com
http://pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com
Sanksi Pelanggaran Pasal 22:
Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
188111141
ISBN: 978-602-00-0227-9
Untuk Ivette, Valen, Ellina, Vivi, Cenny, dan Rena; terima kasih
untuk masukan dan saran kalian saat aku melukis cover buku ini.
Valadin tidak akan jadi setampan ini tanpa kalian.
pepohonan.
Sesosok makhluk setinggi anak kecil melangkah
keluar dari balik pepohonan. Cahaya keperakan bulan
purnama menyinari bulu keemasannya. Angin malam
xiv
Chronicle: Vrey & Valadin
xv
Ther Melian
xvi
Chronicle: Vrey & Valadin
xvii
Ther Melian
xviii
Chronicle: Vrey & Valadin
saat dia masih berusia lima tahun, setelah itu Gill yang
memberinya tempat tinggal.
Sang Elvar mengangkat bahu. “Aku tidak yakin
apa kamu putri mereka. Tapi wajahmu mirip sekali
dengan Lourd Reuven. Usiamu juga sesuai, terlalu
mustahil kalau hanya kebetulan,” katanya sambil terus
mengamati wajah Vrey.
Kemudian, tiba-tiba dia menyarungkan pedangnya.
“Aku Valadin Illiyara,” katanya. “Kamu tidak berdarah
murni, jadi kurasa kamu boleh memanggilku Valadin.
“Lord Reuven adalah sahabat baikku, dia sudah seperti
kakak bagiku. Dia menghilang lima belas tahun yang
lalu untuk menikah dengan Manusia, tapi aku tidak
akan pernah melupakan wajahnya.”
Vrey merasa jantungnya berdegup lebih kencang
dari sebelumnya. Baru kali ini, dia mendengar dan
mengetahui begitu banyak tentang kedua orangtua
kandungnya. Dia bahkan hampir lupa kalau Valadin
tadi bermaksud menangkapnya, Vrey berjalan meng-
hampirinya.
“Apa kamu benar-benar yakin, temanmu yang ber-
nama Reuven itu ayahku?” tanya Vrey.
“Melihat kemiripan wajah kalian, aku ingin sekali
http://pustaka-indo.blogspot.com
xix
Ther Melian
Malam ini cukup cerah, tak ada awan tebal dan kabut
gelap yang menggelayut di sekitar hutan.
Vrey, yang mengenakan jubah bertudung, membuka
jendela kamarnya yang terletak di lantai dua. Terdengar
xx
Chronicle: Vrey & Valadin
xxi
Ther Melian
xxii
Chronicle: Vrey & Valadin
xxiii
Ther Melian
xxiv
Chronicle: Vrey & Valadin
xxv
Ther Melian
xxvi
Chronicle: Vrey & Valadin
xxvii
Ther Melian
xxviii
Chronicle: Vrey & Valadin
xxix
Ther Melian
xxx
Chronicle: Vrey & Valadin
xxxi
Ther Melian
xxxii
Chronicle: Vrey & Valadin
xxxiii
Ther Melian
xxxiv
Chronicle: Vrey & Valadin
xxxv
Ther Melian
xxxvi
Chronicle: Vrey & Valadin
hari.
Tapi aku bukan ayahku, pikir Vrey.
Vrey tahu betapa besar pengorbanan dan per-
juangan Valadin agar dia bisa tinggal di Falthemnar. Dia
xxxvii
Ther Melian
xxxviii
Chronicle: Vrey & Valadin
xxxix
Ther Melian
xl
Chronicle: Vrey & Valadin
xli
Ther Melian
xlii
Chronicle: Vrey & Valadin
xliii
rey terbangun dengan bersim-
bah keringat dingin. Dia menge-
japkan matanya berkali-kali, tidak
percaya saat melihat atap
di atas kepalanya.
Dia mencoba menggunakan
tangan kanannya untuk
membantunya bangun,
tapi tangannya terasa
kebas dan sulit digerakkan. Vrey
menyadari ada perban tebal yang
membungkus tangan kanannya.
