Anda di halaman 1dari 11

6

BAB II
METODE HARGA POKOK PESANAN - FULL COSTING

2.1. Siklus Akuntansi Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur

Siklus Pembuatan Produk Siklus Akuntansi Biaya

Pembelian dan Penentuan


penyimpanan harga pokok
bahan baku bahan baku
yang dibeli

Pengolahan bahan Biaya Penentuan Biaya


baku menjadi tenaga kerja harga pokok overhead
produk jadi langsung bahan baku pabrik
yang dipakai

Penyimpanan Pengumpulan
produk jadi dalam Biaya produksi
gudang

Penentuan
harga pokok
produk jadi

Siklus akuntansi biaya dapat pula digambarkan melalui hubungan rekening-


rekening buku besar. Untuk menampung biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi, di dalam buku besar dibentuk rekening-rekening berikut ini :

Barang dalam proses Digunakan untuk mencatat bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik (debit), dan harga pokok produk jadi yang
ditransfer ke bagian gudang.

Persediaan bahan baku Digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli (debit),
dan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produk (kredit).

Gaji dan upah Rekening ini merupakan rekening antara (clearing account) yang
digunakan untuk mencatat utang gaji dan upah (debit) dan upah
langsung yang digunakan untuk mengolah produk (kredit).

Biaya overhead pabrik Digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi (debit) dan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif
(kredit).

Persediaan produk jadi Digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer dari
bagian produksi ke bagian gudang (debit), dan harga pokok produk yang
dijual (kredit).
7

2.2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku
menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan.
Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu
selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang.
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut
diatas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode biaya
pengumpulan produksi dengan metode harga pokok pesanan memiliki karakteristik :
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan
dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi
dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung yang diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead
pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut
dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
2.3. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga
pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukan harga jual yang dibebankan kepada pemesanan dengan menggabungkan
laba yang diinginkan dengan taksiran total biaya.
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan berdasarkan informasi total
harga pokok pesanan sebagai jaminan bagi manajemen akan adanya laba yang dapat
diperoleh dari pesanan tersebut. Adakalanya harga jual produk yang dipesan telah
terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan manajemen adalah
menerima atau menolak pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi antara yang sebenarnya dengan taksiran pada saat
menerima pesanan.
4. Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan dan kemampuannya menutup biaya non
produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.

2.4. Metode Harga Pokok Pesanan


Contoh 1 :
PT Eliola berusaha dalam bidang percetakan dengan proses produksi berdasarkan
pesanan yang masuk. Dalam bulan November 19X1, PT Eliola mendapat pesanan untuk
mencetak undangan sebanyak 1.500 lembar seharga Rp. 3.000 per lembar. Dalam bulan
yang sama perusahaan juga mendapat pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebanyak
20.000 lembar seharga Rp. 1.000 per lembar. Pesanan undangan diberi nomor 101 dan
pamflet iklan bernomor 102.
8

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong, tertanggal 3 November 19X1


sebagai berikut :

Bahan Baku :
Kertas jenis X 85 rim @ Rp. 10.000 Rp. 850.000
Kertas jenis Y 10 roll @ Rp. 350.000 Rp. 3.500.000
Tinta jenis A 5 Kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000
Tinta jenis B 25 Kg @ Rp. 25.000 Rp. 625.000
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp. 5.475.000
Bahan Penolong:
Bahan penolong P 17 kg @ Rp. 10.000 Rp. 170.000
Bahan penolong Q 60 liter @ Rp. 5.000 Rp. 300.000
Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp. 470.000
Rp. 5.945.000
Jurnal pembelian bahan baku dan bahan penolong adalah:
Jurnal # 1
Persediaan Bahan Baku Rp. 5.475.000
Utang Dagang Rp. 5.475.000

