Anda di halaman 1dari 3

Secara umum validitas tes terbagi kedalam tiga jenis yaitu validitas isi (content validity),

validitas berdasar kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct


validity) (Singh, 1986; Thorndike, 1997; Azwar, 2000; Suryabrata, 2000). Validitas konstruk
merujuk kepada kualitas alat ukur yang dipergunakan apakah sudah benar-benar
menggambarkan konstruk teoritis yang digunakan sebagai dasar operasionalisasi ataukah
belum. Secara singkat, validitas konstruk adalah penilaian tentang seberapa baik seorang
peneliti menerjemahkan teori yang dipergunakan ke dalam alat ukur.

Construct validity (Validitas konstruk) adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana
alat ukur mengungkap suatu trait atau konstruk teoritis yang hendak diukurnya. (Allen &
Yen, dalam Azwar 1986).
Pengujian validitas konstruk merupakan prosesyang terus berlanjut sejalan dengan
perkembangan konsep mengenai trait yang diukur.

Menurut Saifuddin Azwar, validitas konstruk adalah seberapa besar derajat tes mengukur
hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangai yang tidak dapat diamati,
yang menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji hipotesis yang
dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk tersebut.

Validitas Konstruk; estimasi validitas konstruk dilakukan dengan membandingkan 'perilaku'


skor tes dengan teori yang mendasari tesnya. Misalnya dalam teori dikatakan inteligensi itu
memiliki korelasi positif dengan bakat kognitif tapi tidak memiliki korelasi dengan bakat
musik. Maka tes inteligensi yang kita buat dapat dikatakan memiliki validitas konstruk jika
skor tesnya memiliki korelasi yang positif dengan hasil skor tes bakat kognitif dan tidak
memiliki korelasi yang signifikan dengan bakat musik. Ada cukup banyak teknik yang dapat
digunakan untuk mengestimasi validitas konstruk ini, misalnya dengan
menggunakan Analisis Faktor atau metode Multi-Trait Multi-Method.

Validitas konstruk merujuk pada sejauhmana suatu tes mengukur suatu konstruk teoretik atau
trait yang hendak diukurnya (Allen & Yen, 1979: 108) konstruk dalam pengertian ini adalah
berkaitan dengan aspek-aspek psikologi seseorang khususnya aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menguji validitas konstruk. Misalnya dengan
melakukan pencocokan antara aspek-aspek berpikir yang terkandung dalam tes hasil belajar
dengan aspek-aspek berpikir yang hendak diungkap oleh tujuan instruksional khusus.
Pengujian yang lebih sederhana tentang validitas konstruk adalah malalui pendekatan multi
trait multi-method (Saifuddin Azwar 2003: 176). Pendekatan ini akan menghasilkan bukti
validitas diskriminan yang ditunjukkan dengan rendahnya korelasi antar skor yang mengukur
trait yang berbeda bila digunakan metode yang sama dan validitas konvergen yang
ditunjukkan oleh tingginya korelasi skor-skor tes yang mengukur trait yang sama dengan
menggunakan metode yang berbeda.
Contoh mengenai estimasi koefisien validitas berdasarkan metode multitrait multimethod
adalah sebagaimana disampaikan Fred N. Kerlinger (1973:742) tentang matriks hubungan
antara sikap sosial. Ada dua instrument berbeda yang digunakan untuk mengukur liberalisme
(L) dan konservatisme (C) dalam hubungannya dengan sikap sosial seseorang yaitu dengan
pernyataan sikap biasa (metode 1) dan referen (metode 2) menggunakan referensi-referensi
sikap seperti sepatah kata atau frase singkat. Korelasi antara kedua instrument tersebut
disajikan dalam bentuk matriks multitrait-multimethod berikut :

Dalam contoh tersebut secara teoritis dituntut adanya korelasi negative atau mendekati nol
antara L dan C. korelasi antara L1 dengan C1 adalah -0,07 serta antara L2 dengan C2 adalah -
0,09 yang berarti bahwa keduanya hampir selaras dengan teorinya. Korelasi silang antara L
dan C yakni korelasi antara L pada metode 1 dan C pada metode 2 atau antara L1 dan C2
adalah -0,37 dan ini lebih tinggi daripada yang diprediksikan oleh teorinya (-0,30). Maka,
dengan perkecualian korelasi silang yang besarnya -0,37 antara L1 dan C2 validitas konstruk
dalam skala sikap itu terdukung.

Validitas Konstruk (Konstruct validity)

Konstruk (construct) adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak,
tetapi gejalanya dapat di amati dan dapat di ukur. Grafitasi, massa, kemampuan matematika,
kemampuan bahasa inggris, kebahagiaan, dan kesedihan antara lain termasuk konstruk.
Grafitasi misalnya dapat dijadikan sebagai contoh bagaimana memahami konstruk. Ketika
buah apel jatuh ke tanah, komnstruk tentang grafitasi dapat di gunakan untuk menjelaskan
dan memperkirakan perilaku (jatuhnya buah apel misalnya) yang di amati. Namun demikian,
kita tidak dapat melihat yang di maksud dengan konstruk grafitasi itu sendiri. Hal yang dapat
kita lihat hanyalah apel itu jatuh. Kita dapat mengukur grafitasi dan mengembangkan teori
tentang grafitasi.

Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila tidak
cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu di buat. Dengan kata lain sebuah tes di
katakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berfikir
seperti yang di uaraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indicator yang
terdapat dalam kurikulum. Soal yang dapat di kembangkan dari kisi-kisi seperti Nampak pada
table 2.2 haruslah beruapa soal yang sesuai dengan kemampuan mendeskripsikan berbagai
bentuk pasar menurut struktur, mengidentifikasikan kebaikan dan keburukan bebtuk-bentuk
pasar, serta memberi contoh berbagai bentuk pasar.
Konstruksi yang di maksud pada validitas ini bukanlah merupakan konstruksi seperti
bangunan atau susunan, tetapi berupa rekaan psikologis yang berkaitan dengan aspek-aspek
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Konstruksi sebagaimana
Nampak pada tabel 2 merupakan contoh kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator yang
terdapat dalam kurikulum 2004.

TABEL 2

Kisi-kisi kompetensi Ekonomi SMA Kelas X

KOMPETENSI MATERI INDIKATOR PENILAIAN


DASAR POKOK
JENIS BENTUK

Mendeskripsikan Bentuk- · Mendeskripsikan Tertulis Uraian


berbagai bentuk bentuk pasar berbagai bentuk pasar
pasar menurut menurut struktur
struktur
· Mengidentifikasikan
ciri-ciri berbagai Tertulis Uraian
bentuk pasar

· Mengidentifikasi
kebaikan dan
keburukan bentuk-
Tertulis Uraian
bentuk pasar.

· Memberi contoh
berbagai bentuk pasar

Tertulis Uraian

Anda mungkin juga menyukai