Anda di halaman 1dari 22

Menjadi

SEKRETARIS MASA DEPAN

Hj. Madziatul Churiyah, S.Pd., M.M

Menjadi

SEKRETARIS MASA DEPAN

Surya Pena Gemilang


PUBLISHING
Anggota IKAPI Jatim
Hj. Madziatul Churiyah, S.Pd., M.M

Menjadi
SEKRETARIS MASA DEPAN

Editor
Drs. Seliyono Wahyudi, D.Ng.

Cover Design:
Yudhisla

Layout:
Dayal

Penerbit
Surya Pena Gemilang
Anggota IKAPI Jatim
Jln. Rajawali Tutut Arjowinangun 12
Malang - Jawa Timur
Tip. (0341) 751205
Fax. (0341) 751205
e-mail: graha@penagemilang.eom

Jumlah: ix + 212 him.


Ukuran: 14 x 21 em

September 2010

ISBN: 978-979-16087-4-9

Hak eipta dilindungi undang-undang.

Dilarang mengutip at au memperbanyak sebagian atau seluruh isi

buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt., yang


telah memberikan hidayah sehingga buku berjudul Menjadi
Sekretaris Masa Oepan dapat terbit.
Pada hakikatnya, seorang sekretaris tldak hanya
mengerjakan salah satu tugas tata usaha rutin, namun lebih
daripada itu, sekretaris harus mampu meringJnkan tugas
pimpinan dan memberikan pelayanan sebllik-baiknya
kepada para relasi yang berhubungan dengan pimpinan.
Berkaitan dengan tugas-tugas tersebut, bagaimana sekretaris
menjalankan tugasnya sesuai dengan profesinya, yakni
profesional dan proporsional.
Buku ini sejak awal memang didesain hukan untuk
kalangan tertentu, tetapi lebih luas dari itu, yakni diperun­
tukkan kep<lda semua kalangan yang memerluh;an, baik itu
mahasiswa, guru, dosen,peneliti, ilmuwanmaufJun praktisi.
Dengan membaca buku ini, diharapkan akan diperoleh
banyak wawasan tentang bagaimana menjacli sekretaris
masa depan yang profesional.
Penulis yakin.b.a.hwa masih banyak kekuarangan pada
buku ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat rnembangun
sangat diharapkan untuk penyempurnaan terbltan berikut­
nya.

Malang, September 2010

Penulis

Menjadi Sekretaris Mas.l Depan I v


I.t=='! 1111

Daftar lsi
Kata Pengantar v

Daftar lsi vii

BAB 1 PENGERTIAN POKOK SEKRETARIS 1

A. Pengertian Sekretaris 1

B. Klasifikasi Sekretaris 6

C. Kegiatan Dalam Bidang Kesekretariatan 15

D. Sekretariat 20

E. Tugas Seorang Sekretaris....................... 21

BAB 2 PROFESI SEKRETARIS 27

A. Kriteria Profesi :... 27

B. Kompetensi Sekretaris 28

C. Kriteria Sekretaris Profesional 29

BAB 3 KEPRIBADIAN, PENAMPILAN, DAN ETIKA

SEKRETARtS 37

A. Kepribadian dan Penampilan Sekretaris 37

B. Etika Sekretaris 50

C. Etika Jamuan Makan Internasional

.(Table Manner) 53

BAB 4 MENERIMATAMU 61

A. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

Sekretaris Dalam Menerima Tamu 62

B. Menyapa (Greetings) 65

C. Jenis- enis Tamu 65

D. Melayani Tamu Asing 69

E. Pemberian Bingkisan untuk Tamu

Bisnis Asing 70

Menjadi Sekretaris Masa Depan I vii

/
'l'

BAB 5 MENERIMA TElEPON 73

A. Pengertian Telepon 73

B. Macam-macam Pesawat Telepon 75

C. Macam-macam Hubungan Telepon 80

O. Etika dan Etiket Penanganan Telepon... 82

BAB 6 HUBUNGAN MASYARAKAT DAN

KEPROTOKOLAN 91

A. Proses Hubungan Masyarakat .. 93

B. Tujuan Hubungan Masyarakat 99

C. Peran Hubungan Masyarakat 103

O. Fungsi Humas 108

E. Menjalin Networking .............•............... 773

F. Keprotokolan dan Me 114

G. Menyelenggarakan Upacaral Acaral

Resmi Upacara Pelantikan 118

BAB 7 PENANGANAN SURAT MASUK-KELUAR. 121


.J
A. Tahap-Tahap dalam Menangani

Surat Masuk 122

B. Menangani Surat Keluar (Outgoing Mail) 135

C. Menangani Surat Selama Pimpinan Tidak

Ada Oi Tempat 140

BAB 8 MENATA ARSIP (BERKAS) 143

A. Sarana Menata Arsip 144

B. Peralatan dalam Menata Arsip 159

C. Sistem Menata Arsip 160

O. Meminjam Arsip 164

E. Menyusutkan, Memindahkan, dan


Menghapuskan Arsip 165

F. Hal yang Perlu Oiperhatikan dalam

Mengelola Arsip 167

G. Tugas Pengarsipan bagi Sekretaris 168

V1I1 IVlenjadi Sekretaris Masa Depan


.pu:i±' '= II!
il ilLII II '"I ,...., ""I IIIl.lI

BAB 9 MENGATUR PERTEMUAN 173

A. Pengertian Pertemuan (Meeting) 173

B. Pelljelasan Berbagai Istilah 176

C. Rapat 184

BAB 10 PENANGANAN DIKTE 193

A. Berbagai Cara Pendiktean 194

B. Pellyalinan Dikte 199

BAB 11 MENGATUR JADUAL KEGIATAN

PIMP INAN 203

A. Menjadualkan Janji 203

B. Memilih Kalender Perjanjian dan Buku

Tahunan , 205

C. Cara Memakai Kalender Perjanjian 208

D. Menunda Perjanjian 209

Daftar Pustaka 211

Menjadi Sekretaris Masa Depan I IX

rAe- .
.e:t:. II I
" • ,.,1 III'!""TWI I !II

BAB 1
PENGERTIAN POKOK
SEKRETARIS

S
ekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa
Latin yang berarti rahasia. Kata secretrum kemudian
berubah menjadi kata secreta ire dalam bahasa
Prancis, secretary dalam bahasa Inggris, dan akh,mya
menjadi kata secretaries dalam bahasa Belanda.
Mengingat Indonesia pernah dijajah oleh Belt1nda
kurang lebih selama 3,5 abad, maka diperkirakan iSlilah
sekretaris yang kita kenai sekarang ini berasal dari kata sec­
retaries bahasa Belanda.

A. Pengertian Sekretaris
Ada banyak definisi sekretaris yang berkembang saat
ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Secretary is a person employed to keep record, take
care coresspondence and other writing task, etc, for or­
ganization or individual (Webster New Dictionary of
American Language College).
2. Sekretaris adalah orang yang melakukan korespondvnsi,
memelihara warkat, dan lainnya untuk perorangan Jtau
organisasi; seorang kepala pejabat pemerintah yang
mengawasi dan memimpin suatu departemen peme­
rintahan tertentu; sebuah perabotan untuk dipJkai
sebagai meja tulis; sebuah meja dan rak buku di ,1tas­
nya. (c. L Barnhart, The American College Diction,lry).

BAB 2
PROFESI SEKRETARIS

S
ecara umum profesi merupakan suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut dalam bidang sains dan
teknologi yang digunakan sebagai dasar untuk
implementasi dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Sedangkan dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia, kata
1 profesi berarti pekerjaan. Sedangkan, profesional memiliki
arti mata pencaharian dan sekaligus hobi. Menurut Ig.
Wursanto (2006), profesi adalah suatu bidang pekerjaan
dengan persyaratan terlentu dan perlu ditekuni oleh se­
seorang yang memiliki profesi tersebut sehingga yang
bersangkutan menguasai bidangnya dengan seba ik­
baiknya. Profesi tersebut, sebagai mata pencaharian bagi
yang memiliki.

A. Kriteria Profesi
Menurut Ig. Wursanto (2006), suatu pekerjaan di­
katakan sudah menjadi profesi apabila memiliki beberapa
kriteria sebagai berikut.
1. Pekerjaan tersebut memiliki spesialisasi dengan latar
belakang teori yang luas yang mencakup pengetahuan
umum yang luas disertai keahlian khusus yang men­
dalam.
2. Pekerjaan tersebut merupakan karier yang dibina secara
organisatoris dalam arti ada keterikatan dalam suatu
organisasi profesi, memiliki otonomi jabatan, memiliki
kode etik jabatan, dan merupakan karya bakti seumur
hidup.

27
BAB 3
KEPRIBADIAN,
PENAMPlLAN, DAN
ETIKA SEKRETARIS

I
stilah kepribadian sering disebut berkaitan dengan
keadaan seseorang atau karakter seseorang.
Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorJng
sehingga banyak menyangkut masalah watak dan sifat yang
lercermin nyata dalam perbuatan serta tindakan seseorang.
Orang yang berkepribadian adalah orang yang sadar akan
"rinya dan dapat mengerti dengan tepat pribadinya.
eorang yang berkepribadian kuat adalah orang yJng
t menentukan dirinya sendiri, berbuat apa, sebagai apa,
U' apa, dan sebagainya.

Kepribadian dan Penampilan Sekretaris


Menurut Soedarmayanti ( 2005), kepribadian adalah
a menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta ke­
. saan seseorang, baik dari segi jasmani, mental, rohclni
upun emosi yang ditata dalam suatu cara yang khas
gan mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut terwuJud
m tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai
gan yang dikehendaki.
Pada hakikatnya, setiap orang memiliki kepribadian
g khas, bersifat pribadi, dan berbeda satu dari lainnya,
tidak dapat dibagi-bagikan pada yang lain. Apabila
dapat ciipahami tentang arti kepribadian sekretaris,

37
AB 4
........A-oINERIMA TAMU

alah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan


antara pimpinan dan tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan. Tugas ini dimulai dari membuat janji, kon­
asi, hingga menerima kedatangan tamu di kantor.
aitan dengan hal ini, seorang sekretaris harus meng­
ati dan melayani dengan sepenuh hati para tamu yang
unjung ke kantor. Untuk itu, seorang sekretaris perlu
pelajari tata cara menerima tamu sehingga diharapkan
-tamu yang datang merasa senang dan mempunyai
n baik.
Seorang sekretaris perlu mengetahui dan memahami
. t, kedudukan atau pangkat, dan peril<lku tamu yang
ng ke kantor. Untuk itu, sekretaris wajib menanyakan
a, keperluan, dan mengantar tamu bertemu dengan
• pinan yang akan ditemuinya. Oleh kJrena itu, data
ng tamu dan maksud kedatangan tamu harus dicatat
lum tamu d~pertemukan dengan pimpinan. Jika tidak
ungkinkan dipertemukan saat itu, tJmu dibuatkan janji
in tment) bertemu pada hari lain. Untuk itu perlu di­
tikan aturan-aturan dalam melayani tJmu.
Berpenampilan rapi, bersih, dan segar.
Berperilaku sopan dan ramah.
Ekspresi wajah yang hangat, namun meyakinkan.
Menghapal nama tamu.
Senang bergaul dan luwes.
Menjadi pendengar yang baik.

61
ampir semua kegiatan bisnis pada masa kini
memerlukan komunikasi melalui media telepon.
Kegiatan itu, seperti memperkenalkan perusahaan,
Enmerkenalkan produk, memperkenalkan diri, maupun
upaya persuasif memasarkan produk, meningkatkan
i dengan pelanggan, mencari informasi, dan sebagai­
Pemakaian telepon yang efektif akan sangat membantu
hasilan dalam menjalin relasi bisnis. Namun, perlu
gat bahwa pembicaraan melalui telepon bukan ko­
ikasi tatap muka sehingga lawan bicara tidak dapat
ihat cara nonverbal, seperti mimik, ekspresi wajah,
kan bagian tubuh, dan sebagainya. Untuk itu orang yang
omunikasi melalui telepon harus berusaha untuk ber­
- ra dengan suara yang jelas, tenang, dan menyenangkan.

