Anda di halaman 1dari 25

18/07/2018

PT Tantular
General Pest Control

Referensi:
Manual Perlakuan Fumigasi Badan Karantina Pertanian Indonesia
2007 dan coresta

Fumigasi Metil Bromida


1. Pendahuluan

Latar Belakang
Ketentuan peraturan perundangan bahwa perlakuan terhadap media pembawa
akan dilakukan jika media pembawa tersebut tidak terbebas dari OPT / OPTK.
Media pembawa dapat berupa tumbuhan (dalam keadaan dan bentuk apapun)
dan bahan lain seperti kayu, tanah, kompos ,sampah, alat angkut dll.
Perlakuan tersebut dapat berupa perlakuan fisik, biologi dan kimiawi.

Fumigasi
Tindakan perlakuan dengan menggunakan fumigan di
dalam ruang kedap udara pada suhu dan tekanan tertentu.

Fumigasi Untuk Keperluan Karantina


Harus Dapat Membunuh OPT Hingga 100%

1
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida

❑ Fumigasi dengan fumigan secara


berulang dapat meninggalkan residu
yang dapat berakibat buruk pada
kesehatan

❑ Ion bromida juga dapat menimbulkan


kerusakan pada lapisan ozon.

Oleh karena itu penggunaan metil


bromida akan dihapuskan secara
bertahap, untuk mengurangi emisi yang
berlebihan dari fumigan tersebut ke
udara.

Fumigasi Metil Bromida

Pengaruh Metil Bromide terhadap Komoditas


1. Menurunkan daya tumbuh → bibit dan benih tanaman

2. Pembentukan residu→ bahan makanan ( mengandung lemak dan


berprotein tinggi )

3. Menurunkan cita rasa dan warna komoditas→ bahan makanan, bulu


binatang, Vinyl, komoditas dari karet seperti spons, permadani,
bantal dll

4. Kerusakan komoditas terutama untuk tanaman hidup yang di


fumigasi dengan suhu diatas 30°C→ bibit dan benih tanaman

2
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida

Karakteristik Fumigan – Metil Bromida (CH3Br)


1. Tidak berbau.
2. Titik didih 3.6 °C
3. Gravity gas ( udara =1 ) → 3.27 pada 0°C dan
liquid ( air 4°C ) →1.732 pada 0°C
4. Berat molekul 94.94
5. Tidak dapat terbakar ( Non-flameable )
6. Dikemas dalam tabung silinder
7. Exposure time 2 x 24 jam
8. Efek pada serangga → sistem pernapasan
9. Efek pada lingkungan → Ozone Depleting Subtance

FUMIGAN FOSFIN (PH3)


• Fumigan:
Pestisida yang dalam suhu dan tekanan tertentu berbentuk gas dan d
alam konsentrasi serta waktu tertentu dapat membunuh hama

• Fumigan Padat
• Aluminum Phosphide
• Magnesium Phosphide

3
18/07/2018

FORMULASI FUMIGAN FOSFIN (PH3)

Fumigan Fosfin – Aluminum Phosphide


3g tablet menghasilkan 1g gas fosfin

DETIA GAS EX-B


Tablet juga mengandung ammonium carbamate (Detia Bag)
yang menghasilkan amonia dan karbon dioksida

FORMULASI FUMIGAN FOSFIN (PH3)


Fumigan Fosfin – Magnesium Phosphide
117gr plate menghasilkan 33gr gas fosfin
Mg3P2 + 6H2O = 3Mg(OH)2 + 2PH3
Plate hanya menghasilkan fosfin (tanpa karbon dioksida atau
amonia) karena terbuat dari polyetilen yang membungkus
Magnesium Fosfida
Fumigan:
• PH3 gas yang sangat mematikan Degesch Plate
• Meledak spontan pada 1.79% (17,900 PPM)
• Berat Jenis 1.17 (Udara = 1.0)
• Berbau karbit/bawang (bahan tambahan sebagai peringatan (bau)
• Tingkat deteksi manusia dimulai pada 0.02PPM
• JANGAN PERNAH PERCAYA PADA DAYA BAU-HIDUNG ANDA! Bentuk plate
• TLV (Ambang Batas Aman) < 0.1 hingga 0.3 PPM

4
18/07/2018

CARA KERJA PENGENDALIAN DENGAN FUMIGASI


Cara Kerja Fumigan pada proses Fumigasi

1. Serangga akan menghirup


fumigan ketika dia bernapas
2. Fumigan yang dihirup
serangga semakin banyak
ketika dia semakin aktif
3. Aktifitas serangga
dipengaruhi →
1. Suhu
2. Kelembaban
4. Ada penambahan fumigan
jika suhu semakin rendah

Fumigasi Metil Bromida

Ruang Fumigasi
1. Peti Kemas dapat dipakai sbg ruang/sungkup fumigasi jika benar benar kedap
gas. Cara paling efektif menggunakan penutupan lembaran plastik PVC pada lantai

Cara memastikan peti kemas kedap gas – melaui uji kekedapan gas, yaitu :
• Menutup dan menyegel semua ventilator dengan pita perekat
• Pemberian tekanan gas 250 Pa menggunakan Finger manifold, jika peti kemas
tidak dapat mencapai 250 Pa maka dianggap Tidak Kedap
• Waktu paruh tekanan ( penurunan tekanan ): tekanan dari 200 ke 100 Pa minimal
10 detik, jika tidak sampai 10 detik maka dianggap tidak kedap

2 Kamar Fumigasi ( Chamber ) adalah ruangan yang dirancang khusus untuk


fumigasi. Sebelum fumigasi, fumigator harus memastikan :
• Menyegel karet pintu ruangan
• Tidak ada barang / apapun yang menghambat kesempurnaan penutupan
• Melakukan uji tekanan

5
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


Pengaruh suhu pada efektifitas Fumigasi
• Suhu ruang sangat berpengaruh pada keefektifan proses fumigasi
dengan metil bromida. Minimal suhu ruang fumigasi 10° C
jika suhu < 10° C maka:

1. Efektifitas fumigan menurun


2. Peningkatan kondensasi gas → penggunaan fumigan
semakin banyak, bisa menimbulkan residu yang sulit dihilangkan
pada komoditas
Jika demikian maka harus dilakukan pemanasan buatan

• Pada beberapa komoditas seperti tanaman/benih tanaman sangat


sensitif dan mudah rusak bila di fumigasi pada suhu yg tinggi/ diatas
30°C

Fumigasi Metil Bromida

2. Persiapan Fumigasi ( Verifikasi )


2.1.1 Verifikasi Waktu dan Tempat

VERIFIKASI WAKTU ADALAH VERIFIKASI TEMPAT ADALAH

Memastikan waktu yang Memastikan bahwa:


tersedia mencukupi atau tidak • Sumber daya listrik dan air
untuk melakukan fumigasi • Terlindung dari angin
• Ventilasi & pencahayaan cukup
standar.
• Keamanan Lingkungan
• Bebas banjir
• Kondisi lantai kedap :
– 1. Datar dan bebas batu
– 2. Bebas retak, celah dan
saluran air

6
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi ( Verifikasi )

2.1.2. Verifikasi Komoditas


Tahap ini diperlukan untuk mengetahui layak tidaknya komoditas difumigasi
dengan Metil bromida, meliputi :

• Jenis komoditas, harus dipastikan bahwa komoditas tidak akan rusak


buku referensi/ konsultasi dengan pakar.

• Jumlah / volume komoditas memastikan kesiapan perusahaan menyediakan


sarana dan prasarana yang diperlukan

• Kondisi komoditas untuk memastikan penetrasi gas berjalan baik, maka :

a. Permukaan kedap gas ( plitur, lapisan lilin, cat dll ) harus dibersihkan

b. Komoditas yg dibungkus plastik/cellophane/kertas berlapis lilin harus


dibuka/ dibuang atau diberi lubang Minimal 4 lubang diameter
0,6 cm / 5 lubang dgn diameter 0,5 cm setiap 100 cm2

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi ( Verifikasi )

2.1.3.. Verifikasi Jenis Hama dan Dosis


Tahap ini diperlukan guna mengetahui jenis hama dan dosis aplikasi yang
diperlukan.Meskipun demikian, dosis juga tergantung pada jenis komoditas
dan permintaan negara tujuan

2.1.4. Verifikasi Tumpukan komoditas ( Stacking )


▪ Verifikasi tumpukan komoditas memastikan kondisi tumpukan
cukup baik untuk sirkulasi gas juga memudahkan penempatan selang
monitor.Detil dapat dilihat di gambar
▪ Untuk fumigasi dengan komoditi rumput pakan ternak, tumpukan dapat di
tata memenuhi ruang peti kemas/ ruang fumigasi tanpa jaraj antara
tumpukan dengan dinding karena gas dapat menembus tumpukan.

