Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIFITAS KEGIATAN PENGERUKAN SEDIMEN WADUK

WONOGIRI DITINJAU DARI NILAI EKONOMI

Irene Dhian Andriawati1, Rispiningtati2, Pitojo Tri Juwono2


1)
Mahasiswa Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur,
Indonesia; irenedhian@yahoo.co.id
2)
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang.

ABSTRAK: Sebagai waduk serbaguna membuat Waduk Wonogiri mengalami berbagai permasalahan selama
beroperasi, permasalahan paling utama adalah sedimentasi. Karena itu perlu upaya penanganan sedimen yang
tepat, salah satunya dengan melakukan pengerukan rutin setiap tahunnya. Pada studi ini dibuat 4 simulasi
alternatif waktu pengerukan sedimen dan penambahan kapal keruk, selanjutnya ditentukan alternatif yang paling
efektif dengan memperhitungkan usia guna serta nilai ekonominya. Berdasarkan perhitungan analisis
sedimentasi, analisis ekonomi, dan analisis efektifitas didapatkan hasil bahwa alternatif yang paling layak
dilaksanakan adalah alternatif 4, namun karena dari sudut pandang pengelola waduk tidak menguntungkan,
sehingga yang direkomendasikan adalah alternatif 3, selain dapat meningkatkan usia guna waduk hingga
14,74%, alternatif 3 juga 10,57% lebih efektif secara ekonomi daripada alternatif 1, dengan nilai B-C adalah Rp.
6.608.820.242.046,-, nilai B/C adalah 2,79, nilai IRR adalah 13,23%, dan nilai B-C dari 5 tahun penambahan
usia guna waduk adalah Rp. 1.214.080.491.633,-.

Kata Kunci: sedimentasi waduk, pengerukan sedimen, analisis ekonomi, analisis efektifitas, Waduk Wonogiri

ABSTRACT: As a multipurpose dam makes Wonogiri experiencing various problems during operation, the
main problem is sedimentation. Therefore the propertly sediment handling is necessary, one of them by doing
routine dredging annually. In this study had four alternatives simulation time dredging sediment and dredger
addition, further determined that the most effective alternative based on useful life and its economic value. Based
on the calculation of sedimentation analysis, economic analysis, and the effectiveness analysis showed that the
most feasible alternative is alternative 4, but because it is not profitable for the management of reservoirs, so the
recommended alternative is 3, in addition to increasing the useful life of reservoir up to 14.74%, alternative 3 is
also more effective economically 10,57% than alternative 1, with the B-C value is Rp. 6.608.820.242.046,-, B/C
ratio is 2,79, IRR value is 13,23%, and the B-C value for increased the useful life of reservoir for 5 years is Rp.
1.214.080.491.633,-.

Keywords :reservoir sedimentation, sedimentation dredging, economic analysis, effectivenessanalysis, Wonogiri


Reservoir

1. PENDAHULUAN Wonogiri telah mengalami berbagai


Saat ini telah begitu banyak bendungan yang permasalahan selama beroperasi,
dibangun di Indonesia, dan seiring dengan permasalahan yang paling utama adalah
berjalannya waktu permasalahan muncul dan terjadinya pendangkalan waduk yang
harus segera ditangani karena mengakibatkan diakibatkan oleh sedimentasi. Oleh karena
turunnya manfaat dari pengoperasian begitu besarnya sedimentasi waduk yang
waduk.Permasalahan itu diantaranya adalah terjadi maka dibuat berbagai rencana
sedimentasi, yang mengancam usia gunanya. penanganan sedimen baik secara teknis
Salah satu waduk yang mengalami penurunan maupun non teknis, salah satu upaya teknis
usia guna akibat adanya sedimentasi adalah yang dilakukan adalah dengan pengerukan
Waduk Serbaguna Wonogiri. Fungsinya sedimen setiap tahunnya, oleh karena itu perlu
sebagai waduk serbaguna membuat Waduk adanya kajian dalam perencanaan pengerukan

55
56 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 6, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 55-65

sedimen yang dilakukan, agar dapat jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya
memberikan hasil penanganan sedimen yang mengendap di bagian bawah kaki bukit, di
efektif, mampu meningkatkan usia guna, dan daerah genangan banjir, di saluran air, sungai
memiliki nilai ekonomis yang baik. dan waduk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Hasil sedimen (sediment yield) adalah
mengetahui kondisi sedimentasi Waduk besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang
Wonogiri, dan mengetahui simulasi alternatif terjadi di daerah tangkapan air yang diukur
terbaik serta efektifitas kegiatan pengerukan pada periode waktu dan tempat tertentu. Hasil
sedimen di WadukSerbaguna Wonogiri sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran
ditinjau dari usia guna waduk dan nilai sedimen terlarut pada sungai atau dengan
ekonominya. pengukuran langsung di dalam waduk.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh
ini adalah dapat memberikan gambaran Xiaoqing Yang dkk, yang berjudul The
kepada stakeholder terkait mengenai beberapa Sedimentation and Dredging of Guanting
simulasi alternatif waktu pengerukan sedimen Reservoir (2003), mengatakan sedimentasi
dan penambahan kapal keruk (dredger) yang waduk dapat berdampak serius pada pasokan
paling efektif, sehingga diharapkan dalam air dan pengendalian banjir, oleh karena itu
penerapannya dapat menggunakan alternatif sedimentasi waduk harus diatur dan
yang terbaik. dikendalikan. Pengerukan dianggap sebagai
penanganan utama untuk memperbaiki situasi
2. BAHAN DAN METODE tersebut, beberapa analisis juga diperlukan
Waduk Wonogiri merupakan waduk agar pengerukan lebih efektif dan ekonomis.
terbesar yang pernah dibangun pada DAS b) Waduk
Bengawan Solo, yaitu dengan luas catchment Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 37
area 1.350 km2. Waduk Wonogiri terletak 3 tahun 2010, waduk adalah wadah buatan yang
km di selatan Kota Kabupaten Wonogiri. terbentuk sebagai akibat dibangunnya
Pembangunan Waduk Wonogiri dimulai sejak bendungan (Anonim, 2010). Pembangunan
tahun 1976 dan selesai sekitar tahun 1981. bendungan dan pengelolaan bendungan
A. Pengumpulan Data beserta waduknya bertujuan untuk
Data-data yang digunakan dalam penelitian meningkatkan kemanfaatan fungsi sumber
ini adalah sebagai berikut: daya air, konservasi air, pengendalian daya
1. Peta lokasi studi, peta sebaran sedimen, rusak air, dan fungsi pengamanan tampungan
peta echo sounding limbahtambang (tailing) atau tampungan
2. Data teknis Waduk Wonogiri, data inflow, lumpur.
data outflow, data echo soundingwaduk, Bendungan dan waduk dapat dimanfaatkan
data penanganan sedimen, data spesifikasi antara lain sebagai irigasi, PLTA, dan
kapal keruk, data biaya penanganan penyedia air baku.
sedimen Karakteristik waduk diantaranya adalah
3. Data pemanfaatan air waduk (data data fisik waduk, data outlet dari waduk, data
pengendalian banjir, data produksi listrik elevasi maksimum pengoperasian, data
Waduk Wonogiri, data produksi pertanian tampungan mati dan tampungan efektif dan
D.I Colo) data hubungan antara elevasiluas dan volume
4. Data tarif Biaya Jasa Pengelolaan dari waduk. Volume mati bersama-sama
Sumberdaya Air (BJPSDA) dengan volume hidup, tinggi muka air
B. Metodologi minimum, tinggi mercu pelimpah, dan tinggi
a) Sedimentasi muka air maksimum merupakan bagian-
Sedimentasi adalah hasil proses erosi, bagian pokok karakter fisik suatu waduk yang
baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau akan membentuk zona-zona volume suatu
Andriawati, dkk ., Efektifitas Kegiatan Pengerukan Sedimen Waduk Wonogiri Ditinjau Dari Nilai Ekonomi 57

waduk seperti yang terlihat pada gambar


berikut:

Gambar 2. Grafik Hubungan Capacity –


Inflow Ratio
Gambar 1. Karakteristik waduk Sumber: Brune, 1953

Usia guna waduk adalah masa manfaat Berat Jenis Butiran Sedimen
waduk dalam menjalankan fungsinya, sampai Untuk mengestimasi berat jenis, Lara-
terisi penuh oleh sedimen kapasitas Pemberton dalam Gregory L. Morris dan
tampungan matinya. Ada dua cara untuk Jiahua Fan (1997) mengklasifikasikan pola
memprediksikan usia guna waduk, yaitu: operasi waduk menjadi 4 kategori, yaitu: (1)
a. Perkiraan usia guna berdasarkan kapasitas Sedimen selalu terendam atau hampir
tampungan mati (dead storage) terendam, (2) Umumnya drawdown waduk
b. Perkiraan usia guna berdasarkan besarnya sedang sampai besar, (3) Waduk umumnya
distribusi sedimen yang mengendap di kosong, (4) Sedimen dasar sungai. Komposisi
tampungan dengan menggunakan The sedimen harus terdiri dari clay, silt dan sand.
Empirical Area Reduction Method Rumus Lara-Pemberton yang digunakan
Trap Efficiency Waduk dalam menghitung berat jenis butiran sedimen
Metode Brune digunakan untuk adalah:
mengetahui seberapa besar sedimen yang W = WCPC + WMPM + WSPS
tertangkap di Waduk Wonogiri. Metode Dengan:
perhitungan trap efficiency dengan W = Berat jenis sedimen
menggunakan Metode Brune dapat dilakukan WC = Berat jenis clay
dengan dua cara, yaitu dengan nomogram dan WM = Berat jenis silt
numeris. Pada penilitian ini akan digunakan WS = Berat jenis sand
perhitungan trap efficiency secaranumeris PC = Prosentase clay
dengan persamaan: PM = Prosentase silt
PS = Prosentase sand
Tabel 1. Nilai Koefisien untuk Rumus Lara-
Dengan : Pemberton
Y = efektifitas tampungan Berat jenis(kg/m3)
x = perbandingan kapasitas waduk dengan Operasi Waduk
debit masukan WC WM WS
a = konstanta Sedimen selalu terendam
416 1120 1150
a = 100, untuk rata-rata atau hampir terendam
a = 65, untuk minimum Umumnya drawdown
a = 130, untuk selubung waduk sedang sampai 561 1140 1150
n = konstanta besar
n = 1,5, untuk rata-rata Waduk umumnya kosong 641 1150 1150
n = 2,0, untuk minimum Sedimen dasar sungai 961 1170 1550
n = 1,0, untuk selubung Sumber: Reservoir Sedimentation Handbook (Gregory
L. Morris dan Jiahua Fan, 1997)
58 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 6, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 55-65

Lane dan Koelzer dalam Gregory L. 2. Daerah atau lokasi yang terdapat endapan
Morris dan Jiahua Fan (1997) menjelaskan sedimen
rumus empiris untuk hubungan waktu dan 3. Kedalaman air
berat jenis dengan menggunakan data grain 4. Karakteristik endapan
size sedimen dan metode pola operasi waduk. 5. Tempat pembuangan endapan (disposal
Rumus yang digunakan untuk menghitung area)
berat jenis sedimen yang masuk pada akhir 6. Sumber tenaga penggerak.
operasi waduk atau pada tahun tertentu adalah d) Manfaat Ekonomi Air
sebagai berikut: Dengan dibangunnya suatu bendungan
Wt = WI + B log t serbaguna maka manfaat yang dapat diperoleh
Dengan: adalah meningkatnya daya manfaat air yang
Wt = Berat jenis sedimen pada tahun ke-t ditampung oleh waduk dan menurunnya daya
WI = Berat jenis rusak air karena adanya debit besar.
B = Koefisien Pada penelitian ini manfaat yang dihitung
T = Waktu operasi waduk yaitu manfaat listrik PLTA, irigasi, dan
Untuk sedimen yang terdiri lebih dari satu pengendalian banjir.
jenis ukuran butiran, maka koefisien B dapat Analisis Ekonomi
dihitung dengan menggunakan tabel 2. Menurut Kodoatie (1995), analisis
Tabel 2. Nilai Koefisien untuk Perhitungan ekonomi teknik pada suatu proyek
Gabungan pembangunan mengarahkan pada perencana
B (kg/m3) dalam menentukan pemilihan terbaik dari
Operasi Waduk beberapa alternatif hasil perencanaan yang
Sand Silt Clay
dipilih. Penentuan alternatif mempunyai
Sedimen selalu terendam
0 91 256 bentuk yang bermacam-macam. Alternatif ini
atau hampir terendam
bisa berupa perbandingan biaya dari beberapa
Umumnya draw down
waduk sedang sampai 0 29 135 pilihan yang direkomendasi, dapat pula
besar analisis ekonomi melibatkan unsur resiko
Waduk umumnya kosong 0 0 0 yang mungkin terjadi. Disamping itu, selain
Sumber: Reservoir Sedimentation Handbook (Gregory membandingkan dengan berbagai macam
L. Morris dan Jiahua Fan, 1998) biaya, analisis ekonomi juga dikembangkan
berdasarkan asas manfaat dari proyek yang
c) Pengerukan (Dredging) bersangkutan.
Pengerukan adalah pekerjaan perbaikan Metode Analisis Ekonomi
sungai terutama dalam masalah penggalian Tiga parameter yang sering dipakai dalam
sedimen dibawah permukaan air dan dapat analisis manfaat dan biaya, antara lain adalah:
dilaksanakan baik dengan tenaga manusia - Perbandingan Manfaat dan Biaya (Benefit/
maupun dengan alat berat.Kecuali pada hal- Cost atau B/C)
hal khusus, pengerukan biasanya dilakukan - Selisih Manfaat dan Biaya (Net Benefit
dengan menggunakan kapal keruk. Terdapat atau B-C)
beberapa tipe kapal keruk antara lain: - Tingkat Pengembalian (Rate of Return atau
1. Tipe Pompa RR)
2. Tipe Ember (bucket type) Perbandingan Manfaat dan Biaya (Benefit/
3. Tipe Ember Cengkeram (grab type) Cost atau B/C)
4. Tipe Cengkeram (dipper type) Parameter yang sering berlaku di lapangan
Penggunaan dari tipe-tipe kapal keruk adalah perbandingan manfaat biaya (B/C).
tersebut tergantung dari: Apabila nilai B/C>1 maka proyek dikatakan
1. Volume endapan yang dikeruk menguntungkan dan sebaliknya jika nilai
Andriawati, dkk ., Efektifitas Kegiatan Pengerukan Sedimen Waduk Wonogiri Ditinjau Dari Nilai Ekonomi 59

B/C<1 proyek tersebut secara ekonomi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


dianggap tidak menguntungkan. a) Analisis Sedimentasi Waduk Wonogiri
Selisih Manfaat dan Biaya (Net Benefit atau Dari data pengukuran echo sounding yang
B-C) dilakukan oleh Perum Jasa Tirta I, diperoleh
Pada perhitungan B-C tidak ada pengaruh data kondisi tampungan Waduk Wonogiri
dengan mengurangkan biaya O&P dari total sejak awal operasi hingga saat ini ditampilkan
biaya proyek karena hasilnya akan sama. pada tabel 3 dan perubahan kapasitas
Yang mempengaruhi adalah tingkat suku tampungan waduk diilustrasikan pada gambar
bunga yang berlaku. Makin tinggi tingkat suku 3 sebagai berikut.
bunga maka selisih manfaat dan biaya akan Tabel 3. Perubahan Kapasitas Tampungan
semakin kecil. Waduk Wonogiri
Zona Kapasitas Tampungan Waduk
Tingkat Pengembalian (Rate of Return atau Tampungan 1981 1993 2004 2005 2008 2011

RR) Tampungan
Banjir
Volume
(106 m3)
220 218 218 218 165 159

Parameter RR ini tidak terpengaruh dengan (El. 135,3 -


138,3 m) % 100.00 99.09 99.09 99.09 75.06 72.45

bunga komersil yang berlaku sehingga RR ini Tampungan


Efektif
Volume
6 3
(10 m )
440 399 377 375 330 307

sering disebut dengan istilah Internal Rate of (El. 127,0 -


136,0 m) % 100.00 90.68 85.68 85.23 74.95 69.89

Return (IRR). Bila besarnya RR sama dengan Tampungan


Volume
6 3
(10 m ) 120 69 58 58 58 58

besarnya bunga komersil yang berlaku maka Mati


(< El. 127,0 m) %
Volume
100.00 57.50 48.33 48.33 48.49 48.29

proyek dikatakan impas, namun bila lebih Tampungan


Kotor
(106 m3) 560 468 435 433 388 365
% 100.00 83.57 77.68 77.32 69.28 65.26
besar dikatakan proyek ini menguntungkan. Sumber: Data Echo Sounding Perum Jasa Tirta I,
e) Alur Pikir Studi Darjanta Budihardja (2009), dan JICA Study Team
Alur pikir dalam studi ini adalah sebagai (2007)
berikut:
1. Pengumpulan data sekunder dan studi
terdahulu
2. Perhitungan analisis kondisi sedimentasi
di Waduk Wonogiri saat ini
3. Perencanaan simulasi alternatif waktu
pengerukan/dredging sedimen yang masuk
ke Waduk Wonogiri dan simulasi
alternatif penambahan kapal keruk
(dredger)
4. Perhitungan biaya kegiatan pengerukan/ Gambar 3. Perubahan Kapasitas
dredging sedimen yang masuk ke Waduk Tampungan Waduk Wonogiri
Wonogiri Dengan mengetahui kondisi tampungan
5. Perhitungan manfaat PLTA, irigasi, dan waduk yang tertera pada tabel 3 maka dapat
pengendalian banjir dengan adanya dilakukan pengolahan data dan perhitungan
penambahan usia guna waduk yang sedimentasi yang terjadi pada Waduk
diperoleh dari kegiatan pengerukan Wonogiri.
sedimen Berdasarkan data echosounding tahun
6. Perhitungan analisis ekonomi kegiatan 2008 dan tahun 2011, diketahui bahwa
pengerukan/dredging sedimen yang masuk sedimentasi Waduk Wonogiri tersebar pada
ke Waduk Wonogiri beberapa titik pengukuran, dan volume
7. Perhitungan efektifitas rencana kegiatan endapan sedimenterbesarberada di Sungai
pengerukan/dredging sedimen yang masuk Bengawan Solo, yaitu sebesar 85,78%,
ke Waduk Wonogiri. tepatnya sekitar pintu intake yang menjadi
lokasi pengerukan, yaitu antara titik 1L-1R
sampai titik 6L-6R. Selain itu pada Sungai
60 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 6, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 55-65

Tirtomoyo juga terdapan endapan sedimen


yang cukup besar yaitu pada titik T2L-T2R
sampai titik T6L-T6R sebesar 7,12%.
Pada gambar 5 terlihat bahwa pada hulu
Waduk Wonogiri sedimentasi sudah cukup
tinggi, karena elevasi sedimentasi lebih dari
+127 m atau dapat diartikan bahwa
tampungan mati sudah penuh, sedangkan di
lokasi pengerukan sedimentasi tergolong
sedang dengan elevasi rata-rata +124 m. Pada
Sungai Bengawan Solo tepatnya titik 2L-2R
sampai 5L-5R sedimentasi masih ringan, Gambar 5. Peta Karakteristik Sebaran
karena meskipun volume endapan sedimennya Sedimen Waduk Wonogiri
paling besar namun karena luas
penampangnya paling luas sehingga elevasi b) Analisis Trap Efficiency Waduk
sedimentasi masih rendah, yaitu sekitar elevasi Wonogiri
+120 m. Data inflow Waduk Wonogiri tahun 1993,
Existing Survey Line in 1985, 1990 and 1993
2004, 2005, 2008, dan 2011 digunakan dalam
Supplimentary Survey Line in 2004 melakukan perhitungan trap efficiency. Untuk
konstanta a dan n digunakan nilai dari Brune
L3R L4L
L5R Medium Curve, yaitu a = 100 dan n = 1,5.
K1R/L3L L4R L5L
1L K2R K3R L1R L2R Tabel 4. Perhitungan Trap Efficiency Waduk
L2L
K1L L1L
2L
1R
K2L K3L K4R
K5R K6R
Wonogiri
K4L
K5L K6L K7R
Tahun 1993 2004 2005 2008 2011
2R
3L a 100 100 100 100 100
K7L

Keduang n 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5


4/5L 3R
W7R Tampungan
Wuryantoro W7L
468 435 433 388 365
W6L Waduk (juta m3)
W6R 4R
W5L G2R Inflow Tahunan
G1R 1033.90 1006.66 1000.02 1415.67 1853.01
W5R G2L (juta m3)
G1L
W4R T2R
W3L W1L
W2L T3R x 0.45 0.43 0.43 0.27 0.20
W3R W1R
T2L T3L
9,125,000 N
Trap Efficiency
N8L T4R 96.78 96.63 96.63 94.77 92.85
W2R N9L Tirtomoyo (%)
7R
N8R
T4L T5R
N9R B0R
N6L
N7L N6R 7L T5L
T6R
T7R
T8R T9R
Sumber : Hasil Perhitungan
B6R
T6L
N7R N1L
N2L
B7R
T7L
T8L T9L Hasil perhitungan trap efficiency pada
B1R/B6L
B7L

