Anda di halaman 1dari 5

Perempuan ini berhasil bangkit dan melawan stroke yang menyerangnya di usia 32 tahun dengan

cara luar biasa.

Dream - Seorang mantan Black Fern, atau pemain rugbi wanita senior Selandia Baru berbicara
di depan umum untuk pertama kalinya setelah menderita stroke pada usia 32 tahun.

Saat ini, Shannon Willoughby berhasil main rugby kembali. Meskipun menderita stroke, tak
membuat semangatnya padam. Dan dihadapan orang-orang di depannya, Shannon ingin
memberitahu orang lain betapa pentingnya mendapatkan pertolongan dengan cepat.

Kisah perjuangan Willoughby dimulai sekitar 2,5 tahun lalu. Sesuatu yang buruk menimpa
dirinya secara tiba-tiba. Saat sedang mengeringkan rambut, Willoughby mendadak tak bisa
melihat apapun di sebelah kanan.

"Saya langsung tidak dapat melihat apapun di sebelah kanan dan menjatuhkan pukulan dan mulai
berpikir 'Ya ampun mata kanan saya buta," ungkapnya kepada Newshub.

Sebagai wanita muda, memiliki fisik sehat dan bugar, tak pernah terlintas dalam pikirannya
bahwa ia akan terserang stroke.

"Saya bodoh tidak melakukan apa-apa, saya pergi tidur dan bangun keesokan harinya dan
melakukan kelas spin," lanjutnya.

Pikiran Willoughby pun melayang pada hobi terbangnya yang harus ditinggalkan karena stroke
yang menyerang.

Beruntungnya, datang seorang teman yang cepat melakukan tindakan dengan membawanya ke
rumah sakit. Saat itulah kenyataan pahit harus diterima Willoughby.
"Dokter memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan begitu banyak skenario yang melintas di
kepala saya. Saya masih berusia 32 tahun dan tidak tepat berada di kamar rumah sakit,"
terangnya.

Ini adalah pertama kalinya, dia berbicara di depan umum mengenai stroke dan masih emosional.
Dia adalah bagian dari tim Black Fern 2006, yang memenangkan

piala dunia.

Tapi berkat kekuatan tekatnya untuk mengalahkan penyakit itu akhirnya setahun setelah divonis
stroke, dia bermain rugbi lagi. Setelah 18 bulan berlalu akhirnya dia mendapatkan ijin kembali
untuk terbang.

Dia sekarang ingin orang belajar dari pengalamannya, mengenai gejala yang timbul seperti
wajah terkulai, kelemahan di tangan dan ucapan yang tidak jelas untuk segera mendapat
pertolongan dengan cepat.

Semakin cepat tiba di rumah sakit, kemungkinan besar stroke akan segera ditangani untuk
mendapatkan hasil yang bagus dengan risiko kecacatan kecil.

Shannon Willoughby menjadi salah satu tokoh perempuan yang inspiratif.

Ketegarannya melawan penyakit dan bangkit kembali berhasil memotivasi orang dari seluruh dunia.
Pelajaran dari Kisah Nabi Ayyub Sang Penyabar

Sumber https://rumaysho.com/15439-21-pelajaran-dari-kisah-nabi-ayyub-sang-
penyabar.html

Dulunya Nabi Ayyub terkenal sangat kaya dengan harta yang berlimpah ruah, contohnya
saja sapi, unta, kambing, kuda dan keledai dalam hal jumlah tak ada yang bisa
menyainginya. Beliau juga memiliki tanah yang luas di negeri Batsniyyah yang termasuk
daerah Huran. (Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah, 1: 507 dan Tafsir Al-Baghawi, 17: 176)

Allah juga memberikan kepada beliau karunia berupa keluarga dan anak laki-laki dan
perempuan. Ayyub sangat terkenal sebagai orang yang baik, bertakwa, dan menyayangi
orang miskin. Beliau juga biasa memberi makan orang miskin, menyantuni janda, anak
yatim, kaum dhuafa dan ibnu sabil (orang yang terputus perjalanan). Beliau adalah orang
yang rajin bersyukur atas nikmat Allah dengan menunaikan hak Allah. (Lihat Tafsir Al-
Baghawi, 17: 176)

