Anda di halaman 1dari 1

Dewi Sekardadu

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dewan juri yang saya hormati dan kawan-kawan yang saya cintai. Perkenalkan nama saya Hilya
Mumtaza, siswi kelas 4 MI Modern Sunan Giri. Pada kesempatan ini, saya akan membacakan cerita
Dewi Sekardadu. Kalau teman-teman berkunjung ke desa Ngargosari atau yang lebih dikenal dengan
Gunung Anyar Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, teman-teman akan menemukan sebuah makam
yang sering dikunjungi para perziarah, di situlah letak makam Dewi sekardadu. Bagaimana cerita dewi
sekardadu sampai dimakamkan di desa Ngargosari?dengarkan dengan baik cerita saya ya?
Dewi Sekardadu merupakan putri yang sangat cantik jelita yang berasal dari kerajaan
Blambangan, putri dari Prabu Minak Sembuyu. Sang prabu merupakan raja Blambangan Banyuwagi
keturunan prabu Hayam Wuruk dari kerajaan Majapahit. Pada mulanya kerajaan Blambangan adalah
kerajaan yang tentram dan makmur, seluruh rakyat Blambangan pada waktu itu meganut agama
Hindu.
Suatu hari hampir seluruh rakyat kerajaan Blambangan mengalami wabah penyakit yang sulit
disembuhkan. Dewi Sekardadu yang merupakan anak tunggal prabu Minak Sembuyu juga terjangkit
wabah penyakit itu. Sang raja sedih karena Dewi Sekardadu sakit tak kunjung sembuh, semua tabib
kerajaan tak mampu menyembuhkan putrinya sehingga sang raja mengadakan sayembara “Barang
siapa yang sanggup mengobati dan menyembuhkan sang putri jika dia laki-laki akan dijadikan suami,
jika dia perempuan akan dijadikan saudara serta akan diberikan separuh kerajaan Blambangan”.
Raja memerintahkan sang patih mencari sang tabib. Pada akhirnya sang patih bertemu dengan
Syeh Maulana Ishak dan dibawa ke kerajaan untuk mengobati Dewi Sekardadu. “Paduka raja, saya
bersedia mengobati anak paduk, dengan syarat paduka serta rakyat Blambangan bersedia masuk
islam”. Karena rasa sayang terhadap anaknya Minak Sembuyu bersedia memenuhi syarat yang
diajukan Syeh Maulana Ishaq.
Setelah diobati Syeh Maulana Ishaq pada akhirnya Dewi Sekardadu sembuh, dan dinikahkan
dengan Syeh Maulana Ishaq. ketika Dewi Sekardadu hamil 3 bulan, Syeh Maulana Ishaq menagih janji
Minak Sembuyu, namun sang prabu tidak mau menepati janjinya bahkan marah besar dan berniat
mengusir syeh Maulana Ishaq dari kerajaan Blambangan.
Mendegar niat jahat sang prabu, secara diam-diam syeh Maulana Ishaq pergi meninggalkan
kerajaan dan istrinya yang sedang mengandung 7 bulan. Tidak berapa lama Dewi Sekardadu
melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat kelahiran sang anak, secara bersamaan wabah penyakit itu
kembali datang. Atas hasutan dari sang patih bahwa wabah penyakit yang datang kembali itu. Akibat
hawa panas yang di bawa oleh anak Dewi Sekardadu. Sang prabu memerintahkan sang patih untuk
membunuh bayi tersebut. Akan tetapi kabar tersebut terdengar Dewi Sekardadu, ia bermaksud
menghanyutkan sang bayi ke samudra. Bayi yang di hanyutkan sang putri ditemukan oleh anak buah
kapal Nyai Ageng Pinatih saudagar kaya raya dari Gresik, Bayi itu diangkat Nyai Ageng Pinatih
menjadi anaknya dan diberi nama Joko Samudra.
Dalam pencarian anaknya, Dewi sekardadu jatuh sakit dan akhirnya meninggal kemudian
dimakamkan di Blambangan. Karena letaknya yang jauh, Sunan Giri/ Joko Samudra berdoa agar
makam ibundanya di pindahkan, doa tersebut dikabulkan Allah. makam itu dapat di pindahkan ke
lokasi dekat pondok Sunan Giri tepatnya di daerah Gunung Anyar kecamatan Kebomas. Sepanjang
jalan menuju makam tersebut dikenal dengan jalan Dewi Sekardadu.
Nah teman-teman begitulah cerita tentang Dewi Sekardadu. Pelajaran yang dapat kita ambil dari
cerita tersebut adalah: pertama apabila kita berjanji maka kewajiban kita untuk menepatinya. Yang
kedua kita harus berbakti pada orang tua kita meskipun orang tua kita telah meninggal dunia dengan
cara mendoakannya. karena doa anak yang sholeh diterima oleh Allah.
Sumber : https//belajar, kemendikbud, go.id
Judul : Dewi Sekardadu
Penulis : Naila Nilofar

Anda mungkin juga menyukai