Pengertian Telepon
Telepon diciptakan oleh Alexander Graham Bell
en 1876 dan 1877) dengan memanfaatkan perubahan
atan dan frekuensi arus listrik yang disebabkan oleh
bahan gelombang suara. Pesawat telepon modem
iliki transformasi pada alat pengirim dan pesawat
erima. Sistem memutar angka-angka otomatis telah
ggantikan operator manusia (Ensiklopedi Umum, 1986).
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, telepon
ah penyampaian berita dari satu pihak kepada pihak
- di dalam organisasi sendiri maupun keluar kantor (atau

73

BAB 6
HUBUNGAN MASYARAKAT
DAN KEPROTOKOLAN

stilah hubungan masyarakat (humas) atau public rela

I tions (pure!), terdiri atas dua kata, yaitu hubungan (rela


tions) dan masyarakat (public). Kata hubungan atau re­
lations dapat berarti suatu bentuk komunikasi antara satu
pihak dengan pihak lain untuk mendapatkan saling
pengertian. Dalam hubungan masyarakat, kata hubungan
atau relations dapat berarti suatu komunikasi yang ber­
langsung dua arah (two ways communication) yang dilaku­
kan oleh suatu organisasi dengan org('lnisasi lain dalam upaya
mendapatkan saling pengertian dan saling rnenguntungkan.
Kata masyarakat atau publik memiliki berbagai
pengertian. Secara geografis, masyarakat dapat berarti
sekelompok orang yang secara bersama-sama berada dalam
suatu tempat tertentu. Mereka hidup dalam suatu situasi
kebersamaan {togetherness situation). Dalam masyarakat
tersebut, di antara mereka tidak terdapat hubungan'yang
mendalam. Mereka berada pada suatu tempat tertentu hanya
secara kebetulan dan di antara mereka sebelumnya tidak
saling mengenal.
Secara psikologis, masyarakat adalah sekelompok
orang yang memiliki kepentingan sarna. Di antara mereka
terikat pada suatu aturan tertentu yang berlaku pada
kelompok tersebut. Dalam hubungan masyarakat, yang
dimaksud masyarakat adalah berbagai macam jenis

91

BAB 7
PENANGANAN SURAT
MASUK-KELUAR

M
engurus dan mengendalikan surat di suatu kantor
merupakan kegiatan yang penting. Pada
hakikatnya, pengorganisasian pengurusan surat
di suatu kantor berbeda dari kantor larnnya.
Mengurus dan mengendal ikan surat adalah kegiatan
mengelola surat masuk dan surat keluar yang meliputi
kegiatan menerima, mencatat, mengarahkan, mendistri­
busikan, memproses lebih lanjut, dan menyimpan surat
sesuai prosedur yang berlaku.
Dalam kantor keci I kegiatan mengurus dan me­
ngendalikan surat dapat dilakukan oleh seorang pegawai
yang merangkap tugas lain. Sedangkan, pada kantor yarig
mempunyai volume pekerjaan tinggi mengurus dan
mengendalikan surat dapat diselenggarakan oleh satu bagian
khusus, yaitu oleh bagian arsip/ekspedisi. Adapun tujuan
mengurus dan mengendalikan surat, yakni agar surat dapat
dengan cepat dan tepat sampai kepada pengolah.
Dalam hal mengurus dan mengendalikan surat sekre­
taris harus mampu melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Korespondensi (surat-menyurat) merupakan tugas dan
kegiatan rutin sehari-hari sekretaris. Oleh karena secanggih
apa pun teknologi perkantoran pekerjaan korespondensi
tetap ada dan diperlukan. Kegiatan korespondensi yang
di lakukan sekretaris umumnya menyangkut pengelolaan

121

BAB 8

MENATA ARSIP (BERKAS)

""p engertian arsip di Indonesia diatur dalam Undang­


Undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan­
Ketentuan Pokok Kearsipan yang pada BAB I Pasal 1
berbunyi sebagai berikut. Arsip adalah sebagai berikut.
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga
Negara dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk
corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Pemerintah.
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan­
badan Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak
apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun ber­
kelompok, dalam rangka pelaksanaan keliidupan
kebangsaan.

Oi samping istilah arsip, dikenal juga istilah berkas


dan warkat. Berkas adalah himpunan arsip yang disusun
berdasarkan kesamaan urusan/kegiatan (dosir), kesamaan
masalah (rubrik) atau kesamaan jenis (seri)
Warkat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar
yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal atau
peristiwa yang dibuat untuk sesuatu hal atau peristiwa yang
dibuat untuk sesuatu keperluan. Istilah arsip, berkas, dan
warkat dipakai secara bergantian dengan pengertian yang
sama. Adapun tujuan menata berkas sebagai berikut.

