1
Nurul Qamariah, 2Karmila
1
Dosen Program Studi D-III Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
2
Mahasiswa Program Studi D-III Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
ABSTRAK
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) menyebutkan BTP yang digunakan dalam pangan
salah satunya adalah pemanis (Sweetener). Pemanis adalah bahan tambahan yang dapat
menyebabkan rasa manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi, salah satunya adalah
Siklamat. Siklamat memiliki tingkat kemanisan ± 30 kali kemanisan sukrosa (tanpa rasa
pahit). Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan Pemanis, mengenai kategori pangan sampel kuah dadar gulung termasuk ke dalam
kategori pangan yaitu sirup untuk hiasan produk bakeri dan es, dengan memiliki batas
maksimum sebesar 500 mg/kg.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kuah dadar gulung yang
dijual di Kawasan Pelabuhan Rambang Kota Palangka Raya mengandung pemanis buatan
siklamat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan melakukan
serangkaian percobaan yang kemudian data yang diperoleh dari hasil penelitian
laboratorium tersebut diolah dan dibahas secara deskriptif. Sampel penelitian adalah kuah
dadar gulung yang dijual di Kawasan Pelabuhan Rambang Kota Palangka Raya. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan sampling jenuh yaitu dengan mengambil semua
populasi sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil, kemudian data dibuat dalam
bentuk tabel. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 19 Mei 2016 Pukul 14.50 WIB
untuk sampel pertama, pukul 15.00 WIB untuk sampel kedua dan pukul 15.15 WIB untuk
sampel yang ketiga.
Dari hasil identifikasi pemanis buatan siklamat pada kuah dadar gulung yaitu pada
sampel 1, sampel 2 dan sampel 3, setelah diuji tidak terdapat endapan putih seperti yang
terjadi pada kontrol positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut tidak
terdeteksi mengandung siklamat.
pemanis buatan pada jaringan syaraf merupakan makanan khas Indonesia yang
(Winarno, 1994). ada dibeberapa tempat dan dijadikan
Pelabuhan adalah suatu tempat di sebagai jajanan wajib pada setiap acara.
perairan (di muara sungai, teluk atau Dadar gulung termasuk kedalam kue
pantai) dimana dijadikan sebagai sarana basah, dimana pembuatan dadar gulung
dan prasarana diselenggarakannya untuk yang diberi siraman kuah santan tidak
kepentingan masyarakat umum. Salah jauh berbeda dengan dadar gulung yang
satu pelabuhan yang ada di Kota pada umumnya diberi isi parutan kelapa.
Palangka Raya yaitu Pelabuhan Dadar gulung yang diberi siraman kuah
Rambang. Dimana Pelabuhan Rambang santan dapat memberikan rasa manis saat
terletak di Jalan Rindang Banua dikonsumsi bersamaan dengan dadar
Kecamatan Pahandut Kota Palangka gulung.
Raya, Kalimantan Tengah. Menurut Peraturan Kepala Badan
Sejalan dengan kemajuan zaman Pengawas Obat dan Makanan Republik
Pelabuhan Rambang selain menjadi Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
pelabuhan bongkar muat barang, Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Pelabuhan Rambang Palangka Raya juga Tambahan Pangan Pemanis, mengenai
menjadi tempat bersantai bagi masyarakat kategori pangan dari semua kategori yang
yang ada di daerah tersebut. ada, sampel kuah dadar gulung termasuk
Salah satu keunikan dari Pelabuhan ke dalam kategori pangan yaitu sirup
Rambang ini adalah banyaknya para untuk hiasan produk bakeri dan es,
pedagang yang menggelar dagangannya dengan memiliki batas maksimum sebesar
di daerah Pelabuhan Rambang tersebut 500 mg/kg. Adanya peraturan bahwa
dengan suasana yang nyaman untuk penggunaan siklamat masih
bersantai, sehingga banyak para diperbolehkan, serta kemudahan
pengunjung yang datang. Selain untuk mendapatkannya dengan harga relatif
mencicipi makanan dan minuman juga murah dibandingkan dengan gula alam,
menikmati suasana sejuk hembusan angin menyebabkan produsen pangan dan
sungai Kahayan di Pelabuhan Rambang. minuman terdorong untuk menggunakan
Salah satu dagangan atau jajanan pemanis buatan tersebut di dalam
yang ada di Pelabuhan Rambang Kota makanan atau minuman.
Palangka Raya yaitu kuah dadar gulung. Ditinjau dari uraian diatas, di Kota
Dimana kuah dadar gulung merupakan Palangka Raya belum pernah dilakukan
jajanan yang memiliki rasa manis, penelitian terhadap kandungan pemanis
sehingga banyak pengunjung yang buatan siklamat pada kuah dadar gulung
menyukai jajanan tersebut. Dadar gulung yang dijual pedagang di Kawasan
relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau mL, pipet ukur 10 mL, hot plate,
penelitian yang ingin membuat alumunium foil, botol semprot, dan
generalisasi dengan kesalahan yang labu ukur 250 mL.
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh
2. Bahan
adalah sensus, dimana semua anggota Adapun bahan-bahan yang digunakan
populasi dijadikan sampel (Sugiyono, dalam penelitian KTI ini adalah sampel
2010). (kuah dadar gulung), karbon aktif
Dimana berdasarkan hasil survei yang (norit), aquadest, kemudian pereaksi
dilakukan pada saat pengambilan sampel HCl 10%, NaNO2 10%, BaCl2 10%,
yaitu pada hari kamis tanggal 19 Mei 2016 dan baku Natrium Siklamat.
pukul 14.50 WIB dilakukan pengambilan
sampel untuk sampel yang pertama, lalu Prosedur Kerja
untuk sampel yang kedua dilakukan 1. Pengambilan dan Penyiapan
pengambilan sampel pada pukul 15.00 Sampel
Sampel diambil dari tiga pedagang di
WIB dan untuk sampel yang ketiga
Kawasan Pelabuhan Rambang Kota
pengambilan sampel dilakukan pada pukul
Palangka Raya kemudian diuji di
15.15 WIB. Sampel yang diambil dari
Laboratorium Kimia Universitas
masing-masing pedagang tersebut diambil
Muhammadiyah Palangka Raya.
terpisah dimana dadar gulung dipisahkan
2. Kontrol Positif
dari kuahnya yang digunakan. Sampel a. Mengambil 100 mL sampel kuah
yang diambil berasal dari kawasan yang dadar gulung yang mengandung
sama yaitu Kawasan Pelabuhan Rambang baku siklamat 1%.
b. Tambahkan arang aktif (norit)
yang terletak di jalan Rindang Banua
hingga larut, kemudian saring
Kecamatan Pahandut Kota Palangka
menggunakan kertas saring
Raya, Kalimantan Tengah.
hatmann 42 (apabila perlakuan
ditambahkan arang aktif).
Instrumen Penelitian
c. Tambahkan dengan 10 mL larutan
1. Alat
HCl 10% dan tambahkan dengan
Alat-alat yang digunakan dalam
10 mL larutan BaCl2 10%, biarkan
penelitian ini yaitu neraca digital, gelas
selama 30 menit.
ukur 100 mL, pipet tetes, kertas saring
a. Saring dengan menggunakan
Whatmann 42, batang pengaduk,
kertas Whatmann 42, kemudian
sendok tanduk, erlenmeyer 250 mL,
tambahkan 10 mL larutan NaNO2
tissue, beaker glass 100 mL, beaker
10%.
glass 250 mL, corong, pipet volume 25
v.
w. z.
x.
aa. Pembahasan
ab. Prinsip identifikasi adanya siklamat
dalam sampel yaitu dengan cara
pengendapan. Pengendapan dilakukan
dengan cara menambahkan barium
y. klorida dalam suasana asam kemudian
ditambahkan natrium nitrit sehingga akan
terbentuk endapan.
ac. Sampel pada penelitian ini adalah
kuah dadar gulung yang diambil dari tiga
pedagang yang berjualan di Kawasan
Pelabuhan Rambang Kota Palangka
Raya. Pada preparasi sampel dilakukan
dengan dua perlakuan yaitu sampel tidak
ditambahkan karbon aktif (norit) dan
sampel dilakukan penambahan karbon
aktif (norit). Dimana penambahan karbon
aktif atau norit berfungsi untuk
menjernihkan sampel sehingga ketika
identifikasi berlangsung bisa lebih mudah memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat.
mengamati reaksi-reaksi yang terjadi pada Ketika ikatan sulfat telah diputus maka ion
sampel, sehingga dilakukan dua Ba2+ akan bereaksi dengan ion sulfat dan
perlakuan tersebut untuk membandingkan menghasilkan endapan barium sulfat
hasil yang diperoleh. (BaSO4).
ad. Penambahan HCl 10% dalam ae. Gambar 3. Reaksi Pembentukan
sampel berfungsi untuk mengasamkan Endapan Barium Sulfat
larutan. Larutan dibuat dalam keadaan af.
asam agar reaksi yang akan terjadi dapat
lebih mudah bereaksi. Penambahan
BaCl2 10% dalam sampel berfungsi untuk
mengendapkan pengotor-pengotor yang
ada dalam larutan, seperti adanya ion
karbonat. Penambahan NaNO2 10% Sumber: (Rianti, 2016).
dalam sampel berfungsi untuk
ag. Uji pengendapan adalah suatu uji ai. Pada kontrol negatif dilakukan
pendahuluan yang dilakukan untuk perlakuan yang sama dengan sampel
mengetahui adanya kandungan siklamat kuah dadar gulung yang tidak
pada suatu sampel dengan ditandai mengandung baku siklamat 1%
terbentuknya suatu reaksi endapan dari selanjutnya ditambahkan arang aktif (norit)
suatu sampel yang diuji, untuk identifikasi hingga larut, kemudian saring
dengan uji pengendapan, dibuat kontrol menggunakan kertas saring Whatmann 42
positif dan negatif sebagai pembanding (apabila perlakuan ditambahkan arang
yang digunakan untuk mengetahui reaksi aktif). Kemudian tambahkan 10 mL larutan
kimia pada sampel jika terdeteksi HCl 10% dan 10 mL larutan BaCl2 10%
mengandung siklamat atau tidak warna menjadi keruh dan dibiarkan
terdeteksi mengandung siklamat. selama 30 menit. Kemudian disaring
ah. Dalam pembuatan kontrol positif menggunakan kertas saring Whatmann
siklamat digunakan sampel kuah dadar 42, kemudian menambahkan 10 mL
gulung yang mengandung baku siklamat larutan NaNO2 10% kedalam hasil
1% selanjutnya ditambahkan arang aktif saringan, warna menjadi keruh dan sedikit
(norit) hingga larut, kemudian saring berbuih. Kemudian dipanaskan di atas
menggunakan kertas saring Whatmann 42 penangan air (hot plate) dan didiamkan
(apabila perlakuan ditambahkan arang selama 20-30 menit. Setelah didiamkan
aktif). Kemudian tambahkan 10 mL larutan hasil yang didapat yaitu tidak terdapat
HCl 10% dan 10 mL larutan BaCl2 10% endapan berwarna putih. Kontrol negatif
warna menjadi keruh dan dibiarkan digunakan untuk mengetahui reaksi kimia
selama 30 menit. Kemudian disaring yang terjadi jika sampel tidak terdeteksi
menggunakan kertas saring Whatmann mengandung siklamat.
42, kemudian menambahkan 10 mL aj. Pengujian sampel 1, 2, dan 3
larutan NaNO2 10% kedalam hasil dilakukan dengan mengambil masing-
saringan, warna menjadi keruh dan sedikit masing sampel sebanyak 100 mL
berbuih. Kemudian dipanaskan di atas kemudian ditambahkan arang aktif (norit)
penangas air (hot plate) dan didiamkan hingga larut, kemudian saring
selama 20-30 menit. Setelah didiamkan menggunakan kertas saring Whatmann 42
hasil yang didapat yaitu terdapat endapan (apabila perlakuan ditambahkan arang
berwarna putih. Kontrol positif digunakan aktif). Selanjutnya ditambahkan 10 mL
untuk mengetahui reaksi kimia pada larutan HCl 10% dan 10 mL larutan BaCl2
sampel jika terdeteksi mengandung 10% warna menjadi keruh dan dibiarkan
siklamat. selama 30 menit. Kemudian saring
dengan menggunakan kertas saring
ao. atau minuman yang mengandung ay. Cahyadi, W. Cetakan Ketiga. 2012.
siklamat, maka perlu dilakukan Analisis & Aspek Kesehatan Bahan
pengawasan terhadap setiap Tambahan Pangan. Edisi Kedua.
makanan atau minuman yang akan Jakarta: Bumi Aksara.
dikonsumsi. az. Departemen Kesehatan Republik
ap. Indonesia. 2009. Undang-Undang
aq. KESIMPULAN Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
ar. Berdasarkan hasil penelitian 2009 tentang Kesehatan. Jakarta.
identifikasi siklamat pada kuah dadar ba. Ditjen POM. 1979. Farmakope
gulung yang dijual di Kawasan Pelabuhan Indonesia. Edisi III. Jakarta :
Rambang Kota Palangka Raya maka Departemen Kesehatan RI. Hal. 407.
dapat disimpulkan bahwa 3 (tiga) sampel bb. Eriawan, R., dan Imam, P. 2002.
dengan menggunakan metode uji Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.
pengendapan, semua sampel tersebut Jakarta : Radja Grafindo Persada.
tidak terdeteksi mengandung pemanis Dalam Cahyadi, W. 2012. Analisis &
buatan jenis siklamat. Aspek Kesehatan Bahan Tambahan
as. Pangan. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi
at. DAFTAR PUSTAKA Aksara.
au. Anggraeni, A. 2013. Identifikasi bc. Eriawan, R., dan Imam, P. 2002.
