Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Laporan Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
1. Arif Setiawan
2. Ika Yuliawati
3. Irdawita
4. Marpuah
5. Ririn Ruwahni

MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS TAHUN 2018-2019


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI TANGERANG
TAHUN 2019
SESI 1 : TAK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI
A. Topik
Sesi 1 : TAK Simulasi persepsi : halusinasi

B. Tujuan
1. Klien dapat mengenal isi halusinasi
2. Klien dapat mengenal w aktu terjadinya halusinasi
3. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien dapat mengenal perasaanya pada saat terjadinya halusinasi

C. Landasan Teori
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien Bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi
modalitas yang dialkukan perawat terhadap sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatanya yang sama. Aktivitas diguakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuan. Didalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku mal adaptif.
Pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami
menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah
klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

D. Klien
1. Karateristik / Kriteria
a. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
b. Klien yang dapat diajak berkerjasama
c. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami

2. Proses Seleksi
Klien yang mengalami halusinasi.

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Senin, 01 Juli 2019
Pukul 15.00-15.40 WIB

2. Tempat
Ruang Cempaka (Ruang Akut Wanita) RSJ Dr. Soeharto Herdjan.

3. Tim Terapis
a. Leader : Arif Setiawan
b. Co leader : Ika yulaiwati
c. Fasilitator : 1) Irdawita
2) Marpuah
d. Observer : Ririn Ruwahni

Pembagian Tugas :
Leader
Uraian Tugas :
a. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b. Membaca doa
c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co.Leader
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan
TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan

Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim selama
kegiatan TAK berlangsung
4. Susunan Kegiatan
No Waktu Durasi Kegiatan
1 10.00 – 10.05 5 menit Pembukaan
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan aturan main
e. Menjelaskan lamanya waktu pelaksanaan
2 10.05 – 10. 25 20 menit Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang makan
tenang dan nyaman.
b. Persiapan alat dan bahan : siapkan alat
dan bahan selengkap mungkin
c. Persiapan klien :
1) Pilih klien sesuai dengan indikasi
terapi,
2) Buat kontrak kegiatan, waktu, dan
tempat
3) Jelaskan manfaat TAK
4) Diskusi alat dan bahan yang
digunakan
5) Terapis menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan yaitu mengenal
halusinasi
6) Terapis meminta klien menceritakan
isi halusinasi
3 10.25 – 10.30 5 menit Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

6. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whaiteboard/flifchart

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klen sesuai dengan indikasinya, yaitu klien yang engalami
perubahan sensori persepsi: halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam terapetik kepada klien
- Perkenalkan nama dan panggilan terapis (papan nama)
- Menanyakan nama klien dan panggilan nama (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal suara-suara
atau bayangan yang didengar/dilihat
- Terapis menjelaskan aturan main
o Jika ada klien yang ining meninggalkan kelompok harus
meminta izin keda terapis
o Lama kegiatan 45 menit
a. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yaitu mengenal suara-suara atau
bayangan yang didengar/dilihat (halusinasi) tentang sisinya, waktu
terjadinya, situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadinya
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang ada disebelah kanan terapis secara
berurutan berlawanan dengan arah jarum jam sampai semua klien
mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whaite board
c. Beri pujian pada klien yang melakukannya dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari
suara-suara yang didengar.

4. Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi
c. Kontrak yang akan dating
- Menyepakati TAK yang akan datang yaitu mengontrol
halusinasi
- Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
a. TAK dapat berjalan dengan lancar
b. Klien dapat mengikuti TAK dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan TAK
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat mengenal halusinasinya
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya hausinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
LEMBAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Tanggal : ………………………..
Ruangan : ……………….……….
Menyebut Menyebut
Menyebut
Menyebut isi waktu perasaan
NO Nama Klien situasi terjadi
halusinasi terjadi saat
halusinasi
halusinasi halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
SESI 2 : TAK
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK
A. Topik
Sesi 2 : TAK mengontrol halusinasi dengan menghardik

B. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. Landasan Teori
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien Bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi
modalitas yang dialkukan perawat terhadap sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatanya yang sama. Aktivitas diguakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuan. Didalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku mal adaptif.
Pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami
menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah
klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

D. Klien
1. Karateristik / Kriteria
a. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
b. Klien yang dapat diajak berkerjasama
c. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami

2. Proses Seleksi
Klien yang telah mengikuti sesi 1

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Senin, 01 Juli 2019
Pukul 15.00-15.40 WIB

2. Tempat
Ruang Cempaka (Ruang Akut Wanita) RSJ Dr. Soeharto Herdjan.

3. Tim Terapis
a. Leader : Ika yuliawati
b. Co leader : Irdawita
c. Fasilitator : 1) Marpuah
2) Ririn Ruwahni
d. Observer : Arif setiawan

Pembagian Tugas :
Leader
Uraian Tugas :
a. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b. Membaca doa
c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co.Leader
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan
TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan

Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim selama
kegiatan TAK berlangsung
4. Susunan Kegiatan
No Waktu Durasi Kegiatan
1 10.00 – 10.05 5 menit Pembukaan
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan aturan main
e. Menjelaskan lamanya waktu pelaksanaan
2 10.05 – 10. 25 20 menit Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang makan
tenang dan nyaman.
b. Persiapan alat dan bahan : siapkan alat dan
bahan selengkap mungkin
c. Persiapan klien :
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang
telah mengikuti sesi 1
2) Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
3) Jelaskan manfaat TAK
4) Diskusi alat dan bahan yang digunakan
5) Terapis menjelaskan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik
6) Terapis memperagakan cara menghardik
7) Terapis meminta masing-masing klien
untuk memperagakan cara menghardik
3 10.25 – 10.30 5 menit Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindak lanjut
d. Kontrak yang akan dating
5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

6. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whaiteboard/flifchart

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam terapetik kepada klien
- Klien dan terapi pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien pada saat ini
- Terapi menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu dan perasaan
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengontrol
halusinasi : meghardik
- Terapis menjelaskan aturan main
o Jika ada klien yang ining meninggalkan kelompok harus
meminta izin keda terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa uang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai
semua klien mendapat giliran
b. Beri pujian pada setiap klien yang bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
Halusinasi saat halusinasi muncul
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi
1) Untuk halusinasi pendengaran : tutup telinga sambil mengatakan
“kamu suara palsu, aku tidak mau mendengar” lakukan
berulang-ulang sampai suara tidak terdengar lagi
2) Untuk halusinasi penglihatan tutup mata sambil mengatakan
kamu bayangan palsu, aku tidak mau melihat: lakukan berulang-
ulang sampai bayangan tidak terlihat lagi
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai dari klien disebelah kanan terapis
berurutan berlawanan arah jarum jam sampai semua peserta
mendapat giliran
f. Terpais memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik

4. Terminasi:
d. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
e. Tindak lanjut
- Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari saat halusinasi muncul
- Memmasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien
f. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan
- Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses
a. TAK dapat berjalan dengan lancar
b. Klien dapat mengikuti TAK dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan TAK
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya

3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat mengenal halusinasinya
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya hausinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
LEMBAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Tanggal : ………………………..
Ruangan : ……………….……….
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan cara yang


selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan efektivitas
cara
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4 Memperagakan
menghardik halusinasi
SESI 3 : TAK
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

A. Topik
Sesi 3 : TAK mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

B. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyunsun jadwal untuk mencegah terjadinya halusinasi

C. Landasan Teori
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien Bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi
modalitas yang dialkukan perawat terhadap sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatanya yang sama. Aktivitas diguakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuan. Didalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku mal adaptif.
Pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami
menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah
klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

D. Klien
1. Karateristik / Kriteria
a. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
b. Klien yang dapat diajak berkerjasama
c. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami

2. Proses Seleksi
Klien yang telah mengikuti sesi 2

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Senin, 01 Juli 2019
Pukul 15.00-15.40 WIB

