Anda di halaman 1dari 38

PEMANIS BUATAN

Synthetic Sweeterner
Nama Kelompok
1. Ayu Fortuna 1411011005
2. Amelya pradipta 1411011003
3. Ulfa ismirza 1411011012
4. Siska putri utami 1411011018
5. Silvi Meisa putri 1411011026
6. Annisa widya Fikma 1411011019
7. Novi Bakri 1311012025
8. Oktafiana Ambarrahmi 1311012034
9. Poppi Agustin 1311012045
PENGERTIAN PEMANIS BUATAN

Pemanis buatan (synthetic sweeteners) merupakan


senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan
lebih tinggi, yaitu berkisar antara 30 sampai dengan ribuan
kali lebih manis dibandingkan sukrosa.

Pemanis buatan dapat diperoleh secara sintetis melalui


reaksi-reaksi kimia di laboratorium maupun skala industri.
Sehingga dapat dipastikan bahan tersebut mengandung
senyawa senyawa sintetis.
Pemanis alami, Pemanis ini dapat diperoleh dari
tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu,
zat pemanis alami dapat juga diperoleh dari buah-
buahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga
sebagai sumber energy. Jika kita mengonsumsi
pemanis alami secara berlebihan, maka kita akan
mengalami resiko kegemukan. Orang-orang yang
sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari
makanan atau minuman yang mengandung pemanis
alami terlalu tinggi.
Kelebihan pemanis alami
1. Lebih sehat dan higineis
2. Tidak merusak nilai gizi pada makanan
3. Dampak terhadap pengguna relative rendah
Kekurangan
1. Memerlukan bahan yang relatif banyak
2. Lebih mahal
3. Bahan sulit dicari
Kelebihan dari Pemanis Buatan

Tingkat kemanisan pada pemanis buatan lebih tinggi dari pemanis alami.
• Rendah kalori (sedikit mengandung kalori), karena penggunaan pemanis buatan dalam
produk pangan hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil.
• Penggunaan pemanis buatan untuk memproduksi makanan jauh lebih murah dibanding
penggunaan sukrosa (pemanis alami).
• Tidak dapat menaikkan kadar darah di dalam tubuh manusia.


Kekurangan dari Pemanis Buatan

• Kurang aman bagi kesehatan manusia, karena


penggunaan pemanis buatan dalam takaran yang
berlebih dapat menimbulkan efek samping yang
merugikan kesehatan manusia. Seperti : Overdosis,
migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat,
bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare,
sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual,
kebotakan, dan kanker otak.
Ciri-Ciri dari Makanan/ Minuman yang
Mengandung Pemanis Buatan

• Mempunyai rasa pahit ikutan (after taste).

• Lebih encer dibandingkan dengan minuman yang


menggunakan pemanis alami.
Jenis-Jenis dari Pemanis Buatan
• aspartam • isomalat
• acesulfam kalium • xilitol
• alitam • maltitol
• neotam • manitol
• siklamat • sorbitol
• sakarin • laktitol
• sukralosa
Aspartam
 Struktur dari Aspartam

• Rumus Kimia : C14H18N2O5


• Senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna
putih, sedikit larut dalam air, dan berasa manis
• Biasa digunakan pada aneka makanan/minuman.
• Bersifat stabil pada kondisi kering, namun tidak tahan panas.
• Berbahaya bagi penderita fenilketonuria karena dapat
menyebabkan resiko penurunan fungsi otak.
• Dapat menimbulkan gangguan tidur dan migrain bagi yang
sensitif.
Alitam
• Rumus kimia : C H N O S
14 25 3 4

• Struktur

• Senyawa yang disintesis dari asam amino L-asam aspartat,


D-alanin, dan senyawa amida yang disintesis dari 2,2,4,4-
tetra metiltienanilamin.
• Penggunaannya bersama pemanis lain bersifat sinergis.
• Dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus.
Neotam
• Rumus kimia : C20H30N2O5
• Struktur

• Senyawa yang bersih, berbentuk tepung kristal berwarna putih,


penegas cita-rasa yang unik dan memiliki tingkat kelarutan dalam
air sama dengan aspartam.
• Termasuk pemanis non-nutritif yaitu tidak memiliki nilai kalori.
• Berfungsi sebagai penegas cita rasa terutama cita rasa buah.
• Terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh
tubuh melalui metabolisme normal.
Siklamat

Rumus Kimia :C6H13NO3S


Struktur

Sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam


kalsium,kalium dan natrium siklamat.
Secara umum berbentuk kristal putih,tidak berbau,tidak berwana dan
mudah larut dalam air maupun etanol serta berasa manis.
Kombinasi penggunaan siklamat dengan sakarin atau acesulfame-K
bersifat sinergis dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan
pengawet.
Informasi yang dikumpulkan oleh CCC (Calorie Control Council)
menyebutkan bahwa konsumsi siklamat tidak menyebabkan kanker dan
non mutagenik.
Sukralosa
Rumus Kimia :C12H19Cl3O8
Struktur

Senyawa ini berbentuk kristal berwarna putih ; tidak berbau; mudah larut
dalam air,methanol dan alcohol; sedikit larut dalam etil asetat, serta berasa
manis tanpa purna rasa yang tidak diinginkan.
Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan
genetik, cacat bawaan, dankanker.Sukralosa tidak pula
berpengaruh terhadap perubahan genetik,metabolisme
karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem
kekebalan.Oleh karena itu,sukralosa sangat bermanfaat
sebagai pengganti gula bagipenderita diabetes.
MALTITOL

Maltitol dengan rumus kimia C12H14O11 atau α-D-


Glucopyranosyl-1,4-D-glucitol
Struktur

Termasuk golongan poliol yang dibuat dengan cara


hidrogenasi maltosa yang diperoleh dari hidrolisis pati.
Maltitol berbentuk kristal anhydrous dengan tingkat
higroskopisitas rendah, dan suhu leleh, serta stabilitas
yang tinggi.
Dengan karakteristik tersebut maltitol dimungkinkan
bisa sebagai pengganti sukrosa dalam pelapisan
coklat bermutu tinggi, pembuatan kembang gula, roti
coklat, dan es krim. Maltitol berasa manis seperti gula
dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,9 kali
tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol sebesar
2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g.
SORBITOL
Sorbitol atau D-Sorbitol atau D-Glucitol atau D-Sorbite
adalah monosakarida poliol (1,2,3,4,5,6–Hexanehexol)
dengan rumus kimia C6H14O6.
Struktur

Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau


kristal dan berwarna putih dengan titik leleh berkisar
antara 89° sampai dengan 101°C, higroskopis dan
berasa manis.
• Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama
dengan 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat
kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6
kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g.
• Meskipun demikian, US CFR memberi penegasan
bahwa produk pangan yang diyakini memberikan
konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per hari, perlu
mencantumkan pada label pernyataan:
“konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek
laksatif.
SAKARIN
• Sakarin sebagai pemanis buatan biasanya
dalam bentuk garam berupa kalsium, kalium,
dan natrium sakarin
• Dengan rumus kimia (C14H8CaN2O6S2.3H2O),
(C7H4KNO3S.2H2O), dan (C7H4NaNO3S.2H2O).
• Struktur
• Secara umum, garam sakarin berbentuk kristal putih,
tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan
mudah larut dalam air, serta berasa manis.
• Sakarin memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar
300 sampai dengan 500 kali tingkat kemanisan
sukrosa dengan tanpa nilai kalori.
• Kombinasi penggunaannya dengan pemanis buatan
rendah kalori lainnya bersifat sinergis.
XYLITOL
Silitol dengan rumus kimia C5H12O5 adalah monosakarida
poliol (1, 2, 3, 4, 5–Pentahydroxipentane) yang secara alami
terdapat dalam beberapa buah dan sayur
Struktur

Silitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman


dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi,
menurunkan akumulasi plak pada gigi, dan merangsang
aliran ludah dalam pembersihan dan pencegahan kerusakan
gigi.
• Silitol berupa senyawa yang berbentuk bubuk
kristal berwarna putih, tidak berbau, dan
berasa manis.
• Silitol termasuk dalam golongan GRAS,
sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak
menyebabkan karies gigi, menurunkan
akumulasi plak pada gigi, dan merangsang
aliran ludah dalam pembersihan dan
pencegahan kerusakan gigi.
ISOMALT

• Struktur
• tingkat kemanisan relatif sebesar 0,45 sampai
dengan 0,65 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai
kalori isomalt sebesar 2 kkal/g atau setara dengan
8,36 kJ/kg.\
• Isomalt termasuk dalam golongan GRAS
(Generally Recognized As Safe), sehingga aman
dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies
gigi, dan tidak menyebabkan peningkatan kadar
gula dalam darah bagi penderita diabetes tipe I
dan II.
MANITOL
Struktur

Manitol merupakan monosakarida poliol dengan nama


kimiawi Manitol berbentuk kristal berwarna putih, tidak
berbau, larut dalam air, sangat sukar larut di dalam
alkohol dan tidak larut hampir dalam semua pelarut
organik.
• Manitol termasuk dalam golongan GRAS,
sehingga aman dikonsumsi manusia, tidak
menyebabkan karies gigi, dan tidak
menyebabkan peningkatan kadar glukosa dan
insulin dalam darah bagi penderita diabetes.
LAKTITOL

• Struktur
• Laktitol berasa manis seperti gula tanpa purna
rasa (aftertaste) dengan tingkat kemanisan
relatif sebesar 0,3 sampai dengan 0,4 kali
tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori laktitol
sebesar 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/g
Analisa Jurnal
“ ANALISIS ZAT PEMANIS BUATAN (SAKARIN DAN SIKLAMAT)
PADA PANGAN JAJANAN DI SD KOMPLEKS LARIANGBANGI
KOTA MAKASSAR ”

Pemanis buatan semakin luas digunakan oleh masyarakat,


karena ditunjang oleh kemudahan untuk mendapatkannya
dan harganya relatif murah. Berdasarkan pemeriksaan dari
BPOM Makassar pada tahun 2003 terdapat lebih 90%
makanan jajanan yang masih menggunakan pemanis buatan
berupa sakarin dan siklamat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keberadaan dan kadar pemanis sintetis (sakarin
dan siklamat) pada pangan jajanan anak sekolah dasar di SD
Kompleks Lariangbangi Kota Makassar Tahun 2014.
BAHAN DAN METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin. Populasi
penelitian adalah pangan jajanan yang tersebar di
lingkungan SD Kompleks Lariangbangi Makassar.
Penarikan sampel menggunakan metode
purposive sampling dengan menetapkan kriteria
inklusi dan ekslusi. Sampel yang diteliti sebanyak
6 jenis pangan jajananan. Data hasil penelitian
berupa kandungan pemanis sintesis (sakarin dan
siklamat) akan dianalisis secara deskriptif.Data
yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi.
HASIL
Pada penelitian ini dilakukan uji kualitatif
dan kuantitatif pada pemanis sintetis (sakarin
dan siklamat) pada pangan jajanan anak SDN
Kompleks Lariangbangi. Sampel yang dipilih
sebanyak 6 sampel yang memenuhi kriteria.
Sampel tersebut antara lain, es teh diberi kode
A, Es dawet diberi kode B, Es Tongtong diberi
kode C, Kue Cup diberi kode D, Kembang gula
diberi kode E, Jelly diberi kode F.
Berdasarkan hasil uji kualitatif sakarin pada
semua sampel yang masuk kriteria dari
masing-masing kantin di SDN Kompleks
Larianbangi tidak ditemukan adanya pemanis
sintetis jenis sakarin. Uji sakarin dilakukan
dengan tes organoleptik (AOAC 941.10).
Prinsip uji ini adalah sampel diasamkan
dengan HCl kemudian diekstrak dengan eter
dan diuapkan. Residu yang mengandung
sakarin diuji secara organoleptik. Pada ke-6
sampel yang diuji setelah diuji residunya tidak
memiliki rasa manis, sehingga menunjukkan
hasil yang negatif.
• Berdasarkan uji kualitatif yang dilakukan
pada ke-6 sampel ditemukan dua diantaranya (sampel
D dan F) positif mengandung pemanis sintetis berupa
siklamat ditandai dengan terbentuknya endapan putih
pada ujung tabung reaksi. Prinsip identifikasi adanya
siklamat dalam sampel yaitu dengan cara
pengendapan. Pengendapan dilakukan dengan cara
menambahkan Barium klorida dalam suasana asam
kemudian ditambah Natrium nitrit sehingga akan
terbentuk endapan Barium sulfat. Penambahan HCl
10% dalam sampel berfungsi untuk mengasamkan
larutan. Larutan dibuat dalam keadaan asam agar
reaksi yang akan terjadi dapat lebih mudah beraksi.
Penambahan BaCl2 berfungsi untuk mengendapkan
pengotor-pengotor yang ada dalam larutan, seperti
adanya ion karbonat.Penambahan NaNO2 berfungsi
untuk memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat.9
• Pada penelitian ini didapatkan kadar siklamat pada sampel D
sebesar 181,04 mg/kg dan sampel F sebesar 543,123 mg/kg. hasil
ini masih berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan
BPOM RI untuk penggunaan pemanis sintetis berupa siklamat untuk
produk makanan.Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan BPOM
RI Makassar pada tahun 2003 bahwa tedapat lebih 90% makanan
jajanan yang masih menggunakan pemanis buatan berupa siklamat.

• Walaupun pemanis buatan tersebut terdapat dalam jumlah yang


masih di bawah batas maksimum, tetapi berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Tahun1998 pemanis buatan hanya ditujukan
untuk produk rendah energi atau bagi penderita diabetes mellitus
dan bukan untuk konsumsi umum apalagi untuk anak – anak. Hasil
dari metabolisme siklamat, yaitu Sikloheksiamin bersifat
karsinogenik. Oleh karena itu ekskresinya melalui urine dapat
merangsang pertumbuhan tumor

Anda mungkin juga menyukai