Jurnal # 2
Persediaan Bahan Penolong Rp. 470.000
Utang Dagang Rp. 470.000

2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam produksi


Bahan Baku untuk Pesanan # 101 :
Kertas jenis X 85 rim @ Rp. 10.000 Rp. 850.000
Tinta jenis A 5 Kg @ Rp. 100.000 Rp. 500.000
Jumlah Bahan Baku untuk Pesanan # 101 Rp. 1.350.000

Bahan Baku untuk Pesanan # 102 :


Kertas jenis Y 10 roll @ Rp. 350.000 Rp. 3.500.000
Tinta jenis B 25 Kg @ Rp. 25.000 Rp. 625.000
Jumlah Bahan Baku untuk Pesanan # 102 Rp. 4.125.000
Jumlah bahan baku yang dipakai Rp. 5.475.000

Pada saat memproses dua pesanan tersebut perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai
berikut :
Bahan penolong P 10 kg @ Rp. 10.000 Rp. 100.000
Bahan penolong Q 40 liter @ Rp. 5.000 Rp. 200.000
Jumlah bahan penolong yang dipakai dalam produksi Rp. 300.000

Jurnal # 3
Bahan dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp. 5.475.000
Persediaan Bahan Baku Rp. 5.475.000

Karena dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya langsung dari biaya
produksi tidak langsung, maka bahan penolong yang merupakan unsur biaya tidak langsung
dicatat pemakaiannya dengan mendebit rekening kontrol Biaya Overhead Pabrik
sesungguhnya. Rekening barang dalam proses hanya didebit untuk mencatat pembebanan
biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

Jurnal # 4
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 300.000
Persediaan Bahan Penolong Rp. 300.000
9

3. Pencatatan biaya tenaga kerja dengan pemisalan sebagai berikut :


Upah langsung untuk pesanan # 101 225 jam @ Rp. 4.000 Rp. 900.000
Upah langsung untuk pesanan # 102 1.250 jam @ Rp. 4.000 Rp. 5.000.000
Upah tidak langsung Rp. 3.000.000
Jumlah upah Rp. 8.900.000

Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000


Gaji karyawan Bagian Pemasaran Rp. 7.500.000
Jumlah Gaji Rp. 11.500.000
Jumlah biaya tenaga kerja Rp. 20.400.000

Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap :


a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan.
Jurnal # 5
Gaji dan Upah Rp. 20.400.000
Utang Gaji dan Upah Rp. 20.400.000

b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja


Jurnal # 6
Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 5.900.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. 3.000.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp. 4.000.000
Biaya Pemasaran Rp. 7.500.000
Gaji dan Upah Rp. 20.400.000

c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah


Jurnal # 7
Utang Gaji dan Upah Rp. 20.400.000
Kas Rp. 20.400.000

4. Pencatatan biaya Overhead pabrik.


Pencatatan biaya Overhead pabrik dibagi menjadi dua; Pencatatan biaya overhead pabrik yang
dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang dientukan dimuka dan pencatatan biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Misalnya biaya overhead pabrik dibebankan
kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari biaya tenaga kerja langsung, dengan
demikian maka:
Pesanan # 101 150% x Rp. 900.000 Rp. 1.350.000
Pesanan # 102 150% x Rp. 5.000.000 Rp. 7.500.000
Rp. 8.850.000
Jurnal # 8
Barang dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp. 8.850.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp. 8.850.000

5. Pencatatan harga pokok produk jadi.


Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer ke Bagian Gudang oleh bagian Produksi.
Harga pokok pesanan # 101 dihitung sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp. 1.350.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 900.000
Biaya overhead pabrik Rp. 1.350.000
Jumlah harga pokok pesanan 101 Rp. 3.600.000

Jurnal # 9
Persediaan Produk Jadi Rp. 3.600.000
Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp. 1.350.000
Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp. 900.000
Barang dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.350.000
10

6. Pencatatan harga pokok produk jadi dalam proses.


Pesanan # 102 pada akhir periode belum selesai dikerjakan. Harga pokok pesanannya dapat
dihitung dengan menjumlah biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan sampai dengan
bulan November 19X1. Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Jurnal # 10
Persediaan Produk dalam Proses Rp. 16.625.000
Barang dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp. 4.125.000
Barang dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 5.000.000
Barang dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Rp. 7.500.000

7. Pencatatan harga pokok produk yang akan dijual.


Harga pokok produk yang selesai diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening Harga
Pokok Penjualan dan rekening Persediaan Produk jadi.

