandiri memiliki 51,08%, PT Taspen memiliki 48,42% dan pemegang saham
individual menjadi 0,50%.
Pada tanggal 8 Desember 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi dan penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen melalui
surat No. S-35/PB.3/2018 perihal Inisiatif Divestasi dan Penambahan Penyertaan Modal Bank
Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian
BUMN melalui surat No. S-772/MBU/11/2018 tertanggal 16 November 2018.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi PT Bank Mandiri Taspen
sebesar Rp19.219 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima)
tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif
tanggal 1 Januari 2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi tapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi
terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat
Catatan 2s). Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp21.043.
24
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwill pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp96.697.
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan Entitas Anak yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan menjadi badan hukum Malaysia sejak tanggal
17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR merupakan perusahaan penyedia jasa
pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank Negara Malaysia (“BNM”). MIR telah
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal
14 November 2008 dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat
No. KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada
tanggal 29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih
terbatas pada jasa pengiriman uang kepada nasabah pemegang rekening di Bank Mandiri.
25
PT AXA Mandiri Financial Services ("AXA Mandiri") merupakan perusahaan Joint Venture antara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) dengan National Mutual International Pty Ltd
(“NMI”) yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa. AXA Mandiri didirikan dengan nama PT Asuransi
Jiwa Staco Raharja pada 30 September 1991 dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 179.
Akta pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991. Perusahaan mendapatkan surat
keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP.605/KM.13/1991 tentang Pemberian
Ijin Usaha Asuransi Jiwa Nasional dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal
4 Desember 1991. Nama perusahaan lalu berubah menjadi PT Asuransi Jiwa Mandiri dan
selanjutnya berubah menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. C-28747.HT.01.04.TH.2003 pada
tanggal 10 Desember 2003 dan diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan
No. 7728 tanggal 10 Agustus 2004 dengan komposisi pemegang saham NMI sebesar 51,00% dan
Bank Mandiri sebesar 49,00%.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Mei 2010 (dalam pasal 7), pemegang saham
Bank Mandiri telah menyetujui pembelian saham oleh Bank sebesar 2,00% dari total saham yang
diterbitkan dan disetor penuh secara langsung dari NMI.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, Bank Mandiri menandatangani perjanjian jual beli (Akta Jual Beli -
AJB) atas pembelian 2.027.844 (dua juta dua puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh empat)
lembar saham (seharga Rp48.427) atau 2,00% dari saham ditempatkan dan disetor penuh dari
NMI di hadapan notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. Penambahan kepemilikan di AXA
Mandiri telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 12/71/DPB1/TPB1-1 pada tanggal
22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase kepemilikan Bank pada AXA Mandiri meningkat
menjadi 51,00%.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi AXA Mandiri sebesar Rp40.128
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwil pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp37.194.
PT Mandiri AXA General Insurance (“MAGI”) merupakan perusahaan ventura bersama antara
Bank Mandiri dengan AXA Société Anonyme yang bergerak di bidang asuransi kerugian. MAGI
sebelumnya bernama PT Maskapai Asuransi Dharma Bangsa (PT Insurance Society Dharma
Bangsa Ltd) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 109 tanggal 28 Juli
1961 di Jakarta dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Daftar Penetapan
Menteri Kehakiman No. J.A.5/11/4 tanggal 20 Januari 1962. Nama perusahaan PT Maskapai
Asuransi Dharma Bangsa mengalami perubahan menjadi PT Asuransi Dharma Bangsa dengan
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No. 54 tanggal 17 Desember 1997 dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No. C2-2421.HT.01.04.TH.98 tanggal 26 Maret 1998.
26
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri tanggal 23 Mei 2011, pemegang saham Bank
Mandiri telah menyetujui rencana penyertaan modal oleh Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas
120.000 (seratus dua puluh ribu) lembar saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Asuransi
Dharma Bangsa. Penyertaan modal Bank Mandiri pada PT Asuransi Dharma Bangsa tersebut
telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui suratnya No. 13/59/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 28 Juli 2011.
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Bank Mandiri melakukan pembelian 120.000 (seratus dua puluh
ribu) lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Asuransi Dharma Bangsa dengan total nilai
Rp60.000 dan telah dicatatkan dalam Akta Akuisisi Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 23
tanggal 11 Oktober 2011. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang
saham PT Asuransi Dharma Bangsa dengan persentase kepemilikan sebesar 60,00% yang telah
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Asuransi Dharma Bangsa sesuai Akta
Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 22 tanggal 11 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10-10-33252 tanggal 17 Oktober 2011 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Asuransi Dharma Bangsa.
Selanjutnya, nama perusahaan PT Asuransi Dharma Bangsa telah diubah menjadi PT Mandiri
AXA General Insurance sesuai dengan Akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 90 tanggal
18 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-51976.AH.01.02 tanggal
25 Oktober 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri AXA
General Insurance.
Dalam menjalankan usahanya, MAGI telah memperoleh izin usaha dari Biro Perasuransian
Bapepam dan LK Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui surat
No. S-12583/BL/2011 tanggal 22 November 2011 perihal Penyampaian Salinan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Sehubungan
Perubahan Nama PT Asuransi Dharma Bangsa menjadi PT Mandiri AXA General Insurance.
Dengan komposisi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebanyak 120.000 lembar saham
dengan nominal Rp60.000.000.000 dan AXA S.A sebanyak 80.000 lembar saham dengan nominal
Rp40.000.000.000. Pada tahun 2014 seluruh saham AXA S.A dijual kepada AXA ASIA sesuai
Akta Notaris Mala Mukti S.H L.LM tanggal 6 Januari 2014 dan telah disampaikan kepada
Kementrian Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10.01330 tanggal 10 Januari 2014.
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-42/PB.31/2014 tanggal 14 Mei 2014 dan surat
No. 5-94/PB.31/2014 tanggal 31 Oktober 2014 telah menyetujui Penambahan Penyertaan Modal
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada PT Mandiri AXA General Insurance, sebesar Rp24.000 dan
Rp63.000. Penambahan penyertaan modal tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) MAGI secara sirkuler sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Wiwiek Widhi
Astuti No. 20 tanggal 6 Juni 2014 dan No. 27 tanggal 21 November 2014 telah disetujui oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-03896.40.20.2014 tanggal
12 Juni 2014 dan nomor AHU-08879.40.21.2014 tanggal 26 November 2014. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak merubah komposisi pemegang saham MAGI yang sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-52/PB.31/2015 tanggal
25 Juni 2015 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
PT Mandiri AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank
Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.
27
Pada tanggal 9 Juli 2015 telah dilakukan eksekusi penambahan penyertaan modal kepada MAGI
sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah sebesar Rp50.000
dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan saham Bank
Mandiri di MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri menambah
penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan di MAGI yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-72/PB.31/2016 tanggal
3 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
PT Mandiri AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank
Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.
Pada tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MAGI sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah
sebesar Rp50.000 dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan
saham Bank Mandiri pada MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri
menambah penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan pada MAGI yang keseluruhan
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Pada tanggal 31 Oktober 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi kepada PT Mandiri AXA General Insurance melalui surat No. S-122/PB.31/2018
perihal Inisiatif Divestasi Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri AXA General
Insurance. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat
No. S-635/MBU/09/2018 tertanggal 26 September 2018.
Pada tanggal 21 November 2018, AXA ASIA melakukan pembelian 276.000 (dua ratus tujuh puluh
enam ribu) lembar saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diterbitkan oleh PT Mandiri AXA
General Insurance dan telah dicatatkan dalam Akta Pengalihan Saham Notaris Mala Mukti S.H
L.LM. No. 52 tanggal 21 November 2018. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri
menjadi pemegang saham PT Mandiri AXA General Insurance dengan persentase kepemilikan
sebesar 20,00% yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri AXA
General Insurance sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H L.LM No. 54 tanggal 21 November 2018
dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-10-0268916 tanggal 28 November 2018.
PT Mandiri AXA General Insurance telah mengajukan laporan perubahan komposisi kepemilikan
saham kepada OJK dan disetujui pada tanggal 12 Desember 2018. Sejak persentase kepemilikan
Bank Mandiri di MAGI sebesar 20%, laporan keuangan MAGI tidak lagi dikonsolidasi.
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (“InHealth”) didirikan berdasarkan Akta Notaris NM Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., Nomor 2 tanggal 6 Oktober 2008 dan telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Nomor AHU-90399.AH.01.01 tanggal 26 November 2008. Perusahaan telah mendapatkan Izin
Usaha di bidang Asuransi Jiwa yang tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: KEP-381KM.1012009 tanggal 20 Maret 2009.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atas
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (”InHealth”) dimana pelaksanaan transaksi akan dilakukan
dalam 2 (dua) tahap yang sebagai berikut:
28
1. Tahap 1, yaitu pengambilalihan 80% kepemilikan atas InHealth, dimana kepemilikan Bank
Mandiri adalah sebesar 60%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) masing-masing 10%, serta BPJS Kesehatan masih memiliki 20%; dan
2. Tahap 2, yaitu pengambilalihan 20% kepemilikan BPJS Kesehatan atas InHealth oleh Bank
Mandiri sehingga total kepemilikan Bank Mandiri adalah menjadi sebesar 80%. Komposisi
kepemilikan saham pada InHealth setelah transaksi tahap 2 menjadi Bank Mandiri memiliki 80%,
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-masing 10%
dari total saham yang dikeluarkan dan disetor penuh InHealth.
Pada tanggal 27 Februari 2014, Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan terkait rencana akuisisi InHealth. Selanjutnya, Bank Mandiri juga telah
menerima persetujuan rencana akuisisi dari OJK sesuai Surat No. S-37/PB/31/2014 tanggal
17 April 2014 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dalam PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Pada tanggal 2 Mei 2014, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di
InHealth yang telah dicatatkan dalam Akta Jual Beli Saham No. 01 tanggal 2 Mei 2014 oleh
Notaris Mala Mukti S.H., LL.M.
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas di InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 60%
(Rp990.000), PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-
masing sebesar 10% (Rp165.000) dan BPJS Kesehatan sebesar 20% (Rp330.000). Perubahan
kepemilikan saham tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham InHealth
sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 19 tanggal 5 Mei 2014 dan telah disampaikan
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-06507.40.22.2014 tanggal 5 Mei 2014 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar InHealth dilakukan sesuai dengan Perjanjian Pemegang Saham yang
telah ditandatangani pada 23 Desember 2013 dan telah dicatatkan dalam Akta Notaris Mala Mukti
S.H., LL.M. No. 20 tanggal 5 Mei 2014 perubahan ini telah disampaikan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya
No. AHU-01805.40.21.2014 tanggal 6 Mei 2014.
Penandatanganan Akta Jual Beli tersebut merupakan pelaksanaan tahap pertama transaksi
akuisisi InHealth sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang telah ditandatangani
pada tanggal 23 Desember 2013.
Pada tanggal 30 Maret 2015, Bank melaksanakan penambahan penyertaan saham dalam
InHealth dengan membeli sejumlah 200.000 saham milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS) melalui penandatanganan Akta Jual Beli No. 108, tanggal 30 Maret 2015,
dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang merupakan 20,00% dari total
saham yang telah dikeluarkan oleh InHealth. Harga pembelian keseluruhan adalah sebesar
Rp330.000. Penambahan penyertaan tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagaimana disebutkan dalam suratnya No. S-19/PB.31/2015 tanggal
20 Februari 2015. Selisih perbedaan angka tercatat kepentingan nonpengendali dengan nilai wajar
imbalan yang diberikan atas tambahan saham InHealth sebesar 20,00% sejumlah Rp92.751
dicatat sebagai “Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali”.
29
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas atas InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 80%,
dimana PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki porsi
kepemilikan masing-masing sebesar 10%. Hal tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 109 tanggal 30 Maret 2015 dan
telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-0020238 tanggal 30 Maret 2015 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Bank Mandiri mengambil alih kepemilikan di InHealth sebesar 80% dengan nilai Rp1.320.000.
Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp268.181. Bank
secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK
No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s).
Pasca penandatanganan akta pendirian, MUF menyampaikan permohonan ijin usaha perusahaan
pembiayaan kepada OJK Institusi Keuangan Non Bank (”OJK IKNB”). Atas permohonan tersebut,
OJK IKNB telah menerbitkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
KEP-81/D.05/2015 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Mandiri
Utama Finance pada tanggal 25 Juni 2015 yang disampaikan melalui surat OJK
No. SR-3516/NB.111/2015 tanggal 26 Juni 2015 perihal Pemberian Izin Usaha Perusahaan
Pembiayaan PT Mandiri Utama Finance.
Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF telah melaksanakan kegiatan operasional awal melalui
kerjasama dengan dealer-dealer utama dan pencairan kredit kepada nasabah terbatas untuk
memenuhi persyaratan OJK IKNB.
30
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-86/PB.31/2016 tanggal
25 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri
Utama Finance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
tambahan penyertaan modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF
dilakukan secara bertahap dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada
tanggal 29 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MUF tahap pertama sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tahap selanjutnya
sebesar Rp51.000, telah dilakukan pada tanggal 16 Desember 2016. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%, ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-68/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara kepada MUF, OJK
menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF dilakukan 2 (dua) tahap
dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada tanggal 28 Juli 2017 telah
dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap pertama sebesar
Rp51.000 yang tertuang dalam akta notaris Ashoya Ratam SH,MKn No. 56 tanggal
29 Agustus 2017 dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0169081 tahun 2017 tanggal 6 September 2017. Pada tanggal 30 Oktober
2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap kedua
sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase
kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%,
ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Pada tanggal 23 Juni 2015, Bank Mandiri bersama PT Mandiri Sekuritas telah mendirikan Entitas
Anak baru yang bergerak di bidang modal ventura dengan nama PT Mandiri Capital Indonesia
(“MCI”).
Pendirian perusahaan ditandai dengan penandatanganan akta pendirian antara Bank Mandiri dan
PT Mandiri Sekuritas dimana Bank Mandiri melakukan penyertaan modal sebesar Rp9.900 yang
mewakili 99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri Sekuritas melakukan penyertaan
modal sebesar Rp100 yang mewakili 1% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga struktur
permodalan MCI adalah sebesar Rp10.000.
Penyertaan modal Bank Mandiri dalam rangka Pendirian MCI telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana tercantum dalam surat Otoritas Jasa Keuangan
No. S-48/PB.31/2015 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dalam rangka pendirian Perusahaan Modal Ventura pada tanggal 11 Juni 2015.
Pada tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah memperoleh ijin untuk
melaksanakan kegiatan usaha di bidang modal ventura pada tanggal 10 November 2015 melalui
surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-6035/NB.111/2015 sehingga MCI dapat melaksanakan
kegiatan operasional secara penuh.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-1/PB.31/2016 tanggal
7 Januari 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri
Capital Indonesia (PT MCI), OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI.
31
Pada tanggal 21 Januari 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp340.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp350.000.
Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 3.400 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).
Dengan penambahan modal sebesar Rp340.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,97% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,03%.
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-69/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri Capital Indonesia (MCI),
OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MCI.
Pada tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp200.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp550.000 yang
tertuang dalam akta notaris Muhammad Hanafi No. 8 tanggal 7 September 2017 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0171170 tahun 2017 tanggal 13 September 2017. Penambahan penyertaan
modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 2.000 lembar saham baru dalam MCI masing-
masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana seluruh saham baru tersebut
dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).
Dengan penambahan modal sebesar Rp200.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,98% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,02%.
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 36-38 Jakarta
Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, struktur dan jumlah kantor dalam
dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank Mandiri memiliki 6 kantor cabang luar negeri yang
berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Dili Timor Leste, Shanghai (Republik Rakyat
Cina) dan Dili Timor Plaza dan 1 kantor remittance yang berlokasi di Hong Kong.
32
Untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri, yaitu “Indonesia’s Best, ASEAN’s
Prominent”, Bank Mandiri mengelompokan unit-unit kerja di struktur organisasinya menjadi
3 kelompok, yaitu:
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari
dua segmen utama yaitu segmen Corporate Banking terdiri dari Large Corporate dan Middle
Corporate, Hubungan Kelembagaan, Treasury & International Banking, Retail Banking terdiri
dari Credit Cards, Small & Medium Enterprise, Micro, Consumer Loans dan Micro Development
& Agent Banking.
2. Support Functions, berfungsi sebagai supporting unit yang mendukung operasional Bank
secara keseluruhan yang terdiri dari Special Asset Management, Wholesale Risk, Retail Risk,
Teknologi Informasi & Operasi yang membawahi Operation, Kepatuhan, Keuangan, Internal
Audit dan Corporate Transformation.
3. Bisnis Kecil & Jaringan yang membawahi Consumer & Transaction berfungsi sebagai unit yang
melakukan penjualan produk dan jasa kepada seluruh segmen nasabah Bank Mandiri, terdiri
dari 12 Kantor Wilayah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan wealth management.
Bank Mandiri telah melakukan perubahan struktur organisasi yang berlaku efektif tanggal 29 Maret
2018 sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi No. KEP.DIR/22/2018 tanggal 29 Maret
2018 tentang Struktur Organisasi. Perubahan struktur organisasi Bank Mandiri tersebut dengan
menata ulang organisasi dan membentuk unit kerja baru yang bersifat struktural maupun
fungsional untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Hartadi Agus Sarwono Hartadi Agus Sarwono
Wakil Komisaris Utama : Imam Apriyanto Putro Imam Apriyanto Putro
Komisaris Independen : Goei Siauw Hong Goei Siauw Hong
Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris Independen : Makmur Keliat Makmur Keliat
Komisaris : Askolani Askolani
Komisaris : Ardan Adiperdana Ardan Adiperdana
Komisaris : R. Widyo Pramono R. Widyo Pramono
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
Direksi
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Corporate Banking : Royke Tumilaar
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan : Hery Gunardi
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury dan International Banking : Darmawan Junaidi
Direktur Hubungan Kelembagaan : Alexandra Askandar
Direktur Kepatuhan : Agus Dwi Handaya
Direktur Keuangan : Panji Irawan
Direktur Retail Banking : Donsuwan Simatupang
33
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut
(lanjutan):
31 Desember 2017
Direksi
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Operations : Ogi Prastomiyono*)
Direktur Wholesale Banking : Royke Tumilaar
Direktur Distributions : Hery Gunardi
Direktur Retail Banking : Tardi*)
Direktur Risk Management & Compliance : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Kelembagaan : Kartini Sally*)
Direktur Digital Banking & Technology : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury : Darmawan Junaidi
*)
Masa jabatan berakhir pada tanggal 21 Maret 2018 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri
Tahun Buku 2017 pada tanggal 21 Maret 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri
dari:
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari:
34
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri terdiri
dari:
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Ketua Internal Audit Bank Mandiri adalah
Mustaslimah.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rohan
Hafas.
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2018 sebanyak 39.809 orang dan
31 Desember 2017 sebanyak 38.307 orang (tidak diaudit).
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak (“Grup”) ini diselesaikan dan disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 28 Januari 2019.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.
35
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur
berdasarkan nilai wajar dan aset tanah yang diukur pada nilai wajar sejak 1 April 2016. Laporan
keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akun yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.
Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2016) tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2016) tentang “Akuntansi
Murabahah”, PSAK No. 104 (Revisi 2016) tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 tentang
“Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi
2016) tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk”, PSAK
No. 111 tentang “Akuntansi Wa’d” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan
Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Pada tanggal 1 Januari 2018, terdapat standar baru dan penyesuaian atau amendemen terhadap
beberapa standar yang masih berlaku yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif
sejak tanggal tersebut yaitu sebagai berikut:
- Amendemen PSAK No.2 tentang “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”
- Penyesuaian tahunan PSAK No. 15 tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama”
- Amendemen PSAK No. 46 tentang “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak
Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”
- Amendemen PSAK No. 53 tentang “Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan
Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham”
- Penyesuaian tahunan PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- Amendemen PSAK No. 13 tentang “Properti Investasi”
- PSAK No. 111 tentang “Akuntansi Wa’d”
Grup menilai bahwa tidak terdapat dampak yang material atas penerapan standar baru atau
amendemen atau penyesuaian tahunan standar yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2018 tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
36
c. Instrumen keuangan
A. Aset keuangan
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi
ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi
Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai
wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, penjualan
instrumen keuangan dan pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam
kelompok diperdagangkan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian yang sejak 1 Januari 2018 dicatat di akun
pendapatan dari kelompok diperdagangkan - neto (sebelumnya dicatat masing-
masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumen keuangan”, “Keuntungan/(kerugian) dari
penjualan instrumen keuangan” dan “Pendapatan bunga”).
Penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan
dengan penyajian sejak 1 Januari 2018, lihat Catatan 66.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; atau
- dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
37
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan diakui
sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan
nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam
laporan keuangan konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai”.
Pengakuan
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi efek-efek dan
obligasi pemerintah. Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai “Aset lain-lain - Tagihan atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang
diagunkan”, dimana pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
B. Liabilitas keuangan
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai
nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak
dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen utang yang diklasifikasikan
sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus
dipisahkan.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam pendapatan kelompok
diperdagangkan - neto sejak 1 Januari 2018 dicatat di akun pendapatan dari
kelompok diperdagangkan - neto (sebelumnya dicatat masing-masing sebagai
“Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar
instrumen keuangan”, “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”
dan “Pendapatan bunga”). Penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah
direklasifikasikan untuk menyesuaikan dengan penyajian sejak 1 Januari 2018, lihat
Catatan 66.
39
C. Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah
ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut
telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang
masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Agunan yang diserahkan oleh Grup di dalam perjanjian efek-efek yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan
pengakuannya karena Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas agunan tersebut, berdasarkan kesepakatan bahwa harga pembelian kembali telah
ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
Hapus buku
Aset keuangan dapat dihapus buku apabila cadangan kerugian penurunan nilai telah
dibentuk 100%.
40
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen
keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Grup tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
(b) terjadi setelah Grup telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Grup telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Grup, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Grup.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai komponen
keuntungan/kerugian dari penjualan aset keuangan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
41
42
43
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak
yang berkekuatan hukum berarti:
Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan
nilai adalah sebagai berikut:
44
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Khusus untuk kredit yang diberikan, Grup menggunakan kriteria tambahan untuk
menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:
1. Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
(kredit non-performing) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan Surat Edaran
Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas
aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan
metode discounted cash flows.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak
signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai
kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang
perhitungan penurunan nilainya dilakukan secara individual. Namun tidak terdapat
kerugian penurunan nilai, maka aset keuangan tersebut tetap dimasukkan kedalam
klasifikasi aset keuangan yang akan dievaluasi secara individual. Namun Grup
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) berdasarkan probability of
default masing-masing segmen yang dihasilkan oleh evaluasi penurunan nilai kredit
secara kolektif.