Perlahan-lahan, akhirnya Vrey
http://pustaka-indo.blogspot.com
Senja Lembayung
Ther Melian
Senja Lembayung
kematian.
Pelindung sihir Aelwen hanya bertahan beberapa
detik sebelum kemudian menghilang. Mereka jatuh
berdebam di atas tanah berbatu, agak jauh dari kolam
Ther Melian
Senja Lembayung
Ther Melian
Senja Lembayung
Ther Melian
10
Senja Lembayung
11
Ther Melian
1
Senja Lembayung
1
Ther Melian
1
Senja Lembayung
1
Ther Melian
1
Senja Lembayung
1
Ther Melian
1
Senja Lembayung
1
Ther Melian
0
arth dan Laruen akhirnya sam-
pai di dasar jurang yang seolah tak
berdasar. Karth menuntun
Laruen menuruni tanjakan
terakhir sebelum mereka mulai
menjelajahi dasar jurang.
Tempat itu sangat gelap,
kecuali nyala sungai magma
membara di hadapan
mereka, nyaris tidak
ada apa-apa lagi di sana.
Suara gelegak magma
yang keras sungguh
http://pustaka-indo.blogspot.com
memekakkan
telinga.
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
0
Diselimuti Kebohongan
1
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
0
Diselimuti Kebohongan
1
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
tahu ke mana dia akan pergi, yang jelas untuk saat ini
dia tidak ingin mendengar suara Leighton, apalagi
melihat wajahnya. Dengan air mata berderai, dia terus
berlari sampai tiba di gerbang atas Kota Shailaja.
Vrey berhenti untuk mengatur napasnya yang
tersengal-sengal. Dia sudah berhasil mengendalikan
diri, air mata tidak lagi mengalir di pipinya. Tapi dia
merasakan ada kekosongan besar dalam hatinya. Sampai
kemarin, dia memiliki seorang teman yang sangat berarti
baginya. Teman yang telah mengajarinya begitu banyak
hal, teman yang selalu ada saat dia membutuhkan,
teman yang sudah menyelamatkan nyawanya...
Tapi sekarang, dia tahu temannya itu tidak nyata.
‘Aelwen’ hanyalah tokoh yang diperankan Leighton
secara sempurna selama tiga tahun ini, tidak lebih!
Sekali lagi, mata Vrey terasa panas. Pandangannya
mulai kabur, dia merasakan cairan panas menetes dari
matanya dan mengaliri pipinya. Dia mulai menangis
sejadi-jadinya. Tanpa disadarinya, kehadiran ‘Aelwen’
selama tiga tahun, khususnya dua bulan terakhir ini,
telah begitu berarti baginya. Walaupun dia tidak tahu
dari semua kenangannya bersama orang ini, berapa
banyak yang kenyataan dan seberapa banyak yang
hanya kebohongan belaka.
http://pustaka-indo.blogspot.com
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
bulan.
Vrey tersentak dan segera berdiri. “Aelwen... M-
maksudku Leighton!?” Dia benar-benar tidak mengenali
Leighton dalam pakaian pria. Meski begitu, Vrey cepat-
Ther Melian
Diselimuti Kebohongan
Ther Melian
Chronicle: Vrey & Valadin
Ther Melian
0
Jalan untuk Pengampunan
1
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
ku kembali ke Granville!”
Rion mengerutkan alisnya. “Apa kamu benar-
benar akan mempertaruhkan nyawa kita cuma demi
kebebasanmu? Kamu nggak akan mati cuma karena
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
Ther Melian
0
Jalan untuk Pengampunan
1
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
Ther Melian
Jalan untuk Pengampunan
http://pustaka-indo.blogspot.com
aruen nyaris tidak bisa bangun pagi itu, semalaman
http://pustaka-indo.blogspot.com
dia nyaris tidak tidur dan itu bukan karena dia terpaksa
harus bermalam di gua stalaktit yang keras dan pengap.
Ada begitu banyak yang terjadi kemarin, dia bahkan
tidak tahu harus mulai memikirkannya dari mana.
Ther Melian
0
Kebenaran Terungkap
1
Ther Melian
Kebenaran Terungkap
Ther Melian
Kebenaran Terungkap
Ther Melian
Kebenaran Terungkap
Ther Melian
Kebenaran Terungkap
Ther Melian
mudah.”
“Aku bisa menyihir semua air di sungai ini untuk
membanjiri dan menghancurkan pulau itu,” kata Eizen
enteng.
0
Kebenaran Terungkap
1
Ther Melian
Kebenaran Terungkap
http://pustaka-indo.blogspot.com
wan mendung keperakan
bergelayut memenuhi langit di
sepanjang mata Vrey
bisa memandang.
Hutan-hutan di tepi
sungai telah menghilang,
digantikan rawa-rawa
dan daerah pertanian.
Padi yang berwarna
hjau terang melambai-
lambai dipermainkan
angin.
Sungai Yami mengalir
membelah Ibukota
http://pustaka-indo.blogspot.com
Kerajaan Lavanya
Ther Melian
Kerajaan Lavanya
Ther Melian
0
Kerajaan Lavanya
bagus,” katanya.
Benar saja, tak lama kemudian Rion kembali dengan
wajah kecewa. “Kita terlambat,” katanya. “Semua kapal
udara yang akan berangkat sudah penuh terisi muatan
1
Ther Melian
Kerajaan Lavanya
Ther Melian
Kerajaan Lavanya
Ther Melian
Kerajaan Lavanya
di sini!”
Suara wanita itu kembali terdengar “Tidak apa-apa
Desna. Teman Pangeran Leighton selalu diterima di sini,
biarkan dia masuk.”
Ther Melian
Kerajaan Lavanya
Desna mengikuti.
Di dalam ruangan bundar itu beberapa pelayan telah
menunggu, mereka menuangkan teh ke cangkir-cangkir
yang diletakkan di atas sebuah meja berkaki pendek.
Ther Melian
100
Kerajaan Lavanya
101
Ther Melian
10
Kerajaan Lavanya
10
Ther Melian
nya.
“Itu kapalmu,” kata Desna. “Tunjukkan saja surat
dari Tuan Putri kepada pengemudinya. Dia akan
mengantar kalian sampai kapal udara.”
10
Kerajaan Lavanya
10
http://pustaka-indo.blogspot.com
eighton tidak menyadari
kehadiran pria di belakang
mereka. Pria itu mengenakan
jubah hjau panjang yang
menutupi seluruh wajah
dan tubuhnya, tapi dia
mengenali suaranya.
Itu adalah si Shazin
berambut kelabu;
Karth, salah satu
anak buah Valadin!
Karth berdiri dengan
tenang di antara
hiruk pikuk gang
http://pustaka-indo.blogspot.com
kecil itu.
Ther Melian
10
Musuh Menyerang
10
Ther Melian
110
Musuh Menyerang
111
Ther Melian
11
Musuh Menyerang
11
Ther Melian
11
Musuh Menyerang
11
Ther Melian
11
Musuh Menyerang
11
Ther Melian
11
Musuh Menyerang
11
Ther Melian
10
Musuh Menyerang
11
Ther Melian
1
Musuh Menyerang
1
Ther Melian
menutup mata.”
“Praktis sekali,” kata Leighton terkesan.
“Cairan ini tidak akan bertahan lama,” kata Desna.
“Ayo!”
1
Musuh Menyerang
1
http://pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com
1
Cermin Air
1
Ther Melian
10
Cermin Air
11
Ther Melian
1
Cermin Air
1
Ther Melian
1
Cermin Air
1
Ther Melian
1
Cermin Air
1
Ther Melian
1
Cermin Air
1
Ther Melian
10
Cermin Air
11
Ther Melian
perahu di dermaga.
Mereka menyusuri kanal-kanal air di sepanjang
kota selama beberapa menit. Tak lama kemudian, kapal
mereka berbelok dan tiba di sebuah kanal yang lebih
1
Cermin Air
1
Ther Melian
1
Cermin Air
1
Ther Melian
1
arth langsung berjalan menembus dinding air
yang bersinar terang. Dia merasakan air menelan
tubuhnya, menekannya dari segala arah.
Tapi anehnya, dia sama sekali tidak basah.
Seolah ada lapisan udara
tipis yang membungkus
seluruh tubuhnya dan
dalam beberapa langkah,
Karth sudah keluar
dari dinding air.
http://pustaka-indo.blogspot.com
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
10
Sang Ular Biru
11
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
10
Sang Ular Biru
pisaunya.
Karth menunduk, menghindari taring-taring ular
yang melintas hanya beberapa senti di atas kepalanya,
sekarang dia berada tepat di dalam mulut sang ular.
11
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
1
Sang Ular Biru
1
Ther Melian
1
aca yang melapisi dasar kolam akhirnya pecah
berkeping-keping setelah Desna menghantamnya untuk
kesekian kalinya. Leighton menyadari di bawah kolam
air itu terdapat sebuah ruangan bundar yang cukup
dalam.
Pecahan kaca dan air berjatuhan ke dasar ruangan,
Desna tidak terjatuh karena dia berdiri di atas sebuah
pilar mendatar. Dari sudut matanya, Leighton melihat
para prajurit berdatangan ke arah kolam, sebagian
besar prajurit yang mengikuti mereka dari kota, sisanya
adalah para penjaga di halaman istana.
http://pustaka-indo.blogspot.com
Ther Melian
1
Rahasia Putri Ashca
1
Ther Melian
10
Rahasia Putri Ashca
11
Ther Melian
1
Rahasia Putri Ashca
1
Ther Melian
1
Rahasia Putri Ashca
1
Ther Melian
1
Rahasia Putri Ashca
1
Ther Melian
1
Rahasia Putri Ashca
1
Ther Melian
10
eighton meluncur di dalam
terowongan. Air yang deras
menyeret tubuhnya melalui
terowongan yang berliku-liku.
Dia tidak bisa melihat apa-apa,
segalanya gelap gulita. Berkali-
kali dia merasakan kaki atau
lengannya bergesekan dengan
dinding terowongan yang kasar
dan berlumut. Beberapa lumut
yang tumbuh di bebatuan di
dalam terowongan berpendar, tapi
cahayanya yang pucat sama sekali
http://pustaka-indo.blogspot.com
1
Kuburan Air
1
Ther Melian
1
Kuburan Air
1
Ther Melian
1
Kuburan Air
1
Ther Melian
1
Kuburan Air
1
Ther Melian
10
Kuburan Air
11
Ther Melian
1
Kuburan Air
1
http://pustaka-indo.blogspot.com
ari sudah malam saat Leighton tersadar. Dia menda-
pati dirinya berada di sebuah ruangan yang sangat luas,
http://pustaka-indo.blogspot.com
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
mereka mati.”
“Sudah cukup!” seru Leighton kesal. “Aku tahu ini
bukan tempatku untuk ikut campur, tapi berhentilah
bersikap seperti ini! Kamu telah menyelamatkan kami
00
Hati yang Resah
01
Ther Melian
0
Hati yang Resah
0
Ther Melian
0
Hati yang Resah
0
Ther Melian
0
Hati yang Resah
0
Ther Melian
udara biasa.”
“Tapi bagaimana dengan pekerja yang dibutuhkan
untuk menjalankan kapal? Dan bagaimana dengan
pasokan aereonnya?” tanya Leighton.
0
Hati yang Resah
0
Ther Melian
10
Hati yang Resah
11
Ther Melian
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
1
Hati yang Resah
1
Ther Melian
0
Hati yang Resah
1
http://pustaka-indo.blogspot.com
aat matahari mulai
menyingsing di ufuk timur,
Kamala tengah melintasi
daerah pedesaan di tepian
Granville. Langit cerah dan
bersih, nyaris tidak ada awan
tebal atau kabut menggantung
di atas kota, sehingga
Leighton bisa melihat
segalanya dengan jelas.
Kota Granville seolah baru
terbangun dari tidurnya,
http://pustaka-indo.blogspot.com
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
benteng kota.
Setelah berjalan selama beberapa menit, akhirnya
mereka tiba di tepian danau yang luas. Tepat di
tengah danau terdapat pulau besar berumput hjau.
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
0
Istana Laguna Biru
1
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
gantungan.
Leighton merasa mual saat teringat dialah yang
menyuruh Vrey dan Rion untuk pergi ke Istana
Laguna Biru. Kedua temannya memercayainya, maka-
0
Istana Laguna Biru
1
Ther Melian
sik sekali. Aku heran kenapa tidak ada yang bisa men-
dengarnya,” jawab Desna galak.
Tapi Leighton tidak memedulikan kekasaran Desna.
Dia begitu senang melihat Desna di depan jendela
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
Ther Melian
Istana Laguna Biru
http://pustaka-indo.blogspot.com
aladin meneguk teh hangat yang tadi diantarkan
Ellanese sebelum Ellanese pergi tidur. Dia menatap
tumpukan perkamen di hadapannya—tumpukan yang
seolah tidak berkurang tingginya walaupun sudah
seharian diperiksanya.
http://pustaka-indo.blogspot.com
Ther Melian
0
Teman Satu-satunya
1
Ther Melian
Teman Satu-satunya
Ther Melian
Teman Satu-satunya
Ther Melian
Teman Satu-satunya
Ther Melian
Teman Satu-satunya
Ther Melian
0
Teman Satu-satunya
1
Ther Melian
Teman Satu-satunya
Ther Melian
aladin berdiri di jalanan berbatu kerikil di batas
luar Kota Granville. Hiruk-pikuk keramaian kota
yang dipisahkan oleh perkebunan dan lahan kosong
http://pustaka-indo.blogspot.com
Menara Albinia
Ther Melian
Menara Albinia
Ther Melian
0
Menara Albinia
1
Ther Melian
Menara Albinia
Ther Melian
itu.
Valadin mengepalkan tangan kanannya kembali,
Relik Rubi kembali bercahaya dan seluruh api kembali
menyala.
Menara Albinia
Ther Melian
atas.
Di lantai tujuh Menara Albinia tidak terdapat sel
isolasi seperti yang diperkirakan Leighton, melainkan
sebuah ruangan besar yang dipenuhi berbagai macam
Menara Albinia
Ther Melian
Menara Albinia
Ther Melian
0
Menara Albinia
1
Ther Melian
Menara Albinia
Ther Melian
Menara Albinia
http://pustaka-indo.blogspot.com
rey akhirnya keluar dari terowongan
panjang yang masih membara.
Dia memandang ke atas, melihat
langit malam yang berkabut.
Sedikit kelip-kelip bintang
terlihat di sela-sela kabut.
Dia menarik napas dalam-dalam,
rasanya lega karena akhirnya
bisa menghirup udara di alam
terbuka setelah dikurung
dalam penjara selama
hampir seminggu.
Selama ini dia
http://pustaka-indo.blogspot.com
sudah sering
mendengar kisah
tentang betapa
mengerikannya
Menara Albinia;
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
0
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
00
Keadaan yang Sulit
01
Ther Melian
0
Keadaan yang Sulit
0
Ther Melian
0
Keadaan yang Sulit
0
Ther Melian
0
Keadaan yang Sulit
0
Ther Melian
0
Keadaan yang Sulit
0
Ther Melian
10
Keadaan yang Sulit
11
Ther Melian
1
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
Ellanese.
“Ellanese!” hardik Lourd Haldara. “Jangan meng-
gangguku, partnermu bersalah atas kejahatan yang
amat besar!”
