Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah,Tuhan yang maha Esa, atas


diselesaikannya penyusunan Pedoman Pengembangan Jenjang Karir Profesional
perawat sebagai salah satu tanggungjawab terhadap pengembangan sumberdaya
kesehatan khususnya perawat.
Diharapkan pedoman ini dapat membantu pengelolaan pelayanan kesehatan di
RSUD Kota Tangerang dalam mengembangkan karir professional perawat, sehingga
kinerja perawat semakin meningkat dan pada akhirnya mutu pelayanan kesehatan juga
meningkat.
Pedoman ini akan memberikan manfaat apa bila ditinjaklanjuti dengan sub sub
kompetensi dan kriteria unjuk kerja yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja
perawat.
Untuk itu sangat diharapkan dukungan semua pihak terkait dengan sumberdaya
perawat kesehatan dalam pengembangan jenjang karir professional perawat.
Kami menyadari pedoman ini masih banyak kekurangan. Sehubungan dengan itu kami
mengharapkan saran dan perbaikan untuk penyempurnaan pedoman ini.

Tangerang, 30 Maret 2016


Ketua Komite Keperawatan

Marpuah, AMK

1
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
TANGERANG
Nomor : 445/112/RSUD/2016
Tanggal : 30 Maret 2016

PEDOMAN JENJANG KARIR


KOMITE KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Keperawatan sebagai bagian dari integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai kontribusi yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang
kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi
dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan
anggota tim kesehatan lain.
Pelayanan keperawatan bermutu merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
perawat. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga profesional yang didukung oleh
faktor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan karir profesional dan
tujuan pribadinya maupun faktor eksternal, antara lain kebijakan
organisasi,kepemimpinan,struktur organisasi, sisitem penugasan dan sistem
pembinaan. Dewasa ini proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan
proporsi terbesar dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, yaitu 40%.
Tenaga tersebut 65% bekerja dirumah sakit, 28% di puskesmas, dan selebihnya 7
% disarana kesehatan lain. Pada dasarnya peran utama perawat adalah sebagai
perawat pelaksana. Perawat pendidik.perawat manajer. Dan perawat peneilit
(Riset).
Pada saat ini sistem pembangunan jenjang karir didalam kontek sistem
penghargaan bagi perawat sudah dikembangkan untuk pegawai negeri sipil (PNS)
melalui jabatan fungsional perawat yang ditetapkan bedasarkan SK Menpen
No.94/KEP.PAN/11/2011 tentang jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya,
walaupun belum sepenuhnya bebasis kompetensi. Disamping itu beberapa rumah

2
sakit swasta/khusus sudah mengembangkan jenjang karir sesuaid dengan
kebutuhannya masing-masing meskipun belum mengarah pada pengembangan
jenjang karir profesional (Profesional carier Leader). Hal ini disebabkan belum
adanya acuan nasiona tentang pengembangan karir profesional bagi perawat.
Pengembangan jenjang karir profesioanal yang sudah dikembangkan oleh
berbagai sarana kesehatan masih kurang memperhatikan tuntutan fan kebutuhan
profesi,serta belum dikaitkan dengan kompensasi atau sistem penghargaan.
Dengan adanya sistem jenjang karir profesional perawat yang diterapkan di setiap
sarana kesehatan, diharapkan kinerja perawat semakin meningkat,sehingga mutu
pelayanan kesehatan juga meningkat. Dampak lain dari adannya jenjang karir
profesional adalah mengarahkan perawat untuk menekuni bidan keahliannya
ditempat kerjanya dan meningkatkan profesionalismenya.
Pengembangan jejang karir pada saat ini lebih menekannkan pada posisi
jabatan baik struktural maupun fungsional ( Job Career) sedangkan jenjang karir
profesional ( Profesional Career) berfokus pada pengembangan jenjang karir
profesional yang sifatnya individu. Oleh sebab itu perlu dikembangkan jejang karir
profesional bagi perawat dan disusun pedomannya.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya
mengembangkan jenjang karir dalam konteks sistem penghargaan bagi perawat.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-
pokok kepegawaian
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan
6. Keputusan presiden No. 5 Tahun 2004 tentang tunjangan tenaga kesehatan
7. Kepmenpan No.94/Kep/Mann/II/2001 tentang jabatan fungsional perawatan dan
angka kreditnya.
8. Kepmenkes RI No.1239/Menkes/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat

3
9. Kepmenkes RI No 1575/Menkes/Per/SK/XI/2005 tentang organisasi dan tata
kerja depertemen kesehatan
10. Keputusan bersama Menkes dan kepala BKN No.733/Menkes/SKB/VI/2002
tentang petunjukan pelaksanaan jabatan fungsional perawat.
11. Kep Menkes No.1280/Menkes/SK/X/2002 tentang petunjuk teknis jabatan
fungsional

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas perawat klinik terhadap publik /
masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Adanya kebersamaan dan persepsi berbagai pihak tentang pengembangan
sistem jenjang karir profesional perawat klinik
b. Adanya sistem jenjang karir profesional perawat dalam konteks sistem
penghargaan bagi perawat di sarana kesehatan.
c. Sebagai pedoman dalam mengembangkan pola karir profesional perawat
dalam konteks sistem penghargaan bagi perawat di sarana kesehatan

D. Ruang Lingkup
Pengembangan jenjang karir profesional perawat mencakup empat peran
utama perawat profesional yaitu Perawat Klinis (PK), Perawat Manager (PM),
Perawat Pendidik (PP), dan perawat peneliti/riset (PR). Pembahasan dalam
pedoman ini difokuskan hanya untuk jenjang karir profesional perawat klinik.
Perawat klinik adalah perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien baik individu,keluarga,kelompok maupun masyarakat. Sedangkan
yang dimaksud dengan perawat profesional adalah perawat dengan latar belakang
pendidikan tinggi, minimal D III Keperawatan (profesional pemula)

E. Sasaran
Pedoman pengembangan jenjang karir profesional bagi perawat dalam
konteks sistem penghargaan ditunjukan kepada Perawat dan Bidan RSUD Kota
Tangerang.

4
BAB II
PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT

A. Pengertian Sistem Jenjang Karir Profesional Perawat


Jenjang karir merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme,sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
Dalam pengembangan sistem jenjang karir profesionalisme bagi perawat dapat
dibedakan antara pekerjaan (job) dan karir (career)
Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi jabatan yang
diberikan/ditugaskan,serta ada keterikatan hubungan antara atasan dan bawahaan
dan mendapatkan imbalan berupa uang. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang
dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat, dan mengarah
pada keberhasilan pekerjaan ( kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan
kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.
Pemelihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktikan
bidang profesinya, karena karir merupakan intervensi dan bukan hanya untuk
mendapatkan penghargaan / imbalan jasa. Komitmen terhadap karir, dapat dilihat
dari sikap perawat terhadap profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai dengan
karir yang dipilihnya. Dalam sistem jenjang karir profesional terdapat 3 (tiga) aspek
yang saling berhubungan yaitu kinerja, orientasi profesional dan kepribadian
perawat,serta kompetensi yang menghasilkan kinerja yang profesional.
Perawat profesional diharapkan mampu berpikir rasional, mengakomodasi
kondisi lingkungan,mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai
aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya. Jenjang karir
perawat dapat dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan
berbasisi kompetensi serta pengalaman kerja disarana kesehatan.
Pengembangan karir profesional Perawat Klinik (PK) bertujuan :
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end
job/career).
2. Menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannnya (turn over)
3. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah
ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar
Pengembangan sistem jenjang karir profesional perawar klinik ditunjukan
terutama bagi perawat yang bekerja sebagai perawat pelaksana di sarana
kesehatan dan dimulai dari perawat profesional pemula.

5
B. Prinsip Pengembangan
1. Kualifikasi
Kualifikasi perawat, dimulai dari lulusan D III Keperawatan, diperhatikan juga
pengalaman kerja, lamanya pengabdian terhadap profesi,uji kompetensi dan
sertifikasi.
2. Penjenjangan
Penjenjangan mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan
asuhan keperawatan yang akontabel dan etis sesuai dengan batas kewenangan
praktik dan kompleksitas masalah pasien/klien.
3. Penerapan Asuhan Keperawatan
Fungsi utama perawat klinik adalah memberikan asuhan keperawatan langsung
sesui standar praktik dan kode etik perawat.
4. Kesempatan yang sama
Setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan
karir sampai jenjang karir profesional tertinggi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
5. Standar Profesi
Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar praktik
keperawatan dan kode etik keperawatan.
6. Komitmen Pimpinan
Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap
pengembangan karir perawat,sehingga dapat dijamin kepuasan pasien/klien
serta kepuasan perawat dalam pelayanan keperawatan.

