Besaran Ruang PDF
Besaran Ruang PDF
ANALISA
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini sec
Aktivitas
Pengelola
Aktivitas aktivitas
Apartemen Aktivitas mal ME
Hubungan khusus
Hubungan umum
46
Analisa hubungan Kegiatan Pengunjung Mal
berjalan berkendaraan
Menuju mal
parkir
pulang
berjalan berkendaraan
Aktivitas Loading -
Kegiatan pedangang(karyawa unloading
sanitasi n) mal barang
Istirahat
pulang
47
• Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen
Berjalan Berkendaraan
Aktivitas di
luar unit Menggunakan lift
hunian,beren
ang ,olah
raga dll
Aktivitas
koridor
Aktivitas hunian
Berjalan Berkendaraan
Menuju
apartemen parkir
Kegiatan Kegiatan di
sanitasi apartemen
pulang
48
• Analisa Kegiatan Pengelola Bangunan
berjalan berkendaraan
Menuju
tempat
kerja parkir
Ibadah
Kegiatan Bekerja
sanitasi
Istirahat
pulang
Ruang-ruang pada mal terdiri dari beberapa fungsi yang dapat di golongkan
area,mushola)
49
Tabel 4. kebutuhan ruang Mal
kegiatan Ruang
50
Memesan makanan Pengunjung Food court Semipublic, Counter
dan minuman (anchor ramai,agak Pemesanan,
Makanan dan minum tenant), tenang, Ruang makan,
Membayar pesanan Cafe dan nyaman Kasir,Koridor,
Melayani pengunjung Restaurant Ruang admin
Menyiapkan pesanan (retail
tenant),
51
Fasilitas pendukung (berupa kolam renang ,kafetaria,minimarket)
Luasan dari masing-masing fungsi bangunan pada mixed use building ini di
peroleh dari pengamatan dan analisa terhadap setiap fungsi pada bangunan ini.
dari penganalisaan itu akan didapatkan persentasi daya serap pasar pada setiap
setiap fungsi bangunan yang diapliksikan pada persentasi besaran luasan pada
52
masing-masing fungsi bangunan, pada bangunan mixed use ini fungsi pelayanan
utama dari bangunan lebih di titik beratkan kepada fungsi hunian (apartemen)
sedangkan untuk fungsi komersial (mal) merupakan fungsi secondary atau fungsi
pendukung dari fungsi utama untuk lebih memberikan kemudahan bagi pelaku
kegiatan dari fungsi utama bangunan ini. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa
padat, sehingga karakter gaya hidup yang menonjol adalah efisiensi, untuk itu
efisiensi bagi penghuni apartemen, namun keberadaan Mal ini juga diharapkan
fungsi yang lebih spesifik terhadap kebutuhan dominan yang ada pada lingkungan
sekitarnya
53
Luasan podium (Mal) yang direncanakan akan dibangun 3 lantai: KDB X 3=
3 x 4629= ±13887 m², daya tampung mal = (10% x 13887)/ 1.98= ± 700 orang
Luasan apartemen yang mungkin di bangun adalah =34717,5 – 13887=
20830.5m²(untuk 9 lantai)
Luasan ruang di buat berdasarkan data literatur seperti buku time saver. Std,
Total 2309.088
54
Fitness center 2 50 1 100
Sirkulasi 20% 717.6
Total 4305.6
Total 1182
Total 155
55
¾ Fasilitas Makan dan Minum
56
¾ Fasilitas Pelayanan Mal
Total 172
57
Luas total bangunan Mal + kantor pengelola :10307.688 m²+204
= ±10511.688 m²
± 3503.896 m²
¾ Unit Hunian
Tipe unit hunian yang direncanakan adalah tipe dengan 1 kamar tidur
dan tipe dengan 2 kamar tidur,hal ini berdasarkan pertimbangan target pasar
yang akan di capai adalah kalangan pekerja yang bekerja di daerah sudirman
literatur adalah:
Jakarta:
direncanakan adalah:
58
Tabel 14. Kebutuhan dimensi ruang unit hunian
banyaknya unit apartemen yang di dapat dengan luasan yang ada dan
ini, dan jumlah unit apartemen yang akan di bangun di rencanakan 250
unit, maka berdasarkan data ini dapat di perkirakan jumlah unit masing-
59
Maka perkiraan jumlah luasan unit apartemen =(167 x
m²
±15852.08 m²
60
Perkiraan luasan seluruh bangunan= ±26454.968 m²(masih
Jadi kebuhan parkir untuk fungsi mal adalah 13887/ 100= 139 mobil
sebanayak 3 lantai
61
IV.2 ANALISA ASPEK LINGKUNGAN
kepentingan dengan tempat ini dan letak tempat tinggalnya jauh dari
bangunan ini
62
IV.2.2 Keterkaitan Tapak dan Lingkungan
63
Ruko Sebelah utara ¾ Gaya bangunan
tapak beragam
¾ beraneka panel
iklan merk
dagang yang di
pasang di bagian
depan bangunan
Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat
di kelompokan menjadi:
• Tersembunyi
kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga
64
Tabel 17. Alternatif pola sirkulasi
Pola sirkulsi ganda dirasa lebih tepat kerena untuk bangunan mixed use pemisahan sirkulsi