2. Tempat
Ruang Cempaka (Ruang Akut Wanita) RSJ Dr. Soeharto Herdjan.

3. Tim Terapis
a. Leader : Irdawita
b. Co leader : Marpuah
c. Fasilitator : 1) Ririn Ruwahni
2) Arif setiawan
d. Observer : Ika Yuliawati

Pembagian Tugas :
Leader
Uraian Tugas :
a. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b. Membaca doa
c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co.Leader
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan
TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan

Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim selama
kegiatan TAK berlangsung
4. Susunan Kegiatan
No Waktu Durasi Kegiatan
1 10.00 – 10.05 5 menit Pembukaan
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan aturan main
e. Menjelaskan lamanya waktu pelaksanaan
2 10.05 – 10. 25 20 menit Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang makan
tenang dan nyaman.
b. Persiapan alat dan bahan : siapkan alat dan
bahan selengkap mungkin
c. Persiapan klien :
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang
telah mengikuti sesi 2
2) Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
3) Jelaskan manfaat TAK
4) Diskusi alat dan bahan yang digunakan
5) Terapis menjelaskan cara ke 2
mengontrol halusinasi yaitu dengan
melakukan kegiatan sehari-hari secara
terjadwal
6) Terapis meminta masing-masing klien
untuk menyampaikan kegitana sehari-hari
dan di tulis di whiteboard
3 10.25 – 10.30 5 menit Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindak lanjut
d. Kontrak yang akan dating
5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

6. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whaiteboard/flifchart

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam terapetik kepada klien
- Klien dan terapi pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien pada saat ini
- Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
- Terapi menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik halusinasi
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah halusinasi :
dengan melakukan kegiatan
- Terapis menjelaskan aturan main
o Jika ada klien yang ining meninggalkan kelompok harus
meminta izin keda terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan cara keduamengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal. Jelskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari, dan tulis di whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis
menulis formulir yang sama di whiteboard.
Aktivitas yang teratur dan terjadwal yang dilakukan klien membuat waktu
luang minimal. Klien akan terfokus kepada aktivitas yang harus dilakukan
dari waktu ke waktu. Dengan waktu luang yang minimal menghindarkan
klien terfokus pada stimulus internal yang menimbulkan halusinasi.

d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal


kegiatan harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien
menggunakan formulir, terapis menggunakan whiteboard.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
f. Terapis meminta masing-masing klien membacakan jadwal yang
telah disusun. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama untuk
klien yang sudah selesai membuat jadwal dan membacakan jadwal
yang telah dibuat.
g. Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk
melaksanakan jadwal kegiatan yang telah disusun dan memberi
tanda M kalau dilaksanakan tanpa disuruh, B kalau dilaksanakan,
tetapidiingatkan terlebih dahulu oleh perawat, dan T kalau tidak
dilakasanakan.
Bimbing klien agar dapat menyusun jadwal kegiatan sehari penuh. Sesuai
jadwal klien dengan jadwal kegiatan rutin diruang rawat inap. Masukkan
kegiatan latihan yang terkait dengan mengatasi masalah yang sebelumnya
sudah dilatihkan kepada klien. Contoh : Latihan nafas dalam, latihan
berinteraksi, latihan keterampilan hidup (living skill), dan sebagainya.
4. Terminasi:
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
- Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan jadwal yang
telah dibuat bersama-sama
- Memasukkan kegiatan perhari dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan Bercakap-cakap
- Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses
a. TAK dapat berjalan dengan lancar
b. Klien dapat mengikuti TAK dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan TAK
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya

3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
b. Klien dapat menyunsun jadwal untuk mencegah terjadinya
halusinasI.
LEMBAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Tanggal : ………………………..
Ruangan : ……………….……….
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
2 Memperagakan kegiatan
yang bias dilakukan
3 Menyusun jadwal
kegiatan harian klien
4 Menyebutkan 2 cara
mengontrol halusinasi
SESI 4 : TAK
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP
A. Topik
Sesi 2 : TAK mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

B. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi

C. Landasan Teori
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien Bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi
modalitas yang dialkukan perawat terhadap sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatanya yang sama. Aktivitas diguakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuan. Didalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku mal adaptif.
Pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami
menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah
klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