C. PENJENJANGAN KARIR PROFESIONAL PERAWAT


Secara umum,penjejangan karir profesional perawat terdiri dari 4 bidang,meliputi :
1. Perawat Klinik (PK)
Yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
pasien/klien sebagai individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manajer (PM)
Yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik
sehingga pengelola tingkat bawah (front line manager) tingkat menengah (midle
management) maupun tingkat atas (top manager)

6
3. Perawat Pendidik (PP)
Yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi
pendidikan keperawatan
4. Perawat Peneliti /riset (PR)
Yaitu perawat yang bekerja dibidang penelitian keperawatan/kesehatan.
Keempat jalur jenjang karir profesional perawat digambarkan dalam gambar 1
Gambar 1: Bidang jenjang karir Perawat dan pengembangan karir perawat Klinik

7
BAB III
KOMPONEN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL
PERAWAT KLINIK

A. Tanggung Jawab Dalam Pengembangan Karir


Pengembangan jenjang karir profesional perawat klinik pada dasarnya menjadi
tanggung jawab berbagai pihak mulai dari individu perawat itu sendiri,institusi
pelayanan kesehatan,institusi pendidikan,organisasi profesi dan pemerintah.
1. Tanggung Jawab Individu
a. Membuat perencanaan karir jangka panjang untuk membantu
mengembangkan karir dirinya,melalui evaluasi kekuatan dan kelemahan diri,
penetapan tujuan, kesempatan karir,dan memanfaatkan kegiatan
pengembangan.
b. Memanfaatkan bantuan dalam pembinaan karir jangka panjang
c. Menjadikan perencanaan karir sebagai suatu proses yang berjalan secara
terus menerus yang dilaksanakan dengan sadar dan teliti.
d. Mempunyai komitmen pengembangan pribadi dan pengembangan karir.

2. Tanggung Jawab Institusi Pelayanan Kesehatan


a. Manajer institusi harus menciptkan jalur karir dan kenaikan pengkat,berupaya
mencocok kan lowongan kerja dengan orang yang tepat,meliputi mengkaji
kinerja dan potensi karyawan agar dapat memberi bimbingan karir dan
pendidikan seta pelatihan yang tepat.
b. Tanggung jawab pengelola
1) Mengintegrasikan kebutuhan , keterpaduan, rencana kebutuhan
2) Menetapkan jalur karir
3) Menyebarluaskan informasi karir
4) Menginformasikan lowongan kerja
5) Melakukan pengkajian karyawan
6) Menyediakan penugasan yang menantang
7) Memberikan dukungan dan dorongan
8) Menyusun kebijakan kepegawaian karyawan
9) Menyediakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

8
3. Tanggung Jawab Instusi Pendidikan
a. Mempersiapkan peserta didik agar mempunyai kompetensi sesuai dengan
yang ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
b. Melakukan survei ke pengguna lulusan untuk mengetahui kesesuaian
kompetensi lulusan dengan kebutuhan masyarakat.
c. Menanamkna tanggung jawab tentang perencanaan karir individu.
d. Mengkorrdinasikan antara institusi pendidikan dengan pelayanan
e. Menanamkan”life Long learning” serta pendidikan menyiapkan peserta didik
untuk menghargai/ apresiasi profesi.

4. Tanggung Jawab Profesi


a. Menetapkan pola karir termasuk sistem penghargaan, pemberlakukan dan
memantau dan menilai pelaksanaannya.
b. Menetapkan, memberlakukan, memantau/menilai program sertifikasi melalui
pendidikan berkelanjutan.
c. Memberikan advokasi pengembangan karir.
d. Mendorong iklim kerja yang kondusif untuk pengembangan karir.
e. Menetapkan, memberlakukan serta memantau dan menailai sistem
remunerasi.

