Anda di halaman 1dari 129

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji

Menggunakan alat-alat ukur Mengidentifikasi, mengkalibrasi dan membaca alat ukur

Digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam serta kedalaman.


Bagian-bagian jangka sorong :
Cara pembacaan :
1. Baca skala utama dengan membaca garis
angka nol skala vernier terletak pada ruas
atau garis ke berapa di skala utama. Ini
akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL”
2. Baca skala VERNIER dengan membaca
garis ke berapa dari skala vernier yang
paling lurus dengan garis skala utama. Ini
akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”
3. Menjumlahkan angka nominal dan angka
desimal.

Hasil Pembacaan :
Ketelitian 0,02 mm, skala vernier terbagi menjadi 50 ruas.

Hasil pengukuran :
Skala utama : =8 mm
Skala vernier : 23 x 0,02 = 0,46 mm +
= 8,46 mm

Ketelitian 0,05 mm, skala vernier terbagi menjadi 20 ruas.

Hasil pengukuran :
Skala utama : = 14 mm
Skala vernier : 6 x 0,05 = 0,30 mm +
= 14,30 mm

1
Fungsi :
 Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur
sangkar atau bulat (Out Side Micrometer).
 Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll
 Ketelitian yang didapat dari 0,01 s/d 0,001 mm. Ukuran yang ada : 0 - 25 mm, 25 – 50 mm, 50 – 75 mm, 75 –
100 mm, dst.
Bagian-bagian utama mikrometer :
1 Skala Sleeve
Skala yang diam dengan nilai angka nominal
(angka satuan) :
 Skala bagian atas nilai tiap ruasnya 1 mm
 Skala bagian bawah dengan nilai tiap ruasnya
= 0,5 mm
2 Skala Thimble
Skala yang berputar ke kiri dan ke kanan
mengikuti gerakan proses pengukuran dengan
nilai angka desimal :
 Skala thimble terdiri 50 ruas.
 Nilai tiap ruas = 0,01 mm
 Skala berputar 1 kali= 0,01 x 50 = 0,5 mm =
bergeser satu ruas skala bagian bawah dari
skala sleeve.
3 Rachet
Untuk mengontrol tekanan mikrometer saat
menjepit benda kerja sampai berbunyi klik
Kalibrasi :
 Ambil alat penera ( standard gauge ) sesuai ukuran
 Putar ratcher stopper sampai anvil dan spindel bersentuhan
 Jika kesalahan < dari 0,02 mm ( 2 kolom ) putar outer sleeve sampai “ O “ lurus
 Jika kesalahan > dari 0,02 mm kunci lock clam dan lepaskan racher stoper, lepaskan thimble dan luruskan tanda “
O “ pada thimble dan sleeve

Hasil Pembacaan :

 Skala pada outer sleeve atas menunjuk pada angka “ 55 mm )


 Sklala pada outer sleeve bawah menunjuk pada angka 0,50 dari angka 55
( bagian atas )
 Skala pada thimble menunjuk pada angka 45
 Jadi total nilainya adalah : 55 mm + 0,50 + 0,45 = 55,95 mm

Hasil pengukuran :
Skala sleeve = 11,5 mm
Skala thimble = 0,06 mm +
= 11,56 mm

2
Untuk mengukur kebengkokan poros, keolengan (runout), kesejajaran, kerataan dan lain-lain.
Jarum panjang
Jarum panjang menunjukkan angka desimal.
Hasil ukur jarum panjang = nilai skala x bilangan ketelitian
Contoh :
Angka ketelitian 0,01 mm dan jarum panjang bergerak 10 ruas skala
Hasil Ukur = 0,01 mm x 10 = 0,1 mm
Posisi angka nol sembarang tergantung yang kita kehendaki.
Jarum pendek
1 Ruas Jarum pendek = 1 putaran jarum panjang

Contoh cara pembacaan :


Posisi jarum panjang menunjukkan angka pada 10, berarti hasil pembacaannya
adalah 10 x 0,01 mm = 0,1 mm.
Sementara jarum pendek menunjukkan angka 3, artinya jarum panjang telah
berputar sebanyak 3 kali.
Hasil dari pembacaan tersebut adalah : 3 + 0,1 = 3,1 mm

Contoh : Pemeriksaan kelengkungan


Pemeriksaan kelengkungan :
Kelengkungan terendah : 0,06 mm
Kelengkungan tertinggi : 0,32 mm +
Kelengkungan seluruhnya : 0,38 mm

Contoh pengukuran run out


Pada gambar disamping pergerakan jarum
panjang ke kiri maksimum 0,10 mm, dan
pergerakan jarum panjang ke kanan maksimum
0,15 mm. Maka total dari penyimpangannya :
Penyimpangan terendah : 0,10 mm
Penyimpangan tertinggi : 0,15 mm +
Total penyimpangan : 0,25 mm
Jika limit servis benda yang diukur lebih besar
dari total penyimpangan, maka run out benda
tersebut masih dalam kategori baik.

3
FUNGSI :
Mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain.
Ketelitian alat ukur ini sampai 0,01 mm.
Bagian-bagian :
1 Dial gauge :
Untuk mengetahui hasil pembacaan pengukuran.
2 Grip (Tangkai gauge) :
Bagian untuk memegang atau mengikat dial.
3 Dial gauge securing position :
Untuk mengatur posisi dial gauge
4 Replacement rod / Anvil :
Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang
akan menyentuh bidang ukur pada silinder.
5 Replacement washer :
Alat untuk menambah kepanjangan rod.
6 Measuring point :
Titik point pengukuran
Kalibrasi :
 Set out side micrometer sesuai dengan standar pengukuran
 Fungsikan lock clam
 Masukkan rod pengukur ke dalam out side micrometer ( seperti gambar )
 Set jarum panjang pada angka nol
Contoh pengukuran diameter silinder :
Bila jarum panjang bergerak ke kanan maka permukan benda kerja lebih
kecil dari permukaan yang ditentukan.
Bila jarum panjang bergerak ke kiri maka permukaan benda kerja lebih
besar dari ukuran yang ditentukan.
Pada gambar jarum panjang yang bergerak ke kiri bergeser 8 strip dari
angka 0, apabila ukuran standart diameter silinder 102 mm maka hasil dari
pengukuran tersebut adalah 102 mm + 0,08 mm = 102,08 mm. Berarti
ukuran diameter yang diukur lebih besar dari ukuran standart.
Jarum panjang yang bergerak ke sisi kanan bergeser 4 strip dari angka 0,
maka hasil dari pengukurannya adalah 102 mm – 0,04 mm = 101,96 mm.
Berarti ukuran diameter yang diukur lebih kecil dari ukuran standart.

Menentukan Keovalan dan Tirus


Keovalan ditentukan oleh selisih ukuran arah A dan B
 Jika A tidak sama dengan B maka silinder dinyatakan oval (ovaling)
 Jika ukuran atas tidak sama dengan ukuran bawah maka disebut tirus (tapering)

4
Fungsi :
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan kandungan O2 didalam gas buang

Tombol Pilihan
LCD Display
Inetrnal thermal printer

POWER
Tombol Tombol kontras
MENUpilihan
ESC ENTER

Pengoperasian :
 Nyalakan unit dengan menekan tombol power dibelakang unit, kemudian tunggu hingga display muncul
 Tekan tombol “ENTER” untuk masuk menu selanjutnya, kemudian muncul display :
- Pengujian emisi mesin dengan bahan bakar bensin
- Pengujian emisi mesin dengan bahan bakar solar dengan smoke chamber
- Multimeter (optional)
 Pilih “GAS ANALYSIS” kemudian tekan “ENTER” Kemudian muncul display :
- Pengukuran dengan tampilan digital
- Pengukuran dengan tampilan kurva
- Pengukuran dengan tampilan diagram batang
- Keluar
 Pilih “Measurement” kemudian tekan “ENTER” Kemudian muncul display :
- Pengujian dengan standard negara di eropa
- Pengujian mengacu pada OIML CLASS 0
- Pengujian efisiensi bahan bakar berdasarkan output tegangan dari O2 sensor di exhaust manifold (kendaraan
dengan katalisator)
 Pilih “Standard Test” kemudian tekan “ENTER “ Kemudian akan muncul display :

 Keterangan :
5
- sebelum pengukuran, unit akan melakukan WARMING UP dan AUTO ZERO

Merupakan gabungan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter. Berfungsi untuk melakukan pengukuran arus,
tegangan dan tahanan.
Bagian-bagian multimeter :
1. Skala (scale) adalah garis yang mempunyai satuan
ukur yaitu : scala W, DCV/ACV dan DCA.
2. Zero posision adjuster screw / pointer calibration
screw adalah baut kalibrasi voltmeter dan
amperemeter
3. Æ W Adjuster knob / ohm calibration knob / ohm
adjuster knob adalah tombol kalibrasi ohmmeter.
4. Range selector knob adalah sakelar penunjuk
pemakaian batas satuan ukuran yang diinginkan.
Terdiri dari Ohm (W), DCV, ACV dan DCmA
5. Positive terminal DCA adalah terminal positife
untuk pengukuran DC amper
6. Test lead adalah tangkai kabel pengujian yang
mempunyai warna merah untuk terminal (+) dan
hitam untuk terminal (-).
Penggunaan :
1. Ohmmeter
Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk mengetahui : Nilai tahanan, Rangkaian terbuka atau putus, Hubungan
jelek, Hubungan singkat.
Cara penggunaan :
1. Hidupkan Ohmmeter
2. Lakukan kalibrasi dengan menghubung-kan kedua kabel ukur dan memutar tombol kalibrasi.
3. Pastikan komponen/rangkaian listrik yang akan diukur sudah tidak terdapat aliran arus listrik dan konektor ke
rangkaian lain telah dilepas
4. Pilih batas ukur yang sesuai ( pemeriksaan hubungan kabel dan kontinuitas à X1Ώ)
5. Ulangi kalibrasi setiap mengubah selektor
6. Lakukan pengukuran dengan hubungan paralel
7. Baca hasil pengukuran dengan rumus = Nilai skala garis X Bilangan selektor
Contoh :
Pada gambar di bawah, selektor berada dalam range X10 Ω dan pointer berada dalam angka 0,5 pada skala ohm.

Pembacaaannya adalah :
Hasil pengukuran =
Nilai skala garis x bilangan selector
0,5 Ω x 10 = 5 Ω

6
2. Voltmeter
Berfungsi mengukur tegangan listrik untuk mengetahui : Nilai tegangan listrik dari
sumber daya listrik : battery dan generator, penurunan tegangan listrik dari sumber
arus, rangkaian terbuka atau putus.
Cara penggunaan :
1. Pastikan jarum menunjuk angka nol sebelum digunakan dan kalibrasikan jika perlu dengan memutar zero
posision adjuster screw
2. Pilih batas ukur yang sesuai ( di atas tegangan listrik yang diukur)
3. Lakukan pengukuran
4. Baca hasil pengukuran
Contoh :
Pada gambar di samping,
selektor diputar dalam range
25 DCV maka hasil
pembacaan dibaca pada
skala DCV dengan batas
skala 0 sampai 25. Hasil
pengukurannya adalah 12V.
3. Ampermeter
Berfungsi mengukur kuat arus listrik untuk mengetahui : kemampuan pengisian battery dan pemakaian energy
listrik dari setiap komponen.
Contoh :
Pada gambar, selektor berada
dalam range 10 ACV maka
pembacaannya dibaca pada
skala ACV dengan batas 0
sampai 10 ACV. Hasil
pengukurannya adalah 3
Ampere.

Digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada sistim


kontrol electronic ( EFI, ABS, ECT, ITC, Imobilizer, EBD,
Airbag ), sebagai osiloskop, sebagai multitester, untuk
menghapus memori kesalahan pada sistim kontrol ( ECU ),
untuk membaca kondisi kerja mesin ( current data ).
Berbagai merk scanner versi ATPM misalnya Star Diagnosis
(Benz), MUT (Mitsubishi), Intelligent Tester (Toyota), Tech 2
(Opel or Suzuki), Modic / GT 1(BMW) dsb.
Tampilan layar / Display
7
Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat jenis elektrolit battery.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode
untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC
mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Cara Penggunaan :
 Membuka tutup pengisian air battery
 Masukkan ujung pengisap alat ke dalam battery
 Tekan dan lepaskan balon pengisap air battery pada alat ,
sehingga air battery naik ke dalam wadah alat ukur
 Membaca hasil pengukuran berat jenis (Bj) air battery

Timing Light Tester merupakan alat untuk mengetahui waktu pengapian pada kondisi mesin hidup

Timing light dapat dibagi dalam 2 kelompok :

Timing light jenis biasa ( tanpa pemajuan derajat pengapian).

Timing light jenis ini bentuknya sederhana, dan penggunaannya


mudah, tetapi hanya bisa digunakan untuk tanda timing yang ada
derajatnya saja.

Timing light Degrees Advance (dengan pemajuan derajat pengapian). Timing light jenis ini dilengkapi dengan
pemajuan derajat pengapian. Maka, bila mesin dengan tanda timing tanpa derajat harus memakai timing ini, tetapi
timing light tersebut bisa juga dipakai untuk semua jenis tanda timing.
Keterangan :

1 Penjepit pick-up induktif pada kabel busi.

2 Kabel untuk sumber tegangan dengan jepit buaya ke baterai + dan –

3 Tombol On Timing Light.

4 Pengaturan pemajuan derajat pengapian.

5 Lensa

P
Penggunaan timing light :

 Pasang jepit buaya merah pada + baterai jepit buaya hitam ke –


baterai
 Pasang penjepit induktif pick-up pada kabel busi silinder 1.
 Setel pengaturan pemajuan pada “O”.
 Hidupkan mesin putaran idle.

8
 Tekan tombol “ON” pada timing light sambil arahkan lensa timing light
pada tanda timing yang terdapat pada pulli poros engkol.

Digunakan untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin radiator dan tutup


radiator. Tekanan pembukaan standar : 0,75 – 1,05 kg/cm2 (10,7 – 14,9
psi), Tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2 (8,5 psi). Untuk
pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum
sebagai tekanan pembukaan. Pompalah radiator cap tester sampai tekanan
1,2 kg/cm2 (17,1 psi), dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila
tekanan turun berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada
komponen sistem pendingin.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Dibawah ini merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tinggi dan kerenggangan,
kecuali …..

A. mistar baja C. vernier caliper E. hydrometer

B. micrometer D. feller gauge

2. Vernier caliper mempunyai beberapa kegunaan, dibawah ini yang bukan kegunaan dari vernier caliper adalah …..

A. mengukur diameter dalam C. mengukur kerenggangan E. mengukur tinggi

B. mengukur diameter luar E. mengukur lebar

3. Pembacaan yang benar pada gambar dibawah adalah …..

A. 6,15 mm D. 5,00 mm

B. 6,00 mm E. 5,5 mm

C. 5,15 mm

4. Pembacaan yang benar pada gambar dibawah adalah …..

A. 5,15 mm D. 8,15 mm

B. 6,15 mm E. 8,65 mm

9
C. 7,65 mm

5. Posisi pengukuran vernier caliper yang tepat dibawah ini adalah …..

A. C. E.

B. D.

6. Hasil pembacaan vernier caliper pada gambar yang tepat adalah …..

A. 15,30 mm D. 16,30 mm

B. 15,35 mm E. 16,35 mm

C. 16,00 mm

7. Gambar di bawah merupakan penggunaan dari …..

A. compression tester

B. timing light

C. dial indicator

D. vacuum brake

E. tachometer

8. Pada gambar di bawah menunjukkan bahwa multimeter digunakan untuk mengukur …..

A. tegangan

B. tahanan

C. DC volt

D. arus listrik

E. AC volt

9. Alat untuk mengetahui RPM pada kendaraan adalah …..

A. tachometer C. multitester E. timing light

B. dwell tester D. avometer

10.Untuk mengembalikan kembali keadaan alat ukur agar memperoleh pengukuran yang tepat adalah merupakan….

A. keselamatan kerja C. prosedur kalibrasi E. perawatan alat ukur

B. prosedur pengukuran D. disiplin kerja


10
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen Memeriksa dan mengidentifikasi komponen-komponen
sistem pengoperasian dari sistem kopling dan komponen-komponen sistem
kopling

A. Letak Sistem Kopling


Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine)
kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch)
diteruskan ke transmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan ke roda
melalui differensial (Final Drive).
B. Syarat kopling :
 Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
 Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip
 Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat

C. Jenis-jenis kopling :
 Ditinjau dari jumlah piringan / plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling plat tunggal : unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
2. Kopling plat ganda atau banyak : unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.
 Ditinjau dari lingkungan / media kerja dibedakan menjadi :
1. Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan / minyak.
2. Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan / minyak
(dan bahkan tidak boleh ada cairan / minyak).
 Ditinjau dari pegas penekannya kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling pegas spiral atau coil spring : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
2. Kopling pegas diaphragma : unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
 Ditinjau dari mekanisme penggeraknya :
1. Kopling mekanik / manual : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan kabel, batang
2. Kopling hidrolik : unit kopling dimana mekanisme penggeraknya menggunakan mekanisme fluida hidrolik
D. Konstruksi Sistem Kopling

11
 Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik :
1. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi
melalui injakan kaki dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
2. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga
injakan kaki pengemudi pada pedal kopling ke tuas pembebas
kopling.
3. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan
tuas pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas
pembebas.
4. Pegas pengendali pedal kopling berfungsi untuk mengembalikan
posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan
kopling.

 Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah sebagai berikut :


1. Master silinder Fungsi :
untuk merubah gerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan
minyak hidrolis.
Komponen :
A. Push rod
B. Piston
C. Conecting rod
D. Compression spring
E. Reservoir tank
F. Conical spring
G. Inlet valve

2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master silinder kopling.
3. Release silinder Fungsi :
merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak
mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas
pembebas kopling.
Komponen :
A. Conical spring
B. Cylinder body
C. Piston
D. Cylinder cup
E. Push rod

4. Boster kopling Fungsi :


untuk meringankan tenaga injakan pedal kopling. Komponen ini
hanya dipergunakan pada kedndaraan berat.

12
 Komponen utama unit kopling
1. Plat kopling (clutch disc)
Fungsi :
untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi.
Komponen plat kopling :
A. Clutch hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat
kopling dengan input shaft transmisi yang
memungkinkan unit plat kopling dapat
bergerak sedikit maju dan mundur.
B. Disc plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat
kopling untuk menahan beban kerja.
C. Torsion dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan atau
puntiran saat kopling mulai menghubungkan
atau meneruskan putaran dan pada saat
akselerasi maupun deselerasi
D. Kampas kopling / facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan,
sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan
daya mesin optimal.
E. Cushion plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas
kopling serta memperhalus kerja kopling.
F. Paku keling / rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling
dan cushion plate serta menyatukan cushion
plate dan disc plate.

2. Rumah kopling / tutup kopling (clutch Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai
cover) tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya
pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan
cepat.

3. Plat penekan (pressure plate) Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan
adanya tekanan pegas penekan.

13
4. Pegas penekan (pressure spring) :
Berfungsi untuk memberikan gaya
tekan kepada plat penekan

Pegas penekan tipe spiral Pegas penekan tipe diafragma


5. Tuas penekan (release lever)
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui
bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.
6. Bantalan pembebas (release bearing / clutch
release atau throwout bearing)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke
tuas pembebas / pegas diaphragm pada saat pedal kopling
ditekan.
7. Garpu pembebas (release fork)
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong / tarik dari pedal
kopling untuk menekan bantalan pembebas.

E. Mekanisme Penggerak Kopling


1 Mekanisme kopling mekanik
 Linkage mechanism (mekanik batang)
Mekanisme batang mempunyai keuntungan elastisitas bahan lebih kecil
sehingga kuat dan spontanitas kerja lebih baik. Kelemahan / kekurangan
sistem ini adalah karena media penerusnya adalah batang, maka untuk
penempatannya menjadi lebih sulit dan perlu ruang gerak yang lebih
besar.

 Cable mechanism (mekanik kabel)


Menggunakan media sebuah kabel baja untuk meneruskan gerakan pedal
ke garpu pembebas. Keuntungan dari mekanisme ini adalah konstruksinya
sederhana dan karena sifat kabel yang fleksible maka penempatannya
juga fleksible dan tidak memerlukan ruang gerak yang besar. Mekanisme
ini mempunyai kerugian gesek yang besar antara kabel dan
selongsongnya, apalagi jika banyak belokan/ tekukan. Elastisitas bahan
kabel menyebabkan mekanisme ini tidak bekerja dengan spontan dan
kurang kuat untuk beban berat.
2 Hidrolic mechanism (mekanisme hidrolik)
Komponen sistem hidrolik lebih banyak dibandingkan sistem mekanik,
tetapi mempunyai keuntungan yang mampu mengatasi kekurangan sistem
penggerak mekanik yaitu : kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil
14
sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan, penekanan pedal kopling
jauh lebih ringan, pemindahan tenaga lebih cepat dan lebih baik,
penempatan fleksibel karena fluida dialirkan melalui fleksible hose.
Kekurangan dari sistem hidrolik adalah konstruksinya rumit dan dapat
terjadi kegagalan fungsi jika terdapat udara di dalam sistem.
Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis
minyak.

Pedal kopling dalam berfungsi untuk menekan minyak pada master silinder dan selanjutnya disalurkan ke
silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma.
Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Urutan kerja clutch cover tipe coil spring saat pedal ditekan adalah :
A. release fork --> release bearing --> release lever --> pressure plate --> cluth disc
B. release fork --> pressure spring --> pressure plate --> release bearing --> clutch disc
C. release fork --> release bearing --> pressure spring --> pressure plate --> clutch disc
D. release fork --> presure plate --> release bearing --> pressure spring --> clutch disc
E. release bearing --> release fork --> pressure plate -->pressure spring --> clutch disc
2. Urutan kerja clutch cover tipe diapragma spring saat pedal ditekan adalah :
A. release fork --> release bearing --> diapragma spring --> pressure plate -->
clutch disc
B. release fork --> diapragma spring --> release bearing -->pressure plate -->
clutch disc
C. release fork --> pressure plat --> diapragma spring --> release bearing -->
clutch disc
D. release fork --> diapragma spring --> pressure plate --> release bearing -->
clutch disc
E. pressure plate --> release bearing --> diapragma spring --> release fork -->
clutch disc
3. Clutch hub berfungsi untuk …..
A. media gesek roda gila
B. meredam getaran saat kopling terhubung dengan roda gila
C. bagian yang berkaitan dengan poros input transmisi
D. tempat menampung kotoran dan debu pada plat kopling
E. tempat untuk mengukur ketebalan kanvas kopling
4. Kegunaan dari kebebasan garpu pembebas adalah …..
A. agar bantalan tekan tidak berhubungan dengan pegas diafragma pada saat pedal kopling bebas
B. agar posisi piston master silinder kembali sampai batas ring penahan saat pedal bebas
C. agar pegas diagfragma tidak patah / bengkok
D. agar kanvas tidak cepat aus
E. semua salah

15
5. Pada kendaraan matic, spin, mio, vario dan sejenisnya menggunakan jenis kopling
…..
A. sentrifugal C. plat tunggal E. otomatis
B. fluida D. tidak memiliki kopling
6. Komponen kopling yang berfungsi untuk menekan plat kopling adalah ..…
A. bantalan pembebas C. silinder pembebas E. garpu pembebas
B. pegas diagfragma D. pressure plate
7. Jarak kebebasan release fork merupakan …..
A. Jarak mulai dari release cylinder sampai release bearing menekan clutch disc
B. jarak mulai dari push-rod release cylinder bergerak sampai release bearing menyentuh diaphragm spring atau
pressure lever
C. jarak mulai dari release fork bergerak sampai menyentuh dan menekan release bearing serta menghimpit
clutch disc
D. jarak mulai dari release fork bergeser menyentuh diaphragm spring dan menekan clutch disc
E. jarak mulai dari release fork menekan pressure plate
8. Berdasarkan kondisi kerja kopling, jenis kopling dimana bagian dalamnya terendam
oleh oli yang terdapat dalam crank case merupakan jenis kopling …..
A. dry clutch E. otomatic
B. centrifugal
C. wet clutch
D. reduction
9. Plat kopling harus memenuhi pesyaratan sebagai berikut, kecuali …..
A. tahan terhadap panas
B. dapat menyerap panas dan membersihkan diri
C. tahan terhadap gesekan
D. dapat mencengkeram dengan baik
E. dapat meredam dengan lembut
10. Gambar di bawah ini komponen yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari
sistem hidrolis ditunjukkan pada nomor …..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
11. Komponen yang ditunjukkan pada nomor 2, 3, 4 dan 6 adalah …..
A. master cylinder, release cylinder, push rod, release lever

B. master cylinder, release cylinder, pressure plate, release lever

C. master cylinder, release cylinder, release lever, pressure plate

D. master cylinder, release cylinder, release lever, clutch disc

E. master cylinder, release cylinder, pressure plate, clutch disc

16
12. Bagian dari plat kopling yang berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling
dengan input shaft transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju dan mundur
adalah …..
A. torsion damper C. clutch hub E. facing
B. cushion plate D. rivet
13. Bagian dari plat kopling yang berfungsi untuk memperbesar gesekan sehingga
effisiensi pemindahan tenaga dan daya mesin optimal adalah …..
A. torsion damper C. clutch hub E. facing
B. cushion plate D. rivet
14. Komponen kopling yang berfungsi untuk merubah energi hidrolis menjadi mekanis
adalah…
A. Bantalan pembebas C. Garpu pembebas
B. Silinder pembebas E. Pegas diagfragma
C. Pressure plate
15. Salah satu bagian dari sistem hidrolis yang merupakan suatu pompa pembangkit
tekanan yang di operasionalkan dengan tenaga mekanik injakan kaki adalah …..
A. clucth pedal C. release cylinder E. release fork
B. release bearing D. master cylinder

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memelihara transmisi Menjelaskan kerja transmisi manual dan memeriksa
komponen-komponennya

Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen
dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan
perbandingan-perbandingan roda gigi.
 Transmisi digunakan untuk mengatasi beberapa hal dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
 Merubah momen
 Merubah kecepatan kendaraan
 Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
 Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
 Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sisitem pemindah tenaga, yaitu
masuk ke unit kopling (clutch) diteruskan ke transmisi (gear box) ke propeller shaft dan keroda melalui diferensial
(final drive).
 Macam transmisi :
1. Transmisi Manual
a. Transmisi dengan roda gigi geser (sliding mesh) tiga percepatan
Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati. Sedangkan roda gigi yang dipasang
pada poros output dipasang geser / sliding. Roda gigi yang digunakan untuk model ini tentunya jenis spur.

17
Pada tipe ini shift arm menggerakkan langsung roda gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft
untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear.
Keterangan :
1 Input shaft 8 Reserve gear
2 Clutch 9 Countershaft
3 Second sliding gear 10 Reserve idle gear
4 Clutch gear 11 Output shaft
5 Countershaft drive gear 12 Low and reserve idle gear
6 Second gear 13 Gear shift fork
7 Low speed gear

b. Transmisi dengan roda gigi tetap (constant mesh)


Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi, namun dengan menambah satu
perlengkapan kopling geser. Pada tipe ini main gear selalu berhubungan dengan gigi pada counter shaft,
main gear dilengkapi dengan dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve yang terpasang pada output
shaft. Shift arm menggerakkan sleeve agar terjadi perpindahan putaran dari main gear ke main shaft
Keterangan :
A. Input shaft G. Main gear
B. Clutch gear
C. Sleeve
D. Constant mesh
E. Counter shaft
F. Output shaft
c. Transmisi Synchronmesh
Tipe ini mempunyai keuntungan perpindahan giginya lebih
halus, synchromesh berfungsi untuk menyamakan putaran
roda-roda gigi yang akan berhunbungan dengan cara
melakukan pengereman.
Konstruksi syncronmesh

Keterangan :
1. Roda gigi Sinkromesh (clutch hub) : Meneruskan
tenaga putar dari kopling geser ke poros Output
2. Pengunci Sinkromesh (synchronizer key) : Mencegah
penggantian gigi sebelum putaran sama
3. Roda gigi tingkat kecepatan : Meneruskan tenaga putar
dari gigi tingkat ke kopling geser
4. Gigi Penghubung : Tempat terhubung kopling geser
5. Konis Pengereman : Sebagai bidang gesek pengerem
6. Cincin Sinkromesh (synchronizer ring) : Menyesuaikan
putaran unit sinkromesh dengan roda tingkat
7. Pegas pengunci (synchronizer spring) : Memegang
pengunci-pengunci dengan roda gigi sinkromesh
8. Kopling Geser (hub sleeve) : Menghubungkan roda gigi
sinkromesh dengan roda gigi tingkat
2. Transmisi otomatis :
18
Fluid type ( fully hydraulic ), Electric type ( Electronic Control Transmission ), CVT ( Continous Variable
Transmission )

 Perbandingan roda gigi (gear ratio) pada transmisi dapat dinyatakan sebagai berikut :

 Komponen utama dari tramisi manual adalah sebagai berikut :


 Transmission input shaft atau Poros input transmisi, yaitu komponen yang menerima moment output dari unit
kopling.
 Transmission gear atau roda gigi transmisi, yaitu Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi
yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
 Synchroniser/synchro-mesh atau Gigi penyesuai, adalah perlengkapan yang memungkinkan pemindahan
kecepatan pada kondisi putaran yang tinggi.
 Gear shift lever atau Tuas pemindah presnelling dan Shift fork atau Garpu pemindah adalah komponen yang
berfungsi untuk mengoperasikan transmisi oleh pengemudi.
 Output shaft atau Poros output adalah untuk menyalur-kan moment atau tenaga yang sudah diolah melalui
proses reduksi ke komponen sistem pemindah tenaga selanjutnya.
 Mekanisme pengoperasian transmisi manual
Mekanisme pengoperasian transmisi berfungsi untuk menyediakan hubungan antara pengemudi dengan
bekerjanya transmisi, sehingga mekanisme pengoperasian merupakan sarana untuk mengendalikan bekerjanya
transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian pengemudi dapat memilih gigi kecepatan yang dianggap sesuai
dengan kondisi kecepatan dan beban kendaraan. Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu
sistem handel langsung, sistem handel pada kemudi, dan sistem menggunakan kabel baja elastis.
 Sistem handel langsung
Jika tuas pemindah didorong penuh ke kiri maka lengan selektor 2
akan berada pada tuas garpu gigi 1 dan 2, pada posisi ini bila
4
didorong kedepan berarti lengan selektor menarik tuas garpu gigi
1 dan 2 dan membawa synchronmesh masuk ke posisi gigi 1. R
Sebaliknya bila menarik tuas pemindah kebelakang berarti 1
mendorong tuas garpu gigi 1 dan 2 dan membawa 3
synchronmesh masuk ke posisi gigi 2. Ketika tuas pemindah
dilepas maka tuas pemindah akan berada ditengah dan lengan
selektor akan berada pada tuas garpu gigi 3 dan 4, pada posisi
ini bila didorong kedepan berarti lengan selektor menarik tuas
garpu gigi 3 dan 4 membawa synchronmesh masuk ke posisi gigi
3. Sebaliknya bila menarik tuas pemindah kebelakang berarti
mendorong tuas garpu gigi 3 dan 4 membawa synchronmesh
masuk ke posisi gigi 4. Kalau tuas pemindah ditarik penuh ke
kanan maka lengan selektor akan berada pada tuas garpu
mundur, pada posisi ini bila tuas pemindah ditarik kebelakang
berarti mendorong tuas garpu mundur dan membawa roda gigi
masuk ke posisi gigi mundur.

 Sistem handel pada kemudi

19
 Sistem menggunakan kabel baja elastis

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Clutch hub dan shifting key ditunjukkan pada nomor ……


2 3 4
A. 1 dan 2 1
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 2 dan 3
E. 3 dan 2
2. Lihat gambar dibawah, untuk kearah mundur pada gigi transmisi ditambahkan Idle gear, untuk memperoleh
putaran inputshaft dan output shaft yang berlawanan, maka untuk menghitung gear rationya adalah ….

A. D.

B. E.

C.

3. Perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung adalah
…..
A. syncronmesh C. constant mesh E. driven gear
B. sliding mesh D. driving gear

20
4. Jika diketahui jumlah pada roda gigi A, B, C, D masing-masing
adalah 25 teeth, 40 teeth, 20 teeth, 45 teeth, bila putaran input shaft A = 25 D = 45
3600 rpm, maka putaran out put shaft pada masing-masing gigi dalam
transmisi dengan 4 gigi adalah ......
A. 2000 rpm C. 1300 rpm E. 500 rpm C = 20
B. 1500 rpm D. 1000 rpm B = 40
5. Komponen yang menerima moment output dari unit kopling adalah ….
A. Output shaft C. Synchromesh E. Shift Fork
B. Input shaft D. Transmission gear
6. Untuk menggerakkan kearah mundur, pada gigi transmisi ditambahkan dengan ……
A. counter gear C. final gear E. helical gear
B. idle gear D. shaft gear
7. Komponen transmisi yang meneruskan putaran dari transmisi menuju poros propeller adalah ….
A. Output shaft C. Synchromesh E. Shift Fork
B. Input shaft D. Transmission gear
8. Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, kecuali ……
A. merubah momen
B. merubah kecepatan kendaraan
C. memungkinkan kendaraan bergerak mundur
D. memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
E. memungkinkan kendaran dapat parker di tempat yang aman
9. Jika syncronmesh A digerakkan ke kiri, maka transmisi dalam posisi ……

A. Netral

B. Gigi 1

C. Gigi 2

D. Gigi 3

E. Gigi 4

10. Jika syncronmesh B digerakkan ke kiri, maka transmisi dalam posisi ……

A. Netral

B. Gigi 1

C. Gigi 2

D. Gigi 3

E. Gigi 4

11. Di bawah ini merupakan jenis roda gigi yang digunakan dalam transmisi, kecuali …..
A. spur C. helical E. spiral
B. epyclic D. double helycal
12. Konsep dasar kerja transmisi adalah menggunakan konsep perbandingan …..
A. gaya C. momen E. gesekan
21
B. tekanan D. rasio
13. Penggunaan jenis oli pada transmisi pada umumnya ditentukan oleh …..
A. pemilik mobil C. teknisi E. viskositas SAE
B. workshop manual D. kebijakan bengkel
14. Pada gambar di bawah ini merupakan jenis transmisi yang menggunakan mekanisme pengoperasian …..
A. direct control type
B. indirect control type
C. column shift type
D. remote control type
E. automatic type

15. Lihat gambar di bawah, jika roda gigi geser dihubungkan dengan roda gigi H maka roda gigi A-D dan G-H-C
berhubungan. Hal itu akan mengakibatan transmisi bekerja dalam keadaan …..
A. gigi 4

B. gigi 3

C. gigi 2

D. gigi 1

E. mundur

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memelihara unit final drive/gardan Menjelaskan cara memeriksa dan mengukur final drive

 Differential terdiri dari 2 bagian utama :


1. Final gear / penggerak aksel : terdiri dari drive pinion dan ring gear, fungsinya untuk memperbesar moment
dan merubah arah putaran sebesar 90o
2. Differential gear / roda gigi differensial : terdiri dari side pinion gear (ring gear dan drive pinion), fungsinya
untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan
 Tipe final gear / penggerak aksel :
1. Hypoid bevel gear
Roda gigi pinion terpasang offset dengan garis tengah gigi korona (ring gear), perbandingan persinggungan
roda-roda giginya besar dan bekerjanya sangat halus ini adalah keuntungan penggerak aksel tipe hypoid bevel
gear. Selama roda-roda gigi saling berkaitan satu sama lainnya, tipe hypoid bevel gear harus dilumasi dengan
oli yang memiliki oil film yang kuat dan umumnya sering digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang.

22
2. Helical Gear
Pada helical gear untuk menghasilkan puntiran, gigi helical gear gigi pinionnya
selalu bersinggungan dengan gigi korona pada lokasi yang sama tanpa ada celah
antara gigi pinion dan gigi korona (ring gear).

Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil dan momen dapat
dipindahkan dengan lembut, ini adalah keuntungan dari jenis helical gear dan
umumnya digunakan pada kendaraan penggerak depan.

 Differential gear / roda gigi differensial


Pada saat mobil berjalan di jalan umum maka roda-roda jarang berputar pada putaran yang sama, sebab kedua
roda kiri dan kanan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda. Sebab lain adanya perbedaan putaran
roda kiri dan kanan adalah karena perbedaan tekanan angin dan keausan ban.
Bila roda-roda bergerak pada rpm yang sama, maka salah satu roda akan slip dan ban akan cepat aus serta
cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan differensial gear dengan
tujuan agar dapat membedakan rpm untuk menghasilkan momen yang sebanding.
Prinsip dasar unit roda gigi differensial
Saat jalan lurus
Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas
akan menyebabkan kedua rack terangkat pada jarak yang sama, karena
tahanan rack kiri dan kanan sama mengakibatkan pinion tidak berputar.
Pada jalan datar dan kendaraan berjalan lurus, tahanan gelinding (rolling
resistance) pada kedua roda penggerak (side gear) hampir sama. Oleh
karena itu kedua roda gigi samping (side gear) berputar sebanding dengan
putaran gigi satelit (pinion gear) dan semua komponen berputar dalam satu
unit.
Dengan demikian roda gigi satelit (pinion gear) hanya berfungsi untuk
menghubungkan roda gigi samping bagian kiri dan kanan, roda gigi samping
(side gear) berputar merupakan satu unit dengan putaran roda gigi satelit
(pinion gear) menyebabkan kedua roda berputar pada rpm yang sama.

Salan jalan belok


Bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack
sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear
akan berputar sepanjang gerigi rack yang mendapat
beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan

23
tahanan. Kejadian ini menyebabkan rack yang mendapat
beban lebih kecil akan terangkat.
Pada saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda
bagian dalam lebih kecil (busurnya lebih pendek) dari
pada roda bagian luar. Pada saat belok kiri seperti
gambar, tiap roda gigi satelit (pinion gear) berputar
mengelilingi porosnya masing-masing dan juga bergerak
mengelilingi aksel belakang, akibatnya putaran roda gigi
samping (side gear) bagian kanan bertambah.

 Konstruksi differensial
Keterangan :
1 Differential carier
2 Bearing cup
3 Drive pinion bearing
4 Drive pinion spacer
5 Drive pinion shim
6 Drive pinion
7 Side bearing
8 Spacer
9 Differential case
10 Ring gear
11 Lock plate
12 Pinion washer
13 Pinion gear
14 Pinion shaft
15 Side gear
16 Side gear spacer
 Pemeriksaan bagian-bagian differensial
A Keterangan :
B A Pemeriksaan keausan side bearing outer race

B Pemeriksaan keusan side bearing inner race

C Pemeriksaan keusan side gear spacer

C D Pemeriksaan keausan side gear


D
E Pemeriksaan keausan pinion gear washer

F Pemeriksaan keausan pinion gear


E F
G Pemeriksaan keusan pinon shaft

H Pemeriksaan keusan lock pinion shaft


H G

24
 Final drive gear  Drive gear run out
backlash yaitu dengan
yaitu memeriksa melakukan
celah kebebasan pemeriksaan
kontak antara ring keolengan roda gigi
gear dengan drive krona (ring gear) dan
pinion drive pinion

 Differential gear  Pemeriksaan celah


backlash antara side gear
yaitu pemeriksaan dengan differential
celah kebebasan case, pastikan harus
antara side gear dapat berputar
dengan pinion gear dengan halus

 Tooth contack final  Heel contact /


drive gear persinggungan gigi
Pemeriksaan kontak hanya di tumit kontak
gigi ring gear dengan  Toe contact /
drive pinion, oleskan persinggungan gigi
cairan pewarna / hanya di kaki kontak
spidol non permanen  Face contact /
pada gigi krona persinggungan gigi
kemudian diputar hanya diwajah kontak
hingga nampak bekas  Flank contact /
kontak permukaan persinggungan gigi
gigi hanya di sisi kontak

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Unit final gear pada differensial meliputi ……


A. drive pinion dan ring gear D. pinion gear dan ring gear
B. side gear dan pinion gear E. side gear dan ring gear
C. pinion gear dan drive pinion
2. Unit differensial gear pada differensial meliputi …..
A. drive pinion dan ring gear D. pinion gear dan ring gear
B. side gear dan pinion gear E. side gear dan ring gear
C. pinion gear dan drive pinion
3. Bagian differential yang terhubung dengan axle shaft adalah …..
A. drive pinion C. pinion gear E. planetary gear
B. ring gear D. side gear
4. Komponen differential yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari pinion gear menuju roda-roda adalah

25
A. differential case C. cup bearing E. side gear
B. drive pinion D. ring gear
5. Bagian differential yang terhubung dengan propeler shaft adalah …..
A. drive pinion C. pinion gear E. planetary gear
B. ring gear D. side gear
6. Komponen differential yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari propeler shaft menuju ring gear adalah
……
A. differential case C. pinion gear E. side gear
B. drive pinion D. planetary gear
7. Nama komponen differential pada huruf A dan B adalah .....
A. pinion gear dan ring gear D. drive pinion dan side gear
B. ring gear dan pinion gear E. ring gear dan side gear
C. side gear dan drive pinion
8. Di bawah ini yang bukan merupakan dari komponen differensial adalah …..
A. differential case C. pinion gear E. side gear
B. drive pinion D. gear box
9. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan differensial …..
A. backlash differential case dengan drive pinion
B. backlash differential case dengan pinion gear
C. backlash drive pinion dengan pinion gear
D. backlash final gear
E. run out final gear
10. Gambar di bawah merupakan prosedur dari …..
A. penyetelan bantalan
B. penyetelan tutup bantalan
C. penyetelan backlash final gear
D. penyetelan drive pinion
E. pengencangan differensial

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki poros penggerak roda Menjelaskan cara memperbaiki poros penggerak roda

Pada kendaraan konstruksi standart yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang, maka untuk
memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan poros penggerak roda.

Pada dasarnya poros penggerak


terbagi menjadi :
A Poros penggerak roda
depan (front axle shaft)

C B Poros penghubung/propeler
A (propeller shaft)

B
26
C Poros penggerak roda
belakang (rear axle shaft)

A. Poros Penggerak Roda Depan ( Front Axle Shaft )


Pada kendaraan FF, front axle shaft berfungsi sebagai penggerak roda. Poros penggerak roda adalah poros
yang berfungsi sebagai pemindah tenaga dari differential ke roda-roda. Pada kendaraan tipe FF, poros penggerak
harus memiliki 2 persyaratan, yaitu : harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros
penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun, harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika
roda depan dikemudikan dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan karena roda depan digunakan
secara bersamaan untuk pengemudian dan pemindahan tenaga.
Komponen / sistem yang digunakan untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah universal joint tipe constant
velocity joint (CV Joint) Constant velocity joint adalah tipe universal joint yang memungkinkan untuk digunakan
pada kendaraan FF, dimana poros mampu meneruskan tenaga sambil terjadi perubahanperubahan sudut. Jenis
CV joint antara lain :
 Birfield Joint / penghubung bola atau peluru
Inner race dipasang ke dalam outer race yang
berbentuk mangkuk dengan menahan enam
bola baja oleh suatu rangka.Tipe ini banyak
digunakan karena konstruksinya yang
sederhana dan kapasitas pemindahannya
cukup besar.
 Tripod Joint / penghubung luncur
Sebuah tripod dengan tiga buah trunnion shaft
pada plane yang sama. Tiga buah roller
dipasangakan pada trunnion ini dan ke masing-
masing roller dipasangkan tiga tulip dengan
celah paralel. Konstruksi ini juga sederhana dan
umumnya dapat bergerak dalam arah axial.
Macam poros penggerak depan :
Panjang poros penggerak kiri dan kanan dapat sama maupun berbeda tergantung lokasi mesin dan transaxle.
Apabila poros penggerak panjangnya tidak sama, maka akan mudah terjadi getaran yang menimbulkan bunyi dan
kurang nyaman. Hal itu diatasi dengan beberapa metode yang antara lain dengan penggunaan dynamic damper
type, hollow shaft type dan intermidiate shaft.
 Dynamic damper type  Hollow shaft type  Intermediate shaft
type

B. Poros penghubung/propeler (propeller shaft)


Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan
tenaga mesin dari transmisi ke differential, diperlukan propeller shaft. Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi
dan berakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi. Universal joint dipakai untuk
27
mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, universal joint harus mempunyai
syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik / turun, tidak berisik atau berputar
dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi
dalam beberapa jenis, yaitu :
 Hook Joint
Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type
dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing
cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan
pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar.

 Flexible Joint
Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus,
tidak berisik dan tidak memerlukan minyak / grease.

 Trunion Joint Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint


dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip
joint sendiri, sehingga jarang digunakan.

 Slip Joint Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan


poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk
pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan
panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak
output transmisi dengan differential.
 Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih
baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara
bising.

 Center Bearing Merupakan unit yang dipasang pada ujung propeller


shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada
body melalui bracket. Center bearing berfungsi
sebagai tumpuan antara pada poros propeller yang
panjang (3-joint type) untuk mengurangi
kemungkinan poros propeller melengkung / bengkok,
untuk meredam bunyi dan getaran pada saat
propeller shaft bekerja

28
C. Poros Penggerak Roda Belakang / Rear Axle Shaft
Pada tipe suspensi independent jenis axle shaft yang digunakan umumnya adalah tipe melayang (floating
shaft type) dimana poros bebas dari menumpu beban dan bebas bergerak mengikuti pergerakan roda akibat
suspensi kendaraan, pada suspensi rigid pada umumnya menggunakan tipe poros memikul dimana axle shaft
diletakkan di dalam axle housing, yang dipasangkan berkaitan melalui bantalan.
Poros memikul terdiri dari 3 tipe, yaitu :
 Full floating
Full floating berarti sepenuhnya poros tidak
menyangga beban, pada tipe ini bantalan-bantalan
dipasangkan diantara housing dan wheel hub,
sedangkan roda dipasangkan pada hub. Beban
kendaraan sepenuhnya ditumpu oleh axle housing,
sedangkan poros roda tidak memikul beban, hanya
berfungsi menggerakkan roda. Model ini sangat
bagus untuk kendaraan berbeban berat.

 Three-quarter floating
berati ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros
(poros menyangga ¼ beban), pada tipe ini hanya
dipasangkan sebuah bantalan di antara axle
housing dan wheel hub. Roda dipasangkan
langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban
ditumpu oleh housing.

 Semi floating
berarti poros hanya menumpu ½ beban. Tipe ini
banyak dipakai pada kendaraan ringan, hampir
seluruh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft
demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat
kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan
diantara axle housing dan axle shaft, sedangkan
roda dipasangkan langsung pada axle shaft.

 Jenis-jenis Sistem Penggerak Kendaraan


Kendaraan dapat berjalan / bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/momen/putaran dari mesin ke
roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe/ jenis, yaitu :
1 Front Engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda
belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR).

29
Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling
(clutch), transmisi (transaxle), drive shaft / propeller shaft,
differential, rear axle shaft dan roda belakang (rear wheel).

2 Front Engine Front Drive (FF)


Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan
dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-
komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch),
transmisi (transaxle), differential, front axle shaft dan roda depan
(front wheel).

3 Rear Engine Rear Drive (RR)


Kendaraan dengan mesin di belakang dan
menggerakkan roda belakang dinamakan tipe
Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga
kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine
Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch),
transmisi (transmissions), differential, rear axle dan
roda (wheel)
4 Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda
depan dan roda belakang dinamakan tipe Four
Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD
atau AWD). Komponen-komponen sistem
pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch),
transmisi (transmission), transfer, dan terbagi
menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front
propeller shaft), front differential, front axle shaft
dan roda depan (front wheel), sedangkan yang
kedua ke propeller shaft/rear drive shaft, rear
differential, rear axle dan roda belakang (rear
wheel).

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi dari propeller shaft adalah :


A. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari transmisi ke differential

30
B. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari kopling ke transmisi
C. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin ke fly whell
D. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari kopling ke transmisi
E. untuk menghubungkan / meneruskan putaran mesin dari differential ke roda
2. Nama komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk mengimbangi adanya perubahan jarak antara transmisi
dan differential adalah :
A. slip drive C. slip case E. slip pinion
B. slip gear D. slip yoke
3. Pada center bearing terdapat suatu komponen yang berfungsi untuk mencegah getaran sampai ke body
kendaraan sehingga bunyi dari propeller shaft pada kecepatan tinggi dapat dikurangi adalah :
A. front propeller shaf C. rubber bushing E. bearing propeller
B. rear propeller D. shift lever
4. Nama komponen pada drive shaf yang berfungsi untuk memungkinkan terjadinya perpindahan tenaga dengan
lembut tanpa dipengaruhi oleh perubahan sudut adalah :
A. universal rigid C. universal case E. universal wheel
B. universal joint D. universal differential
5. Sebagai penumpu beban roda atau dudukan roda dan penerus putaran mesin ke roda adalah fungsi dari :
A. drive shaf C. pinion shaft E. input shaft
B. output shaf D. axle shaft
6. Bearing tunggal dipasang antara axle houshing dengan wheel hub, roda terpasang langsung pada poros, sebagian
besar berat kendaraan ditahan oleh housing. Tipe rear axle shaf ini adalah :
A. tipe full floating C. tipe semi floating E. tipe quarter floating
B. tipe three quarter floating D. tipe semi quarter floating
7. Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle houshing dan axle shaft, roda langsung dipasangkan pada ujung
poros. Poros dibutuhkan untuk menyangga seluruh berat kendaraan. Tipe rear axle shaf ini adalah :
A. tipe semi quarter floating C. tipe quarter floating E. tipe full floating
B. tipe semi floating D. tipe three quarter floating
8. Pada type ini wheel hub terpasang kokoh pada axle shaft melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya
berfungsi untuk menggerakkan roda . komponen ini banyak digunakan pada kendaraan jenis truck.Tipe rear axle
shaft ini berjenis :
A. tipe full floating C. tipe three quarter floating E. tipe semi floating
B. tipe quarter floating D. tipe semi quarter floating
9. Macam penggerak roda, kecuali …..

A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
10.Pada ummnya kendaraan jenis sedan menggunakan tipe penggerak …..

A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
11. Gambar di bawah merupakan prosedur dari pemeriksaan …..

A. backlash propeller shaft


B. run out propeller shaft
C. ketirusan poros propeller
D. kerataan poros propeller
E. kekocakan poros propeller
31
12.Balance piece, universal joint yoke dan universal joint pada gambar di bawah ditunjukkan pada nomor …..
A. 4 – 5 – 6
B. 4 – 6 – 5
C. 5 – 6 – 4
D. 5 – 4 – 6
E. 5 – 6 – 7
13.Unit yang dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada body melalui
bracket adalah …..
A. sleeve joint C. rubber bushing E. bearing propeller
B. hook joint D. center bearing
14.Suatu jenis kendaraan dengan roda penggeraknya adalah roda depan dan belakang dinamakan ….

A. FR B. RR C. AWD D. AR E. FF
15.Pada gambar di samping, inner race, outer race dan ball cage ditunjukkan nomor …
A. 1 – 2 – 3
B. 2 – 3 – 4
C. 3 – 2 – 4
D. 3 – 2 – 5
E. 3 – 5 – 2

Isilah nama-nama komponen yang sesuai dari gambar di bawah!