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit
menjadi 3 kategori, sebagai berikut:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai
akan berdampak cukup material bagi laporan keuangan konsolidasian, yaitu kredit
dengan Gross Annual Sales (GAS) Large Corporate dan Middle Corporate, serta
kredit dengan GAS di luar Large Corporate dan Middle Corporate dengan baki debet
lebih besar dari Rp5.000;
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan, yaitu GAS Business,
Micro dan Consumer dengan baki debet lebih kecil atau sama dengan Rp5.000; dan
3. Kredit yang direstrukturisasi.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual,
jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau
2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
45
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai; atau
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau
3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa
memperhitungkan kerugian penurunan nilai dimasa datang yang belum terjadi) yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang
apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber
dari agunan; atau
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek
legal pengikatan agunan.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan
segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan
dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas
yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami
atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya
kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
46
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Grup menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method
dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara
kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan
menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-
efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan
piutang) diklasifikasikan ke dalam “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada
tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
1. Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah
BI, giro pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, penyertaan modal
sementara, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter
of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.
Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 19/POJK.03/2018 tanggal 20 September 2018
tentang Penilaian Kualitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta
POJK No.12/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang ketentuan kehati-
hatian dalam rangka stimulus perekonomian nasional bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
47
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada Entitas Anak
ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar dan macet.
Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4
(empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
2. Untuk Murabahah, Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset yang
dapat diestimasi secara handal.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara
kolektif dihitung berdasarkan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari
investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian
penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya
perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar nilai
wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat
dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan
diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank
atas jaminan tersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal,
dikurangi amortisasi provisi dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan
terjadi untuk menyelesaikan jaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
pengalaman transaksi yang sejenis dan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan
penilaian manajemen. Pendapatan provisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka
waktu jaminan dengan menggunakan metode garis lurus.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak
jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan nilai yang
lebih tinggi antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran liabilitas
yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi
probable) atau nilai cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan data
kerugian historis untuk evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
49
Sebelum pengakuan awal, Grup menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan
tujuan investasi Grup. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:
- Biaya perolehan
Jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.
Sukuk mudharabah yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang timbul
dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang disajikan
dalam akun “Aset lain-lainnya” dan diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu
surat berharga.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
- Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa
pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
50
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek
dan obligasi pemerintah, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara
rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang
diberikan oleh broker (quoted price). Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar
nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang
besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga
penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Untuk obligasi pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan model internal berdasarkan nilai kini dari arus kas masa depan yang
diharapkan (pendekatan next-repricing method) dengan menggunakan faktor deflator.
d. Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri.
Dalam hal pengendalian terhadap entitas anak dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan
maka hasil usaha entitas anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian
hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat
pengendalian itu berakhir.
Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan Entitas Anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas Entitas Anak.
Bank mengendalikan Entitas Anak jika dan hanya jika Bank memiliki hak berikut ini:
a) Kekuasaan atas Entitas Anak (hak yang ada saat ini yang mempengaruhi kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil Entitas
Anak).
b) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak.
c) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas Entitas Anak untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil Bank.
51
Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan
antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali atas laba
bersih Entitas Anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk
mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak pemilik entitas Bank. Kepentingan nonpengendali
dalam aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas kecuali kepentingan nonpengendali yang
berasal dari konsolidasi atas reksadana disajikan sebagai bagian dari liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas
Anak, kecuali bila dinyatakan lain.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian
berakhir.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut
tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi
entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.
Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui
pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dalam hal ini transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Sehingga setiap perbedaan antara jumlah kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Entitas Anak luar
negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada
bulan terjadinya transaksi.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.
(4) Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-
unsur ekuitas menggunakan kurs historis.
52
53
Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, Bank dan Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah
Wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta
Asing.
GWM dalam Rupiah Bank ditetapkan sebesar rata-rata 6,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank
dalam Rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 4,5%
dan secara rata-rata sebesar 2%. GWM dalam Rupiah Entitas Anak yang menjalankan kegiatan
usaha dengan prinsip syariah ditetapkan sebesar rata-rata 5% dari DPK Entitas Anak yang
menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah dalam Rupiah selama periode laporan
tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 3% dan secara rata-rata sebesar 2%.
GWM dalam Valuta Asing Bank ditetapkan sebesar rata-rata 8% dari DPK Bank dalam Valuta
Asing selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 6% dan secara
rata-rata sebesar 2%. GWM dalam Valuta Asing Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha
dengan prinsip syariah ditetapkan secara harian sebesar 1% dari DPK Entitas Anak yang
menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah dalam Valuta Asing.
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan Loan to Funding Ratio
(LFR) berubah menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan kewajiban pemenuhan Giro
RIM mulai berlaku pada tanggal 16 Juli 2018. Giro RIM adalah simpanan minimum yang wajib
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase
tertentu dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara RIM yang dimiliki oleh Bank dan RIM
target. Giro RIM dikenakan jika RIM Bank di bawah minimum RIM target Bank Indonesia (80%)
atau di atas maksimum RIM target Bank Indonesia (92%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari
KPMM Insentif Bank Indonesia yang sebesar 14%. Penyangga Likuiditas Makro prudensial
selanjutnya disebut PLM adalah cadangan likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara
oleh BUK dalam bentuk surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu. Kewajiban pemenuhi
PLM yang diatur dalam PBI nomor 20/4/PBI/2018 adalah sebesar 4% dari DPK Rupiah. PLM
dipenuhi dalam bentuk surat berharga dan surat berharga syariah dalam mata uang Rupiah.
Perhitungan atas PLM ini diatur dalam PBI nomor 20/4/PBI/2018 pasal 20 (3).
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing
sebagaimana diubah dengan PBI No.19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017 tentang perubahan
kelima atas PBI No.15/15/PBI/2013, Bank Wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer,
GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR).
GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 6,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam
Rupiah, GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan minimum sebesar 4,00% dari DPK dalam
Rupiah dan GWM LFR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif
Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LFR Bank dan LFR Target dengan
memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM
Insentif. GWM Primer dan Sekunder dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal
1 November 2010 dan GWM LDR mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. GWM LFR mulai
berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015 untuk menggantikan GWM LDR.
GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar 8,00% dari DPK dalam Valuta Asing.
Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah menerapkan Giro Wajib
Minimum sesuai PBI No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum yang melaksanakan Kegiatan Usaha
berdasarkan prinsip syariah sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/23/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan PBI No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 yang
kemudian dicabut dan digantikan dengan PBI No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013,
dimana setiap Bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing
yang besarnya ditetapkan sebesar 5,00% dan 1,00% dari DPK dalam Rupiah dan valuta asing.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
(FASBIS), call money, penempatan “fixed-term”, deposito berjangka dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang.
55
j. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara
(SPN), Negotiable Certificates of Deposits, Medium Term Notes, Treasury Bills yang diterbitkan
oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di
bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi syariah perusahaan.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang
dan diukur pada biaya perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan
dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh
tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut
umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan
dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur
efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
k. Obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi pemerintah terdiri dari obligasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka program
rekapitalisasi dan obligasi pemerintah yang dibeli dari pasar.
Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada biaya
perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan.
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian
fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo.
Tagihan lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
56
m. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga
yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum
diamortisasi) dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga
dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi dengan
bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Sejak tanggal 1 Januari 2018, Entitas Anak mencatat transaksi reverse repo surat berharga
syariah mengacu ke PSAK 111 tentang “Akuntansi Wa’d” yang berlaku secara prospektif. Pada
saat pengakuan awal, Entitas Anak mengklasifikasikan surat berharga syariah yang diperoleh dari
transaksi jual beli pertama dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
Sebelum tanggal 1 Januari 2018, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan
sebagai aset dalam laporan posisi keuangan sebesar harga beli ditambah dengan pendapatan
yang sudah diakui tapi belum diterima, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika
diperlukan. Pada saat pengakuan awal, selisih antara harga beli dan harga jual kembali
diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama
periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual secara garis lurus.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
57
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung
nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4)
instrumen perdagangan, sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus
dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian
tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain. Bagian yang
tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan
komprehensif lain, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung
nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung
nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai)
diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu
15 hari.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”),
Entitas Anak, berupa piutang, pembiayaan syariah dan pinjaman qardh.
Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
Mudharabah adalah kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal atau
Entitas Anak) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib atau nasabah)
yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan
persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh Entitas Anak kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.
58
Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi
sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi
dana masing-masing. Pembiayaan musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Pembiayaan musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya
sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Piutang ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri kepada penyewa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah penyediaan dana dalam
rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Piutang pendapatan ijarah
diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan, yakni sebesar saldo piutang.
Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati. Murabahah
adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan
biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Entitas Anak
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sesuai dengan kualitas piutang
murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Piutang istishna adalah pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
(mustashni) dan penjual atau pembuat (shani). Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada
pembeli dikurangi penyisihan kerugian.
Pinjaman qardh adalah pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Atas transaksi ini,
Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh meliputi
pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari
pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Entitas Anak) yang wajib menanggung atau
membayar.
59
Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Entitas Anak dengan
uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar
dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini, Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan
diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai bila nilai sekarang dari jumlah
penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari
nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan
kerugian penurunan nilai apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang
diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang
diberikan.
Bank memiliki ketentuan internal mengenai debitur yang layak untuk dikeluarkan dari daftar kredit
yang direstrukturisasi, yaitu apabila kredit/debitur telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
i. Kualitas kredit telah dikategorikan Lancar (kolektibilitas 1) sesuai dengan hasil review
berdasarkan 3 (tiga) pilar penetapan kualitas kredit dari Bank Indonesia;
ii. Tingkat suku bunga yang dikenakan atas fasilitas kredit berjalan merupakan tingkat suku bunga
komersial yang diberikan kepada debitur sesuai dengan segmen kredit yang bersangkutan di
atas base lending rate;
iii. Tidak terdapat Tunggakan Bunga yang Dijadwalkan Kembali (TBYD) dan Bunga yang
Ditangguhkan (BYDT) yang masih belum selesai.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah
biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara
langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
60
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit,
mengangsur kembali, mengubah jatuh tempo, mengubah tenor dan/atau menambah down
payment.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui milik Entitas Anak merupakan selisih
antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan
jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama
jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai
dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing
pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan
posisi keuangan konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban
bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Entitas Anak berhak menentukan tingkat bunga
yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan
pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian
dari “Pendapatan pembiayaan konsumen”.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah
nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa
pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai
pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan
berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku
bunga efektif.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada
akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa pembiayaan.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan
kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
61
Pada tanggal 1 April 2016, Grup melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dari
model biaya menjadi model revaluasi. Tanah disajikan sebesar nilai wajar.
Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal yang memiliki sertifikasi.
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset
yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya.
Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif,
maka perlu direvaluasi secara tahunan, sedangkan jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi
tidak mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif, maka perlu dilakukan revaluasi
minimal 3 tahun sekali.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dicatat sebagai “Selisih bersih revaluasi
aset tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan komprehensif lain”. Penurunan nilai tercatat
yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut
memiliki saldo “Selisih bersih revaluasi aset tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan
komprehensif lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap
“Selisih bersih revaluasi aset tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Entitas melakukan revaluasi untuk tujuan akuntansi dan pajak pada periode entitas
memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan. Jumlah pajak yang telah dibayar diakui di
penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian selisih bersih
revaluasi aset tetap.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Perangkat lunak diakui sebagai aset tidak berwujud.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur
manfaat ekonomis aset tetap dan aset tidak berwujud yang diestimasi. Estimasi umur manfaat
ekonomis dan persentase penyusutan dan amortisasi per tahun adalah sebagai berikut:
Tahun Persentase
Bangunan 20 5%
Perlengkapan, peralatan kantor, komputer
dan kendaraan bermotor 4-5 20% - 25%
Perangkat lunak 5 20%
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan aset
tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
62
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dikaji ulang dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif.
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan,
akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak
Atas Tanah”, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai diakui sebagai aset tetap. Biaya perolehan tersebut merupakan biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh hak atas tanah tersebut termasuk
biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali.
Hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai tidak
disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan
hak atas tanah tersebut kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat
aset tetap dikaji ulang setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai
apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap
harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa” , penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan
secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Aset sewa (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa Bank Mandiri akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
63
Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, maka Grup menilai
klasifikasi dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara
terpisah.
Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
secara andal dan kemungkinan besar Bank dan Entitas Anak akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat
lunak yang dibeli Bank dan Entitas Anak.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan Entitas Anak dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Metode amortisasi,
estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan
disesuaikan jika dianggap tepat.
s. Penyertaan saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan.
Penyertaan sementara dihapusbuku dari laporan posisi keuangan konsolidasian apabila telah
melampaui jangka waktu 5 tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” dan
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.
Penyertaan saham di bawah 20,00% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk dijual.
Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara harga perolehan dan bagian Bank Mandiri atas
nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi dan disajikan sebagai
aset lain-lain. Bank melakukan evaluasi penurunan nilainya secara berkala.
Aset non-produktif adalah aset Bank Mandiri dan Entitas Anak, antara lain dalam bentuk agunan
yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
64
Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan properti
terbengkalai sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual. Sedangkan untuk rekening antar kantor dan suspense account, adalah sebesar selisih
antara nilai tercatat dan nilai pemulihan.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
v. Aset lain-lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga dan provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-
lain.
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, baik
melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal
debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank Mandiri dan Entitas Anak. AYDA merupakan
agunan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang
diberikan dan disajikan pada “Aset lain-lain”.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset dalam bentuk properti yang dimiliki
Bank Mandiri dan Entitas Anak, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan
untuk kegiatan usaha operasional Bank Mandiri dan Entitas Anak.
AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Selisih antara nilai bersih yang dapat
direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun
berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada saat
terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Lihat Catatan 2t untuk kebijakan
akuntansi atas penyisihan kerugian AYDA dan properti terbengkalai.
w. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
65
x. Simpanan nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) kepada
Bank dan Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan
dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan
lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau
dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui
counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan
Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito berjangka dengan Bank.
Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai
instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta
tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Entitas Anak. Simpanan nasabah
dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan
diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan negotiable certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi
sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
z. Kontrak asuransi
Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana perusahaan
asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Risiko asuransi yang
signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada
tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat
minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario
yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.
66
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari
pemegang polis. Entitas Anak mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan
membayar manfaat pada saat terjadinya suatu kejadian yang diasuransikan, yang setidaknya 10%
lebih besar dari manfaat yang dibayarkan jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi. Jika suatu
kontrak asuransi tidak mengandung risiko asuransi yang signifikan, maka kontrak tersebut
diklasifikasikan sebagai kontrak investasi.
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi untuk produk asuransi tradisional dan produk asuransi
yang dikaitkan dengan investasi. Kedua jenis produk ini mempunyai risiko asuransi yang
signifikan.
Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak
tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamendemen. Seluruh
produk asuransi yang diterbitkan oleh Entitas Anak mempunyai risiko asuransi yang signifikan.
Entitas Anak memisahkan komponen deposit dari kontrak unit-link seperti yang disyaratkan oleh
PSAK No. 62 jika kondisi-kondisi di bawah ini terpenuhi:
- Entitas Anak dapat mengukur komponen “deposit” secara terpisah (termasuk opsi penyerahan
melekat, yaitu tanpa memperhitungkan komponen “asuransi”);
- Kebijakan akuntansi Entitas Anak tidak mensyaratkan untuk mengakui semua hak dan liabilitas
yang timbul dari komponen “deposit”.
Entitas Anak tidak memisahkan komponen deposit dikarenakan hanya salah satu kondisi di atas
yang terpenuhi.
Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual
ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Entitas Anak memperoleh,
memelihara dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.
Untuk asuransi jiwa, liabilitas kepada pemegang polis khususnya liabilitas untuk klaim masa depan
diuji untuk menentukan apakah liabilitas tersebut cukup untuk menutupi semua arus kas keluar di
masa depan termasuk semua manfaat yang dijamin dan manfaat tambahan yang dijamin, manfaat
partisipasi yang tidak dijamin (jika ada), semua biaya untuk penerbitan polis dan pemeliharaan
polis, serta mencerminkan arus kas masuk masa depan, yaitu premi yang diterima di masa depan.
Liabilitas dihitung berdasarkan diskonto dari arus kas untuk semua arus kas yang terkait yaitu arus
kas keluar dan arus kas masuk seperti yang disebutkan di atas dengan menggunakan
seperangkat asumsi aktuaria estimasi terbaik terkini yang ditetapkan oleh aktuaris Entitas Anak,
termasuk asumsi mortalitas/morbiditas, lapse, biaya dan inflasi serta asumsi marjin atas risiko
pemburukan. Entitas Anak menerapkan metode Gross Premium Reserve dalam perhitungan
cadangan premi atas manfaat polis masa depan kepada pemegang polis dengan menggunakan
asumsi aktuaria berdasarkan asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan, sehingga
pengujian kecukupan liabilitas tidak diperlukan lagi.
67
Reasuransi
Entitas Anak mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah
premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan
proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk
ceded liabilitas manfaat polis masa depan, ceded estimasi liabilitas klaim dan ceded cadangan
atas premi yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur
diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Entitas Anak menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas liabilitas manfaat polis
masa depan, cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas
klaim.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Entitas Anak mengurangi nilai tercatat dan
mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti
obyektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi,
bahwa Entitas Anak tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak
dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan
yang akan dibayarkan kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang
dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat
pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung
dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaris Entitas Anak.
Entitas Anak menghitung liabilitas manfaat polis masa depan dengan menggunakan metode Gross
Premium Reserve yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang
diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang
dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.
Kenaikan/(penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Liabilitas kepada pemegang unit-link diakui pada saat penerimaan dana dikonversi menjadi unit
setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset bersih
efektif yang berlaku.
68
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link non-syariah diakui sebagai pendapatan
premi bruto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Liabilitas
kepada pemegang polis unit-link diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian dihitung
menggunakan metode cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan yang dihitung
dengan menggunakan metode harian berdasarkan biaya asuransi atas risiko mortalita, ditambah
cadangan atas akumulasi dana investasi pemegang polis.
Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat
sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas
kepada pemegang polis unit-link di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan liabilitas kepada pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-linked syariah diakui sebagai liabilitas kepada
pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang diterima
setelah dikurangi bagian fee untuk Entitas Anak dalam rangka mengelola pendapatan dari produk
unit-link.
Liabilitas untuk manfaat kontraktual yang diharapkan akan timbul di masa depan dicatat pada saat
premi diakui. Liabilitas ditetapkan sebagai penjumlahan atas nilai diskonto yang diharapkan dari
pembayaran manfaat dan biaya administrasi masa depan yang berkaitan langsung dengan kontrak
asuransi, dikurangi dengan nilai diskonto yang diharapkan atas premi teoritis yang dibutuhkan
untuk memenuhi manfaat dan biaya administrasi berdasarkan asumsi penilaian yang digunakan
(penilaian premi). Liabilitas tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi seperti kematian, persistensi,
biaya pemeliharaan dan pendapatan investasi yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi
dikeluarkan. Sebuah marjin untuk penyimpangan yang merugikan termasuk dalam asumsi yang
digunakan.
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, termasuk obligasi, subordinasi
notes, medium term notes dan traveller’s cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan/penerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan.
Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak
lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Pada pengukuran awal, pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang
diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
69
Pinjaman dan efek-efek subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman
dan efek-efek subordinasi. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif
sampai dengan jatuh tempo dari pinjaman dan efek-efek subordinasi.
Pinjaman dan efek-efek subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
ad. Perpajakan
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak
Penghasilan”, yang mengharuskan Bank Mandiri dan Entitas Anak memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui
dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam
tahun berjalan.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui
dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance
sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas
laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga
mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila
besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada
masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat
perbedaan temporer tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika
berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak
yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan
tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
70
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan liabilitas pajak
kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Bank Mandiri
dan Entitas Anak disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama atau berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo
tersebut secara neto.
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Entitas Anak. Entitas Anak mempunyai hak
untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Entitas Anak atau
kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan.
Hubungan antara Entitas Anak dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan
kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau
musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan akun lain yang sejenis.
1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan
kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak) dalam pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Entitas Anak tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Entitas Anak. Dana syirkah temporer tidak
dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dan tidak
mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas
realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan konsolidasian, yang
memberikan hak kepada Entitas Anak untuk mengelola, termasuk untuk mencampur dana
dimaksud dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
(i). Konvensional
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
71
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif
adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui
atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
(ii). Pendapatan syariah
Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Entitas Anak sebagai mudharib terdiri atas
pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan dari bagi
hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara
angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.
Berdasarkan PSAK No. 102 (Revisi 2016), pendapatan murabahah yang termasuk marjin
ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan metode setara
tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur
instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan
biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal hasil.
Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.
72
Setoran dari debitur dengan kualitas non - performing diperlakukan sebagai pengembalian
harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran diatas harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya.
khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non - performing
diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.
(iii). Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah
dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Entitas Anak.
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan
Entitas Anak yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset
produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Entitas Anak, dihitung
secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Entitas Anak yang dipakai
dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan.
Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut
kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan
Entitas Anak sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif
lainnya yang memakai dana Entitas Anak, seluruhnya menjadi milik Entitas Anak, termasuk
pendapatan dari transaksi Entitas Anak berbasis imbalan.
Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai
dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka
panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo.
Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses
penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim
dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi. Klaim
reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang
beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan
manfaat.
Jumlah klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan,
dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris.
Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan
antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau
pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.
73
Pendapatan provisi dan komisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih
dalam sewa pembiayaan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari nilai perolehan kredit dan piutang
pembiayaan konsumen dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
Untuk kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang
diberikan dan dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi dan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang belum diamortisasi, diakui pada
saat kredit dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan dilunasi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan
atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
Liabilitas pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai
melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan
aktuaria yang dilakukan secara berkala.
Liabilitas imbalan pensiun Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung dengan membandingkan
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari program pensiun pada usia pensiun normal
dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah
dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun
lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank dan Entitas Anak harus
membayar kekurangan tersebut.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah dikurangi
dengan nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria dan
biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris
independen menggunakan metode projected unit credit secara reguler untuk periode tidak lebih
dari satu tahun. Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus
kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto zero coupon bond dalam mata
uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui yang terjadi diakui sebagai
“Penghasilan komprehensif lain” dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung pada laba rugi.
74
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan
pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial.
Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang
masa kerja karyawan dan dihitung menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun disederhanakan. Liabilitas
ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
Pembagian tantiem
Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dasar dan dilusian pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar 46.666.666.666
lembar saham.
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Sesuai dengan PSAK No. 5 tentang “Segmen Operasi”, Grup menyajikan segmen operasi
berdasarkan laporan internal grup yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional.
Pengambil keputusan operasional adalah Direksi.
75
Informasi Segmen per 31 Desember 2018 sampai dengan seterusnya disajikan sesuai Keputusan
Direksi No. KEP.DIR/22/2018 tanggal 29 Maret 2018, maka segmen operasi dibagi ke dalam
segmen-segmen usaha sebagai berikut: Corporate Banking (Large Corporate dan Middle
Corporate), Hubungan Kelembagaan, Retail Banking (termasuk Wealth), Treasury & International
Banking, Kantor Pusat, Entitas Anak Syariah, Entitas Anak - Asuransi dan Entitas Anak lainnya.
Segmen geografis adalah komponen Bank dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen geografis dibagi ke dalam wilayah Indonesia, Asia
(Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman
Islands.
