PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya tarik yang sangat tinggi. Selain dari segi panorama alam yang eksotik, salah
satu yang menjadi daya tarik wisatawan adalah kebudayaan Bali. Perkembangan
sehari-hari masyarakat Bali sangat dekat dengan kesenian, baik seni rupa, seni
musik, dan seni tari. Salah satu contoh seni musik yang erat dengan kehidupan
yang populer dikalangan umum adalah karawitan Bali. Musik karawitan biasanya
hiburan. Dalam karawitan Bali terdapat beberapa jenis instrumen musik antara
lain gamelan Gong Kebyar, gamelan Jegog, Baleganjur, Kendang, Cek-Cek Ricik,
Rindik atau yang dikenal dengan tingklik adalah salah satu instrumen bilah
yang digunakan pada perangkat gamelan Rindik Gegandrungan. Alat ini terbuat
dari bahan dasar bambu yang membuat berbeda dengan gamelan Bali pada
dipukul dengan menggunakan alat pemukul khusus yang disebut dengan katik.
1
2
Kesan yang ditimbulkan terdengar alami karena alat terbuat dari bahan dasar
Pertunjukkan tari yang diiringi dengan musik Rindik adalah Joged Bumbung.
Namun pertunjukkan dengan musik Rindik masih terdengar asing di luar pulau
Bali sementara Rindik sudah menjadi salah satu alat musik tradisional yang cukup
keahlian karena Rindik dimainkan dengan dua tangan, dimana fungsi keduanya
Gegandrungan y ang terdiri dari Rindik, gong pulu, kajar, ceng-ceng, suling d an
2
satu buah gendang. Alat musik yang paling menarik adalah Rindik sebagai alat
musik bilah yang terbuat dari bambu yang mendominasi iringan musik tari
tersebut. Keunikan lainnya terlihat dari motif tabuhan yang dimainkan tetap
bernuansa ritmis musik Bali meskipun Rindik terbuat dari bambu. Permainan
Rindik dalam iringan tari joged bumbung t ergolong sulit bagi para pemula yang
1
http://www.negerikuindonesia.com/2015/09/Rindik-alat-musik-tradisional-dari-Bali.html diakses
pada 17 Okt 17 pukul 17.39
2
Dibia, I Wayan, Rucina Ballinger. 2012. “A Guide to The Performing Art of Bali Balinese
Dance, Drama & Music”. USA: Tuttle Publishing. p.34
3
Hal ini mendorong penulis untuk membuat dokumentasi partitur Rindik dalam
iringan tari Joged bumbung. Salah satu keunikan Rindik Bali adalah terbuat dari
bilah bambu itulah yang membuat Rindik berbeda dari gamelan yang umumnya
terbuat dari logam. Keunikan Rindik lainnya ialah keberadaan terbatas hanya ada
peminat dari regenarasi. Dari beberapa pemaparan di atas peneliti tertarik untuk
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
Bagaimana pola ritmik permainan Rindik pada musik pengiring tari Joged Bumbung
D. Manfaat Penelitian
2. Untuk seniman tradisi khususnya pemain Rindik, sebagai bahan acuan teori
karawitan Bali.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Unsur Musik
Musik terdiri atas beberapa unsur yang berkaitan satu sama lain. Unsur –
unsur itu dibuat menjadi satu – kesatuan dalam komposisi musik yang tidak
a. Irama
long and short notes and strong or weak beats” ritmik dalam musik mengarah
3
Yayat Nursantara.2007.Seni Budaya Jilid 1.Jakarta : Erlangga, p.26
4
Matius Ali.2006.Seni Musik.Jakarta : Erlangga, p. 31
6
5
pada panjang dan pendek nada dan kuat atau lemahnya ketukan. Menurut
pattern that is repeated throughout the music” ritem adalah ketukan yang
6
berulang dalam musik, atau pola ritmis yang diulang di seluruh bagian musik.
tanda diam dari serangkaian not atau tanda diam yang dihitung dengan
7
pulsa/ketukan. Panjang pendeknya bunyi digambarkan dalam bentuk not adalah
sebagai berikut :
5
Karen Speerstra.1985.Music The Art of Listening.USA: Wm. C Brown Publisher, p. 11.
6
Catherine-Schmidt-Jones.2007.Understanding Basic Theory Music.Texas : Conexion, p. 77
7
ayat Nusantara, p .54
Op.Cit, Y
7
menyebutkan satuan tabuhan ricikan dengan ukuran panjang tertentu dan yang
telah memiliki kesan atau karakter tertentu. Pola oleh kalangan (etno) musikologi
8
sering disebut dengan formula atau pattern. Menurut Jamalus, ritme adalah irama,
sedangkan pola ritme adalah bentuk susunan panjang pendek bunyi dan diam.
8
Rahayu Supanggah. 2007.Bothekan Karawitan II. Surakarta.ISI Press Surakarta, p. 205
8
Jamalus pada jurnalnya mengatakan bahwa pola irama terbagi menjadi tiga jenis,
9
yaitu pola irama rata, pola irama tidak rata, dan pola irama sinkop.
panjang pendek bunyinya terbagi rata atau terbagi sama atas pulsanya.
Contoh:
Contoh :
Contoh :
9
Jamalus.1991.Pendidikan Kesenian 1 (musik). Jurnal Depdikbud Direktoral Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, p. 45
9
serangkaian nada dan kuat atau lemahnya suatu ketukan dalam suatu
karya musik.
b. Tangga Nada
pokok sebuah sistem nada, dari salah satu nada dasar sampai dengan nada
10
oktafnya. Menurut Matius Ali, Dalam notasi, nada-nada disusun berdasarkan
tertentu, yaitu ½, 1, 1 ½, dan 2. Urutan atau susunan nada seperti ini disebut
11
tangga nada. Ada dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada diatonis dan tangga
nada pentatonis :
Tangga nada diatonis terdiri atas tujuh buah nada yang berjarak 1 dan ½
nada. Tangga nada diatonis terbagi lagi menjadi dua kelompok, yakni
10
M. Soeharto.1989.Seni Musik. Jakarta : PT.Gramedia, p. 31.
11
Matius Ali.2010.Seni Musik 2 Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama , p. 77.
10
Tangga nada pentatonis terdiri dari lima nada pokok. Kelima nada
Hal ini berkaitan dengan topik yang akan diteliti, yaitu pola ritmik Rindik pada
nada yang digunakan pada lagu Sunari Anguci yaitu tangga nada mayor.
c. Melodi
Sebuah karya musik pasti memiliki melodi, begitu pula pada lagu Sunari
Anguci y ang menjadi lagu pendukung dalam penelitian ini sudah pasti memiliki
melodi.
dimensi musik yang merupakan rangkaian nada-nada yang teratur dan berirama
12
atius Ali, p .33
Op.Cit,M
13
Vincent McDermott.2013.Mengubah Musik Biasa menjadi Luar Biasa. (Yogyakarta: Art Music
Today, p. 70.
14
Iman Ujianto.2009. Indahnya Musik.J akarta: Iman Printing, p. 25.
12
d. Ekspresi
Unsur musik yang menunjukan sifat dari sebuah komposisi ialah ekspresi.
Ekspresi dalam musik dapat dibagi menjadi dua yaitu tempo dan dinamik.
Menurut Yayat Nusantara, tempo adalah kecepatan lagu atau karya musik
18
menurut ukuran pulsa tertentu. Tempo menentukan ekspresi lagu. Menurut
Matius Ali, tempo adalah kecepatan lagu yaitu, banyaknya ketukan beat dalam
19
satu menitnya. Ukurannya adalah Metronom Maelzel.
15
Ensiklopedi musik Indonesia, Volume 3.2 006.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah., p.2
16
Dedi Nurhadiat.2005.Kerajinan tangan dan Kesenian. Jakarta : Grasindo, p.135
17
Rizma Ismail.2008.Kitab Ngartun.Jakarta : Indiez, p.17
18
Op.Cit, Y ayat Nusantara, p.86
19
Op.Cit, M atius Ali, p.32
20
Op. Cit, Yayat Nusantara, p.87
21
Op. Cit, Matius Ali, p .30
13
Unsur musik yang dapat membantu melihat format dan kerangka lagu
a) Bentuk
Menurut Karl-Edmun Prier SJ, bentuk atau form yaitu suatu gagasan atau
ide yang nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur musik dalam
sebuah komposisi (melodi, irama, harmoni, dan dinamika). Ide ini mempersatukan
Bentuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk lagu atau bentuk bait
(Liedform). Artinya : Bentuk ini memperlihatkan suatu kesatuan utuh dari satu
24
atau beberapa kalimat dengan penutup yang meyakinkan.
22
Karl-Edmund Prier SJ.1996.Ilmu Bentuk Musik.Yogyajarya: Pusat Musik Liturgi, p. 2
23
Michael Kennedy.1985.Oxford Dictionary of Music.(New York : Oxford University, p. 371)
24
arl-Edmund Prier SJ, p.5
Op. Cit, K
14
1) Bentuk lagu satu bagian, terdiri dari satu kalimat contohnya “Kole Kole”
2) Bentuk lagu dua bagian, terdiri dari dua kalimat yang berbeda, contohnya
3) Bentuk Lagu tiga bagian, terdiri dari tiga kalimat berbeda, contohnya
“Bangun Pemudi-Pemuda”
17
merupakan suatu gagasan yang berupa struktur atau desain sebuah karya yang
kalimatnya, bentuk lagu dapat dibedan menjadi bentuk satu bagian, bentuk dua
b) Struktur
Menurut Cooper, struktur adalah suatu susunan atau hubungan antara unsur-unsur
karawitan tradisi juga merupakan sesuatu yang baru, setidaknya baru mulai
setelah adanya tradisi akademik dalam musik karawitan di Jawa dan di Indonesia
27
pada umumnya.
susunan atapun hubungan unsur-unsur musik yang memiliki kerangka yang tetap
dan tidak mempunyai kerangka yang tetap dalam sebuah lagu sehingga menjadi
1. Periode/Kalimat
25
Yohanes Marmidin.1991. Belajar Karawitan Dasar.S emarang: Satya Wacana, p. 46
26
Cooper.1960. The Rhytmic Structure of Music.London : University of Chicago Press, p.79.
27
Rahayu Supanggah. 2007.Bhotekan Karawitan II. Surakarta: ISI Press Surakarta, p.195.
19
sebuah kalimat musik terdiri dari dua anak kalimat yaitu kalimat tanya dan
28
kalimat jawaban.
2. Motif
or in complete, but that lends itself to variation and development” Motif adalah kalimat
pendek yang terdengar fragmentis, tapi dapat pula menjadi variasi dan dapat
30
dikembangkan.
Frasering (Pengalimatan)
memperlihatkan struktur kalimat dalam lagu. Frasering dapat dibagi menjadi dua
yaitu struktur makro pada akhir masing-masing anak kalimat dan struktur mikro
31
pada akhir masing-masing motif.
2. Rindik
Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional Bali dan telah menjadi
ciri khas dari budaya Bali. Berawal ketika pihak wengker (sekarang Ponorogo)
28
Op. Cit, Karl-Edmund Prier SJ, p. 2
29
Ibid, p.26
30
Ludmila Ulehla.1966.Contemporary Harmony. (New York: The Free Press, p. 17)
31
Op. Cit, Karl-Edmun Prier SJ, p.2
20
tetapi tetap menghasilkan suara dengan cara di pukul layaknya gamelan yang
terbuat dari logam, Angklung ini berubah nama menjadi Rindik yang berasal dari
bahasa Jawa kuno yang berarti di tata dengan rapi dengan celah yang sedikit.
Meskipun Angklung reyog berhasil dirangkai dan terciptanya alat musik Rindik,
hingga era kerajan Bali. Tetapi saat ini sudah tidak di teruskan seniman Bali
karena tidak mencerminkan keraifan lokal Bali. Rindik atau sering disebut
Tingklik adala salah satu tungguhan bilah yang digunakan pada perangkat
gamelan Rindik. Rindik terbuat dari bambu yang bernada selendro dan dimainkan
dengan cara dipukul. Alat musik ini biasa dimainkan oleh 2-5 orang pemain, di
mana 2 orang menabuh Rindik dan sisanya untuk seruling dan gong pulu.
32
Terdapat lima nada dasar yang dimiliki oleh Rindik.