1. ………………………… 6. ………………………
……………….. ……………………………
2. ………………………… 7. ………………………
……………….. ……………………………
3. ………………………… 8. ………………………
……………….. ……………………………
4. ………………………… 9. ………………………
……………….. ……………………………
5. ………………………… 10. ………………………
……………….. ……………………………

32
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki roda dan ban Menyebutkan jenis ban dan mengidentifikasi
dimensi/ukuran ban

Untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban kendaraan, pengereman dan berbagai macam tenaga
yang tertumpu pada kendaraan maka diperlukan pelek roda dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia dapat
diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda dipasangkan pada hub atau poros (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam buah baut tanam (hub bolt). Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan
posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
A. Pelek Roda (disc wheel)
Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Pada umumnya ada dua tipe:
1) Pelek Baja Press (pressed-steel disc wheel) ini terdiri dari rim yang dilas. Disc dibuat dari lembaran
baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya
mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.
2) Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran
biasanya dari aluminium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan
menambah penampilan kendaraan.
B. Sistem Kode Spesifikasi Pelek
Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk dan diameter pelek.
Misalnya : 5.50 F x 15 SDC
Keterangan :
5.50 : Lebar pelek (dalam inchi)
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim
Penggunaan pelek (atau rim) yang betul akan bermanfaat bagi kemampuan ban yang dipakai dan keamanan
dalam mengendarai mobil. Menurut standard industri Jepang yang disebut JIS (Japanese Industrial Standard)
pelek dibagi menjadi enam kategori sebagai berikut :
Nama Singkatan Umumnya digunakan
Divided Type Rim D.T. mobil kecil, mesin pertanian,kendaraan industri (forklift)
Drop Center Rim D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Wide Drop Center Rim W.D.C. untuk mobil sedan dan truk kecil
Semi Drop Center Rim S.D.C. untuk truk-truk kecil
Flat Base Rim I.R. truk besar dan bus

C. Ban (tire)
Fungsi ban :
 Menopang seluruh berat kendaraan
 Bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan memindahkan gerakan untuk daya pengereman ke
jalan dengan kata lain mengontrol gerak awal, percepatan, perlambatan, pengereman serta belokan.
 Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata bekerja dengan menggunakan
spring / pegas untuk mempermudah gerakan naik dan turun
1) Konstruksi ban

33
 Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass
terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh
permukaan jalan
 Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian
samping ban dan melindungi carcass terhadap
kerusakan dari luar
 Shoulder merupakan daerah diantara tread dan side well
(dinding samping) ban
 Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh
karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau
bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang
disebut kawat bead
 Breaker adalah lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat
daya rekat keduanya
 Inner tube untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban melalui air valve
yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek dan menjadi satu dengan ban dalam
 Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan
diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan carcass
dengan kuat
 Inner liner merupakan lapisan karet di dalam ban radial yang menahan tekanan udara di
dalam ban dimana air valve langsung terpasang pada pelek roda
 Reinforcing rubber merupakan pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian
rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga)
 Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang
bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan
 Bead Wires adalah kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin
pemasangan ban ke pelek
 Chafer merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan
karena gesekan dengan pelek

2) Klasifikasi ban
 Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass :
a) Ban Bias (bias ply tire) :
Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring
membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban.
Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang
baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan

b) Ban Radial (radial ply tire)


Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah
ban, ditambah lapisan sabuk / belt (rigid breaker) searah

34
lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau
kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.

 Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara


a) Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type) Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung
udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui
lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah
terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada
ban biasa.
b) Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan
oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak
menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.
 Klasifikasi menurut tread pattern ban
Tujuan tread patterns adalah :
• Untuk meningkatkan pengereman, pengendalian, dan tenaga tarik.
• Untuk meningkatkan pengontrolan dan kestabilan.
• Untuk menyebarkan panas ban.
• Untuk mengurangi kebisingan.
• Untuk meningkatkan kenyamanan mengendarai.
Pola Rib Pola Lug Pola Rib and Lug

Pola Block

3) Sistem kode spesifiksi ban


 Penandaan JIS (Japanese Industrial Standard), misalnya :
Ban dengan ban dalam : 6.45 – S – 14 – 4PR
Keterangan :
6.45 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
S : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)
14 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)
4PR : Kekuatan ban PR (ply rating) biasanya memakai4 lapisan benang
Ban tubeless
185 / 70 – H – R – 13
Keterangan :
185 : Lebar ban dalam inchi untuk ban bias dalam mili meter untuk ban radial (tire width)
70 : Aspect ratio (tinggi, lebar ban) dalam persen
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)

35
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
13 : Diameter pelek dalam inchi (wheel rim diameter)

 Penandaan ISO (International Organization for Standardization)


195 / 60 – R – 14 – 85 – H
Keterangan :
195 : Lebar ban (tire width) 195mm
60 : Aspect ratio 60%
R : Konstruksi jenis ban tipe radial
14 : Diameter pelek 14 inchi
85 : Kapasitas mengangkut beban (load index)
H : Kecepatan maksimum yang diijinkan (maximum permissible speed)

 Penandaan ban cadangan bertekanan tinggi dalam penandaan JIS. Sebagai contoh, ban cadangan
bertekanan tinggi ditandai seperti “T125/70D15” seperti yang dijelaskan dibawah ini :
T 125 / 70 D 15
T : menunjukkan ban jenis T, dan kedudukan T “sementara”
125 : menunjukkan lebar total dari ban, dan satuannya mm
70 : menunjukkan aspect ratio, dan satuannya %
D : menunjukkan konstruksi bias
15 : menunjukkan diameter rim ban, dan satuannya adalah inci

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Di bawah yang bukan merupakan tipe pelek menurut standart jepang adalah …..
A. Divided Type Rim C. Flat Base Rim E. Drop Center Rim
B. Wide Drop Center Rim D. Device Center Rim
2. Pelek dengan kode 5.00 S x 20 FB yang menunjukkan tipe pelek adalah …..
A. 5.00 C. x E. FB
B. S D. 20
3. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban berdasarkan pada kekuatan serat katun adalah …..
A. play rating C. aspect ratio E. load index
B. tire width D. capacity code
4. Untuk mencegah robeknya ban dari pelek karena berbagai gaya yang bekerja adalah …..
A. carcass C. bead E. sidewall
B. shoulder D. air valve
5. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari ban radial adalah …..

36
A. rigid breaker C. bead wires E. inner tube
B. inner liner D. chafer

6. Di bawah yang bukan merupakan keuntungan dari ban radial adalah …..
A. Daya pengereman lebih baik
B. Hambatan gesekan (rolling resistance) kecil dan ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik
C. Hemat bahan baker
D. Umur pemakaian lebih lama dan stabilitas pengendalian baik
E. Pada kecepatan rendah kenyamanannya baik dan pengemudian terasa ringan
7. Tapak ban (tread pattern) tipe rib and lug ditunjukkan pada gambar …..
A. B. C C. D. E.

8. Untuk kode ban T 115 / 70 D 14 yang menunjukkan penggunaan sementara adalah …..
A. T C. 70 E. 14
B. 115 D. D
9. Menurut ISO kode ban 195 / 60 R 14 85 H aspect ratio ditunjukkan oleh …..
A. 195 B. 14 C.H D. 60 E. 85
10. Berikut ini merupakan akibat dari tekanan ban yang kurang angin, kecuali …..
A. kemudi bertambah berat
B. gesekan ban dengan jalan bertambah
C. dapat menimbulkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak
D. tepi ban lebih cepat aus
E. bagian tengah tread lebih cepat aus

Cocokkanlah jawaban yang tepat pada petanyaan di bawah ini!

1. Perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, yang A. Bead Wire
dinyatakan dalam satuan persen (….) B. Hydroplanning
2. Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggimenjamin pemasangan ban ke
C. Breaker
pelek (….)
3. Lapisan yang terletak diantara carcass dengan tread yang memperkuat daya D. Bead Heel
rekat keduanya (….) E. Flipper
4. Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena
F. Front Wheel
gesekan dengan pelek (….)
5. Peristiwa yang terjadi pada saat ban melewati genangan air di jalan yang Alignment
menjadi penyekat antara ban dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya G. Play Rating
cengkeram ban (road holding) (….)
H. Bead Toe
6. Pembungkus bead wire (….)
7. Istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban (….) I. Chafer
8. Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens (….) J. Aspect Ratio
9. Bagian bead sebelah dalam (….)
10. Penyetelan kedudukan roda depan dengan tujuan memperbaiki stabilitas dan
pengendalian kendaraanserta menghindari keausan ban yang tidak rata (….)

37
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki sistem rem Mengidentifikasi kerusakan dan kerja rem

A. Fungsi :
 Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.
 Memungkinkan parkir ditempat yang menurun
 Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman

B. Prinsip Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan
melawan sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua benda.

Prinsip rem hidrolik berdasarkan hukum pascal :


Tekanan zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan
tekanan yang sama besar

C. Klasifikasi Rem
Tipe Rem Mekanik (Mechanical brake type)
Rem Kaki (Foot brake) Tipe Rem Hidrolis (Hydrolic brake type)

Rem parkir poros propeller (center brake)


Rem (Brake) Rem Parkir (Parking brake) Rem parkir roda belakang (Rear wheel brake)

Exhaust brake
Rem Tambahan (Auxiliary rake) Engine brake

D. Komponen Sistem Rem


Komponen dari sistem rem terbagi menjadi 2, yaitu
mekanisme kerja dan mekanisme rem.
Mekanisme kerja terdiri dari master cylinder, brake
booster dan proportioning valve.
Mekanisme rem terdiri dari disc brake, drum brake,
parking brake.

Mekanisme Kerja
 Silinder master (Master cylinder)

38
Fungsi dari silinder master adalah untuk merubah gerak tekanan pedal rem ke dalam tekanan hidraulis. Ada
dua tipe silinder master, yaitu :
Tipe tunggal (single type) Tipe ganda (tandem type)

 Katup Penyeimbang (Proportioning valve)


Proporsioning valve untuk mengurangi tekanan hidraulis untuk silinder roda belakang sehingga tekanan roda
belakang lebih rendah dari rem depan agar mencegah terjadinya terjadinya selip atau rem belakang menunci.
Proporsioning valve ditempatkan pada pipa rem yang ke bagian belakang.
Jenis katup penyeimbang :
 Dual type proportioning valve (Galant Mirage)
Dual type proportioning valve mengontrol dua jenis
rangkaian fluid: untuk rem depan (kanan) dan rem
belakang (kiri) dan untuk rem depan (kiri) dan belakang
(kanan).
 Blend proportioning valve (BPV)
Blend proportioning valve terdiri dari mekanisme
proportioning valve yang mencegah penguncian roda
belakang yang terlalu awal, yang tergabung dengan
mekanisme blend valve yang mengontrol fungsi
pengurangan tekanan roda belakang untuk menjadikan
pengereman stabil ketika daya pengereman yang besar
diperlukan.

 Boster Rem (Brake booster)


Untuk melipat gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman menjadi lebih besar.

Mekanisme Rem
 Rem Tromol (Drum Brake)

39
Konstruksi rem tromol :

Komponen rem tromol :


 Bakcing plate  Tromol rem (drum brake)
Dibaut pada axle Merupakan bagian rem tromol
housing atau axle yang sisi bagian dalam tromol
carier bagian rem bergesekan dengan
belakang. Sepatu kampas rem
rem terkait pada
backing plate, maka
aksi daya
pengereman tertumpu pada baking plate.

 Silinder roda (wheel cylinder)


Berperan untuk merubah tekanan
hidrolis dengan menggerakkan piston
dan untuk menekan brake shoe
(sepatu rem) ke brake drum (tromol
rem). Di dalam silinder roda terpasang
satu atau dua buah piston beserta seal
tergantung dari konstruksi rem
Single Piston Type Wheel Cylinder Double Piston Type Wheel Cylinder
tromolnya, macam dari silinder roda :
single piston dan double piston.

 Sepatu rem dan kanvas rem


Kerja sepatu rem yang meningkatkan gaya gesek saat sepatu rem
tersebut terdorong masuk kearah drum disebut self selvo effect (self
boosting action). Sepatu rem yang bekerja seperti itu disebut leading
shoe, dan yang lainnya disebut trailing shoe.

 Pegas pengembali (return spring)


Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) ke
posisi semula pada saat tekanan silinder roda turun.

Jenis-jenis rem tromol :


40
 Leading and trailing
Satu wheel cylinder dengan dua piston yang mendorong brake shoe bagian
atas untuk menekan tromol
Catatan :
Pada bagian leading shoe lebih cepat habis dibanding bagian trailing shoe

 Two Leading
Dua silinder roda terdapat pada kedua ujung shoe, maka kedua shoe tersebut
berfungsi sebagai leading shoe. Keuntungan :Pada saat kendaraan bergerak
maju kedua sepatu rem menjadi leading sehingga rem menjadi lebih pakem
Kerugian : saat mundur kedua sepatu menjadi trailing shoe sehingga untuk
mundur daya pengereman kurang bagus.

 Tipe dual two leading


Mempunyai dua wheel cylinder yang masing–masing memiliki dua piston efek
pengereman yang terjadi sangat baik pada saat kendaraan maju maupun
mundur

 Uni - Servo
Tipe ini mempunyai satu wheel cylinder dengan satu piston dan pada

adjusting cylinder dapat bergerak bebas. Keuntungan saat kendaraan maju


kedua sepatu rem menjadi leading, kerugiannya saat kendaraan mundur
kedua sepatu rem menjadi trailing

 Duo servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe Uni servo, jadi rem jenis ini
menggunakan satu wheel cylinder dengan dua piston dan adjusting cylinder
yang dapat bergerak bebas sehingga pada saat kendaraan bergerak maju
atau mundur kedua sepatu rem berfungsi sebagai leading shoe. Hal ini
menyebabkan daya pengereman yang besar baik terjadi selama kendaraan maju
kedepan maupun ke belakang.

Catatan :
Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan :
 Jika terlalu besar akan menyebabkan keterlambatan dalam pengereman
 Jika terlalu kecil, rem akan macet
 Jika tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik kesatu arah

41
 Rem cakram / piringan (Disc brake)
Konstruksi rem piringan :

Komponen rem piringan :


 Caliper body dan dis crotor
Caliper body sebagai tempat piston dan pad.
Disc rotor / piringan ada 3 jenis : Solid disc

type, Ventilated disc type berlubang pada


bagian tengahnya yang berfungsi sebagai
pendinginan agar tidak terjadi fading, Solid disc
type with drum berfungsi sebagai tromol untuk
rem parkir.

 Pad / kanvas rem piringan


Daya pengereman dihasilkan karena gesekan
antara disc pad dan disc rotor. Anti squel shim
berfungsi untuk mencegah bunyi menderit pada

saat pengereman. Celah pada disc brake,


dimaksudkan untuk menunjukkan batas
ketebalan pad kit yang diijinkan.

Tiper rem piringan :


 Floating Caliper Type
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston.
Tekanan hidrolis dari master cylinder
mendorong piston dan selanjutnya menekan
disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis
menekan sisi pad menyebabkan caliper
bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan
terjadilah pengereman.

42
 Fixed Type / Double Piston
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila
pad ditekan piston secara hidraulis dari kedua
sisi disc.

Keuntungan disc brake : Kerugian :


• Radiasi panas lebih baik • Self energinzing kecil
• Bila terkena air lebih cepat kering • Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar
• Konstruksi lebih sederhana
• Mudah dalam perawatan

 Parking Brake
Terbagi menjadi 2 tipe :
 Tipe roda belakang
 Tipe center ( pada output transmisi )
Cara kerja : dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui parking brake cable, intermadiate
lever, pull rod, equalizer, parking brake cable kiri dan kanan.
Tipe rem parker :
 Sharing : Tipe ini digabung dengan rem kaki. Hubungannya dilakukan secara mekanik dengan sepatu
rem atau pad rem.
 Devoted : digunakan pada mobil yang menggunakan rem belakang model cakram. Pada tipe ini cara
kerjanya sama dengan tipe rem parkir tromol.
 Center Brake : Tipe ini adalah salah satu tipe rem parkir tipe tromol yang dipasangkan diantara transmisi
dan propeller shaft.

MINYAK REM
Diperlukan untuk menjamin kondisi kerja kendaraan dalam waktu yang lama tetapi yang utama dalam sistem rem
diantaranya ialah harus dapat di percaya. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang
sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar).
Persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan :
1. Titik didih yang rendah
Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulangkali. Adakalanya minyak
rem dapat menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. Bila ini terjadi injakan yang berlaku pada pedal rem hanya
menekan minyak rem yang sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada silinder silinder roda.
Kejadian ini disebut vapor load = terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi.
2. Mecegah karat pada logam dan karet
Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan menyebabkan kebocoran, hal ini akan
berlanjut dengan hilangnya tenaga hidraolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak
merusak dan menghindari karat pada logam.
3. Viscositas
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscositas) untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur
yang bervariasi.

43
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi rem pada kendaraan adalah :


A. menghentikan kendaraan
B. memperlambat kendaraan
C. mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan
D. memperlambat dan mempercepat kendaraan
E. menghentikan dan mengarahkan kendaraan
2. Prinsip kerja sistem rem berdasarkan :
A. perubahan energi panas menjadi energi kalor
B. perubahan energi kinetik menjadi energi panas
C. perubahan energi panas menjadi menjadi energi potensial
D. perubahan energi potensial menjadi energi panas
E. perubahan energi panas menjadi energi kinetik
3. Pada sistem rem tipe hidrolis, tekanan zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama
besar,sesuai dengan hukum :
A. bernoulli C. newton E. otto
B. pascal D. engine break
4. Pada reservoir tank, tinggi volume permukaan minyak rem menurun walaupun tidak ada kebocoran pada sistem
hidroliknya, hal itu disebakan oleh :
A. terjadi pembesaran volume di silinder roda karena pad telah aus
B. minyak rem menguap karena sering digunakan
C. minyak rem menguap karena vicositasnya sangat kecil bila dibandingkan dengan minyak pelumas
D. terdapat udara di dalam sistem hidroliknya
E. minyak rem menguap karena dibuat dari sintetik
5. Komponen pada wheel cylinder terdapat komponen yang digunakan untuk membuang udara dari minyak rem
adalah …..
A. bleeder plug C. spring seat plug E. compression spring plug
B. piston plug D. cup plug
6. Gaya pengereman suatu kendaraan ketika berjalan mundur, maka leading shoe menjadi trailing shoe dan trailing
shoe menjadi leading shoe adalah ciri pada rem tromos jenis …..
A. tandem ganda D. tandem ganda leading-trailing
B. tandem servo leading-trailing E. tandem servo trailing-leading
C. leading dan trailing
7. Yang bukan tipe rem tromol adalah ……

44
A. type leading and trailing C. type uni servo E. type two lwading
B. type duo servo D. type two friction
8. Menggubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolis adalah tugas …..
A. girling type C. master silinder E. portrles type
B. garpu pembebas D. silinder pembebas
9. Pada gambar wheel cylinder di samping, yang berfungsi untuk membuang udara palsu
ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 E. 5
B. 2
C. 3
D. 4
10. Gambar di bawah merupakan rem tromol dengan tipe …..
A. leading and trailing
B. two leading
C. dual two leading
D. uni servo
E. duo servo

11. Pada skema sistem rem di bawah ini,nomor 5 – 3 – 4 adalah …..


A. proportioning valve, brake booster dan master
cylinder
B. proportioning valve, master cylinder dan brake
booster
C. master cylinder, brake booster dan
proportioning valve
D. master cylinder, proportioning valve dan brake
booster
E. brake booster, proportioning valve dan master
cylinder
12. Gambar di bawah merupakan disc brake type …...
A. fixed caliper
B. floating caliper
C. semi floating caliper
D. full floating caliper
E. damper caliper
13. Pada penyetelan celah sepatu rem, jika celah sepatu rem tidak sama dapat menyebabkan …..
A. keterlambatan dalam pengereman
B. rem akan macet
C. rem tidak dapat bekerja
D. rem akan mengunci
E. kendaraan akan tertarik ke salah satu arah
14. Pada rem piringan, untuk mencegah bunyi menderit pada saat proses pengereman maka pad pada rem piringan
dilengkapi dengan …..
A. pin pad
B. spring pad
C. anti squal shim
45
D. lock pad
E. spring retainer
15. Faktor utama dalam pengereman adalah ….
A. freezing C. action E. rolling
B. friction D. pressing

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki sistem kemudi Mengidentifikasi kerusakan dan cara memperbaiki sistem
kemudi
A. Prinsip dan Fungsi Sistem Kemudi
Prinsip sistem kemudi
Steering linkage ini ditemukan dan dipatenkan pertama kali oleh Ackerman dan kemudian dikembangkan oleh
Jeantaud. Secara umum prinsip ini disebut prinsip Ackerman.
Bila roda depan kanan dan kiri mempunyai sudut belok yang besar, maka radiusnya harus sama besar. Akan tetapi
masing-masing roda berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda, akibatnya kendaraan tidak dapat berputar
dengan lembut karena terjadibya side slip pada kendaraan.

Untuk mencegah hal tersebut, maka knuckle arm dan tie rod disusun agar pada saat membelok roda depan kanan
dan kiri sedikit toe out. Akibatnya sudut belok roda sisi dalam lebih besar dari pada sudut belok roda sisi luar dan
titik pusat putaran roda depan kiri dan kanan berimpit akan tetapi radiusnya berbeda.
Sistem kemudi (steering system) pada kendaraan berfungsi untuk untuk merubah, mengatur dan mengendalikan
arah gerak kendaraan melalui roda, serta harus dapat memberikan informasi / petunjuk pada pengemudi tentang
posisi roda depan.
Syarat sistem kemudi:
 Mampu merubah arah dengan mudah
 Mampu merubah arah dengan cepat, ketika membuat radius putar yang kecil
 Mampu untuk menjaga control arah tanpa ada gangguan yang disebabkan oleh tumbukan permukaan
jalan, dan lain-lain
 Mempunyai kemampuan balik stering yang baik dan mudah dikemudikan

B. Macam Sistem Kemudi dan Komponennya

46
Ada dua sistem kemudi :
1. Manual steering, suatu sistem kemudi dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi dilakukan oleh
pengemudi itu sendiri.
2. Power Steering, suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi disamping oleh
pengemudi itu sendiri juga dilakukan oleh suatu mekanisme yang bekerja secara hidrolik.
Pada umumnya bagian sistem kemudi
(steering system) terdiri dari :
1. Roda kemudi (Steering wheel)
2. Kolom kemudi (Steering column)
3. Gigi kemudi (Steering gear)
4. Sambungan kemudi (Steering linkage)

 Steering wheel
Dilihat dari ukurannya ada 2 macam roda kemudi (steering wheel)
Kecil Besar
Peka terhadap setiap Moment yang dipindahkan besar
gerakan yang diberikan. dan lebih stabil.
Tenaga untuk memutar Makan tempat
berat

 Kolom kemudi (Steering column)


Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn
tube yang mengikat main shaft ke body. Pada kendaraan tertentu, steering coulomn dilengkapi dengan :
 Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
 Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering wheel.
 Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai.

 Gigi kemudi (Steering gear)


Steering gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi
sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
Jenis-jenis steering gear :
 Recirculating ball type
1. Roda gigi sektor (sector gear)
2. Mur kemudi (nut)
3. Bola baja (ball)

47
4. Penyetel celah kontak (adjusting bolt)
5. Penyetel preload bantalan (adjusting preload)
6. Baut kemudi (sector roller)
7. Poros sektor (sector shaft)
8. Bantalan poros sektor (bearing sector)

Preload adalah besarnya momen untuk menggerakkan / memutar awal suatu poros (poros baut kemudi),
berat atau ringannya gerakan putar tersebut disebabkan oleh tegangan bantalan. Untuk menyetel tegangan

batalan dengan baut penyetelan preload. Celah kontak (Back less) adalah jarak kontak antara gigi sektor
terhadap gigii mur kemudi (lihat gambar) bila gigi sektor dinaikan keatas, celah kontak semakin besar bila
gigi sektor diturunkan ke bawah celah kontak semakin kecil (semakin rapat). Untuk menaikan / menurunkan
gigi sektor dengan memutar baut penyetel back less.

 Worm and sector type

1. Baut penyetel celah kontak


2. Bantalan
3. Bantalan
4. Tutup (Penyetel Preload)
5. Poros gigi roll
6. Gigi cacing
7. Gigi roll
8. Bantalan
9. Bantalan
10.Sil
Model penyetel preload tersebut diatas dengan shim penyetel (adjusting shim) yaitu menambah atau
mengurangi tebal shim yang terdapat antara rumah gigi kemudi dengan tutup.

Penyetelan back less

Back less (celah kontak) adalah jarak antara roda gigi cacing dan rak gigi roll bila poros roda gigi di naikkan
jauh / back lessnya semakin besar, bila poros roda gigi roll di turunkan back less semakin kecil (rapat)

untuk menaikkan / menurunkan poros roll gigi roda dengan memutar baut penyetel back less.
 Rack and pinion type
1 Sambungan bola (ball joint)
2 Tie rod
3 Pinion
4 Rack
5 Karet penutup debu (booth)
6 Penyetel (adjusting)
Ada 2 jenis konstruksi rack and pinio :
Pinion tengah tie rod pinggir dan Pinion pinggir tie rod

tengah. Gerakan putaran pinion dirubah langsung oleh


rack menjadi gerakan mendatar, memiliki konstruksi
sederhana, sudut beloknya tajam dan ringan, tetapi

48
goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah
diteruskan ke roda kemudi.

 Sambungan kemudi (Steering linkage)


Steering linkage terdiri dari tie rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan.
Ada beberapa tipe steering linkage yaitu :
 Steering linkage untuk suspensi rigid
Steering linkage tipe ini terdiri dari
pitman arm, drag link, knuckle arm,
tie rod dan tie rod end. Tie rod
mempunyai pipa untuk menyetel

panjangnya rod. Steering linkage


berguna untuk meneruskan tenaga
gerak dari steering gear ke roda
depan. Gerakan roda kemudi harus
diteruskan ke roda-roda depan
dengan akurat walaupun mobil
bergerak naik turun.
 Steering linkage untuk suspensi independence.
Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion)
rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara
tie rod dan tie rod end.

Gambaran Umum Power Steering System


Power steering menggunakan tekanan hidrolik untuk mengurangi daya pengemudian, sehingga dapat
memperingan operasi steering wheel. Keuntungan : mengurangi steering effort, kestabilan yang sangat
tinggi selama pengemudian, dan pencegahan goncangan dari ketidak ratanya permukaan jalan yang
disalurkan pada steering wheel.

49
Konstruksi power steering system :
1 Vane pump
2 Power steering pump
3 Reservoir tank
4 Control valve
5 Gear housing
6 Power cylinder
Tipe power steering :
Rack and pinion type Integral type

Bagian-bagian :

Re
Vo feren
po lume si :
tid wer flui
ter ak b steer da
ter kecu erub ing
ke dapa ali j ah
bo ika
co t
ran
.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini


1. Fungsi sistem kemudi adalah untuk …..
A. Meluruskan roda-roda depan
B. Mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan
C. Mengatur arah kendaraan dengan cara meluruskan salah satu atau kedua roda depan
D. Mengatur arah kendaraaan dengan dengan cara membelokkan roda belakang
E. Mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkanroda depan dan roda belakang
2. Urutan tenaga putar / tenaga gerak sehingga roda depan dapat membelok adalah …..
A. Steering gear – steering wheel – steering linkage – steering coulomn
B. Steering coulomn – steering gear – steering linkage – steering wheel
C. Steering wheel – steering coulomn – steering gear – steering linkage
D. Steering linkage – steering coulomn – steering gear – steering wheel

50
E. Steering whell – steering linkage – steering gear – steering coulomn
3. Fungsi steering linkage adalah untuk …..
A. Mereduksi tenaga gerak dari steering gear ke roda depan.
B. Meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan
C. Mempertajam sudut belok roda depan
D. Mempersingkat gerakan steering gear
E. Menambah putaran steering gear
4. Steering gear selain berfungsi untuk mengarahkan roda depan juga berfungsi untuk …..
A. Meningkatkan momen agar steering linkage pendek
B. Menurunkan momen agar kemudi menjadi ringan
C. Meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan
D. Meningkatkan putaran agar steering linkage menjadi pendek
E. Meningkatkan sudut belok roda depan
5. Yang bukan termasuk komponen sistem kemudi adalah …..
A. Steering reduksi
B. Steering gear
C. Steering wheel
D. Steering linkage
E. Steering coulomn
6. Fungsi steering coulomn adalah …..
A. Meneruskan putaran dari steering gear ke roda kemudi
B. Meneruskan putaran dari steering gear ke roda kemudi
C. Meneruskan putaran dari steering coulomn ke steering wheel
D. Menambah putaran dari steering coulomn ke steering wheel
E. Meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear
7. Lihat gambar di bawah, steering wheel, steering column dan tie rod ditunjukkan pada nomor ……
A. 1 – 2 – 3

B. 1 – 2 – 4

C. 1 – 2 – 6

D. 1 – 3 – 4

E. 1 – 3 – 6

8. Gambar di bawah merupakan jenis steering gear dengan tipe ……


A. worm
B. recirculating ball
C. screw pin
D. screw nut
E. rack and pinion
9. Sistem kemudi harus memenuhi persyaratan seperti berikut kecuali …..
A. Kelincahannya baik
B. Usaha pengemudian yang baik

51
C. Recovery/pengembalian yang halus
D. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin
E. Pereduksian momen semaksimal mungkin
10. Sudut-sudut kemiringan roda yang dibentuk oleh garis sumbu vertikal jika kendaraan dipandang dari depan,
samping atau atas adalah …..
A. perbedaan sudut belok (wheel angle)
B. toe angle
C. turning radius
D. camber and caster
E. geometri roda (wheel alignment)
11. Berikut ini merupakan cara penyambungan antara steering main shaft dengan steering gear box pada sistem
kemudi, kecuali …..
A. universal joint dan splint
B. universal joint
C. flexible joint
D. one piece (sambungan langsung)
E. sambungan garis
12. Pada sistem power steering dengan tipe integral terdapat fluid cooler / cooler tube yang berfungsi untuk …..
A. menaikkan tekanan fluida
B. mendistribusikan fluida
C. membagi fluida ke roda kiri dan roda kanan
D. memberikan efisiensi pendinginan fluida
E. menekan fluida ke salah satu sisi pada waktu membelok
13. Pada gambar di samping nama komponen dari nomor 4 – 2 – 5 adalah …..
A. power cylinder – control valve – vane pump

B. power cylinder – vane pump – control valve

C. control valve – vane pump – power cylinder

D. gear housing – control valve – power cylinder

E. gear housing – power cylinder – control valve

14. Di bawah ini yang bukan termasuk tipe gigi kemudi adalah …..
A. recyrculating ball D. rack and pinion
B. worm sector E. track and roller
C. screw pin
15. Bila roda kemudi diputar ke kiri maka akan menggerakkan katup, aliran tekanan fluida pada power steering
yang benar adalah …..
A. 1 – 2 – 6 – 4
B. 1 – 3 – 4 – 8
C. 2 – 6 – 5 – 7
D. 1 – 3 – 5 - 7

52
E. 2 – 6 – 4 – 8

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Meperbaiki sistem suspensi Memeriksa komponen sistem suspensi dan geometri roda

Sistem suspensi terletak di antara body kendaraan dan roda-roda dan dirancang untuk menyerap kejutan dari
permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan
cengkeram roda terhadap jalan. Pada umumnya dapat digolongkan menjadi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe
bebas (independent suspension). Fungsi Suspensi :
 Menyerap getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi penumpang
dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan stabilitas.
 Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-
roda.
 Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
 Menyerap getaran-getaran pegas yang terjadi pada waktu kendaraan berjalan sehingga terasa tidak
begitu keras.

Komponen Utama Suspensi


1. Pegas
Berfungsi untuk menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan secara
langsung. Macam pegas :
 Pegas Koil (Coil spring)
Sifat-sifat :
 Langkah pemegasan panjang
 Tidak dapat meredam getaran sendiri
 Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
 Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
 Dapat dibuat pegas lembut
 Pegas Daun (Leaf spring)
Sifat-sifat :
53
 Konstruksi sederhana
 Dapat meredam getaran sendiri (gesekan
antara daun pegas)
 Berfugsi sebagai lengan penyangga (tidak
memerlukan lengan, memanjang,melintang)

 Pegas Batang Torsi (Torsion bar spring)

Sifat-sifat:
 Memerlukan sedikit tempat
 Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
 Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri
 Dapat menyetel tinggi bebas mobil
 Langkah pemegasan panjang, mahal
2. Shock Absorber
Shock absorber dipasang untuk menyerap vibrasi atau oskilasi
natural yang ditimbulkan oleh tumbukan pegas kendaraan yang
diterima selama pengoperasian, dengan demikian menjamin
peredaman vibrasi yang lebih cepat dan pengemudian yang lebih
baik. Menurut konstruksinya dibedakan menjadi twin tube type dan
mono-tube, menurut medium kerjanya dibedakan menjadi hydraulis
type dan gas type.
3. Sambungan Bola (Ball joint)
Ball joint sebagai sumbu putaran roda pada saat
kendaraan berbelok dan menerima beban vertikal
maupun lateral.

4. Stabilisator (Stabilizer bar)


Untuk mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki sifat
jalan belok kendaraan. Pada saat kendaraan membelok pegas roda
bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam
(inner spring) mengembang, akibatnya stabilizer bar akan terpuntir
karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya
bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap
puntiran, hal ini berarti berfungsi mengurangi body rolling dan
memelihara body dalam batas kemiringan yang aman.
5. Strut Bar

54
Strut bar berfungsi untuk menopang lower arm agar tidak bergerak
kedepan dan kebelakang pada saat kendaraan berjalan dengan
menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat
menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau akibat
dorongan terjadinya pengereman.

6. Lateral Control Rod


Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan dengan tujuan untuk
menahan axle agar tetap pada posisinya terhadap beban dari samping.

7. Bumper
Dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan
mengembang diluar batas maksimumnya.

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi :


 Suspensi Rigid  Suspensi Indipenden
Pada suspensi jenis rigid, roda kiri dan roda kanan Suspensi indipenden atau model bebas masing-
dihubungkan oleh poros axle tunggal. masing roda kiri dan roda kanan dapat bergerak
bebas.

Sifat-sifat :
Sifat – sifat secara umum:
 Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang
 Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda
lain
lain
 Konstruksi sederhana, perawatan mudah
 Konstruksi agak rumit
 Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi
 Membutuhkan sedikit tempat
geometri roda
 Memerlukan ruang pemegasan yang besar  Jarak roda dan geometri roda berubah saat
pemegasan
 Titik berat kendaraan tidak dapat rendah
 Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan
(kenyamanan kurang)
aman)
 Massa tak berpegas (aksel, roda) berat
 Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak
(kenyamanan kurang).
membantu mengantar gerakan roda)
 Bodi sedikit miring pada saat belok
 Perawatan lebih sulit
Penggunaan :
Aksel belakang tanpa / dengan penggerak roda
Penggunaan:
(kendaraan ringan dan berat), aksel depan
(kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak.  Aksel depan dan belakang (kendaraan
penumpang / sedan)
 Aksel depan saja (kendaraan menengah dan
berat)
SISTEM SUSPENSI DEPAN ( FRONT SUSPENSION )

55
Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan
membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi depan
sering menggunakan suspensi bebas (independent).
Tipe suspensi depan :
A. Macpherson Strut Type
Penggunaan pada roda depan untuk kendaraan
ukuran kecil dan medium.
 Strut bar untuk menahan gaya yang bekerja
pada roda dari arah depan dan samping.
 Stabilizer bar untuk mengurangi kemiringan
kendaraan ketika membelok dan menambah
kemampuan cengkraman roda pada jalan.
 Shock absorber untuk menyerap kejutan dan
membantu menopang berat kendaraan.
B. Macpherson Strut dengan Lower Arm “L” Type
Umumnya digunakan pada kendaraan tipe front
engine front drive (FF) atau kendaraan dengan
mesin di depan dan penggerak roda depan.
Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah
samping maupun arah depan sehingga tidak
memerlukan strut bar.

C. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Koil


Umumnya banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
Roda dipasang pada body
melalui upper arm dan lower
arm. Shock absorber dan coil
spring dipasang diantara kedua
arm, ujung arm dipasang pada
frame melalui bushing dan
ujung yang lain pada steering
knuckle.

D. Tipe Double Wishbone dengan batang torsi


Bagian depan dari setiap batang torsi dimasukkan
ke torque arm pada upper arm dan bagian
belakang dari batang torsi dipasang ke dalam
anchor arm yang diikatkan ke cross member
dengan baut penyetel anchor arm sehingga
mempermudah penyetelan tinggi kendaraan.
Pada beberapa kendaraan terdapat stempel “L”
atau “R” pada ujung batang torsi sehingga tidak
56
akan tertukar pada saat pemasangan.

E. Tipe pegas daun parallel


Umumnya digunakan pada kendaraan truck dan
bus.
Sifat-sifat:
 Konstruksi sederhana
 Dapat meredam getaran sendiri (gesekan
antara daun pegas)
 Berfugsi sebagai lengan penyangga

SUSPENSI BELAKANG (REAR SUSPENSION)


Tipe suspensi belakang :
A. Tipe pegas daun parallel (Leaf spring type) B. Tipe 4-link

C. Tipe semi trailing arm D. Tipe Trailing arm dengan Twist Beam

E. Tipe Double Wishbone F. Tipe Strut Dual Link

57
OSKILASI BODY

 Pitching (mengangguk)
Gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu Y atau gerakan
bergoyangnya bagian depan dan belakang kendaraan keatas dan
kebawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi
ketika kendaraan melalui jalan yang berlubang. Disamping itu pitching
terjadi pada kendaraan yang mengalami pegas/spring lemah.

 Rolling (berguling)
Gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu X bila kendaraan membelok
atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas/spring pada sisi lainya mengkerut. Kendaraan
ini mengakibatkan body rolling pada arah samping ( sisi ke sisi ).

 Bouching (melonjak)
Gerakan bodi naik turun arah sumbu “z” atau gerakan naik turun body
kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada
kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian
pula bila pegas suspensi lemah.

 Yawing (memutar)
Gerakan bodi yang berputar mengelilingi sumbu z atau gerakan body
kendaraan mengarah memanjang ke kana dan ke kiri terhadap titik
berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang
menyebabkan pitching.

58
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
1. Bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk menyerap getaran pada jalan sehingga kendaraan menjadi stabil
adalah ……
A. Roda kendaraan C. Pegas E. Strut bar
B. Suspensi D. Kemudi
2. Ketika kendaraan yang kita kemudikan bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke
bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan ini mengalami gangguan yang dinamakan …..
A. Pitching C. Rolling E. Trailing
B. Yawing D. Bouncing
3. Suatu kendaraan yang mengalami gangguan gerakan naik turun bodi kendaraan secara keseluruhan disebut
…..
A. Pitching C. Yawing E. Rolling
B. Bouncing D. Trailing
4. Roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke bodi dan frame melalui pegas
( pegas daun atau pegas daun) adalah pengertian dari suspensi tipe apa ….
A. Suspensi teleskopik C. Suspensi mono shock E. Suspensi rigid
B. Suspensi bebas D. Suspensi arm
5. Roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak
secara bebas tanpa saling mempengaruhi digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truk kecil yang
dimaksud adalah type suspensi type ….
A. Suspensi teleskopik C. Suspensi mono shock E. Suspensi rigid
B. Suspensi arm D. Suspensi independent
6. Komponen yang berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke bodi
kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkeram ban terhadap permukaan
jalan adalah?
A. Shock absorber C. Ball joint E. Control arm
B. Pegas D. Suspension arm
7. Berfungsi untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan
kemampuan cengkeram ban terhadap jalan dinamakan ….
A. Shock absorber C. Pegas E. Suspension arm
B. Control arm D. Ball joint
8. Menurut medium kerjanya shock absorber pada gambar diatas termasuk type apa ….
A. shock absorber gas C. shock absorber pegas E. shock absorber oil
B. shock absorber hidrolis D. shock absorber piston
9. Untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok.Untuk
meningkatkan traksi ban. Adalah fungsi dari …..
A. Stabiliser bar C. Strut bar E. Ball joint
B. Lateral control road D. Bumber
10. Nama komponen pada gambar di bawah yang ditunjuk pada nomor 7 – 3 – 4 – 1 adalah …..
B. steering knuckle-frame-lower arm-upper ball joint

C. lower ball joint-upper arm-frame-steering knuckle

59
D. lower ball joint-lower arm-frame-steering knuckle

E. upper ball joint-upper arm-frame-steering knuckle

F. upper ball joint-lower arm-frame-steering knuckle

11. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah luar disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe in
B. caster negative D. camber negative
12. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah dalam disebut …..
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
13. Selisih jarak telapak bagian belakang dengan telapak bagian depan pada roda depan jika dilihat dari atas
disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
14. Unsur yang paling utama dalam pegas yang dimanfatkan adalah sifat ……
A. kerenggangannya C. kekuatannya E. kekerasannya
B. keringanannya D. kelenturannya

15. Pegas yang digunakan pada sistem suspensi yang berfungsi untuk mengurangi oskilasi adalah …..
A. pegas daun C. peredam kejut E. ball joint
B. pegas spiral D. batang torsi

16. Pada gambar di bawah, nama komponen dari nomor 1 – 2 – 5 adalah …..
A. spring – housing – seats

B. spring – seats – housing

C. spring – boot – stud

D. spring – stud – boot

E. spring – seats – stud

17. Knuckle arm, leaf spring, upper arm dan ball joint ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 – 6 – 4 – 2

B. 1 – 6 – 3 – 2

C. 1 – 6 – 3 – 4

D. 1 – 6 – 4 – 3

E. 1 – 3 – 4 – 2

18. Pada gambar di bawah merupakan salah satu jenis suspense dengan tipe …..
A. Trailing arm

B. Leaf spring type

60
C. Multi-link type

D. Double wishbone type

E. Macpherson strut type

19. Kejutan yang dikarenakan rebound menumbuk frame disebut …..


A. Pitching C. Yawing E. Rolling
B. Bouncing D. Bottoming
20. Gambar di bawah merupakan gambaran dari suspense jensi …..
A. double wishbone dengan pegas koil E. trailing arm

B. double wishbone dengan batang torsi

C. macpherson strut type

D. ulti-link type

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memelihara baterai Menjelaskan pengujian baterai dan menguji kondisi
baterai

Baterai merupakan sumber energi listrik, ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Pada umumnya baterai
yang digunakan untuk kendaraan mobil adalah baterai jenis basah. Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi
sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun pada dasarnya maka fungsi baterai adalah :
 Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,
dan lain-lain
 Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
 Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari alternator

Konstruksi Baterai

61
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit
baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan
tegangan 2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada
tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat
plat positip, saparator dan plat negatip, plat positif berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatif berwarna abu-
abu metalik (metallic gray).

Rating Kapasitas Baterai


Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas
baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas
baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang
sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
 Cranking Current Ampere (CCA)
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah
plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The
Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau Cold Cranking
Current (CCA Cold Cranking Ampere). Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang
diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga
tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
 Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus
sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah
1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).
 Ampere Hour Capacity (AH)
Kapasitas baterai adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam
pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. JIS mendefinisikan kapasitas
baterai sebagai jumlah listrik yang dilepaskan sampai tegangan pengeluaran akhir menjadi 10,5 V dalam 5 jam.

Stiker Spesifikasi Baterai


Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang spesifikasi baterai
tersebut.

Pada stiker gambar di samping menunjukkan nomer kode area


yaitu N57. Baterai tersebut memiliki 11 plat per sel dengan nilai
380 Cold Cranking Ampere dan tegangan baterai yang dihasilkan
adalah 12 volt.

62
Pemeriksaan Batere
 Pemeriksaan Visual Baterai
1 Kotak baterai (check case) : Kotak baterai sering mengalami
kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis
kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat
benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat
keretakan atau mengembang.
2 Sel-sel baterai : Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu
sell yang mengembang akibat over charging maupun
mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang
kurang baik mengganggu usia baterai
3 Terminal baterai (check terminal corrosion) dan konektor kabel (check cable connector) : Terminal baterai dan
konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah
korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor.
4 Jumlah elektrolit (check electrolyte level) : Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodik. Bila pengisian
berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlah
elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastik yang tembus pandang. Jumlah elektrolit
harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.
5 Kabel Baterai (check cable) : Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat
mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas. Panas
pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator mudah pecah dan terkupas, hal ini terjadi terutama
pada isolator dekat dengan terminal baterai.
6 Pemegang Baterai (check hold down) : Pemegang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar
goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama. Gangguan pada pemegang baterai
antara lain kendor akibat mur pengikat karat untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin (grease).
Pemeriksaan Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan
Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses
penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang
cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama air accu.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj
1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -1,130.
Hasil pengukuran berat jenis (Bj) :
Tambahkan air suling agar berat jenis
1,30 atau lebih
berkurang
1,22 – 1,29 Normal
Lakukan pengisian penuh,ukur berat
1,21 atau kurang
jenis jika di bawah 1,21 ganti batere
Perbedaan Bj antar sel Normal, tidak perlu tindakan
< 0,04

63
Lakukan pengisian penuh, ukur berat
Perbedaan Bj antar sel jenis bila perbedaan melebihi 0,03
0,04 atau lebih setel berat jenis, bila tidak bias
dilakukan maka ganti batere

Prosedur Pengisian Baterai


 Pengisian satu batere
Hubungkan kabel positif baterai dengan klem positif battery charger dan
terminal negative dengan klem negatif battery charger, hubungkan battery
charger dengan sumber listrik 220 V dan pilih selektor tegangan sesuai
dengan tegangan baterai, missal baterai 12 V maka selektor digerakan
kearah 12 V. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan
kapasitas baterai, misal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A.
 Pengisian lebih dari satu batere
 Rangkaian Paralel 2 baterai
Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus
agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk
sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan
menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang
dihasilkan. Hubungkan kabel positif baterai 1 dengan terminal
positif baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem positif
battery charger, demikian pula untuk terminal negatif.
Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V dan pilih selektor tegangan sesuai dengan tegangan
baterai, missal baterai 12 V maka selektor digerakan kearah 12 V. Hidupkan battery charger, dan setel besar
arus sesuai dengan kapasitas baterai, besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan
baterai 2, misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2 x 50) = 10 A,
jika mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A. Setel waktu yang
diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila pengisian sudah selasai maka
matikan battery charger.

 Rangkaian Seri 2 baterai


Prosesnya hampir sama dengan parallel, hanya saja pemasangan
kabel seperti gambar disamping dan pilih selektor tegangan sesuai
dengan total tegangan baterai, misal 2 baterai 12 V dirangkai seri
maka tegangan menjadi 24V maka selektor digerakan kearah 24 V.
Hidupkan battery charger dan setel besar arus sesuai dengan
kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua
baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A,
mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar yang
digunakan 10 % x 40 AH = 4 A.

Catatan : Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni
(H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat
jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur
digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Dalam melepas kabel batere maka lepas hubungan terminal
baterai ke ground terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positif akan kemungkinan terjadi hubungan pendek
melalui kunci ke bodi kendaraan.

64
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Untuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan sehingga baterai tidak
diturunkan dari kendaraan, maka pada kondisi tersebut pada umumnya menggunakan pengisian batere …..
A. normal C. seri E. biasa
B. cepat D. paralel
2. Perubahan yang terjadi pada plat positif dan negatif dalam larutan elektrolit yang menghasilkan energi listrik
pada saat baterai mendapatkan beban pengeluaran arus listrik dinamakan …..
A. reaksi senyawa C. reaksi kimia E. pengaliran arus
B. reaksi oksidasi D. energy listrik
3. Cara untuk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah
menghubungkannya disebut …..
A. sambungan paralel C. sambungan primer E. seri-paralel
B. sambungan seri D. sambungan sekunder
4. Pembatas antara plat positif dan negatif tetapi yang memungkin aliran ion dapat melewatinya adalah …..
A. pole C. case E. separators
B. electrolyt D. cells
5. Banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat
Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt adalah …..
A. Reserve Capacity C. Cold Cranking Current E. Discharge
B. Relative Density D. Ampere Hour Capacity
6. Pemeriksaan visual batere meliputi di bawah ini, kecuali …..
A. pemeriksaan tegangan C. pemeriksaan terminal E. pemeriksaan kabel
B. pemeriksaan body D. pemeriksaan volume air
7. Pada saat mesin mati maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
8. Pada saat mesin hidup maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
9. Lubang ventilasi pada tutup batere mempunyai fungsi …..
A. mengalirkan uap elektrolit batere D. melindungi kebersihan elektrolit batere
B. mengisi elektrolit batere E. sebagai jalan keluar masuknya elektrolit

65
C. mengurangi elektrolit batere
10. Pada umumnya berat jenis air batere yang normal adalah …..
A. 1,20 – 1,22 C. 1,26 – 1,28 E. 1,30 keatas
B. 1,25 – 1,26 D. 1,28 – 1,30

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki sistem pengapian Merangkai komponen dan memperbaiki sistem pengapian

Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan di dalam silinder harus dibakar untuk
menghasilkan tenaga. Sistem pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar
pada akhir langkah kompresi. Sistem pengapian yang digunakan adalah pengapian listrik, dimana untuk
mengahsilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik api.
Syarat sistem pengapian :
 Tekanan kompresi yang tinggi
 Saat pengapian yang tepat dan bunga api yang kuat
 Campuran bahan bakar dan udara yang baik

66
Komponen Sistem Pengapian :
1. Battery sebagai penyimpan tenaga listrik
2. Fuse sebagai pengaman arus listrik
3. Ignition switch untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil
4. Ignition coil adalah komponen di mana tegangan tinggi dibutuhkan untuk menghasilkan bunga api pada busi (spark
plug) dengan kata lain untuk mempertinggi tegangan listrik dari 12 volt menjadi ( 20.000 – 30.000 Volt ). Agar dapat
mempertinggi tegangan listrik, pada ignition coil terdapat 2 kumparan :
 Kumparan Primer :
 Menciptakan medan magnet
 Penampang kawatnya besar
 Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )
 Kumparan Sekunder :
 Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
 Penampang kawat kecil
 Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )
Tipe koil :
Internal resistor (integrated resistor) External resistor type

Fungsi resistor yntuk mengurangi penurunan tegangan pada secundary coil pada saat putaran mesin tinggi dan
untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer.
5. Distributor Unit dimana komponen ini mendistribusikan tegangan tinggi ke spark plugs, terdiri dari :
 Cam (nok) untuk membuka breaker point platina pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk
masing-masing silinder
 Braeker point platina untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
dan untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan induksi magnet listrik

67
 Condenser (kapasitor) untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat
membuka dengan tujuan menaikkan tegangan koil sekunder
 Governor advancer untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin, terdiri dari
governor weight dan governor spring
 Vacuum advancer untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertambah
atau berkurang, terdiri dari breaker plate dan vacuum advancer yang bekerja atas dasar kevakuman yang
terjadi di dalam intake manifold
 Rotor untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke masing-masing busi
 Distributor cap untuk meneruskan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-
masing silinder
6. Kabel tegangan tinggi (high tension cord) untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi
7. Busi (spark plug) untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan atau percikan bunga api melalui
elektroda pada busi

Konstruksi Sistem Pengapian

Pemeriksaan Sistem Pengapian


 Koil Pengapian
Periksa tahanan kumparan primer koil pengapian Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+)
antara terminal positif (+) dan negatif (-), tahanan dan terminal tegangan tinggi, tahanan (tanpa internal
primer koil dengan tahanan luar 1,3  – 1,6  resistor): 10,7 k – 14,5 k

Tahanan primer koil pengapian dengan antara Tahanan kumparan sekunder antara terminal positif (+)
terminal positif (+) dan negatif (-),tahanan primer dan terminal tegangan tinggi, tahanan (dengan internal
koil dengan tahanan dalam 1,5  – 1,9  resistor) 13,7 k – 18,5 k

68
 Kabel tegangan tinggi (high tension cord)
Periksa tahanan kabel tegangan tinggi, dengan Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang
tahanan maksimumnya kurang dari 25 k tiap retak atau terbakar harus diganti
kabel

 Distributor

Pemeriksaan governor advencer, putar rotor Periksa keausan pada cam governor, cam yang beralur
searah jarum jam atau 10-15 derajat dan rotor
terlalu tajam harus diganti.
harus kembali, Kebebasan maksimal : Radial 0.02
mm, Aksial 1 mm

Pemeriksaan vacuum advencer Pemeriksaan vacuum advencer dengan timing light dan
Lepas slang vakum yang menuju ke distributor tachometer. Perbedaan saat pengapian dengan atau
pada karburator. Isap slang dengan mulut dan tanpa advans vakum harus 100-200.
perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus
Dengan selang vakum 280
bergerak

Tanpa selang vakum 16o

Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, arang atau karbon tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat
yang terbakar harus diganti baru

69
Pemeriksaan platina Pemeriksaan celah platina
Periksa keausan kontak platina
Setel celah platina dengan feeler
a) Kondisi baik
gauge : 0,45 mm
b) Terbakar perlu diganti

Pemeriksaan Celah Busi Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor
penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan
Ukur celah elektroda dengan feeler gauge 0,8 mm
selector dengan memutar baut penyetel, hal tersebut
biasa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya
sedikit.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Pada umunya vacuum advancer pada kendaraan bekerja pada saat …..
A. beban rendah C.beban tinggi E. percepatan
B. beban menengah D. beban penuh
2. Pada prosedur pemeriksaan gambar di bawah, maka harga standart pengukurannya adalah …..
A. < 25 K C. > 25 K E. 13,7 K – 18,5 K
B. 25 K D. 10,7 K – 14,5 K
C. > 25 K
3. Di bawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi jika keadaan busi e lektrodanya terbakar, pada
permukaan isolator menempel partikel-partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih atau kuning, kecuali …..

