Pada hari ini, …… tanggal … bulan November tahun Dua Ribu Empat Belas, di
Kantor Desa Bulotalangi yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : …………………..
Tempat/Tgl Lahir : ……………………….
No KTP : …………………………
Jabatan : Ketua UPK
Alamat : …………………………………………………..
Kabupaten Bone Bolango
Bertindak untuk dan atas nama UPK Kecamatan Bulango Timur Kab. Bone Bolango
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Nama : …………………………………..
Tempat/Tgl Lahir : …………………………………..
No KTP : ……….
Jabatan : Ketua Kelompok Jaya Sakti Prima
Alamat : Jln. ……………… Desa ………………… Kecamatan Bulango
Timur
Kabupaten Bone Bolango
Bertindak untuk dan atas nama Kelompok “……………………….” Desa
…………………. Kecamatan Bulango Timur Yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA
Pasal I
Ketentuan Umum
Pasal II
Penyertaan Modal Usaha
1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal I Ayat 1 dan 2 adalah
sebesar Rp. ……………………….. (……………………………………..Rupiah)
2. Modal PIHAK PERTAMA tersebut diserahkan kepada PIHAK KEDUA secara
bertahap yang di transfer melalui rekening pada Bank ……. Cabang/ Unit ……. No
Rekening. ………………………………………… A.n Kelompok ………………………
dengan rincian sebagai berikut :
Pasal III
Pengelolaan Usaha
1. PIHAK KEDUA bekerja mengelola usaha sebagaimana tercantum pada Pasal I Ayat
2
2. Selama pengelolaan usaha, maka PIHAK PERTAMA memfasilitasi dan
mendampingi PIHAK KEDUA dalam menjalankan kegiatannya
3. Pengelolaan Usaha yang di jalankan oleh PIHAK KEDUA yakni Simpan Pinjam,
pembiayaan barang kebutuhan rumah tangga dan barang dagangan.
4. Dalam mengelola usahanya, PIHAK KEDUA dibantu oleh sejumlah staf yang
semuanya berstatus sebagai pengurus kelompok
Pasal IV
Keuntungan
1. Keuntungan adalah, berupa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha (Cash
Profit)
2. Keuntungan Usaha diperoleh dari kegiatan Simpan Pinjam dan Pembiayaan barang
kebutuhan rumah tangga maupun barang dagangan.
3. Keuntungan usaha (Profit Brutto) adalah total jumlah keuntungan usaha tanpa
dikurangi biaya operasional.
4. Keuntungan bersih (Profit Netto) adalah keuntungan setelah dikurangi biaya
operasional.
Pasal V
Kerugian
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif,
2. Semua kerugian usaha sebagaimana tercantum pada Pasal I Ayat 2 ditanggung
oleh PIHAK KEDUA
Pasal VI
Laporan Usaha
Pasal VII
Jangka Waktu
1. Jangka waktu kerjasama yang tersebut pada Pasal I adalah tidak terbatas selama
modal dari PIHAK PERTAMA masih dikelola oleh PIHAK KEDUA dan berlaku
terhitung sejak perjanjian ini disepakati dan ditandatangani
2. Jangka waktu perjanjian berakhir manakala PIHAK PERTAMA menginginkan
MODAL tersebut diminta kembali untuk keseluruhannya, dengan catatan bahwa
PIHAK PERTAMA memberikan pemberitahuan untuk meminta kembali MODAL
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum diserahkan kembali oleh PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA akan mengembalikan MODAL kepada PIHAK PERTAMA sejumlah
modal sebagaimana Pasal II ayat 1
3. Perjanjian ini akan ditinjau kembali untuk diperbaharui dan atau dimusyawarahkan
kembali oleh kedua belah pihak
Pasal VIII
Pembagian Hasil
1. Kedua belah pihak sepakat dan setuju bahwa perjanjian kerjasama ini dengan cara
pembagian hasil keuntungan yang diperoleh dalam Usaha Peningkatan Modal
PIHAK KEDUA sebagaimana Pasal I ayat 4 perjanjian ini.
2. Pembagian hasil yang dimaksud dalam ayat 1 diatas dilakukan dengan
memperhitungkan keuntungan usaha (Revenue Sharing) sebagaimana tersebut
dalam pasal IV ayat 3,
3. Pembagian hasil yang dimaksud dalam ayat 2 di atas berlaku sampai dengan PIHAK
PERTAMA menarik kembali MODAL yang telah diserahkan sebagaimana tersebut
dalam pasal VII ayat 2 perjanjian ini.
4. PIHAK KEDUA sepakat memberikan Pembagian hasil keuntungan sebagaimana
tersebut dalam Pasal I Ayat 4 kepada PIHAK PERTAMA sebesar 30% dari
keuntungan usaha setiap bulan.
5. Bagi hasil keuntungan kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dalam Ayat 4
dilakukan selambatnya-lambatnya setiap tanggal 10 tiap bulannya dan akan
diserahkan melalui transfer ke nomor rekening 5131-01-005802-53-0 Bank BRI Unit
TAPA A.n SPKP PNPM KECAMATAN BULANGO TIMUR
Pasal IX
Hak dan Kewajiban
1. Selama jangka waktu kerjasama, PIHAK PERTAMA mempunyai Hak dan kewajiban
untuk:
a. Melakukan Fasilitasi, pembinaan, dan pendampingan terhadap kegiatan PIHAK
KEDUA secara keseluruhan
b. Memberikan usul, saran kepada PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kegiatan
c. Melakukan pemeriksaan dan monitoring terhadap kegiatan PIHAK KEDUA secara
periodik
d. Tidak melakukan kegiatan teknis di tempat usaha tanpa seizin dan sepengetahuan
PIHAK KEDUA
e. Menerima hasil keuntungan atas pengelolaan dana sesuai Pasal VIII ayat 4
f. Tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha, kecuali dalam keadaan
istimewa (menyelamatkan usaha atau memanfaatkan situasi) dan hal tersebut
dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
g. Berhak meminta kembali modal usaha yang telah diserahkan dari PIHAK KEDUA
2. Selama jangka waktu kerjasama, PIHAK KEDUA mempunyai Hak dan Kewajiban
untuk:
a. Mengelola modal usaha yang telah diterima dari PIHAK PERTAMA untuk suatu
kegiatan usaha yang telah ditetapkan.
b. Membuat laporan secara periodik kegiatan usaha setiap bulan untuk diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana yang tercantum dalam Pasal VI Ayat 2
c. Melaporkan hal-hal yang bersifat luar biasa/musibah yang terjadi ketika kegiatan
usaha sedang berjalan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 hari
setelah kejadian
d. Berhak mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha
e. Berkewajiban membayar tanggungan kerugian sebagaimana yang tercantum pada
pasal V ayat 2
f. Mengikuti Aturan / Juknis yang berlaku pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) selaku
PIHAK PERTAMA
g. Membayar keuntungan bagi hasil kepada PIHAK PERTAMA
Pasal X
Kedaaan Memaksa (Force Mejure)
1. Yang termasuk dalam Force Mejure adalah akibat dari kejadian-kejadian diluar
kuasa dan kehendak dari kedua belah pihak
2. Force Mejure sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 (satu) Meliputi bencana
alam,banjir, badai, topan, gempa bumi kebakaran, perang. Yang mengakibatkan
PIHAK KEDUA tidak dapat menjalankan usahanya.
Pasal XI
Wanprestasi
1. Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya yang tercantum dalam
salah satu Pasal perjanjian ini, telah cukup bukti dan tanpa perlu dibuktikan lebih
lanjut, bahwa pihak yang melanggar tersebut telah melakukan tindakan
Wanprestasi.
2. Pihak yang merasa dirugikan atas tindakan Wanprestasi tersebut dalam ayat 1
diatas, berhak meminta ganti kerugian dari pihak yang melakukan wanprestasi
tersebut atas sejumlah kerugian yang dideritanya, kecuali dalam hal kerugian
tersebut disebabkan karena adanya suatu keadaan memaksa, seperti tercantum
dalam Pasal X .
Pasal XII
Sangsi - Sangsi
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak bisa memenuhi kewajiban sebagaimana yang
tercantum dalam Pasal VIII ayat 4 selama 2 (dua) kali berturut-turut, maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk menagih Pembagian Hasil kepada PIHAK KEDUA.
2. Apabila PIHAK KEDUA sampai dengan 4 (empat) kali berturut turut masih belum
bisa memberikan Pembagian Hasil yang dimaksud pada ayat 1, maka PIHAK
KEDUA dikenakan DENDA sebesar 10% per bulan dari jumlah Pembagian Hasil.
Akibat dari keterlambatan ini.
3. Apabila PIHAK PERTAMA menginginkan MODAL dikembalikan oleh PIHAK KEDUA
yang tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal VII ayat 2, maka PIHAK
KEDUA wajib mengembalikan MODAL dikurangi pembagian hasil yang sudah
diterima PIHAK PERTAMA.
Pasal XIII
Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan akad
kerjasama ini, kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan
dalam suatu berita acara
3. Apabila musyawarah telah dilakukan oleh kedua belah pihak, namun ternyata tidak
berhasil mencapai suatu kemufakatan maka Para Pihak sepakat bahwa semua
sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan pada Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri setempat.
Pasal XIV
Penutup
1. Surat perjanjian ini mengikat secara hukum kepada kedua belah pihak
2. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul dikemudian hari dan belum diatur
dalam surat akad ini akan dimusyawarahkan kedua belah pihak dan akan
dituangkan dalam bentuk addendum yang berlaku mengikat bagi para pihak, yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
Surat perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan
oleh kedua belah pihak dan dibuat rangkap 2 (dua), seluruhnya ditandatangani oleh
kedua belah pihak diatas kertas bermaterai cukup, yang masing – masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak di tandatangani
Bulango Timur, November 2014
(………………………………….) (……………………………..)
Ketua UPK Ketua Kelompok
Saksi – Saksi
Nama Unsur Tanda Tangan