1. AAM
AMINAH
2. ASEP
SUPRIYADI
3. ELIS PARIDA
4. JAJANG
ABDUL
RAHMAN
ORGAN
REPRODUKSI
WANITA
1.Genital
bagian
interna
2.Genital
bagian
externa
GENITALIA
INTERNA
1. Vagina (liang
kemaluan)
2. Uterus (rahim)
3. Ovarium
4. Tuba Falopi
GENETALIA
EXTERNA
1. Tundun ( Monsveneris )
2. Labiya Mayora ( Bibir
besar )
3. Labiya Minora ( Bibir
kecil )
4. Klitoris
5. Vestibulum ( Serambi )
6. Himen ( Selaput dara )
7. Perineum ( Kerampang )
2. Perkembangan saat Pubertas
♀ usia 9 hingga 16 tahun
Perubahan Perkembangan pada sistem
Reproduksi Wanita Terjadi perubahan sistem reproduksi
A
KEGANASAN
PADA ORGAN
REPRODUKSI
Karsinoma
endometrium
Karsinoma
serviks
(pathway)
Karsinoma
ovarium
Karsinoma
tuba fallopi
Karsinoma
vulva
Karsinoma
vagina
PAYUDARA
Jaringan kelenjar, fibrosa
dan lemak
Jaringan ikat
memisahkan payudara
dari otot dinding dada,
otot pektoralis dan
seratus anterior
Pusat payudara : puting
Tonjolan yang berpigmen
dikelilingi oleh areola
Puting mempunyai
perforasi : apertura
duktus laktiferosa
MASALAH PADA PAYUDARA
Infeksi
Trauma
Fibroadenoma
Papiloma intraduktal
Fibrokistik payudara
Karsinoma payudara
ORGAN REPRODUKSI PRIA
1. Organ reproduksi dalam
Testis
Saluran pengeluaran
Epididimis
Vas diferens
Saluaran ejakulasi
Uretra
Kelenjar asesoris
Vesicula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar cowper
2. Organ reproduksi dalam
Penis
Skrotum
SPERMATOGENESIS
Terjadi dalam testis → tubulus seminiferus
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus → disimpan di epididimis
Terus menerus membelah, memperbanyak diri melalui tahap perkembangan
untuk membentuk sperma.
Tahap spermatogenesis → spermatogenia bersifat diploid (2n/23 kromosom
berpasangan) → berkumpul ditepi membran epitel germinal → spermatogenia
type A → bermitosis menjadi type B → spermatosit primer (diploid) → membelah
secara meiosis → 2 buah spermatosit sekunder haploid (23 kromososm tdk
berpasangan) → membelah secara meiosis → 4 buah spermatid (calon sperma
tdk memiliki ekor dan haploid) → berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma)
yg berkepala dan berekor.
Tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel sertoli yg memilki
fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses
spermatogenesis.
HORMON PADA PRIA
Testosteron : disekresi oleh sel’ leydig, yg penting untuk
pemebelahan sel germinal, terutama pembelahan
meiosis utk membentuk spermatosit sekunder
LH ( Luteinizing Hormone ) : disekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior. Berfungsi menstimulasi sel’ leydig untuk
mensekresi testosteron.
FSH (Follicle Stimulating Hormone) : disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi menstrimulasi sel’
sertoli untuk pengubahan spermatid menjadi sperma.
Estrogen : dibentuk oleh sel sertoli ketika distimukasi oleh
FSH
Hormon Pertumbuhan : diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis.
Disfungsi ereksi
Hidrokel
Hipogonadisme
Torsio testis
Varikokel
Kriptorkidisme
Hipospadia
Epispadia
Hiperplasia prostat
TRICHOMONIASIS VAGINALIS
INFEKSI MERADANG NONSPESIFIK
SERVITIS→ Peradangan
serviks ( endoservisitis
dan ektoservisitis )
RADANG PANGGUL →
peradangan pada saluran
genital atas ♀
INFEKSI JAMUR
Candida albicans
adalah spesies kandida yang secara
normal ditemukan dimulut,
tenggorokan, usus, kulit laki-laki dan
vagina.
MENCEGAH INFEKSI GENETALIA
1. Pendidikan kesehatan
2. Deteksi individu asimtomatik dan orang yg
kecil kemungkinan untuk berobat
3. Diagnosis dan terapi yang efektif pada orang
yang terinfeksi
4. Perlunya evaluasi, terapi dan penyuluhan
terhadap pasangan seks dengan infeksi genital