70
A. campuran bahan bakar terlalu kurus
B. campuran bahan bakar terlalu kaya
C. kualitas bensin terlalu rendah
D. saat pengapian terlalu awal
E. jenis busi terlalu panas
4. Efek dari penyetelan celah busi yang terlalu lebar, kecuali …..

A. kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api lebih tinggi


B. motor hidup tersendat-sendat pada beban penuh
C. isolator-isolator bagian tegangan tinggi cepat rusak
D. motor agak sulit dihidupkan
E. bunga api lemah
5. Kontak poin pada platina yang tepat ditunjukkan pada gambar…..

A. C. E.

B. D.

6. Sudut putaran poros distributor (cam) mulai dari breaker point tertutup oleh breaker arm spring sampai
terbuka oleh cam lobe dinamakan …..

A. dwell tester C.point gap E. rubbing block


B. dwell angel D. breaker point
7. Berikut ini merupakan pengaruh dari sudut dwell yang terlalu kecil, kecuali …..
A. celah platina lebar
B. arus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat
C. platina cepat panas
D. kemagnetan tidak tercapai maksimum
E. tegangan induksi kumparan sekunder kurang
8. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara
breaker point pada saat membuka dengan tujuan menaikkan tegangan koil sekunder ditunjukkan pada nomor …..

A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3

9. Prosedur pemeriksaan gambar di bawah merupakan prosedur untuk pemeriksaan …..

A. governor advancer D. rotor coil


B. vacuum advancer E. distributor
C. contact breaker

10. Komponen sistem pengapian yang berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat
beban mesin bertambah atau berkurang adalah …..

A. governor advencer C.octan selector E. rubbing block

71
B. vacuum advancer D. breaker point
11. Pada motor 4 tak 4 silinder dengan FO 1 – 3 – 4 – 2 , bila silinder No. 1 sedang melakukan langkah
combustion maka silinder lainnya sedang melakukan apa.,,.,.,.

A. silinder 2 kompresi, silinder 3 buang, silinder 4 hisap


B. silinder 2 buang , silinder 3 kompresi, silinder 4 hisap
C. silinder 2 hisap, silinder 3 buang, silinder 4 kompresi
D. silinder 2 kompresi , silinder 3 hisap, silinder 4 buang
E. silinder 2 buang, silinder 3 kompresi, silinder 4 hisap
12. Hasil dari pengukuran tahanan koil dengan internal resistor di bawah adalah …..

A. 1,3  – 1,6  D. 10,7 K – 14,5 K

B. 1,5  – 1,9  E. 13,7 K – 18,5 K

C. 10,7  – 14,5 

13. Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil dalam system pengapian adalah …..

A. fuse engine C.ignition switch E. high tension cord


B. contact point D. breaker point
14. Gambar di bawah merupakan prosedur …..

A. menguji koil pengapian


B. memeriksa koil pengapian
C. menguji tahanan kabel busi
D. memeriksa tahanan kabel busi
E. menguji tahanan primer dan sekunder koil
15. Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai …..

A. < 200 sebelum TMA D. 50 – 100 sesudahTMA


B. > 200 sesudah TMA E. Tepat 00
C. 50 – 100 sebelum TMA

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki sistem pengisisan Menjelaskan fungsi sistem pengisan dan komponen
sistem pengisian

Fungsi sistem pengisian (alternator) pada kendaraan untuk merubah energi mekanik yang didapatkan dari putaran
mesin melalui pulley menjadi energi listrik guna :
 menyediakan energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada kendaraan selama mesin hidup
 mengisi baterai agar kondisi baterai dalam keadaan baik

Konstruksi Sistem Pengisian (Alternator) dan Komponennya

72
KOMPONEN ALTERNATOR

 Rotor Fungsi untuk membangkitkan medan magnet melalui


kutub magnet (pole core).

Medan magnet dibangkitkan oleh kumparan rotor (rotor


coil). Pada beberapa jenis alternator fan dijadikan satu
dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan
ringan. Jika arus dialirkan melalui rotor coil maka
sebagian dari kutub pada core terpolarisasi menjadi N
(north) dan bagian yang lain terpolarisasi menjadi S
(south). Kutub-kutub pada rotor dibentuk melengkung
yang memungkinkan rotor dapat berputar di dalam stator.

 Stator

Fungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik

Stator mempunyai tiga independent coils, yang masing-


masing menginduksi suatu electro motive force (emf) yang
berubah-ubah. Ketiga kumparan tersebut satu sama lain terpisah
120°, sehingga outputnya juga terpisah 120°.
Pada umumnya kumparan dililit dengan konstruksi bintang tiga
phase, bagian tengah yang menjadi satu merupakan pusat
gulungan yang sering disebut dengan titik netral (neutral point)
atau biasa disebut terminal N. Pada bagian ujung kabel yang
lain akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.

73
 Dioda (Rectifier) Fungsi untuk menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang
dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC).
Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
Arus bolak-balik tidak cocok digunakan pada sistem
kendaraan listrik dan harus dirubah atau diralat menjadi
arus searah. Arus bolak-balik yang diinduksi dalam stator
coil dirubah oleh rectifier.
Dioda-dioda rectifier adalah komponen semi konduktor
yang mengalirkan arus ke satu arah meskipun pada
tegangan yang kecil, tetapi menahan arus yang
mengalirdari arah yang berlawanan.
Rectifier pada kendaraan juga menahan arus dari batere
ke altenator apabila tegangan yang dihasilkan altenator
lebih rendah dari tegangan batere, sebagai contoh, mesin
dalam keadaan diam. Hal ini mencegah batere dari
pengosongan yang sia-sia.

 Rumah alternator (frame)  Kipas Pendingin (fun)

Fungsi untuk memegang bagian bagian alternator Fungsi untuk mendinginkan diode beserta kumparan
dan menyediakan tempat berputar bagi alternator pada alternator.
atau stator dengan celah sekecil mungkin.
Pada beberapa jenis alternator fan ada yang dijadikan
satu dengan rotor.

 Pulli (pulley)
Fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari mesin dan
menentukan perbandingan putaran mesin.
Pulley yang dihubungkan dengan rotor coil (medan kumparan)
yang diberi tenaga dan diputar dengan menggunakan daya putar
mesin melalui V belt, menghasilkan kekuatan elektromotif AC
(AC electromotive force) dalam stator coil. Perbandingan
crankshaft pulley dengan alternator pulley biasanya 1:1.8
sampai 2.2. Alternator berputar pada kecepatan sekitar dua kali
kecepatanmesin.
 Regulator
Fungsi : untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke
dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan
alternator tetap konstan sesuai harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah serta
untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara
otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus

74
listrik.
Ada 2 tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe
tanpa point (pointless type) atau juga disebut IC regulator
karena terdiri dari integrated circuit.
Keuntungan menggunakan IC regulator
• Waktu pengaturan tegangan lebih pendek
• Lebih tahan terhadap getaran
• Ukurannya kecil
Kerugiannya : kurang tahan terhadap panas yang tinggi
dan fluktuasi tegangan.

SIRKUIT SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM CIRCUIT)

Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati (Ignition Switch ON, Engine Stopped)
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak
PL0  terminal F regulator  terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring 
terminal E alternator  masa,  kumparan medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  lampu kontrol pengisian  terminal L
regulator  titik kontak PL0  titik kontak PL1  terminal L regulator  masa,  lampu menyala.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Rendah Ke Kecepatan Sedang (Engine Operation Low Speed to Middle Speed)
Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0
 terminal F regulator  terminal F alternator sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring  terminal E
alternator  masa.
Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa,
yang mengakibatkan kontak gerak P 0 tertarik ke titik kontak diam P 2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+
alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara
lampu kontrol dan terminal L regulator.

75
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan
regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak
gerak PL0 lepas dari titik kontak PL 1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
tegangan turun dan kontak gerak PL 0 kembali menempel ke kontak PL 1, arus medan besar kembali dan tegangan naik
lagi  kontak PL0 lepas kembali  demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak
PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.

Saat Mesin Operasi Kecepatan Sedang Ke Kecepatan Tinggi (Engine Operation Middle Speed to High Speed)
Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti
kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL 0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah
kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka
tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada
tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL 0 lebih jauh lagi hingga menempel pada
titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun  kontak gerak PL0 lepas
kembali  arus medan besar lagi  tegangan keluaran naik lagi  kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2 
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL 0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+
alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.

Pemeriksaan Alternator

 Pemeriksaan Rotor

Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter, antara Hubungan rotor dengan Gunakan ohmmeter untuk
terbuka slip ring ada hubungan. massa (rotor grounding) memeriksa hubungan
Tahanan standar : antara slip ring dengan
Tanpa IC regulator : rotor tidak ada hubungan.
3,9  - 4,1 
Dengan IC regulator :
2,8  - 3,0 

 Pemeriksaan Stator

Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter dan Hubungan stator coil Gunakan ohmmeter dan
terbuka periksa bahwa kawat grounding periksa bahwa antara
kumparan terdapat
kawat kumparan dengan
hubungan, bila tidak ada
hubungan kemungkinan stator core tidak ada
kumparan putus atau hubungan.
rusak.

76
 Pemeriksaan Dioda (Rectifier)

Periksa rectifier positive Gunakan ohmmeter dan hubungkan salah satu


probe (terminal penghubung kawat kumparan
stator) dengan terminal positif dioda, balikkan
polaritas probe kemudian ulangi lagi langkah
tersebut. Periksa bahwa salah satu menunjukkan
hubungan sedangkan yang lain tidak.

Periksa rectifier negative Gunakan ohmmeter dan hubungkan salah satu


probe (terminal penghubung kawat kumparan
stator) dengan terminal negatif dioda, balikkan
polaritas probe kemudian ulangi lagi langkah
tersebut. Periksa bahwa salah satu menunjukkan
hubungan sedangkan yang lain tidak.

 Pemeriksaan Sikat Karbon (Brush)

Periksa keadaan sikat karbon

Gunakan mistar untuk mengukur panjang sikat karbon yang terpasang


Panjang standar :
Tanpa IC regulator 12,5 mm (0,492 in)
Dengan IC regulator 16,5 mm (0,650 in)
Panjang minimum adalah 5,5 mm (0,217 in)

77
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi alternator adalah …..

A. untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik

B. untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik

C. untuk merubah energi kalor menjadi energy listrik

D. untuk merubah energi listrik menjadi energi kalor

E. untuk merubah energi kalor menjadi energi mekanik

2. Kekuatan elektromotif AC (AC electromotive force) dalam stator coil dirubah menjadi DC oleh …..

A. rotor coil C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. brush

3. Pada alternator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik adalah …..

A. rotor coil C. regulator E. pulley

B. rectifier D. stator coil

4. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik merupakan fungsi dari …..

A. rotor coil C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. brush

5. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah …..

A. rotor coil C. stator coil E. rectifier

B. primary coil D. brush

6. Prinsip dari alternator adalah …..

A. mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet

B. mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan

C. membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi secara mutual induction

D. membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet

E. membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan

7. Pengaturan output alternator dilakukan oleh …..

A. voltage regulator dan relay C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. voltage relay dan rotor coil

8. Selain menyearahkan arus bolak-balik, rectifier pada alternator juga berfungsi …..

A. membangkitkan medan magnet

78
B. menghasilkan arus listrik

C. mencegah arus balik dari batere ke alternator

D. mengatur besar arus listrik

E. menyalurkan arus listrik ke dalam kumparan

9. Yang bukan merupakan terminal pada regulator adalah …..

A. IG B. N C. F D. L E. C

10. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..

A. rotor coil grounding


B. stator coil grounding
C. hubungan sirkuit terbuka rotor
D. hubungan sirkuit terbuka stator
E. hubungan slip ring rotor
11. Komponen yang berfungsi untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga
tegangan yang dihasilkan alternator tetap konstan sesuai harga yang telah ditentukan walaupun putarannya
berubah-ubah ditunjukkan pada nomor …..

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

12. Nomor 4 – 6 – 2 – 1 pada regulator adalah terminal …..

A. B – E – IG – L

B. B – E – L – IG

C. N – F – IG – L

D. N – F – L – IG

E. F – N – IG – L

13. Di bawah ini merupakan keuntungan dari penggunaan IC regulator, kecuali …..

A. waktu pengaturan tegangan lebih pendek

B. lebih tahan terhadap getaran

C. ukurannya kecil

D. ringan dan ringkas

E. tahan terhadap panas

14. Pada saat mesin idle, putaran alternator lebih tinggi dari putaran mesin dikarenakan …..

79
A. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mengeluarkan energi listrik yang cukup untuk mengisi
baterai
B. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan
di dalam medan magnet untuk mengisi baterai
C. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di
dalam medan magnet untuk mengisi baterai
D. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik
di dalam kumparan untuk mengisi baterai
E. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi
secara mutual induction
15. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..

A. rotor coil grounding


B. stator coil grounding
C. hubungan sirkuit terbuka rotor
D. hubungan sirkuit terbuka stator
E. hubungan slip ring rotor
16. Lampu pengisian akan menyala pada saat kerja sistem pengisian kondisi …..

A. kunci kontak ON mesin mati D. kecepatan sedang

B. kecepatan rendah E. kecepatan sedang ke kecepatan tinggi

C. kecepatan rendak ke kecepatan sedang

17. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari…..

A. terminal IG C. terminal N E. terminal F

B. terminal L D. terminal E

18. Untuk memindahkan daya dari mesin ke poros alternator, maka dibutuhkan …..

A. fun C. regulator E. pulley

B. frame D. stator coil

19. Batas minimum dari panjang sikat karbon yang terpasang adalah …..

A. 4,0 mm C. 5,5 mm E. 6,5 mm

B. 4,5 mm D. 6,0 mm

20. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik adalah nomor
….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

80
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Memperbaiki sistem starter Menjelaskan cara kerja dan pemeliharaan sistem starter

Fungsi sistem starter : Untuk membantu menghidupkan mesin dengan tenaga dari betere untuk memutarkan poros
engkol (crankshaft).

Karakteristik motor starter :

• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin
kecil arus yang mengalir
KONSTRUKSI MOTOR STARTER DAN KOMPONEN

MOTOR STATER TIPE KONVENSIONAL MOTOR TIPE STARTER REDUKSI


(CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR) (REDUCTION TYPE STARTER MOTOR)

MOTOR STARTER TIPE GIGI PLANETARI


(PLANETARY GEAR TYPE MOTOR STARTER)

81
KOMPONEN MOTOR STARTER :

1 Yoke, Field Coil, Pole Core 4 Drive Lever and Drive Spring

Yoke berfungsi sebagai tempat dudukan pole core


yang diikat dengan baut.
Drive lever (lengan penggerak) berfungsi untuk
Field coiI (kumparan medan) berfungsi untuk mendorong gigi pinion (pinion gear) kearah
membangkitkan medan magnet. berkaitan dan menarik kearah melepas dari fly
Pole core (kutub magnet) untuk menopang field coil wheel.
dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field Drive spring (pegas penggerak) meringankan
coil. hentakan pada saat terjadi benturan gigi pinion
(pinion gear) fly wheel.
2 Armature (Anker) 5 Armature Brake (Rem anker starter)
Armature brake berfungsi untuk menghentikan
dengan segera putaran armature untuk
memungkinkan dapat distart lagi secepat
mungkin. Macam konstruksi armature brake :
Armature brake terpasang pada bagian belakang
armature

Armature berfungsi untuk merubah energi listrik


menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
(menghasilkan momen putar/torsi).

3 Brush (sikat karbon)

Armature brake terpasang pada rumah kopling


bagian depan.

Fungsi untuk meneruskan arus listri dari field coil ke


armature coil langsung ke massa melalui commutator.
Brush holder sebagai pemegang brush. Terdapat dua
buah brush yaitu brush positive dan brush negative. Armature brake menggunakan tegangan pegas
dan plat gesek untuk pengereman.
Pegas sikat menekan pada permukaan putaran
armature dan menghentikan putaran armature tepat
saat starter berhenti dengan menekan sikat.

82
6 Magnetic Switch (Sakelar Magnet) 7 Starter Clutch (Kopling starter)

Fungsi :
• Meneruskan momen punter dari armature
shaft ke ring gear flywheel.
Fungsi :
• Sebagai pengaman dari armature coil
• Menghubungkan dan melepaskan pinion gear
bilamana fly wheel cenderung memutarkan
dengan fly wheel
pinion gear.
• Sebagai main switch atau relay yang
memungkinkan arus yang besar dari baterai mengalir
ke motor starter

KERJA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL (CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR OPERATION)

Kunci Kontak Pada Posisi “START” (Ignition Switch In “START” Position)

Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan (hold-in coil) ke
massa (ground) dan dilain pihak kumparan penarik (pull-in coil), kumparan medan (field coil) dan ke massa (ground)
melalui anker (armature). Pada saat ini kumparan penahan (hold-in coil) dan kumparan penarik (pull-in coil)
membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.
Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama (main relay), sehingga lengan penggerak
(drive lever) menggeser kopling jalan bebas (stater clutch) ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus (fly wheel).
Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penarik (pull-in coil)  Terminal C 
Kumparan medan (field coil)  Anker (armature)  Massa (ground)
Oleh karena arus yang mengalir ke kumparan medan (field coil) pada saat itu relatif kecil maka anker (armature)
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan gigi pinion (pinion gear) dengan roda penerus (ring gear) menjadi
lembut. Pada keadaan ini plat kontak (contact plate) belum menutup saklar utama (main relay).
83
Roda Gigi Pinion dengan Roda Penerus Berkaitan (Pinion and Ring Gears Engaged)

Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan roda penerus (ring gear), maka plat kontak (contact plate) akan mulai
menutup saklar utama (main relay), lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Baterai  Terminal 30  Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan medan (field coil)  Anker
(armature)  Massa (ground)
Oleh karena di terminal C ada arus maka arus dari kumparan penarik (pull-in coil) tidak dapat mengalir, akibatnya plat
kontak (contact plate) ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan (hold-in coil) saja. Bersamaan
dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke kumparan medan (field coil)  anker (armature)  massa
melalui saklar utama (main relay), akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan
memutar roda penerus (ring gear). Bilamana motor sudah mulai hidup, roda penerus (ring gear) akan memutarkan
anker (armature) melalui roda gigi pinion (pinion gear). Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling jalan bebas (stater clutch) akan membebaskan dan melindungi anker (armature) dari putaran yang
berlebihan.

Kunci Kontak Pada Posisi “ON” (Ignition Switch In “ON” Position)

Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama (main relay) dalam keadaan belum membuka (belum bebas
dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai Terminal 30  Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan medan (field coil)  Anker
(armature)  Massa (ground)
Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in
coil) tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan penarik (pull-in coil) 
Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Karena arus kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in coil) berlawanan maka arah gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan
pegas pengembali (return spring) dapat megembalikan plat kontak (contact plate) ke posisi semula, dengan demikian
lengan penggerak (drive lever) menarik kopling jalan bebas (stater clutch) dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.
84
Pemeriksaan Komponen Motor Stater

Pemeriksaan armature coil


Periksa bahwa commutator Periksa commutator
tidak berhubungan dengan dari kemungkinan
massa (hubungan singkat) sirkuit terbuka, bila
ada segmen yang
tidak berhubungan
maka kemungkinan
armature bermasalah.
Periksa run out commutator Periksa diameter commutator
Run out maksimum 0,4 mm Diameter standar 28 mm
(0,016 in), bila mana run out (1,10 in)
melebihi harga maksimumnya
Diameter minimum 27 mm
maka perbaiki dengan jalan
(1,06 in)
membubut atau ganti.

Periksa segmen commutator


Periksa segmen-segmen commutator terhadap kotoran, kebersihan alur-alur segmen. Periksa juga kedalaman
undercut pada segmen commutator.
Kedalaman undercut standard : 0,6 mm (0,024 in)

Kedalaman undercut minimum : 0,2 mm (0,008 in)

Bila kedalam undercut di bawah harga minimumnya, maka perbaiki


dengan menggunakan daun gergaji dan haluskan segmen luarnya.

Pemeriksaan Field coil


Periksa field coil dari kemungkinan sirkuit terbuka Periksa hubungan antara field coil dengan massa
Gunakan ohmmeter dan Gunakan ohmmeter
periksa hubungan dan pastikan bahwa
ujung field coil dan fiel
antara kabel brush pada
frame tidak ada
field coil pastikan ada hubungan.
hubungan.

Pemeriksaan Magnetic switch Periksa sirkuit terbuka


hold-in coil
Periksa sirkuit terbuka pull-in
coil Dengan menggunakan
ohmmeter hubungkan
Hubungkan terminal 50
terminal 50 dengan massa
dengan terminal C pastikan
(ground) dan pastikan
terdapat hubungan
tedapat hubungan

Pemeriksaan Return Spring


Periksa kembalinya pegas pengembali, tekan plunyer ke dalam kemudian lepaskan
dan pastikan plunyer harus dapat kembali dengan cepat.

Bila plunyer tidak kembali maka kemungkinan besar pegas pengembali sudah
lemah.

85
Pemeriksaan Stater Clutch Periksa keadaan putaran
Periksa keadaan roda rida gigi pinion, dengan
gigi pinion (pinion gear) memutarkan searah
dari kemungkinan jarum jam harus dapat
keausan dan kerusakan berputar, sebaliknya jika
bentuk gigi-ginya. berlawanan jarum jam harus terkunci.

Pemeriksaan Brush
Periksa pemegang sikat Ukur panjang sikat
positif terhadap Panjang standar :
hubungan singkat dengan 16 mm (0,63 in)
sikat negatif.

Panjang minimum :
10 mm (0,39 in)
Ukur tekanan pegas sikat dengan menggunakan pull scale
Standar beban terpasang :
1,4 – 1,6 Kg (3,1 – 3,5 lb , 14 – 16 N)
Minimum beban terpasang :
1,0 Kg (2,2 lb , 10 N)

TES KEMAMPUAN MOTOR STATER (PERFORMANCE TEST MOTOR STATER)


 Test Pull-in Coil (PC)

Lepaskan kabel field coil dari terminal C, kemudian hubungkan kabel (+)
batere ke terminal 50 magnetic switch dan kabel (-) batere ke terminal C dan
ground. Pastikan dalam pemeriksaan tersebut roda gigi pinion (pinion gear)
dapat keluar.

Bila roda gigi pinion (pinion gear) tidak keluar, maka periksa pull-in coil
kemungkinan kumparan rusak atau plunyer macet.

 Test Hold-in Coil (HC)


Untuk memeriksa hold-in coil pemasangan kabel sama dengan pemeriksaan
pull-in coil, hanya tinggal melepaskan kabel (-) batere dari terminal C.

Periksa bahwa ketika kabel (-) batere dilepas dari terminal C, maka pinion
gear masih berada atau tetap di luar.

 Test kembalinya pinion (pinion return test)

Lepaskan kabel negatif batere dari massa (ground), periksa bahwa pinion
gear akan tertari masuk atau kembali ke dalam.

86
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Terminal mana yang selalu berhubungan dengan pull-in coil …..


A. 15 dan 50 C. 50 dan 30 E. 30 saja
B. 50 dan C D. 30 dan 15
2. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet ditunjukkan nomor …..
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
3. Bagian yang mempertahankan plunyer pada magnetic switch (solenoid) motor stater tetap menghubungkan
terminal 30 dengan terminal C sesaat setelah pinion gear berkaitan penuh adalah …..
A. primary coil C. pull-in coil E. field coil
B. secondary coil D. hold-in coil
4. Bagian yang menggerakkan plunyer pada magnetic switch motor stater untuk menghubungkan terminal 30
dengan terminal C sesaat setelah kunci kontak “ON” adalah …..
A. primary coil C. pull-in coil E. field coil
B. secondary coil D. hold-in coil
5. Karakteristik motor stater, makin besar arus yang dipergunakan motor maka…….
A. makin kecil torsi yang dibangkitkan
B. makin besar torsi yang dibangkitkan
C. makin kecil gaya elektromotive yang dibangkitkan
D. makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan
E. makin besar medan magnet yang dibangkitkan
6. Pada gambar di bawah, nomor 3 – 4 – 6 merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. opened circuit segmen, field coil
grounding, run out commutator
B. field coil grounding, run out
commutator, opened circuit
segmen
1 2 3
C. run out commutator, opened circuit
segmen, field coil grounding
D. run out commutator, undercut
segmen, overrunning clutch
E. run out commutator, overrunning
4 5 6 clutch, undercut segmen

7. Di bawah ini yang bukan merupakan komponen dari motor stater adalah …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
8. Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar dalam motor stater adalah …..
A. armature C. brush E. brush holder

87
B. field coil D. drive lever
9. Mekanisme gambar di bawah pada motor stater merupakan …..
A. overrunning clutch
B. pull-in coil
C. hold-in coil
D. armature brake
E. magnetic switch
10. Pemeriksaan gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. pemeriksaan sirkuit terbuka field coil

B. pemeriksaan field coil dengan massa

C. pemeriksaan commutator dengan massa

D. pemeriksaan sirkuit terbuka commutator

E. pemeriksaan sikat karbon

11. Unruk pengaman armature coil bilamana fly wheel cenderung memutarkan pinion gear, maka pada motor stater
dilengkapi dengan …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
12. Fungsi dari kumparan field coil pada pole and yoke yang terdapat pada motor starter adalah …………..
A. memutarkan motor starter agar dapat bekerja.
B. menghubungkan terminal 30 dan C melalui plunyer
C. meghubungkan arus yang menuju ke massa
D. menghambat arus listrik yang menuju armature coil
E. menghasilkan kemagnetan pada rumah motor starter
13. Test kemampuan motor stater di bawah merupakan tes kemampuan …..
A. pull-in coil

B. hold-in coil

C. kembalinya pinion

D. tanpa beban

E. tertahannya pinion

14. Test kemampuan PC pada motor stater adalah untuk mengetahui …..
A. pinion gear tertarik ke dalam
B. pinion gear tertahan di luar
C. pinion gear bergerak keluar
D. pinion gear tetap di dalam
E. pinion gear bergerak keluar masuk
15. Nomor 1 – 3 – 5 – 9 – 10 adalah …..
A. drive lever – pinion gear – yoke – brush – stater clutch
B. drive lever – pinion gear – armature – brush – stater clutch
C. drive lever – pinion gear – armature – brush – magnetic switch
D. drive lever – pinion gear – armature – yoke – magnetic switch
E. drive lever – pinion gear – armature – field coil – magnetic switch

88
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji
Menjelaskan cara memelihara komponen-komponen
Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
sistem AC

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara
didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman.
Komponen utama AC :
1. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari pully engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat
yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
2. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah
refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya


aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan fan yang
terpasang dibelakang condenser. Semakin baik pelepasan
panas yang di hasilkan oleh condenser makin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan oleh evaporator. Pada
ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk
gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair
dengan temperatur 57oC (cooled liquid).