D. Klien
1. Karateristik / Kriteria
a. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
b. Klien yang dapat diajak berkerjasama
c. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami

2. Proses Seleksi
Klien yang telah mengikuti sesi 3

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Rabu, 03 Juli 2019
Pukul 15.00-15.40 WIB

2. Tempat
Ruang Cempaka (Ruang Akut Wanita) RSJ Dr. Soeharto Herdjan.

3. Tim Terapis
a. Leader : Marpuah
b. Co leader : Ririn Ruwahni
c. Fasilitator : 1) Arif Setiawan
2) Ika yuliawati
d. Observer : Irdawita

Pembagian Tugas :
Leader
Uraian Tugas :
a. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b. Membaca doa
c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co.Leader
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan
TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan

Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim selama
kegiatan TAK berlangsung
4. Susunan Kegiatan
No Waktu Durasi Kegiatan
1 10.00 – 5 menit Pembukaan
10.05 a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan aturan main
e. Menjelaskan lamanya waktu pelaksanaan
2 10.05 – 10. 20 menit Pelaksanaan
25 Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang makan tenang
dan nyaman.
b. Persiapan alat dan bahan : siapkan alat dan bahan
selengkap mungkin
c. Persiapan klien :
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang
telah mengikuti sesi 1
2) Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
3) Jelaskan manfaat TAK
4) Diskusi alat dan bahan yang digunakan
5) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain
6) Terapis meminta klien menyebutkan orang
yang biasa dan bias diajak bercakap-cakap
7) Terapis meminta masing-masing klien
menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bias dilakukan
3 10.25 – 5 menit Terminasi
10.30 a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindak lanjut
d. Kontrak yang akan dating
5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

6. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whaiteboard/flifchart

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam terapetik kepada klien
- Klien dan terapi pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien pada saat ini
- Terapi menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu dan perasaan
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
- Terapis menjelaskan aturan main
o Jika ada klien yang ingn meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
“halusinasi terjadi karena klien berfokus pada stimulus internal.
Bercakap-cakap dengan orang lain membuat klien terpapar dengan
stimulus eksternal sehingga focus klien pada stimulus internal
terdistraksi. Dengan bercakap-cakap, halusinasi akan terputus
sehingga akan mengembalikan orientasi klien ke realita (isi
percakapan)
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bias
diajak bercakap-cakap
c. Terapis meminta klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
“pokok pembicaraan yang biasa dilakukan adalah menceritakan
bahwa klien mengalami halusinasi dan meminta oranglain
disekitarnya mengajak bercakap-cakap, orang disekitar klien
sebaiknya sudah diberikan penyuluhan bagaimana menanggapi klien
dengan mengingatkan dengan mengontrol halusinasi yang telah
dilatihkan misalnya mengingatkan cara menghardik atau bercerita
tentang kegiatan yang sudah dan belum dilakukan sesuai jadwal
yang sudah disusun dalam TAK sebelumnya”
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap bila halusinasi muncul
“Suster, ada suara ditelinga saya mau ngobrol saja dengan suster
atau saya mau mengobrol tentang kegiatan harian saya”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang disebelahnya,
“upayakan semua klian memperagakan percakapan yang dilakukan
sehingga dapat dipastikan smeua klien mampu melakukan
bercakapcakap untuk mengontrol halusinasi”
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran
4. Terminasi:
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
- Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan
bercakap-cakap
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat
- Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses
a. TAK dapat berjalan dengan lancar
b. Klien dapat mengikuti TAK dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan TAK
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi
LEMBAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Tanggal : ………………………..
Ruangan : ……………….……….
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan orang
yang biasa diajak
bercakap-cakap
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan
mencegah halusinasi
SESI 5 : TAK
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

A. Topik
Sesi 5 : TAK mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

B. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akiba tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

C. Landasan Teori
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien Bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh therapist atau petugas kesehatan jiwa
yang terlatih (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi
modalitas yang dialkukan perawat terhadap sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatanya yang sama. Aktivitas diguakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuan. Didalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku mal adaptif.
Pasien gangguan jiwa dengan kasus schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semangkin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut maka kami
menganggap dengan therapy aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan
gangguan presepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah
klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada
saat TAK klien dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

D. Klien
1. Karateristik / Kriteria
a. Klien gangguan sensori persepsi : halusinasi yang mulai terkontrol.
b. Klien yang dapat diajak berkerjasama
c. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami

2. Proses Seleksi
Klien yang telah mengikuti sesi 3

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Rabu, 03 Juli 2019
Pukul 15.00-15.40 WIB

2. Tempat
Ruang Cempaka (Ruang Akut Wanita) RSJ Dr. Soeharto Herdjan.

3. Tim Terapis
a. Leader : Ririn Ruwahni
b. Co leader : Arif Setiawan
c. Fasilitator : 1) Ika Yuliawati
2) Irdawita
d. Observer : Marpuah

Pembagian Tugas :
Leader
Uraian Tugas :
a. Membuka dan mengisi kegiatan TAK
b. Membaca doa
c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
d. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk saling
mengenal
e. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
f. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
g. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co.Leader
Uraian Tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang dari tujuan
TAK
c. Mengingatkan leader tentang waktu
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisir kegiatan

Fasilitator
Uraian Tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer
Uraian Tugas :
a. Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien dan tim selama
kegiatan TAK berlangsung
4. Susunan Kegiatan
No Waktu Durasi Kegiatan
1 10.00 – 10.05 5 menit Pembukaan
a. Salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan aturan main
e. Menjelaskan lamanya waktu pelaksanaan
2 10.05 – 10. 25 20 menit Pelaksanaan
Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang makan tenang
dan nyaman.
b. Persiapan alat dan bahan : siapkan alat dan
bahan selengkap mungkin
c. Persiapan klien :
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang
telah mengikuti sesi 4
2) Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
3) Jelaskan manfaat TAK
4) Diskusi alat dan bahan yang digunakan
5) Terapis menjelaskan untungnya patuh
minum obat
6) Terapis menjelaskan kerugian tidak minum
obat
7) Terapis meminta masing-masing klien
menyampaikan obat yang terah dimakan dan
waktu memakannya buat daftar di
whiteboard
3 10.25 – 10.30 5 menit Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindak lanjut
d. Kontrak yang akan dating

5. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Melengkapi jadwal harian

6. Media
a. Spidol
b. Papan tulis/whaiteboard/flifchart
c. Beberapa contoh obat

F. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam terapetik kepada klien
- Klien dan terapi pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien pada saat ini
- Terapi menanyakan pengalaman mengontrol halusinasi dengan
3 cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan dengan
aktifitas terjadwal, bercakap-cakap dengan orang lain)
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat
- Terapis menjelaskan aturan main
o Jika ada klien yang ingn meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberikan perasaan tenang dan
memperlambat kambuh
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh
c. Terapis meminta klien menyampaikan obat yang diminum dan
waktu memakannya, buat daftar di white board
d. Menjelaskan 5 benar minum obat yaitu, benar obat, benar waktu
minum obat, benar orang minum obat, benar cara minum obat, benar
dosis obat
e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat secara bergiliran
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan perasaan klen sebelumminum obat (catat di white
board)
h. mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
white board)
i. menjelaskan keuntungan patuh minum obat yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi atau kambuh
j. menjelaskan akibat atau kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
kejadian halusinasi atau kambuh.
k. Mnta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum oba dan
kerugian tidak patuh minum obat
l. Memberi pujian tiap kali klien benar.

4. Terminasi:
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang
telah dipelajari
- Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian,
bercakap-cakap dan patuh minum obat
c. Kontrak yang akan datang
- Terapi mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk
mengontrol halusinasi
- Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses
a. TAK dapat berjalan dengan lancar
b. Klien dapat mengikuti TAK dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan TAK
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akiba tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat
LEMBAR EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Tanggal : ………………………..
Ruangan : ……………….……….
Menyebutkan
Menyebutkan 5 Mnyebutkan
akibat tidak
NO Nama Klien benar cara keuntungan
patuh minum
minum obat minum obat
obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai