Anda di halaman 1dari 28

SISTEM REPRODUKSI DISUSUN :

1. AAM
AMINAH

2. ASEP
SUPRIYADI

3. ELIS PARIDA

4. JAJANG
ABDUL
RAHMAN
ORGAN
REPRODUKSI
WANITA
1.Genital
bagian
interna
2.Genital
bagian
externa
GENITALIA
INTERNA

1. Vagina (liang
kemaluan)
2. Uterus (rahim)
3. Ovarium
4. Tuba Falopi
GENETALIA
EXTERNA
1. Tundun ( Monsveneris )
2. Labiya Mayora ( Bibir
besar )
3. Labiya Minora ( Bibir
kecil )
4. Klitoris
5. Vestibulum ( Serambi )
6. Himen ( Selaput dara )
7. Perineum ( Kerampang )
2. Perkembangan saat Pubertas
 ♀ usia 9 hingga 16 tahun
Perubahan Perkembangan pada sistem
Reproduksi Wanita  Terjadi perubahan sistem reproduksi

1. Perkembangan Prenatal  Berkembangnya sek sekunder dan primer

 Kromosom sex ♀ konfigurasi XX  Tanda pubertas ekternal :


 Puting dan payudara berkembang
 Pada fase Embrionik sel mengalami diferensiasi
 Aerola membesar
 Duktus dari gonad akan menjadi genetalia
externa dan kelenjar sex sekunder  Tumbuh rambut axila dan pubis
 ♀/♂ dipengaruhi konfigurasi genetik dan  Panggul melebar
hormon  Tanda pubertas internal :
 Akhir minggu ke-12 kehamilan, jenis kelamin Uterus dan ovarium berkembang
dapat dilihat secara visual dengan matang
 Embrio ♀ : struktur internal berkembang
 Kromosom sex ♂ ( XY ), gen SRY pada 3. Perubahan akibat penuaan
kromosom Y mengalami perkembangan testis
 Menopouse diawal usia 50-an
yg m’produksi testosteron → merangsang
duktus wolffian menjadi epididimis, vas  Terjadi reduksi hormon estrogen →
differensial dan vesica seminalis → genetalia penghentian menstruasi
laki-laki berkembang dg adanya  Atropi organ reproduksi
dihidrostestosteron
 ↓ rubrikasi
STRUKTUR SISTEM REPRODUKSI WANITA
 Perempuan dewasa : ovarium berkembang, melepaskan sel telur, menghasilkan
hormon steroid ( E1, E2 dan E3 )
 Tuba fallopi : penghubung ovarium dg uterus, bermuara dalam rongga uterus.
Sehingga terjadi hubungan langsung dari rongga peritoneal dg rongga uterus.
 Uterus : terletak ditengah panggul, korpus dan serviks, lapisan dalam endometrium
(epitelium, kelenjar & jaringan ikat), bagian bawah korpus ada os internal & serviks. Os
eksternal diujung bawah serviks →kanalis servikalis merupakan penghubung antara
rongga korpus uteri, melalui os internal & eksternal dengan vagina.
 Vagina : serviks uteri sampai ke introitus pada vestibulum, merupakan batas genetalia
interna dan eksterna.
 Mons pubis : permukaan anterior dan simfisis pubis yg berlanjut ke bawah dan
menyatu dengan labia mayora dan sebelah medial terdapat labia minora yang
menyatu dan bergabung di inferior membentuk fourchette dan disuperior membentuk
prepusium dari klitoris.
wanita
Fungsi hormonal
 Siklus menstruasi normal
 Siklus ovarium  Siklusrespon seksual
 Fase folikular
wanita
 Fase luteal  Rangsangan

 Siklus endometrium  Orgasme

 Fase proliferasi  Resolusi

 Fase sekresi  Klimakterium dan


menopouse
 Fase menstruasi

FUNGSI SISTEM REPRODUKSI WANITA


GANGGUAN REPRODUKSI WANITA
Gangguan menstruasi :
amenore, dismenore dan
sindroma pra menstruasi
Perdarahan uterus disfungsional
Perdarahan uterus abnormal
Gangguan penempatan saluran genital
Gangguan perpidahan / struktur
 Sistokel : daerah yg lemah dlm vagina yg
Kelainan serviks dan memungkinkan kandung kemih menonjol
ke dlm saluran vagina.
vagina yang terpajan
dietilstilbestron
Genetalia ganda dan
interseks  Rektokel : herniasi rektum ke dlm vagina

A
KEGANASAN
PADA ORGAN
REPRODUKSI
 Karsinoma
endometrium
 Karsinoma
serviks
(pathway)
 Karsinoma
ovarium
 Karsinoma
tuba fallopi
 Karsinoma
vulva
 Karsinoma
vagina
PAYUDARA
 Jaringan kelenjar, fibrosa
dan lemak
 Jaringan ikat
memisahkan payudara
dari otot dinding dada,
otot pektoralis dan
seratus anterior
 Pusat payudara : puting
 Tonjolan yang berpigmen
dikelilingi oleh areola
 Puting mempunyai
perforasi : apertura
duktus laktiferosa
MASALAH PADA PAYUDARA

