Hasil Pembacaan :
Ketelitian 0,02 mm, skala vernier terbagi menjadi 50 ruas.
Hasil pengukuran :
Skala utama : =8 mm
Skala vernier : 23 x 0,02 = 0,46 mm +
= 8,46 mm
Hasil pengukuran :
Skala utama : = 14 mm
Skala vernier : 6 x 0,05 = 0,30 mm +
= 14,30 mm
1
Fungsi :
Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur
sangkar atau bulat (Out Side Micrometer).
Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll
Ketelitian yang didapat dari 0,01 s/d 0,001 mm. Ukuran yang ada : 0 - 25 mm, 25 – 50 mm, 50 – 75 mm, 75 –
100 mm, dst.
Bagian-bagian utama mikrometer :
1 Skala Sleeve
Skala yang diam dengan nilai angka nominal
(angka satuan) :
Skala bagian atas nilai tiap ruasnya 1 mm
Skala bagian bawah dengan nilai tiap ruasnya
= 0,5 mm
2 Skala Thimble
Skala yang berputar ke kiri dan ke kanan
mengikuti gerakan proses pengukuran dengan
nilai angka desimal :
Skala thimble terdiri 50 ruas.
Nilai tiap ruas = 0,01 mm
Skala berputar 1 kali= 0,01 x 50 = 0,5 mm =
bergeser satu ruas skala bagian bawah dari
skala sleeve.
3 Rachet
Untuk mengontrol tekanan mikrometer saat
menjepit benda kerja sampai berbunyi klik
Kalibrasi :
Ambil alat penera ( standard gauge ) sesuai ukuran
Putar ratcher stopper sampai anvil dan spindel bersentuhan
Jika kesalahan < dari 0,02 mm ( 2 kolom ) putar outer sleeve sampai “ O “ lurus
Jika kesalahan > dari 0,02 mm kunci lock clam dan lepaskan racher stoper, lepaskan thimble dan luruskan tanda “
O “ pada thimble dan sleeve
Hasil Pembacaan :
Hasil pengukuran :
Skala sleeve = 11,5 mm
Skala thimble = 0,06 mm +
= 11,56 mm
2
Untuk mengukur kebengkokan poros, keolengan (runout), kesejajaran, kerataan dan lain-lain.
Jarum panjang
Jarum panjang menunjukkan angka desimal.
Hasil ukur jarum panjang = nilai skala x bilangan ketelitian
Contoh :
Angka ketelitian 0,01 mm dan jarum panjang bergerak 10 ruas skala
Hasil Ukur = 0,01 mm x 10 = 0,1 mm
Posisi angka nol sembarang tergantung yang kita kehendaki.
Jarum pendek
1 Ruas Jarum pendek = 1 putaran jarum panjang
3
FUNGSI :
Mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain.
Ketelitian alat ukur ini sampai 0,01 mm.
Bagian-bagian :
1 Dial gauge :
Untuk mengetahui hasil pembacaan pengukuran.
2 Grip (Tangkai gauge) :
Bagian untuk memegang atau mengikat dial.
3 Dial gauge securing position :
Untuk mengatur posisi dial gauge
4 Replacement rod / Anvil :
Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang
akan menyentuh bidang ukur pada silinder.
5 Replacement washer :
Alat untuk menambah kepanjangan rod.
6 Measuring point :
Titik point pengukuran
Kalibrasi :
Set out side micrometer sesuai dengan standar pengukuran
Fungsikan lock clam
Masukkan rod pengukur ke dalam out side micrometer ( seperti gambar )
Set jarum panjang pada angka nol
Contoh pengukuran diameter silinder :
Bila jarum panjang bergerak ke kanan maka permukan benda kerja lebih
kecil dari permukaan yang ditentukan.
Bila jarum panjang bergerak ke kiri maka permukaan benda kerja lebih
besar dari ukuran yang ditentukan.
Pada gambar jarum panjang yang bergerak ke kiri bergeser 8 strip dari
angka 0, apabila ukuran standart diameter silinder 102 mm maka hasil dari
pengukuran tersebut adalah 102 mm + 0,08 mm = 102,08 mm. Berarti
ukuran diameter yang diukur lebih besar dari ukuran standart.
Jarum panjang yang bergerak ke sisi kanan bergeser 4 strip dari angka 0,
maka hasil dari pengukurannya adalah 102 mm – 0,04 mm = 101,96 mm.
Berarti ukuran diameter yang diukur lebih kecil dari ukuran standart.
4
Fungsi :
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan kandungan O2 didalam gas buang
Pengoperasian :
Nyalakan unit dengan menekan tombol power dibelakang unit, kemudian tunggu hingga display muncul
Tekan tombol “ENTER” untuk masuk menu selanjutnya, kemudian muncul display :
- Pengujian emisi mesin dengan bahan bakar bensin
- Pengujian emisi mesin dengan bahan bakar solar dengan smoke chamber
- Multimeter (optional)
Pilih “GAS ANALYSIS” kemudian tekan “ENTER” Kemudian muncul display :
- Pengukuran dengan tampilan digital
- Pengukuran dengan tampilan kurva
- Pengukuran dengan tampilan diagram batang
- Keluar
Pilih “Measurement” kemudian tekan “ENTER” Kemudian muncul display :
- Pengujian dengan standard negara di eropa
- Pengujian mengacu pada OIML CLASS 0
- Pengujian efisiensi bahan bakar berdasarkan output tegangan dari O2 sensor di exhaust manifold (kendaraan
dengan katalisator)
Pilih “Standard Test” kemudian tekan “ENTER “ Kemudian akan muncul display :
5
Keterangan :
- sebelum pengukuran, unit akan melakukan WARMING UP dan AUTO ZERO
Merupakan gabungan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter. Berfungsi untuk melakukan pengukuran arus,
tegangan dan tahanan.
Bagian-bagian multimeter :
1. Skala (scale) adalah garis yang mempunyai satuan
ukur yaitu : scala W, DCV/ACV dan DCA.
2. Zero posision adjuster screw / pointer calibration
screw adalah baut kalibrasi voltmeter dan
amperemeter
3. Æ W Adjuster knob / ohm calibration knob / ohm
adjuster knob adalah tombol kalibrasi ohmmeter.
4. Range selector knob adalah sakelar penunjuk
pemakaian batas satuan ukuran yang diinginkan.
Terdiri dari Ohm (W), DCV, ACV dan DCmA
5. Positive terminal DCA adalah terminal positife
untuk pengukuran DC amper
6. Test lead adalah tangkai kabel pengujian yang
mempunyai warna merah untuk terminal (+) dan
hitam untuk terminal (-).
Penggunaan :
1. Ohmmeter
Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk mengetahui : Nilai tahanan, Rangkaian terbuka atau putus, Hubungan
jelek, Hubungan singkat.
Cara penggunaan :
1. Hidupkan Ohmmeter
2. Lakukan kalibrasi dengan menghubung-kan kedua kabel ukur dan memutar tombol kalibrasi.
3. Pastikan komponen/rangkaian listrik yang akan diukur sudah tidak terdapat aliran arus listrik dan konektor ke
rangkaian lain telah dilepas
4. Pilih batas ukur yang sesuai ( pemeriksaan hubungan kabel dan kontinuitas à X1Ώ)
5. Ulangi kalibrasi setiap mengubah selektor
6. Lakukan pengukuran dengan hubungan paralel
7. Baca hasil pengukuran dengan rumus = Nilai skala garis X Bilangan selektor
Contoh :
Pada gambar di bawah, selektor berada dalam range X10 Ω dan pointer berada dalam angka 0,5 pada skala ohm.
Pembacaaannya adalah :
Hasil pengukuran =
6
Nilai skala garis x bilangan selector
0,5 Ω x 10 = 5 Ω
2. Voltmeter
Berfungsi mengukur tegangan listrik untuk mengetahui : Nilai tegangan listrik dari
sumber daya listrik : battery dan generator, penurunan tegangan listrik dari sumber
arus, rangkaian terbuka atau putus.
Cara penggunaan :
1. Pastikan jarum menunjuk angka nol sebelum digunakan dan kalibrasikan jika perlu dengan memutar zero
posision adjuster screw
2. Pilih batas ukur yang sesuai ( di atas tegangan listrik yang diukur)
3. Lakukan pengukuran
4. Baca hasil pengukuran
Contoh :
Pada gambar di samping,
selektor diputar dalam range
25 DCV maka hasil
pembacaan dibaca pada
skala DCV dengan batas
skala 0 sampai 25. Hasil
pengukurannya adalah 12V.
3. Ampermeter
Berfungsi mengukur kuat arus listrik untuk mengetahui : kemampuan pengisian battery dan pemakaian energy
listrik dari setiap komponen.
Contoh :
Pada gambar, selektor berada
dalam range 10 ACV maka
pembacaannya dibaca pada
skala ACV dengan batas 0
sampai 10 ACV. Hasil
pengukurannya adalah 3
Ampere.
Timing Light Tester merupakan alat untuk mengetahui waktu pengapian pada kondisi mesin hidup
Timing light Degrees Advance (dengan pemajuan derajat pengapian). Timing light jenis ini dilengkapi dengan
pemajuan derajat pengapian. Maka, bila mesin dengan tanda timing tanpa derajat harus memakai timing ini, tetapi
timing light tersebut bisa juga dipakai untuk semua jenis tanda timing.
Keterangan :
5 Lensa
P
Penggunaan timing light :
1. Dibawah ini merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tinggi dan kerenggangan,
kecuali …..
2. Vernier caliper mempunyai beberapa kegunaan, dibawah ini yang bukan kegunaan dari vernier caliper adalah …..
A. 6,15 mm D. 5,00 mm
B. 6,00 mm E. 5,5 mm
C. 5,15 mm
B. 6,15 mm E. 8,65 mm
C. 7,65 mm
5. Posisi pengukuran vernier caliper yang tepat dibawah ini adalah …..
A. C. E.
B. D.
6. Hasil pembacaan vernier caliper pada gambar yang tepat adalah …..
A. 15,30 mm D. 16,30 mm
B. 15,35 mm E. 16,35 mm
C. 16,00 mm
A. compression tester
B. timing light
C. dial indicator
D. vacuum brake
E. tachometer
8. Pada gambar di bawah menunjukkan bahwa multimeter digunakan untuk mengukur …..
Tanpa internal resistor
A. tegangan
B. tahanan
C. DC volt
D. arus listrik
E. AC volt
Mekanisme Hidrolik yaitu suatu sistem pengoperasian dengan menggunakan tenaga hidrolis (fluida cair) dengan
suatu silinder / actuating silinder.
Mekanisme Pneumatik yaitu suatu sistem pengoperasian dengan menggunakan tenaga pneumatik (fluida gas)
dengan suatu silinder/ actuating silinder.
Fluida yaitu zat alir, terdiri dari dua jenis yaitu fluida cair dan fluida gas.
Tekanan Atmosfer yaitu tekanan udara luar pada setiap tempat kejadian, biasanya dihubungkan dengan tinggi
tempat diukur dari permukaan air laut = 1 kg/cm2 atau tekanan kolom 76 cmHg atau tekanan kolom 10.333 m H2O.
Tekanan Mutlak yaitu besarnya tekanan yang diukur dari 0 (nol) atmosfer.
Tekanan Kerja yaitu besarnya tekanan yang diukur dari satu atmosfer.
Udara yaitu gas yang terdiri dari campuran unsur-unsur oksigen, nitrogen dan argon serta unsur-unsur lain yang relatif
sangat kecil yang biasanya diabaikan.
Udara Normal yaitu udara pada tekanan 76 cmHg, suhu 0oC atau biasa didefinisikan lain sebagai udara dengan
lengas relatif 36% pada 68°F.
Kompresor yaitu pesawat / mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan tekanan atau memindahkan
fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke keadaan tekanan statis yang lebih tinggi.
1. Klasifikasi dan Konstruksi Kompresor Udara
Pembersih karburator
Pembersih filter udara dan filter bensin
Pembersih oli pada blok mesin ketika mengganti oli baru
Menambah angin pada roda kendaraan
Istilah kompresor banyak dipakai untuk yang bertekanan tinggi, blower untuk yang bertekanan menengah rendah dan
fan untuk yang bertekanan sangat rendah. Udara bertekanan yang dihasilkan kompresor mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan tenaga listrik dan hidrolik, yang antara lain adalah :
11
a) Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana
b) Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan mudah
c) Energi dapat disimpan
d) Kerja dapat dilakukan dengan cepat
e) Harga mesin dan peralatan relatif lebih murah
f) Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak menimbulkan pencemaran
Konstruksi Kompresor
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar dari penggerak
mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang
penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.
Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:
(1). Langkah Isap
Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam,
torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan
negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak
sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap
masuk ke silinder.
(2). Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap
dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder
12
5. Kotak Engkol
Kotak engkol adalah sebagai blok mesinnya kompresor yang berfungsi sebagai dudukan bantalan engkol yang
bekerja menahan beban inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak.
6. Pengatur Kapasitas
Untuk mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut
pembebas beban (unloader).
B. turbo D. katup
4. Klasifikasi “khusus kompresor torak” (mis: mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang
dan lawan imbang/balans oposed) adalah klasifikasi kompresor berdasar?
A. susunan silinder
B. susunan tingkat kompresi
C. sususna pelumasan
D. susunan tingkat pendinginan
E. susuna gerak tali
5. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar dari
penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/piston dan gerakan ini diperoleh dari?
A. gerakan tali kipas
B. gerakan mesin
C. gerakan poros engkol dan batang penggerak
D. gerakan puly
E. gerakan manual
6. Konstruksi gambar di bawah adalah jenis kompresor sistem?
A. kerja tunggal
13
B. kerja pendingin udara
D. lawan imbang
E. kerja ganda
7. Yang merupakan komponen yang bertugas untuk melakukan kompresi terhadap udara dalam kerja
kompresor dinamakan?
A. torak C. tali kipas E. katup isap
B. jenis kanal
C. jenis cincin
D. jenis kepak
E. jenis isap
9. Yang berfungsi sebagai dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban inersia dari masa yang
bergerak bolak-balik serta gaya pada torak adalah?
A. kotak engkol
B. batang poros
C. batang torak
D. poros engkol
E. torak
10. Komponen apa yang dipakai untuk mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan kompresor?
A. switch C. pembebas beban E. regulator
B. piston D. katup
11. Pada gambar di bawah merupakan prosedur pembongkaran kompresor yaitu …..
A. melepas kepala silinder
B. melepas silinder piston
C. melepas piston
D. membersihkan kepala silinder
E. membersihkan silinder piston
12. Besarnya tekanan yang diukur dari 0 (nol) atmosfer adalah …..
A. tekanan atmosfir C. tekanan mutlak E. tekanan kerja
B. tekanan normal D. tekanan abnormal
13. Besarnya tekanan yang diukur dari satu atmosfer adalah …..
A. tekanan atmosfir C. tekanan mutlak E. tekanan kerja
14
B. tekanan normal D. tekanan abnormal
14. Zat yang berbentuk cair atau gas yang digunakan pada sistem hidrolik dinamakan dengan …..
A. udara bebas C. fluida E. oksida
B. hydrogas D. hydrokarbon
15. Bahan kimia yang ditambahkan pada minyak untuk mempertinggi kualitas atau untuk memperoleh suatu
sifat yang dbutuhkan adalah …..
A. additive C. fluida E. fitting
B. hydrogas D. refigeran
Sistim pendinginan ada 2 cara yaitu sistim pendinginan udara dan sistim pendinginan air. Secara garis besar fungsi
pendingin adalah :
1. Untuk mengurangi panas motor atau mesin
2. Untuk mempertahankan agar temperatur mesin selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai
kondisi, umumnya temperatur kerja mesin antara 80° C sampai 90° C
3. Untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keausan
yang berlebihan, kerja mesin yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan
15
kotor dan porosnya yang aus, serta tali kipasnya yang
kendor.
4. Radiator
Keterangan :
A. Tabung atau tangki atas (upper tank) berfungsi untuk menampung
air yang telah panas dari mesin
B. Tabung atau tangki bawah (lower tank) untuk menampung air yang
telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke
mesin melalui pompa
C. Selang atas (upper house) berfungsi sebagai selang yang
menyalurkan air pendingin yang bertemperatur tinggi atau panas ke
radiator untuk didinginkan
D. Selang bawah (lower house) berfungsi sebagai selang untuk
mengalirkan air pendingin dari radiator menuju mesin untuk
disirkulasikan ke mesin melalui pompa
E. Kisi-kisi (fin) berfungsi untuk menyerap panas dari air pendingin
F. Sirip radiator atau inti radiator (radiator core) berfungsi untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan
panas ke udara luar
G. Tutup radiator (radiator cup) untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan
(mengatur tekanan air). Tutup radiator mempunyai 2 katup yaitu katup tekanan (relief valve) untuk membuang
16
air pendingin ke resevoir pada saat tekanan di dalam radiator naik, dan katup vakum (vacuum valve) untuk
memasukkan air pendingin ke radiator pada saat tekanan di dalam radiator turun.
H. Saluran pembuang berfungsi untuk membuang atau menguras air pendingan radiator
I. Tangki cadangan (reservoir tank) berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi kenaikan tekanan air
karena suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap. Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman
maka air dalam tangki reservoir akan diisap kembali ke dalam radiator.
