Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“RHEUMATIC HEART DISEASE”


DI RUANG 5 CVCU

Oleh :
Tim PKRS Ruang 5 CVCU

INSTALASI PELAYANAN JANTUNG TERPADU


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : RHD (Rheumatic Heart Desease)


Pokok Bahasan : RHD (Rheumatic Heart Desease)
Sasaran : Keluarga Pasien/Penunggu
Tempat : Ruang PKRS IPJT RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hati/Tanggal/Jam : Jum’at/24 Mei 2019/Jam 09.00 WIB
Alokasi Waktu : 35 menit

TUJUAN INTRUKSIONAL
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengetahui tentang penyakit RHD
(Rheumatic heart desease) dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
 Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami
pengertian RHD
 Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui penyebab terjadinya
RHD
 Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui tanda dan gejala
RHD
 Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui penatalaksanaan
RHD
 Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui pencegahan RHD
B. Rencana Kegiatan
1. Metode
Ceramah dan Tanya jawab (diskusi)
2. Media
Power point presentation, leaflet
3. Materi
Terlampir
4. Tahap-tahap Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Edukator Kegiatan Metode Media


Peserta
Pembukaan 2 - Memberi salam Menjawab Ceramah -
menit - Menjelaskan tujuan salam,
edukasi mendengarkan
- Menyebutkan dan
kontrak waktu memperhatikan
- Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
Pelaksanaan 20 - Menggali Menjawab apa Tanya Powerpoint
menit pengetahuan yang diketahui jawab, presentatio
peserta tentang tentang RHD ceramah n, leaflet
materi yang akan
disampaikan
(brainstorming)
- Menjelaskan materi
penyulihan secara
berurutan dan
teratur
- Materi:
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Penatalaksanaan
5. Pencegahan
Evaluasi 10 - Mempersilakan - Aktif bertanya Ceramah, Powerpoint
menit peserta untuk - Aktif dalam Tanya presentatai
bertanya merespon jawab on
- Menjawab pertanyaan
pertanyaan peserta - Aktif
- Meminta peserta menjawab
untuk mengulangi - Dapat
materi yang sudah mengulangi
disampaikan materi yang
- Mengidentifikasi sudah
jika ada dibahas
kesehalahan dan
menyimpulkan
Penutup 3 - Memberikan Memperhatikan Ceramah -
menit kesimpulan tentang dan menjawab
penyuluhan yang salam
disampaikan
- Mengucapkan
terima kasih
- Mengucapkan
salam
5. Setting Tempat
Keterangan
: LCD untuk PPT

1 2
1 : Penyaji

2 : Moderator

3 : Observer

4
3 4 : Notulen
: Peserta

6. Organisasi Kegiatan
Moderator : BAGUS
Penyaji : LUTFI
Fasilitator/Notulen : UBAIDILLAH,ATIKULLAH
Observer : EKO PERTIWI

C. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Adanya koordinasi dengan CI klinik IPJT RSSA untuk menentukan tempat
dan waktu edukasi
- Pengorganisasian kegiatan edukasi dilakukan sebelum kegiatan
- Media dan bahan-bahan untuk edukasi telah siap sebelum edukasi
dilakukan
2. Evaluasi Proses
Penyuluh
- Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan
jelas
- Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan
dan mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
- Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh sasaran
Sasaran
- Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat saat berlangsungnya
penyuluhan
- Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti saat
dijelaskan
- Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
Lampiran

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Penyakit jantung reumatik adalah penyakit peradangan sistemik akut atau
kronik yang merupakan suatu reaksi autoimun oleh infeksi Beta Streptococcus
Hemolyticus Grup A yang mekanisme perjalanannya belum diketahui, dengan
satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis, Korea
minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum.
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic
Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada
katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup
mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam
Rematik (DR).
Jantung kita memiliki empat ruangan dengan empat buah katup. Katup di
jantung kita memiliki lidah seperti kelopak bunga yang dapat membuka dan
menutup dan mengizinkan darah untuk bertukar tempat di dalam ruangan
jantung. Salah satunya adalah katup mitral yang menghubungkan atrium dan
ventrikel kiri tempat lewatnya darah dari paru-paru untuk dipompakan kembali
ke seluruh tubuh. Saat jantung memompa katup mitral membuka, dan di
antara denyutan jantung katup mitral menutup mencegah darah kembali ke
atas.
Saat katup mitral mengalami stenosis atau pengerasan, yang
menyebabkan katup mitral tidak dapat membuka secara sempurna, akan
banyak darah yang tidak dapat lewat ke ventrikel kiri sehingga menumpuk di
atrium kiri bahkan sampai menggenangi paru-paru.
B. Etiologi
Penyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah reaksi
autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik.
Infeksi streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului
terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun
demam reumatik serangan ulang.

