Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 – TAP EKSI4500

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Bapak Andi merupakan auditor yang sedang melakukan pemeriksaan mengenai beban
operasional dari PT. Angkasa Jaya selama tahun 2016. PT. Angkasa Jaya memiliki mobil
dengan harga perolehan senilai Rp 300.000.000 yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2012.
PT Angkasa Jaya melakukan penyusutan aset tetap dengan menggunakan metode garis
lurus. Masa manfaat mobil adalah 5 tahun dan mobil tersebut dijual pada tanggal 13 Maret
2016 dengan harga Rp 75.000.00,00 Bapak Andi menemukan beberapa temuan
pemeriksaan yang belum dicatat dan kesalahan pencatatan pada jurnal perusahaan
antaralain sebagai berikut:
 Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan
mengkredit akun kendaraan sebesar masing-masing Rp 75.000.000
 5 Juli 2010 membeli peralatan sebesar Rp 4.000.000,- tunai. Tetapi dalam jurnal
dicatat ke akun perlengkapan.
 Belum melakukan penyesuaian atas beberapa transaksi berikut:
o Pendapatan jasa yang diterima di muka per 31 Agustus 2016 sebesar Rp.
8.500.000,-.
o Pendapatan jasa yang masih harus diterima atas jasa yang diberikan tetapi
belum dicatat sebesar Rp. 500.000,-.
o Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 3.500.000. Premi asuransi yang
tersisa sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016 sebesar Rp. 3.000.000,-.

1 Membuat jurnal koreksi atas temuan yang didapatkan 60 BMP Lab


oleh Bapak Andi Auditing EKSI
4414
2 Menjelaskan mengapa PT Angkasa Jaya perlu 15 BMP Teori
melakukan audit atas laporan keuangan jika dilihat Akuntansi
dari sudut pandang teori agensi EKSI 4415
Modul 6KB ke-
1
3 Menjelaskan perlunya pembuatan standar akuntansi 15 BMP Teori
jika dilihat dari teori regulasi Akuntansi
EKSI 4415
Modul 6KB ke-
1
Jurnal Koreksi

1. Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan
mengkredit akun kendaraan sebesar masing-masing Rp. 75.000.000
Kas 75.000.000
Kendaraan 75.000.000

Pada tanggal 05 Juli 2010 membeli peralatan sebesar Rp. 4.000.000 tunai. Tetapi dalam jurnal
dicatat kea kun perlengkapan.

5 Juli 2010
Kas 4.000.000
Perlengkapan 4.000.000

Pembelian 4.000.000
Kas 4.000.000

Pembelian 4.000.000
Peralatan 4.000.000

Jurnal penyesuaian :

Pendapatan Jasa diterima di muka 8.500.000


Pendapatan Jasa 8.500.000

Pendapatan Jasa yg masih harus diterima 500.000

Pendapatan Jasa 500.000

Asuransi Dibayar Dimuka 3.500.000

Kas 3.500.000

Biaya Asuransi 3.000.000

Asuransi Dibayar Dimuka 3.000.000

2. Karena menurut Teori agensi yang menggambarkan kerangka untuk mempelajari kontrak antara
pemilik modal dan agen dan untuk memprediksi konsekuensi ekonomi dari suatu standar. Data
keuangan bisa sebagai slternatif pelaporan public. Jika akuntansi diatur maka mekanisme pasar
dapat menghasilkan informasi yang diangggap cukup dan mencapai titik ekuilibrium dimana
biaya untuk memperoleh informasi setara dengan manfaatnya.
Pengungkapan wajib (mandatory disclosures) tidak diperlukan karena kekuatan pasar dapat
menghasilkan informasi yang diinginkan. Lebih jauh perusahaan terdorong untuk
mengungkapkan informasi secara sukarela (voluntary disclosures) sesuai dengan level tuntutan
sebagai perusahaan publik. Regulasi yang berlebihan juga mengakibatkan dampak ‘free-rider’
dimana pihak-pihak yang tertarik pada informasi namun tidak mengeluarkan biaya untuk
memperoleh informasi tersebut memiliki motivasi yang lebih besar untuk meningkatkan level
permintaan.
Lebih jauh kecenderungan pelaporan yang diwajibkan akan berakibat pada informasi yang
berlebihan. Bagi pengguna informasi, karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk
menghasilkan suatu infromasi maka mereka akan menuntut lebih banyak informasi. Bagi badan
regulasi seperti IASB ketentuan untuk melaporkan lebih banyak pengungkapan lebih dari
informasi yang dibutuhkan akan berakibat berlebihnya standar.
3. Salah satu alasan ekonomi terpusat mengenai asal usul intervensi pemerintah ke pasar dengan
mengatasnamakan kepentingan publik merupakan suatu kegagalan pasar. Menurut kerangka
teoritis, regulasi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan konsumen dengan cara
meningkatkan kinerja ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak diatur.
Teori kepentingan publik ini didasarkan pada asumsi bahwa ekonomi pasar merupakan
sekompulan pasar tidak sempurna atau mengalami kegagalan transaksi, dan jika dibiarkan
tanpa koreksi akan mengakibatkan hasil yang tidak sesuai. Hal ini juga berdasarkan pada asumsi
bahwa :
a. Kepentingan konsumen diartikan sebagai aksi legislative melalui operasi internal pasar.
b. Terdapat agen, yakni kelompok politisi dan kelompok yang mewakili kepentingan public
ini yang memandang regulasi dengan mengatasnamakan kepentingan publik.
c. Pemerintah tidak mempunyai peran independen dalam proses pengembangan regulasi
tetapi lebih sebagai arbiter netral yang mengintervensi pasar dengan
mengatasnamakan kepentingan publik.

Alasan utama teori ini berfokus pada fakta mengenai keputusan regulasi yang pada umumnya
berpengaruh besar pada kepentingan industri yang diatur oleh regulasi. Teori ini sesuai dibawah
situasi dimana entitas regulasi:

a. Mengontrol regulasi dan badan pembuat regulasi.


b. Berhasil mengkoodinasikan aktivitas badan regulasi menurut aktivitas mereka sehingga
kepentingan pribadinya terpenuhi.
c. Menetralisir kondisi yang tidak mencapai kinerja melalui badan regulasi.
d. Dalam proses interaksi dengan pembuat regulasi, berhasil mengajak para pembuat
regulasi memiliki perspektif yang sama sehingga menemukan regulasi yang mereka cari.

Regulator atau badan pembuat regulasi juga mencatat, mengimplementasikan dan dalam skala
lebih besar mengevaluasi dampak proses kebijakan di suatu area yang diatur oleh regulasi.
Kondisi ini dapat terpenuhi jika:

a. Terdapat entitas klien dalam jumlah sedikit.


b. Individu dari badan pembuat regulasi melakukan kontak secara teratur dengan
sekumpulan individu dari entitas yang diatur oleh regulasi dan berasal dari industri yang
diatur oleh regulasi.
c. Industri yang diatur oleh regulasi mengontrol informasi yang dibutuhkan oleh regulasi.
d. Terdapat kompleksitas dari informasi dan produk.
e. Badan pembuat regulasi tidak memiliki sumber daya minimum dari industri yang
mereka atur.

Anda mungkin juga menyukai