Disusun Oleh :
Kiswantoro Eko Hartono
A. Kompetensi Inti
3.4 Menjelaskan konsep motor bakar 3.4.1 Menjelaskan prinsip dasar kerja
motor bakar
3.4.2 Prinsip kerja motor bensin 2 tak
dan 4 tak
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat :
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep kerja Motor Bakar ( 2 Tak & 4 Tak )
E. Metode Pembelajaran
F. Media Pembelajaran
1. Laptop dan LCD
2. Power Point
3. Video/film
4. Papan tulis, Spidol, Penghapus
G. Sumber Belajar
1. Lembar Materi
2. Buku Paket
3. Internet
Menerangkan beserta
Guru membagikan
mencocokkan dengan
fungsinya kertas soal
latihan/job sheet
menunjukan soal
latihan kepada
setiap kelompok
untuk dipraktekkan
dan didiskusikan
Mengkomunikasikan Guru mengamati
(90 Menit) aktifitas diskusi dan
mengendalikan
situasi bila
dipandang perlu
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
1. Sikap Pengamatan Dalam
a. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. pembelajaran dan
saat diskusi
b. Toleran terhadap proses pemecahan (selama kegiatan
masalah yang berbeda. inti)
2. Pengetahuan Tes tertulis bentuk uraian mengenai Ulangan
penyelesaian masalah sederhana yang terkait Penyelesaian tugas
dengan pemeliharaan roda dan ban individu,pada
akhir KD
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
3. Keterampilan Portofolio
Menyusun dan membuat rangkuman dari Penyelesaian tugas
tugas-tugas yang sudah diselesaikan/laporan (baik individu
praktik maupun
kelompok) dan
saat diskusi pada
akhir semester
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
1. Indikator sikap bekerjasama dalam kerja kelompok.
a. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
b. Baik jika sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
c. Sangat baik jika sudah menunjukkan bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Soal Praktik
1. Lakukan pengidentifikasian roda dan ban
Yogyakarta, 2018
Mengetahui,
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah
tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan
satu putaran noken as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :
Langkah hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam
silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang
terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat
4. Noken As berputar 90 derajat
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder
———————————————————————————————————
——————————–
LANGKAH KOMPRESI
Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat
momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk
meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa.
Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai
proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat
———————————————————————————————————
——————————–
LANGKAH TENAGA
Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat
campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding
kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang
mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi
gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel
yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu
piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep
buang mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi
kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat
———————————————————————————————————
——————————–
LANGKAH BUANG
Exhaust stroke
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin
yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari
silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit
saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan
mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk
menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)
Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang
mempunyai empat langkah piston dalam satu siklus pembakaran, meskipun keempat
proses (intake, kompresi, tenaga, pembuangan) juga terjadi.
Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama rancangan piston
berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar, dan mesin V8untuk
truk dan kendaraan berat lainnya.
PRINSIP KERJA
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik
otomotif :
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari
poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat
dengan poros engkol (crankshaft).
Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros engkol
(crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil
campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan
proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.
Langkah kesatu
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas
yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju
TMB, tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih
dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang
bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada
dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas
dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar
Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. (Lihat pula:Sistem
bahan bakar)
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas
dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan
agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston
mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan
waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
PERBEDAAN DESAIN DENGAN MESIN EMPAT TAK
Pada mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft) terjadi satu kali
proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi
dalam dua kali putaran poros engkol.
Pada mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam
bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang
pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring piston berfungsi untuk
menbuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan. Pada awalnya
mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup, dalam perkembangannya katup satu arah
(one way valve) dipasang antara ruang bilas dengan karburator dengan tujuan :
1. Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke karburator.
2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang bilas.
Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada
dinding silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala silinder
(cylinder head). Ini adalah alasan paling utama mesin 4 tak tidak menggunakan oli
samping.