KELOMPOK 3
INDA ANDRIANI
NINI YANTI
FAENI
MONICA NIRIWA LEWIKINTA
LIDYA P.X RAGAINAGA
JHON ROBERT YOMILENA
PENGERTIAN PEMANIS
Ada beberapa jenis bahan pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk
makanan dan minuman, yaitu:
1. Aspartam
Aspartam biasa digunakan sebagai pemanis dalam permen karet, sereal sarapan,
agar-agar, dan minuman berkarbonasi. Pemanis buatan ini 220 kali lebih manis
daripada gula. Kandungan aspartam terdiri dari asam amino, asam aspartat,
fenilalanin, serta sedikit etanol.
2. Sakarin
Rasa manis yang dihasilkan sakarin mencapai 300-400 kali lebih kuat daripada gula.
Pemakaian sakarin dalam sekali penyajian untuk makanan olahan tidak boleh
melebihi 30 mg. Sedangkan untuk minuman, tidak boleh lebih dari 4 mg/10 ml
cairan.
3. Sukralosa
Sukralosa dihasilkan dari sukrosa yang memiliki rasa manis 600 kali lebih kuat
dibandingkan gula. Bahan ini biasa digunakan pada produk makanan yang
dipanggang atau digoreng. Konsumsi harian sukralosa yang ideal adalah sebanyak 5
mg/kg berat badan.
Next...
4. Acesulfame potassium
Bahan ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah
larut, sehingga sesuai dipakai dalam banyak produk makanan.
Batasan konsumsi harian yang disarankan untuk acesulfame
potassium adalah 15 mg/kg berat badan.
5. Neotam
Bahan pemanis buatan ini banyak digunakan pada makanan
rendah kalori. Secara kimia, kandungannya hampir sama
seperti aspartam, namun rasanya 40 kali lebih manis dari
aspartam. Dibandingkan dengan gula rafinasi, tingkat
kemanisan neotam mencapai 8.000 kali lebih tinggi. Neotam
dapat dikonsumsi hingga 18mg/kg berat badan dalam sehari.
Next...
6. Siklamat
Siklamat merupakan jenis pemanis buatan yang memiliki
kemanisan 30 kali lebih manis daripada sukrosa. Siklamat pertama kali
ditemukan dengan tidak sengaja oleh Michael Sveda dari University of
Illinois saat berusaha mensintesis obat antipiretik pada tahun 1937.
Penggunaan siklamat pada awalnya hanya ditujukan untuk industri obat,
yaitu untuk menutupi rasa pahit dari zat aktif obat seperti antibiotik dan
pentobarbital. Sejak tahun 1950 siklamat dikenal secara luas sebagai
pemanis buatan dan ditambahkan ke dalam pangan dan minuman
(Lestari, 2011).
Berbagai Jenis Pemanis Alami :
1. Sukrosa
Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh
tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan. Penambahan
sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon. Sukrosa atau
gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet.
2. Glukosa
Glukosa adalah senyawa gula sederhana yang paling penting dan paling
banyak diperlukan oleh tubuh kita. Melalui proses metabolisme, bahan
makanan terutama karbohidrat diubah menjadi glukosa. Glukosa inilah
yang diserap sel-sel tubuh kita untuk diubah menjadi energi. Tanpa
Glukosa sel tubuh kita akan kekurangan energi. Glukosa merupakan
suatu gula monosakarida yang salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintetis dan awal bagi respirasi.
Next...
3. Fruktosa
Fruktosa atau gula buah adalah monosakarida yang ditemukan
dibanyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula
darah penting. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya
putih, berbentuk Kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air.
4. Sorbitol
Sorbitol adalah gula alcohol dengan rasa yang manis yang
dimetabolisasi dengan lambat oleh tubuh manusia. Senyawa ini
dapat diperoleh dengan mereduksi Glukosa, yang mengubah
kelompok aldehida menjadi hidroksil. Sorbitol biasanya dibuat
dari sirup jagung,tetapi bahan ini juga dapat ditemui dialam,
seperti pada buah, apel, pir, persik dan daun prun.
Next...
5. Isomalt
Isomalt adalah turunan Sukrosa rendah
kalori yang diolah dari gula bit. Gula ini tidak
mencoklat seperti gula biasa dan tidak mudah
patah, sehingga paling sering digunakan
sebagai bahan hiasan yang dapat dimakan.
ikutan yang kurang disenangi atau rasa pahit. Pemanis ini mempunyai rasa manis ± 30 kali
sukrosa, bersifat mudah larut dalam air. Dalam industri pangan, Natrium Siklamat dipakai
sebagai bahan pemanis yang tidak mempunyai nilai gizi (non-nutritive) untuk pengganti
sukrosa atau yang sering kita kenal dengan gula pasir atau gula tebu. Natrium Siklamat
bersifat tahan panas, sehingga sering digunakan dalam pangan yang diproses dalam suhu
darah dan tidak menyebabkan rasa pahit seperti kebanyakan pemanis buatan lainnya
(Lanywati, 2001).
Kadar Maksimum Pengunaan
Siklamat
1. Uji Kualitatif
Secara umum analisis bahan pemanis sintetis jenis Natrium
Siklamat yang terdapat dalam minuman secara kualitatif dapat
dilakukan dengan :
a. Uji Pengendapan (Sudjadi, 2012)
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel
dapat terjadi melalui beberapa cara pengendapan. Dalam
cara pengendapan, analit yang akan ditetapkan, diendapkan
dari larutannya dalam bentuk senyawa yang tidak larut atau
sukar larut, sehingga tidak ada yang hilang selama
penyaringan, pencucian dan penimbangan.
Next...
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasilnya cara pengendapan :
1. Endapan harus sedemikian tidak larut, sehingga tidak ada kehilangan yang berarti pada
penyaringan. Dalam kenyataannya, keadaan ini diijinkan asalkan banyaknya yang masih tinggal
(tidak terendapkan) tidak melampaui batas minimum yang dapat ditunjukkan oleh neraca analitik
0,1 mg.
2. Keadaan fisis endapan harus sedemikian rupa sehingga dapat segera dipisahkan dari larutannya
dengan penyaringan serta dicuci hingga bebas dari pengotor. Zarah-zarah endapan harus dapat
ditahan alat penyaring serta besarnya zarah tidak berubah selama pencucian.
3. Endapan harus dapat diubah menjadi senyawa murni dengan susunan kimia yang pasti ini dapat
dicapai dengan pemijaran atau pengeringan/penguapan memakai cairan yang cocok. Faktor (a)
menyangkut sempurnanya pengendapan serta berhubungan erat atau ditentukan dengan hasil kali
kelarutannya.
Next...
b. Metode Titrasi
Diambil 50 mL sampel dilarutkan dalam
campuran 45 mL H2O dan 5 mL HCl pekat lalu
diamkan selama 2-3 menit. Ditambahkan indikator
methylen blue sebanyak 2 tetes dan tropaeolin OO
sebanyak 3 tetes. Titrasi dengan NaNO2 pada suhu
15˚C. Titrasi dihentikan ketika larutan berubah
warna dari ungu menjadi biru kehijauan. Catat
volume NaNO2 yang di butuhkan (Oktaviasari,
2014).
Next...
c. Metode Gravimetri (Sudjadi, 2012)
Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan
berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau
senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang
dianalisis. Bagian terbesar dari analisis gravimetri menyangkut
perubahan unsur atau gugus atau senyawa yang dianalisis menjadi
senyawa lain yang murni dan mantap (stabil), sehingga dapat
mengetahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis
selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom
penyusunnya. Pengerjaan analisis secara gravimetri dapat dibagi
dalam beberapa langkah sebagai berikut: Pengendapan,
penyaringan, pencucian endapan, dan pengeringan,
pemanasan/pemijaran danpenimbangan endapan sehingga konstan.
TERIMA KASIH