1
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
1
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
1
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
indah kita enam tahun yang lalu, tapi semua itu sudah
berlalu dan tak bisa diulang lagi. Saat ini aku hanya
ingin melindungi teman-temanku. Aku tidak bisa
membiarkanmu menyakiti mereka, kalau kamu ingin
0
Keadaan yang Sulit
1
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
berisiko!”
Karth mengangguk. “Lourd Valadin benar,” katanya.
“Mereka tidak bodoh, keamanan di seluruh Ibukota dan
sekitar Rylith Lamire pasti akan diperketat. Tidak akan
Ther Melian
Keadaan yang Sulit
http://pustaka-indo.blogspot.com
rey membuka mata dan
mendapati dirinya duduk di dalam
sebuah kapel megah. Kenangan
akan pertempuran melawan
Valadin dan teman-temannya
beberapa hari lalu berkelebat
di kepalanya seolah semua
itu baru terjadi kemarin.
Vrey mengamati tangannya
yang tertutup baju lengan
panjang. Dia tahu luka-
lukanya masih belum
sembuh. Setelah dia
jatuh pingsan,
http://pustaka-indo.blogspot.com
Leighton
membawanya ke
Istana Laguna
Biru.
Ther Melian
0
Kapel Odyss
1
Ther Melian
Kapel Odyss
Ther Melian
dikenakan.
Hari ini para pelayan membuatnya mengenakan
sebuah gaun sutra berlengan panjang yang bersulam
motif bunga berwarna lembayung. Mereka juga menata
Kapel Odyss
Ther Melian
Leighton.
“Nggak ada,” jawab Vrey lugas. “Aku cuma mencari
tempat yang tenang. Istana penuh dengan bisikan,”
katanya. Vrey tidak menjelaskan lebih lanjut. Leighton
Kapel Odyss
Ther Melian
Kapel Odyss
Ther Melian
0
rey masuk ke
dalam Rilyth Lamire melalui gerbang depan,
melewati jembatan gantung yang djaga ketat.
Para prajurit memberi jalan saat Leighton
menunjukkan perkamen undangan yang
dikirimkan Lourd Haldara.
Dari arah depan, Vrey bisa melihat perancah kayu
yang digunakan para pekerja untuk memperbaiki
atap lantai tiga. Vrey merasa perutnya mendadak
dingin, dia langsung teringat perbuatannya
http://pustaka-indo.blogspot.com
Pewaris Schalantir
Ther Melian
Pewaris Schalantir
Ther Melian
Pewaris Schalantir
Ther Melian
saya.”
Leighton menarik napas dalam-dalam. “Saya ingin
menawarkan bantuan saya untuk menghentikan Valadin
dan teman-temannya. Sebagai Tetua, Anda tentunya
Pewaris Schalantir
Ther Melian
0
Pewaris Schalantir
kembali, kan?”
Leighton membelanya, Vrey merasakan kehangatan
mulai merambati perutnya yang dingin.
1
Ther Melian
Pewaris Schalantir
Ther Melian
rey tiba di lapangan udara Kota
Granville saat hari masih pagi.
Aen Glinr tergantung di
pinggangnya, dia mengenakan
Jubah Nymph di balik
pakaian luarnya.
Para pelayan di istana masih
memaksa Vrey mengenakan
gaun, tapi sebelum
berangkat, Vrey sudah
merobek gaunnya dan
membuang lapisan
yang tebal dan tak berguna.
http://pustaka-indo.blogspot.com
Alasan Sentimental
Rion.
“Biar kuantar,” kata Vrey.
Vrey mengambil alih kursi roda Rion dari sang
Acolyte lalu mendorongnya ke arah Leighton dan Putri
Ther Melian
Alasan Sentimental
Ther Melian
0
Alasan Sentimental
1
Ther Melian
Alasan Sentimental
Pegunungan Angharad.
