A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku 2.2.1 Mendukung proses penegakan hukum.
dalam kehidupan bermasyarakat untuk 2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan tata
mewujudkan keadilan. tertib di sekolah.
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku 3.2.1 Mendeskripsikan pengertian dan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk macam- macam norma.
mewujudkan keadilan. 3.2.2 Mendesripsikan macam-macam
norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3.2.3 Menunjukkan perilaku sesuai norma.
3.2.4 Menunjukkan macam-macam hukum
Menganalisis pentingnya norma
hukum dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4.2 Menyampanyekan perilaku sesuai 4.2.1 Menyajikan hasil telaah pengertian dan
norma-norma yang berlaku dalam macam-macam norma.
kehidupan bermasyarakat untuk 4.2.2 Menyajikan hasil telaah arti penting
mewujudkan keadilan norma dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
4.2.3 Mempraktikkan perilaku menaati norma
dalam lingkungan sekolah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan metode pembelajaran problem based learning, peserta didik diharapkan mampu:
Sikap Spritual dan sikap sosial
1.1.1.1 Dengan mengamati video tentang norma, peserta didk diharapkan mampu
bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
1.1.2.2 Dengan mengamati video tentang norma, peserta didik menyadari pentingnya
penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.2.1.1 Mendukung proses penegakan hukum.
2.2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan tata tertib di sekolah.
Pertemuan 2
3.2.2.2 Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
4.2.2.2 Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Pertemuan 3
3.2.3.3 Menunjukkan perilaku sesuai norma.
4.2.3.3 Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
4.2.3.3 Mempraktikkan perilaku menaati norma dalam lingkungan sekolah
Pertemuan 4
3.2.4.4 Menunjukkan macam-macam hukum
4.2.3.4 Menganalisis pentingnya norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4.2.4.4 Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Pertemuan 5
3.2.4.4 Menunjukkan macam-macam hukum
4.2.3.4 Menganalisis pentingnya norma hukum dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4.2.4.4 Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pengertian dan Macam-Macam Norma
FAKTA
Banyaknya terjadi kecelakaan di jalan raya akibat tidak patuhnya orang pada
peraturan lalu lintas
Adanya aturan main dalam sebuah pertandingan
KONSEP
Dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan adanya
perselisihan, perpecahan, bahkan menjurus ke arah terjadinya kekacauan. Oleh karena itu,
untuk menghindari adanya benturan akibat perbedaan kepentingan tersebut, diperlukan
suatu tatanan hidup berupa aturan-aturan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Tatanan
hidup tersebut biasanya disebut norma. Norma dibentuk untuk melindungi kepentingan-
kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan
masyarakat.
Setiap kelompok masyarakat memiliki perbedaan corak budaya dan sifatnya. Oleh
karena itu, aturan atau norma yang berlaku dalam setiap masyarakat tentu berbeda-beda.
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah laku
manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau ketentuan yang
mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku.
Norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat terdiri atas berbagai macam. Dalam
pergaulan hidup manusia dikenal adanya berbagai penggolongan norma yang dapat
dibedakan atas empat macam norma, yaitu norma kesusilaan, norma kesopanan, norma
agama, dan norma hukum.
PRINSIP
Norma dapat diartikan sebagai aturan atau ketentuan yang mengatur tingkah laku
manusia dalam hidup bermasyarakat
Norma dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok besar yakni norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum
PROSEDUR
_
Pertemuan 2
Norma dalam Masyarakat
FAKTA
Manusia adalah mahkluk sosial (zoon politon)
KONSEP
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang
berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya.
Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi atau bergaul dengan
manusia lain dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam masyarakat ini
membentuk aturan atau norma kesopanan.
Norma kesopanan dalam masyarakat memuat aturan tentang pergaulan masyarakat,
antara lain terlihat dalam tata cara berpakaian, tata cara berbicara, tata cara berperilaku
terhadap orang lain, tata cara bertamu ke rumah orang lain, tata cara menyapa orang lain,
tata cara makan, dan sebagainya. Tata cara dalam pergaulan dalam masyarakat yang
berlangsung lama dan tetap dipertahankan oleh masyarakat, lama kelamaan melekat
secara kuat dan dirasakan menjadi adat istiadat.
Beberapa pendapat ahli membedakan antara norma kesopanan dengan kebiasaan dan
hukum adat. Kebiasaan menunjukkan pada perbuatan yang berulang-ulang dalam
peristiwa yang sama, kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat. Sedangkan adat
istiadat adalah aturan/kebiasaan yang dianggap baik dalam masyarakat tertentu dan
dilakukan secara turun temurun. Salah satu perbedaan kebiasaan dengan adat istiadat
adalah kekuatan sanksi pada keduanya. Sanksi terhadap pelanggaran kebiasaan tidak
sekuat sanksi pelanggaran terhadap hukum adat. Contoh pulang kampung saat menjelang
perayaan Idul Fitri, Natal, atau hari besar keagamaan lainnya merupakan kebiasaan sebagian
besar masyarakat Indonesia. Namun apabila seseorang suatu saat pada perayaan tersebut
tidak pulang kampung, maka sanksi dari masyarakat tidak sebesar orang yang melanggar
aturan adat tentang perkawinan.
Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan dapat berupa pengucilan, tidak
disenangi, atau dicemoohkan oleh masyarakat. Sanksi berasal dari luar diri seseorang,
berbeda dengan norma kesusilaan yang berasal dari diri sendiri. Lemah kuatnya sanksi
dari masyarakat dipengaruhi oleh kuat tidaknya norma kesopanan tersebut dalam
masyarakat. Contoh berjalan di depan orang yang lebih tua harus meminta ijin (permisi).
PRINSIP
Pergaulan hidup di masyarakat di atur dan dituntun oleh norma-norma yang
berlaku
Norma-norma tersebut mengandung perintah dan larangan serta sanksi terhadap
pelanggarannya
PROSEDUR
_
Pertemuan 3
Arti Penting norma dalam mewujudkan Keadilan
FAKTA
Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3 UUD Negara RI Tahun 1945)
KONSEP
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
”Negara Indonesia adalah negara hukum”. Apa yang dimaksud dengan negara
hukum?
PRINSIP
Aturan atau norma bertujuan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dalam
hidup bermasyarakat
Aturan atau norma juga bertujuan dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh warga
negara
PROSEDUR
_
Pertemuan 4
Perilaku yang sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara
FAKTA
Banyaknya terjadi kecelakaan di jalan raya akibat orang yang tidak patuh pada
peraturan lalu lintas
Terjadinya perkelahian antar kampung atau antar suku akibat tidak
dilaksanakannya norma oleh warga masyarakat
KONSEP
Norma kesusilaan, noma kesopanan, dan norma hukum akan selaras apabila
pelaksanaannya dilandasi dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Kehidupan
dalam masyarakat tidak akan berjalan secara selaras dan harmonis apabila masyarakat
tidak mematuhi norma-norma yang berlaku.
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat
sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sudah merupakan
kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang berlaku. Norma,
dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua anggota masyarakat.
PRINSIP
Warga masyarakat yang baik adalah warga masyarakat yang taat aturan atau
norma.
Norma harus kita amalkan atau kita laksanakan dalam seluruh aspek kehidupan
baik dalam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PROSEDUR
Pelaksanaan norma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pertemuan 5
Perilaku yang sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
FAKTA
Banyaknya terjadi kecelakaan di jalan raya akibat orang yang tidak patuh pada
peraturan lalu lintas
Terjadinya perkelahian antar kampung atau antar suku akibat tidak
dilaksanakannya norma oleh warga masyarakat
KONSEP
Berikut ini adalah contoh perilaku yang sesuai dengan norma dalam lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan dalam kehidupan bernegara. Pengamalan norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum dapat dilakukan dengan cara
melaksanakan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perilaku yang sesuai dengan norma di kehidupan keluarga
a. Melaksanakan ibadah agama di tengah-tengah keluarga seperti sholat berjamaah
b. Saling menyayangi sesama anggota keluarga
2. Perilaku yang sesuai dengan norma di kehidupan sekolah
a. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
b. Mematuhi tata tertib sekolah
3. Perilaku yang sesuai dengan norma di kehidupan masyarakat
a. Berkata dan berlaku sopan santun
b. Membiasakan bersikap jujur dan bertanggung jawab
4. Perilaku yang sesuai dengan norma di kehidupan bernegara
a. Tidak memaksakan agam kepada orang lain
b. Mematuhi peraturan lalu lintas
PRINSIP
Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat hukum dan aturan
Hukum dan norma akan mewujudkan keadilan bagi seluruh warga negara apabila
dapat dilaksanakan secara baik dan bertanggung jawab.
PROSEDUR
Pelaksanaan norma dalam kehidupan sehari-hari
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : berbasis proses keilmuan (Saintifik)
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Diskusi
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media :- video tentang norma
- Gambar mengenai pelaksanaan norma dalam kehidupan di keluarga,
di sekolah dan di masyarakat
- koran
Alat : LCD dan Proyektor
Sumber belajar : Buku Paket “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas VII
Edisi Revisi 2006”. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, 2016
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Pertemuan 2
tersebut?
Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi
kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan
Pertemuan 4
Pertemuan 5
E. Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian
dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian
sikap dapat menggunakan format penilaian sikap sebagai mana diuraikan di
bagian 1.
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas : .......................................
Hari, Tanggal : .......................................
Pertemuan Ke- : .......................................
Materi Pokok : .......................................
No Aspek Penskoran
1 Kemampuan bertanya Skor 4 apabila selalu bertanya.Ber tanya
Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar,
menjawab/argumentasi rasional,dan Menjawab/jelas.Argumentasi
Skor 3 apabila materi/jawaban benar,
rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar,
tidak rasional, dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak
benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
3 Kemampuan memberi Skor 4 apabila selalu memberi
masukan masukan Memberi
Skor 3 apabila sering memberi
masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang
memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi
masukan
4 Mengapresiasikan Skor 4 apabila selalu memberikan
pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan
pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang
memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi
pujian.
2. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum
mampu memahami per umusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila
peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik
yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan
dengan cara: Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta
didik yang belum tuntas, Memberikan penugasan kepada peserta didik yang
belum tuntas, Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan
bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau
keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh peserta didik.
Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan
secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua
Mengetahui
Kepala SMPN 1 Pangkalan Guru Mata Pelajaran,
O R I O N T I S, S. Pd TIRZAWIDIA, S. Pd
NIP. 196210051990031010 NIP:196408071986022003