Tes proyeksi adalah pengungkapan aspek psiklogis manusia dengan
menggunakan alat proyeksi. Tes ini berdasar pada eksternalisasi aspek-aspek psikis terutama aspek-aspek ketidaksadaran ke dalam suatu stimulasi/rangsang yang kurang atau tidak berstruktur yang sifatnya ambigious agar dapat memancing berbagai alternatif jawaban tanpa dibatasi oleh apapun. Tes proyeksi berfungsi untuk mengungkap keadaan psikologi bawah sadar manusia yang selama ini di repres kealam bawah sadar. Melalui tes proyeksi ini diharapkan dinamika psikologis itu dapat dikeluarkan melalui alat bantu tes-tes proyeksi. Sebagai sebuah tes, tes proyeksi mempunyai kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan tes-tes psikologi yang lain. Gambar proyektif membantu anak mengekspresikan diri. Oleh karena itu, teknik semacam itu adalah metode yang memberi kita kesempatan untuk memahami konflik internal anak-anak pra sekolah, ketakutan dan interaksinya dengan anggota keluarga dan persepsi mereka terhadapnya Dragon test dikembangkan oleh J.D Lammerts Van Beuren-Smith. Dragon test merupakan tes yang digunakan untuk anak-anak. Anak diminta untuk membuat gambar yang didalamnya terdapat 5 objek yang menggambarkan beberapa aspek : matahari = ayah rumah = ibu pohon = anak naga = kemarahan, oposisi, energi libido, kekuatan, kehendak, dan dinamika anak kolam = emosi, perasaan, dan sensivitas Gambar dibuat dengan 5 warna primer yaitu: merah hijau kuning biru, dan hitam Kemudian gambar naga bisa diubah dengan gambar binatang buas. Alat yang digunakan dalam tes ini adalah: kertas putih ukuran A4 satu set pensil warna (5 warna primer) daftar 5 objek gambar dengan waktu tidak ada batasnya