C. Epidemiologi
 Demam rematik sering diderita oleh anak-anak di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia, terutama pada lingkungan bersanitasi rendah dan anak
tumbuh dalam gizi yang rendah.
 Demam rematik penyebab lebih dari 233 ribu kematian di seluruh dunia setiap
tahunnya.
 Dan saat ini 15,6 juta orang diestimasikan menderita RHD di seluruh dunia yang
maksimal dalam 20 tahun harus menjalani operasi pada katup jantungnya.

D. Faktor Risiko
1. Faktor usia; di mana semakin tua semakin beresiko gejalanya muncul
2. Endocarditis (peradangan otot jantung)
3. Penderita kencing manis, penyakit ginjal kronis dan Lupus
4. Seorang perokok baik aktif mau pun pasif.

E. Tanda dan Gejala


 Gejala biasanya tidak ada sampai setelah 10 – 20 tahun bahkan 40 tahun
kemudian di mana saat proses fibrosis terjadi baru gejala muncul.
 Gejala pertama yang dirasa biasanya ringan yaitu nafas terasa pendek ketika
banyak beraktifitas fisik atau berolah raga.
 Baru kemudian saat proses fibrosis terus berlangsung, nafas pendek dapat
dirasakan bahkan saat diam atau beristirahat.
 Selanjutnya mulai dikeluhkan juga jantung yang terasa berdebar lebih cepat
dengan diiringi perasaan letih atau lemah yang tidak seperti biasanya, dan dapat
juga dikeluhkan batuk disertai darah. Ini terjadi karena atrium kiri dari jantung
sudah ikut rusak.
 Gejala penyerta yang juga mungkin ada seperti nafas serak sampai hilangnya
suara, sakit dada, dan terjadi kepucatan pada ujung-ujung jari tangan dan kaki.
 Sementara tanda untuk demam rematik adalah: bintik-bintik merah pada dada,
punggung, dan perut. Kemudian bengkak pada persendian, nafas pendek, nyeri
pada perut, berat badan turun, dan yang pasti demam.

F. Komplikasi
1. Atrial fibrillation sampai dengan gagal jantung
2. Endocarditis
3. Paru-paru terendam cairan
4. Tekanan darah tinggi
5. Bekuan darah yang dapat terbawa ke seluruh tubuh.

G. Penatalaksanaan
 Untuk kasus tanpa gejala, dokter hanya akan memantau dengan pemeriksaan
USG jantung secara rutin.
 Untuk kasus dengan gejala, dokter akan memberikan terapi untuk menurunkan
tekanan darah, dan diuretik untuk mengurangi volume cairan dalam
tubuh. Kemudian dokter akan memberikan obat-obatan symptomatic untuk
menghilangkan keluhan.
 Untuk kasus berat, maka harus dipertimbangkan untuk tindakan operasi.
 Dokter akan juga memberikan penanganan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya komplikasi, seperti obat-obat aritmia, anti bekuan darah, antibiotik, dll.
Operasi
1. Balloon valvotomy. Dengan menggunakan catheter dan balon kecil yang
dimasukkan melalui pembuluh darah dengan tujuan untuk membuat katup
terbuka.
2. Commissurotomy. Operasi jantung terbuka untuk membuang jaringan parut pada
katup yang bermasalah. Selama operasi berlangsung, jantung dan paru-paru
dialihfungsikan ke heart-lung bypass machine.
3. Valve replacement surgery. Adalah mengganti katup yang rusak dengan sintetis.
Dilakukan bila sudah tidak dapat diperbaiki dengan dua cara di atas. Juga
merupakan operasi jantung terbuka dengan menggunakan heart-lung bypass
machine.

