Pedoman Manual Mutu Puskesmas Piyeung 20
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Piyeung 20
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan ibu dan anak serta Keluarga berencana, upaya
Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan lingkungan, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya Pengobatan Dasar. Selain itu,
upaya kesehatan sekolah, upayakesehatan masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya
kesehatan jiwa, upaya kesehatan usia lanjut, upaya Kesehatan remaja serta sarana penunjang
laboratorium.
kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat puskesmas perlu lebih
diperhatikan dan ditingkatkan. Hal ini didukung dengan adanya pelayanan – pelayanan
ditingkat desa yaitu dengan adanya Poskesdes serta penyebaran tenaga di tingkat Desa
tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat, pertanggung jawaban wilayah,
mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan keselamatan
Menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan
pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas.
Puskesmas
juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi
Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam manual
mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas yang bermutu ses
uai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas
Piyeung. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini
Sistem Manajemen Mutu ini mulai berlaku tanggal 12 Januari 2018. Penyusunan
Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di
Puskesmas Piyeung. Manual ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan
program di Puskesmas Piyeung. Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis
besar sistem manajemen mutu Puskesmas Piyeung. Semua ketentuan maupun persyaratan
serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen ini merupakan acuan untuk
dimaksudkan untuk menjadikan gambaran secara umum sistem manajemen mutu dalam
mencapai komitmen mutu, sasaran mutu, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan
Bintang yang terdiri dari 3 mukim yaitu mukim Montasik,mukim Bukit baro dan mukim
Piyeung serta terdapat 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Montasik dan Puskesmas Piyeung.
Puskesmas Piyeung didirikan pada tahun 2009 yang merupakan donasi dari NGO Taiwan
sebagai wujud solidaritas kemanusian pasca bencana Tsunami yang menimpa Aceh dan diberi
nama Klinik PMI Piyeung. Kemudian pada tahun 2012 klinik ini berubah nama menjadi
Puskesmas Piyeung. Puskesmas Piyeung merupakan Puskesmas Non Perawatan yang terletak
di desa Piyeung Mon Ara tepatnya di Jalan Ayahanda Tgk Syeh Ibrahim kecamatan Montasik
yang memiliki luas bangunan ± 693,31 m² dengan luas tanah ± 1.224 m² yang terdiri dari 2
Unit bangunan induk dan 2 unit rumah dinas paramedis dan 1 unit rumah medis.
Puskesmas Piyeung mempunyai luas wilayah kerja seluas 35 km² yang mempunyai jarak
tempuh ke Ibu Kota Banda Aceh ± 23 km dengan waktu tempuh yang dibutuhkan ± 30 Menit
dengan mengunakan kendaraan umum. Jarak terjauh dari Puskesmas Piyeung ke wilayah
kerja adalah ±2 Km yang dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda
4. Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Piyeung sebanyak 3.691 jiwa yang terdiri
dari laki-laki laki-laki sebanyak 1.873 jiwa dan jumlah perempuan 1.818 dengan kepadatan
penduduk tidak merata. Sarana transportasi yang dimiliki puskesmas Piyeung sepeda motor.
b. Gambaran Khusus
dijelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dibidang
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.Guna
memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang professional, jumlah dan
Pada 2018 tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Piyeung terus bertambahan
hingga mencapai 37 0rang yang terdiri dari 2 orang dokter umum dan 1 orang dokter gigi ,
1 orang ners dan 33 orang lainnya adalah Perawat, Bidan, Sarjana Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Sanitarian, Pranata Laboratorium, Perawat Gigi dan Bidan Desa. Secara
kuantitatif jumlah tenaga sudah mendekati kondisi ideal namun distribusi tenaga masih belum
merata terutama di desa-desa terpencil yang masih membutuhkan Bidan Desa. Dari 9 desa
yang ada hanya 6 desa yang mempunyai bidan desa.Jumlah pegawai Puskesmas Piyeung
2. Kebijakan mutu
Terwujudnya masyarakat Piyeung yang sehat melalui pelayanan prima bermutu dan
masyarakat
c. Struktur organisasi
d. Motto
e. Tata nilai
C : Cerdas
A : Amanah
N : Nyaman
T : Tekad
I : Iklas
K : Kreatif
f. Kebijakan Mutu
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas kami seluruh karyawan berkomitmen untuk:
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan secara terus
menerus.
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan.
