2019
TIM TATA KELOLA
UPT. PUSKESMAS MENGWI I
i
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi 1 ini dapat
tersusun.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, maka
UPT. Puskesmas Mengwi I, Kabupaten Badung akan melaksanakan Penerapan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Hal ini sesuai dengan amanat
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah
nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU),
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD.
Guna memenuhi salah satu persyaratan menjadi BLUD, maka UPT Puskesmas Mengwi
I, Kabupaten Badung harus menyusun Pola Tata Kelola. Puskesmas Mengwi 1 sebagai UPT
Dinas Kesehatan KabupatenBadung, akan menjalankan pola tata kelola ini sebagai perangkat
aturan, untuk menerapkan praktik-praktik pengelolaan manajemen yang sehat sebagai amanat
menuju Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Pola Tata Kelola sebagai suatu perangkat aturan, maka prinsip-prinsip good governance
melandasi isi dari pola tata kelola ini yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas
dan independen, yang diharapkan akan melandasi setiap aturan operasional pelayanan
kesehatan Puskesmas.
Dengan diberlakukannya Pola Tata Kelola ini, maka diharapkan setiap unit pelayanan
menggunakannya sebagai acuan memaksimalkan kinerjanya. Dengan demikian praktik-
praktik pengelolaan manajemen yang sehat sebagai dasar yang melandasi UPT Puskesmas
Mengwi I Kabupaten Badung menerapkan PPK-BLUD, dapat tercapai.
ii
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Pengertian Pola Tata Kelola ........................................................................................... 2
C. Prinsip-Prinsip Tata Kelola ............................................................................................ 2
D. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola ............................................................................... 3
E. Ruang Lingkup Tata Kelola ......................................................................................................... 4
F. Dasar Hukum Pola Tata Kelola .................................................................................................. 4
G. Perubahan Pola Tata Kelola ........................................................................................... 4
H. Sistematika ..................................................................................................................... 4
BAB II. KELEMBAGAAN / STRUKTUR ORGANISASI ..................................................... 6
A. Uraian Tugas Dan Fungsi Puskesmas Sebelum Penerapan PPk-BLUD .................... 12
B. Uraian tugas dan Fungsi Puskesmas Dalam Rangka Penerapan PPK- BLUD .....Error!
Bookmark not defined.
BAB III. PROSEDUR KERJA ................................................................................................ 33
A. Pelayanan Manajemen / Penunjang ............................................................................. 33
B. Pelayanan Medis .......................................................................................................... 35
C. Prosedur Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) / Non Medis ..................................... 36
BAB IV. PENGELOMPOKAN FUNGSI ............................................................................... 40
BAB V. PENGELOLAAN SDM ............................................................................................ 44
A. Rekruitmen Pegawai .................................................................................................... 44
B. Penempatan Pegawai .................................................................................................... 46
C. Sistem Remunerasi ....................................................................................................... 46
D. Suksesi Manajemen/Jenjang Karir ............................................................................... 46
E. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) .......................................................... 46
F. Pemutusan Hubungan Kerja ......................................................................................... 47
BAB VI. KEBIJAKAN AKUNTABILITAS .......................................................................... 49
A. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja ........................................................................ 49
iii
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 77
iv
BAB PENDAHULUAN
I
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan. Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat; dan pusat
pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
strata/tingkat pertama, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan, dan upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu
pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat jalan maupun rawat inap.
Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga dan sebagainya. Mengingat
beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang tidak memberikan
keleluasaan bagi puskesmas untuk menetapkan program dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat serta tuntutan puskesmas untuk meningkatkan
kinerjanya, sedangkan sistem pembiayaan masih belum memberikan keleluasaan bagi
puskesmas untuk berupaya dalam peningkatan pelayanan, maka dipandang perlu untuk
mengelola puskesmas secara entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu
Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu
berkembang menjadi lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Dengan terbitnya PP Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dimana memberikan peluang bagi
Puskesmas untuk menerapkan pola pengelola keuangan BLUD yang memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaannya.
1
Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD perlu disusun Pola
Tata Kelola yang merupakan aturan internal Puskesmas dengan memperhatikan prinsip-
prisip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi.
3
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja di Lingkungan
Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 /PMK.02/2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada BLU dan telah diubah dengan Permenkeu Nomor 109/PMK.05/2007
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan
Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai BLU yang telah
diubah dengan Permenkeu Nomor 73/PMK.05/2007
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
j. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor ... Tahun 20.. tanggal ... ..... 20...
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Peraturan
Bupati Badung Nomor .... Tahun 20... tanggal ...... 20.. tentang Tugas dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
k. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Nomor: ............... tanggal
......... 20....... tentang Pemberian Ijin Operasional kepada Puskesmas di Kabupaten
Badung
l. Standar Puskesmas dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Bali Tahun 20..
m. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha
H. Sistematika
I. Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola UPT Puskesmas Mengwi I ini
terdiri dari sembilan (9) Bab yaitu:
4
Bab I Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Pengertian, Prinsip-
prinsip, Tujuan, Ruang lingkup, Dasar Hukum, Perubahan dan
Sistimatika Penulisan.
Bab II Kelembagaan/Struktur Organisasi, yang memuat Gambaran Struktur
Organisasi UPT Puskesmas Mengwi I, Uraian tugas dan fungsi
Puskesmas serta Uraian Tugas dan Fungsi DPR, Bupati dan Dinas
Kesehatan.
Bab III Prosedur Kerja, yang memuat setiap proses pengelolaan manajerial
dan pelayanan.
Bab IV Pengelompokan Fungsi, yang memuat Pengelompokan antara Fungsi
Pelayanan dan Fungsi Pendukung Pelayanan.
Bab V Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang memuat
Penerimaan dan Penempatan Pegawai, Sistem Remunerasi, Jenjang
Karier, Pembinaan termasuk Sistem Reward dan Punishment serta
Pemutusan Hubungan Kerja.
Bab VI Kebijakan akuntabilitas, yang memuat kebijakan layanan jasa, tarif,
dan system remunerasi (SPM, tarif layanan, system penatausahaan
dan akuntansi pengelolaan BLUD)
Bab VII Proses Tata Kelola, yang meliputi proses pengangkatan dan
pemberhentian pejabat pengelola, program pengenalan, RSB dan
RBA, pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, akuntansi
dan pelaporan, penilaian kinerja, pengendalian internal, pengadaan
barang dan jasa, informasi dan komunikasi, pelaksanaan audit,
pemantapan ketaatan tata kelola, serta hubungan dengan stake
holders.
Bab VIII Kode Etik, yang membahas system nilai-nilai yang dianut, budaya
kerja, budaya organisasi, etika kerja etika usaha dan etika profesi.