 Infeksi
 Trauma
 Fibroadenoma
 Papiloma intraduktal
 Fibrokistik payudara
 Karsinoma payudara
ORGAN REPRODUKSI PRIA
1. Organ reproduksi dalam
 Testis

 Saluran pengeluaran
 Epididimis

 Vas diferens
 Saluaran ejakulasi
 Uretra

 Kelenjar asesoris
 Vesicula seminalis
 Kelenjar prostat
 Kelenjar cowper
2. Organ reproduksi dalam
 Penis

 Skrotum
SPERMATOGENESIS
 Terjadi dalam testis → tubulus seminiferus
 Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus → disimpan di epididimis
 Terus menerus membelah, memperbanyak diri melalui tahap perkembangan
untuk membentuk sperma.
 Tahap spermatogenesis → spermatogenia bersifat diploid (2n/23 kromosom
berpasangan) → berkumpul ditepi membran epitel germinal → spermatogenia
type A → bermitosis menjadi type B → spermatosit primer (diploid) → membelah
secara meiosis → 2 buah spermatosit sekunder haploid (23 kromososm tdk
berpasangan) → membelah secara meiosis → 4 buah spermatid (calon sperma
tdk memiliki ekor dan haploid) → berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma)
yg berkepala dan berekor.
 Tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel sertoli yg memilki
fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses
spermatogenesis.
HORMON PADA PRIA
 Testosteron : disekresi oleh sel’ leydig, yg penting untuk
pemebelahan sel germinal, terutama pembelahan
meiosis utk membentuk spermatosit sekunder
 LH ( Luteinizing Hormone ) : disekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior. Berfungsi menstimulasi sel’ leydig untuk
mensekresi testosteron.
 FSH (Follicle Stimulating Hormone) : disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior. Berfungsi menstrimulasi sel’
sertoli untuk pengubahan spermatid menjadi sperma.
 Estrogen : dibentuk oleh sel sertoli ketika distimukasi oleh
FSH
 Hormon Pertumbuhan : diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis.
 Disfungsi ereksi
 Hidrokel
 Hipogonadisme
 Torsio testis
 Varikokel
 Kriptorkidisme
 Hipospadia
 Epispadia
 Hiperplasia prostat

GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA


 Balanitis : peradangan
glans dan prepucium
 Uretritis : peradangan
uretra dgn gejala gatal
pada penis dan sering
buang air kecil
 Prostatitis : peradangan
prostat
 Epididimitis
 Orkhitis : peradangan
pada testis
KEGANASAN PADA GENETALIA PRIA
 KARSINOMA PROSTAT, GEJALA : DISURIA, KESULITAN MENAHAN
KEMIH, SERING BERKEMIH, RETENSIO URINE, NYERI PINGGANG,
HEMATURI
 KARSINOMA TESTIS : PEMBENGKAKAN TANPA RASA SAKIT, ADA
MASSA PADA SATU TESTIS
 KARSINOMA SKROTUM : DIMULAI NODUL TUNGGAL MEMBESAR
SECARA PERLAHAN, ULCERASI SETELAH 6 BULAN
 KARSINOMA PENIS : LEBIH SERING TERJADI PADA YG TDK
DISIRKUMSISI. DIMULAI LESI PREPUCIUM ATAU KORONA
KEMUDIAN MELUAS KESELURUH GLANS, PREPUSIUM DAN
BATANG PENIS.
PENYAKIT HUBUNGAN SEKSUAL

INFEKSI BAKTERI INFEKSI VIRUS


 KLAMIDIA  VIRUS HERPES SIMPLEKS
 GOENORHOEAE  VIRUS PAPILOMA
 SIFILIS
 VAGINOSIS BAKTERIALIS
 LIMFOGRANULOMA
VENERUM, CHANCROID,
INFEKSI JAMUR
GRANULOMA INGUINALE  CANDIDA ALBICANS

 TRICHOMONIASIS VAGINALIS
INFEKSI MERADANG NONSPESIFIK
 SERVITIS→ Peradangan
serviks ( endoservisitis
dan ektoservisitis )
 RADANG PANGGUL →
peradangan pada saluran
genital atas ♀
INFEKSI JAMUR
 Candida albicans
adalah spesies kandida yang secara
normal ditemukan dimulut,
tenggorokan, usus, kulit laki-laki dan
vagina.
MENCEGAH INFEKSI GENETALIA

1. Pendidikan kesehatan
2. Deteksi individu asimtomatik dan orang yg
kecil kemungkinan untuk berobat
3. Diagnosis dan terapi yang efektif pada orang
yang terinfeksi
4. Perlunya evaluasi, terapi dan penyuluhan
terhadap pasangan seks dengan infeksi genital

Anda mungkin juga menyukai