Pemanis Buatan Siklamat Pada Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.
Minuman Teh Yang Dijual Di Jakarta : Radja Grafindo Persada.
Pelabuhan Rambang Palangka Raya. Dalam Sayuni, Muhammad. 2014.
Palangka Raya: Fakultas Ilmu Analisa Siklamat dalam Sirup Pala
Kesehatan Universitas Muhammadiya dengan Metode Kualitatif. Online:
Palangkaraya. http://muhammadsayuni.blogspot.co.i
av. Badan POM. 2014. Peraturan Kepala d/2014/06/analisa-siklamat
Badan Pengawas Obat dan Makanan dalamsirup-pala.html Diakses, 22
Republik Indonesia Nomor 04 tentang April 2016. Pukul 20:20 WIB.
Batas Maksimum Penggunaan Bahan bd. Gandjar, I.G., dan Rohman, A. 2012.
Tambahan Pangan Pemanis. Jakarta. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
aw. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Pustaka Pelajar. Dalam Amelia, Niky.
1992. Cara Uji Pemanis Buatan. SNI 2015. Identifikasi Pemanis Buatan
01- 2893-1992. Siklamat Pada Minuman Kelapa
ax. Badan Standarisasi Nasional (BSN). Muda Yang Dijual Di Bawah
2002. Minuman Energi. SNI 01-6684- Jembatan Kahayan Kota Palangka
2002. Raya. Palangka Raya: KTI Fakultas
be. Griya Kuliner. 2014. Dadar Gulung bj. Rianti, Lia. 2016. Identifikasi Pemanis
Siram Saus Santan. Online: Buatan Siklamat Pada Minuman Es
http://griyakuliner.com/2014/01/23/dad Teh Yang Dijual Di Kecamatan
ar-gulung-siram-saus-santan/html. Sepang Kabupaaten Gunung Mas.
Diakses, 22 April 2016. Pukul 12:21 Palangka Raya: KTI Fakultas Ilmu
WIB. Kesehatan Universitas
bf. Lestari, D. 2011. Analisis Adanya Muhammadiyah Palangkaraya.
Kandungan Pemanis Buatan (Sakarin bk. Rohman, A., dan Sumantri. 2007.
dan Siklamat) Pada Jamu Gendong Analisis Makanan. Yogyakarta:
Di Pasar Gubug Grobogan. Gadjah Mada University Press.
Semarang: Fakultas Tarbiyah Institut bl. Shofia, Princess. 2016. Dadar Gulung
Agama Islam Negeri Walisongo. Kuah Sirup Santan. Online:
Dalam Rahmansyah, Bobby. 2015 https;//cookpad.com/id/resep/752208-
Identifikasi Siklamat Pada Jamu dadar-gulung-kuah-sirup-
Gendong Yang Dijual Di Pasar Besar santandadar- gulung/html. Diakses,
Kota Palangka Raya. Palangka Raya: 27 Mei 2016. Pukul 19:48 WIB.
KTI Fakultas Ilmu Kesehatan bm. Sugiyono, Dr. 2010. Metodelogi
Universitas Muhammadiyah Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Palangkaraya. R&D, Penerbit, Alfabeta, Bandung.
bg. Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi bn. Winarno, F.G. 1994. Bahan
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Tambahan Untuk Makanan dan
Rineka Cipta. Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar
bh. Peraturan Menteri Kesehatan Harapan. Dalam Cahyadi, W. 2012.
Republik Indonesia. 2012. Peraturan Analisis & Aspek Kesehatan Bahan
Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun Tambahan Pangan. Edisi Kedua.
2012 tentang Bahan Tambahan Jakarta: Bumi Aksara.
Makanan. Jakarta. bo. Winarno, F.G. 1997. Keamanan
bi. Rahmansyah, Bobby. 2015 Pangan. Bogor : IPB. Dalam Cahyadi,
Identifikasi Siklamat Pada Jamu W. 2012.
Gendong Yang Dijual Di Pasar Besar bp. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan
Kota Palangka Raya. Palangka Raya: Tambahan Pangan. Edisi Kedua.
KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.