Disusun oleh :
Aam Aminah
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Usia : 39 tahun
Alamat : Batununggal
kadang terasa nyeri ditumit bila berjalan, lutut terasa lemas terutama yang sebelah
kanan, bila sedang berbaring nyeri tidak dirasakan, selama ini klien hanya
mengobatinya dengan obat gosok bila malam hari, klien sudah 5 th HD secara rutin
yang sudah dideritanya sejak tahun 2010. Ny Y mengatakan waktu awal –awal
menjalani HD klien masih BAK tapi sedikit-sedikit, kemudian sekitar 2 tahun lalu
klien mengaku tidak ada BAK sama sekali , klien diharuskan minun sebanyak
600cc/24 jam.
Pada saat di kaji k/u baik, tidak ada sesak, tidak terdapat edema, tidak ada
170/90 mmHg, Nadi 88x/ menit, RR : 16x/menit dan suhu 36oC, BB klien Pre HD :
47,6kg, BB kering : 44 kg, Post HD yang lalu 44,8kg, terdapat AV shunt di tangan
Hasil laboratorium
4. Terapi HD merupakan
4. Kolaborasi untuk terapi HD dan salah satu terapi untuk
setting mesin HD dengan menggantikan fungsi
QB 250ml/mnt ginjal dengan proses
UFG: 4000ml difusi, konveksi,
TD 4,5 Jm ultrafiltrasi.
QB dengan setinggan
Catat TTV, BB , tinggi akan beresiko
Jelaskan prosedur hemodialisa dan untuk terjadinya hipotensi
tujuannnya karena mempengatuhi
periksa peralatan dan cairan sesuai vasodilatasi pembuluh
dengan aturan darah.
lakukan tehnik steril untuk memulai Settingan UF goal yang
hemodialisa , insersi jarum dan tinggi beresiko untuk
pemasangan kateter terjadinya hipotensi
gunakan sarung tangan , pelindung karena banyaknya target
mata dan pakaian untukmencegah cairan yang terbuang di
kontak langsung dengan darah dalam tubuh melalui
lakukan hemodialisa , sesuai dengan mesin HD.
aturan
ajarkan pasienn untuk memantau
sendiri tanda dan gejala yang
mengindikasikan perlunya perawatan
medis ( demam, perdarahan , fistula
mengumpal, thromboplebitis
5. Pemberian heparin
5. Kolaborasi pemberian heparin: sebagai anti koagulan
5000 u untuk heparin sirkulasi untuk mencegah terjadi
2200 iu untuk Hepcon di oplos dengan pembekuan darah pada
NACL 15cc habis dalam 3,5 jam saat darah berada diluar
2000iu untuk fistula tubuh (mesin).
Hari /
Jam Dp Implementasi dan catatan perkembangan Evaluasi Paraf
tanggal
25/07/20 13.30 1 Mengukur BB awal Jam 1930
19 Respon Diagnosa 1
BB = 47,6 kg S : pasien mengatakan
14.00 1 Mengobservasi TTV badannya terasa enak
Pre HD : TD : 170/100 mmHg, Nadi 80x/ menit, RR : 16x/menit 0:
dan suhu 36oC TD : 180/100 mmHg, Nadi 84x/
menit, RR : 16x/menitdansuhu
36, oC
14.00 1,2 Melakukan persiapan mesin HD BB post HD: 44,1 kg
Mengamati proses Hemodialisa A: masalah belum teratasi
memeriksa peralatan dan cairan sesuai dengan aturan ( P : intv. Lanjutkan
Shoaking, rinsing, priming ) HD rutin seminggu 2x
Memberi heparin sirkulasi 5000 unit , (1 cc )
melakukan tehnik steril untuk memulai hemodialisa , insersi
jarum dan pemasangan kateter ( oleh perawat HD) DIAGNOSA 2
mengunakan sarung tangan , pelindung mata dan pakaian S:-
untukmencegah kontak langsung dengan darah O : tidak ada perdarahan di
melakukan hemodialisa , sesuai dengan aturan bekas luka penusukan ,
melakukan pengaturan alat seting QB 250 ml/mnt, UFR 1300 terpasang kassa + perban di
ml TD 4 jam 30 menit lokasi penusukan
melakukan observasi selama proses hemodialisa A : tidak terjadi perdarahan
Mengatur posisi semi fowler P : lanjutkan monitoring
perdarahan di rumah
15.00 1 Mengobservasi TTV Ingatkan untuk cek lab HB
TD : 160/100 mmHg, Nadi 80x/ menit, RR : 16 x/menit S 36Oc sebulan 1x