Jurnal # 11
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.600.000
Persediaan Produk Jadi Rp. 3.600.000

8. Pencatatan pendapatan penjualan.


Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan mendebit
rekening Piutang Dagang dan mengkredit Hasil Penjualan.

Jurnal # 12
Piutang Dagang Rp. 4.500.000
Hasil Penjualan Rp. 4.600.000
11

SOAL PRAKTIKUM 2-3

1. PT Adi Karya adalah perusahaan manufaktur yang akan menentukan harga pokok
produksi. Berikut data mengenai persediaan (bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi) dan data lainnya yang akan dipergunakan untuk menentukan harga pokok
produksi (dalam ribuan Rp).

Awal 2008 Akhir 2008


Persediaan barang jadi 67.000 78.000
Persediaan bahan baku langsung 82.000 91.000
Persediaan barang dalam proses 45.000 55.000
Tenaga kerja manufaktur langsung 85.000
Penyusutan bangunan & peralatan pabrik 25.000
Pembelian bahan baku langsung 60.000
Biaya gaji bagian penjualan 75.000
Biaya umum & administrasi 34.000
Perbaikan & perawatan pabrik 15.000
Asuransi untuk bangunan pabrik 12.000
Penyusutan peralatan kantor 14.000

Diminta :
Susunlah skedul harga pokok produksi dan harga pokok penjualan PT Adi Karya
untuk tahun 2008! Jika selama tahun 2008 dihasilkan 10.000 unit produk,
hitunglah harga pokok produksi per satuan !

2. PT Murah Meriah adalah perusahaan manufaktur yang akan menentukan harga pokok
produksi. Berikut data mengenai persediaan (bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi) dan data lainnya yang akan dipergunakan untuk menentukan harga
pokok produksi dan harga pokok penjualan (dalam ribuan Rp).

Awal 2007 Akhir 2007


Persediaan barang jadi 65.000 50.000
Persediaan bahan baku langsung 72.000 70.000
Persediaan barang dalam proses 40.000 53.000
Tenaga kerja manufaktur langsung 75.000
Penyusutan bangunan & peralatan pabrik 25.000
Pembelian bahan baku langsung 76.000
Biaya gaji bagian penjualan 65.000
Biaya umum & administrasi 24.000
Perbaikan & perawatan pabrik 10.000
Asuransi untuk bangunan pabrik 7.000
Penyusutan peralatan kantor 15.000

Diminta :
Susunlah skedul harga pokok produksi dan harga pokok penjualan PT Murah
Meriah tahun 2007!

3. Data berikut adalah untuk Toko Swalayan Segar. Saldo setiap akun pada tahun 2007
adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah).
Biaya pemasaran, distribusi dan layanan konsumen 37.000
Utilitas 17.000
Biaya umum dan administrasi 43.000
12

Persediaan barang dagang, 1 Januari 2007 27.000


Persediaan barang dagang, 31 Desember 2007 34.000
Pembelian 155.000
Biaya lain-lain pembelian 4.000
Biaya angkut dalam pembelian 7.000
Retur dan penyisihan pembelian 4.000
Potongan penjualan 6.000

Diminta :
Hitunglah (a) Harga pokok pembelian barang, dan (b) Harga pokok penjualan
(c) buatlah laporan laba rugi periode tersebut jika penjualan kotornya
adalah Rp 300 juta.
4. Perhatikan saldo akun berikut untuk PT. ABC untuk tahun 2007 (dalam ribuan
rupiah)
Awal 2007 Akhir 2007
Persediaan bahan baku langsung 22.000 26.000
Persediaan barang dalam proses 21.000 20.000
Persediaan barang jadi 18.000 23.000
Pembelian bahan baku langsung 75.000
Tenaga kerja manufaktur langsung 25.000
Asuransi pabrik 9.000
Penyusutan bangunan dan peralatan pabrik 11.000
Perbaikan dan perawatan pabrik 4.000
Biaya pemasaran, distribusi dan layanan konsumen 93.000
Biayaumum dan administrasi 29.000

Diminta :
a. Susunlah skedul harga pokok produksi tahun 2007
b. Susunlah skedul harga pokok penjualan tahun 2007
c. Pendapatan tahun 2007 adalah Rp 300.000.000. Buatlah laporan laba rugi
tahun 2007.

5. Selama bulan September 200X PT Berdikari berhasil menjual barang produksinya


sebanyak 150 set dengan harga jual @ Rp. 80.000.
Biaya produksi dan biaya operasi selama bulan September 200X adalah sebagai
berikut :
Pembelian bahan baku : Rp. 2.100.000
Royalties : Rp. 720.000
Biaya tenaga kerja langsung : Rp. 1.440.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung : Rp. 210.000
Ongkos angkut pembelian bahan baku : Rp. 108.000
Potongan pembelian bahan baku : Rp. 36.000
Ongkos angkut penjualan : Rp. 102.000
Kerugian piutang : Rp. 10.000
Gaji pegawai kantor : Rp. 1.128.000
Gaji salesman : Rp. 840.000
Depresiasi pabrik : Rp. 100.000
Biaya lain-lain:
Biaya overhead pabrik : Rp. 540.000
Biaya pemasaran : Rp. 420.000
Biaya administrasi : Rp. 240.000
13

Sedangkan persediaan yang ada pada PT Berdikari terdiri dari :

Persediaan Per 1 Desember 200X Per 31 Desember 200X


Bahan Baku Rp. 132.000 Rp. 384.000
Produk Dalam Proses Rp. 324.000 Rp. 192.000
Produk Jadi Rp. 216.000 Rp. 408.000

Dari data di atas susunlah Laporan Laba-Rugi PT Berdikari pada periode September
200X, berikut skedul perhitungan Harga Pokok Produksinya !

6. PT. Subur Makmur menggunakan sistem biaya pesanan dengan kategori biaya
langsung (bahan baku dan tenaga kerja langsung) serta biaya tidak langsung (biaya
overhead pabrik). PT. Subur Makmur mengalokasikan biaya overhead pabrik
berdasarkan biaya tenaga kerja manufaktur langsung. Informasi yang diketahui
adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah) :
Anggaran tahun 2007 Hasil aktual tahun 2007
Biaya bahan baku langsung Rp 1.500.000 Rp 1.450.000
Biaya tenaga kerja langsung 1.000.000 980.000
Biaya overhead pabrik 1.750.000 1.862.000
Hitunglah tarif biaya tidak langsung (BOP) aktual dan dianggarkan untuk tahun 2007.
Sepanjang bulan Maret 2007, catatan biaya pesanan No. 626 berisi informasi sebagai
berikut :
a. Bahan baku langsung digunakan Rp 40.000
b. Tenaga kerja manufaktur langsung Rp 30.000
Hitunglah biaya pesanan No 626 menggunakan (a) sistem biaya aktual, (b) sistem
biaya normal.

7. PT. Citra Mas memproduksi produknya berdasarkan pesanan. Proses produksi


dilakukan melalui dua departemen produksi, yaitu Dept. X dan Dept Y. Salah satu
jenis produk yang dipesan adalah pesanan No AKN 2. Biaya produksi untuk
menghasilkan pesanan No AKN 2 dalam bulan Oktober 2007 adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Departemen X Departemen Y
Biaya bahan baku Rp 10.000.000 Rp 2.000.000
Biaya tenaga kerja lanngsung Rp 5.000.000 Rp 6.000.000
Biaya overhead pabrik 8.000/jam mesin 150 % biaya tenaga kerja langsung
Jam mesin terpakai 300 jam 200 jam

Pada akhir bulan Oktober 2007 pesanan No AKN 2 dapat diselesaikan dan
menghasilkan 100 unit produk. Pesanan tersebut diserahkan kepada pembeli dengan
harga jual Rp 450.000/unit.