sangat penting agar terciptanya keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan, dengan
pemisahan jalur sirkulasi dalam tapak kegiatan service tidak akan mengganggu kegiatan
utama, dan pejalan kaki sebisa munggkin tidak akan mengganggu lintasan kendaraan dalam
tapak
65
2 o Enterance dan o Enterance
exit kendaraan tidak berada
mengikuli alur pada jalan
sirkulasi jalan utama
utama o Daerah exit
o Enterance terpisah
pejalan kaki o Efisiensi
melayani dua lahan
arah dominan
datang nya
pejalan kaki
o Akses dan
sirkulasi
service dan
pengelola
tersembunyi
3 o Enterance dan o Enterance
exit terpusat memotong
o Efiensi lahan aliran
o Enterance sirkulasi
berada apda kendaraan di
jalan utama jalan utama
o Terdapat o Akses dan
enterance sirkulasi
alternatif dari service dan
3 in 1 untuk pengelola
penghuni tidak
apartemen tersembunyi
Alternatif ke tiga menjadi pilihan dari pola sirkulasi yang akan di rencanakan
sekitar.
66
ada beberapa faktor kondisi lingkungan yang menjadi acuan dalam
baik,
u
1-4= Badview- Best view
67
IV.2.5 Analisa Sirkulasi Matahari
pada orientasi bangunan dan arah bukaan pada bangunan, untuk mendapatkan
intensitas sinar alami yang cukup dan mengurangi radiasi panas yang berlebih.
Gambar Keterangan
Orientasi matahari Sisi hijau merupakan daerah dengan
sinar matahari pagi yang melimpah,
Daerah ini potensial untuk area semi
publik dan private
68
Berdasarkan analisa diatas maka diperoleh penzoningan tapak:
private
Semi
publik
Service
Public u
tepat, pemilihan gubahan masa untuk menghindari dampak negatif dari pergerakan
terhadap bangunan, konfigurasi massa bangunan dibuat sebisa mungakin agar tidak
melawan pergerakan angin, berdasarkan pengamatan di sekitar lokasi tapak, di peroleh arah
pergerakan angin yaitu dari arah timur tenggara ke arah barat dan barat laut
69
Tabel 22.Analisa pergerakan angin
Gambar Keterangan
70
Area publik, service, merupakan area yang
potensial untuk daerah selatan tapak
Pada bagian ini penangulangan kebisingan
dapat dilakukan dengan penggunaan
tipografi atau penanaman pohon yang dapat
menyaring kebisingan
Area service di tempatkan di sisi utara,area public di sisi selatan, area semi public dan
private di sisi timur,sedangkan di sisi barat ditempakan area service dan public
karakteristik sama dalam sifat dan jenis kegiatan yang ditampung sehingga
71
terganggu oleh kegiatan lain yang berbeda jenis dan kebutuhannya, juga dari
kead
Area public dengan kriteria: berada dibagian depan yang memiliki tingkat kebisingan paling
Area semi publik dangan kriteria : terdapat ruang-ruang dengan fungsi perdangangan dan
hiburan dengan tingkat kebisingan lebih rendah diharapkan memiliki view yang baik,
Area private dengan kriteria : terlindung dari kebisingan memiliki akses khusus
Area service diletakan di belakang agar tersembunyi dan tidak menggangu kegiatan utama, juga
72
o Efisiensi lahan
cukup baik
3 o Area service o Konektivitas
tersembunyi antar area kurang
o Efisensi lahan o Area private
sangat baik tidak terlindungi
Kuning : publik
Merah : semi publik
Biru : private
Hijau : service
Alternatif kedua merupakan pilihan utama dari penzoningan tapak ini karena
memiliki kelebihan yang paling menonjol dan kekurangan yang paling sedikit
Jenis Massa bangunan dapat di bagi menjadi dua, yaitu massa tunggal dan
¾ Fleksibilitas massa terhadap pola kegiatan dan sirkulasi kegiatan yang ada
73
Tabel 25.Jenis massa bangunan
Gabungan dari kedua konfigurasi massa bangunan akan diterapkan dalam perancangan ini
¾ Efisiensi lahan
74
Bentuk dasar bangunan secara umum dibagi menjadi 3 yaitu, segi empat,
Ching)
Penilaian Keterangan
Bentuk persegi menjadi pilihan untuk bentuk dasar bangunan ini berdasarkan pertimbangan
Sirkulasi dalam bangunan mixed used ini dapat di bedakan menjadi sirkulasi
75
¾ Menjadi sirkulasi utama dalam bengunan fungsi mal
¾ Tersembunyi
• Sirkulasi horizontal
76
¾ Titik awal dan akhir tidak
bertemu
Untuk bangunan ini sistem sirkulasi linear lebih cocok diterapkan karena
• Sirkulasi vertical
¾ LIFT
dewasa ini terdapat dua jenis lift yang umum di gunakan yaitu lift dengan
dongkrak hidrolik (hydraulic lift), dan lift dangan motor penggerak (traction
lift).
Ruang luncur lift di tentukan dari konfigurasi tata letak lif dengan jumblah
77
Gambar 18. Tata letak lift
78
Perkiraan Kebutuhan lift Apartemen
Diketahui : h= 3m
S= 1 m/detik
n= 12 lantai
m= 17orang
= (6 + 4) ( 11 )+ (55)
= 110+ 55
= 165
N = L netto x n 0,03 x T
300 x PB x m
300 x 3 x 17
= 87199.2
15300
= 5 lift
79
Maka kabutuhan lift untuk fungsi apartemen adalah 5 unit, ditambah
dengan 1 unit lift barang untuk keperluan service,maka total kebutuhan lift
¾ ESKALATOR
yaitu eskalator dengan jalur tunggal ( untuk satu orang berdiri, dengan lebar
60 - 81 cm), dan eskalator dengan jalur ganda ( untuk dua orang berdiri pada
dalam stu anak tangga, dengan lebar 100- 120 cm), dengan kemiringan
maksimal dekua jenis eskalator ini dalah 35˚, dan ketinggian maksimal
adalah 20 meter.
jakarta 2004)
80
Gambar 22. Kebutuhan ruang Eskalator
jakarta 2004)
• Sirkulasi Darurat
bangunan untuk dapat mencapai tempat yang aman dengan selamat pada
jarak pintu dengan anak tangga,tinggi pegangan tangga, dan lebar serta
81
Gambar 23 .Tipikal tangga kebakaran
jakarta 2004)
82
IV.3.3 Analisa Hubungan Skematik ruang
Anchor
Fasilitas
pendukung
MAL
Kantor
Retail/anchor pengelola
tenant
Lobbymal Lobby/hall
apartement
Parkiran
Enterance
Hubungan khusu
Hubungan umum
83
Hubungan skematik program ruang fungsi mal
Loding dock,AHU
Restaurant
mushola
Caffe
Toilet
Food courd
Dept store
Smoking supermarket
area
Bisnis center
Fire exit
Bioskop
MAL
keluar
Lobby/HALL Parkiran
enterance
84
Hubungan skematik program ruang fungsi Apartemen
Unit hunian
Poliklinik/apotek
Kolam renang
Fire exit keluar
Lapangan olah
raga
parkiran
Enterance
Ruang
Duduk,Pantry, Makan
Enterance
85
Hubungan skematik program ruang Kantor pengelola
R.Pimpinan
R.wk
Pimpinan
R.rapat
R.personalia
R. monitor
R.tunggu
R.administrasi
Gudang
R.marketing
r.security
Parkiran
Enterance
Hubungan khusus
Hubungan umum
86
IV.3.4 Zoning dalam Bangunan
¾ Pengelompokan ruang
87
¾ Zoning vertical bangunan
Pemenuhan
kebutuhan parkiran
dengan pembuatan
basement dan
gedung parkir
Peletakan kantor
pengelola dangan
pertimbangan
2 tingkat kemudahan
aksesibilitas ke area
1 mal dan apartemen
juga kebutuhan
tingkat privacy
1
Fungsi apartemen(hunian)
Fungsi mal
88
IV.3.5 Analisa Struktur Bangunan
Fungsi utama dari sistem struktur bangunan adalah memikul secara aman
dan efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ketanah
melalui fondasi
¾ Sub structure
beban dari upper structure ke dalam tanah atau disebut juga pondasi
89
tidak bising
Pondasi dangkal ¾ Pelaksaan mudah ¾ Hanya untuk
¾ Tidak bangunan 4 lantai
membutuhkan
peralatan khusus
¾ Tidak
menimbulkan
kebisingan pada
pemasangannya
Untuk kemanan dan efektfitas pekerjaan pada bangunan ini maka pondasi ting
pancang menjadi pilihan untuk sub structure bangunan mixed use ini
¾ Upper structure
Bagian struktur yang terletak di atas sub structure, bekerja terhadap gaya-gaya
structur.
Ada beberapa hal menjadi pertimbangan dalam pemilihan upper structure antara
lain:
90
Pemilihan bahan material utama , berdasarkan studi litertur yang dilakukan,
massa bangunan
Memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap air, sehingga lebih
Karena jenis material utama yang di gunakan adalah beton bertulang perkirakan
tidak maka pemilihan sistem upper structur nya adalah sistem Balok dan Pelat.
91
Gambar 25. Alternatif jalur sirkulasi
jakarta 2004)
vertical pada inti bangunan dan jalur sirkulasi horizontal pada jalur sirkulasi
,dengan pertimbangan area saluran utilitas menjadi lebih terpusat dan lebih mudah
dalam perawatannya.
¾ Air
Distribusi sistem air pada bangunan ini di salurkan melalui instalasi pipa
yang diatur menurut arah vertical dan di sembunyikan dalam saluran di dalam
tembok (shaft)
92
Gambar 26. tipikal saluran air bersih dan air kotor
jakarta 2004)
PDAM
pompa pompa
Pompa
93
Skema air kotor
Air kotor
cair mal
Air kotor
cair
apartemen
Air kotor Bak
padat mal kontrol
Bak Pengolahan
kontrol limbah
¾ Listrik
Daya lisrik untuk bangunan ini berasal dari pasokan PLN dengan penurunan
tegangan pada trafo yang didistribusikan melalui panel utama dan sub panel,
Skema listrik
Ruang Panel
Distribusi Ruang Panel
PLN Gardu utama Distribusi
listrik aparemen
Distribusi
94
Perhitungan kebutuhan daya listrik
¾ Cahaya
semaksimal mungkin sebagai salah satu penerapan konsep hemat energi, pada
siang hari di upayakan agar cahaya alami dapat memasuki ruangan dengan
intensitas yang sesuai daengan kebutuhan ruangan tersebut dengan strategi dan
mengoptimalisasian bukaan pada arah timur untuk fungsi apartemen dan arah
95
Tabel 32. Pencahayaan Alamim dan Buatan
Fungsi mal
Mal •
anchor • •
Retail tenant • •
Anchor tenant •
Fasilitas umum •
Fungsi apartemen
Kelompok program ruang Cahaya alami Cahaya buatan
Unit hunian • •
Fasilitas umum •
Fasilitas penunjang •
Kantor pengelola
Kelompok program ruang Cahaya alami Cahaya buatan
Fasilitas pengelola •
Fasilitas umum • •
Fasilitas penunjang •
¾ Udara
Fungsi dari tata udara adalah untuk mempertahankan suhu dan kelembapan
dalam ruangan dengan cara menyerap panas yang ada di dalam ruangan,
terdapat dua jenis sistem penhawaan dalam bangunan yaitu sistem penghawaan
96
memerlikan mesin dan peralatan sistem tata udara agar ruangan apat tetap
Kedua sistem penghawaan ini di butuhkan dalam bangunan mixed use ini
penghawaan buatan
jakarta 2004)
Penghawaan buatan biasa disebut dangan air conditioner (AC), terdapat 3 jenis
97
Package unit : hanya dapat di letakan di satu sudut ruangan
dua unit yang terpisah, unit luar terdiri dari kondensor kompresor, dan
98
AC Central : merupakan sistem tata udara langsung ,dalam sistem
ini refigeren yang di gunakan bukan freon tetapi air es dengan suhu
sekitar 5˚, sistem ini biasa di gunakan di kantor dan mal. Terdiri dari
saluran udara (duckting) dengan tingkat suhu udara yang di atur dari
pusat
99
¾ Pengamanan dan penangulangan bahaya kebakaran kebakaran
Sistem Aktif
Sistem Pasif
Alat keterangan
100
Koridor Lebar minimal 1,8 m
Prinsip dasar dari sistem penangkal petir adalah menyedialan jalur menerus
dari logam yang menyalurkan petir kedalam tanah pada saat terjadi sambaran
yang berupa elektroda logam yang di pasang tegak dan elektroda yang di pasang
sebagai penamgkal petir, penangkal petir biasanya terdiri dari tiang pendek dan
berbentuk paraboloid
101
¾ Selubung bangunan
Salah satu metode perancangan disain hemat energi pada bangunan adalah
salah satu upaya aplikasi perancangan pasif pada bangunan mixed used ini
selain sebagai ,selain itu penerapan selubung bangunan juga dapat menjadi
Tingkat efektifitas dari selubung bangunan sangat terpengaruh dari jenis dan
orientasinya
102
Gambar 32. Cara kerja selubung bangunan
Ph.D,2002
prada tower
Sumber : www.architectureweek.com
103
Gambar 34. Penggunaan selubung bangunan sebagai sarana
promosi/iklan
Sumber : www.architectureweek.com
104