Reaksi 1
1. Data eksperimen untuk reaksi :
Laju
No [A] [B]
Reaksi
1 0,1 0,1 6
2 0,1 0,2 12
3 0,1 0,3 18
4 0,2 0,1 24
5 0,3 0,1 54
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa persamaan laju reaksinya adalah ....
A. v = k[A]2
B. v = k[B]
C. v = k[A][B]
D. v = k[A][B]2
E. v = k[A]2[B]
Pembahasan :
Untuk reaksi aA + bB → cC + dD, persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
v = k[A]m[B]n
Dengan :
v = laju reaksi
k = ketetapan laju reaksi
m = orde raksi terhadap A
n = order reaksi terhadap B
m + n = orde reaksi
Berdasarkan rumus di atas, maka persamaan laju reaksi untuk reaksi 2A(g) + B(g) → 2AB(g) dapat
ditulis sebagai :
⇒ v = k[A]m[B]n
Nah, karena m dan n belum diketahui, maka kita harus mencari nilai kedua orde tersebut.
v4 k[A4]m[B]n
⇒ =
v1 k[A1]m[B]n
v4 [A4]m
⇒ =
v1 [A1]m
24 [0,2]m
⇒ =
6 [0,1]m
⇒ 4 = 2m
⇒ 22 = 2m
⇒m=2
v2 k[A]m[B2]n
⇒ =
v1 k[A]m[B1]n
⇒ 2 = 2n
⇒ 21 = 2n
⇒n=1
Jawaban : E
Laju
No [A] [B2]
Reaksi
3.
Besar orde reaksi tersebut adalah ....
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
4.
Pembahasan :
Persamaan laju reaksi :
⇒ v = k[A]m[B]n
Dari percobaan (1) dan (2)
v2 k[A]m[B2]n
⇒ =
v1 k[A]m[B1]n
v2 [B2]n
⇒ =
v1 [B1]n
3,2 [1,00]n
⇒ =
1,6 [0,50]n
7. ⇒ 2 = 2n
⇒ 21 = 2n
⇒n=1
v3 k[A3]m[B]n
⇒ =
v2 k[A2]m[B]n
v3 [A3]m
⇒ =
v2 [A2]m
3,2 [1,00]m
⇒ =
3,2 [0,50]m
10. ⇒ 1 = 2m
⇒ 20 = 2m
⇒m=0