Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Istilah“ergonomi“ berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon(kerja) dan Nomos(hukum alam).
Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan.
Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan
manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi
tentang sistem di mana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan
tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga
dengan “Human Factors” (Nurmianto, 2004)
Selain ergonomi, yang tidak kalah pentingnya adalah antropometri (kalibrasi tubuh
manusia). Antropometri bersasal dari Bahasa Yunani (anthropos) yang berati manusia dan μέτρον
(metron) yang berarti mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia", dalam antropologi
fisik merujuk pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia
(Bridger, 2003).Menurut Niebel dan Freivalds (2002),

Antropometri adalah cabang dari ilmu ergonomi yang berkaitan dengan pengukuran
dimensi dan karakteristik tertentu dari tubuh manusia seperti volume, titik berat, perangkat
inersia, dan massa bagian-bagian tubuh (Sanders dan Mc cormik, 1992). Menurut
(Grandjen(1980) data anrtropometri digunakan untuk menntukan dimensi dari tempat kerja,
peralatan, furnitur, dan pakaian, sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia dan untuk
meyakinkan bahwa ketidaksesuaian antara dimensi peralatan atau produk dengan dimensi
pengguna dapat dihindarkan. Terdapat tiga macam antropometri yaitu antropometri statis,
dinamis, dan antropometri newtonian. Antropometri statis berkaitan erat dengan pengukuran
keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan diam, seperti dimensi antara titik pusat
persendian misal antara siku dan pergelangan tangan, ataupun dimensi kontur tubuh seperti
keliling lingkar luar kepala.
Antropometri berasal dari kata latin yaitu anthtopos yang berarti manusia dan
metron yang berarti pengukuran, dengan demikian antropometri mempunyai arti sebagai
pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995). Berikut adalah beberapa definisi antropometri dari
berbagai sumber:
a) Antropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik tubuh manusia seperti ukuran, bentuk, dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain (Nurmianto,
1996).
b) Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan
pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat, 1997).
c) Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat kerja,
tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses kontrol dan
perangkat input ( Helander, 2006). d) Antropometri merupakan studi dan
pengukuran dimensi tubuh manusia (Wickens et al., 1998).

terdapat 3 filosofi dasar untuk mendesain suatu alat kerja sebagai data anthropometri
untuk diaplikasikan yaitu:

a. Desain untuk ekstrim, digunakan untuk perancangan tempat atau lingkungan kerja
tertentu diupayakan menggunakan data antropometri yang ekstrim

b. Desain untuk penyesuaian, digunakan untuk merancang ukuran (dimensi) peralatan


atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna.

c. Desain untuk rata-rata, digunakan nilai antropometri rata-rata dalam mendesain


dimensi fasilitas tertentu.
Daftar pustaka

Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Surabaya: Teknik Industri
Its.

Bridger, R.S. 2003. Introduction To Ergonomics. England: Crc Press.

Niebel, B. & Freivalds, A. 2002. Methods, Standards And Work Design 11thedition. New York:
Mcgraw-Hill.

Ahmad, 2007. Perancangan Dan Pengembangan Kursi Ergonomis Untuk Penjahit Yang
Menggunakan Mesin Jahit Merk Brother. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara.

Anda mungkin juga menyukai