Bab IX Penutup
5
BAB KELEMBAGAAN /
II STRUKTUR ORGANISASI
7
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS MENGWI 1
SEBELUM PENERAPAN PPK-BLUD
KA SUBAG TU
Ni Luh Sumasari, SKM
KEUANGAN
SISTEM &
INFORMASI KETUT SARTINI
BIMA YOGA KEPEGAWAIAN
LESTANTO KETUT PATRA
UMUM
KETUT PATRA
PELAYANAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESLING KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
PELEYANAN PEMERIKSAAN UMUM PEMBANTU
KEFARMASIA
N
PUSKESMAS
PELAYANAN PELAYANAN KESEHATAN KELILING
PELAYANAN KIA KB YANKESTRAD GIGI DAN MULUT
PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN OLAH LABORATORIUM BIDAN DESA
PELAYANAN GIZI RAGA PELAYANAN GAWAT DARURAT
JEJARING FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
INDERAA PELAYANAN PERSALINAN
PELAYANAN P2P
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
PELAYANAN RAWAT INAP
PELAYANAN UNTUK PUSKESMAS
KEPERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
8
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
Dari gambaran di atas dapat diketahui bahawa kelembagaan struktur organisasi UPT
Puskesmas Mengwi I terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan:
a) Keuangan
b) Kepegawaian dan umum
c) Perencanaan dan Penilaian (SP2TP-Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Tingkat Puskesmas)
d) Pengolahan data dan informasi
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari UKM essensial dan
UKM pengembangan.
(a) UKM Essensial terdiri dari penanggung jawab
1) Promosi Kesehatan
2) Kesehatan Lingkungan
3) Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
4) Program perbaikan Gizi
5) Program Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Program Pelayanan Keperawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas).
9
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan dalam
menyelanggarakan tugasnya\ berkoordinasi dengan Lintas sektor Kecamatan.
Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala Subag yang dalam
melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas.
Kepala Bagian Tata Usaha, membawahi:
– Sub Bagian Keuangan
– Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
– Sub Bagian SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas).
– Pengolahan data dan informasi
Penanggung jawab UKM dan Penanggung jawab UKP terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional medis dan paramedis serta tenaga kesehatan lainnya sesuai
bidang keahliannya, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional sesuai bidang
keahliannya yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala UPT Puskesmas.
d. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang penanggung jawab Puskesmas
Pembantu yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala UPT Puskesmas.
13
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
14
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2). Uraian Tugas dan Fungsi Puskesmas Dalam Rangka Penerapan PPK- BLUD
Dalam rangka penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD), organisasi Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Susunan organisasi dalam penerapan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah terdiri dari:
a. Dewan Pengawas
b. Pemimpin BLUD
c. Pejabat Keuangan
d. Pejabat Teknis
e. Satuan Pengawas Intern
15
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
Pembina teknis yang dimaksudkan adalah Kepala SKPD (Dinas Kesehatan Kabupaten
Badung) yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan, sedangkan pembina
keuangan adalah PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah). Pembentukan Dewan
Pengawas dilakukan oleh kepala daerah. Pembentukan Dewan Pengawas berjumlah 3
(tiga) atau 5 (lima) orang dapat dilakukan apabila puskesmas telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Dewan
Pengawas, yaitu :
a. Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang apabila
realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir
sebesar Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) sampai dengan Rp
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau nilai aset menurut neraca 2
(dua) tahun terakhir sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar
rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).
b. Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima) orang apabila
realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir
lebih besar dari Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) atau nilai aset
menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih besar dari Rp 500.000.000.000,00
(lima ratus miliar rupiah).
Satuan pengawas internal sebagaimana dimaksud di atas dapat dibentuk oieh
pimpinan untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan
Praktek Bisnis Yang Sehat.
Berikut di bawah ini adalah struktur orgnisasi UPT. Puskesmas Mengwi Isetelah
ditetapkan sebagai PPK BLUD:
16
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
PEJABAT TEKNIS
PUSTU
PUSKESMAS KELILING
BIDAN DESA
PONKESDES
JEJARING FASILITAS YANKES
17
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD UPTD Puskesmas Mengwi I
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung terdiri dari:
a. Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD Puskesmas
b. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Pejabat Teknis dijabat oleh Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan
a) Penanggung jawab Pelayanan Medik meliputi:
(a) Unit Pendaftaran
(b) Unit Pengobatan Umum
(c) Unit Pengobatan Gigi
(d) Unit Pelayanan KIA – KB-Imunisasi
(e) Unit Pengobatan Anak (MTBS)
(f) Unit Pengobatan IMS/VCT
(g) Unit Layanan Gawat Darurat
(h) Unit Kefarmasian / Obat
(i) Unit Laboratorium
(j) Unit Rawat Inap
b) Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi:
(a) UKM Esensial terdiri atas:
1) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(b) UKM Pengembangan terdiri atas:
1) Pelayanan kesehatan jiwa
2) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat desa
3) Pelayanan kesehatan tradisional dan Komplementer
4) Pelayanan kesehatan olahraga
5) Pelayanan kesehatan indera
6) Pelayanan kesehatan lansia
7) Pelayanan kesehatan kerja
d. Penangung jawab Jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan terdiri atas:
18
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
19
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
20
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
21
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
22
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
24
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
25
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
26
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
27
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
(2.5.2) Fungsi
a. Membantu Kepala UPT Puskesmas dalam melakukan pengawasan internal
puskesmas
b. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran puskesmas
29
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
30
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
(2.5.4) Kewenangan
a. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit-unit
kerja puskesmas, aktivitas, catatan-catatan, dokumen, personel, aset
puskesmas, serta informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang
ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Mengwi 1
.
b. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik-teknik audit
yang diperlukan untuk mencapai efektivitas sistem pengendalian intern.
c. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit
kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit.
d. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat Pengelola
Puskesmas, tanggapan terhadap laporan, dan langkah-langkah
perbaikan.
e. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk keperluan
pelaksanaan tugasnya.
f. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam maupun luar
puskesmas, sepanjang hal tersebut diperlukan dalam pelaksanaan
tugasnya.
31
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
32
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
BAB
PROSEDUR KERJA
III
A. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas menggambarkan pola hubungan dan
mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi. Prosedur kerja UPT
Puskesmas Mengwi I dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik
pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat tertuang
dalam bentuk Standar operating Prosedur (SOP). SOP merupakan acuan bagi seluruh
insan UPT Puskesmas Mengwi I dalam melaksanakan pekerjaan, baik pelayanan
kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan maupun pelayanan manajemen puskesmas.
Sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, SOP tersebut merupakan bagian
vital dalam pengelolaan Puskesmas Mengwi I diharapkan merupakan suatu standar baku
dalam proses bisnis puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna jasa
pelayanan dapat mencapai standar yang diinginkan.
SOP UPT Puskesmas Mengwi I dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis, maupun pelayanan non medis
telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas. SOP ini telah didokumentasikan,
disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan
adanya SOP ini, diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit
kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja
ini pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap
proses kinerja.
SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas uraiannya adalah sbb:
33
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
B. Pelayanan Medis
35
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2. Layanan Penunjang
a) Laboratorium
Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa layanan
laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP, KIA-
KB, UGD. Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya dapat
dilihat pada SOP.
b) Apotek
Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan obat-
obatan kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat ,UGD dan pelayanan di luar
gedung seperti kegiatan puskesmas keliling, perkesmas, dan posyandu (balita
dan lansia). Prosedur layanan obat di apotik selengkapnya dapat dilihat pada
SOP.
c) Prosedur Pelayanan Unit Ambulance KBS
Prosedur pelayanan Unit Ambulance KBS menguraikan pemberian layanan
ambulance bagi pasien yang memerlukannya dalam rangka rujukan ke rumah
sakit. Prosedur pelayanan ambulance selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
d) Prosedur Rekam Medik
Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai dari
pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean, pengindeksan,
dan pengarsipan. Prosedur rekam medik selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
36
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
37
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
7) Layanan Surveilans
Layanan yang diberikan kepada masyarakat dalam rangka mengatasi
penyakit menular, salah satunya adalah melakukan pengamatan, pemantauan
terhadap penyakit menular. Prosedur selengkapnya dapat dilihat pada SOP.
38
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
39
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
BAB
IV PENGELOMPOKAN FUNGSI
Pengelompokan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara
fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern
dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi. Dari uraian struktur organisasi tersebut di
atas, tergambar bahwa organisasi PusPuskesmas Mengwi Itelah dikelompokkan sesuai
dengan fungsi yang logis, sebagai berikut:
1) Dilakukan pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan Pejabat
Pengelola BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat
Teknis.
2) Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing masing
fungsi dalam organisasi.
3) Ditetapkan fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas dengan membentuk unit
organisasi Satuan Pengawas Internal (SPI).
4) Adanya sistem pengendalian intern yang memadai antara lain tercermin dari adanya
kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit organisasi dalam Puskesmas untuk
melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan pengendalian telah
dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Kegiatan pengendalian tersebut termasuk kejelasan kewenangan dan
serangkaian kegiatan seperti, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap
prestasi kerja, pembagian tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.
Dari gambaran struktur organisasi UPT Kesmas Mengwi I, secara garis besar fungsi-
fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
4.1 Fungsi Pelayanan (services).
Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan masyarakat (essensial
dan pengembangan), Upaya Kesehatan Perorangan dan jejaring pelayanan.
4.1.1 Upaya Kesehatan Essensial
Upaya kesehatan essensial memiliki 6(lima) upaya pelayanan yaitu :
1. Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. UKS dan UKGS Masyarakat
c. UKBM dan PSM.
40
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
d. Desa Siaga.
2. Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi Bali sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah UPT Kesmas.
3. KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Keluarga Berencana.
c. Kesehatan Anak.
d. Kesehatan Reproduksi.
4. Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Institusi / Klinik.
5. Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak menular, dengan
sub upaya meliputi :
a. Imunisasi.
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA, Diare,
Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD, Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
d. Surveilens dan Epidemiologi
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat
4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan, yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
Puskesmas. Upaya yang dikembangkan yaitu :
1) Pelayanan kesehatan jiwa
2) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3) Pelayanan kesehatan tradisional dan Komplementer
4) Pelayanan kesehatan olahraga
41
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
42
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
43
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
BAB
V PENGELOLAAN SDM
A. PENGELOLAAN SDM
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya manusia
pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun
kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara
efisien,efektif, dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan karyawan pada posisi
terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola dengan baik
mulai penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu
kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Mengwi 1 dan sekitarnya. Jumlah SDM disesuaikan dengan
tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga operasional puskesmas dapat berjalan
sesuai yang diharapkan.
Selanjutnya Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi:
1. Rekruitmen Pegawai
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
Puskesmas Mengwi 1 Kabupaten Badung adalah sebagai berikut:
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Puskesmas Mengwi 1 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
b. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS
dilaksanakan sebagai berikut:
a) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan berdasarkan
pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam rangka peningkatan
pelayanan.
b) Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau
adanya perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang
44
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
45
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2. Penempatan Pegawai
Dalam rangka penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi yang telah
ditetapkan.
3. Sistem Remunerasi
a. Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi
sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang
diperlukan.
46
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
47
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
b) Batas usia pensiun 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil
yang memangku jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit
pelayanan kesehatan.
c) Batas usia pensiun; sebagaimana dimaksud pada poin (2.a), bagi
Pegawai yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan Puskesmas,
dapat diperpanjang setiap tahun sampai setinggi-tingginya usia 60 tahun.
d) Keahlian pada poin (2.c) tersebut ditentukan oleh Kepala Puskesmas.
e) Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat diberhentikan
dengan hormat setelah mendapat persetujuan Kepala Puskesmas.
f) Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak mendapat hak
hak kepegawaian.
g) Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian yang berlaku.
48
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
BAB
VI AKUNTABILITAS KINERJA
49
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2) Rencana Strategis Bisnis lima tahunan mencakup visi, misi, program strategis,
pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi
keuangan lima tahunan BLUD.
3) Rencana Strategis Bisnis dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis
Anggran dan evaluasi kinerja.
3. Perencanaan Kinerja
1) Kepala Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menyusun rencana kinerja dan
anggaran tahunan yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
dengan berpedoman kepada Rencana Startegis Bisnis
2) RBA disertai dengan usulan program, kegiatan, standar pelayanan minimal dan
biaya dari keluaran yang akan dihasilkan
50
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2) RBA memuat:
a. Kinerja tahun berjalan;
b. Asumsi makro dan mikro;
c. Target kinerja;
d. Analisis dan perkiraan biaya satuan;
e. Perkiraan harga;
f. Anggaran pendapatan dan biaya;
51
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
52
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2) Dalam hal DPA belum disahkan oleh PPKD, Puskesmas dapat melakukan
pengeluaran uang setinggi-tingginya sebesar angka DPA tahun sebelumnya.
3) DPA menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh kepala daerah
dengan kepala puskesmas yang menerapkan PPK BLUD yang merupakan
manifestasi hubungan kerja antara kepala daerah dan Kepala Puskesmas yang
menerapkan PPK BLUD.
4) Perjanjian kerja antara kepala daerah dan kepala Puskesmas yang menerapkan
PPK BLUD memuat antara lain kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan bagi masyarakat dan kinerja keuangan.
5) Kepala Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menyelenggarakan
penatausahaan keuangan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
6) Kepala Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menetapkan kebijakan
penatausahaan keuangan yang bersumber dari pendapatan opeasional puskesmas.
Sedangkan penatausahaan keuangan yang sumber dananya dari APBD/APBN
dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi penatausahaan keuangan
daerah/negara.
7) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sumber dananya dari pendapatan
Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD dilaksanakan melalui rekening kas
puskesmas sendiri.
8) Penerimaan Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD setiap hari disetor
seluruhnya ke rekening kas puskesmas yang menerapkan PPK BLUD.
C. Sistem Akuntansi
a. Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD menyelenggarakan sistem akuntansi
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
Akuntansi Indonesia.
53
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
Laporan operasional berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya selama satu
periode.
Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka
yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan mengenai kinerja.
c. Setiap triwulan kepala Puskesmas menyusun dan menyampaikan laporan
operasional dan laporan arus kas kepada PPKD melalui Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung, paling lambat 15 (lima belas) hari setelah periode pelaporan
berakhir.
54
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
dalam laporan keuangan Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah, paling lambat 2
(dua) bulan setelah periode pelaporan berakhir. .
E. Kebijakan Tarif
1. Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD dapat memungut biaya kepada masyarakat
sebagai imbalan atas jasa layanan kesehatan berupa jasa sarana dan jasa pelayanan
yang diberikan.
2. Imbalan atas jasa pelayanan kesehatan ditetapkan dalam bentuk tarif layanan, yang
disusun atas dasar perhitung satuan per unit layanan (unit cost) atau hasil investasi
dana.