Vrey menyadari betapa jauhnya jarak Kamala ke
dataran tertinggi yang ada di bawahnya. Dia kembali
teringat lusa nanti dia harus melompat turun dari kapal
Ther Melian
Alasan Sentimental
Ther Melian
Alasan Sentimental
Ther Melian
Alasan Sentimental
Ther Melian
0
Alasan Sentimental
1
http://pustaka-indo.blogspot.com
aladin berjaga sementara teman-temannya beristirahat
di bawah sebuah pohon pinus besar. Mereka berada
di Hutan Kabut, yang dinamakan demikian karena
memang selalu tertutup kabut gelap dan awan tebal,
menjadikannya tempat yang amat berbahaya. Walaupun
http://pustaka-indo.blogspot.com
Hutan Kabut
“Tunggu,” katanya.
“Ada apa?” tanya Laruen.
“Aku ingin bicara,” kata Ellanese.
“Apa?” Laruen terbelalak tak percaya.
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
0
Hutan Kabut
1
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
ini.”
0
Hutan Kabut
1
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
Hutan Kabut
Ther Melian
arth mengawasi
dengan waspada saat
makhluk-makhluk
pohon itu semakin
mendekati
mereka.
“Mereka terlalu
banyak,” kata
Laruen. “Apa
yang harus
http://pustaka-indo.blogspot.com
kita lakukan?”
Ther Melian
00
Amarah Hutan
01
Ther Melian
0
Amarah Hutan
0
Ther Melian
0
Amarah Hutan
0
Ther Melian
0
Amarah Hutan
0
Ther Melian
0
Amarah Hutan
0
Ther Melian
10
Amarah Hutan
11
Ther Melian
1
Amarah Hutan
1
Ther Melian
1
Amarah Hutan
bagaimana melakukannya.”
Izahra menebas beberapa sulur yang mulai men-
datangi mereka. “Ujian apa? Apa itu Relik Elemental?”
tanyanya.
1
Ther Melian
1
Amarah Hutan
1
Ther Melian
1
Amarah Hutan
1
Ther Melian
0
Amarah Hutan
1
Ther Melian
Amarah Hutan
Ther Melian
Amarah Hutan
Ther Melian
Amarah Hutan
Ther Melian
Amarah Hutan
Ther Melian
“Aera!”
Vrey merapalkan sihir angin berkekuatan sedang
yang langsung mengempaskan Laruen dan Karth yang
berdiri di belakangnya. Empasan itu cukup kuat untuk
0
Amarah Hutan
1
Ther Melian
Amarah Hutan
Ther Melian
uara guntur yang amat keras
menyambar di kejauhan, memaksa
Vrey menutup telinganya.
Awan mendung yang tebal
menggantung di atas Hutan Kabut.
Gemuruh yang berkelanjutan
membuat perasaan Vrey
tidak nyaman.
Kelihatannya nanti
malam akan ada
badai.
Dia duduk di
tepian Sungai
http://pustaka-indo.blogspot.com
Kaligo yang
dangkal,
tapi lebar.
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
0
Menjelang Badai
1
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
0
Menjelang Badai
tahan.
“Kenapa?” tanya Leighton.
Lourd Haldara tidak menjawab, dia berlari menuju
terowongan. Leighton buru-buru mengejar.
1
Ther Melian
Menjelang Badai
Tetuanya
Leighton sebenarnya tidak setuju dengan cara para
Tetua menutup-nutupi fakta dengan kebohongan. Tapi
dia tidak bisa berbuat apa-apa. Masalah ini sekarang
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
Menjelang Badai
Ther Melian
0
Menjelang Badai
1
http://pustaka-indo.blogspot.com
Akhir dari
Ther Melian: CHRONICLE
Tokoh
Chronicle: Vrey & Valadin
Ther Melian
Chronicle: Vrey & Valadin
Tempat
penduduk Lavanya.
Ther Melian
0
Chronicle: Vrey & Valadin
1
Ther Melian
Satwa
Chronicle: Vrey & Valadin
http://pustaka-indo.blogspot.com
http://pustaka-indo.blogspot.com