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk
penilaian aset dan liabilitas.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia adalah estimasi terbaik serta berdasarkan pada standar yang
berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
76
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan
kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan
diterima. Dalam menghitung cadangan kerugian penurunan nilai, manajemen membuat
pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai neto yang dapat direalisasi
dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara
independen oleh Credit Risk Management Unit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat
pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif
bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk
cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam
mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model
kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan
pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada
seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta
asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar,
Grup menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan secara aktif dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai
wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada
likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
c. Imbalan pensiun
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni zero coupon
bond yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka
waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian
dari “Liabilitas lain-lain” berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial
yaitu asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan. Termasuk dalam cadangan
teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum
merupakan pendapatan, dan liabilitas kepada pemegang polis.
77
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan
dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Bank tidak
memperhitungkan sebagian manfaat aset pajak tangguhan karena manajemen Bank berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Bank mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat atas aset tetap Bank diungkapkan pada Catatan 18.
Bank Mandiri dan entitas anak mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan
tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penurunan nilai
aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
a) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;
b) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
c) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Manajemen Bank dan Entitas Anak mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset
melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil
kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
Grup menggunakan spesialis penilai independen untuk menilai nilai wajar atas tanah. Tanah dinilai
berdasarkan referensi atas bukti berdasarkan pasar, menggunakan nilai yang dapat diukur setelah
disesuaikan dengan faktor pasar spesifik seperti lokasi dan kondisi dari tanah.
78
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak
meliputi:
Manajemen Bank dan Entitas Anak telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank dan Entitas
Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank dan Entitas Anak
memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen
tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang
signifikan terhadap kemampuan Bank dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang
berkelanjutan.
Manajemen Bank dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 telah dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui
sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan
2.c.E.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 41.937.965 39.951.760
Dolar Amerika Serikat (Catatan 62B.(v)) 17.914.796 10.236.358
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi
Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan PBI
No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016, PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dan PBI
No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017, dan PBI No. 20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 dan PADG
No.20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 yang masing-masing sebesar:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
- GWM Primer 6,50% 6,50%
(i) GWM secara harian 3,50% 5,00%
(ii) GWM secara rata-rata 3,00% 1,50%
- PLM (d/h GWM Sekunder) 4,00% 4,00%
79
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening
Giro pada Bank Indonesia. Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) adalah cadangan likuiditas
minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito
Bank Indonesia (SDBI), Surat Berharga Negara (SBN) yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank. Giro Rasio Intermediasi
Makroprudensial (RIM) adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK yang dihitung berdasarkan
selisih antara RIM yang dimiliki oleh Bank dan RIM Target. Giro RIM dikenakan jika RIM Bank di bawah
minimum RIM target Bank Indonesia (80%) atau di atas maksimum RIM target Bank Indonesia (92%)
dengan KPMM Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia yang sebesar 14%.
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan Loan to Funding Ratio (LFR)
berubah menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan kewajiban pemenuhan Giro RIM mulai
berlaku pada tanggal 16 Juli 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank telah memenuhi rasio seperti telah disebutkan di
atas. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing (Bank Mandiri saja) yaitu
masing-masing sebesar:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
- GWM Primer 6,92% 6,78%
(i) GWM secara harian 3,50% 5,00%
(ii) GWM secara rata-rata 3,42% 1,78%
- PLM (d/h GWM Sekunder) 10,14% 8,91%
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56) 7.735 26.664
Pihak ketiga 258.361 1.608.469
Total 266.096 1.635.133
80
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mata uang asing:
Pihak berelasi (Catatan 56) 741 869
Pihak ketiga 14.569.124 10.697.387
Total (Catatan 62B.(v)) 14.569.865 10.698.256
14.835.961 12.333.389
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.189) (3.442)
Neto 14.830.772 12.329.947
Termasuk dalam mata uang asing adalah terutama mata uang Pound Sterling Inggris, Euro Eropa,
Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Dolar Australia, Dolar Hong Kong, Yuan China dan Dolar
Singapura.
14.835.961 12.333.389
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.189) (3.442)
Neto 14.830.772 12.329.947
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 0,01% 0,01%
Mata uang asing 1,04% 0,02%
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun 3.442 3.049
Pembentukan/(pembalikan) selama tahun
berjalan (Catatan 45) 1.703 (44)
Lain-lain*) 44 437
Saldo akhir tahun 5.189 3.442
81
22.566.034
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (50.338)
Neto 22.515.696
31 Desember 2017
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 22.240.876 - 22.240.876
Call money < 1 bulan 3.451.000 - 3.451.000
> 1 bulan < 3 bulan 295.000 - 295.000
> 3 bulan < 6 bulan 240.000 - 240.000
Deposito berjangka < 1 bulan 1.495.840 - 1.495.840
> 1 bulan < 3 bulan 1.238.560 - 1.238.560
> 3 bulan < 6 bulan 611.600 - 611.600
> 6 bulan < 12 bulan 110.000 - 110.000
> 12 bulan 124.890 - 124.890
Tabungan tanpa jatuh tempo 901 - 901
82
a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):
31 Desember 2017
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
74.650.516
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (49.713)
Neto 74.600.803
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56) 255.000 751.020
Pihak ketiga 12.625.913 29.057.647
Total 12.880.913 29.808.667
Mata uang asing:
Pihak berelasi (Catatan 56) 907.378 2.401.147
Pihak ketiga 8.777.743 42.440.702
22.566.034 74.650.516
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (50.338) (49.713)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 1,83% 2,38%
Mata uang asing 1,82% 1,09%
83
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
f. Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi
macet atau “mengalami penurunan nilai” dimana klaim Bank Mandiri yang diakui oleh kurator
berdasarkan hasil creditors meeting pada tanggal 5 November 2009 adalah sebesar
EUR16.395.092 (nilai penuh) untuk penempatan tersebut. Pada tanggal-tanggal 10 Maret 2010,
24 November 2010, 6 September 2012 dan 23 Januari 2014, kurator telah membayarkan sebagian
klaim (distribusi interim) kepada Bank Mandiri, setelah memperhitungkan saling hapus (net-off)
dengan saldo giro, inter-bank call money dan liabilitas L/C UPAS Entitas Anak kepada lembaga
keuangan tersebut, sehingga saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam
likuidasi) pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar EUR3.061.829 (nilai penuh). Pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank Mandiri telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai penuh atas sisa saldo penempatan pada lembaga keuangan tersebut.
g. Pada tanggal 31 Desember 2018, penempatan dengan saldo USD5.227.520,08 (nilai penuh)
(31 Desember 2017: USDNihil) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain
(Catatan 36c dan 36e).
7. EFEK-EFEK
a. Berdasarkan tujuan, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Efek-efek
Pihak berelasi (Catatan 56):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 119.807 1.834.067
Tersedia untuk dijual 8.422.061 8.221.431
Dimiliki hingga jatuh tempo 3.802.269 2.116.345
Diukur pada biaya perolehan*) 1.104.833 632.808
13.448.970 12.804.651
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.627.578 1.674.105
Tersedia untuk dijual 21.616.313 17.335.737
Dimiliki hingga jatuh tempo 4.152.400 6.146.605
Diukur pada biaya perolehan*) 1.552.166 518.153
30.948.457 25.674.600
*)
Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
84
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
a. Berdasarkan tujuan, pihak berelasi dan pihak ketiga (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Investasi pada unit-link **)
Pihak berelasi (Catatan 56):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 8.113.830 7.970.812
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 11.621.419 13.109.989
Total 64.132.676 59.560.052
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (3.653) (9.305)
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi
dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek (196.549) 169.310
Cadangan kerugian penurunan nilai (96.574) (81.734)
(296.776) 78.271
Neto 63.835.900 59.638.323
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
Rupiah:
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 245.745 - 518 241.305 4.958 - 246.263
Investasi pada unit-unit
reksa dana 381.993 - - 381.993 - - 381.993
Sertifikat Bank Indonesia 187.222 - 3.005 190.227 - - 190.227
Saham 207.401 - - 207.401 - - 207.401
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-
link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
85
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):
31 Desember 2018
Neto 63.835.900
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
31 Desember 2017
Rupiah:
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 1.612.046 - 14.081 1.621.127 5.000 - 1.626.127
Investasi pada unit-unit reksa dana 526.680 - 1.106 527.786 - - 527.786
Sertifikat Bank Indonesia 291.304 - 3.351 294.655 - - 294.655
Saham 215.580 - (787) 214.793 - - 214.793
Negotiable certificate of deposit 126.255 - 209 126.464 - - 126.464
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
86
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
Neto 59.638.323
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-
link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
87
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Efek-efek
Mata uang asing:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 287.310 -
< 1 tahun 6.918.008 7.725.992
> 1 < 5 tahun 6.762.609 2.483.729
> 5 < 10 tahun 2.988.689 3.877.356
> 10 tahun 6.017 -
Total 16.962.633 14.087.077
64.132.676 59.560.052
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (3.653) (9.305)
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari
(penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek (196.549) 169.310
Cadangan kerugian penurunan nilai (96.574) (81.734)
(296.776) 78.271
Neto 63.835.900 59.638.323
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Efek-efek
Perusahaan 27.286.754 21.482.803
Bank 8.563.445 5.814.264
Bank Sentral 4.718.811 7.938.652
Pemerintah 3.828.417 3.243.532
44.397.427 38.479.251
Investasi pada unit-link *)
Perusahaan 13.492.055 14.685.867
Bank 6.243.194 6.394.934
19.735.249 21.080.801
Total 64.132.676 59.560.052
88
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (3.653) (9.305)
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari
(penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek (196.549) 169.310
Cadangan kerugian penurunan nilai (96.574) (81.734)
(296.776) 78.271
Neto 63.835.900 59.638.323
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Surat
Perbendaharaan
Negara**) - - - 216.760 1.258.471
Lembaga
Pembiayaan
Ekspor Indonesia Pefindo - idAAA - 41.341
PT Federal
International
Finance Pefindo - idAAA - 25.661
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk. Pefindo - idAAA - 7.209
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) Pefindo - idAAA - 20.851
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo - idAAA - 5.089
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 29.503 267.505
246.263 1.626.127
Investasi pada unit-link ***)
PT Surya Artha
Nusantara Finance Pefindo idAA- - 4.623 -
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 5.262 34.480
9.885 34.480
256.148 1.660.607
*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**)
Tidak memiliki peringkat.
***)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
89
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
90
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
776.435 135.672
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Pertamina (Persero) Moody’s Baa2 Baa3 3.671.069 3.678.954
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA idAAA 591.512 501.657
Bank of China Fitch A- (Idn) A- (Idn) 42.643 135.088
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Moody’s Baa2 Baa3 213.543 122.123
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 127.701 54.809
4.646.468 4.492.631
298.330 310.519
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek telah
memadai.
91
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
h. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
i. Investasi dalam unit reksadana pada Bank Mandiri saja yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Reksa Dana Syailendra USD 3 2.561.727 -
Reksa Dana Terproteksi BNP Paribas Selaras IV 2.512.978 2.510.237
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan I 1.005.116 1.004.018
Reksa Dana Manulife Proteksi Dana Utama 1.000.876 1.000.238
Reksa Dana Terproteksi Emco VII 905.172 903.789
Reksa Dana Trimegah VI 786.565 -
Reksa Dana Syailendra USD 2 780.678 733.394
Reksa Dana Trimegah Terproteksi I 656.657 655.022
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan II 656.188 654.862
Reksa Dana Terproteksi Emco VIII 603.493 602.719
Reksa Dana Emco Terproteksi XVI 484.772 -
Reksa Dana Emco Terproteksi XI 456.894 -
Reksa Dana Trimegah Terproteksi IV 227.131 225.990
Reksa Dana Indopremier XI 225.825 225.470
Reksa Dana Trimegah Terproteksi II 197.040 196.475
Reksa Dana SAM Sejahtera 3 136.099 -
Reksa Dana Emco Terproteksi - 412.161
Reksa Dana Sucorinvest Proteksi 23 - 197.568
13.197.211 9.321.943
j. Pada tanggal 31 Desember 2018, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar Rp359.500
(31 Desember 2017: Rp420.591) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).
k. Pada tanggal 31 Desember 2018, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar USD65.000.000 (nilai
penuh) (31 Desember 2017: USD65.000.000 (nilai penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang
diterima dari bank lain (Catatan 36c).
8. OBLIGASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diperoleh Grup
dari pasar primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dengan rincian sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pihak berelasi (Catatan 56)
Obligasi Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.372.637 2.183.356
Tersedia untuk dijual***) 78.265.244 89.073.724
Dimiliki hingga jatuh tempo 17.977.222 2.585.950
Diukur pada biaya perolehan*) 13.468.806 8.262.937
Investasi pada unit-link **)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.200.609 1.305.221
114.284.518 103.411.188
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif
lain.
92
Obligasi Pemerintah berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Kurang dari 1 tahun 527.768 52.129
1 - 5 tahun 483.099 380.830
5 - 10 tahun 1.730.859 930.280
Lebih dari 10 tahun 538.044 408.294
3.279.770 1.771.533
93
b. Berdasarkan jenis
31 Desember 2018
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2019 -
bunga tetap 3.255.785 12,90% 3.279.770 15/05/2048 1 dan 6 bulan
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
94
31 Desember 2018
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual***)
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2019 -
bunga tetap 33.886.453 12,90% 33.602.793 15/02/2044 1 dan 6 bulan
Obligasi suku bunga 25/08/2019 -
mengambang 23.427.461 SPN 3 bulan 23.252.004 25/07/2020 3 bulan
57.313.914 56.854.797
31 Desember 2018
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,45% - 15/04/2019 -
bunga tetap 16.700.803 11,75% 15/05/2037 6 bulan
31 Desember 2018
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain.
95
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 0,90% - 26/04/2020 -
bunga tetap 2.159.373 5,88% 08/01/2026 6 bulan
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,25%- 25/01/2018 -
bunga tetap 1.605.714 12,90% 1.771.533 15/05/2048 1 dan 6 bulan
63.726.803 66.004.154
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,63% - 15/09/2018 -
bunga tetap 473.900 11,75% 15/05/2037 6 bulan
*)
Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
***)
Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain.
96
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
31 Desember 2017
Nominal/
Biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 0,90% - 26/04/2020 -
bunga tetap 2.112.050 5,88% 08/01/2026 6 bulan
c. Informasi lain
Pada tanggal 31 Desember 2018, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal Rp17.593.546
(31 Desember 2017: Rp3.742.551) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).
Pada tanggal 31 Desember 2018, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar Rp944.322
dan USD356.795.000 (nilai penuh) (31 Desember 2017: Rp944.322 dan USD356.795.000 (nilai
penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 36c).
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, kolektibilitas Bank Indonesia untuk obligasi pemerintah
adalah lancar.
*)
Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
97
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56)
Usance L/C payable at sight 319.854 1.276.347
Lain-lain 9.928.956 8.255.790
10.248.810 9.532.137
Pihak ketiga
Usance L/C payable at sight 1.251.371 926.575
Lain-lain 5.373.616 5.456.673
6.624.987 6.383.248
Total 16.873.797 15.915.385
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 25.086.403 24.062.284
Dalam perhatian khusus 137.627 241.666
Kurang lancar - 2.322
Macet 1.189.027 1.133.205
Total 26.413.057 25.439.477
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.603.598) (1.349.349)
Neto 24.809.459 24.090.128
98
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 3.994.285 6.068.662
1 - 3 bulan 5.904.816 6.148.258
3 - 6 bulan 5.205.590 3.308.151
6 - 12 bulan 1.495.306 244.370
Lebih dari 12 bulan 273.800 145.944
Total 16.873.797 15.915.385
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.679.594 1.900.057
1 - 3 bulan 4.005.307 3.351.420
3 - 6 bulan 2.855.355 2.812.789
6 - 12 bulan - 517.268
Lebih dari 12 bulan 999.004 942.558
Total (Catatan 62B.(v)) 9.539.260 9.524.092
26.413.057 25.439.477
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.603.598) (1.349.349)
Neto 24.809.459 24.090.128
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya -
transaksi perdagangan telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
99
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
31 Desember 2018
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto
Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0075 21/12/2018 04/01/2019 505.245 295 504.950
Obligasi FR0064 26/12/2018 09/01/2019 502.119 779 501.340
Obligasi FR0070 20/12/2018 03/01/2019 458.372 184 458.188
Obligasi FR0040 19/12/2018 02/01/2019 168.370 29 168.341
Obligasi FR0047 21/12/2018 04/01/2019 164.722 85 164.637
Obligasi IDSD280619361S 05/12/2018 07/01/2019 87.608 105 87.503
Obligasi FR0064 27/07/2018 25/01/2019 87.807 340 87.467
Saham 31/08/2018 27/02/2019 52.050 36 52.014
Obligasi FR0071 19/12/2018 16/01/2019 51.155 135 51.020
Saham 19/02/2018 19/02/2019 22.194 25 22.169
31 Desember 2017
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto
Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0071 14/12/2017 04/01/2018 527.249 221 527.028
Obligasi FR0068 06/12/2017 03/01/2018 482.532 122 482.410
Obligasi FR0066 13/12/2017 15/01/2018 453.140 895 452.245
Obligasi FR0054 20/12/2017 17/01/2018 298.656 608 298.048
Obligasi FR0061 08/12/2017 08/01/2018 187.671 183 187.488
Obligasi FR0069 20/12/2017 03/01/2018 139.739 41 139.698
Obligasi FR0054 22/12/2017 05/01/2018 108.409 66 108.343
SPN03180215 27/12/2017 03/01/2018 94.412 22 94.390
Obligasi IDSD080618182S 27/12/2017 04/01/2018 88.007 33 87.974
Saham 28/07/2017 24/01/2018 53.250 446 52.804
Obligasi FR0065 06/12/2017 03/01/2018 45.894 12 45.882
Obligasi FR0070 08/12/2017 09/03/2018 43.301 386 42.915
Saham 25/01/2017 25/01/2018 34.563 334 34.229
Saham 12/05/2017 03/05/2018 26.125 805 25.320
Saham 12/07/2017 03/07/2018 26.125 830 25.295
Saham 12/11/2017 03/12/2018 26.138 892 25.246
100
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 2.097.629 2.629.315
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat penurunan nilai sehingga cadangan
kerugian penurunan nilai tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak
dibentuk.
c. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkap pada Catatan 62A.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
2. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 307.460 - 19.126
3. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 3.347.330 38.521 -
101
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
Pihak ketiga
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 10.126.846 2.008 150.581
Lain-lain 413.134 1.487 151
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 58.581.199 780.903 86.955
Lain-lain 5.256.413 2.133 6.696
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 61.176 52.033
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 7.752 -
Lain-lain 64.768 -
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 747.940 526 688
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 4.428.368 13.314 1.307
102
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
Pihak ketiga
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 67.896.411 189.057 31.576
Lain-lain 4.611.905 - 82.652
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat - 10.197 -
Lain-lain - 26.710 18.205
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat - - 1
Lain-lain - - 13
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Entitas Anak memiliki kontrak swap nilai tukar dan suku
bunga yang memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Kerugian atas
perubahan nilai wajar sehubungan dengan bagian efektif dari arus kas lindung nilai diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, kolektibilitas Bank Indonesia untuk tagihan derivatif adalah
lancar.
103
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56) 114.429.946 90.072.204
Pihak ketiga 549.997.225 512.095.941
Rupiah:
Modal kerja 233.360.288 31.657.758 265.018.046
Konsumen 177.409.563 3.790.506 181.200.069
Investasi 131.313.323 18.155.276 149.468.599
Sindikasi 25.307.327 1.476.315 26.783.642
Program pemerintah 23.066.410 207.169 23.273.579
Karyawan 11.712.249 147.632 11.859.881
Ekspor 6.093.271 730.084 6.823.355
Total 608.262.431 56.164.740 664.427.171
Mata uang asing:
Investasi 41.413.074 5.996.633 47.409.707
Modal kerja 32.111.701 5.960.198 38.071.899
Sindikasi 19.856.732 4.796.171 24.652.903
Ekspor 23.159.700 1.214.746 24.374.446
Konsumen 620.379 - 620.379
Program pemerintah 683 - 683
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus
(Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp58.027.272 dan Rp16.105.216.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp22.645.180 dan Rp2.778.970.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp35.382.092 dan Rp13.326.246.
104
Rupiah:
Modal kerja 230.474.941 31.140.291 261.615.232
Konsumen 150.442.096 3.723.343 154.165.439
Investasi 124.912.378 16.875.090 141.787.468
Sindikasi 20.427.339 1.858.879 22.286.218
Karyawan 8.764.182 59.078 8.823.260
Program pemerintah 7.164.506 56.305 7.220.811
Ekspor 6.194.715 75.002 6.269.717
Total 548.380.157 53.787.988 602.168.145
Mata uang asing:
Investasi 42.036.195 6.314.678 48.350.873
Modal kerja 21.584.261 6.246.397 27.830.658
Sindikasi 21.930.718 4.859.111 26.789.829
Ekspor 4.606.960 1.893.195 6.500.155
Konsumen 397.904 - 397.904
Karyawan 301 - 301
Total (Catatan 62B.(v)) 90.556.339 19.313.381 109.869.720
1)
638.936.496 73.101.369 712.037.865
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.062.489) (27.682.856)2) (33.745.345)
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus
(Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp54.797.863 dan Rp18.303.506.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp24.084.237 dan Rp3.598.619.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp30.713.626 dan Rp14.704.887.
31 Desember 2018
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Modal kerja 238.146.500 13.044.574 2.707.959 1.169.522 9.949.491 265.018.046
Konsumen 170.373.712 8.113.075 568.210 620.413 1.524.659 181.200.069
Investasi 140.632.728 4.888.739 850.925 253.477 2.842.730 149.468.599
Sindikasi 26.713.803 69.839 - - - 26.783.642
Program pemerintah 22.538.372 550.225 38.778 51.271 94.933 23.273.579
Karyawan 11.692.194 154.407 2.838 923 9.519 11.859.881
Ekspor 6.494.631 262.886 6.380 480 58.978 6.823.355
105
31 Desember 2018
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
31 Desember 2017
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Modal kerja 234.186.202 11.530.753 4.724.581 2.876.390 8.297.306 261.615.232
Konsumen 143.815.793 7.786.979 592.463 690.773 1.279.431 154.165.439
Investasi 132.825.660 4.504.165 1.792.686 666.804 1.998.153 141.787.468
Sindikasi 21.841.708 - 326.386 - 118.124 22.286.218
Karyawan 8.622.457 188.593 1.945 969 9.296 8.823.260
Program pemerintah 7.172.501 31.050 1.522 1.367 14.371 7.220.811
Ekspor 6.023.571 171.149 19.460 21.299 34.238 6.269.717
Total 554.487.892 24.212.689 7.459.043 4.257.602 11.750.919 602.168.145
106
31 Desember 2018
Rupiah:
Industri 91.100.136 19.803.807 110.903.943
Perdagangan, restoran dan hotel 90.829.947 10.317.079 101.147.026
Pertanian 65.507.696 9.407.745 74.915.441
Jasa dunia usaha 52.592.217 3.232.859 55.825.076
Konstruksi 42.699.251 2.916.697 45.615.948
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 24.833.658 4.558.017 29.391.675
Listrik, gas dan air 24.548.168 645.136 25.193.304
Jasa sosial 18.388.029 379.064 18.767.093
Tambang 3.512.658 802.826 4.315.484
Lain-lain 194.250.671 4.101.510 198.352.181
725.424.700 74.132.488 1)
799.557.188
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.371.943) (25.424.150) 2) (31.796.093)
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus
(Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp58.027.272 dan Rp16.105.216.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp22.645.180 dan Rp2.778.970.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp35.382.092 dan Rp13.326.246.
107
31 Desember 2017
Rupiah:
Industri 98.526.920 17.344.207 115.871.127
Perdagangan, restoran dan hotel 85.142.761 13.218.809 98.361.570
Pertanian 61.432.699 7.350.245 68.782.944
Jasa dunia usaha 47.357.939 3.472.851 50.830.790
Konstruksi 28.081.708 2.406.928 30.488.636
Listrik, gas dan air 25.192.462 784.760 25.977.222
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 20.587.393 3.272.299 23.859.692
Jasa sosial 12.497.952 384.696 12.882.648
Tambang 4.923.734 1.656.365 6.580.099
Lain-lain 164.636.589 3.896.828 168.533.417
638.936.496 73.101.369 1)
712.037.865
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.062.489) (27.682.856) 2) (33.745.345)
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus
(Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp54.797.863 dan Rp18.303.506.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp24.084.237 dan Rp3.598.619.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp30.713.626 dan Rp14.704.887.
108
31 Desember 2018
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Industri 96.180.356 7.428.554 1.539.259 176.351 5.579.423 110.903.943
Perdagangan, restoran,
dan hotel 91.290.111 4.550.181 1.309.211 856.715 3.140.808 101.147.026
Pertanian 73.693.294 944.488 36.055 27.950 213.654 74.915.441
Jasa dunia usaha 52.841.271 1.040.246 72.989 50.032 1.820.538 55.825.076
Konstruksi 43.361.518 1.184.873 52.356 50.540 966.661 45.615.948
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 25.549.420 3.058.286 281.207 89.447 413.315 29.391.675
Listrik, gas dan air 24.571.444 302.672 204.275 1.128 113.785 25.193.304
Jasa sosial 18.309.019 192.109 14.994 16.880 234.091 18.767.093
Tambang 3.561.131 117.861 17 191.107 445.368 4.315.484
Lain-lain 187.234.376 8.264.475 664.727 635.936 1.552.667 198.352.181
109
31 Desember 2017
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Industri 101.199.412 6.733.871 3.265.980 956.798 3.715.066 115.871.127
Perdagangan, restoran,
dan hotel 85.508.876 4.515.525 2.176.081 1.493.189 4.667.899 98.361.570
Pertanian 67.103.494 1.087.041 139.948 32.608 419.853 68.782.944
Jasa dunia usaha 49.506.841 805.632 176.547 63.725 278.045 50.830.790
Konstruksi 29.238.274 399.264 344.776 264.207 242.115 30.488.636
Listrik, gas dan air 25.475.475 377.364 90.682 28.461 5.240 25.977.222
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 20.874.469 1.769.104 452.928 213.722 549.469 23.859.692
Jasa sosial 12.407.591 168.594 23.913 161.130 121.420 12.882.648
Tambang 5.361.585 259.986 152.692 345.023 460.813 6.580.099
Lain-lain 157.811.875 8.096.308 635.496 698.739 1.290.999 168.533.417
110
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Kurang dari 1 tahun 117.486.386 85.387.279
1 - 2 tahun 77.603.964 29.276.098
2 - 5 tahun 124.183.732 134.148.240
Lebih dari 5 tahun 345.153.089 353.356.528
799.557.188 712.037.865
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (31.796.093) (33.745.345)
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak secara gross (sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai) pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
2,75% dan 3,46% (rasio untuk Bank Mandiri saja masing-masing 2,79% dan 3,45%, masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017), sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan
Entitas Anak secara neto pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 0,73%
dan 1,18% (rasio untuk Bank Mandiri saja sebesar 0,67% dan 1,06% masing-masing pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017). Saldo kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak termasuk
piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan dari Entitas Anak.
Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK)
No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank Umum Konvensional, dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan
pada bank lain sebesar Rp3.762.120 dan Rp1.469.906 masing-masing pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017.
111
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Piutang murabahah dan istishna 38.355.494 36.236.881
Pembiayaan musyarakah 21.449.077 17.640.213
Pembiayaan syariah lainnya 7.339.864 6.016.343
Total 67.144.435 59.893.437
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (2.243.878) (1.928.733)
Neto 64.900.557 57.964.704
b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:
Rupiah 10,02% 10,55%
Mata uang asing 4,29% 4,23%
c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
yang dijadikan jaminan tunai untuk kredit yang diberikan dan diblokir untuk tujuan lain pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp39.274.366 dan
Rp54.913.925 (Catatan 21c, 22c, 23e, 24c dan 26d).
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen, kredit modal
kerja dan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dimana
Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.
112
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
e. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri sebagai lead arranger
dalam kredit sindikasi hingga tanggal 31 Desember 2018 adalah berkisar antara 16,10% sampai
dengan 88,61% (tidak diaudit) dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Untuk jumlah persentase
bagian Bank Mandiri sebagai agen dalam kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah masing-masing berkisar antara 3,71% sampai dengan 88,61% dan 13,80% sampai
dengan 88,61% (tidak diaudit) dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah
persentase bagian Bank Mandiri bila hanya sebagai anggota sindikasi pada tanggal 31
Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing berkisar antara 0,32% sampai dengan 93,75%
dan 6,67% sampai dengan 98,67% (tidak diaudit) dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Perpanjangan jangka waktu kredit 48.165.419 49.605.548
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit 2.751.544 2.223.460
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*) 3.896.067 5.806.788
Total 54.813.030 57.635.796
*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan suku bunga kredit, penjadwalan kembali bunga
yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Berikut ini adalah jumlah kredit yang telah direstrukturisasi berdasarkan kolektibilitas:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 21.759.122 24.853.561
Dalam Perhatian Khusus 18.581.507 16.435.496
Kurang Lancar 3.141.824 5.772.873
Diragukan 1.197.101 2.128.789
Macet 10.133.476 8.445.077
Total 54.813.030 57.635.796
Total kredit yang telah direstrukturisasi dan dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp14.472.401 dan Rp16.346.739.
113
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
Total kredit kepada pihak berelasi dan persentase terhadap total aset konsolidasian diungkapkan
pada Catatan 56.
Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah kredit yang diberikan
kepada karyawan kunci Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci Bank
Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,30% per tahun yang digunakan
untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15
(lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 61).
j. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun1) 33.745.345 32.616.760
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 13.481.957 15.458.493
Penghapusbukuan2) (15.182.085) (13.885.013)
Lain-lain*) (249.124) (444.895)
Saldo akhir tahun 3) 31.796.093 33.745.345
*) Termasuk pencatatan kembali dan konversi aset yang dihapusbuku, selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan pengakuan
pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai (Catatan 41).
1) Saldo awal 31 Desember 2018 dan 2017 terdiri dari masing-masing Rp24.084.237 dan Rp23.054.786 yang dihitung secara individual
dan Rp9.661.108 dan Rp9.561.974 yang dihitung secara kolektif.
2) Penghapusbukuan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp6.546.341 dan Rp4.478.412 untuk debitur
yang dievaluasi secara individual dan Rp8.635.744 dan Rp9.406.601 untuk debitur yang dievaluasi secara kolektif.
3) Saldo akhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 terdiri dari Rp22.645.180 dan Rp24.084.237 yang dihitung secara individual
dan Rp9.150.913 dan Rp9.661.108 yang dihitung secara kolektif.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan
dan piutang/pembiayaan syariah telah memadai.
114
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut:
Kredit bermasalah (berdasarkan
peraturan Bank Indonesia)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Industri 7.295.033 7.937.844
Perdagangan, restoran dan hotel 5.306.734 8.337.169
Jasa dunia usaha 1.943.559 518.317
Konstruksi 1.069.557 851.098
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 783.969 1.216.119
Tambang 636.492 958.528
Pertanian 277.659 592.409
Jasa sosial 265.965 306.463
Listrik, gas dan air 319.188 124.383
Lain-lain 2.853.330 2.625.234
20.751.486 23.467.564
1.557.575 1.573.220
Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai Peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:
Minimum penyisihan kerugian
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Industri 5.898.487 4.683.362
Perdagangan, restoran dan hotel 3.765.547 5.740.906
Jasa dunia usaha 1.856.502 336.390
Konstruksi 999.784 425.935
Tambang 540.924 656.228
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 500.220 724.269
Jasa sosial 244.780 205.572
Pertanian 233.037 457.149
Listrik, gas dan air 144.990 33.073
Lain-lain 1.970.344 1.735.693
16.154.615 14.998.577
115
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut (lanjutan):
Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai Peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank Mandiri
melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp13.230.972 dan
Rp11.586.223 (Bank Mandiri saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet;
b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100,00%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar; dan
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non-
cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial
write-off).
116
*) Merupakan selisih kurs karena penjabaran mata uang asing, pencatatan kembali aset yang dihapusbuku dan lainnya.
n. Kredit yang disalurkan Bank Mandiri dengan sistem pembiayaan langsung (executing) ke
perusahaan pembiayaan dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp6.493.534 dan Rp8.436.672.
o. Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Kredit yang diberikan (Catatan 12A) 799.557.188 712.037.865
Bunga yang masih akan diterima 3.135.393 2.675.342
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi (Catatan 35) (748.908) (726.669)
Cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 12A dan 12B.j) (31.796.093) (33.745.345)
Total 770.147.580 680.241.193
117
a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Dikurangi:
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
Pembiayaan sendiri
Rupiah
Pihak ketiga (10.296.967) (9.423.320)
Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
dan penyaluran pembelian kredit (without recourse) - bruto
Rupiah
Pihak berelasi 4.108.332 3.719.370
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (6.188.635) (5.703.950)
Total 17.198.156 15.145.219
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (371.291) (362.887)
Neto 16.826.865 14.782.332
Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto per 31 Desember 2018 dan
2017 yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Tahun
2018 - 21.193.501
2019 24.876.743 15.740.084
2020 17.989.307 9.570.393
2021 10.635.860 4.186.541
2022 dan sesudahnya 6.293.089 1.234.155
Total 59.794.999 51.924.674
Pada tanggal 6 Februari 2009, Entitas Anak dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersama
sebesar Rp2.000.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi
pembiayaannya (without recourse).
Perjanjian ini telah diubah terakhir melalui amendemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor
antara MTF dan Bank tertanggal 17 April 2018, yang menaikkan fasilitas menjadi sebesar
Rp24.000.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan bersama sebesar minimal 1,00% dari MTF dan
maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
Pada tanggal 29 Agustus 2013, MTF dan Bank menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.100.000,
dimana MTF menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse).
Perjanjian ini telah diperpanjang dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 28 Februari 2019.
118
a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):
Pada tanggal 13 April 2016, Mandiri Utama Finance (MUF) dan Bank menandatangani Perjanjian
Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas sebesar Rp1.630.000, dimana
MUF menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian
ini telah diubah terakhir melalui amendemen Perjanjian antara MUF dan Bank tertanggal 7 Juni
2017, yang menaikkan fasilitas menjadi sebesar Rp5.530.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan
bersama sebesar minimal 1,00% dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan
bersama.
Pada tanggal 4 November 2016, MUF dan Bank menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.630.000
sesuai yang telah ditetapkan PKS Pembiayaan Bersama, dimana Entitas Anak menanggung risiko
kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah diperpanjang
dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Maret 2019.
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 96 bulan.
Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen di atas adalah transaksi dengan pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp8.278 dan Rp7.957
(lihat Catatan 56).
b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 15.469.432 13.551.826
Dalam perhatian khusus 1.511.464 1.375.809
Kurang lancar 89.415 88.702
Diragukan 120.444 116.457
Macet 7.401 12.425
Total 17.198.156 15.145.219
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (371.291) (362.887)
Neto 16.826.865 14.782.332
c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mobil 15,16% 14,10%
Sepeda motor 24,70% 21,88%
119
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun 362.887 323.378
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 638.849 640.151
Penerimaan kembali piutang pembiayaan konsumen
yang telah dihapusbukukan 151.613 71.142
Penghapusbukuan (782.058) (671.784)
Saldo akhir tahun 371.291 362.887
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
f. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas efek-efek yang diterbitkan pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.643.197 dan Rp2.003.301
(Catatan 30).
g. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas pinjaman yang diterima pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp10.284.416 dan Rp8.016.751
(Catatan 36f).
h. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Entitas Anak menerima
jaminan dari konsumen berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan
bermotor yang dibiayai oleh Entitas Anak.
a. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 60 bulan.
120
a. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan Entitas Anak adalah sebagai berikut
(lanjutan):
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Tahun
2018 - 1.224.643
2019 2.473.702 949.452
2020 dan seterusnya 2.687.228 582.502
5.160.930 2.756.597
Piutang sewa pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse - bruto: (1.243.484) -
Nilai sisa terjamin, pendapatan sewa pembiayaan
yang ditangguhkan dan simpanan jaminan (589.057) (391.968)
Piutang sewa pembiayaan 3.328.389 2.364.629
b. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 3.136.371 2.315.141
Dalam perhatian khusus 167.720 38.815
Kurang lancar 6.077 5.676
Diragukan 9.840 4.317
Macet 8.381 680
Total 3.328.389 2.364.629
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (9.286) (7.739)
Neto 3.319.103 2.356.890
c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mobil 12,40% 11,98%
Alat berat 12,53% 12,10%
Mesin 11,25% 14,65%
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai investasi bersih dalam sewa pembiayaan adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun 7.739 4.538
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 3.950 5.784
Penghapusbukuan (2.991) (3.445)
Penerimaan kembali investasi bersih dalam sewa
pembiayaan yang telah dihapusbukukan 588 862
Saldo akhir tahun 9.286 7.739
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai investasi bersih dalam sewa
pembiayaan telah memadai.
121
122
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi telah
memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
123
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Penyertaan saham
Pihak berelasi (Catatan 56) 322.617 297.420
Pihak ketiga 129.476 48.816
Total 452.093 346.236
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (30.589) (12.924)
Neto 421.504 333.312
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
*) Bank memiliki pengaruh signifikan, namun tidak memiliki pengendalian, sehingga Entitas tersebut tidak dikonsolidasi.
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
*) Bank memiliki pengaruh signifikan, namun tidak memiliki pengendalian, sehingga Entitas tersebut tidak dikonsolidasi.
124
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Lancar 399.658 293.734
Kurang lancar 50.331 50.331
Macet 2.104 2.171
452.093 346.236
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (30.589) (12.924)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun 12.924 10.273
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 19.934 2.651
Penghapusbukuan (2.278) -
Lain-lain*) 9 -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham telah
memadai.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Sewa dibayar dimuka 1.662.531 1.616.410
Biaya pemeliharaan gedung 556.571 611.027
Lain-lain 639.084 556.797
Total 2.858.186 2.784.234
Sewa dibayar dimuka terutama merupakan sewa atas bangunan yang digunakan sebagai kantor
cabang Grup dan rumah dinas di seluruh Indonesia.
125
Akumulasi penyusutan
(Catatan 50)
Pemilikan langsung
Bangunan 2.100.675 288.410 (5.091) - 2.383.994
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 8.099.984 1.004.417 (10.260) - 9.094.141
Kendaraan bermotor 167.953 18.229 (36.020) - 150.162
31 Desember 2017
Saldo Saldo
Awal Penambahan*) Pengurangan Reklasifikasi Akhir**)
Biaya perolehan/nilai revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah 28.823.175 566.305 - 129.255 29.518.735
Bangunan 4.653.532 217.433 (2) 355.259 5.226.222
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 9.578.648 220.980 (8.184) 772.963 10.564.407
Kendaraan bermotor 300.298 7.320 (88.043) 14.606 234.181
Aset dalam penyelesaian 1.368.772 1.339.064 (418) (1.272.083) 1.435.335
126
36.610.268
Aset sewa 8.485
36.618.753
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Bangunan 1.232.826 778.290
Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 687.815 459.656
Tanah 245.506 84.894
Perlengkapan dan inventaris kantor 106.412 110.306
Kendaraan bermotor 381 449
Lain-lain 8.119 1.740
2.281.059 1.435.335
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017 untuk komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi adalah berkisar 10,00%
- 90,00%.
127
Lain-lain
a. Bank Mandiri memiliki Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan (“Perjanjian BOT”)
dengan PT Duta Anggada Realty Tbk. (“Duta Anggada”) berdasarkan Akta No. 105 tentang
Perjanjian BOT tertanggal 24 Mei 1991, yang telah diubah dengan Akta No. 70
Adendum I atas Perjanjian BOT tertanggal 14 Juni 1991 dan akta No. 65 Adendum II atas
perjanjian BOT tertanggal 21 Desember 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur
pembangunan dan pengelolaan dua buah Menara masing-masing setinggi 27 lantai perkantoran
oleh Duta Anggada di atas tanah milik Bank Mandiri. Jangka waktu pengelolaan Gedung Menara
Mandiri 1 dan Gedung Menara Mandiri 2 oleh Duta Anggada berakhir masing-masing pada tanggal
15 Mei 2014 dan 15 Mei 2016.
Pada tanggal 19 Mei 2014 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Bangunan Menara Mandiri I dan pada saat yang sama telah ditandatangani Akta No. 43 tanggal
19 Mei 2014 tentang Perjanjian Pemanfaatan Sementara antara Bank Mandiri dan Duta Anggada,
dimana perjanjian tersebut memberikan hak kepada Duta Anggada untuk melakukan pengelolaan
atas Gedung Menara Mandiri I sampai dengan tanggal 15 Mei 2016 disertai hak dan kewajiban
para pihak.
Pada tanggal 11 Mei 2016, telah ditandatangani Berita Acara Serah Terima Gedung Menara
Mandiri 2 dan Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dari PT Duta Anggada Realty Tbk. kepada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saat ini Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dan Gedung
Menara Mandiri 2 dilakukan oleh PT Bumi Daya Plaza dalam bentuk Kerjasama Pemanfaatan
Sementara untuk tahun 2016 sampai dengan 2021.
b. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. PMK/191 tanggal
15 Oktober 2015, Grup telah menugaskan perusahaan jasa penilai terdaftar untuk melaksanakan
penilaian (revaluasi) aset tetap (tanah).
Penilaian atas tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan (ANA) dan KJPP Muttaqin, Bambang, Purwanto, Rozak,
Uswatun dan Rekan (MBPRU). Penilaian dilakukan sesuai dengan dan tunduk kepada ketentuan-
ketentuan dari Konsep dan Prinsip Umum Penilaian (KPUP) poin 17 dalam Standar Penilaian
Indonesia (SPI) tahun 2015.
Dalam pengukuran nilai wajar tanah, KJPP memperhitungkan kemampuan peserta pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomi dengan penggunaan tertinggi dan terbaik atas aset atau dengan
menjual aset ke peserta pasar lain yang akan menggunakan aset pada kondisi tertinggi dan
penggunaan terbaik. Metode penilaian yang digunakan oleh KJPP adalah pendekatan pasar dan
pendekatan biaya.
Berdasarkan Laporan Penilaian dari KJPP MBPRU tanggal 11 April 2016 dan KJPP ANA tanggal
13 April 2016, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya adalah sebagai berikut:
Kenaikan nilai
Aset tetap Nilai pasar Nilai buku (sebelum pajak)
128
Lain-lain (lanjutan)
Untuk menentukan nilai pasar tersebut, KJPP ANA dan KJPP MBPRU menggunakan metodologi
penilaian Pendekatan Pasar (Market Approach) SPI 2015-KPUP 17 dengan metode perbandingan
langsung.
Hasil revaluasi aset tetap untuk Bank tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kepala Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar melalui Surat Keputusan
No. KEP-418/WPJ.19/2016 tanggal 25 Mei 2016.
c. Penilaian pada nilai wajar aset yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah untuk tanah dengan menggunakan revaluasi, sedangkan untuk bangunan
menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai revaluasi
tanah dan NJOP bangunan yang dimiliki Bank masing-masing sebesar Rp30.299.138 dan
Rp4.839.211. Pada tanggal 31 Desember 2017, nilai revaluasi tanah dan NJOP bangunan yang
dimiliki Bank masing-masing bernilai Rp29.515.573 dan Rp4.850.331.
d. Nilai tanah berdasarkan model biaya pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp3.047.431.
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen non-keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan
hierarki yang digunakan Bank untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen
non-keuangan:
(i) Tingkat 1 : Dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
(ii) Tingkat 2 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung;
(iii) Tingkat 3 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat tidak dapat diobservasi dari data pasar.
31 Desember 2018
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar
31 Desember 2017
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar
Nilai wajar tingkat 2 dari tanah dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga
pasar dan estimasi pendapatan dan biaya yang dihasilkan oleh aset. Harga pasar dari tanah yang
paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut utama seperti ukuran aset, lokasi dan
penggunaan aset. Input yang paling signifikan dalam pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga
per meter.
e. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dapat
diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2019 sampai tahun 2042. Mengacu
pada praktik di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.
129
Lain-lain (lanjutan)
f. Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk
hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa) untuk menutupi kemungkinan kerugian
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika,
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Rama Satria Wibawa,
PT Asuransi Ramayana Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama,
PT Gelora Karya Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal, PT Sarana Lindung Upaya, PT Asuransi
Bosowa Periskop, PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967, PT Asuransi Astra Buana,
PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Tugu Pratama, PT Central Asia
Raya, PT Asuransi Bina Dana Artha dan PT. Asuransi Parolamas, keseluruhannya adalah pihak
ketiga, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Mandiri AXA General Insurance, PT Asuransi
Staco Mandiri dan PT Asuransi Jasaraharja Putera, keseluruhannya adalah pihak berelasi, dengan
nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp16.425.126 (31 Desember 2017: Rp12.732.909).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
g. Aset tetap yang telah terdepresiasi penuh namun masih digunakan oleh Bank Mandiri antara lain
berupa mesin-mesin kantor dan peralatan percetakan dan peralatan kantor dan perumahan.
h. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Perangkat lunak 2.341.611*) 1.978.352*)
Goodwill 423.115 423.115
2.764.726 2.401.467
*)
Setelah dikurangi nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp3.189.980 dan Rp2.700.780 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun (lihat Catatan 2.r.i).
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, termasuk dalam perangkat lunak adalah aset dalam
penyelesaian masing-masing sebesar Rp956.490 dan Rp858.663. Estimasi persentase tingkat
penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2018 adalah berkisar 5,00% - 95,00%
(31 Desember 2017: 5,00% - 95,00%).
Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar dari aset Entitas Anak yang diakuisisi.
Secara berkala goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill.
130
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
efek-efek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan serta provisi dan komisi yang masih akan diterima.
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
Entitas Anak. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, termasuk di dalam piutang transaksi
nasabah adalah piutang yang mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp12.602 dan
Rp110.614.
Tagihan dari reksadana terkait dengan transaksi piutang portofolio efek dari kontrak unit-link, dari
reksadana pada Entitas Anak.
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari tagihan atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, Prima dan Link dan tagihan atas Visa dan Master Card untuk transaksi kartu
kredit.
131
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56) 37.761.744 34.072.028
Pihak ketiga 109.703.494 106.915.524
Total 147.465.238 140.987.552
Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp8.704.173
dan Rp8.435.776 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
132
Termasuk di dalam saldo simpanan tabungan adalah tabungan wadiah masing-masing sebesar
Rp3.751.591 dan Rp3.193.558 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 1,13% 1,11%
Mata uang asing 0,33% 0,20%
133
c. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, jumlah tabungan yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp6.153.268 dan
Rp18.568.122 (Catatan 12B.c).
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 33.786.152 34.240.765
Pihak ketiga 188.213.027 181.973.864
Total 221.999.179 216.214.629
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 6.976.710 1.251.201
Pihak ketiga 29.926.895 20.541.384
Total (Catatan 62B.(v)) 36.903.605 21.792.585
258.902.784 238.007.214
Termasuk dalam simpanan nasabah - deposito berjangka adalah negotiable certificate of deposit
masing-masing sebesar Rp336.838 dan Rp409.134 pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017.
Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp23.162 dan Rp50.866.
134
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 114.738.061 104.901.708
1 - 3 bulan 97.681.724 97.075.006
3 - 6 bulan 4.716.025 8.432.108
6 - 12 bulan 4.112.310 3.373.897
Lebih dari 12 bulan 751.059 2.431.910
Total 221.999.179 216.214.629
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 22.398.379 15.142.207
1 - 3 bulan 9.087.378 4.624.224
3 - 6 bulan 3.982.255 1.494.313
6 - 12 bulan 1.081.019 514.632
Lebih dari 12 bulan 354.574 17.209
Total (Catatan 62B.(v)) 36.903.605 21.792.585
258.902.784 238.007.214
e. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir
sebagai jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar
Rp30.367.572 dan Rp33.139.017 (Catatan 12B.c).
24. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO, GIRO WADIAH DAN TABUNGAN
135
24. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO, GIRO WADIAH DAN TABUNGAN (lanjutan)
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar
Rp78.245 dan Rp69.383 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) dan kisaran bagi hasil per tahun:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
Giro dan giro wadiah
Rupiah 2,13% 2,18%
Mata uang asing 0,40% 0,42%
Tabungan
Rupiah 1,13% 1,11%
Mata uang asing 0,33% 0,20%
c. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Giro, giro wadiah dan tabungan dari bank lain yang
menjadi jaminan atas kredit yang diberikan dan bank garansi masing-masing sebesar Rp5.083 dan
Rp7.275 (Catatan 12B.c dan 31e).
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pihak ketiga:
Rupiah 2.300.000 -
Mata uang asing (Catatan 62B.(v)) 6.172.197 1.007.655
Total 8.472.197 1.007.655
136
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 2.300.000 -
Total 2.300.000 -
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 5.388.030 198.184
Lebih dari 1 bulan 784.167 809.471
Total (Catatan 62B.(v)) 6.172.197 1.007.655
8.472.197 1.007.655
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 5,12% 5,15%
Mata uang asing 1,87% 0,97%
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 56) 116.958 108.473
Pihak ketiga 2.946.642 2.580.856
Total 3.063.600 2.689.329
Mata uang asing:
Pihak ketiga 1.119.634 414.133
Total (Catatan 62B.(v)) 1.119.634 414.133
4.183.234 3.103.462
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka adalah negotiable certificate of
deposit masing-masing sebesar Rp491.222 dan Rp1.168.780 pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017.
Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp33.779 dan Rp106.220.
137
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
1 bulan 1.913.526 884.287
3 bulan 634.891 614.281
6 bulan 8.935 5.781
12 bulan 15.025 16.200
Lebih dari 12 bulan 491.223 1.168.780
Total 3.063.600 2.689.329
Mata uang asing:
1 bulan 832.033 7.108
3 bulan 287.601 -
12 bulan - -
Lebih dari 12 bulan - 407.025
d. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, deposito berjangka dari bank lain yang menjadi jaminan
atas kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp332.516 dan Rp281.948 (Catatan 12B.c).
Akun ini merupakan liabilitas Entitas Anak kepada pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak
yang ditempatkan pada investasi unit-link, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Non-syariah 21.250.821 22.105.476
Syariah 1.106.981 1.148.559
22.357.802 23.254.035
Investasi pemegang polis pada kontrak unit-link di atas memiliki underlying assets berupa aset
keuangan terutama dalam bentuk kas, efek-efek dan obligasi pemerintah. Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, investasi pemegang polis tersebut dicatat sesuai dengan jenis aset
keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Termasuk di dalam investasi pemegang unit-link adalah dana pemegang polis dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar USD11.065.072 (nilai penuh) dan
USD2.731.085 (nilai penuh).
138
Rincian dari investasi unit-link non-syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Dynamic money 12.615.791 11.811.629
Attractive money 5.148.311 6.214.079
Progressive money 1.997.742 2.305.255
Excellent equity 740.172 937.799
Protected money 273.944 327.661
Active money 158.092 186.368
Secure money 82.901 90.286
Equity Fund Offshore 82.300 -
Fixed money 62.814 71.719
Money market 42.392 110.662
Balance Fund Offshore 38.301 -
Prime equity 4.502 2.936
Money Market CS 2.721 47.082
Mandiri Equity Mone 838 -
21.250.821 22.105.476
Dynamic money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Dinamis.
Attractive money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri
Saham Atraktif.
Progressive money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder
Dana Campuran Progresif.
Excellent equity
Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi pada saham berkapitalisasi kecil (diluar 20
saham berkapitalisasi terbesar) di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana
Mandiri Dynamic Equity.
Protected money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang dengan jangka waktu kurang dari
1 tahun.
Active money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Aktif.
139
Money market
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang yang meliputi
deposito berjangka dan surat berharga dengan pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia melalui Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang.
Secure money
Secure money Rupiah merupakan penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar
investasi pada surat berharga pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan
instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Obligasi Mantap. Penempatan dana dalam
mata uang Dolar Amerika melalui investasi pada surat berharga dengan pendapatan tetap yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa luar negeri lainnya serta instrumen pasar uang
melalui Reksa Dana Investa Dana Dollar Mandiri.
Fixed money
Penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada obligasi pemerintah
Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi II.
Money market CS
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang khususnya
deposito berjangka dengan berdasarkan pada prinsip syariah.
Prime equity
Penempatan Dana berbasis kombinasi dengan dasar investasi saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui reksadana AXA Maestro Saham.
Rincian dari investasi unit-link syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Attractive money syariah 918.212 970.630
Active money syariah 120.446 112.389
Amanah equity syariah 43.444 38.858
Advanced commodity syariah 24.879 26.682
Total 1.106.981 1.148.559
Dana peserta polis syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017 masing-masing sebesar Rp20.000 dan RpNihil.
140
28. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
31 Desember 2018
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak berelasi
FR0061 115.000 03/10/2018 03/01/2019 102.275 41 102.234
Pihak ketiga
VR0030 1.700.000 07/12/2018 04/01/2019 1.635.388 947 1.634.441
VR0031 1.700.000 19/12/2018 03/01/2019 1.612.657 586 1.612.071
VR0031 1.500.000 07/12/2018 04/01/2019 1.423.890 825 1.423.065
VR0030 1.300.000 07/12/2018 04/01/2019 1.250.591 725 1.249.866
VR0031 1.300.000 19/12/2018 03/01/2019 1.233.208 448 1.232.760
VR0031 1.250.000 19/12/2018 03/01/2019 1.185.777 431 1.185.346
FR0059 1.300.000 31/12/2018 07/01/2019 1.159.918 1.214 1.158.704
FR0063 1.200.000 31/12/2018 07/01/2019 1.053.684 1.103 1.052.581
FR0061 1.000.000 21/12/2018 18/01/2019 935.861 3.072 932.789
FR0063 1.000.000 26/12/2018 02/01/2019 876.442 153 876.289
FR0070 500.000 31/12/2018 07/01/2019 494.281 517 493.764
FR0061 500.000 31/12/2018 07/01/2019 466.933 489 466.444
FR0053 250.000 12/12/2018 09/01/2019 249.318 386 248.932
FR0061 150.000 26/12/2018 02/01/2019 140.188 24 140.164
14.650.000 13.718.136 10.920 13.707.216
Total Rupiah 14.765.000 13.820.411 10.961 13.809.450
141
28. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan)
31 Desember 2017
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak Ketiga
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 284.134 742.642
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 284.134 742.642
Obligasi FR0066 650.000 21/06/2013 15/05/2018 741.560 205.955 535.605
Obligasi VR0027 622.742 20/06/2013 20/06/2018 702.888 201.555 501.333
Obligasi FR0059 5.000 28/12/2017 02/01/2018 4.714 - 4.714
142
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) 4.205.778 352.826
Pihak ketiga 3.380.566 5.751.664
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 56) 475.412 79.599
Pihak ketiga 636.251 373.212
Total 8.698.007 6.557.301
Mata uang asing:
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) - 160.786
Pihak ketiga 4.882.355 5.622.030
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 56) 7.610 9.683
Pihak ketiga 300.890 194.694
143
Obligasi
Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar Rp3.000.000
sebagai berikut:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Obligasi Berkelanjutan I 3.000.000 8,50% 21 September 2023
Tahap III
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan
pada tanggal 21 Desember 2018, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo
obligasi adalah pada tanggal 21 September 2023 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari
obligasi. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo. Wali
amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III adalah PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000 yang
terdiri atas 4 (empat) seri:
144
Obligasi (lanjutan)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B dan Seri C ditawarkan dengan nilai 100% (seratus
persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran
bunga pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk
Seri B dan 15 Juni 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-
masing seri obligasi. Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran senilai
79,3146% (tujuh puluh sembilan koma tiga satu empat enam persen) dari jumlah pokok obligasi,
dengan jatuh tempo tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada
saat tanggal jatuh tempo. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar Rp5.000.000
yang terdiri atas 3 (tiga) seri:
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga
pertama dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 September 2021 untuk Seri A, 30 September
2023 untuk Seri B dan 30 September 2026 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan
pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I
adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Selama berlakunya jangka waktu Obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Bank Mandiri
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Bank Mandiri tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank
Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) mengadakan penggabungan, konsolidasi,
akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank Mandiri.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum sebagaimana
dimaksud dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh harta kekayaan Bank, baik benda bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk
seluruh perikatan Bank termasuk obligasi tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dan Tahap I
menurut Pefindo adalah idAAA (triple A). Peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap III menurut Pefindo
pada tanggal 31 Desember 2018 adalah idAAA (triple A).
145
Obligasi (lanjutan)
Pada tanggal 11 Juli 2017, Entitas Anak (Bank Mandiri Taspen) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar
Rp2.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.500.000 8,50% 11 Juli 2020
Seri B 500.000 8,75% 11 Juli 2022
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada
tanggal 11 Oktober 2017, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah
pada tanggal 11 Juli 2020 untuk Seri A dan 11 Juli 2022 untuk Seri B yang juga merupakan tanggal
pelunasan pokok dari masing-masing obligasi.
Wali amanat dari penerbitan Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 adalah PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, peringkat Obligasi I Bank Mantap tahun
2017 menurut PT Fitch Rating Indonesia adalah AA (idn).
Selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Entitas Anak
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Pada tanggal 6 Juni 2017, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp850.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 610.000 8,50% 6 Juni 2020
Seri B 240.000 8,85% 6 Juni 2022
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 400.000 8,20% 7 Oktober 2019
Seri B 100.000 8,55% 7 Oktober 2021
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
146
Obligasi (lanjutan)
Peringkat Obligasi Berkelanjutan III Tahap II dan Tahap I menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 adalah idAA+ (double A plus).
Pada tanggal 1 Juni 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan II Tahap
II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 720.000 8,95% 1 Juni 2019
Seri B 680.000 9,25% 1 Juni 2021
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 18 Desember 2015, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan
mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (“Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang
terdiri atas 2 (dua) seri:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
Peringkat Obligasi Berkelanjutan II Tahap II dan Tahap I menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 adalah idAA+ (double A plus).
Pada tanggal 9 Juni 2015, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
III”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp150.000 sebagai berikut:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 23 Mei 2014, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
147
Obligasi (lanjutan)
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A sebesar Rp425.000, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B
sebesar Rp175.000 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III sebesar Rp150.000 telah dilunasi pada saat
jatuh temponya.
Peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap III dan Tahap II seri B menurut Pefindo pada tanggal
31 Desember 2017 adalah idAA+ (double A plus).
Pada tanggal 31 Desember 2018, seluruh efek-efek yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp1.643.197 (31 Desember 2017:
Rp2.003.301) (Catatan 13f) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan sebesar Rp66.803
(31 Desember 2017: Rp201.699) (Catatan 14f).
Pada tanggal 22 Desember 2016, Entitas anak, PT Bank Syariah Mandiri, telah menerbitkan sukuk
mudharabah subordinasi BSM Tahun 2016 (sukuk mudharabah) dengan nilai nominal Rp375.000.
Sukuk mudharabah merupakan surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk surat pengakuan liabilitas
jangka panjang berjangka waktu 7 tahun dengan syarat dan ketentuan:
- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi selambatnya 10
(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended)
BSM senilai 7 (tujuh) kali dana sukuk mudharabah dalam mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit,
yang diperoleh selama satu (1) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan
BSM yang belum diaudit.
- Nisbah yang diberikan kepada pemegang sukuk mudharabah adalah sebesar 27,07% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Sukuk mudharabah ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga.
Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan pasal 17 ayat (1)
huruf f Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. Sukuk mudharabah merupakan
kewajiban Entitas Anak yang di subordinasi.
148
Selama berlakunya jangka waktu sukuk mudharabah dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi
hasil, BSM berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12%
(dua belas persen); (ii) memastikan bahwa sukuk mudharabah ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50
(lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan (audited) selambat-lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan
keuangan (unaudited) triwulan selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan,
laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil dan laporan
penilaian tingkat kesehatan bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate
Governance kepada OJK.
BSM tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha;
(iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan
Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas
lain yang menyebabkan bubarnya BSM.
Bertindak sebagai wali amanat sukuk mudharabah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, peringkat sukuk mudharabah menurut Pefindo adalah idAA-
(double A minus syariah).
Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga efek-efek yang diterbitkan sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank Mandiri dan Entitas
Anak telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian efek-efek yang diterbitkan.
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 54) 51.577.755 49.154.361
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 21.557.890 20.185.442
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 54) 8.262.298 4.727.760
Standby letter of credit (Catatan 54) 1.772.782 1.447.980
149
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mata uang asing:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 54) 30.536.330 30.533.617
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 15.370.389 15.427.279
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 54) 11.483.630 11.094.762
Standby letter of credit (Catatan 54) 11.358.907 10.830.638
151.919.981 143.401.839
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Saldo awal tahun 381.771 207.401
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (270.973) 173.402
Lain-lain*) 14.931 968
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
d. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
e. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan tunai untuk bank garansi
dan letter of credit yang tidak dapat dibatalkan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp3.785.146 dan Rp3.069.449 (Catatan 21c dan 24c).
150
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pengadaan aset tetap dan perangkat lunak 1.700.712 1.267.246
Beban bunga 1.555.932 1.419.253
Jasa tenaga kerja pihak ketiga 401.594 359.249
Promosi 352.394 295.548
Beban pelatihan, pakaian dinas, rekreasi dan lainnya 43.718 60.842
Beban jasa profesional 37.756 50.984
Lain-lain 743.361 485.349
Total 4.835.467 3.938.471
Termasuk dalam pengadaan aset tetap dan perangkat lunak adalah utang kepada pemasok atau
vendor terkait kegiatan operasional dan pemeliharaan gedung, peralatan, perangkat lunak, mesin ATM
dan sistem Teknologi Informasi Grup.
Lain-lain terdiri dari beban yang masih harus dibayar terkait cadangan iuran OJK dan transaksi
operasional kegiatan Grup, seperti biaya komunikasi data dan biaya listrik, air dan gas.
33. PERPAJAKAN
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Bank Mandiri 1.091.292 2.403.973
Entitas Anak 144.735 284.076
Total 1.236.027 2.688.049
b. Utang pajak
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Utang Pajak Kini
Bank Mandiri
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 183.320 114.149
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 149.175 187.151
332.495 301.300
151
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Utang Pajak Lainnya
Bank Mandiri
Pajak Penghasilan
Pasal 21 161.721 159.344
Pasal 4 (2) 297.794 263.387
Lain-lain 131.796 129.662
591.311 552.393
Entitas Anak 164.143 156.139
755.454 708.532
c. Beban/(manfaat) pajak
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2ad, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Entitas Anak
dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah.
152
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak kini untuk
Bank Mandiri dan taksiran beban pajak kini Entitas Anak adalah sebagai berikut:
153
Pajak atas laba Bank Mandiri dan Entitas Anak (Grup) sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang
mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada Grup
dalam jumlah sebagai berikut:
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Entitas Anak menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor pajak
berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak
terutang.
Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto
dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan
sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 105/PMK.03/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan
No. 57/PMK.03/2010 tanggal 9 Maret 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 207/PMK.010/2015 tanggal 20 November 2015.
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6
sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam - LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
Berdasarkan Surat Keterangan No. DE/I/2019-0139 tanggal 4 Januari 2019 perihal Laporan Bulanan
Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik dan Rekapitulasi yang dilaporkan di Formulir
No. X.H. 1-2 tertanggal 2 Januari 2019 dari PT Datindo Entrycom (Biro Administrasi Efek atau BAE),
yang disampaikan kepada Bank Mandiri, dimana BAE menyatakan Bank Mandiri telah memenuhi
persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan menjadi 20% menurut
PP No. 77 Tahun 2013 dan PP No. 56 Tahun 2015. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 238/PMK.03/2008, OJK (dahulu “Bapepam - LK”) akan menyampaikan informasi mengenai
pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang berwenang. Oleh karena
itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%.
Bank berkeyakinan bahwa Bank akan memenuhi persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan
tarif pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
sebagaimana diungkapkan di atas akan menjadi dasar dalam pengisian surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan
menurut pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 2.061.470 (811.715) - 1.249.755
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.534.811 72.308 (197.681) 1.409.438
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.160.148 (199.003) - 961.145
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi
Pemerintah - Tersedia untuk dijual (152.976) - 709.603 556.627
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan 362.759 81.036 - 443.795
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 69.882 (47.234) - 22.648
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 35.450 (1.357) - 34.093
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 21.628 (3.539) - 18.089
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 1.348 3.526 - 4.874
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.994 8.418 - 10.412
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 1.969 (1) - 1.968
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 123 - - 123
155
Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 4.969.726 (905.622) 511.922 4.576.026
31 Desember 2017
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 2.261.427 (199.957) - 2.061.470
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.247.207 146.589 141.015 1.534.811
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.206.212 (46.064) - 1.160.148
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan 444.607 (81.848) - 362.759
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 38.629 31.253 - 69.882
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 51.080 (15.630) - 35.450
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 29.127 (7.499) - 21.628
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.994 - - 1.994
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 1.969 - - 1.969
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 3.504 (2.156) - 1.348
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 174 (51) - 123
Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 5.435.589 (183.757) (282.106) 4.969.726
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset
pajak tangguhan tersebut.
156
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Kantor Pajak, pada tanggal 6 Desember 2012, Bank menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan kurang bayar atas Pajak
Penghasilan badan terkait dengan hapus buku kredit dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berikut
Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun fiskal 2010 sebesar Rp1.108.071.
Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 4 Maret 2013, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak, serta membayar seluruh
pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017.
Pada bulan Desember 2013, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB Pajak Pertambahan Nilai dan menerima sebagian keberatan tersebut, sehingga Kantor
Pajak mengembalikan sebagian uang muka pajak terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai. Bank
telah mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada
bulan Maret 2014.
Pada tanggal 21 Februari 2014, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan
terhadap SKPKB Pajak Penghasilan dan menolak keberatan tersebut. Bank telah mengajukan
banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal
19 Mei 2014.
Majelis Hakim Pengadilan Pajak pada bulan April dan Mei 2016 telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Bank atas Surat
Keputusan Keberatan PPN dan menolak permohonan banding Bank atas Surat Keputusan
Keberatan Pajak Penghasilan. Bank tidak setuju dan telah mengajukan Peninjauan Kembali
terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan ke Mahkamah Agung
Republik Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2016. Pada tanggal 17 Mei 2018, Mahkamah Agung
Republik Indonesia telah menerbitkan putusan yang mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali
Bank terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan.
Kantor pajak telah mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap
Putusan Banding Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Bank
atas Surat Keputusan Keberatan PPN. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini,
belum terdapat hasil keputusan atas peninjauan kembali tersebut.
Pada tanggal 15 November 2018, Bank telah mengirimkan surat permohonan No. KEU/1328/2018
kepada Kantor Pajak untuk permohonan kompensasi pembayaran pajak sebesar Rp1.080.790
untuk pembayaran setoran angsuran pajak bulan Maret, April dan Mei 2019. Sampai dengan
tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank masih menunggu persetujuan dari kantor pajak
terkait permohonan ini.
Tahun pajak 2013
Berdasarkan hasil verifikasi oleh Kantor Pajak, pada tanggal 16 Desember 2014, Kantor Pajak telah
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan Bank kurang bayar
atas Pajak Penghasilan Badan terkait pengenaan tarif pajak untuk tahun fiskal 2013 sebesar
Rp1.313.347 (termasuk denda).
Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 10 Maret 2015, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak. Bank telah membayar
seluruh pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak.
Pada tanggal 7 Maret 2016, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB dan menolak pengajuan keberatan tersebut. Bank telah mengajukan banding atas Surat
Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 2 Juni 2016.
157
Pada tanggal 30 Oktober 2017, Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang menolak Permohonan Banding Bank Mandiri. Bank tidak setuju dan telah
mengajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak tersebut ke
Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 7 Februari 2018. Pada tanggal 31 Juli 2018,
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menerbitkan putusan yang menolak permohonan
Peninjauan Kembali Bank terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak. Atas keputusan ini, pada
tanggal 31 Desember 2018 Bank telah membebankan pembayaran yang sebelumnya dicatat
sebagai uang muka pajak ke beban pajak kini - tahun sebelumnya di laporan laba rugi konsolidasian
tahun berjalan sebesar Rp1.313.347.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank sedang dalam proses
pemeriksaan untuk seluruh jenis pajak oleh kantor pajak dan belum terdapat hasil pemeriksaan.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 51) 3.563.484 4.030.761
Cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR 4.424.403 4.246.627
Total 7.987.887 8.277.388
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai meliputi uang pensiun dan remunerasi jangka panjang
lainnya sesuai dengan kebijakan Bank dan Entitas Anak yang dihitung dengan perhitungan aktuaris.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Liabilitas kepada pemegang polis 4.162.783 4.752.207
Utang transaksi nasabah 1.081.030 2.285.484
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 980.463 2.215.373
Setoran jaminan 879.759 909.499
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi 743.065 693.670
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi 638.105 494.919
Liabilitas terkait dengan unit-link 273.546 281.493
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar 395.957 120.724
Transaksi transfer nasabah 228.339 103.155
Lain-lain 3.094.329 4.681.004
158
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mata uang asing:
Transaksi transfer nasabah 1.249.349 1.379.912
Liabilitas lain atas transaksi UPAS 632.896 586.311
Setoran jaminan 515.537 598.017
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi 238.156 259.811
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar 92.413 88.154
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi 5.843 32.999
Lain-lain 583.567 1.013.645
Total (Catatan 62B.(v)) 3.317.761 3.958.849
15.795.137 20.496.377
Liabilitas kepada pemegang polis terdiri dari liabilitas Entitas Anak (AXA Mandiri Financial Services,
Mandiri AXA General Insurance (hanya posisi 31 Desember 2017) dan PT Asuransi Jiwa InHealth
Indonesia) sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Manfaat polis masa depan dari produk non unit-link 3.380.188 3.062.182
Premi yang belum merupakan pendapatan 438.968 1.202.818
Estimasi liabilitas klaim 234.369 375.892
Utang klaim 109.259 111.315
Total 4.162.784 4.752.207
Utang transaksi nasabah sebagian besar terdiri dari utang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Entitas Anak).