7
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi ( Verifikasi )

2.1.4. Verifikasi Tumpukan komoditas ( Stacking )

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.2 Pemberitahuan kepada pihak terkait

Pelaksana fumigasi memberitahukan perencanaan fumigasi secara


tertulis kepada pihak terkait

a) UPT Karantina tumbuhan setempat

b) Aparat keamanan setempat ( satpam di lokasi fumigasi )

c) Pemilik komoditas ( ekportir / importir )

d) Pengelola tempat fumigasi ( DEPO / IKT )

8
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2 Persiapan Fumigasi
2.3 Persiapan Keamanan dan keselamatan

Harus dipastikan area fumigasi aman


• garis batas berbahaya
• pemasangan tanda peringatan

2.4 Persiapan Alat dan Bahan Fumigasi

Semua peralatan & Bahan Fumigasi


Harus dalam keadaan siap dan
dalam jumlah yang cukup.

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.1.Pemasangan Alat Pemanas

Penggunaan alat pemanas pada saat


memasukkan metil bromida
bertujuan merubah metil cair
menjadi gas, sehingga dapat
menyebar rata ke seluruh ruangan.

Pemanasan fumigan yang sempurna


menjamin distribusi dan penetrasi
fumigan lebih efektif dan
mengurangi kemungkinan rusaknya
komoditas.

Alat pemanas mutlak diperlukan


meskipun dalam cuaca panas

9
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.1 Persiapan Alat dan Bahan Fumigasi

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.2 Pemasangan Peralatan - Selang Monitor

Pemasangan Selang Monitor


❑ Selang monitor digunakan untuk mengambil sampel fumigan dalam
ruangan fumigasi.
❑ Selang monitor ditempatkan di dalam ruangan fumigasi paling sedikit
berjumlah tiga buah, dengan posisi ujung (1 ruang/1kontainer)
selang membentuk garis diagonal, yaitu:
▪ Di bagian depan dasar ruang fumigasi.
▪ Di bagian tengah tumpukan komoditas ruang fumigasi.
▪ Di bagian atas belakang ruang fumigasi.

❑ Fumigasi dua peti kemas di dalam satu sungkup, ditempatkan minimal 2


(dua) selang monitor didalam setiap peti kemas pada bagian atas dan
bawah.
❑ Fumigasi tiga peti kemas atau lebih didalam satu sungkup, ditempatkan
minimal satu selang monitor didalam setiap peti kemas pada bagian atas
tengah.

10
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.2 Pemasangan Peralatan – Selang Monitor

1 sungkup container dipasang 3 selang:


Atas Atas Belakang, Tengah dalam, Bawah Depan

Tengah

Bawah

2 kontainer dlm 1 plastik adalah 1


sungkup, maka dari itu paling sedikit
3 poin gas monitoring.
Di bag. atas tengah tiap container +
Jika 3 container atau lebih difumigasi dlm satu dan di bag. bawah depan
sungkup dipasang 1 selang gas bag atas tengah
tiap kontainer
salah satu container.

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.2 Pemasangan Peralatan – Selang Monitor

One container under a sheet is one enclosure th


Atas erefore, three gas monitoring points.
(1) Top back (2) Middle centre (3) Front base.
Tengah

Bawah

Two containers under a sheet is one


enclosure ,therefore at least three
gas monitoring points.
One top centre of the commodity in
Three or more containers under a sheet is one enclosure, each container, one front base of eith
therefore at least one gas monitoring point in EACH
container at the top centre of the commodity. er container

11
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.3 Pemasangan Peralatan – Selang Distribusi

❑ Selang distribusi gas adalah selang yang digunakan untuk menyalurkan


metil bromida dari tabung ke dalam ruang fumigasi.
❑ Ujung pengeluaran selang distribusi fumigan ditempatkan di depan kipas
angin agar gas dapat didistribusikan dengan merata dan cepat keseluruh
ruangan fumigasi. Penempatan ujung pengeluaran selang distribusi tidak
berdekatan dengan ujung selang monitor di dalam ruang fumigasi.
❑ Pendistribusian fumigan dengan menggunakan selang distribusi ganda
dapat dilakukan secara serentak atau bergantian. Hal ini dimaksudkan agar
fumigasi dapat dilaksanakan lebih cepat, efisien tetapi tetap efektif.
Dengan Syarat :
▪ Jika distribusi fumigan dilakukan secara serentak maka Selang
distribusi yang digunakan harus sama panjang dan sama diameternya.
▪ Jika distribusi fumigan dilakukan secara bergantian maka alat pembagi
yang digunakan harus memiliki kran pengatur aliran fumigan.

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.4 Pemasangan Peralatan – Kipas Angin

❑ Kipas angin ditempatkan pada posisi yang tepat berhadapan dengan ujung
pengeluaran selang distribusi fumigan.
Ukuran dan jumlah kipas angin disesuaikan dengan luas ruang fumigasi.
❑ Kipas angin atau blower digunakanuntuk membantu mempercepat
pemerataan penyebaran gas dalam ruang fumigasi.
Dilakukan karena berat jenis gas metil bromide lebih berat dari udara
sehingga MB, cenderung berada di bagian bawah ruang fumigasi.

12
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.5 Pemasangan Peralatan – Lembar Penutup (Cover sheet)

Spesifikasi Cover Sheet - Untuk Memastikan ruang fumigasi kedap gas


• Lembar penutup harus bebas dari segala cacat misalnya sobek, lubang atau
kerusakan sambungan yang dapat mengakibatkan kobocoran gas.
• Memiliki ketebalan antara 150 – 250 mikron dan berat 300 – 500 gram / m2
serta kerapatan anyaman / rajutan sebesar 0,125 – 0,250 mikron

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.5 Pemasangan Peralatan – Lembar Penutup (Cover sheet)

❑ Lembaran penutup dilipat dengan benar agar mudah dibuka, saat pemasangan
❑ Sudut atau benda tajam/ lancip pada peti kemas harus ditutup dengan bahan yang
berfungsi sebagai bantal penumpul.
❑ Lembaran penutup di sudut2 tumpukan harus dilipat untuk mencegah tertiup angin.
❑ Ujung2 lembaran penutup yg terletak di lantai harus diberi pemberat/sand snake
untuk mencegah kebocoran gas. Sandsnake harus diisi hanya 65% - 75% dari volume
sehingga terletak rata di lantai.
❑ Sudut – sudut area dimana selang monitor muncul dari antara atau dari dibawah
lembar penutup harus tertutup rapat.
❑ Lembaran penutup harus disusun sedemikian rupa sehingga terdapat minimal 50 cm
melebihi batas tepi tumpukan komoditas pada lantai.

13
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.6 Pemasangan Peralatan – Pemasangan Pemberat/Sand Snake

Membantu penutupan ruang fumigasi agar kedap gas

Pemasangan guling pasir dengan sistem ganda susun bata atau “double
overlapping” yang gunanya menciptakan penempatan guling pasir/sandsnake
agar dapat rapat dimana setiap sambungann (celah) antar kedua sand snake
dapat ditutupi dengan sandsnake sebelahnya yang menutup sela sambungan
sand snake

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi
2.4.7 Pengukuran Volume Ruang Fumigasi dan Perhitungan Jumlah MB

▪ Ukurlah volume ruang fumigasi sesuai


dengan bentuk sungkup dengan rumus
perhitungan volume spt gambar di samping.
▪ Untuk sungkup berbentuk persegi empat:
1. Ukur panjang, lebar dan tinggi
2. Hitung Volumennya (V) = p x l x t
3. Hitung jumlah MB yang dibutuhkan :

Jumlah Fumigan yang Digunakan =


Dosis standar x Volume Ruangan x (100/98)

14
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


2. Persiapan Fumigasi

2.4.8 Dosis Fumigasi

▪ Gas yang disalurkan ke dalam ruang fumigasi dalam jumlah


dan waktu tertentu.
▪ Dinyatakan dalam gram per meter kubik. Gram/M3

DOSIS DIPENGARUHI OLEH SUHU


Semakin Rendah Suhu maka semakin besar dosis aplikasi.
Akan tetapi Perubahan dosis hanya diperkenankan untuk
kisaran suhu 10º C - 21º C

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.1 Persiapan Penyaluran MB

❑ Area fumigasi harus bebas dari orang yang tidak berkepentingan.