3. Kepala Daerah menetapkan tarif layanan atas usulan kepala puskesmas yang
menerapkan PPK BLUD melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dengan
mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat,
asas keadilan, dan kepatutan serta kompetisi yang sehat.
4. Tarif layanan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dan disampaikan kepada
pimpinan DPRD.
55
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
5. Peraturan kepala daerah mengenai tarif layanan puskesmas yang menerapkan PPK
BLUD dapat dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dan perkembangan keadaan.
Perubahan tarif dapat dilakukan secara keseluruhan maupun per unit layanan.
56
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
kantong plastik warna merah dan sampah non medis kering dengan kantong plastik
warna hitam.
57
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2. Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri sipil
dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLUD.
yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
4. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD yang berasal
dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan peraturan
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota setelah mendapat persetujuan
Walikota.
merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat pengelola BLUD
pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara
kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan secara transparan, profesional, mandiri,
58
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
atas BLUD.
diberitahukan secara tertulis oleh Walikota kepada anggota Pejabat Pengelola yang
bersangkutan.
membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Walikota paling lambat dalam
jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat Pengelola yang bersangkutan
12. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat Pengelola yang
keputusan/kebijakan strategis.
13. Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan
59
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
B. Program Pengenalan
BLUD Puskesmas.
3.1 Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada BLUD Puskesmas.
3.2 Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan tujuan, sifat dan
tahunan dan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan yang merupakan
2. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebelum berakhirnya RSB, Pejabat
60
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
3. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah disetuju DPRD kepada
persetujuannya.
5. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan RSB dan RBA serta
6. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal harus disetujui oleh
pencapaiannya.
D. Pendelegasian Wewenang
61
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
pejabat pengelola.
E. Pengambilan Keputusan
mufakat.
puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki oleh setiap
pengambil keputusan.
(Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan kepada Walikota
62
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
semester pertama serta prognosis untuk enam bulan berikutnya paling lama lima
belas hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah semester pertama tahun
anggaran SKPD.
Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan
63
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
6.3 Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan
dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan catatan atas laporan
keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang
Walikota melalui PPKD paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah periode pelaporan
daerah.
Tahun 2006.
64
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
obyektif.
10. Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal maupun eksternal,
G. Penilaian Kinerja
2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut indikator kinerja
3. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi dasar
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun
transparan.
65
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
H. Penilaian Kinerja
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk
mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta membantu manajemen dalam hal:
2.1. Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari:
tanggung jawabnya;
2.2. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi,
proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap tingkat dan unit
dalam struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan prosedur yang
66
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2.4. Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan keuangan
Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga informasi tentang
2.5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal,
termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi
sehat.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola
67
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan dan
puskesmas diberikan kepada Walikota dan stakeholders lainnya secara tepat waktu
dan lengkap.
Pejabat Pengelola, dan Walikota melalui media komunikasi yang tepat dan efisien.
K. Pelaksanaan Audit
yang berlaku atau dengan persetujuan Walikota dapat meminta BPKP Perwakilan
68
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
2. Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
3. Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Walikota dan Pejabat
6. Inspektorat Kota Bandar Lampung sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Walikota dan Pejabat
7. Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab Pejabat
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam hal
1 (kali) sebulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tata
69
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila dipandang perlu, dapat
mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kota atau yang mewakili untuk mengadakan
rapat bersama.
pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh kata sepakat.
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila diperlukan.
1. Pengguna Jasa
2. Mitra Usaha
tertulis.
3. Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
70
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
barang dan/atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam bentuk
3. Pegawai
Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis, dan tenaga
penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi. Dalam hal adanya terjadi
medis/paramedis dan non medis dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan
dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak secara
jelas.
3. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil dan
transparan.
71
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban pegawai sesuai peraturan
2. Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dan konstruktif
PUSKESMAS..... .
72
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
73
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
74
Pola Tata Kelola Puskesmas Rawat Jalan
BAB PENUTUP
IX
Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah bertujuan untuk:
a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya saing
yang kuat.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
c. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan
kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung
jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu mendapat dukungan dan
partisipasi seluruh karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten
Badung baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Pola Tata Kelola Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organ Puskesmas serta perubahan
lingkungan.
75
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
LAMPIRAN
Contoh-contoh format laporan yang berkaitan dengan penatausahaan keuangan BLUD
adalah sebagai berikut :
1. Contoh Buku Kas Umum Pendapatan :
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
No Urut Kode
Tgl Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti Rekening
1 2 3 4 5 6 7 (6-5)
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
No Urut
Tgl Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6 (4-5)
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
77
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
No Nama rincian objek Nama rincian objek Nama rincian objek &
Tgl Urut & Kode Rekening : & Kode Rekening : Kode Rekening :
Bukti __ __ __
1 2 3 4 5
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
78
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Pembayaran
Tgl No Debitur Uraian Jumlah
Tanggal Jumlah
Jml
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Keuangan Bendahara Penerima
Nama PPK-BLUD :
Triwulan :
Tahun :
REALISASI REALISASI
REALISASI
ANGGARAN S/D S/D LEBIH
NO URAIAN TRIWULAN
DALAM DPA TRIWULAN TRIWULAN (KURANG)
INI
LALU INI
Pendapatan
BLUD :
1. Jasa
Layanan
2. Hibah
3. Hasil Kerja
Sama
4. Pendapatan
Lain yang
Sah
5. _________
6. _________
Jumlah
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Pemimpin PPK-BLUD
79
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Naik/Turun : ...............................
Jumlah
80
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Jumlah
Jumlah
81
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
82
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
TANGGA SALDO YG
NO L/ PENERIMAA PENGEMBALI BELUM
URU NO URAIAN N AN DISETOR
T BUKU (Rp) (Rp) (Rp)
KAS
1 2 3 4 5 6
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Bendahara Pengeluaran
Nama PPK-BLUD :
Bulan :
NO TANGGAL PENGELUARA
PENERIMAAN SALDO
URU NO. BUKU URAIAN N
(Rp) (Rp)
T KAS (Rp)
1 2 3 4 5 6
Jumlah
Mengetahui Tanggal,.........................
Pejabat Keuangan Pembantu Bandaharawan
83
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Nama PPK-BLUD :
Nama Program :
Nama Kegiatan :
Bulan :
KODE REKENING
NO URAIAN
JUMLAH
I Jumlah pagu anggaran
II Jumlah pembayaran bulan
.....
1.
2.
3.
4.
Dan seterusnya
Jumlah
Saldo pagu anggaran (I-II)
III Jumlah pembayaran
bulan......
1.
2.
3.
4.
Dan seterusnya
Jumlah
84
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Nama PPK-BLUD :
Triwulan :
Tahun :
REALISASI REALISASI
REALISASI
URAIAN ANGGARAN S/D S/D LEBIH
NO TRIWULAN
BELANJA DALAM DPA TRIWULAN TRIWULAN (KURANG)
INI
LALU INI
Jumlah
Mengetahui Tanggal,............
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Pemimpin PPK-BLUD
85
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Mengwi I,............................................
Pemimpin PPK-BLUD
UPT Kesmas Mengwi I
________________________________
NIP :
87
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BUPATI BADUNG
PROVINSI BALI
TENTANG
REMUNERASI PADA BLUD PUSKESMAS MENGWI 1 KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG
88
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
89
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
90
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG REMUNERASI PADA BLUD
PUSKESMAS MENGWI I
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
91
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
92
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Bagian Ke satu
ASAS
Pasal 2
93
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Bagian Kedua
TUJUAN
Pasal 3
BAB III
PRINSIP
Pasal 4
94
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB IV
SUMBER DANA REMUNERASI
Pasal 5
95
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB V
KEBIJAKAN ANGGARAN
Pasal 6
96
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB VI
TIM REMUNERASI PUSKESMAS
Pasal 7
97
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 8
Pasal 9
98
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB VIII
POLA REMUNERASI
Pasal 10
BAB IX
POLA INDEKSING
Pasal 11
99
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
100
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 12
101
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 13
Pasal 14
102
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
2. Dalam hal dokter tamu sebagimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan
tunjangan kelangkaan profesi atau tunjangan khusus Iainnya dari Pernerintah
Daerah, maka dialokasikan dalam anggaran subsidi APBD pada tahun
anggaran yang berkenaan.
3. Jasa pelayanan dokter tamu dalam bentuk jasa medis diserahkan langsung
pada dokter yang bersangkutan setelah dipotong pajak dan/atau potongan Iain
sesuai perjanjian kerjasama yang telah disepakati.
4. Besaran potongan jasa medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
dalam perjanjian kerjasama berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
5. Pemanfaatan hasil potongan jasa medis dokter tamu sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diutamakan untuk pengembangan mutu pelayanan di
PUSKESMAS dan kesejahteraan yang ditetapkan dengan Keputusan
Pimpinan BLUD.
BAB XI
KRITERIA PENERIMA REMUNERASI
Pasal 15
103
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB XII
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 16
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dałam Berita Daerah Kabupaten Badung.
104
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Catatan :
1. Gaji pokok berdasarkan SK Gaji Berkala Terakhir.
2. Gaji Pegawai BLUD Non PNS (PPPK) menyesuaikan.
3. Dalam hal ada perbedaan besarnya gaji tenaga medis PNS dengan tenaga
medis PPPK Non PNS , maka dilakukan penyetaraan yang ditetapkan
dengan keputusan Kepala BLUD
105
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
106
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
5 KELOMPOK JABATAN 5 :
Kepala Puskesmas, Pimpinan BLUD 5
107
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
F. REKAPITULASI REMUNERASI
Catatan:
108
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
NO SKOR
BASIC POSITI
INDEX (1 COPETENCY INDEX (3 EMERGEN ON TOTAL TUGAS
NAMA POINT) RISK INDEX TUGAS POKOK
POINT) CY INDEX INDEX SKOR TAMBAHAN
(3 POINT)
(3 POINT) (4
PENDIDIKAN PELATIHAN POINT)
1 dr. M Ngurah Arya Yogie 6,5 9 1 1 27 147,5 Kepala Koordinator Co- ass
Khrsna , M. Kes, M.Biomed. Puskesmas
A.A.M
Pejabat Keuangan
BLUD
3 drg. Dewa Ayu Sribudi 8,5 8 3 2 7 75,5 Programer UKGM Pelayanan Poli Gigi
Padmini
Pengelola IKM
Pengelola Survey
Kepuasan
Pelanggan
87
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
(UKP)
Pengelola VCT/CST
dan IMS
Pelayanan PONED
Pelayanan
Kesehatan
88
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
POKJA
penerimaan Penanggung Jawab
barang JKN Praktek Co - ass
TIM Pokja ADMEN
SPJ Rutin
89
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
90
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
18 Putu Citra Novia Dewi 5,6 5 0,2 3 2 6 60,2 Programer KB Darbin posyandu
Kepala Unit Tim PONED
Pelayanan Poli
KIA
Anggota Tim Konselor HIV AIDS
AUDIT Internal
Pelayanan Poli
KIA
21 Ni Rai Sri Utari SST 8,6 6 4 4 6 74,6 Kepala Unit UGD Pelayanan poli UGD
dan UGD 24 jam
91
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
25 Anak Agung Maria Dewi 8 5 3 2 6 62 Kepala Unit Klinik Pelayanan Poli VCT
Poli VCT, IMS, dan IMS
dan LKB
Programer IMS Pelayanan Poli
dan HIV/ AIDS Umum
92
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
IMS
26 Ida Ayu Ari Trisna Dewi 5,8 5 3 2 7 63,8 Koordinator Upaya Pelayanan Poli
P2M Umumj
Petugas Darbin Posyandu
Surveylans dan
Flu Burung
Programer Diare
93
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
31 Ni Luh Suasti Aryani 7,6 5 3 2 2 45,6 Programer Lansia Pelayanan Poli Gigi
Darbin Posyandu
Tim Prolanis
32 Ni Gusti Ayu Putu Ari Utami 5,7 5 3 2 4 51,7 Kepala Unit Lab Pelayanan
Laboratorium
Darin Posyandu
Tim Pengelola
Prolanis
Tim VCT dan CST
HIV AIDS
34 Ida Ayu Santi Adnyani 5,9 3 1 1 3 32,9 Kepala Unit Loket Pelayanan Loket
Penanggung Entry data SIK
Jawab SIK dan E
pusk Loket
36 I Nyoman Marjaya 7,2 3 1 1 22,2 Pelayanan Loket Entry data dan SIK
94
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Asisten
Pemeliharan
gedung dan alat
Darbin Posyandu
95
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Koordinator
Ambulance Desa
45 Ida Ayu Dewi Juliastuti 2,695 6 1 1 0 26,695 Petugas Lapangan Asisten kasir
LKB
Admin LKB Entry data E
puskesmas di poli
umum
46 G A Dian Padma Gandhi 2,695 5 1 1 0 23,695 Petugas lapangan Entry data e-pusk
LKB KIA
Admin LKB
48 Diah Ayu Eka Wijayanti, 2,8 5 4 4 0 41,8 Pelayanan UGD Poli KIA
A.Md.Keb
Pelayanan VK dan
Rawat Inap
49 Ayu Sinta Dewi , Amd. Keb 2,8 5 4 4 0 41,8 Pelayanan UGD Poli KIA
Pelayanan VK dan
Rawat Inap
96
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pelayanan VK dan
Rawat Inap
54 Putu Ayu Rossy Mutiara 2,8 5 4 4 0 41,8 Pelayanan UGD Poli KIA
Dewi
Pelayanan VK dan
Rawat Inap
56 Ni Made Selly Rosita Dewi 2,8 5 4 4 0 41,8 Pelayanan UGD Poli KIA
Pelayanan VK dan
Rawat Inap
57 Ni Putu Ayu Jayanti 3,7 6 4 4 0 45,7 Pelayanan UGD Entry E Pusk UGD
RRI
Pelayanan Rawat
Inap
58 Ni Luh Gede Puspitasari 3,7 6 4 4 0 45,7 Pelayanan UGD Entry E Pusk UGD
RRI
Pelayanan Rawat
Inap
59 Putu Meida Dewi 2,8 5 4 4 0 41,8 Pelayanan UGD Entry E Pusk UGD
RRI
Pelayanan Rawat
Inap
60 Ni Kadek Cindy Purwantini 3,7 6 4 4 0 45,7 Pelayanan UGD Entry E Pusk UGD
RRI
97
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pelayanan Rawat
Inap
Integrasi loket
Integrasi loket
Integrasi loket
Integrasi loket
66 Gede Rai Yudha Sudarma 2,3 3 2 1 0 20,3 Cleaning Service Tugas - tugas
umum lainnya
Integrasi loket
98
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Ida Ayu Sri Mahayani 4,6 3 2 2 1 29,6 Pelayanan Apotek Darbin posyandu
Tim Audit Pencatatan dan
pelaporan apotik
Ni Luh Putu Risna Dewi, S. 3,1 6 2 2 3 45,1 Penaggung jawab Pelayanan apotik
Farm,. Apt apotik
Ni Made Putri Mahendri 4,9 5 3 3 5 57,9 Bidan Desa Siaga Darbin Posyandu
Kuwum /
penanggung
jawab dan
pembina UKBM
Desa Kuwum
99
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Penanggung Pelayanan
jawab KIA/KB kesehatan lainnya
Puskesmas
Pembantu Kuwum
Entri data E
Puskesmas Pustu
Kuwum
100
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
101
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Ni Nyoman Sri Irawati 4,9 5 3 3 5 57,9 Bidan desa siaga Darbin posyandu
Baha
Penanggung Pelayanan
jawab UKBM desa kesehatan pustu
baha baha
Penanggung entry data e
jawab KIA - Kb puskesmas pustu
pustu Baha baha
102
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Penanggung
jawab pelayanan
kesehatan pustu
kekeran
Pembina tim
ambulance desa
pustu kekeran
Penanggung pelayanan
jawab pelayanan kesehatan di pustu
kesehatan pustu werdi bhuwana
werdi bhuwana
Pembina tim
ambulance desa
pustu werdi
bhuwana
103
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Penanggung Pelayanan
jawab UKBM desa kesehatan pustu
sembung sembung
Penanggung entry data e
jawab KIA - Kb puskesmas pustu
pustu sembung sembung
Penanggung Pelayanan
jawab UKBM desa kesehatan pustu
sobangan sobangan
Penanggung entry data e
jawab KIA - Kb puskesmas pustu
pustu sobangan sobangan
Ni Putu Tina Ervayanti 4,9 5 3 3 5 57,9 Bidan desa siaga Darbin posyandu
Werdi bhuwana
Penanggung Pelayanan
jawab UKBM desa kesehatan pustu
Werdi bhuwana Werdi bhuwana
Penanggung entry data e
jawab KIA - Kb puskesmas pustu
pustu Werdi Werdi bhuwana
bhuwana
Ni Made Sri Ariyani 4,9 5 3 3 5 57,9 Bidan desa siaga Darbin posyandu
mengwi
Penanggung Pelayanan
jawab UKBM desa kesehatan pustu
mengwi mengwi
Penanggung entry data e
jawab KIA - Kb puskesmas pustu
pustu mengwi mengwi
104
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Komang Yeti Sutarsih 4,9 5 3 3 3 49,9 Bidan desa siaga Darbin Posyandu
mengwitani
105
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BUPATI BADUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG,
Menimbang : a. bahwa Retribusi Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu sumber
pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan meningkatan pelayanan kepada masyarakat ,
sehingga perlu pengaturan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan
dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas dengan
memperhatikan potensi daerah;
b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) telah tidak sesuai dengan perkembangan
hukum dan masyarakat sehingga perlu ditinjau kembali;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik
86
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
87
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Badung.
2. Pemerintah Daerah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Badung.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.
5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah unit
pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
6. Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan rawat inap.
7. Puskesmas Pembantu adalah unit dari Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
rawat jalan dan pelayanan kesehatan lainnya di lokasi tertentu di luar Puskesmas.
8. Puskesmas keliling adalah pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dengan
menggunakan kendaraan roda 4 (empat), kendaraan roda 2 ( dua) atau transportasi
lainnya dilokasi yang jauh dari saranan pelayanan yang ada.
9. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan
kesehatan lainnya.
10. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis,
pengobatan , rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya dengan tanpa
tinggal dirawat inap .
11. Pelayanan rawat inap adalah pel;ayanan kepada pasien untuk observasi , diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medik ,dan pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati
tempat tidur di ruang rawat inap.
88
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
12. Pelayanan persalinan adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil yang telah
memasuki kala I sampai kala IV persalinan.
13. Pelayanan penunjang diagnostik adalah pelayanan pemeriksaaan dalam rangka
menegakkan diagnosa yang dipandang perlu oleh pelaksanaan pengobatan lanjutan
dan dilaksanakan di Puskesmas atau fasilitas khusus untuk itu, meliputi pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaaan radiology, dan pemeriksaaan penunjang diagnostic
lainnya.
14. Pelayanan medico-legal adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
kepentingan hukum.
15. Pelayanan ambulan adalah pelayanan untuk kepentingan pertolongan
kegawatdaruratan medik, evakuasi, dan rujukan pasien dari tempat tinggal ke
puskesmas / rumah sakit yang dituju atau sebaliknya.
16. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah, pungutan
Daerah sebagi pembayaran atas pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas
Keliling dan Puskesmas Pembantu.
17. Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pelayanan Puskesmas,
Puskesmas Keliling, dan Puskesmas Pembantu yang dibebankan kepada masyarakat
sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya.
18. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa
yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi
19. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas atas pemakaian sarana
dan fasilitas Puskesmas yang digunakan langsung maupun tidak langsung dalam
rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi, tidak termasuk penyediaan
makanan dan minuman.
20. Badan adalah sekumpulan orang dan / atau modal yang merupakan kesatuan, baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik
Negara ( BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan
dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiunan, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan
bentuk usaha tetap.
89
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
21. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi
termasuk pemungut atau pemotong retribusi.
22. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti
pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.
23. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat
ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.
24. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat
SKRDLB, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan
pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi
yang terutang atau seharusnya tidak terhutang.
25. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat
untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga
dan/atau denda.
26. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan / atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemerikasaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan daerah dan retribusi dan / atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang - undangan retribusi daerah.
27. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi yang terrjadi serta
menemukan tersangkanya.
BAB II
NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi atas pemberian
pelayanan kesehatan pada Puskesmas, Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu.
90
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 3
1. Objek Retribusi adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling dan
Puskesmas Pembantu, kecuali pelayanan pendaftaran.
2. Dikecualikan dari Objek Retribusi sebagaiman dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan pihak
swasta.
3. Terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) yang masuk
dalam program Penjaminan Kesehatan, Retribusi menjadi tanggungan pihak
pengelola Program Jaminan Kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 4
Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah orang pribadi atau Badan
yang menggunakan / menikmati pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling
dan Puskesmas Pembantu.
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi Pelayanan Kesehatan termasuk golongan Retribusi Jasa Umum.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
1. Tingkat Penggunaan Jasa dihitung berdasarkan jenis pelayanan yang digunakan oleh
Subjek Retribusi.
2. Jenis Pelayanan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah :
a. Rawat jalan;
b. Rawat inap;
c. Tindakan medik;
91
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
d. Pelayanan persalinan;
e. Pelayanan penunjang diagnostik;
f. Pelayanan medico-legal;
g. Pelayanan ambulan; dan
h. Pemeriksaan / keterangan kesehatan
BAB V
PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR
DAN BESARNYA TARIF
Pasal 7
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi didasarkan
pada tujuan penyedian jasa pelayanan kesehatan dengan tetap memperhatikan biaya
penyelenggaraan pelayanan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Tarif Pelayanan Rawat Jalan
Pasal 8
92
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Bagian Kedua
Tarif Pelayanan Rawat Inap
Pasal 9
1. Komponen tarif rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Jasa sarana (akomodasi); dan
b. Jasa pelayanan.
No Kualifikasi Tenaga Jasa sarana Jasa Total
Kesehatan Pelayanan
1. Dokter Umum Rp.200.000 Rp.120.000 Rp. 320.000
2. Dokter Spesialis Rp.230.000 Rp.140.000 Rp. 370.000
93
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Bagian Ketiga
Tarif Pelayanan Tindakan Medik
Pasal 10
4 Besar
a. besar 1 Rp. 92.000 Rp 138 .000 Rp. 230.000
b. besar 2 Rp. 140.000 Rp. 210.000 Rp. 350.000
94
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
5. Klasifikasi jenis tindakan medik diatur dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat
Tarif Pelayanan Persalinan
Pasal 11
1. Jenis pelayanan persalinan terdiri dari :
a. ditolong bidan;
b. ditolong dokter umum; dan
c. ditolong dokter spesialis
2. Komponen dan besaran tarif pelayanan persalinan meliputi :
a. Jasa sarana; dan
b. Jasa pelayanan
3. Besaran Tarif Persalinan adalah sebagai berikut
4.
No Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Total
Persalinan Pelayanan
1 Ditolong bidan Rp. 420.000 Rp. 280.000 Rp. 700.000
2 Ditolong dokter umum Rp. 440.000 Rp. 660.000 Rp. 1.100.000
3 Ditolong spesialis Rp.600.000 Rp. 900.000 Rp. 1.500.000
Bagian Kelima
Tarif Pelayanan Penunjang Diagnostik
Pasal 12
1. Jenis Pelayanan penunjang diagnostik terdiri dari;
a. Penunjang diagnostik sederhana;
b. Penunjang diagnostik kecil;
c. Penunjang diagnostik sedang; dan
d. Penunjang diagnostik besar;
2. Komponen biaya pemeriksaan penunjang diagnostik meliputi :
95
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
96
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
6. Klasifikasi jenis pelayanan penunjang diagnostik diatur dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini
Bagian Keenam
Pelayanan Medico-legal
Pasal 13
1. Jenis pelayanan medico-legal terdiri dari visum luar.
2. Visum luar sebagimana dimaksud pada ayat (1) diberikan atas permintaan tertulis
dari yang berwajib sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
3. Komponen tarif pelayanan medico legal terdiri dari :
a. Jasa sarana;
b. Jasa pelayanan
4. Rincian tarif pelayanan medico legal sebagai berikut:
No Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Jumlah
Pelayanan
1 Visum luar di dalam gedung Rp. 120.000 Rp. 180.000 Rp. 300.000
2 Visum luar diluar gedung Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 500.000
97
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Bagian Ketujuh
Tarif Pelayanan Ambulan dan Mobil Jenazah
Pasal 14
1. Jenis pelayanan ambulan terdiri dari :
a. Ambulan paramedik;
b. Ambulan medik umum;
c. Ambulan medik spesialis; dan
d. Mobil jenazah;
2. Komponen tarif pelayanan ambulan meliputi;
a. Biaya abonemen; dan
b. Biaya perkilometer Rp 4.000 / kilometer
3. Besarnya tarif pelayanan ambulan merupakan penjumlahan dari biaya abonemen
dengan biaya perkilometer .
4. Rincian abodemen pelayanan ambulan sebagai berikut :
f. Jasa sarana sebesar 40% dan jasa pelayanan sebesar 60% dari tarif pelayanan
mobil jenazah
Bagian Kedelapan
Tarif Pelayanan Pemeriksaan/ Keterangan Kesehatan
Pasal 15
6. Jenis pelayanan pemeriksaan / keterangan kesehatan terdiri dari:
a. Keterangan sehat untuk sekolah;
b. Keterangan sehat untuk bekerja;
c. Keterangan sehat untuk asuransi;
d. Keterangan sehat untuk keluar negeri
7. Komponen jenis pelayanan pemeriksaan/keterangan kesehatan meliputi:
a. Jasa sarana; dan
b. Jasa pelayanan.
8. Pemberlakukan tarif pemeriksaan dan keterangan sehat adalah untuk 1 (satu) lembar,
selebihnya dikenakan biaya tambahan sebesar tarif jasa sarana.
9. Rincian tarif pelayanan pemeriksaan/keterangan kesehatan sebagai berikut :
No Uraian Jasa sarana Jasa pelayanan Total
1 Keterangan sehat per lembar Rp. 2.000 Rp.3.000 Rp. 5.000
2 Keterangan sehat untuk keluar Rp. 34 .000 Rp. 51.000 Rp. 85.000
negeri per lembar
Bagian Kesembilan
Tarif Khusus
Pasal 16
Tarif retribusi pelayanan bagi warga negara asing (WNA) adalah 500% (lima ratus
persen) dari tarif yang berlaku.
