Anda di halaman 1dari 7

ARSITEKTUR KIWARI

KAJIAN TERHADAP KARYA ARSITEKTUR KIWARI


DI SURABAYA
“THE SAMATOR – MIXUSED BUILDING”

NAMA : ELVAN RENOVA PRATAMA

NPM : 1251010010
A. Pengertian Arsitektur Kiwari
Seorang arsitek dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk mendesain suatu karya
arsitektur, di antaranya adalah pendekatan kontemporer. Menurut, Indah Widiastuti, ST., MT.,
PH.D , dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung, ada dua macam pendekatan kontemporer
dalam arsitektur yaitu waktu dan bentuk. Berdasarkan waktu, arsitektur kontemporer adalah
arsitektur yang dibuat dan dikenal pada masa kini bukan di masa lalu ataupun di masa depan.
Berdasarkan bentuk, yang dimaksud dengan arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang
mengambil bentuk suatu bangunan monumental yang pada masanya dikenal sebagai arsitektur
kontemporer.

Arsitektur kontemporer telah diakui sebagai salah satu pendekatan dalam merancang
secara internasional sehingga banyak ahli yang mengemukakan pendapat mengenai definisi dari
arsitektur kontemporer, di antaranya sebagai berikut;

1. Konnemann, World of Contemporary Architecture XX


“Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya arsitektur yang bertujuan untuk
mendemonstrasikan suatu kualitas tertentu terutama dari segi kemajuan teknologi dan
juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur, berusaha menciptakan
suatu keadaan yang nyata-terpisah dari suatu komunitas yang tidak seragam.”

2. Y. Sumalyo, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996)


“Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat dikelompokkan
dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai arsitektur tercakup di
dalamnya”

3. L. Hilberseimer, Comtemporary Architects 2 (1964)


“Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya aliran arsitektur pada zamannya yang
mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan untuk menampilkan sesuatu yang
berbeda, dan merupakan sebuah aliran baru atau penggabungan dari beberapa aliran
arsitektur.

Arsitektur kontemporer mulai muncul sejak tahun 1789 namun baru berkembang pada
abad 20 dan 21 setelah perang dunia.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan ciri-ciri arsitektur


kontemporer, yaitu:

a. Ekspresi bangunan bersifat subjektif.

b. Kontras dengan lingkungan sekitar

c. Menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, dan atraktif


B. ANALISA OBYEK

NAMA BANGUNAN : SKYSUITE SOHO – BY SAMATOR GROUP (THE SAMATOR)


LOKASI : JL. KEDUNG BARUK RAYA
WILAYAH : RUNGKUT
KOTA : SURABAYA
PROVINSI : JAWA TIMUR
LUAS TANAH : 125 M²
LUAS BANGUNAN : 108 M²
ARSITEK : IVAN PRIATMAN (PT. ARCHIMETRIC)
KATEGORI BANGUNAN : MIX-USED BUILDING

Tentang The Samator :


The Samator Superblock berada di Jl. Kedung Baruk Boulevard, Surabaya. Letaknya
dekat dari Mall Galaxy, RS. Premier Surabaya, UBAYA dan UK Petra. Jaraknya hanya
selangkah ke Lingkar Timur MERR IIC yang menghubungkan Surabaya Timur dengan Airport
Juanda dan akses mudah ke kawasan industri SIER. Superblock ini merupakan bangunan
yang menggabungkana antar apartemen Skysuites SOHO, Hotel Novotel, dan gedung
perkantoran.

Skysuites SOHO menggunakan konsep yang menggabungkan hunian dan kantor


dalam satu unit dengan ruangan yang berbeda. The Samator membuat duplex unit yang
dapat diakses secara terpisah. Lantai bawah dapat diakses melalui lift yang terhubung
dengan lobi kantor, sementara lantai atas melalui lift hunian. Konsep ini merupakan konsep
pertama dan satu-satunya yang ada di kota Surabaya.
Kompleks ini memiliki ballroom, ruang serba guna, dan sembilan ruang pertemuan.
Selain itu, apartemen juga dilengkapi dengan kolam renang, pusat kebugaran, spa, sauna,
kafe, restoran, dan mini market sebagai saran bersantai penghuninya setelah bekerja. The
Samator adalah hunian mewah dan eksklusif dengan harga high end yang membantu
kesuksesan profesional muda dan pebisnis sekaligus menyediakan hunian yang nyaman.

