Anda di halaman 1dari 7

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Surveilans epidemiologi menurut WHO dapat diartikan sebagai kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi dan informasi data kesehatan

secara sistematik dan terus menerus penyebaran informasi kepada unit yang

membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Menurut Last (2001), surveilans

epidemiologi adalah pengumpulan, pengolahan, analisa data kesehatan secara

sistematis dan terus menerus, serta didesiminasi informasi tepat waktu kepada

pihak-pihak yang perlu mengetahui sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Menurut Vaughan, surveilans epidemiologi juga dapat dikaitkan dengan sistem

pelaporan khusus yang diadakan untuk menanggulangi masalah kesehatan utama

atau penyakit, misalnya penyebaran penyakit menahun atau bencana alam. Sistem

surveilans sering dikelola dalam jangka waktu yang terbatas dan terintegrasi

secara erat dengan pengelolaan program intervensi kesehatan.

Pelayanan kesehatan memakai data surveilans untuk menjelaskan dan

memonitor masalah kesehatan dengan menyusun prioritas masalah, perencanaan,

implementasi dan evaluasi program kesehatan. Surveilans epidemiologi akan

melihat suatu proses penyakit dari patogen, host, reservoir, vektor dan lingkungan,

transmisi penyakit, serta penyebaran penyakit. Dalam surveilans epidemiologi,

data prospektif dan retrospektif dapat digunakan.


Sistem dalam surveilans epidemiologi didasarkan pada informasi yang

berasal dari penyedia jasa pelayanan kesehatan, health care agencies dan

masyarakat.

Mekanisme kerja dalam surveilans epidemiologi :

1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya

2. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data

3. Analisis dan interpretasi data

4. Studi epidemiologi

5. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya

6. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut

7. Umpan balik

Jenis penyelenggaraan surveilans epidemiologi adalah sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan Berdasarkan Metode Pelaksanaan

1) Surveilans epidemiologi rutin terpadu

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian,

permasalahan dan atau faktor resiko kesehatan

2) Surveilans epidemiologi khusus

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian,

permasalahan, faktor resiko atau situasi khusus kesehatan


3) Surveilans sentinel

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah

terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu

populasi atau wilayah yang lebih luas

4) Studi epidemiologi

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada periode tertentu serta

populasi atau wilayah tertentu untuk mengetahui lebih dalam gambaran

epidemiologi penyakit, permasalahan dan atau faktor resiko kesehatan

b. Penyelenggaraan berdasarkan aktifitas pengumpulan data

1) Surveilans aktif

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans

mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan,

masyarakat atau sumber data lainnya

2) Surveilans Pasif

Penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans

mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit

pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya

c. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan

1) Pola kedaruratan

Kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk

penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan atau bencana


2) Pola selain kedaruratan

Kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk

keadaan di luar KLB dan atau bencana

d. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan

1) Bukti klinis tanpa peralatan pemerikasaan

Kegiatan surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan

klinis atau tidak menggunakan peralatan pendukung pemerikasaan

2) Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan

Kegiatan surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemerikasaan

laboratorium atau peralatan pendukung pemerikasaan lainnya

Kegunaan surveilans epidemiologi :

1) Mendeteksi perubahan masalah kesehatan sedini mungkin, sehingga dapat

dilakukan tindakan kontrol atau preventif terhadap perubahan tersebut

2) Deteksi perubahan lingkungan/ vektor yang dianggap dapat menimbulkan

penyakit pada populasi

3) Mutlak diperlukan pada program-program pembrantasan penyakit menular

sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi program

4) Menilai kejadian penyakit pada populasi (insiden, prevalensi) untuk

menentukan population at risk, sehingga dapat menentukan kelompok dan

daerah yang beresiko, perjalanan penyakit menular

5) Data surveilans dapat digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan program

kesehatan
Tujuan Surveilans epidemiologi menurut WHO tahun 2002 :

1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi (outbreak atau wabah)

2. Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki program pencegahan dan

pengendalian penyakit

3. Memasok informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakna,

perencanaan, implementasi dan alokasi sumber daya kesehatan

4. Monitoring kecenderungan penyakit endemis dan mengestimasi dampak

penyakit di masa mendatang

5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut

Ruang lingkup surveilans epidemiologi :

1. Surveilans epidemiologi penyakit menular (analisis terus menerus dan

sistematis terhadap penyakit dan faktor resiko untuk mendukung

upaya pemberantasan penyakit menular)

2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular

3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku

(mendukung program kesehatan lingkungan)

4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan (mendukung program-

program kesehatan tertentu)

5. Surveilans epidemiologi kesehatan matra (kesehatan haji, udara,

keracunan, pelabuhan, laut, kejadian luar biasa)


Setiap penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit dan masalah kesehatan

lainnya terdiri atas beberapa komponen yang menyusun bangunan sistem

surveilans yang terdiri atas komponen sebagai berikut :

a. Tujuan yang jelas dan dapat diukur

b. Unit surveilans epidemiologi, yang terdiri atas kelompok kerja

surveilans epidemiologi dengan dukungan tenaga profesional

c. Konsep surveilans epidemiologi, sehingga terdapat kejelasan

sumber dan teknik memperoleh data, teknik mengolah data, teknik

analisis, sarana penyebaran dan pemanfaatan data dan informasi

epidemiologi serta mekanisme kerja surveilans epidemiologi

d. Dukungan advokasi peraturan perundang-undangan, sarana dan

anggaran

e. Pelaksanaan mekanisme kerja surveilans epidemiologi

f. Jejaring surveilans epidemiologi yang dapat membangun

kerjasama dan pertukaran data dan informasi epidemiologi,

analisis, dan peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi

g. Indikator kinerja

Sumber data surveilans epidemiologi :

1. Surveilans pasif

- Laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta

- Laporan dari jajaran departemen kesehatan yang secara aktif

memonitor suatu keadaan kesehatan


2. Surveilans aktif

Survei, penelitian, penyelidikan langsung ke lapangan (masyarakat)

Kriteria surveilans epidemiologi yang baik harus memenuhi :

1. Sederhana

2. Fleksible dan dapat diterima

3. Te-pat waktu

4. Akurat

5. Representatif dan lengkap

Anda mungkin juga menyukai