❑ Ruangan fumigasi dalam kondisi yang telah kedap gas.
❑ Semua peralatan yang diperlukan telah terpasang dengan baik dan tersedia di lokasi
dan siap dioperasikan.
❑ Tanda-tanda peringatan berbahaya telah terpasang pada tempatnya.
❑ Alat pemanas sudah cukup panas dengan kondisi air telah mendidih.
❑ Menghitung berat volume tabung fumigan sebelum fumigant disalurkan dan
mencatat pada skala timbangan berapa penyaluran fumigan dihentikan
▪ Menghidupkan kipas angin di dalam ruang fumigasi.
▪ Menggunakan masker dan canister atau SCBA sebagai alat pelindung pernafasan.

15
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.2 Proses Penyaluran MB (Gas)

❑ Melepaskan gas perlahan-lahan selama lebih kurang tiga puluh detik dan tutup kembali
sambil memeriksa fumigan yang keluar dari alat pemanas telah berupa gas panas.
❑ Melakukan pemeriksaan kebocoran gas di sekitar outlet pada tabung fumigan serta
sambungan selang gas dengan alat pemanas (koil tembaga); menggunakan alat
pemeriksa kebocoran gas (gas leak detektor).
❑ Setelah yakin tidak ada kebocoran, kemudian buka katup tabung silinder gas perlahan-lahan
untuk menyalurkan gas MB sebanyak dosis yg telah ditentukan. Selama proses pelepasan
gas tersebut, secara bersamaan dilakukan pemeriksaan kebocoran gas di sekitar lembaran
penutup/ruangan fumigasi.
❑ Pastikan aliran gas setelah melalui alat pemanas, keluar berubah menjadi bentuk gas panas.
Dapat diketahui dengan memegang selang penyaluran yang terasa panas.
❑ Tutup katup tabung silinder jika jumlah gas yg disalurkan sudah sesuai dengan dosis yg
diperlukan.
❑ Catat waktu selesainya penyaluran gas.
❑ Nyalakan terus kipas angin selama lebih kurang 15 menit setelah selesainya pelepasan gas
untuk mendistribusikan gas secara merata di dalam ruangan.

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.2 Proses Penyaluran MB (Gas)

16
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.3 Monitoring Konsentrasi MB

❑ Montiring konsentrasi gas harus dilakukan pada setiap pelaksanaan fumigasi


❑ Tujuan dari monitoring :
• Untuk mengetahui konsentrasi MB dalam ruangan fumigasi pada waktu tertentu
atau disebut juga CTProduct telah sesuai dengan atau diatas standar yg ditentukan.
• Mengetahui bahwa gas telah terdistribusi merata
❑ Saat/Waktu Pelaksanaan Monitoring :
❖ Program monitoring gas dilakukan berdasarkan pedoman pada tabel monitoring
konsentrasi gas MB.
❖ Namun pengukuran konsentrasi gas selama fumigasi, minimal dilakukan 2 kali,
yaitu di awal dan akhir pelaksanaan fumigasi.
❑ Menggunakan masker dan canister atau SCBA sebagai alat pelindung pernafasan.

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.3 Monitoring Konsentrasi MB

❑ Monitoring Awal: 30 – 60 menit setelah gassing


❑ Tujuan untuk mengetahui:
1. Apakah konsentrasi gas pada semua titik monitor telah memenuhi standar yang
ditentukan dalam Tabel “Methyl Bromide MonitoringTable” **
2. Pemerataan penyebaran gas (equilibrium). Hal ini dapat diketahui dari nilai
konsentrasi semua hasil monitoring KONSENTRASINYA SAMA ATAU PERBEDAAN
NYA TIDAK LEBIH DARI 15 %.
❑ Manfaat monitoring I :
Apabila kedua hal diatas tercapai maka waktu penghitungan lamanya waktu
fumigasi dapat dimulai

** AFAS Methyl Bromide Fumigation


Standard – Version 2.3 – August 2015
(bukan Ready Reckoner)

17
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.3.1 Menghitung Equilibrium

❑ Yaitu memastikan bahwa distribusi gas telah merata di dalam sungkup fumigasi
❑ Menggunakan peralatan pengukur konsentrasi gas MB (Riken Keiki F 21)

Menghitung Equilibrium =
(Tertinggi - Terendah) X 100 = % ( ≤15% )
Terendah

Contoh:

▪ Selang 1 : 38 gr/m3
▪ Selang 2 : 41 gr / m3 (43 - 38) X 100 = 13,16 % ( ≤15% )
38
▪ Selang 3 : 43 gr / m3

Hasil = Equilibrium

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

Tindakan Yang Diperlukan Apabila Equilibrium Tidak Tercapai

❑ Jika konsentrasi gas pada titik yg dimonitor tidak seimbang, maka hidupkan lagi
kipas angin selama 15 menit, periksa kebocoran atau kemungkinan tertutupnya
selang monitor.
❑ Penambahan Gas
• Jika konsentrasi gas berada pada titik standar atau diatasnya, maka hal itu
mengindikasikan fumigasi berjalan baik
• Jika konsentrasi gas berada diantara titik standar dan batas terendah, maka
dilakukan penambahan hingga mencapai konsentrasi tertinggi
• Lamanya waktu fumigasi ditambah 4 jam lagi, sedangkan untuk “fumigasi kurang
dari 12 jam tidak perlu ada penambahan gas.”

18
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.3.2 Monitoring ke 2 dan selanjutnya

❑ Monitoring ke II atau selanjutnya, atau terakhir.


Monitoring berikutnya dapat dilakukan sesuai dengan tabel “Methyl Bromide
Monitoring Table”, tetapi minimal dilakukan pada akhir masa fumigasi.
Maksud monitoring ini adalah untuk mengetahui apakah konsentrasi gas
pada semua titik monitor saat itu telah memenuhi standar. Apabila HASIL
MONITORING ≥ standar tabel, maka fumigasi dapat terus berlangsung atau apabila
pada monitoring terakhir maka fumigasi telah dianggap berhasil,
sebaliknya apabila :
• Ada titik monitor yg konsentrasinya < dari standar, tetapi ≥ nilai tabel
paling bawah, maka dapat dilakukan penambahan gas dan diikuti dengan
penambahan waktu fumigasi selama 4 jam
• Ada titik monitor yg konsentrasinya < nilai tabel paling bawah, maka fumigasi
dianggap gagal.

Fumigasi Metil Bromida


2. Pelaksanaan Fumigasi

3.3.2 .1 Menghitung Top Up

❑ Tujuan Top Up:


Memastikan bahwa konsentrasi gas barada di titik standart atau di atasnya
❑ Menghitung Top Up

{ (Konsentrasi standart di Tabel – Konsentrasi terendah)+5 gr/m3 } x volume

19
18/07/2018

Fumigasi Metil Bromida


3. Pelaksanaan Fumigasi

3.3.3 Monitoring ke 2 dan selanjutnya

Penyebab terjadinya hasil monitoring tidak sesuai ( lebih rendah ) :


▪ Distribusi fumigan yang tidak merata di seluruh ruangan
▪ Adanya hambatan / penyumbatan di selang monitor
▪ Adanya masalah dengan peralatan monitoring.Seperti bocor, terhimpit atau
terlipat
▪ Lembaran fumigasi rusak / bocor
▪ Lantai fumigasi yang tidak kedap
▪ Pemasangan sandsnake yang tidak benar
▪ Penutupan fumigasi yang kurang sempurna
▪ Sirkulasi udara yang tidak baiak ( kipas angin )
▪ Perhitungan volume yang tidak tepat
▪ Pengukuran jumlah fumigan yang tidak tepat
▪ Penyaluran fumigan yang tidak tepat jumlahnya.

Pelaksanaan Fumigasi
3.5 Aerasi
Mengakhiri Pelaksanaan Fumigasi
• Hidupkan kipas angin
• Pakai dan periksa masker pelindung muka dan pernapasan
• Angkat plastik pada 2 sudut yang berlawanan atau pada bagian depan pintu
kontainer
• Tunggu selama 15 menit dan catat waktu pada pembukaan plastik penutup
• Angkat lagi plastik penutup lebih lebar dan biarkan selama 15 menit
• Matikan kipas angin dan lakukan tes dengan lampu detektor halida
• Singkirkan dan lipat terpal plastik

20
18/07/2018

Pelaksanaan Fumigasi

Ambang Batas Gas MB = Threshold Limit Value (TLV)

• TLV Yaitu batas tertinggi konsentrasi gas


MB dalam ruangan /kontainer, sehingga
aman bagi keselamatan orang yang
bekerja pada ruangan ybs.

• TLV MB = 5 ppm

• Alat pengukur konsentrasi gas TLV =


Kitagawa/Drager Tube dengan rentang
akurasi baca khusus TLV <5PPM

• Lampu detector Halida tidak boleh


digunakan untuk mengukur TLV karena
konsentrasi gas 5-10ppm tidak
terdeteksi.