89
3. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu dryer/receifer juga
berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat

merugikan bagi siklus refrigerant. Refrigerant dari condenser masuk ke


tabung receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui dryer,
desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar
(outlet port) menuju ke expansion valve. Dryer, desiccant maupun filter
berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun
pembekuan refrigerant terutama pada expansion valve yang mana akan
mengganggu siklus dari refrigerant. Bagian atas receifer/dryer disediakan
gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi refrigerant.
4. Expansion Valve
Berfungsi mengabutkan refrigrant ke dalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant ke dalam evaporator, maka lubang
keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (valve) yang
pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Berdasarkan
pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi : Expansion Valve tekanan konstan dan Expansion
Valve tipe thermal.

Pembukaan valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan


gas di dalam evaporator dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur
lubang keluar (out let) evaporator dimana alat ini ditempelkan
meningkat, maka tekanan gas di dalam evaporator dari Heat
Sensitizing Tube lebih besar dari tekanan uap dan tekanan pegas di
dalam evaporator, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih
banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (out let)
evaporator menurun maka tekanan gas di dalam evaporator dari
Heat Sensitizing Tube lebih kecil dari tekanan uap dan tekanan
pegas di dalam evaporator, maka refrigerant yang disemprotkan
akan lebih sedikit.

Pf : Tekanan gas di dalam Heat Sensitizing Tube


Ps : Gaya atau tekanan pegas
Pe : Tekanan di dalam evaporator

5. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada
evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan
terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar

90
keruang kabin mobil akan menjadi dingin.

Manifold Gauge
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk
mengidentifikasi gangguan.

Siklus Pendinginan

Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan yang
terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari
evaporator yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin
meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant
b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi masuk kedalam condenser. Di dalam condenser ini panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah
pengembunan sehingga refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair
c. Cairan refrigerant diatampung oleh receifer untuk
disaring sampai evaporator membutuhkan refrigerant
d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini
sehingga berbentuk kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir
ke dalam evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh blower keruang kendaraan

91
f. Gas refrigerant kembali ke kompresor untuk dicairkan
kembali di condenser.

Refrigerant (Zat Pendingin)


Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada
proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada
sistem AC mobil adalah R12 atau juga dikenal dengan CFC12 (Fluorinated Hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini
antara lain : mendidih pada–29,8 oC dalam tekanan atmosfir, stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah, tidak
menimbulkan reaksi terhadap logam, dapat larut bila dicampur dengan minyak, kurang bereaksi terhadap karet, tidak
berwarna dan tidak berbau. Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi
yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca.
Refrigerant lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas
pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah :
ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti: HCF22,HFC152a dan HCFC134a
dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada
beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi kompresor pada air conditioners adalah …..


A. memompakan udara ke dalam condenser agar tekanannya meningkat
B. memompakan refrigerant cair kedalam evaporator agar berubah wujud menjadi gas
C. memompakan refrigerant kedalam condenser agar tekanannya menurun
D. memompakan refrigerant gas kedalam condenser agar berubah wujud menjadi cair
E. memompakan refrigerant cair agar dapat bersirkulasi kedalam sistem.
2. Udara sejuk yang keluar dari evaporator, dihembuskan oleh …..
A. kipas angin C. kompressor E. blower
B. angin D. kipas mesin
3. Refrigerant yang berada di condenser berbentuk:
A. gas C. cair E. semua benar
B. setengah cair setengah gas D. uap
4. Kompresor diputar oleh …..
A. mesin yang dihubungkan dengan fan belt melalui pully
B. pully poros engkol, pully alternator dan pully water pump
C. roda gigi timing
D. kipas melalui pully poros engkol
E. motor starter dengan menggunakan roda gigi
5. Fungsi kaca pengintai (sight glass) pada receiver adalah …..
A. untuk melihat aliran sistem pendingin D.
untuk melihat jumlah udara
B. untuk melihat jumlah pelumas E.
ke empat pernyataan diatas benar
92
C. untuk melihat aliran udara
6. Panas udara yang ada disekeliling diserap sehingga udara menjadi dingin, merupakan cara kerja dari
…..
A. condenser C.
expansion valve E. evaporator
B. compressor D. blower
7. Urutan siklus pendinginan yang benar adalah :
A. Compresor  Evaporator  Dryer  Condenser  Expansion valve
B. Compresor  Condenser  Dryer Evaporator  Exansion valve
C. Compresor  Condenser Dryer  Expansion valve  Evaporator
D. Compresor  Dryer  Condenser  Expansion valve  Evaporator
E. Compresor  Expansion valve  dryer  Evaporator  Condenser
8. Dibawah adalah termasuk Zat Pendingin (Refrigerant), kecuali …..
A. R 12 C. R 134a E. Zat Asam
B. HFC 22 D. Liquid Petrolium Gas
9. Apabila bagian tubuh kita terkena gas refrigerant, cara yang paling tepat untuk membersihkannya adalah
…..
A. bersihkan dengan menggunakan bensin
B. bersihkan dengan menggunakan air hangat
C. bersihkan dengan air dan sabun
D. bersihkan dengan menggunakan lap basah
E. bersihkan dengan menggunakan air dingin
10. Kebocoran yang lebih halus dapat dideteksi dengan menggunakan detector elektronik, tanda yang dapat
ditangkap jika ada kebocoran berbentuk …..
A. cahaya
C. api E.
suara
B. carna D.
gambar
11. Kontrol kebocoran dengan menggunakan nyala api spritus, akan mengubah warna api …..
A. dari merah menjadi kebiru-biruan
B. dari biru menjadi kemerah-merahan
C. dari biru menjadi agak kehijau-hijauan
D. dari merah menjadi agak kehijau-hijauan
E. apinya membesar dan berwarna ke biru-biruan
12. Bila didalam siklus terdapat udara, maka langkah yang harus dilakukan adalah …..
A. periksa kualitas dan kwantitas oli
B. jika oli kotor bersihkan dengan menyemprotkan minyak tanah
C. lakukan langkah penyedotan dengan pompa vacuum
D. mengganti receifer atau dryer
E. semua langkah diatas benar
13. Kondisi pendingin kadang dingin kadang tidak, hal ini menunjukkan terjadi problem pada sistem, yaitu
…..
A. terdapat udara didalam siklus D. refrigerant kurang

93
B. terdapat uap air dalam siklus E. refrigerant terlalu
banyak
C. refriogerant tidak bersirkulasi
14. Jika expansion valve tersumbat, maka akibat yang terjadi adalah …..
A. sistem tidak bersirkulasi dan AC tidak dingin
B. sistem tetap bersirkulasi tetapi AC tidak dingin
C. sistem tetap bersirkulasi dan AC tetap dingin
D. sistem bersirkulasi dan AC tidak menyembur
E. AC tidak berjalan sama sekali
15. AC tidak dingin, dan pengukur tekanan rendahnya terlalu tinggi sedang pengukur tekanan tingginya
terlalu rendah, gejala ini menunjukkan kerusakan pada …..
A. condenser C.
receifer/dryer E. expansion valve
B. evaporator D.
compressor

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/sistem Menjelaskan fungsi sistem pengamanan kelistrikan
kelistrikan, pengamanan dan kelengkapan tambahan

Semua sistim kelistrikan pada body kendaraan, tujuannya untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat
berkendara. Jaringan kabel (wirring harnes)untuk menghubungkan komponen-komponen kelistrikan dan melindungi
sirkuit lekistrikan. Wirring harnes terdiri dari :

• Kawat dan kabel

 Kawat tegangan rendah (low votage wire) : umunya digunakan dalam sistem penerangan, masing-masing kawat
dan keabel tegangan rendah terdiri dari lemen-elemen kawat dan isolasinya.

 Kawat tegangan tinggi (high votage wire) :umumnya digunakan dalam sistem pengapian.

94
 Kabel-kabel yang diisolasi (shielded cable) : umumnya untuk kelengkapan interior, sensor-sensor, hanya listrik
yang bertegangan rendah dan bararus rendah yang mengalir.

Warna kabel ditunjukkan dengan kode warna menggunakan huruf alphabet

B = Black L = Blue R = Red

BR = Brown LG = Light Green V = Violet

G = Green O = Orange W = White

GR = Gray P = Pink Y = Yellow

Untuk menjelaskan kabel yang mempunyai tanda garis : Kode warna yang didepan adalah warna dominannya, kode

warna yang dituliskan setelah tanda penghubung adalah kode warna untuk strip pada kabel.

• Komponen-komponen penghubung :

 Junction blok dan Relay block

Jucntion block merupakan tempat dimana sekumpulan sambungan kabel


kelistrikan mobil ditempatkan.

Relay block sama dengan junction block hanya saja lebih kecil dan mempunyai
fungsi pusat penghubung yang berbeda.

 Conector

Digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua


jaringan kabel atau antara sebuah jaingan kabel dan
sebuah komponen, atau tempat penyambungan kabel
pada sistem kelistrikan, melindungi sambungan dari karat
dan kotoran, dan memungkinkan sambungan dipisah lagi
dengan mudah.

 Baut massa (ground blot)

Baut khusus untuk menjamin massa yang dapat dipercaya dari jaringan kabel dan
komponen listrik lainnya ke bodi.

• Komponen – komponen pelindung

 Sekring ( fuse )

Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka
sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit
terbuka dan mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang disebabkan oleh arus yang berlebihan.
Tipe Sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.

95
Tipe sekring blade paling banyak digunakan pada saat ini, tipe ini dirancang lebih kompak dengan elemen metal
dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung
arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas
elemen. Untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut
dapat dilihat dibawah ini :
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini
Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

3 Violet
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak berwarna
30 Hijau

 Fusible link

Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring.
Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang
lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal, seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya

melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.

Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukkan dengan kode warna untuk
masing–masing kapasitas.

Kapasitas Fusible Link (A) Persamaan Luas Penampang Pada Fusible Link Identifikasi Warna
30 0,3 Merah muda
40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru
 Circuit breaker

Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam
sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater).
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical,

Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
Konstruksi : Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type
Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan.
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe
biasa.
 Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus
untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem 12V) yang
96
membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara
otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.
 Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)
dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,
14A, 20A dan 30A.
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.

Switch dan Relay

Untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit kelistrikan.

 Switch

Ada 2 jenis switch :

Switch yang dioperasikan langsung oleh tangan, macamnya :

Switch putar Switch tekan Switch ungkit Switch tuas

Switch yang dioperasikan oleh perubahan Switch yang dioperasikan oleh perubahan permukaan fluida
temperatur atau perubahan arus listrik

 Relay

Merupakan peralatan listrik yang membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan

penerimaan signal tegangan.

SISTEM PENERANGAN

Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan pengendara dimalam hari. Sistem ini dibagi
2 sistem penerangan :
A. Sistem penerangan luar
 Lampu besar/lampu depan (head lamp)

97
Sealed Beam Semi Sealed - Beam

 Lampu jarak dan Lampu belakang


Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam
hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang
bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu
belakang (tail light).
 ,Lampu rem
Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk mencegah
terjadinya benturan dengan kendaman di bedakang yang mengikuti seat kendaraan mengerem.
 Lampu tanda belok
Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman sepert! pada fender depan, untuk memberi
isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaman bahwa pengendara bermaksud untuk
membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap
menitnya.
 Lampu hazard
Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan
kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi
seluruh lampu mengedip serempak.
 Lampu plat nomor
Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.
 Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan untuk memberikan penerangan
tambahan untuk melihat kebelakang kendaman saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk
kendaman yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/sedang mundur. Lampu mundur
akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.
 Lampu kabut
Digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan !
ebat. Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni
pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari
titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama
lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan
bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau
warna kuning. Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu
kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu basket
diaktifkan, anus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay
melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik
dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
98
B. Sistem penerangan dalam
Sistem penerangan dalam hanya untuk lampu meter dan lampu penerang ruangan pada kendaraan.

 Lampu Ruangan
Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan
pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang
kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3
(tiga) posisi yaitu: ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu
ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel
switch pada posisi DOOR.
 Lampu Instrumen Panel (lampu meter)
Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan
memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi.
Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara
mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
 Flasher tanda belok (Lampu sein)
Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal
flasher bekela pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang
kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya
putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk
menggantinya.
 Flasher Lampu hazard
Flasher lampu hazard pada prinsipnya mirip dengan flasher lampu sein. sebab ia juga menyebabkan lampu
berkedip-kedip secara teratur. Dan biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Hal yang sering menyebabkan gangguan pada rangkaian/system kelistrikan kecuali …….
A. Nilai tahanan dalam rangkaian membesar D. Warna kabel yang tidak sesuai
B. Terjadinya hubung singkat E. Tegangan tidak stabil
C. Kerusakan pada komponen kelistrikan
2. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan adalah ……
A. switch C. fuse E. connector
B. circuit braker D. relay
3. Kabel merupakan konduktor digunakan sebagai media mengalirkan listrik. Berikut macam-macam kabel
menurut fungsinya kecuali ……
A. Kabel berisolator, contoh kabel yang umum digunakan

99
B. Kabel tanpa isolator, contoh kabel massa
C. Kabel kecil, contoh kabel yang digunakan untuk asesoris
D. Kabel warna untuk lebih modif
E. Kabel besar, contoh kabel baterai
4. Rangkaian sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala, lampu rem, lampu mundur, lampu kota.
Warna lampu mundur untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah .....
A. Putih C. Merah E. Hijau
B. Biru D. Kuning
5. Alat yang berfungsi melindungi mesin dari konsletting atau berfungsi sebagai pengaman adalah …..
A. Multi tester C. Sekering E. Dial indicator
B. Micrometer D. Feeler guage
6. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 B. 15 C..20 D. 25 E. 30
7. Suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval adalah .....
A. fuse C. hazard E. blade
B. fusible link D. flesher
8. Untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti
atau parkir dalam keadaan darurat menggunakan lampu …..
A. rem C. mundur E. kabut
B. hazard D. samping
9. Gambar di bawah merupakan komponen kelistrikan …..
A. fuse
B. relay
C. flesher
D. connector
E. switch

10. Gambar di bawah merupakan komponen kelistrikan …..


A. fuse
B. relay
C. flesher
D. connector
E. switch

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Mengunakan emisi gas buang Mengidentifikasi emisi gas buang

Gas yg dihasilkan kendaraan bermotor : CO, HC, NOx. Ada 3 sumber CO,HC dan NOx yaitu gas buang,blow-by gas
dan uap bahan bakar.
1. Gas Carbon Monoksida (CO) merupakan perubahan konsentrasi terhadap perubahan
perbandingan udara dan bensin. CO : gas yg sangat beracun, dibentuk dalam ruang bakar manakala terjadi
pembakaran yg tdk sempurna. CO menunjukkan bagaimana bahan bakar dan udara dicampur dan dibakar, kadar
CO dalam %volume. Efisiensi pembakaran mesin injeksi : 0,2-1,5% toleransi 0,5%, sedangkan efisiensi
pembakaran mesin kaburator : 1-3,5% tol ; 1-2% Jika ternyata angka CO diluar nilai ideal artinya perlu diadakan

100
pemeriksaan: cek karburator, filter udara kotor, choke karburator menutup, intake manipol kotor hingga sampai
kebocoran kompresi akibat klep tidak normal.
2. Gas Carbon Hydrocarbon (HC), bila uap bensin dipanaskan pada temperature tinggi,
akan terjadi oksidasi, akibatnya adalah pembakaran tidak sempurna bahkan ada bagian yang tidak terbakar.
Bensin yang tidak terbakar ini keluar dari ruang bakar dalam bentuk HC. HC bersumber dari :
 Bensin yang tidak terbakar akibat overlap katup
 Gas sisa di dinding silinder dan terbuang saat langkah buang
 Gas yang tidak terbakar yang tertinggal di belakang ruang bakar setelah misfiring ketika jalan
menurun atau saat engine brake
 Gas yang tidak terbakar akibat pembakaran terlalu singkat atau campuran terlalu gemuk
3. Nitrogen oksid (NOx), terjadi karena reaksi molekul nitrogen dengan oksigen pada
temperature yang tinggi (1800o C), dengan demikian NOx terbentuk selama berlangsungnya pembakaran yang
sempurna, karena pada pembakaran yang sempurna akan menghasilkan panas yang maksimal. Bila temperature
tidak naik sampai diatas 1800o C, kemudian nitrogen dan oksigen dibuang ketika langkah buang tanpa bergabung
membentuk NO. Dengan demikian faktor yang mempunyai efek terbesar terhadap timbulnya NOx selama proses
pembakaran adalah temperature maksimum di ruang bakar dan perbandingan udara dan bensin. Jalan terbaik
untuk mengurangi NOx adalah dengan mencegah temperature di ruang bakar mencapai 1800 o C atau
memperpendek waktu dalam mencapai temperature tinggi, kemungkinannya adalah menurunkan konsentrasi
oksigen. Konsentrasi Nox paling besar dihasilkan pada perbandingan udara dan bensin 16:1, perbandingan di
atas atau di bawah nilai tersaebut akan menghasilkan Nox yang lebih rendah. Konsentrasi Nox pada campuran
kaya (< 16:1) akan rendah karena konsentrasi oksigen rendah, sedangkan untuk campuran yang lebih kurus,
pembakarannya lebih lambat sehingga menghambat kenaikan temperature di ruang bakar sampai tingkat
maksimumnya.

KONDISI PENGENDARAAN DAN GAS BUANG


1. Waktu pemanasan adalah dari mesin dihidupkan dalam kondisi dingin sampai mesin
mencapai temperature kerja. Dalam kondisi dingin bensin tidak dapat menyerap dengan sempurna sehingga
campuran menjadi gemuk dan pembakaran menghasilkan CO dan HC yang banyak. Air fuel ratio berkisar 5 - 14:1
.
2. Selama idling, temperature di ruang bakar rendah sehingga bensin belum sempurna
menguap. Untuk menjaga agar putaran idling stabil maka diperlukan suplai bensin tambahan (memperkaya
campuran). Produksi CO dan HC akan meningkat disebabkan pembakaran yang tidak sempurna, sedangkan
produksi NOx akan berkurang sampai nol karena temperature pembakaran yang masih rendah.
3. Saat Kecepatan Rendah : Pada kecepatan rendah dan sedang, perbandingan udara
dan bensin lebih kurus dari perbandingan teoritis. Mesin sudah memproduksi CO, HC dan NOx.
4. Saat Kecepatan Tinggi : Apabila kecepatan mobil lebih dari 100 km/jam, mesin
menghasilkan output yang tinggi dan air fuel ratio menjadi lebih gemuk dari nilai teoritis untuk mencapai tenaga
yang diinginkan. Produksi CO dan HC akan naik, tetapi NOx tidak berkurang karena bertambahnya temperature
sekalipun pada campuran gemuk.
5. Akselerasi / Percepatan : Apabila throttle valve dibuka mendadak maka akan ada suplai
bensin murni ke ruang bakar yang akan memperkaya campuran. Pada kondisi ini produksi CO dan HC akan
meningkat. Selanjutnya karena kecepatan mesin bertambah maka kecepatan pembakaran juga meningkat,
menyebabkan temperature akan naik dan meningkatkan produksi NOx.

101
6. Deselerasi / Perlambatan, saat engine brake, throttle valve akan menutup rapat
sehingga meningkatkan kevacuuman di ruang bakar dan intake manifold. Kevacuuman ini akan menurunkan
kecepatan rambat api, dan menyebabkan api padam sebelum merambat ke seluruh ruang bakar. Kondisi ini akan
meningkatkan produksi HC di gas buang. Selain itu dengan berkurangnya oksigen yang masuk maka campuran
akan menjadi gemuk yang dapat meningkatkan kadar CO pada gas buang. Dengan tidak adanya (berkurangnya)
pembakaran, maka temperature ruang bakar akan turun sehingga produksi NOx juga akan rendah.
7. Beban Berat : Bila kendaraan mendapat beban berat (mendaki) maka system pengaya
akan bekerja, sehingga campuran udara dan bensin menjadi gemuk sekali. Pada kondisi ini produksi CO dan HC
akan naik sedangkan produksi NOx akan turun.

Emission Control System terdiri dari beberapa subsistem berikut :


1. Sistem control crankcase emission
Sistem Pengurangan Blow-by Gas / Sistem control crankcase emission adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mencegah keluarnya blow-by gas dari dalam crankcase ke atmosfir.
2. Sistem control evaporative emission
Sistem control evaporative emission berfungsi untuk mencegah agar uap bahan bakar yang terbentuk di dalam
fuel tank tidak keluar ke atmosfir. Sistem ini mempunyai berbagai peralatan (Canister, purge control valve, dan
sebagainya) untuk menampung dan menyalurkan gas-gas yang timbul ke dalam ruang pembakaran untuk
dibakar.
3. Sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR)
EGR sistem berfungsi untuk mengontrol pembentukan gas NOx pada gas buang. NOx terbentuk karena
meningkatnya temperature pada ruang bakar. EGR system bekerja untuk mengalirkan kembali gas buang ke
ruang bakar melalui intake manifold, untuk memperkurus campuran udara bensin sehingga temperature ruang
bakar akan turun dan pembentukan gas NOx dapat dicegah.
4. Catalytic converter
Untuk menurunkan CO, HC dan NOx. Bekerja untuk mempercepat oksidasi atau reduksi CO, HC dan NOx yang
terdapat di dalam exhaust gas, sehingga dapat menekan kadar emisinya.
Ada 3 system catalytic converter :
• System Oxidation Catalyst (OC)
• System Three-Way Catalyst (TWC)
• System Three-Way Catalyst dan Oxidation Catalyst (TWC-OC)
Untuk mengukur kepekatan, CO, HC, Jumlah Nitrogen Oksida ( Nox ), dan Kandungan O2 didalam Gas buang,
simbol perbandingan campuran udara dan bensin yg masuk ke dalam silinder mesin dinyatakan : λ (lambda)

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi emisi gas buang, kecuali…..
A. Perbandingan campuran bensin dan udara tidak tepat
B. Saringan udara kotor
C. Sistem aliran udara tidak normal

102
D. Intake manipold ada yg bocor
E. Penggunaan bahan bakar dengan timbel
2. Yang bukan termasuk gas sisa hasil pembakaran kendaraan bermotor adalah …..
A. NOx C. CO E. Sox
B. HC D. blow by gas
3. Suatu sistem yang berfungsi untuk mencegah keluarnya blow-by gas dari dalam crankcase ke atmosfir adalah
…..
A. Sistem control crankcase emission C. Sistem Exhaust Gas Recirculation E. Oxidation
Catalyst
B. Sistem control evaporative emission D. Convertor three-way catalytic
4. Gas yang sangat beracun dari hasil pembakaran pada kendaraan bermotor adalah …..
A. NOx C. CO E. Sox
B. HC D. blow by gas
5. Simbol perbandingan campuran udara dan bensin yg masuk ke dalam silinder mesin dinyatakan dalam …..
A. ~ C. λ E. ε

B. Ω D. ‫ע‬
6. Uji emisi gas buang menggunakan alat …..
A. digital multitester C. scan tool E. multi scaner
B. engine tester D. four gas analyzer
7. Emission Control System terdiri dari beberapa subsistem,kecuali …..
A. Control evaporative emission C. Control crankcase emission E. Catalytic
converter
B. Exhaust Gas Reduction D. Exhaust Gas Recirculation
8. Sistem berfungsi untuk mengontrol pembentukan gas NOx pada gas buang adalah …..
A. Sistem control crankcase emission C. Sistem Exhaust Gas Recirculation E. Oxidation
Catalyst
B. Sistem control evaporative emission D. Convertor three-way catalytic
9. ECU juga sering disebut dengan ECM, kepanjangan dari ECM adalah …..
A. Electronic Control Module D. Engine Control Mechanisme
B. Electronic Circuit Module E. Electrical Circuit Mechanisme
C. Electronic Control Mechanisme
10. Sensor yang berfungsi memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang posisi katup throttle
atau katup gas di dalam intake manifold adalah ….
A. MAP C. EOT E. IAT
B. ATS D. TPS

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji


Merawat/servis ringan mesin EFI Mengidentifikasi komponen sensor EFI

103
Adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang pengontrolan jumlah bahan bakarnya dikontrol
secara elektronik oleh pengoperasian komputer pada kontrol unit (electrinic control unit) sehingga lebih akurat karena
didasarkanpada sensor yang ada pada setiap sistem menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan
efisien pada sestiap saat dan sisa bahan baker yang dikeluarkan ramah lingkungan.
Secara Prinsip Sistem EFI mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sistem karburator,
antara lain : Efisiensi Mesin Tinggi, Daya Mesin Tinggi, Hemat Bahan Bakar, Kondisi Gas Buang Ramah Lingkungan

Macam-macam sistem penyemprotan :


1. Penyemprotan secara simultan adalah model ritme penyemprotan secara
serentak pada semua silinder, penyemprotan terjadi serentak di semua silinder setiap 1 putaran poros engkol
( 360 derajat poros engkol ).
2. Penyemprotan secara grouping adalah model ritme penyemprotan secara
serentak pada group silinder, penyemprotan terjadi serentak di group silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720
derajat poros engkol ).
3. Penyemprotan secara squential adalah model ritme penyemprotan secara
individu pada setiap silinder, penyemprotan terjadi di masing masing silinder setiap 2 putaran poros engkol ( 720
derajat poros engkol ).

Penggolongan istem injeksi bensin :


1. Singgle Point Injection adalah penyemprotan dilakukan oleh satu Injektor untuk melayani semua silinder
2. Multi Point Injection adalah penyemprotan dilakukan oleh satu Injektor untuk setiap silinder

Single Point Injection Multi Point Injection

Type sistem Efi terdiri dari :


1. D-EFI
Prinsip kerja EFI tipe D-EFI adalah mengukur tekanan udara
dalam intake manipold dan kemudian melakukan perhitungan
jumlah udara masuk.

2. L- EFI

104
Sedangkan prinsip kerja EFI tipe L-EFI adalah airflow meter
mengukur jumlah udara yang mengalir melalui Intake
manifold.

Sistem Bahan Bakar


1. Fuel Filter untuk menyaring kotoran. Jika filter mulai tersumbat, tekanan yang dihasilkan turun dan mesin
menjadi susah hidup.
2. Pressure Regulator untuk mengatur tekanan bahan bakar agar tetap konstan agar jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan selalu tetap walaupun tekanan pada intake manifold berubah - ubah
3. Injector untuk menginjeksikan bahan baker, syarat injektor :
 Injector harus memberikan jumlah penyemprotan yang dibutuhkan oleh engine, dan harus memberikan
campuran dengan perbandingan udara-fuel yang tepat.
 Injector harus membagikan campuran udara-fuel secara merata ke cylinder-cylinder.
 Injector harus memberikan campuran yang sudah teratomisasi seluruhnya tepat sebelum pembakaran dimulai
 Injector harus dapat menjamin emisi gas buang yang bersih

Sensor – sensor dan Fungsi Pengontrol :


1. Air Flow Sensor (AFS) adalah sebuah sensor yang mengukur banyaknya udara yang masuk
dan terpasang pada air cleaner.
2. Intake air temperatur sensor mengubah temperatur udara masuk ke engine menjadi
tegangan dan mengirimkannya ke engine control unit, yang kemudian digunakan untuk memperbaiki kadar
penyemprotan fuel, dan sebagainya, berdasarkan sinyal input.
3. Barometric pressure sensor merubah tekanan barometer menjadi tegangan dan
mengirimkan ke engine control unit, yang kemudian akan memperbaiki kadar penyemprotan fuel, dan sebagainya
berdasarkan sinyal-sinyal input.
4. Coolant temperatur sensor merubah temperatur coolant engine menjadi tegangan dan
mengirimkan ke engine control unit sebagai input, yang kemudian digunakan untuk mengatur kadar penyemprotan
fuel dan kecepatan fast idle pada saat engine dingin.
5. Detonation sensor mendeteksi getaran cylinder block yang disebabkan oleh knocking,
dan memberikan output berupa tegangan yang setara dengan intensitasnya.
6. Throttle Position Sensor (bersatu dengan idle switch) sensor throttle valve terdiri dari
sebuah resistor, sebuah conductor dan sebuah kontak geser yang saling bergesekan ketika berputar sepusat
dengan poros throttle valve. Putaran poros throttle valve akan merubah resistansi dari resistor yang akan merubah
tegangan pada terminal output posisi throttle. Hal ini memungkinkan engine control unit untuk mendetaksi
pembukaan throttle valve. Berdasarkan tegangan output, dapat diperoleh penyemprotan fuel yang tepat.
7. TDC dan crank angle sensor terdiri dari sebuah disc dan unit sensor yang disatukan
dalam rangkaian crank angle sensor atau distributor. TDC sensor dan crank angle sensor mengubah putaran cam
shaft dan crank shaft menjadi sinyal-sinyal pulsa dan mengirimkan pulsa-pulsa tersebut ke engine control unit.

105
8. Oxygen sensor mendeteksi konsentrasi oxygen di dalam emisi exhaust dan
mengirimkannya ke ECU dalam bentuk tegangan. Tegangan ini membantu ECU untuk menentukan apakah
perbandingan udara fuel lebih kaya atau lebih tipis dari perbandingan udara fuel stoichiometric.
9. Vehicle speed sensor yang ditempatkan pada speedometer, mengubah kecepatan
kendaraan menjadi suatu sinyal pulsa dan memasukannya ke engine control unit, yang kemudian memberikan
pengaturan kecepatan idle, dan sebagainya berdasarkan sinyal tersebut.
10. Air Conditioner Switch memberikan tegangan battery ke engine control unit ketika air
conditioner dihidupkan (ON).
11. Power steering fluid pressure switch mengubah ada / tidak adanya beban power
steering menjadi tegangan tinggi / rendah dan memasukkannya ke engine control unit sebagai input, yang
kemudian akan mengatur idle speed control servo berdasarkan sinyal ini.
12. Electric load switch akan memberi input sinyal ON/OFF dari switch peralatan ke control
unit bila ada sebuah switch peralatan yang memerlukan listrik yang besar atau mempunyai beban listrik yang
besar selama idle.
13. Ignition switch-ST memberikan input suatu sinyal tinggi ke engine control unit pada saat
engine diputar. Engine control unit akan memberikan pengaturan penyemprotan fuel, dan sebagainya pada
penghidupan engine berdasarkan sinyal ini.

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Injektor yang kurang baik akan menyebabkan hal berikut ini, kecuali…..
A. performance engine kurang D. konsumsi bahan bakar boros
B. emisi menjadi tinggi E. pengapian yang buruk
C. engine sulit starter
2. Berikut ini merupakan keistimewaan EFI dibandingkan karburator, kecuali …..
A. Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder
B. Perbandingan udara dan bahan bakar akurat
C. Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle
D. Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan baker tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran
udara masuk
E. Pengiriman campuran udara dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tergantung pada
putaran dan beban
3. Untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut dan
mengubahnya dengan potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU merupakan fungsi
…..
A. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
B. air flow meter D. ignition signal

106
4. Untuk mengukur tekanan udara dalam intake manifold kemudian melakukan
penghitungan jumlah udara yang masuk yang dirubah ke dalam signal tegangan yang dikirim ke ECU berupa
suatu signal merupakan fungsi …..
A. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
B. air flow meter D. ignition signal
5. Teknologi sistem injeksi pada Toyota sering disebut dengan istilah EFI, pada Mazda
dikenal dengan istilah EGI sedangkan pada Honda dikenal dengan PGM-FI, apa kepanjangan dari PGM-FI …..
A. Petrol Fuel Injection D. Protelium Fuel Injection
B. Proces Fuel Injection E. Programmed Gasoline Mechine Fuel
Injection
C. Programmed Fuel Injenction
6. Berikut ini merupakan tujuan penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem
EFI, kecuali …..
A. agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik
B. akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin
C. pemakaian bahan bakar yang ekonomis
D. menghasilkan kandungan racun gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa
lebih ramah terhadap lingkungan
E. untuk menambah perbandingan bahan bakar dan udara dengan baik dimana
dengan menambah udara yang masuk
7. Pengontrol elektronik yang yang mengukur temperatur pendingin mesin dengan sebuah
thermistor adalah …..
A. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen
sensor
B. air flow meter D. water temperature sensor
8. Untuk mengendalikan pengoperasian actuator-actuator berdasarkan pada output dari
sinyal-sinyal sensor sebagai respon terhadap berbagai kondisi kerja engine yang beragam adalah …..
A. ACCU C. ECU
E. EVI
B. EFI D. CPU
9. Yang memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injector
adalah …..
A. fuel pump C. fuel tank E. fuel line
B. fuel filter D. fuel pressure regulator
10. Komponen pada injektor yang mendapat tegangan listrik dari ECU dan dengan
tegangan tersebut akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat katup jarum dari
dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor adalah
…..
A. fuel feed house C. nozzle E. needle valve
B. fuel pressure regulator D. solenoid coil injector

Gambar untuk soal no 11 – 15


11. Solenoid coil injector ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4

107
12. Plunger ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4
13. Needle valve ditunjukkan pada nomor …..
A. 1 C. 3 E. 5
B. 2 D. 4
14. Konektor yang menghubungkan tegangan listrik dari ECU ke solenoid coil injector
ditunjukkan nomor …..
A. 2 C. 4 E. 6
B. 3 D. 5
15. Nozzle plate (dudukan/piringan nozel) ditunjukkan nomor …..
A. 2 C. 4 E. 6
B. 3 D. 5

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL


TEORI PRODUKTIF
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Untuk melakukan pengukuran berat jenis air accu, alat yang paling tepat digunakan adalah …..
A. barometer C. hygrometer E. hydrometer
B. tachometer D. dynotester
2. Peralatan di bawah ini yang dalam penggunannya harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan adalah
…..
A. timing light C. micrometer E. dwell tester
B. vernier caliper D. thickness gauge
3. Hasil pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm di bawah adalah …..
A. 17, 04 mm
B. 17, 37 mm
C. 17, 40 mm
D. 17, 42 mm
E. 17, 45 mm
4. Hasil pengukuran jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm di bawah adalah …..
A. 16, 20 mm
B. 16, 25 mm
C. 16, 30 mm
D. 16, 32 mm
E. 16, 35 mm
5. Hasil pengukuran dari mikrometer di bawah menunjukkan …..
A. 55, 45 mm
B. 55, 95 mm
108
C. 56, 45 mm
D. 56, 95 mm
E. 57, 45 mm
6. Hasil pengukuran dari mikrometer di bawah menunjukkan …..
A. 7, 15 mm
B. 7, 65 mm
C. 8, 18 mm
D. 8, 65 mm
E. 9, 15 mm
7. Alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada sistim kontrol electronik adalah …..
A. intelligent tester C. fourgas analizer E. digital tester
B. tacho meter D. dial indicator
8. Pengukuran run out, backlash dan end play yang paling tepat menggunakan alat …..
A. micrometer C. runner meter E. manometer
B. dial indicator D. backlash tester
9. Emisi gas buang pada kendaraan diukur dengan menggunakan …..
A. intelligent tester C. fourgas analizer E. digital tester
B. tacho meter D. dial indicator
10. Pada alat ukur terdapat istilah kalibrasi, tujuannya adalah …..
A. agar alat ukur mudah digunakan
B. agar alat ukur tidak mudah rusak
C. agar alat ukur mendapatkan hasil pengukuran yang akurat
D. agar alat ukur mendapatkan hasil pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan
E. menjaga alat ukur supaya dapat digunakan secara terus menerus
11. Pada sistem pendingin radiator dipasang thermostat dengan tujuan …..
A. memperlancar kinerja air dari mantel jacket menuju radiator
B. untuk membuka saluran air dari radiator ke tangki cadangan
C. untuk membuka saluran air dari tangki cadangan ke radiator
D. untuk mencapai temperatur kerja mesin yang optimal
E. untuk mencegah agar air pendingin tidak membeku pada saat temperatur air rendah
12. Untuk mengukur kebocoran radiator dan mengukur tekanan tutup radiator digunakan …..
A. radiator tester C. radiator and cup tester E. radiator tester cup
B. radiator cup tester D. radiator and cup meter
13. Pada saat kendaraan berjalan, maka yang paling beperan untuk membantu proses pendinginan adalah..
A. pompa air dan kipas pendingin D. pompa air dan thermostat
B. radiator dan pompa E. radiator dan kipas pendingin
C. thermostat dan kipas pendingin
14. Katup pada tutup radiator yang berfungsi untuk membuka saluran air dari radiator ke tangki cadangan adalah
…..
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
15. Katup pada tutup radiator yang berfungsi untuk membuka saluran air dari tangki cadangan ke radiator adalah
…..

109
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
16. Pada sistem pendingin radiator, komponen radiator yang berguna untuk membuang panas dari air ke udara
bebas agar suhu air lebih rendah adalah …..
A. radiator core C. lower tank E. water pump
B. upper tank D. radiator cup
17. Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat katup termostat tertutup, pada saluran di
bawah katup termostat dibuatkan saluran ke pompa air yang dikenal dengan saluran …..
A. relief valve C. jiggle valve E. by pass valve
B. vacum valve D. radiator valve
18. Radiator cup, radiator core, upper tank dan lower house ditunjukkan pada nomor …..
A. 2–3–4–5
B. 2–4–7–5
C. 2–7–3–5
D. 3–7–2–5
E. 3–7–5–2

19. Katup relief valve akan terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa overflow ketika air
mencapai suhu sekitar …..
A. 700 – 800 C C. 800 – 850 C E. 1100 – 1200 C
B. 750 – 850 C D. 850 – 900 C
20. Di bawah ini merupakan kebaikan dari sistem pendingin air, kecuali …..
A. kemungkinan terjadinya kebocoran air
B. temperatur seluruh mesin lebih seragam
C. adanya mantel air dan air dapat meredam getaran
D. kemungkinan overheating kecil
E. pendinginan lebih efisien karena ada kipas pendingin
21. Katup pada elemen pompa injeksi disel yang berfungsi agar bahan bakar yang telah diinjeksikan oleh elemen
poma tidak mengalir atau kembali ke dalam elemen pompa adalah …..
A. nozzle valve C. delivery valve E. by pass valve
B. overflow valve D. return valve
22. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu …...
A. memajukan saat penginjeksian bahan bakar
B. mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar
C. menyimpan bahan bakar
D. mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
E. mengatur kecepatan mesin sesuai dengan jumlah udara yang masuk ke intake manifold
23. Jumlah pengiriman bahan bakar mesin disel dari pompa diatur oleh …..
A. plunger C. delivery valve E. feed pump
B. governor D. injection pump
24. Pada mesin disel jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung pada …..
A. panjang plunyer dan luas inlet port D. diameter pipa injeksi
B. tinggi angkat camshaft E. posisi plunyer dan langkah efektif plunyer
110
C. diameter plunyer dan panjang plunyer
25. Langkah efektif plunyer ditentukan oleh …..
A. control rack C. control sleeve E. control groove
B. governor D. control pinion
26. Berikut yang bukan merupakan tipe nozel injeksi adalah…..
A. hole type C. single hole type E. multiple hole type
B. pin type D. double hole type
27. Berikut ini merupakan syarat sistem injeksi bahan bakar mesin diesel, kecuali …..
A. memberikan sejumlah tertentu bahan bakar.
B. menepatkan saat penginjeksian bahan bakar
C. mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar
D. mengabutkan bahan bakar
E. memanaskan bahan bakar
28. Yang bukan merupakan proses dalam penyaluran bahan bakar disel adalah …..
A. pengisapan (suction)
B. penyaluran (delivery)
C. pengabutan (spray)
D. akhir penekanan (termination)
E. penyamaan tekanan (pressure equalization)

29. Batang pengatur posisi plunyer melalui pengotrol pinion dan pengontrol geser dinamakan …..
A. control rack
B. control sleeve
C. control groove
D. governor
E. control pinion
30. Langkah plunyer dalam elemen pompa injeksi sebaris dari posisi saat akan bergerak ke atas sampai menutup
lubang masuk disebut …..
A. direct injection
B. prestroke
C. leak off
D. over flow
E. opening pressure
31. Sistem bahan bakar bensin yang bekerja untuk menambah pasokan bahan bakar saat pedal gas diinjak
secara tiba-tiba sehingga saluran udara menjadi lebih cepat adalah …..
A. sistem percepatan (acceleration system)
B. sistem tenaga (power system)
C. sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system)
D. sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system)
E. sistem kecepatan rendah (low speed system)
32. Sistem bahan bakar bensin yang bekerja untuk menambah pasokan bahan bakar saat kendaraan terbebani
atau mendaki dan pada kecepatan tinggi adalah …..
A. sistem percepatan (acceleration system)
B. sistem tenaga (power system)
C. sistem kecepatan tinggi primer (primary high speed system)
D. sistem kecepatan tinggi sekunder (secondary high speed system)

111
E. sistem kecepatan rendah (low speed system)
33. Komponen yang ditunjukkan pada angka 1 – 3 – 5 pada gambar di bawah adalah …..

A. power jet – power valve – main nozzle

B. power jet – power piston – power valve

C. power valve – power piston – main nozzle

D. main jet – power valve – main nozzle

E. main jet – power jet – power piston

34. Untuk membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara merupakan fungsi …..
A. economizer jet C. solenoide valve E. slow jet
B. main jet D. air bleeder
35. Untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir pada saluran utama primer adalah …..
A. economizer jet C. solenoide valve E. slow jet
B. main jet D. air bleeder

Gambar untuk soal no 36 dan no 37

36. Pada sirkuit gambar di atas, maka aliran bahan bakar meliputi …..
A. float chamber – primary main jet – slow jet – economizer jet – solenoid valve – idle port
B. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 1 – economizer jet – solenoid valve – idle port
C. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 2 – economizer jet – solenoid valve – idle port
D. float chamber – primary main jet – primary air bleeder 1 – economizer jet – solenoid valve – idle port
E. float chamber – primary main jet – slow jet – economizer jet – primary air bleeder 1 – idle port
37. Pada sirkuit gambar di atas, maka aliran udara mengalir dari …..
A. primary air bleeder 1 D. slow port
B. primary air bleeder 2 E. throttle valve
C. primary air bleeder 1 dan primary air bleeder 2
38. Di bawah ini yang bukan merupakan sifat dari bahan bakar bensin adalah …..
A. mudah menguap pada temperature normal E. mempunyai titik nyala rendah
B. dapat melarutkan oli dan karet
C. sedikit meninggalkan carbon
D. mempunyai titik nyala tinggi

112
39. Karburator mempunyai beberapa sistem di bawah ini, kecuali …..
A. sistem percepatan C. sistem stasioner E. sistem kecepatan tinggi
B. sistem tenaga D. sistem penekanan
40. Komponen sistem bahan bakar yang berfungsi untuk menampung uap bensin dari tangki bahan bakar dan
dari ruang pelampung pada karburator, kemudian mengeluarkannya pada saat mesin hidup adalah..
A. charcoal canister C. ventury E. anti dieseling
B. barel D. dashpot
41. Dibawah ini merupakan perlengkapan keselamatan kerja untuk melindungi bodi mobil, kecuali ......
A. fender cover C. grill cover E. tool cover
B. steering cover D. floor cover
42. Alat untuk memeriksa ketegangan tali kipas adalah …..
A. fuller gauge C. vernier caliper E. multimeter
B. spring scale D. micrometer
43. Memutar bodi distributor berlawanan arah dengan putaran rotor akan menyebabkan …..
A. waktu pengapian maju D. waktu pengapian bertambah
B. waktu pengaian mundur E. waktu pengapian berhenti
C. waktu pengapian optimal
44. Untuk memajukan atau memundurkan saat pengapian pada saat beban mesin bertambah atau berkurang
berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold adalah …..
A. dwell angel C. governor advencer E. breaker point
B. octane selector D. vacuum advencer
45. Bila waktu pengapian terlalu maju, maka penyetelan waktu pengapian yang tepat dilakukan dengan cara ….
A. mengganti platina dengan paltina yang baru
B. merapatkan celah katup
C. merenggangkan celah katup
D. memutar bodi distributor searah putaran rotor
E. memutar bodi distributor berlawanan arah dengan putaran rotor
46. Pengukuran kabel busi atau kabel tegangan tinggi dengan menggunakan multimeter yang tepat adalah..
A. menempatkan selektor pada posisi VDC → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
B. menempatkan selektor pada posisi 1kΩ → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
C. menempatkan selektor pada posisi 1Ω → mengkalibrasi → mengukur kabel busi
D. mengkalibrasi → menempatkan selektor pada posisi 1Ω → mengukur kabel busi
E. mengkalibrasi → menempatkan selektor pada posisi 1kΩ → mengukur kabel busi
47. Yang tidak termasuk dalam cirri-ciri kumparan sekunder (secondary coil) adalah …..
A. merubah induksi menjadi tegangan tinggi
B. penampang kawat kecil
C. dililitkan langsung ke inti besi dan disambungkan ke terminal tegangan tinggi pada bagian tutup coil
D. mempunyai jumlah lilitan ± 30.000 gulungan
E. menciptakan medan magnet
48. Pengaruh dari penyetelan celah platina yang terlalu kecil atau rapat dapat mengakibatkan …..
A. sudut dwell menjadi kecil
B. arus yang mengalir ke koil primer terlalu singkat
C. kontak poin terbuka lebih cepat

113
D. kontak poit menutup lebih lambat
E. platina mudah cepat panas
49. Urutan rangkaian sistem pengapian pada gambar di bawah yang benar adalah …..
A. 2 – 3 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1

B. 2 – 4 – 5 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1

C. 2 – 5 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 9 – 10 – 1

D. 2 – 5 – 4 – 6 – 8 – 11 – 7 – 10 – 9 – 1

E. 2 – 5 – 4 – 6 – 7 – 11 – 8 – 9 – 10 – 1

50. Perbandingan udara – bahan bakar 15 : 1, hal tersebut menunjukkan perbandingan .....
A. panjangC. berat E. volume
B. waktu D. torsi
51. Kebebasan yang terdapat pada sistem kopling pada saat pedal kopling mulai ditekan sampai dengan release
bearing mulai menyentuh diaphragm spring atau pressure lever dinamakan …..
A. fee play C. free zone E. play rating
B. free road D. backlish
52. Plat kopling haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, kecuali …..
A. tahan terhadap panas
B. dapat menyerap panas
C. tahan terhadap gesekan
D. dapat mencengkeram dengan baik
E. dapat menekan dengan keras
53. Berikut ini yang bukan merupakan pemeriksaan pada sistem kopling adalah …..
A. menggerakkan tuas persneling
B. menggerakkan pegas torsi
C. mengukur alur pada plat kopling
D. mengkur kedalaman plat kopling
E. mengukur kedalaman paku keling
54. Letak sistem kopling pada mobil terletak diantara …..
A. roda gila dan transmisi C. poros input dan output E. mesin dan roda gila
B. transmisi dan poros propeler D. transmisi dan gear box
55. Clutch hub pada plat kopling berhubungan dengan …..
A. roda gila C. poros input transmisi E. tuas penekan
B. transmisi D. poros output transmisi
56. Apabila terjadi kerusakan pada torsion damper pada plat kopling, maka akan berakibat …..
A. putaran mesin menjadi tidak stabil
B. kopling menjadi selip
C. tmbulnya suara abnormal
D. timbulnya getaran
E. tenaga mesin berkurang
57. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan komponen kopling …..
A. kerataan plat kopling

114
B. kerataan rumah kopling

C. kerataan plat penekan

D. keausan plat koplng

E. keausan tutup kopling

58. Dalam mekanisme sistem kopling hidrolis terdapat bleeder plug yang berguna untuk …..
A. menekan fluida C. menambah tekanan E. penambah daya
B. mengeluarkan udara D. pengembali fluida
59. Release bearing, disc clutc, clutch cover dan release fork pada gambar di bawah ditunjukkan pada no …
A. 2 – 6 – 8 – 3

B. 2 – 7 – 3 – 6

C. 2 – 7 – 6 – 3

D. 2 – 8 – 6 – 3

E. 2 – 8 – 3 – 6

60. Komponen yang ditunjukkan nomor 1 dan 2 adalah ......


A. cluth hub dan facing

B. facing dan cluth hub

C. torsion damper dan cushion plate

D. cushion plate dan torsion damper

E. facing dan torsion damper

61. Jika diketahui jumlah pada roda gigi A, B, C, D masing-masing adalah 10 teeth, 20 teeth, 10 teeth, 25 teeth,
bila putaran input shaft 3500 rpm, maka putaran out put shaft pada masing-masing gigi dalam transmisi dengan 4
gigi adalah ......
C. 1000 rpm
A = 10 D = 25
D. 900 rpm

E. 800 rpm

F. 750 rpm
C = 10
B = 20 G. 700 rpm

62. Nama komponen yang tepat dari masing-masing nomor pada gambar di bawah adalah ….

2 3 4
1 A. synchronizer ring – hub sleeve – shifting key – clutch hub
B. synchronizer ring – clutch hub – shifting key – hub sleeve
C. synchronizer ring – clutch hub – hub sleeve – shifting key
D. synchronizer ring – shifting key – hub sleeve – clutch hub
E. synchronizer ring – shifting key – clutch hub – hub sleeve
63. Pada gambar di bawah untuk melakukan atred atau mundur maka yang dilakukan adalah …..

115
A. memposisikan synchronmes 1 untuk berhubungan dengan
roda gigi H
B. memposisikan synchronmes 1 untuk berhubungan dengan
roda gigi F
C. memposisikan synchronmes 2 untuk berhubungan dengan
roda gigi E
D. memposisikan synchronmes 2 untuk berhubungan dengan
roda gigi A
E. memposisikan roda gigi I dengan roda gigi G
64. Pada umumnya transmisi menggunakan minyak pelumas dengan viskositas …..
A. SAE 90 C. SAE 110 E. SAE 130
B. SAE 100 D. SAE 120
65. Perbandingan gigi pada sistem transmisi digunakan sebagai berikut, kecuali …..
A. merubah momen
B. merubah kecepatan kendaraan
C. memungkinkan kendaraan bergerak mundur
D. memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup
E. meringankan pengendalian kendaraan
66. Untuk mengubah input dari mesin menjadi output gaya torsi sesuai dengan kebutuhan kendaraan adalah ….
A. transmission gear C. slidingmesh E. input shaft
B. synchronmesh D. output shaft
67. Huruf A, B dan C pada gambar dibawah adalah ....
A. input shaft – output shaft – counter gear shaft

B. input shaft – counter gear shaft – output shaft

C. counter gear shaft – output shaft – input shaft

D. counter gear shaft – input shaft – output shaft

E. output shaft – counter gear shaft – input shaft

68. Perpindahan momen pada sistem kopling otomatis (torque converter) yang benar adalah …..
A. engine → impeller pump → turbine runner → transmission
B. engine → turbine runner → impeller pump → transmission
C. engine → clutch → impeller pump → transmission
D. engine → turbine runner → clutch → transmission
E. engine → input shaf → counter gear → output shaft
69. Transmisi pada kendaraan jenis FF biasa disebut dengan …..
A. differential assembly C. transaxle E. transmission mechanism
B. crankcase D. intermediate
70. Lihat gambar dibawah, untuk menggerakkan kearah mundur, pada gigi transmisi ditambahkan Idle gear, untuk
memperoleh putaran inputshaft dan output shaft yang berlawanan, maka untuk menghitung gear rationya adalah
….