32
Wawancara dengan I Gusti Ngurah Padang (narasumber). 6 februari 2018
21
Rindik juga biasa digunakan sebagai musik pengiring hiburan rakyat Joged
lebih
22
fleksibel dalam pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap
Tungguhan Rindik menggunakan 15 bilah dibuat dari bambu berlaras slendro dengan
pernikahan maupun acara hiburan. Tarian ini ditarikan oleh penari wanita, yang
kemudian mencari pasangan pria dari para penonton untuk diajak menari bersama.
Tarian ini awalnya adalah sebuah tarian pergaulan yang diciptakan oleh para
petani kala itu untuk menghibur dikala sedang istirahat setelah bekerja di
lumbung. Tarian ini pun banyak diminati oleh masyarakat dan menjadi sebuah
unsur goyangan mengajak pengibing menarik dan seni yang sangat menarik
menandakan pengibing dan penari siap siap melakukan candaan walau sedikit
24
33
unsur erotis. Tarian ini biasanya diiringi dengan seperangkat musik dari bambu.
1. Ogi Chandra Saputra, judul jurnal “Struktur Analisis Musik Iringan Tari
susunan musik dalam tarian Jepin Pisau mempunyai beragam susunan pola
ritmik musik. Sama halnya dengan penelitian ini, yang berfokus pada pola
ritmik Rindik yang akan mendokumenkan notasi pola ritmik Rindik yang
2. Indah Pribadi Wulandari, judul jurnal “Jatung Utang Sebagai Pengiring Tari
kesimpulanya pola ritmik Jatung Utang sebagai iringan Tari. Hal ini
berkaitan dengan salah satu tujuan peneliti yaitu Pola ritmik Rindik dalam
33
Wawancara dengan Ni Ketut Arini (narasumber), 6 Februari 2018
25
C. Kerangka berfikir
Karawitan Bali merupakan salah satu kesenian musik Bali yang memiliki
beragam alat musik di dalamnya salah satunya ialah Rindik. Salah satu fungsi
keunikan pola ritmik namun, saat ini pendokumentasian partitur pola ritmik
pemain Rindik pemula yang ingin mempelajari pola ritmik Rindik untuk
Gambar 2.15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain dengan cara deskriptif dalam
bentuk kata-kata dan bahan, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
35
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
deskriptif yaitu menjabarkan objek penelitian berdasarkan apa yang diperoleh dari
35
Lexi J. Moloeng.1998.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, p. 6
28
pustaka.
A. Tujuan Penelitian
pada musik pengiring Tari Joged Bumbung d alam karawitan Bali dan
B. Lingkup Penelitian
Lingkup atau objek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pola ritmik
Rindik pada lagu Sanuri Anguci sebagai musik pengiring Tari Joged
Bumbung.
Penelitian mengenai Pola Ritmik Rindik pada lagu Sanuri Anguci sebagai
musik pengiring Tari Joged Bumbung d alam karawitan Bali ini dilakukan di
Sanggar Warini, bertempat di jalan Kecubung, gang Soka no.1 Denpasar, Bali.
Sanggar ini dipimpin oleh Ni Ketut Arini. Penelitian dilakukan pada bulan
D. Prosedur Penelitian
deskriptif yaitu menjabarkan objek penelitian berdasarkan apa yang diperoleh dari
pustaka.
Anguci sebagai musik pengiring Tari Joged Bumbung p ada karawitan Bali.
bagian dalam karawitan Bali kemudian mencari data lain mengenai Rindik
mengenai alat musik Rindik sebagai pengiring pada Tari Joged Bumbung.
Sanuri Anguci dalam mengiringi Tari Joged Bumbung ke dalam notasi.
1. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
36
proses pengamatan dan ingatan.
penelitian yaitu, Sanggar Warini dan bertemu langsung dengan narasumber yaitu I
sebanyak 4x (empat kali) selama 4 hari, yakni 6 Februari 2018 pukul 10.00-14.00,
Februari 2018 pukul 10.00-13.30. Pada observasi ini peneliti mengamati kegiatan
secara langsung permainan Rindik yang dimainkan oleh I Gusti Ngurah Padang
terhadap para ahli yang dianggap memiliki keterampilan yang sudah diakui dalam
2. Wawancara
36
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta, p.145
31
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan
37
atau orang yang diwawancarai.