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari liabilitas atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, ATM Link dan ATM Prima dan liabilitas kepada Visa dan Master Card untuk
transaksi kartu kredit.
Liabilitas terkait dengan unit-link merupakan liabilitas unit-link kepada pihak ketiga dan liabilitas
pemegang dana unit-link Entitas Anak (AXA Mandiri Financial Services).
Transaksi transfer nasabah terdiri dari transaksi pengiriman uang yang masih harus diselesaikan dalam
berbagai mata uang dari dana tau ke rekening nasabah.
Setoran jaminan merupakan jaminan uang tunai yang disetorkan oleh nasabah atas transaksi ekspor,
impor dan penerbitan bank garansi.
Liabilitas lain atas transaksi UPAS merupakan liabilitas kepada bank pembayar dalam mata uang asing
sehubungan dengan timbulnya tagihan UPAS ke importir.
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi kredit
yang terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar merupakan utang yang timbul dari transaksi pembelian
surat berharga yang seluruhnya telah dibayarkan masing-masing pada tanggal 4 Januari 2019 dan
3 Januari 2018 untuk tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
159
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi
kredit yang tidak terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor dan liabilitas terkait transaksi perdagangan, titipan dan
transaksi yang masih harus diselesaikan.
51.653.982 35.703.679
Akun ini merupakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan sharing
pembiayaan 70,00% dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan 30,00%
dana Bank Mandiri sesuai Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perumahan Rakyat
No. 07/SKB/M/2012 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/003/2012 tanggal
15 Februari 2012 tentang Perubahan Kesepakatan Bersama antara kementerian Perumahan
Rakyat No. 13/SKB/DP/2011 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/015/2011
tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka
pengadaan perumahan melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Kesepakatan
Bersama tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Operasional antara Badan Layanan
Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia pada
tahun 2012, yang telah diperbaharui pada tahun 2017 dengan Perjanjian Kerjasama Operasional
No.HK.02.03-Sg.DL/67/2017 dan No. DIR.PKS/119/2017 tanggal 21 Desember 2017 tentang
Penyaluran Dana FLPP Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui KPR Sejahtera Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) dan terdapat perubahan komposisi sharing pembiayaan menjadi
90% dana kemenpupera dan 10% dana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
160
Pada tahun 2018 terdapat perubahan komposisi sharing pembiayaan 75% dana PPDPP
kemenpupera dan 25% dana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Operasional No. 51/PKS/Sg/2018 dan DIR.PKS/45/2018 tentang Penyaluran Dana Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui kredit Pemilik Rumah Sejahtera Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah tanggal 14 Agustus 2018, yang telah diperbaharui dengan
Perjanjian Kerjasama Operasional No.118/PKS/Sg/2018 dan No. DIR.PKS/60/2018 tanggal
21 Desember 2018 tentang Penyaluran Dana FLPP Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui
KPR Sejahtera Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Baki debet pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp218.192
dan Rp135.401. Fasilitas ini dikenakan tarif tertentu dari pemerintah. Jangka waktu kredit dan
jadwal pelunasannya maksimal 240 bulan (20 tahun) dengan angsuran pertama dimulai pada
bulan berikutnya (untuk pencairan dana tanggal 1 sampai dengan 10) dan dimulai dua bulan
berikutnya (untuk pencairan dana mulai tanggal 11 sampai dengan akhir bulan). Pengembalian
dana (angsuran pokok dan bunga) kepada Kemenpupera dilaksanakan paling lambat tanggal
10 setiap bulannya.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mata uang asing:
China Development Bank, Cina
- Tranche A 9.366.975 9.464.055
- Tranche B 3.711.915 3.961.828
United Overseas Bank Limited, Singapura 2.876.000 -
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura 1.438.000 -
Agence Française de Développement, Perancis 112.198 176.839
17.505.088 13.602.722
651.389.133 9.366.975
Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) Cina 2025 120 + marjin tertentu 1.781.192.000 3.723.707
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (5.640.699) (11.792)
1.775.551.301 3.711.915
161
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche A
(mata uang China Development Bank, 15 September LIBOR (6 bulan)
USD) Cina 2025 120 + marjin tertentu 700.000.000 9.497.250
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (2.446.686) (33.195)
697.553.314 9.464.055
Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) Cina 2025 120 + marjin tertentu 1.908.420.000 3.976.460
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.022.446) (14.632)
1.901.397.554 3.961.828
Pada tanggal 16 September 2015, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman
jangka panjang tanpa agunan dengan China Development Bank (CDB).
Pinjaman tersebut terbagi dalam 2 (dua) fasilitas, yaitu Tranche A berupa pinjaman langsung dari
CDB dalam valuta USD dengan total fasilitas sebesar USD700.000.000 (nilai penuh) yang jatuh
tempo 10 (sepuluh) tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu dan Tranche B berupa pinjaman langsung dalam valuta CNY
dengan total fasilitas sebesar CNY1.908.420.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 10 (sepuluh)
tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga SHIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin
tertentu. Pinjaman tersebut telah dicairkan pada tanggal 13 November 2015, 3 Desember 2015,
11 Desember 2015, 18 Desember 2015, 23 Desember 2015 dan 28 Desember 2015. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2018, Bank telah melakukan pembayaran atas pinjaman ini sebesar
USD46.666.667 (nilai penuh) dan CNY127.228.000 (nilai penuh).
31 Desember 2018
Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
Tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah
200.000.000 2.876.000
Pada tanggal 19 Januari 2018 dan 28 Februari 2018, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman
tanpa agunan dari United Overseas Bank Limited, Singapura masing-masing sebesar
USD100.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin
tertentu.
162
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor kurang dari 1 (satu) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
9 Januari 2019 dan 19 Februari 2019. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas
pinjaman ini masing-masing sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 19 Januari 2018
dan 28 Februari 2018.
31 Desember 2018
Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
Tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah
100.000.000 1.438.000
Pada tanggal 13 Agustus 2018, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman tanpa agunan dari
Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura sebesar USD100.000.000 (nilai penuh)
dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor kurang dari 1 (satu) tahun dan Bank Mandiri telah melakukan
penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) pada tanggal
20 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2019.
31 Desember 2018
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
785.475 11.295
7.016.860 100.903
7.802.335 112.198
163
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
2.284.340 30.993
2.354.993 31.951
8.394.701 113.895
13.034.034 176.839
Pada tanggal 17 Juni 2010, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman senilai
USD100.000.000 (nilai penuh) dari Agence Française de Développement (AFD) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi.
Fasilitas jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period)
dengan suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu dan akan digunakan untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon.
Sebagai bagian dari perjanjian pinjaman dimaksud, Bank Mandiri dan AFD juga secara bersama
akan membiayai program pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan kapasitas Bank Mandiri
khususnya terhadap topik-topik perubahan iklim dan efisiensi energi.
Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman dari AFD
sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2016. Pinjaman ini
telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 16 Februari 2012, 30 Mei 2012 dan 31 Mei 2012, Bank telah melakukan penarikan
pinjaman kembali masing-masing sebesar USD16.000.000 (nilai penuh), USD40.000.000 (nilai
penuh) dan USD11.000.000 (nilai penuh) yang akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal
31 Desember 2018, 30 September 2017 dan 31 Maret 2019. Pinjaman AFD sebesar
USD40.000.000 (nilai penuh) dan USD16.000.000 (nilai penuh) telah dilunasi pada saat jatuh
tempo.
164
Penarikan atas pinjaman dimaksud untuk memenuhi kebutuhan sumber dana untuk pembiayaan
proyek-proyek ramah lingkungan di Bank Mandiri.
Pada tanggal 8 November 2013, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman baru yang
kedua atau second line of credit senilai USD100.000.000 (nilai penuh) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi. Fasilitas
jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period) dengan suku
bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 25 Maret 2014, Bank
melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) yang
akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2023.
JP Morgan, Jakarta
31 Desember 31 Desember
2018 2017
JP Morgan, Jakarta 5.750.503 5.424.830
31 Desember 2018
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
149.959.401 2.156.416
249.936.491 3.594.087
399.895.892 5.750.503
165
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
149.939.583 2.034.305
249.900.447 3.390.525
399.840.030 5.424.830
Pada tanggal 15 November 2013, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan,
Jakarta sebesar USD150.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 November
2016. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD150.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 21 November 2013. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 November
2020.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pada tanggal 20 Agustus 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan,
Jakarta sebesar USD250.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu.
166
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 5 September
2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD250.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 2 September 2014. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 September 2020.
Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 30 hari sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR
ditambah marjin tertentu. Rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
United Overseas Bank Limited, Singapura 3.147.782 1.356.750
CO Bank US, Amerika Serikat 2.689.060 1.356.750
Bank of Montreal, Kanada 2.631.540 1.831.612
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 1.721.286 1.212.935
Standard Chartered Bank, Hong Kong 1.283.487 -
Citibank NA, Hong Kong 532.060 1.017.563
CO Bank, ACB 431.400 -
Landesbank Baden-Wuerttemberg, Singapura 431.400 -
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Singapura - 542.700
167
Pada tanggal 19 November 2014, BOA mengirimkan transfer notice yang menyatakan bahwa BOA
telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen
perjanjian terkait fasilitas pinjaman dengan skema repo to maturity kepada PT Asuransi Jiwa
Adisarana Wanaartha.
168
(f) Lain-lain
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Pihak berelasi
PT Bank Bank Negara Indonesia Tbk. 224.486 -
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 199.200 -
423.686 -
Pihak ketiga
PT Bank Pan Indonesia Tbk. 2.632.355 2.540.738
PT Bank Central Asia Tbk. 1.184.063 626.268
Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ 700.000 -
PT Bank DKI 643.550 546.015
PT Bank Permata Tbk. 395.109 50.000
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 374.308 -
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. 334.526 685.138
PT Bank KEB Hana Indonesia 311.809 378.863
PT Bank UOB Indonesia 223.144 -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 162.397 117.617
PT Bank HSBC Indonesia 150.000 -
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 150.000 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 146.183 25.000
PT Bank Ina Perdana Tbk. 99.926 148.675
PT Bank BPD DIY 23.564 40.275
PT Bank Mega Tbk. - 798.297
PT Bank Sumut - 100.000
PT Bank MNC Internasional Tbk. - 50.000
7.530.934 6.106.886
12.663.925 8.728.115
169
Rupiah
Pada tanggal 12 November 2012 dan terakhir pada tanggal 13 Oktober 2017, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian
pinjaman dimana Panin menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar
Rp4.580.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas
tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Oktober 2018 sampai
dengan bulan Maret 2021.
Pada tanggal 26 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Pan Indonesia
Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian kredit dimana Panin menyediakan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp400.000 yang bersifat non revolving dan fasilitas money
market line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat suku bunga 9% - 9,75% pada saat penarikan untuk fasilitas kredit modal kerja
dan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan untuk fasilitas money market line. Fasilitas
kredit modal kerja jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2021 dan fasilitas money market line
jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2018. Fasilitas money market line yang jatuh tempo tanggal
26 Mei 2018 telah dilakukan perpanjangan jangka waktu fasilitas pada tanggal 25 Juni 2018,
sehingga atas fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2019.
Pada tanggal 21 Maret 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) mendapat tambahan
fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp1.000.000 yang bersifat non revolving. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat suku bunga 8,5% - 9% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 21 Agustus 2022.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Panin masing-masing sebesar
Rp2.632.355 dan Rp2.540.738.
Pada tanggal 7 Maret 2001, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Central Asia
Tbk. (BCA) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas overdraft yang
bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating. Perjanjian ini telah diubah dengan
penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret 2011 dengan memberikan tambahan fasilitas
sehingga menjadi Rp55.000 dan terakhir telah diubah dengan penandatanganan perjanjian pada
tanggal 8 Maret 2016. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2019.
Pada tanggal 19 Juli 2013 dan terakhir pada tanggal 17 Januari 2018, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan
beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar Rp1.500.000 yang bersifat non revolving
dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan
berkisar antara bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Juni 2021.
Pada tanggal 11 Juni 2013 dan terakhir pada tanggal 30 Maret 2015, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas
money market dengan limit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga floating. Perjanjian ini telah diubah dengan penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret
2017 dimana fasilitas money market di-switch menjadi term loan yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan
berkisar antara bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BCA masing-masing sebesar
Rp1.184.063 dan Rp626.268.
170
Rupiah (lanjutan)
PT Bank DKI
Pada tanggal 17 September 2013 dan terakhir pada tanggal 6 Maret 2018, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank DKI (Bank DKI) menandatangani perjanjian kredit
dimana Bank DKI menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar
Rp775.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut
memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Desember 2018 sampai dengan
bulan Mei 2021.
Pada tanggal 24 Maret 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank DKI (Bank
DKI) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank DKI menyediakan fasilitas money market line
dengan maksimum kredit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga pasar pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2018.
Pada tanggal 22 Maret 2018, fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Juni 2018.
Fasilitas ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 8 Juni 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank DKI
menandatangani perjanjian kredit money market line sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving
dan dikenakan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan dan kredit modal kerja executing
sebesar Rp300.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga 8,75%. Fasilitas
money market line jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2019 dan kredit modal kerja executing jatuh
tempo pada tanggal 8 Desember 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank DKI masing-masing sebesar
Rp643.550 dan Rp546.015.
Pada tanggal 21 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank UOB
Indonesia (Bank UOB) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank UOB menyediakan fasilitas
term loan dengan total fasilitas sebesar Rp300.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga tetap dan fasilitas kredit revolving dengan total fasilitas sebesar Rp300.000
yang dikenakan tingkat suku bunga floating. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam
dan berkisar antara bulan Oktober 2018 sampai dengan bulan Maret 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank UOB masing-masing sebesar
Rp223.144 dan RpNihil.
Pada tanggal 9 Oktober 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("BNI") dengan batas
maksimum kredit sejumlah Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75% - 9,25%.
Fasilitas tersebut bersifat pinjaman modal kerja berulang. Jangka waktu penarikan fasilitas kredit
adalah sampai dengan 8 Oktober 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BNI masing-masing sebesar
Rp224.486 dan RpNihil.
171
Rupiah (lanjutan)
Pada tanggal 9 November 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") dengan batas
maksimum kredit sejumlah Rp300.000. Fasilitas tersebut bersifat pinjaman modal kerja berulang,
dan akan jatuh tempo 12 bulan setelah kontrak tersebut di tandatangani dengan suku bunga
sesuai rekomendasi treasury bank.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BRI masing-masing sebesar Rp199.200
dan RpNihil.
Pada tanggal 21 Desember 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank
Maybank Indonesia Tbk. (Maybank) menandatangani perjanjian pinjaman dimana Maybank
menyediakan fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp500.000 yang bersifat non
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal
12 Maret 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Maybank sebesar Rp374.308 dan
RpNihil.
Pada tanggal 22 April 2014 dan terakhir pada tanggal 27 Oktober 2017, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB)
menandatangani perjanjian kredit dimana BJB menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan
total limit sebesar Rp950.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap.
Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Desember 2018
sampai dengan bulan Desember 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BJB masing-masing sebesar
Rp334.526 dan Rp685.138.
Pada tanggal 19 Maret 2015 dan terakhir pada tanggal 3 September 2018, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) menandatangani
perjanjian kredit dimana Bank Hana menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total
fasilitas sebesar Rp850.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap.
Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Mei 2019 sampai
dengan bulan Juni 2019.
Pada tanggal 13 Juli 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank KEB Hana
Indonesia (Bank Hana) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Hana menyediakan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non
revolving dengan tingkat suku bunga 9% fixed satu tahun. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 7 September 2020.
172
Rupiah (lanjutan)
Pada tanggal 8 Februari 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Hana
menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Hana memberikan tambahan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat
suku bunga 9%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Hana masing-masing sebesar
Rp311.809 dan Rp378.863.
Pada tanggal 4 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Mega Tbk.
(Bank Mega) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Mega menyediakan fasilitas kredit
modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp125.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 9% - 10%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 4 Mei 2018
dan telah dilunasi saat jatuh tempo.
Pada tanggal 21 Juli 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Mega
menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Mega memberikan tambahan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp875.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga 9% - 10%. Dengan adanya penambahan ini, maka total keseluruhan fasilitas
yang diberikan adalah sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal
8 Desember 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Mega masing-masing sebesar
RpNihil dan Rp798.297.
Pada tanggal 15 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Permata
Tbk. (Bank Permata) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Permata menyediakan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non
revolving dengan tingkat suku bunga 9% pada saat penarikan dan fasilitas kredit money market
line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving dengan tingkat suku
bunga dikisaran 7% - 7,25%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Permata masing-masing sebesar
Rp395.109 dan Rp50.000.
173
Rupiah (lanjutan)
Pada tanggal 23 Oktober 2000 dan terakhir pada tanggal 31 Mei 2016, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank HSBC) menandatangani perjanjian kredit
dimana Bank HSBC menyediakan fasilitas working capital loan dengan total fasilitas sebesar
Rp150.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating. Fasilitas tersebut
jatuh tempo pada bulan Oktober 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank HSBC sebesar Rp150.000 dan
RpNihil.
Pada tanggal 21 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank CIMB
Niaga Tbk. (Bank CIMB Niaga) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank CIMB Niaga
menyediakan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang
bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga 9% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh
tempo pada tanggal 4 Maret 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank CIMB Niaga masing-masing
sebesar Rp146.183 dan Rp25.000.
Pada tanggal 28 Desember 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Ina
Perdana Tbk. (Bank Ina) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Ina menyediakan fasilitas
kredit modal kerja dengan total sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga 9%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 29 Desember 2020.
Pada tanggal 19 Desember 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Ina
menandatangani penambahan plafond perjanjian kredit berupa fasilitas kredit modal kerja dengan
tambahan sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga 8,5%.
Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Ina masing-masing sebesar
Rp99.926 dan Rp148.675.
Pada tanggal 20 Mei 2010, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Danamon) menandatangani perjanjian kredit dimana Danamon menyediakan
beberapa fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp240.556 yang bersifat revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga tetap dan fasilitas working capital loan dengan total fasilitas sebesar
Rp100.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating. Fasilitas tersebut
memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan November 2019 sampai dengan
bulan Juni 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Danamon masing-masing sebesar
Rp162.397 dan Rp117.617.
174
Rupiah (lanjutan)
Pada tanggal 18 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank BPD DIY (BPD
DIY) menandatangani perjanjian kredit dimana BPD DIY menyediakan fasilitas kredit modal kerja
dengan maksimum kredit sebesar Rp50.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat
suku bunga 9% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Mei 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BPD DIY masing-masing sebesar
Rp23.564 dan Rp40.275.
Pada tanggal 22 Maret 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank MNC
Internasional Tbk. (Bank MNC) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank MNC menyediakan
fasilitas kredit money market line dengan plafond sebesar Rp120.000 yang bersifat revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 22 Maret 2018. Atas fasilitas yang telah jatuh tempo tersebut, pada tanggal 11 April 2018
dilakukan perpanjangan jatuh tempo sampai dengan tanggal 20 Februari 2019 sekaligus merubah
plafond menjadi sebesar Rp150.000.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank MNC masing-masing sebesar
RpNihil dan Rp50.000.
PT Bank Sumut
Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Sumut (Bank Sumut)
sebesar Rp100.000 dengan maksimum penarikan tenor 3 bulan. Tingkat suku bunga akan berlaku
efektif floating disesuaikan pada saat pencairan fasilitas. Fasilitas kredit ini diberikan dengan
tujuan guna pembiayaan modal kerja kegiatan Entitas Anak di bidang sekuritas. Fasilitas ini
berakhir pada tanggal 3 Januari 2018. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas Anak pada saat
jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Sumut masing-masing sebesar
RpNihil dan Rp100.000.
Pada tanggal 25 Juni 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BTPN
menyediakan fasilitas money market line dengan total limit sebesar Rp150.000 yang bersifat
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 7 Januari 2019 dan 11 Januari 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional
masing-masing sebesar Rp150.000 dan RpNihil.
175
Rupiah (lanjutan)
Pada tanggal 11 Pebruari 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ (BTMU) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BTMU menyediakan fasilitas
uncommitted short-term loan/money market line dengan total limit sebesar Rp724.050 yang
bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Fasilitas tersebut jatuh tempo
pada tanggal 11 Januari 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ masing-
masing sebesar Rp700.000 dan RpNihil.
Pada tanggal 19 Juli 2017 dan terakhir pada tanggal 26 April 2018, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) menandatangani perjanjian kredit
dimana BTMU menyediakan beberapa fasilitas kredit sindikasi dalam mata uang USD dan JPY
dengan total limit sebesar ekuivalen Rp5.127.003 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar
antara bulan September 2020 sampai dengan bulan Agustus 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari BTMU masing-masing sebesar
ekuivalen Rp4.116.308 dan Rp2.586.004.
Bank of China
Pada tanggal 29 Maret 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Bank of China (BOC)
menandatangani perjanjian kredit dimana BOC menyediakan fasilitas term loan dengan total limit
sebesar ekuivalen Rp575.000 pada saat tanggal pencairan yang bersifat non-revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 9,25%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal
24 Desember 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank of China masing-masing sebesar
Rp579.240 dan RpNihil.
Pada tanggal 29 September 2011, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) dan PT Bank UOB
Indonesia (“UOB”) mengadakan perjanjian pinjaman fasilitas revolving credit facility sebesar
maksimum Rp200.000 dalam mata uang IDR dan setara dengan Rp100.000 untuk penarikan
dalam mata uang USD, sub limit fasilitas dalam bentuk uncommitted bank guarantee sebesar
maksimum Rp200.000 dan fasilitas foreign exchange line sebesar maksimum USD5.000.000.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 29 September 2012 dan terus diperpanjang sampai
tanggal 1 Februari 2019. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitas modal kerja
ditentukan oleh bank.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari Bank UOB masing-masing sebesar
Rp13.757 dan RpNihil.
176
Pada tanggal 13 April 2010, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) mengadakan perjanjian dengan
PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) dimana Entitas Anak memperoleh fasilitas modal kerja dengan
jumlah yang setara dengan Rp130.000 dan fasilitas bank garansi dengan jumlah yang setara
dengan Rp50.000 untuk dikeluarkan kepada Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) sebagai
indikator limit transaksi Entitas Anak atau untuk diterbitkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) untuk menjamin proses underwriting.
