BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup 1.3.1. Lingkup Wilayah 1.3.2. Lingkup Substansi
1.4. Keluaran dan Manfaat
1.4.1. Keluaran 1.4.2. Manfaat
1.5. Dasar Hukum Penyusunan RDTR
1.6. Tinjauan terhadap Kebijakan Terkait Tujuan dan Strategi Rencana Tata Ruang Wilayah 1.6.1. Tinjauan Terhadap RTRW Provinsi Maluku 1.6.1.2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027. 1.6.1.3. Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027. 1.6.1.4. Rencana Pola Ruang RTRW Provinsi Maluku Tahun 2007 – 2027. 1.6.2. Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten Maluku Barat Daya 1.6.2.1. Tujuan Penataan Ruang RTRW Maluku Barat Daya Tahun 2013-2033. 1.6.2.2. Rencana Struktur Ruang RTRW Maluku Barat Daya Tahun 2013-2033. 1.6.2.3. Rencana Pola Ruang RTRW Maluku Barat Daya Tahun 2013-2033. LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN MOA
1.6.2.4. Penetapan Kawasan Strategis RTRW Maluku Barat
Daya Tahun 2013-2033.
1.7. Gambaran Umum Kabupaten Maluku Barat Daya
1.8. Sistematika Penulisan Laporan
BAB 2 KETENTUAN UMUM
2.1. Istilah dan Definisi 2.2. Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi 2.3. Fungsi dan Manfaat RDTR dan Peraturan Zonasi 2.4. Kriteria dan Lingkup Wilayah Perencanaan RDTR dan Peraturan Zonasi 2.2.1. Tipologi dan Kriteria Wilayah Perencanaan 2.2.2. Lingkup Wilayah Perencanaan
2.5. Masa Berlaku RDTR
BAB 3 TUJUAN PENATAAN BWP
3.1. Kriteria dan Pertimbangan Rumusan Tujuan Penataan BWP 3.1.1. Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Maluku Barat Daya 3.1.3. Isu Strategis Wilayah
3.2. Tujuan, Prinsip, dan Sasaran Penataan BWP
3.2.1. Tujuan Penataan BWP 3.2.2. Sasaran Pencapaian Tujuan Penataan BWP
BAB 4 RENCANA STRUKTUR RUANG
4.1. Rencana Pengembangan Pusat Kegiatan 4.2. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan 4.1.1. Jaringan Jalan 4.1.2. Angkutan Umum dan Terminal 4.1.3. Jalur Pejalan Kaki LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN MOA
4.3. Rencana Pengembangan Jaringan Kelistrikan
4.4. Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi 4.5. Rencana Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air 4.6. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase 4.7. Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah 4.8. Rencana Pengembangan Sistem Persampahan 4.9. Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya 4.9.1. Prasarana Pemecah Gelombang Pasang/Tsunami/Arus Bawah Pantai. 4.9.2. Prasarana Ruang dan Jalur Evakuasi Bencana
BAB 5 RENCANA POLA RUANG
5.2. Rencana Sub Bagian Wilayah Perkotaan (SBWP) 5.3. Penetapan Blok dan Sub Blok 5.4. Penetapan Zona 5.4.1. Zona Lindung 5.3.1.1. Zona Hutan Lindung 5.4.1.2. Zona Perlindungan Setempat 5.4.1.3. Zona Ruang Terbuka Hijau 5.4.1.4. Zona Suaka Alam dan Cagar Budaya 5.4.2. Zona Budidaya 5.4.2.1. Zona Perdagangan dan Jasa 5.4.2.2. Zona Perkantoran 5.4.2.3. Zona Industri 5.4.2.4. Zona Sarana Pelayaan Umum 5.4.2.5. Zona Peruntukan Lainnya 5.4.2.6. Zona Peruntukan Khusus 5.4.2.7. Zona Peruntukan Campuran LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KECAMATAN MOA
BAB 6 PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN
6.1. Dasar Pertimbangan 6.2. Penetapan Lokasi 6.3. Penentuan Penanganan 6.4. Konsep Penangan Sub BWP Prioritas
BAB 7 KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG
7.1. Dasar pertimbangan 7.2. Prioritas dan Tahapan Pembangunan
BAB 8 PERATURAN ZONASI
8.1. Aturan Dasar (Materi Wajib) 8.1.1. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan 8.1.2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang 8.1.3. Ketentuan Tata Masa Bangunan 8.1.4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal 8.1.5. Ketentuan Khusus 8.1.6. Standar Teknis 8.1.7. Ketentuan Pelaksanaan 8.1.7.1. Ketentuan Variansi Pemanfaatan Ruang 8.1.7.2. Aturan Perubahaan Deliniasi Zonasi 8.1.7.3. Ketentuan Pemberian Insentif dan Disintensif 8.1.7.4. Ketentuan Untuk Penggunaan Lahan 8.1.7 .5. Aturan Peralihan