Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KOMUNITAS DEWASA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS 2

OLEH:

KELOMPOK 4

Devi Fatmawati (175070209111007)

Nindya Amelia (175070209111015)

Anjar Satria Wibawa (175070209111018)

Eka Yanti Ningsi (175070209111028)

Karmilah Dewi (175070209111030)

Siti Raikhanah (175070209111037)

Hendrimina Melga Helince Suki (175070209111045)

Roni Hengki Agus (175070209111054)

Maria Yasinta Erina (175070209111063)

Nikolaus Sani Kumanireng (175070209111070)

Agus Triono (175070209111073)

Moh.Khoirudin (175070209111075)

Sandi Suardi (175070209111081)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
1.ANALISA DATA

NO DATA INDIKATOR KESIMPULAN MASALAH

1 Hasil wawancara kader :  Berdasarkan Sustainable  Tersedianya program kesehatan Defisiensi kesehatan
Development Goals tahun dapat menurunkan risiko komunitas
 Tidak ada senam  goals 3 (good health and well being) timbulnya masalah kesehatan
 Terdapat papan informasi namun jarang digunakan menyebutkan bahwa mencapai (HT).
 Penyuluhan kesehatan di warga belum pernah universal health coverage, salah  Kemudahan akses menuju
dilakukan satunya termasuk akses kepada pelayanan kesehatan bisa
 Tidak ada posyandu lansia atau posbindu PTM pelayanan kesehatan dasar mempermudah masyrakat
 Jarak desa dengan puskesmas terdekat adalah 3 km berkualitas untuk melakukan pemeriksaan
 Tidak terdapat angkutan umum untuk menuju ke  Perhatian khusus pada kematian kesehatan rutin.
puskesmas akibat penyakit tidak menular

Hasil Survey :

 Kasus HT merupakan penyakit terbanyak


sebanyak 25%.
2 Hasil survey:  Program Indonesia sehat 2020 Perubahan perilaku beresiko pada Ketidakefektifan manajemen
Hipertensi merupakan salah satu masyarakat menjadi focus yang kesehatan
 56,67% memiliki pengetahuan yang kurang baik penyakit tidak menular(PTM). harus diperhatikan sehingga dapat
tentang HT
Penanggulangan mengutamakan menurunkan kasus HT pada
 63,3% memiliki sikap yang kurang baik terhadap HT
 50% memiliki kebiasaan minum kopi pencegahan timbulnya factor risiko masyarakat
 60% suka makan gorengan dan jerohan utama dengan mningkatkan aktifitas
 40% sering makan makanan asin fisik, menu makanan seimbang dan
 55% tidak melakukan olahraga tidak merokok
 80% menggunakan pengobatan herbal
 95% menggunakan pengobatan medis namun tidak  Penanggulangan PTM dan
rutin pengendalian konsumsi rokok
 70% tidak melakukan pemeriksaan tekanan darah
secara rutin karena sibuk dan malas
2.WEB OF CAUSATION
DEMOGRAFI
TINGKAT
PENDIDIKAN
Terdapat 25% Kasus
Hipertensi
Tamat Tamat SMA Tamat PT
Tamat SD
SMP 40% 23,33% 10%
26,67%
63,3% sikap < `
56,67%
Pengetahuan baik terhadap
Lebih dominan tingkat
< baik ttg HT HT
Pendidikan rendah

Kurangnya pemahaman tentang


penyakit PTM

- Tidak terdapat kebun


Penurunan pemanfaatan
LINGKUNGAN FISIK HIPERTENSI layanan kesehatan
- Tidak ada tanman toga

- Bnyak warung Makan


Faktor resiko penyakit Tidak ada akses
tidak menular layanan kesehatan

Memicu peningkatan TD - Jarak desa dengan PKM 3 KM


- Tidak ada angkutan umum ke PKM

50% Kebiasaan 60% suka 70% tdk rutin


40% Suka 55% tdk suka 80% pengobatan
minum kopi makan jeroan periksa TD SARANA
makan asin olahraga herbal
TRANSPORTASI

GAYA HIDUP
3.RENCANA INTERVENSI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

1 Defisiensi kesehatan komunitas 1.Prevensi primer 1.Prevensi primer

 Status Kesehatan Komunitas  Pendidikan kesehatan


Skala Saat Setelah Keterangan skala a.Identifikasi fator internal dan esternal yang dapat
pengkajian pengkajian meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk berperilaku
sehat
Status 1 5 1 : Buruk
kesehatan b. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
orang 2 : Cukup baik
perilaku saat ini pada individu keluarga atau kelompok
dewasa
3: Baik sasaran
Tingkat 1 5
4:Sangat baik c. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan
partisipasi
dalam 5 : sempurna
pelayan d. Gunakan beragai strategi dan intervensi utama dalam
kesehatan program pendidikan
preventif

Tingkat 1 5
partisipasi
kesehatan
komunitas
2.Prevensi sekunder 2.Prevensi sekunder

 Monitoring standar kesehatan  Identifikasi Resiko


Skala Saat Setelah Keterangan skala a.Identifikasi resiko biologis, lingkungan, dan perilaku serta
pengkajian pengkajian identifikasi strategi koping yang digunakan

Angka 1 5 1 : Buruk b.Pertimbangkan kriteria yang berguna dalam


perokok memprioritaskan area-area untuk mengurang faktor resiko
2 : Cukup baik
Angka 1 5
3: Baik c.Pertimbangkan ketersediaan dan kualitas
morbiditas
sumber-sumber yang ada
Angka 1 5 4:Sangat baik
penyakit  Screening kesehatan
5 : sempurna a.Tentukan populasi target untuk dilakukan pemeriksaan
kronis
kesehatan

b.Iklankan layana skreening kesehatan untuk


meningkatkan kesehatan masyarakat

c.Sediakan akses yang mudah bagi layanan skreening


(waktu dan tempat)

d. Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efisiensi dan


perawatan individual

e.Gunakan instrumen skreening yang valid dan terpercaya

f.Dapatkan persetujuan untuk dilakukan prosedur


skreening kesehatan yang sesuai

g.Berikan privasi dan kerahasiaan

h.Berikan kenyamanan selama prosedur skreening

i.Berikan informasi pemeriksaan diri yang tepat selama


skreening

3.Prevensi tersier
3.Prevensi tersier
 Status kesehatan komunitas
Skala Saat Setelah Keterangan skala  Pengembangan kesehatan komunitas
pengkajian pengkajian a.Berikan kesempatan berpasrtisipasi bagi semua
segmen komunitas
Standar 1 5 1 : Buruk
kesehatan b.Bantu anggota komunitas untuk meningkatkan
komunitas 2 : Cukup baik
kesadaran dan mah-masalah kesehatan
untuk
3: Baik
ukuran
c.Fasilitasi implementasi dan revisi dari rencana
dan 4:Sangat baik komunitas
evaluasi
kesehatan 5 : sempurna
d.Bantu anggota komunitas terkait dengan
ditetapkan
pengembangan dan pengadaan sumber daya
Sistem 1 5
data e.Tingkatkan jaringan mengenai dukungan komunitas
surveilans
kesehatan f.Jaga komunikasi terbuka dengan anggota lembaga
di tempat komunitas

g.Siapkan suatu kerangka kerja organisasi dimana hal


Monitoring 1 5 tersebut bisa meningkatkan keterampilan komunikasi dan
standar negosiasi orang-orang yang terlibat
kesehatan
komunitas h.Sediakan lingkungan, ciptakan situasi individu dan
untuk kelompok merasa aman untuk mengekspresikan
ukuran pandangan mereka
dan
evaluasi i.Kembangkan strategi untuk mengelola konflik
kesehatan
j.Bangun komitmen kepada komunitas dengan
menunjukkan bagaimana partisipasi akan mempengaruhi
kehidupan individu dan meningkatkan outcome
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

2. Ketidakfektifan Management 1. Prevensi Primer : 1. Prevensi Primer: Pengajaran Proses Penyakit


Kesehatan
Pengetahuan management penyakit kronis - Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
proses penyakit yang spesifik
Skala Saat Setelah Ket
pengkajian - Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana
Dikaji
hubungan dengan anatomi fisiologi sesuai
- Faktor-faktor 2 4 1 Tidak ada kebutuhan
penyebab dan pengetahuan
berkontribusi - Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
2 Pengetahuan
- Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisinya
- Manfaat 1 4 terbatas
management - Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
penyakit 3 Pengetahuan
sedang - Identifikasi perubahan kondisi fisik pasien
- Tanda dan 1 4 - Identifikasi kemungkinan penyebab
gejala penyakit 4 Pengetahuan
kronis banyak - Beri informasi kepada keluarga/orang yang penting

5 Pengetahuan bagi pasien mengenai pemeriksaan diagnostik yang


- Diet yang 2 5
dianjurkan sangat banyak sesuai
- Beri informasi kepada keluarga/orang yang penting
bagi pasien mengenai perkembangan pasien
- Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
harus dilaporkan kepada petugas kesehatan
- Perkuat informasi yang diberikan dengan anggota
tim kesehatan lain

2. Prevensi Sekunder : 2. Prevensi Sekunder :


Perilaku Patuh (Bersifat Aktif)
Pengajaran Peresapan Obat-obatan
Saat Setelah Ket
pengkajian
Skala Dikaji - Review pengetahuan pasien tentang pengobatan
- Instruksikan kepada pasien mengenali karakteristik
- Menanyakan 2 4 1 Tidak
pertanyaan terkait pernah khusus dari pengobatan
kesehatan dilakukan
- Instruksikan kepada pasien mengenai tujuan dan kerja
- Mencari informasi 1 5 2 Jarang setiap obat
kesehatan dari dilakukan
berbagai sumber - Instruksikan pasien mengenai dosis, rute dan durasi
3 Kadang-
- Mengevaluasi 1 5 setiap obat
kadang
keakuratan dari dilakukan - Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
informasi kesehatan
yang diperoleh 4 Sering kelebihan atau kekurangan dosis
- Menggunakan 2 5 dilakukan - Informasikan pasien kemungkinan interaksi obat
informasi kesehatan
yang dapat dipercaya 5 Dilakukan terhadap obat lain atau makanan sesuai kebutuhan.
untuk secara
- Instruksi pasien cara menyimpan obat-obatan dengan
mengembangkan konsisten
strategi cepat
- Instruksikan pasien resiko yang berhubungan dengan
- Menggunakan 1 4
strategi untuk pengobatan obat kadaluarsa
mengeliminasi
- Peringatkan pasien untuk tidak memberikan
perilaku tak sehat
- Menggunakan 1 5 obat-obatan yang diresepkan untuknya pada orang
strategi untuk
lain
mengoptimalkan
kesehatan
- Menggunakan jasa 1 5
pelayanan kesehatan
sesuai dengan Pengajaran Peresapan Diet
kebutuhan - Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diet yang
- Melakukan screning 1 5
sendiri disarankan
- Kaji pola makan pasien
- Ajarkan pasien nama makanan sesuai diet yang
disarankan
- Informasikan jangka wktu pasien harus mengikuti diet
yang disarankan
- Bantu pasien memilih makanan kesukaan sesuai diet
yang disarankan
- Sediakan contoh menu makanan yang sesuai
3. Prevensi Tersier : 3. Prevensi Tersier:
Perilaku Patuh (Bersifat Pasif)
Modifikasi Perilaku
Skala Saat Setelah Ket
pengkajian
Dikaji - Identifikasi perubahan perilaku (target perilaku)