3. Memberikan pelayanan ramah, tepat, akurat dan kemudahan mendapatkan informasi.
4. Menerapkan sistem manajemen mutu Puskesmas secara efekti dan efesien
3. Proses pelayanan (proses bisnis)
- Pelayanan gizi
- Pelayanan MTBS
- Pelayanan gigi
- Pelayanan imunisasi
- Pelayanan Gizi
- Pelayanan KB
- Pelayanan laboratorium
- Pelayanan obat
B. RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan dalam membangun sistem manajemen
2.Tujuan Khusus
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Puskesmas;
di Kabupaten/Kota;
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar
dapat menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga,
masyarakat harus mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan
dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada perlu terus diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan kesehatan yang
berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat
waktu
pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak boleh
memandang perbedaan ras, golongan, agama, suku dan status social ekonomi
yang cenderung urban based harus terus diimbangi dengan upaya - upaya
pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang
a. Pelanggan adalah setiap pihak yang menuntut kita untuk memenuhi suatu standar
mutu tertentu
kinerja atau hasil yang dirasakan selama memakaiproduk atau jasa dibandingkan
c. Pasien adalah orang atau individu yang mencari/ menerima perawatan medis
e. Tindakan korektif adalah tindakan yang akan dilakukan setelah terjadi suatu
kegiatan
f. Tindakan preventif adalah tindakan yang akan dilakukan ssebelum munculnya suatu
kegiatan
g. Pedoman mutu adalah dokumen yang merincikan system manajemen mutu sesuai
standar
h. Dokumen adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam satu
kegiatan
i. Rekaman adalah bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa suatu kegiatan
telah dilakukan
j. Efektivitas
k. Efisiensi adalah pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil yang
optimal
l. Proses adalah serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas yang dapat
m. Sasaran mutu adalah tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses
p. Sarana adalah barang/benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam
PEMBAHASAN
a. Persyaratan Umum
Puskesmas Piyeung menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas (Bab III, VI, dan IX) dan standar ISO
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai
yang disusun, pelaksanaan pelayanana, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
b. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun meliputi:
prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
dan pemusnahan. Catatan / rekaman implementasi harus dapat terbaca, segera dapat
Semua rekaman/arsip/catatan mutu dikelola dengan baik . Rekaman adalah dokumen berisi
informasi historis yang timbul dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan pengendalian
rekaman adalah untuk memastikan semua data kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal
untuk perbaikan. Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi
sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan. Rekaman yang ada pada unit
a. Bab I, (A/I)
b. Bab V, (B/V)
c. Bab VI, (B/VI)
e. Kebijakan, disingkat: Kb
tahun. Setelah itu perlu dilakukan evaluasi ( di revisi, diganti atau tidak terkendali)
terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah tempat. Setelah batas
c. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani dipuskesmas harus dipelihara dan
f. Untuk prosedur kerja yang masih terkendali ( belum lebih dari 3 tahun ) dan
memakai istilah Prosedur Tetap (Protap) masih bisa digunakan. Selanjutnya apabila
protap tersebut sudah lebih dari 3 tahun, maka harus direvisi dengan format baru
(SOP)
e. Sistem penomoran
Contoh :
KIA-KB: jenis upaya, 6: Bulan 6/Juni, 18: tahun 2018, 005: nomor urut SK)
KIA-KB: jenis upaya, 6: Bulan 6/Juni, 18: tahun 2018, 005: nomor urut SOP)
c. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Besar
c. Format resep
B. PENATAAN DOKUMEN
1. Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen mutu/ akreditasi puskesmas
setiap urutan kriteria dan elemen penilaian serta diberikan daftar secara berurutan
2. Penataan dengan menggunakan file dan Otner yang sudah disepakati ( Kunig:
disimpan disekretariat (Admen, Ukp dan Ukm) serta dikelola oleh masing-masing
penaggungjawab
5. Dokumen SOP/Sk yang telah dibuat oleh masing masing pelaksana agar dibuat
rangkap 3 ( Untuk master, untuk tim admen, dan untuk pelaksana/ upaya )
C. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
1. Komitmen manajemen
jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini
3. Kebijakan mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus
keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program
pelaksanaan Sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses pelayanan
c. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
dipelihara
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu dan
kinerja pelayanan
c. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien
d. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan system
karyawan,
Penanggung jawab Admen ,UKM serta UKP
a. Bertanggungjawab dalam penerapan dan pemeliharaan system yang berada
6. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi
8. Kebijakan.
aplikasinya
2. Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses
pelayanan
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan operasi
Manual Mutu
a. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
Hasil audit
Kinerja proses
pelayanan
c. Luaran tinjauan:
sesuai. Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan
karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu demi kepuasan
pelanggan
f. Meminta Kabag TU untuk mengelola arsip karyawan yang memuat informasi
3. Infrastruktur
sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang dipimpinnya.
4. Lingkungan kerja
a. Lingkungan tempat kerja yang hijau
b. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa
dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan pada setiap unit kerjanya.
b. Penyelenggaraan UKM
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
3) Analisis data
4) Peningkatan berkelanjutan
5) Tindakan korektif
6) Tindakan preventif
2. Pelayanan klinis:
BAB III
PENUTUP
Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pemakai layanan kesehatan
indicator kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke puskesmas yang tidak
pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah,
pelayanan, yang berawal dari kesnjangan antara aturan dan standar yang ada dengan
resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan puskesmas dalam
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
PUSKESMAS PIYEUNG
TAHUN
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
B. RUANG LINGKUP............................................................................................7
C. TUJUAN.............................................................................................................7
1. Tujuan Umum...............................................................................................7
2. Tujuan Khusus..............................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................12
B. PENATAAN DOKUMEN..................................................................................16
C. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN...............................................................17