1. Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan
mengkredit akun kendaraan sebesar masing-masing Rp. 75.000.000
Kas 75.000.000
Kendaraan 75.000.000
Pada tanggal 05 Juli 2010 membeli peralatan sebesar Rp. 4.000.000 tunai. Tetapi dalam jurnal
dicatat kea kun perlengkapan.
5 Juli 2010
Kas 4.000.000
Perlengkapan 4.000.000
Pembelian 4.000.000
Kas 4.000.000
Pembelian 4.000.000
Peralatan 4.000.000
Jurnal penyesuaian :
Kas 3.500.000
2. Karena menurut Teori agensi yang menggambarkan kerangka untuk mempelajari kontrak antara
pemilik modal dan agen dan untuk memprediksi konsekuensi ekonomi dari suatu standar. Data
keuangan bisa sebagai slternatif pelaporan public. Jika akuntansi diatur maka mekanisme pasar
dapat menghasilkan informasi yang diangggap cukup dan mencapai titik ekuilibrium dimana
biaya untuk memperoleh informasi setara dengan manfaatnya.
Pengungkapan wajib (mandatory disclosures) tidak diperlukan karena kekuatan pasar dapat
menghasilkan informasi yang diinginkan. Lebih jauh perusahaan terdorong untuk
mengungkapkan informasi secara sukarela (voluntary disclosures) sesuai dengan level tuntutan
sebagai perusahaan publik. Regulasi yang berlebihan juga mengakibatkan dampak ‘free-rider’
dimana pihak-pihak yang tertarik pada informasi namun tidak mengeluarkan biaya untuk
memperoleh informasi tersebut memiliki motivasi yang lebih besar untuk meningkatkan level
permintaan.
Lebih jauh kecenderungan pelaporan yang diwajibkan akan berakibat pada informasi yang
berlebihan. Bagi pengguna informasi, karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk
menghasilkan suatu infromasi maka mereka akan menuntut lebih banyak informasi. Bagi badan
regulasi seperti IASB ketentuan untuk melaporkan lebih banyak pengungkapan lebih dari
informasi yang dibutuhkan akan berakibat berlebihnya standar.
3. Salah satu alasan ekonomi terpusat mengenai asal usul intervensi pemerintah ke pasar dengan
mengatasnamakan kepentingan publik merupakan suatu kegagalan pasar. Menurut kerangka
teoritis, regulasi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan konsumen dengan cara
meningkatkan kinerja ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak diatur.
Teori kepentingan publik ini didasarkan pada asumsi bahwa ekonomi pasar merupakan
sekompulan pasar tidak sempurna atau mengalami kegagalan transaksi, dan jika dibiarkan
tanpa koreksi akan mengakibatkan hasil yang tidak sesuai. Hal ini juga berdasarkan pada asumsi
bahwa :
a. Kepentingan konsumen diartikan sebagai aksi legislative melalui operasi internal pasar.
b. Terdapat agen, yakni kelompok politisi dan kelompok yang mewakili kepentingan public
ini yang memandang regulasi dengan mengatasnamakan kepentingan publik.
c. Pemerintah tidak mempunyai peran independen dalam proses pengembangan regulasi
tetapi lebih sebagai arbiter netral yang mengintervensi pasar dengan
mengatasnamakan kepentingan publik.
Alasan utama teori ini berfokus pada fakta mengenai keputusan regulasi yang pada umumnya
berpengaruh besar pada kepentingan industri yang diatur oleh regulasi. Teori ini sesuai dibawah
situasi dimana entitas regulasi:
Regulator atau badan pembuat regulasi juga mencatat, mengimplementasikan dan dalam skala
lebih besar mengevaluasi dampak proses kebijakan di suatu area yang diatur oleh regulasi.
Kondisi ini dapat terpenuhi jika: