Disusun oleh:
Ulfatul Magfiroh
NIM. 6411416136
2. Morfologi
2.1 Kepala
Kepala berhubungan dengan thorak dan memiliki dua mata majemuk, dua
antena dan mulut. Antena terdiri atas 15 segmen, masing–masing segmen
mempunyai sekelompok rambut pada nyamuk Anopheles sp. betina sedangkan
pada nyamuk Anopheles sp. jantan, rambut tersebut sangat lebat sehingga
memberikan gambaran “sikat botol”. Mulut pada nyamuk Anopheles sp. betina
terdiri atas sebuah proboscis untuk menusuk dan menghisap, bagian mulut yang
lain tertutup labium (bibir). Nyamuk Anopheles sp. betina saat blood feeding,
labella membuka dan ditempelkan pada permukaan kulit, membentuk buluh guna
mengarahkan alat penusuk (stylet). Nyamuk Anopheles sp. jantan bagian mulut
tidak dibentuk untuk menusuk, mandibula dan maxilla berukuran kecil dan palpus
memanjang melebihi proboscis sedangkan pada palpus dan proboscis nyamuk
Anopheles sp. betina memiliki ukuran yang sama panjang.
2.2 Thorak
Thorak pada serangga berfungsi untuk proses pergerakan karena terdapat
tiga pasang kaki dan sepasang sayap. Thorak dibagi menjadi 3 segmen yaitu
prothorak, mesothorak dan metathorak. Sayap nyamuk Anopheles sp. terletak
pada kedua bagian belakang mesothorak. Prothorak dihubungkan dengan kepala
oleh serviks. Prothorak mengecil menjadi sepasang anterior pronotal lobus yang
terletak dibelakang serviks, dibawahnya terdapat sepasang propleura yang
menjadi tempat perlekatan kedua kaki depan dan melapisi kedua sisi dan bagian
bawah serviks.
2.3 Sayap
Pola sayap terbentuk dari alur–alur vena dan sisik–sisik yang
menutupinya. Pola sisik gelap terang dan venasi sangat penting untuk identifikasi
nyamuk Anopheles sp.. Pada spesimen segar bagian gelap biasanya hitam
mengkilap dan yang terang (pucat) berwarna putih atau krem.
2.4 Kaki
Kaki nyamuk Anopheles sp. terdiri dari enam ruas yaitu coka yang terletak
pada ruas pertama yang menempel pada thorak, diikuti trochanter, femur, tibia,
tarsus yang terdiri dari lima segmen dan pretarsus yang terdiri dari sepasang claw.
Pola sisik gelap terang yang menutupi kaki penting untuk identifikasi, seperti pola
sisik gelap terang pada sayap.
2.5 Abdomen
Abdomen terdiri atas 8 segmen yang tampak jelas dan dua segmen yaitu
ke–9 dan ke–10 yang bentuknya berubah sesuai dengan alat kelamin. Setiap
segmen dari ke 8 segmen tersebut terdiri atas sterit dan tergit yang berhubungan
melalui membran pleura. Segmen depan dihubungkan dengan segmen
belakangnya oleh membran intersegmen (selaput antar segmen). Pada saat
abdomen kosong, membran pleura dan intersegmen akan terlipat sehingga tidak
tampak dan segmen yang di belakangnya sedikit tertarik masuk ke segmen di
depannya. Nyamuk Anopheles sp. pada saat menghisap darah banyak, perutnya
akan membesar sehingga membran melebar yang menyebabkan tergit dan sternit
terpisah satu dengan yang lainnya. Kedelapan segmen ini tampak serupa kecuali
segmen pertama yang menempel pada metathorak berukuran lebih kecil. Nyamuk
Anopheles sp. jantan setelah keluar dari pupa, segmen ke–8 bersama dengan alat
kelaminnya berputar 180 derajat sehingga permukaan belakangnya adalah sternit
bukan tergit.
Alat kelamin nyamuk Anopheles sp. terletak pada segmen ke–9 dan ke–10,
segmen tersebut mempunyai kekhususan sebagai alat untuk kopulasi dan
peletakan telur. Alat kopulasi pada nyamuk Anopheles sp. jantan dipergunakan
untuk menyalurkan spermatozoa dari testes ke spermateka nyamuk betina. Pada
nyamuk Anopheles sp. betina, bagian yang menerima spermatozoa disebut
spermateka.
Alat kelamin luar nyamuk Anopheles sp. jantan disebut hypopygium yang
digunakan sebagai alat kawin. Hypopygium ini dapat digunakan sebagai alat
identifikasi untuk menentukan klasifikasi berbagai nyamuk Anopheles sp.
Sedangkan pada alat kelamin Anopheles sp. betina tampak serupa sehingga tidak
digunakan untuk identifikasi meskipun alat kelamin tersebut dapat membedakan
sub genus Anopheles dan Cellia, misalnya bentuk dan distribusi bintik bening
pada spermateka berguna untuk identifikasi spesies kembar.
3. Siklus Hidup
Nyamuk Anopheles sp. mengalami metamorfosa sempurna, yaitu: telur
berubah menjadi larva yang bertukar kulit 4 kali, pada pergantian kulitnya larva
yang terakhir berubah menjadi pupa dengan ukuran rata-rata antara 8 - 14 hari,
lalu berubah menjadi nyamuk dewasa jantan dan betina. Waktu yang dibutuhkan
mulai dari telur sampai dewasa 2 - 5 minggu yang dapat bervariasi tergantung
terhadap spesies, makanan yang tersedia, dan suhu tempat perindukannya. Berikut
ini dapat dijelaskan masing-masing siklus hidup nyamuk, yaitu:
3.1 Telur
3.1.1 Diletakkan di permukaan air atau benda-benda lain, di permukaan air telur
akan berpelampung satu-satu atau saling berdekatan pada ujung telur,
bentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan bagian atasnya
konkaf dan mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebelah
lateral.
3.1.2 Ukuran telur kurang lebih 0,5 mm, dengan jumlah telur (sekali bertelur)
100-300 butir, rata-rata 150 butir, dan frekuensi bertelur dua atau tiga hari.
3.1.3 Lama menetas dapat beberapa saat setelah kena air, hingga dua sampai tiga
hari setelah berada di air, dan menetas menjadi larva, tetapi ada beberapa
yang menggunakan kolam sementara atau habitat berwadah seperti ban yang
sudah tidak terpakai.
3.2 Larva
3.2.1 Morfologi Larva Anopheles sp.
Larva Anopheles sp. di tempat perindukan tampak mengapung sejajar
dengan permukaan air, mempunyai bagian-bagian badan yang bentuknya khas,
yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah
sebelah dorsal abdomen dan bulu palma pada bagian lateral abdomen. Larva
hidup di air dan mengalami empat masa pertumbuhan (instar) yaitu:
3.2.1.1 Larva instar I
Memiliki perubahan perkembangannya dalam jangka waktu kurang lebih 1
hari. Ciri-cirinya yaitu sangat kecil, panjang 1-2 mm, warna transparan, duri-duri
(spinae) pada dada (thorax) belum begitu jelas dan corong pernapasan (siphon)
belum menghitam.
3.2.1.2 Larva instar II
Memiliki perubahan perkembangannya dalam jangka waktu 1 - 2 hari. Ciri-
cirinya yaitu bertambah besar ukuran 2,5 - 3,9 mm, duri dada belum jelas dan
corong pernapasan sudah berwarna hitam. Larva instar II mengambil oksigen dari
udara, dengan menempatkan corong udara (shipon) pada permukaan air badan
larva berada pada posisi membentuk sudut dengan suhu permukaan air sekitar
30°C, larva instar II bergerak tidak terlalu aktif.
3.2.2.3 Larva instar III
Memiliki perubahan perkembangannya dalam jangka waktu 2 hari. Ciri-
cirinya yaitu ukurannya lebih besar sedikit dari larva instar II dan lebih aktif
bergerak.
3.2.2.4 Larva instar IV
Memiliki perubahan perkembangannya dalam jangka waktu 2 - 3 hari,
larva ini lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi jelas menjadi
bagian kepala (chepal), dada (thorax) dan perut (abdomen). Larva ini berukuran
paling besar 5 mm, tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, temperatur
optimal untuk perkembangan larva ini adalah 25 - 30°C. Setiap pergantian instar,
larva mengalami pergantian kulit dan belum bisa dibedakan antara jantan dan
betina.
3.2.2 Perilaku larva nyamuk
Setiap larva menyukai tipe genangan air yang berbeda. Larva instar I dan
II berkumpul pada tempat dimana telur-telur diletakan, sedangkan larva instar III
dan IV bergerak beberapa meter dari tempat penetasan dan berkumpul di bagian-
bagian yang disenangi, misalnya di bagian yang teduh dan pada genangan-
genangan air yang besar dan terang. Larva nyamuk biasanya berkumpul di
tempat-tempat untuk mencari makanan, terlindung dari arus dan hewan predator.
Larva bernapas menggunakan sistem trachea dan corong udara yang berhubungan
langsung dengan udara bebas, sehingga tidak terlalu terganggu dengan perubahan
kondisi air. Larva Anopheles sp. banyak dijumpai pada genangan air yang tidak
terlalu kotor, misalnya rawa, tambak, sawah dan ladang.
3.3 Pupa
Pupa dalam perkembangannya tidak memerlukan makanan tetapi
memerlukan udara, dengan bernapas melalui tabung-tabung pada ujung kepala.
Pada pupa terdapat cangkang pupa untuk melengkapi perkembangannya menjadi
nyamuk dewasa, pupa naik ke permukaan dan memposisikan sejajar dengan
permukaan air untuk persiapan munculnya nyamuk dewasa. Di bagian pupa
terdapat sebuah retakan terbuka untuk nyamuk dewasa merentangkan sayapnya,
kaki dan bagian mulut yang tertekuk dalam cangkang pupa. Pupa bergerak aktif
dan menetas 1 - 2 hari menjadi nyamuk, dan umumnya nyamuk jantan lebih
menetas lebih dahulu dari pada nyamuk betina.
3.4 Imago/nyamuk dewasa
Nyamuk dewasa yang baru muncul, akan beristirahat di permukaan air
dalam waktu singkat agar sayap-sayapnya kuat dan badannya kering. Nyamuk
jantan muncul sekitar satu hari sebelum nyamuk betina, yang kemudian menetap
dekat tempat perindukan dan memakan sari buah dari tumbuhan.
Tubuh nyamuk Anopheles sp. dewasa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
kepala, dada, dan perut. Di bagian kepala terdapat sungut (antenna). Antenna pada
nyamuk jantan berambut banyak, sedangkan pada nyamuk betina berambut
sedikit. Di bagian kepala terdapat alat mulut, dengan salah satu bagian mulutnya
disebut proboscis. Nyamuk Anopheles sp. dewasa bentuknya lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata nyamuk lain, dengan cirri-ciri memiliki urat sayap
bersisik, proboscis panjang, tubuh ditutupi oleh sisik, sisik pada pinggir sayap
berubah menjadi jumbai, dan sayap terdiri dari 6 urat sayap yaitu urat sayap 2,4
dan 5 bercabang (Achmadi, 2012). Bagian perut Anopheles sp. terdiri dari delapan
segmen. Segmen terakhir perut memodifikasi menjadi alat reproduksi. Saat
istirahat (hinggap) tubuh dan proboscis membentuk satu garis lurus dan satu sudut
dengan permukaan tempat istirahat.
4. Bionomi
Bionomik nyamuk merupakan gambaran nyamuk yang meliputi perilaku
nyamuk dan kondisi lingkungan. Salah satu perilaku nyamuk adalah kebiasaan
nyamuk keluar untuk mencari mangsa. Pemahaman terhadap kebiasaan nyamuk
untuk mencari darah, akan memudahkan kita pada waktu potensi bahaya akan
terjadi, karena setiap spesies nyamuk Anopheles spp mempunyai kemampuan
infektif yang berbeda.
Dalam perkembangbiakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat
yaitu tempat berkembang biak (breeding places), ternpat untuk mendapatkan
umpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat (resting places).
Perilaku Istirahat (Resting Habits)
Tempat beristirahat umumnya di luar rumah, kandang ternak, dan juga
ditemukan di dalam hutan. Habitat nyamuk An. balabacencis di daerah kandang
ternak dan pekarangan.
DAFTAR PUSTAKA