Setelah itu Nabi Ayyub diuji penyakit yang menimpa badannya, juga mengalami musibah
yang menimpa harta dan anaknya, semua pada sirna. Ia pun terkena penyakit kulit,
yaitu judzam (kusta atau lepra). Yang selamat pada dirinya hanyalah hati dan lisan yang
beliau gunakan untuk banyak berdzikir pada Allah sehingga dirinya terus terjaga. Semua
orang ketika itu menjauh dari Nabi Ayyub hingga ia mengasingkan diri di suatu tempat.
Hanya istrinya sajalah yang mau menemani Ayyub atas perintahnya. Sampai istrinya pun
merasa lelah hingga mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya. (Lihat Tafsir Al-
Qur’an Al-‘Azhim, 5: 349)

As-Sudi menceritakan pula bahwa Nabi Ayyub menderita sakit hingga terlihat sangat-sangat
kurus tanpa daging, hingga urat syaraf dan tulangnya terlihat. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-
‘Azhim, 5: 349)

Ketika setan menggodanya saat beliau tertimpa musibah, Nabi Ayyub ‘alaihis
salam menyatakan,

“Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil.” Lalu
Nabi Ayyub juga menyebutkan bahwa dia tidak memiliki harta dan jiwa sama sekali.
(Lihat Tafsir Al-Baghawi, 17: 177)

Saat mengurus dan membawa bekal pada beliau, istrinya sampai pernah bertanya kepada
Nabi Ayyub yang sudah menderita sakit sangat lama, “Wahai Ayyub andai engkau mau
berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan keluar.” Nabi Ayyub menjawab,
“Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah
timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.” Istrinya
pun semakin cemas. Akhirnya karena tak sanggup lagi, istrinya mempekerjakan orang lain
untuk mengurus suaminya sampai memberi makan padanya. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-
‘Azhim, 5: 349-350)

Tentang kisah Nabi Ayyub ‘alaihis salam disebutkan dalam ayat berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

‫) فَاست َ َجبنَا لَهَ فَ َكشَفنَا َما‬83( ََ‫اح ِمين‬ َّ َ‫ت أَر َحم‬
ِ ‫الر‬ ََ ‫ُّر َوأَن‬
َُّ ‫ي الض‬ َّ ‫ُّوب ِإذَ نَا َدى َربَّهَ أَنِي َم‬
ََ ِ‫سن‬ ََ ‫َوأَي‬
)84( ََ‫ِب َِه ِمنَ ضرَ َوآَتَينَاهَ أَهلَهَ َو ِمثلَهمَ َمعَهمَ َرح َمةَ ِمنَ ِعن ِدنَا َوذِك َرى ِللعَا ِبدِين‬
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku
telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua
penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit
yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi
semua yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya’: 83-84)

Setelah Nabi Ayyub ‘alaihis salam sabar menghadapi cobaan dan doa beliau terkabul,
akhirnya beliau diberi kembali istri dan anak seperti yang dulu ada.

Disebutkan bahwa Nabi Ayyub mendapatkan ganti istri yang lebih muda dan memiliki 26
anak laki-laki. Wahb mengatakan bahwa beliau memiliki sembilan puteri dan tiga putera.
Ibnu Yasar menyatakan bahwa anak beliau adalah tujuh putera dan tujuh puteri.
(Lihat Tafsir Al-Baghawi, 17: 185)

Syaikh As-Sa’di rahimahullah mengungkapkan bahwa keluarga dan hartanya kemudian


kembali. Allah karuniakan lagi pada Nabi Ayyub keluarga dan harta yang banyak. Itu semua
disebabkan kesabaran dan keridhaan beliau ketika menghadapi musibah. Inilah balasan
yang disegerakan di dunia sebelum balasan di akhirat kelak. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 556)

Anda mungkin juga menyukai