Pelaksanaan Fumigasi

Pengukuran Ambang Batas Konsentrasi

Gas yang aman bagi Manusia ( Threshold Limit Value = TLV ), alat ukur yang
digunakan adalah Dragger tube gas detektor bukan lampu Halida. Karena
lampu Halida tidak mampu mendeteksi konsentrasi yang sangat rendah
(<10 ppm )

• TLV yang digunakan adalah 5 ppm, apabila konsentrasi gas 5 ppm atau kurang
maka tempat tersebut aman untuk dimasuki orang. Akan tetapi bila masih > 5
ppm maka harus dianginkan dahulu sampai ambang batas aman
• Gass Clearence Certificate merupakan jaminan bahwa konsentrasi gas di
ruangan fumigasi telah dibawah ambang batas minimum ( TLV )

21
18/07/2018

APLIKASI FUMIGAN
PENERAPAN STANDAR CORESTA
FUMIGASI FOSFIN

APLIKASI FUMIGAN – FUMIGASI

Fumigasi adalah: Tindakan perlakuan terhadap media pembawa hama


dengan menggunakan fumigan dalam ruang yang kedap pada suhu,
tekanan dan waktu tertentu

Meliputi 3 Faktor Kritis (penting):


Waktu Papar
x
Suhu
x
Konsentrasi

22
18/07/2018

Standar Fumigasi

• Pada standar fumigasi yang lama, semua stadi


a hidup tidak terbunuh karena durasi (waktu),
suhu dan konsentrasi sudah tidak sesuai

• Pupa dan telur lebih sulit dikendalikan pada


suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan
larva dan dewasa

• Kita harus mengendalikan stadia yang paling


toleran dari insekta

• Fumigasi dilakukan jika suhu komoditas (di


tengah bal) = >16°C (61°F).

Fumigation Standard – Referensi Coresta


Kondisi MINIMUM yang diperlukan untuk mencapai 100%
pengendalian semua stadia hama insekta (Lasioderma dan
Moth) jenis rentan (susceptible) SETELAH target konsentrasi
di tengah komoditi tercapai

Konsentrasi Waktu Papar


Suhu (°C) Suhu (°F)
Phosphine (ppm) (Hari)
16-20 61-68 300 6
> 20 > 68 200 4

SEMAKIN PANAS & LAMA SEMAKIN BAIK!

23
18/07/2018

Standard Fumigasi - Gas Monitoring


Pengukuran Konsentrasi Gas Fosfin Harus Dilakukan :
1. EFIKASI - Memastikan keberhasilan fumigasi
• Jika konsentrasi gas phosphine tidak diukur, maka tidak
usah melakukan fumigasi
• Dengan tidak mengikuti standar Anda membuat resiko
thd gagalnya fumigasi, pembentukan populasi yg kebal
dan membuang uang
2. KESELAMATAN – EHS
Keselamatan – untuk karyawan ustomer/fumigator

Standard Fumigasi - Gas Monitoring


Perlatan Pengukuran (monitoring)
• Sensor Elektronik
• Tube deteksi gas Colorimetric
• Peralatan dalam kondisi baik harus selalu ada setiap saat
• Kalibrasi dilakukan untuk sensor elektronik kimia
• Pembacaan gas setiap 24jam selama 96 atau 144jam

Mengapa mengukur udara ruang/sekitar (TLV)?


• Pemantauan Kesehatan Lingkungan – mengukur sekitar
lokasi fumigasi untuk memastikan keamanan
• Dilakukan Setiap Hari

24
18/07/2018

Standard Fumigasi - Aerasi

▪ Mengukur ventilasi udara, area tidak


boleh diakses/masuki sampai <0.1
atau 0.3 ppm
▪ Mengukur komoditas sampai
TLV<0.1 atau 0.3PPM tercapai
▪ Menerbitkan dokumen bebas gas
sebelum membuka lokasi fumigasi
(Sertifikat Bebas Gas)

Standard Fumigasi – Deaktifasi Fumigan

1. Selalu gunakan PPE (Personal Protection Equipment) –


Full face mask & glove
2. Disetiap lingkup kerja harus dipastikan bahwa tidak ada
residue yg terhisap
3. Deaktifasi proses harus dilakukan diluar ruangan
4. Residue harus diletakan dlm tempat tertutup
5. Manifes Perusahaan pengangkut residue ex B3

SEMUA LANGKAH HRS BERDASARKAN PADA


MSDS

25

Anda mungkin juga menyukai