Eliza Damayanti Lumban Gaol - 1600015007 - Rancangan Faktorial 2 2
Eliza Damayanti Lumban Gaol - 1600015007 - Rancangan Faktorial 2 2
Rancangan Faktorial 22
Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2019
DESAIN FAKTORIAL 2k
Dalam suatu eksperimen, seringkali penelitian akan berhadapan dengan eksperimen yang
melibatkan sejumlah faktor dimana tiap faktornya hanya terdiri atas dua buah taraf. Misalnya
saja, eksperimen bisa terbentuk karena hanya berurusan dengan dua macam temperatur ekstrim:
rendah dan tinggi, dua buah mesin: lama dan baru, dua macam pegawai: pria dan wanita, dan
lain sebagainya. Desain demikian dinamakan dengan desain eksperimen faktorial 2k.
Keterlibatan waktu, tenaga dan biaya seringkali menyebabkan peneliti tidak mungkin melakukan
eksperimen faktorial secara lengkap terutama untuk k lebih dari tiga faktor, sehingga kombinasi
perlakuan yang dihasilkan cukup besar.
Oleh karena itu, untuk menghindari dari kekurangan tersebut lebih tepat menggunakan desain
faktorial fraksional. Desain faktorial fraksional dilakukan apabila berkenaan dengan hal-hal
berikut:
Jika peneliti dapat mengasumsikan bahwa interaksi orde tinggi (interaksi yang memuat
lebih dari tiga faktor) tertentu diabaikan,
Informasi efek utama dan interaksi orde rendah (interaksi yang memuat dua faktor) dapat
diperoleh dengan mengerjakan hanya sebagian dari eksperimen faktorial lengkap,
akibatnya akan ada faktor-faktor yang mempunyai sifat yang sama dengan faktor
lainnya.
Pada saat ini, aplikasi yang telah dikembangkan untuk penyelesaian permasalahan eksperimen
faktorial tersebut adalah aplikasi desktop, akan tetapi terdapat metode lain yang dapat
dikembangkan yaitu dengan menggunakan aplikasi web.
Suatu eksperimen yang menyangkut k buah faktor dimana tiap faktornya terdiri atas dua buah
taraf dinamakan dengan eksperimen faktorial 2k. Dalam desain faktorial 2k, banyaknya taraf
adalah dua sedangkan banyaknya faktor adalah k yang menjadi pangkat. Demikian halnya
dengan desain eksperimen yang terdiri atas dua faktor A dan B, dimana masing-masing faktor
tersebut terdiri atas dua buah taraf akan ditulis sebagai desain eksperimen faktorial 22.
Jika untuk k = 2 dan k = 3 masing-masing akan didapatkan empat dan delapan kombinasi
perlakuan, maka untuk k = 4 didapat 16 kombinasi perlakuan, dan begitu seterusnya, makin
besar harga k makin banyak terjadi kombinasi perlakuan. Ini menyebabkan pula makin panjang
aliasnya sehingga makin pula susunan sistem kontras yang menyatakan hubungan antara efek-
efek dan kombinasi perlakuan.
Model Linier
𝑌 𝑖𝑗𝑘 = Hasil pengamatan untuk faktor A level ke-I, faktor B level ke-j, pada ulangan ke-k
𝜇 = Rataan umum
(𝛼𝛽)𝑖𝑗 = Interaksi antara level A dan B pada faktor A level ke-i, faktor B level ke-j
ɛ𝑖𝑗𝑘 = Galat percobaan untuk faktor A level ke-i, faktor B level ke-j pada ulangan ke-k
Hipotesis:
Struktur Data
A B 1 2 3 4 5 Total
1 1 Y111 Y112 Y113 Y114 Y115 Y11
2 Y121 Y122 Y123 Y124 Y125 Y12
2 1 Y211 Y212 Y213 Y214 Y215 Y21
2 Y221 Y222 Y223 Y224 Y225 Y22
Total ΣY..1 ΣY..2 ΣY..3 ΣY..4 ΣY..5 Σyijk
Maka dipermudah dengan struktur data
Faktor Faktor B
Total
A b1 b2
a1 Y11 Y12 Y1.
a2 Y21 Y22 Y2.
Total Y.1 Y.2 Y..
Studi kasus desain faktorial 2
Contoh : Percobaan pengaruh konsentrasi rektan dan katalis terhadap hasil proses kimia.
A B 1 II III
- - A rendah, B rendah 28 25 27 80
- + A rendah, B tinggi 18 19 23 60
+ + A tinggi, B tinggi 31 30 29 90
Grafik
b = 60 ab = 90
(18+19+23) (31+30+29)
Tinggi(2kg)
Jumlah katalis (B)
Rendah (1kg)
(1) = 80
a = 100
(28+25+27)
(36+32+32)
Main Effect
Tabel Anava
[90+100−60−80]2
a. 𝑆𝑆𝐴 = = 208.33
4(3)
[90+60−100−80]2
b. 𝑆𝑆𝐵 = = 75.00
4(3)
[90+80−100−60]2 100
c. 𝑆𝑆𝐴𝐵 = = = 8.33
4(3) 12
3302
d. 𝑆𝑆𝑇 = [282 + 252 + 272 + ⋯ + 292 ] − = 323.0
4(3)
Tabel Anava
Total 323.0 11