Keamanan pemanis. Pemanis juga harus diteliti secara ilmiah mengenai sifat toksik,
pengaruhnya terhadap metabolisme, gula darah, dan organ tubuh manusia.
Kualitas produk pangan, Pemanis yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik
produk pangan yang diinginkan, seperti rasa, aroma, warna, tekstur, dan daya simpan.
Ketepatan dosis pemanis, Dosis pemanis juga harus disesuaikan dengan tingkat
kemanisan, nilai kalori, dan jenis pemanis yang digunakan .
D. Peran, Fungsi, dan Karakteristik Pemanis Alami, Gula Alkohol, dan Pemanis Sintesis
Pemanis alami
1. Peran: Pemanis alami dapat berperan dalam membuat makanan menjadi manis,
mengubah rasa dan tekstur makanan, serta memberikan pilihan yang lebih sehat
dengan mengontrol asupan gula.
2. Fungsi: Untuk meningkatkan cita rasa dan aroma, nutrisi tambahan, sebagai
pengawet, dan sumber kalori bagi tubuh.
3. Karakteristik: Sumber alami lebih sehat dan higenis, tidak merusak gizi pada
makanan, lebih mahal, dan kestabilan panas memiliki kandungan kalori yang
berbeda beda.
Pemanis sintesis
1. Peran: Pemanis sintesis adalah bahan tambahan yang digunakan pada makanan dan
minuman untuk memberikan rasa manis tanpa menambah kalori atau dengan kalori
lebih sedikit dibandingkan gula.
2. Fungsi: Sebagai pangan penderita diabetes melitus karena tidak menimbulkan
kelebihan gula darah, sebagai penutup obat, menghindari kerusakan gigi, dan
menekan biaya produksi.
3. Karakteristik: Rasa manis tanpa kalori, kekuatan manis yang tinggi, stabilitas
panas, umumnya tidak mengikuti metabolisme, dan efek terhadap rasa dan tekstur
Gula alcohol
1. Peran: Gula alkohol merupakan salah satu alternatif tersebut. gula alkohol berperan
dalam pencegahan karies gigi dan juga sebagai pemanis yang rendah kalori.
2. Fungsi: Sebagai pemanis rendah kalori dan pengendalian gula darah.
3. Karakteristik: Memberikan tekstur yang lembut, efek pendinginan, serta kestabilan
dan daya simpan.
E. Metabolisme Pemanis
Proses yang terjadi di dalam tubuh ketika mengonsumsi zat-zat yang memberikan
rasa manis pada makanan atau minuman.
Pemanis alami, Pemanis alami ini dapat dicerna oleh tubuh dengan bantuan enzim
pencernaan seperti amilase, maltase, laktase, dan sukrase, yang memecah pemanis
alami menjadi monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa.
Pemanis buatan, Beberapa pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh dan
langsung dikeluarkan melalui urin atau feses, seperti sukralosa, asesulfam-K, dan
alitam.
G. Menganalisis Pemanis
Cara untuk menganalisis pemanis, yaitu : Metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (HPLC), Metode Kromatografi Gas (GC), Metode Time Intensity (TI), Metode
Spektroskopi (Spektroskopi IR, Spektroskopi UV-Vis, dan Spektroskopi NMR),
Metode Quantitative Descriptive Analysis (QDA), dan Metode Temporal Dominance
of Sensations (TDS).