PEMANIS BUATAN
(SAKARIN)
Disusun Oleh :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pemanis merupakan salah satu senyawa kimia yang sering ditambahkan dan
digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri serta minuman dan makanan
kesehatan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, pemanis
termasuk ke dalam bahan tambahan kimia, selain zat lain seperti antioksidan, pemutih,
pengawet, pewarna, dan lain-lain. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan
aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik, sebagai pengawet, memperbaiki sifat-sifat kimia
sekaligus merupakan sumber kalori bagi tubuh.
Pemanis digolongkan menjadi dua, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis
alami merupakan zat tambahan yang digunakan untuk menimbulkan rasa manis pada
makanan dan minuman yang berasal dari bahan alami, seperti: kelapa, tebu, aren dan dapat
pula bersumber dari buah-buahan. Sedangkan pemanis buatan (sintetik) merupakan zat
tambahan dalam makanan yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat membantu
mempertajam penerimaan rasa manis yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi,
sedangkan kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada gula. Pemanis buatan tidak
dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Salah satu
contoh pemanis buatan yaitu sakarin.
Penggunaan sakarin sebagai bahan pemanis buatan dengan kadar berlebih dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan. Oleh karena itu diperlukan informasi terkait
penggunaan sakarin sebagai bahan pemanis buatan serta efek sampingnya terhadap
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sakarin adalah zat pemanis buatan
yang dibuat dari garam natrium dari asam sakarin terbentuk bubuk putih, tidak berbau dan
sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 300 - 550 kali gula biasa.
Oleh karena itu sangat popular dipakai sebagai bahan pengganti gula.