Anda di halaman 1dari 3

Amany Fidinillah

1603150142 / DI-39-04
LAPORAN SEMINAR

Nama Seminar
Ars Longa, Vita Brevis.

Latar Belakang
Seminar ini diselenggarakan oleh satu konsultan arsitek terkemuka di Bandung yaitu
URBANE. Sesuai dengan tagline mereka yaitu “Bincang santai praktisi kreatif tentang: Proses
Pikir Berkreasi”, seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam proses
berpikir kreatif yang ditelaah dalam berbagai bidang desain. Pembicara yang diangkat
kebanyakan merupakan creativepreneur yang baru dalam bidang startup business.

Pembicara
Adika Hernandi, Mural Management FAVE Mural Team
Andi Rahmat, Designer Director NUSAE
Yanuar PF, Aaksen Responsible Architecture
Dudung SP, Creativepreneur Kopi Ipok Aleuh

Tempat Tanggal Pelaksanaan


Jumat, 20 April 2018
Pukul 17.30 - Selesai
Amphitheatre Galeri Yuliansyah Akbar – URBANE
Jl. Cigadung Raya Barat No. 5
Bandung

Rangkuman
Seminar ini dibagi menjadi empat sesi yang diisi masing-masing satu pembicara per
sesinya. Sesi pertama diisi oleh pembicara Adika Hernandi selaku management Fave Mural
Team. Fave merupakan salah satu perusahaan di bidang mural yang menyediakan jasa
mural yang dapat diaplikasikan pada dinding manapun. Dalam pembentukannya terdapat
proses pencarian ide bersama dari 4 muralist dengan gaya style yang berbeda. Eksplorasi
material yang bisa diterapkan terus dilakukan untuk mencapai hasil yang terbaik. Keawetan
dan ketahanan mural yang ditawarkan bisa mencapai 5 tahun, tergantung material dan
finishing yang digunakan. Untuk area seperti dapur dibutuhkan maintenance yang lebih
untuk mengatasi masalah minyak dan air yang rawan merusak material. Namun sejauh ini
dari proyek yang mereka kerjakan belum ada yang rusak kualitasnya meskipun sudah
melewati jangka waktu ketahanan cat.
Pada sesi kedua diisi oleh designer director dari Nusae, Andi Rahmat. Awalnya beliau
memulai karir dengan bekerja di beberapa tempat yang salah satunya adalah Urbane,
kemudian beliau keluar untuk memulai perusahaannya sendiri di bidang desain grafis.
Beliau mengkritisi keadaan di Indonesia yang katanya krisis desain grafis. Hal ini terlihat
Amany Fidinillah
1603150142 / DI-39-04
pada penampakan kota yang ‘dicemari’ oleh spanduk toko dan baliho baliho caleg. Hal ini
kemudian menginspirasinya untuk membangun kesadaran masyarakat melalui proyek yang
dilakukan. Proyek yang sudah dikerjakan seperti salah satunya mendesain signage pada
beberapa tempat public seperti Bandara Soekarno Hatta, Mall, dan Monumen Perjuangan
Bandung . Yang menjadi tantangan kemudian ada pada tempat-tempat publik yang bersifat
komersial seperti mall yang ingin agar masing-masing brand ‘terlihat’. Oleh karena itu
dibutuhkan koordinasi khusus antar arsitek dan desainer untuk mencapai tujuan dan konsep
yang diinginkan sehingga sejalan. Tantangan lainnya yaitu ada pada masyarakat kita sendiri
dengan budaya dan kebiasaan tertentu yang merusak desain pada ruang publik. Hal
tersebut juga membutuhkan respon dan perhatian dari sisi desain.
Sesi ketiga kemudian diisi oleh Yanuar PF selaku founder sekaligus arsitek di
Konsultan Aaksen. Sama seperti Andi, beliau juga memulai karirnya dengan bekerja di
Urbane, sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka perusahaannya sendiri. Berawal
dari keinginan agar salah satu karya desainnya dimuat dalam website ArchDaily, ia
mendesain rumah tinggalnya sendiri yang beralamat di daerah sekitar Kiaracondong yang
beliau namakan Stoy House. Kecintaannya terhadap mainan dan hal sejenisnya yang berbau
Star Wars kemudian ia turunkan kepada anaknya, yang kemudian dia aplikasikan pada
rumah tinggalnya. Proyek ini kemudian diliput oleh berbagai media dalam negeri, namun
ArchDaily menolak dengan alasan bahwa proyek ini sudah terlalu mainstream. Penolakan ini
kemudian menginspirasi beliau untuk membuat proyek NorHouse. Klien untuk proyek ini
kebetulan orang yang religius dan menyukai kata nur/cahaya. NorHouse merupakan
proyeknya yang menjadi solusi pada lahan sempit dengan konsep Islam Modern. Diambil
dari kata noor yang berarti cahaya, rumah ini memanfaatkan semua cahaya yang masuk
semaksimal mungkin. Proyek ini kemudian akhirnya berhasil menuntunnya sukses dan
dimuat dalam berbagai media yang salah satunya adalah website ArchDaily.
Sesi terakhir diisi oleh Dudung SP, warga setempat yang memanfaatkan hobinya
jalan jalan dan pengaruh sosial media untuk membuka usahanya sendiri. Diawali dari
kecintaannya untuk jalan-jalan dengan sepeda motor, ia memanfaatkan kesempatan
tersebut untuk menjajakan kopi. Pribadi beliau yang unik membuatnya dapat memiliki
koneksi dengan berbagai macam orang. Tak hanya itu beliau juga mulai mempromosikan
usahanya melalui media sosial yang membuat usahanya semakin laris dan berkembang.
Sekarang ia sudah memiliki 3 sepeda motor yang digunakan untuk menyebarluaskan dan
mengembangkan usahanya.
Amany Fidinillah
1603150142 / DI-39-04
Dokumentasi

Keadaan di tengah seminar sesi 2: pembicara Andi Rahmat

Dokumentasi bersama salah satu pembicara Dudung SP

Lampiran
Peserta kelas etika yang mengikuti seminar:
 Amany Fidinillah
 Akmalia Ansarullah
 Fathur Rayyan Febian
 Kevin Abdillah
 Muhammad Fikrissalim
 Muhtar Setiawan
 Nisa Mirrah Ulya
 Wulansari Putri

Anda mungkin juga menyukai