D. D.

116
E. E.

F.

71. Untuk membedakan putaran antara roda kiri dengan roda kanan pada differensial adalah …..
A. final gear C. drive gear E. ring gear
B. side pinion gear D. pinion gear
72. Untuk memperbesar moment dan merubah arah putaran sebesar 90o pada differensial adalah …..
A. final gear C. drive gear E. ring gear
B. side pinion gear D. pinion gear
73. Pengukuran pada differensial menggunakan dial test indicator yang dipasang di ring gear kemudian diputar
merupakan pengukuran …..
A. end play C. run out E. backlash
B. partial D. spasial
74. Final gear dengan model helical gear sering digunakan pada kendaraan jenis …..
A. penggerak roda depan C. bus E. mini bus
B. penggerak roda belakang D. truk

75. Gambar di bawah merupakan prosedur pengukuran differensial yaitu pengukuran …..
A. run out

B. end play

C. partial

D. spasial

E. backlash

76. Jenis poros penggerak roda yang tidak menggunakan wheel hub dan poros dibutuhkan untuk menyangga
seluruh berat kendaraan terdapat pada tipe ……
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
77. Jenis poros penggerak roda belakang yang hanya menggerakkan roda kendaraan tanpa memikul beban
dimana keseluruhan beban kendaraan dipikul oleh axle housing merupakan jenis poros penggerak dengan tipe
…..
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
78. Gambar di bawah merupakan jenis poros penggerak roda dengan tipe …..
A. full floating

B. semi floating

C. three-quarter floating

D. central floating

E. floating lateral

117
79. Poros pemikul roda belakang dengan model 3/4 floating berarti …..
A. 3/4 beban kendaraan ditumpu oleh poros
B. 3/4 beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros
C. setengah beban kendaraan ditumpu oleh poros
D. sepenuhnya beban kendaraan ditumpu oleh poros
E. poros hanya berfungsi menggerakkan roda
80. Poros pemikul yang sangat bagus untuk digunakan pada kendaraan berat adalah …..
A. full floating C. semi floating E. central floating
B. 1/4 floating D. 3/4 floating
81. Arti angka 14 yang tertera pada spesifikasi ban kendaraan 6.45 S 14 4PR menunjukkan …..
A. lebar ban dalam inci
B. kecepatan maksimum yang diijinkan
C. diameter pelek dalam inci
D. kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan play rating
E. kekuatan ban yang menggunakan lapis benang katun
82. Sistem kode ban menurut ISO dengan kede ban 195 / 70 R 14 86 H , aspect ratio pada kode disamping
ditunjukkan oleh ……
A. 195 C. R E. 86
B. 70 D. 14

83. Sistem kode spsifikasi pelek 5.50 F x 15 SDC yang menunjukkan bentuk flens pelek adalah …..
A. 5.50 C. x E. SDC
B. F D. 15
84. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah luar disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe in
B. caster negative D. camber negative
85. Sudut kemiringan roda depan bila dilihat dari depan kendaraan kemiringan roda ke arah dalam disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
86. Selisih jarak telapak bagian belakang dengan telapak bagian depan pada roda depan jika dilihat dari atas
disebut ……
A. caster positive C. camber positive E. toe angle
B. caster negative D. camber negative
87. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuangan air pada alur telapak ban pada jalan yang basah atau
genangan air antara lain, kecuali …..
A. kedalaman alur telapak C. kelebaran alur telapak E. jumlah alur telapak
B. jenis pola telapak D. panjang telapak
88. Prinsip kerja sistem rem berdasarkan ……
A. perubahan gaya gesek menjadi gaya tekan
B. momen kelembaman pada gesekan dua bidang
C. perpindahan panas dari hasil gesekan
D. perubahan energi panas menjadi tenaga
E. perubahan energi kinetik menjadi energi panas

118
89. Konstruksi rem di bawah ini memiliki kelemahan yaitu ……
A. sering terjadi kebocoran pada seal
B. trailing shoe lebih cepat aus
C. tekanan pegas terlalu kuat
D. daya pengereman kecil saat maju
E. daya pengereman kecil saat mundur
90. Konstruksi disc brake di bawah ini merupakan tipe ……
A. fixed caliper
B. double piston
C. floating calper
D. semi calipe
E. caliper piston
91. Konstruksi rem di bawah ini mempunyai kelemahan saat kendaraan mundur, dikarenakan …..
A. salah satu sepatu sepatu menjadi trailing saat mundur

B. salah satu sepatu sepatu menjadi leading saat mundur

C. kedua sepatu rem menjadi trailing saat mundur

D. kedua sepatu rem menjadi leading saat mundur

E. kedua sepatu rem menjadi trailing dan leading

92. Bagian sistem rem yang berfungsi mengurangi tekanan hidraulis pada wheel cylinder roda belakang agar rem
tidak terkunci adalah …..
A. compression valve C. check valve E. proportioning valve
B. vacuum valve D. booster rem
93. Bagian sistem rem cakram yang berfungsi untuk mengembalikan piston ke posisi semula adalah …..
A. brake pad C. piston boot E. disc rotor
B. piston seal D. caliper
94. Fungsi rem pada kendaraan adalah …..
A. memperlambat laju kendaraan
B. menghentikan laju kendaraan
C. mengarahkan dan menghentikan laju kendaraan
D. mengarahkan dan memperlambat laju kendaraan
E. memperlambat dan menghentikan kaju kendaraan

95. Konstruksi disc brake di bawah ini merupakan tipe ……


A. fixed caliper
B. double piston
C. floating calper
D. semi calipe
E. caliper piston

96. Penyetelan celah sepatu rem yang tidak sama akan mengakibatkan …..
A. keterlambatan dalam pengereman
B. rem akan macet
C. kendaraan tertarik ke salah satu arah

119
D. daya pengereman yang berkurang
E. injakan pedal rem yang terlalu dalam
97. Membran (diaphragma) pada boster rem bekerja dengan adanya ……
A. perbedaan tekanan atmosfir dan tekanan pedal rem
B. perbedaan tekanan atmosfir dan tekanan udara luar
C. perbedaan tekanan atmosfir dan kevakuman dari intake manifold
D. perbedaan tekanan atmosfir dan kevakuman udara dari luar
E. perbedaan tekanan pedal rem dan kevakuman intake manifold
98. Untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi dan
untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan adalah fungsi …..
A. steering column C. steering gear E. steering wheel
B. knuckle arm D. tie rod
99. Keuntungan dari steering wheel yang besar adalah ……
A. moment yang dipindahkan lebih besar dan stabil
B. moment yang dipindahkan lebih ringan dan stabil
C. penempatan mudah
D. peka terhadap gerakan yang diberikan
E. kuat dan tenaga memutar berat

100. Nama komponen dari huruf A, B, C dan F adalah …..


A. tie rod end, tie rod, rack, ball joint
B. tie rod end, tie rod, pinion, ball joint
C. tie rod end, tie rod, pinion, boot
D. tie rod end, tie rod, pinion, ball joint
E. ball joint, tie rod, pinion, tie rod end
101. Bila roda kemudi diputar kea rah kanan,maka aliran tekanan oli pada power steering adalah …..
A. 1 – 3 – 5 – 8

B. 1 – 3 – 4 – 7

C. 2 – 3 – 4 – 7

D. 2 – 3 – 5 – 8

E. 3 – 4 – 7 – 8

102. Jenis steering gear dimana peluru diisikan dalam lubang–lubang nut untuk membentuk hubungan yang
menggelinding antara worm gear merupakan jenis steering gear jenis …..
A. worm C. screw pin E. rack and pinion
B. recyrculating ball D. screw nut
103. Fungsi pegas suspensi pada kendaraan adalah …..
A. meredam goncangan akibat permukaan jalan agar tidak ke bodi
B. meredam goncangan akibat gerakan shock absorber
C. menahan tekanan dari ban agar tidak ke bodi kendaraan

120
D. menahan tekanan dari bodi agar tidak diteruskan ke ban
E. menahan bodi dan ban kendaraan
104. Fungsi shock absorber adalah …..
A. meredam osilasi tekanan suspensi saat menerima kejutan dari permukaan jalan
B. meredam osilasi pegas suspensi saat menerima kejutan dari permukaan jalan
C. memperpanjang osilasi sistem suspensi karena kejutan dari permukaan jalan
D. memperpanjang osilasi beban saat menerima kejutan dari permukaan jalan
E. memperpanjang osilasi pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan
105. Nama komponen pada gambar di bawah yang ditunjuk pada nomor 7 – 3 – 4 – 1 adalah …..
A. steering knuckle-frame-lower arm-upper ball joint

B. lower ball joint-upper arm-frame-steering knuckle

C. lower ball joint-lower arm-frame-steering knuckle

D. upper ball joint-upper arm-frame-steering knuckle

E. upper ball joint-lower arm-frame-steering knuckle

106. Gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat
grafitasi kendaraan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. Bounching
107. Gerakan atau bergoyang kendaraan ke kanan dan ke kiri terhadap titik pusat grafitasi kendaraan
dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
108. Gerakan atau bergoyang body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat
kendaraan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
109. Gerakan atau bergoyang body kendaraan naik turun secara keseluruhan dinamakan ....
A. rolling C. yawing E. pitching
B. bottoming D. bounching
110. Untuk mengurangi kemiringan kendaraan ketika membelok dan menambah kemampuan cengkram roda
terhadap jalan agar kendaraan stabil, maka suspensi dilengkapi dengan ……
A. coil spring C. strur bar E. ball joint
B. lower arm D. stabilizer bar
111. Pemeriksaan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan dimana bentuk kerusakan paling banyak
adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor, hal
tersebut merupakan prosedur pemeriksaan ......
A. terminal baterai dan soket kabel C. kabel baterai E. pemegang baterai
B. sel-sel baterai D. kotak baterai
112. Trouble shooting pada baterai jika suplai listrik ke sistem menjadi kurang lancar kemungkinannya adalah ......
A. keretakan pada kotak C. over charging E. keausan terminal
B. pemegang baterai D. kerusakan pada sel-sel baterai

121
113. Pemeriksaan bagian baterai akibat over charging maupun adanya pengkristalan yang rontok karena getaran,
kualitas yang kurang baik maupun usia baterai, merupakan prosedur pemeriksaan ......
A. terminal baterai dan soket kabel C. kabel baterai E. pemegang baterai
B. sel-sel baterai D. kotak baterai
114. Trouble shooting pada baterai jika baterai tidak mampu menyimpan listrik kemungkinannya adalah ......
A. keretakan pada kotak C. over charging E. keausan terminal
B. pemegang baterai D. kerusakan pada sel-sel baterai
115. Pada saat mesin mati maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
116. Cara untuk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah
menghubungkannya adalah merupakan pengisian baterai secara ……
A. sambungan seri C. sambungan semi seri E. sambungan normal
B. sambungan paralel D. sambungan semi paralel
117. Cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus keluaran adalah
merupakan pengisian baterai secara ……
A. sambungan seri C. sambungan semi seri E. sambungan normal
B. sambungan paralel D. sambungan semi paralel
118. Pada saat mesin hidup maka fungsi baterai adalah ......
A. sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb
B. untuk mengidupkan sistem starter
C. sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari
alternator
D. untuk mengidupkan kendaraan
E. untuk pengisian
119. Berat jenis air batere yang baik adalah …..
A. 1,28 C. 1,30 E. 1,38
B. 1,29 D. 1,35
120. Yang tidak termasuk dalam pemeriksaan batere adalah …..
A. pemeriksaan tegangan batere
B. pemeriksaan volume air batere
C. pemeriksaan berat jenis air batere
D. pemeriksaan body batere
E. pemeriksaan pengisian batere
121. Gambar dibawah adalah simbol kelistrikan dari ......
A. sekring (fuse)
B. relay
C. switch
D. fusible link
E. rectifier
122. Gambar di samping merupakan jenis rangkaian .......
A. seri
122
B. semi paralel
C. paralel
D. semi seri
E. seri paralel
123. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 C. 20 E. 30
B. 15 D. 25
124. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan dalah ……
A. switch C. fuse E. relay
B. connector D. circuit braker
125. Bagian dari sistem kelistrikan bodi yang mencegah agar komponen-komponen lain dari kerusakan yang
disebabkan adanya arus yang berlebihan adalah ……
A. switch C. fuse E. relay
B. connector D. circuit braker
126. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
hijau adalah ……
A. 10 C. 20 E. 30
B. 15 D. 25
127. Pada motor 4 tak 4 silinder dengan FO 1-3-4-2, bila silinder No.1 sedang melakukan langkah buang maka
silinder yang lain sedang melakukan langkah …..
A. silinder 2 usaha, silinder 3 buang, silinder 4 hisap
B. silinder 2 buang, silinder 3 usaha, silinder 4 hisap
C. silinder 2 hisap, silinder 3 usaha, silinder 4 kompresi
D. silinder 2 usaha, silinder 3 hisap, silinder 4 buang
E. silinder 2 buang, silinder 3 hisap, silinder 4 kompresi
128. Pada motor 4 tak 4 silinder dengan FO 1-3-4-2, bila silinder No.4 sedang melakukan langkah usaha maka
silinder yang lain sedang melakukan langkah …..
A. silinder 1 kompresi, silinder 2 hisap, silinder 3 buang
B. silinder 1 kompresi, silinder 2 buang, silinder 3 hisap
C. silinder 1 buang, silinder 2 hisap, silinder 3 kompresi
D. silinder 1 hisap, silinder 2 buang, silinder 3 kompresi
E. silinder 1 hisap, silinder 2 kompresi, silinder 3 buang
129. Pada gambar di samping yang berfungsi untuk merubah induksi menjadi tegangan tinggi adalah no …..

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
130. Pada saat kontak poin (breaker point) terbuka, maka akan menyebabkan …..
A. arus listrik mengalir ke primer koil

123
B. primer koil menjadi tegangan tinggi
C. arus listrik dari primer koil mengalir ke kabel tegangan tinggi
D. koil sekunder membentuk medan magnet
E. koil sekunder menjadi tegangan tinggi
131. Harga tahanan untuk primer koil adalah …..
A. 1,3 – 1,6 Ω C. 10,7 – 14,5 Ω E. kurang dari 1,3 Ω
B. 1,3 – 1,6 KΩ D. 10,7 – 14,5 KΩ
132. Jika kabel no 2 dilepas dari massa, maka gambar dibawah merupakan prosedur test kemampuan starter pada
test ......
A. pull in
B. hold in
C. kembalinya pinion
D. tanpa beban
E. armature brake
133. Jika kabel no 1 dipasang diterminal C, maka gambar dibawah merupakan prosedur test kemampuan starter
pada test ......
A. pull in
B. hold in
C. kembalinya pinion
D. tanpa beban
E. armature brake

134. Test kemampuan pull in coil pada motor starter untuk memeriksa bahwa .....
A. pinion gear bergerak keluar C. pinion gear tetap diluar E. pinion gear berputar
B. pinion gear bergerak kedalam D. pinion gear tetap didalam
135. Test kemampuan hold in coil pada motor starter untuk memeriksa bahwa .....
A. pinion gear bergerak keluar C. pinion gear tetap diluar E. pinion gear berputar
B. pinion gear bergerak kedalam D. pinion gear tetap didalam
136. Pada gambar di bawah, no 1 – 3 – 6 merupakan pemeriksaan …..

A. run out armature – ground field coil – over running clutch


B. run out armature – continuity brush holder – over running clutch
C. continuity comutator and armature coil – continuity brush holder – over running clutch
D. continuity brush holder – over running clutch – ground field coil
E. continuity brush holder – over running clutch – ground field coil
137. Sesaat setelah pinion gear berkaitan penuh, maka yang mempertahankan plunyer pada solenoid agar tetap
menghubungkan terminal 30 dengan terminal C adalah …..
A. feld coil C. primary coil E. hold in coil
124
B. field in coil D. pull in coil
138. Pada pemeriksaan gambar di bawah, maka hasil yang pemeriksaan adalah …..
A. terjadi hubungan singkat

B. tidak adanya hubungan diantara sikat karbon

C. harus ada hubungan diantara sikat karbon

D. adanya hubungan putus sambung diantara sikat karbon

E. harus ada hambatan diantara sikat karbon

139. Jenis arus listrik yang dihasilkan oleh alternator adalah ......
A. AC C. AC-DC E. stabil
B. DC D. berubah-ubah
140. Fungsi dari alternator adalah untuk merubah energi ……
A. listrik menjadi energi mekanik
B. mekanik menjadi energi putar
C. listrik menjadi enrgi putar
D. mekanik menjadi energi listrik
E. mekanik menjadi energi kinetik
141. Dibawah yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah ......
A. pulley C. rotor coil E. contact plate
B. rectifier D. stator
142. Pengaturan out put alternator dilakukan oleh regulator dengan cara mengatur …..
A. kemagnetan voltage relay dan regulator
B. kemagnetan voltage relay
C. kemagnetan voltage regulator
D. kemagnetan stator coil
E. kemagnetan rotor coil
143. Nama terminal yang ditunjukkan dengan nomor 1 – 6 – 2 – 5 – 3 – 4 adalah …..

A. E – L – F – B – N – IG

B. E – L – F – N – IG – B

C. E – L – F – B – IG – N

D. E – L – F – IG – N – B

E. E – L – F – IG – B – N

144. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik adalah …..
A. charging relay C. rotor coil E. regulator
B. rectifier D. Stator
145. Pemeriksaan alternator yang ditunjukkan pada nomor 1 – 3 – 4 – 2 pada gambar di bawah ini adalah …..
A. stator open circuit test – stator short circuit test – rotor
short circuit test – rotor open circuit test

125
B. stator short circuit test – rotor short circuit test – rotor
open circuit test – stator open circuit test
C. rotor short circuit test – rotor open circuit test – stator
open circuit test – stator open circuit test
D. rotor open circuit test – stator open circuit test – rotor
short circuit tes t– stator short circuit test
E. rotor open circuit test – stator open circuit test – stator
short circuit test – rotor short circuit test
Gambar untuk soal no 146 dan 147

146. Pada gambar di atas gas yang bertekanan rendah dan bertemperatur rendah ditunjukkan pada huruf ......
A. E B. D C. C D.B E. A
147. Pada gambar disamping, condenser dan receyver / dryer ditunjukkan pada nomor ......
A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 2 dan 4
148. Bagian sistem pendingin AC yang digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refigerant
yang telah ditekan oleh kompresor hingga bertemperatur tinggi adalah ......
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
149. Bagian sistem AC yang digunakan untuk menampung refigerant yang telah menjadi cair adalah ......
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
150. Untuk mengabutkan cairan refigeran ke dalam evaporator agar dapatberubah menjadi gas adalah…..
A. receiver C. evaporator E. condenser
B. expansion valve D. compresor
151. Untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk sesuai besarnya pembukaan sudut dan mengubahnya dengan
potensiometer ke dalam signal tegangan dan mengirim signal ke ECU merupakan fungsi …..
C. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
D. air flow meter D. ignition signal
152. Untuk mengukur tekanan udara dalam intake manifold kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang
masuk yang dirubah ke dalam signal tegangan yang dikirim ke ECU berupa suatu signal merupakan fungsi …..
C. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen sensor
D. air flow meter D. ignition signal
153. Pengontrol elektronik yang yang mengukur temperatur pendingin mesin dengan sebuah thermistor adalah …..

126
C. manifold pressure sensor C. air temperature sensor E. oxygen
sensor
D. air flow meter D. water temperature sensor
154. Untuk mengendalikan pengoperasian actuator-actuator berdasarkan pada output dari sinyal-sinyal sensor
sebagai respon terhadap berbagai kondisi kerja engine yang beragam adalah …..
A. ACCU C. ECU E.
EVI
B. EFI D. CPU
155. Komponen yang menentukan saat penginjeksian sesuai kecepatan putaran mesin adalah …..
A. electronic control system C. water temperature sensor E. air flow
meter
B. ignition signal (IG) D. throttle position sensor
156. Arus yang mengalir pada rangkaian di samping adalah …..
A. 0,5 A
B. 1A
C. 1,5 A
D. 2A
E. 2,5 A
157. Total arus yang mengalir pada rangkaian di samping adalah …..
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
158. Gambar di bawah merupakan prosedur dari …..
A. pengisisan batere secara seri
B. pengisian batere secara parallel
C. pengisian 2 batere secara seri
D. pengisian 2 batere secara parallel
E. pengisian 2 batere secara seri dan parallel
159. Gambar di bawah merupakan prosedur dari …..
A. pengisisan batere secara seri
B. pengisian batere secara parallel
C. pengisian 2 batere secara seri
D. pengisian 2 batere secara parallel
E. pengisian 2 batere secara seri dan parallel
160. Komponen dari sistem kopling otomatis pada gambar di bawah, nomor 3 – 2 – 1 adalah …..
A. stator – turbine runner – pump impeller
B. turbine runner – pump impeller – stator
C. turbine runner – stator – pump impeller
D. pump impeller – turbine runner – stator
E. pump impeller – stator – turbine runner

127
161. Untuk mengoperasikan lampu dekat pada gambar disamping, maka
rangkaian harus dihubungkan melalui terminal …..
A. 1 – 3 – 2 – 6 – 4 – 9
B. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 9
C. 1 – 2 – 3 – 6 – 7 – 9
D. 1 – 3 – 2 – 4 – 5 – 10
E. 1 – 3 – 2 – 4 – 8 – 10
162. Untuk mengoperasikan lampu jauh pada gambar disamping, maka
rangkaian harus dihubungkan melalui terminal …..
A. 1 – 3 – 2 – 6 – 4 – 9
B. 1 – 3 – 2 – 4 – 6 – 9
C. 1 – 3 – 2 – 4 – 6 – 10
D. 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 10
E. 1 – 2 – 3 – 6 – 5 – 10
163. Untuk mengoperasikan lampu hazard pada
gambar disamping, maka rangkaian harus
dihubungkan melalui terminal …..
A. 1 – 4 – 5 – 8 – 9 – 7 – 1 0 – 11 – 12
B. 1 – 4 – 6 – 9 – 8 – 12 – 11 – 10 – 7
C. 3 – 2 – 4 – 5 – 8 – 9 – 6 – 7 – 10 – 11 – 12
D. 1 – 2 – 5 – 8 – 9 – 6 – 7 – 10 – 11 – 12
E. 1 – 2 – 5 – 11 – 10 – 4 – 6 – 9 – 8 – 7 – 3

164. Sebuah lampu A memiliki tahanan dalam 70 dan lampu B memiliki tahanan dalam 50, lampu tersebut
dipasang secara seri dengan batere yang bertegangan 6 V. Berapakah tegangan yang terdapat pada masing-
masing lampu tersebut ……
A. lampu A = 6 V dan lampu B = 6 V
B. lampu A = 2,5 V dan lampu B = 3,5 V
C. lampu A = 3,5 V dan lampu B = 2,5 V
D. lampu A = 6,5 V dan lampu B = 6,5 V
E. lampu A = 1,5 V dan lampu B = 1,5 V
165. Tiga buah tahanan yang masing-masing 6, 3, dan 9 dirangkai secara seri kemudian dihubungkan
dengan sumber tegangan 12 V, maka arus yang mengalir adalah …..
A. 0,67 A C. 1,50 A E. 30,0 A
B. 1,33 A D. 18,0 A
166. Rangkaian sistem kelistrikan diantaranya adalah lampu kepala, lampu rem, lampu mundur, lampu kota.
Warna lampu mundur untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah .....
A. Putih C. Merah E. Hijau
B. Biru D. Kuning
167. Suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval adalah .....
A. fuse C. hazard E. blade
B. fusible link D. flesher

128
168. Kapasitas tipe sekring blade diberi dengan kode warna dan masing-masing tingkatan arusnya, untuk warna
kuning adalah ……
A. 10 C..20 E. 25
B. 15 D. 30
169. Bagian dari sistem kelistrikan bodi untuk membuka dan meutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan
signal tegangan adalah ……
A. switch C. fuse E. connector
B. circuit braker D. relay
170. Hal yang sering menyebabkan gangguan pada rangkaian/system kelistrikan kecuali …….
A. Nilai tahanan dalam rangkaian membesar D. Warna kabel yang tidak sesuai
B. Terjadinya hubung singkat E. Tegangan tidak stabil
C. Kerusakan pada komponen kelistrikan

SELAMAT BELAJAR
SEMOGA BERHASIL DAN SUKSES

Anonim. (1992). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. (1983). 1 W Engine Service Training Information. Jakarta: Toyota Motor Corporation
Anonim. (2003). Job Sheet Tune-up Motor Bensin. Yogyakarta: SMKN 2 Depok
Astra Daihatsu Motor 2008. Reparation Engine Training Manual Book. Jakarta PT. Astra Daihatsu Motor.
Daryanto Drs. 2002 Teknik Merawat Auto Mobil lengkap, Bandung, CV YRAMA WIDYA.
Sanwa Electric Instrument Co.LTD, Instruction Manual Sanwa (Multi terster), Chiyoda – ku, Tokyo – Japan.
Standar kompetensi Guru, SMK. 2004 Bidang Keahlian Otomotif, Jakarta, Departemen Pendidkan Nasional.
Toyota Astra Motor 1995, New Step I Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.
Toyota Astra Motor 1995, New Step II Training Manual, Jakarta PT. TAM Training Center.
Toyota 1992. Pedoman Reparasi Chasis dan Body Kijang. Jakarta PT. Toyota Astra Motor.
VEDC “Modul Pelatihan Otomotif”, Malang, 2000.

129

Anda mungkin juga menyukai