Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Sedimentasi Terhadap Pola Operasi Waduk Wlingi

1 2 2 1)
Rizki Prima Sentosa , Dwi Priyantoro , Pitojo Tri Juwono Mahasiswa Program Sarjana
2)
Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jln.MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
e-mail: Rizkiprimasentosa@gmail.com

ABSTRAK

Waduk Wlingi dibangun pada tahun 1975 – 1977 berfungsi untuk menyuplai air
irigasi untuk 13.600 ha sawah serta menghasilkan daya sebesar 188 juta kwh/jam. Kapasitas
3 3
tampungan mati didesain sebesar 18,8 juta m , dan tampungan efektif sebesar 5,2 juta m .
Namun pada tahun 2011 kapasitas total tampungan tersebut menyusut hingga tersisa 0,98 juta
3
m . Kondisi tersebut diperparah dengan meningkatnya sedimen yang masuk ke waduk dari
erupsi Gunung Kelud (1990, 2007, dan 2014). Penanganan sedimen diperlukan untuk
mempertahankan fungsi serta usia guna waduk, dalam studi ini penanganan sedimen yang
dilakukan adalah dengan metode dredging serta flushing. Dengan penanganan sedimen pada
waduk, akan menyebabkan perubahan kapasitas tampungan waduk. Dari keadaan tersebut,
perubahan kapasitas tampungan total waduk akan berdampak pada pola operasi dan produksi
3
energi listrik yang dihasilkan. Penanganan sedimen pada studi ini dipilih sebesar 600.000 m ,
3 3
dimana 200.000 m melalui dredging dan 400.000 m melalui flushing.
Kata Kunci: Sedimen, Pola Operasi, Energi ,Dredging, Flushing

ABSTRACT

Wlingi Reservoir built in 1975 - 1977, serves to supplying irrigation water for 13,600
hectares fields and produce power 188 million kwh / hour. Dead storage’s designed capacity
3 3
is 18.8 million m , and the effective storage’s designed capacity is 5.2 million m . However,
3
in 2011 the storage capacity shrank to 0.98 million m . The condition is worsened by the
increased sediment entering the reservoir from the eruption of Kelud Mount (1990, 2007, and
2014). Handling of sediment needed to maintain reservoir’s function and life time of
reservoir, in this study the handling of sediment is carried out by dredging and flushing
method . By handling the sediment on the reservoir, will cause changes in reservoir storage
capacity. From that situation, changes of reservoir storage capacity will affect to the
operation pattern and the electricity produced. in this study, Handling of sediments have been
3 3 3
estimated at 600,000 m , which 200,000 m by dredging and 400,000 m by flushing.
Keywords: Sediment, Operation Pattern, Energy ,Dredging, Flushing
1. PENDAHULUAN 4. Bagaimana perencanaan penanganan
Dalamperencanaankapasitas sedimen yang ada di waduk?
tampungan waduk, pembangunan waduk
direncanakan untuk menampung sedimen 2. METODE PENELITIAN
yang terperangkap di dalamnya. Bendungan Wlingi terletak di Desa
Berkurangnya tampungan waduk dengan Tumpang, Kecamtan Wlingi, Kabupaten
cepat akan tidak sebanding dengan manfaat Blitar dengan Tinggi bendungan dari dasar
saat perencanaan pembangunan waduk. galian terdalam adalah 46.00 m dan elevasi
Dengan berkurangnya tampungan total pada puncak bendungan +167,00 , panjang
Waduk Wlingi mempengaruhi pola operasi bendungan sendiri 735.00 m dengan lebar
dan energi yang dihasilkan oleh waduk. 8.00 m sedangkan kemiringan di hulu
Dalam studi ini setelah diketahui sebesar 1 :3,50 dan di hilir 1 : 2,50. Data
volume sedimen serta efek terhadap waduk, yang dipergunakan dalam studi ini:
maka upaya untuk mempertahankan fungsi a) Data debit inflow Waduk Wlingi Selama
tampungan waduk serta usia gunanya 10 tahun (2005 – 2015)
sangatlah diperlukan. Salah satu upaya teknis b) Data pola operasi serta energi listrik yang
dalam mempertahankan fungsi serta usia dihasilkan Waduk Wlingi Selama 10
guna waduk adalah dengan melakukan tahun (2005 – 2015)
penanganan sedimen. c) Data teknis Waduk Wlingi
Rumusan Masalah pada studi ini adalah d) Data Sedimen dan penganan sedimen
sebagai berikut: pada Waduk Wlingi selama beroperasi
1. Bagaimanakah pengaruh sedimen waduk
terhadap perubahankapasitas tampungan Berikut langkah – langkah dalam pengolahan
total waduk? data untuk menyelesaikan analisa pada studi
2. Berapa energi listrik yang dihasilkan ini.
oleh waduk saat ini dan saat adanya 1. Analisa Sedimentasi Waduk Wlingi
pengaruh serta penanganan sedimen? Dengan melakukan perbandingan antara
3. Berapa besar penambahan usia guna data yang tersedia, akan didapat nilai
waduk ditinjau dari perubahan volume usia guna waduk serta laju sedimentasi,
tampungan waduk akibat sedimentasi yang akan digunakan pada perhitungan
dan penanganan sedimentasi? area increnment method.

Gambar 1 Peta Satelit Waduk Wlingi


Sedangkan analisa rendaman jerat penentuan tahunyang digunakan
dianalisa menggunakan metode brune. sesuai dengan perhitungan debit
Untuk mendapatkan lengkung kapasitas andalan.
dan luasan waduk akibat adanya iii. Analisa kehilangan Air pada Waduk
sedimen menggunakan metode Area Evaporasi pada waduk dipengaruhi
Increnment Method. oleh besarnya luasan tampungan pada
2. Perhitungan Debit Andalan waduk. Sedangkan untuk rembesan
Dalam studi ini penulis memakai data dan resapan dalam studi ini
inflow tahun 2005 – 2015. Analisa debit menggunakan data faktual.
andalan menggunakan metode lengkung iv. Menentukan debit outflow
durasi. Debit outflow merupakan jumlah
3. Perhitungan Area Increnment Method debit yang dikeluarkan untuk fungsi
Metode ini dipakai berdasarkan atas waduk.
asumsi bahwa pengendapan sedimen v. Menentukan besarnya tampungan
dalam waduk akan mengurangi luas akhir
waduk pada setiap pertambahan elevasi Tampungan akhir diperoleh dari
dengan jumlah tertentu penjumlahan antara tampungan awal
V’s = v0 + A0 (H – h0) dengan selisih antara debit inflow
Dimana : ditambah tampungan efektif dan debit
V’s= volume sedimen yang terdistribusi outflow yang ditambah dengan
3
dalam waduk (m ) kehilangan air. Untuk bulan
v0= Volume sedimen dibawah elevasi berikutnya tampungan akhir bulan
3
dasar yang baru (m ) sebelumnya digunakan sebagai
A0= Luas sedimen yang baru pada tampungan awal pada bulan tersebut
2
elevasi dasar yang baru (m ) 6. Metode Penanganan Sedimen Waduk
H= kedalaman muka air maksimum di Beberapahalyangmenjadi
dekat bendungan (m) pertimbangan dalam pelaksanaan
h0= kedalaman sedimen dalam waduk penanganan sedimen: Memperkirakan
(m) waktu penanganan sedimen,
Va= A0 . ∆h mensimulasikan alat yang digunakan
Dimana : terhadaplokasipenanganan,
Va = Volume sedimen pada tiap menganalisa lama pelaksanaan
perubahan elevasi (m3) penanganan, pembuangan sedimen yang
A0 = Luas sedimen rata – rata (m2) telah dikeruk serta analisa lanjutan
∆h = Selisih pertambahan elevasi (m) terhadap hasil pengerukan merupakan
4. Analisa Kehilangan Air beberapa hal yang dipertimbangkan
Dalam studi ini analisa kehilangan – dalam pengerjaan penanganan sedimen
kehilangan air di waduk yaitu:
Penguapan (Evaporasi), Resapan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(infiltrasi) dan Rembesan (seepage) 1. Analisa Sedimentasi Waduk Wlingi
5. Analisa Operasi Waduk Untuk analisa sedimentasi dengan data
i. Menenutukankapasitaswaduk, tahun 1977 - 2013 diperoleh: nilai laju
berdasarkan perhitungan Area sedimentasi sebesar 0,532 juta
Increnment Method.Luasan Waduk m3/tahun, usia guna sebesar 9,07 tahun.
ditentukan dari rata – rata luas Berikut merupakan hasil analisa
permukaan untuk memperoleh nilai sedimentasi pada Waduk Wlingi Dengan
evaporasi pada waduk nilai laju sedimentasi tersebut diperoleh
ii. Menentukan debit inflow besaran volume sedimen yang akan
Debit inflow diperoleh dari besarnya digunakan untuk perhitungan
debit 10 harian pada setiap bulannya,
Area Increnment Method sebesar • Untuk debit air kering (97,26%)
3
21,050 Juta m . digunakan data tahun 2007
2. Perhitungan Debit Andalan • Untuk debit air rendah (75,34%)
Untuk mendapatkan nilai debit andalan digunakan data tahun 2005,
maka digunakan metode kurva durasi • Untuk debit air normal (50,68%)
aliran. Dari perhitungan debit andalan digunakan data tahun 2006,
diperoleh : • Untuk debit air cukup (26,02%)
digunakan data tahun 2011

Lengkung Durasi
180
160
140
Debit
(m3/d 120
et)
100
80
60
40
20
0
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Probabilitas

Gambar 2. Lengkung Durasi Waduk Wlingi


3. Perhitungan Area Increnment Method untuk Alternatif I

Tabel 1 Perhitungan Area Increnment Method


Luasan Kapasitas luas volume Luasan Kapasitas
Elevasi H Waduk Waduk
Waduk Waduk sedimen sedimen
baru baru
(m) (m) (m )
2
(m )
3
(m )
2
(m )
3
(m )
2
(m )
3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


141 0 - - - - - -
142 1 55.000 65.000 55.000 65.000 - -
143 2 74.000 163.000 74.000 163.000 - -
144 3 122.000 300.000 122.000 300.000 - -
145 4 170.000 500.000 170.000 500.000 - -
146 5 202.000 675.000 202.000 675.000 - -
147 6 278.000 1.000.000 278.000 1.000.000 - -
148 7 370.000 1.263.000 370.000 1.263.000 - -
149 8 426.000 1.555.000 426.000 1.555.000 - -
150 9 481.000 2.000.000 481.000 2.000.000 - -
151 10 556.000 2.150.000 556.000 2.150.000 - -
152 11 667.000 2.925.000 667.000 2.925.000 - -
153 12 778.000 3.625.000 778.000 3.625.000 - -
Luasan Kapasitas luas volume Luasan Kapasitas
Elevasi H Waduk Waduk
Waduk Waduk sedimen sedimen
baru baru
(m) (m) 2
(m ) (m )
3
(m )
2 3
(m ) (m )
2
(m )
3

154 13 926.000 4.500.000 926.000 4.500.000 - -


155 14 1.111.000 5.500.000 1.111.000 5.500.000 - -
156 15 1.296.000 6.875.000 1.296.000 6.875.000 - -
157 16 1.481.000 8.000.000 1.481.000 8.000.000 - -
158 17 1.704.000 9.925.000 1.704.000 9.925.000
159 18 1.907.000 11.625.000 1.907.000 11.625.000 - -
159,6343 18,6343 2.048.453 13.131.510 2.048.453 13.131.510 - -
160 19 2.130.000 14.000.000 2.048.453 13.880.588 81.547 119.412
161 20 2.335.000 16.000.000 2.048.453 15.929.042 286.547 70.958
162 21 2.963.000 18.800.000 2.048.453 17.977.495 914.547 822.505
163,5 22,5 3.667.000 24.000.000 2.048.453 21.050.175 1.618.547 2.949.825

