Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN AMBULANCE

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT Tk.IV WIRA BHAKTI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
MATARAM UGD/ /XII/2010 01 1/4

Ditetapkan di Mataram
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram

SOP Desember 2010

dr. IGN Aryana Sp.B


Mayor Ckm NRP. 1193009800270
Ambulance merupakan sarana transportasi pasien gawat darurat dari
Pengertian
dan ke Rumah Sakit.

Pendayagunaan ambulance sebagai sarana angkutan pasien gawat


Tujuan
darurat dan pasien lainnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan
yang bermutu.

Kebijakan
1. Adanya sopir khusus atau sopir “on side”, perawat senior yang
menguasai bidang PPGD ”on call” dan dokter jaga “on call”
2. Ambulance hanya boleh digunakan untuk angkutan orang sakit,
tidak diperkenankan untuk angkutan lain, termasuk jenazah.
3. Perlengkapan ambulance meliputi : kotak “first aid”, alat resusitasi,
tabung oksigen, dalam keadaan siap pakai, alat komunikasi,
tandu satu/dua, tempat duduk, rotator, dan sirine.
1. Setiap bulan dibuat daftar piket untuk : sopir, perawat, dokter.
Prosedur
2. Setiap pasien yang diangkut dengan ambulance, sebelumnya
harus mendapat pelayanan gawat darurat.
3. Selama dalam perjalanan ke Rumah Sakit, diusahakan kontak
melalui alat komunikasi dengan dokter dan Rumah Sakit yang
dituju.
No. Dokumen No. Revisi Halaman
UGD/ /XII/2010 01 2/4

Mobil Ambulance berada di bawah pengawasan Urdal dan


peralatan medis di ambulance di bawah pengawasan Kainstal
Jang diagnostik.
4. Sopir :
a. Setiap hari sopir memanaskan mesin, melaksanakan
pemeliharaan antara lain :
 Mengontrol air karburator, oli mesin, air accu, dan
pemeliharaan ringan lainnya.
 Mengecek perlengkapan ambulance : tandu/tempat
duduk, rotator, sirine, bensin.
b. Membuat catatan dalam buku pemeliharaan :
 Setiap 3.000 km oli mesin diganti.
 Setiap 10.000 km oli perseneling dan oli garden diganti
 Tune up dilaksanakan 3 bulan sekali, sesuai keadaan
mesin tersebut.
 Penggantian ban sesuai dengan kebutuhan.
 Penggantian suspensi sesuai kebutuhan.
 Semua pemeliharaan dan pemakaian kendaraan
dicatat : waktu, tempat dan bengkel/rumah sakit.
c. Ambulance dalam keadaan tidak terpakai berada di depan
UGD.
5. Perawat
a. Setiap hari/setelah ambulance dipakai, mengecek
perlengkapan ambulance :
 Kotak ”first aid” lengkap dengan obat-obatan :
penanggulangan shock, luka bakar, perdarahan, dan bidai.
 Tabung oksigen

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UGD/ /XII/2010 01 3/4

 Alat-alat resusitasi
 Alat-alat komunikasi
b. Mencatat seluruh perlengkapan di dalam buku catatan
perlengkapan ambulance.
c. Bila ada peralatan yang kurang segera melengkapi sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
6. Cara penggunaan ambulance :
a. Pasien/keluarga pasien telah menyetujui untuk dirujuk.
b. Dokter yang merawat/Dokter jaga membuat surat pengantar
rujukan.
c. Dengan surat pengantar tersebut perawat/petugas Rumah
Sakit mengisi formulir permohonan penggunaan ambulance,
dengan mencantumkan tujuan, nama pasien, umur, jenis
kelamin, nomor catatan medik (nomor register).
d. Setelah semua persyaratan administrasi diselesaikan sesuai
ketentuan yang berlaku, pasien dirujuk ke tempat tujuan.
e. Sopir dan perawat sesuai dengan daftar piket/jaga
menandatangani buku catatan penggunaan ambulance.
8. Pemakaian ambulance selama dalam perjalanan :
a. Pasien diberi pertolongan pertama, sesuai kebutuhan.
b. Waktu menuju ke tempat kejadian / tujuan :
 Kecepatan maksimum 60 km/jam
 Lampu merah (rotator) dinyalakan
 Sirine dipasang bila perlu.
c. Sewaktu kembali ke Rumah Sakit :
 Kecepatan maksimum 60 km/jam.
 lampu merah dinyalakan tanpa sirine.
d. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati.
No. Dokumen No. Revisi Halaman
UGD/ /XII/2010 01 4/4

Unit Terkait 1. UGD


2. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai