Anda di halaman 1dari 3

Larutan Ideal

Larutan ideal adalah sebuah larutan yang menaati hukum Raoult. Mari kita lihat karakter
sebuah larutan ideal sebelum membahas Hukum Raoult, karena dengan demikian akan
lebih mudah bagi kita untuk mengerti topik kali ini.

Contoh larutan ideal

Sebenarnya tidak ada larutan yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa larutan larutan
kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang ideal. Berikut ini adalah contohnya:
* hexane dan heptane
* benzene dan methylbenzene
* propan-1-ol dan propan-2-ol

Larutan ideal dan gaya intermolekuler

Dalam sebuah larutan, beberapa molekul yang berenergi besar dapat menggunakan
energinya untuk mengalahkan daya tarik intermolekuler permukaan cairan dan
melepaskan diri untuk kemudian menjadi uap.

Semakin kecil daya intermolekuler, semakin banyak molekul yang dapat melepaskan diri
pada suhu tertentu.

Apabila anda mempunyai larutan kedua, hal yang sama juga terjadi. Pada suhu tertentu,
sebagian dari molekul-molekul yang ada akan mempunyai energi yang cukup untuk
melepaskan diri dari permukaan larutan.

Pada sebuah larutan ideal dari kedua larutan ini, kecenderungan dari dua macam molekul
di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah.
Anda mungkin berpikir bahwa diagram ini hanya menunjukkan separuh dari seluruh
molekul yang melepaskan diri, tapi sebenarnya proporsi dari kedua jenis molekul yang
melepaskan diri masih sama. Diagram ini menunjukkan larutan 50/50 dari dua larutan.
Yang berarti bahwa hanya ada separuh dari tiap jenis molekul yang berada di permukaan
larutan larutan dibanding jumlah tiap jenis molekul pada permukaan larutan awalnya.
Apabila proporsi dari tiap jenis molekul yang melepaskan diri tetap sama, tentu saja
hanya ada separuh dari tiap jenis molekul yang dapat melepaskan diri dari larutan larutan
pada suatu waktu tertentu.

Apabila molekul-molekul merah masih mempunyai kecenderungan yang sama untuk


melepaskan diri sebesar sebelumnya, ini berarti daya intermolekuler antara dua molekul
merah persis sama dengan besar daya intermolekuler antara sebuah molekul merah dan
sebuah molekul biru.

Apabila daya tersebut berubah, kecenderungan molekul untuk melepaskan diri juga akan
berubah.

Demikian halnya dengan daya antara dua molekul biru dan daya antara sebuah molekul
biru dan sebuah molekul merah. Daya tersebut juga harus sama dan kalau tidak,
kecenderungan molekul biru untuk melepaskan diri juga akan berubah.

Apabila anda dapat mengikuti penjelasan ini, anda akan mengerti bahwa daya tarik
intermolekuler antara dua molekul merah, dua molekul biru dan antara sebuah molekul
merah dan sebuah molekul biru akan persis sama dalam larutan ideal.

Inilah sebabnya mengapa larutan seperti hexane dan heptane mendekati larutan ideal.
Mereka memiliki besar molekul yang hampir sama dan mempunyai daya tarik Van der
Waals yang sama di antara mereka. Namun begitu, tetap saja, besar molekul keduanya
tidak persis sama, sehingga walaupun larutan ini mendekati larutan ideal, tetap saja bukan
merupakan larutan ideal.

Larutan ideal dan perubahan entalpi pada proses penlarutan

Ketika anda membuat suatu larutan larutan-larutan, anda harus mengalahkan daya tarik
intermolekuler (yang membutuhkan energi) dan membuat daya tarik baru (yang
menghasilkan energi).

Apabila besar semua daya tarik ini sama, tidak akan ada panas yang dihasilkan atau panas
yang diserap.

Ini berarti, larutan ideal dari dua larutan akan mempunyai nol energi entalpi. Apabila suhu
larutan naik atau turun pada saat anda mencampur keduanya, ini berarti larutan tersebut
bukan larutan ideal.
Hukum Raoult

Anda mungkin pernah melihat sekilas hukum Raoult yang telah disederhanakan apabila anda
pernah mempelajari efek dari larutan yang tidak dapat menguap seperti garam pada tekanan
uap di pelarut seperti air. Definisi di bawah ini adalah yang biasa dipakai dalam pembicaraan
mengenai larutan dua larutan yang bisa menguap.

Tekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam larutan adalah sama dengan tekanan uap
komponen tersebut dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi molnya
dalam larutan tersebut.

Hukum Raoult hanya dapat diaplikasikan pada larutan ideal.

Persamaan untuk larutan dari larutan A dan B, akan menjadi demikian:

Pada persamaan ini PA dan PB adalah tekanan uap parsial dari komponen A dan B. Dalam
suatu larutan gas, tiap gas mempunyai tekanan uapnya sendiri, dan ini disebut tekanan parsial
yang independent. Bahkan apabila anda memisahkan semua jenis gas-gas lain yang ada, satu-
satunya jenis gas yang tersisa akan masih mempunyai tekanan parsialnya.

Tekanan uap total dari sebuah larutan adalah sama dengan jumlah dari tekanan parsial
individu tiap gas.

Po adalah tekanan uap dari A dan B apabila keduanya berada dalam keadaan terpisah (dalam
larutan murni).

xA dan xB adalah fraksi mol A dan B. Keduanya adalah fraksi (bagian/proporsi) dari jumlah
total mol (A maupun B) yang ada.

Anda dapat menghitung fraksi mol dengan rumus ini:

Anda mungkin juga menyukai