4. Analisa Kehilangan Air kebutuhan listrik yang harus


Besaran kehilangan – kehilangan air di diihasilkan kedua PLTA tersebut.
waduk yaitu: pengoperasian PLTA Wlingi dilakukan
Penguapan (Evaporasi) sedemikian rupa, sehingga sedapat
Tabel 2 Nilai Evaporasi mungkin memanfaatkan air yang
keluar dari PLTA Karangkates dan
Evaporasi (mm/hari)
debit dari daerah aliran sungai antara
Jan Feb Mar Apr Mei Jun karangkates dan Wlingi. Besarnya
imbangan antara pengeluaran air pada
2,85 3,88 4,4 4,22 4,14 3,85 waktu diluar pembangkitan beban
puncak dan selama pembangkitan
Jul Ags Sep Okt Nov Des beban puncak harus dibatasi, agar tidak
menimbulkan fluktuasi yang melebihi
3,79 3,28 4,99 4,99 3,53 1,9 90cm, sehingga keselamatan penduduk
yang tinggal ditepi sungai antara
Resapan (infiltrasi) sebesar 1,5 mm/hari Karangkates dan Wlingi dapat dijamin
-3 dan pengaturan pembagian air irigsi
Rembesan (seepage) sebesar 3.689.10
3 bagian hilir tidak terganggu. Sementara
m /det.
5. Analisa Operasi Waduk itu pembangkitan minimum dengan
Untuk waduk Wlingi ada beberapa listrik harus diatur lebih dari 40 persen
persyaratan yang dijadikan dasar pembangkitan maximumnya, guna
pembuatan waduk yaitu : menjaga terjadinya gangguan terhadap
i. Air yang tersedia di waduk terutama turbin.
dimaksudkan untuk penyediaan air iv. Apabila permukaan air waduk akan
irigasi dan kelebihannya untuk dinaikkan terus melampaui elevasi
pembangkit listrik. +163,5 m, kelebihan air ini akan
ii. Penyediaan air irigasi dilakukan sesuai dilimpahkan melalui saluran pelimpah,
dengan kebutuhan yang diminta oleh agar tinggi permukaan air tetap pada
pihak pengairan setiap sepuluh hari elevasi permukaan air yang diperlukan
sekali
iii.Pengoperasian PLTA Wlingi diatur 6. Metode Penanganan Sedimen Waduk
selaras dengan pengaturan PLTA Metode penanganan pada studi ini
Karangkates agar sesuai dengan menggunakan dredging dan flushing
dengan mengacu pada kemampuan alat Tahun Operasi : 36 Tahun
3
keruk serta historis volume yang Tampungan Total : 4.830.000 m
3
dikeluarkan pada saat flushing selama Tampungan Efektif : 2.006.000 m
3
beroperasinya waduk. Dalam penentuan Tampungan Mati : 2.824.000 m
alternatif digunakan tiga varian volume : 3
Laju Sedimentasi : 532.000 m /tahun
Alternatif 1 (penanganan sebesar Melalui metode area increnment method
600.000 m3, dimana 200.000 m3 melalui dapat ditentukan nilai volume tampungan
dredging dan 400.000 m3 serta luas permukaan waduk pada setiap
melalui flushing); Alternatif 2 elevasi. perbandingan antara tahun awal
(penanganan sebesar 800.000 m3, operasi dengan tahun 2015 pada tabel 3:
dimana 330.000 m3 melalui dredging
dan 470.000 m3 melalui flushing), 2. Penanganan sedimen yang dilakukan pada
Alternatif 3 (penanganan sebesar waduk berupa flushing dan dredging
1.000.000 m3, dimana 600.000 m3 secara signifikan mampu meningkatkan
melalui dredging dan 400.000 m3 energi yang dihasilkan PLTA, energi yang
melalui flushing). dihasilkan tiap alternatif pada tabel 4:

3. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Evaluasi tampungan waduk akibat


1. Pengaruh sedimen pada Waduk Wlingi sedimentasi yang ditinjau dari perubahan
saat ini sangat berimbas pada kapasitas kapasitas tampungan serta usia guna
tampungan total waduk.Berikut waduk tiap alternatif, perubahan tersebut
perubahan volume tampungan total akibat disajikan pada tabel 5.
sedimentasi:
 Tahun 1977 : 4. Analisa perencanaan pengendalian
3 sedimen yang direkomendasikan pada
Tampungan Total : 24.000.000 m
3 studi ini yaitu alternatif 1 dengan
Tampungan Efektif : 5.200.000 m
Tampungan Mati : 18.800.000 m
3 menggunakan 1 unit Cuttter suction
dredger waterman WH 600 D.
 Tahun 2013 :
Tabel 3 perbandingan antara tahun awal operasi dengan tahun 2015
1977 2015
Elevasi H Luasan Kapasitas Luasan Kapasitas
Waduk
Waduk Waduk Waduk baru
baru
(m) (m) (m2) (m3) (m2) (m3)
(1) (2) (3) (4) (7) (8)
160 19 2.130.000 14.000.000 81.547 119.412
161 20 2.335.000 16.000.000 286.547 70.958
162 21 2.963.000 18.800.000 914.547 822.505
164 23 3.667.000 24.000.000 1.618.547 2.949.825

Tabel 4 total energi yang dihasilkan tiap Alternatif


Tahun Aktual Alternatif 3 Alternatif 2 Alternatif 1
kwh kwh kwh kwh
2007 124.416.160 131.626.823,3 131.953.292,9 132.469.512,6
2005 139.424.260 143.843.321,8 144.199.874,4 144.769.336,9
2006 145.807.672 151.782.420,5 152.154.944,5 152.748.765,6
2011 167.614.000 174.786.285,4 175.334.266,8 175.915.880
Tabel 5 Perbandingan Kondisi Waduk Eksisting Dengan Tiap Alternatif
Keterangan Eksisiting Alternatif Alternatif Alternatif
I II III
Jumlah Alat Unit - 1 2 3
Waktu Pelaksanaan Bulan - 6 6 6
3
Tampungan m 4.830.000 4.830.000 4.830.000 4.830.000
Laju Sedimentasi 3 532.500 532.500 532.500 532.500
m /tahun
3
Penanganan m /tahun - 600.000 800.000 1.000.000
3
Tampungan Baru m /tahun - 5.430.000 5.630.000 5.830.000
Usia Guna Waduk tahun 9,07 10,20 10,57 10,95

Adapun saran untuk penanganan sedimen Teknik Pengairan Universitas


sebaiknya dilakukan juga pada daerah hulu Brawijaya
serta hilir waduk. Dengan banyaknya variasi
penanganan sedimen diharapkan mampu Fidari, Jadfan Sidqi. 2013. Studi pendugaan
menekan laju sedimentasi yang terjadi pada sisa guna waduk sutami dengan
Waduk Wlingi. Karena dengan besarnya laju pendekatan erosi dan sedimentasi.
sedimentasi yang terjadi pada Waduk Wlingi,
Tesis Tidak Diterbitkan. Malang:
serta adanya bahaya bencana alam yang
mengancam (letusan Gunung Kelud) upaya Program Magister Dan Doktor
pengendalian sedimen secara menyeluruh Teknik Pengairan Universitas
mutlak dilakukan. Brawijaya

DAFTAR PUSTAKA Ghosh, S.N, 1986. Flood Control And


Drainage Engineering.Oxford &
Anonim I, 1983, Proyek Induk IBH Publishing Co. Pvt. LTD.,
Pengembangan Wilayah Sungai Calcuta Bombay, New Delhi
Kali Brantas, Departemen
Pekerjaan Umum, Dirjen Pengairan, Juwono, P.T., 2011. Evaluation Of Water
Badan Pelaksana Pengembangan Price Due To Sediment Dredging At Wlingi
Wilayah Sungai Kali Brantas. Buku Dam-Indonesia. Journal Of Basic And
tidak diterbitkan. Malang: Applied Scientific
Perpustakaan PJT 1 Research 1(7) Page 764-
769.TextRoad Publication Kuiper,
Arismunandar, A, DR dan DR.S.Kuwahara, E, 1971. Water Resources Project
1982, Teknik Tenaga Listrik, Jilid I, Economy, Canada
Penerbit: Pradnya Paramitha,
Jakarta. Linsley, Ray K dan Joseph B.Franzini, 1985,
Teknik Sumber Daya Air, Jilid I,
Djajasinga, Viari. 2012. Kajian Ekonomi Edisi 3, Terjemahan Djoko
Penaganan Sedimen Pada Waduk Sasongko. Penerbit : Erlangga,
Seri Di Sungai Brantas Jakarta.
(Sengguruh,Sutami, Dan Wlingi).
Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: Morris, G.L., Fan J. 1997. Reservoir And
Program Magister Dan Doktor Sedimentation Handbook, Design And
Management Of Dams, Reservoir And
Watershedss For
Sustainable Use, Mcgraw-Hill.Co,
New York, USA

Priyantoro, D. 1999. Transpor sedimen di


sungai dan sedimentasi di waduk.
Penerbit Fakultas Teknik,
Universitas Brawijaya, Indonesia

Soemarto, CD. 1983, Hidrologi Teknik,


Bagian Penerbitan Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya, Malang.

Soetopo, Widandi, 2010, Operasi Waduk


Tunggal, Penerbit : Cv Asrori,
Malang.

Soewarno. 1991. Hidrrologi, pengukuran


dan pengolahan data aliran sungai
(hidrometri). Penerbit NOVA,
Indonesia

Sosrodarsono, suyono, Ir dan Kensaku


Takeda, 1980, Hidrologi Untuk
Pengairan, Penerbit : Pradnya
Paramita, Jakarta.

Sosrodarsono, suyono, Ir dan Kensaku


Takeda, 1981, Bendungan Type
Urugan, Penerbit : Pradnya
Paramita, Jakarta

Subarkah, imam, Ir, 1980, Hidrlogi Untuk


Perencanaan Bangunan Air,
Penerbit: Idea Dharma, Bandung

Sudjarwadi, DR. Ir., M.Eng, 1988, Buku


Operasi Waduk., Penerbit: PAU
Ilmu Teknik Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumberdaya


Tanah Dan Air. Yogyakarta : Andi

Anda mungkin juga menyukai