N5R
N4/5L N3L
N2R
N1R B0L/B1L tabel 4, terlihat bahwa dari tahun 1993 hingga
9R
N4R N3R
9L
B2L
B2R
2011 nilai trap efficiency Waduk Wonogiri
B3R Temon
10L
10R
B3L B4R
B5R terus menurun, hal ini dikarenakan semakin
11R B4L B5L
11L
12R
B8R berkurangnya kapasitas tampungan waduk
12L B8L
A1L 13L 13R
untuk menampung sedimen, namun meskipun
Alang
A2L
A1R
A2R
14R
15R Bengawan Solo demikian nilai trap efficiency Waduk
A3L 14L 15L
A4L
A4R
A3R
Wonogiri masih tergolong cukup tinggi karena
Gambar 4. Peta Lokasi Cross Section tampungan waduk yang besar.
Pengukuran Sedimen Waduk
Wonogiri c) Distribusi Ukuran Butiran Sedimen
Sumber: JICA Study Team Waduk Wonogiri
Dari hasil Grain Size Analysis diperoleh
pembagian butir sedimen di Waduk Wonogiri
antara lain:
a. Berbutir halus/clay : 62,81% ≈ 63%
b. Berbutir sedang/silt : 22,68% ≈ 23%
Andriawati, dkk ., Efektifitas Kegiatan Pengerukan Sedimen Waduk Wonogiri Ditinjau Dari Nilai Ekonomi 61

c. Berbutir kasar/sand : 14,26% ≈ 14% e) Analisis Penanganan Sedimen Saat Ini


d. Gravel : 0,25% ≈ 0% Tabel 6. Rerata Sedimen Waduk Wonogiri
Kapasitas
Zona Tampungan Waduk Rerata
Tampungan
1981 2011 Sedimen
Tampungan Banjir
Volume (106 m3) 220 159 2.02
(El. 135,3 - 138,3 m)
Tampungan Efektif
Volume (106 m3) 440 307 4.42
(El. 127,0 - 136,0 m)
Tampungan Mati 6 3
Volume (10 m ) 120 58 2.07
(< El. 127,0 m)

Tampungan Kotor Volume (106 m3) 560 365 6.49


Gambar 6. Prosentase Komposisi Sedimen
Waduk Wonogiri Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan perhitungan data di atas,
Dengan menggunakan Rumus Lara- maka diketahui bahwa rerata sedimen yang
Pemberton, maka berat jenis butiran sedimen mengendap ke Waduk Wonogiri setiap
yang masuk ke dalam Waduk Wonogiri dapat tahunnya adalah sekitar 6,49 juta m3,
dihitung sebagai berikut: sedangkan rerata penanganan sedimen yang
W = WC x P C + W M x P M + W S x P S dilakukan dengan pengerukan setiap tahunnya
= 416 x 0,63 + 1120 x 0,23 + 1150 x 0,14 adalah 0,09 juta m3. Dari data tersebut maka
= 679,32 kg/m3 terlihat bahwa penanganan sedimen yang telah
B = BC x P C + BM x P M + BS x P S dilakukan saat ini masih belum dapat
= 256 x 0,63 + 91 x 0,23 + 0 x 0,14 mengimbangi laju sedimen yang ada, namun
= 181,43 kg/m3 karena tampungan waduk yang cukup besar,
Sehingga untuk mengetahui berat jenis sehingga Waduk Wonogiri masih memiliki
sedimen setelah 29 tahun waduk beroperasi nilai trap effisiensi yang cukup tinggi, yaitu
yaitu: 92,85%.
W29 = [ ] Tujuan dari pengerukan sedimen di Waduk
= [ ] Wonogiri adalah untuk melindungi intake dari
=875.32 kg/m3
sedimen, sehingga pengerukan hanya
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka difokuskan di daerah sekitar intake, karena
dapat diasumsikan bahwa akumulasi sedimen apabila pengerukan tidak dilakukan di sekitar
yang masuk pada Waduk Wonogiri setiap intake maka fungsi waduk akan berkurang,
tahunnya hingga akhir operasi waduk dan usia guna waduk hingga intake tidak dapat
mengalami kenaikan berat jenis butiran rata- dimanfaatkan lagi adalah sekitar 29 tahun lagi.
rata sekitar 6,76kg/m3. Rerata sedimentasi yang mengendap di sekitar
intake setiap tahunnya adalah  690.000 m3,
d) Penanganan Sedimen Waduk Wonogiri dan rerata pengerukan yang dilakukan setiap
Volume pengerukan sedimen Waduk tahunnya hanya 92,647 m3.
Wonogiri yang sudah dilakukan dari tahun Perhitungan usia guna waduk dilakukan
2007 hingga saat ini dapat dilihat pada tabel 5. dengan menggunakan pendekatan volume.
Tabel 5. Volume Pengerukan Sedimen Waduk Berikut adalah perhitungan usia guna waduk
Wonogiri sampai tampungan mati penuh dan pintu
Volume Rerata intake tidak dapat dimanfaatkan lagi.
No. Uraian Kegiatan Satuan Volume
3
Komulatif Pengerukan
- Vol Tamp. Mati (2011) = 58 juta m3
- Vol Tamp. Mati (1981) = 120 juta m3
1 Tahun 2007 m 29,774 29,774
2 Tahun 2008 m3 20,382 50,156
3 Tahun 2009 m
3
150,728 200,884 - Rerata Vol Pengerukan = 0,09 juta
m3/tahun
3
4 Tahun 2010 m 150,000 350,884
92,647
5 Tahun 2011 m3 100,291 451,175
6 Tahun 2012 m
3
90,000 541,175 - Periode n, 1981 – 2011 = 30 tahun
7 Tahun 2013 m3 100,000 641,175
- Vol Sedimen Periode n = 62 juta m3
8 Tahun 2014 m3 100,000 741,175
Sumber : Perum Jasa Tirta I
62 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 6, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 55-65

- Rerata Sedimentasi = 2,07 juta g) Analisis Biaya Penanganan Sedimen


m3/tahun Waduk Wonogiri
- Sedimen setelah dikeruk = 1,98 juta Penentuan analisa harga satuan
m3/tahun berdasarkan Permen PU Nomor
- Usia Guna Waduk = 29 tahun 11/PRT/M/2013 Tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
f) Analisis Simulasi Alternatif Waktu Umum (Anonim, 2013).
Pengerukan Sedimen dan Penambahan Tabel 9. Harga Satuan Rencana Pekerjaan
Kapal Keruk (Dredger) Pengerukan Waduk Wonogiri
Simulasi alternatif waktu pengerukan Waktu Kegiatan
Kegiatan Sat.
4 bulan 6 bulan
sedimen dan penambahan kapal keruk
(dredger) dibagi menjadi 4 (empat) alternatif Pengerukan dredger eksisting Rp/m3 30,500 25,900

seperti ditampilkan pada tabel 7, dengan Pengerukan dredger baru Rp/m3 17,700 14,000
Spoilbank eksisting Rp/m3 14,500 12,600
beberapa syarat batas yang telah ditetapkan, 3
Spoilbank baru Rp/m 18,200 15,700
diantaranya pengerukan sedimen dengan
Sumber: Hasil Perhitungan
menggunakan Cutter Suction Dredger,
pengerukan difokuskan pada daerah sekitar
intake, pengerukan dapat dilaksanakan pada
elevasi waduk rata-rata +129 m sampai +132
m, dan sedimen hasilpengerukan dibuang ke
lokasi spoil bankyang berada di sekitar lokasi Gambar 7. Diagram Present Value Biaya
pengerukan. Penanganan Sedimen Alternatif 1
Tabel 7. Alternatif Penanganan Sedimen pada
Waduk Wonogiri Hasil perhitungan biaya kegiatan
Rencana Pengerukan Rencana Pembuangan

Alt
Waktu
Jumlah
Kapal
Volume
Volume Spoil
Bank Eksisting
Volume Spoil
Bank Baru
Biaya pengerukan untuk seluruh alternatif
(m3)

1 4 bulan
Keruk
1 buah 100,000
(m3)
100,000
(m3)
- Biaya pengerukan +
ditampilkan pada tabel 10.
spoil bank eksisting
Tabel 10. Rekapitulasi Biaya Pengerukan
2 6 bulan 1 buah 151,200 151,200 - Biaya pengerukan +
spoil bank eksisting Sedimen Waduk Wonogiri
Biaya Kegiatan Pengerukan (juta Rp)
3 4 bulan 2 buah 352,800 175,000 177,800 Biaya pengerukan + Uraian Biaya
spoil bank eksisting
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
+ spoil bank baru + Pembangunan 2,376,828 2,376,828 2,376,828 2,376,828
penambahan kapal
keruk O&P Waduk 2,377 2,377 2,377 2,377
Pengerukan 3,050 3,916 7,535 9,208
4 6 bulan 2 buah 529,200 175,000 354,200 Biaya pengerukan + Spoil Bank
spoil bank eksisting
+ spoil bank baru +
Eksisting 1,450 1,905 2,538 2,205
penambahan kapal Pembuatan Spoil
keruk Bank Baru - - 4,658 8,395
Investasi dredger - - 14,500 14,500
Sumber: Hasil Perhitungan Jumlah 2,383,705 2,385,026 2,408,436 2,413,513
Sumber: Hasil Perhitungan
Dengan berbagai alternatif yang telah
ditentukan maka dapat disimulasikan usia h) Analisis Manfaat Ekonomis Air Waduk
guna waduk dari setiap alternatif seperti yang Tabel 11. Rekapitulasi Manfaat Ekonomi
ditampilkan pada tabel 8. Pengerukan Waduk Wonogiri
Tabel 8. Kondisi Waduk Wonogiri Pada Manfaat Kegiatan Pengerukan (juta Rp)
Uraian Manfaat
Berbagai Simulasi Alternatif Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4
Keterangan Alt 1 Alt 2 Alt 3 Alt 4 PLTA 9,472 9,472 9,472 9,472
Vol tamp. Mati 2011 106 m3 58 58 58 58 Irigasi 305,650 305,650 305,650 305,650
Pengendali Banjir 35,865 35,865 35,865 35,865
Rerata laju sedimen 106 m3/thn 2.07 2.07 2.07 2.07
Jumlah 350,987 350,987 350,987 350,987
Pengerukan 106 m3/thn 0.10 0.15 0.35 0.53
6 3 Sumber: Hasil Perhitungan
Sedimen setelah dikeruk 10 m /thn 1.97 1.92 1.72 1.54
Usia guna waduk tahun 29 30 34 38 Selanjutnya nilai manfaat tersebut
Sumber: Hasil Perhitungan dikaitkan dengan penambahan usia guna
Andriawati, dkk ., Efektifitas Kegiatan Pengerukan Sedimen Waduk Wonogiri Ditinjau Dari Nilai Ekonomi 63

waduk yang diperoleh dari berbagai simulasi Tabel 13. Pehitungan Manfaat Ekonomi Dari
alternatif. Penambahan Usia Guna Waduk
Penambahan Usia Biaya Manfaat B-C B/C
Ket
Guna Waduk (juta Rp.) (juta Rp.) (juta Rp.)
i) Analisis Ekonomi Alt 2 1 tahun 29,995 311,989 281,994 10.40
Alt 3 5 tahun 345,864 1,559,944 1,214,080 4.51
Dalam analisis ekonomi ini seluruh biaya Alt 4 9 tahun 895,006 2,807,900 1,912,894 3.14
pengerukan sedimen dari setiap alternatif Sumber: Hasil Perhitungan
akan disimulasikan dengan manfaat yang Setelah melakukan analisis pada keempat
didapatkan dari kegiatan pengerukan. Nilai alternatif, diketahui bahwa seluruh alternatif
yang didapat dari analisis ini yaitu Net Benefit layak untuk dilaksanakan, karena memiliki
(B-C), Benefit Cost (B/C) Ratio, dan Internal nilai B/C > 0 dan IRR > suku bunga bank,
Rate of Return (IRR). namun untuk menentukan alternatif mana
Asumsi-asumsi yang digunakan pada yang paling layak perlu dilakukan analisis
analisis ini diantaranya yaitu kenaikan biaya incremental B/C, karena berdasarkan
diasumsikan sebesar 5% per tahun dan bunga perhitungan manfaat ekonomi dari
bank dianggap tetap sebesar 12,5% per tahun. penambahan usia guna waduk diketahui
bahwa alternatif 2 memiliki nilai B/C paling
tinggi, namun dilihat dari nilai B-C justru
alternatif 4 yang paling tinggi.
Dalam analisis incremental B/Cyang
dibandingkan adalah kenaikan cost dan benefit
antara alternatif 2 sampai dengan alternatif 4,
sehingga didapatkan kenaikan B/C yang
Gambar 8. Diagram Present Value Biaya & terbesar. Dari hasil perhitungan maka dapat
Manfaat Pengerukan Sedimen Alternatif 1 disimpulkan bahwa alternatif yang paling
layak dilaksanakan adalah alternatif 4, karena
Rekapitulasi hasil perhitungan analisis selain memiliki nilai B-C paling besar,
ekonomi dari masing-masing alternatif akan alternatif 4 juga memiliki kenaikan nilai B/C
ditampilkan pada tabel 12. yang paling besar dibandingkan dengan
Tabel 12. Rekapitulasi Perhitungan Analisis alternatif lainnya
Ekonomi Pengerukan Sedimen Dalam penelitian ini juga dilakukan
Uraian
Alt 1
Alternatif Pengerukan Sedimen
Alt 2 Alt 3 Alt 4
analisis ekonomi kegiatan pengerukan
Total Biaya (juta Rp) 2,758,554 2,861,888 3,686,813 4,517,773 berdasarkan sudut pandang pengelola waduk.
Total Manfaat (juta Rp) 8,735,689 9,047,678 10,295,633 11,543,589 Biaya yang dikeluarkan adalah hanya biaya
B-C (juta Rp) 5,977,135 6,185,790 6,608,820 7,025,816
B/C 3.17 3.16 2.79 2.56 pengerukan setiap tahunnya, tanpa
IRR 13.92% 13.86% 13.23% 12.91% memperhitungkan biaya pembangunan waduk,
Sumber: Hasil Perhitungan dan manfaat yang diperoleh hanya manfaat
dari PLTA. Berdasarkan hasil perhitungan
Untuk menentukan manfaat ekonomi dari
ternyata pada alternatif 4 nilai B/C < 1, yang
penambahan usia guna waduk, maka
artinya alternatif 4 tidak menguntungkan bagi
dilakukan juga perhitungan manfaat ekonomi
pengelola waduk.
dengan menggunakan alternatif 1 sebagai
tolak ukur usia guna waduknya, karena
j) Analisis Efektifitas Kegiatan
alternatif 1 merupakan kondisi eksisting.
Pengerukan
Sehingga perhitungan net benefit didapat dari
Analisis efektifitas merupakan persentase
perhitungan biaya dan manfaat setelah usia
efektifitas kegiatan pengerukan yang
guna waduk 29 tahun, karena kondisi
disimulasikan dalam berbagai alternatif, dalam
eksisiting saat ini mampu menambah usia
penelitian ini analisis efektifitas ditinjau
guna waduk hingga 29 tahun.
berdasarkan usia guna waduk dan juga
64 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 6, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 55-65