10 Februari 2018. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara terbuka yaitu
3. Dokumentasi
memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian. Dokumentasi ini berupa
foto dan video yang diambil langsung dari tempat observasi yaitu Sanggar Warini.
dan melengkapi penjelasan tentang data-data lain yang diperoleh pada saat
penelitian berlangsung. Foto dan video tersebut untuk menggambarkan alat musik
4. Studi Pustaka
Mencari sumber bacaan yang tepat dan secara khusus berhubungan dengan
objek penelitian, yaitu buku yang mengenai Unsur – Unsur Musik, dan tentang
pola ritmik Rindik, diantaranya melalui A Guide to The Performing Art of Bali
Balinese Dance, Drama & Music, 2012; Seni Budaya, 2007; Seni Musik, 2006;
37
Bungin, Burhan.2009.Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Pulbik, dan Ilmu
Sosial lainnya . Jakarta. Kencana Pernada Media Group, p.111
32
Music The Art of Listening, 1 985; Understanding Basic Theory Music, 2007;
Bothekan Karawitan II, 2007; Pendidikan Kesenian 1 (musik), 1991; Seni Musik,
1989; Seni Musik 2, 2010; Mengubah Musik Biasa menjadi Luar Biasa, 2013;
tangan dan Kesenian, 2005; Kitab Ngartun, 2008; Ilmu Bentuk Musik, 1996;
Oxford Dictionary of Music, 1985; Belajar Karawitan Dasar, 1991; The Rhytmic
diteliti.
G. Keabsahan Data
Gusti Ngurah Padang. Data juga diperoleh melalui dokumentasi, internet dan
kepustakaan.
1. Triangulasi
a. Pengamatan dari data lapangan. Data ini diperoleh dari hasil observasi
pustaka yang berkaitan mengenai pola ritmik Rindik. Data lapangan yang
diperoleh bisa selaras dengan data pustaka bisa juga tidak sama dengan
data pustaka.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
35
A. Deskripsi Data
1. Rindik
berasal dari Bali. Rindik menjadi salah satu instrumen yang ada dalam
Prindik. Prin memiliki arti bambu dan dik memliki arti aturan. Pada
Pengawak ; melodi utama lagu (isi), (4) Pengecet ; bagian akhir lagu
38
Hasil Wawancara dengan I Gusti Ngurah Padang, 7 Februari 2018
39
Hasil Wawancara dengan I Gusti Ngurah Padang, 12 Juli 2018
36
a. Rindik Pemade
b. Rindik Kantil
Rindik Pemade.
c. Rindik Jegog
pola yang berbeda untuk mengisi melodi isian satu sama lain.
bersahut-sahutan.
39
Tari Joged Bumbung ini pertama kali muncul di Bali utara sekitar
pada tahun 1946. Tarian ini biasanya dipentaskan pada hari raya
bersama-sama.
Joged bumbung ini dibutuhkan kelincahan dan gerak pada tubuh sang
Joged Bumbung :
40
Prof.I Wayan Dibya.2013.Mengenal Tarian Rakyat Bali.Denpasar., p.1
41
1) Buka Lawang
Gambar 4.4
Gerakan Buka
Lawang
Dokumentasi:
Penulis, 2018
42
depan seperti menutup wajah. Lalu, posisi kedua lengan menekuk dan
perlahan-lahan kedua tangan melebar ke samping kiri dan kanan seperti membuka
pintu dengan posisi jari 90Loading..., disebut juga dengan istilah “naga
● Pola ritmik gerakan atau posisi Buka Lawang berada pada lagu
2) Agem
Gambar 4.5
Gerakan
Agem
Ragam gerak ini mempunyai sikap pokok (dasar) yang tidak berubah-ubah.
Gerakan ini dilakukan di tempat dengan posisi tangan kanan membentuk Sirang
dan posisi tangan kiri sejajar dengan dada. Sikap dasar pada kaki kanan
diposisikan terbuka. Posisi kaki kiri sedikit di depan dan sikap tubuh sedikit
3) Seledet
Gambar 4.6
Gerakan Seledet
Dokumentasi: Penulis, 2018
46
Ragam gerak ini mempunyai sikap tubuh seperti posisi gerakan agem.