Fasilitas Modal Kerja tersedia dalam Rupiah (“Mata Uang Dasar”) tetapi jika diminta oleh Entitas
Anak, dapat disediakan dalam mata uang USD (“Mata Uang Alternatif”) dengan nilai setara
dengan saldo Fasilitas Modal Kerja dalam Mata Uang Dasar. Tingkat bunga yang ditentukan atas
Fasilitas Modal Kerja adalah berdasarkan suku bunga yang disepakati pada saat tanggal
transaksi. Fasilitas akan ditinjau kembali pada tanggal 31 Januari 2018. Pinjaman ini telah dilunasi
oleh Entitas Anak pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, pinjaman dari ANZ masing-masing sebesar ekuivalen
RpNihil dan Rp35.225.
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dari beberapa bank
mensyaratkan PT Mandiri Tunas Finance untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal
pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan
komisaris, perubahan bisnis utama, investasi dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam
perjanjian pinjaman tersebut, PT Mandiri Tunas Finance juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan
keuangan seperti rasio jumlah utang bunga terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan kewajiban
penyampaian laporan lainnya.
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dari beberapa bank
mensyaratkan PT Mandiri Utama Finance untuk memenuhi antara lain persyaratan keuangan seperti
rasio jumlah utang terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1, persentase penghapusan harus kurang
dari 2% untuk mobil dan 5% untuk sepeda motor, maksimal gearing ratio adalah 10x, minimal current
ratio adalah 1,1x, minimal pembiayaan konsumen adalah 40% dari total aset, maksimal piutang
pembiayaan konsumen dengan umur piutang lebih dari 90 hari sebesar 3% dan kewajiban
penyampaian laporan lainnya.
Pinjaman yang diterima oleh PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp10.284.416 pada tanggal 31 Desember 2018
(31 Desember 2017: Rp8.016.751) (Catatan 13g) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan
sejumlah Rp468.553 pada tanggal 31 Desember 2018 (31 Desember 2017: Rp1.126.406) (Catatan
14g).
Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga pinjaman yang diterima sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017, Bank Mandiri dan Entitas Anak telah memenuhi kondisi dan persyaratan yang
ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima.
177
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri
Pihak Berelasi (Catatan 56) 136.750 -
Pihak ketiga 363.250 -
Total 500.000 -
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan struktur penghimpunan dana jangka panjang serta
untuk mendukung ekspansi kredit, Pada tanggal 31 Juli 2018, Bank Mandiri menerbitkan Medium Term
Notes Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 (“MTN Subordinasi I”) sebesar Rp500.000. Pada tanggal
31 Desember 2018, biaya penerbitan MTN Subordinasi I yang belum diamortisasi sebesar Rp1.060.
MTN Subordinasi I memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli
2023, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun. Wali amanat dari
penerbitan MTN Subordinasi I adalah PT Bank Permata Tbk.
Bunga MTN Subordinasi I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan
pada tanggal 31 Oktober 2018, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo MTN
adalah pada tanggal 31 Juli 2023 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok MTN. Pembayaran
pokok MTN dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo.
MTN Subordinasi I dapat dicatat sebagai komponen modal pelengkap (Tier 2) sesuai persetujuan dari
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-109/PB.31/2018 tanggal 20 September 2018.
Sebelum dilunasinya semua jumlah terutang yang harus dibayar, Bank Mandiri berkewajiban untuk:
(i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat sesuai ketentuan OJK;
(ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat komposit 3 (tiga) yang
tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan/peraturan OJK dan/atau Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak
yang berwenang lainnya) dan melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
Negara Republik Indonesia.
178
Bank Mandiri tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, kecuali karena adanya ketentuan
Pemerintah, Otoritas yang Berwenang atau Bank Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha
utama; (iii) mengadakan penggabungan, peleburan dan/atau pengambilalihan dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank Mandiri.
MTN Subordinasi I tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum
sebagaimana dimaksud dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh harta kekayaan Bank Mandiri baik berupa
barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di
kemudian hari.
Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan MTN Subordinasi I selama
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2018, peringkat MTN Subordinasi I menurut Pefindo adalah idAA (double
A).
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Asian Development Bank (ADB) kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta
guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank Indonesia
kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan
terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah
dengan amendemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia
dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan
amendemen No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.
179
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights)
sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata
uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata
setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari
2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan
service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya
sejak penarikan pinjaman.
a. Simpanan nasabah
1) Giro
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat 674.923 518.963
Giro mudharabah musyarakah 7.319 6.322
682.242 525.285
Giro - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil
dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya
telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
2) Tabungan
a. Berdasarkan jenis:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pihak berelasi (Catatan 56)
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 144.132 34.012
Tabungan Berencana BSM 457 482
Tabungan Mabrur 158 104
Tabungan Investa Cendekia 63 186
144.810 34.784
180
2) Tabungan (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pihak ketiga
Tabungan - investasi terikat 908.012 1.331.247
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 24.651.395 21.847.528
Tabungan Mabrur 4.531.105 4.063.954
Tabungan Pensiun 547.837 404.566
Tabungan Investa Cendekia 387.273 369.442
Tabungan Berencana BSM 147.704 148.896
Tabungan Qurban 284 319
31.173.610 28.165.952
Total 31.318.420 28.200.736
Tabungan - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal
bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang
mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana
tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
b. Kisaran nisbah bagi hasil untuk tabungan mudharabah - investasi tidak terikat per tahun:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Nisbah bagi hasil 0,69% - 4,71% 0,61% - 4,97%
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 2.127.451 931.490
Pihak ketiga 36.969.676 33.172.990
Total 39.097.127 34.104.480
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 4.895 7.825
Pihak ketiga 3.802.395 3.384.283
Total 3.807.290 3.392.108
42.904.417 37.496.588
181
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat 277.312 316.574
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 156.298 128.715
Total 433.610 445.289
c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
1 bulan 30.129.639 27.430.422
3 bulan 4.618.576 2.819.012
6 bulan 1.646.362 1.390.061
12 bulan 2.858.848 2.593.700
Total 39.253.425 34.233.195
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 31.127.591 28.666.786
1 - 3 bulan 4.901.920 2.709.869
3 - 6 bulan 1.531.852 1.345.104
6 - 12 bulan 1.692.062 1.511.436
Total 39.253.425 34.233.195
182
c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 3.522.633 2.923.800
1 - 3 bulan 131.423 332.626
3 - 6 bulan 39.054 35.438
6 - 12 bulan 114.180 100.244
Total 3.807.290 3.392.108
43.060.715 37.625.303
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah
yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Rupiah 3,98% - 5,89% 4,00% - 6,21%
Mata uang asing 0,62% - 1,57% 0,61% - 1,66%
4) Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp5.403.876 dan
Rp8.422.310 pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI
Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
PT AXA Mandiri Financial Services 1.116.480 1.063.407
PT Bank Mandiri Taspen 1.088.584 617.375
PT Mandiri Tunas Finance 1.047.216 866.487
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 257.883 285.625
PT Mandiri Utama Finance 247.318 242.438
PT Mandiri Sekuritas 239 195
PT Mandiri Capital Indonesia 68 84
PT Mandiri AXA General Insurance *) - 211.678
Total 3.757.788 3.287.289
*) PT Mandiri AXA General Insurance bukan merupakan Entitas Anak sejak 21 November 2018 (lihat
Catatan 1.g.)
183
40. EKUITAS
Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
_______________________________________________________________________________
31 Desember 2017
_______________________________________________________________________________
184
Per 31 Desember 2018 terdapat perubahan kepemilikan saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris
Bank Mandiri, dimana kepemilikan saham pada tahun sebelumnya nihil. Kepemilikan saham
tersebut dalam rangka pelaksanaan POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, dimana anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Non Independen diberikan remunerasi yang bersifat variabel dalam bentuk saham Perseroan atas
kinerja untuk tahun buku 2017.
Saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 4.327.958 lembar saham dan 4.152.658
lembar saham atau 0,01% dan 0,01% dari jumlah lembar saham modal dasar.
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.
Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut:
Berdasarkan perubahan anggaran dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan
jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000
merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya
kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999.
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam Akta No. 142 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain
menyetujui:
Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan
dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank
Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500
(nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham
modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000
lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari
10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan
19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
185
Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham.
Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003,
dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS
selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak
dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada
Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat
memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud.
Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan:
1. Penambahan modal.
2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Perubahan anggaran dasar.
4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.
5. Pembubaran dan likuidasi.
Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan
Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam
akta notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000
dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari pengkapitalisasian cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero) dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang
Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya Nilai Final
dan Pelaksanaan Hak Pemerintah yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintah Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) dalam Rangka
Program Rekapitalisasi Bank Umum”.
186
Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui
rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan
Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada
Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program
Pemberian Saham Bonus (Share Plan Bonus) dan program Penjatahan Saham dengan Diskon
(Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai
pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut
menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk.
Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan
pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Initial Public Offering
(IPO).
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri
dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar
saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.
Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian saham
kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga
eksekusi sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh)
per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan
nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP
Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal
Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193.
MSOP Tahap 1 dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan
pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-
262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004.
Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2
sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50
(nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di
tahun kedua dan di tahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh).
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai wajar opsi saham
sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah
sebesar 311.713.697 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan
disetor sebesar Rp155.857 dan penambahan agio saham sebesar Rp425.233. Periode 5 (periode
terakhir) pelaksanaan hak konversi opsi MSOP Tahap 2 adalah tanggal 4 Mei 2010 selama 30 hari
bursa sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
Jakarta) No. Peng-97/BEJ-PSJ/P/02-2007 tanggal 2 Februari 2007. Opsi saham MSOP Tahap 2
yang tidak dieksekusi masing-masing sebanyak 286.303 lembar saham atau sebesar Rp184 yang
lewat periode pelaksanaan yang dibukukan sebagai penambahan agio saham.
187
RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak 309.416.215
opsi saham. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan
pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada RUPS yang akan
datang.
Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh)
dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan
pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per
lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar 309.415.088 lembar saham
sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp154.707 dan
penambahan agio saham sebesar Rp491.651. Masa eksekusi opsi MSOP Tahap 3 berakhir pada
bulan Februari 2011, sebelum dimulainya periode perdagangan HMETD Bank Mandiri tanggal
14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011. Opsi saham MSOP Tahap 3 yang tidak
dieksekusi masing-masing sebanyak 1.127 lembar saham atau sebesar Rp4 yang lewat periode
pelaksanaan yang dibukukan sebagai penambahan agio saham.
Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank telah melakukan pendaftaran pertama kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan
LK)) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham Bank dalam
rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 2.336.838.591 lembar
saham seri B. PUT ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui suratnya
tertanggal 29 April 2010. Bank telah menyampaikan pemberitahuan mengenai PUT kepada Bank
Indonesia melalui surat tertanggal 17 September 2010. PUT ini juga telah diundangkan melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 tahun 2010 tertanggal 20 November 2010.
PUT telah mendapat persetujuan efektif dari Bapepam dan LK melalui surat No. S-807/BL/2011
tertanggal 27 Januari 2011, dimana PUT menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada
tanggal 28 Januari 2011.
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017, pemegang saham Bank Mandiri antara
lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh)
per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan menjadi sejumlah
46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan
46.666.666.665 lembar saham Seri B. Atas pemecahan nilai nominal saham tersebut tidak terdapat
perubahan pada modal dasar, ditempatkan dan disetor. Pemecahan nilai nominal saham berlaku
efektif pada tanggal 13 September 2017.
188
Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar
Rp17.316.192 berasal dari Penawaran Umum Terbatas (PUT), Program Rekapitalisasi (Catatan 1c)
dan penjualan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP. Agio Saham sebesar
Rp17.316.192 termasuk agio yang berasal dari PUT (Catatan 40a) sebesar Rp10.515.774 sebelum
dikurangi dengan biaya-biaya yang terkait PUT sebesar Rp274.078. Penambahan agio saham di
tahun 2013 sebesar Rp113.817 di laporan keuangan konsolidasian (Rp273.932 di laporan
keuangan Entitas Induk) berasal dari pengalihan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP
kepada entitas-entitas sepengendali, yaitu selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan
di laporan keuangan konsolidasian.
Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan yang dicatat sebagai agio saham di
laporan keuangan induk Bank dan laporan konsolidasian adalah masing-masing sebesar Rp273.932
dan Rp113.817.
Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa
terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000
dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan
kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham
dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-
MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di
atas adalah bagian dari modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp251.000.
Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat
Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan kemudian diubah dengan
KMK-RI No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio.
189
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 21 Maret 2018 dan
14 Maret 2017, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2017 dan 2016 sebagai
berikut:
2017 2016
Dividen 9.287.857 6.212.954
Laba ditahan
Belum ditentukan penggunaannya 11.351.826 7.593.611
20.639.683 13.806.565
Dividen per lembar saham (nilai penuh) 199,025516 266,26947
Dividen atas laba bersih tahun 2017 sebesar Rp9.287.857, dibayarkan pada tanggal 20 April 2018
dan dividen atas laba bersih tahun 2016 sebesar Rp6.212.954, dibayarkan pada tanggal
13 April 2017. Pembayaran dividen tersebut dibukukan sebagai pengurang saldo laba dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian di tahun dimana pembayaran dilakukan.
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian
yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp589.769 dan Rp761.192
dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian
kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp2.647.879 dan Rp2.245.554.
190
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah pendapatan bunga dari aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi sebesar Rp438.709 dan Rp476.064 masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, termasuk dalam pendapatan bunga dan pendapatan syariah
di atas adalah pendapatan dari pihak berelasi terkait transaksi obligasi pemerintah dan SPN masing-
masing sebesar Rp5.109.695 dan Rp5.300.754 (lihat Catatan 56).
191
192
193
Jumlah gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan kerja jangka panjang Dewan Komisaris,
Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah, serta Senior Executive
Vice President dan Senior Vice President masing-masing sebesar Rp1.295.170 dan Rp1.153.809
(Catatan 56) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, dengan rincian
sebagai berikut:
Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total
Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total
194
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, beban promosi termasuk beban
hadiah undian dana pihak ketiga masing-masing sebesar Rp63.868 dan Rp59.486.
Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa
Tunjangan Hari Raya (THR), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas
jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja
pegawai dan Bank serta manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku.
Dana pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:
a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK -
PPIP) disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1999
berdasarkan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999
tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri. Peraturan Dana Pensiun dari
Dana Pensiun Bank Mandiri telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999.
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali
perubahan, hal tersebut dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu:
195
Iuran pensiun yang dibukukan atas nama masing-masing Peserta ditanggung bersama oleh
Pemberi Kerja dan Peserta :
1. Peserta wajib membayar iuran sebesar 5% (lima per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun.
2. Pemberi Kerja wajib membayar iuran sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari Penghasilan Dasar
Pensiun.
Dana Pensiun Bank Mandiri menginvestasikan beberapa sumber keuangannya antara lain pada
deposito berjangka dan deposito on call Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka dan
deposito on call tersebut pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp37.000 dan RpNihil. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga
atas deposito berjangka pihak ketiga.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank telah membayar iuran
pensiun masing-masing sebesar Rp431.438 dan Rp405.245.
b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti
(DPPK-PPMP) yang berasal dari penggabungan 4 (empat) bank legacy, yaitu:
1. Dana Pensiun Bank Mandiri Satu (Bank Bumi Daya),
2. Dana Pensiun Bank Mandiri Dua (Bank Dagang Negara),
3. Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga (Bank Exim) dan
4. Dana Pensiun Bank Mandiri Empat (Bank Pembangunan Indonesia).
Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun
lain) dan pensiunan.
Peraturan untuk masing-masing dana pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999,
No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999
seluruhnya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun Bank Mandiri Satu sampai dengan Dana
Pensiun Bank Mandiri Empat. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana
Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan Surat
Keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Satu,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, No. KEP/117/KM.6/2003
untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk Dana Pensiun
Bank Mandiri Empat seluruhnya tertanggal 31 Maret 2003.
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Satu (DPBM Satu), Dana Pensiun Bank
Mandiri Dua (DPBM Dua), Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga (DPBM Tiga) dan Dana Pensiun Bank
Mandiri Empat (DPBM Empat) telah mengalami beberapa kali perubahan, hal tersebut dilakukan
dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
1. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-144/
KM.10/2007 (DPBM Satu); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM Dua); No. KEP-146/KM.10/2007
(DPBM Tiga) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM Empat) seluruhnya tertanggal 20 Juli 2007.
196
2. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 Mei 2010, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-
441/KM.10/2010 (DPBM Satu); No. KEP-442/KM.10/2010 (DPBM Dua); No. KEP-
443/KM.10/2010 (DPBM Tiga) dan No. KEP-444/KM.10/2010 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 10 Agustus 2010.
3. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 23 Mei 2011, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-
588/KM.10/2011 (DPBM Satu); No. Kep-589/KM.10/2011 (DPBM Dua); No. KEP-
590/KM.10/2011 (DPBM Tiga) dan No. KEP-591/KM.10/2011 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 20 Juli 2011.
4. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 2 April 2013, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Keputusan
No. KEP-349/NB.1/2013 (DPBM Satu); No. KEP-350/NB.1/2013 (DPBM Dua); No. KEP-
351/NB.1/2013 (DPBM Tiga) dan No: KEP-352/NB.1/2013 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 14 Juni 2013.
Pada RUPS tersebut juga diputuskan pemberian manfaat lain serta pendelegasian wewenang
kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan kenaikan manfaat pensiun dan manfaat lain
sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu setelah kenaikan manfaat pensiun
atau pemberian manfaat lain, Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBM Satu, DPBM Dua, DPBM
Tiga dan DPBM Empat minimal 115%.
5. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 2 Juli 2014, Bank
Mandiri memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan
memberikan manfaat pensiun lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-
masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
melalui surat Keputusan No. KEP-1773/NB.1/2014 (DPBM Satu); No. KEP-1774/NB.1/2014
(DPBM Dua); No. KEP-1775/NB.1/2014 (DPBM Tiga) dan No: KEP-1776/NB.1/2014 (DPBM
Empat), seluruhnya tertanggal 17 Juli 2014.
6. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Juni 2015, Bank
Mandiri memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk
memberikan manfaat lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan
telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Keputusan No. KEP-525/NB.1/2015 (DPBM Satu); No. KEP-526/NB.1/2015 (DPBM Dua); No.
KEP-527/NB.1/2015 (DPBM Tiga) dan No. KEP-528/NB.1/2015 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 29 Juni 2015.
7. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 21 Maret 2016
disetujui untuk mengubah ketentuan syarat minimal Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBM
Satu, DPBM Dua, DPBM Tiga dan DPBM Empat yang semula minimal 115% menjadi minimal
105%, sehingga pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan
keputusan kenaikan manfaat pensiun dan manfaat lain sepanjang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yaitu setelah kenaikan manfaat pensiun atau pemberian manfaat lain, diubah
menjadi telah memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya:
197
a. Rasio Kecukupan Dana (RKD) setelah kenaikan Manfaat Pensiun dan atau pemberian
Manfaat Lain minimal sebesar 105% berdasarkan tabel mortalita yang ditetapkan oleh
Perseroan sebagai Pendiri.
b. Masih terdapat surplus dan tidak menimbulkan kewajiban iuran tambahan serta kewajiban
akuntansi berdasarkan PSAK No. 24.
8. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 22 Juni 2016, Bank
Mandiri memberikan kenaikan Manfaat Pensiun kepada Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan
memberikan Manfaat Lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk
memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan memberikan Manfaat Lain ini dituangkan dalam
Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris
Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-40/NB.1/2016 (DPBM Satu); No.
KEP-41/NB.1/2016 (DPBM Dua); No. KEP-42/NB.1/2016 (DPBM Tiga) dan No. KEP-
43/NB.1/2016 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal 29 Juni 2016.
10. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Mei 2017, Bank
Mandiri memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain dalam bentuk
Manfaat Tambahan kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan
kenaikan Manfaat Pensiun dan Pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan
dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-
30/NB.1/2017 (DPBM Satu); No. KEP-31/NB.1/2017 (DPBM Dua); No. KEP-32/NB.1/2017
(DPBM Tiga) dan No. KEP-33/NB.1/2017 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal 9 Juni 2017.
Terhadap penyesuaian Peraturan Dana Pensiun tersebut selain dalam rangka memberikan
kenaikan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan
kepada masing-masing Dana Pensiun juga dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/POJK.05/2017 tanggal 1 Maret 2017, Tentang
Iuran, Manfaat Pensiun dan Manfaat Lain yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun.
11. Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 28 Maret 2018, maka Dewan
Komisaris menyetujui pemberikan Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan kepada
masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan Manfaat Lain dalam bentuk
Manfaat Tambahan dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan
No. KEP-22/NB.1/2018 (DPBM Satu); No. KEP-23/NB.1/2018 (DPBM Dua); No. KEP-
24/NB.1/2018 (DPBM Tiga) dan No. KEP-25/NB.1/2018 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal
16 April 2018.
198
Perhitungan aktuaria atas liabilitas manfaat pensiun untuk Bank saja pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017 didasarkan atas estimasi perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 yang tercantum pada laporan dari PT Bestama Aktuaria tertanggal
7 Januari 2019 dan 12 Januari 2018 dengan metode Projected Unit Credit.
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah sebagai berikut:
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME
Tingkat diskonto 8,30% per tahun 8,30% per tahun 8,30% per tahun 8,30% per tahun
(2017: 7,40% per (2017: 7,40% per (2017: 7,40% per (2017: 7,40% per
tahun) tahun) tahun) tahun)
Tingkat pengembalian aset dana 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun
pensiun yang diharapkan
Masa kerja yang Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
digunakan
Penghasilan Dasar Pensiun Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per
(PhDP) yang digunakan 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah
disesuaikan kembali disesuaikan kembali disesuaikan kembali disesuaikan kembali
pada tanggal pada tanggal pada tanggal pada tanggal
31 Desember 2002 31 Desember 2002 31 Desember 2002 31 Desember 2002
Tabel tingkat kematian 80% UN 2010 80% UN 2010 80% UN 2010 80% UN 2010
Tingkat pengunduran diri 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai
dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan
menurun secara linear menurun secara linear menurun secara linear menurun secara linear
hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap
tahun sampai dengan tahun sampai dengan tahun sampai dengan tahun sampai dengan
0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun
Tingkat kecacatan 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat
mortalita mortalita mortalita mortalita
Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Usia pensiun normal 48 tahun sampai 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua
dengan 56 tahun strata strata strata
disesuaikan
berdasarkan strata
Jumlah maksimum manfaat pasti 80,00% dari PhDP 80,00% dari PhDP 62,50% dari PhDP 75,00% dari PhDP
Tarif pajak rata-rata 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan
199
Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2018
berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2017
berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 terdiri dari:
Deposito 5% 7% 4% 15%
Obligasi 36% 46% 21% 40%
Penempatan langsung 7% 18% 29% 18%
Tanah dan bangunan 29% 3% 21% 5%
Saham 4% 3% 1% 1%
Surat Berharga Negara 18% 20% 20% 6%
Lain-lain 1% 3% 4% 15%
200
Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 terdiri dari (lanjutan):
Deposito 3% 5% 8% 12%
Obligasi 32% 47% 20% 40%
Penempatan langsung 6% 16% 26% 15%
Tanah dan bangunan 24% 4% 21% 10%
Saham 6% 3% 0% 1%
Surat Berharga Negara 23% 21% 20% 6%
Lain-lain 6% 4% 5% 16%
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 dengan mengakui
cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, Bank Mandiri mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp3.563.484 (termasuk Rp8.240 yang merupakan pesangon
atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan
aktuarial) dan Rp4.030.761 (termasuk Rp8.240 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah
berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) berdasarkan
perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria
independen (Catatan 34).