- Fasilitasi keterlibatan dari perawatan kesehatan


- Melakukan
rejimen 2 5 1 Tidak pernah lain, sediakan proses modifikasi dengan cara tepat
pengobatan dilakukan
seperti yang - Dukung pasien berpatisipasi dalam menseleksi
2 Jarang dilakukan
diresepkan
penguatan yang memilki arti
- Memantau 2 5 3 Kadang- kadang
respon dilakukan
pengobatan - Dukung pasien untuk berpatisipasi dalam monitor
- Melakukan 2 5 4 Sering dilakukan dan pencatatan perilaku
aktivitas
sehari-hari 5 Dilakukan secara
konsisten Management Pengobatan
seperti yang
ditentukan
- Pantau kepatuhan mengenai regimen obat
- Mencari 1 5
penguatan - Pertimbangkan faktor-faktor yang dapat menghalangi
eksternal untuk
pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan
kinerja perilaku
kesehatan - Kembangkan strategi bersama pasien untuk
meningkatkan kepatuhan mengenai regimen obat
yang diresepkan
4.PLAN OF ACTION
WAKTU DAN MEDIA PELAKSANA ATAU
TEMPAT PJ KEGIATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN DANA

1 Defisiensi kesehatan komunitas Program Promosi  Meningkatkan Masyarakat Balai pertemuan Proyektor, Pengelola PTM dan 600.000
Kesehatan : pengetahuan masyarakat desa A. desa. spanduk, Pengelola Promkes
tentang hipertensi. leaflet ,poster.
Penyuluhan tentang Tgl 8 Maret 2018.
 Menyampaikan pesan
Hipertensi .
kesehatan dengan tujuan
 Pengertian masyarakat dapat
 Etiologi merubah perilaku
 Tanda dan gejala kesehatan.
 Pencegahan
 Pengaturan gaya
hidup sehat.
 Penatalaksanaan
pengobatan.

Program PTM Deteksi dini faktor-faktor Masyarakat Balai pertemuan KIT PTM Pengelola Program 600.000
resiko PTM desa. PTM dan TIM
Screening PTM
 Pemeriksaan Tgl 8 Maret 2018.
TD,TB,BB
 Kadar Gula
Darah
 Kolesterol
Program Penyakit
Tidak Menular (PTM) :

Pemberdayaan
masyarakat.

1. Pembentukan Pos 1. Meningkatkan peran 1. kelompok Jumat, 09 Maret PPT dan KIT Pengelola 500.000
Pelayanan Terpadu serta masyarakat dalam masyarakat 2018 di desa A posbindu. Programk PTM dan
(POSBINDU) pencegahan dan sehat, tim
Di desa. penemuan dini faktor berisiko dan
risiko PTM. Selain itu penyandang
posbindu adalah sarana PTM berusia
untuk mempermudah 15 tahun ke
akses pelayanan atas.
kesehatan.

Pengelola Program 1.000.000


2. Peningkatan 2. Untuk meningkatkan Sabtu, 10 Maret
PTM dan tim
kapasitas Kader pengetahuan dan 2. Kader 2018 di desa A
posbindu PTM di ketrampilan kader desa
desa. untuk melaksanakan
kegiatan posbindu PTM
terhadap deteksi dini
faktor risiko penyakit
tidak menular

2 Ketidakefektifan manajemen Program PTM : Membantu klien Masyarakat Senin .12 Maret KIT POSBINDU. Bidan desa/petugas 500.000
meningkatkan atau yang kesehatan dan
kesehatan 1. Kunjungan Rumah : memelihara status mendertia 2018 Rumah Klien. kader.
Melakukan kunjungan kesehatannya. hipertensi dan
rumah di masyarakat tidak
dengan masalah berkunjung ke
kesehatn Hipertensi. posbindu atau
layanan
kesehatan.

2. Pemantauan Mencegah terjadinya 1 penderita HT home visit 3 hari Lembar check Kader atau 500.000
Adherens putus obat atau kehabisan 1 PMO. sekali oleh kader. list keluarga yang
pengobatan : stok obat. Jika PMO keluarga ditunjuk sebagai
Memberikan tugas dan Pemantuan PMO.
tanggung jawab dilakukan setiap
kepada keluarga atau hari .
kader untuk menjadi
PMO (Pengawas
Minum Obat)

TOTAL 3.700.000

Anda mungkin juga menyukai