Perbedaan terletak pada ekspresi wajah yaitu gerakan bola mata. Gerakan mata
melirik kesamping kanan dan kiri dengan urutan gerakan ke samping kanan lalu
ke atas kemudian ke samping kanan begitu juga sebaliknya. Pola ritmik Rindik
● Pola ritmik gerakan atau posisi Seledet berada pada lagu nomor
4) Ulu Wangsu
48
Gambar 4.7
Gerakan ulu wangsu
Dokumentasi: Penulis, 2018
Ragam gerak ini melakukan gerakan leher seperti membentuk angka 8. Pola
5) Luk Nerudut
50
Gambar 4.8
Gerakan Luk Nerudut
Dokumentasi: Penulis, 2018
kiri sambil tangan melakukan gerakan haluan yang seiring. Pola ritmik Rindik
● Pola ritmik gerakan atau posisi Luk Nerudut berada pada lagu
6) Nyegut
52
Gambar 4.9
Gerakan Nyegut
digerakan ke atas dan ke bawah sambil arah bola mata melihat ke bawah dan
● Pola ritmik gerakan atau posisi Nyegut berada pada lagu nomor
7) Egol
Gambar 4.10
Gerakan Egol
Dokumentasi: Penulis, 2018
● Pola ritmik gerakan atau posisi Egol berada pada lagu nomor 3
4. Pola Permainan Rindik dalam lagu Sanuri Anguci pada Tari Joged
Bumbung.
1. Buka Lawang
● Rindik Pemade
57
58
59
60
● Rindik Kantil
61
62
63
● Rindik Jegog
64
65
66
2. Agem
● Rindik Pemade
67
68
69
● Rindik Kantil
70
71
72
73
● Rindik Jegog
74
75
76
3. Seledet
● Rindik Pemade
77
78
79
● Rindik Kantil
80
81
82
83
● Rindik Jegog
84
85
86
4. Ulu Wangsu
● Rindik Pemade
87
88
89
● Rindik Kantil
90
91
92
● Rindik Jegog
93
94
95
5. Luk Nerudut
● Rindik Pemade
96
97
98
● Rindik Kantil
99
100
101
● Rindik Jegog
102
103
104
6. Nyegut
● Rindik Pemade
105
106
107
● Rindik Kantil
108
109
110
● Rindik Jegog
111
112
113
7. Egol
● Rindik Pemade
114
115
116
● Rindik Kantil
117
118
119
● Rindik Jegog
120
121
Keterangan :
● : Rindik Pemade
● : Rindik Kantil
122
● : Rindik Jegog
B. Keterbatasan Penelitian
diantaranya :
tentang pola ritmik permainan Rindik dalam iringan Tari Joged Bumbung.
antara apa yang dimaksud narasumber dengan apa yang dipikirkan oleh
peneliti,
3. selain itu peneliti juga mengalami kesulitan saat mentranskrip data yang
jauh juga memerlukan biaya yang lebih untuk dapat melakukan penelitian
di tempat yang peneliti tuju, yakni Bali. Selain itu kurangnya waktu dalam
sempurna.
123
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
sebagai iringan Tari Joged Bumbung dalam karawitan Bali pada lagu
rindik dalam iringan tari tersebut terdiri dari 3 jenis yaitu pemade, kantil
dan jegog. Ketiga alat musik tersebut memiliki karakter suara yang
berbeda. Rindik Pemade adalah alat musik yang paling umum digunakan
dalam acara hiburan, namun dalam lagu Sanuri Anguci alat musik ini
menjadi lead atau melodi utama dalam pola ritmik. Rindik Kantil
tangan kiri dan ritmik di tangan kanan. Ritmik ditangan kiri sebagai
iringan dengan pola ritmik yang dimainkan pada ketukan ganjil sedangkan
tangan kanan sebagai iringan melodi dgn pola ritmik yang dimainkan di
ketukan genap.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian pola ritmik permainan Rindik pada musik pengiring tari
pemula. Karena sering kali pemain Rindik pemula tidak mempunyai acuan
Diharapkan pula untuk generasi penerus, dalam hal ini kaum muda, dapat lebih
musik, sehingga dapat lebih mencintai dan memiliki rasa ingin memiliki
C. Saran
mencintai budaya kita, sampai kapan pun tidak akan dihargai oleh
negara lain, bahkan kebudayaan kita bisa diakui oleh pihak-pihak yang