Diminta :
a. Berapa tarif biaya overhead untuk Dept X dan Dept Y.
b. Hitunglah harga pokok produksi untuk pesanan No. AKN 2 pada bulan Oktober
2007 dan berapa harga pokok produksi per unit produk AKN 2 ?
c. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi
- Terjadinya biaya produksi untuk memproduksi pesanan tersebut (Pemakaian
bahan baku, pemakaian tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik)
- Harga pokok produk jadi
- Penjualan pesanan AKN 2 secara tunai
14

8. Cafetaria “Sehat” merupakan kantin yang menyediakan jasa penyedia makanan. Untuk
periode bulan Januari 2008, café tersebut membuat banyak jenis makanan, tetapi untuk
menyederhanakan perhitungan, pengelola hanya ingin menghitung keuangan untuk 3
jenis makanan saja, yaitu nasi timbel, nasi goreng, dan paket menu khusus hari libur.
Biaya-biaya yang terkait dengan proses produksi ketiga jenis makanan tersebut adalah
sebesar (dalam rupiah) :
Biaya bahan baku nasi timbel : 1.200.000
Biaya bahan baku nasi goreng : 500.000
Biaya bahan baku menu khusus : 1.500.000
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, biaya tidak langsung dianggarkan selama 1
bulan sebesar :
Biaya gas rata-rata 1 bulan : 250.000
Perawatan alat-alat dapur : 200.000
Biaya bumbu-bumbu masak : 100.000
Gaji koki 1 bulan : 650.000
Biaya listrik dan air (produksi) : 150.000
Biaya tidak langsung lainnya : 150.000
Biaya tidak langsung dialokasikan berdasarkan jumlah jam pemasakan. Jumlah jam
pemasakan yang dianggarkan adalah 75 jam. Ternyata jumlah jam yang digunakan
untuk memasak nasi timbel adalah 25 jam, nasi goreng adalah 15 jam, sedangkan
menu khusus adalah 22 jam. Proses pemasakan tersebut menghasilkan 100 paket nasi
timbel, 80 paket nasi goreng, dan 100 paket menu khusus.

Pada akhir bulan ternyata biaya tidak langsung aktual yang terjadi adalah Rp
1.550.000. Ternyata tidak semua makanan habis terjual, nasi timbel tersisa 5 paket,
nasi goreng tersisa 3 paket, dan paket menu khusus tersisa 7 paket.
Hitunglah :
a. Harga pokok produksi per paket untuk masing-masing jenis makanan tersebut.
b. Harga pokok penjualan untuk masing-masing jenis makanan tersebut (Selisih antara
biaya tidak langsung aktual dan anggaran disesuaikan dengan menggunakan
pendekatan penghapusan ke harga pokok penjualan).

9. Menurut daftar gaji dan upah yang dibuat oleh Bagian Personalia, biaya tenaga kerja
yang harus dibayar oleh suatu perusahaan terdiri dari unsur berikut ini:

Upah langsung karyawan pabrik : Rp. 200.000


Upah tidak langsung karyawan pabrik : Rp. 900.000
Gaji karyawan administrasi dan umum : Rp. 2.000.000
Gaji karyawan pemasaran : Rp. 1.500.000

Atas dasar data tersebut diatas, buatlah jurnal untuk mencatat utang gaji dan upah,
distribusi gaji dan upah serta pembayaran gaji dan upah !

10. Suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah produknya


melalui dua departemen (A dan B). Berikut ini adalah transaksi biaya produksi
perusahaan tersebut untuk mengolah pesanan nomor B-109 dalam bulan januari
200X:

Jenis Biaya Departemen A Departemen B


15

Biaya bahan baku Rp. 150.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp. 500.000 Rp. 675.000
Biaya overhead pabrik Rp. 5.000 200% biaya tenaga kerja
(per jam mesin) langsung
Jam mesin 200 400

Pada akhir bulan Januari 200X tersebut, pesanan B-109 telah selesai dikerjakan dan
diserahkan kepada pemesan dengan harga jual Rp. 5.000.000.

Atas dasar data tersebut diatas, buatlah jurnal untuk mencari transaksi:
1. Terjadinya biaya produksi untuk mengolah pesanan B-109 tersebut.
2. Harga pokok produk jadi
3. Penjualan pesanan B-109

11. PT ’X’ hanya berproduksi berdasarkan pesanan, menghitung tarif biaya overhead
pabriknya sebesar Rp. 1.500 per jam mesin. Dalam suatu bulan perusahaan tersebut
memproduksi 3 pesanan dengan waktu pengerjaan sebagai berikut:
Pesanan # 250 200 jam mesin
Pesanan # 251 150 jam mesin
Pesanan # 252 400 jam mesin

Dalam bulan tersebut jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
adalah sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 370.000
Biaya bahan penolong Rp. 350.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 200.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 150.000
Jumlah Rp. 1.070.000

Atas dasar data tersebut :


a. Buatlah jurnal untuk mencatat :
(1). Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
(2). Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
(3). Penutupan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan
b. Hitunglah pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik
16

TUGAS TERSTRUKTUR

1. PT GURITA berproduksi atas dasar pesanan para pelanggannya. Pada bulan Januari
200X telah diterima 3 buah pesanan sebagai berikut:
Nomor Pesanan Jumlah
A-24 50 unit
A-25 80 unit
A-26 60 unit

Berikut ini data biaya produksi selama bulan Januari 200X:


(1) Pembelian bahan baku sebanyak 6 ton dengan harga Rp. 300 per kg
(2) Dari bahan baku yang telah dibeli tersebut, dipakai untuk memproduksi pesanan
A-24; 1.000 Kg; A-25; 2.500 Kg dan A-26; 1.500 Kg.
(3) Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.800.000 dengan distribusi untuk setiap
pesanan adalah 20%, 50% dan 30%
(4) Biaya overhead pabrik yang dibebankan pada masing-masing pesanan dengan
tarif 120% dari biaya tenaga kerja langsung
(5) Biaya overhead pabrik sesungguhnya pada bulan Januari 200X, berasal dari:
Biaya tenaga kerja tidak langsung : Rp. 400.000
Pemakaian supplies pabrik : Rp. 600.000
Biaya listrik pabrik : Rp. 200.000
Penyusutan gedung pabrik : Rp. 300.000
Penyusutan perlengkapan pabrik: : Rp. 400.000
Biaya lain-lain : Rp. 100.000
(6) Pada akhir bulan Januari 200X, pesanan A-24 dan A-25 telah selesai diproduksi,
dan pesanan A-24 diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual per unit Rp.
25.000

Diminta :
1. Membuat jurnal:
a. Pembelian bahan baku
b. Pemakaian bahan baku
c. Pembebanan biaya tenaga kerja langsung pada produk
d. Pembebanan biaya overhead pabrik dan mencatat biaya overhead pabrik
sesungguhnya
e. Mencatat persediaan produk dalam proses akhir dan persediaan produk jadi
f. Mencatat penyerahan pesanan yang selesai

2. Menghitung:
a. Nilai persediaan bahan baku per 31 Januari 200X
b. Nilai persediaan produk dalam proses per 31 Januari 200X
c. Nilai persediaan produk jadi per 31 Januari 200X
d. Laba kotor atas penjualan selama bulan Januari 200X
e. Selisih antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan yang
sesungguhnya terjadi.

Anda mungkin juga menyukai