Ekspresi Bangunan Bersifat Subjektif


Merupakan sebuah ungkapan yang menunjukkan tentang dirinya sendiri, baik dari
diri sang owner ataupun sang arsitek. Ekspresi ini merupakan ekspresi yang timbul dari
keinginan owner yang diterjemahkan oleh sang arsitek dan tidak ada hubungannya dengan
bangunan sekitar (yang merupakan perkampungan) namun tetap memperhatikan
lingkungan sebagai salah satu wadah dalam berarsitektur.

Penggunaan banyak material transparan dengan orientasi menghadap aliran sungai


yang berada di depan site, mengekspresikan filosofi sang owner (pemilik) yaitu air (sungai)
merupakan pembawa keberkahan bagi hidup sehingga menginginkan bentuk bangunan yang
mampu menangkap keberkahan tersebut untuk bangunan dan penggunanya.

ORIENTASI BANGUNAN
TERHADAP SUNGAI JAGIR

Dengan material transparan, diharapkan tidak ada pembatas antara bangunan dan
pengguna untuk menangkap keberkahan dari aliran sungai jagir yang menjadi filosofi sang
owner.
Kontras Dengan Bangunan Sekitar

Daerah pemukiman di jl. Kedung Baruk Raya merupakan


pemukiman menengah dengan tanpa ciri khas arsitektur yang kuat, hal
ini bertolak belakang dengan kehadiran sebuah bangunan mix-used yang
memiliki ciri khas yang kuat.

BENTUK DAN EKSPRESI THE SAMATOR


YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
BANGUNAN SEKITARNYA (PEMUKIMAN
PENDUDUK)
Menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, dan atraktif
Bangunan The Samator ini memiliki bentuk lengkung yang mengarah ke luar (lebih
tepatnya kea rah aliran sungai jagir-sesuai dengan filosofi sang owner). Namun tidak hanya
bentuk lengkung saja, pada bangunan ini terlihat permainan tatanan massa yang diolah
melalui level ketinggian bangunan tersebut.

Dari gambar disambing dapat dilihat


bahwa bangunan dengan bentuk lengkung
merupakan suatu bentuk unik dan diluar
kebiasaan dibandingkan dengan bentuk
bangunan lain dengan kategori sama. Selain itu
The Samator semakin atraktif karena bentuk
lengkung, permainan ketinggian massa
bangunan dan juga pemakaian material yang
transparan di sisi bangunan yang menghadap
jalan utama (JL. Kedung Baruk Raya)

Gambar disamping merupakan The


Alimar, bangunan mix used yang sama dengan
The Samator. Bentuk bangunannya
merupakan gubahan transformasi dari kotak
yang mengalami pemotongan atau
pengurangan massa, sehingga perlu
ditambahkan pengolahan fasad sehingga
menjadi lebih atraktif.

Sedangkan untuk bangunan The Samator sudah memiliki bentukan lengkung yang
cukup atraktif, dan dengan penambahan pengolahan fasad yang menggunakan material
transparan sehingga menambah kesan unik, diluar kebiasaan dan juga atraktif.
C. KESIMPULAN
Skysuite Soho – By Samator Group (The Samator) ini memiliki unsur Arsitektur Kiwari
yang terlihat dari bentukan, fasad, dan juga filosofi yang dipegang teguh oleh sang owner
dan mampu diterjemahkan dengan sangat baik oleh sang arsitek. Selain pemenuhan
kebutuhan ruang, juga perlu diperhatikan factor-faktor lain yang menjadi unsur sebuah
karya Arsitektur Kiwari, yaitu ekspresi bentuk bangunan yang bebas dan tidak terikat namun
tetap memiliki makna atau filosofi; out of the box (diluar kebiasaan dalam hal desain
arsitektur); dan juga atraktif dari segi visual dan kenyamanan pengguna.

D. SUMBER
Rasmi, Retno dkk. 2015. “Arsitektur Kontemporer (Contemporary Architecture)” dalam:
Teori Desain Arsitektur. ITB. Bandung

Forum Arsitektur Archinesia #38 dengan pembicara : Ivan Priatman (PT. Archimetric) dan
Giovanni Gunawan (Benny Gunawan & Rekan). 29 Maret 2018. Surabaya

Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai