BLOK ELEKTIF
TOPIK KEWIRAUSAHAAN
1. PENDAHULUAN
Blok elektif dilaksanakan pada tahun ke 3 semester 6 dengan waktu keseluruhan
selama 6 minggu. Pada blok ini mahasiswa dapat memilih dua topik yang diminati dari
empat topik yang disediakan dalam blok ini, yaitu Kewirausahaan, Kepemimpinan,
Pengobatan Tradisional Penyakit Tropis (alternative Medicine), Kedokteran dan Kesehatan
Kerja. Masing-masing topik akan diselesaikan selama 3 minggu yang terdiri dari 2 minggu
aktif dan 1 minggu ujian. Pada modul ini selanjutnya hanya membahas topik tentang
Kewirausahaan.
Blok ini akan dipelajari dengan menggunakan metode kuliah, diskusi tutorial problem-
based learning dengan menggunakan pendekatan seven jumps, dan kegiatan mandiri/
kunjungan lapangan.
2. TUJUAN TOPIK
Setelah menyelesaikan blok Kewirausahaan ini, mahasiswa akan mampu:
● memahami konsep dasar pelayanan dokter praktek swasta dan klinik kesehatan
● memahami manajemen sarana dan prasarana tempat pelayanan
● memahami manajemen mutu pelayanan kesehatan
● memahami manajemen keuangan
● memahami manajemen promosi layanan kesehatan
● mampu membuat proposal usaha jasa layanan kesehatan
● Menyadari manfaat kewirausahaan sehingga menumbuhkan motivasi untuk
menjadi entrepreneur bidang kesehatan
4. TOPIC TREE
Penyusunan Kewirausahaan
proposal (Enterpreneurship) Kreativitas
usaha dan inovasi
Pemasaran jasa
Studi kelayakan kesehatan
5. STRATEGI PEMBELAJARAN
5.1 Kuliah
Materi Kuliah Durasi Dosen
Konsep dasar kewirausahaan 2x 50 menit DR. dr.H.Syamsul Arifin, M.Pd, DLP
Inovasi dan kreativitas 2x 50 menit DR. Drs. Eko Suhartono, M.Si
Peluang usaha 2x 50 menit DR. Drs. Eko Suhartono, M.Si
Pemasaran usaha 2x 50 menit DR. dr. Meitria S. Noor M.Kes
Manajemen keuangan 2x 50 menit DR. dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd,DLP
Perencanaan usaha 2x 50 menit DR.Drs. Eko Suhartono, M.Si
5.2 Diskusi: terdiri atas 2 skenario, masing-masing skenario didiskusikan satu kali
pertemuan, dengan lama diskusi 2 jam per pertemuan. Topik skenario mengenai :
a) Pendirian usaha jasa pelayanan kesehatan dan
b) Manajemen Moral, etika dalam bisnis dan Manajemen Resiko
5.3 Kunjungan lapangan
o Analisis pembukaan usaha
o Analisis Kegagalan dan keberhasilan Usaha
5.4 Mandiri:
Berupa tugas berupa tugas baca tentang topik wirausaha jenis dan kemitraan
selanjutnya membuat analisis dengan menjawab 5W + 1 H tentang rencana jenis
usaha dan kemitraan yang akan dipilih jika menjalankan usaha.
6. PENILAIAN
a. Bentuk ujian
Untuk kuliah dan tutorial : ujian tulis
Untuk Kunjungan lapangan : penyusunan laporan kunjungan
b. Bentuk soal
Untuk kuliah dan tutorial : MCQ atau vignette
Untuk Kunjungan lapangan : presentase dan laporan
c. Komponen penilaian :
1. Sumatif (memiliki prosentase dalam nilai akhir) terdiri atas:
a. Ujian tulis : 40 %
b. Presentasi dan laporan : 30 %
c. Tutorial/Diskusi : 20 %
d. Mandiri : 10 %
2. Formatif (tidak memiliki prosentase dalam nilai akhir namun dapat menjadi
prasyarat mengikuti ujian tulis), terdiri atas :
a. Tutorial meliputi nilai kehadiran dan keaktifan. Kehadiran tutorial <100%
tanpa alasan jelas tidak diperkenankan mengikuti ujian tulis.
b. Kunjungan lapangan : menjadi prasyarat mengikuti ujian tulis. Apabila tidak
ikut serta dalam kunjungan lapangan tanpa alasan jelas tidak diperkenankan
mengikuti ujian tulis.
c. Etika : menjadi prasyarat mengikuti ujian tulis blok
d. Standar Penilaian
Mahasiswa harus lulus untuk setiap komponen penilaian, dengan ketentuan
sebagai berikut:
i. Nilai Bawah Lulus Ujian Tulis : 65
ii. Nilai Bawah Lulus presentase dan laporan : 70
Remediasi dilakukan jika mahasiswa tidak memenuhi nilai bawah lulus ujian
baik ujian tulis maupun laporan kunjungan. Remediasi hanya dilakukan untuk
komponen penilaian yang belum memenuhi nilai bawah lulus ujian dan
dilakukan pada akhir semester bersama-sama remediasi untuk blok lainnya pada
semester yang sama.
Penilaian akhir merupakan gabungan dari semua komponen penilaian di atas
dengan menggunakan PAP (criterion reference) dengan rentang penilaian
sebagai berikut:
Taraf Penguasaan
Nilai (angka) Nilai (huruf) Bobot
Kemampuan
80% - 100% 80 – 100 A 4
75% - 79% 75 – 79 B+ 3,5
70% - 74% 70 – 74 B 3
65% - 69% 65 – 69 C+ 2,5
60% - 64% 60 – 64 C 2
55% - 59% 55 – 59 D+ 1,5
50% - 54% 50 – 54 D 1
0% - 49% 00 – 49 E 0
7. TIM TOPIK
Koordinator : Dr. dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd,DLP
Anggota : Dr. Meitria S Noor, dr, M.Kes
8. NARA SUMBER
a. DR. dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd, DLP
b. DR. Drs. Eko Suhartono, M.Si
c. DR. Meitria S. Noor, dr, M.Kes
9. REFERENSI
1. Arifin, Syamsul dan Yayuk. 2011. Kewirausahaan Kebidanan. Jakarta : Mitra
Medika
2. Kasali, dkk. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program S1 (Kerjasama Rumah
Perubahan dan Bank Mandiri) . Jakarta : Penerbit Hikmah
3. Pusdiknakes. 2005. Kewirausahaan. Modul Pembelajaran bagi Guru dan Dosen
Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.Jakarta : BPPSDMK-Depkes RI
4. Machfoedz, M dan Mahmud M.2004. Kewirausahaan. Suatu Pendekatan
Kontemporer. Yogyakarta.: UPP AMP YPKN
5. Sukyadi, Didi, Isah Cahyani dan Riswanda Setiadi (2007). Kewirausahaan (Untuk
Pemelajar Bahasa dan Seni). Bandung: Basen Press.
6. Direktorat Pembinaan Kursus dan kelembagaan Kementerian Pendidikan Nasional.
2010. Modul Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha. Jakarta.
7. Anief, M. 2000. Prinsip dan Dasar Manajemen Pemasaran Umum dan Farmasi.
Yogyakarta : UGM Press
8. Diana, I. 2008. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press
9. Kongstvedt, P. 2000. Pokok-pokok Pengelolaan Usaha Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: EGC
10. Morris. 1996. Kiat Sukses Mengembangakan Usaha Kecil. Jakarta : Penerbit Arcan
11. Saroso, P. 2004. Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Jakrta: PT Elex
Media Komputindo
12. Surtana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
13. Winardi, 2003, Entrepreneur & Entrepreneurship, Jakrta : Kencana,
Kuliah :
11.00-11.50
Perencanaan usaha
12.00-12.50
13.00-13.50
Lampiran:
SKENARIO 1
Seorang laki-laki (25 tahun) baru menyelesaikan pendidikan dokter dan sekarang
bertempat tinggal di pusat kota Banjarmasin. Oleh karena belum ada pengangkatan
PNS, maka dia berencana membuka usaha layanan jasa kesehatan. Sebagai langkah
awal dia melakukan studi kelayakan. Dari hasil studi kelayakan tersebut akhirnya
dia membulatkan niat merialisasikan rencananya.
SKENARIO 2
Rumah sebagai tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan akan
rumah semakin meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan membangun rumah secara
mandiri semakin sulit diwujudkan. Membeli rumah di kompleks perumahan menjadi
pilihan karena bisa dibeli dengan cara angsuran. Tak heran bisnis perumahan tumbuh
sangat pesat, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun seperti yang sering terjadi,
selalu ada penyimpangan bestek, legalitas, dan harga. Rumah yang dibangun seringkali
berkualias dibawah standar konstruksi, dokumen-dokumennya (IMB dan sertifikat)
bermasalah, dan harganya pun terlalu tinggi daripada nilai yang sesungguhnya. Sering kita
dengar bahwa bangunan yang pada saat awal mula ditempati tampak indah dan manis,
ternyata hanya selang beberapa bulan saja sudah mulai keropos, lapuk, dimakan rayap,
retak, bocor, dan sebagainya. Lebih buruk lagi, ternyata sertifikatnya pun tidak segera bisa
didapatkan karena IMB nya juga belum diurus
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA:
MODUL ELEKTIF
(KEDOKTERAN OKUPASI)
BLOK ELEKTIF
KEDOKTERAN OKUPASI
1. PENDAHULUAN
Kedokteran okupasi atau kedokteran kerja dan industri adalah upaya kesehatan
kerja yang harus dilakukan oleh dokter ahli dan kompeten melalui pendidikan serta
pelatihan kedokteran kerja berkelanjutan yang tersertifikasi. Bidang ini merupakan
bagian dari Higene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(Hiperkes) untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan selamat
agar tenaga kerja sejahtera dan produktif dalam bekerja.
Blok ini akan dilaksanakan pada fase 2, semester 7, tahun ke-4, dengan waktu 3
minggu yang terdiri dari masa aktif, tutorial, kunjungan lapangan dan ujian. Di dalam
blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang manajemen dokter perusahaan, penyakit
akibat kerja dan kecelakaan kerja serta pencegahan dan penanggulangannya.
Proses pembelajaran yang akan ditempuh mahasiswa dengan strategi problem
based-learning, metode diskusi tutorial menggunakan seven jumps, kuliah, dan belajar
mandiri serta kunjungan lapangan.
2. TUJUAN BLOK
Pada akhir blok ini, bila diberikan data/kasus/simulasi dengan masalah kesehatan kerja,
mahasiswa kedokteran diharapkan akan mampu:
a. Menjelaskan dasar diagnosis dan terapi masalah kesehatan di tempat kerja
b. Menggali riwayat penyakit sekarang, riwayat keluarga, atau riwayat kesehatan dan
riwayat pekerjaan yang dapat berhubungan dengan masalah kesehatan di tempat
kerja
c. Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, keperluan,
manfaat, risiko, hambatan dan upaya mengatasi hambatan dari penanganan yang
dilakukan
d. Menjelaskan tindakan prevensi yang berkaitan dengan masalah kesehatan di tempat
kerja sesuai dengan kewenangannya
e. Menerapkan evidence-based medicine dalam menyelesaikan masalah di tempat
kerja.
4. POHON TOPIK
Produktivitas
Keselamatan
kerja Tenaga Kerja Kesehatan kerja
Jaminan kesehatan
Dokter perusahaan
5. STRATEGI PENGAJARAN
A. Kuliah
Kuliah akan diberikan oleh masing-masing dosen yang kompeten pada bidangnya
dengan waktu maksimal 2 x 50 menit/kali pertemuan. Kuliah merupakan pengantar
dari materi-materi yang ada di dalam blok. Pada saat kuliah diharapkan terjadi
pembicaraan dua arah antara mahasiswa dan dosen. Dosen diharapkan menggunakan
metode perkuliahan efektif yang telah diperoleh pada waktu pelatihan, sehingga
dosen tidak mendominasi kelas. Pendalaman materi akan diperoleh mahasiswa
melalui tutorial dan belajar mandiri. Materi kuliah yang akan diberikan meliputi:
A. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan PSKM:
a. Pengantar Hiperkes dan perundang-undangan di bidang Hiperkes dan
Keselamatan Kerja: 2x50 menit
b. Tugas, peran dan fungsi dokter perusahaan: 2x50 menit
c. Faktor-faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dan kecelakaan kerja
Kurikulum Berbasis Kompetensi FK ULM TA 2018/2019 hal 13
Blok Elektif (Kewirausahaan – Kedokteran okupasi)
B. Tutorial BBM
Pada topik ini akan dilakukan tutorial untuk membahas 1 skenario. Tutorial
ditujukan untuk melatih mahasiswa menganalisa permasalahan dan membahas
permasalahan tersebut berdasarkan teori-teori yang dapat diperoleh dari kuliah,
buku teks, dan jurnal-jurnal ilmiah. Mahasiswa akan dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok dengan 1 orang tutor/kelompok. Satu skenario akan
didiskusikan dalam 2 kali tutorial. Metode yang digunakan dalam tutorial adalah
seven jumps yaitu tutorial pertama untuk langkah 1-5 dan tutorial kedua untuk
langkah ke 7. Di antara tutorial 1 dengan 2 ada jeda waktu yang digunakan
mahasiswa untuk belajar mandiri mencari penjelasan terkait sasaran belajar yang
telah ditetapkan pada tutorial pertama.
Topik yang ditutorialkan adalah:
1. Jelang May Day, Kaki Buruh di Perkebunan Kelapa Sawit Putus (Kecelakaan
Kerja)
C. Kunjungan Lapangan
Pada topik ini akan dilakukan kegiatan kunjungan lapangan yang bertujuan :
(1) memperkuat teori yang diberikan dan (2) memberikan gambaran bagaimana
aplikasi kedokteran okupasi untuk tenaga kerja. Kunjungan lapangan akan
dilakukan sebanyak satu kali ke perusahaan yang sudah memiliki standard sesuai
Hiperkes.
D. Mandiri
Strategi belajar penting lainnya yang digunakan pada topik ini adalah belajar
mandiri. Tujuan dari belajar mandiri adalah memperdalam materi yang diberikan
pada saat perkuliahan, mencari penjelasan untuk menjawab sasaran belajar yang
ditetapkan pada saat tutorial, mempelajari materi-materi yang tidak diberikan pada
saat perkuliahan namun terkait dengan tujuan blok serta mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh dosen. Untuk belajar mandiri disediakan waktu 50-150 menit
per kegiatan dan harus benar-benar digunakan oleh mahasiswa. Belajar mandiri
dapat dilakukan di perpustakaan, di ruang internet, di rumah dan tempat lain baik
secara perorangan maupun kelompok. Materi yang dimandirikan akan dibuat
sebagai tugas makalah (dalam bentuk tinjauan pustaka) untuk mahasiswa. Satu
kelas mahasiswa dibagi menjadi 9 kelompok (disesuaikan dengan jumlah
mahasiswa), kemudian judul tugas makalah adalah sebagai berikut:
1. Paru : penyakit saluran napas akibat kerja
2. Syaraf : penyakit saraf akibat kerja
3. THT : gangguan pendengaran akibat kerja
4. Mata : gangguan penglihatan akibat kerja
5. Kulit dan kelamin: Penyakit kulit akibat kerja
6. Sistem muskuloskeletal : gangguan sistem muskuloskeletal akibat kerja
7. Rehabilitasi pada penyakit/masalah kesehatan akibat kerja
8. Pencegahan penyakit akibat kerja
9. Penanganan penyakit akibat kerja
10. Peran dan fungsi dokter keluarga dalam pencegahan penyakit akibat kerja
6. PENILAIAN
A. Bentuk ujian
Ujian teori dalam bentuk ujian tulis, dapat disertai dengan penugasan untuk tugas
mandiri dan lapangan serta materi kuliah sesuai pengampu mata kuliah masing-
masing.
B. Bentuk soal
Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Questions (MCQ). Soal dibuat
berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada standar
pembuatan soal.
C. Penilaian
1). Formatif:
Prasyarat ujian:
a. Kehadiran di perkuliahan : 80%
b. Kehadiran di tutorial : 100%
c. Keaktifan di tutorial : sufficient (berbasis checklist)
d. Etika pada tutorial : sufficient (berbasis checklist)
e. Etika pada perkuliahan : sufficient (berbasis checklist)
f. Kehadiran pada kunjungan lapangan : 100%
2). Sumatif
Ujian tulis topik berupa soal MCQ : 60%
Tutorial (knowledge) : 10%
Tugas Mandiri (tugas) : 10%
Laporan kunjungan lapangan : 20%
Nilai akhir topik kedokteran okupasi akan digabungkan dengan nilai dari topik lain,
kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai akhir blok.
D. Standard setting
Standar penilaian yang digunakan pada blok elektif ini adalah sebagai berikut:
8. TIM BLOK
Ketua : dr. Farida Heriyani, MPH
Sekretaris : dr. Widya Nursantari
9. KONTRIBUTOR BLOK
1. IKM
2. PSKM
3. Gizi
10. NARASUMBER
NO BAGIAN MATERI KULIAH DOSEN
1 IKM/PSKM Pengantar Hiperkes dan
perundang-undangan di bidang Tim dosen PSKM
Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Tugas, peran dan fungsi dokter
dr. Agung Biworo, M. Kes
perusahaan
Faktor-faktor yang berperan
dalam timbulnya penyakit dan
kecelakaan kerja
Tim dosen PSKM
i. Fisik dan biologi
ii. Kimia, psikologi, Ergonomi
dan fisiologi kerja
Epidemiologi dan surveilans
Tim dosen PSKM
kesehatan kerja
penyakit akibat kerja dr. Farida Heriyani, MPH
Keselamatan kerja dan
Pencegahan kecelakaan dan
Tim dosen PSKM
penyakit akibat kerja serta alat
pelindung diri
Asuransi kesehatan/jaminan sosial
Tim dosen PSKM
bagi tenaga kerja
Sanitasi limbah industri dr. Farida Heriyani, MPH
Toksikologi industri dr. Farida Heriyani, MPH
Promosi kesehatan kerja di
Tim dosen PSKM
perusahaan
Housekeeping Tim dosen PSKM
Manajemen Hiperkes dan
Tim dosen PSKM
keselamatan kerja di perusahaan
Audit Hiperkes dan keselamatan
Tim dosen PSKM
kerja
2 Gizi Gizi kerja dan produktivitas kerja Dr. dr. Triawanti, M. Kes
09.00-09.50
10.00-10.50 Pengumpulan tugas
UJIAN AKHIR
Kunjungan lapangan makalah
BLOK
11.00-11.50
12.00-12.50
13.00-13.50
14.00-14.50
15.00-15.50
SKENARIO
Adalah M Iqbal Hamdani, pemuda lajang itu kehilangan dua kakinya dalam kecelakaan di
dalam pabrik pengolahan kernel kelapa sawit milik PT Smart di Desa Tarjun, tetangga
Desa Langadai, Jumat (27/4).
Beberapa karyawan pabrik kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas keamanan.
Tidak lama, petugas medis perusahaan kemudian datang dan segera membawa Iqbal yang
masih sadarkan diri ke RSUD Andi Abdurrahman Noor di Tanah Bumbu. Perjalanan dari
pabrik ke RSUD dengan roda empat sekitar satu jam.
Dari beberapa foto yang beredar, tampak kaki korban yang masih terbungkus celana jeans
dan sepatu kerja, tergeletak di lantai pabrik. Dari foto korban saat dirawat di rumah sakit
dan foto potongan kaki, diperkirakan kaki Iqbal putus hingga di atas lutut. Alwi ditanya
mengenai sikap perusahaan, mengatakan sejauh ini manajemen perusahaan masih
kooperatif. Mengenai biaya rumah sakit ditanggung PT Smart. "Tapi bagaimanapun kami
ingin ada kebijakan ke depan. Karena anak saya ini sudah cacat permanen," lirihnya.
Iqbal kata Alwi lulusan SMK Mesin. Bekerja di PT Smart sekitar setahun lalu. Gajinya
sedikit di atas angka Upah Minimum Provinsi.
Human Resources and General Affairs PT Smart, Anang Yusanto, dari sore hingga saat
berita ini diturunkan belum bisa dihubungi. Terdengar nada operator kalau nomor Anang
dalam kondisi tidak aktif.
Kecelakaan kerja di pabrik kelapa sawit juga pernah terdengar di kawasan Tarjun.
Karyawan salah satu perkebunan saat itu harus kehilangan beberapa jarinya. Di Kecamatan
Kelumpang Hilir selain Smart, ada beberapa perusahaan lainnya.
Mengapa kecelakaan terjadi di pabrik kernel? Manajer pabrik kernel di Minamas Group
yang berlokasi di Kecamatan Pamukan Utara, Bambang Santoso mengaku belum ada
kecelakaan di pabriknya sejauh ini.
Mesin pengolah kernel jelasnya dijalankan banyak komponen. Meski sebenarnya alur
pengolahan kernel sederhana. Bagian dalam buah sawit itu dimasukkan ke dalam mesin
loading kernel menuju mesin intake conveyor, lanjut ke kernel elevator to silo. Kernel
kemudian dibawa oleh kernel dstributing conveyor.
Selanjutnya disimpan sementara di kernel silo untuk mengurangi kadar air. Dari kernel silo
dibawa oleh silo discharge conveyor ke discharge elevator menuju transfer feed conveyor
ke kernel distributing conveyor ke hopper. Dari hopper, kernel kelapa sawit kemudian ke
mesin press pertama untuk diambil minyaknya. Ampas kernel dikirim oleh cake transfer
conveyor ke mesin press ke dua. Mesin cake transfer conveyor inilah yang diduga
diperbaiki oleh M Iqbal Hamdani. Bagaimanakah seharusnya pertanggungjawaban
perusahaan terhadap korban?
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
1.4 Tujuan Penulisan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA: minimal 15 sumber referensi, terdiri dari jurnal, hasil penelitian,
dan buku teks. Tahun penerbitan sumber pustaka minimal 5 tahun terakhir.