143
BAB 9
MENGATUR PERTEMUAN

S
ebelum mengelola sebuah pertemuan, seorang
sekretaris haru<, mengetahui unsur-unsur yang harus
ada aalam sebllah pertemuan. Secara umum, sebuah
pertemuan harus memenuhi unsur 5W + 1H, yaitu why
(mengapa rapat diselenggarakan), what (apa agenda atau
materi yang akan dibJhas dalam rapat), who (siapa peserta
rapat, menyangkut fJenentuan orang yang akan diundang
sesuai dengan materi rapat), where (di mana rapat akan
diselenggarakanl, when (kapan rapat akan diseleng­
garakanl, dan how (bJgaimana rapat akan diselenggarakan,
formal atau nonformJ I, terbuka atau tertutup.

A. Pengertian Pertemuan (Meeting)


Pertemuan atau meeting adalah bentuk komunikasi
jamak yang berdiri d,)ri sekelompok atau sejumlah orang
yang berkumpul di SLJatu tempat tertentu dan pada waktu
yang telah ditentukan untuk membahas, memecahkan, atau
merundingkan sesuatll hal untuk kepentingan berama.
Menurut Miftah Thoha (Buletin No. V1972, BPA UCM
Yogyakartal, pertemuz!n dapat dibedakan menjadi t macam,
sebaga i beri kut.

1. Pertemuan yang bertujuan membahasmasalah-masalah


yang ilmiah (scientific atmosphere).
Jenis pertemuan ini, termasuk a) diskusi, b) diskusi
panel, c) seminar, d) <,imposium, e) worshop, f) lokakarya,

173

BAB 10
PENANGANAN DIKTE

stilah dikte sama dengan istilah imla. Menurut Kamus

I Umum Bahasa Indonesia, dikte atau imla berarti perihal


menuliskan apa yang diucapkan atau dibacakan oleh
orang lain. Mendikte berarti menyuruh orang lain menu lis
apa yang dibacakan atau dikatakan. Sementara kata men­
diktekan berarti menyuruh menuliskan apa-apa yang
dibacakan atau dikatakan.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran (The Liang
Gie, 1979), dimaksud pengimlaan atau pendiktean atau
dictacting adalah kegiatan mengucapkan rangkaian kalimat
atau membacakan sesuatu naskah untuk dicatat orang,
kemudian disalin menjadi tulisan yang rapi, misalnya
sepucuk surat, hingga siap untuk ditandatangani.
Ucapan yang dikeluarkan disebut imla atau dikte (dic­
tation), sedangkan yang menerima dan menyalinnya
biasanya seorang juru steno. Jadi dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dikte adalah ucapan-ucapan yang
disampaikan oleh seseorang untuk dicatat oleh orang lain
atau direkam dengan menggunakan suatu alat perekam.
Orang yang menyampaikan ucapan-ucapan tersebut adalah
pendikte (orang yang mendikte), sedangkan pihak atau or­
ang yang menerima atau mencatat dikte disebut penulis
atau pencatat dikte. Alat atau mesin yang digunakan untuk
merekam dikte disebut mesin perekam dikte atau mesin
dikte atau imla atau dictating machine.

193

1 1 _111111 11111111- •

BAB 11
MENGATUR JADUAL
KEGIATAN PIMPINAN

alam hampir semua pelaksanaan tugasnya,

O seorang pimpinan sangat bergantung pada


keandalan sekretarisnya, termasuk dalam hal
pengaturan jadwal (schedule management), baik jadwal
rutin maupun jadwal kegiatan tertentu, seperti jadual
perjalanan dinas. Seorang pimpinan yang memiliki intensitas
fungsi manajerial yang tinggi sangat memerlukan bantuan
sekretaris untuk meringankan tugasnya. Pimpinan yang
sangat sibuk tidak mungkin dapat mengingat segala
aktivitas yang harus dilaksanakannya. Untuk itu, sekretaris
harus menbantu pimpinan dalam menyusun jadual kegiatan
kerjanya.
Dalam menyusun jadual kegiatan sekretaris harus
bersikap fleksibel. Artinya, bila ada hal-hal yang mendesak
dan sangat penting, maka harus didahulukan dengan cara
merevisi jadual yang telah dibuat sebelumnya. Sebagian
besar dari jadual kegiatan pimpinan adalah berupa janji
bertemu dengan pihak iain. Usahakan agar tidak ada satu
pun janji yang terabaikan dan juga jangan sampai terjadi
timpang tindih atau tabrakan dalam waktu yang sama.

A. Menjadualkan Janji
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sekretaris
dalam membuat jadual perjanjian, yaitu sebagai berikut.

203

'=--I
=

DAFTAR PUSTAKA

A. B Susanto. 1997. Sekretaris Sebagai Manajer. Jakarta: PT


Elex Media Komputindo.
Faulina. 2008. Hand Out Etika Profesi. Politeknik Negeri
Medan
Kadarmo Siwi. 1998. Sekretaris dan Tugas-tugasnya. Jakarta:
Nina Dinamika.
LPKMI Prima Media Informatika. 2009. Kode Etik Sekretaris.
Jakarta. bttp·lLlocalhostLf.;mukadimab
Nuraeni, Nani. 2008. Panduan Menjadi Sekretaris
ProfesionaJ. Jakarta: Visi Media.
Prajudi Atmosudirjo. 1995 Kesekretarisan dan Administrasi
Perkantoran, Gbalia Indonesia, Jakarta.
Ratnawati, Eti, dan Sunarto. 2006. Sekretaris ProfesionaJ.
Yogyakarta: Penerbit Amus.
Rizal. 2009. Perkembangan Etika Profesi. Semarang: b.ttp;L
Irizal blog.undip ac id
Rudito, Bambang. 2007. Etika Bisnis. Bandung : Rekayasa
Sians
Saiman. 2002. Tugas Sekretaris. Jakarta: PT.Gunung Agung.
Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta: Gbalia In­
donesia
Sedarmayanti, Tara kearsipan dengan Memanfaatkan
TeknoJogi Modern, YBA-IKLUM STIA-LAN RI JABAR,
Bandung, 1990.
Sedarmayanti, Tugas dan Pengembangan Sekretaris cetakan
1/" IIbam Jaya, Bandung, 1990.
Sedarmayanti, Tugas dan Pengembangan Sekretaris cetakan
IV, CV Mandar Maju, Bandung, 1997.

Daftar Pustaka 1211


Sedarmayanti. 2004. Tugas dan Pengembangan Sekretaris.
Bandung: Mandar Maju.
Sedarmayanti. 2000. Tugas dan Pengembangan Sekretaris.
Bandung: Mandar Maju.
Siwi Kadarmo, Sekretaris dan Tugas-tugasnya, Nina
Dinamika, Jakarta, 1988.
Sudirjo, Prayudi. 1982. Defenisi Pengertian Sekretaris. Edisi
1. Jakarta. http:gurulia.wordpress.com
Sugondo, Dandi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
3. Jakarta. http·lLwww.sms-anda.com
Surna, Nyoman. Makalah 1990. Etika Profesi. Jakarta
Susanto 1997. Sekretaris Sebagai Manager..Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
The Liang Gie. 1998. Administrasi Perkantoran Modern, Lib­
erty, Yogyakarta.
Thomas Wijaya Brata Wijaya. 1955. Korespondensi. Jakarta:
PT. Pustaka Binaman Presindo.
Thomas Wiyasa Bratawidjaja. 1995. Korespondensi Bisnis.
Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Tony Waworuntu. 1955. Manajemen Untuk Sekretaris.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ursula Ernawati. Pedoman Lengkap Kesekretarisan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wursanto Ignatius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesiona/.
Yogyakarta: Penerbit Andi.

2121 Menjadi Sekretaris Masa Depan


Seoraqg sekretaris hakl­
katnya tidak harya flle­
ngerjakan salah satlJ tugas
tata lJsaha I uti 11, '1al11un
lebih daripada ill!, sekre­
taris narus r larnpu me­
ringarkan pi'11plnan dan
mel1lbe I all oelayanan
ebaik-bail<J ya kepacla pa­
ra relac; yang berhubungan dengan plfnpll1annYi1· BNkailan
dengan ha rtll, bagaimana se!<retaris di masa depan men­
jalanl<all lugi'lS- uga Ilya. Bul<u inl secara sederharl1 aan gam­
blang be"usaha melljawabnya dengan menggllnakan berbagai
pendekatan.

SBN 978-97,-1bOa7-~-'
Surya Pena Gemilang
PUBLISHING
Anggola IKAPI Jal'm 1
J'~ Tt..:lut ArJOWlnangLlM 12 M3laog
TIp ;=;:'1( I 3':4 \ 751 05
e·'Tla' or- na'.~':pena emlianq.::om
1'11111 I1IIII
9 78979116087491

Anda mungkin juga menyukai