Catatan :
Jumlah air didalam resevoir harua berada diantara level “ LOW “ dan “ FULL “
1. Suatu system yang berfungsi untuk mengatur suhu mesin agar mesin selalu dalam keadaan temperature yang
ideal adalah :
A. Ignition system C. Fuel system E. Air Conditioner
17
B. ±1,2 Kg/cm2 D. ±3,2 Kg/cm2
9. Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin pada saat motor masih dingin, serta mengatur peredaran air
pendingin menuju ke radiator pada saat motor panas adalah fungsi …..
A. water pump D. thermostat
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan
kebutuhan mesin dengan mencampur bahan bakar (bensin) dan udara dan mengirim campuran dalam bentuk kabut
ke dalam silinder.
Komponen yang terpenting dari sistem ini adalah :
1. Carburator berfungsi untuk membentuk atau menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai dengan
kondisi kerja mesin dan merubah bahan bakar ke dalam bentuk yang mudah dibakar sesuai dengan putaran
mesin, agar menghasilkan tenaga yang besar.
2. Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi sebagai tempat menampung bensin dilengkapi penyekat (separator)
untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar saat kendaraan bergerak
3. Saluran bahan bakar (fuel line) berfungsi sebagai tempat untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju
karburator
4. Charcoal canister (hanya beberapa model saja) berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang
berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emission pada saat
tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal canister agar tidak terbuang
keluar
5. Saringan bahan bakar (fuel filter) berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat didalam
bensin serta menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel-partikel yang lebih berat dari bensin akan tertinggal
didasar saringan
6. Pompa bahan bakar (fuel pump) berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar ke karburator
Cairan diisap dan dikabutkan oleh Cairan disemprotkan dengan kelebihan tekanan
Aliran udara dengan cepat
Prinsip ini digunakan pada sistem Injeksi
Prinsip ini digunakan pada karburator 18
Untuk memenuhi kebutuhan kerja, maka karburator dilengkapi dengan sistem :
a) Sistem pelampung (float system) g) Sistem cuk (choke system)
b) Sistem stasioner (idling sistem) dan kecepatan lambat h) Mekanisme fast idle (fast idle mechanism)
(primary low speed system)
c) Sistem kecepatan tinggi utama (primary high speed i) Thermostatic valve
system)
d) Sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high j) Positive Crankcase Ventilation (PCV)
speed system) system
Venturi
Besarnya vakum yang dihasilkan Perubahan membukanya venturi Membukanya air valve dikontrol
oleh udara yang mengalir melalui sama saat kecepatan rendah dan dengan besarnya udara yang
venturi tersebut sesuai dengan sedang, serta pada beban ringan dan dihisap, mempunyai dasar karburator
kecepatan aliran. Kecepatan sedang. Dengan alasan tersebut arus turun dua barrel (down draft
aliran dipengaruhi oleh beban volume bahan bakar berubah sesuai double barrel). Katup udara
mesin dan pembukaan katup dengan volume udara yang masuk terpasang di dalam silinder sekunder
gas. dan tahanan udara yang masuk dan membukanya air valve bervariasi
menjadi kecil. sesuai dengan jumlah udara yang
dihisap.
Klasisfikasi berdasarkan arah masuk atau arus campuran udara dan bahan bakar pada karburator :
19
Tipe arus turun Tipe arus datar
Pada karburator arus turun, arah
masuknya campuran udara dan
bahan bakar adalah ke bawah (down
draft). Karburator jenis ini banyak
digunakan karena tidak ada kerugian
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran
gravitasi.
udara dan bahan bakar adalah ke samping (side draft).
Karburator tersebut pada umumnya digunakan pada
mesin yang memiliki output yang tinggi.
20
Udara :
Primary air bleeder 1 dan primary air bleeder 2
Katup throttle tertutup dan vakum yang
ditimbulkan dibawah katup cukup besar. Hal ini
menyebabkan bensin dapat bercampur dengan
udara yang datang dari air bleeder melalui
intake manifold dan masuk kedalam silinder-
silinder.
Kecepatan lambat (primary low speed system) Aliran bahan bakar dan udara :
Bahan bakar :
Float chamber → primary main jet → slow jet
→ economizer jet → solenoid valve → slow
port and idle port → combustion chamber
Udara :
Primary air bleeder 1 dan primary air bleeder 2
Bila katup throttle terbuka sedikit dari posisi
idle, maka bensin dialirkan dari kedua-duanya
slow port dan idle port, dan jumlahnya
tergantung sejauh mana katup throttle terbuka
21
Saluran kecepatan tinggi sekunder dirancang
untuk bekerja jika mesin membutuhkan out put
yang lebih tinggi maka ukuran venturi, main
jet, nozle & jet-jetnya dibuat lebih besar
Catatan
Untuk membuka secondary throtle
dipergunakan diaphragm atau bandul
pemberat
Sistem percepatan (acceleration system) Apabila pedal akselerasi tiba-tiba ditekan pada
saat kendaraan sedang berjalan, campuran
udara dan bahan bakar yang akan disalurkan
ke mesin menjadi gemuk (8:1). Saat pedal
akselerasi ditekan, bensin dalam silinder
pompa akan tertekan kebawah oleh pompa
plunyer. Hal ini menyebabkan bensin
terdorong ke atas outlet stell ball dan dan
menyemprot ke dalam venturi melalui pump
jet. Bila pedal akselerasi dibebaskan, pompa
plunyer akan naik dan outlet stell ball menutup.
Sedangkan inlet still ball membuka selanjutnya
bensin terhisap ke dalam silinder pompa dari
ruang pelampung.
22
Slow jet, Main jet and Air bleeder Fungsi slow jet untuk mengontrol jumlah
bahan bakar yang mengalir pada saluran
utama primer
Fungsi main jet untuk membatasi jumlah
bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan
tinggi primer / sekunder
Fungsi air bleeder untuk membantu proses
atomisasi bensin agar mudah bercampur
dengan udara. Jika air bleeder tersumbat
maka campuran udara dan bahan bakar akan
menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes
pad idle dan slow port )
1. Fungsi lubang udara pada sistem utama yang tepat adalah …...
A. agar udara dapat masuk dengan sempurna
B. agar udara yang kotor tidak dapat masuk
C. agar campuran udara dan bensin sama besar
D. agar campuran udara dan bensin lebih hoterogen
E. agar campuran udara dan bensin lebih homogen
2. Kecepatan udara pada venturi tergantung pada …..
A. tekanan atmosfir udara C. besarnya aliran udara E. kapasitas udara
B. keadaan udara bebas D. banyaknya udara luar
3. Karburator dengan jenis arus turun mempunyai kelebihan, yaitu …..
A. konstruksi lebih sederhana C. perawatan mudah E. harga terjangkau
B. tidak ada kerugian gravitasi D. adanya gaya gravitasi
4. Prinsip kerja dari karburator merupakan aplikasi dari hukum fisika, yaitu …..
A. Pascal C. Joule E. Ohm
B. Albert Einstin D. Qontinuitas dan Bernauli
23
5. Di bawah ini yang bukan merupakan dari sistem karburator adalah …..
A. acceleration C. stasioner E. control system
24
C. 10 – 11 : 1
D. 11 – 12 : 1
E. 12 – 13 : 1
15. Untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup maka pada
karburator dilengkapi dengan sistem …..
A. choke system C. thermostatic valve E. low speed system
Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman bernama Rudolf Diesel. Motor diesel tidak diperlukan
sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar
yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain.
Perlengkapan Sistem Bahan Bakar Diesel
Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar
2. Saringan kasa pada pompa mengalir
3. Advans saat penyemprotan
4. Saringan halus
5. Pompa injeksi
6. Governor
7. Nosel
25
8. Busi Pemanas
A. Bahan bakar kotor
B. Bahan bakar bersih
C. Bahan bakar bertekanan tinggi
D. Saluran pengembali
26
pompa pencatu bahan bahan bakar (fuel supply pump) atau
priming pump
27
Pemeriksaan nosel injeksi
Pembuangan udara pada Menguji tekanan nosel Penyetelan tekanan pada Bentuk semprotan bahan
tester nosel injeksi injeksi pada tester nosel injeksi bakar yang baik
Pembersihan nosel
Mencuci dan membersihkan nosel dengan menggunakan pembersih dan solar. Pembersih dapat berupa kayu atau
sikat tembaga yang lembut. Dudukan nosel dibersihkan dengan skrap pembersih. Lubang bodi nosel injeksi
dibersihkan dengan jarum pebersih.
29
E. mengabutkan bahan bakar
11. Komponen yang menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar ke pompa injeksi pada mesin disel adalah ……
A. plunyer C. delivery valve E. control rack
30
Mesin perlu pemeriksaan, pembersihan, penyetelan atau penggantian, agar kemampuan mesin tetap berada pada
kondisi baik atau optimal, dengan melakukan pemeriksaan berarti membatasi menurunnya kemampuan dan
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Prosedur tune-up
Pekerjaan Tune-up mesin bertujuan mengembalikan kondisi kendaraan kembali seperti semula (bertenaga),
untuk menghasilkan seperti yang kita inginkan maka perlu melakukan pekerjaan tune up sesuai dengan prosedur
yang benar, yaitu :
Pemeriksaan Mesin pada saat masih dingin/mesin mati
1) Pemeriksaan minyak pelumas mesin
2) Pemeriksaan sistem pendingin mesin
3) Pemeriksaan tali kipas
4) Pemeriksaan saringan bensin
5) Pemeriksaan saringan udara
6) Pemeriksaan baterai
7) Sistem pengapian
Pemeriksaan Mesin pada saat hidup
1) Pemeriksaan Dwell Angle
2) Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3) Pemeriksaan saat Pengapian
Pemeriksaan setelah mesin dipanaskan
1) Pemeriksaan Celah Katup
2) Pemeriksaan kerja Karburator
3) Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4) Pemeriksaan Kompresi
5) Tes Jalan
4 Pemeriksaan filter udara Bersihkan saringan udara Bersihkan filter udara dengan
kompresor
32
Platina Periksa platina Periksa celah platina dan kontak
point platina
Spsesifikasi pemeriksaan lihat
workshop manual
Alat : fuller gauge
11 Distributor Periksa rotor dan governor advancer Periksa keadaan rotor dan nok
distributor dengan memutar
searah jarum jam
12 Vacum advencer Periksa keadaan vacuum advancer Isap slang dengan mulut dan
perhatikan plat dudukan kontak
33
pemutus harus bergerak
13 Kepala silinder Periksa kekencangan baut kepala Kencangkan baut kepala silinder
silinder dengan urutan yang benar
Spsesifikasi pemeriksaan lihat
workshop manual
Alat : Kunci momen
14 Mekanisme katup Periksa penyetelan katup / celah Periksa celah katup setelah
katup mesin panas
Spsesifikasi pemeriksaan lihat
workshop manual
Alat : obeng, feller gauge
16 Waktu pengapian dan sudut Periksa sudut dwell dan ketepatan Periksa keadaan sudut dwell dan
dwell pengapian periksa ketepatan pengapian
Spsesifikasi pemeriksaan lihat
workshop manual
Alat : timing light
34
1. Ukuran CC atau volume silinder ditentukan oleh …..
A. cylinder dan compression volume C. cylinder bore dan piston stroke E. compression ratio
2. Mesin yang memiliki piston stroke lebih besar dari cylinder bore dinamakan …..
C. over lap stroke engine C. square stroke engine E.long stroke engine
3. Piston bergerak dari TMB ke TMA kedua katup tertutup campuaran bahan bakar dan udara dimampatkan, hal
tersebut merupakan ......
5. Gerakan secara periodik di dalam silinder, dari pipa campuran air-fuel ke dalam silinder, ke penekanan,
pembakaran dan ke pembuangan gas yang telah dibakar keluar dari silinder disebut …..
6. Jarak atau pergerakan dari TDC (top dead center ) ke BDC (bottom dead center ) dinamakan …..
B. stroke D. bore
7. Volume Langkah (Piston Displacement) dihitung dengan menggunakan rumus ……
2
A. V D.L.N C. V D.L2 .N E. V D .L.N
4 4 4
B. V D 2 .L.N 2 D. V D.L.N 2
4 4
8. Suatu mekanisme / konstruksi yang merubah energi panas menjadi energi gerak adalah .....
35
A. menerima tenakan gas hasil pembakaran
11. Suara ketukan yang berasal dari dalam selinder (ruangbakar) saat motor bekerja (saat pembakaran) sebagai
akibat dariproses pembakaran yang tidak teratur adalah …..
B. fogging D. bounching
12. Pengurangan tekanan kompresi dengan cara membuka salah satu katup untuk membocorkan tekanan udara
pada saat langkah kompresi disebut …..
B. fogging D. bounching
13. Mesin yang memiliki piston stroke lebih kecil dari cylinder bore dinamakan …..
14. Mesin yang memiliki piston stroke sama dengan cylinder bore dinamakan ……
15. Kualitas oli disimbolkan oleh API, kepanjangan dari API adalah :
A. Vc = 50 mm V = 450mm.
B. Vc = 40 cc V = 360 cc
C. Vc = 50 mm V = 500 mm
D. Vc = 40 cc V = 500 cc
E. Vc = 50 cc V = 360 cc
36
18. Pilih harga compression ratio ε yang benar pada gambar di bawah?
A. ε = 8 : 1
B. ε = 9 : 1
C. ε = 10 : 1
D. ε = 11 : 1
E. ε = 12 : 1
19. Ketika piston pada cylinder No. 4 berada pada Top Dead Center langkah kompresi dengan FO 1-3-4-2,
penyetelan valve clearance mana yang dapat dilakukan ?
A. Intake dan Exhaust valve dari Cyl. No. 1 D. Intake dan Exhaust valve dari Cyl. No. 4
B. Intake dan Exhaust valve dari Cyl. No. 2 E. Intake valve cylinder No.4
A. 25 Kilo Ohm / meter persegi C. 25 Kilo Ohm / meter E. 25.000 Ohm / Cm2
B. 25.000 Meter / Kilo D. 25 Kilo Ohm Kubik
22. Fungsi kelonggaran celah klep yang sesuai standart adalah …..
A. agar suara mesin makin halus, tidak berisik D. agar pelumasan pada klep semakin baik
B. agar klep tidak mudah aus, karena bergesek E. untuk mengatasi pemuaian
A. kadar CO dan CO2 dalam gas buang banyak D. kadar CO2 tinggi dan kadar CO rendah
B. kadar CO dan CO2 dalam gas buang rendah E. kadar CO dan O2 dalam gas buang tinggi
37
B. Cylinder bore gauge D. Micrometer
C. Jenis-jenis kopling :
Ditinjau dari jumlah piringan / plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling plat tunggal : unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
2. Kopling plat ganda atau banyak : unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
Ditinjau dari lingkungan / media kerja dibedakan menjadi :
1. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan / minyak.
2. Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan / minyak
(dan bahkan tidak boleh ada cairan / minyak).
Ditinjau dari pegas penekannya kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling pegas spiral atau coil spring : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
2. Kopling pegas diaphragma : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Ditinjau dari mekanisme penggeraknya :
1. Kopling mekanik / manual : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan kabel, batang
2. Kopling hidrolik : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan mekanisme fluida hidrolik
D. Konstruksi Sistem Kopling
38
Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik :
1. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi
melalui injakan kaki dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
2. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga
injakan kaki pengemudi pada pedal kopling ke tuas pembebas
kopling.
3. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan
tuas pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas
pembebas.
4. Pegas pengendali pedal kopling berfungsi untuk mengembalikan
posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan
kopling.
2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master silinder kopling.
3. Release silinder Fungsi :
merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak
mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas
pembebas kopling.
Komponen :
A. Conical spring
B. Cylinder body
C. Piston
D. Cylinder cup
E. Push rod
39
Komponen utama unit kopling
1. Plat kopling (clutch disc)
Fungsi :
untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi.
Komponen plat kopling :
A. Clutch hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat
kopling dengan input shaft transmisi yang
memungkinkan unit plat kopling dapat
bergerak sedikit maju dan mundur.
B. Disc plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat
kopling untuk menahan beban kerja.
C. Torsion dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan atau
puntiran saat kopling mulai menghubungkan
atau meneruskan putaran dan pada saat
akselerasi maupun deselerasi
D. Kampas kopling / facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan,
sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan
daya mesin optimal.
E. Cushion plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas
kopling serta memperhalus kerja kopling.
F. Paku keling / rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling
dan cushion plate serta menyatukan cushion
plate dan disc plate.
2. Rumah kopling / tutup kopling (clutch Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai
cover) tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya
pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan
cepat.
3. Plat penekan (pressure plate) Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan
adanya tekanan pegas penekan.
40
4. Pegas penekan (pressure spring) :
Berfungsi untuk memberikan gaya
tekan kepada plat penekan
41
penggerak mekanik yaitu : kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil
sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan, penekanan pedal kopling
jauh lebih ringan, pemindahan tenaga lebih cepat dan lebih baik,
penempatan fleksibel karena fluida dialirkan melalui fleksible hose.
Kekurangan dari sistem hidrolik adalah konstruksinya rumit dan dapat
terjadi kegagalan fungsi jika terdapat udara di dalam sistem.
Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis
minyak.
Pedal kopling dalam berfungsi untuk menekan minyak pada master silinder dan selanjutnya disalurkan ke
silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma.
Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga.
1. Urutan kerja clutch cover tipe coil spring saat pedal ditekan adalah :
A. release fork --> release bearing --> release lever --> pressure plate --> cluth disc
B. release fork --> pressure spring --> pressure plate --> release bearing --> clutch disc
C. release fork --> release bearing --> pressure spring --> pressure plate --> clutch disc
D. release fork --> presure plate --> release bearing --> pressure spring --> clutch disc
E. release bearing --> release fork --> pressure plate -->pressure spring --> clutch disc
2. Urutan kerja clutch cover tipe diapragma spring saat pedal ditekan adalah :
A. release fork --> release bearing --> diapragma spring --> pressure plate -->
clutch disc
B. release fork --> diapragma spring --> release bearing -->pressure plate -->
clutch disc
C. release fork --> pressure plat --> diapragma spring --> release bearing -->
clutch disc
D. release fork --> diapragma spring --> pressure plate --> release bearing -->
clutch disc
E. pressure plate --> release bearing --> diapragma spring --> release fork -->
clutch disc
3. Clutch hub berfungsi untuk …..
A. media gesek roda gila
B. meredam getaran saat kopling terhubung dengan roda gila
C. bagian yang berkaitan dengan poros input transmisi
D. tempat menampung kotoran dan debu pada plat kopling
E. tempat untuk mengukur ketebalan kanvas kopling
4. Kegunaan dari kebebasan garpu pembebas adalah …..
A. agar bantalan tekan tidak berhubungan dengan pegas diafragma pada saat pedal kopling bebas
B. agar posisi piston master silinder kembali sampai batas ring penahan saat pedal bebas
C. agar pegas diagfragma tidak patah / bengkok
D. agar kanvas tidak cepat aus
E. semua salah
5. Pada kendaraan matic, spin, mio, vario dan sejenisnya menggunakan jenis kopling
…..
42
A. sentrifugal C. plat tunggal E. otomatis
43
12. Bagian dari plat kopling yang berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling
dengan input shaft transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju dan mundur
adalah …..
A. torsion damper C. clutch hub E. facing
Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen
dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan
perbandingan-perbandingan roda gigi.
Transmisi digunakan untuk mengatasi beberapa hal dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sisitem pemindah tenaga, yaitu
masuk ke unit kopling (clutch) diteruskan ke transmisi (gear box) ke propeller shaft dan keroda melalui diferensial
(final drive).
Macam transmisi :
1. Transmisi Manual
a. Transmisi dengan roda gigi geser (sliding mesh) tiga percepatan
Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang
pada poros output dipasang geser / sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur.
44
Pada tipe ini shift arm menggerakkan langsung roda gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft
untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear.
Keterangan :
1 Input shaft 8 Reserve gear
2 Clutch 9 Countershaft
3 Second sliding gear 10 Reserve idle gear
4 Clutch gear 11 Output shaft
5 Countershaft drive gear 12 Low and reserve idle gear
6 Second gear 13 Gear shift fork
7 Low speed gear
Keterangan :
1. Roda gigi Sinkromesh (clutch hub) : Meneruskan
tenaga putar dari kopling geser ke poros Output
2. Pengunci Sinkromesh (synchronizer key) : Mencegah
penggantian gigi sebelum putaran sama
3. Roda gigi tingkat kecepatan : Meneruskan tenaga putar
dari gigi tingkat ke kopling geser
4. Gigi Penghubung : Tempat terhubung kopling geser
5. Konis Pengereman : Sebagai bidang gesek pengerem
6. Cincin Sinkromesh (synchronizer ring) : Menyesuaikan
putaran unit sinkromesh dengan roda tingkat
7. Pegas pengunci (synchronizer spring) : Memegang
pengunci-pengunci dengan roda gigi sinkromesh
45
8. Kopling Geser (hub sleeve) : Menghubungkan roda gigi
sinkromesh dengan roda gigi tingkat
2. Transmisi otomatis :
Fluid type ( fully hydraulic ), Electric type ( Electronic Control Transmission ), CVT ( Continous Variable
Transmission )
Perbandingan roda gigi (gear ratio) pada transmisi dapat dinyatakan sebagai berikut :
46
Sistem handel pada kemudi
47
3. Perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung adalah
…..
A. syncronmesh C. constant mesh E. driven gear
A. Netral
B. Gigi 1
C. Gigi 2
D. Gigi 3
E. Gigi 4
A. Netral
B. Gigi 1
C. Gigi 2
D. Gigi 3
E. Gigi 4
48
11. Di bawah ini merupakan jenis roda gigi yang digunakan dalam transmisi, kecuali …..
A. spur C. helical E. spiral
B. tekanan D. rasio
13. Penggunaan jenis oli pada transmisi pada umumnya ditentukan oleh …..
A. pemilik mobil C. teknisi E. viskositas SAE
15. Lihat gambar di bawah, jika roda gigi geser dihubungkan dengan roda gigi H maka roda gigi A-D dan G-H-C
berhubungan. Hal itu akan mengakibatan transmisi bekerja dalam keadaan …..
A. gigi 4
B. gigi 3
C. gigi 2
D. gigi 1
E. mundur
Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil dan momen dapat
dipindahkan dengan lembut, ini adalah keuntungan dari jenis helical gear dan
umumnya digunakan pada kendaraan penggerak depan.
Konstruksi differensial
Keterangan :
1 Differential carier
2 Bearing cup
3 Drive pinion bearing
4 Drive pinion spacer
5 Drive pinion shim
6 Drive pinion
7 Side bearing
8 Spacer
9 Differential case
10 Ring gear
11 Lock plate
12 Pinion washer
13 Pinion gear
14 Pinion shaft
15 Side gear
16 Side gear spacer
Pemeriksaan bagian-bagian differensial
A Keterangan :
B A Pemeriksaan keausan side bearing outer race
51
gear dengan drive krona (ring gear) dan
pinion drive pinion
B. side gear dan pinion gear E. side gear dan ring gear
B. side gear dan pinion gear E. side gear dan ring gear
52
B. ring gear D. side gear
6. Komponen differential yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari propeler shaft menuju ring gear adalah
……
A. differential case C. pinion gear E. side gear
B. ring gear dan pinion gear E. ring gear dan side gear
Pada kendaraan konstruksi standart yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang, maka untuk
memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan poros penggerak roda.
C B Poros penghubung/propeler
A (propeller shaft)
C Poros penggerak roda
B
belakang (rear axle shaft)
53
A. Poros Penggerak Roda Depan ( Front Axle Shaft )
Pada kendaraan FF, front axle shaft berfungsi sebagai penggerak roda. Poros penggerak roda adalah poros
yang berfungsi sebagai pemindah tenaga dari differential ke roda-roda. Pada kendaraan tipe FF, poros penggerak
harus memiliki 2 persyaratan, yaitu : harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros
penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun, harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika
roda depan dikemudikan dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan karena roda depan digunakan
secara bersamaan untuk pengemudian dan pemindahan tenaga.
Komponen / sistem yang digunakan untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah universal joint tipe constant
velocity joint (CV Joint) Constant velocity joint adalah tipe universal joint yang memungkinkan untuk digunakan
pada kendaraan FF, dimana poros mampu meneruskan tenaga sambil terjadi perubahanperubahan sudut. Jenis
CV joint antara lain :
Birfield Joint / penghubung bola atau peluru
Inner race dipasang ke dalam outer race yang
berbentuk mangkuk dengan menahan enam
bola baja oleh suatu rangka.Tipe ini banyak
digunakan karena konstruksinya yang
sederhana dan kapasitas pemindahannya
cukup besar.
Tripod Joint / penghubung luncur
Sebuah tripod dengan tiga buah trunnion shaft
pada plane yang sama. Tiga buah roller
dipasangakan pada trunnion ini dan ke masing-
masing roller dipasangkan tiga tulip dengan
celah paralel. Konstruksi ini juga sederhana dan
umumnya dapat bergerak dalam arah axial.
Macam poros penggerak depan :
Panjang poros penggerak kiri dan kanan dapat sama maupun berbeda tergantung lokasi mesin dan transaxle.
Apabila poros penggerak panjangnya tidak sama, maka akan mudah terjadi getaran yang menimbulkan bunyi dan
kurang nyaman. Hal itu diatasi dengan beberapa metode yang antara lain dengan penggunaan dynamic damper
type, hollow shaft type dan intermidiate shaft.
Dynamic damper type Hollow shaft type Intermediate shaft
type
Flexible Joint
Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus,
tidak berisik dan tidak memerlukan minyak / grease.
Three-quarter floating
berati ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros
(poros menyangga ¼ beban), pada tipe ini hanya
dipasangkan sebuah bantalan di antara axle
housing dan wheel hub. Roda dipasangkan
langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban
ditumpu oleh housing.
Semi floating
berarti poros hanya menumpu ½ beban. Tipe ini
banyak dipakai pada kendaraan ringan, hampir
seluruh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft
demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat
kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan
diantara axle housing dan axle shaft, sedangkan
roda dipasangkan langsung pada axle shaft.
56
3 Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan mesin di belakang dan
menggerakkan roda belakang dinamakan tipe
Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga
kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine
Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch),
transmisi (transmissions), differential, rear axle dan
roda (wheel)
4 Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda
depan dan roda belakang dinamakan tipe Four
Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD
atau AWD). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch),
transmisi (transmission), transfer, dan terbagi
menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front
propeller shaft), front differential, front axle shaft
dan roda depan (front wheel), sedangkan yang
kedua ke propeller shaft/rear drive shaft, rear
differential, rear axle dan roda belakang (rear
wheel).
A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
10.Pada ummnya kendaraan jenis sedan menggunakan tipe penggerak …..
A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
11. Gambar di bawah merupakan prosedur dari pemeriksaan …..
A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
15.Pada gambar di samping, inner race, outer race dan ball cage ditunjukkan nomor …
A. 1 – 2 – 3
B. 2 – 3 – 4
C. 3 – 2 – 4
D. 3 – 2 – 5
E. 3 – 5 – 2
58
1. ………………………… 6. ………………………
……………….. ……………………………
2. ………………………… 7. ………………………
……………….. ……………………………
3. ………………………… 8. ………………………
……………….. ……………………………
4. ………………………… 9. ………………………
……………….. ……………………………
5. ………………………… 10. ………………………
……………….. ……………………………
Untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban kendaraan, pengereman dan berbagai macam tenaga
yang tertumpu pada kendaraan maka diperlukan pelek roda dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia dapat
diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda dipasangkan pada hub atau poros (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan
posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
A. Pelek Roda (disc wheel)
Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Pada umumnya ada dua tipe:
1) Pelek Baja Press (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran
baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya
mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.
2) Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran
biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan
menambah penampilan kendaraan.
B. Sistem Kode Spesifikasi Pelek
Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.
Misalnya : 5.50 F x 15 SDC
Keterangan :
5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)
59
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang dipakai dan keamanan
dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang yang disebut JIS (Japanese Industrial Standard)
pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
Nama Singkatan Umumnya digunakan
Divided Type Rim D.T. mobil kecil, mesin pertanian,kendaraan industri (forklift)
Drop Center Rim D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Wide Drop Center Rim W.D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Semi Drop Center Rim S.D.C. untuk truk-truk kecil
Flat Base Rim I.R. truk besar dan bus
C. Ban (tire)
Fungsi ban :
Menopang seluruh berat kendaraan
Bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan untuk daya pengereman ke
jalan dengan kata lain mengontrol gerak awal, percepatan, perlambatan, pengereman serta belokan.
Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata bekerja dengan menggunakan
spring / pegas untuk mempermudah gerakan naik dan turun
1) Konstruksi ban
Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass
terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh
permukaan jalan
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian
samping ban dan melindungi carcass terhadap
kerusakan dari luar
Shoulder merupakan daerah diantara tread dan side well
(dinding samping) ban
Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh
karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau
bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang
disebut kawat bead
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat
daya rekat keduanya
Inner tube untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban melalui air valve
yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek dan menjadi satu dengan ban dalam
Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan
diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan carcass
dengan kuat
Inner liner merupakan lapisan karet di dalam ban radial yang menahan tekanan udara di
dalam ban dimana air valve langsung terpasang pada pelek roda
Reinforcing rubber merupakan pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian
rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga)
60
Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang
bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan
Bead Wires adalah kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin
pemasangan ban ke pelek
Chafer merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan
karena gesekan dengan pelek
2) Klasifikasi ban
Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass :
a) Ban Bias (bias ply tire) :
Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring
membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban.
Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang
baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan
Pola Block
61
3) Sistem kode spesifiksi ban
Penandaan JIS (Japanese Industrial Standard), misalnya :
Ban dengan ban dalam : 6.45 – S – 14 – 4PR
Keterangan :
6.45 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
S : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
14 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
4PR : Kekuatan ban PR (ply rating) biasanya memakai4 lapisan benang
Ban tubeless
185 / 70 – H – R – 13
Keterangan :
185 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
70 : Aspect ratio (tinggi, lebar ban) dalam persen
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
13 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
Penandaan ban cadangan bertekanan tinggi dalam penandaan JIS. Sebagai contoh, ban cadangan
bertekanan tinggi ditandai seperti “T125/70D15” seperti yang dijelaskan dibawah ini :
T 125 / 70 D 15
T : menunjukkan ban jenis T, dan kedudukan T “sementara”
125 : menunjukkan lebar total dari ban, dan satuannya mm
70 : menunjukkan aspect ratio, dan satuannya %
D : menunjukkan konstruksi bias
15 : menunjukkan diameter rim ban, dan satuannya adalah inci
62
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
1. Di bawah yang bukan merupakan tipe pelek menurut standart jepang adalah …..
A. Divided Type Rim C. Flat Base Rim E. Drop Center Rim
B. Wide Drop Center Rim D. Device Center Rim
2. Pelek dengan kode 5.00 S x 20 FB yang menunjukkan tipe pelek adalah …..
A. 5.00 C. x E. FB
B. S D. 20
3. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban berdasarkan pada kekuatan serat katun adalah …..
A. play rating C. aspect ratio E. load index
B. tire width D. capacity code
4. Untuk mencegah robeknya ban dari pelek karena berbagai gaya yang bekerja adalah …..
A. carcass C. bead E. sidewall
B. shoulder D. air valve
5. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari ban radial adalah …..
A. rigid breaker C. bead wires E. inner tube
6. Di bawah yang bukan merupakan keuntungan dari ban radial adalah …..
A. Daya pengereman lebih baik
B. Hambatan gesekan (rolling resistance) kecil dan ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik
C. Hemat bahan baker
D. Umur pemakaian lebih lama dan stabilitas pengendalian baik
E. Pada kecepatan rendah kenyamanannya baik dan pengemudian terasa ringan
7. Tapak ban (tread pattern) tipe rib and lug ditunjukkan pada gambar …..
A. B. C C. D. E.
8. Untuk kode ban T 115 / 70 D 14 yang menunjukkan penggunaan sementara adalah …..
A. T C. 70 E. 14
B. 115 D. D
9. Menurut ISO kode ban 195 / 60 R 14 85 H aspect ratio ditunjukkan oleh …..
A. 195 B. 14 C.H D. 60 E. 85
10. Berikut ini merupakan akibat dari tekanan ban yang kurang angin, kecuali …..
A. kemudi bertambah berat
B. gesekan ban dengan jalan bertambah
C. dapat menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
D. tepi ban lebih cepat aus
E. bagian tengah tread lebih cepat aus
63
Cocokkanlah jawaban yang tepat pada petanyaan di bawah ini!
1. Perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, yang A. Bead Wire
dinyatakan dalam satuan persen (….) B. Hydroplanning
2. Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggimenjamin pemasangan ban ke C. Breaker
pelek (….) D. Bead Heel
3. Lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat daya E. Flipper
F. Front Wheel
rekat keduanya (….)
4. Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena Alignment
gesekan dengan pelek (….) G. Play Rating
5. Peristiwa yang terjadi pada saat ban melewati genangan air di jalan yang H. Bead Toe
menjadi penyekat antara ban dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya I. Chafer
cengkeram ban (road holding) (….) J. Aspect Ratio
6. Pembungkus bead wire (….)
7. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban (….)
8. Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens (….)
9. Bagian bead sebelah dalam (….)
10. Penyetelan kedudukan roda depan dengan tujuan memperbaiki stabilitas dan
pengendalian kendaraanserta menghindari keausan ban yang tidak rata (….)
A. Fungsi :
Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.
Memungkinkan parkir ditempat yang menurun
Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
B. Prinsip Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan
melawan sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua benda.
C. Klasifikasi Rem
Tipe Rem Mekanik (Mechanical brake type)
Rem Kaki (Foot brake) Tipe Rem Hidrolis (Hydrolic brake type)
Exhaust brake
64
Rem Tambahan (Auxiliary rake) Engine brake
D. Komponen Sistem Rem
Komponen dari sistem rem terbagi menjadi 2, yaitu
mekanisme kerja dan mekanisme rem.
Mekanisme kerja terdiri dari master cylinder, brake
booster dan proportioning valve.
Mekanisme rem terdiri dari disc brake, drum brake,
parking brake.
Mekanisme Kerja
Silinder master (Master cylinder)
Fungsi dari silinder master adalah untuk merubah gerak tekanan pedal rem ke dalam tekanan hidraulis. Ada
dua tipe silinder master, yaitu :
Tipe tunggal (single type) Tipe ganda (tandem type)
65
pengereman stabil ketika daya pengereman yang besar
diperlukan.
Mekanisme Rem
Rem Tromol (Drum Brake)
Konstruksi rem tromol :
Two Leading
Dua silinder roda terdapat pada kedua ujung shoe, maka kedua shoe
tersebut berfungsi sebagai leading shoe. Keuntungan :Pada saat
kendaraan bergerak maju kedua sepatu rem menjadi leading sehingga rem
menjadi lebih pakem
Kerugian : saat mundur kedua sepatu menjadi trailing shoe sehingga untuk
mundur daya pengereman kurang bagus.
Uni - Servo
Tipe ini mempunyai satu wheel cylinder dengan satu piston dan pada
adjusting cylinder dapat bergerak bebas. Keuntungan saat kendaraan maju
kedua sepatu rem menjadi leading, kerugiannya saat kendaraan mundur
67
kedua sepatu rem menjadi trailing
Duo servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe Uni servo, jadi rem jenis ini
menggunakan satu wheel cylinder dengan dua piston dan adjusting cylinder
yang dapat bergerak bebas sehingga pada saat kendaraan bergerak maju
atau mundur kedua sepatu rem berfungsi sebagai leading shoe. Hal ini
menyebabkan daya pengereman yang besar baik terjadi selama
kendaraan maju kedepan maupun ke belakang.
Catatan :
Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan :
Jika terlalu besar akan menyebabkan keterlambatan dalam pengereman
Jika terlalu kecil, rem akan macet
Jika tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik kesatu arah
68
dimaksudkan untuk menunjukkan batas
ketebalan pad kit yang diijinkan.
Parking Brake
Terbagi menjadi 2 tipe :
Tipe roda belakang
Tipe center ( pada output transmisi )
Cara kerja : dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake cable, intermadiate
lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan.
Tipe rem parker :
Sharing : Tipe ini digabung dengan rem kaki. Hubungannya dilakukan secara mekanik dengan sepatu
rem atau pad rem.
Devoted : digunakan pada mobil yang menggunakan rem belakang model cakram. Pada tipe ini cara
kerjanya sama dengan tipe rem parkir tromol.
Center Brake : Tipe ini adalah salah satu tipe rem parkir tipe tromol yang dipasangkan diantara transmisi
dan propeller shaft.
MINYAK REM
Diperlukan untuk menjamin kondisi kerja kendaraan dalam waktu yang lama tetapi yang utama dalam sistem rem
diantaranya ialah harus dapat di percaya. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang
sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar).
Persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan :
1. Titik didih yang rendah
69
Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulangkali. Adakalanya minyak rem
dapat menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. Bila ini terjadi injakan yang berlaku pada pedal rem hanya
menekan minyak rem yang sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada silinder silinder roda.
Kejadian ini disebut vapor load = terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi.
2. Mecegah karat pada logam dan karet
Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan menyebabkan kebocoran, hal ini akan
berlanjut dengan hilangnya tenaga hidraolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak
merusak dan menghindari karat pada logam.
3. Viscositas
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscositas) untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur
yang bervariasi.
70
A. tandem ganda D. tandem ganda leading-trailing
B. tandem servo leading-trailing E. tandem servo trailing-leading
C. leading dan trailing
7. Yang bukan tipe rem tromol adalah ……
A. type leading and trailing C. type uni servo E. type two lwading
B. type duo servo D. type two friction
8. Menggubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolis adalah tugas …..
A. girling type C. master silinder E. portrles type
B. garpu pembebas D. silinder pembebas
9. Pada gambar wheel cylinder di samping, yang berfungsi untuk membuang udara palsu
ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 E. 5
B. 2
C. 3
D. 4
10. Gambar di bawah merupakan rem tromol dengan tipe …..
A. leading and trailing
B. two leading
C. dual two leading
D. uni servo
E. duo servo
71
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki sistem kemudi Mengidentifikasi kerusakan dan cara memperbaiki sistem
kemudi
A. Prinsip dan Fungsi Sistem Kemudi
Prinsip sistem kemudi
Steering linkage ini ditemukan dan dipatenkan pertama kali oleh Ackerman dan kemudian dikembangkan oleh
Jeantaud. Secara umum prinsip ini disebut prinsip Ackerman.
Bila roda depan kanan dan kiri mempunyai sudut belok yang besar, maka radiusnya harus sama besar. Akan tetapi
masing-masing roda berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda, akibatnya kendaraan tidak dapat berputar
dengan lembut karena terjadibya side slip pada kendaraan.
Untuk mencegah hal tersebut, maka knuckle arm dan tie rod disusun agar pada saat membelok roda depan kanan
dan kiri sedikit toe out. Akibatnya sudut belok roda sisi dalam lebih besar dari pada sudut belok roda sisi luar dan
titik pusat putaran roda depan kiri dan kanan berimpit akan tetapi radiusnya berbeda.
Sistem kemudi (steering system) pada kendaraan berfungsi untuk untuk merubah, mengatur dan mengendalikan
arah gerak kendaraan melalui roda, serta harus dapat memberikan informasi / petunjuk pada pengemudi tentang
posisi roda depan.
Syarat sistem kemudi:
Mampu merubah arah dengan mudah
Mampu merubah arah dengan cepat, ketika membuat radius putar yang kecil
Mampu untuk menjaga control arah tanpa ada gangguan yang disebabkan oleh tumbukan permukaan
jalan, dan lain-lain
Mempunyai kemampuan balik stering yang baik dan mudah dikemudikan
72
3. Gigi kemudi (Steering gear)
4. Sambungan kemudi (Steering linkage)
Steering wheel
Dilihat dari ukurannya ada 2 macam roda kemudi (steering wheel)
Kecil Besar
Peka terhadap setiap Moment yang dipindahkan besar
gerakan yang diberikan. dan lebih stabil.
Tenaga untuk memutar Makan tempat
berat
Preload adalah besarnya momen untuk menggerakkan / memutar awal suatu poros (poros baut kemudi),
berat atau ringannya gerakan putar tersebut disebabkan oleh tegangan bantalan. Untuk menyetel tegangan
batalan dengan baut penyetelan preload. Celah kontak (Back less) adalah jarak kontak antara gigi sektor
terhadap gigii mur kemudi (lihat gambar) bila gigi sektor dinaikan keatas, celah kontak semakin besar bila
73
gigi sektor diturunkan ke bawah celah kontak semakin kecil (semakin rapat). Untuk menaikan / menurunkan
gigi sektor dengan memutar baut penyetel back less.
Worm and sector type
Back less (celah kontak) adalah jarak antara roda gigi cacing dan rak gigi roll bila poros roda gigi di naikkan
jauh / back lessnya semakin besar, bila poros roda gigi roll di turunkan back less semakin kecil (rapat)
untuk menaikkan / menurunkan poros roll gigi roda dengan memutar baut penyetel back less.
Rack and pinion type
1 Sambungan bola (ball joint)
2 Tie rod
3 Pinion
4 Rack
5 Karet penutup debu (booth)
6 Penyetel (adjusting)
Ada 2 jenis konstruksi rack and pinio :
Pinion tengah tie rod pinggir dan Pinion pinggir tie rod
tengah. Gerakan putaran pinion dirubah langsung oleh
rack menjadi gerakan mendatar, memiliki konstruksi
sederhana, sudut beloknya tajam dan ringan, tetapi
goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah
diteruskan ke roda kemudi.
74
Steering linkage tipe ini terdiri dari
pitman arm, drag link, knuckle arm,
tie rod dan tie rod end. Tie rod
mempunyai pipa untuk menyetel
panjangnya rod. Steering linkage
berguna untuk meneruskan tenaga
gerak dari steering gear ke roda
depan. Gerakan roda kemudi harus
diteruskan ke roda-roda depan
dengan akurat walaupun mobil
bergerak naik turun.
Steering linkage untuk suspensi independence.
Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion)
rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara
tie rod dan tie rod end.
75
Bagian-bagian :
Re
Vo feren
tid lume si :
ter ak b flui
da eru da
pa
t k bah powe
eb ter
oc ke r ste
ora cu er
n. ali ing
jik
a
76
D. Meningkatkan putaran agar steering linkage menjadi pendek
E. Meningkatkan sudut belok roda depan
5. Yang bukan termasuk komponen sistem kemudi adalah …..
A. Steering reduksi
B. Steering gear
C. Steering wheel
D. Steering linkage
E. Steering coulomn
6. Fungsi steering coulomn adalah …..
A. Meneruskan putaran dari steering gear ke roda kemudi
B. Meneruskan putaran dari steering gear ke roda kemudi
C. Meneruskan putaran dari steering coulomn ke steering wheel
D. Menambah putaran dari steering coulomn ke steering wheel
E. Meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear
7. Lihat gambar di bawah, steering wheel, steering column dan tie rod ditunjukkan pada nomor ……
A. 1 – 2 – 3
B. 1 – 2 – 4
C. 1 – 2 – 6
D. 1 – 3 – 4
E. 1 – 3 – 6
14. Di bawah ini yang bukan termasuk tipe gigi kemudi adalah …..
A. recyrculating ball D. rack and pinion
78
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Meperbaiki sistem suspensi Memeriksa komponen sistem suspensi dan geometri roda
Sistem suspensi terletak di antara body kendaraan dan roda-roda dan dirancang untuk menyerap kejutan dari
permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan
cengkeram roda terhadap jalan. Pada umumnya dapat digolongkan menjadi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe
bebas (independent suspension). Fungsi Suspensi :
Menyerap getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi penumpang
dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan stabilitas.
Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-
roda.
Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
Menyerap getaran-getaran pegas yang terjadi pada waktu kendaraan berjalan sehingga terasa tidak
begitu keras.
Sifat-sifat:
Memerlukan sedikit tempat
Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri
Dapat menyetel tinggi bebas mobil
Langkah pemegasan panjang, mahal
2. Shock Absorber
79
Shock absorber dipasang untuk menyerap vibrasi atau oskilasi
natural yang ditimbulkan oleh tumbukan pegas kendaraan yang
diterima selama pengoperasian, dengan demikian menjamin
peredaman vibrasi yang lebih cepat dan pengemudian yang lebih
baik. Menurut konstruksinya dibedakan menjadi twin tube type dan
mono-tube, menurut medium kerjanya dibedakan menjadi hydraulis
type dan gas type.
3. Sambungan Bola (Ball joint)
Ball joint sebagai sumbu putaran roda pada saat
kendaraan berbelok dan menerima beban vertikal
maupun lateral.
7. Bumper
Dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan
mengembang diluar batas maksimumnya.
80
Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi :
Suspensi Rigid Suspensi Indipenden
Pada suspensi jenis rigid, roda kiri dan roda kanan Suspensi indipenden atau model bebas masing-
dihubungkan oleh poros axle tunggal. masing roda kiri dan roda kanan dapat bergerak
bebas.
Sifat-sifat :
Sifat – sifat secara umum:
Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang
Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda
lain
lain
Konstruksi sederhana, perawatan mudah
Konstruksi agak rumit
Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi
Membutuhkan sedikit tempat
geometri roda
Jarak roda dan geometri roda berubah saat
Memerlukan ruang pemegasan yang besar
pemegasan
Titik berat kendaraan tidak dapat rendah
Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan
(kenyamanan kurang)
aman)
Massa tak berpegas (aksel, roda) berat
Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak
(kenyamanan kurang).
membantu mengantar gerakan roda)
Bodi sedikit miring pada saat belok
Perawatan lebih sulit
Penggunaan :
Aksel belakang tanpa / dengan penggerak roda
Penggunaan:
(kendaraan ringan dan berat), aksel depan
(kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak. Aksel depan dan belakang (kendaraan
penumpang / sedan)
Aksel depan saja (kendaraan menengah dan
berat)
SISTEM SUSPENSI DEPAN ( FRONT SUSPENSION )
Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan
membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi depan
sering menggunakan suspensi bebas (independent).
Tipe suspensi depan :
A. Macpherson Strut Type
Penggunaan pada roda depan untuk kendaraan
ukuran kecil dan medium.
Strut bar untuk menahan gaya yang bekerja
pada roda dari arah depan dan samping.
Stabilizer bar untuk mengurangi kemiringan
kendaraan ketika membelok dan menambah
kemampuan cengkraman roda pada jalan.
Shock absorber untuk menyerap kejutan dan
membantu menopang berat kendaraan.
81
B. Macpherson Strut dengan Lower Arm “L” Type
Umumnya digunakan pada kendaraan tipe front
engine front drive (FF) atau kendaraan dengan
mesin di depan dan penggerak roda depan.
Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah
samping maupun arah depan sehingga tidak
memerlukan strut bar.
82
.
C. Tipe semi trailing arm D. Tipe Trailing arm dengan Twist Beam
OSKILASI BODY
Pitching (mengangguk)
Gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu Y atau gerakan
bergoyangnya bagian depan dan belakang kendaraan keatas dan
kebawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi
ketika kendaraan melalui jalan yang berlubang. Disamping itu pitching
terjadi pada kendaraan yang mengalami pegas/spring lemah.
83
Rolling (berguling)
Gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu X bila kendaraan membelok
atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas/spring pada sisi lainya mengkerut. Kendaraan
ini mengakibatkan body rolling pada arah samping ( sisi ke sisi ).
Bouching (melonjak)
Gerakan bodi naik turun arah sumbu “z” atau gerakan naik turun body
kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada
kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian
pula bila pegas suspensi lemah.
Yawing (memutar)
Gerakan bodi yang berputar mengelilingi sumbu z atau gerakan body
kendaraan mengarah memanjang ke kana dan ke kiri terhadap titik
berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang
menyebabkan pitching.
11. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah luar disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe in
B. caster negative D. camber negative
12. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah dalam disebut …..
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
13. Selisih jarak telapak bagian belakang dengan telapak bagian depan pada roda depan jika dilihat dari atas
disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
14. Unsur yang paling utama dalam pegas yang dimanfatkan adalah sifat ……
A. kerenggangannya C. kekuatannya E. kekerasannya
B. keringanannya D. kelenturannya
15. Pegas yang digunakan pada sistem suspensi yang berfungsi untuk mengurangi oskilasi adalah …..
A. pegas daun C. peredam kejut E. ball joint
B. pegas spiral D. batang torsi
85
16. Pada gambar di bawah, nama komponen dari nomor 1 – 2 – 5 adalah …..
A. spring – housing – seats
17. Knuckle arm, leaf spring, upper arm dan ball joint ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 – 6 – 4 – 2
B. 1 – 6 – 3 – 2
C. 1 – 6 – 3 – 4
D. 1 – 6 – 4 – 3
E. 1 – 3 – 4 – 2
18. Pada gambar di bawah merupakan salah satu jenis suspense dengan tipe …..
A. Trailing arm
C. Multi-link type
D. ulti-link type
86
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memelihara baterai Menjelaskan pengujian baterai dan menguji kondisi
baterai
Baterai merupakan sumber energi listrik, ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Pada umumnya baterai
yang digunakan untuk kendaraan mobil adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi
sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun pada dasarnya maka fungsi baterai adalah :
Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,
dan lain-lain
Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari alternator
Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit
baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan
tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada
tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat
plat positip, saparator dan plat negatip, plat positif berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatif berwarna abu-
abu metalik (metallic gray).
87
diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga
tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus
sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah
1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
Ampere Hour Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam
pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. JIS mendefinisikan kapasitas
baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam.
Pemeriksaan Batere
Pemeriksaan Visual Baterai
1 Kotak baterai (check case) : Kotak baterai sering mengalami
kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis
kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat
benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat
keretakan atau mengembang.
2 Sel-sel baterai : Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu
sell yang mengembang akibat over charging maupun
mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang
kurang baik mengganggu usia baterai
3 Terminal baterai (check terminal corrosion) dan konektor kabel (check cable connector) : Terminal baterai dan
konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah
korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor.
4 Jumlah elektrolit (check electrolyte level) : Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodik. Bila pengisian
berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah
elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastik yang tembus pandang. Jumlah elektrolit
harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
5 Kabel Baterai (check cable) : Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat
mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas
pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator mudah pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama
pada isolator dekat dengan terminal baterai.
88
6 Pemegang Baterai (check hold down) : Pemegang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar
goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai
antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin (grease).
Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan
Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses
penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang
cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama air accu.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj
1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Hasil pengukuran berat jenis (Bj) :
Tambahkan air suling agar berat jenis
1,30 atau lebih
berkurang
1,22 – 1,29 Normal
Lakukan pengisian penuh,ukur berat
1,21 atau kurang
jenis jika di bawah 1,21 ganti batere
Perbedaan Bj antar sel Normal, tidak perlu tindakan
< 0,04
Lakukan pengisian penuh, ukur berat
Perbedaan Bj antar sel jenis bila perbedaan melebihi 0,03
0,04 atau lebih setel berat jenis, bila tidak bias
dilakukan maka ganti batere
89
diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila pengisian sudah selasai maka
matikan battery charger.
Catatan : Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni
(H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat
jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur
digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Dalam melepas kabel batere maka lepas hubungan terminal
baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positif akan kemungkinan terjadi hubungan pendek
melalui kunci ke bodi kendaraan.
1. Untuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan sehingga baterai tidak
diturunkan dari kendaraan, maka pada kondisi tersebut pada umumnya menggunakan pengisian batere …..
A. normal C. seri E. biasa
B. cepat D. paralel
2. Perubahan yang terjadi pada plat positif dan negatif dalam larutan elektrolit yang menghasilkan energi listrik
pada saat baterai mendapatkan beban pengeluaran arus listrik dinamakan …..
A. reaksi senyawa C. reaksi kimia E. pengaliran arus
B. reaksi oksidasi D. energy listrik
3. Cara untuk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah
menghubungkannya disebut …..
A. sambungan paralel C. sambungan primer E. seri-paralel
B. sambungan seri D. sambungan sekunder
4. Pembatas antara plat positif dan negatif tetapi yang memungkin aliran ion dapat melewatinya adalah …..
B. electrolyt D. cells
5. Banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat
Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt adalah …..
A. Reserve Capacity C. Cold Cranking Current E. Discharge
90
B. Relative Density D. Ampere Hour Capacity
6. Pemeriksaan visual batere meliputi di bawah ini, kecuali …..
A. pemeriksaan tegangan C. pemeriksaan terminal E. pemeriksaan kabel
B. pemeriksaan body D. pemeriksaan volume air
7. Pada saat mesin mati maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
8. Pada saat mesin hidup maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
9. Lubang ventilasi pada tutup batere mempunyai fungsi …..
A. mengalirkan uap elektrolit batere D. melindungi kebersihan elektrolit batere
B. mengisi elektrolit batere E. sebagai jalan keluar masuknya elektrolit
C. mengurangi elektrolit batere
10. Pada umumnya berat jenis air batere yang normal adalah …..
A. 1,20 – 1,22 C. 1,26 – 1,28 E. 1,30 keatas
B. 1,25 – 1,26 D. 1,28 – 1,30
91
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki sistem pengapian Merangkai komponen dan memperbaiki sistem pengapian
Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan di dalam silinder harus dibakar untuk
menghasilkan tenaga. Sistem pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar
pada akhir langkah kompresi. Sistem pengapian yang digunakan adalah pengapian listrik, dimana untuk
mengahsilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik api.
Syarat sistem pengapian :
Tekanan kompresi yang tinggi
Saat pengapian yang tepat dan bunga api yang kuat
Campuran bahan bakar dan udara yang baik
92
Fungsi resistor yntuk mengurangi penurunan tegangan pada secundary coil pada saat putaran mesin tinggi dan
untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer.
5. Distributor Unit dimana komponen ini mendistribusikan tegangan tinggi ke spark plugs, terdiri dari :
Cam (nok) untuk membuka breaker point platina pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk
masing-masing silinder
Braeker point platina untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
dan untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan induksi magnet listrik
Condenser (kapasitor) untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat
membuka dengan tujuan menaikkan tegangan koil sekunder
Governor advancer untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin, terdiri dari
governor weight dan governor spring
Vacuum advancer untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertambah
atau berkurang, terdiri dari breaker plate dan vacuum advancer yang bekerja atas dasar kevakuman yang
terjadi di dalam intake manifold
Rotor untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke masing-masing busi
Distributor cap untuk meneruskan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-
masing silinder
6. Kabel tegangan tinggi (high tension cord) untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi
7. Busi (spark plug) untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan atau percikan bunga api melalui
elektroda pada busi
93
Pemeriksaan Sistem Pengapian
Koil Pengapian
Periksa tahanan kumparan primer koil pengapian Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+)
antara terminal positif (+) dan negatif (-), tahanan dan terminal tegangan tinggi, tahanan (tanpa internal
primer koil dengan tahanan luar 1,3 W – 1,6 W resistor): 10,7 kW – 14,5 kW
Tanpa internal resistor Tanpa internal resistor
Tahanan primer koil pengapian dengan antara Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+)
terminal positif (+) dan negatif (-),tahanan primer dan terminal tegangan tinggi, tahanan (dengan internal
koil dengan tahanan dalam 1,5 W – 1,9 W resistor) 13,7 kW – 18,5 kW
Dengan internal resistor Dengan internal resistor
Distributor
Pemeriksaan governor advencer, putar rotor Periksa keausan pada cam governor, cam yang beralur
searah jarum jam atau 10-15 derajat dan rotor
terlalu tajam harus diganti.
harus kembali, Kebebasan maksimal : Radial 0.02
mm, Aksial 1 mm
94
Pemeriksaan vacuum advencer Pemeriksaan vacuum advencer dengan timing light dan
Lepas slang vakum yang menuju ke distributor tachometer. Perbedaan saat pengapian dengan atau
pada karburator. Isap slang dengan mulut dan tanpa advans vakum harus 100-200.
perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus
Dengan selang vakum 280
bergerak
Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, arang atau karbon tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat
yang terbakar harus diganti baru
Pemeriksaan Celah Busi Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor
penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan
Ukur celah elektroda dengan feeler gauge 0,8 mm
selector dengan memutar baut penyetel, hal tersebut
biasa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya
sedikit.
95
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
1. Pada umunya vacuum advancer pada kendaraan bekerja pada saat …..
A. beban rendah C.beban tinggi E. percepatan
B. beban menengah D. beban penuh
2. Pada prosedur pemeriksaan gambar di bawah, maka harga standart pengukurannya adalah …..
A. < 25 KW C. > 25 KW E. 13,7 KW – 18,5 KW
B. 25 KW D. 10,7 KW – 14,5 KW
C. > 25 KW
3. Di bawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi jika keadaan busi e lektrodanya terbakar, pada
permukaan isolator menempel partikel-partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih atau kuning, kecuali …..
A. campuran bahan bakar terlalu kurus
B. campuran bahan bakar terlalu kaya
C. kualitas bensin terlalu rendah
D. saat pengapian terlalu awal
E. jenis busi terlalu panas
4. Efek dari penyetelan celah busi yang terlalu lebar, kecuali …..
A. C. E.
B. D.
6. Sudut putaran poros distributor (cam) mulai dari breaker point tertutup oleh breaker arm spring sampai
terbuka oleh cam lobe dinamakan …..
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
10. Komponen sistem pengapian yang berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat
beban mesin bertambah atau berkurang adalah …..
C. 10,7 W – 14,5 W
13. Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil dalam system pengapian adalah …..
97
C. menguji tahanan kabel busi
D. memeriksa tahanan kabel busi
E. menguji tahanan primer dan sekunder koil
15. Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai …..
Fungsi sistem pengisian (alternator) pada kendaraan untuk merubah energi mekanik yang didapatkan dari putaran
mesin melalui pulley menjadi energi listrik guna :
menyediakan energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada kendaraan selama mesin hidup
mengisi baterai agar kondisi baterai dalam keadaan baik
KOMPONEN ALTERNATOR
98
dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan
ringan. Jika arus dialirkan melalui rotor coil maka
sebagian dari kutub pada core terpolarisasi menjadi N
(north) dan bagian yang lain terpolarisasi menjadi S
(south). Kutub-kutub pada rotor dibentuk melengkung
yang memungkinkan rotor dapat berputar di dalam stator.
Stator
Fungsi untuk memegang bagian bagian alternator Fungsi untuk mendinginkan diode beserta kumparan
dan menyediakan tempat berputar bagi alternator pada alternator.
atau stator dengan celah sekecil mungkin.
Pada beberapa jenis alternator fan ada yang dijadikan
satu dengan rotor.
99
Pulli (pulley)
Fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari mesin dan
menentukan perbandingan putaran mesin.
Pulley yang dihubungkan dengan rotor coil (medan
kumparan) yang diberi tenaga dan diputar dengan
menggunakan daya putar mesin melalui V belt,
menghasilkan kekuatan elektromotif AC (AC
electromotive force) dalam stator coil. Perbandingan
crankshaft pulley dengan alternator pulley biasanya
1:1.8 sampai 2.2. Alternator berputar pada
kecepatan sekitar dua kali kecepatanmesin.
Regulator
Fungsi : untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke
dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan
alternator tetap konstan sesuai harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah serta
untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara
otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik.
Ada 2 tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe
tanpa point (pointless type) atau juga disebut IC regulator
karena terdiri dari integrated circuit.
Keuntungan menggunakan IC regulator
• Waktu pengaturan tegangan lebih pendek
• Lebih tahan terhadap getaran
• Ukurannya kecil
Kerugiannya : kurang tahan terhadap panas yang tinggi
dan fluktuasi tegangan.
100
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati (Ignition Switch ON, Engine Stopped)
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik kontak
PL0 terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor slip ring
terminal E alternator masa, kumparan medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak lampu kontrol pengisian terminal L
regulator titik kontak PL0 titik kontak PL1 terminal L regulator masa, lampu menyala.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Rendah Ke Kecepatan Sedang (Engine Operation Low Speed to Middle Speed)
Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0
terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor slip ring terminal E
alternator masa.
Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa,
yang mengakibatkan kontak gerak P 0 tertarik ke titik kontak diam P 2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+
alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara
lampu kontrol dan terminal L regulator.
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan
regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak
gerak PL0 lepas dari titik kontak PL 1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
tegangan turun dan kontak gerak PL 0 kembali menempel ke kontak PL 1, arus medan besar kembali dan tegangan naik
lagi kontak PL0 lepas kembali demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak
PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Sedang Ke Kecepatan Tinggi (Engine Operation Middle Speed to High Speed)
Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti
kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL 0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah
kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka
tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada
tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL 0 lebih jauh lagi hingga menempel pada
titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun kontak gerak PL0 lepas
101
kembali arus medan besar lagi tegangan keluaran naik lagi kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL 0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+
alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.
Pemeriksaan Alternator
Pemeriksaan Rotor
Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter, antara Hubungan rotor dengan Gunakan ohmmeter untuk
terbuka slip ring ada hubungan. massa (rotor grounding) memeriksa hubungan
Tahanan standar : antara slip ring dengan
Tanpa IC regulator : rotor tidak ada hubungan.
3,9 W - 4,1 W
Dengan IC regulator :
2,8 W - 3,0 W
Pemeriksaan Stator
Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter dan Hubungan stator coil Gunakan ohmmeter dan
terbuka periksa bahwa kawat grounding periksa bahwa antara
kumparan terdapat
kawat kumparan dengan
hubungan, bila tidak ada
hubungan kemungkinan stator core tidak ada
kumparan putus atau hubungan.
rusak.
102
Pemeriksaan Sikat Karbon (Brush)
2. Kekuatan elektromotif AC (AC electromotive force) dalam stator coil dirubah menjadi DC oleh …..
103
B. rectifier D. stator coil
4. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik merupakan fungsi dari …..
5. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah …..
8. Selain menyearahkan arus bolak-balik, rectifier pada alternator juga berfungsi …..
A. IG B. N C. F D. L E. C
11. Komponen yang berfungsi untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga
tegangan yang dihasilkan alternator tetap konstan sesuai harga yang telah ditentukan walaupun putarannya
berubah-ubah ditunjukkan pada nomor …..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
A. B – E – IG – L
B. B – E – L – IG
C. N – F – IG – L
D. N – F – L – IG
E. F – N – IG – L
13. Di bawah ini merupakan keuntungan dari penggunaan IC regulator, kecuali …..
C. ukurannya kecil
14. Pada saat mesin idle, putaran alternator lebih tinggi dari putaran mesin dikarenakan …..
A. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mengeluarkan energi listrik yang cukup untuk mengisi
baterai
B. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan
di dalam medan magnet untuk mengisi baterai
C. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di
dalam medan magnet untuk mengisi baterai
D. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik
di dalam kumparan untuk mengisi baterai
E. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi
secara mutual induction
15. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
105
C. hubungan sirkuit terbuka rotor
D. hubungan sirkuit terbuka stator
E. hubungan slip ring rotor
16. Lampu pengisian akan menyala pada saat kerja sistem pengisian kondisi …..
17. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari…..
B. terminal L D. terminal E
18. Untuk memindahkan daya dari mesin ke poros alternator, maka dibutuhkan …..
19. Batas minimum dari panjang sikat karbon yang terpasang adalah …..
B. 4,5 mm D. 6,0 mm
20. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik adalah nomor
….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Fungsi sistem starter : Untuk membantu menghidupkan mesin dengan tenaga dari betere untuk memutarkan poros
engkol (crankshaft).
• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin
kecil arus yang mengalir
106
KONSTRUKSI MOTOR STARTER DAN KOMPONEN
1 Yoke, Field Coil, Pole Core 4 Drive Lever and Drive Spring
107
membangkitkan medan magnet. berkaitan dan menarik kearah melepas dari fly
wheel.
Pole core (kutub magnet) untuk menopang field coil
dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field Drive spring (pegas penggerak) meringankan
coil. hentakan pada saat terjadi benturan gigi pinion
(pinion gear) fly wheel.
2 Armature (Anker) 5 Armature Brake (Rem anker starter)
Armature brake berfungsi untuk menghentikan
dengan segera putaran armature untuk
memungkinkan dapat distart lagi secepat
mungkin. Macam konstruksi armature brake :
Armature brake terpasang pada bagian belakang
armature
Fungsi :
• Menghubungkan dan melepaskan pinion gear • Sebagai pengaman dari armature coil
bilamana fly wheel cenderung memutarkan
108
dengan fly wheel pinion gear.
KERJA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL (CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR OPERATION)
Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan (hold-in coil) ke
massa (ground) dan dilain pihak kumparan penarik (pull-in coil), kumparan medan (field coil) dan ke massa (ground)
melalui anker (armature). Pada saat ini kumparan penahan (hold-in coil) dan kumparan penarik (pull-in coil)
membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.
Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama (main relay), sehingga lengan penggerak
(drive lever) menggeser kopling jalan bebas (stater clutch) ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus (fly wheel).
Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penahan (hold-in coil) Massa
(ground)
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penarik (pull-in coil) Terminal C
Kumparan medan (field coil) Anker (armature) Massa (ground)
Oleh karena arus yang mengalir ke kumparan medan (field coil) pada saat itu relatif kecil maka anker (armature)
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan gigi pinion (pinion gear) dengan roda penerus (ring gear) menjadi
lembut. Pada keadaan ini plat kontak (contact plate) belum menutup saklar utama (main relay).
Roda Gigi Pinion dengan Roda Penerus Berkaitan (Pinion and Ring Gears Engaged)
109
Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan roda penerus (ring gear), maka plat kontak (contact plate) akan mulai
menutup saklar utama (main relay), lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penahan (hold-in coil) Massa
(ground)
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan medan (field coil) Anker
(armature) Massa (ground)
Oleh karena di terminal C ada arus maka arus dari kumparan penarik (pull-in coil) tidak dapat mengalir, akibatnya plat
kontak (contact plate) ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan (hold-in coil) saja. Bersamaan
dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke kumparan medan (field coil) anker (armature) massa
melalui saklar utama (main relay), akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan
memutar roda penerus (ring gear). Bilamana motor sudah mulai hidup, roda penerus (ring gear) akan memutarkan
anker (armature) melalui roda gigi pinion (pinion gear). Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling jalan bebas (stater clutch) akan membebaskan dan melindungi anker (armature) dari putaran yang
berlebihan.
Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama (main relay) dalam keadaan belum membuka (belum bebas
dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan medan (field coil) Anker
(armature) Massa (ground)
Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in
coil) tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan penarik (pull-in coil)
Kumparan penahan (hold-in coil) Massa (ground)
Karena arus kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in coil) berlawanan maka arah gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan
pegas pengembali (return spring) dapat megembalikan plat kontak (contact plate) ke posisi semula, dengan demikian
lengan penggerak (drive lever) menarik kopling jalan bebas (stater clutch) dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.
Pemeriksaan Komponen Motor Stater
110
Pemeriksaan armature coil
Periksa bahwa commutator Periksa commutator
tidak berhubungan dengan dari kemungkinan
massa (hubungan singkat) sirkuit terbuka, bila
ada segmen yang
tidak berhubungan
maka kemungkinan
armature bermasalah.
Periksa run out commutator Periksa diameter commutator
Run out maksimum 0,4 mm Diameter standar 28 mm
(0,016 in), bila mana run out (1,10 in)
melebihi harga maksimumnya
Diameter minimum 27 mm
maka perbaiki dengan jalan
(1,06 in)
membubut atau ganti.
Bila plunyer tidak kembali maka kemungkinan besar pegas pengembali sudah lemah.
Pemeriksaan Stater Clutch Periksa keadaan putaran
Periksa keadaan roda rida gigi pinion, dengan
gigi pinion (pinion gear) memutarkan searah
dari kemungkinan jarum jam harus dapat
keausan dan kerusakan berputar, sebaliknya jika
111
bentuk gigi-ginya. berlawanan jarum jam harus terkunci.
Pemeriksaan Brush
Periksa pemegang sikat Ukur panjang sikat
positif terhadap Panjang standar :
hubungan singkat dengan 16 mm (0,63 in)
sikat negatif.
Panjang minimum :
10 mm (0,39 in)
Ukur tekanan pegas sikat dengan menggunakan pull scale
Standar beban terpasang :
1,4 – 1,6 Kg (3,1 – 3,5 lb , 14 – 16 N)
Minimum beban terpasang :
1,0 Kg (2,2 lb , 10 N)
Lepaskan kabel field coil dari terminal C, kemudian hubungkan kabel (+)
batere ke terminal 50 magnetic switch dan kabel (-) batere ke terminal C dan
ground. Pastikan dalam pemeriksaan tersebut roda gigi pinion (pinion gear)
dapat keluar.
Bila roda gigi pinion (pinion gear) tidak keluar, maka periksa pull-in coil
kemungkinan kumparan rusak atau plunyer macet.
Periksa bahwa ketika kabel (-) batere dilepas dari terminal C, maka pinion
gear masih berada atau tetap di luar.
Lepaskan kabel negatif batere dari massa (ground), periksa bahwa pinion
gear akan tertari masuk atau kembali ke dalam.
112
1. Terminal mana yang selalu berhubungan dengan pull-in coil …..
A. 15 dan 50 C. 50 dan 30 E. 30 saja
B. 50 dan C D. 30 dan 15
2. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet ditunjukkan nomor …..
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
3. Bagian yang mempertahankan plunyer pada magnetic switch (solenoid) motor stater tetap menghubungkan
terminal 30 dengan terminal C sesaat setelah pinion gear berkaitan penuh adalah …..
A. primary coil C. pull-in coil E. field coil
7. Di bawah ini yang bukan merupakan komponen dari motor stater adalah …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
113
A. overrunning clutch
B. pull-in coil
C. hold-in coil
D. armature brake
E. magnetic switch
10. Pemeriksaan gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. pemeriksaan sirkuit terbuka field coil
11. Unruk pengaman armature coil bilamana fly wheel cenderung memutarkan pinion gear, maka pada motor stater
dilengkapi dengan …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. hold-in coil
C. kembalinya pinion
D. tanpa beban
E. tertahannya pinion
14. Test kemampuan PC pada motor stater adalah untuk mengetahui …..
A. pinion gear tertarik ke dalam
B. pinion gear tertahan di luar
C. pinion gear bergerak keluar
D. pinion gear tetap di dalam
E. pinion gear bergerak keluar masuk
15. Nomor 1 – 3 – 5 – 9 – 10 adalah …..
A. drive lever – pinion gear – yoke – brush – stater clutch
B. drive lever – pinion gear – armature – brush – stater clutch
C. drive lever – pinion gear – armature – brush – magnetic switch
D. drive lever – pinion gear – armature – yoke – magnetic switch
E. drive lever – pinion gear – armature – field coil – magnetic switch
114
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Menjelaskan cara memelihara komponen-komponen
Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
sistem AC
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara
didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman.
Komponen utama AC :
1. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari pully engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat
yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
2. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah
refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
115
Berfungsi mengabutkan refrigrant ke dalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant ke dalam evaporator, maka lubang
keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (valve) yang
pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Berdasarkan
pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi : Expansion Valve tekanan konstan dan Expansion
Valve tipe thermal.
5. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada
evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan
terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar
keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
Manifold Gauge
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk
mengidentifikasi gangguan.
Siklus Pendinginan
116
Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan yang
terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari
evaporator yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin
meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant
b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi masuk kedalam condenser. Di dalam condenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah
pengembunan sehingga refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair
c. Cairan refrigerant diatampung oleh receifer untuk
disaring sampai evaporator membutuhkan refrigerant
d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini
sehingga berbentuk kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir
ke dalam evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh blower keruang kendaraan
f. Gas refrigerant kembali ke kompresor untuk dicairkan
kembali di condenser.
117
dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada
beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.
119
B. evaporator D.
compressor
Semua sistim kelistrikan pada body kendaraan, tujuannya untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat
berkendara. Jaringan kabel (wirring harnes)untuk menghubungkan komponen-komponen kelistrikan dan melindungi
sirkuit lekistrikan. Wirring harnes terdiri dari :
Kawat tegangan rendah (low votage wire) : umunya digunakan dalam sistem penerangan, masing-masing kawat
dan keabel tegangan rendah terdiri dari lemen-elemen kawat dan isolasinya.
Kawat tegangan tinggi (high votage wire) :umumnya digunakan dalam sistem pengapian.
Kabel-kabel yang diisolasi (shielded cable) : umumnya untuk kelengkapan interior, sensor-sensor, hanya listrik
yang bertegangan rendah dan bararus rendah yang mengalir.
• Komponen-komponen penghubung :
120
Jucntion block merupakan tempat dimana sekumpulan sambungan kabel
kelistrikan mobil ditempatkan.
Relay block sama dengan junction block hanya saja lebih kecil dan mempunyai
fungsi pusat penghubung yang berbeda.
Conector
Baut khusus untuk menjamin massa yang dapat dipercaya dari jaringan kabel dan
komponen listrik lainnya ke bodi.
Sekring ( fuse )
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka
sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit
terbuka dan mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang disebabkan oleh arus yang berlebihan.
Tipe Sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Tipe sekring blade paling banyak digunakan pada saat ini, tipe ini dirancang lebih kompak dengan elemen metal
dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus,
elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen.
Untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat
dilihat dibawah ini :
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini
Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
3 Violet
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak berwarna
30 Hijau
Fusible link
121
Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring.
Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang
lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal, seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya
melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.
Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukkan dengan kode warna untuk
masing–masing kapasitas.
Kapasitas Fusible Link (A) Persamaan Luas Penampang Pada Fusible Link Identifikasi Warna
30 0,3 Merah muda
40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru
Circuit breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam
sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater).
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical,
Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
Konstruksi : Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type
Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan.
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe
biasa.
Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus
untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang
membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara
otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.
Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)
dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,
14A, 20A dan 30A.
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.
Switch
122
Switch putar Switch tekan Switch ungkit Switch tuas
Switch yang dioperasikan oleh perubahan Switch yang dioperasikan oleh perubahan permukaan fluida
temperatur atau perubahan arus listrik
Relay
Merupakan peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan
penerimaan signal tegangan.
SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara dimalam hari. Sistem ini dibagi
2 sistem penerangan :
A. Sistem penerangan luar
Lampu besar/lampu depan (head lamp)
Sealed Beam Semi Sealed - Beam
123
Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman sepert! pada fender depan, untuk memberi
isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaman bahwa pengendara bermaksud untuk
membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap
menitnya.
Lampu hazard
Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan
kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi
seluruh lampu mengedip serempak.
Lampu plat nomor
Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.
Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan
tambahan untuk melihat kebelakang kendaman saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk
kendaman yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/sedang mundur. Lampu mundur
akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.
Lampu kabut
Digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan !
ebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni
pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari
titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama
lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan
bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau
warna kuning. Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu
kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu basket
diaktifkan, anus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay
melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik
dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
Lampu Ruangan
Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan
pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang
kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3
(tiga) posisi yaitu: ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu
ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel
switch pada posisi DOOR.
Lampu Instrumen Panel (lampu meter)
Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan
memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi.
Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala.
124
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara
mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
Flasher tanda belok (Lampu sein)
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal
flasher bekela pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang
kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya
putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk
menggantinya.
Flasher Lampu hazard
Flasher lampu hazard pada prinsipnya mirip dengan flasher lampu sein. sebab ia juga menyebabkan lampu
berkedip-kedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.
1. Hal yang sering menyebabkan gangguan pada rangkaian/system kelistrikan kecuali …….
A. Nilai tahanan dalam rangkaian membesar D. Warna kabel yang tidak sesuai
B. Terjadinya hubung singkat E. Tegangan tidak stabil
C. Kerusakan pada komponen kelistrikan
2. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan adalah ……
A. switch C. fuse E. connector
B. circuit braker D. relay
3. Kabel merupakan konduktor digunakan sebagai media mengalirkan listrik. Berikut macam-macam kabel
menurut fungsinya kecuali ……
A. Kabel berisolator, contoh kabel yang umum digunakan
B. Kabel tanpa isolator, contoh kabel massa
C. Kabel kecil, contoh kabel yang digunakan untuk asesoris
D. Kabel warna untuk lebih modif
E. Kabel besar, contoh kabel baterai
4. Rangkaian sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala, lampu rem, lampu mundur, lampu kota. Warna
lampu mundur untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah .....
A. Putih C. Merah E. Hijau
B. Biru D. Kuning
5. Alat yang berfungsi melindungi mesin dari konsletting atau berfungsi sebagai pengaman adalah …..
A. Multi tester C. Sekering E. Dial indicator
B. Micrometer D. Feeler guage
6. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 B. 15 C..20 D. 25 E. 30
7. Suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval adalah .....
A. fuse C. hazard E. blade
B. fusible link D. flesher
125
8. Untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti
atau parkir dalam keadaan darurat menggunakan lampu …..
A. rem C. mundur E. kabut
B. hazard D. samping
9. Gambar di bawah merupakan komponen kelistrikan …..
A. fuse
B. relay
C. flesher
D. connector
E. switch
126
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Mengunakan emisi gas buang Mengidentifikasi emisi gas buang
Gas yg dihasilkan kendaraan bermotor : CO, HC, NOx. Ada 3 sumber CO,HC dan NOx yaitu gas buang,blow-by gas
dan uap bahan bakar.
1. Gas Carbon Monoksida (CO) merupakan perubahan konsentrasi terhadap perubahan
perbandingan udara dan bensin. CO : gas yg sangat beracun, dibentuk dalam ruang bakar manakala terjadi
pembakaran yg tdk sempurna. CO menunjukkan bagaimana bahan bakar dan udara dicampur dan dibakar, kadar
CO dalam %volume. Efisiensi pembakaran mesin injeksi : 0,2-1,5% toleransi 0,5%, sedangkan efisiensi
pembakaran mesin kaburator : 1-3,5% tol ; 1-2% Jika ternyata angka CO diluar nilai ideal artinya perlu diadakan
pemeriksaan: cek karburator, filter udara kotor, choke karburator menutup, intake manipol kotor hingga sampai
kebocoran kompresi akibat klep tidak normal.
2. Gas Carbon Hydrocarbon (HC), bila uap bensin dipanaskan pada temperature tinggi,
akan terjadi oksidasi, akibatnya adalah pembakaran tidak sempurna bahkan ada bagian yang tidak terbakar.
Bensin yang tidak terbakar ini keluar dari ruang bakar dalam bentuk HC. HC bersumber dari :
Bensin yang tidak terbakar akibat overlap katup
Gas sisa di dinding silinder dan terbuang saat langkah buang
Gas yang tidak terbakar yang tertinggal di belakang ruang bakar setelah misfiring ketika jalan
menurun atau saat engine brake
Gas yang tidak terbakar akibat pembakaran terlalu singkat atau campuran terlalu gemuk
3. Nitrogen oksid (NOx), terjadi karena reaksi molekul nitrogen dengan oksigen pada
temperature yang tinggi (1800o C), dengan demikian NOx terbentuk selama berlangsungnya pembakaran yang
sempurna, karena pada pembakaran yang sempurna akan menghasilkan panas yang maksimal. Bila temperature
tidak naik sampai diatas 1800o C, kemudian nitrogen dan oksigen dibuang ketika langkah buang tanpa bergabung
membentuk NO. Dengan demikian faktor yang mempunyai efek terbesar terhadap timbulnya NOx selama proses
127
pembakaran adalah temperature maksimum di ruang bakar dan perbandingan udara dan bensin. Jalan terbaik
untuk mengurangi NOx adalah dengan mencegah temperature di ruang bakar mencapai 1800 o C atau
memperpendek waktu dalam mencapai temperature tinggi, kemungkinannya adalah menurunkan konsentrasi
oksigen. Konsentrasi Nox paling besar dihasilkan pada perbandingan udara dan bensin 16:1, perbandingan di
atas atau di bawah nilai tersaebut akan menghasilkan Nox yang lebih rendah. Konsentrasi Nox pada campuran
kaya (< 16:1) akan rendah karena konsentrasi oksigen rendah, sedangkan untuk campuran yang lebih kurus,
pembakarannya lebih lambat sehingga menghambat kenaikan temperature di ruang bakar sampai tingkat
maksimumnya.
128
Sistem control evaporative emission berfungsi untuk mencegah agar uap bahan bakar yang terbentuk di dalam
fuel tank tidak keluar ke atmosfir. Sistem ini mempunyai berbagai peralatan (Canister, purge control valve, dan
sebagainya) untuk menampung dan menyalurkan gas-gas yang timbul ke dalam ruang pembakaran untuk
dibakar.
3. Sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR)
EGR sistem berfungsi untuk mengontrol pembentukan gas NOx pada gas buang. NOx terbentuk karena
meningkatnya temperature pada ruang bakar. EGR system bekerja untuk mengalirkan kembali gas buang ke
ruang bakar melalui intake manifold, untuk memperkurus campuran udara bensin sehingga temperature ruang
bakar akan turun dan pembentukan gas NOx dapat dicegah.
4. Catalytic converter
Untuk menurunkan CO, HC dan NOx. Bekerja untuk mempercepat oksidasi atau reduksi CO, HC dan NOx yang
terdapat di dalam exhaust gas, sehingga dapat menekan kadar emisinya.
Ada 3 system catalytic converter :
• System Oxidation Catalyst (OC)
• System Three-Way Catalyst (TWC)
• System Three-Way Catalyst dan Oxidation Catalyst (TWC-OC)
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan Kandungan O2 didalam Gas buang,
simbol perbandingan campuran udara dan bensin yg masuk ke dalam silinder mesin dinyatakan : λ (lambda)
1. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi emisi gas buang, kecuali…..
A. Perbandingan campuran bensin dan udara tidak tepat
B. Saringan udara kotor
C. Sistem aliran udara tidak normal
D. Intake manipold ada yg bocor
E. Penggunaan bahan bakar dengan timbel
2. Yang bukan termasuk gas sisa hasil pembakaran kendaraan bermotor adalah …..
A. NOx C. CO E. Sox
B. HC D. blow by gas
3. Suatu sistem yang berfungsi untuk mencegah keluarnya blow-by gas dari dalam crankcase ke atmosfir adalah
…..
A. Sistem control crankcase emission C. Sistem Exhaust Gas Recirculation E. Oxidation
Catalyst
B. Sistem control evaporative emission D. Convertor three-way catalytic
4. Gas yang sangat beracun dari hasil pembakaran pada kendaraan bermotor adalah …..
A. NOx C. CO E. Sox
B. HC D. blow by gas
5. Simbol perbandingan campuran udara dan bensin yg masuk ke dalam silinder mesin dinyatakan dalam …..
A. ~ C. λ E. ε
129
B. Ω D. ע
6. Uji emisi gas buang menggunakan alat …..
A. digital multitester C. scan tool E. multi scaner
B. engine tester D. four gas analyzer
7. Emission Control System terdiri dari beberapa subsistem,kecuali …..
A. Control evaporative emission C. Control crankcase emission E. Catalytic
converter
B. Exhaust Gas Reduction D. Exhaust Gas Recirculation
8. Sistem berfungsi untuk mengontrol pembentukan gas NOx pada gas buang adalah …..
A. Sistem control crankcase emission C. Sistem Exhaust Gas Recirculation E. Oxidation
Catalyst
B. Sistem control evaporative emission D. Convertor three-way catalytic
9. ECU juga sering disebut dengan ECM, kepanjangan dari ECM adalah …..
A. Electronic Control Module D. Engine Control Mechanisme
Adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang pengontrolan jumlah bahan bakarnya dikontrol
secara elektronik oleh pengoperasian komputer pada kontrol unit (electrinic control unit) sehingga lebih akurat karena
didasarkanpada sensor yang ada pada setiap sistem menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan
efisien pada sestiap saat dan sisa bahan baker yang dikeluarkan ramah lingkungan.
Secara Prinsip Sistem EFI mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sistem karburator,
antara lain : Efisiensi Mesin Tinggi, Daya Mesin Tinggi, Hemat Bahan Bakar, Kondisi Gas Buang Ramah Lingkungan
130
3. Penyemprotan secara squential adalah model ritme penyemprotan secara
individu pada setiap silinder, penyemprotan terjadi di masing masing silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720
derajat poros engkol ).
2. Multi Point Injection adalah penyemprotan dilakukan oleh satu Injektor untuk setiap silinder
2. L- EFI
Sedangkan prinsip kerja EFI tipe L-EFI adalah airflow meter
mengukur jumlah udara yang mengalir melalui Intake
manifold.
131
Injector harus memberikan jumlah penyemprotan yang dibutuhkan oleh engine, dan harus memberikan
campuran dengan perbandingan udara-fuel yang tepat.
Injector harus membagikan campuran udara-fuel secara merata ke cylinder-cylinder.
Injector harus memberikan campuran yang sudah teratomisasi seluruhnya tepat sebelum pembakaran dimulai
Injector harus dapat menjamin emisi gas buang yang bersih
132
13. Ignition switch-ST memberikan input suatu sinyal tinggi ke engine control unit pada saat
engine diputar. Engine control unit akan memberikan pengaturan penyemprotan fuel, dan sebagainya pada
penghidupan engine berdasarkan sinyal ini.
1. Injektor yang kurang baik akan menyebabkan hal berikut ini, kecuali…..
A. performance engine kurang D. konsumsi bahan bakar boros
B. emisi menjadi tinggi E. pengapian yang buruk
C. engine sulit starter
2. Berikut ini merupakan keistimewaan EFI dibandingkan karburator, kecuali …..
A. Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder
B. Perbandingan udara dan bahan bakar akurat
C. Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle
D. Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan baker tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran
udara masuk
E. Pengiriman campuran udara dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tergantung pada
putaran dan beban
3. Untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut dan
mengubahnya dengan potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU merupakan fungsi
…..
A. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
133
B. akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin
C. pemakaian bahan bakar yang ekonomis
D. menghasilkan kandungan racun gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa
lebih ramah terhadap lingkungan
E. untuk menambah perbandingan bahan bakar dan udara dengan baik dimana
dengan menambah udara yang masuk
7. Pengontrol elektronik yang yang mengukur temperatur pendingin mesin dengan sebuah
thermistor adalah …..
A. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen
sensor
B. air flow meter D. water temperature sensor
8. Untuk mengendalikan pengoperasian actuator-actuator berdasarkan pada output dari
sinyal-sinyal sensor sebagai respon terhadap berbagai kondisi kerja engine yang beragam adalah …..
A. ACCU C. ECU
E. EVI
B. EFI D. CPU
9. Yang memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injector
adalah …..
A. fuel pump C. fuel tank E. fuel line
B. fuel filter D. fuel pressure regulator
10. Komponen pada injektor yang mendapat tegangan listrik dari ECU dan dengan
tegangan tersebut akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat katup jarum dari
dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor adalah
…..
A. fuel feed house C. nozzle E. needle valve
B. fuel pressure regulator D. solenoid coil injector
134
PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL
TEORI PRODUKTIF
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
4. Untuk melakukan pengukuran berat jenis air accu, alat yang paling tepat digunakan adalah …..
A. barometer C. hygrometer E. hydrometer
B. tachometer D. dynotester
5. Peralatan di bawah ini yang dalam penggunannya harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan adalah
…..
A. timing light C. micrometer E. dwell tester
B. vernier caliper D. thickness gauge
6. Hasil pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm di bawah adalah …..
A. 17, 04 mm
B. 17, 37 mm
C. 17, 40 mm
D. 17, 42 mm
E. 17, 45 mm
7. Hasil pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm di bawah adalah …..
A. 16, 20 mm
B. 16, 25 mm
C. 16, 30 mm
D. 16, 32 mm
E. 16, 35 mm
8. Hasil pengukuran dari mikrometer di bawah menunjukkan …..
A. 55, 45 mm
B. 55, 95 mm
C. 56, 45 mm
D. 56, 95 mm
E. 57, 45 mm
9. Hasil pengukuran dari mikrometer di bawah menunjukkan …..
A. 7, 15 mm
B. 7, 65 mm
C. 8, 18 mm
D. 8, 65 mm
E. 9, 15 mm
10. Alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada sistim kontrol electronik adalah …..
A. intelligent tester C. fourgas analizer E. digital tester
B. tacho meter D. dial indicator
11. Pengukuran run out, backlash dan end play yang paling tepat menggunakan alat …..
A. micrometer C. runner meter E. manometer
135
B. dial indicator D. backlash tester
12. Emisi gas buang pada kendaraan diukur dengan menggunakan …..
A. intelligent tester C. fourgas analizer E. digital tester
B. tacho meter D. dial indicator
13. Pada alat ukur terdapat istilah kalibrasi, tujuannya adalah …..
A. agar alat ukur mudah digunakan
B. agar alat ukur tidak mudah rusak
C. agar alat ukur mendapatkan hasil pengukuran yang akurat
D. agar alat ukur mendapatkan hasil pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan
E. menjaga alat ukur supaya dapat digunakan secara terus menerus
14. Pada sistem pendingin radiator dipasang thermostat dengan tujuan …..
A. memperlancar kinerja air dari mantel jacket menuju radiator
B. untuk membuka saluran air dari radiator ke tangki cadangan
C. untuk membuka saluran air dari tangki cadangan ke radiator
D. untuk mencapai temperatur kerja mesin yang optimal
E. untuk mencegah agar air pendingin tidak membeku pada saat temperatur air rendah
15. Untuk mengukur kebocoran radiator dan mengukur tekanan tutup radiator digunakan …..
A. radiator tester C. radiator and cup tester E. radiator tester cup
B. radiator cup tester D. radiator and cup meter
16. Pada saat kendaraan berjalan, maka yang paling beperan untuk membantu proses pendinginan adalah..
A. pompa air dan kipas pendingin D. pompa air dan thermostat
B. radiator dan pompa E. radiator dan kipas pendingin
C. thermostat dan kipas pendingin
17. Katup pada tutup radiator yang berfungsi untuk membuka saluran air dari radiator ke tangki cadangan adalah
…..
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
18. Katup pada tutup radiator yang berfungsi untuk membuka saluran air dari tangki cadangan ke radiator adalah
…..
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
19. Pada sistem pendingin radiator, komponen radiator yang berguna untuk membuang panas dari air ke udara
bebas agar suhu air lebih rendah adalah …..
A. radiator core C. lower tank E. water pump
B. upper tank D. radiator cup
20. Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat tertutup, pada saluran di
bawah katup termostat dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal dengan saluran …..
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
21. Radiator cup, radiator core, upper tank dan lower house ditunjukkan pada nomor …..
A. 2–3–4–5
B. 2–4–7–5
C. 2–7–3–5
136
D. 3–7–2–5
E. 3–7–5–2
22. Katup relief valve akan terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa overflow ketika air
mencapai suhu sekitar …..
A. 700 – 800 C C. 800 – 850 C E. 1100 – 1200 C
B. 750 – 850 C D. 850 – 900 C
23. Di bawah ini merupakan kebaikan dari sistem pendingin air, kecuali …..
A. kemungkinan terjadinya kebocoran air
B. temperatur seluruh mesin lebih seragam
C. adanya mantel air dan air dapat meredam getaran
D. kemungkinan overheating kecil
E. pendinginan lebih efisien karena ada kipas pendingin
24. Katup pada elemen pompa injeksi disel yang berfungsi agar bahan bakar yang telah diinjeksikan oleh elemen
poma tidak mengalir atau kembali ke dalam elemen pompa adalah …..
A. nozzle valve C. delivery valve E. by pass valve
B. overflow valve D. return valve
25. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu …...
A. memajukan saat penginjeksian bahan bakar
B. mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar
C. menyimpan bahan bakar
D. mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
E. mengatur kecepatan mesin sesuai dengan jumlah udara yang masuk ke intake manifold
26. Jumlah pengiriman bahan bakar mesin disel dari pompa diatur oleh …..
A. plunger C. delivery valve E. feed pump
B. governor D. injection pump
27. Pada mesin disel jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung pada …..
A. panjang plunyer dan luas inlet port D. diameter pipa injeksi
B. tinggi angkat camshaft E. posisi plunyer dan langkah efektif plunyer
C. diameter plunyer dan panjang plunyer
28. Langkah efektif plunyer ditentukan oleh …..
A. control rack C. control sleeve E. control groove
B. governor D. control pinion
29. Berikut yang bukan merupakan tipe nozel injeksi adalah…..
A. hole type C. single hole type E. multiple hole type
B. pin type D. double hole type
30. Berikut ini merupakan syarat sistem injeksi bahan bakar mesin diesel, kecuali …..
A. memberikan sejumlah tertentu bahan bakar.
B. menepatkan saat penginjeksian bahan bakar
C. mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar
D. mengabutkan bahan bakar
E. memanaskan bahan bakar
31. Yang bukan merupakan proses dalam penyaluran bahan bakar disel adalah …..
A. pengisapan (suction)
137
B. penyaluran (delivery)
C. pengabutan (spray)
D. akhir penekanan (termination)
E. penyamaan tekanan (pressure equalization)
32. Batang pengatur posisi plunyer melalui pengotrol pinion dan pengontrol geser dinamakan …..
A. control rack
B. control sleeve
C. control groove
D. governor
E. control pinion
33. Langkah plunyer dalam elemen pompa injeksi sebaris dari posisi saat akan bergerak ke atas sampai menutup
lubang masuk disebut …..
A. direct injection
B. prestroke
C. leak off
D. over flow
E. opening pressure
34. Sistem bahan bakar bensin yang bekerja untuk menambah pasokan bahan bakar saat pedal gas diinjak
secara tiba-tiba sehingga saluran udara menjadi lebih cepat adalah …..
A. sistem percepatan (acceleration system)
B. sistem tenaga (power system)
C. sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system)
D. sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system)
E. sistem kecepatan rendah (low speed system)
35. Sistem bahan bakar bensin yang bekerja untuk menambah pasokan bahan bakar saat kendaraan terbebani
atau mendaki dan pada kecepatan tinggi adalah …..
A. sistem percepatan (acceleration system)
B. sistem tenaga (power system)
C. sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system)
D. sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system)
E. sistem kecepatan rendah (low speed system)
36. Komponen yang ditunjukkan pada angka 1 – 3 – 5 pada gambar di bawah adalah …..
37. Untuk membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara merupakan fungsi …..
A. economizer jet C. solenoide valve E. slow jet
B. main jet D. air bleeder
138
38. Untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir pada saluran utama primer adalah …..
A. economizer jet C. solenoide valve E. slow jet
B. main jet D. air bleeder
39. Pada sirkuit gambar di atas, maka aliran bahan bakar meliputi …..
A. float chamber – primary main jet – slow jet – economizer jet – solenoid valve – idle port
B. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 1 – economizer jet – solenoid valve – idle port
C. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 2 – economizer jet – solenoid valve – idle port
D. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 1 – economizer jet – solenoid valve – idle port
E. float chamber – primary main jet – slow jet – economizer jet – primary air bleeder 1 – idle port
40. Pada sirkuit gambar di atas, maka aliran udara mengalir dari …..
A. primary air bleeder 1 D. slow port
B. primary air bleeder 2 E. throttle valve
C. primary air bleeder 1 dan primary air bleeder 2
41. Di bawah ini yang bukan merupakan sifat dari bahan bakar bensin adalah …..
A. mudah menguap pada temperature normal E. mempunyai titik nyala rendah
B. dapat melarutkan oli dan karet
C. sedikit meninggalkan carbon
D. mempunyai titik nyala tinggi
42. Karburator mempunyai beberapa sistem di bawah ini, kecuali …..
A. sistem percepatan C. sistem stasioner E. sistem kecepatan tinggi
B. sistem tenaga D. sistem penekanan
43. Komponen sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menampung uap bensin dari tangki bahan bakar dan
dari ruang pelampung pada karburator, kemudian mengeluarkannya pada saat mesin hidup adalah..
A. charcoal canister C. ventury E. anti dieseling
B. barel D. dashpot
44. Dibawah ini merupakan perlengkapan keselamatan kerja untuk melindungi bodi mobil, kecuali ......
A. fender cover C. grill cover E. tool cover
B. steering cover D. floor cover
45. Alat untuk memeriksa ketegangan tali kipas adalah …..
A. fuller gauge C. vernier caliper E. multimeter
B. spring scale D. micrometer
139
46. Memutar bodi distributor berlawanan arah dengan putaran rotor akan menyebabkan …..
A. waktu pengapian maju D. waktu pengapian bertambah
B. waktu pengaian mundur E. waktu pengapian berhenti
C. waktu pengapian optimal
47. Untuk memajukan atau memundurkan saat pengapian pada saat beban mesin bertambah atau berkurang
berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold adalah …..
A. dwell angel C. governor advencer E. breaker point
B. octane selector D. vacuum advencer
48. Bila waktu pengapian terlalu maju, maka penyetelan waktu pengapian yang tepat dilakukan dengan cara ….
A. mengganti platina dengan paltina yang baru
B. merapatkan celah katup
C. merenggangkan celah katup
D. memutar bodi distributor searah putaran rotor
E. memutar bodi distributor berlawanan arah dengan putaran rotor
49. Pengukuran kabel busi atau kabel tegangan tinggi dengan menggunakan multimeter yang tepat adalah..
A. menempatkan selektor pada posisi VDC → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
B. menempatkan selektor pada posisi 1kΩ → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
C. menempatkan selektor pada posisi 1Ω → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
D. mengkalibrasi → menempatkan selektor pada posisi 1Ω → mengukur kabel busi
E. mengkalibrasi → menempatkan selektor pada posisi 1kΩ → mengukur kabel busi
50. Yang tidak termasuk dalam cirri-ciri kumparan sekunder (secondary coil) adalah …..
A. merubah induksi menjadi tegangan tinggi
B. penampang kawat kecil
C. dililitkan langsung ke inti besi dan disambungkan ke terminal tegangan tinggi pada bagian tutup coil
D. mempunyai jumlah lilitan ± 30.000 gulungan
E. menciptakan medan magnet
51. Pengaruh dari penyetelan celah platina yang terlalu kecil atau rapat dapat mengakibatkan …..
A. sudut dwell menjadi kecil
B. arus yang mengalir ke koil primer terlalu singkat
C. kontak poin terbuka lebih cepat
D. kontak poit menutup lebih lambat
E. platina mudah cepat panas
52. Urutan rangkaian sistem pengapian pada gambar di bawah yang benar adalah …..
A. 2 – 3 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1
B. 2 – 4 – 5 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1
C. 2 – 5 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1
D. 2 – 5 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 10 – 9 – 1
E. 2 – 5 – 4 – 6 – 7 – 11 – 8 – 9 – 10 – 1
53. Perbandingan udara – bahan bakar 15 : 1, hal tersebut menunjukkan perbandingan .....
A. panjangC. berat E. volume
B. waktu D. torsi
140
54. Kebebasan yang terdapat pada sistem kopling pada saat pedal kopling mulai ditekan sampai dengan release
bearing mulai menyentuh diaphragm spring atau pressure lever dinamakan …..
A. fee play C. free zone E. play rating
B. free road D. backlish
55. Plat kopling haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, kecuali …..
A. tahan terhadap panas
B. dapat menyerap panas
C. tahan terhadap gesekan
D. dapat mencengkeram dengan baik
E. dapat menekan dengan keras
56. Berikut ini yang bukan merupakan pemeriksaan pada sistem kopling adalah …..
A. menggerakkan tuas persneling
B. menggerakkan pegas torsi
C. mengukur alur pada plat kopling
D. mengkur kedalaman plat kopling
E. mengukur kedalaman paku keling
57. Letak sistem kopling pada mobil terletak diantara …..
A. roda gila dan transmisi C. poros input dan output E. mesin dan roda gila
B. transmisi dan poros propeler D. transmisi dan gear box
58. Clutch hub pada plat kopling berhubungan dengan …..
A. roda gila C. poros input transmisi E. tuas penekan
B. transmisi D. poros output transmisi
59. Apabila terjadi kerusakan pada torsion damper pada plat kopling, maka akan berakibat …..
A. putaran mesin menjadi tidak stabil
B. kopling menjadi selip
C. tmbulnya suara abnormal
D. timbulnya getaran
E. tenaga mesin berkurang
60. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan komponen kopling …..
A. kerataan plat kopling
61. Dalam mekanisme sistem kopling hidrolis terdapat bleeder plug yang berguna untuk …..
A. menekan fluida C. menambah tekanan E. penambah daya
B. mengeluarkan udara D. pengembali fluida
62. Release bearing, disc clutc, clutch cover dan release fork pada gambar di bawah ditunjukkan pada no …
A. 2 – 6 – 8 – 3
B. 2 – 7 – 3 – 6
C. 2 – 7 – 6 – 3
141
D. 2 – 8 – 6 – 3
E. 2 – 8 – 3 – 6
64. Jika diketahui jumlah pada roda gigi A, B, C, D masing-masing adalah 10 teeth, 20 teeth, 10 teeth, 25 teeth,
bila putaran input shaft 3500 rpm, maka putaran out put shaft pada masing-masing gigi dalam transmisi dengan 4
gigi adalah ......
A = 10 D = 25 C. 1000 rpm
D. 900 rpm
E. 800 rpm
C = 10 F. 750 rpm
B = 20
G. 700 rpm
65. Nama komponen yang tepat dari masing-masing nomor pada gambar di bawah adalah ….
2 3 4
1 A. synchronizer ring – hub sleeve – shifting key – clutch hub
B. synchronizer ring – clutch hub – shifting key – hub sleeve
C. synchronizer ring – clutch hub – hub sleeve – shifting key
D. synchronizer ring – shifting key – hub sleeve – clutch hub
E. synchronizer ring – shifting key – clutch hub – hub sleeve
66. Pada gambar di bawah untuk melakukan atred atau mundur maka yang dilakukan adalah …..
A. memposisikan synchronmes 1 untuk berhubungan dengan
roda gigi H
B. memposisikan synchronmes 1 untuk berhubungan dengan
roda gigi F
C. memposisikan synchronmes 2 untuk berhubungan dengan
roda gigi E
D. memposisikan synchronmes 2 untuk berhubungan dengan
roda gigi A
E. memposisikan roda gigi I dengan roda gigi G
67. Pada umumnya transmisi menggunakan minyak pelumas dengan viskositas …..
A. SAE 90 C. SAE 110 E. SAE 130
B. SAE 100 D. SAE 120
68. Perbandingan gigi pada sistem transmisi digunakan sebagai berikut, kecuali …..
142
A. merubah momen
B. merubah kecepatan kendaraan
C. memungkinkan kendaraan bergerak mundur
D. memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup
E. meringankan pengendalian kendaraan
69. Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi sesuai dengan kebutuhan kendaraan adalah ….
A. transmission gear C. slidingmesh E. input shaft
B. synchronmesh D. output shaft
70. Huruf A, B dan C pada gambar dibawah adalah ....
A. input shaft – output shaft – counter gear shaft
71. Perpindahan momen pada sistem kopling otomatis (torque converter) yang benar adalah …..
A. engine → impeller pump → turbine runner → transmission
B. engine → turbine runner → impeller pump → transmission
C. engine → clutch → impeller pump → transmission
D. engine → turbine runner → clutch → transmission
E. engine → input shaf → counter gear → output shaft
72. Transmisi pada kendaraan jenis FF biasa disebut dengan …..
A. differential assembly C. transaxle E. transmission mechanism
B. crankcase D. intermediate
73. Lihat gambar dibawah, untuk menggerakkan kearah mundur, pada gigi transmisi ditambahkan Idle gear, untuk
memperoleh putaran inputshaft dan output shaft yang berlawanan, maka untuk menghitung gear rationya adalah
….
B E D A E D
D. GR x x D. GR x x
A C E B C E
B E C B D C
E. GR x x E. GR x x
A D E A C E
B D E
F. GR x x
A E C
74. Untuk membedakan putaran antara roda kiri dengan roda kanan pada differensial adalah …..
A. final gear C. drive gear E. ring gear
B. side pinion gear D. pinion gear
75. Untuk memperbesar moment dan merubah arah putaran sebesar 90o pada differensial adalah …..
A. final gear C. drive gear E. ring gear
B. side pinion gear D. pinion gear
76. Pengukuran pada differensial menggunakan dial test indicator yang dipasang di ring gear kemudian diputar
merupakan pengukuran …..
A. end play C. run out E. backlash
143
B. partial D. spasial
77. Final gear dengan model helical gear sering digunakan pada kendaraan jenis …..
A. penggerak roda depan C. bus E. mini bus
B. penggerak roda belakang D. truk
78. Gambar di bawah merupakan prosedur pengukuran differensial yaitu pengukuran …..
A. run out
B. end play
C. partial
D. spasial
E. backlash
79. Jenis poros penggerak roda yang tidak menggunakan wheel hub dan poros dibutuhkan untuk menyangga
seluruh berat kendaraan terdapat pada tipe ……
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
80. Jenis poros penggerak roda belakang yang hanya menggerakkan roda kendaraan tanpa memikul beban
dimana keseluruhan beban kendaraan dipikul oleh axle housing merupakan jenis poros penggerak dengan tipe
…..
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
81. Gambar di bawah merupakan jenis poros penggerak roda dengan tipe …..
A. full floating
B. semi floating
C. three-quarter floating
D. central floating
E. floating lateral
82. Poros pemikul roda belakang dengan model 3/4 floating berarti …..
A. 3/4 beban kendaraan ditumpu oleh poros
B. 3/4 beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros
C. setengah beban kendaraan ditumpu oleh poros
D. sepenuhnya beban kendaraan ditumpu oleh poros
E. poros hanya berfungsi menggerakkan roda
83. Poros pemikul yang sangat bagus untuk digunakan pada kendaraan berat adalah …..
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
84. Arti angka 14 yang tertera pada spesifikasi ban kendaraan 6.45 S 14 4PR menunjukkan …..
A. lebar ban dalam inci
B. kecepatan maksimum yang diijinkan
C. diameter pelek dalam inci
144
D. kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan play rating
E. kekuatan ban yang menggunakan lapis benang katun
85. Sistem kode ban menurut ISO dengan kede ban 195 / 70 R 14 86 H , aspect ratio pada kode disamping
ditunjukkan oleh ……
A. 195 C. R E. 86
B. 70 D. 14
86. Sistem kode spsifikasi pelek 5.50 F x 15 SDC yang menunjukkan bentuk flens pelek adalah …..
A. 5.50 C. x E. SDC
B. F D. 15
87. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah luar disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe in
B. caster negative D. camber negative
88. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah dalam disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
89. Selisih jarak telapak bagian belakang dengan telapak bagian depan pada roda depan jika dilihat dari atas
disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
90. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuangan air pada alur telapak ban pada jalan yang basah atau
genangan air antara lain, kecuali …..
A. kedalaman alur telapak C. kelebaran alur telapak E. jumlah alur telapak
B. jenis pola telapak D. panjang telapak
91. Prinsip kerja sistem rem berdasarkan ……
A. perubahan gaya gesek menjadi gaya tekan
B. momen kelembaman pada gesekan dua bidang
C. perpindahan panas dari hasil gesekan
D. perubahan energi panas menjadi tenaga
E. perubahan energi kinetik menjadi energi panas
92. Konstruksi rem di bawah ini memiliki kelemahan yaitu ……
A. sering terjadi kebocoran pada seal
B. trailing shoe lebih cepat aus
C. tekanan pegas terlalu kuat
D. daya pengereman kecil saat maju
E. daya pengereman kecil saat mundur
93. Konstruksi disc brake di bawah ini merupakan tipe ……
A. fixed caliper
B. double piston
C. floating calper
D. semi calipe
E. caliper piston
94. Konstruksi rem di bawah ini mempunyai kelemahan saat kendaraan mundur, dikarenakan …..
145
A. salah satu sepatu sepatu menjadi trailing saat mundur
95. Bagian sistem rem yang berfungsi mengurangi tekanan hidraulis pada wheel cylinder roda belakang agar rem
tidak terkunci adalah …..
A. compression valve C. check valve E. proportioning valve
B. vacuum valve D. booster rem
96. Bagian sistem rem cakram yang berfungsi untuk mengembalikan piston ke posisi semula adalah …..
A. brake pad C. piston boot E. disc rotor
B. piston seal D. caliper
97. Fungsi rem pada kendaraan adalah …..
A. memperlambat laju kendaraan
B. menghentikan laju kendaraan
C. mengarahkan dan menghentikan laju kendaraan
D. mengarahkan dan memperlambat laju kendaraan
E. memperlambat dan menghentikan kaju kendaraan
99. Penyetelan celah sepatu rem yang tidak sama akan mengakibatkan …..
A. keterlambatan dalam pengereman
B. rem akan macet
C. kendaraan tertarik ke salah satu arah
D. daya pengereman yang berkurang
E. injakan pedal rem yang terlalu dalam
100. Membran (diaphragma) pada boster rem bekerja dengan adanya ……
A. perbedaan tekanan atmosfir dan tekanan pedal rem
B. perbedaan tekanan atmosfir dan tekanan udara luar
C. perbedaan tekanan atmosfir dan kevakuman dari intake manifold
D. perbedaan tekanan atmosfir dan kevakuman udara dari luar
E. perbedaan tekanan pedal rem dan kevakuman intake manifold
101. Untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi dan
untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan adalah fungsi …..
A. steering column C. steering gear E. steering wheel
B. 1 – 3 – 4 – 7
C. 2 – 3 – 4 – 7
D. 2 – 3 – 5 – 8
E. 3 – 4 – 7 – 8
105. Jenis steering gear dimana peluru diisikan dalam lubang–lubang nut untuk membentuk hubungan yang
menggelinding antara worm gear merupakan jenis steering gear jenis …..
A. worm C. screw pin E. rack and pinion
B. recyrculating ball D. screw nut
106. Fungsi pegas suspensi pada kendaraan adalah …..
A. meredam goncangan akibat permukaan jalan agar tidak ke bodi
B. meredam goncangan akibat gerakan shock absorber
C. menahan tekanan dari ban agar tidak ke bodi kendaraan
D. menahan tekanan dari bodi agar tidak diteruskan ke ban
E. menahan bodi dan ban kendaraan
107. Fungsi shock absorber adalah …..
A. meredam osilasi tekanan suspensi saat menerima kejutan dari permukaan jalan
B. meredam osilasi pegas suspensi saat menerima kejutan dari permukaan jalan
C. memperpanjang osilasi sistem suspensi karena kejutan dari permukaan jalan
D. memperpanjang osilasi beban saat menerima kejutan dari permukaan jalan
E. memperpanjang osilasi pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan
108. Nama komponen pada gambar di bawah yang ditunjuk pada nomor 7 – 3 – 4 – 1 adalah …..
A. steering knuckle-frame-lower arm-upper ball joint
147
E. upper ball joint-lower arm-frame-steering knuckle
109. Gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat
grafitasi kendaraan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. Bounching
110. Gerakan atau bergoyang kendaraan ke kanan dan ke kiri terhadap titik pusat grafitasi kendaraan
dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
111. Gerakan atau bergoyang body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat
kendaraan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
112. Gerakan atau bergoyang body kendaraan naik turun secara keseluruhan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
113. Untuk mengurangi kemiringan kendaraan ketika membelok dan menambah kemampuan cengkram roda
terhadap jalan agar kendaraan stabil, maka suspensi dilengkapi dengan ……
A. coil spring C. strur bar E. ball joint
B. lower arm D. stabilizer bar
114. Pemeriksaan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan dimana bentuk kerusakan paling banyak
adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor, hal
tersebut merupakan prosedur pemeriksaan ......
A. terminal baterai dan soket kabel C. kabel baterai E. pemegang baterai
B. sel-sel baterai D. kotak baterai
115. Trouble shooting pada baterai jika suplai listrik ke sistem menjadi kurang lancar kemungkinannya adalah ......
A. keretakan pada kotak C. over charging E. keausan terminal
B. pemegang baterai D. kerusakan pada sel-sel baterai
116. Pemeriksaan bagian baterai akibat over charging maupun adanya pengkristalan yang rontok karena getaran,
kualitas yang kurang baik maupun usia baterai, merupakan prosedur pemeriksaan ......
A. terminal baterai dan soket kabel C. kabel baterai E. pemegang baterai
B. sel-sel baterai D. kotak baterai
117. Trouble shooting pada baterai jika baterai tidak mampu menyimpan listrik kemungkinannya adalah ......
A. keretakan pada kotak C. over charging E. keausan terminal
B. pemegang baterai D. kerusakan pada sel-sel baterai
118. Pada saat mesin mati maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
119. Cara untuk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah
menghubungkannya adalah merupakan pengisian baterai secara ……
148
A. sambungan seri C. sambungan semi seri E. sambungan normal
B. sambungan paralel D. sambungan semi paralel
120. Cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus keluaran adalah
merupakan pengisian baterai secara ……
A. sambungan seri C. sambungan semi seri E. sambungan normal
B. sambungan paralel D. sambungan semi paralel
121. Pada saat mesin hidup maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
122. Berat jenis air batere yang baik adalah …..
A. 1,28 C. 1,30 E. 1,38
B. 1,29 D. 1,35
123. Yang tidak termasuk dalam pemeriksaan batere adalah …..
A. pemeriksaan tegangan batere
B. pemeriksaan volume air batere
C. pemeriksaan berat jenis air batere
D. pemeriksaan body batere
E. pemeriksaan pengisian batere
124. Gambar dibawah adalah simbol kelistrikan dari ......
A. sekring (fuse)
B. relay
C. switch
D. fusible link
E. rectifier
125. Gambar di samping merupakan jenis rangkaian .......
A. seri
B. semi paralel
C. paralel
D. semi seri
E. seri paralel
126. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 C. 20 E. 30
B. 15 D. 25
127. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan dalah ……
A. switch C. fuse E. relay
B. connector D. circuit braker
128. Bagian dari sistem kelistrikan bodi yang mencegah agar komponen-komponen lain dari kerusakan yang
disebabkan adanya arus yang berlebihan adalah ……
149
A. switch C. fuse E. relay
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
133. Pada saat kontak poin (breaker point) terbuka, maka akan menyebabkan …..
A. arus listrik mengalir ke primer koil
B. primer koil menjadi tegangan tinggi
C. arus listrik dari primer koil mengalir ke kabel tegangan tinggi
D. koil sekunder membentuk medan magnet
E. koil sekunder menjadi tegangan tinggi
134. Harga tahanan untuk primer koil adalah …..
A. 1,3 – 1,6 Ω C. 10,7 – 14,5 Ω E. kurang dari 1,3 Ω
150
E. armature brake
136. Jika kabel no 1 dipasang diterminal C, maka gambar dibawah merupakan prosedur test kemampuan starter
pada test ......
A. pull in
B. hold in
C. kembalinya pinion
D. tanpa beban
E. armature brake
137. Test kemampuan pull in coil pada motor starter untuk memeriksa bahwa .....
A. pinion gear bergerak keluar C. pinion gear tetap diluar E. pinion gear berputar
B. pinion gear bergerak kedalam D. pinion gear tetap didalam
138. Test kemampuan hold in coil pada motor starter untuk memeriksa bahwa .....
A. pinion gear bergerak keluar C. pinion gear tetap diluar E. pinion gear berputar
B. pinion gear bergerak kedalam D. pinion gear tetap didalam
139. Pada gambar di bawah, no 1 – 3 – 6 merupakan pemeriksaan …..
142. Jenis arus listrik yang dihasilkan oleh alternator adalah ......
A. AC C. AC-DC E. stabil
B. DC D. berubah-ubah
143. Fungsi dari alternator adalah untuk merubah energi ……
151
A. listrik menjadi energi mekanik
B. mekanik menjadi energi putar
C. listrik menjadi enrgi putar
D. mekanik menjadi energi listrik
E. mekanik menjadi energi kinetik
144. Dibawah yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah ......
A. pulley C. rotor coil E. contact plate
B. rectifier D. stator
145. Pengaturan out put alternator dilakukan oleh regulator dengan cara mengatur …..
A. kemagnetan voltage relay dan regulator
B. kemagnetan voltage relay
C. kemagnetan voltage regulator
D. kemagnetan stator coil
E. kemagnetan rotor coil
146. Nama terminal yang ditunjukkan dengan nomor 1 – 6 – 2 – 5 – 3 – 4 adalah …..
A. E – L – F – B – N – IG
B. E – L – F – N – IG – B
C. E – L – F – B – IG – N
D. E – L – F – IG – N – B
E. E – L – F – IG – B – N
147. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik adalah …..
A. charging relay C. rotor coil E. regulator
B. rectifier D. Stator
148. Pemeriksaan alternator yang ditunjukkan pada nomor 1 – 3 – 4 – 2 pada gambar di bawah ini adalah …..
A. stator open circuit test – stator short circuit test – rotor
short circuit test – rotor open circuit test
B. stator short circuit test – rotor short circuit test – rotor
open circuit test – stator open circuit test
C. rotor short circuit test – rotor open circuit test – stator
open circuit test – stator open circuit test
D. rotor open circuit test – stator open circuit test – rotor
short circuit tes t– stator short circuit test
E. rotor open circuit test – stator open circuit test – stator
short circuit test – rotor short circuit test
Gambar untuk soal no 146 dan 147
152
149. Pada gambar di atas gas yang bertekanan rendah dan bertemperatur rendah ditunjukkan pada huruf ......
A. E B. D C. C D.B E. A
150. Pada gambar disamping, condenser dan receyver / dryer ditunjukkan pada nomor ......
A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 2 dan 4
151. Bagian sistem pendingin AC yang digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refigerant
yang telah ditekan oleh kompresor hingga bertemperatur tinggi adalah ......
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
152. Bagian sistem AC yang digunakan untuk menampung refigerant yang telah menjadi cair adalah ......
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
153. Untuk mengabutkan cairan refigeran ke dalam evaporator agar dapatberubah menjadi gas adalah…..
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
154. Untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut dan mengubahnya dengan
potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU merupakan fungsi …..
C. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
154
G. 1 – 3 – 2 – 4 – 6 – 9
H. 1 – 3 – 2 – 4 – 6 – 10
I. 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 10
J. 1 – 2 – 3 – 6 – 5 – 10
166. Untuk mengoperasikan lampu hazard pada
gambar disamping, maka rangkaian harus
dihubungkan melalui terminal …..
F. 1 – 4 – 5 – 8 – 9 – 7 – 1 0 – 11 – 12
G. 1 – 4 – 6 – 9 – 8 – 12 – 11 – 10 – 7
H. 3 – 2 – 4 – 5 – 8 – 9 – 6 – 7 – 10 – 11 – 12
I. 1 – 2 – 5 – 8 – 9 – 6 – 7 – 10 – 11 – 12
J. 1 – 2 – 5 – 11 – 10 – 4 – 6 – 9 – 8 – 7 – 3
167. Sebuah lampu A memiliki tahanan dalam 70 dan lampu B memiliki tahanan dalam 50, lampu tersebut
dipasang secara seri dengan batere yang bertegangan 6 V. Berapakah tegangan yang terdapat pada masing-
masing lampu tersebut ……
A. lampu A = 6 V dan lampu B = 6 V
B. lampu A = 2,5 V dan lampu B = 3,5 V
C. lampu A = 3,5 V dan lampu B = 2,5 V
D. lampu A = 6,5 V dan lampu B = 6,5 V
E. lampu A = 1,5 V dan lampu B = 1,5 V
168. Tiga buah tahanan yang masing-masing 6W, 3W, dan 9W dirangkai secara seri kemudian dihubungkan dengan
sumber tegangan 12 V, maka arus yang mengalir adalah …..
A. 0,67 A C. 1,50 A E. 30,0 A
B. 1,33 A D. 18,0 A
169. Rangkaian sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala, lampu rem, lampu mundur, lampu kota. Warna
lampu mundur untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah .....
A. Putih C. Merah E. Hijau
B. Biru D. Kuning
170. Suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval adalah .....
A. fuse C. hazard E. blade
B. fusible link D. flesher
171. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 C..20 E. 25
B. 15 D. 30
172. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan adalah ……
A. switch C. fuse E. connector
155
B. Terjadinya hubung singkat E. Tegangan tidak stabil
C. Kerusakan pada komponen kelistrikan
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERHASIL DAN SUKSES
Anonim. (1992). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1983). 1 W Engine Service Training Information. Jakarta: Toyota Motor Corporation
Anonim. (2003). Job Sheet Tune-up Motor Bensin. Yogyakarta: SMKN 2 Depok
Astra Daihatsu Motor 2008. Reparation Engine Training Manual Book. Jakarta PT. Astra Daihatsu Motor.
Daryanto Drs. 2002 Teknik Merawat Auto Mobil lengkap, Bandung, CV YRAMA WIDYA.
Sanwa Electric Instrument Co.LTD, Instruction Manual Sanwa (Multi terster), Chiyoda – ku, Tokyo – Japan.
Standar kompetensi Guru, SMK. 2004 Bidang Keahlian Otomotif, Jakarta, Departemen Pendidkan Nasional.
Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.
Toyota Astra Motor 1995, New Step II Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.
Toyota 1992. Pedoman Reparasi Chasis dan Body Kijang. Jakarta PT. Toyota Astra Motor.
VEDC “Modul Pelatihan Otomotif”, Malang, 2000.
156