Pasal 17
1. Pelayanan pengobatan perawatan di rumah pasien (on call) dikenakan biaya
pelayanan kesehatan dengan rincian :
99
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 18
Besarnya biaya pembakaran sampah medis bagi tenaga medis / paramedis ditetapkan
sebesar 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) per kilogram
Pasal 19
Tarif retribusi untuk penelitian, pelatihan, dan wahana pendidikan adalah sebagai
berikut :
No Jenis Pelayanan Tarif
Jasa Sarana Jasa Medik Jasa Total
Pelayanan
Penelitian
a. DIII / Proposal / Bulan Rp 49,500 Rp - Rp 49,500 Rp 99,000
b. DIV / Proposal / Bulan Rp 60,500 Rp - Rp 49,500 Rp 110,000
c. S1 / Dokter Muda /
Proposal / Bulan Rp 60,500 Rp - Rp 60,500 Rp 121,000
d. S2 / Proposal / Bulan Rp 88,000 Rp - Rp 88,000 Rp 176,000
e. S3 / Proposal / Bulan Rp 132,000 Rp - Rp 121,000 Rp 253,000
f. Mahasiswa Universitas Rp 385,000 Rp - Rp 275,000 Rp 660,000
100
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
101
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 60,500 Rp - Rp 60,500 Rp 121,000
Jumlah Rp 302,500
S1 Umum
a. Orientasi Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. On Job Training /
Bulan Rp 159,500 Rp - Rp 148,500 Rp 308,000
Jumlah Rp 341,000
S1 Keperawatan
a. Orientasi Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 82,500 Rp - Rp 82,500 Rp 165,000
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 71,500 Rp - Rp 60,500 Rp 132,000
Jumlah Rp 330,000
Profesi Ners
a. Orientasi Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 88,000 Rp - Rp 82,500 Rp 170,500
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 71,500 Rp - Rp 60,500 Rp 132,000
Jumlah Rp 335,500
Dokter Muda (Co-Ass)
a. Orientasi / Orang /
Minggu Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 88,000 Rp - Rp 82,500 Rp 170,500
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 71,500 Rp - Rp 60,500 Rp 132,000
Jumlah Rp 335,500
Dokter Muda Gigi
a. Orientasi / Orang /
Minggu Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 88,000 Rp - Rp 82,500 Rp 170,500
c. Ujian / 1 x Ujian / Rp 71,500 Rp - Rp 60,500 Rp 132,000
102
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Orang
Jumlah Rp 335,500
Dokter Magang
a. Orientasi / Orang /
Minggu Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 93,500 Rp - Rp 88,000 Rp 181,500
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 77,000 Rp - Rp 66,000 Rp 143,000
Jumlah Rp 357,500
S2 Umum
a. Orientasi / Orang /
Minggu Rp 19,800 Rp - Rp 13,200 Rp 33,000
b. Praktik / Orang / Bulan Rp 93,500 Rp - Rp 88,000 Rp 181,500
c. Ujian / 1 x Ujian /
Orang Rp 77,000 Rp - Rp 66,000 Rp 143,000
Jumlah Rp 357,500
Pasal 20
Surat rekomendasi ijin praktek :
103
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 21
Sewa tanah dan bangunan untuk ruangan ATM (Automated Teller Machine) per m2
Rp 6.000.000 / Tahun
Pasal 22
Biaya sewa ruangan Puskesmas untuk keperluan umum :
Pasal 23
Tarif pelayanan terapi komplimenter akupuntur akupreasur hypnoterapi Rp. 100.000 / Per
Terapi
No Uraian Jasa sarana Jasa pelayanan Total
1. Akupuntur Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 100.000
2. Akupresure Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 100.000
3. Hypnoterapi Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 100.000
4. Baby Spa Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 100.000
Pasal 24
Tarif pelayanan grading tempat pengolahan makanan :
1. Bakteriologi Rectal Swab Rp. 50.000 – Rp. 150.000 / Per Parameter
2. Bakteriologi air Rp. 45.000 – Rp. 100.000 / Per Parameter
3. Bakteriologi makanan dan minuman siap saji Rp. 45.000 – Rp. 100.000 / Per
Parameter
4. Bakteriologi makanan dan minuman dalam kemasan Rp. 45.000 – Rp. 225.000 / Per
Parameter
5. Bakteriologi Udara (Paket) Rp. 125.000 – Rp. 150.000
104
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 25
Pasal 26
Tarif Medical check up diluar gedung :
1. Jasa pelayanan :
a. Dokter : Rp. 250.000
b. Paramedis (2 Orang) : Rp. 300.000
c. Sopir : Rp. 50.000
2. Sarana :
a. Obat – Obatan : Rp. 1.000.000
b. Sarana Prasanana : Rp. 250.000
Pasal 27
Pasal 28
Tarif staff Puskesmas sebagai narasumber kesehatan Rp. 500.000 per pertemuan.
105
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 29
1. Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali.
2. Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.
3. Peninjauan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
BAB VII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 30
Retribusi dipungut di wilayah Daerah Kabupaten Badung.
BAB VIII
PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN, ANGSURAN,
DAN PENUNDAAAN PEMBAYARAN
Pasal 31
1. Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
2. Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dapt berupa
karcis, dan/atau kwitansi.
Pasal 32
1. Wajib retribusi wajib membayar retribusi.
2. Pembayaran retribusi yang terhutang harus dilunasi sekaligus.
3. Pembayaran dilakukan di Kas Daerah atau di tempat lain/unit pelayanan terpadu
dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
4. Dalam hal pembayaran dilakukan di tempat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
maka hasil penerimaan retribusi harus disetorkan ke kas Daerah paling lambat 1 (satu)
hari kerja.
106
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 33
Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap
bulan dari retribusi yang terutang atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan
STRD.
BAB X
PENAGIHAN
Pasal 34
1. Wajib Retribusi yang tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang bayar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ditagih menggunakan STRD.
2. Penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan surat
teguran.
3. Pengeluaran Surat Teguran sebagai tindakan pelaksanaan penagihan Retribusi
dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari kerja sejak jatuh tempo pembayaran.
4. Dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal Surat Teguran,
Wajib Retribusi harus melunasi Retribusi terhutang.
5. Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh pejabat yang
ditunjuk Bupati.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penagihan diatur dengan peraturan Bupati.
107
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB XI
PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI YANG KEDALUWARSA
Pasal 35
1. Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui
waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali jika wajib
retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.
2. Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh
jika:
a. Diterbitkan surat teguran; atau
b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi, baik langsung maupun tidak
langsung.
3. Dalam hal diterbitkan surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya surat teguran tersebut.
1. Pengakuan utang retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b, merupakan wajib retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai
utang retribusi dan belum dilunasinya pada Pemerintah Daerah.
2. Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b, dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan
pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.
Pasal 36
1. Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan
penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
2. Bupati menetapkan keputusan penghapusan piutang Retribusi yang sudah
kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3. Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwqarsa diatur dengan
Peraturan Bupati.
BAB XII
KETENTUAN PENYIDIK
Pasal 37
108
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
109
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BAB XIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 38
1. Wajib retribusi yang melanggar ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak Rp.
25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah).
2. Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
3. Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan Negara.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten
Badung Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Badung (Lembaran Daerah
Kabupaten Badung Tahun 2002 Nomor 33, seri B Nomor 14) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 40
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal .........
Agar setiap ornag mengetahuinya, memerintaqhkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Badung.
110
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Ditetapkan di Mangupura
Pada tanggal
BUPATI BADUNG
Diundangkan di Mangupura
Pada tanggal
111
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
112
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
113
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Yang dimaksud dengan “Jasa Umum” adalah jasa yang disediakan atau diberikan
Pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat ( 1 )
Huruf a
Yang dimaksud dengan “rawat jalan paramedik” adalah pelayanan rawat
jalan di tingkat Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan
Puskesmas perawatan yang dilakukan oleh paramedis.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “rawat jalan medik umum” adalah pelayanan rawat
jalan di tingkat Puskesmas keliling, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan
Puskesmas perawatan yang dilakukan oleh dokter umum.
114
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Huruf c
Yang dimaksud dengan “rawat jalan medik spesialis” adalah pelayanan rawat
jalan di tingkat Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan
Puskesmas perawatan yang dilakukan oleh dokter spesialis.
Ayat ( 2 )
Cukup jelas.
Ayat ( 3 )
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
115
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
116
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
117
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
118
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
119
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
120
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
121
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
BUPATI BADUNG
122
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
123
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
5. Hapusan darah
6. Hapusan secret
vagina/ uretra
5. Laboratorium sedang 1 Rp.70.000 1. Widal
6. Laboratorium sedang 2 Rp.90.000
7. Laboratorium besar 1 Rp.100.000 1. BTA Sputum
1. Rectal swab
BUPATI BADUNG
124
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
125
Pola Tata Kelola Puskesmas Mengwi I
6. Sedang 2 Rp.60.000
7. Besar 1 Rp.70.000 1. Mastoid
2. Mandibula
3. Cervical leher/AP
4. Thoracal AP/lat
5. Lumbal AP/lat
6. Thoraco-lumbal AP/lat
7. Sacrum AP/Lat
8. Coxygeus AP/lat
8. Besar 2 Rp.80.000 1. Abdomen ½ LLD
BUPATI BADUNG
126