H. Komplikasi
1. Dimulai saat anak-anak, hiduplah dalam lingkungan bersanitasi baik dan tumbuh
dengan gizi yang baik, agar tidak mudah terinfeksi bakteri Streptococcal grup A
ini.
2. Juga dimulai saat anak-anak, di mana bila menderita infeksi radang
tenggorokan dengan tanda-tanda tambahan seperti di atas, berarti ada
kemungkinan menderita demam rematik. Sehingga harus dituntaskan
pengobatannya oleh dokter agar bakteri tidak berkembang menginfeksi katup-
katup jantung.
3. Bila mengetahui pernah terinfeksi demam rematik namun belum ada tanda-tanda
dari RHD, harus ke dokter. Tujuan pertama adalah untuk mencegah RHD
dengan cara diberikan antibiotik secara rutin, dan mendeteksi sedini mungkin
bila sudah terjadi stenosis katup jantung.
4. Bila katup jantung sudah diketahui mengalami stenosis, maka harus menjaga diri
agar katup tidak tambah rusak dan senantiasa evaluasi rutin kondisinya di
dokter.
5. Bila tidak dapat ditangani dengan cara lain, maka operasi merupakan pilihan
untuk mencegah terjadinya gagal jantung dan kematian.
MATERI
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

a) Pengertian
Cuci tangan yang benar adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemarimenggunakan air sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman.
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah
aliran air.
b) Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh.
Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
c) Alasan harus mencuci tangan yang benar dengan sabun
1) Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman
2) Kotorsn dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran masih tertinggal di tangan
3) Air kotor banyak menndung kuman dan bakteri penynga
d) Waktu harus mencuci tangan yang benar
1) Sebelum dan setelah makan
2) Sebelum memegang tangan
3) Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari kedalam mulut
4) Setelah main dan berolahraga
5) Setelah buang air kecil dan Besar
6) Setelah buang sampah/ingus
7) Setelah menyentuh hewan peliharaan
8) Sebelum mengobati luka
e) Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
1) Diare atau mencret
2) Infeksi cacing
3) Infeksi mata
4) Penyakit kulit, dll.
f) Alat Dan Bahan Mencuci Tangan
1. Air mengalir
2. Handuk
3. Sabun
4. Sikat
(Aziz Alimul Hidayat, 2004, Buku saku praktikum KDM)
g) Teknik cuci tangan yang benar sebagai berikut :

1 Basahi tangan dengan air


2 Ambil sabun sebanyak yang bias digunakan untuk mencuci
seluruh permukaan tangan
3 Telapak tangan saling menggosok sampai berbusa gosok
diantara jari-jari,bagian atas tangan dan di bawah kuku jari
selama 20 detik
4 Bilas dengan air yang mengalir selama 10 detik
5 Tutup kran dengan kain atau tissue
6 Keringkan tangan dengan kain atau tissue
DAFTAR PUSTAKA

Arthur C. Guyton and John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Lili ismudiarti rilantono,dkk. 2012. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran
UI.
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler. 2000. Rencana
Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Nelson. 2011. Ilmu Kesehatan Anak: Textbook of Pediatrics Edisi 12, Buku kedokteran
EGC, Jakarta.
Sunoto Pratanu. 2012. Penyakit Jantung Rematik, Makalah Tidak dipublikasikan,
Surabaya
Sylvia A. Price. 2011. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 4,
Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Udjianti, Wajan Juni. 2013. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika
Wong and Whaley’s. 2011. Clinical Manual of Pediatrics Nursing 4th Edition, Mosby-Year
Book, St.Louis, Missouri.
Hidayat, Alimul Aziz. 2004. Buku Saku Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika
Departemen Kesehatan RI. 2007. Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta: Depkes RI

Desi, A. 2007. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Cuci Tangan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Pada Pencengahan Penyakit Menular
Anak Usia Sekolah Di SDN Tlogo Lumbas Gugus 3 Tamakarto Kasihan Bantul. 2007.
Available from: (http//www.google.com/2007/usv.ac.id.pdf) (Accessed 24 November
2014)

Anda mungkin juga menyukai