5. Tanggung Jawab Pemerintah


a. Mensahkan pemberlakukan pola karir yang ditetapkan oleh organisasi profesi
b. Mengkoordinasikan,advokasi,konsultasi,asistensi pola karir dan sistem
penghargaan
c. Melakukan bimbingan dan evaluasi

9
B. Mekanisme Pengembangan Karir Profesional Perawat Klinik

Individu Penerapan
Perawat promosi

Institusi Karir
Tim kredensial Uji
Yankes
informasi (lembaga sertifikasi) kompetensi
independen

Organisasi lulus
profesi Mene tapkan Tidak lulus

Institusi sertifikat
pendidikan
Pola Remedial
upaya
Pemerintah karir perbaikan
Mengesahkan
pola karir

Uji ulang 3
kali

Promosi sesuai
jenjang karir
Tidak lulus

T. Pk Tetap

Untuk memasuki penjenjangan karir professional perawat harus memenuhi


persyaratan dan kriteria sebagai berikut:
a. Memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan
b. Memiliki pengalaman kerja (waktu tertentu) di sarana kesehatan
c. Mengikuti pendidikan formal atau pendidikan berkelanjutan (program sertifikasi)
d. Lulus uji kopetensi yang dilaksanakan oleh lembaga independen/ Tim
Kredential

10
e. Memiliki Surat Ijin Perawat (SIP), Surat Ijin Kerja (SIK) dan / atau Surat Ijin
Praktek Perorangan (SIPP) terbar

C. Sertifikasi
Dalam pengembangan system jenjang karir perawat, sertifikasi merupakan
suatuproses yang harus ditempuh oleh perawat klinik pada setiap jenjang. Program
sertifikasi dilaksanakan oleh organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI).Uji kompetensi dilaksanakan oleh lembaga independen Konsil
Keperawatan Indonesia yang berkedudukan di Ibukota Negara. Dalam masa
transisis, sebelum terbentuknya Konsil Keperawatan Indonesia, uji kompetensi
dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Keperawatan di Pusat dan
perwakilan LSP Keperawatan di daerah yang terdiri dari unsure Persatuan Perawat
Nasional Indonesia dan Stakeholder terkait.

D. Remunerasi
Agar jenjang karir dapat dilaksanakan secara optimal harus didukung oleh
system remunerasi. setiap kenaikan dari satu jenjang karir ke jenjang yang lebih
tinggi perlu diikuti dengan pemberian remunerasi sesuai dengan kinerja pada
setiap jenjang.Imbalan yang terkait dengan jenjang karir ini perlu direncanakan
secara mantap dan terakreditasi dalam system pelayanan kesehatan secara
menyeluruh khususnya dalam sub system penghargaan. Sistem penghargaan atau
pemberian imbalan ini dalam perencanaan dan dasar penyusunan besarnya
nominasi / imbalan jasa perawat dapat mengacu pada komponen-komponen yang
ada pada pola tariff pelayanan kesehatan. pelaksanaannya perlu memperhatikan
kemampuan institusi, kemampuan daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah
setempat.

E. Evaluasi Jenjang Karir Profesional Perawat Klinik


Jenjang karir professional perawat klinik harus dievaluasi secara konsisten dan
terstruktur dan mencakup beberapa komponen yang meliputi :
1. Evaluasi Kompetensi Asuhan Keperawatan
2. Evaluasi Penampilan Kerja
3. Evaluasi Pengetahuan Profesional
4. Evaluasi Kompetensi Manajemen

11
5. Evaluasi Manajemen Riset
Selanjutnya evaluasi pengembangan system jenjang karir professional perawat
klinik akan dilakukan oleh lembaga yang terakreditasi atau ditetapkan berdasarkan
kebijakan.

12
BAB IV
MASA PERALIHAN

Pemberlakuan jenjang karir professional perawat dilakukan secara bertahap


berdasarkan formasi dan kebutuhan dengan memperhatikan kelangsungan asuhan
keperawatan serta kebijakan / system yang selama ini sudah ada.
Dengan demikian berbgai upaya penyesuaian khususnya bagi tenaga DIII
Keperawatan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mapping ketenagaan
2. Maching kualifikasi dengan pedoman jenjang karir :
a. Pendidikan
b. Pengalaman kerja dibidang keperawatan klinik
c. Kemampuan tambahan / sertifikasi
3. “Challenge test” sesuai dengan jenjang karir :
a. Kompeten
b. Tidak kompeten (diulang 3x)
4. Jika tidak lulus dialihkan ke jenjang yang lebih rendah
5. Pendidikan formal bagi yang mau dan mampu sesuai dengan persiapan jenjang PK
yang lebih tinggi.
Pada masa transisi, pengembangan system jenjang karir professional perawat
mempertimbangkan jabatan fungsional yang sudah berlaku dengan memperhatikan :
1. Penilaian penerapan asuhan keperawatan
2. Kompetensi perawat ahli dan terampil

13
BAB V
KOMPETENSI PERAWAT KLINIK SESUAI AREA KEKHUSUSAN

Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang
mencakup:
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya.
Adalah kemampuan perawat untuk melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
standar profesi keperawatan, berdasarkan kode etik keperawatan, mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan budaya dan
adat istiadat klien / pasien.

B. Manajemen dan Pemberian Asuhan Keperawatan


Adalah serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan asuhan
keperawatan kepada klien / pasien.

C. Pengembangan profesional
Adalah kemampuan perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
diri serta keilmuan keperawatan.
Pengelompokan perawat klinik dibagi dalam lima kategori yaitu Perawat Klinik
I (PK 1); Perawat Klinik II (PK II); Perawat Klinik III (PK III), Perawat Klinik IV (PK
IV); Perawat Klinik V (PK V). Secara umum PK I sampai dengan PK II disetarakan
dengan kompetensi perawat generalis (umum). Perbedaan dari PK I dan PK II
didasarkan pada tingkat kedalaman dari ketiga ranah kompetensi, sedangkan PK III
memiliki kemampuan keterampilan khusus (sertifikasi); Kompetensi PK IV setara
dengan perawat spesialis I (Sp 1) dan PK V setara dengan perawat spesialis (Sp2)
Kompetensi yang dicantumkan dalam setiap PK merupakan kompetensi
mandiri dimana perawat tersebut mempunyai kewenangan untuk melakukan
tindakan. Pada situasi tertentu perawat dapat melakukan tindakan yang bukan
merupakan kompetensi dan kewenangan dengan bimbingan penuh atau terbatas
oleh perawat yang mempunyai kompetensi lebih tinggi dan memiliki kewenangan
untuk tindakan tersebut.
Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok
untuk setiap tingkat perawat klinik. guna mengukur tingkat kompetensi seseorang.
Kompetensi tersebut masih perlu dijabarkan kedalam sub kompetensi dan kriteria
unjuk kerja (KUK) sehingga dapat ditetapkan standar prosedur pelaksanaannya.

14
Pembagian area kompetensi perawat klinis didasarkan pada kekhususan pelayanan
keperawatan yaitu perawatan medical bedah, perawatan maternitas, perawatan
anak, perawatan jiwa, perawatan komunitas dan perawatan gawat darurat.

15
BAB VI
PENUTUP

Pengembangan sistem jenjang karir professional perawat dalam konteks sistem


penghargaan diperlukan oleh manajemen sarana kesehatan untuk meningkatkan
motivasi dan karir professional perawat disamping pada akhirnya adalah untuk
meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan. Pengembangan jenjang karir
tenaga kesehatan khususnya bagi tenaga perawat diharapkan menjadi satu kesatuan
dengan system pelayanan kesehatan.
Dengan adanya Pedoman Pengembangan Sistem Jenjang Karir Profesional
Tenaga Perawat Dalam Konteks Sistem Penghargaan, diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan di sarana kesehatan bagi tenaga
perawat, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan mutu
pelayanan kesehatan.Untuk menunjang keterlaksanaan dan sustainbilitas
penjenjangan ini perlu adanya komitmen pemerintah, pimpinan sarana kesehatan dan
organisasi profesi guna penerapan jenjang karir ini.Sebagai tindak lanjut pedoman ini
diperlukan beberapa hal untuk segera dikembangkan oleh pihak-pihak yang terkait
meliputi :
1. Program sertifikasi
2. Standar Kompetensi
3. Sistem Uji Kompetensi
4. Pola imbal jasa
5. Mekanisme penataan jenjang karir di masa transisi / peralihan.

DITETAPKAN DI : TANGERANG
PADA TANGGAL : 30 Maret 2016
DIREKTUR

dr. FERIYANSYAH
PEMBINA TK. I
197912202007011010

16

Anda mungkin juga menyukai