berdasarkan analisis ekonominya. Tolak ukur Tampungan mati mengalami penurunan


dalam menentukan efektifitas adalah alternatif volume paling besar, dengan tampungan
1, karena alternatif 1 merupakan gambaran awal 120 juta m3, dan saat ini sudah
dari kondisi pengerukan yang telah dilakukan tinggal 48,29% atau sekitar 58 juta m3.
selama ini. 2. Simulasi alternatif waktu pengerukan dan
Tabel 14. Perhitungan Analisis Efektifitas alternatif penambahan kapal keruk yang
Pengerukan Waduk Wonogiri dapat dilakukan adalah dengan membuat 4
Keterangan alternatif 1 alternatif 2 alternatif 3 alternatif 4
Usia Guna
alternatif.
Waduk
Efektifitas
tahun 29 30 34 38 a. Alternatif 1 yaitu berdasarkan kondisi
Usia Guna % 2.67 14.74 27.89 penanganan saat ini, dengan
B-C Rp. (106) 5,977,135 6,185,790 6,608,820 7,025,816
Efektifitas
menggunakan 1 unit kapal keruk,
Analisis
Ekonomi % 3.49 10.57 17.54
lama pengerukan 4 bulan, dan volume
Sumber: Hasil Perhitungan pengerukan 100.000 m3, biaya
pengerukan yang diperlukan adalah
Berdasarkan perhitungan analisis Rp. 2.758.554.161.992,-.
efektifitas, dapat diketahui bahwa alternatif 4 b. Alternatif 2, direncanakan dengan
memiliki nilai efektifitas yang paling besar menggunakan 1 unit kapal keruk,
jika ditinjau dari usia guna waduknya, yaitu lama pengerukan 6 bulan, dan volume
dapat meningkatkan usia guna waduk 27,89% pengerukan 151.200 m3, biaya
lebih besar daripada alternatif 1. Berdasarkan pengerukan yang diperlukan adalah
analisis ekonomi alternatif 4 juga yang paling Rp. 2.861.887.593.990,-.
layak untuk dilaksanakan, dan memiliki nilai c. Alternatif 3, direncanakan dengan
net benefit17,54% lebih besar daripada menggunakan 2 unit kapal keruk,
alternatif 1, karena itu alternatif 4 yang paling lama pengerukan 4 bulan, dan volume
tepat untuk direkomendasikan dalam kegiatan pengerukan 352.800 m3, biaya
pengerukan sedimen Waduk Wonogiri. pengerukan yang diperlukan adalah
Namun apabila dilihat dari sudut pandang Rp. 3.686.813.027.983,-.
pengelola waduk alternatif 4 tidak d. Alternatif 4, direncanakan dengan
menguntungkan bagi pengelola waduk, menggunakan 2 unit kapal keruk,
sehingga dalam penelitian ini alternatif yang lama pengerukan 6 bulan, dan volume
direkomendasikan adalah alternatif 3, karena pengerukan 529.200 m3, biaya
secara keseluruhan alternatif 3 menjadi urutan pengerukan yang diperlukan adalah
kedua untuk direkomendasikan, dan dari sudut Rp. 4.517.772.535.913,-.
pandang pengelola waduk alternatif 3 juga 3. Manfaat yang diperoleh dari berbagai
tidak merugikan. simulasi alternatif sebagai berikut:
a. Alternatif 1, usia guna waduk 29
4. KESIMPULAN tahun, nilai manfaat ekonomi Rp.
Dari pembahasan serta analisis yang telah 8.735.688.835.176,-.
dibuat maka dapat disimpulkan sebagai b. Alternatif 2, usia guna waduk 30
berikut: tahun, nilai manfaat ekonomi Rp.
1. Kondisi Waduk Wonogiri saat ini sebagian 9.047.677.722.147,-, penambahan usia
volume tampungannya telah berkurang guna waduk 1 tahun, net benefit dari
karena sedimen. Volume awal tampungan penambahan usia guna waduk Rp.
kotor Waduk Wonogiri pada tahun 1981 281.994.047.837,-.
adalah 560 juta m3, saat ini hanya tinggal c. Alternatif 3, usia guna waduk 34
365 juta m3, atau berkurang 34,74% dari tahun, nilai manfaat ekonomi Rp.
tampungan awal, dengan rerata sedimen 10.295.633.270.029,-, penambahan
tahunannya yaitu 6.485.047 m 3. usia guna waduk 5 tahun, net benefit
Andriawati, dkk ., Efektifitas Kegiatan Pengerukan Sedimen Waduk Wonogiri Ditinjau Dari Nilai Ekonomi 65

dari penambahan usia guna waduk Rp. Pedoman Analisis Harga Satuan
1.214.080.491.633,-. Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
d. Alternatif 4, usia guna waduk 38 Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
tahun, nilai manfaat ekonomi Rp. Brune, G. M. (1953). Trap Efficiency of
11.543.588.817.911,-, penambahan Reservoirs, Transaction of The American
usia guna waduk 9 tahun, net benefit Geophysical Union, Vol. 34, No. 3, pp.
dari penambahan usia guna waduk Rp. 407-418.
1.912.893.896.426,- Budihardja, Darjanta. (2009). Kajian Banjir
4. Dari empat simulasi alternatif yang telah Besar Bengawan Solo Pada Desember
dibuat maka dapat diketahui bahwa 2007 dan Fungsi Waduk Wonogiri Sebagai
alternatif yang paling layak dan paling Pengendali Banjir, Buletin Keairan Vol. 2
efektif dilaksanakan adalah alternatif 4, No.1, Juni 2009.
namun karena dari sudut pandang JICA. (2011). Proposal Documents of
pengelola waduk tidak menguntungkan, Rehabilitation for Wonogiri Multipurpose
sehingga yang direkomendasikan adalah Dam for Design Approval, Balai Besar
alternatif 3, selain dapat meningkatkan Wilayah Sungai Bengawan Solo,
usia guna waduk hingga 14,74%, alternatif Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
3 juga 10,57% lebih efektif secara Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.
ekonomi, dengan nilai B-C adalah Rp. Kodoatie, Robert J. (1995). Analisis Ekonomi
6.608.820.242.046,-, nilai B/C adalah Teknik, Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
2,79, nilai IRR adalah 13,23%, dan nilai Morris Gregory L, Fan Jiahua. (1997).
B-C dari 5 tahun penambahan usia guna Reservoir Sedimentation Handbook:
waduk adalah Rp. 1.214.080.491.633,- Design and Management of Dams,
Reservoirs, and Watersheds for
5. DAFTAR PUSTAKA Sustainable Use, New York: McGraw–Hil.
Anonim. (2010). Peraturan Pemerintah Yang Xiaoqing, Li Shanzheng, Zhang Shiqi.
Republik Indonesia No. 37 Tahun 2010 (2003). The Sedimentation and Dredging
Tentang Bendungan, Jakarta: Pemerintah of Guanting Reservoir, International
Republik Indonesia. Journal of Sediment Research Vol. 18, No.
Anonim (2013), Peraturan Menteri Pekerjaan 2, 2003, pp. 130-137
Umum Nomor 11/PRT/M/2013 Tentang

Anda mungkin juga menyukai