02-Antigen Dan Antibodi 2012 (Compatibility Mode) PDF
02-Antigen Dan Antibodi 2012 (Compatibility Mode) PDF
2
3
Komponen Sistem Imun
1 4
2 3
Komponen sistem imun
Sel
B T LGL
Imflamentory Interferon
antibodi sitokin komplemen cytokine
mediator
Soluble
mediator 5
1. Definisi Antigen
• Antigen : Substansi substansi yang dapat bereaksi
secara spesifik dengan komponen sistem imun yaitu
antibodi dan TCR
7
3. Struktur Antigen
B-CELL T-CELL
Iga Igb
CD3
a b
Antibodi TCR
Ab larut
Epitop
Ag Epitop
Antigen Antigen
9
Hapten
Protein dengan BM rendah dan baru menjadi imunogen jika diikat
oleh molekul besar (carrier)
10
4. Klasifikasi Antigen
A. Klasifikasi operasional :
1. Antigen eksogen : konfigurasi yang
disajikan kepada tubuh dari luar
cth : Mikroorganisme, pollen, obat, dsb
2. Antigen endogen : konfigurasi yang
terdapat dalam tubuh host atau individu
11
B. Berdasarkan ketergantungan terhadap sel T
1. Antigen Sel T Dependent (TD) :
Memerlukan sel Th untuk menstimulus respon sel B
Mengandung protein dan memiliki imun memory
Memiliki banyak macam epitop
TI
Poli • Unideterminan
sakarida • multivalen
TD
• multideterminan
protein
• Univalen
Kimiawi • multideterminan
kompleks • multivalen
• Determinan: banyaknya jenis antigen yang dapat diikat
• Valen : banyaknya tempat atau daerah pengikatan antigen yang
sejenis 13
5. Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitas
Antigen
a. Foreignness atau faktor keterasingan : substansi yang tidak pernah
kontak dengan sistem imun dari ketika embriogenesis
b. Faktor fisik dan kimia antigen
• Ukuran Molekul ( >10kD)
• Komposisi kimia dan strukutur protein yang menyusun
antigen
> semakin rumit struktur kimia, maka antigen tersebut dpt
tergolong imunogen yg poten
> Gugus as amino aromatik (tirosin), derajat imunogen >>
c. Cara pemaparan antigen : intravena, subcutan, perm tubuh, dsb
d. Sensitivitas metode yang digunakan untuk mengukur respons
imun sensitivitas immunoassay
e. Faktor internal Host ; genetik, jenis kelamin, umur
f. Kondisi sistem imun host
g. Dosis paparan antigen
14
ANTIBODY
15
1. Definisi Antibodi
18
2. Struktur Antibodi
• Antibodi tersusun
atas:
– 2 Light Chains (rantai
ringan) yang identik
– 2 Heavy Chains yang
identik (rantai berat) yang
membedakan antara
antara klas Ig
20
3. Klas Imunoglobulin
• Mamalia mengekspresikan 5 isotipe berbeda
dari antibodi yaitu :
1. IgG
2.IgM
3.IgA
4.IgD dan
5.IgE
dengan fungsi dan lokasi yang berbeda pula
Defisiensi IgM :
• Primer : Kelainan genetik, toksin , severe bacterial infections
• Seconder :
• Lymphoid malignancies
• Autoimmune disease
• Protein-losing enteropathies
• AIDS
25
Ig A
• Struktur: Dimer
• Dalam serum antibodi 10 -15%
• Lokasi: sekret (air mata, saliva, intestinum,
sekresi vagina dan ASI) dlm btk IgA sekretori
(sIgA)
• Terdapat 2 subklas IgA1, IgA2
• Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui
plasenta
• Mengaktifkan komplemen jalur alternatif
• Fungsi : melokalisasi proteksi pada permukaan
mukosa, fagositosis, mengawali destruksi parasit
melalui ADCC
26
Peningkatan konsentrasi IgA :
•infeksi pada kulit, usus, saluran respiratori dan renal
• sirosis atau penyakit yg terkait liver disease
Defisiensi IgA:
• TORCH syndrome (Toxoplasmosis, Other viruses [HIV, TB
and HHV6], Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes simplex virus)
• Primary immunodeficiencies associated with IgA
• CVID
• Ataxia telangiectasia
• Chronic mucocutaneous candidiasis
• Celiac disease (CD)
27
Ig D
• Struktur: Monomer
• IgD dalam serum antibodi : 0.2% krn
sangat rentan thd degradasi oleh proses
proteolisik
• Umumnya ditemukan pada permukaan sel B
sebagai molekul reseptor dan terlibat dalam
aktivasi sel
• Fungsi : pada serum darah, fungsinya masih belum
diketahui. Pada sel B dapat menginisiasi respon
imun reseptor Ag aktivasi sel B
• Hyperimmunoglobulinemia D; IgD 100 ml
periodic fever syndrome Autosomal resesif
28
Peningkatan konsentrasi Ig D :
• multiple myeloma
• Part of hereditary group of disorders (familial
Mediterranean fever)
• Hyper-IgD and periodic syndrome
• Gastrointestinal – abdominal pain, diarrhea, emesis
• Musculoskeletal – arthritis
• Dermatologic – maculopapular rash, purpura, urticaria
29
Ig E
• Struktur: Monomer
• Lokasi : pada peredaran darah dan berikatan
dengan sel mast dan basofil di seluruh tubuh
krn sel tsb memiliki reseptor utk Fc dari IgE
• Tidak dapat ditransferkan dari maternal melalui
plasenta
• Fungsi : pada reaksi alergi akan meningkat, infeksi
dari cacing (lisisnya cacing), mencetuskan produksi
mediator vasoaktif (histamin, prostaglandin,
leukotrin) hipersensitif tipe I
• IgE tinggi : infeksi cacing, diduga berperan pada
imunitas parasit
• Peningkatan total serum IgE moderat : allergic
rhinitis, allergic asthma, atopic dermatitis
30
Ig G Ig A
Ig M
Light chain
Heavy chain
Ig E Ig D
31
32
Tabel pembeda Imunogobulin
Jenis Struktur Fungsi Letak
antibodi
Ig A Dimer -proteksi permu-kaan mukosa, Sekret respiratori
- fagositosis, dan gastrointes-tinal
-destruksi parasit melalui ADCC
Ig D Monomer Pada sel B menginisiasi respon permukaan sel B
imun aktivasi sel B sebagai molekul
reseptor
Ig E Monomer -Meningkat pada reaksi alergi, Pada peredaran
infeksi dari cacing berikatan dengan sel
- Mencetuskan produksi mediator mast dan basofil
vasoaktif
Ig G Monomer -meningkatkan fagositosis, berbagai cairan dan
-menetralkan toksin dan virus, saluran pencernaan
-melindungi fetus newborn
Ig M Pentamer -merupakan Ab pertama yang darah, getah bening
diproduksi selama infeksi atau lymph,
-Efektif dalam melawan mikroba permukaan sel B
33
dan mengaglutinasi Ag (monomer)
Any Questions?
34
Konsekuensi ikatan Ag
AgAb
35
4. Konsekuensi dari Ikatan Antigen – Antibodi
38
5. Faktor faktor yang mempengaruhi reaksi Ag-Ab
Afinitas Aviditas
40
Adjuvant
Adjuvant latin berarti ‘help’ adalah substansi tertentu yang
dapat meningkatkan respon imun atau merubah respon
imun
di injeksikan sebelum atau bersamaan dengan antigen
vaksin
Peran adjuvant :
Memodifikasi karakteristik kimia dan fisik dari Ag (vaksin)
Meningkatkan proses pengikatan Ag dan kemampuan
prsentasi dari makrofag
Menstimulasi proliferasi limfosit secara non-spesifik
41
Tipe Adjuvant
42
5. Imunoterapi :
Treatment of the disease by Inducing, Enhancing or
Suppressing the Immune System
43
Vaksin
44
45
Pustaka
Subowo, 29, Imunologi, edisi 2, Sagung Seto
http://cancer.disease.com
http://www.wellness.com
46
47
Non spesifik Spesifik
• Molekul utama
• Lisozim, • Antibodi, sitokin
komplemen, CRP,
sitokin
48
49
50