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dihitung
berdasarkan perhitungan hak masa kerja pegawai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan
2017 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria tanggal
7 Januari 2019 dan 12 Januari 2018. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria untuk periode yang
berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan ditentukan berdasarkan laporan aktuaria independen
sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
201
Mutasi nilai kini kewajiban pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berdasarkan laporan
aktuaria independen adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut:
Bank Mandiri
Cadangan atas tunjangan masa kerja
pegawai awal tahun 3.512.601 2.434.892
Biaya selama tahun berjalan 554.688 473.440
Pembayaran manfaat (90.625) (100.808)
(Keuntungan)/kerugian aktuarial yang diakui pada
penghasilan komprehensif lain (988.404) 705.077
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
(Bank Mandiri saja) 2.988.260 3.512.601
Entitas Anak
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 566.984 509.920
Total cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 3.555.244*) 4.022.521*)
*)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum dibayarkan
sebesar Rp8.240 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.
202
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program untuk lima tahun
terakhir yaitu (Bank Mandiri saja):
31 Desember
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 2.988.260 3.512.601 2.434.892 1.976.724 1.924.202
Nilai wajar aset program - - - - -
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program 389.056 (89.944) 152.490 62.579 95.820
Rekonsiliasi PVDBO:
31 Desember 2018
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
31 Desember 2017
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.606.801 1.826.762 803.529 566.038
Pembayaran imbalan dari aset program (172.779) (192.513) (85.926) (51.982)
Pendapatan bunga atas aset program 112.510 128.057 56.281 39.963
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 24.200 (70.833) (39.626) (13.050)
Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.570.732 1.691.473 734.258 540.969
203
Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.620.439 1.810.473 827.718 575.742
Pembayaran imbalan dari aset program (177.136) (179.866) (87.639) (48.220)
Pendapatan bunga atas aset program 130.209 146.246 66.631 46.888
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 33.289 49.909 (3.181) (8.372)
Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.606.801 1.826.762 803.529 566.038
Mutasi penghasilan komprehensif lainnya untuk Bank saja untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Akumulasi keuntungan
aktuarial akhir tahun - - - - 373.653
31 Desember 2017
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Akumulasi kerugian
aktuarial akhir tahun - - - - (614.751)
Jatuh tempo liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut
untuk UUK No. 13/2003:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Tahun ke-1 321.803 123.992
Tahun ke-2 368.388 192.717
Tahun ke-3 431.517 296.357
Tahun ke-4 448.975 402.733
Tahun ke-5 607.729 505.457
Tahun ke-6 dan seterusnya 53.441.408 39.225.590
Total 55.619.820 40.746.846
Rata-rata durasi kewajiban manfaat pasti adalah 10,42 tahun dan kewajiban iuran pasti adalah 15,08
tahun per 31 Desember 2018.
Perhitungan aktuaria atas liabilitas manfaat pensiun untuk Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 didasarkan atas estimasi perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017.
204
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 Entitas
Anak telah dihitung oleh aktuaria independen sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria
independen sebagai berikut:
Aktuaria
Nama Entitas Anak Independen 2018 2017
PT AXA Mandiri Financial Services PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 14 Januari 2019 12 Januari 2018
PT Mandiri AXA General Insurance *) PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 3 Januari 2019 11 Januari 2018
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia PT Sigma Prima Solusindo 5 Januari 2019 5 Januari 2018
PT Mandiri Utama Finance PT Kompujasa Aktuaria Indonesia 3 Januari 2019 5 Januari 2018
*)
PT Mandiri AXA General Insurance bukan merupakan Entitas Anak sejak 28 November 2018 (lihat Catatan 1.g.)
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuaria adalah sebagai berikut
(Bank Mandiri saja) (tidak diaudit):
205
Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
KOMITMEN
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan*)
Pihak berelasi (Catatan 56) (55.668.817) (50.456.815)
Pihak ketiga (103.488.612) (92.747.364)
(159.157.429) (143.204.179)
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan (Catatan 31):
Pihak berelasi (Catatan 56) (11.195.881) (5.904.249)
Pihak ketiga (8.550.047) (9.918.273)
(19.745.928) (15.822.522)
Liabilitas komitmen - neto (178.903.357) (159.026.701)
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi:
Garansi yang diterima dari bank lain 15.016.138 16.223.496
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 8.811.005 8.088.139
Lain-lain 32.729 32.729
23.859.872 24.344.364
Liabilitas kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 31):
Pihak berelasi (Catatan 56) (26.849.223) (25.912.130)
Pihak ketiga (55.264.862) (53.775.848)
(82.114.085) (79.687.978)
*)
Termasuk fasilitas kredit committed dan uncommitted yang belum digunakan.
206
Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet) (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
KONTINJENSI (lanjutan)
Liabilitas kontinjensi (lanjutan):
Garansi yang diberikan dalam bentuk (lanjutan):
Standby letter of credit (Catatan 31)
Pihak berelasi (Catatan 56) (7.673.903) (6.171.176)
Pihak ketiga (5.457.786) (6.107.442)
(13.131.689) (12.278.618)
Lain-lain (816.766) (603.302)
Total (96.062.540) (92.569.898)
Liabilitas kontinjensi - neto (72.202.668) (68.225.534)
(251.106.025) (227.252.235)
Nilai wajar dari transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebagai tagihan/liabilitas derivatif (Catatan 11).
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2018
Spot - Beli Spot - Jual
Mata uang asal Setara Mata uang asal Setara
Mata uang asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah
31 Desember 2017
Spot - Beli Spot - Jual
207
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
15. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Mandiri
16. Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Bank Mandiri (Mandiri Healthcare)
17. PT Mitra Transaksi Indonesia Dipengaruhi secara signifikan oleh Entitas Anak
18. PT Mandiri AXA General Insurance Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek
yang diterbitkan, pinjaman dan efek-efek subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan
bank garansi.
208
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
209
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
210
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
211
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
212
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
213
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
214
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
215
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
216
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
217
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
218
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
219
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
220
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
221
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
222
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
223
224
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
225
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
226
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
227
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada
bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan
akseptasi, liabilitas derivatif, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi,
liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman
yang diterima, pinjaman dan efek-efek subordinasi, fasilitas kredit yang diberikan yang belum
digunakan, bank garansi, letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan
standby letter of credit.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup juga melakukan transaksi pembelian atau
penggunaan jasa seperti biaya telekomunikasi, biaya listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak
berelasi entitas pemerintah.
Gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan jangka panjang untuk Dewan Komisaris, Direksi,
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah serta Senior Executive Vice
President dan Senior Vice President (Catatan 49) untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp1.295.170 dan Rp1.153.809 atau 3,44%
dan 3,30% dari jumlah beban operasional lainnya konsolidasian.
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 5a) 8.476 27.533
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6b) 1.162.378 3.152.167
Efek-efek (Catatan 7a)*) 21.562.800 20.775.463
Obligasi pemerintah (Catatan 8) 114.284.518 103.411.188
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 9a) 10.724.084 10.517.587
Tagihan derivatif (Catatan 11) 149.832 23.824
Kredit yang diberikan (Catatan 12A.a) 160.729.702 113.611.412
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 13a) 8.278 7.957
Tagihan akseptasi (Catatan 15a) 2.183.157 1.049.343
Penyertaan saham (Catatan 16a) 322.617 297.420
Total aset kepada pihak-pihak berelasi 311.135.842 252.873.894
Total aset konsolidasian 1.202.252.094 1.124.700.847
228
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah (Catatan 21a) 51.161.488 46.108.385
Tabungan dan tabungan wadiah (Catatan 22a) 3.537.033 3.548.205
Deposito berjangka (Catatan 23a) 40.762.862 35.491.966
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan (Catatan 24a) 787.013 252.785
Deposito Berjangka (Catatan 26a) 116.958 108.473
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali (Catatan 28) 102.234 -
Liabilitas derivatif (Catatan 11) 19.126 16.582
Liabilitas akseptasi (Catatan 29a) 4.688.800 602.894
Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 30) 10.071.700 8.546.200
Pinjaman yang diterima (Catatan 36) 423.686 -
Pinjaman dan efek-efek subordinasi (Catatan 37) 136.750 -
Total liabilitas kepada pihak-pihak berelasi 111.807.650 94.675.490
Total liabilitas konsolidasian 941.953.100 888.026.817
*)
Disajikan bruto sebelum diskonto yang belum diamortisasi dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai
efek-efek.
2018 2017
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan bunga dari obligasi pemerintah
dan SPN (Catatan 41) 5.109.695 5.176.335
Persentase terhadap pendapatan bunga
dan pendapatan syariah 6,29% 6,70%
229
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Komitmen dan kontinjensi (Catatan 54)
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 55.668.817 50.456.815
Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 11.195.881 5.904.249
Garansi yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi 26.849.223 25.912.130
Garansi yang diberikan dalam bentuk Standby letter of credit 7.673.903 6.171.176
Total komitmen dan kontinjensi untuk pihak berelasi 101.387.824 88.444.370
Total komitmen dan kontinjensi konsolidasian 251.106.025 227.252.235
Grup telah menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk
pengambilan keputusan operasional (lihat Catatan 2ak).
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2018:
- Middle Corporate : termasuk kredit yang diberikan dengan skala menengah dan
sektor otomotif, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi
lainnya milik nasabah middle corporate (komersial).
• Retail Banking (terdiri dari : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual, lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
dan wealth) merupakan kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit
kepemilikan rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-
transaksi lainnya milik nasabah perorangan.
230
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2018 (lanjutan):
• Treasury & International : segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank
Banking termasuk transaksi valuta asing, money market, fixed income,
bisnis perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor
Luar Negeri.
• Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.
• Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.
• Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.
• Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan.
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2017:
• Government & Institutional : termasuk kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan
transaksi - transaksi lainnya milik nasabah lembaga pemerintah
dan dana pensiun BUMN.
• Retail (tahun 2017 terdiri : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
dari segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual, lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
dan wealth) merupakan kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit
kepemilikan rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-
transaksi lainya milik nasabah perorangan, termasuk nasabah
prioritas.
231
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2017 (lanjutan):
• Treasury & Markets : segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank
termasuk transaksi valuta asing, money market, fixed income,
bisnis perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor
Luar Negeri.
• Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.
• Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.
• Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.
• Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan
232
31 Desember 2018*)
Entitas
Treasury & Anak -
Corporate Banking Hubungan Inter- Entitas selain Penye-
Large Middle Kelembaga- Retail national Kantor Entitas Anak Anak - asuransi suaian dan
Keterangan Corporate Corporate an Banking Banking Pusat - Syariah asuransi dan Syariah Eliminasi***) Total
Total 2.517.336 1.020.997 261.918 9.160.485 4.275.471 7.139.508 1.741.747 666.376 2.133.427 (1.245.200) 27.672.065
Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya 1.079.449 (6.863.828) (6.977) (6.718.458) (304) 1.174.311 (2.300.574) - (650.977) 101.860 (14.185.498)
Total (533.050) (508.860) (375.057) (6.232.739) (550.370) (20.850.681) (3.651.583) (2.454.307) (3.371.589) 962.097 (37.566.139)
Pendapatan/(beban)
bukan operasional - neto - - - - - 43.205 (3.341) (10.779) 8.487 - 37.572
Giro dan giro wadiah (79.923.964) (33.262.301) (20.358.667) (55.389.473) (2.477.319) - (8.704.173) - (115.135) 407.276 (199.823.756)
Tabungan dan tabungan wadiah (6.533.237) (9.324.378) (965.360) (283.926.092) (39.079) - (3.751.592) - (2.742.615) - (307.282.353)
Deposito berjangka (41.192.536) (17.188.326) (42.831.341) (141.195.569) (4.878.892) - - - (12.320.962) 704.842 (258.902.784)
Total simpanan nasabah (127.649.737) (59.775.005) (64.155.368) (480.511.134) (7.395.290) - (12.455.765) - (15.178.712) 1.112.118 (766.008.893)
Total liabilitas (136.545.244) (64.018.485) (64.008.099) (482.438.146) (32.166.632) (84.790.075) (14.852.265) (29.125.723) (40.665.368) 6.656.937 (941.953.100)
233
Total 2.277.649 1.129.285 269.181 8.311.567 3.728.182 4.036.317 1.622.284 525.588 1.920.051 (989.697) 22.830.407
Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya (650.578) (6.243.098) 902 (7.593.814) (94.360) 1.768.041****) (2.516.484) - (646.282) 23.836 (15.951.837)
Total (502.659) (521.177) (250.794) (6.027.314) (644.419) (19.641.602) (3.393.626) (2.472.971) (2.541.892) 1.007.357 (34.989.097)
Pendapatan/(beban)
bukan operasional - neto - - - - 411 1.826 29.343 (14.583) (29.885) - (12.888)
Giro dan giro wadiah (83.354.774) (37.174.479) (20.964.557) (51.006.025) (2.748.140) - (8.435.776) - (63.129) 882.020 (202.864.860)
Tabungan dan tabungan wadiah (7.003.356) (11.731.448) (1.174.738) (283.736.956) (22.325) - (3.193.558) - (1.849.527) - (308.711.908)
Deposito berjangka (36.653.700) (19.239.640) (28.537.041) (141.628.906) (4.801.444) - - - (7.845.403) 698.920 (238.007.214)
Total simpanan nasabah (127.011.830) (68.145.567) (50.676.336) (476.371.887) (7.571.909) - (11.629.334) - (9.758.059) 1.580.940 (749.583.982)
Total liabilitas (135.647.500) (72.024.722) (50.604.259) (477.958.928) (13.933.756) (68.587.174) (13.906.435) (30.029.680) (32.394.653) 7.060.290 (888.026.817)
234
Segmen geografis
Operasional utama Grup dikelola di wilayah Indonesia, Asia (Singapura, Hong Kong, Timor Leste,
Shanghai, Malaysia), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman Islands. Informasi yang berkaitan dengan
segmen berdasarkan geografis dari Grup disajikan dalam tabel di bawah ini:
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah - neto 53.428.677 773.286 44.853 375.816 54.622.632
Pendapatan premi - neto 2.707.133 - - - 2.707.133
Pendapatan bunga dan syariah dan premi - neto 56.135.810 773.286 44.853 375.816 57.329.765
235
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah - neto 50.828.814 743.515 45.267 370.765 51.988.361
Pendapatan premi - neto 2.465.075 - - - 2.465.075
Pendapatan bunga dan syariah dan premi - neto 53.293.889 743.515 45.267 370.765 54.453.436
236
Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent memenuhi regulatory capital requirement,
melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan
mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil
risk-return yang optimal, termasuk penempatan dan penyertaan pada entitas anak dalam rangka
memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.
Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional, baik dalam mendukung pertumbuhan bisnis pada kondisi normal maupun untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi stress.
Dalam perhitungan kecukupan modal, Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Perubahan atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.
Untuk perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), Bank menggunakan Pendekatan Standar
Basel II (Standardized Approach) 1 untuk Risiko Kredit dan telah memasukkan komponen External
Rating. Selain itu, secara bertahap Bank telah melakukan simulasi Pendekatan Berdasarkan Rating
Internal (Internal Ratings-Based Approach). Untuk Risiko Pasar, Bank menggunakan Metode
Pengukuran Standar Basel II (Standardised Measurement Method)2 dan secara internal menggunakan
Value at Risk. Untuk Risiko Operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II
(Basic Indicator Approach)3.
Hasil perhitungan ATMR (Kredit, Operasional, dan Pasar) serta Rasio Kecukupan Modal posisi
31 Desember 2018 dan 2017 (Bank Mandiri saja) adalah sebagai berikut:
31 Desember
2018 2017
Modal:
Modal inti 158.442.446 145.616.420
Modal pelengkap 9.115.536 7.561.895
1 Mengacu pada SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan
Pendekatan Standar, SE OJK No.48 /SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Perhitungan Tagihan Bersih Transaksi Derivatif Dalam
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan Standar dan SEOJK
No.11/SEOJK.03/2018 tentang Perubahan atas SEOJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko
Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
2 Mengacu pada SE OJK No.38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
3 Mengacu pada SE OJK No.24/SEOJK.03/2016 tentang Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan
Indikator Dasar.
237
31 Desember
2018 2017
Rasio kecukupan modal Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dengan
memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masing-masing adalah 20,46% dan 21,03% dan
dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 20,62% dan 21,39%.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif (termasuk Rekening Administratif) pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 1,88% dan
2,14%. Untuk rasio kredit bermasalah lihat Catatan 12.A.d.
Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Mandiri pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
masing-masing sebesar 115,23% dan 130,82%.
Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 6,04% dan 6,14%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 tidak
melanggar dan melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
4 CAR minimum untuk risiko-risiko utama Pillar 1 dan risiko-risiko tambahan Pillar 2 (capital add-on) berdasarkan metode Internal
Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).
238
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995. Surat izin operasi telah diperbaharui
oleh Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober
1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari unit kerja International Banking & Financial
Institutions Group dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
a. Penyelesaian transaksi (settlement) jual dan beli efek dengan maupun tanpa warkat (scripless);
b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen
berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek yang disimpan sampai dengan hak
tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi;
e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek dan/atau
dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh kustodian Bank
Mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek,
Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan:
a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal
maupun pasar uang di Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADR) dan Global Depository Receipts (GDR)
yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang
terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang
Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank
Indonesia (SBI);
d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang
diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi efek-
efek yang tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan
direct member dari Euroclear;
f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending and borrowing) bagi nasabah yang ingin
memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada
perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(PT KPEI);
g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi
dimana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa.
h. Jasa Kustodian Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang
diterbitkan oleh manajer investasi dan bank kustodian dalam rangka transaksi sekuritisasi aset yang
dimiliki perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Kustodian Bank Mandiri memiliki 3.279 dan 1.822 nasabah
yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksa
dana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio berdasarkan mata uang yang
disimpan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp476.857.329, USD2.218.416.860 (nilai penuh)
dan EUR141.336 (nilai penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp445.624.581,
USD1.754.110.142 (nilai penuh) dan EUR106.333 (nilai penuh) (tidak diaudit). Aset yang disimpan
dalam kegiatan jasa kustodian tidak termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Bank
Mandiri dan Entitas Anak.
Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan
kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
239
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untuk kegiatan
wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke Bapepam dan LK berdasarkan Surat
Keputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:
a. Jasa wali amanat dan agen pemantau (trustee) untuk penerbitan obligasi dan MTN
b. Jasa agen pengelola rekening penampungan (escrow agent)
c. Jasa agen pembayaran (paying agent)
d. Jasa penampungan dana IPO/Initial Public Offering (receiving bank)
e. Jasa agen penjaminan (security agent)
Pada tanggal 31 Desember 2018, Bank Mandiri selaku Wali Amanat mengelola 116 emisi Obligasi dan
MTN dengan nilai emisi berdasarkan mata uang sebesar Rp111.941.100 dan USD5.000.000 (nilai
penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2017 mengelola 115 emisi Obligasi dan MTN dengan nilai emisi
sebesar Rp95.077.750 dan USD105.300.000 (nilai penuh) (tidak diaudit).
Baik wali amanat maupun kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan
ISO 9001:2015.
Merupakan layanan penitipan dengan pengelolaan atas harta milik nasabah (settlor) berdasarkan
perjanjian tertulis antara Bank Mandiri sebagai trustee dan nasabah untuk kepentingan pihak yang
menerima manfaat (beneficiary).
Bank Mandiri telah mendapatkan ijin prinsip dan surat penegasan layanan trust berdasarkan Surat
Bank Indonesia No. 15/30/DPB1/PB1-1 tanggal 26 April 2013 dan No. 15/32/DPB1/PB1-1 tanggal
28 Agustus 2013.
Layanan Trust Bank Mandiri juga mengelola nasabah dari berbagai segmen, mencakup oil and gas
company, large corporate dan middle corporate, juga nasabah non-profit organization untuk kegiatan
pendistribusian hasil penjualan gas, jual-beli/akuisisi perusahaan, penampungan untuk dana bantuan
luar negeri dan sebagainya.
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2018 2017
Pemerintah:
Pertanian 261.272 286.949
Industri 14.543 14.543
275.815 301.492
240
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dengan beberapa skema yang saat ini existing yaitu sebagai berikut :
1. Penerusan pinjaman Kementerian Keuangan dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga
keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN,
BUMD dan Pemda, antara lain: Asian Development Bank, Banque Français & Credit National,
Barclays, BNP Paribas, BNP Paribas & CAI Belgia, Calyon & BNP Paribas, CDC NES, Export
Finance and Insurance Corporation (EFIC) Australia, IDA, International Bank for Reconstruction and
Development, Japan Bank for International Cooperation, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Nederland
Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah
Swiss, RDI - KI, Spanyol, U.B Denmark, US Export Import Bank dan Overseas Economic
Cooperation Fund. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.40/PMK.05/2015 tanggal
6 Maret 2015 bahwa terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2015 pengelolaan penatausahaan pinjaman
luar negeri dilakukan oleh Kementerian Keuangan, kecuali pinjaman dalam bentuk Project Aid BI.
2. Penerusan pinjaman eks proyek PIR Perkebunan kepada petani dalam rangka pembangunan kebun
rakyat yang meliputi proyek Nucleus Estate Smallholder (NES) ADB, PIR Khusus dan PIR Lokal.
Bank Mandiri sebagai penata usaha pengembalian Piutang Negara pada Petani PIR Perkebunan,
dimana Kementerian Keuangan sebagai pengelola pengembalian piutang negara kepada petani dan
Kementerian Pertanian sebagai pengelola teknis pelaksanaan proyek PIR Perkebunan. Untuk
penyaluran pinjaman PIRBUN sudah tidak dilakukan lagi.
3. Penerusan Pinjaman Dana Reboisasi Hutan Tanaman Industri (DR HTI) dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Terhitung sejak tahun 1999, KLHK telah menghentikan
penyaluran Dana Reboisasi dalam rangka Pinjaman untuk Pembangunan Hutan Tanaman Industri
tersebut, sehingga pinjaman DRHTI yang saat ini dikelola di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah
existing Pinjaman DRHTI yang berasal dari ex legacy Bank.
Kredit penerusan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena Bank Mandiri
dan Entitas Anak tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas,
Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada
Pemerintah pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan
dokumentasi kredit. Sebagai gantinya, Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (banking fee) yang
berkisar antara 0,50% - 2%.
Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk
pada ketentuan dari OJK, Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan
internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah
satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank
dan stakeholders.
ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya
pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari.
Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh
(risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses
bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko
secara terintegrasi dengan entitas anak untuk memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai
perusahaan berdasarkan POJK Nomor 17/POJK.03/2014 yang mengatur mengenai penerapan
manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang memiliki cakupan seluruh industri
keuangan.
241