Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PADA RUMAH SAKIT DR. ABDUL RADJAK SALEMBA

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebaai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang
tidak ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization.
Walaupun demikian kita tidak dapat menutup mata bahwa dibutuhkan
pengadaan barang / jasa dalam internal rumah sakit.

Pengadaan barang / jasa di bentuk untuk membantu dalam hal


memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit baik swasta maupun negeri,
dimana setiap pengadaan barang / jasa dibuat sebuah sistem terpadu dan
kerjasama dari setiap bidang agar tidak mengalami hambatan dalam hal
persediaan atas kebutuhan barang / jasa di rumah sakit, dan mampu
meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada setiap konsumennya.

Dengan adanya tuntutan swadana maka rumah sakit harus bekerja


keras agar dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional rumah sakit.
Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan
berakibat pada inefesiensi dan penurunan kinerja rumah sakit. Hal tersebut
dapat menjadi kendala jika pengadaan barang / jasa tidak melakukan
fungsinya dengan baik, dalam hal penyediaan barang / jasa yang dibutuhkan
secara efesien dan efektif tentunya kompetitif dalam hal harga.

Pengadaan barang / jasa yang dilakukan RS. dr. Abdul Radjak Salemba
dimaksudkan untuk mendapatkan barang / jasa dengan kriteria tepat harga,
tepat (sesuai) kualitas, tapat kuantitas (volume), rekanan dan cara pengadaan
yang tepat dan kesepakatan lainnya dapat memanfaatkan barang / jasa
dimaksud.

Untuk mendapatkan barang / jasa dimaksud terdapat prinsip dasar


yang harus dipedomani. Prinsip dalam pengadaan barang / jasa adalah
efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil dan tidak diskriminatif,
serta akuntabel. Oleh karena itu, prinsip dasar menjadi dasar hukum bagi
para pihak (penyedia dan pengguna), dan apabila tidak mengikuti prinsip
dasar dimaksud akan berhadapan dengan penegak hukum.
2. MAKSUD

Maksud dari pedoman pengadaan barang / jasa ini adalah


1. Memberikan acuan bagi bagian logistik dan unit terkait di RS. dr. Abdul
Radjak Salemba di dalam penyusunan rencana pengadaan barang / jasa.
2. Mewujudkan kesamaan pemahaman terhadap proseuder perencaan
pengadaan barang / jasa di RS. dr. Abdul Radjak Salemba.

3. TUJUAN

Tujuan pedoman pengadaan barang / jasa ini adalah untuk


memperoleh barang / jasa dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan,
jumlah dan mutu yang sesuai serta pengadaan yang tepat waktu.

4. PENGERTIAN

1. Pengadaan Barang / Jasa adalah kegitan pengadaan barang / jasa yang


dibiayai dengan anggaran rumah sakit yang telah disusun berdasarkan
kebutuhan selama 1 (satu) periode / tahun, baik yang dilaksanakan secara
swakelola maupun oleh penyedia barang / jasa.
2. Efisien adalah harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat – singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Efektif adalah harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya sesuai dengan
sasaran yang ditetapkan.
4. Terbuka dan Bersaing adalah harus dilakukan terbuka bagi penyedia
barang / jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat di antara penyedia barang / jasa yang setara dan
memenuhi syarat / kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang jelas dan transparan.
5. Transparan adalah semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang / jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang / jasa, sifatnya
terbuka bagi peserta penyedia barang / jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya.
6. Adil / Tidak Diskriminatif adalah memberikan perlakuan yang sama
bagi semua calon penyedia barang / jasa dan tidak mengarah untuk
memberi keuntungan kepada piha tertentu, dengan cara dan ataua alasan
apapun.
7. Akuntabel adalah harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun
manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pelayanan pasien
sesuai dengan prinsip – prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam
pengadaan barang.

5. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum pengadaan barang / jasa adalah sebagai berikut :


a. Undang – undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Kepmenkes RI No. 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
c. Permenkes No. 1087/MEN/2010 tentang K3, tentang Standar Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
d. KepMenKes No. 1204/KepMenKes/SK/X/2004, tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS.

6. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman umum perencaan pengadaan barang / jasa RS. dr.
Abdul Radjak Salemba ini meliputi :
1. Prosedur penyusunan rencana umum pengadaan barang / jasa yang
meliputi :
a. Identifikasi kebutuhan barang / jasa.
b. Penyusunan dan penetapan rencana pengganguran.
c. Penetapan kebijakan umum tentang pemaketan pekerjaan
d. Penetapan kebijakan umum tentang cara pengadaan dengan
menggunakan penyedia barang / jasa.
e. Penetapan kebijakan umum tentang pengorganisasian pengadaan
f. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
g. Penyususnan jadwal kegiatan pengadaan
h. Pengumuman rencana umum pengadaan

2. Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa, yang meliputi :


a. Persiapan Pelaksanaan Pengadaan melalui Penyedia Barang / Jasa
b. Perencaan pemilihan Penyedia Barang / Jasa
c. Pemilihan sistem Pengadaan Barang / Jasa
- Penetapan metode pemilihan penyedia barang / jasa
- Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran
- Penetapan metode evaluasi penawaran
- Penetapan jenis kontrak
- Penetapan metode penilaian kualifikasi penyedia barang / jasa
d. Penyusunan jadwal pemilihan Penyedia Barang / Jasa
e. Penyusunan dokumen Pengadaan Barang / Jasa
f. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri
Undang – undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA UMUM

Perencanaan umum pengadaan barang / jasa merupakan proes kegiatan


persiapan pengadaan, dimulai dari identifikasi kebutuhan barang / jasa sampai
dengan pengumuman Rencana Umum Pengadaan Barang / Jasa.
Penyusunan rencana umum pengadaan mempunyai keterkaitan dengan
proses penyusunan dan penetapan rencana kerja dan anggaran.
Penyusunan rencana umum pengadaan barang / jasa disesuaikan dengan
kebutuhan masing – masing untuk tahun anggaran berikutnya atau tahun anggaran
yang akan datang, dan rencana umum ini harus diselesaikan pada tahun anggaran
yang berjalan.
Rencana umum pengadaan barang / jasa masing – masing diumumkan secara
terbuka, setelah rencana kerja dan anggaran disetujui oleh Direktur Corporate.

1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran

Anda mungkin juga menyukai